(kel 7) keterlibatan kelompok kerja karyawan
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
1/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama dekade terakhir, perubahan telah menyapu melalui profesi medis dan
terkena manajer laboratorium untuk berbagai metode dan program untuk meningkatkan efektivitas manajemen. Beberapa program menawarkan spesifik,
pendekatan jangka pendek, sementara yang lain mempromosikan manfaat dari
perubahan jangka panjang yang meliputi program jaminan kualitas, program
pembiayaan, upaya moral, perangkat tambahan, dan program produktivitas
merupakan salah satu pendekatan saat ini yang dilakukan manajer laboratorium saat
ini.
Meskipun setiap metode menjanjikan peningkatan produktivitas laboratorium
dalam jangka panjang. kemudian melakukan adopsi dan implementasi program
tersebut kebanyakan menjanjikan produktivitas yang jangka pendek dan sumberdaya
manusia. Beberapa program telah menghasilkan penghargaan hasil yang memuaskan.
Tiga jenis pendekatan yang popular yakni program lingkaran kualitas (Qs!, program
kehidupan kerja yang berkualitas (Q"#!,dan kelompok kerja otonom. $idalam
makalah ini akan membahas bagaimana kemungkinan dari ketiga program pendekatan
didalam lingkungan laboratorium.
1.2 Rumusan Masalah
%. &pa definisi dari keteribatan karyawan dalam kelompok kerja didalam
laboratorium medis'
. Bagaimana implementasi keteribatan karyawan dalam kelompok kerja
didalam laboratorium medis'
1.3 Tujuan
$alam makalah tersebut bertujuan untuk membahas bagaimana keterlibatan karyawan
dalam kelompok kerja didalam suatu sistem managemen laboratorium medis dan
untuk memenuhi salahsatu nilai pada mata kuliah Managemen laboratorium.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Penekatan L!ngkaran "ual!tas
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 1
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
2/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
Sebagai pendekatan managemen yang paling terbaru, para ahli kekurangan data mengenai
efektivitas pendekatan tersebut. Terdapat bukti yang signifikan sebagai salah satu yang
banyak diadaptasi dalam aktifitias sumberdaya manusia dibelakangan tahun terakhir.
#ingkatan kualitas merupakan hal yang paling dasar, didalam pertemuam kelompok
karyawan untuk menyelesaikan masalah berhubungan dengan lingkungan kerja langsung
mereka. Meskipun merupakan model dasar berbeda dari satu organisasi ke yang lainnya,
karakteristik yang menonjol yakni
%. )rang*orang yang membanguan filosofi
. Se+ara sukarela
. Semua orang berpartsisipasi
-. &nggota membantu oranglain untuk berkembang
. /royek lingkaran usaha
0. /elatihan disediakan untuk pekerja dan managemen1. 2ualitas adalah pendorong
3. /royek terkait dengan anggota
4. Managemen harus membantu
%5. 2ualitas dan mengembangan kesadaran keterlibatan
%%. Mengurangi penggunaan 6kita7 dengan 6mereka7
8arapan
$engan karakteristik tersebut, apa yang kita harapkan dari pendekatan dari Q' $alam arti
luas, satu bisa berharap komunikasi menjadio baik dengan managemen dan dengan unit kerja
lainnya, meningkatkan kualitas, dan untuk tingkay yang lebih rendah, produktivitas terbesar
dan kepedulian kelompok, yang hasilnya membangun atmosir harmonisasi tim. 9ntuk
+ontoh, dalam survey pada rumah sakit yang menggunakan Qs, beberapa alasan yang
diberikan sebagai Tarik awal ke pendekatan Q :
• 9ntuk meningkatkan kualitas pelayanan pasien
• ;nuk meningkatkan produktivitas
•9ntuk perbaikan moral dan memperbaiki attitude pekerja
• 9ntuk mengfokus aktifitas penyelesaian masalah
• 9ntuk mengubah atau perbaikan komunikasi
• 9ntuk membantu aktivitas penjaminan kualitas
• 9ntuk menurunkan biaya
• 9ntuk meningkatkan kepuasan kerja
• 9ntuk memperbaiki kualitas kehidupan kerja
Struktur )rganisasi
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 2
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
3/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
berpartisipasi manajemen adalah premis dasar yang mendasari konsep Q. keterlibatan
karyawan tersirat dan struktur organisasi yang memfasilitasi proses ini. lingkaran kualitas
tidak akan bekerja jika manajemen menentang gagasan atau jika perubahan struktural
mengan+am administrasi. karena masalah yang harus dipe+ahkan oleh individu terlibat
langsung, struktur Qs harus men+erminkan ini. hamparan /rogram men+akup: etika, integritas dan keper+ayaan
;;. Batu Bata > men+akup: pelatihan, kerja tim, dan kepemimpinan
;;;. ampuran Semen /engikat > men+akup: komunikasi
;?. &tap > men+akup: /enghargaan
P#NDAS$
TQM dibangun di atas pondasi yang terdiri dari etika, integritas dan keper+ayaan. 2etiga hal
tersebut membantu perkembangan keterbukaan, keadilan dan ketulusan, serta menghargai
keterlibatan semua individu. =tika, integritas dan keper+ayaan merupakan kun+i untuk
membuka potensi pokok dari TQM. 2etiga elemen ini bergerak bersama*sama, namun
demikian, setiap elemen menyumbangkan sesuatu yang berbeda dalam konsep TQM
%. =tika
=tika adalah disiplin yang terkait dengan kebaikan dan keburukan dalam berbagai situasi. ;a
merupakan dua sisi mata uang yang dilambangkan oleh etika organisasi dan etika individu.
