keterlibatan jerman dalam perjanjian

32

Click here to load reader

Upload: kamal-aziz

Post on 27-Jun-2015

443 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

Keterlibatan Dalam Perjanjian Internasional

 Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian-Perjanjian Internasional

 

Sejarah bangsa Jerman modern yang makmur termasuk diantaranya keikutsertaan dalam dua perang dunia yang menyebabkan banyak menelan korban jiwa dan pemulihan dari keterpurukan banyak negara-negara akibat negara akibat perang tersebut. Reunifikasi Jerman (jerman barat dan jerman timur) adalah suatu jalan kemenangan, akan tetapi reunifikasi ini juga telah membawa permasalahan dan tantangan baru bagi Jerman.

Pasca Perang Dunia I dan II, Jerman telah mengikuti dan melakukan banyak perjanjian internasional, diantaranya adalah perjanjian yang sangat dikenal oleh banyak orang didunia yaitu perjanjian Versailles.

Perjanjian Versailles adalah suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman. Setelah enam bulan negosiasi melalui Konferensi Perdamaian Paris, perjanjian ini akhirnya ditandatangani sebagai tindak lanjut dari perlucutan senjata yang ditandatangani pada bulan November 1918 di Compiègne Forest, yang mengakhiri perseturuan sesungguhnya. Salah satu hal paling penting yang dihasilkan oleh perjanjian ini adalah bahwa Jerman menerima tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan dan, melalui aturan dari pasal 231-247, harus melakukan perbaikan-perbaikan pada negara-negara tertentu yang tergabung dalam Sekutu.

Perjanjian Versailles ini juga telah menciptakan keadaan suatu keadaan yang kondusif didirikannya Liga Bangsa-Bangsa, sebuah tujuan utama Presiden A.S. Woodrow Wilson. Liga Bangsa-Bangsa dimaksudkan untuk menengahi konflik-konflik internasional dan dapat mencegah terjadinya perang di masa depan.

Setelah Perang Dunia II, dalam perjalanannya jerman telah ikut serta dalam banyak perjanjian-perjanjian internasional di berbagai bidang, diantaranya bidang politik, keamanan, teknologi, ekonomi, perdagangan dan industri serta perjanjian-perjanjian di bidang lingkungan yang isu-isunya saat ini telah menjadi isu yang sangat global dan penting untuk di ikuti oleh setiap negara di dunia. Diantaranya Jerman telah mengikuti perjanjian-perjanjian internasional yang bergerak di bidang lingkungan hidup yaitu, Antarctic-Environmental Protocol, Antarctic Treaty, dan Climate Change-Kyoto Protocol.

Dasar politik luar negeri

Politik luar negeri Jerman yang berciri kontinuitas dan keterandalan, ditandai oleh kerja sama dalam semangat kemitraan dan penyeimbangan kepentingan. Yang dapat disebutkan sebagai titik orientasi politik luar negeri Jerman ialah kedua aksioma ”never again“ dan “never alone“. Dengan dilatarbelakangi oleh sejarah Jerman, ”never again“ mengungkapkan penolakan terhadap politik yang otoriter dan bertujuan ekspansi, serta sikap skeptis mendasar terhadap penggunaan alat kekuasaan militer. Aksioma ”never alone“ berarti keterjalinan ketat di dalam komunitas negara demokrasi Barat. Integrasi Jerman dalam Eropa yang semakin merapat, dan tautannya yang kokoh dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara merupakan sokoguru orientasi

Page 2: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

politik luar negeri. Jerman menjadi anggota aktif di berbagai organisasi kerja sama multilateral.

Dewan Eropa

Dewan Eropa menetapkan garis besar haluan politik Uni Eropa. Paling sedikit dua kali setahun para kepala negara dan kepala pemerintahan negara-negara anggota serta Presiden Komisi Eropa bertemu di Dewan Eropa.

Dewan Keamanan

Pada bulan Desember 2004 telah berakhir masa keanggotaan keempat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak Jerman menjadi anggota PBB pada tahun 1973. Agar PBB dapat menyesuaikan diri dengan realitas politik yang baru, Jerman mendukung reformasi luas dari organisasi sedunia tersebut. Reformasi yang dimaksud mencakup perluasan Dewan Keamanan dan perbaikan tata cara bersidangnya sehingga menjadi lebih transparan.

Dewan Uni Eropa

Dewan yang sering disebut ”Dewan Menteri“ itu merupakan badan legislatif terpenting Uni Eropa. Setiap negara anggota mengutus satu orang menteri resor. Kewenangan legislatif dan tanggung jawab untuk anggaran belanja UE dibagikan antara Dewan dan Parlemen Eropa. Dewan UE juga mengikat perjanjian internasional yang telah dirundingkan oleh Komisi Eropa. Keputusan di beberapa bidang politik harus diambil dengan suara bulat. Selebihnya berlaku mayoritas dua pertiga. Bobot suara tergantung dari jumlah penduduk negara yang bersangkutan, namun negara-negara kecil memiliki jumlah suara yang melampaui ukuran proporsional. Dari total 345 suara, 29 dimiliki oleh Jerman. Jabatan ketua - kepresidenan Dewan UE - bergilir setiap enam bulan. Mengenai perubahan institusional berdasarkan Perjanjian Lisboa lihat halaman 80.

Ero

Ero adalah mata uang Uni Moneter Eropa dan merupakan mata uang terpenting kedua setelah dolar AS dalam sistem moneter sedunia. Yang bertanggung jawab untuk Ero dari segi politik keuangan ialah Bank Sentral Eropa yang berkedudukan di Frankfurt am Main bersama dengan semua bank sentral nasional. Di lima belas di antara ke-27 negara anggota UE, Ero berlaku sebagai mata uang resmi. Di “zone Ero“, termasuk di Jerman, Ero mulai dipakai sebagai alat pembayaran tunai pada tanggal 1 Januari 2002. Sebelumnya, mata uang bersama itu sudah berfungsi sebagai mata uang untuk transaksi niaga dan perbankan sejak awal tahun 1999.

Integrasi Eropa

Page 3: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

Proses penyatuan Eropa termasuk di antara hal pokok yang difokuskan oleh politik luar negeri Jerman. Peranserta Jerman di dalam Eropa yang bersatu telah ditetapkan oleh Grundgesetz. Dengan diterimanya Bulgaria dan Rumania pada tahun 2007, jumlah negara anggota Uni Eropa bertambah menjadi 27. Perundingan mengenai keanggotaan telah dimulai dengan Turki dan Kroatia. Eksrepublik Yugoslavia Masedonia merupakan calon anggota resmi, sedangkan negaranegara lain di kawasan barat Balkan berstatus calon anggota potensial.

ISAF

Pada tahap awal, pengerahan Pasukan Pelindung Internasional untuk Afganistan ini pada dasarnya bersifat operasi tempur. Dengan putusannya pada bulan April 1993 dan bulan Juni 1994, Mahkamah Konstitusi Federal telah membuka jalan bagi Angkatan Bersenjata Jerman untuk turut serta dalam operasi seperti itu pula. Sejak bulan Desember 2004 berlaku Undang-Undang Pengikutsertaan Parlemen yang mengatur kompetensi Bundestag dalam kasus seperti ini. Dewasa ini ISAF ditugaskan oleh PPB untuk membantu Pemerintah Afganistan dalam menciptakan dan memelihara keamanan dalam negeri, dan dalam distribusi barang bantuan.

Kebijakan energi dan iklim Eropa

Pada bulan Maret 2007, ketika Jerman memegang kepresidenan Dewan EU, Uni Eropa memasuki tahap baru di bidang politik energi dan proteksi iklim. Para kepala negara dan kepala pemerintah memutuskan untuk meningkatkan efisiensi energi UE sebanyak 20 persen sampai tahun 2020. Dalam kurun waktu yang sama, andil energi terbarukan pada konsumsi dinaikkan menjadi 20 persen, dan emisi gas rumah kaca dikurangi sebesar minimal 20 persen dibandingkan dengan tahun 1990 (“rumus 20-20-20”).

Kemitraan Transatlantik

Kemitraan transatlantik merupakan dasar keamanan Jerman dan keamanan Eropa. Bagi keamanan Jerman, hubungan yang erat dan berjiwa saling percaya dengan Amerika Serikat tetap sangat penting artinya. Namun sifat kemitraan transatlantik jauh melampaui persekutan yang menyangkut bidang politik dan militer saja. Hubungan erat dengan Amerika Serikat telah berkembang dalam sejarah dan berakar dalam budaya bersama. Kebersamaan nilai dan kepentingan yang mendalam terungkap dalam hubungan tersebut.

Komisi Eropa

Komisi Eropa yang berkedudukan di Brussel merupakan organ supranasional yang bersifat independen di bidang politik dan bertugas mewakili dan memelihara kepentingan Uni Eropa sebagai keseluruhan. Komisi UE memiliki hak usulan (hak inisiatif) yang menyangkut segala materi hukum bersama. Selaku ”penjaga perjanjian“ diawasinya penaatan peraturan hukum UE. Di samping itu Komisi UE memiliki kewenangan eksekutif, misalnya di bidang anggaran belanja atau hukum kartel, dan

Page 4: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

mewakili kepentingan Uni Eropa di dunia luar. Komisi Eropa dipimpin oleh Presiden Komisi, jabatan yang dipegang sejak tahun 2004 oleh José Manuel Barroso dari Portugal. Salah seorang Wakil Presiden Komisi UE ialah Günter Verheugen dari Jerman. Setiap negara anggota UE terwakili dengan satu orang anggota Komisi. Pembagian tugasnya mengikuti prinsip kolegialitas. Artinya, kepada setiap anggota diserahkan tugas tertentu.

