[kelompok 1] konsep iman, islam, dan ihsan (1).docx

30
MAKALAH STUDY ISLAM MENGENAL KONSEP IMAN ISLAM DAN IHSAN Disusun oleh : Arini Nur Indah Firdaus (11141040000010) Dita Retno wulandari (11141040000041) Feby Fitriatus Solicha (11141040000027) Nurhidayatul Mu’alimah (11141040000009) KELOMPOK 1 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: dewiandrianikhanajmi

Post on 13-Dec-2015

55 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

MAKALAH STUDY ISLAM

MENGENAL KONSEP IMAN ISLAM DAN IHSAN

Disusun oleh :

Arini Nur Indah Firdaus (11141040000010)

Dita Retno wulandari (11141040000041)

Feby Fitriatus Solicha (11141040000027)

Nurhidayatul Mu’alimah (11141040000009)

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

MARET/2015

Page 2: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai

MENGENAL KONSEP IMAN ISLAM DAN IHSAN tepat pada waktunya.

Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas study islam, selain itu

untuk mengetahui dan memahami mengenai hubungan antara ketiganya dan

mengetahui dasar-dasarnya dalam hadist dan Al-Qur’an.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu

menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu setiap pihak diharapkan dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran

yang bersifat membangun.

Ciputat, Maret 2015

Penyusun

i

Page 3: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iman, Islam, Dan Ihsan...........................................................2

2.1.1 Pengertian Iman.................................................................................2

2.1.2 Pengertian Islam.................................................................................2

2.1.1 Pengertian Ihsan.................................................................................2

2.2 Dasar Iman, Islam Dan Ihsan Dalam Al Quran Dan Hadist.....................2

2.3 Konsep Iman, Islam, Dan Ihsan................................................................2

2.4 Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan............................................................2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................................2

3.2 Saran..........................................................................................................2

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................2

ii

Page 4: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama yang diturunkan tuhan dengan perantaraan rasul-rasulnya, ialah

memberi pimpinan bagi manusia di dalam usahanya memberi nilai hidupnya

sendiri. Karena dasar yang asli daripada jiwa manusia itu, karena dia berakal

dan berfikir, ialah mencari rahasia yang tersembunyi di belakang kenyataan

itu.Tetapi walaupun sudah banyak tuhan memberikan bukti yang amat sangat

nyata, masih saja kita dapati manusia yang seakan-akan mereka tidak

mempunyai akal dan fikiran.

Oleh karena itu Allah mengutus seorang pemimpin yang paling

sempurna dari pemimpin-peminpin yang lain, paling luar biasa kegigihannya.

Allah ta’ala mengutus nabi yang luar biasa tersebut dikarenakan umat manusia

sudah terlalu banyak yang lalai terhadap tuhannya, terlalu banyak

penyimpangan yang mereka perbuat, dan yang lebih memprihatinkan, mereka

sudah tidak mempunyai akhlak yang baik. Disinilah bukti nyata kasih sayang

tuhan terhadap hambaNYA. Disampaikan perjalanan itu kepada ujungnya,

tidak lagi terhenti di tengah jalan karena tidak ada kesanggupan lagi.

DiberiNya manusia itu pimpinanan. Pimpinan yang membawa mereka

kembali menjadi manusia yang diciptakan sesuai dengan kodratnya.

1.2 Tujuan

1) Mampu memahami dan menjelaskan pengertian iman, islam, dan ihsan

2) Mengetahui dasar iman, islam dan ihsan dalam Al quran dan Hadist

3) Mampu mengetahui dan menjelaskan konsep iman, islam, dan ihsan

4) Mengerti dan memahami hubungan iman, islam dan ihsan

1.3 Rumusan Masalah

1) Jelaskan pengertian iman, islam dan ihsan !

2) Sebutkan dasar iman, islam , dan ihsan yang tertuang dalam Al quran dan

hadist !

3) Jelaskan konsep iman, islam dan ihsan !

4) Bagaimana hubungan iman, islam dan ihsan ?

1

Page 5: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Iman, Islam, Dan Ihsan

2.1.1 Pengertian Iman1) Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata

kerja (fi’il). - ايمانا- يؤمن yang mengandung beberapa arti yaitu امن

percaya, tunduk, tentram dan tenang.1

2) Imam al-Ghazali mengartikannya dengan yaitu التصديق

“pembenaran”.

3) Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :

لقلب با التصديق فهو .”Iman ialah pembenaran dengan hati “ االيمان

4) Menurut Imam Ab Hanifah:

التصديق و االقرار هو Iman “ االيمان ialah mengikrarkan (dengan

lidah ) dan membenarkan (dengan hati)”.

5) Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;

بااالركان والعمل بالجنان يق والتصد باللسان Iman “ القول ialah

mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan

mengerjakan dengan anggota tubuh”.

6) Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dgn:

بالسنة ثمسك و نية و عمل و Ucapan diiringi dgn ketulusan niat“ قول

dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada Sunnah”.2

Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah

Membenarkan segala sesuatu baik berupa perkataan,hati,maupun

perbuatan.Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas

bahwasanya ada enam rukun iman yang harus diyakini untk menjadi

seorang islam yang sempurna dan menjadi seorang hamba Allah yang

ihsan nantinya. Keenam Rukun Iman tersebut adalah:

1 Louis Ma’luf, Kamus al-Munjid, Beirt : al-Maktabah al-Katulikiyah, T.th, hlm.162 Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang, 1976, hlm.257

2

Page 6: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

a. Beriman kepada Allah Swt

Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt, Uluhiyyah Allah Swt,

dan beriman kepada Asma wa shifat Allah SWT yang sempurna serta

agung sesuai yang ada dalam Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya. 3

b. Beriman kepada Malaikat

Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh

Allah untuk beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-

Nya, Allah telah membebankan kepada mereka berbagai tugas.Jadi

kita dituntut untuk beriman dan mempercayai adanya Malaikat Allah

SWT.4

c. Beriman kepada Kitab-kitab

Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para

Rasul-Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan.

Diantaranya: kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa, Injil

diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud,

Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan Allah Swt

kepada Nabi Muhammad Saw.5

d. Beriman kepada para Rasul

Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama

adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu

adalah manusia biasa, tidak memiliki sedikitpun sifat ketuhanan,

mereka adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan dengan

kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan syari’at

yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk seluruh

manusia , maka tidak ada nabi sesudahnya.6

e. Beriman kepada Hari Akhirat

Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah

membangkitkan manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat

3 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.4 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.5 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.6 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.

3

Page 7: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

yang penuh kenikmatan atau ditempat siksaan yang amat pedih.

Beriman kepada hari akhir meliputi beriman kepada semua yang akan

terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau

neraka.7

f. Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah

Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua

yang ada dan menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya

yang terdahalu, dan menurut kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu

telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis disisi-Nya, dan

Dialah yang telah menghendaki dan menciptakannya.8

2.1.2 Pengertian IslamKata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari

kata kerja - – اسالما يسلم Yang secara etimologi mengandung اسلم

makna : Sejahtera, tidak cacat, selamat. Seterusnya kata salm dan silm,

mengandung arti : kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri.9

Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah dengan

pengertian : Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah

diri. Dari uraian kata-kata itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau

patuh dan berserah diri kepada Allah.10

Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :

1) Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :

الظاهر واالنقياد االستسالم وهو Islam berarti“ االسالم menyerah dan

patuh yang dilihat secara zahir”.

2) Ab A’la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai.

Maksudnya seseorang akan memperoleh kesehatan jiwa dan raga

dalam arti sesungguhnya, hanya melalui patuh dan taat kepada Allah.

3) Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri kepada

7 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.8 Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya Pustaka.9 Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta : Bulan Bintang, 1976, hlm.4810 Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992, hlm.84

4

Page 8: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

Allah SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada

Hukum-Nya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam

itu ialah tunduk dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya.

Islam di bangun diatas lima rukun,sebagaimana dijelaskan dalam Hadits

yang artinya:

“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ;

handlolah bin abi sufyan telah memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin

kholid dari abi umar ra. Berkata : rasul saw. Bersabda : islam dibangun

atas lima perkara : persaksian sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah

dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya, mendirikan sholat,

memberikan zakat, hajji dan puasa ramadlan”.11

Jadi,Rukun Islam itu ada Lima,yaitu:

1. Syahadat

2. Shalat

3. Zakat

4. Puasa

5. Haji

2.1.1 Pengertian IhsanKata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu : ا

– – نا احسا يحسن artinya حسن : الحسن ) فعل Perbuatan baik ).

Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:

1) Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi

oleh Allah dalam segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan

islam sehingga seluruh ibadah seorang hamba benar-benar ikhlas

karena Allah.12

2) Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan

seorang hamba merasa selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh

khusuk, khuduk dan sebagainya.13

11 Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992, hlm.7512 Muhammad Musthafa.Al-Ushulul As-Tsalasa.hal.8613 Muhammad Musthafa.Al-Ushulul As-Tsalasa.hal.104

5

Page 9: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

3) Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan

Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena

merupakan unsur-unsur agama (Ad-Din).

Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa

dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi

dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui

pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam

dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.

Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan

diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi

lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga

sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang bertaqwa harus bisa

meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan ihsan.

Didalam al-qur’an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan

memiliki keterkaitan,yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS Ali-Imron

ayat 19 yang berbunyi :

QS Al-Maidah ayat 3 :

اليوم اكملت لكم دينكم و اتممت عليكم نعمتي و رضبت لكم االسال م دينا

“ Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku

telah menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai

Islam adalah agama yang benar bagi kalian”.

QS Ali-Imron ayat 19 :

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.

Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan

kata addin yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman,

Islam, dan Ihsan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa iman

merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-Islam dan

menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya

dan meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.

6

Page 10: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

2.2 Dasar Iman, Islam Dan Ihsan Dalam Al Quran Dan Hadist

Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb telah menceritakan

kepada kami Jarir dari Umarah -yaitu Ibnu al-Qa’qa’- dari Abu Zur’ah dari

Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

‘Kalian bertanyalah kepadaku’. Namun mereka takut dan segan untuk

bertanya kepada beliau. Maka seorang laki-laki datang lalu duduk di hadapan

kedua lutut beliau, laki-laki itu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah Islam itu?

‘ Beliau menjawab, ‘Islam adalah kamu tidak menyekutukan Allah dengan

sesuatu apa pun, mendirikan sholat, membayar zakat, dan berpuasa

Ramadlan.’ Dia berkata, ‘Kamu benar.’ Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai

Rasululloh, apakah iman itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu beriman kepada

Alloh, malaikat-Nya, kitab-Nya, beriman kepada kejadian pertemuan dengan-

Nya, beriman kepada para Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari

kebangkitan serta beriman kepada takdir semuanya’. Dia berkata, ‘Kamu

benar’. Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau

menjawab, ‘Kamu takut (khasyyah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-

Nya, maka jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.’

Dia berkata, ‘Kamu benar’. Lalu dia bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah,

kapankah hari kiamat itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Tidaklah orang yang ditanya

tentangnya lebih mengetahui jawaban-Nya daripada orang yang bertanya,

7

Page 11: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

akan tetapi aku akan menceritakan kepadamu tentang tanda-tandanya; yaitu

bila kamu melihat hamba wanita melahirkan tuan-Nya. Itulah salah satu tanda-

tandanya. (Kedua) bila kamu melihat orang yang tanpa alas kaki telanjang,

tuli, bisu menjadi pemimpin (manusia) di bumi. Itulah salah satu tanda-

tandanya. (Ketiga) apabila kamu melihat penggembala kambing saling

berlomba tinggi-tinggian dalam (mendirikan) bangunan. Itulah salah satu

tanda-tandanya dalam lima tanda-tanda dari kegaiban, tidak ada yang

mengetahuinya kecuali Allah, ” kemudian beliau membaca: ‘(Sesungguhnya

Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-

lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim.Dan

tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan

diusahakan-Nya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi

mana dia akan mati.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Mengenal) ” (Qs. Luqman: 34). Kemudian laki-laki tersebut bangun

(mengundurkan diri), maka Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Panggillah dia menghadapku! ‘ Maka dia dicari, namun mereka tidak

mendapatkan-Nya. Maka Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Laki-laki ini adalah Jibril yang berkeinginan agar kalian mempelajari

(agama) karena kalian tidak bertanya’.”

2.2.1 Dalil Tentang Rukun Islam

Syahadat

256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah

jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang

ingkar kepada Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya

ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus.

dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.[162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.

8

Page 12: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

Shalat

3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan

shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan

kepada mereka.[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan

penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang

dikehendaki oleh iman itu.

[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada

yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak

dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada

adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.

[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang

sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang

dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada

Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan

melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir

ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan

sebagainya.

[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki,

ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan

kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti

orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan

lain-lain.

Zakat

9

Page 13: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka

(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh

(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,

menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan

diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana.

Puasa

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu

bertakwa,

Haji

97. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim[215];

Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan

haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang

sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah[216]. Barangsiapa mengingkari

(kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan

sesuatu) dari semesta alam.

