kel 1_bblr

26
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kelompok : 1 Ayu Wulandari Dinan Leonardo Era Kristin Hendra Apriadi Henry Galeh Juliani Vebia B. Nadya Atrina Purnama Sari Titik Meiga Trimitha Livenia STIKes EKA HARAP PALANGKA RAYA

Upload: clara-uchiha

Post on 05-Nov-2015

267 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ppt bblr

TRANSCRIPT

Slide 1

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)Kelompok : 1Ayu WulandariDinan LeonardoEra Kristin Hendra ApriadiHenry GalehJuliani Vebia B.Nadya AtrinaPurnama SariTitik Meiga Trimitha Livenia

STIKes EKA HARAP PALANGKA RAYA

Definisi

Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2.500 gr (WHO, 1961), sedangkan bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 gr termasuk bayi dengan berat badan lahir sangat rendah.

GAMBAR BBLR

Etiologi

Faktor ibuFaktor kehamilanFaktor janinBerbagai faktor yang memengaruhi BBLR antara lain meliputi jenis kelamin bayi, ras, keadaan plasenta, umur ibu, aktivitas ibu, kebiasaan merokok, paritas, jarak kehamilan, tinggi badan dan berat badan ibu sebelum kehamilan, keadaan sosial ekonomi, gizi, pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan (Turhayati, 2006).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi BBLR

Beberapa faktor lain yang mempengaruhi BBLRPendidikanUmurParitasJarak KelahiranAntenatal CareDukungan SuamiPendapatanAkses Terhadap Pelayanan Kesehatan

Manifestasi Klinis

BB < 250 gram, TB < 45 cm, lingkar dada < 30 cm, lingkar kepala < 33 cm.Tanda-tanda neonatus :Kulit keriput tipis, merah, penuh bulu-bulu halus (lanugo) pada dahi, pelipis, telinga dan lengan, lemak alam jaringan sub-kutan sedikit.Kuku jari tangan dan kaki belum mencapai ujung jari.Bayi prematur laki-laki testis belum turun dan pada bayi perempuan labia minora lebih menonjol.

Tanda-tanda fisiologis:

1.Gerak pasif dan tangis hanya merintih walaupun lapar2.Suhu tubuh mudah berubah menjadi hipotermisPatofisiologi

Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan (prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas. Artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan (BB) lahirnya lebih kecil ketimbang masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai 2.500 gram.Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan, Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Pada ibu hamil yang menderita anemia berat dapat meningkatkan resiko morbiditas maupun mortalitas ibu dan bayi, kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar.

Pemeriksaan DiagnostikJumlah sel darah putih Hematokrit ( Ht )Hemoglobin (Hb) Bilirubin total DestrosixPemantauan elektrolit ( Na, K, Cl ) Pemeriksaan Analisa gas darah.

Penatalaksanaan

Pengaturan suhu Untuk mencegah hipotermi, diperlukan lingkungan yang cukup hangat dan istirahat konsumsi O2 yang cukup. Bila dirawat dalam inkubator maka suhunya untuk bayi dengan BB 2 kg adalah 35C dan untuk bayi dengan BB 2 2,5 kg adalah 34C. Pengaturan makanan/nutrisi

Prinsip utama pemberian makanan pada bayi prematur adalah sedikit demi sedikit. Secara perlahan-lahan dan hati-hati. Pemberian makanan dini berupa glukosa, ASI atau PASI atau mengurangi resiko hipoglikemia, dehidrasi atau hiperbilirubinia. Mencegah Infeksi

Bayi prematur mudah terserang infeksi. Hal ini disebabkan karena daya tubuh bayi terhadap infeksi kurang antibodi.Komplikasi

Aspirasi mekonium, yang diikuti pneumotorax disebabkan oleh distrees pada persalinan

Pada bayi KMK mempunyai hubungan yang tinggi yang mungkin disebabkan hypoxia kronik didalam uterusHipoglikemia, karena berkurangnya cadangan glikogen hati dan meningkatnya metabolisme.

Aspixia, perdarahan paru pasif, hipotermia, cacat bawaan akibat kromosom.

Pencegahan

Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan:Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda.

Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan

Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-34 tahun).

Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu hamil

ASUHAN KEPERAWATAN BBLR

Pengkajian Biodata Pemeriksaan fisik biologis

2. Diagnosa Keperawatan

Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik. Resiko tinggi tidak efektifnya thermoregulasi berhubungan dengan perkembangan SSP imatur (pusat regulasi suhu), penurunan rasio massa tubuh terhadap area permukaan, penurunan lemak sub kutan. Lanjutan...

Tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan immaturitas organ tubuh.Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kapiler rapuh dekat permukaan kulit.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan respon imun imatur. 3. Intervensi Keperawatan

Mandiri

Kaji frekwensi pernafasan dan pola pernafasan. Perhatikan adanya apnea dan perubahan frekwensi jantung, tonus otot dan warna kulit berkenaan dengan prosedur atau perawatan, lakukan pemantauan jantung dan pernafasan yang kontinyu. Hisap jalan nafas sesuai kebutuhan. Lanjutan...

Pertahankan suhu tubuh optimal.Posisikan bayi pada abdomen atau posisi terlentang dengan gulungan popok di bawah bahu untuk menghasilkan sedikit hiperekstensi.

Kolaborasi

Pantau pemeriksaan laboratorium (GDA, glukosa serum, elektrolit ).Berikan oksigen sesuai indikasi. REFERENSIBobak, dkk. 2004. Buku Keperawatan Maternitas. Ed. 4. Jakarta: EGC.Deslidel, dkk. 2011. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.Sastrock, John W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Buku 1. Ed.11. Jakarta: Salemba Humanika.Surasni, Asrining, dkk. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGCWahab, Samik. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 1. Ed.15. Jakarta: EGC

Terima KasihGBU . . .