metode pembelajaran kelompok
TRANSCRIPT
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 1/21
METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK TUTORIAL
Tutorial
Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada
mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar madiri mahasiswa secara peroranganatau kelompok berkaitan dengan materi ajar. Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau jarak
jauh berdasarkan konsep belajar mandiri.
Konsep belajar mandiri dalam tutorial mengandung pengertian, bahwa tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa
dalam belajar dengan minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. Prinsip pokok tutorial
adalah “kemandirian mahasiswa” (student’s independency). Tutorial tidak ada, jika kemandiriantidak ada. Jika mahasiswa tidak belajar di rumah, dan datang ke tutorial dengan ‘kepala kosong’,
maka yang terjadi adalah “perkuliahan” biasa, bukan tutorial. Dengan demikian, secara konseptual
tutorial perlu dibedakan secara tegas dengan “kuliah” (lecturing) yang umum berlaku di perguruantinggi tatap muka, di mana peran dosen sangat besar.
Peran utama tutor dalam tutorial adalah: (1) “pemicu” dan “pemacu” kemandirian belajar
mahasiswa, berpikir dan berdiskusi; dan (2) “pembimbing, fasilitator, dan mediator” mahasiswa
dalam membangun pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan akademik dan profesional secaramandiri, dan/atau dalam menghadapi atau memecahkan masalah-masalah dalam belajar
mandirinya; memberikan bimbingan dan panduan agar mahasiswa secara mandiri memahami
materi mata kuliah; memberikan umpan balik kepada mahasiswa secara tatap muka atau melaluialat komunikasi; memberikan dukungan dan bimbingan, termasuk memotivasi dan membantu
mahasiswa mengembangkan keterampilan belajarnya.
Agar tutorial tidak terjebak dalam situasi perkuliahan biasa, terbina hubungan bersetara, mampu
memainkan peran-peran di atas, dan tutorial berjalan efektif, tutor perlu menyiapkan pertanyaan- pertanyaan yang berfungsi untuk: (1) membangkitkan minat mahasiswa terhadap materi yang
sedang dibahas, (2) menguji pemahaman mahasiswa terhadap materi pelajaran, (3) memancing
mahasiswa agar berpartisipasi aktif dalam kegiatan tutorial, (4) mendiagnosis kelemahan-
kelemahan mahasiswa, dan (5) menuntun mahasiswa untuk dapat menjawab masalah yang sedangdihadapi (Hyman, dalam Suroso, 1992). Tutor juga menstimulasi mahasiswa untk terlibat aktif
dalam pembahasan: (1) masalah yang ditemukan mahasiswa dalam mempelajari modul; (2)
kompetensi atau konsep esensial matakuliah; (3) persoalan yang terkait dengan unjuk kerja(praktik/praktikum) mahasiswa di dalam/di luar kelas tutorial; dan (4) masalah yang berkaitan
dengan profesi keguruan yang ditemukan ketika mahasiswa menjalankan tugas sehari-hari sebagai
guru.
Untuk mendukung pelaksanaan peran dan fungsi-fungsi di atas, tutor perlu menguasai secaratrampil sejumlah keterampilan dasar tutorial, yakni: (1) membuka dan menutup tutorial; (2)
bertanya lanjut; (3) memberi penguatan; (4) mengadakan variasi; (5) menjelaskan; (6) memimpin
diskusi kelompok kecil; (7) mengelola kelas; dan (8) mengajar kelompok kecil dan perorangan.Kedelapan jenis keterampilan dasar tutorial ini pada dasarnya sama dengan keterampilan dasar
mengajar, yang diadaptasi dari perangkat “Sydney Micro Skills” yang dikembangkan oleh Sydney
University tahun 1973.
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 2/21
B. Prinsip-prinsip Tutorial
Beberapa prinsip dasar tutorial yang sebaiknya dipahami oleh tutor agar penyelenggaraan tutorial
yang efektif, dan tidak terjebak pada situasi perkuliahan biasa, adalah:1. interaksi tutor-tutee sebaiknya berlangsung pada tingkat metakognitif, yaitu tingkatan berpikir
yang menekankan pada pembentukan keterampilan “learning how to learn” atau “think how to
think” (mengapa demikian, bagaimana hal itu bisa terjadi, dsb).2. tutor harus membimbing tutee dengan teliti dalam keseluruhan langkah proses belajar yang
dijalani oleh tutee.
