kel.1 metode pembelajaran

43
METODE PEMBELAJARAN Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Kimia DosenPengampu: Dr. Wawan Wahyu, M.Pd. Dr. H. Syaeful Anwar Disusun Oleh: Kelompok 1 1. Aif Saiful Ma’ruf (1304950) 2. Amelia Andriani (1300895) 3. Dea Rian Firmasnyah (1301425) 4. Desi Deranengsih (1306826) 5. Finna Citra Tresna (1307645) 6. Iin Suhartini (1307537) 7. Pradina Diah Aryanti (1300814) 8. Yusita Setia Mulyati (1406237) Pendidikan Kimia A 2013

Upload: pratiwi-mod

Post on 03-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

BPK

TRANSCRIPT

Page 1: Kel.1 Metode Pembelajaran

METODE PEMBELAJARAN

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Kimia

DosenPengampu:

Dr. Wawan Wahyu, M.Pd.

Dr. H. Syaeful Anwar

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Aif Saiful Ma’ruf (1304950)

2. Amelia Andriani (1300895)

3. Dea Rian Firmasnyah (1301425)

4. Desi Deranengsih (1306826)

5. Finna Citra Tresna (1307645)

6. Iin Suhartini (1307537)

7. Pradina Diah Aryanti (1300814)

8. Yusita Setia Mulyati (1406237)

Pendidikan Kimia A 2013

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

Page 2: Kel.1 Metode Pembelajaran

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun

makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami

membahas mengenai “Metode Pembelajaran” 

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari

berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama

mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

makalah ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran

serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Bandung, 15 Oktober 2015

Tim Penyusun

Page 3: Kel.1 Metode Pembelajaran

DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1..............................................................................................................La

tar Belakang......................................................................................... 1

1.2.............................................................................................................. R

umusan Masalah.................................................................................. 1

1.3.............................................................................................................. T

ujuan.................................................................................................... 2

1.4..............................................................................................................

Manfaat................................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN....................................................................................... 3

2.1.............................................................................................................. P

engertian Metode Pembelajaran.......................................................... 3

2.2..............................................................................................................

Kedudukan Metode Pembelajaran dalam Belajar Mengajar............... 4

2.3..............................................................................................................Sy

arat-Syarat Metode Pembelajaran........................................................ 5

2.4..............................................................................................................Pe

milihan dan Penentuan Metode Pembelajaran.................................... 6

2.5..............................................................................................................

Macam-Macam Metode Pembelajaran................................................ 9

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................23

3.1..............................................................................................................

Kesimpulan..........................................................................................23

3.2.............................................................................................................. S

aran......................................................................................................23

Page 4: Kel.1 Metode Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan, berbagai

upaya terus dilakukan untuk memajukan pendidikan di negeri kita ini.

Adanya upaya-upaya ini ditandai dengan hadirnya berbagai variasi dan

inovasi dalam sistem pendidikan kita. Kegiatan belajar dan mengajar

merupakan kegiatan yang wajib diberikan kepada siswa di sekolah. Karena

kegiatan ini merupakan salah satu kunci sukses bagi para peserta didik

dalam menggapai cita-cata dan masa depan yang cerah serta turut berperan

dalam mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan dan ilmu

pengetahuan. Dan pada akhirnya diharapkan akan generasi penerus bangsa

yang berguna bagi bangsa, negara, dan agama.

Melihat peran pendidikan yang begitu vital bagi masa depan bangsa,

maka menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam suatu kegiatan

belajar mengajar di kelas adalah sebuah keharusan. Dengan penerapan

metode ini, diharapkan proses belajar mengajarakan berjalan

menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran

yang efektif dan inovatif dapat menjadi pilihan kita dalam mempersiapkan

sebuah kegiatan pembelajaran di kelas. Karena dalam menyampaikan

pelajaran di kelas, kita tidak hanya harus menyiapkan materi yang kita

Page 5: Kel.1 Metode Pembelajaran

ajarkan tetapi juga cara bagaimana agar materi tersebut dapat diterima siswa

dengan mudah dan menyenangkan.

1.2. Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian masalah di atas maka fokus penyelesaiannya dapat

dibatasi pada:

1. Apakah yang dimaksuddengan metode pembelajaran?

2. Bagaimana kedudukan atau fungsi metode pembelajaran dalam

kegiatan belajar mengajar?