=tika organisasi membentuk sebuah kode etik bisnis yang menguraikan petunjuk bagi semua
anggotanya dan harus melekat dalam pekerjaan sehari*hari mereka. Sedangkan etika individu
men+akup kebenaran dan kesalahan perseorangan.
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 3
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
4/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
. ;ntegritas
;ntegritas men+akup kejujuran, moral, nilai*nilai, keadilan, dan kesetiaan terhadap kebenaran
dan keikhlasan. 2arakteristiknya adalah bahwa apa yang diharapkan oleh pelanggan
(internal@eksternal! dan apa yang memang layak untuk mereka terima. #awan dari integritas
adalah sikap bermuka dua (munafik!, dan TQM tidak akan dapat bekerja dengan baik dalam
suasana tersebut.
. 2eper+ayaan
2eper+ayaan adalah produk dari integritas dan prilaku yang beretika. Tanpa keper+ayaan,
kerangka kerja dari TQM tidak dapat dibangun. 2eper+ayaan membantu perkembangan
partisipasi penuh dari semua anggota organisasi. ;a memperkenankan aktifitas pemberian
wewenang yang mendorong kebanggaan turut memiliki perusahaan dan juga komitmen. ;a
memberi peluang dilakukannya pengambilan keputusan pada semua level dalam organisasi,
mengembangkan penanganan resiko oleh tiap*tiap individu untuk perbaikan berkelanjutan
dan membantu dalam menjamin bahwa ukuran*ukuran yang digunakan terpusat pada
perbaikan proses dan tidak digunakan untuk melawan pendapat orang lain. 2eper+ayaan
adalah sifat dasar untuk menjamin kepuasan pelanggan. Aadi, keper+ayaan membangun
lingkungan yang kooperatif (saling bekerjasama! sebagai dasar untuk TQM
BATU BATA
$engan didasari oleh pondasi yang kuat dari etika, integritas, dan keper+ayaan, selanjutnya
batu bata untuk membangun dinding TQM bisa diletakkan diatasnya sampai pada dasar atap
dari pengakuan atau penghargaan, dimana batu bata itu meliputi:
-. /elatihan (training !
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 4
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
5/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
Training sangat penting artinya bagi karyawan organisasi agar bisa menjadi lebih produktif.
$isamping itu para Supervisor mesti bertanggungjawab dalam menerapkan TQM di
departemennya, termasuk mengajarkan filsafat dasar dari TQM kepada semua bawahannya.
Training yang biasanya dibutuhkan oleh para karyawan dalam mendukung penerapan TQM
antara lain kemampuan interpersonal, ke+akapan bekerjasama dalam tim, penyelesaian
masalah, pengambilan keputusan, analisa dan perbaikan kinerja pengelolaan pekerjaan,
ekonomi bisnis, dan keterampilan teknis. /ada saat pen+iptaan dan pembentukan TQM, para
karyawan hendaknya segera dilatih agar mereka dapat menjadi karyawan yang efektif bagi
perusahaan.
Cambar %. Struktur Bangunan Total Quality Management
. 2erjasama tim
2erjasama tim juga merupakan sebuah elemen kun+i dari TQM, yang menjadi alat bagi
organisasi dalam men+apai kesuksesan. $engan menggunakan tim kerja, organisasi akan
dapat memperoleh penyelesaian yang +epat dan tepat terhadap semua masalah. Suatu tim
biasanya juga memberikan perbaikan*perbaikan permanen dalam proses dan operasi*operasi.
$alam sebuah tim, orang*orang merasa lebih nyaman untuk mengajukan masalah*masalah
yang terjadi dan dapat dengan segera memperoleh bantuan dari pekerja*pekerja lainnya
berupa solusi*solusi yang akan digunakan untuk menanggulangi masalah*masalah yang
dihadapi. Se+ara umum terdapat tiga jenis tim yang diadopsi oleh organisasi TQM:
a! Tim /erbaikan Mutu (Quality Improvement Teams atau Q;Ts!
Aenis ini merupakan bentuk tim sementara yang dibentuk untuk menyelesaikan suatu masalah
spesifik yang sering terjadi berulang*ulang. Tim ini biasanya dibentuk untuk periode tertentu
antara sampai % bulan.
b! Tim /enyelesaian Masalah ( Problem Solving Teams atau /STs!
Aenis ini juga merupakan bentuk tim sementara yang dibentuk untuk meme+ahkan masalah*
masalah tertentu dan juga untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab dari masalah*
masalah tersebut. 9mumnya tim ini dibentuk untuk masa kerja % minggu sampai bulan.
+! Tim 2erja Biasa ( Natural Work Teams atau D"Ts!
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 5
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
6/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
Aenis ini terdiri dari sejumlah grup*grup ke+il dari pekerja*pekerja terampil yang saling
berbagi tugas dan tanggungjawab. Tim ini menggunakan konsep*konsep seperti keterlibatan
semua karyawan, pengaturan mandiri dan lingkaran mutu (quality circles!. Tim*tim ini
biasanya bekerja untuk jangka waktu % sampai jam per minggu.