3. tutor harus mampu mendorong tutee sampai pada taraf pengertian (understanding = C2) yangmendalam sehingga mampu menghasilkan pengetahuan (create = C6) yang tahan lama.
4. tutor seyogianya menghindarkan diri dari pemberian informasi semata (transfer of
knowledge/information), dan menantang tutee untuk menggali informasi/pengetahuan sendiri dari
berbagai sumber belajar dan pengalaman lapangan.5. tutor sebaiknya menghindarkan diri dari upaya memberikan pendapat terhadap kebenaran dan
kualitas komentar atau sumbang pikiran (brainstroming) tutee.
6. tutor harus mampu menumbuhkan diskusi, komentar dan kritik antartutee, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan intelektual, psikomotorik, sikap demokrasi, kerjasama, dan interaksiantartutee.
7. segala kuputusan dalam tutorial sebaiknya diambil melalui proses dinamika kelompok di manasetiap tutee dalam kelompok memberikan sumbang pikirannya.
8. tutor sebaiknya menghindari pola interaksi tutor-tutee, dan mengembangkan pola interaksi tutee-
tutee.9. tutor perlu melakukan pelacakan lebih jauh (probing) terhadap setiap kebenaran jawaban atau
pendapat tutee, untuk lebih meyakinkan tutee atas kebenaran jawaban atau pendapat yang
dikemukakan tutee. (Anda yakin demikian, mengapa, apa alasannya?).
10. tutor seyogianya mampu membuat variasi stimulasi/rangsangan untuk belajar, sehingga tuteetidak merasa bosan, jenuh, dan/atau putus asa.
11. tutor selayaknya memantau kualitas kemajuan belajar tutee dengan mengarahkan kajian sampai pada taraf pengertian yang mendalam (indepth understanding).12. tutur perlu menyadari kemungkinan munculnya potensi masalah interpersonal dalam
kelompok, dengan segera melakukan intervensi skala kecil untuk memelihara efektivitas proses
kerja dan dinamika kelompok. tutor perlu senantiasa bekerjasama (power with) dengan tutee, danselalu bertanggungjawab atas proses belajar dalam kelompok. Akan tetapi, sewaktu-waktu tutor
juga harus lepas tangan (power off) bila proses belajar tutee telah berjalan dengan baik.
C. Model-model Tutorial
Model tutorial adalah suatu analog konseptual tentang tutorial yang digunakan untuk menyarankan bagaimana sebuah proses tutorial selayaknya dilakukan. Model tutorial juga dapat diartikan
sebagai sebuah struktur konseptual tentang tutorial yang dapat membantu memberikan bimbinganatau arahan kepada tutor di dalam mengelola dan mengembangkan aktivitas tutorial, agar dapatmencapai tujuan yang diharapkan secara efektif. Sebuah model tutorial, dikembangkan atas dasar
pertimbangan-pertimbangan filosofis, psikologis, sosial, kultural tentang hakikat tutee, tutor,
materi, dsb.
Pada dasarnya, terdapat ragam model tutorial yang dikenal dalam kepustakaan tutorial. Beberapamodel tutorial yang bisa digunakan oleh para tutor secara terampil untuk keperluan tutorial di
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 3/21
Universitas Terbuka di antaranya model-model tutorial tersebut sengaja dikembangkan dalam
rangka Program Akreditasi Tutor UT (PAT-UT), yakni: (1) PAT-UT I, (2) PAT-UT II, dan (3)
PAT-UT III. Selain itu para tutor juga dapat menggunakan model-model tutorial yang aktif-kreatif inovatif yang banyak berkembang dan digunakan dalam pembelajaran di Indonesia seperti:
Cooperative Learning, Jigsaw I dan II, Konstruktivisme, Pemecahan Masalah/Studi Kasus, Model
Kreatif & Produktif, Latihan Keterampilan, Simulasi & Bermain Peran, atau Model PembelajaranOrang Dewasa.