3. Apa sajakah syarat-syarat yang harus dipenuhi metode pembelajaran?

4. Bagaimanakah cara pemilihan dan penentuan metode pembelajaran?

5. Apa saja macam-macam metode pembelajaran yang dapat diterapkan

dalam kegiatan belajar mengajar? Serta apa saja kelebihan dan

kekurangannya?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Memahami apa yang dimaksuddengan metode pembelajaran.

2. Mengetahui kedudukan atau fungsi metode pembelajaran dalam

kegiatan belajar mengajar.

3. Memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi metode pembelajaran.

4. Mengetahui cara pemilihan dan penentuan metode pembelajaran.

5. Memahami macam-macam metode pembelajaran yang dapat diterapkan

dalam kegiatan belajar mengajar beserta kelebihan dan kekurangannya.

1.4. Manfaat

Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, universitas, dan orang

umum lainnya. Manfaat bagi mahasiswa yaitu dapat mengetahui dan

memberi wawasan mengenai metode pembelajaran. Manfaat bagi

universitas adalah dapat meningkatkan dan mengembangkan mutu

pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia. Serta manfaat untuk umum

yaitu memberikan wawasan dan pengetahuan tambahan mengenai metode

Page 6: Kel.1 Metode Pembelajaran

pembelajaran, kedudukan dan fungsi metode pembelajaran, syarat-syarat

metode pembelajaran, factor-faktor yang dapat dipertimbangkan dalam

pemilihan metode pembelajaran serta macam-macam metode pembelajaran

yang dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Metode Pembelajaran

o Menurut Abdurrahman Ginting, metode pembelajaran dapat diartikan

cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar

pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar

terjadi proses pemblajaran pada diri pembelajar.

o Menurut Rothwell & Kazanas, metode adalah cara, pendekatan, atau

proses untuk menyampaikan informasi.

o Menurut Titus, metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan

terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.

o Menurut Macquarie, metode adalah suatu cara melakukan sesuatu,

terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.

o Menurut Wiradi, metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus

dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).

o Menurut Drs. Agus M. Hardjana, metode adalah cara yang sudah

dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-

langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.

o Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode

pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”.

Page 7: Kel.1 Metode Pembelajaran

o M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah

cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar

terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai

tujuan”.

Berdasarkan definisi atau pengertian metode pembelajaran yang

dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode

pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh

seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

2.2. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar

Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsure-unsur

manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan

pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar

bergairah bagi anak didik. Dengan seperangkat teori dan pengalaman yang

dimiliki, guru gunakan untuk bagaimana mempersiapkan program pengajaran

dengan baik dan sistematik.

Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana

memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil

bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berpikir yang

demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata; dan memang betul-betul

dipikirkan oleh seorang guru.

Dari hasil analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang

kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi

pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Berikut adalah

penjelasan menurut Djamarah (2006:72)

2.2.1.Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik

Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati

peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam

kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satu pun kegiatan belajar

mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Ini berarti guru

memahami benar kedudukan metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Page 8: Kel.1 Metode Pembelajaran

dalam kegiatan belajar mengajar. Motivasi ekstrinsik menurut

Sardiman. A. M. (1988: 90) adalah motif-motif yang aktif dan

berfungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode

berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan

belajar seseorang.

Dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode,

karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kebaikan dan

kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih cenderung menghasilkan

kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik.

Akhirnya, dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat dan

bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam

kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2.2.2.Metode Sebagai Strategi Pengajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik

terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat,

ada yang sedang, dan ada yang lambat. Karena itu, dalam kegiatan

belajar mengajar, menurut Dra. Roestiyah. N. K. (1989:1), guru harus

memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan

efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah

untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik

penyajian yang biasa disebut metode mengajar. Dengan demikian,

metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

2.2.3.Metode Sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan

Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai

selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya

adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk

mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru

akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Metode adalah pelicin jalan

pengajaran menuju tujuan. Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode

Page 9: Kel.1 Metode Pembelajaran

yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat

dijadika sebagai alat efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.

2.3. Syarat-Syarat Metode Pembelajaran

Menurut Asih dalam (Djamarah, 2002) syarat-syarat yang harus

diperhatikan dalam penggunaan metode mengajar adalah:

1. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah

belajar siswa.

