kel.10-evaluasi pelaksanaan pendidikan kesehatan.docx

30
7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 1/30 MAKALAH ILMU PERILAKU EVALUASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok X D4/GIZI/SEMESTER VI  Intan Bilqis Nabillah P2.31.31.1.11.023  Mery Dian Natalia P2.31.31.1.11.030  Nita Qonita P2.31.31.1.11.035  Tia Ayu Mentari Dewi P2.31.31.1.11.048 POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II 2014

Upload: amalia-puspita

Post on 06-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 1/30

MAKALAH

ILMU PERILAKU

EVALUASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Kelompok X

D4/GIZI/SEMESTER VI

 

Intan Bilqis Nabillah P2.31.31.1.11.023

 

Mery Dian Natalia P2.31.31.1.11.030

  Nita Qonita P2.31.31.1.11.035

  Tia Ayu Mentari Dewi P2.31.31.1.11.048

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

2014

Page 2: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 2/30

BAB I

PENDAHULUAN

I.  LATAR BELAKANG

Untuk Mencapai status kesehatan paripurna baik, fisik, mental dan kesejahteraan

sosial, setiap individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi,

untuk memenuhi kebutuhan dan mengubah atau mengantisipasi lingkungan. Kesehatan,

sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup. Kesehatan

merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber sosial dan

 personal, sebagaimana halnya kapasitas fisik. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan

 bukan saja tanggung jawab sektor kesehatan tapi juga meliputi sektor-sektor lain yang

mempengaruhi gaya hidup sehat dan kesejahteraan sosial, serta diperlukan adanya

monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang berlangsung supaya dapat memberikan

informasi atau peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.

Pendidikan kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian

dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai

upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan kesehatan

adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan

(perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan

lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan

kata lain pendidikan kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan

 pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau

memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan

meningkatkan kesehatan masyarakat. Negara Indonesia merupakan negara yang penduduknya pada tahun 2010 menurut data statistik berkisar 237,641,326 juta jiwa dan

 pastinya pada setiap tahunnya akan selalu meningkat, persoalan-persoalan yang

munculpun dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangat beragam, salah satunya dalam

hal kesehatan.

Page 3: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 3/30

Menurut WHO (1947) Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental,

dan social, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Indonesia adalah negara

 berkembang. Masalah Kesehatan Masyarakat khususnya negara berkembang sangat

 beragam dan harus segera diatasi dengan kerjasama yang kuat antara pemerintah dan

masyarakat itu sendiri. dalam hal ini pemerintah telah membentuk badan khusus secara

formal yang menangani masalah kesehatan masyarakat yaitu Kementerian kesehatan

sesuai dengan visinya Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan.

Sehat merupakan hak setiap warga negara, maka setiap warga negara juga

diperbolehkan mendapatkan edukasi tentang kesehatan demi menjaga kesehatan individu

dan keluarga seperti yang tercantum pada UU kesehatan no 36 tahun 2009 pasal 7 yaitu

Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang

seimbang dan bertanggung jawab.

II.  TUJUAN 

a.  Tujuan Umum

Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan

 b.  Tujuan Khusus

1.  Untuk mengetahui pendidikan kesehatan dan perilaku 

2.  Untuk mengetahui tujuan pendidikan kesehatan

3.  Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan kesehatan

4.  Untuk mengetahui metode pendidikan kesehatan

5.  Untuk mengetahui monitoring dalam pendidikan kesehatan 

6.  Untuk mengetahui evaluasi dalam pendidikan kesehatan

BAB II

LANDASAN TEORI

Page 4: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 4/30

 

A. PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PERILAKU 

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan

 perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya, pendidikan kesehatan

 berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara

kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal – hal yang merugikan

kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan jika

sakit, dan sebagainya. (Notoatmodjo, 2007: 12).

Perilaku merupakan faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat (Blum:1974). Oleh sebab

itu dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat, maka intervensi

atau upaya yang ditunjukan kepada factor perilaku ini sangat strategis. Intervensi

terhadap faktor perilaku ini secara garis besar dapat dilakukan melalui dua upaya yang

saling bertentangan. Masing-masing upaya tersebut mempunyai kelebihan dan

kekurangannya. Kedua upaya tersebut dilakukan melalui

1.  Tekanan (enforcement)

Upaya agar masyarakat mengubah perilaku atau mengadopsi perilaku

kesehatan dengan cara-cara tekanan, paksaanatau koersi (coertion). Upaya

enforcement ini bisa dalam bentuk undang-undang atau peraturan- peraturan,

instruksi- instruksi, tekanan-tekanan (fisik atau non-fisik) sanksi-sanksi, dan

sebagainya.