0. 2epemimpinan
2epemimpinan mungkin merupakan hal yang paling penting dalam TQM. ;a mun+ul pada
semua tempat dalam organisasi. 2epemimpinan dalam TQM membutuhkan Manager*
Manager yang dapat memberikan pandangan atau visi yang dapat memberikan ilham,
membuat arahan strategis yang dapat dimengerti oleh semua orang dan menanamkan nilai*
nilai sebagai pedoman bagi bawahannya. &gar TQM bisa berhasil diterapkan dalamorganisasi, para Supervisor juga harus se+ara sungguh*sungguh memimpin bawahannya.
Seorang Supervisor harus mengerti TQM, per+aya akan kegunaannya dan kemudian
menunjukkan kesungguhan dan keper+ayaannya itu dalam mempraktekkan TQM setiap hari.
/ara Supervisor harus memastikan bahwa strategi, filsafat dasar, nilai*nilai dan sasaran*
sasaran mutu telah disampaikan kepada bawahannya disepanjang organisasi untuk
menghasilkan fokus, kejelasan dan arah dari TQM. 2un+i terpenting adalah bahwa TQM
harus diperkenalkan dan dipimpin oleh manajemen pun+ak. 2omitmen dan keterlibatan
personal dari manajemen pun+ak dibutuhkan dalam rangka pen+iptaan dan penyebaran nilai*
nilai dan sasaran*sasaran mutu yang jelas dan bersesuaian dengan sasaran*sasaran dari
perusahaan, serta pen+iptaan dan penyebaran sistem yang terdefinisi dengan baik, metoda*
metoda dan pengukur kinerja untuk mengukur pen+apaian sasaran*sasaran tersebut.
%AMPURAN SEMEN PEN&$"AT
1. 2omunikasi
2omunikasi akan mengikat segala sesuatu se+ara bersama*sama. $imulai dari pondasi
sampai ke atap dari suatu bangunan TQM, semua elemen diikat oleh +ampuran semen
pengikat berupa komunikasi. ;a bertindak sebagai sebuah mata rantai penghubung antara
semua elemen TQM. 2omunikasi berarti sebuah pemahaman bersama terhadap satu atau
sekelompok ide*ide antara pengirim dan penerima informasi. TQM yang sukses menuntut
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 6
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
7/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
komunikasi dengan, dan@atau diantara, semua anggota organisasi, pemasok dan juga
pelanggan. /ara Supervisor harus memelihara keterbukaan dari arus komunikasi dimana
seluruh karyawannya dapat mengirim dan menerima semua informasi tentang proses*proses
TQM. &dalah suatu hal yang vital bahwa komunikasi harus dirangkai dengan penyampaian
informasi yang benar bukan dengan informasi yang keliru. Supaya komunikasi bisa menjadi
sesuatu yang dapat diper+aya maka pesan yang disampaikan harus jelas dan penerima
informasi harus memiliki penafsiran yang sama dengan apa yang dimaksud pengirimnya.
Berdasarkan arahnya, komunikasi dapat dibedakan atas:
a! 2omunikasi ke bawah
2omunikasi jenis ini merupakan bentuk dominan dari komunikasi yang terjadi dalam suatuorganisasi. Metoda presentasi dan diskusi biasanya didasarkan pada jenis komunikasi ini.
$engan +ara ini pula para Supervisor dapat memberikan penjelasan yang baik tentang TQM
kepada semua karyawannya.
b! 2omunikasi ke atas
Melalui komunikasi jenis ini karyawan*karyawan dari level yang lebih rendah dapat
memberikan saran*saran atau usulan*usulan kepada manajemen yang lebih tinggi tentang
pengaruh dari TQM dalam pekerjaan mereka sehari*hari. Selama karyawan*karyawan
tersebut memberikan kritik*kritik yang konstruktif dan mendalam, para Supervisor harus
berusaha mendengarkan dengan +ermat dan efektif untuk memperbaiki situasi yang mun+ul
dari penerapan TQM. 2omunikasi jenis ini akan membentuk sebuah tingkat keper+ayaan
yang baik antara para Supervisor dengan bawahan*bawahannya. 2omunikasi jenis ini juga
mirip dengan komunikasi pemberian wewenang, dimana para Supervisor tetap terbuka untuk
menerima dan mendengarkan bawahan*bawahannya.
+! 2omunikasi ke samping
Aenis komunikasi ini juga penting sebab ia sangat berguna untuk mematahkan penghalang
antar departemen. ;a juga memudahkan urusan dengan pelanggan dan pemasok dalam +ara
yang lebih profesional.
ATAP
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 7
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
8/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
3. /enghargaan
/enghargaan adalah elemen terakhir dari keseluruhan sistem TQM. ;a sebaiknya diberikan
untuk saran*saran dan pen+apaian*pen+apaian yang memuaskan baik dihasilkan oleh suatu
tim ataupun individu. /ara karyawan akan didorong untuk berusaha keras memperoleh
penghargaan untuk dirinya dan untuk timnya. Menemukan dan mengenal para kontributor
dari saran*saran dan pen+apaian*pen+apaian yang baik tersebut merupakan tugas dari seorang
Supervisor. Begitu para kontributor ini dihargai, mereka akan dapat mengalami perubahan
yang sangat besar dalam hal penghargaan*diri, produktivitas, mutu dan jumlah karya, yang
pada akhirnya mendorong seseorang untuk berusaha lebih giat dalam tugas sehari*harinya.