2. Metode mengajar harus dapat menjamin perkembangan kegiatan

kepribadian siswa.

3. Metode mengajar harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk

mewujudkan hasil karya.

4. Metode mengajar harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar

lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi (pembaharuan).

5. Metode mengajar harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri

dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

6. Metode mengajar harus dapat meniadakan penyajian yang bersifat

verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yng nyata dn

bertujuan.

7. Metode mengajar harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-

nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja

yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

2.4. Pemilihan dan Penentuan Metode Pembelajaran

Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas

bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan

perumusan tujuan intruksional khusus. Jarang sekali guru merumuskan tujuan

hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu

tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari

satu.

Page 10: Kel.1 Metode Pembelajaran

Pembicaraan berikut mencoba membahas masalah pemilihan dan

penentuan merode dalam kegiatan belajar mengajar, dengan uraian bertolak

dari nilai strategis metode, efektivitas penggunaan metode, pentingnya

pemilihan dan penentuan metode, hingga faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan metode pengajaran.

1. Nilai Strategis Metode

Kegiatan belajar mengajar adalah sabuah interaksi yang bernilai

pendidikan. Di dalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan anak

didik, ketika guru menyampaikan bahan pelajaran kepada anak didik di

kelas. Bahan pelajaran yang guru berikan itu akan kurang memberikan

dorongan (motivasi) kepada anak didik bila penyampaiannya

menggunakan strategi yang kurang tepat. Di sinilah kehadiran metode

menempati proses penting dalam penyampaian bahan pelajaran.

Kelas yang kurang bergairah dan kondisi anak didik yang kurang

kreatif dikarenakan penentuan metode yang kurang sesuai dengan sifat

bahan dan tidak sesuai dengan tujuan pengajaran. Karena itu, dapat

dipahami bahwa metode adalah suatu cara yang memiliki nilai strategis

dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Efektivitas Penggunaan Metode

Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran

akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

Cukup banyak bahan pelajaran yang terbuang dengan percuma hanya

karena penggunaan metode menurut kehendak guru dan mengabaikan

kebutuhan siswa, fasilitas, serta situasi kelas. Karena itu, efektivitas

penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode

dengan semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam

satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis.

3. Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode

Guru sebagau salah satu sumber belajar berkewajuban menyediakan

lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas.

Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan

Page 11: Kel.1 Metode Pembelajaran

dan penentuan metode yang bagaimana yang akan dipilih untuk mencapai

tujuan pengajaran. Pemilihan dan penentuan metode ini didasari adanya

metode-metode tertentu yang tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan

tertentu.

Karena itu, yang terbaik guru lakukan adalah mengetahui kelebihan

dan kelemahan dari beberapa metode pengajaran.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Dalam pandangan yang sudah diakui kebenarannya mengatakan,

bahwa setiap metode mempunyai sifat masing-masing, baik mengenai

kebaikan-kebaikanya maupun menetapkan mengenai kelemahan-

kelemahannya. Winarno Surakhmad (1990:97) mengatakan, bahwa

pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor,

sebagai berikut:

a. Anak Didik

Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual dan

psikologis mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang

mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar

yang kreatif dalam sekon yang relatif lama demi tercapainya tujuan

pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan

demikia jelas, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi

pemilihan dan penentuan metode pengajaran.

b. Tujuan

Perumusan tujuan instruksional khusus, misalnya akan mempengaruhi

kemampuan yang bagaimana yang terjadi pada diri anak didik. Proses

pengajaran pun dipengaruhinya. Demikian juga penyeleksian metode

yang harus guru gunakan di kelas. Metode yang guru pilih harus

sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri

setiap anak didik. Artinya, metodelah yang harus tunduk kepada

kehendak tujuan dan bukan sebaliknya. Karena itu, kemampuan yang

bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus

mendukung sepenuhnya.