Parlemen Eropa

Parlemen Eropa merupakan organ perwakilan rakyat Uni Eropa. Dewan tersebut beranggotakan 785 orang (mulai 2009, dengan berlakunya Perjanjian Lisboa: 750 orang) yang dipilih langsung oleh penduduk ke-27 negara anggota UE untuk jangka waktu lima tahun. Berdasarkan jumlah penduduknya, setiap negara anggota UE mendapat jatah kursi tertentu. Jerman sebagai negara anggota UE terbesar mengutus 99 anggota ke dalam Parlemen Eropa. Lima anggota dewan berasal dari Malta, negara anggota UE terkecil. (Mulai tahun 2009 Jerman akan mendapat 96 kursi, negara-negara paling kecil seperti Malta dan Luksemburg 6 kursi.) Secara keseluruhan, para anggota Parlemen Eropa mewakili hampir 500 juta warga. Terlepas dari kebangsaannya, para legislator itu membentuk fraksi-fraksi. Parlemen Eropa berwenang memutuskan undang-undang dan anggaran belanja, dan memiliki kewenangan kontrol, tetapi tidak memiliki hak inisiatif dalam legislasi. Tempat kedudukan parlemen ialah Strasburg; sidang pleno dan sidang komisi diadakan juga di Brussel.

PKPE/PLNKB

Dengan bertindak bersama di bidang politik luar negeri dan politik keamanan, negara-negara anggota UE diharapkan dapat menghadapi krisis dan konflik internasional dengan bereaksi lebih cepat, dengan menyuarakan pendapat tunggal di bidang politik luar negeri, dan dengan mempertahankan kepentingan internasional mereka secara lebih efektif. Dalam rangka Politik Luar- Negeri dan Keamanan Bersama (PLNKB), Uni Eropa mengembangkan Politik Keamanan dan Pertahanan Eropa (PKPE). Untuk tugas humaniter, aksi penyelamatan, tindakan pemeliharaan perdamaian dan pengerahan pasukan tempur, negaranegara anggota UE menyediakan sampai 60.000 tentara untuk jangka waktu 60 hari. Sejak Januari 2007, per semester disediakan dua unit tempur (pasukan intervensi cepat), masing-masing dengan sekitar 1.500 prajurit yang selalu dalam keadaan siap-siaga.

Politik Luar Negeri

Tujuan utama politik luar negeri Jerman ialah pelestarian perdamaian dan keamanan di dunia. Dalam definisi lebih luas, keamanan mencakup juga aspek-aspek hak asasi manusia, ekonomi, ekologi dan sosial, selain pencegahan konflik, pertahanan, serta pengurangan dan pengawasan persenjataan. Dalam implementasi aspek-aspek itu termasuk usaha demi perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia, demi tata perekonomian dunia dengan peluang bagi semua, demi perlindungan lingkungan hidup yang tidak terhalangi batas negara, dan demi dialog antarbudaya yang terbuka. Hubungan politik di bidang budaya dan pendidikan merupakan bagian integral dari

Page 5: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

politik luar negeri Jerman. Pelaksanaannya diserahkan untuk sebagian besar kepada organisasi perantara seperti Goethe-Institut, Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD), Alexander-von-Humboldt-Stiftung, Institut für Auslandsbeziehungen, dan Komisi Jerman UNESCO. (lihat halaman 162)

Interaksi Internasional Jerman

Dahulu negara ini terpisah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Hal ini terjadi sebagai akibat dari kekalahan Adolf Hitler pada perang dunia II. Pemisahan yang menjadi sejarah Eropa ini runtuh ketika tembok Berlin yang membatasi Jerman barat dan Jerman Timur di robohkan. Setelah itu interaksi dilakukan oleh gabungan negara tersebut baik di kawasan Eropa maupun di belahan dunia lainnya.Sebagai bagian dari negara di kawasan Eropa Jerman terintegrasi dalam organisasi kawasan Uni Eropa yang memudahkan untuk berinteraksi dengan negara-negara anggota uni Eropa lainnya, karena di dalam organisasi Uni Eropa hambatan-hambatan yang ada dalam proses interaksi antar negara sedikit demi sedikit dihilangkan. Adanya pasar tunggal dan penghilangan pasppor sehingga hampir tidak ada batas penghalang antara Jerman dengan negara Eropa lainnya.Pada masa pemerintahan Angela Merkel sekarang di harapkan ada perubahan politik luar negeri di banding pemerintahan kanselir Gerld Schroeder, tetapi menteri luar negeri Jerman yang baru Frank Walter Steinmeier tidak yakin kalau Bundeskanzlerin Angela Merkel akan melakukan perubahan dalam politik luar negeri Jerman. Ia yakin bosnya akan tetap melanjutkan kebijakan pendahulunya. Seperti yang sudah-sudah juga kerjasama dengan Prancis merupakan tonggak utama.Untuk itu tidaklah mengherankan jika kunjungan luar negeri Merkel pemimpin partai kristen demokrat CDU dan Steinmeier anggota partai sosial demokrat SPD pertama kalinya ke Paris. Dukungan juga didapat dari pemerintah di Berlin yang berambisi agar Jerman bersama Prancis tetap menjadi penggerak penyatuan Eropa. Untuk kelanjutan kebijakan politik luar negeri itu, Steinmeier merupakan jaminannya. Sebelum ini ia menjabat kepala kabinet Schröder, sehingga turut menentukan politik luar negeri Jerman. Pada hari kerja pertamanya, Menlu Steinmeier menyatakan bahwa secara internasional kesadaran Jerman makin meningkat. Ruang gerak politik luar negeri tahun-tahun belakangan makin besar, dan hal itu akan diteruskannya.Negara kecil dan menengah UEKendati demikian tetap diramalkan beberapa perubahan. Seperti hubungan ekslusif dengan Paris akan berkurang seperti ketika jaman Schröder. Antara pendahulu Merkel dan presiden Perancis Jacques Chirac berlangsung hubungan akrab Männerfreundschaft atau persahabatan di antara laki-laki. Itu menyebabkan beberapa negara Eropa, antara lain Belanda, merasa terkucil.Untuk itulah di bawah Merkel, pemerintah Jerman ingin memperketat hubungan dengan negara-negara kecil dan menengah Uni Eropa. Sebagai upaya menekankan hal itu maka Merkel setelah kunjungannya ke Paris, langsung bertandang ke markas besar Uni Eropa di Brussel. Merkel ingin memberi kesan, seperti yang dilakukan pendahulunya Schröder dan Helmut Kohl, bahwa kemesraan Jerman dan Prancis bukan dimaksudkan untuk menantang negara Uni Eropa lainnya.Selain itu diramalkan akan ada pergeseran tekanan dalam hubungan dengan Rusia. Merkel selalu menolak hubungan tidak kritis Schröder dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Dengan membuat poros Berlin-Paris-Moskow maka Merkel mencoba mengakhiri hal

Page 6: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

tersebut. Pola baru juga akan memperbaiki hubungan dengan Polandia, Britania dan Amerika Serikat. Merkel akan berkunjung pula ke Perdana Menteri Tony Blair. Selanjutnya, dalam waktu dekat ia akan melakukan lawatan perkenalan ke Warsawa dan Washington. Setidaknya Merkel akan memperlihatkan nada lain di banding pendahulunya Gerhard Schröder.Selanjutnya apa yang diharapkan Belanda dari Merkel? Pejabat sementara duta besar di Berlin, Ron van Dartel menyatakan optimis. Pemerintahan yang baru ini menyatakan ingin menyesuaikan hubungan dengan negara-negara tetangga. Demikian Van Dartel. Jadi Belanda berharap dapat kembali memulai dan dapat melangsungkan kembali hubungan bilateral. Sementara anggota parlemen Jerman Peter Altmaier, dari partai kristen demokrat CDU beranggapan pemerintahnya akan lebih memperhatikan hubungan dengan Belanda, keduanya akan dapat bekerja sama dalam Dewan Eropa dan memperbaiki hubungan bilateral kedua negara.Mitra dagang utama Jerman adalah negara industri, yang menyumbang sekitar 77,5% dari ekspornya dan sekitar 75% dari impornya. Perdagangan dengan negara Uni Eropa menyumbang sekitar 57,2% dari ekspor dan 54,1 % dari impornya. Mitra dagang utamanya adalah Perancis, AS, Belanda, Italia, Inggris, Austria, Belgia, Jepang dan negara UE lainnya serta Rusia. Belakangan ini, Jerman tampak berusaha meningkatkan hubungan dagangnya dengan negara Eropa Timur serta bekas UniSoviet.

