kel 17 - ag-1

83
Kelompok 17 Senin, 31 Mei 2009

Upload: trznawijaya

Post on 30-Sep-2015

250 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

agama

TRANSCRIPT

  • Kelompok 17Senin, 31 Mei 2009

  • Anggota KelompokTutor:Dr. JuanitaKetua:William Taruna Jaya(405080172)Sekertaris:Rininta Christabella (405080174)Penulis:Noegroho Fajar(405080169)Anggota:Abraham Kevin (405080121)Darwin (405080122)Andreas Stevan (405080123)Magesphire (405080124)Gloria Putrianita(405080170)Lia Permata Sari (405080171)Damianus Danny(405080173) Rainhard Octovianto(405080184)Andre Putra (405080204)

  • EuthanasiaMembicarakan tentang Euthanasia, pasti tidak bisa dilepaskan dengan definisi kematian. Sedangkan definisi kematian sendiri terus berkembang mencapai kemajuan yang sangat pesat. Pada masa yang lalu pengertian mati ditetapkan apabila denyut jantung berhenti. Ternyata banyak kasus yang dijumpai ada orang yang denyut jantungnya terhenti, kemudian berfungsi kembali seperti pada orang mati suri. Terjadi kontroversi pandangan mengenai mati. Pengertian Euthanasia juga mengalai berbagai perubahan, dari Euthanasia pasif hingga ke aktif

  • Karena itu, ketika seorang pasien bernama Sutono yang dirawat di RS karena pendarahan otak yang dasyat, sehingga mengakibatkan pasien itu dalam keadaan koma. Kemudia setelah diteliti ternyata batang otaknya telah tidak berfungsi. Keluarga pasien jadi sangat menderita. Tim dokter terus berusaha secara maksimal untuk memberikan pertolongan, tetapi setelah dirawat cukup lama, Sutono tetap dirawat dalam keadaan koma. Keluarga pasien mengusulkan kepada Tim dokter dan pihak RS agar Sutono dibawa pulang saja, dirawat dirumah seadanya. Pihak keluarga tidak mampu lagi membayar biaya perawatan dan berbagai biaya lainnya, yang membuat mereka menderita lahir batin. Bila anda salah satu anggota tim dokter itu, bagaimana sikap dan pandangan anda

  • EuthanasiaPandanganMedisHukumAgamaKatolikKristenIslamBuddhaHinduPandangan tentangJiwaJenisMenurut SubjekMenurutMetodeVoluntaryInvoluntaryAktifPasifM I N D M A P P I N G K E L O M P O K 17

  • Learning Objective3M Pengertian Euthanasia3M Pembagian Euthanasia3M Contoh Kasus Euthanasia3M Pandangan Agama Tentang Jiwa3M Pandangan Agama Tentang Euthanasia3M Pandangan Hukum , Medis dan Norma Tentang EuthanasiaAplikasi Sebagai Dokter

  • 1. Pengertian Euthanasia

  • Pengertian EuthanasiaEtimologis : Euthanasia berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Eu yang berarti baik dan Thanatos yang berarti kematian, sehingga Euthanasia berarti Kematian yang baik (Good Death)Terminologis : Sejak abad ke-19, istilah Euthanasia digunakan untuk definisi : Penghindaran rasa sakit dan peringanan pada umumnya bagi yang sedang menghadapi kematian dengan pertolongan dokter.

  • Definisi mati menurut Ikatan dokter indonesiaMati klinis adalah henti nafas (tidak ada gerak nafas spontan) ditambah henti sirkulasi (jantung) total dengan semua aktivitas otak terhenti, tetapi tidak ireversibel. Pada masa dini kematian inilah, pemulaian resusitasi dapat diikuti dengan pemulihan semua fungsi sistem organ vital termasuk fungsi otak normal, asalkan diberi terapi optimal.Mati biologis (kematian semua organ) selalu mengikuti mati klinis bila tidak dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau bila upaya resusitasi dihentikan. Mati biologis merupakan proses nekrotisasi semua jaringan, dimulai dengan neuron otak yang menjadi nekrotik setelah kira-kira 1 jam tanpa sirkulasi, diikuti oleh jantung, ginjal, paru dan hati yang menjadi nekrotik selama beberapa jam atau hari.