Page 12: Kel.1 Metode Pembelajaran

c. Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya

sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin

menciptakan situasi belajar mengajar di alam terbuka, yaitu di luar

ruang sekolah. Maka guru dalam hal ini tentu memilih metode

mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu. di lain

waktu, sesuai dengan sifat bahan dan kemampuan yang ingin dicapai

oleh tujuan, maka guru menciptakaan lingkungan belajar anak didik

secara berkelompok. Demikianlah, situasi yang diciptakan guru

mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

d. Fasilitas

Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan

metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang

belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan

mempengaruhi pemilihan metode mengajar.

e. Guru

Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seorang guru

misalnya kurang suka berbicara, tetapi seorang guru yang lain suka

berbicara. Seorang guru yang bertitel sarjana pendidikan dan

keguruan, berbeda dengan guru yang sarjana bukan pendidikan dan

keguruan di bidang penguasaan ilmu kependidikan dan keguruan.

Guru yang sarjana pendidikan dan keguruan barangkali lebih banyak

menguasai metode-metode mengajar, karena memang dia dicetak

sebagai tenaga ahli di bidang keguruan dan wajar saja dia menjiwai

dunia guru. Dengan demikian, dapatlah dipahami bahwa kepribadian,

latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah

permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan

penentuan metode mengajar.

2.5. Macam-Macam Metode Pembelajaran

Macam-macam metode belajar menurut Djamarah (2006:82) diantaranya:

Page 13: Kel.1 Metode Pembelajaran

1. Metode Proyek

Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang

bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi

yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan dan

bermakna.

Penggunaan metode ini bertolak dari anggapan bahwa pemecahan

masalah tidak akan tuntas bila tidak ditinjau dari berbagai segi. Dengan

perkataan lain, pemecahan setiap masalah perlu melibatkan bukan hanya

satu mata pelajaran atau bidang studi saja, melainkan hendaknya

melibatkan berbagai mata pelajaran yang ada kaitannya dan

sumbangannya bagi pemecahan masalah tersebut, sehingga setiap masalah

dapat dipecahkan secara keseluruhan yang berarti. Dalam penggunaannya,

metode proyek ini memiliki kelebihan dan kelemahan.

a. Kelebihan Metode Proyek

Beberapa kelebihan metode ini antara lain:

1. Dapat memperluas pemikiran siswa yang berguna dalam

menghadapi masalah kehidupan.

2. Dapat membina siswa dengan kebiasaan menerapkan pengetahuan,

sikap, dan keterampilan dalm kehidupan sehari-hari secara terpadu.

3. Metode ini sesuai dengan prinsip-prinsip didaktik modern yang

dalam pengajaran perlu diperhatikan:

a. Kemampuan individual siswa dan kerja sama dalam kelompok.

b. Bahan pelajaran tidak terlepas dari kehidupan riil sehari-hari

yang penuh dengan masalah.

c. Pengembangan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa

banyak dilakukan.

d. Agar teori dan praktik, sekolah dan kehidupan masyarakat

menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.

b. Kelemahannya Metode Proyek

1. Beberapa kekurangan metode ini antara lain:

Page 14: Kel.1 Metode Pembelajaran

2. Pemilihan topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa,

cukup fasilitas dan sumber-sumber belajar yang diperlukan

bukanlah merupakan pekerjaan yang mudah.

3. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan

pokok unit yang dibahas.

2. Metode Eksperimen

Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran di

mana siswa melkukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan

sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan

metode percobaan ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri

atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek,

menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai

suatu objek, keadaan, atau proses sesuat. Dengan demikian, siswa dituntut

untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu

hokum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya

itu.

Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai

berikut:

a. Kelebihan Metode Eksperimen

1. Metode eksperimen memiliki beberapa kelebihan diantaranya:

2. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaannya.

3. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru

dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi

kehidupan manusia.

4. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk

kemakmuran untuk manusia.

b. Kekurangan Metode Eksperimen

1. Metode eksperimen memiliki kekurangan antara lain:

2. Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi.

Page 15: Kel.1 Metode Pembelajaran

3. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan

yang tidak selalu mudah diperoleh dan mahal.

4. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan.

3. Metode Tugas dan Resitasi

Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan

dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan

belajar. Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan

di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di

bengkel, di rumah siswa, atau di mana saja asal tugas dapat dikerjakan.

Metode diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak,

sementara waktu sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan

waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu

yang ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk

mengatasinya.

Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi

jauh lebih luas dari itu. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di

sekolah, diperpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi

merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara

kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual ataupun

secara kelompok.

Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis.

Karena itu, tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang

akan dicapai, seperti tugas meneliti, tugas menyusun laporan

(lisan/tulisan), tugas motorik (pekerjaan motorik), tugas di laboratorium,

dan lain-lain.

Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode

tugas dan resitasi, yaitu:

1. Fase Pemberian Tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:

Tujuan yang akan dicapai.

Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang

ditugaskan tersebut.

Page 16: Kel.1 Metode Pembelajaran

Sesuai dengan kemampuan siswa.

Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.

Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

2. Langkah Pelaksanaan Tugas

Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru.

Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.

Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang

lain.

Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan

baik dan sistematik.

3. Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

Hal yang harus dikerjakan pada fase ini:

Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakannya.

Ada tanya jawab/diskusi kelas.

Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes

atau cara lainnya.

Fase mempertanggungjawabkan tugas inilah yang disebut

“resetasi”.

Metode tugas dan resetasi mempunyai beberapa kelebihan dan

kekurangan, antara lain:

a. Kelebihannya

Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar

individual ataupun kelompok.

Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan

guru.

Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.

Dapat mengembangkan kreativitas guru.

b. Kekurangannya

Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas

ataukah orang lain.

Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif

mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu

Page 17: Kel.1 Metode Pembelajaran

saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpastisipasi dengan

baik.

Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan

individu siswa.

Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi)

dapat menimbulkan kebosanan pada siswa.

4. Metode Diskusi

Metode Diskusi adalah cara penyajian pelajaran,di mana siswa-

siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang berupa pernyataan atau

pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan

bersama.Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajarmengajar yang

dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar

mengajar terjadi, di mana interaksi antara dua atau lebih individu yang

terlibat, saling tukarmenukar pengalaman,informasi,memecahkan masalah,

dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagi pendengar

saja.

Metode diskusi ada kebaikan dan kekurangannya, diantaranya

adalah :

a. Kebaikan Metode Diskusi

1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide,gagasan-

prakarsa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.

2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.

3. Memperluas wawasan.

4. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam

memecahkan suatu masalah.

b. Kekurangan Metode Diskusi

1. Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu

yang panjang.

2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.

3. Peserta mendapat informasi yang terbatas.

Page 18: Kel.1 Metode Pembelajaran

4. Mungkin disukai oleh orang-orang yang suka berbicara atauingin

menonjolkan diri.

5. Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama dan role playing dapat dikatakan sama

artinya,dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada

dasarnya mendramatisasikan tingkah laku dalam hubungannya dengan

masalah sosial.

Tujuan yang diharapkan dengan penggunaan metode sosiodrama

antara lain adalah:

1) Agar siswa dapat mengahyanti dan menghargai perasaan orang lain

2) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab

3) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi

kelompok secara spontan

4) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah

a. Kelebihan Metode Sosiodrama

1. Siswa melatih dirinya untuk melatih,memahami,dan mengingat isi

bahan yang akan didramakan. Sebagai pemain harus

memahami,menghayati, isi cerita secara keseluruhan,terutama untuk

materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingatan

siswa harus tajam dan tahan lama

2. Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu

main drama para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya

sesuai dengan waktu yang tersedia

3. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga

dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni darama dari

sekolah

4. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan

sebaik-baiknya

5. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi

tanggungjawab dengan sesamanya

Page 19: Kel.1 Metode Pembelajaran

6. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar

mudah dipahami orang lain

b. Kelemahan Metode Sosiodrama

1. Sebagian anak yang tidak ikut bermain drama mereka menjadi

kurang kreatif

2. Banyak memekan waktu,baik waktu persiapan dalam rangka

pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan

pertunjukan

3. Memerlukan tempat yang cukup luas,jika tempat bermain kecil

menjadi kurang bebas

4. Ssering kelas lain terganggu oleh suara pemain dan para penonton

yang kadang-kadang bertepuk tangan, dan sebagainya.

6. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan

meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses,situasi, atau

benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan,

yang sering disertai dengan penjelasan lisan. Dengan metode demonstasi,

proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara

mendalam, sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna. Juga

siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama

pelajaran berlangsung.

Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan gambaran

yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses

mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya sesuatu,

proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-komponen yang

membentuk sesuatu, membandingkan satu cara dengan cara lain, dan

untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu. Metode demonstrasi

mempunyai kelebihan dan kekuranngannya, sebagi berikut:

a. Kelebihan Metode Demonstrasi

Page 20: Kel.1 Metode Pembelajaran

1. Dapat mebuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih

konkret,sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-

kataatau kalimat)

2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari

3. Proses pengajaran yang menarik

4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati,menyesuaikan antara teori

dengan kenyataan,dan mencoba melakukannya sendiri.

b. Kekurangan Metode Demonstrasi

1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena

tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak

efektif

2. Fasilitas seperti peralatan,tempat,dan biaya yang memadai tidak

selalu tersedia dengan baik

3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di

samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin

terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain

7. Metode Problem Solving

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya

sekedar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,

sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya

yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Penggunaan metode ini dengan mengikuti langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus

tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya

b. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan mebaca buku-

buku,meneliti,bertanya,berdiskusi,dan lain lain

c. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban

ini tentu saja didasarkan kepada data yang diperoleh,pada langkah

kedua diatas

Page 21: Kel.1 Metode Pembelajaran

d. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini

siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul cocok.

Apakah sesuai denganjawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai.

Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-

metode lainnya seperti demonstrasi,tugas diskusi, dan lain-lain

e. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan

terakhir tentang jawaban dari masalah tadi

Catatan:

Metode problem solving akan melibatkan banyak kegiatan sendiri dengan

bimbingan dari para pengajar

Metode Problem Solving mempunyai kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut:

a. Kelebihan metode problem Solving

1. Metode ini dapat membuat pendididkan di sekolah menjadi lebih

relevan dengan kehidupan,khususnya dengan dunia kerja

2. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat

membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah

secara terampil, apabila menghadapi permasalahan di dalam

kehidupan dalam keluarga, bermasyarakat, dan bekerja kelak, suatu

kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia

3. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa

secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya,

siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan

dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan

b. Kekurangan Metode Problem Solving

1. Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai

dengan tingkat berpikir siswa, tingkat sekolah dan kelasnya serta

pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa,sangat

memerlukan kemampuan dan keterampilan guru. Sering orang

beranggapan keliru bahwa metode pemecahan masalah hanya

cocok untuk SLTA,SLTP, dan PT saja, untuk siswa SD sederajat

Page 22: Kel.1 Metode Pembelajaran

juga bisa dilakukan dengan tingkat kesulitan permasalahn sesuai

dengan taraf kemampuan berfikir

2. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering

memerlukan wsktu cukup banyak dan sering terpaksa mengambil

waktu pelajaran lain

3. Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan

menerima informasi dari guru menjadi belajar dengan banyak

berpikir memecahkan masalah permasalahan sendiri atau

kelompok, yang kadang-kadang memerlukan berbagai sumber

belajar, merupakan kesulitan tersendiri bagi siswa.

8. Metode Karyawisata

Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke

luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini

bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik

karyawisata, adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar

siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk

mempelajari/menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu

bengkel mobil, tosko serba ada, suatu peternakan atau perkebunan ,

museum, dan sebagainya. Banyak istilah yang digunakan, tetapi

maksudnya sama dengan karyawisata, seperti widyawisata, study-tour dan

ada pula dalam waktu beberapa hari atau panjang.

Metode karyawisata mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut:

a. Kelebihan Metode Karyawisata

1. Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang

memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran

Page 23: Kel.1 Metode Pembelajaran

2. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan

kenyataan dan kebutuhan di masyarakat

3. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa

4. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual

b. Kekurangan Metode Karyawisata

1. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk

disediakan oleh siswa atau sekolah

2. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang

3. Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain agar

terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karyawisata

4. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi lebih prioritas

daripada tujuan utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan

5. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan

mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi

permasalahan

9. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk

pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi

dapat pula dari siswa kepada guru.Metode tanya jawab adalah yang tertua

dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan

keluarga, masyarakat maupun sekolah.

Metode tanya jawab memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai

berikut:

a. Kelebihan Metode Tanya Jawab

1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,

sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali

tegar dan hilang kantuknya.

2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,

termasuk daya ingatan.

3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam

menjawab dan mengemukakan pendapat.

Page 24: Kel.1 Metode Pembelajaran

b. Kekurangan Metode Tanya Jawab

1. Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa

untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang,

melainkan akrab.

2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat

berpikir dan mudah dipahami siswa.

3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat

menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.

4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk

memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.