Pendekatan atau cara ini biasanya menimbulkan dampak yang lebih cepat

terhadap perubahan perilaku. Tetapi pada umumnya perubahan perilaku baru

yang dihasilkan tidak langgeng karena perubahan perilaku ini tidak didasari oleh

kesadaran yang tinggi terhadap tujuan perilaku tersebut.

2.  Edukasi (Education)

Page 5: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 5/30

Upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan

dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi,

memberikan kesadaran, dan sebagainya, melalui kegiatan yang disebut

 pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Memang dampak yang timbul dari cara

ini terhadap perubahan perilaku masyarakat akan memakan waktu lama,

dibandingkan dengan cara koersi. Namun demikian bila perilaku tersebut berhasil

diadopsi masyarakat, maka akan langgeng, bahkan selama hidup dilakukan. Agar

intervensi atau upaya tersebut efektif, maka sebelum dilakukan intervensi perlu

dilakukan diagnosis atau analisis terhadap masalah perilaku tersebut.

Output yang diharapkan dari pendidikan khususnya pendidikan kesehatan adalah

terbentuknya perilaku baru yang sesuai dengan harapan pendidikan yang bermanfaat dan

memberikan nilai bagi upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan. Beberapa dimensi

 perilaku tersebut adalah sebagai berikut :

1.  Perubahan Perilaku ; Perilaku individu, keluarga dan masyarakat yang tidak

sesuai dengan nilai-nilai kesehatan diubah menjadi perilaku yag mengandung

nilai-nilai kesehatan, atau dari perilaku negatif ke perilaku positisif. Misalnya

kebiasaan merokok, minum minuman keras, ibu hamil yang tidak memeriksakan

kehamilannya pada petugas kesehatan, termasuk bermalasan-malasan juga

merupakan salah satu perilaku yang harus diubah, dan sebagainya.

2.  Pembinaan Perilaku ; Pembinaan ini ditujukan kepada perilaku individu, keluarga

dan masyarakat yang sudah sehat agar dipertahankan. Misalnya olahraga teratur,

makan dengan menu seimbang, membuang sampah pada tempatnya, dan

sebagainya.

3.  Pengembangan Perilaku ; pengembangan perilaku sehat ditujukan membiasakan

hidup sehat pada usia dini. Misalnya membiasakan anak untuk mencuci angan

sebelum makan dan setelah melakukan aktifitas fisik, mengosok gigi dan mandi

secara teratur, dan sebagainya.

B. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Page 6: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 6/30

Menurut Benyamin Bloom (1908) tujuan pendidikan adalah mengembangkan atau

meningkatkan 3 domain perilaku yaitu kognitif (cognitive domain), afektif (affective

domain), dan psikomotor (psychomotor domain). (Notoatmodjo, 2003: 127)

Menurut Notoatmodjo (2007: 139) dalam perkembangannya, teori Bloom ini

dimodifikasi untuk pengukuran hasil pendidikan kesehatan, yakni:

a. Pengetahuan (knowledge)

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan yang tercakup

dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan:

1) 

Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya.

2) 

Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

 benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

3)  Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

4)  Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek ke dalam komponen  –   komponen, tetapi masih didalam struktur

organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) 

Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian  –  bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang

 baru.

6)  Evaluasi (evaluation)

Page 7: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 7/30

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

 b. Sikap (attitude)

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan:

1)  Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek).

2)  Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

3)  Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4)  Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

c. Praktik atau tindakan (practice)

Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan:

1)  Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai obyek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

2)  Respon terpimpin (guided response)

Dapat dilakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai

dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

3)  Mekanisme (mecanism)

Page 8: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 8/30

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah

mencapai praktik tingkat tiga.

4)  Adopsi (adoption)

Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan

 baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.

Menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 dan WHO, tujuan

 pendidikan kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara

dan meningkatkan derajat kesehatan; baik secara fisik, mental dan sosialnya, sehingga

 produktif secara ekonomi maupun social, pendidikan kesehatan disemua program

kesehatan; baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat,

 pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya (Mubarak, 2009).

C. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KESEHATAN

Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara

lain dimensi sasaran pendidikan kesehatan, tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan,dan tingkat pelayanan pendidikan kesehatan. (Herawani dkk, 2001: 4)

a. Sasaran pendidikan kesehatan

Dari dimensi sasaran, ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dibagi menjadi 3

kelompok:

1)  Pendidikan kesehatan individual dengan sasaran individu

2)  Pendidikan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok

3)  Pendidikan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat

Page 9: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 9/30

b. Tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan

Menurut dimensi pelaksanaannya, pendidikan kesehatan dapat berlangsung

diberbagai tempat sehingga dengan sendirinya sasarannya juga berbeda. Misalnya:

1)  Pendidikan kesehatan di sekolah, dilakukan di sekolah dengan sasaran murid,

yang pelaksanaannya diintegrasikan dalam upaya kesehatan sekolah (UKS)

2)  Pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan, dilakukan di pusat kesehatan

masyarakat, balai kesehatan, rumah sakit umum maupun khusus dengan sasaran

 pasien dan keluarga pasien

3)  Pendidikan kesehatan di tempat  –   tempat kerja dengan sasaran buruh atau

karyawan.

c. Tingkat pelayanan pendidikan kesehatan

Dalam dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat

dilakukan berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) dari Leavel

dan Clark:

1) Promosi kesehatan (health promotion)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam kebersihan

 perorangan, perbaikan sanitasi lingkungan, pemeriksaan kesehatan berkala,

 peningkatan gizi, dan kebiasaan hidup sehat.

2) Perlindungan khusus (specific protection)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat. Misalnya tentang pentingnya imunisasi sebagai cara

 perlindungan terhadap penyakit, pada anak, maupun orang dewasa.

3) Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena rendahnya tingkat

 pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan kesehatan dan penyakit yang terjadi

dimasyarakat.

Page 10: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 10/30

4)  Pembatasan cacat (disability limitation)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena masyarakat sering

didapat tidak mau melanjutkan pengobatannya sampai tuntas atau tidak mau

melakukan pemeriksaan dan pengobatan penyakitnya secara tuntas. Pada tingkat

ini kegiatan meliputi perawatan untuk menghentikan penyakit, mencegah

komplikasi lebih lanjut, serta fasilitas untuk mengatasi cacat dan mencegah

kematian.

5) Rehabilitasi (rehabilitation)

Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena setelah sembuh dari

suatu penyakit tertentu, seseorang mungkin menjadi cacat. Untuk memulihkan

kecacatannya itu diperlukan latihan  –   latihan. Untuk melakukan suatu latihan

yang baik dan benar sesuai program yang ditentukan, diperlukan adanya

 pengertian dan kesadaran dari masyarakat yang bersangkutan.

d. Sasaran dan tujuan

Sasaran utama pendidikan / promosi kesehatan adalah masyarakat khususnya

 perilaku masyarakat. Berdasarkan tahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran

digolongkan dalan 3 (tiga) kelompok yaitu :

1. Sasaran Primer ; ditujukan kepada masyarakat langsung sebagai objek program,

misalnya ibu hamil dan menyusui (untuk progran KIA/KB) ataupun anak sekolah

(untuk program kesehatan remaja). Upaya ini sejalan dengan strategi

 pemberdayaan masyarakat (empowerment).

2. Sasaran Sekunder ; ditujukan kepada para tokoh masyarakat dan tokoh agama

dengan harapan agar menjadi jembatan dalam penyebarluasan informasi

kesehatan. Upaya ini sejalan dengan strategi dukungan sosial (social support).

3. Sasaran Tersier ; ditujukan kepada para pembuat kebijakan terkait kesehatan

dengan harapan agar kebijakan atau kepuusan yang dihasilkan berdampak positif

terhadap kesehatan. Upaya ini sejalan dengan strategi mempengaruhi (advocate).

Page 11: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 11/30

D. METODE PENDIDIKAN KESEHATAN

Dibawah ini akan diuraikan beberapa metode pendidikan individual, kelompok,

dan massa (public). (Notoatmodjo, 2003: 104)

a.  Metode pendidikan individual (perorangan)

Dalam pendidikan kesehatan, metode pendidikan yang bersifat individual ini

digunakan untuk membina perilaku baru, atau seseorang yang telah mulai tertarik

kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan

individual ini disebabkan karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan

yang berbeda  –  beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.