Interaksi di Luar EropaJerman hingga kini tercatat sebagai donatur terbesar bantuan bagi negara-negara yang terkena dampak tsunami di Wilayah Samudra India dengan total bantuan senilai US$683 juta atau sekitar Rp6,14 miliar (kurs Rp9.000). Selain itu 13% perdagangan luar negeri Jerman sekarang dilakukan dengan kawasan Asia Pasifik. Perusahaan Jerman aktif hampir di semua negara Asia Pasifik. Siemens baru-baru ini merasakan 100 tahun kehadirannya di Cina.Jerman membantu hutang negara miskinpenghapusan utang akan memberi dampak nyata bagi anggaran belanja negara-negara industri maju. Jerman harus membayarkan utang negara-negera miskin kepada Bank Dunia, IMF dan Bank Pembangunan Afrika. Jerman menanggung kewajiban membayar 40 juta Euro, tahun berikutnya bertambah menjadi 60 juta Euro. Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat sampai tahun 2020, setelahnya baru menurun.Kementrian Keuangan Jerman ingin jumlah itu sepenuhnya diambil dari anggaran belanja Kementrian Bantuan Pembangunan. Sebaliknya, Menteri Sekretaris Negara Erich Stather, yang mewakili Menteri Bantuan Pembangunan Jerman Heidemarie Wieczoreck-Zeul pada pertemuan di Washington berargumentasi, karena berkaitan dengan kewajiban tambahan, maka anggaran kementrian tersebut sepantasnya ditambah.Uganda adalah salah satu negara Afrika yang menikmati keuntungan dari rencana penghapusan utang luar negeri oleh negara G8. Tetapi banyak pakar ekonomi menilai bahwa penghapusan ini tidak cukup untuk membantu Uganda keluar dari kemiskinan. Dibandingkan dengan negara Afrika lain yang rawan konflik, Ghana yang berpenduduk 20 juta jiwa tampak seperti oase kedamaian. Ghana adalah bukti nyata kesuksesan politik penghapusan utang luar negeri. Awal tahun 2004 pemerintah Jerman menghapuskan seluruh utang negara ini, dengan syarat, dana yang berlebih akan digunakan untuk peningkatan pembangunan.Interaksi Ekonomi Jerman-ArabSekalipun ada berbagai hambatan politik dan ekonomi, yang dialami oleh kawasan Arab dalam beberapa tahun terakhir, impor Jerman untuk barang-barang dari kawasan Arab meningkat dan mencapai nilai 7,2 miliar Euro. Sementara ekspor Jerman ke negara-negara Arab mencapai nilai 14,6 miliar Euro. Ia menambahkan, tugas utama ke depan adalah meningkatkan hubungan ekonomi dan kegiatan investasi di kedua kawasan.Fokus utama konferensi di Berlin adalah 2 negara: Irak dan Uni Emirat Arab. Ketua Presidium Perhimpunan Dagang dan Industri Jerman-Arab, Carl Dieter Spranger menyatakan,

Page 7: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

perekonomian Irak harus bangkit kembali, agar kehidupan yang rukun di masa depan dapat terjamin. Ia menerangkan, ada sinyal baik. Tahun lalu, ekspor Irak ke Jerman, sekalipun volumenya masih kecil, meningkat dua kali lipat.Forum Kerjasama Bilateral Jerman – Indonesiaa.Kesepakatan Bersama dalam rangka pendirian Forum Ekonomi dan Teknologi Indonesia – Jerman (Germany Indonesia Forum) yang ditandatangani pada tgl.4 April 1995 antara Menteri Negara Riset dan Teknologi RI dengan Menteri Ekonomi Republik Federal Jerman. Forum ini merupakan forum kerjasama antara pemerintah dan pengusaha kedua negara yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi, industri dan teknologi.b.Hasil pertemuan GIF Meeting V yang diselenggarakan di Berlin pada tanggal 29-31 Januari 2001, antara lain;Indonesia mengharapkan kerjasama pihak Jerman dalam pengembangan proyek2 di beberapa bidang yang dilaksanakan bersama antara pengusaha Jerman dan Indonesia. Proyek yang akan menjadi prioritas adalah yang banyak menggunakan teknologi Jerman mencakup mesin-mesin, bahan baku dan teknologi Jerman. Pembiayaan dari proyek tersebut akan disediakan oleh KfW GermanPada akhir GIV V telah dikeluarkan komunike bersama Indonesia – Jerman yang berisikan kesepakatan untuk melanjutkan kerjasama antara kedua negara, khususnya private to private.c.Pelaksanaan GIV VI diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2002Upaya Peningkatana.Untuk mengantisipasi berbagai kebijakan Jerman di masa mendatang, Indonesia akan melakukan langkah-langkah penting dalam diplomasi perdagangan dan investasi dengan negara tersebut baik secara individual maupun dalam kapasitasnya sebagai negara anggota UE, antara lain :b.Melakukan konsultasi intensif, baik dengan Komisi Eropa maupun dengan Pemerintah negara-negara anggota uni-eropa, termasuk Jerman secara bilateral maupun dalam kerangka regional guna mendapatkan mutual understanding dan membina kerjasama yang bersifat sinergis dan koperatif.Mengagendakan kunjungan/pertemuan Menperindag dengan Presiden dan Commissioner Bidang Perdagangan Komisi Eropa di Brussels, serta kunjungan/pertemuan dengan mitra Menteri di negara-negara anggota Uni Eropa, termasuk Jerman. Kunjungan perlu untuk memperoleh dukungan atas kepentingan Indonesia.

IDEOLOGI DAN SISTEM POLITIK REPUBLIK FEDERAL JERMAN

1. Konstitusi Republik Federal Jerman

Undang-Undang Dasar RFJ yang bersifat sementara (Ubergangszeit) yang di buat pada tanggal 23 Mei 1949 (saat itu diputuskan oleh ?Dewan Menteri Wilayah Barat? yang dikepalai oleh Konrad Adenauer), menjadi dasar dan landasan terwujudnya satu peraturan kebebasan demokrasi untuk rakyatnya. Penduduk RFJ dituntut aktif untuk mewujudkan, mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan RFJ. Setelah Jerman bersatu kembali pada tahun 1990, tuntutan ini terpenuhi oleh karena itu selain ?Preambul? juga pasal (artikel) penutup UUD diperbaharui.

Pada tahun 1999 orang Jerman telah mempunyai pengalaman setengah abad dengan Undang-Undang Dasar mereka yaitu Grundgesetz. Pada jubileum ke-40 dari Republik Federal

Page 8: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

Jerman pada tahun 1989, Grundgesetz telah dinyatakan sebagai undang-undang dasar yang terbaik dan paling liberal yang pernah terdapat di bumi Jerman. Penerimaan rakyat terhadapnya melebihi sikap terhadap konstitusi Jerman yang manapun sebelumnya. Dengan Grundgesetz telah diciptakan sebuah negara, yang sejauh ini belum pernah dilanda krisis konstitusional yang serius.

Grundgesetz terbukti merupakan landasan yang kokoh bagi kehidupan suatu masyarakat negara demokratis yang stabil. Kehendak penyataun kembali yang terkandung di dalmnya terlaksana pada tahun 1990. Berdasarkan Perjanjian Unifikasi yang mengatur bergabungnya RDJ dengan Republik Federal Jerman, mukadimah dan pasal penutuf Grundgesetz mengalami penyusunan baru, dan kini menyatakan bahwa dengan bergabungnya RDJ maka rakyat Jerman sudah kembali memperoleh kesataunnya. Sejah tanggal 3 Oktober 1990 Grundgesetz berlaku untuk seluruh Jerman.

Isi Grundgesetz sendiri banyak mencerminkan pengalaman para penyusunya pada masa pemerintahan totaliter di bawah rezim diktatorial Nazi. Terlihat dalam banyak pokok pikiran UUD ini upaya untuk menghindari kesalahan masa lalu yang ikut menyebabkan keruntuhan Republik Weimar yang demokratis. Para penyusun Geundgesetz pada tahun 1948 mencakup para Perdana Menteri negara bagian di ketiga zone Barat serta anggota Majelis Parlementer yang diutus oleh setiap parlemen negara bagian. Majelis yang dipimpin oleh Konrad Adenauer ini memutuskan Grundgestz yang diikrarkan pada tanggal 23 Mei 1949.

 

2. Penghargaan hak-hak asasi manusia

 

Pada bagian pertama Grundgesetz tercantum uraian hak-hak asasi disertai kewajiban negara untuk menghormati dan melindungi martabat manusia. Jaminan ini dilengkapi dengan hak umum atas kemerdekaan mengembangkan kepribadian bagi setiap individu. Hak tersebut menjamin perlindungan menyeluruh bagi warga terhadap kesewenang-wenangan pihak negara. Penghormatan terhadap martabat manusia dan kemerdekaan mengembangkan kepribadian berlaku baik bagi warga Jerman maupun warga asing. Di antara hak-hak kemerdekaan klasik yang tercantum dalam Grundgesetz tergolong antara lain : kebebasan beragama, kebebasan mengeluarkan pendapat (termasuk kebebasan pers) dan perlindungan hak milik. Selain itu, kemerdekaan seni dan ilmu pengetahuan, hak berkoalisi, perlindungan atas kerahasiaan isi surat, kiriman pos dan telekomunikasi, perlindungan terhadap pemaksaan kerja dan kerja-paksa, kedaulatan penuh atas tempat tingal, dan hak menolak wajib militer berdasarkan alasan hati nurani.