  • Definisi mati menurut Ikatan dokter indonesiaSeseorang dinyatakan mati bilamana: a. fungsi spontan pernapasan dan jantung telah berhenti secara pasti atau irreversibelb. bila terbukti telah terjadi kematian batang otak. Menurut PP no.18/1981 pasal 1 yang menyebutkan bahwa: Meninggal dunia adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli kedokteran yang berwenang, bahwa fungsi otak, pernapasan, & atau denyut jantung seseorang telah berhenti. Definisi mati ini merupakan definisi yang berlaku di Indonesia.

  • Sebelum melakukan tes Mati Batang Otak(MBO), hendaknya diperhatikan bahwa pada fungsi batang otak yang menghilang, terdapat tanda- tanda berikut. 1) koma, 2) tak ada sikap abnormal (dekortikasi, deserebrasi), 3) tidak ada sentakan epileptik, 4) tidak ada refleks batang otak, dan 5) tidak ada napas spontan. Bila misalnya ada sikap abnormal seperti dekortikasi, ini berarti masih ada unsur neuron hidup di batang otak.

  • Ada tiga langkah untuk menegakkan diagnosis MBO: a) meyakini bahwa telah terdapat pra kondisi tertentu, b) menyingkirkan penyebab koma dengan henti napas yang irrever-sibel, c) memastikan a-refleksia batang otak dan henti napas yang menetap. Bila setiap kasus didekati secara sistematis, tak akan terjadi kesalahan. Terdapat dua pra kondisi yang diperlukan: a) bahwa pasien dalam keadaan koma dan henti napas, yaitu tidak responsif dan dibantu ventilator, b) bahwa penyebabnya adalah kerusak-an otak struktural yang tidak dapat diperbaiki lagi, yang disebabkan oleh gangguan yang dapat menuju MBO

  • Ketentuan mati menurut IDIPasien dinyatakan mati kendatipun jantung masih berdenyut. Pasien mati ketika batang otak dinyatakan mati, bukan sewaktu mayat dilepas dari ventilator dan jantung berhenti berdenyut.

  • 2. Pembagian Euthanasia

  • Pembagian eusthanasia:

    1. Berdasarkan subjeknyaEuthanasia sukarela: ini dilakukan oleh individu yang secara sadar menginginkan kematian.

    Euthanasia non sukarela: ini terjadi ketika individu tidak mampu untuk menyetujui karena faktor umur, ketidak mampuan fisik dan mental. Sebagai contoh dari kasus ini adalah menghentikan bantuan makanan dan minuman untuk pasien yang berada di dalam keadaan vegetatif (koma).

  • Euthanasia tidak sukarela: ini terjadi ketika pasien yang sedang sekarat dapat ditanyakan persetujuan, namun hal ini tidak dilakukan. Kasus serupa dapat terjadi ketika permintaan untuk melanjutkan perawatan ditolak biasanya krn biaya.Bantuan bunuh diri: ini sering diklasifikasikan sebagai salah satu bentuk euthanasia. Hal ini terjadi ketika seorang individu diberikan informasi dan wacana untuk membunuh dirinya sendiri. Pihak ketiga dapat dilibatkan, namun tidak harus hadir dalam aksi bunuh diri tersebut. Jika dokter terlibat dalam euthanasia tipe ini, biasanya disebut sebagai bunuh diri atas pertolongan dokter. Di Amerika Serikat, kasus ini pernah dilakukan oleh dr. Jack Kevorkian.

  • Pembagian EuthanasiaBerdasarkan Metode :Pasif : Euthanasia secara pasif dilakukan dengan menerima perawatan minimum / secukupnya baik dari segi obat maupun alat, terkadang dapat menggunakan anestesi untuk meringankan rasa sakit sebelum meninggal.Aktif : Dengan menggunakan obat yang berlebih atau secara sengaja memberikan zat yang dapat mengakhiri hidup seseorang.