D. Modus Tutorial
Ada empat modus tutorial, yakni: tutorial tatap muka (TTM); tutorial tertulis (tutis) lewat surat-
menyurat/krespondensi; tutorial elektorik (tutel) lewat televisi, radio, media massa, dan internet;dan tutorial online (tuton) lewat internet. Bagi mahasiswa PENDAS ada dua modus tutorial yang
disediakan, yaitu (1) Tutorial Tatap muka (TTM), meliputi Tutorial Tatap Muka Wajib (TTM) dan
Tutorial Tatap Muka Atas Dasar Permintaan Mahasiswa (TTM-ATPEM).dan (2) tutorial online
(tuton) lewat internet.
Diskusi kelompok terbimbing dengan model tutur merupakan kelompok diskusi yang beranggotakan 5-6 siswa pada setiap kelas di bawah bimbingan guru mata pelajaran dengan
menggunakan tutor sebaya. Tutur sebaya adalah siswa di kelas tertentu yang memiliki kemampuandi atas rata-rata anggotanya yang memiliki tugas untuk membantu kesulitan anggota dalam
memahami materi ajar. Dengan menggunakan model tutor sebaya diharapkan setiap anggota lebih
mudah dan leluasa dalam menyampaikan masalah yang dihadapi sehingga siswa yang bersangkutan terpacu semangatnya untuk mempelajari materi ajar dengan baik.
E Langkah-langkah
Untuk menghidupkan suasana kompetitif, setiap kelompok harus terus dipacu untuk menjadi
kelompok yang terbaik. Oleh karena itu, selain aktivitas anggota kelompok, peran ketua kelompok atau tutor sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan kelompok dalam mempelajari materiajar yang disajikan. Ketua kelompok dipilih secara demokratis oleh seluruh siswa. Misalnya, jika
di suatu kelas terdapat 46 siswa, berarti ada 9 kelompok dengan catatan ada satu kelompok yang
terdiri atas 6 siswa. Sebelum diskusi kelompok terbentuk, siswa perlu mengajukan calon tutor.Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria: (1) memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata
siswa satu kelas; (2) mampu menjalin kerja sama dengan sesama siswa; (3) memiliki motivasi
tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik; (4) memiliki sikap toleransi dan tenggang rasadengan sesama; (5) memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya sebagai yang
terbaik; (6) bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab; dan (7) suka membantu
sesamanya yang mengalami kesulitan.
Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: (1) memberikantutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang dipelajari; (2) mengkoordinir proses
diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis; (3) menyampaikan permasalahan kepada guru
pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai; (4) menyusun jadwal diskusi bersamaanggota kelompok, baik pada saat tatap muka di kelas maupun di luar kelas, secara rutin dan
insidental untuk memecahkan masalah yang dihadapi; (4) melaporkan perkembangan akademis
kelompoknya kepada guru pembimbing pada setiap materi yang dipelajari.Peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing model tutor sebaya hanyalah sebagai
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 4/21
fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya, guru hanya melakukan intervensi ketika betul-betul
diperlukan oleh siswa.
http://zaifbio.wordpress.com/2009/06/20/metode-pembelajaran-kelompok-tutorial/
A tutorial is one method of transferring knowledge and may be used as a part of a learning
process. More interactive and specific than a book or a lecture; a tutorial seeks to teach by example
and supply the information to complete a certain task.
Depending on the context a tutorial can take one of many forms, ranging from a set of instructionsto complete a task to an interactive problem solving session (usually in academia).
Academia
A tutorial is one method of transferring knowledge and may be used as a part of a learning process. More interactive and specific than a book or a lecture; a tutorial seeks to teach by example
and supply the information to complete a certain task.
Depending on the context a tutorial can take one of many forms, ranging from a set of instructions
to complete a task to an interactive problem solving session (usually in academia).
Internet
Internet computer tutorials can take the form of a screen recording, a written document (either
online or downloadable), or an audio file, where a person will give step by step instructions on
how to do something.