Kategori hak individu lain yang tercantum dalam Grundgesetz adalah hak-hak warga. Berbeda dengan hak-hak asasi di atas, hak warga hanya berlaku untuk warga negara Jerman. Hak ini terutama menyangkut partisipasi politik dan kebebasan melaksanakan pekerjaan. Intinya mencakup kebebasan berkumpul, hak mendirikan perkumpulan dan organisasi, kebebasan bergerak dan menentukan tempat tinggal di wilayah Republik Federal (termasuk memasukinya), kemerdekaan memilik dan melaksanakan pekerjaan, larangan ekstradisi dan hak ikut dalam pemilihan umum.Disamping hak-hak kemerdekaan tersebut masih terdapat hak-hak kesamaan. Prinsip umum, bahwa setiap manusia adalah sama di hadapan hukum diuraikan secara kongkret dalam Grundgesetz. Tak seorang pun boleh dirugikan atau diuntungkan berdasarkan jenis kelamin,

Page 9: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

keturunan, ras, bahasa, tanah air maupun asal-usul, kepercayaan, agama atau keyakinan politiknya. Juga dengan jelas diatur persamaan hak lelaki dan perempuan. Grundgesetz juga menjamin hak setiap warga negara jerman untuk diperlakukan sama dalam hal penempatan jabatan publik.

Hak-hak asasi juga mengenai perlindungan dan jaminan terhadap kelembagaan sosial seperti perkawinan, keluarga, gereja dan sekolah. Beberapa hak asasi secara tegas dirumuskan sebagai hak untuk memperoleh pelayanan dan manfaat, seperti misalnya hak seorang ibu untuk memperoleh perlindungan dan perawatan kesejahteraan oleh masyarakat.

Hak asasi yang tidak bisa lain hanya berlaku untuk warga asing dan yang pertama kali tercantum dalam UUD Jerman adalah hak suaka. Hak ini menjain pemberian suaka di Jerman bagi warga asing yang ditindas karena alasan politik di negara asal. Beberapa saat yang lalu kedatangan ratursan ribu pemohon suaka ke Jerman yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan akhirnya hampir tidak terkontrol lagi menimbulkan keadaan genting. Sebagaian besar pemohon suaka ternyata datang bukan karena penindasan politik, tetapi umumnya berdasarkan alasan ekonomi. Hal ini mengancam keberadaan hak suaka bagi mereka yang benar-benar tertindas.

Dalam batasan yang sangat ketat, Grundgesetz memberi kemungkinan untuk membatasi hak-hak asasi tertentu secara langsung atau tidak langsung melalui undang-undang. Akan tetapi peraturan hukum tak pernah boleh menafikan makna pokok hak-hak asasi. Hak asasi adalah hukum yang berlaku langsung. Inilah salah satu pembaruan Grundgesetz yang terpenting. Dalam konstitusi-konstitusi yang lama, pencantuman hak-hak asasi lebih bersifat pernyataan program yang tidak mengikat secara yuridis. Kini, ketiga badan penyelenggara negara ? baik parlemen sebagai legislatif, maupun eksekutif, yaitu pemerintah dengan segala aparatur administrasi negara, polisi dan tentara, begitu juga pengadilan sebagai pelaksana yuridiksi ? terikat secara ketat oleh hak-hak asasi. Seitap warga yang merasa salah satu hak asasinya tidak diindahkan, berhak untuk mengajukan tuntutan perihal keputusan atau tindakan negara kepada Mahkamah Konstitusional Federal. Dengan memasuki Konvensi Eropa untuk Perlindungan Hak Asasi Manusia dan Kemerdekaan Pokok Individu pada tahun 1952, Republik Federal Jerman sejak 1953 berada di bawah pengawasan internasional untuk hak asasi. Pasal 25 konvensi tersebnut memberikan hak kepada warga negara-negara penandatangan untuk menuntut negaranya sendiri di hadapan Komisi Eropa; protokol tambahan ke-9 pada konvensi itu juga membukakan kemungkinan kepada warga untuk mengajukan keluhan-keluhan yang bersifat individual kepada Mahkamah Eropa untuk Hak Asasi Manusia. Pada tahun 1973 Jerman juga meratifikasi Pakta-Pakta Internasional PBB tentang Hak Asasi Manusia.

 

3. Dasar-dasar Tata Negara

 

Ada lima prinsip yang menjadi acuan ketatanegaraan dalam Grundgesetz; Jerman adalah negara republik dan demokrasi, negara federal, negara hukum dan negara sosial.

Republik sebagai bentuk negara dikukuhkan oleh UUD dalam penamaan ?Republik Federal Jerman?. Ke luar hal ini tampak dalam kenyataan, bahwa Presiden Federal (Bundesprasident) adalah kepala negara yang ditentukan melalui pemilihan. Dasar bentuk

Page 10: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

negara demokrasi adalah asas kedaulatan rakyat. Undang-Undang Dasar menyebutkan, bahwa seluruh kekuasaan negara berasal dari rakyat. Dalam hal ini Grundgesetz menganut sistem demokrasi tak langsung, yaitu demokrasi melalui perwakilan. Artinya : kekuasaan negara harus diakui dan disetujuai rakyat, tetapi penyelenggaraannya tidak langsung oleh keputusan-keputusan rakyat, selain dalam pemilihan umum. Penyelenggaraan ini diserahkan kepada ?badan-badan tersendiri? dibidang legislatif, eksekutif dan yudikatif. Rakyat sendiri menjalankan kekuasaan negara terutama dalam pemilihan parlemen yang diselenggarakan secara berkala. Berbeda dengan konstitusi berbagai negara bagian, Grundgesetz menentukan bentuk-bentuk demokrasi langsung seperti referendum dan plebisit hanya sebagai perkecualian. Penyelenggaraan plebisit hanya diharuskan dalam hal perubahan pembagian wilayah federal.

Grundgesetz memilik konsep ?demokrasi yang berani melawan?. Sikap ini berasal dari pengalaman pada saat Republik Weimar, yang diruntuhkan oleh partai-partai radikal dan memusuhi konstitusi. Dasar pemikiran demokrasi berlawanan adalah bahwa kebebasan semua kekuatan dalam percaturan politik menemui batasnya, bila ada usaha meniadakan demokrasi itu sendiri melalui prosedur demokrastis. Itulah alasan mengapa Grundgesetz memberikan kewenangan kepada Mahkamah Konstitusional Federal untuk melarang partai politik yang bertujuan menghambat atau meniadakan tata negara demokratis.

Ditetapkan bentuk negara federal dalam UUD berarti bahwa tidak hanya federasi, tetapi juga ke-16 negara bagian mempunyai status setara negara. Untuk bidang-bidang tertentu, negara-negara bagian tersebut memiliki kedaulatan atas wilayahnya, yang diwujudkan melalui legislasi, penegakan hukum dan yurisdiksi sendiri. Setelah ditetapkannya pebagian tugas dan kewenangan antara federasi dan negara bagian, titik berat kegiatan legislatif ternyata memang terletak pada negara pusat atau federasi. Bukanlah pada negara bagian seperti yang diinginkan oleh konstitusi. Negara bagian terutama bertugas menyelenggarakan administrasi negara, artinya melaksanakan undang-undang. Pembagian tugas ini adalah unsur penting dalam sistem pembagian kewenangan dan keseimbangan keuasaan yang digariskan oleh Grundgesetz.

Inti dari prinsip negara hukum yang tertuang dalam Grundgesetz adalah pebagian kekuasaan. Fungsi-fungsi kekuasaan negara dipercayakan kepada badan legislatif, badan eksekutif dan badan yudikatif yang masing-masing bediri sendiri. Arti penting pembagian kewenangan dini terletak pada pembentukan kekuasaan negara melalui pengawasan dan pembatasan timbal balik yang membuahkan perlindungan bagi kebebasan seitap warga. Elemen penting yang kedua dalam prinsip negara hukum adalah berlakunya hukum secara mutlak pada semua perbuatan negara. Prinsip pemerintahan atas dasar hukum ini berarti, bahwa badan eksekutif alias pemerintah tidak boleh melanggar hukum yang berlaku, terutama konstitusi dan undang-undang (keutamaan undang-undang); selanjutnya untuk segala bentuk interfensi ke dalam ruang hukum dan ruang kemerdekaan individu dibutuhkan suatu dasar hukum formal (persyaratan adanya undang-undang). Semua tindakan alat negara dapat diperiksa kesesuaian hukumnya oleh hakim yang independen, bila ada pengaduan hak yang tersangkut.