  • 3. Contoh Kasus Euthanasia

  • Kasus Hasan Kusuma- IndonesiaSebuah permohonan untuk melakukan eutanasia pada tanggal 22 Oktober 2004 telah diajukan oleh seorang suami bernama Hassan Kusuma karena tidak tega menyaksikan istrinya yang bernama Agian Isna Nauli, 33 tahun, tergolek koma selama 2 bulan dan disamping itu ketidakmampuan untuk menanggung beban biaya perawatan merupakan suatu alasan pula. Permohonan untuk melakukan eutanasia ini diajukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Kasus ini merupakan salah satu contoh bentuk eutanasia yang diluar keinginan pasien. Permohonan ini akhirnya ditolak oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan setelah menjalani perawatan intensif maka kondisi terakhir pasien (7 Januari 2005) telah mengalami kemajuan dalam pemulihan kesehatannya.

    Kasus Euthanasia di Indonesia

  • Secara medis, ia mengalami kanker yang sangat langka pada ruang hidung yang disebut esthesionuroblstoma. Di seluruh dunia, penyakit kanker ini tercatat hanya sekitar 200 kasus saja dalam dua dekade terakhir.Legislasi yang diadopsi pada 2005 telah mengizinkan pihak keluarga untuk meminta pelepasan alat-alat bantu kesehatan pada pasien yang sakit parah, tetapi tetap tidak memperbolehkan dokter mengambil tindakan untuk mengakhiri hidup pasien.Namun begitu Sebire, yang menyatakan tidak akan mengajukan banding atas putusan pegadilan, mengindiksikan bahwa ia akan hijrah ke negara tetangga seperti Swiss yang melegalkan hak mati.Chantal Sebire, perempuan asal Prancis berusia 52 tahun.

  • 4. Pandangan Agama Tentang Jiwa

  • 1. Filsafat

  • Pandangan Tentang JiwaDemocritus (460 - 370 SM) :Hidup dibagi atas 2 komponen, Materi (badan) dan Spiritual (jiwa)Setiap komponen memiliki bagian terkecil yaitu atom (Atom badan dan Atom jiwa) yang tidak akan musnah tetapi akan terus dikomposisikan ulang oleh alam ketika kita mati (Keabadian Jiwa)

  • Pandangan Tentang JiwaPlato (428 348 SM) :Jiwa dibagi menjadi 3 bagian :Logos (Pikiran / Kesadaran) Terletak pada kepalaThymos (Emosi / Mood) Terletak pada dadaEros ( Nafsu / Keinginan) Terletak pada perutKehidupan yang baik adalah apabila terjadi keseimbangan dari ketiganya.

  • Pandangan Tentang JiwaAristoteles (384 322 SM) :Jiwa adalah inti dari kehidupan dan tubuh adalah pelengkap (like an axe and its sharp edge)Keduanya tidak dapat dipisahkanKetika tubuh meninggal , jiwa juga (Jiwa tidak abadi) Jiwa dibagi menjadi 3 bagian :Bagian Inteligensi (Hanya dimiliki oleh manusia)Bagian Vegetatif (Dimiliki oleh tumbuhan juga)Bagian Binatang (Dimiliki oleh hewan juga)

  • 2. Islam

  • Komponen-Komponen Jiwa Komponen yang dimiliki jiwa: Nafsu (sahwat, emosi), Hasrat (keinginan, ego), Aqal, Qolbu, dll. Indera Jiwa Indera Jiwa sering disebut pula sebagai Indera bathin. Jiwa juga memiliki indra penglihatan dan pendengaran. Dari situlah setan (dan jin) memberikan pengaruhnya ke jiwa, berupa suara-suara dihati kita yang mengajak ke perbuatan negatif. Qolbu Qolbu adalah Jantungnya Jiwa. Qolbulah yang menentukan baik-buruknya Jiwa. Gelap-terangnya Jiwa. Sesungguhnya Ruh itu selalu mengajak Jiwa ke jalan yang lurus, tetapi setan sangat gigih mengobok-obok instrumen-instrumen Jiwa agar sesat.