10. Metode Latihan

Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu

cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiadsaan-kebiasaan yang

baik. Selain itu, metode ini juga dapat digunakan untuk memperoleh suatu

ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.

Sebagai suatu metode yang diakui banyakn mempunyai kelebihan,

juga tidak dapat disangkal bahwa metode latihan mempunyai bebrapa

kelemahan. Maka dari itu, guru yang ingin mempergunakan metode

latihan ini kiranya tidak salah bila memahami karakteristik metode ini.

a. Kelebihan Metode Latihan

1. Untuk memperoleh kecakapan motorik seperti menulis, melafalkan

huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-

alat (mesin permainan dan atletik), dan terampil menggunakan

peralatan olahraga

2. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian,

menjumlahkan, mengurangkan, pembagian, tanda-tanda (simbol),

dsb.

3. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat

seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, pengguanaan simnol,

membaca peta, dsb.

Page 25: Kel.1 Metode Pembelajaran

4. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan

serta kecepatan pelaksanaan.

5. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan

konsentrasi dalam pelaksanaannya.

6. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang

kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.

b. Kekurangan Metode Latihan

1. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak

dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.

2. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang

merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.

4. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.

5. Dapat menimbulkan verbalisme.

11. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode

tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat

komunikasi lisan antara guru denagan anak didik dalam proses belajar

mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru

daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu

saja dalam kegiatan pengajaran. Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran

tradisional, seperti di pedesaan, yang kekurangan fasilitas.

Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan juga sebagai teknik

kuliah, merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk

menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian terntang suatu poko

persoalan serta masalah secara lisan.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah

cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau

penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa.

Metode ini mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangannya

sebagai berikut:

Page 26: Kel.1 Metode Pembelajaran

a. Kelebihan Metode Ceramah

1. Guru mudah menguasai kelas.

2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.

3. Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.

4. Mudah mempersiapakan dan melaksanakannya.

5. Guru mudah menerangka pelajaran dengan baik.

b. Kekurangan Metode Ceramah

1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

2. Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar

menerimanya.

3. Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang

dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran dalam kegiatan belajar

mengajar diantaranya adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik bagi siswa,

sebagai strategi pengajaran, serta sebagai alat untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam pemilihan metode pembelajaran, harus diperhatikan

syarat-syarat yang harus dipenuhi metode pembelajaran agar efektif terhadap

kegiatan belajar mengajar.

Pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya anak didik, tujuan, situasi, fasilitas, serta guru. Metode

pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sangat

beragam, diantaranya adalah metode proyek; metode eksperimen; metode

tugas dan resitasi; metode diskusi; metode sosiodrama; metode demonstrasi;

metode pemecahan masalah; metode karyawisata; metode Tanya jawab;

metode latihan; serta metode ceramah. Masing-masing metode memiliki

kelebihan dan kelemahan masing-masing, sehingg untuk meperoleh metode

Page 27: Kel.1 Metode Pembelajaran

yang efektif dalam kegiatan belajar mengajar, maka digunakan kombinasi

dari beberapa metode pembelajaran.

3.2. Saran

Dalam pemilihan metode pembelajaran, penyusun menyarankan untuk

lebih selektif dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran dengan

mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi metode pembelajaran,

serta harus menganalisis terlebih dahulu keadaan yang sekiranya

mempengaruhi penerapan metode pembelajaran tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. (1991). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Asih, Eni. (2007). Pengaruh Motivasi, Metode Pembelajaran, Lingkungan

Sekolah, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Skripsi UNNES. Tidak diterbitkan.

Djamarah, S. dan Aswan Zain. (2006). StrategiBelajarMengajar (EdisiRevisi).

Jakarta: RinekaCipta.

Djamarah,Syaiful Bahri. (2002).Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Ginting, Abdurrahman. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.

Bandung: Humaniora.

Roestiyah, N. K. (1989). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Sardiman, A. M. (1988). Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV.

Rajawali.

Page 28: Kel.1 Metode Pembelajaran

Sudjana, Nana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Surakhmad, Winarno. (1990). Pengantar Interaksi Menengajar-Belajar. Dasar

dan Teknik Metodologi Pembelajaran. Bandung: Tarsito

Sutikno, M. Sobri. (2009). Belajar dan Pembelajaran: Upaya Kreatif dalam

Mewujudkan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.