[kelompok 1] konsep iman, islam, dan ihsan (1).docx
TRANSCRIPT
MAKALAH STUDY ISLAM
MENGENAL KONSEP IMAN ISLAM DAN IHSAN
Disusun oleh :
Arini Nur Indah Firdaus (11141040000010)
Dita Retno wulandari (11141040000041)
Feby Fitriatus Solicha (11141040000027)
Nurhidayatul Mu’alimah (11141040000009)
KELOMPOK 1
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
MARET/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai
MENGENAL KONSEP IMAN ISLAM DAN IHSAN tepat pada waktunya.
Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas study islam, selain itu
untuk mengetahui dan memahami mengenai hubungan antara ketiganya dan
mengetahui dasar-dasarnya dalam hadist dan Al-Qur’an.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Ciputat, Maret 2015
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman, Islam, Dan Ihsan...........................................................2
2.1.1 Pengertian Iman.................................................................................2
2.1.2 Pengertian Islam.................................................................................2
2.1.1 Pengertian Ihsan.................................................................................2
2.2 Dasar Iman, Islam Dan Ihsan Dalam Al Quran Dan Hadist.....................2
2.3 Konsep Iman, Islam, Dan Ihsan................................................................2
2.4 Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan............................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................2
3.2 Saran..........................................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama yang diturunkan tuhan dengan perantaraan rasul-rasulnya, ialah
memberi pimpinan bagi manusia di dalam usahanya memberi nilai hidupnya
sendiri. Karena dasar yang asli daripada jiwa manusia itu, karena dia berakal
dan berfikir, ialah mencari rahasia yang tersembunyi di belakang kenyataan
itu.Tetapi walaupun sudah banyak tuhan memberikan bukti yang amat sangat
nyata, masih saja kita dapati manusia yang seakan-akan mereka tidak
mempunyai akal dan fikiran.
Oleh karena itu Allah mengutus seorang pemimpin yang paling
sempurna dari pemimpin-peminpin yang lain, paling luar biasa kegigihannya.
Allah ta’ala mengutus nabi yang luar biasa tersebut dikarenakan umat manusia
sudah terlalu banyak yang lalai terhadap tuhannya, terlalu banyak
penyimpangan yang mereka perbuat, dan yang lebih memprihatinkan, mereka
sudah tidak mempunyai akhlak yang baik. Disinilah bukti nyata kasih sayang
tuhan terhadap hambaNYA. Disampaikan perjalanan itu kepada ujungnya,
tidak lagi terhenti di tengah jalan karena tidak ada kesanggupan lagi.
DiberiNya manusia itu pimpinanan. Pimpinan yang membawa mereka
kembali menjadi manusia yang diciptakan sesuai dengan kodratnya.
1.2 Tujuan
1) Mampu memahami dan menjelaskan pengertian iman, islam, dan ihsan
2) Mengetahui dasar iman, islam dan ihsan dalam Al quran dan Hadist
3) Mampu mengetahui dan menjelaskan konsep iman, islam, dan ihsan
4) Mengerti dan memahami hubungan iman, islam dan ihsan
1.3 Rumusan Masalah
1) Jelaskan pengertian iman, islam dan ihsan !
2) Sebutkan dasar iman, islam , dan ihsan yang tertuang dalam Al quran dan
hadist !
3) Jelaskan konsep iman, islam dan ihsan !
4) Bagaimana hubungan iman, islam dan ihsan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Iman, Islam, Dan Ihsan
2.1.1 Pengertian Iman1) Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata
kerja (fi’il). - ايمانا- يؤمن yang mengandung beberapa arti yaitu امن
percaya, tunduk, tentram dan tenang.1
2) Imam al-Ghazali mengartikannya dengan yaitu التصديق
“pembenaran”.
3) Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :
لقلب با التصديق فهو .”Iman ialah pembenaran dengan hati “ االيمان
4) Menurut Imam Ab Hanifah:
التصديق و االقرار هو Iman “ االيمان ialah mengikrarkan (dengan
lidah ) dan membenarkan (dengan hati)”.
5) Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;
بااالركان والعمل بالجنان يق والتصد باللسان Iman “ القول ialah
mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan
mengerjakan dengan anggota tubuh”.
6) Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dgn:
بالسنة ثمسك و نية و عمل و Ucapan diiringi dgn ketulusan niat“ قول
dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada Sunnah”.2
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah
Membenarkan segala sesuatu baik berupa perkataan,hati,maupun
perbuatan.Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas
bahwasanya ada enam rukun iman yang harus diyakini untk menjadi
seorang islam yang sempurna dan menjadi seorang hamba Allah yang
ihsan nantinya. Keenam Rukun Iman tersebut adalah:
1 Louis Ma’luf, Kamus al-Munjid, Beirt : al-Maktabah al-Katulikiyah, T.th, hlm.162 Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang, 1976, hlm.257
2
a. Beriman kepada Allah Swt
Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt, Uluhiyyah Allah Swt,
dan beriman kepada Asma wa shifat Allah SWT yang sempurna serta
agung sesuai yang ada dalam Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya. 3
b. Beriman kepada Malaikat
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh
Allah untuk beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-
Nya, Allah telah membebankan kepada mereka berbagai tugas.Jadi
kita dituntut untuk beriman dan mempercayai adanya Malaikat Allah
SWT.4
c. Beriman kepada Kitab-kitab
Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para
Rasul-Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan.
Diantaranya: kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa, Injil
diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud,
Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan Allah Swt
kepada Nabi Muhammad Saw.5
d. Beriman kepada para Rasul
Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama
adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu
adalah manusia biasa, tidak memiliki sedikitpun sifat ketuhanan,
mereka adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan dengan
kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan syari’at
yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk seluruh
manusia , maka tidak ada nabi sesudahnya.6
e. Beriman kepada Hari Akhirat
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah
membangkitkan manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat
3 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.4 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.5 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.6 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.
3
yang penuh kenikmatan atau ditempat siksaan yang amat pedih.
Beriman kepada hari akhir meliputi beriman kepada semua yang akan
terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau
neraka.7
f. Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah
Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua
yang ada dan menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya
yang terdahalu, dan menurut kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu
telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis disisi-Nya, dan
Dialah yang telah menghendaki dan menciptakannya.8
2.1.2 Pengertian IslamKata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari
kata kerja - – اسالما يسلم Yang secara etimologi mengandung اسلم
makna : Sejahtera, tidak cacat, selamat. Seterusnya kata salm dan silm,
mengandung arti : kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri.9
Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah dengan
pengertian : Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah
diri. Dari uraian kata-kata itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau
patuh dan berserah diri kepada Allah.10
Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :
1) Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :
الظاهر واالنقياد االستسالم وهو Islam berarti“ االسالم menyerah dan
patuh yang dilihat secara zahir”.
2) Ab A’la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai.
Maksudnya seseorang akan memperoleh kesehatan jiwa dan raga
dalam arti sesungguhnya, hanya melalui patuh dan taat kepada Allah.
3) Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri kepada
7 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.8 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.9 Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang, 1976, hlm.4810 Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992, hlm.84
4
Allah SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada
Hukum-Nya.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam
itu ialah tunduk dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya.
Islam di bangun diatas lima rukun,sebagaimana dijelaskan dalam Hadits
yang artinya:
“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ;
handlolah bin abi sufyan telah memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin
kholid dari abi umar ra. Berkata : rasul saw. Bersabda : islam dibangun
atas lima perkara : persaksian sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah
dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya, mendirikan sholat,
memberikan zakat, hajji dan puasa ramadlan”.11
Jadi,Rukun Islam itu ada Lima,yaitu:
1. Syahadat
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji
2.1.1 Pengertian IhsanKata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu : ا
– – نا احسا يحسن artinya حسن : الحسن ) فعل Perbuatan baik ).
Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:
1) Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi
oleh Allah dalam segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan
islam sehingga seluruh ibadah seorang hamba benar-benar ikhlas
karena Allah.12
2) Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan
seorang hamba merasa selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh
khusuk, khuduk dan sebagainya.13
11 Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992, hlm.7512 Muhammad Musthafa.Al-Ushulul As-Tsalasa.hal.8613 Muhammad Musthafa.Al-Ushulul As-Tsalasa.hal.104
5
3) Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan
Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena
merupakan unsur-unsur agama (Ad-Din).
Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi
dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui
pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam
dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan
diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi
lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga
sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa
meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan ihsan.
Didalam al-qur’an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan
memiliki keterkaitan,yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS Ali-Imron
ayat 19 yang berbunyi :
QS Al-Maidah ayat 3 :
اليوم اكملت لكم دينكم و اتممت عليكم نعمتي و رضبت لكم االسال م دينا
“ Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku
telah menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai
Islam adalah agama yang benar bagi kalian”.
QS Ali-Imron ayat 19 :
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.
Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan
kata addin yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman,
Islam, dan Ihsan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa iman
merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam dan
menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya
dan meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.
6
2.2 Dasar Iman, Islam Dan Ihsan Dalam Al Quran Dan Hadist
Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan
kepada kami Jarir dari Umarah -yaitu Ibnu al-Qa’qa’- dari Abu Zur’ah dari
Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
‘Kalian bertanyalah kepadaku’. Namun mereka takut dan segan untuk
bertanya kepada beliau. Maka seorang laki-laki datang lalu duduk di hadapan
kedua lutut beliau, laki-laki itu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?
‘ Beliau menjawab, ‘Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan
sesuatu apa pun, mendirikan sholat, membayar zakat, dan berpuasa
Ramadlan.’ Dia berkata, ‘Kamu benar.’ Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai
Rasululloh, apakah iman itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu beriman kepada
Alloh, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-
Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari
kebangkitan serta beriman kepada takdir semuanya’. Dia berkata, ‘Kamu
benar’. Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau
menjawab, ‘Kamu takut (khasyyah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-
Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.’
Dia berkata, ‘Kamu benar’. Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah,
kapankah hari kiamat itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Tidaklah orang yang ditanya
tentangnya lebih mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya,
7
akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu
bila kamu melihat hamba wanita melahirkan tuan-Nya. Itulah salah satu tanda-
tandanya. (Kedua) bila kamu melihat orang yang tanpa alas kaki telanjang,
tuli, bisu menjadi pemimpin (manusia) di bumi. Itulah salah satu tanda-
tandanya. (Ketiga) apabila kamu melihat penggembala kambing saling
berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu
tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda dari kegaiban, tidak ada yang
mengetahuinya kecuali Allah, ” kemudian beliau membaca: ‘(Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-
lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakan-Nya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi
mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal) ” (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki tersebut bangun
(mengundurkan diri), maka Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Panggillah dia menghadapku! ‘ Maka dia dicari, namun mereka tidak
mendapatkan-Nya. Maka Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Laki-laki ini adalah Jibril yang berkeinginan agar kalian mempelajari
(agama) karena kalian tidak bertanya’.”
2.2.1 Dalil Tentang Rukun Islam
Syahadat
256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang
ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya
ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus.
dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.[162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
8
Shalat
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan
shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan
kepada mereka.[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan
penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang
dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada
yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak
dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada
adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang
sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang
dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada
Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan
melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir
ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan
sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki,
ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan
kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti
orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan
lain-lain.
Zakat
9
71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Puasa
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,
Haji
97. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215];
Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan
haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang
sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari
(kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) dari semesta alam.
[215] Ialah: tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.[216]Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan
serta sehat jasmani dan perjalananpun aman.