Bentuk dari pendekatan ini:

1) bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)

2) wawancara (interview).

 b. Metode pendidikan kelompok

Dalam memilih metode pendidikan kelompok harus mengingat besarnya

kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran. Untuk kelompok

yang besar metodenya akan lain dengan kelompok kecil. Efektifitas suatu metode

akan tergantung pula pada besarnya sasaran pendidikan.

1) Kelompok besar

Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta penyuluhan

itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini antara lain

ceramah dan seminar.

2) Kelompok kecil

Apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang disebut kelompok kecil.

Metode  –   metode yang cocok untuk kelompok kecil ini antara lain diskusi

kelompok, curah pendapat (brain storming), bola salju (snow bolling), kelompok

kecil  –   kecil (bruzz group), memainkan peran (role play), permainan simulasi

(simulation game).

Page 12: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 12/30

c.  Metode pendidikan massa (public)

Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan

 –   pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau

 public, maka cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Pada umumnya

 bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya menggunakan atau

melalui media massa. Contoh metode ini adalah ceramah umum (public

speaking).

E. MONITORING DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN 

1.  Pengertian

Monitoring atau pemantauan merupakan upaya  supervisi  dan reviewe  kegiatan

yang dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah

 pelaksanaan program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Pemantauan seringkali

disebut juga evaluasi proses.

2.  Tujuan Pemantauan 

Seawal mungkin bisa menemukan dan memperbaiki masalah dalam pelaksanaan

 program, misalnya:

Bagiamana strategi yang tidak berfungsi

Mekanisme program mana yang tidak sesuai

Apakah program sudah berjalan sesuai rencana

Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya

3.  Tahap-tahap Pemantuan 

1.  Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program

2.  Hasil antara

3.  Perilaku yang diharapkan

4.  Perbaikan kesehatan

Page 13: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 13/30

4.  Manfaat Pemantauan 

a.  Manajemen 

Pemantauan akan memberikan informasi tentang proses dan cakupan program

kepada pimpinan program serta memberikan umpan balik pelaksanaan program.

b.  Evaluasi 

Pemantauan yang tepat dan baik dapat mentafsirkan hasil akhir program secara

akurat

c.  Citra 

Pemantauan yang dilakukan dengan baik memberikan kesan bahwa pemimpin

 program sangat peduli terhadap sumber dana dan daya yang diperlukan

5.  Apa yang dipantau 

1.  Input 

Materi

Distribusi

Media

Jangkauan target

Kegiatan program

Sumber daya

2.  Output = hasil antara 

Apakah sasaran menerima pesan/materi

Apakah sasaran memanfaatkan bahan

Apakah sasaran merasakan manfaat bahan

3.  Outcome = hasil intervensi 

Hasil intervensi berupa Perubahan perilaku

4.  Bagaimana Cara Pemantauan 

a.  Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga

 b.  Wawancara mendalam

c.  Fokus group diskusi

d.  Observasi

e.  Angket

Page 14: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 14/30

f.  Artikel

5.  Siapa yang memantau 

a.  Penanggung jawab: pimpinan program

 b.  Pelaksana :

-  Staf provider/pelaksana program

-  Relawan yang terlatih

-  Instansi terkait

6.  Kapan pemantauan dilakukan 

a.  Selama perjalanan program

b.  Setiap tahap kegiatan

c.  Setiap bulan atau setiap 3 bulan

F. EVALUASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN 

1.  Pengertian

Pendidikan kesehatan merupakan intervensi untuk mengarahkan perilaku kepada

3 faktor pokok, yakni factor predisposisi, factor pendukung dan factor pendorong. 

Untuk mencapai tujuan program dan kegiatan yang efektif dan efisien diperlukan

 perencanaan dan evaluasi. Perencanaan dan evaluasi program pendidikan kesehatan

mempunyai kekhususan bila dibandingkan dengan evaluasi program kesehatan yang lain.

Hal ini karena tujuan program pendidikan sebagai indicator keberhasilan program

 pendidikan kesehatan adalah perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku sasaran yang

memerlukan pengukuran khusus. Oleh sebab itu untuk evaluasi secara umum, mereka

 perlu diberikan perencanaan dan evaluasi pendidikan kesehatan.

Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program pendidikan

dengan melihat perubahan yang terjadi pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan

sesuai dengan rancangan TIK/TIU yang telah disusun sebelumnya. Alat ukur yang

digunakan untuk mengevaluasi kebersahilan tersebut dapat berupa : kuesioner,Lembar

observasi (daftar cheklis), wawancara, dokumentasi.

Page 15: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 15/30

Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (APHA). Evaluasi sebagai suatu

 proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil programnya dan ber-

dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif,

(Klineberg)

Berdasarkan definisi di atas, proses ini mencakup langkah-langkah:

1.  Memformulasikan tujuan

2.  Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes

3.  Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses

4.  Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya

2.  Maksud (Tujuan) penilaian

a.  Untuk membantu perencanaan dimasa datang

 b.  Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya

c.  Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan program

d.  Untuk membantu menentukan strategi program

e.  Untuk motivasi

f.  Untuk mendapatkan dukungan sponsor

3.  Siapa dan Bagaimana Penilaian

1.  Pihak dalam (pelaksana program), melalui:

a.  Pencatatan dan pelaporan

 b.  Supervisi

c.  Wawancara

d.  Observasi

2.  Pihak luar program 

a.  Laporan pihak lain

 b.  Angket

Page 16: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 16/30

4.  Kapan dilakukan Penilaian

1.  Penilaian rutin

Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan bersamaan dengan

 pelaksanaan program

2.  Penilaian berkala 

Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu bagian program misalnya

 pada setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dst.

3.  Penilaian akhir 

Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau beberapa waktu setelah

akhir program selesai

5.  Apa yang dinilai

a.  Input = masukan, bahan, teknologi, sarana, manajemen.

b.  Proses= Pelaksanaan program promkes

c.  Output= Hasil dari program  pemahaman/pengetahuan, peningkatan sikap

dan keterampilan

d.  Outcome = Dampak dari program seperti peningkatan PHBS

e.  Impact= Peningkatan status kesehatan

6.  Langkah-langkah penilaian 

a.  Menentukan tujuan penilaian

 b.  Menentukan bagian mana yang dinilai

c.  Menetapkan standar dan indikator

d.  Menentukan cara penilaian

e.  Melakukan pengukuran

f.  Membandingkan hasil dengan standar

g.  Menetapkan kesimpulan

7.  Evaluasi Pendidikan Kesehatan

a.  Tujuan evaluasi

Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan kesehatan tercapai atau tidak.

Page 17: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 17/30

Tujuan pendidikan kesehatan meliputi :

Aspek knowledge = pengetahuan

Aspek attitude = sikap

Aspek psikomotorik = ketrampilan/praktik

b.  Waktu evaluasi

Selama pendidikan kesehatan berlangsung

Setelah pendidikan kesehatan selesai

c.  Metode evaluasi

Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan

Pengetahuan : tes tulis atau lisan

Sikap : skala sikap

Psikomotor : praktik

d.  Indikator

Sesuai tujuan pendidikan kesehatan, meliputi :

Aspek pengetahuan

Aspek sikap

Aspek ketrampilan/tindakan

8.  Apa yang dinilai = dimensi evaluasi

1.  Input = Kemampuan peserta, bahan/isi/materi, metode, media, kemampuan

 penyuluh.

2.  Proses = Pelaksanaan pendidikan kesehatan

3.  Output  = Hasil dari pendidikan kesehatan  pemahaman/pengetahuan,

 peningkatan sikap dan keterampilan

4.  Outcome = Dampak dari pendidikan kesehatan peningkatan PHBS

9.  Hasil = Kesimpulan 

Bergantung pada tujuan pendidikan kesehatan, dikategorikan berhasil apabila

 peserta pendidikan kesehatan dapat:

-  Memahami pesan pendidikan kesehatan

-  Sikapnya baik (menerima/setuju)

Page 18: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 18/30

  -  Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan kesehatan

Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain

evaluasi, yaitu:

1.  Historikal , dengan merekonstruksi kejadian di masa lalu secaraobjektif dan tepat

dikaitkan dengan hipotesis atau asumsi.

2.  Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis suatu situasi atauhal yang

menjadi perhatian secara faktual dan tepat.

3.  Studi perkembangan (developmental study), menyelidiki pola danurutan perkembangan

atau perubahan menurut waktu.

