kelompok 2 dermatitis

17
Kelompok 2 Megala 112014204 Dynastiani 112014189 Fathia Utami 112014210 LOGO RS PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK Dermatitis kontak alergi 1. Pengertian ( Definisi) Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan/atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik( eritema, udema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. FKUI Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit. FKUI Dermatitis kontak alergi adalah reaksi hipersentivitas tipe lambat yang disebabkan oleh kontak kulit dengan bahan allergen. Medscape 2. Anamnesis Gatal Pekerjaan Riwayat atopi Riwayat alergi obat-obatan Riwayat alergi makanan 3. Pemeriksaan Fisik Polimorfik Eritema Edema Papul Vesikel Skuama Likenifikasi 4. Kriteria Diagnosis Akut: Bercak eritematous yang berbatas tegas diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat

Upload: kevin-pinarto

Post on 07-Dec-2015

275 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

IENG

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 2 Dermatitis

Kelompok 2

Megala 112014204

Dynastiani 112014189

Fathia Utami 112014210

LOGO RS

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK

Dermatitis kontak alergi

1. Pengertian ( Definisi) Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan/atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi polimorfik( eritema, udema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. FKUI

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit. FKUI

Dermatitis kontak alergi adalah reaksi hipersentivitas tipe lambat yang disebabkan oleh kontak kulit dengan bahan allergen. Medscape

2. Anamnesis Gatal Pekerjaan Riwayat atopi Riwayat alergi obat-obatan Riwayat alergi makanan

3. Pemeriksaan Fisik Polimorfik Eritema Edema Papul Vesikel Skuama Likenifikasi

4. Kriteria Diagnosis Akut:

Bercak eritematous yang berbatas tegas diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah dapat menimbulkan erosi dan eksudasi.

Kronik:

Kulit terlihat kering, berskuama,papul, likenifikasi dan batas tidak jelas. DKA dapat meluas ke tempat lain melalui autosensitasi. Telapak tangan dan kaki relative resisten terhadap DKA

5. Diagnosis Kerja Dermatitis kontak alergi6. Diagnosis Banding Dermatitis kontak irritan

Dermatitis atopiDermatitis nummularis

Page 2: Kelompok 2 Dermatitis

7. Pemeriksaan Penunjang Patch testSkin prick test

8. Tata Laksana: Hidrokortison cream 0.2%Cetirizin 10mg Amoksilin 500mg untuk infeksi sekunder

9. Edukasi(Hospital Health Promotion)

1. Hindari factor pencetus alergi2. Jaga kebersihan

10. Prognosis Ad vitam : Ad bonam Ad sanam : Ad bonam

11. Tingkat Evidens II12. Tingkat Rekomendasi B13. Penelaah Kritis SMF Kulit Kelamin

14. Indikator 1. Keluhan berkurang2. Lama pengobatan 2 minggu

15. Kepustakaan1. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit

dan kelamin. Edisi ke-6, FKUI: Jakarta, 2010. Tinea kapitis hal 134-8

2. Medscape Contact Alergy Dermatitis follow up http://emedicine.medscape.com/article/1049216-treatment

3. National Library of Medicine http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000878.htm

CLINICAL PATHWAY FORM RUMAH SAKIT

Dermatitis Kontak Alergi

Page 3: Kelompok 2 Dermatitis

No. RM : …………

Nama pasien : ……………………… BB : ………Kg

Jenis kelamin : ………………………. TB : ………cm

Umur/Tanggal lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..

Diagnosa masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..

Penyakit utama : ………………………. Kode ICD Lama hari rawat : ……….Hari

Penyakit penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat

Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….

Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak

………………………. Kode ICD : ………….

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI KE KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7

1.PEMERIKSAAN KLINIS Dokter IGD

Dokter Spesialis

2. LABORATORIUM Patch Test

Skin Test

3. RADIOLOGI/IMAGING ELEKTROMEDIK

Thorax foto Usia > 40 Th

EKG

4. KONSULTASI Dokter bedah (umum) Usia > 40 Th

Dokter Anestesi

Dokter internis / Anak

Dokter lain(Sp. Kulit dan Kelamin)