/enghargaan datang dalam bentuk terbaiknya jika saran*saran tersebut diikuti oleh sebuah
tindakan langsung untuk men+apai hasil yang baik oleh kontributor tersebut. /enghargaan
dapat diberikan dalam +ara, tempat dan waktu yang berbeda seperti,
a! ara
$apat dengan +ara mengirimkan surat penghargaan dari manajemen pun+ak, atau dengan
hadiah pesta makan, piagam, piala, dll.
b! Tempat
/emajangan photo*photo karyawan yang berprestasi di ruangan departemennya, pada papan
pengumuman kinerja perusahaan atau di ruangan manajemen pun+ak.
+! "aktu
/enghargaan dapat diberikan kapan saja, seperti dalam rapat (meeting !, pesta penyerahan
penghargaan tahunan, dsb.
Sekarang kita dapat menyimpulkan bahwa kedelapan elemen di atas merupakan kun+i untuk
menjamin suksesnya pelaksanaan TQM dalam suatu organisasi dan bahwa para Supervisor
merupakan bagian yang sangat penting dalam mengembangkan elemen*elemen tersebut
ditempat kerjanya. Tanpa elemen*elemen ini, entitas bisnis tidak akan dapat melaksanakan
TQM dengan sukses. Sangat jelas dari uraian diatas bahwa TQM yang tanpa melibatkan
integritas, etika, dan keper+ayaan adalah suatu kelalaian, yang pada akhirnya akan
menghasilkan sesuatu yang tidak sempurna. Selanjutnya training merupakan kun+i bagi
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 8
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
9/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
organisasi untuk men+iptakan lingkungan TQM, sedangkan kepemimpinan dan kerja tim
harus berjalan saling mendukung satu sama lain. Begitu juga dengan ketiadaan komunikasi
antar departemen, Supervisor*Supervisor dan karyawan*karyawan akan men+iptakan sebuah
beban yang menyulitkan pada seluruh proses TQM. Terakhir tapi bukan yang paling akhir,
penghargaan seharusnya diberikan kepada orang*orang yang memberikan kontribusi terhadap
penyelesaian tugas*tugas se+ara menyeluruh. 2arena itu, sungguh tepat jika 62epemimpinan
dengan keteladanan, /elatihan karyawan untuk menghasilkan sebuah produk berkualitas,
/en+iptaan lingkungan kerja dimana tidak ada rasa takut untuk berbagi pengetahuan, dan
/emberian penghargaan kepada yang berhak menerimanya7, menjadi semboyan dari sebuah
organisasi yang menerapkan TQM. Belum lama ini, konsep TQM bahkan terbukti dapat
digunakan di dunia akademik. Sebagian besar pendidik meyakini bahwa konsep $r. $eming
tersebut menyediakan dasar*dasar pedoman yang dibutuhkan untuk pembaharuan pendidikan.
$alam artikelnya, 6Eevolusi Mutu dalam /endidikan7 (The Quality Revolution in Education!,
Aohn Aay Bonstigl menguraikan bahwa prinsip*prinsip dalam TQM merupakan hal yang
penting untuk diterapkan dalam pembaharuan dunia pelayanan.
Para!gma
Sebenarnya terdapat banyak sistem manajemen mutu lain yang dapat diterapkan oleh
perusahaan*perusahaan untuk mengendalikan mutu produknya. $iantaranya adalah
Management By )bje+tive (MB)! dan Management By =F+eption (MB=!. MB)
menitikberatkan pada peran individual Manager untuk men+apai tujuan dan sasaran
perusahaan. MB) merupakan suatu sistem manajemen mutu yang dominan dipakai oleh
perusahaan*perusahaan &S. Sementara MB= menekankan pada analisa terhadap variabel*
variabel tertentu seperti biaya, mutu, atau volume yang menyimpang dari yang telah
diren+anakan. MB= juga merupakan suatu sistem manajemen umum yang laGim dipakai di
&S.
/erbedaan yang nyata antara TQM dengan sistem manajemen mutu yang lain adalah bahwa
TQM menitikberatkan pada keterlibatan semua individu organisasi untuk men+apai suatu
sasaran mutu. &da manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan TQM yaitu: /roduk yang
dihasilkan bermutu tinggi (Quality!, biaya yang efisien (ost !, waktu pengiriman yang tepat
( !elivery!, semangat kerja yang tinggi ( "orale!, dan lingkungan kerja yang aman (Sa#ety!.
2elima manfaat itu lebih populer dikenal dengan istilah Q$MS.
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
10/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
Salah satu pola pendekatan TQM adalah dengan menggunakan pendekatan paradigma.
/aradigma adalah suatu kumpulan ide*ide, biasanya tidak tertulis, yang telah dipelajari
melalui pengalaman dan mendefinisikan suatu aturan yang alamiah. Suatu paradigma berlaku
sebagai saringan mental, yang merupakan batasan dalam berfikir tentang segala sesuatu
melalui penjabaran kondisi*kondisi pembatas yang biasanya berlebihan daripada kenyataan
sesungguhnya (imagineering !. 8al*hal dibawah ini adalah beberapa +ontoh paradigma yang
terlihat benar pada waktu tertentu, namun pada tahun*tahun selanjutnya tidak bisa lagi
diterima kebenarannya karena kesalahan*kesalahan dari paradigma*paradigma tersebut
mun+ul ke permukaaan
2.2. Penekatan "ual!tas "eh!u'an T!m "erja
2ualitas kehidupan kerja merupakan suatu kondisi kerja sebagai hasil dari interaksi antaraindividu dan pekerjaannya sehingga membuat pekerja lebih produktif dan memberi kepuasan
kerja.