2.2.2 Dalil Tentang Rukun Iman
10
136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan
Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta
kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian,
Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.
2.3 Konsep Iman, Islam, Dan Ihsan
Konsep iman adalah meyakini dengan sepenuh hati dan jiwa kepada
Allah SWT Yang Maha Kuasa atas setiap perkara. Setiap hamba wajib
mengakui dan meyakini keesaaan Allah dan tiada tuhan selain Allah SWT. 14
Allah menciptakan segala hal, dari yang terkecil sampai yang terbesar,
dengan keanekaragaman. Alloh mengutus para rosul supaya manusia
memahami dan menghayati hakikat iman dengan sepenuhnyadengan
menyampaikan kebenaran Alloh serta menjelaskan dan mengingatkan manusia
terhadap konsep iman.15
Konsep iman itu meliputi segala-galanya. Iman diterjemahkan dalam
bentuk pengiktirafn yang Alloh maha pencpta, penguasa,pemilk, pelindung,
pemberi pertolongan, pendengar do’a, bukan sekedar peafaan kalimat
syahadat saja.
Manusia sebagai makhluk ciptaan Alloh perlu menyadari bahwa
pengiktirafan bukan hanya sekedar ucapan pada bibir dan lidah, namun juga
terletak dalam setiap perbuatan dalam kehidupan serta keyakinan dalamhati
dan mengingat Alloh sepenuhnya.16Dalam al quran dan hadist ditegaskan
bahwa umat manusia harus beiman kepada rukun iman yang jumlahnya ada 6. 17
14 Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 315 Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 316Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 417Taufik yusmansyah, akidah dan Akhlak, ( Bandung; Grafindo Media Pratama, 2008), hal 12
11
Konsep islam adalah penyerahan diri sepenuhnya dan menyeluruh
kepada Alloh. konsep islam itu sebenarnya menjelaskan ibadah ataupun
penyerahan diri dan kepatuhan itu mutlak kepada Alloh, bukan kepada jin
ataupun manusia. 18
Islam juga berarti ketundukan , kepasrahan, menerima dan tidak
menolak, tidak membantah, tidak membangkang. Yang berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada Alloh SWT. Sehingga orang islam seharusnya berserah
diri atas berbagai keentuan yang digarisan oleh Alloh SWT bagi kebaikan
hambanya.3
Konsep ihsan secara hakikatnya adalah pengiktirafan tertinggi kepada
setiap perilaku baik dzahiriah, batiniah, rohaniah ataupun jasmaniah adalah
disandarkan kepada Alloh. Sehingga terwujudnya hubungan hamba dengan
khalik yang mendominasi.19
Secara sederhananya ihsan itu kebaikan, yang lebih tinggi dari pada
keadilan.Jika keadilan itu berarti seimbang antara memberi dan diberi. Namun
jika ihsan memberi lebih banyak dari pada diberi. Sehingga orang yang
menerapkan konsep ihsan akan membalas perlakuan orang lain dengan baik,
walaupun ia diperlakukan buruk. Karena setiap perbuatannya baiknya selalu
terlahir dari kesadaran batinnya yang terdalam. 20
2.4 Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan
Adapun kaitan antara ketiga hal tersebut yaitu Iman berkaitan dengan
aqidah, Islam berkaitan dengan syariah, dan Ihsan berkaitan dengan akhlak.
Dari ketiga hal diatas maka dalam perkembangan ilmu keislaman, ilmu
terkelompokan menjadi Aqidah, fiqih, dan Akhlak. Diantara pengelompokan
kata dalam agama islam ialah iman, islam dan ihsan. Setiap pemeluk islam
mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak absah tanpa iman, dan iman tidak
sempurna tanpa ihsan. Iman itu membentuk jiwa dan watak manusia menjadi
kuat dan positif, yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku
akhlakiah manusia sehari-hari adalah didasari oleh apa yang dipercayainya.
18Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 619Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 720Taufik yusmansyah, akidah dan Akhlak, ( Bandung; Grafindo Media Pratama, 2008), hal 12
12
Dari pengertian tersebut memiliki arti masing-masing istilah terkait satu
dengan yang lain.
Dari pengertian inilah kita mengerti bahwa islam, iman dan ihsan
adalah trilogi ajaran Ilahi. Disamping adanya hubungan antara iman, islam,
dan ihsan, juga terdapat perbedaan antara ketiganya, sekaligus merupakan ciri
masing-masing. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan didalam hati,
islam merupakan sikap untuk berbuat atau beramal.Sedangka ihsan merupakan
pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Ihsan merupakan ukuran tipis
tebalnya iman dan islam seseorang.Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai
hubungan yang sangat erat, bahkan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan. Meskipun demikian, ketiganya dapat dibedakan satu sama
lain. Aqidah sebagai konsep atau sistem keyakinan yang bermuatan elemen-
elemen dasar iman, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama.
Syariah sebagai konsep atau sistem hukum berisi peraturan yang
menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistem nilai etika
menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh agama.
Oleh karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasi
dalam diri seorang Muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran
Islam ibarat sebuah pohon, akarnya adalah aqidah, sementara batang, dahan,
dan daunyaadalah syariah, sedangkan buahnya adalah akhlak. Muslim yang
baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang
mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan kepada
Allah sehingga tergambar akhlak yang mulia dalam dirinya. Atas dasar
hubungan ini pula maka seorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi
tidak dilandasi oleh aqidah atau iman, maka ia termasuk ke dalam kategori
kafir. Seorang yang mengaku beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah,
maka ia disebut orang fasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman dan
melaksanakan syariah tetapi tidak dilandasi aqidah atau iman yang lurus
disebut orang munafik. Demikianlah, ketiga konsep atau kerangka dasar Islam
ini memiliki hubungan yang begitu erat dan tidak dapat dipisahkan.21
21Marzuki.2009.”Prinsip Dasar Akhlak Mulia”.Yogyakarta:Debut Wahana Press
13
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Iman adalah penyerahan diri secara sepenuhnya dan menyeluruh
kepada Alloh. Sedangkan islam berarti menjalankan syariat Alloh, dan juga
ihsan berarti melalukan kebaikan kapan pun dan dimanapun karena merasa
Alloh selalu melihat kita. Semua dasar dasar iman, islam dan ihsan telah
tertuang dalam Al quran dan hadist. Hubungan antara iman, islam dan ihsan
dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon, iman sebagai akarnya, islam sebagai
ranting dan daun, dan ihsan sebagai buahnya.
3.2 Saran
Demikian pembahasan seputar iman, Islam dan juga Ihsan dalam
makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam segi substansi
maupun penulisan, sehingga kritik dan saran membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan kedepanya. Semoga makalah ini bisa memberi
tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
H.Aunur Rahim Faqih. 1997. Aqidah Islam.Yogyakarta: UII Press.
H. Tarmidzi S.2000. Aqidah Akhlaq. Jakarta: DepAg RI.
Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya
Pustaka.
Hussain, Muhammad Fadhlullah. 1995. Logika dan Kekuatan Islam, Mizan,
Bandung.
Louis Ma’luf, Kamus al-Munjid, Beirt : al-Maktabah al-Katulikiyah, T.
Muhammad, Abduh. 1976. Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta :
Bulan Bintang,
Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992
Muhammad, Musthafa.Al-Ushulul As-Tsalasa.
Sakinah, saleh. 2011. 3i Islam, Iman,dan Ihsan. malaysia: PT Millennia SDN
Taufik, yusmansyah. 2008. akidah dan Akhlak. Bandung; Grafindo Media
Pratama
Marzuki.2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia.Yogyakarta:Debut Wahana Press
16