5. ASESMEN KLINIS Pemeriksaan DPJP Visite

Co.Dokter/dr. Ruangan Atas Indikasi

6. EDUKASI 1. Penjelasan Diagnosis

Rencana terapi

Rencana Tindakan

Tujuan

Resiko

Komplikasi

Prognosa

7. PENGISIAN FORM Rencana terapi :

Lembar edukasi Di TTD Keluarga

Informed consent Pasien , Dokter

8.PROSEDUR ADMINISTRASI Administrasi keuangan

Penjadwalan tindakan

9.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA

Oral

Cetirizine 10mg

Topikal Hidrokortison cream 0,01%

Page 4: Kelompok 2 Dermatitis

10. DIET/NUTRISI

11. TINDAKAN

12. MONITORING

1. Perawaat Monitoring tanda vital

Monitoring 14 kebutuhan pasien

2. Dokter Ruangan Monitoring tanda vital

Monitoring bising usus

3. Dokter DPJP Monitoring tanda vital

Monitoring luka op

13. MOBILISASI 1. Tirah Baring Tahapan mobilisasi sesuai kondisi pasien

2. Duduk ditempat tidur

14. OUTCOME

Keluhan : Gatal berkurangLama Pengobatan 2 minggu

Pemeriksaan Klinis Lesi polimorfik berkurang

Lama Rawat

15 RENCANA PULANG / EDUKASI

Penjelasan mengenai perkembangan penyakit berkaitan terapi dan tindakan yang sudah dilakukan

Penjelasan mengenai diet yang diberikan sesuai dengan keadaan umum pasien

Surat pengantar kontrol

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi

(____________________) (__________________) (______________)

Keterangan :: Yang harus dilakukan: Bisa ada atau tidak

Beri tanda (√) : Bila sudah di lakukan

Page 5: Kelompok 2 Dermatitis

LOGO RSPANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

Dermatitis Kontak Iritan

1. Pengertian ( Definisi) Dermatitis Kontak Iritan adalah reaksi peradangan non immunologi pada kulit yang disebabkan oleh kontak dengan factor eksogen maupun endogen. Faktor eksogen berupa bahan irritant( kimiawi, fisik biologi) dan factor endogen peran penting dalam penyakit ini, Fritzpatrick’s

2. Anamnesis Gatal Pekerjaan Riwayat atopi Riwayat alergi obat-obatan Riwayat alergi makanan

1. Pemeriksaan Fisik Polimorfik Eritema Edema Papul Vesikel Skuama Likenifikasi

2. Kriteria Diagnosis DKI akut disebabkan oleh irritant akut seperti larutan asam sulfat dan larutan asam hidroklorik. Biasanya terjadi karena kecelakaan dan penggunaan pelarut industri. Intensitas dan lamanya kontak irritant terbatas pada kontak kulit rasa perih, panas, terbakar, eritema, edema, bula dan nekrosis

DKI akut lambat (delay). Gejala objektif tidak muncul 8-24 jam atau lebih setelah kontak. Gambaran klinis mirip dengan kontak irritant akut. Disebabkan benzalkonium klorida, podofilin, asam hidrolfluorat dan tretinoin.

DKI kumulatif timbul setelah kontak berulang-ulang. Disebabkan oleh irritant lemah seperti gesekan, air, sabun, syampoo, detergent dan yang lain-lain. Gejala berupa kulit kering, eritema, skuama, hyperkeratosis, terbentuk fisura jika kontak terus berlangsung.

Reaksi irittan adalah reaksi akut monomorfik yang dapat berupa skuama eritema, vesikel, pustule serta erosi dan biasanya terlokalisasi di dorsum dari tangan dan jari jari. Gejala ini terjadi pada pekerjaan yang basah. Reaksi irritant dapat sembuh sendiri.

Dermatits traumatic dapat terbentuk trauma akut seperti panas atau laserasi, Biasanya terjadi penyembuhan

Page 6: Kelompok 2 Dermatitis

lambat sekitar 6 minggu. Predileksi sering di tangan.Pada proses penyembuhan akan terjadi skuama, eritema papul dan vesikel

DKI non eritamatous adalah reaksi sub erithematous. Kerusakan kulit terjadi terjadi tanpa adanya inflamasi.

DKI subjektif merupakan kelaina kulit tidak terlihat namun penderita mengeluh gatal, terasa tersengat, rasa terbakar, beberapa menit setelah terpajan dengan irritant. Biasnya terjadi di daerah wajah, kepala dan leher. Contoh bahan kimia adalah asam laktat.

5. Diagnosis Kerja Dermatitis kontak irritan

6. Diagnosis Banding Dermatitis kontak alergiDermatitis atopikDermatitis nummulari

7. Pemeriksaan Penunjang Patch testSkin test

8. Tata Laksana: Hidrokortison cream 0.2%Cetirizin 10mg Amoksilin 500mg untuk infeksi sekunder

9. Edukasi(Hospital Health Promotion)

Hindari factor pencetus alergi Jaga kebersihan

10. Prognosis Advitam : adbonam Ad functionam : adbonam

11. Tingkat Evidens I12. Tingkat Rekomendasi A13. Penelaah Kritis SMF Kulit dan Kelamin

14. Indikator 3. Keluhan berkurang4. Lama pengobatan 2 minggu

15. Kepustakaan 1. A.G Lowell, I.K Stephen, P Amy, et al. Fritpatrick’s dermatology in general medicine. 8th Edition. Mc Graw Hill : USA, 2012. Contact Irritan Dermatitis. P 396-401

2. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6, FKUI: Jakarta, 2010. Dermatis kontak iritanHal 130-133

3. Medscape Contact Irritant dermatitis http://emedicine.medscape.com/article/1049216-clinical

CLINICAL PATHWAY FORM

Page 7: Kelompok 2 Dermatitis

RUMAH SAKIT

Dermatitis Kontak Iritan

No. RM : …………

Nama pasien : ……………………… BB : ………Kg

Jenis kelamin : ………………………. TB : ………cm

Umur/Tanggal lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..