2ualitas kehidupan kerja menurut !essler (%430, h.-10! adalah:
6keadaan dimana para pegawai dapat memenuhi kebutuhan mereka yang penting dengan
bekerja dalam organisasi, dan kemampuan untuk melakukan hal itu bergantung pada apakah
terdapat adanya:
%. /erlakuan yang fair, adil, dan suportif terhadap para pegawai.
. 2esempatan bagi tiap pegawai untuk menggunakan kemampuan se+ara penuh.
. 2esempatan untuk mewujudkan diri, yaitu untuk menjadi orang yang mereka rasa
mampu mewujudkannya.
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 1!
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
11/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
-. 2esempatan bagi semua pegawai untuk berperan se+ara aktif dalam pengambilan
keputusan*keputusan penting yang melibatkan pekerjaan mereka.7
/endekatan kualitas kehidupan kerja berupaya memenuhi kebutuhan yang dirasakan penting
bagi karyawan dengan memberikan perlakuan yang fair, adil, dan suportif memberikan
kesempatan bagi tiap pegawai untuk menggunakan kemampuan se+ara penuh memberikan
kesempatan untuk mewujudkan diri dan memberikan kesempatan untuk berperan aktif dalam
pengambilan keputusan*keputusan penting yang melibatkan pekerjaan mereka.
$engan demikian pendekatan ini berusaha untuk lebih mendayagunakan keterlampilan dan
kemampuan karyawan serta menyediakan lingkungan yang mendorong mereka untuk
meningkatkan keterlampilan dan kemampuannya. Cagasannya adalah bahwa karyawanmerupakan sumber daya manusia yang perlu dikembangkan, bukan sekedar digunakan.
2ualitas kehidupan kerja atau Quality of "ork #ife (Q"#! merupakan salah satu bentuk
fisafat yang diterapkan manajemen dalam mengelola organisasi pada umumnya dan sumber
daya manusia pada khususnya. Sebagai filsafat, kualitas kehidupan kerja merupakan +ara
pandang manajemen tentang manusia, pekerja dan organisasi. 9nsur*unsur pokok dalam
filsafat tersebut ialah: kepedulian manajemen tentang dampak pekerjaan pada manusia,
efektifitas organisasi serta pentingnya para karyawan dalam peme+ahan keputusan teutama
yang menyangkut pekerjaan, karier, penghasilan dan nasib mereka dalam pekerjaan.
&da dua pandangan mengenai maksud dari kualitas kehidupan kerja. /andangan pertama
mengatakan bahwa kualitas kehidupan kerja adalah sejumlah keadaan dan praktek dari tujuan
organisasi. ontohnya: perkayaan kerja, penyeliaan yang demokratis, keterlibatan pekerja
dan kondisi kerja yang aman. Sementara yang lainnya menyatakan bahwa kualitas kehidupan
kerja adalah persepsi*persepsi karyawan bahwa mereka ingin merasa aman, se+ara relatif merasa puas dan mendapat kesempatan mampu tumbuh dan berkembang selayaknya
manusia.
2onsep kualitas kehidupan kerja mengungkapkan pentingnya penghargaan terhadap manusia
dalam lingkungan kerjanya. $engan demikian peran penting dari kualitas kerja adalah
mengubah iklim kerja agar organisasi se+ara teknis dan manusiawi membawa kepada kualitas
kehidupan kerja yang lebih baik.
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 11
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
12/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
$$. ()*+ Enr!,hment- an ()*+ Enlargement7
$ob Enrichment merupakan upaya untuk memotivasi karyawan dengan memberikan mereka
kesempatan untuk menggunakan berbagai kemampuan mereka. ;ni adalah sebuah ide yang
dikembangkan oleh &meri+an psikolog Hrederi+k 8ertGberg pada tahun %45. 2epuasan kerja
mempunyai peranan penting terhadap prestasi kerja karyawan, ketika seorang karyawan
merasakan kepuasan dalam bekerja maka seorang karyawan akan berupaya semaksimal
mungkin dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan tugasnya, yang
akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pen+apaian yang baik bagi perusahaan.
2epuasan kerja mempunyai pengaruh yang +ukup besar terhadap produktivitas organisasi
baik se+ara langsung maupun tidak langsung. 2etidakpuasan merupakan titik awal darimasalah*masalah yang mun+ul dalam organisasi seperti kemangkiran, konflik manager*
pekerja dan perputaran karyawan. $ari sisi pekerja, ketidakpuasan dapat menyebabkan
menurunnya motivasi, menurunnya moril kerja, dan menurunnya tampilan kerja baik. )leh
sebab itu pemimpin suatu organisasi perusahaan dituntut untuk selalu mampu men+iptakan
kondisi yang mampu memuaskan karyawan dalam bekerja sehingga diperoleh karyawan yang
tidak hanya mampu bekerja akan tetapi juga bersedia bekerja kearah pen+apaian tujuan
perusahaan. Maka pimpinan seharusnya dapat menyelaraskan antara kebutuhan*kebutuhan
individu dengan kebutuhan organisasi yang dilandasi oleh hubungan manusiawi (Eobbins,
55%:%3!.
Motivasi melalui %ob enlargement adalah memberikan tugas dan tanggung jawab lebih besar
pada karyawan. Damun ini dalam bentuk kuantitas. Misalnya, seorang tenaga telemarketing,
diminta untuk melakukan panggilan lebih banyak lagi.
