kel.1 metode pembelajaran
DESCRIPTION
BPKTRANSCRIPT
METODE PEMBELAJARAN
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Kimia
DosenPengampu:
Dr. Wawan Wahyu, M.Pd.
Dr. H. Syaeful Anwar
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Aif Saiful Ma’ruf (1304950)
2. Amelia Andriani (1300895)
3. Dea Rian Firmasnyah (1301425)
4. Desi Deranengsih (1306826)
5. Finna Citra Tresna (1307645)
6. Iin Suhartini (1307537)
7. Pradina Diah Aryanti (1300814)
8. Yusita Setia Mulyati (1406237)
Pendidikan Kimia A 2013
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas mengenai “Metode Pembelajaran”
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Bandung, 15 Oktober 2015
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1..............................................................................................................La
tar Belakang......................................................................................... 1
1.2.............................................................................................................. R
umusan Masalah.................................................................................. 1
1.3.............................................................................................................. T
ujuan.................................................................................................... 2
1.4..............................................................................................................
Manfaat................................................................................................ 2
BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................... 3
2.1.............................................................................................................. P
engertian Metode Pembelajaran.......................................................... 3
2.2..............................................................................................................
Kedudukan Metode Pembelajaran dalam Belajar Mengajar............... 4
2.3..............................................................................................................Sy
arat-Syarat Metode Pembelajaran........................................................ 5
2.4..............................................................................................................Pe
milihan dan Penentuan Metode Pembelajaran.................................... 6
2.5..............................................................................................................
Macam-Macam Metode Pembelajaran................................................ 9
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................23
3.1..............................................................................................................
Kesimpulan..........................................................................................23
3.2.............................................................................................................. S
aran......................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, berbagai
upaya terus dilakukan untuk memajukan pendidikan di negeri kita ini.
Adanya upaya-upaya ini ditandai dengan hadirnya berbagai variasi dan
inovasi dalam sistem pendidikan kita. Kegiatan belajar dan mengajar
merupakan kegiatan yang wajib diberikan kepada siswa di sekolah. Karena
kegiatan ini merupakan salah satu kunci sukses bagi para peserta didik
dalam menggapai cita-cata dan masa depan yang cerah serta turut berperan
dalam mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan dan ilmu
pengetahuan. Dan pada akhirnya diharapkan akan generasi penerus bangsa
yang berguna bagi bangsa, negara, dan agama.
Melihat peran pendidikan yang begitu vital bagi masa depan bangsa,
maka menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam suatu kegiatan
belajar mengajar di kelas adalah sebuah keharusan. Dengan penerapan
metode ini, diharapkan proses belajar mengajarakan berjalan
menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran
yang efektif dan inovatif dapat menjadi pilihan kita dalam mempersiapkan
sebuah kegiatan pembelajaran di kelas. Karena dalam menyampaikan
pelajaran di kelas, kita tidak hanya harus menyiapkan materi yang kita
ajarkan tetapi juga cara bagaimana agar materi tersebut dapat diterima siswa
dengan mudah dan menyenangkan.
1.2. Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian masalah di atas maka fokus penyelesaiannya dapat
dibatasi pada:
1. Apakah yang dimaksuddengan metode pembelajaran?
2. Bagaimana kedudukan atau fungsi metode pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar?
3. Apa sajakah syarat-syarat yang harus dipenuhi metode pembelajaran?
4. Bagaimanakah cara pemilihan dan penentuan metode pembelajaran?
5. Apa saja macam-macam metode pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam kegiatan belajar mengajar? Serta apa saja kelebihan dan
kekurangannya?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Memahami apa yang dimaksuddengan metode pembelajaran.
2. Mengetahui kedudukan atau fungsi metode pembelajaran dalam
kegiatan belajar mengajar.
3. Memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi metode pembelajaran.
4. Mengetahui cara pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.
5. Memahami macam-macam metode pembelajaran yang dapat diterapkan
dalam kegiatan belajar mengajar beserta kelebihan dan kekurangannya.