Diagnosa masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..

Penyakit utama : ………………………. Kode ICD Lama hari rawat : ……….Hari

Penyakit penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat

Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….

Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak

………………………. Kode ICD : ………….

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI KE KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7

1.PEMERIKSAAN KLINIS Dokter IGD

Dokter Spesialis

2. LABORATORIUM Patch test

Skin Test

3. RADIOLOGI/IMAGING ELEKTROMEDIK

Thorax foto Usia > 40 Th

EKG

4. KONSULTASI Dokter bedah (umum) Usia > 40 Th

Dokter Anestesi

Dokter internis / Anak

Dokter lain(Sp. Kulit dan Kelamin)

5. ASESMEN KLINIS Pemeriksaan DPJP Visite

Co.Dokter/dr. Ruangan Atas Indikasi

6. EDUKASI 1. Penjelasan Diagnosis

Rencana terapi

Rencana Tindakan

Tujuan

Resiko

Komplikasi

Prognosa

7. PENGISIAN FORM Rencana terapi :

Lembar edukasi Di TTD Keluarga

Informed consent Pasien , Dokter

8.PROSEDUR ADMINISTRASI Administrasi keuangan

Penjadwalan tindakan

9.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA

Oral Cetirizine tab 10 mg

Page 8: Kelompok 2 Dermatitis

Topikal Hidrokortison cream 0,01%

10. DIET/NUTRISI

11. TINDAKAN

12. MONITORING

1. Perawaat Monitoring tanda vital

Monitoring 14 kebutuhan pasien

2. Dokter Ruangan Monitoring tanda vital

Monitoring bising usus

3. Dokter DPJP Monitoring tanda vital

Monitoring luka op

13. MOBILISASI 1. Tirah Baring Tahapan mobilisasi sesuai kondisi pasien

2. Duduk ditempat tidur

14. OUTCOME

Keluhan : Gatal berkurangLama pengobatan 2 minggu

Pemeriksaan Klinis Lesi polimorfik berkurang

Lama Rawat

15 RENCANA PULANG / EDUKASI

Penjelasan mengenai perkembangan penyakit berkaitan terapi dan tindakan yang sudah dilakukan

Penjelasan mengenai diet yang diberikan sesuai dengan keadaan umum pasien

Surat pengantar kontrol

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi

(____________________) (__________________) (______________)

Keterangan :: Yang harus dilakukan: Bisa ada atau tidak

Beri tanda (√) : Bila sudah di lakukan

Page 9: Kelompok 2 Dermatitis

LOGO RSPANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

Dermatitis Atopi

1. Pengertian ( Definisi) Dermatitis atopic adalah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak, sering berhubungan dengan peningkatan IgE dalam serum dan riwaya atopi keluarga dan penderita( Rhinistis alergi, asma bronkiale, konjunctivitis alergi)

2. Anamnesis Gatal Pekerjaan Riwayat atopi Riwayat alergi obat-obatan Riwayat alergi makanan

3. Pemeriksaan Fisik Polimorfik Eritema Edema Papul Vesikel Skuama Likenifikasi

4. Kriteria Diagnosis Dermatitis atopic infantile Eritema, papulovesikel yang halus yang digaruk

sehingan timbul krusta. Dermatitis atopic apada anak

Papul, likenifikasi, sedikit skuama, erosi sehingga infeksi sekunder

Dermatitis pada remaja dan dewasa Plak papula erithamatous, skuama, likenifikasi

Kriteria Mayor- Pruritus

Page 10: Kelompok 2 Dermatitis

- Dermatitis di muka atau ekstensor bayi dan anak- Dermatitis di fleksura pada dewasa- Dermatitis kronis atau residif- Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya

Kriteria Minor- Xerosis- Infeksi kulit (khususnya oleh S. aureus dan virus H. simpleks)- Dermatitis non spesifik pada tangan dan kaki- Iktiosis/hiperlinearis palmaris/keratosis pilaris- Pitiriasis alba- Dermatitis di papila mame- White dermatografism dan delayed blanched response- Keilitis- Lipatan infra orbital Dennie – Morgan- Konjungtivitis berulang- Keratokonus- Katarak subkapsular anterior- Orbita menjadi gelap- Muka pucat dan eritema- Gatal bila berkeringat- Intolerans perifolikular- Hipersensitif terhadap makanan- Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau emosi- Tes alergi kulit tipe dadakan positif- Kadar IgE dalam serum meningkat- Awitan pada usia dini