  • [Firman Allah dalam Al-Quran: Setan adalah musuh yang nyata] Suara-suara di Qolbu (hati) Suara si jiwa sendiri Suara Ruh kita Suara makhluk lain

  • 3. Kristiani

  • Pandangan agama tentang jiwaKristenKandungan Jiwa Jiwa adalah kepribadian kita sendiri, ego (diri) kita; karena itu jiwa adalah diri kita. Tiga bagian dari jiwa pikiran, emosi, tekad. Ketiga bagian ini secara serempak ada dalam setiap manusia. Meskipun demikian, ada yang lebih cenderung dalam pikiran, ada yang sangat emosional, dan yang lain kuat dalam tekadnya.

  • Pandangan Tentang Jiwa Menurut KristianiPerjanjian Lama :Kejadian 2 : 7ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup (jiwa) ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidupPengkotbah 12 : 7dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

  • Pandangan Tentang Jiwa Menurut KristianiKejadian 2 : 16 17 vs 3 : 4tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati

    Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu sekali-kali kamu tidak akan mati

  • Pandangan Tentang Jiwa Menurut KristianiAyub 14 : 12Demikian juga manusia berbaring dan lenyap lagi,sampai langit lenyap,mereka tidak terjaga,dan tidak bangun dari tidurnya

  • Pandangan Tentang Jiwa Menurut KristianiPerjanjian Baru :Lukas 23 : 43Kata Yesus kepadanya : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga enkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus Kis 7 : 59Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya : Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.

  • Pandangan Tentang Jiwa Menurut Kristiani1 Tesalonika 4 : 13 18Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita pervcaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia2 Korintus 5 : 8tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan

  • 4. Katholik

  • ManusiaMind = pikiran, emosi, ide, ingatanbody = fisik, terlihat secara konkretSpirit = roh

  • SpiritKetika itulah TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (kejadian 2:7)

  • 5. Hindu

  • Pandangan agama Hindu terhadap jiwaManusia bagi agama Hindu merupakan gambaran yang kompleks, inti manusia terdapat pada pandangan terhadap atman-atman, yakni jiwa yang dianggapnya kekalOrang Hindu percaya bahwa jiwa itu kekal, sempurna tak akan mati, tak akan menemui ajal. Apabila orang mati karena sakit atau sebab lainnya, jiwa itu tetap abadi.

  • Jiwa itu hanya berpindah dari satu badan ke badan yang lain, sebagaimana orang berganti pakaian. Menurut kitab Bhagavat Gita Ia (jiwa) tidak pernah dilahirkan, juga tidak pernah akan mati, tidak pernah diciptakan, juga akan tetap ada. Ia tidak dilahirkan dan besifat abadi. Ia tidak terbunuh apabila badan itu dibunuh.

  • 6. Buddha

  • Menurut Buddha, jiwa itu adalah batinsifatnya Anattatanpa aku.Sebagai konsep merupakan antipola dari kata Atta yang berati "Aku". Dalam falsafah buddhis Anatta menunjukkan bahwa segenap hal-hal sesunguhnya tidak mempunyai inti yang tetap dan makna yang inheren dan langgeng.

  • 5. Pandangan Agama Tentang Euthanasia

  • 1. Islam

  • ISLAM

    Dipandang dari sudut kemanusiaan euthanasia tampaknya merupakan perbuatan yang harus dipuji yaitu menolong sesama manusia mengakhiri kesengsaraannya dan ini dianggap sebagai satu bentuk rasa kasih. Tetapi keputusan euthanasia tidak boleh hanya berdasarkan rasa kemanusiaan saja sekalipun dimasukkan kedalamnya pengertian yang tinggi seperti menolong sesama lepas dari penderitaan, tindakan sepatutnya dan wajar.Menurut ajaran agama Islam, ancaman Allah terhadap pembunuh adalah adzab yang sangat luar biasa dan kekal dalam neraka sesuai dengan firman Allah: Dan barang siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka jahanam, kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta menyediakan adzab yang pedih baginya (Surat An-Nisa ayat 93)