4.  Studi kasus atau lapangan (case atau field study), meneliti secaraintensif latar belakang

status sekarang, dan interaksi lingkungan darisuatu unit sosial, baik perorangan,

kelompok, lembaga, ataumasyarakat.

5.  Studi korelasional (corelational study) , meneliti sejauh mana variasidari satu faktor

 berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih faktor lainberdasarkan koefisien

tertentu.

6.  Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidikikemungkinan hubungan sebab

akibat dengan mengamati berbagaikonsekuensi yang ada dan menggalinya kembali

melalui data untuk faktor menjelaskan penyebabnya.

7.  Eksperimen murni (true esperimental), yang menyelidiki kemungkinanhubungan

sebab-akibat dengan membuat satu kelompok percobaanatau lebih terpapar akan

suatu perlakuan atau kondisi danmembandingkan hasilnya dengan satu atau lebih

kelompok kontrolyang tidak menerima perlakuan atau kondisi. Pemilihan

kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat penting.

8.  Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yangmendekati eksperimen,

tetapi di mana kontrol tidak ada dan manipulasitidak bias dilakukan.

9. 

Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalamanbaru melalui

aplikasi langsung di berbagai kesempatan.

Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan

kesehatan yang telah dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan dan

Page 19: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 19/30

dievaluasi secara seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi petenjuk

kepada seorang perawat tentang bagian-bagian mana dari proses pendidikan

kesehatan yang sudah baik dan belum baik.

Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang

diperlukan. Beberapa tujuan evaluasi dari pendidikan kesehatan adalah :Sebagai

 pertimbangan untuk pemilihan media pendidikan kesehatan yang efektif, proses

 pemilihan media perlu pertimbangan dengan matang sehingga media yang dipilih

 betul-betul efektif dalam mendukung proses pendidikan kesehatan yang memadai,

menilai kemampuan seorang perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan,

untuk menilai atau melihat prosedur penggunaan media yang digunakan, untuk

memeriksa apakah proses yang berlangsung sudah sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan, memberikan informasi yang berkaitan dengan administrasi, keberadaan

dan keberfungsian media harus selalu dievaluasi secara berkala untuk meningkatkan

kualitas dalam pemberian promosi kesehatan.

Berdasarkan prosesnya, evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi

sumatif.Evaluasi Formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan

data tentang efektifitas dan efisiensi dari pendidikan kesehatan yang sudah

dilaksanakan.Evaluasi Sumatif adalah Evaluasi Akhir, evaluasi terhadap keseluruhan

 penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang sudah berlangsung.

Atau secara khusus, dalam pemberian pendidikan kesehatan adah tiga macam

evaluasi yaitu evaluasi persiapan yaitu apakah SAP sudah sesuai, apakah sudah

kontrak waktu dengan warga masyarakat, dsb.Evaluasi Proses, diharapkan sesorang

 perawat mampu memberikan materi pendidikan kesehatan secara benar dan tepat,

serta masyarakat kooperatif didalam mengikuti pendidikan kesehatan, evaluasi hasil

yaitu penilaian yang dilakukan apakah pendidikan kesehatan yang dilakukan sudah

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau belum.

Page 20: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 20/30

BERIKUT DIAGRAM EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN

Input Proses Output Outcomes Impact

Teknologi

Penyuluhan

Sarana

Manajemen

Metode

Kegiatan

 penyuluhan

Knowledge

Attitude

Practice

Perilaku sehat Status

kesehatan

Page 21: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 21/30

Contoh Pendidikan Kesehatan di Masyarakat

Page 22: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 22/30

 

Page 23: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 23/30

BAB III

3.1 KESIMPULAN

Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan

kesehatan yang telah dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan

dan dievaluasi secara seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi

 petenjuk kepada para tenaga kesehatan tentang bagian-bagian mana dari proses

 pendidikan kesehatan yang sudah baik dan belum baik. Atas dasar hasil evaluasi

tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

3.2 SARAN 

Sebagai seorang petugas kesehatan hendaknya kita menjalankan

monitoring dan evaluasi. guna mengetahui keberhasilan yang telah kita lakukan

kepada masyarakat. Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan

mengukur indicator yang berbeda dari hasil yang diharapkan.