Tutorials usually have the following characteristics:
• A presentation of content, usually with an example or examples, often broken up into
discrete modules or sections.
• Some method of review that reinforces or tests understanding of the content in the related
module or section.
• A transition to additional modules or sections that builds on the instructions already
provided. Tutorials can be linear or branching .
While many writers refer to a mere list of instructions or tips as a tutorial, this usage can bemisleading.
Computer
In computer-based education, a tutorial is a computer program whose purpose it is
to assist users in learning how to use (parts of) a software product such as an office
suite or any other application, operating system interface, programming tool, or
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 5/21
game. There are two kinds of software tutorials: movie tutorials that the user views;
and interactive tutorials where the user follows on-screen instructions (and—in some
cases—watches short instruction movies), whereupon he/she does the tutorial
exercises and receives feedback depending on his/her actions. Some computer based
tutorials can also be put up on the Web.
http://en.wikipedia.org/wiki/Tutorial
Macam-Macam Metode PembelajaranOPINI | 08 June 2009 | 21:45 71221 5
1 dari 1 Kompasianer menilai bermanfaat
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Metode ceramah.
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya
didominasi dengan cara ceramah.
Dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar (TIK), ada beberapa motode yang umumdigunakan, diantaranya adalah :
a. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang
menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi.
Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan
yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan
dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang
menarik.
b. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang
pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa
bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu
pemecahan masalah.
Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum
ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 6/21
diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi
dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
c. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui
penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapatsecara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau
kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran,
maka: 1) tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa, 2) hasil dari
kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok
dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang
bersangkutan, serta 3) di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
d. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,
mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan
sendiri tentang obyek yang dipelajarinya. Di dalam TIK, percobaan banyak
dilakukan pada pendekatan pembelajaran analisis sistem terhadap produk teknik
atau bahan.
Percobaan dapat dilakukan melalui kegiatan individual atau kelompok. Hal ini
tergantung dari tujuan dan makna percobaan atau jumlah alat yang tersedia.
Percobaan ini dapat dilakukan dengan demonstrasi, bila alat yang tersedia hanya
satu atau dua perangkat saja.
e. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi
dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model,
maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
Demonstrasi akan menjadi aktif jika dilakukan dengan baik oleh guru dan
selanjutnya dilakukan oleh siswa. Metoda ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang
alatnya terbatas tetapi akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang olehsiswa.
f. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan
melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik
secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain,
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 7/21
dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali
digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Peran guru sebagi fasilitator, moderator, motivator dan pembimbing sangat
dibutuhkan oleh siswa untuk mendampingi mereka membahas dan menyelesaikan
tugas-tugasnya
Penyelenggaraan metoda tutorial dapat dilakukan seperti contoh berikut ini:
- Misalkan sebuah kelas dalam bahan ajar Pengerjaan Kayu 2, jam pelajaran
pertama digunakan dalam bentuk kegiatan klasikal untuk menjelaskan secara
umum tentang teori dan prinsip.
- Kemudian para siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk membahas
pokok bahasan yang berbeda, selanjutnya dilakukan rotasi antar kelompok.
- Sementara para siswa mempelajari maupun mengerjakan tugas-tugas, guru
berkeliling diantara para siswa, mendengar, menjelaskan teori, dan
membimbing mereka untuk memecahkan problemanya.
- Dengan bantuan guru, para siswa memperoleh kebiasaan tentang bagaimana
mencari informasi yang diperlukan, belajar sendiri dan berfikir sendiri.
Perhatian guru dapat diberikan lebih intensif kepada siswa yang sedang mengoperasikan alat-alat yang belum biasa digunakan.
http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran matematika sebenarnya telah banyak upaya yang dilakukan oleh guru
kelas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Namun usaha itu belum menunjukan hasil yang
optimal. Rentang nilai siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai terlalu mencolok.