  • Islam mengatakan bahwa eusthanasia dilarang karena:-hidup adalah pemberian Allah(Qur'an 17:33)-Allah yg berhak menentukan panjang umur seseorang-bunuh diri dan eusthanasia dilarang agama IslamAmongst the nations before you there was a man who got a wound, and growing impatient (with its pain), he took a knife and cut his hand with it and the blood did not stop till he died. Allah said, 'My Slave hurried to bring death upon himself so I have forbidden him (to enter) Paradise.' "Sahih Bukhari 4.56.669)

  • 2. Kristiani

  • Kristiani menentang eusthanasia karena:-hidup adalah anugrah dari Tuhan(1kor 6:19)-hidup dan mati seseorang hanya Tuhan yang berhak mengaturnya-kita harus mengasihi org-org yg menderita karena pykt,cacat bukan membunuhnya (Luke 10:27-34)-Pasien yang dalam keadaan vegetatif(comma),tua,sekarat,cacat tetap memiliki martabat dan nilai seperti manusia normal lainnya

  • Pandangan Kristiani Tentang EuthanasiaKeluaran 20 : 13Jangan MembunuhMatius 19 : 18Kata Yesus : Jangan membunuh , jangan berzinah , jangan mencuri , jangan mengucapkan saksi dustaIbrani 9 : 27Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi

  • Pandangan Kristiani Tentang EuthanasiaPengkotbah 3 : 1 2Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal , ada waktu untuk menanam , ada waktu untuk mencabut yang ditanamPengkotbah 7 : 17Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh ! Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu ?

  • Pandangan Kristiani Tentang Euthanasia2 Samuel 1 : 1 16Tanya Daud Bagaimana kauketahui, bahwa Saul dan Yonatan anaknya telah mati ?Jawab orang itu kepadanya : kebetulan aku ada di pegungan Gilboa; maka tampaklah Saul Lalu katanya kepadaku : Datanglah ke mari dan bunuhlah aku, sebab kekejangan telah menyerang aku, tetapi aku masih bernyawa. Aku datang dan membunuh diaLalu Daud memanggil seorang akan buahnya dan berkata ke mari, paranglah dia. Orang itu memarangnya, sehingga mati dan Daud berkata Kautanggung sendiri darahmu, sebab mulutmulah yang menjadi saksi menentang engkau, karena berkata : Aku telah membunuh orang yang diurapi Tuhan

  • 3. Katholik

  • Euthanasia pandangan agamaJangan membunuh. (keluaran 20:13)Euthanasia diakui tidak menghargai kehidupan karena pada dasarnya manusia dicipta oleh Tuhan dalam suka duka, sakit sehat, maka tidak selayaknya manusia dilenyapkan karena ia menderita, sebab ia juga punya hak bahkan harus menerima penderitaan sebagai bagian dari hidupnya (anugrah Allah).

  • Roma 5:3-5Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

  • Euthanasia is violation of the law of God, if it is deliberate and morally unacceptable killing of a human person.(Pope John Paul II, Evangelium Vitae, 1995)True compassion leads to sharing another's pain; it does not kill the person whose suffering we cannot bear.(Pope John Paul II, Evangelium Vitae, 1995)

  • 4. Hindu

  • Pandangan agama Hindu terhadap euthanasiaPandangan agama Hindu terhadap euthanasia didasarkan pada ajaran tentang karma, moksa dan ahimsa.Karma merupakan suatu konsekuensi murni dari semua jenis kehendak dan maksud perbuatan, yang baik maupun yang buruk, lahir atau batin dengan pikiran kata-kata atau tindakan. Moksa yaitu kebebasan dari siklus reinkarnasi yang menjadi suatu tujuan utama dari penganut ajaran Hindu.Ahimsa merupakan prinsip anti kekerasan atau pantang menyakiti siapapun juga.