1.4. Manfaat
Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, universitas, dan orang
umum lainnya. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat mengetahui dan
memberi wawasan mengenai metode pembelajaran. Manfaat bagi
universitas adalah dapat meningkatkan dan mengembangkan mutu
pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. Serta manfaat untuk umum
yaitu memberikan wawasan dan pengetahuan tambahan mengenai metode
pembelajaran, kedudukan dan fungsi metode pembelajaran, syarat-syarat
metode pembelajaran, factor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam
pemilihan metode pembelajaran serta macam-macam metode pembelajaran
yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Metode Pembelajaran
o Menurut Abdurrahman Ginting, metode pembelajaran dapat diartikan
cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar
pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar
terjadi proses pemblajaran pada diri pembelajar.
o Menurut Rothwell & Kazanas, metode adalah cara, pendekatan, atau
proses untuk menyampaikan informasi.
o Menurut Titus, metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan
terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
o Menurut Macquarie, metode adalah suatu cara melakukan sesuatu,
terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
o Menurut Wiradi, metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus
dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).
o Menurut Drs. Agus M. Hardjana, metode adalah cara yang sudah
dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-
langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
o Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode
pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.
o M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah
cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar
terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai
tujuan”.
Berdasarkan definisi atau pengertian metode pembelajaran yang
dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2.2. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur
manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar
bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang
dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran
dengan baik dan sistematik.
Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana
memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil
bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang
demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata; dan memang betul-betul
dipikirkan oleh seorang guru.
Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang
kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi
pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Berikut adalah
penjelasan menurut Djamarah (2006:72)
2.2.1.Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik
Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati
peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam
kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satu pun kegiatan belajar
mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru
memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut
Sardiman. A. M. (1988: 90) adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode
berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan
belajar seseorang.
Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode,
karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan
kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan
kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat dan
bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah.
2.2.2.Metode Sebagai Strategi Pengajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu
berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik
terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat,
ada yang sedang, dan ada yang lambat. Karena itu, dalam kegiatan
belajar mengajar, menurut Dra. Roestiyah. N. K. (1989:1), guru harus
memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan
efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah
untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik
penyajian yang biasa disebut metode mengajar. Dengan demikian,
metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
2.2.3.Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan
Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai
selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya
adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk
mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru
akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan
pengajaran menuju tujuan. Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode
yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat
dijadika sebagai alat efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
2.3. Syarat-Syarat Metode Pembelajaran
Menurut Asih dalam (Djamarah, 2002) syarat-syarat yang harus
diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:
1. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah
belajar siswa.
2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan
kepribadian siswa.
3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar
lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).
5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri
dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat
verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn
bertujuan.
7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-
nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja
yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
2.4. Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas
bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan
perumusan tujuan intruksional khusus. Jarang sekali guru merumuskan tujuan
hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu
tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari
satu.
Pembicaraan berikut mencoba membahas masalah pemilihan dan
penentuan merode dalam kegiatan belajar mengajar, dengan uraian bertolak
dari nilai strategis metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya
pemilihan dan penentuan metode, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan metode pengajaran.
1. Nilai Strategis Metode
Kegiatan belajar mengajar adalah sabuah interaksi yang bernilai
pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak
didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di
kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberikan
dorongan (motivasi) kepada anak didik bila penyampaiannya
menggunakan strategi yang kurang tepat. Di sinilah kehadiran metode
menempati proses penting dalam penyampaian bahan pelajaran.
Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang
kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat
bahan dan tidak sesuai dengan tujuan pengajaran. Karena itu, dapat
dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis
dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Efektivitas Penggunaan Metode
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran
akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
Cukup banyak bahan pelajaran yang terbuang dengan percuma hanya
karena penggunaan metode menurut kehendak guru dan mengabaikan
kebutuhan siswa, fasilitas, serta situasi kelas. Karena itu, efektivitas
penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode
dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam
satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis.
3. Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode
Guru sebagau salah satu sumber belajar berkewajuban menyediakan
lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas.
Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan
dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai
tujuan pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya
metode-metode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan
tertentu.
Karena itu, yang terbaik guru lakukan adalah mengetahui kelebihan
dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan,
bahwa setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai
kebaikan-kebaikanya maupun menetapkan mengenai kelemahan-
kelemahannya. Winarno Surakhmad (1990:97) mengatakan, bahwa
pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor,
sebagai berikut:
a. Anak Didik
Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual dan
psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang
mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar
yang kreatif dalam sekon yang relatif lama demi tercapainya tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan
demikia jelas, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi
pemilihan dan penentuan metode pengajaran.