$ob Enrichment hampir sama dengan %ob enlargement . 8anya bedanya, jika %ob enlargement menambah dalam kuantitas, maka %ob enrichment menambah pekerjaan dalam hal kualitas,
atau kompleksitasnya. Misalnya, seorang teknisi yang biasanya menangani mesin, kemudian
ditugaskan untuk menangani mesin baru yang lebih kompleks.
Seperti layaknya solusi*solusi lain di dunia kerja, $ob Enrichment tentu saja tidak dapat
dianggap obat yang dapat menyembuhkan segala jenis penyakit. Se+ara khusus #andy (%434!
menyebutkan bahwa $ob Enrichment justru dapat merugikan para pekerja yang telah
terstimulasi se+ara optimal dalam pekerjaannya. /ekerja yang telah optimal seperti ini akan
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 12
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
13/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
mengalami overstimulasi jika pekerjaannya disertakan dalam program $ob Enrichment
(#andy, %434!. 2arena ontoh 2asus kita di atas lebih banyak men+akup pekerja yang
mendapatkan tugas yang mudah dan repetitif, $ob Enrichment sangat +o+ok untuk diterapkan.
#ebih baik lagi jika program ini digabungkan dengan /enetapan Target, sehingga target yang
ditetapkan dapat diran+ang sesuai dengan pekerjaan yang telah melalui program $ob
Enrichment .
Sejalan dengan lima karakteristik pekerjaan yang dibahas dalam teori $ob haracteristic
"odel (Audge et al, 55%!, program $ob Enrichment dan /enetapan Target yang
direkomendasikan adalah sebagai berikut:
• Mengelompokkan pekerja dalam tim yang baru.
Saat ini pekerja dikelompokkan berdasarkan langkah tertentu dalam proses ban berjalan,
misalnya kelompok pengisi kaleng, penyegel kaleng, pengisi dus, dsb. Tim yang
direkomendasikan adalah tim yang terdiri dari orang*orang dengan keahlian yang berbeda.
Masing*masing tim akan diberi tanggung jawab untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu.
$engan +ara ini, task identity dan task signifi+an+e akan meningkat bagi semua pekerja,
karena mereka dapat melihat keseluruhan proses mulai dari awal hingga akhir, dan juga
mereka dapat melihat bahwa apa yang mereka lakukan adalah penting bagi rekan*rekan
sesama tim maupun pelanggan (Audge et al, 55%!. Selain itu, autonomy juga dapat
meningkat karena masing*masing tim dapat menentukan bagaimana +ara yang terbaik bagi
mereka untuk menyelesaikan pekerjaan mereka (Audge et al, 55%!. Misalnya anggota tim
dapat menentukan pembagian tugas di antara mereka. Salah satu konsekuensi dari program
ini adalah adanya kemungkinan mesin*mesin dalam pabrik harus dipindahkan sesuai dengan
pengelompokkan tim yang baru ini. 9ntuk itu, dibutuhkan analisis finansial untuk
menentukan apakah perusahaan mampu membiayai hal ini.
• Meningkatkan keahlian pekerja.
Sejalan dengan tim yang baru, masing*masing pekerja kini harus menguasai lebih dari satu
keahlian dalam keseluruhan proses kerja di perusahaan. 2arena itu, mereka harus belajar dari
rekan sesama anggota tim (coaching !, ataupun dari pelatihan yang diadakan oleh perusahaan.
Manajemen perusahaan harus memformalkan proses belajar ini untuk memastikan bahwa
semua pekerja memiliki waktu dan kesempatan untuk meningkatkan keahliannya (misalnya
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 13
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
14/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
dengan menetapkan satu jam pertama dari setiap shift kerja sebagai waktu coaching !. Sebagai
konsekuensinya, hasil kerja kemungkinan akan menurun untuk beberapa saat karena para
pekerja masih berusaha mempelajari keahlian yang baru. Damun hal ini tidak akan
berlangsung lama karena keahlian*keahlian yang dibutuhkan dalam ontoh 2asus di atas
bukanlah keahlian yang rumit.
• Tetapkan target.
Target haruslah spesifik dan +ukup sulit sehingga pekerja termotivasi untuk men+apainya
(#o+ke I #atham, dalam $onovan, 55%!. Aika memungkinkan, lebih baik seluruh anggota
tim diikutsertakan dalam menetapkan target bagi tim tersebut. Menurut penelitian, /enetapan
Target yang melibatkan partisipasi anggota tim akan men+iptakan response generalisation
(#udwig I Celler, %441!. Maksudnya adalah bahwa motivasi untuk men+apai hasil kerja
yang lebih tinggi tidak hanya terjadi pada tugas yang ditargetkan, tapi juga terjadi pada tugas
lainnya (#udwig I Celler, %441!.
• Berikan umpan balik.
/ara pekerja harus diberi informasi mengenai prestasi kerja mereka. 9mpan balik ini bisa
diberikan se+ara rutin, atau ketika ada kejadian khusus yang efeknya signifikan bagi
perusahaan ("right, %44%!. /enetapan Target sangatlah berkaitan dengan pemberian 9mpan
Balik karena Target tanpa 9mpan Balik tidaklah efektif (#udwig I Celler, %441!, dan juga
sangat sulit memberikan 9mpan Balik jika sejak awal tidak ada Target yang dapat dijadikan
kriteria evaluasi ("right, %44%!. 2onsekuensi dari program ini adalah perusahaan harus
men+iptakan mekanisme untuk men+atat prestasi kerja, baik dari segi kuantitas (misalnya
jumlah dus yang dikirim per hari atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu dus
soda! maupun kualitas (misalnya tim mana yang banyak dipuji pelanggan karena tidak pernah
melakukan kesalahan dalam memenuhi pesanan!.