  • Hindu-pro euthanasia krn membiarkan seseorang koma tersiksa menggantungkan hidup berdasarkan alat juga tidak baik.Pada agama hindu dikenal prayopavesa(mempercepat kematian) jika :-dilakukan berdasarkan kaidah hukam yg berlaku-keputusan prayopavesa dideklarasikan kpd umum-kondisi seseorang yg tidak memungkinkan untuk hidup

  • Suicide vs prayovesa:-prayopavesa dilakukan dalam keadaan damai tenang sedangkan bunuh diri biasa dalam keadaan stress,depresi-prayovesa dgn proses panjang shg mempersiapkan pasien untuk merelakan hidupnya.-prayovesa dilakukan pd seseorang yg telah tidak berambisi untuk hidup,sudah tidak ada harapan dan keinginan lagi selain menyerahkan jiwa pada Tuhan

    Contoh prayovesa: Satguru Sivaya Subramuniyaswami, Seorang guru agama Hindu yang lahir di California,melakukan prayopavesa pada November 2001 karena menderita cancer perncernaan.dia bersemedi beberapa hari hanya minum air tanpa makanan.Dia meninggal pada hari ke 32 semedinya.

  • 5. Buddha

  • Budhhamenentang eusthanasia invonluntary dan melarang eusthanasia voluntary karena:-menimbulkan karma bagi pelaku eusthanasia-euthanasia voluntary mrpakan bunuh diri dan mempercepat seseorang ke dalam kehidupan baru yang belum tentu lbh baik dari sekarang

  • Pandangan Buddha terhadap EuthanasiaAgama Buddha sangat menekankan terhadap kehidupan. Maka, penghindaran terhadap pembunuhan itu merupakan salah satu moral.Jadi, menurut ajaran Buddha, Euthanasia itu sangat tidak bisa dibenarkan.Selain itu juga, welas asih juga merupakan ajaran Buddha.Maka dari itu, pengambilan nyawa seseorang akan menjadi karma dia sendiri.

  • 6. Pandangan Hukum , Medis dan Norma Tentang Euthanasia

  • Pandangan MedisPotongan Sumpah HippocratesSaya akan menggunakan pengobatan untuk menolong orang sakit sesuai kemampuan dan penilaian saya, tetapi tidak akan pernah untuk mencelakai atau berbuat salah dengan sengaja. Tidak akan saya memberikan racun kepada siapa pun bila diminta dan juga tak akan saya sarankan hal seperti itu.

  • Pandangan MedisKODEKI Pasal 2Setiap dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai standard profesi yang tertinggi

    Penjabaran :Yang dimaksud dengan ukuran tertinggi dalam melakukan profesi kedokteran mutakhir ,yaitu sesuai dengan perkembangan IPTEK Kedokteran, Etika Umum , Hukum , Kedokteran dan Agama , sesuai tingkat jenjang pelayanan kesehatan , serta situasi dan kondisi setempat

  • Pandangan MedisKODEKI Pasal 7dSetiap dokter harus senantiasa mengingat kewajiban melindungi hidup setiap insani

  • Pandangan Hukum(Indonesia)Pasal 344 KUHPBarangsiapa merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri yang dengan jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati diancam dengan pidana penjara paling lama duabelas tahunPasal 338 KUHPBarang siapa sengaja merampas nyawa orang lain diancam , karena pembunuhan berencana dengan pidana penjara paling lama limabelas tahun

  • Pandangan Hukum(Indonesia)Pasal 340 KUHPBarang siapa dengan rencana dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain diancam, karena pembunuhan berencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama duapuluh tahun

  • Pandangan Hukum(Indonesia)Pasal 356 (3) KUHPPenganiayaan yang dilakukan dengan memberikan bahan yang berbahaya bagi nyawa dan kesehatan untuk dimakan atau diminumPasal 306 (2) KUHPJika mengakibatkan kematian, perbuatan tersebut dikenakan pidana penjara maksimal 9 tahun