Untuk itu perlu diupayakan pula agar rentang nilai antar siswa tersebut tidak terlalu jauh yaitu
dengan memanfaatkan siswa yang pandai untuk menularkan kemampuannya pada siswa lain yang
kemampuannya lebih rendah. Tentu saja guru yang menjadi perancang model pembelajaran harus
mengubah bentuk pembelajaran yang lain.
Pembelajaran tersebut adalah pembelajaran tutor sebaya.Sisi lain yang menjadikan matematika
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 8/21
dianggap siswa pelajaran yang sulit adalah bahasa yang digunakan oleh guru. Dalam hal tertentu
siswa lebih paham dengan bahasa teman sebayanya daripada bahasa guru.
Kemudian Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika
yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak
tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah.
Dari latar belakang yang telah disebutkan di atas maka penulis tertarik untuk membahas model
dari pembelajaran matematika yaitu tentang “Tutor Sebaya dan Problem Solving”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan permasalahannya adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran tutor sebaya?
2. Bagaimana prosedur/langkah-langkah pelaksanaan tutor sebaya
3. Apa keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran tutor sebaya ?
4. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran problem solving?
5. Apakah hakikat masalah dalam problem solving?
6. Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan problem solving?
7. Apa keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran problem solving?.
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui maksud dari model pembelajaran tutor sebaya
2. Untuk mengetahui prosedur/langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran tutor
sebaya
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 9/21
3. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan model pembelajaran tutor sebaya
4. Untuk mengetahui maksud dari model pembelajaran problem solving
5. Untuk mengetahui hakikat masalah dalam problem solving
6. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan dari model pembelajaran problem
solving
7. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran problem
solving.
BAB II
MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA
A. PENGAJARAN TEMAN SEBAYA
Untuk meningkatkan keberhasilan suatu program pengajaran di sekolah tidak hanya
disebabkan oleh satu macam faktor saja, tetapi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang
dapat menunjang keberhasilan. Begitu juga dengan sumber belajar, sumber belajar bukan hanya
guru. Orang lain yang bukan guru juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar, seperti teman
sekelas, teman dari kelas yang lebih tinggi atau keluarga di rumah.
Sumber belajar yang bukan guru dan berasal dari orang yang lebih pandai disebut tutor. Tutor
dibagi pula menjadi dua macam, yaitu tutor sebaya dan tutor kakak. Tutor sebaya adalah teman
sebaya yang lebih pandai, dan tutor kakak adalah tutor dari kelas yang lebih tinggi. Ada beberapa
pendapat mengenai tutor sebaya, diantaraya adalah:
Dedi Supriyadi (1985, h. 36) mengemukakan bahwa:
“Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok yang
prestasinya lebih tinggi”.
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 10/21
Ischak dan Warji (1987, h.44) mengemukakan bahwa:
“Tutor sebaya adalah kelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran,
memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami bahan pelajaran
yang dipelajarinya”.
Sedangkan Conny Semiawan, dkk. (1987, h.70) mengemukakan bahwa tutor sebaya itu
adalah: “siswa yang pandai dapat memberikan bantuan belajar kepada siswa yang kurang pandai.
Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada teman-teman sekelasnya di luar sekolah”.
Jadi secara umum tutor sebaya ialah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih
pandai yang memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah.
Prosedur penyelenggaraan tutor sebaya1
a. Student to tutor
[1]
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 11/21
b. Group to tutor
c.
Student to student
Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran
teman Sebaya atau antar peserta didik, hal ini
bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih
mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan
kemudian membantu peserta didik lain yang
kurang mampu. Metode ini banyak sekali
manfaatnya baik dari sisi siswa yang berperan sebagai tutor maupun bagi siswa yang diajarkan.
Peran guru adalah mengawasi kelancaran pelaksanaan metode ini dengan memberi pengarahan dan
lain-lain.
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 12/21
Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi
kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling
menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama.[2]
Tutor Sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal
ini membantu memperkuat apa yang telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang
dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan “Tutor Sebaya”, peserta didik juga
mengembangkan kemampuan yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan
memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna. Penjelasan Tutor Sebaya kepada
temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan
cara yang berbeda dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.