/ekerjaan yang diperkaya dapat memotivasi se+ara intrinsik pada pekerja yang memiliki
kebutuhan yang kuat terhadap keberhasilan dan kemandirian. /rogram $ob Enrichment lebih
berhasil jika dikenakan pada pekerja yang tidak takut terhadap tanggung jawab baru dan yang
menganggap penting bekerja keras untuk men+apai keberhasilan pribadi dalam lingkungan
kerjanya.
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 14
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
15/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
$$$. "ual!tas "eh!u'an "erja an "!nerja
/ada dasarnya kinerja karyawan merupakan hasil proses yang kompleks, baik berasal dari
diri pribadi karyawan (internal #actor ! maupun upaya strategis dari perusahaan. Haktor*faktor
internal misalnya motivasi, tujuan, harapan dan lain*lain, sementara +ontoh faktor eksternal
adalah lingkungan fisik dan non fisik perusahaan. 2inerja yang baik tentu saja merupakan
harapan bagi semua perusahaan dan institusi yang mempekerjakan karyawan, sebab kinerja
karyawan ini pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan se+ara
keseluruhan.
2ualitas kehidupan kerja merupakan masalah utama yang patut mendapat perhatian
organisasi. 8al ini merujuk pada pemikiran bahwa kualitas kehidupan kerja dipandangmampu untuk meningkatkan peran serta dan sumbangan para anggota atau karyawan
terhadap organisasi. /enelitian terdahulu menunjukkan bahwa kualitas kehidupan kerja
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. &danya kualitas
kehidupan kerja juga menumbuhkan keinginan para karyawan untuk tetap tinggal dalam
organisasi. /enelitian juga menunjukkan adanya hubungan positif antara praktek kualitas
kehidupan kerja dengan kinerja karyawan.
$ari pelatihan diharapkan ada durasi untuk pertanyaan. 2arena kebanyakan rumah sakit dan
instansi melakukan pelatihan waktu organisasi , dimana biaya menjadi suatu permasalahan
dari pelatihan tersebut. /ertanyaan yang sering ditanyakan ialah 6 bisakah proses ini
dikurangi menjadi atau hari ' 6 untuk memper+epat proses. /enyelenggaraan pelatihan
sendiri saat ini jauh berkurang jangka waktu dan intensitasnya dari waktu ke waktu > di
beberapa instansi hampir 5J dalam 0 bulan pertama dari ren+ana yang dibuat.
Suatu organisasi atau perusahaan saat ini, sangat memperhatikan pengeluaran biaya yang
dipakai untuk melaksanakan pelatihan sehingga karena itu pelatihan jarang dilaksanakan.
$an pelatihan yang dilaksanakan saat ini terkait 6bagaimana7 bukan 6mengapa7 pekerjaan
dilaksanakan. $an hal ini dapat mempengaruhi penahanan biaya jangka pendek dengan
mengorbankan kelangsungan hidup jangka panjang.
/engalaman telah menunjukan bahwa organisasi akan memiliki kesempatan lebih besar untuk
sukses jika tetap mempertahankan konsultan dari luar yang mengintervensi se+ara berkala
untuk memberikan dorongan dan bimbingan.
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 15
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
16/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
2.3. Penekatan "el*m'*k "erja Aut*n*m
$alam meme+ahkan masalah dalam suatu organisasi lingkungan kerja sangat berpengaruh
daripada Q dan Q"#. Meskipun setiap karyawan memiliki hak dan kewajibannya masing*
masing dalam menyelesaikan masalah sutu organisasi mereka juga harus berkontribusis
sesuai perannya masing*masing dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam organisasi.
kelompok kerja autonomos atau tim, sebagai pendekatan manajemen, berusaha untuk mendorong pengetahuan, kekuatan, informasi, dan imbalan ekstrinsik ke level terendah
organisasi. diyakini bahwa ini akan meningkatkan produktivitas, komitmen karyawan, dan
kepuasan. diasumsikan bahwa orang dapat diper+aya untuk membuat keputusan penting
tentang pekerjaan mereka, bahwa kemampuan mereka dalam membuat keputusan ini dapat
dikembangkan, dan bahwa efektivitas organisasi yang lebih besar akan menghasilkan.
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 16
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
17/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
Meskipun kebanyakan manager laboratorium akan menyetujuinya dan bahkan
mengidentifikasi dengan asumsi*asumsi ini, kelompok kerja yang mengurus kebutuhannya
sendiri meresmikan mereka melalui struktur organisasi yang melengkapi dasar filosofisnya.
Seperti yang dijelaskan oleh =dward e. Seorang /enga+ara, kelompok kerja otonom adalah
manajemen yang masih bersifat tradisional tapi masih +o+ok filosofis dengan manajer
laboratorium yang mempraktekkan manajemen partisipatif. Metode ini disebut jg sebagai
metode egaliter dalam arti bahwa ia men+oba untuk memberikan pengambilan keputusan
kekuasaan penting kepada individu yang terkait langsung dengan tugas. ;ni berarti
memberikan kontrol sebanyak mungkin untuk tim kerja individu yang menentukan hampir
semua batas*batas dan tujuan yang terkait dengan tugas.