b. Tujuan
Perumusan tujuan instruksional khusus, misalnya akan mempengaruhi
kemampuan yang bagaimana yang terjadi pada diri anak didik. Proses
pengajaran pun dipengaruhinya. Demikian juga penyeleksian metode
yang harus guru gunakan di kelas. Metode yang guru pilih harus
sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri
setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus tunduk kepada
kehendak tujuan dan bukan sebaliknya. Karena itu, kemampuan yang
bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus
mendukung sepenuhnya.
c. Situasi
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya
sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin
menciptakan situasi belajar mengajar di alam terbuka, yaitu di luar
ruang sekolah. Maka guru dalam hal ini tentu memilih metode
mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. di lain
waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai
oleh tujuan, maka guru menciptakaan lingkungan belajar anak didik
secara berkelompok. Demikianlah, situasi yang diciptakan guru
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
d. Fasilitas
Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan
metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang
belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan
mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
e. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru
misalnya kurang suka berbicara, tetapi seorang guru yang lain suka
berbicara. Seorang guru yang bertitel sarjana pendidikan dan
keguruan, berbeda dengan guru yang sarjana bukan pendidikan dan
keguruan di bidang penguasaan ilmu kependidikan dan keguruan.
Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan barangkali lebih banyak
menguasai metode-metode mengajar, karena memang dia dicetak
sebagai tenaga ahli di bidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai
dunia guru. Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa kepribadian,
latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah
permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode mengajar.
2.5. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Macam-macam metode belajar menurut Djamarah (2006:82) diantaranya:
1. Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang
bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi
yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan
bermakna.
Penggunaan metode ini bertolak dari anggapan bahwa pemecahan
masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi. Dengan
perkataan lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatkan bukan hanya
satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan hendaknya
melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan
sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah
dapat dipecahkan secara keseluruhan yang berarti. Dalam penggunaannya,
metode proyek ini memiliki kelebihan dan kelemahan.
a. Kelebihan Metode Proyek
Beberapa kelebihan metode ini antara lain:
1. Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam
menghadapi masalah kehidupan.
2. Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan dalm kehidupan sehari-hari secara terpadu.
3. Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang
dalam pengajaran perlu diperhatikan:
a. Kemampuan individual siswa dan kerja sama dalam kelompok.
b. Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan riil sehari-hari
yang penuh dengan masalah.
c. Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa
banyak dilakukan.
d. Agar teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat
menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
b. Kelemahannya Metode Proyek
1. Beberapa kekurangan metode ini antara lain:
2. Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa,
cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan
bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah.
3. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan
pokok unit yang dibahas.
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran di
mana siswa melkukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan
metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri
atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai
suatu objek, keadaan, atau proses sesuat. Dengan demikian, siswa dituntut
untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu
hokum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya
itu.
Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut:
a. Kelebihan Metode Eksperimen
1. Metode eksperimen memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
2. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya.
3. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru
dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
4. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk
kemakmuran untuk manusia.
b. Kekurangan Metode Eksperimen
1. Metode eksperimen memiliki kekurangan antara lain:
2. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.
3. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan
yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.
4. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan.
3. Metode Tugas dan Resitasi
Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan
dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan
di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di
bengkel, di rumah siswa, atau di mana saja asal tugas dapat dikerjakan.
Metode diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak,
sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan
waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu
yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk
mengatasinya.
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi
jauh lebih luas dari itu. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di
sekolah, diperpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi
merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara
kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual ataupun
secara kelompok.
Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis.
Karena itu, tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang
akan dicapai, seperti tugas meneliti, tugas menyusun laporan
(lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan motorik), tugas di laboratorium,
dan lain-lain.
Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode
tugas dan resitasi, yaitu:
1. Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
Tujuan yang akan dicapai.
Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut.
Sesuai dengan kemampuan siswa.
Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.
2. Langkah Pelaksanaan Tugas
Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru.
Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.
Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang
lain.
Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan
baik dan sistematik.
3. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas
Hal yang harus dikerjakan pada fase ini:
Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.
Ada tanya jawab/diskusi kelas.
Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes
atau cara lainnya.
Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut
“resetasi”.
Metode tugas dan resetasi mempunyai beberapa kelebihan dan
kekurangan, antara lain:
a. Kelebihannya
Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
individual ataupun kelompok.
Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan
guru.
Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
Dapat mengembangkan kreativitas guru.
b. Kekurangannya
Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas
ataukah orang lain.
Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif
mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu
saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpastisipasi dengan
baik.
Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan
individu siswa.
Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi)
dapat menimbulkan kebosanan pada siswa.