[215] Ialah: tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri membangun Ka'bah.[216]Yaitu: orang yang sanggup mendapatkan perbekalan dan alat-alat pengangkutan

serta sehat jasmani dan perjalananpun aman.

2.2.2 Dalil Tentang Rukun Iman

10

Page 14: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

136. Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan

Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta

kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah,

malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian,

Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

2.3 Konsep Iman, Islam, Dan Ihsan

Konsep iman adalah meyakini dengan sepenuh hati dan jiwa kepada

Allah SWT Yang Maha Kuasa atas setiap perkara. Setiap hamba wajib

mengakui dan meyakini keesaaan Allah dan tiada tuhan selain Allah SWT. 14

Allah menciptakan segala hal, dari yang terkecil sampai yang terbesar,

dengan keanekaragaman. Alloh mengutus para rosul supaya manusia

memahami dan menghayati hakikat iman dengan sepenuhnyadengan

menyampaikan kebenaran Alloh serta menjelaskan dan mengingatkan manusia

terhadap konsep iman.15

Konsep iman itu meliputi segala-galanya. Iman diterjemahkan dalam

bentuk pengiktirafn yang Alloh maha pencpta, penguasa,pemilk, pelindung,

pemberi pertolongan, pendengar do’a, bukan sekedar peafaan kalimat

syahadat saja.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Alloh perlu menyadari bahwa

pengiktirafan bukan hanya sekedar ucapan pada bibir dan lidah, namun juga

terletak dalam setiap perbuatan dalam kehidupan serta keyakinan dalamhati

dan mengingat Alloh sepenuhnya.16Dalam al quran dan hadist ditegaskan

bahwa umat manusia harus beiman kepada rukun iman yang jumlahnya ada 6. 17

14 Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 315 Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 316Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 417Taufik yusmansyah, akidah dan Akhlak, ( Bandung; Grafindo Media Pratama, 2008), hal 12

11

Page 15: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

Konsep islam adalah penyerahan diri sepenuhnya dan menyeluruh

kepada Alloh. konsep islam itu sebenarnya menjelaskan ibadah ataupun

penyerahan diri dan kepatuhan itu mutlak kepada Alloh, bukan kepada jin

ataupun manusia. 18

Islam juga berarti ketundukan , kepasrahan, menerima dan tidak

menolak, tidak membantah, tidak membangkang. Yang berarti penyerahan diri

sepenuhnya kepada Alloh SWT. Sehingga orang islam seharusnya berserah

diri atas berbagai keentuan yang digarisan oleh Alloh SWT bagi kebaikan

hambanya.3

Konsep ihsan secara hakikatnya adalah pengiktirafan tertinggi kepada

setiap perilaku baik dzahiriah, batiniah, rohaniah ataupun jasmaniah adalah

disandarkan kepada Alloh. Sehingga terwujudnya hubungan hamba dengan

khalik yang mendominasi.19

Secara sederhananya ihsan itu kebaikan, yang lebih tinggi dari pada

keadilan.Jika keadilan itu berarti seimbang antara memberi dan diberi. Namun

jika ihsan memberi lebih banyak dari pada diberi. Sehingga orang yang

menerapkan konsep ihsan akan membalas perlakuan orang lain dengan baik,

walaupun ia diperlakukan buruk. Karena setiap perbuatannya baiknya selalu

terlahir dari kesadaran batinnya yang terdalam. 20

2.4 Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan

Adapun kaitan antara ketiga hal tersebut yaitu Iman berkaitan dengan

aqidah, Islam berkaitan dengan syariah, dan Ihsan berkaitan dengan akhlak.

Dari ketiga hal diatas maka dalam perkembangan ilmu keislaman, ilmu

terkelompokan menjadi Aqidah, fiqih, dan Akhlak. Diantara pengelompokan

kata dalam agama islam ialah iman, islam dan ihsan. Setiap pemeluk islam

mengetahui dengan pasti bahwa islam tidak absah tanpa iman, dan iman tidak

sempurna tanpa ihsan. Iman itu membentuk jiwa dan watak manusia menjadi

kuat dan positif, yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan dan tingkah laku

akhlakiah manusia sehari-hari adalah didasari oleh apa yang dipercayainya.

18Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 619Sakinah saleh, 3i Islam, Iman,dan Ihsan, ( malaysia: PT Millennia SDN. 2011), hal 720Taufik yusmansyah, akidah dan Akhlak, ( Bandung; Grafindo Media Pratama, 2008), hal 12

12

Page 16: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

Dari pengertian tersebut memiliki arti masing-masing istilah terkait satu

dengan yang lain.