Sebuah prinsip utama dari pendekatan ini adalah bahwa tim harus memiliki beberapa suara
dalam pemilihan anggota, susunan alur kerja, pembentukan standar untuk evaluasi, dan
pengawasan kontrol kualitas dan produktivitas. Sebisa mungkin didelegasikan kepada tim
kerja. Tim diper+ayakan dengan tanggung jawab untuk men+apai kegiatan atau kelompok
kegiatan. ;ni berarti bahwa tim bertanggung jawab untuk tujuan produksi, kualitas,
pembelian, kontrol absensi, dan rotasi pekerjaan. Meskipun batas dan tujuan dapat berubah
dari tim ke tim, tanggung jawab untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan terletak pada
masing*masing tim.
/ertimbangan struktural
2arena fondasi filosofis dari pendekatan ini adalah pekerjaan yang harus memuaskan,
menantang, dan memotivasi, anggota tim lintas dilatih untuk semua pekerjaan di bawah
kewenangannya. /emikiran di balik pelatihan lintas adalah bahwa hal itu memungkinkan
pen+ampuran pekerjaan yang menarik dengan orang yang rutin dan dengan demikianmen+iptakan fleksibilitas kerja yang lebih besar. ;ni menanamkan tanggung jawab tidak
hanya untuk pekerjaan tertentu, tetapi juga untuk usaha lebih didefinisikan se+ara luas.
2onsep tim kerja lebih diperkuat oleh struktur kompensasi yang berbasis keterampilan.
Meskipun semua karyawan mulai dari tingkat dasar gaji (untuk unit baru didirikan!, mereka
maju ke tingkat yang lebih tinggi dari gaji atas dasar keterampilan yang diperoleh melalui
pelatihan lintas. $alam beberapa tim, misalnya, anggota tim menetapkan standar untuk
penilaian dan benar*benar elevuate rekan kerja mereka. Biasanya, semua peserta gaji, dan
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 17
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
18/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
konsep tim sangat dianjurkan. 9ntuk tim kerja untuk berfungsi dengan baik, individu
membutuhkan pengetahuan lebih dari satu pekerjaan.
/engelolaan
Manajemen dalam hal ini, bertahan dalam bentuk yang dimodifikasi. $alam melaksanakan
pekerjaan dalam suatu organisasi, tim kerja melaporkan hasil pekerjaan pada manajernya
sebagai pengawas dalam pekerjaan mereka. Manajer disini juga berfungsi sebagai individu
yang diper+ayai dapat mempertahankan hubungan antara satu divisi dengan divisi yang lain.
Manajer juga mengontrol masing*masing pekerjaan individu sesuai dengan job deskripsinya
masing*masing.
$emikian juga, staf sering berkurang. 2arena seorang manajer biasanya dapat
mengambil alih tugas dari staf pada divisinya akibatnya peran dari staf tersebut dapat
ditangani oleh manajer dan staf tersebut akhirnya tereliminasi. Sebaiknya untuk mengurangi
kejadian ini, dapat dilakukan peningkatan pelatihan, tidak hanya pelatihan lintas untuk
kegiatan pekerjaan terkait, tetapi juga pelatihan untuk membantu dalam pengembangan diri
dan peren+anaan karir.
Meskipun tidak ada model teladan yang membahas semua dimensi dan masalah yang
dihadapi oleh tim kerja otonom, deskripsi sebelumnya menggambarkan apa yang terjadi di
&merika Serikat. Sebuah model yang lebih definitif harus keluar di kemudian hari, karena
belum ada ren+ana yang sempurna terkait hal ini.
2esalahan dan 2esimpulan
Seperti kebanyakan pendekatan inovatif, potensi masalah dan perangkap yang melimpah di
tim otonom. Semua bukti menunjukkan bahwa organisasi yang telah mulai tim kerja otonom
juga telah memperluas program untuk menyertakan tim lain. 2elemahan di daerah ini dari
penelitian manajemen adalah kelangkaan data seputar seluruh proses. $ata awal
menunjukkan bahwa keuntungan produktivitas telah +ukup luar biasa dengan penggunaan
pendekatan ini, dan kelangkaan data dapat ditafsirkan sebagai dukungan dari struktur tim.
Sebagian besar organisasi tim kerja, adalah berspekulasi, ingin mempertahankan keunggulan
kompetitif mereka sendiri dan karena itu enggan untuk berbagi kesuksesan mereka saat ini.
2esimpulan dan Eingkasan
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 18
-
8/17/2019 (Kel 7) Keterlibatan Kelompok Kerja Karyawan
19/19
MANAGEMEN LAB : KETERLIBATAN KELOMPOK KERJA KARYAWAN
2e+enderungan besar dalam manajemen di &merika Serikat menunjukkan adaptasi grosir
beberapa bentuk kerja kelompok kerja keterlibatan. Meskipun industri perawatan kesehatan
hanya baru*baru bereksperimen dengan program Q, Q"# dan pendekatan kelompok kerja
otonom tampaknya kompatibel dengan tujuan perawatan kesehatan dan struktur manajerial
yang ada. Mengingat industri baru*baru ini penekanan biaya penahanan dan pergeseran
umum untuk lingkungan yang lebih kompetitif untuk klien dan jasa, industri perawatan
kesehatan harus serius mempertimbangkan pendekatan ini untuk meningkatkan efektivitas
organisasi dan panjang kelangsungan hidup jangka.
KELOMPOK 7 D-IV ANALIS KESEHATAN 1