Prinsip negara sosial adalah pemikiran baru yang melengkapi gagasan tradisional tentang negara hukum. Negara diwajibkan melindungi kelompok-kelompok masyarkat yang lemah dan senantiasa mengusahkan keadilan sosial. Banyak sekali undang-undang dan keputusan pengadilan yang telah menghidupi prinsip ini. Negara sosial diwujudkan dalam asuransi wajib kesejahteraan sosial yang meliputi tunjangan purnakarya (pensiun), tunjangan

Page 11: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

bagi orang cacat, biaya perawatan dan pemulihan kesehatan serta tunjangan bagi penganggur. Negara juga, untuk menyebut beberapa contoh lagi, memberi bantuan sosial kepada yang membutuhkan, tunjangan tempat tinggal dan tunjangan anak, serta menjaga keadilan sosial melalui perundangan yang menyangkut lindungan pekerjaan dan waktu kerja

 

 

4. Sistem Pemerintahan

A. Umum

Republik Federal Jerman terdiri atas 16 negara bagian. Negara bagian bukanlah provinsi, tetapi negara dengan kewenangan bernegara sendiri. Setiap negara bagian mempuyai undang-undang dasar sendiri, yag harus sesuai dengan prinsip negara hukum berbentuk republik yang demokratis dan sosial menurut norma Grundgesetz. Di luar itu, negara bagian tersebut memiliki kebebasan menentukan sendiri undag-undang dasarnya.

Bentuk negara federal termasuk di antara prinsip-prinsip konstitusi yang tidak bisa diubah. Akan tetapi keberadaan negara bagia yang ada sekarang bukan tidak bisa berubah. Untuk penyusunan kembali RFJ terdapat aturan dalam Grundgesetz.

Sistem federasi mempunyai tradisi konstitusional yang panjang, yang hanya pernah diselingi oleh sistem negara kesatuan di bawah rezim Nazi (1933-1945). Jerman termasuk contoh negara federal yang klasik. Federalisme telah terbukti tangguh: baik keistimewaan maupun masalah-masalah regional dapat diperhatikan dan teratasi dengan lebih baik melalui sistem ini dibandingkan melalui sistem pemerintahan terpusat.

Tatanan federal di Jerman, seperti juga di Amerika Serikat dan Swis, menjembatani persatuan ke luar dengan keanekaragaman di dalam. Pelestarian keanekaragaman itu adalah fungsi tradisional federalisme. Kini fungsi tersebut menjadi semakin penting berkenaan dengan tuntutan regional seperti perlindungan bangunan bersejarah, pelestarian tradisi tata kota serta pengembangan kebudayaan daerah.

Tugas utama federasi adalah mempertahankan kemerdekaan. Pembagian antara federasi dengan negara bagian adalah elemen penting dalam sistem pembagian kewenangan dan keseimbangan kekuasaan. Termasuk di dalamnya keikutsertaan negara bagian dalam kegiatan politik pada tingkat federasi melalui perannya di Bundesrat.

Tatanan federal juga memperkuat prinsip demokrasi karena memungkinkan keterlibatan politik warga dalam lingkungannya. Demokrasi akan lebih hidup, bila warganya ikut terlibat dalam proses politik di daerah yang dikenalnya melalui pemilihan umum dan pemungutan suara.

Sistem federasi masih mempunyai beberapa kelebihan, misalnya kesempatan bereksperimen dalam lingkup terbatas dan munculnya persaingan sehat antar negara bagian. Salah satu negara bagian dapat saja menerapkan sesuatu yang baru, misalnya dalam bidang pendidikan, dan dengan demikian merintis pembaruan di seluruh wilayah federal.

Page 12: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

Selain itu, sistem federasi mampu memberi kesempatan sesuai dengan perbedaan regional dalam pembagian kekuatan politik. Partai yang beroposisi pada tingkat federal, bisa saja memiliki mayoritas dan memegang pemerintahan di salah satu negara bagian.

 

B. Kewenangan Negara Bagian

Grundgesetz mengatur kewenangan legislatif federasi dengan memperhatikan, apakah diperlukan peraturan hukum yang berlaku di seluruh wilayah federal, ataukah diinginkan peluang bagi negara bagian untuk menciptakan undang-undang sendiri. Hal ini jelas lagi dengan adanya pembagian kewenangan federasi dalam penetapan hukum yaitu kewenangan penuh, kewenangan bersaing dan kewenangan membuat undang-undang pokok. Federasi mempunyai kewenangan legislatif penuh antara lain atas bidang-bidang hubungan luar negeri, pertahanan, moneter dan alat pembayaran, perkeretaapian, hubungan udara dan sebagian peraturan perpajakan.

Dalam hal kewenangan bersaing, negara bagian mempunyai hak menetapkan undang-undang hanya bila hal bersangkutan belum di atur federasi. Pusat di lain pihak hanya boleh melakukannya, jika benar-benar diperlukan peraturan hukum yang seragam untuk seluruh wilayah negara federal. Termasuk dalam kewenangan bersaing antara lain bidang-bidang hukum pidana dan perdata, hukum niaga, undang-undang mengenai energi nuklir, hukum perburuhan dan hukum pertanahan; selanjutnya peraturan untuk warga asing, bidang perumahan, pelayaran dan lalu lintas jalan, masalah limbah, kebersihan udara dan peredaman kebisingan. Dalam kenyataannya, untuk semua hal tersebut dibutuhkan peraturan hukum yang seragam, sehingga secara praktis negara bagian tidak lagi memiliki kewenangan di bidang tersebut.

Beberapa bidang dimasukkan dalam kewenangan negara bagian, dengan berpatokan pada undang-undang pokok yang ditentukan federasi. Di sini termasuk perguruan tinggi, kelestarian alam dan cagar alam, perencanaan daerah dan masalah air. Masih ada beberapa bidang yang pada awalnya tidak tercantum dalam Grundgesetz, yang saat ini direncanakan, di atur dan dibiayai bersama oleh federasi dan negara bagian. Bidang-bidang yang disebut ?Kewenangan Bersama? ini pada tahun 1969 dimasukkan ke dalam Grundgesetz. Termasuk diantaranya perluasan dan pembangunan perguruan tinggi, perbaikan struktur ekonomi regional serta struktur pertanian dan perlindungan pantai.Lembaga administrasi negara pada tingkat federal hanya ada untuk bidang-bidang hubungan luar negeri, kereta api, pos, penempatan tenaga kerja, bea cukai, serta pada polisi perbatasan dan angkatan bersenjata. Bagian terbesar administrasi publik dikerjakan oleh setiap negara bagian secara mandiri. Yurisdiksi federasi pada dasarnya terbatas pada Mahkamah Konstitusional Federal dan pengadilan-pengadilan tinggi. Keberadaan pengadilan tersebut menjamin penafsiran hukum yang seragam. Semua pengadilan lainnya adalah pengadilan negara bagian.

Dalam menegakkan hukum, negara bagian memiliki kewenangan atas semua bidang yang belum di atur oleh federasi atau yang tidak ditentukan sebagai kewenangan federasi oleh Grundgesetz. Dengan demikian poko-pokok yang tinggal untuk legislasi negara bagian adalah sebagian luas bidang pendidikan dan kebudayaan, sebagai perwujudan ?kedaulatan budaya? mereka. Selain itu, peraturan hukum di tingkat komunal serta bidang kepolisian juga menjadi kewenangan negara bagian.

Page 13: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

Kekuatan negara bagian yang sebenarnya terletak pada pelaksanaan administrasi negara dan keterlibatannya dalam pembuatan undang-undang federasi melalui bundesratz. Negara-negara bagian berwenang melaksanakan seluruh administrasi dalam negeri. Pada waktu yang sama, aparat pemerintah negara bagian bertanggung jawab pula atas pelaksanaan bagian terbesar undang-undang dan peraturan yang diberlakukan federasi.

Ada tiga macam tugas yang diemban pemerintahan negara bagian: pertama tugas yang semata-mata menjadi urusan sendiri (misalnya sekolah, kepolisian dan perencanaan regional). Kemudian tugas melaksanakan hukum federal sebagai urusan dan tanggung jawab sendiri (misalnya undang-undang perencanaan bangunan, perizinan usaha, pelestarian lingkungan), dan terakhir tugas melaksanakan peraturan hukum federal atas mandat federasi (umpamanya pembangunan jalan negara, bantuan pendidikan).

Dengan demikian tata negara yang digariskan oleh konstitusi Republik Federal Jerman dalam kenyataannya telah berkembang menjadi tatanan yang bersifat sentral dalam bidang legislatif dan yang lebih menonjol ciri federalnya dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan

 

C. Swapraja Komunal

Pemerintahan kota dan desa yang otonom adalah pencerminan kemerdekaan warga yang menjadi tradisi di Jerman. Hal ini berakar pada hak-hak istimewa kota-kota berdaulat pada abad pertengahan. Pada masa itu orang yang memperoleh hak sebagai warga kota berdaulat terbebaskan dari belenggu perhambaan tuan tanah feodal. (?Udara kota membebaskan,? demikianlah semboyan saat itu). Di zaman modern, otonomi pemerintahan komunal erat berhubungan dengan pembaruan yang dilaksanakan Freiherr vom Stein, terutama dalam tata Kotapraja Prusia yang diberlakukan tahun 1808.Grundgesetz meneruskan tradisi ini dan dengan jelas menjamin pemerintahan komunal yang otonom pada tingkat kota komune (Gemeinde) dan kabupaten (Kreis). Dengan demikian mereka berhak untuk mengatur segala urusanmasyarakat setempat secara mandiri dalam kerangka hukum nasional. Pemerintah kota, komune dan kabupaten harus dilaksanakan secara demokratis. Perundang-undangan komunal menjadi kewengan negara bagian. Berdasarkan alasan historis, undang-undang pokok di bidang ini berbeda dari satu negara bagian ke negara bagian lain. Namun praktik administrasi komunal pada umumnya hampir sama di semua negara bagaian.