Dari pengertian inilah kita mengerti bahwa islam, iman dan ihsan

adalah trilogi ajaran Ilahi. Disamping adanya hubungan antara iman, islam,

dan ihsan, juga terdapat perbedaan antara ketiganya, sekaligus merupakan ciri

masing-masing. Iman lebih menekankan pada segi keyakinan didalam hati,

islam merupakan sikap untuk berbuat atau beramal.Sedangka ihsan merupakan

pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Ihsan merupakan ukuran tipis

tebalnya iman dan islam seseorang.Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai

hubungan yang sangat erat, bahkan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan. Meskipun demikian, ketiganya dapat dibedakan satu sama

lain. Aqidah sebagai konsep atau sistem keyakinan yang bermuatan elemen-

elemen dasar iman, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama.

Syariah sebagai konsep atau sistem hukum berisi peraturan yang

menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistem nilai etika

menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh agama.

Oleh karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasi

dalam diri seorang Muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran

Islam ibarat sebuah pohon, akarnya adalah aqidah, sementara batang, dahan,

dan daunyaadalah syariah, sedangkan buahnya adalah akhlak. Muslim yang

baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang

mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan kepada

Allah sehingga tergambar akhlak yang mulia dalam dirinya. Atas dasar

hubungan ini pula maka seorang yang melakukan suatu perbuatan baik, tetapi

tidak dilandasi oleh aqidah atau iman, maka ia termasuk ke dalam kategori

kafir. Seorang yang mengaku beriman, tetapi tidak mau melaksanakan syariah,

maka ia disebut orang fasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman dan

melaksanakan syariah tetapi tidak dilandasi aqidah atau iman yang lurus

disebut orang munafik. Demikianlah, ketiga konsep atau kerangka dasar Islam

ini memiliki hubungan yang begitu erat dan tidak dapat dipisahkan.21

21Marzuki.2009.”Prinsip Dasar Akhlak Mulia”.Yogyakarta:Debut Wahana Press

13

Page 17: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

14

Page 18: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Iman adalah penyerahan diri secara sepenuhnya dan menyeluruh

kepada Alloh. Sedangkan islam berarti menjalankan syariat Alloh, dan juga

ihsan berarti melalukan kebaikan kapan pun dan dimanapun karena merasa

Alloh selalu melihat kita. Semua dasar dasar iman, islam dan ihsan telah

tertuang dalam Al quran dan hadist. Hubungan antara iman, islam dan ihsan

dapat diibaratkan sebagai sebuah pohon, iman sebagai akarnya, islam sebagai

ranting dan daun, dan ihsan sebagai buahnya.

3.2 Saran

Demikian pembahasan seputar iman, Islam dan juga Ihsan dalam

makalah ini. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam segi substansi

maupun penulisan, sehingga kritik dan saran membangun sangat kami

harapkan untuk perbaikan kedepanya. Semoga makalah ini bisa memberi

tambahan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih.

15

Page 19: [Kelompok 1] Konsep Iman, Islam, dan Ihsan (1).docx

DAFTAR PUSTAKA

H.Aunur Rahim Faqih. 1997. Aqidah Islam.Yogyakarta: UII Press.

H. Tarmidzi S.2000. Aqidah Akhlaq. Jakarta: DepAg RI.

Drs.Tahrir, Team MGMP. 2006. Esensi Agama Islam. Yogyakarta: Karya

Pustaka.

Hussain, Muhammad Fadhlullah. 1995. Logika dan Kekuatan Islam, Mizan,

Bandung.  

Louis Ma’luf, Kamus al-Munjid, Beirt : al-Maktabah al-Katulikiyah, T.

Muhammad, Abduh. 1976. Risalah Tauhid, (Terjemahan) H. Firdaus, Jakarta :

Bulan Bintang,

Asmaran AS, Pengantar Study Tauhid, Jakarta : Rajawali Prees, 1992

Muhammad, Musthafa.Al-Ushulul As-Tsalasa.

Sakinah, saleh. 2011. 3i Islam, Iman,dan Ihsan. malaysia: PT Millennia SDN

Taufik, yusmansyah. 2008. akidah dan Akhlak. Bandung; Grafindo Media

Pratama

Marzuki.2009. Prinsip Dasar Akhlak Mulia.Yogyakarta:Debut Wahana Press

16