  • Pandangan Hukum(Indonesia)Pasal 304 KUHPBarang siapa dengan sengaja menempatkan atau membiarkan seseorang dalam keadaan sengsara, padahal menurut hukum yang berlaku baginya atau karena persetujuan, dia wajib memberikan kehidupan , perawatan atau pemeliharaan kepada orang itu, diancam dengan pidana paling lama dua tahun delapan bulan

  • Pandangan Hukum(Austria)Pasal 139a KUHPSeseorang yang membunuh orang lain atas permintaan yang jelas, dan sungguh-sungguh terhadap korban dianggap bersalah melakukan delik pembunuhan manusia atas permintaan akan dipidana dengan pidana penjara berat dari lima hingga sepuluh tahun

  • The Slippery Slope of Dutch EuthanasiaSetiap dokter yang melakukan euthanasia tidak akan dituntut ke pengadilan asalkan mengikuti berbagai prosedurProsedur tersebut antara lain adalah meminta pertimbangan dari rekan sejawat (tidak harus specialis) dan menjawab sekitar 50 pertanyaan

    Source : Human Life Special Report no. 67, November 1998. Halaman 3

  • Pandangan NormaMendukung :Apabila ada orang yang menderita dan memilih untuk mengakhiri hidupnya, apakah kita dapat menolaknya ?Sejauh ini tidak pernah ada hukum negara yang menyatakan bunuh diri adalah illegal, oleh sebab itu mengapa assisted suicide tidak diperbolehkan ?Apakah pandangan orang religius mengatur hidup orang-orang yang tidak menganutnya ?Dengan keterbatasan pelayanan kesehatan saat ini apakah kita tidak seharusnya mengobati lebih banyak orang daripada mempertahankan yang sekarat ?

  • Pandangan NormaMenentangBagaimana tindakan pembunuhan terhadap seseorang dapat dibenarkan ?Tidak sesuai dengan hati nuraniMemperlakukan manusia secara tidak manusiawi

  • Netherlands (Green), Belgium (Red), Oregon and Washington (Yellow)

  • 7. Pandangan dan Solusi Sebagai Dokter

  • Pandangan dan SolusiEuthanasia tidak diperbolehkan, namun dalam kondisi tertentu dan memenuhi berbagai syarat medis , agama dan hukum maka dengan terpaksa dilakukan Euthanasia Pasif.

  • KesimpulanPasien mengalami mati batang otak (MBO) yang secara medis telah dinyatakan mati , sehingga pencabutan alat diperbolehkan karena tidak melakukan tindakan pembunuhan , serta merupakan permintaan dari keluarga pasien atas dasar ekonomi.

  • SaranDokter wajib memberitahu kepada keluarga pasien mengenai keadaan medis pasien yang telah kehilangan fungsi batang otakDokter memberikan fakta mengenai Euthanasia sebagai bahan pertimbangan sebelum keluarga memutuskan untuk melakukan EuthanasiaJika keluarga pasien masih bersikeras untuk melakukan Euthanasia, dokter seharusnya berkonsultasi dengan rekan sejawat dan meminta legitimasi hukum dari badan hukum

  • SaranDokter wajib melakukan follow up kepada pasien meskipun sudah dirawat di rumah.Dokter memberikan dukungan moral kepada keluarga pasien

  • Daftar PustakaSunatrio S: Penentuan Mati/Pengakhiran resusitasi dan eutanasia pasif di ICU. Lokakarya Tentang Mati & Eutanasia Pasif, PKGDI 1986.Situs web Riset Euthanasia. http://www.euthanasia.com/ Situs web Peter Singer. http://www.princeton.edu/~psinger/http://www.bbc.co.uk/religion/religions/christianity/christianethics/euthanasia_1.shtmlwww.kalbe.co.id/...PernyataanIkatanDokterIndonesiaTentangMati.../15_PernyataanIkatanDokterIndonesiaTentangMatiBastaman, Hanna Djumhana, Integrasi Psikologi dengan Islam Menuju Psikologi Islami, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1995.

    ******