4. Metode Diskusi
Metode Diskusi adalah cara penyajian pelajaran,di mana siswa-
siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan
bersama.Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajarmengajar yang
dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar
mengajar terjadi, di mana interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling tukarmenukar pengalaman,informasi,memecahkan masalah,
dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagi pendengar
saja.
Metode diskusi ada kebaikan dan kekurangannya, diantaranya
adalah :
a. Kebaikan Metode Diskusi
1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide,gagasan-
prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
3. Memperluas wawasan.
4. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam
memecahkan suatu masalah.
b. Kekurangan Metode Diskusi
1. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu
yang panjang.
2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
3. Peserta mendapat informasi yang terbatas.
4. Mungkin disukai oleh orang-orang yang suka berbicara atauingin
menonjolkan diri.
5. Metode Sosiodrama
Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama
artinya,dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada
dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan
masalah sosial.
Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama
antara lain adalah:
1) Agar siswa dapat mengahyanti dan menghargai perasaan orang lain
2) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab
3) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi
kelompok secara spontan
4) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah
a. Kelebihan Metode Sosiodrama
1. Siswa melatih dirinya untuk melatih,memahami,dan mengingat isi
bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus
memahami,menghayati, isi cerita secara keseluruhan,terutama untuk
materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan
siswa harus tajam dan tahan lama
2. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu
main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya
sesuai dengan waktu yang tersedia
3. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga
dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni darama dari
sekolah
4. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan
sebaik-baiknya
5. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi
tanggungjawab dengan sesamanya
6. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar
mudah dipahami orang lain
b. Kelemahan Metode Sosiodrama
1. Sebagian anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi
kurang kreatif
2. Banyak memekan waktu,baik waktu persiapan dalam rangka
pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan
pertunjukan
3. Memerlukan tempat yang cukup luas,jika tempat bermain kecil
menjadi kurang bebas
4. Ssering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton
yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.
6. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan
meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses,situasi, atau
benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan,
yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstasi,
proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara
mendalam, sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna. Juga
siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama
pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses
mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu,
proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang
membentuk sesuatu, membandingkan satu cara dengan cara lain, dan
untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi
mempunyai kelebihan dan kekuranngannya, sebagi berikut:
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
1. Dapat mebuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih
konkret,sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-
kataatau kalimat)
2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3. Proses pengajaran yang menarik
4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati,menyesuaikan antara teori
dengan kenyataan,dan mencoba melakukannya sendiri.
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena
tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak
efektif
2. Fasilitas seperti peralatan,tempat,dan biaya yang memadai tidak
selalu tersedia dengan baik
3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di
samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin
terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain
7. Metode Problem Solving
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya
sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya
yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
Penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus
tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya
b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan mebaca buku-
buku,meneliti,bertanya,berdiskusi,dan lain lain
c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban
ini tentu saja didasarkan kepada data yang diperoleh,pada langkah
kedua diatas
d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini
siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul cocok.
Apakah sesuai denganjawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai.
Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-
metode lainnya seperti demonstrasi,tugas diskusi, dan lain-lain
e. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan
terakhir tentang jawaban dari masalah tadi
Catatan:
Metode problem solving akan melibatkan banyak kegiatan sendiri dengan
bimbingan dari para pengajar
Metode Problem Solving mempunyai kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:
a. Kelebihan metode problem Solving
1. Metode ini dapat membuat pendididkan di sekolah menjadi lebih
relevan dengan kehidupan,khususnya dengan dunia kerja
2. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat
membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah
secara terampil, apabila menghadapi permasalahan di dalam
kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu
kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia
3. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa
secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya,
siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan
dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan
b. Kekurangan Metode Problem Solving
1. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai
dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa,sangat
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru. Sering orang
beranggapan keliru bahwa metode pemecahan masalah hanya
cocok untuk SLTA,SLTP, dan PT saja, untuk siswa SD sederajat
juga bisa dilakukan dengan tingkat kesulitan permasalahn sesuai
dengan taraf kemampuan berfikir
2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering
memerlukan wsktu cukup banyak dan sering terpaksa mengambil
waktu pelajaran lain
3. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan
menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak
berpikir memecahkan masalah permasalahan sendiri atau
kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber
belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.
8. Metode Karyawisata
Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke
luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini
bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik
karyawisata, adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar
siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk
mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu
bengkel mobil, tosko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan ,
museum, dan sebagainya. Banyak istilah yang digunakan, tetapi
maksudnya sama dengan karyawisata, seperti widyawisata, study-tour dan
ada pula dalam waktu beberapa hari atau panjang.