Bantuan belajar oleh teman sebaya yang lebih pandai dapat menghilangkan kecanggungan
dan bahasa teman sebaya lebih mudah dipahami. Dengan teman sebaya tidak ada rasa enggan,
rendah diri, malu, dan sebagainya untuk bertanya atau meminta bantuan.[3]
Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan,
seperti halnya tutor sebaya. Uraian di atas adalah beberapa kelebihan dari metode tutor sebaya
sementara kekurangan metode ini antara lain:
1. Tidak semua siswa dapat menjelaskan kepada temannya.
2. Tidak semua siswa dapat menjawab pertanyaan temannya.[4]
Menurut Hisyam Zaini (2001:1) (dalam Amin Suyitno, 2004:34) maka langkah-langkah
pelaksanaan metode tutor sebaya adalah sebagai berikut:
1. Pilih materi yang memungkinkan materi tersebut dapat dipelajari siswa secara mandiri.
Materi pengajaran dibagi dalam sub-sub materi (segmen materi). Misalnya siswa diberi
soal latihan tentukan KPK dan FPB dari pasangan bilangan 24 dan 18, maka segmen materi
yang diberikan adalah sebagai berikut. Kelipatan dari 24 adalah : 24, 48,…,…,(diisi oleh
siswa) , Kelipatan dari 18 adalah : 18, 36,…,…,(diisi oleh siswa). Faktor dari 24 adalah :
…,…,…,(diisi oleh siswa). Faktor dari 18 adalah : …,…,…,(diisi oleh siswa)
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 13/21
2. Bagilah para siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-sub
materi yang akan disampaikan guru. Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok
dan bertindak sebagai tutor sebaya.
3. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi. Setiap kelompok
dibantu oleh siswa yang pandai sebagai tutor sebaya.
4. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi sesuai dengan tugas yang telah
diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama.
6. Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara barurutan sesuai dengan urutan submateri, beri kesimpulan dan klarifikasi seandainya ada pemahaman siswa yang perlu
diluruskan.
Dari uraian tersebut di atas selanjutnya dapat dikembangkan dalam bentuk soal yang lain
untuk dijadikan bahan pembelajaran dalamkelompokkelompok kecil. Dengan demikian oleh model
pembelajaran ini dalam diri siswa akan tertanam kebiasaan saling membantu antar teman sebaya.
[5]
B. PROBLEM SOLVING
1. Konsep Dasar SPBM atau Problem Solving
Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) atau yang dikenal dengan istilah Problem
Solving adalah suatu cara mengajar dengan mengahadapkan siswa kepada suatu masalah agar
dipecahkan atau diselesaikan. Metode ini menuntut kemampuan untuk melihat sebab akibat,
mengobservasi problem, mencari hubungan antara berbagai data yang terkumpul kemudianmenarik kesimpulan yang merupakan hasil pemecahan masalah.
Untuk mengaplikasikan SPBM, guru perlu memilih bahan pelajaran yang memiliki
permasalahan yang dapat dipecahkan. Guru bisa mengambil permasalahan tersebut dari buku teks
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 14/21
atau dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar, dari peristiwa keluarga atau
peristiwa kemasyarakatan.
Adapun strategi pembelajaran dengan pemecahan masalah dapat diterapkan:
1. Manakala guru menginginkan agar siswa tidak hanya sekedar dapat mengingat
materi pelajaran, akan tetapi menguasai dan memahaminya secara penuh.
2. Apabila guru bermaksud untuk mengembangkan keterampilan berpikir rasional
siswa, yaitu kemampuan menganalisis situasi, menerapkan pengetahuan yang
mereka miliki dalam situasi baru, mengenal adanya perbedaan antara fakta dan
pendapat.
3. Manakala guru menginginkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah serta
membuat tantangan intelektual siswa.
4. Jika guru ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya.
5. Jika guru ingin agar siswa memahami hubungan antara apa yang dipelajari dengan
kenyataan dalam kehidupannya (hubungan antara teori dengan kenyataan).[6]
2. Hakikat Masalah dalam SPBM
Antara strategi pembelajaran inkuiri (SPI) dan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM)
menmiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terletak pada jenis serta tujuan yang ingin dicapai.