Page 24: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 24/30

 

DAFTAR PUSTAKA 

Balun, Maria Della Strada. Pengertian Sehat Menurut Para Ahli. 2013. WEB:

http://stradasilfarion.blogspot.com (Dilihat pada: Sabtu, 1 Maret 2014)

Hak, Lalu Muhammad Rijalul. Konsep Pendidikan Kesehatan. 2012. WEB:

http://sidedoang.blogspot.com (Dilihat pada: Sabtu, 1 Maret 2014)

Joesafira. Tujuan Pendidikan Kesehatan. 2012. WEB:

http://newjoesafirablog.blogspot.com (Dilihat pada: Sabtu, 1 Maret 2014)

Rachmah, Siti Nurbaeti. Monitoring dan Evaluasi Dalam Promkes. 2012. WEB:

http://nurbaetirachmah.blogspot.com (Dilihat pada: Sabtu, 1 Maret 2014)

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.2009.Promosi Kesehatan

Komitmen Global dari Ottawa-Jakarta-Nairobi Menuju Rakyat

Sehat.FKM.UI.Jakarta

Maulana, Heri DJ. 2009. Promosi kesehatan. Jakarta : EGC Notoatmodjo, Soekidjo dkk 2005.Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, RinekaCipta. Jakarta

Rudi Susilana, Cepi Riyana.Media Pembelajaran.2007.CV WacanaPrima.Bandung

 Nursallam. Evaluasi Pendidikan Kesehatan WEB: ebook.com (Dilihat pada:

Minggu 2 maret 2014)

Page 25: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 25/30

 

Soal Kompetensi “Evaluasi Pendidikan Kesehatan” 

Anggota kelompok 10 :

  Intan Bilqis Nabillah P2.31.31.1.11.023

 

Mery Dian Natalia P2.31.31.1.11.030

 

 Nita Qonita P2.31.31.1.11.035

 

Tia Ayu Mentari Dewi P2.31.31.1.11.048

SOAL:

1.  Pendidikan dan kesehatan adalah salah satu hak setiap warga negara. Dua hal tersebut

tidak dapat dipisahkan atau diberikan terpisah, karena keduanya saling melengkapi.

Sebagai ahli gizi, adalah salah satu tugas seorang ahli gizi memberikan edukasi atau

 pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Dalam praktiknya, pendidikan tidak hanya

diberikan begitu saja, tetapi ada evaluasi, apakah pendidikan tersebut dapat diterima,

dimengerti dan dipraktekan oleh masyarakat.

Pertanyaan:

Bagaimanakah cara untuk mengukur keberhasilan pendidikan kesehatan pada masyarakat

menurut teori bloom?

Jawaban:

A.  Tindakan, Pengetahuan, Sikap

B.  Sikap, Pengetahuan, Tindakan

C.  Pengetahuan, Sikap, Tindakan

D. 

Pengetahuan dan sikap tanpa tindakan

E.  Sikap dan tindakan tanpa pengetahuan

Kunci Jawaban: C

2.  Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku

masyarakat yang kondusif untuk kesehatan.

Page 26: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 26/30

Menurut Blum 1974 faktor terbesar kedua setelah faktor lingkungan yang

mempengaruhi kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat untuk keberhasilan

 pendidikan kesehatan adalah… 

A.  Budaya

B.  Sosial

C.  Ekonomi

D.  Perilaku

E.  Pengetahuan

Kunci Jawaban: D

3.  Penyuluhan kesehatan adalah salah satu contoh penerapan pendidikan kesehatan yang

 berlangsung di Indonesia. Penyuluhan juga disebut metode pendidikan kelompok.

Metode pendidikan kelompok dibagi menjadi dua tipe, kelompok besar dan kelompok

kecil.

Pertanyaan:

Berapa standar peserta untuk tipe kelompok besar?

Jawaban:

A.  15 orang

B.  14 orang

C.  13 orang

D.  12 orang

E.  11 orang

Kunci Jawaban: A

4.  Ruang lingkup pendidikan kesehatan dapat dilihat dari berbagai dimensi, antara lain

dimensi sasaran pendidikan kesehatan, tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan, dan

tingkat pelayanan pendidikan kesehatan. Dalam tingkat pelayanan pendidikan kesehatan

terdapat 5 tingkat pencegahan yang dipopulerkan oleh leavel dan crack yaitu promosi

kesehatan, perlindungan khusus, pembatasan cacat dan rehabilitasi.

Pertanyaan:

Seperti apakah kegiatan pada tingkat pembatasan cacat?