Metode karyawisata mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut:
a. Kelebihan Metode Karyawisata
1. Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran
2. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan
kenyataan dan kebutuhan di masyarakat
3. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa
4. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual
b. Kekurangan Metode Karyawisata
1. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk
disediakan oleh siswa atau sekolah
2. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang
3. Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar
terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata
4. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas
daripada tujuan utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan
5. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan
9. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi
dapat pula dari siswa kepada guru.Metode tanya jawab adalah yang tertua
dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan
keluarga, masyarakat maupun sekolah.
Metode tanya jawab memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut:
a. Kelebihan Metode Tanya Jawab
1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,
sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali
tegar dan hilang kantuknya.
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam
menjawab dan mengemukakan pendapat.
b. Kekurangan Metode Tanya Jawab
1. Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa
untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang,
melainkan akrab.
2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berpikir dan mudah dipahami siswa.
3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
10. Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu
cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiadsaan-kebiasaan yang
baik. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk memperoleh suatu
ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
Sebagai suatu metode yang diakui banyakn mempunyai kelebihan,
juga tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai bebrapa
kelemahan. Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode
latihan ini kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini.
a. Kelebihan Metode Latihan
1. Untuk memperoleh kecakapan motorik seperti menulis, melafalkan
huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-
alat (mesin permainan dan atletik), dan terampil menggunakan
peralatan olahraga
2. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,
menjumlahkan, mengurangkan, pembagian, tanda-tanda (simbol),
dsb.
3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat
seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, pengguanaan simnol,
membaca peta, dsb.
4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan
serta kecepatan pelaksanaan.
5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan
konsentrasi dalam pelaksanaannya.
6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang
kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.
b. Kekurangan Metode Latihan
1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak
dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
5. Dapat menimbulkan verbalisme.
11. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode
tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat
komunikasi lisan antara guru denagan anak didik dalam proses belajar
mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru
daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu
saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran
tradisional, seperti di pedesaan, yang kekurangan fasilitas.
Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik
kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian terntang suatu poko
persoalan serta masalah secara lisan.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah
cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau
penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.
Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangannya
sebagai berikut:
a. Kelebihan Metode Ceramah
1. Guru mudah menguasai kelas.
2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
4. Mudah mempersiapakan dan melaksanakannya.
5. Guru mudah menerangka pelajaran dengan baik.
b. Kekurangan Metode Ceramah
1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar
menerimanya.
3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar diantaranya adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik bagi siswa,
sebagai strategi pengajaran, serta sebagai alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pemilihan metode pembelajaran, harus diperhatikan
syarat-syarat yang harus dipenuhi metode pembelajaran agar efektif terhadap
kegiatan belajar mengajar.
Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, serta guru. Metode
pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sangat
beragam, diantaranya adalah metode proyek; metode eksperimen; metode
tugas dan resitasi; metode diskusi; metode sosiodrama; metode demonstrasi;
metode pemecahan masalah; metode karyawisata; metode Tanya jawab;
metode latihan; serta metode ceramah. Masing-masing metode memiliki
kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingg untuk meperoleh metode
yang efektif dalam kegiatan belajar mengajar, maka digunakan kombinasi
dari beberapa metode pembelajaran.
3.2. Saran
Dalam pemilihan metode pembelajaran, penyusun menyarankan untuk
lebih selektif dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran,
serta harus menganalisis terlebih dahulu keadaan yang sekiranya
mempengaruhi penerapan metode pembelajaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Asih, Eni. (2007). Pengaruh Motivasi, Metode Pembelajaran, Lingkungan
Sekolah, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Skripsi UNNES. Tidak diterbitkan.
Djamarah, S. dan Aswan Zain. (2006). StrategiBelajarMengajar (EdisiRevisi).
Jakarta: RinekaCipta.
Djamarah,Syaiful Bahri. (2002).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.
Ginting, Abdurrahman. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Humaniora.
Roestiyah, N. K. (1989). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A. M. (1988). Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.
Rajawali.
Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Interaksi Menengajar-Belajar. Dasar
dan Teknik Metodologi Pembelajaran. Bandung: Tarsito
Sutikno, M. Sobri. (2009). Belajar dan Pembelajaran: Upaya Kreatif dalam
Mewujudkan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.