Masalah dala SPI adalah masalah yang bersifat tertutup. Artinya, jawaban dari masalah itu sudah
pasti, oleh sebab itu jawaban dari masalah yang dikaji itu sebenarnya guru sudah mengetahui dan
memahamiya, namun guru tidak secara lansung menyampaikannya kepada siswa . Tugas guru
menggiring siswa melalui proses tanya jawab kepada jawaban yang sebenarnya sudah pasti.Tujuan yang ingin dicapai oleh SPI menumbuhkan keyakinan dalam diri siswa tentang jawaban
dari suatu masalah.
Berbeda dengan SPI, masalah dalam SPBM adalah masalah yang bersifat terbuka. Artinya
jawaban dari masalah tersebut belum pasti. Setiap siswa, bahkan guru, dapat mengembangkan
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 15/21
kemungkinan jawaban. Dengan demikian, SPBM memberikan kesempatan pada siswa untuk
bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai oleh SPBM adalah kemampuan siswa untuk berpikir
kritis, analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui
eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Hakikat masalah dalam SPBM adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi
yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan. [7]
Problem yang dihadapkan kepada murid harus mengandung kesulitan baik yang bersifat psikis
atau fisik. Maksudnya persoalan itu memerlukan otak/otot untuk dapat memecahkannya. Problem
atau masalah yang dihadapkan kepada siswa itu hendaknya:
1. Jelas, bersih dari kesalahan dan tidak memiliki dua pengertian yang berbeda.
2. Sesuai dengan kemampuan anak, tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit
sehingga tidak bisa dipecahkan oleh para siswa.
3. Menarik minat anak.
4. Sesuai dengan pelajaran anak diwaktu yang lalu, sekarang maupun dimasamendatang.
5. Praktis dalam arti mungkin dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.[8]
3. Tahapan-tahapan SPBM
Seorang ahli pendidikan berkebangsaan Amerika menjelaskan 6 langkah SPBM yang kemudian
dia namakan metode pemecahan masalah ( problem solving), yaitu:
a. Merumuskan masalah, yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan dipecahkan.
b. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secara kritis dari berbagai
sudut pandang.
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 16/21
c. Merumuskan hipotesis, yaitu langkah siswa merumuskan berbagai kemungkinan
pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
d. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan informasi yang
diperlukan untuk pemecahan masalah.
e. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai
dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan.
f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah siswa menggambarkan
rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian hipotesis dan
rumusan kesimpulan.
Sesuai dengan tujuan SPBM adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah, dari beberapa bentuk
SPBM yang dikemukakan oleh para ahli maka secara umum SPBM bisa dilkukan degan langkah-
langkah:
a. Menyadari Masalah
Implementasinya SPBM harus dimulai dengan kesadaran adanya masalah yang harus
dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya masalah yangharus dipecahkan. Pada tahapan ini guru membimbing siswa pada kesadaran adanya
kesenjangan atau gap yang dirasakan oleh manusia atau lingkungan sosial. Kemampuan yang
harus dicapai oleh siswa pada tahapan ini adalah siswa dapat menentukan atau menangkap
kesenjangan yang terjadi dari berbagai fenomena yang ada.
b. Merumuskan Masalah
Rumusan masalah sangat penting, sebab selanjutnya berhubungan dengan kejelasan dankesamaan persepsi tentang masalah dan berkatian dengan data-data apa yang harus
dikumpulkan untuk menyelesaikannya. Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahap
ini adalah siswa dapat menentukan prioritas masalah. Siswa dapat memanfaatkan
pengetahuannya untuk menguji, memerinci, dan menganalisis masalah sehingga pada akhirnya
muncul rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan dapat dipecahkan.