Jawaban:

Page 27: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 27/30

A.  Kebersihan perorangan dan Imunisasi

B.  Perawatan untuk menghentikan penyakit

C.  Imunisasi

D.  Peningkatan gizi

E.  Pemeriksaan kesehatan berkala

Kunci Jawaban: B

5.  Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam mencapai

tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (APHA)

Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil

 programnya dan ber-dasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk mencapai

tujuan secara efektif, (Klineberg)

Berdasarkan definisi di atas, proses ini mencakup langkah-langkah

Jawaban manakah yang merupakan langkah langkah yang tepat dalam proses evaluasi

A.  Memformulasikan tujuan

Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes

Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses

Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya

B.  Memformulasikan tujuan

Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses

Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes

Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya

C.  Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes

Memformulasikan tujuan

Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses

Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya

D.  Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya

Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses

Memformulasikan tujuan

Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes

E.  Menentukan dan menjelaskan besarnya sukses

Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya

Page 28: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 28/30

Memformulasikan tujuan

Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes

Kunci jawaban A

6.  Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program pendidikan dengan

melihat perubahan yang terjadi pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai

dengan rancangan TIK/TIU yang telah disusun sebelumnya. Alat ukur yang digunakan

untuk mengevaluasi kebersahilan tersebut dapat berupa

A.  Kuesioner, dokumentasi, praktikum, wawancara

B.  Kuesioner, lembar observasi, wawancara, dokumentasi.

C.  Kuesioner lembar observasi, wawancara, praktikum

D.  Kuesioner, lembar observasi, wawancara, evaluasi

E. 

Kuesioner, praktikum, lembar observasi, dokumentasi

Kunci jawaban B

7.  Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (overt behaviour). Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif

mempunyai 6 tingkatan:

1.  Tahu (know)

2.  Memahami (comprehension)

3.  Aplikasi

4.  Analisis (analysis)

5.  Sintesis (synthesis)

6.  Evaluasi (evaluation)

Urutan manakah yang benar

A.  1,3,4,2,5,6

B.  1,2,3,5,6,4

C. 

1,2,4,5,6,3

D.  1,2,3,4,5,6

E.  1,4,3,2,5,6

Kunci jawaban D

Page 29: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 29/30

8. Monitoring atau pemantauan merupakan upaya  supervisi  dan reviewe  kegiatan yang

dilaksanakan secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan

 program sudah sesuai dengan yang direncanakan. Pemantauan seringkali disebut juga

evaluasi proses.

Pertanyaan: Manfaat monitoring adalah

A. manajemen, evaluasi, citra

B. monitoring, evaluasi, citra

C. manajemen, monitoring, evaluasi

D. Monitoring, review, citra

E. manajemen, review, citra

Jawaban: A. Manajemen, evaluasi, citra

9. Metode pendidikan (pendekatan) massa untuk mengkomunikasikan pesan  –   pesan

kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau public, maka cara

yang paling tepat adalah pendekatan massa.

Pada umumnya bentuk pendekatan (cara) massa ini tidak langsung. Biasanya

menggunakan atau melalui media massa.

Pertanyaan: contoh metode pendekatan massa adalah

A.  Roleplay

B.  Konseling

C.  Ceramah umum

D.  Brain stroming

E.  Wawancara

Jawaban: C. Ceramah umum

Page 30: Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

7/21/2019 Kel.10-Evaluasi Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan.docx

http://slidepdf.com/reader/full/kel10-evaluasi-pelaksanaan-pendidikan-kesehatandocx 30/30

10. Evaluasi merupakan proses penilaian terhadap keberhasilan program pendidikan dengan

melihat perubahan yang terjadi pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan sesuai

dengan rancangan TIK/TIU yang telah disusun sebelumnya.

Pertanyaan:

Evaluasi pendidikan kesehatan terjadi pada saat..

a. 

Selama pendidikan kesehatan berlangsung dan Setelah pendidikan kesehatan

selesai

 b.  Sebelum pendidikan kesehatan berlangsung dan Setelah pendidikan kesehatan

selesai

c.  Sesudah pendidikan kesehatan berlangsung dan Setelah pendidikan kesehatan

selesai

d.  Selama pendidikan kesehatan berlangsung dan Sebelum pendidikan kesehatan

selesai

e.  Saat perencaan pendidikan kesehatan dan Sebelum pendidikan kesehatan selesai

Jawaban: A