Hak swaraja terutama mencakup bidang angkutan umum di wilayah komunal, pembangunan jalan setempat, pengadaan listrik, air dan gas, pengolahan air limbah, dan perencanaan tata kota. Selain itu pembangunan dan pemeliharaan sekolah-sekolah, teater, museum, perpustakaan umum, rumah sakit, gedung olah raga dan kolam renang. Setiap komune bertanggung jawab pula untuk pendidikan lanjutan dan pembinaan remaja. Setiap satuan swapraja juga menentukan sendiri apakah tindakannya efisien dan ekonomis. Banyak masalah setempatyang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh komune dan kota-kota kecil. Tugas seperti ini dapat diambil alih oleh kabupaten sebagai satuan wilayah yang lebih besar. Kabupaten inipun dengan badan-badan yang dipilih secara demokratis, merupakan bagian dari sistem swapraja komunal. Kota-kota yang agak besar tidak ternasuk administrasi kabupaten, melainkan berdiri sendiri.

Page 14: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

Swapraja komunal dan kemandirian daerah tidak akan ada artinya, bila komune-komune tidak memiliki uang yang cukup untuk membiayai pelaksanaan tugasnya. Keuangan yang memadai selalu mejadi bahan pembahasan. Setiap komune berhak menarik sendiri pajak dan iuran tertentu, seperti pajak bumi dan pajak usaha. Di samping itu komune berhak atas pajak konsumsi dan pajak kemewahan yang ditarik oleh negara bagian dari warga setempat. Namun itu semua biasanya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan komune. Karena itu setiap komune mendapat andil dari federasi maupun dari negara bagian, misalnya dari pajak imbalan kerja dan pajak pendapatan. Selain itu ada bantuan dari dana pengimbangan antar komune, yang dkelola secara intern oleh setiap negara bagian. Selain itu swapraja komunal mengenakan pungutan untuk pelayanan jasa.

Sistem swapraja komunal memberi peluang bagi masyarakat untuk turut serta dalam pelaksanaan politik dan dalam pengawasan. Dalam rapat terbuka untuk warga setempat, setiap warga dapat berbicara langsug dengan wakil-wakil rakyat yang dipilih, ia dapat memeriksa anggaran pendapatan dan belanja, atau ikut dalam diskusi mengenai rencana pembangunan. Kota dan Gemeinde adalah sel-sel kebersamaan politik masyarakat yang terkecil. Sel-sel itu harus senantiasa berkembang dan memperbarui diri, agar kemerdekaan dan demokrasi dalam negara dan masyarakat tetap terpelihara.

 

6. Lembaga Pemerintahan

Sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi, RFJ berupaya keras untuk tidak mengulangi politik yang pernah diterapkan dan terjadi sesaat Hitler memegang kekuasaan. Oleh karena itu diupayakan adanya pembagian kekuasaan dan kewenangan yang jelas sehingga tidak dapat terulang lagi penyalahgunaan kekuasaan.

Dalam sistem demokrasi yang dianut oleh RFJ (demokratis-parlementer) partai-partai politik memegang peran yang konstitutif. Yang berarti jika salah satu partai politik menang dalam pemilu baik tingkat daerah ataupun tingkat federal/pusat, maka partai ini berkuasa penuh dan bertanggung jawab atas pelaksanaan politik dalam periode pemerintahan yang ditentukan. Kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki oleh negara terbagi dalam 3 lembaga pemerintahan yaitu :

 

1) Lembaga Legislatif :

a) Bundestag (DPR)

Bundestag Jerman adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Federal Jerman. Parlemen ini dipilih oleh rakyat setiap empat tahun. Pembubarannya (sebelum masa jabatan berakhir) hanya dapat dilakukan dalam situasi khusus dan menjadi kewenangan Presiden Federal. Tugas Bundestag yang utama adalah menetapakan undang-undang, memilih Kanselir dan mengawasi pemerintah.

Sidang pleno Bundestag adalah forum perdebatan besar di parlemen, terutama dalam diskusi mengenai masalah penting politik dalam negeri dan luar negeri. Pekerjaan awal mempersiapaan perundangan dilaksanakan dalam rapat-rapat komisi yang biasanya bersifat

Page 15: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

tertutup. Disini aspirasi politik harus dipertemukan dengan pandangan para ahli dari bidangnya masing-masing.

Dalam lingkup tugas komisi terletak juga titik berat pengawasan parlemen atas perilaku pemerintah. Tanpa pembidangan itu, penyelesaian begitu banyak masalah yang beraneka ragam tak mungkin tercapai. Bundestag menentukan komisi-komisi sesuai dengan pembagian bidang tugas yang berlaku pada pemerintah. Ini mencakup Komisi Luar Negeri, Komisi Sosial sampai Komisi Anggaran Belanja Negara, yang juga memainkan peranan penting, karena mewujudkan kewenangan parlemen atas pendapatan dan belanja negara. Kepada Komisi Petisi setiap warga dapat mengajukan permohonan maupun keluhannya.

Dari tahun 1949 sampai akhir periode legistalif 1990, 6700 rancangan undang-undang (RUU) diajukan kepada parlemen dan 4400 telah diputuskan. Kebanyakan RUU tersebut berasal dari pihak pemerintah, bagian lebih kecil dari parlemen sendiri maupun dari Bundesrat. RUU dibacakan dan dibahas tiga kali kepada komisi yang bersangkutan. Pada pembacaan ketiga diadakan pemungutan sura. Suatu undang-undang (kecuali perubahan terhadap konstitusi) diterima, apabila disetujui mayoritas dari jumlah suara yang diberikan. Untuk udang-undang yang menyangkut kewenangan negara bagian masih diperlukan persetujuan dari Bundesrat.

Anggota-anggota Bundestag Jerman dipilih dalam pemilihan yang umum, langsung, bebas, sama dan rahasia. Mereka masing-masing adalah wakil seluruh rakyat, tidak terikat pada penugasan dan perintah siapapun dan hanya bertanggung jawab pada hati nuraninya sendiri. Jadi mereka memiliki mendat bebas. Sesuai keanggotaan partai, mereka bergabung dalam fraksi-fraksi atau kelompok. Hati nurani dan solidaritas politis pada partai sendiri kadang-kdang dapat bertabrakan. Namun, walaupun seorang anggota parlemen keluar dari partainya, ia masih tetap memegang mandatnya di Bundestag. Di sinilah tampak dengan sangat jelas ketidaktergantungan anggota-anggota parlemen.

Berdasarkan jumlah anggota fraksi dan kelompok ditentukan pula jumlah wakilnya dalam komisi-komisi. Ketua Bundestag biasanya dipilih dari fraksi terbesar sesuai kebiasaan undang-undang dasar Jerman sejak dahulu.Ketidaktergantungan para anggota parlemen secara keuangan dijamin melalui pemberian honorarium yang tingginya sesuai dengan arti penting kedudukan seorang wakil rakyat. Siapa yang sedikitnya delapan tahun menjadi anggota parlemen berhak mendapatkan pensiun setelah mencapai batas usia yang ditentukan.

 

b) Bundesrat (Dewan utusan negara bagian)

Lembaga legislatif yang terdiri dari perwakilan dari negara bagian yang jumlahnya didasarkan pada banyaknya penduduk negara bagian yang bersangkutan.

Bundesrat turut serta dalam pembuatan undang-undang dan administrasi negara federal. Berbeda dengan sistem senat di federasi lain seperti di Amerika Serikat atau Swis, Bundesrat tidak terdiri dari wakil rakyat yang dipilih. Anggota Bundesrat tidak terdiri dari wakil rakyat yang dipilih. Anggota Bundesrat adalah pejabat pemerintah negara bagian atau orang yang diberi kuasa oleh pemerintah tersebut. Sesuai dengan jumlah penduduknya, setiap negara bagian mempunyai tiga, empat, lima atau enam suara. Dalam pemungutan suara, setiap negar bagian hanya dapat memberikan suaranya sebagai kesatuan. Lebih dari setengah

Page 16: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

undang-undang yang dibuat memerlukan persetujuan Bundesrat. Artinya, undang-undang tersebut tak dapat diputuskan tanpa direstui oleh Bundesrat terutama adalah undang-undang yang berkaitan dengan kepentingan negara bagian, misalnya dengan keuangan atau kewenangan administrasi mereka. Bagaimanapun juga, perubahan terhadap UUD memerlukan persetujuan Bundesrat dengan mayoritas dua pertiga dalam hal perundangan lain, Bundesrat mempunyai hak keberatan saja, yang dapat dibatalkan oleh keputusan Bundestag. Bila kedua dewan tersebut tidak dapat mencapai kesepakatan, maka Komisi Perantara, yang anggotanya berasal baik dari Bundestag maupun dari Bundesrat, akan bersidang.