5. Diagnosis Kerja Dermatitis atopik

6. Diagnosis Banding Dermatitis kontak Dermatitis nummularis

7. Pemeriksaan Penunjang ImmunoglobulinIgE Serum dengan ELISASel Limfosit T

8. Tata Laksana: Hidrasi kulit (cream hidrofilik urea 10%)Hidrokortison salep 1%Cetirizine 10mg

9. Edukasi(Hospital Health Promotion)

Hindari factor pencetus allergenJangan menggaruk lukaHindari stress

10.Prognosis Advitam : adbonam Ad Fungsionam : adbonam

11.Tingkat Evidens I12.Tingkat Rekomendasi A13.Penelaah Kritis Specialis Kulit dan Kelamin14.Indikator Keluhan berkurang

Lama pengobatan 2 minggu

15.KepustakaanI. Djuanda A, Hamzah M, Aisah S. Ilmu

Page 11: Kelompok 2 Dermatitis

penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6, FKUI: Jakarta, 2010. Dermatis Atopi 139-146

II. Medscape Atopic Dermatitis http://emedicine.medscape.com/article/1049085-overview

Page 12: Kelompok 2 Dermatitis

CLINICAL PATHWAY FORM RUMAH SAKIT

Dermatitis Atopik

No. RM : …………

Nama pasien : ……………………… BB : ………Kg

Jenis kelamin : ………………………. TB : ………cm

Umur/Tanggal lahir : ………………………. Tgl.Masuk : …………. Jam : ………..

Diagnosa masuk RS : ………………………. Tgl.Keluar : …………. Jam : ………..

Penyakit utama : ………………………. Kode ICD Lama hari rawat : ……….Hari

Penyakit penyerta : ………………………. Kode ICD : …………. Rencana Rawat

Komplikasi : ………………………. Kode ICD : …………. R. Rawat/ kelas : ……./…….

Tindakan : ………………………. Kode ICD : …………. Rujukan : Ya / Tidak

………………………. Kode ICD : ………….

KEGIATAN URAIAN KEGIATAN HARI KE KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7

1.PEMERIKSAAN KLINIS Dokter IGD

Dokter Spesialis

2. LABORATORIUM Patch Test

Skin Test

3. RADIOLOGI/IMAGING ELEKTROMEDIK

Thorax foto Usia > 40 Th

EKG

4. KONSULTASI Dokter bedah (umum) Usia > 40 Th

Dokter Anestesi

Dokter internis / Anak

Dokter lain(Sp. Kulit dan Kelamin)

5. ASESMEN KLINIS Pemeriksaan DPJP Visite

Co.Dokter/dr. Ruangan Atas Indikasi

6. EDUKASI 1. Penjelasan Diagnosis

Rencana terapi

Rencana Tindakan

Tujuan

Resiko

Komplikasi

Prognosa

7. PENGISIAN FORM Rencana terapi :

Page 13: Kelompok 2 Dermatitis

Lembar edukasi Di TTD Keluarga

Informed consent Pasien , Dokter

8.PROSEDUR ADMINISTRASI Administrasi keuangan

Penjadwalan tindakan

9.TERAPI/ MEDIKAMENTOSA

Oral Cetirizine tab 10 mg

Topikal Hidrokortison cream 0,01%

10. DIET/NUTRISI

11. TINDAKAN

12. MONITORING

1. Perawaat Monitoring tanda vital

Monitoring 14 kebutuhan pasien

2. Dokter Ruangan Monitoring tanda vital

Monitoring bising usus

3. Dokter DPJP Monitoring tanda vital

Monitoring luka op

13. MOBILISASI 1. Tirah Baring Tahapan mobilisasi sesuai kondisi pasien

2. Duduk ditempat tidur

14. OUTCOME

Keluhan : Gatal berkurangLama pengobatan 2 minggu

Pemeriksaan Klinis Lesi polimorfik berkurang

Lama Rawat

15 RENCANA PULANG / EDUKASI

Penjelasan mengenai perkembangan penyakit berkaitan terapi dan tindakan yang sudah dilakukan

Penjelasan mengenai diet yang diberikan sesuai dengan keadaan umum pasien

Surat pengantar kontrol

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat Penanggung Jawab Pelaksana Verivikasi

(____________________) (__________________) (______________)

Keterangan :: Yang harus dilakukan: Bisa ada atau tidak

Beri tanda (√) : Bila sudah di lakukan

Page 14: Kelompok 2 Dermatitis