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 17/21
c. Merumuskan Hipotesis
Kemampuan yang diharapkan dari siswa dalam tahap ini adalah siswa dapat menentukan
sebab akibat dari masalah yang ingin diselesaikan, yang pada akhirnya siswa dapat
menentukan berbagai kemungkinan dari penyelesaian masalah tersebut.
d. Mengumpulkan Data
Menentukan cara penyelesaian masalah sesuai dengan hipotesis yang diajukan harus sesuai
dengan data yang ada. Oleh karena itu pada tahapan ini siswa didorong untuk mengumpulkan
data yang relevan. Mengumpulkan dan memilah data, kemudian memetakan dan menyajikan
dalam berbagai tampilan sehingga mudah dipahami.
e. Menguji Hipotesis
Berdasarkan data yang diterima dan ditolak siswa dapat menentukan hipotesis mana yang
diterima dan hipotesis mana yang ditolak. Kemampuan siswa yang diharapkan dalam tahapan
ini adalah kecakapan menelaah data dan sekaligus membahasnya untuk melihat hubungannya
dengan masalah yang dikaji.
f. Menentukan Pilihan Penyelesaian
Ini merupakan tahap terakhir dari proses SPBM. Kemampuan yang diharapkan dari
tahapan ini adalah kecakapan memilih alternatif penyelesaian yang memungkinkan dapat
dilakukan serta dapat memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi sehubungan dengan
alternatif yang dipilihnya.[9]
4. Keunggulan dan Kelemahan SPBM
a. Keunggulan
Sebagai suatu strategi pembelajaran, SPBM memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1) Pemecahan masalah (problem solving) merupakan teknik yang cukup bagus untuk
lebih memahami isi pelajaran.
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 18/21
2) Pemecahan masalah (problem solving) dapat menantang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3) Pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
siswa.
4) Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa bagaimana
mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan
nyata.
5) Pemecahan masalah (problem solving) dapat membantu siswa untuk
mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran
yang mereka lakukan.
6) Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada siswa
bahwa setiap mata pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain-lain), pada
dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa,
bukan hanya sekadar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
7) Pemecahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan disukai
oleh siswa.
8) Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis.
9) Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada siswa
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
10) Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah
berakhir.
b. Kelemahan
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 19/21
Di samping keunggunlan, SPBM juga memiliki kelemahan, di caranya:
1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba.
2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu
untuk persiapan.
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.[10]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara umum tutor sebaya ialah sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih
pandai yang memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah.
2. Prosedur penyelenggaraan tutor sebaya ada 3 macam:
a) Student to tutor
b) Group to tutor
c) Student to student
3. Problem Solving adalah suatu cara mengajar dengan mengahadapkan siswa kepada suatu
masalah agar dipecahkan atau diselesaikan.
4. Hakikat masalah dalam SPBM adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan kondisi
yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang diharapkan.
5. Secara umum SPBM bisa dilkukan degan langkah-langkah:
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 20/21
a) Menyadari masalah
b) Merumuskan masalah
c) Merumuskan hipotesis
d) Menguji hipotesis
e) Menentukan pilihan penyelesaian.
6. Keunggulan dan kelemahan SPBM (problem solving)
a. Keunggulan
1) Problem solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi
pelajaran.
2) Problem solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan
untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3) Problem solving dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4) Problem solving dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan
mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5) Problem solving dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
6) Problem solving bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata
pelajaran,pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekadar belajar dari guru atau dari buku-
buku saja.
7) Problem solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai oleh siswa.
8) Problem solving dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
5/14/2018 METODE PEMBELAJARAN KELOMPOK - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/metode-pembelajaran-kelompok 21/21
9) Problem solving dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
10) Problem solving dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-
menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan Di samping keunggunlan,
SPBM juga memiliki kelemahan, di caranya:
11) Manakala siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan bahwa masalah yang
dipelajari sulit untuk dipecahkan formal telah berakhir.
b. Kelemahan
1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau kepercayaan bahwa masalah yangdipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
2) Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup
waktu untuk persiapan.
3) Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis sampaikan. Mudah-mudahan dapat menambah pengetahuan
pembaca tentang model pembelajaran matematika yaitu tentang tutor sebaya dan problem solving.
Namun penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan.
Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
perbaikan dimasa yang akan datang.
http://matahariku-fijra.blogspot.com/2011/04/v-behaviorurldefaultvml-o.html