Di Bundesrat, kepentingan negara bagian sering kali didahulukan dari kepentingan partai. Akibatnya, pemungutan suara dapat membawa hasil yang tidak sesuai dengan pembagian kursi di parlemen. Ini menunjukkan sistem federasi yang hidup. Pemerintah pusat tak selalu dapat yakin, bahwa seitap negara bagian yang pemerintahannya didominasi oleh partai sendiri, akan juga selalu mendukung kebijakan Pemerintah Federal. Setiap negara bagian mendahulukan kepentingan khususnya di Bundesrat dan akan bersekutu dengan negara bagian lain yang bertujuan sama, tanpa peduli partai apa yang berkuasa di sana. Ini membuat situasi mayoritas yang berganti-ganti. Kompromi harus selalu ditemukan, apabila partai-partai yang membentuk pemerintah federal tidak memiliki mayoritas di Bundesrat.

Ketua Bundesrat dipilih secara bergilir dari antara negara bagian yang terwakili di dalamnya untuk masa jabatan setahun. Ketua Bundesrat mewakili Presiden Federal, bila yang terakhir berhalangan.

 

c) Bundesversammlung (Badan Permusyawaratan).

Bundesversammlung yang dibentuk pada tahun 1951 berlokasi di kota Karlsruhe bertugas untuk mengawasi agar semua ketentuan peraturan di dalam UUD dipenuhi, Hanya Bundesversammlung yang dapat memutuskan apakah suatu partai yang berbahaya terhadap ?kebebasan-demokrasi UUD dilarang atau tidak.

 

 

2) Lembaga eksekutif :

a). Pemerintah Federal (Bundeskanzler)

 

Pemerintah Federal Jerman, disebut juga kabinet, terdiri atas Kanselir dan para menteri. Kanselir Federal mempunyai posisi istimewa dan mandiri dalam pemerintah dan dihadapan para menteri. Ia mengepalai kabinet federal, ia saja yang berhak membentuk kabinet; Kanselir memilih menteri dan mengajukan usulan mengikat kepada Presiden Federal untuk mengangkat maupun memberhentikan mereka. Selain itu, Kanselir juga menentukan jumlah menteri dan bidang tugas mereka. Beberapa kementrian disebutkdan dalam Grundgesetz; Kementerian Luar Negeri, Kementerian-kementerian Federal Dalam Negeri, Kehakiman, Keuangan dan Pertahanan. Pengadaan ketiga kementerian yang disebutkan terakhir merupakan persyaratan konstitusional. Posisi Kanselir yang kuat bertumpu pada

Page 17: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

kewenangannya : ia menentukan garis besar kebijakan pemerintah. Para menteri federal mengepalai bidang tugas masing-masing dengan menjalankan garis besar tersebut secara mandiri dan atas tanggung jawab sendiri. Dalam politik praktis, Kanselir harus juga mematuhi kesepakatan dengan partner koalisinya dan menghormati kepentingan mereka.

Tidaklah salah bila sistem pemerintahan Jerman juga dijuluki sebagai ?demokrasi Kanselir?. Kanselir Federal adalah satu-satunya orang dalam kabinet yang dipilih oleh parlemen, hanya ialah yang bertanggung jawab terhadap Dewan Perwakilan Rakyat. Pertanggungjawaban ini dapat berwujud ?mosi tidak percaya konstruktif?. Prosedur mosi ini sengaja dicantumkan dalam Grundgesetz sebagai perbaikan terhadap UUD Republik Weimar. Maksud mosi konstruktif ini untuk menghindari jatuhnya pemerintah atas ulah kelompok-kelompok oposisi yang hanya sepakat menolak pemerintah, tetapi tidak memiliki program alternatif bersama. Dalam sistem ini, Bundestag yang megnajukan mosi tidak percaya terhadap anselir, sekaligus harus memilih Kanselir baru. Percobaan menjatuhkan Kanselir melalui mosi ini telah dua kali dilakukan, tetapi baru satu kali berhasil : Pada bulan Oktober 1982 melalui mosi tidak percaya terhadap Kanselir Helmut Schmidt dipilihlah Helmut Kohl sebagai Kanselir baru. Grundgesetz tidak mengenal mosi tidak percaya terhadap menteri.

 

Struktur Federal Jerman

 

 

b) Presiden Federal (Bundespresident)

Kepala negara Republik Federal Jerman adalah Presiden Federal. Ia dipilih oleh Majelis Federal (Bundesversammlung), yang bersidang hanya untuk tujuan ini. Majelis Federal terdiri dari para anggota Bundestag dan jumlah yang sama utusan, yang dipilih oleh parlemen di setiap negara bagian. Kadang-kadang utusan yang terpilih itu adalah tokoh-tokoh terkemuka dan berjasa yang tidak duduk dalam parlemen negara bagian. Presiden Federal dipilih oleh Majelis Federal dengan suara terbanyak untuk periode lima tahun. Setelah itu dapat dipilih satu kali lagi.

Presiden Federal mewakili negara Jerman secara hukum antar bangsa. Ia mengikat peranjian atas nama Jerman dengan negara lain serta mengakreditasi dan menerima para duta besar. Namun kewenangan politik luar negeri tetap pada Pemerintah Federal.

Presiden Federal mengangkat dan memberhentikan para hakim federal, pegawai negeri di tingkat federal, serta para perwira. Ia dapat memberi grasi kepada terpidana. Ia mengawasi kesesuaian proses penyusunan undang-undang dengan konstitusi, sebelum undang-undang itu diumumkan dalam Lembaran Undang-Undang Federal.

Kepada Bundestag, (dengan memperhatikan perbandingan suara di parlemen itu) Presiden mengusulkan calon untuk dipilih sebagai Kanselir Federal, kemudian atas usulan Kanselir ia melantik serta memberhentikan para menteri Pemerintah Federal. Kemudian atas usulan Kanselir ia melantik serta memberhentikan para menteri Pemerintah Federal. Bila Kanselir Federal gagal dalam usahanya memenangkan mosi kepercayaan di Bundestag, maka kepala negara, berdasarkan usul Kanselir, dapat membubarkan Bundestag. Presiden Federal

Page 18: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

mewujudkan kesataun seluruh masyarakat politik dengan cara khusus. Ia memanifestasikan kebersamaan dalam negara dan tata konstitusional yang melampaui segala batas partai.

Walaupun sebagaian tugasnya besifat representatif, ia dapat menjadi penengah yang netral diluar pertarungan politik sehari hari dan dengan demikian menjadi tokoh penuh wibawa. Dengan pemikiran dan pernyataan mendasar tentang tema-tema besar saat ini, ia dapat memberkan pedoman bagi orientasi politik dan moral para warga.

 

3) Lembaga Yudikatif :

a. Umum

Perundang-undangan Republik Federal Jerman kebanyakan berupa hukum tertulis. Cakupannya hampir pada semua bidang kehidupan, sehingga dewasa ini legislasi merupakan penyesuaian dan perubahan (amandemen) terhadap hukum yang sudah ada. Tata hukum Jerman dibentuk oleh Undang-Undang Konstitusional, tetapi juga dipengaruhi perundang-undangan Masyarakat Eropa dan hukum internasional. Keseluruhan perundang-undangan federal mencakup sekitar 1900 undang-undang dan 3000 peraturan hukum. Perundang-undangan negara bagian meliputi bidang kepolisian dan hukum komunal, disamping itu terutama sekolah dan universitas, serta pers dan media elektronik.

Dalam kurun waktu keterpisahan selama empat dekade, tata hukum RFJ dan RDJ berkembang jauh berbeda. Setelah bergabungnya RDJ ke dalam Republik Federal pada tahun 1990, diputuskan untuk mengambil tindakan cepat untuk sejauh mungkin mempersamakan kedua tata hukum agar tercapai kesatuan hukum di seluruh wilayah Jerman. Hal ini menjadi sangat penting mengingat perluya pengembangan ekonomi di negara-negara bagian baru. Dengan memperhatikan situasi khusus dan perkembangan Jerman Timur selama ini, diberlakukan aturan-aturan penyesuaian secara meluas pada hampir setiap bidang hukum. Proses penyesuaian struktur peradilan, dengan beberapa pengecualian, saat ini telah dirampungkan.

 

b. Negara Hukum

Menurut sejarahnya, sistem hukum RFJ berasal dari tata hukum Romawi yang sebagian diambil alih, dan dari banyak sumber lain di daerah-daerah. Pada abad ke-19 untuk pertama kalinya disusun hukum sipil yang seragam untuk seluruh wilayah Reich Jerman. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-Undang Hukum Niaga sampai sekarang masih bernafaskan semangat liberalisme para penyusunnya. Prinsip yang mendasari kedua kitab ini adalah kebebasan mengikat perjanjian.

Jaminan-jaminan negara hukum menjadi jelas terutama dalam norma-norma hukum primer dan dalam perundangan mengenai tata cara hukum. Prinsip yang berlaku dalam hukum pidana dan yang oleh Grundgesetz diangkat menjadi prinsip konstitusional, berbunyi sebagai berikut: Suatu hanya dapat dihukum, apabila sudah berlaku undang-undang yang menetapkannya sebagai tindak pidana sebelum peristiwa itu terjadi (nulla poena sine lege). Jadi seorang hakim dilarang menggunakan pasal-pasal hukum pidana yang mengatur perbuatan lain yang mirip, ataupun memberlakukan undang-undang pidana dengan surut

Page 19: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

waktu. Yang juga bersifat konstitusional adalah prinsip bahwa atas perbuatan yang sama tidak boleh dijatuhi hukuman beulang kali berdasarkan hukum pidana umum.

Pembatasan kebebasan seseorang hanya mungkin melalui hukum formal. Keputusan mengenai keabsahan penangkapan dan lama penahanan hanya bisa diambil seorang hakim. Dalam setiap pembatasan kebebasan seseorang tanpa perintah hakim, keputusan hakim atas hal ini harus segera disusulkan.

Pihak kepolisian memang dapat menahan seseorang untuk sementara, tetapi tanpa perintah penangkapan orang tersebut hanya dapat ditahan paling lama sampai akhir hari penangkapan. Setiap orang mempunyai hak untuk didengar di pengadilan. Hal ini pun termasuk unsur prinsip negara hukum yang tercantum dalam UUD. Penyelenggaraan hukum dipercayakan kepada hakim-hakim yang independen dan hanya tunduk kepada hukum. Mereka sama sekali tidak dapat dipecat, juga tidak dapat dimutasikan tanpa persetujuan mereka. Peradilan istimewa dilarang.

Landasan-landasan negara hukum dalam peradilan Jerman hampir semuanya tertuang dalam undang-undang yustisi yang telah disusun pada abad ke-19. Ini terutama menyangkut Undang-Undang Tata Peradilan yang mengatur struktur, organisasi, dan bidang yuridiksi pengadilan, serta Hukum Acara Perdata dan Hukum Acara Pidana. Kedua sumber hukum tersebut beserta Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang diberlakukan sejak tahun 1990, merupakan hasil perjuangan kelompok liberal dan demokratis dalam parlemen. Mereka menghadapi pemerintahan kekaisaran dalam perdebatan yang panjang dan sengit selama pertigaan terakhir abad ke-19.

Kitab undang-undang Jerman telah pula menjadi contoh untuk negara-negara lain: Kiatab Undang-Undang Hukum Perdata misalnya menjadi acuan untuk penyusunan kitab-kitab hukum sipil di Jepang dan Yunani.

 

c. Warga dan tata usaha Negara

Setelah perkembangan politik di bidang hukum selama 100 tahun lebih, Grundgesetz menyempurnakan perlindungan hukum yang lengkap bagi warga terhadap tindakan aparatur negara. Setiap warga mendapat kemungkinan menggugat setiap tindakan negara yang menyangkut dirinya, apabila ia merasa hak-haknya dilanggar. Ini berlaku untuk semua tindakan administrasi negara seperti misalnya perhitungan tinggi pajak maupun keputusan tak naik kelas di sekolah, penahanan surat izin mengemudi atau penolakan terhadap permohonan izin mendirikan bangunan.

RDJ tidak mengenal pengadilan tata usaha; tetapi kini pengawasan menyeluruh terhadap adminstrasi negara juga berlaku di negara-negara bagian baru. Perlindungan hukum melalui pengadilan khusus masih dilengkapi kemungkinan yang dipunyai setiap warga untuk mengajukan pengaduan ke Mahkamah Konstitusional Federal. Pengaduan seperti itu merupakan sarana hukum luar biasa dalam menghadapi pelanggaran hak-hak asasi oleh alat negara.

 

d. Hukum dalam negara sosial

Page 20: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

Grundgesetz memerintahkan pengembangan tata negara sosial. Oleh karena itu, kepentinangan sosial kini lebih banyak diperhatikan dalam penyusunan undang undang. Untuk maksud ini telah banyak diputuskan undang-undang, terutama yang berkaitan dengan hukum tenaga kerja dan hukum sosial, sejak berdirinya Republik Federal Jerma. Kepada perorangan, peraturan hukum ini menjamin pelayanan keuangan yang berbeda-beda jumlahnya dalam hal jatuh sakit, kecelakaan, kecacatan, pengangguran maupun setelah memasuki masa purnakarya.

Suatu contoh mengesankan dalam usaha melaksanakan prinsip negara sosialadalah hukum tenaga kerja. Mulanya hal ini hanya diatur secara singkat saja dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata di bawah judul ?Perjanjian Kerja?. Saat ini hukum tenaga kerja mencakup sejumlah besar undang-undang dan perjanjian tarif imbalan kerja, walaupun tetap bertumpu juga pada hasil putusan hakim. Peraturan hukum yang sangat berarti adalah Undang-Undang mengenai Perjanjian Tarif Imbalan Kerja, mengenai Perlindungan Terhadap Pemutusan Hubungan Kerja, mengenai kedudukan Serikat Kerja dalam Perusahaan, mengenai Hak Para Pekerja untuk Ikut Menentukan Kebijakan Perusahaan dan Undang-Undang Peradilan Tenaga Kerja.

 

e. Organisasi lembaga penegakan keadilan

Ciri sistem peradilan Jerman adalah perlindungan hukum yang menyeluruh dan spesialisasi pengadilan yang luas. Terdapat lima jenis pengadilan:

1. Pengadilan umum? menangani kasus-kasus pidana, kasus perdata. Terdapat empat tingkatan: Pengadilan Distrik (Amtsgericht); Pengadilan Negeri (Landgericht); Pengadilan Tinggi (Oberlandesgericht) dan Mahkamah Agung Federal (Bundesgerichtshof).2. Pengadilan Tenaga Kerja? menangani sengketa perdata yang berkaitan dengan hubungan kerja, serta sengketa antara kedua mitra ketenagakerjaan yakni majikan dan syarikat pekerja. Memiliki tiga instansi pada tingkat wilayah, negara bagian dan federal.

3. Pengadilan Tata Usaha? menangani semua perkara publik di bidang hukum administrasi negara. Dengan instansi di tingkat wilayah, bagian dan federal.

4. Pengadilan Sosial? menangani semua persengketaan yang berkenaan dengan asuransi wajib jaminan sosial. Juga memiliki tiga Instansi seperti Pengadilan Tata Usaha.

5. Pengadilan Urusan Keuangan? mengurusi perkara yang menyangkut pajak dan retribusi.

 

Selain itu, masih ada Mahkamah Konstitusional Federal yang berdiri di luar kelima bidang peradilan yang diuraikan di atas. Lembaga ini tidak hanya merupakan pengadilan tertinggi RFJ, melainkan juga lembaga negara yang keberadaannya ditetapkan oleh konstitusi. Fungsinya memutuskan perkara yang berkaitan dengan Undang-Undang Dasar.Sistem sarana hukum yang sangat beragam dan membuka kemungkinan luas untuk memeriksa kembali keputusan pengadilan. Melalui naik banding dilancarkan kontrol putusan tersebut dari segi hukum dan dari segi fakta. Jadi dalam proses naik banding dapat juga dihadapkan fakta-fakta baru. Sementara dalam proses naik banding tahap dua (revisi) hanya

Page 21: Keterlibatan Jerman Dalam Perjanjian

diadakan pemeriksaan yuridis. Diselidiki apakah pengadilan menerapkan norma hukum primer secara tepat serta memperhatikan hukum acara yang berlaku.

Mahkamah Konstitusional federal Karlsruhe mengawasi ditaatinya Grundgesetz. Pengadilan ini misalnya memutuskan dakan persengketaan antara federasi dan negara bagian, ataupun antara lembaga-lembaga pemerintah federal. Hanya mahkamah inilah yang berwenang memutuskan, apakah suatu partai mengancam pokok tata negara yang demokratis dan merdeka dan karena itu melanggar konstirusi. Partai yang melanggar konstitusi juga menyelidiki apakah undang-undang federal dan undang-undang negara bagian tidak bertentangan dengan UUD; bila dinyatakan bertentangan maka undang-undang tersebut dicabut kembali. Berkenaan dengan undang-undang, pengadilan tertinggi ini hanya akan bertindak atas permohonan dari badan-badan tertentu seperti pemerintah federal, pemerintah negara bagian, sedikitnya sepertiga anggota parlemen atau pengadilan-pengadilan lain.

Sampai saat ini, Mahkamah Konstitusional Federal telah memutuskan lebih dari 114000 perkara. Sekitar 109640 diantaranya adalah pengaduan atas dasar konstitusi, tetapi hanya sekitar 2900 yang berhasil. Selalu saja diperkarakan masalah yang mempunyai jangkauan politis luas di dalam maupun di luar negeri dan menjadi pusat perhatian publik. Misalnya pernah diperiksa apakah ikut sertanya tentara Jerman dalam misi-misi PBB bertentangan dengan Grundgesetz. Selama ini sudah beberapa pemerintah pusat dari berbagai aliran politik harus tunduk di bawah keputusan dari Karlsruhe ini. Walaupun demikian Mahkamah Konstitusional Federal juga menekankan, bahwa tugasnya memang memiliki dampak politk, tetapi lembaga itu sendiri bukan suatu badan politik. Satu-satunya patokan adalah Grundgesetz, yang menentukan kerangka konstitusional bagi ruang gerak pengambilan keputusan politis. Mahkamah Konstitusional Federal terdiri dari dua senat, masing-masing beranggotakan delapan hakim yang dipilih setengahnya oleh Bundestag dan sisanya oleh Bundesrat untuk masa jabatan dua belas tahun. Pemilihan kembali tidak diperbolehkan.