kekuatan ekonomi dunia islam

Upload: faaqihgroup

Post on 30-May-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Kekuatan Ekonomi Dunia Islam

    1/5

  • 8/14/2019 Kekuatan Ekonomi Dunia Islam

    2/5

    Bila dibagi penduduknya yang pada 2005 ditaksir 1,24 miliar didapatkanGDP/capita sebesar US$ 4.454/tahun, atau dengan kurs sekarang Rp 3,3

    juta/orang per bulan. Namun distribusi harta ini amat tidak merata.GDP/capita tertinggi diraih Uni-Emirat Arab (US$ 45.200/tahun atau Rp34 juta/bulan) dan terrendah di Somalia (US$ 600/tahun (Rp

    450.000/bulan).

    Luas wilayah 57 negara OKI ini adalah 32 juta km2, lebih luas dari ASatau Uni Eropa. Kepadatan penduduk rata-ratanya adalah 38 orang perkilometer persegi. Kepadatan tertinggi ada di Bahrain yang hanyanegarakota, yaitu 1055 jiwa per Km-persegi, diikuti Maladewa (933),Bangladesh (817) dan Palestina (626). Mereka harus berdesakan ditempat yang sempit, padahal bumi Allah sangat luas.

    Memang area luas ini baru bermakna bila produktif. Di satu sisi banyak

    bumi Islam itu berupa gurun pasir yang belum dihidupkan. Karena ituperlu ditinjau sejumlah indikator vital, seperti produksi minyak, bahanpangan, baja dan sebagainya.

    IndikatorProduk Vital

    Barangkali untuk analisis ekonomi yang komprehensif diperlukan seluruhparameter dalam statistik, namun mengingat tidak untuk setiap itemtersedia data di seluruh negara serta belum adanya pembobotan yangdisepakati, maka dipilih produksi minyak mentah sebagai sumber energi

    utama (meski di sejumlah negara tersedia sumber energi lain), lalu biji-bijian dan daging sebagai bahan pangan, dan baja untuk indikatorindustrialisasi.

    Produksi minyak mentah tahun 2004 total sekitar 9,2 Milyar Barrel pertahun. Kalau ini dibagi populasi, akan didapat angka 3,2 liter per orangper hari. Sekedar pembanding, di Indonesia saat ini yang penggunaanenerginya belum efisien, konsumsi BBM masih sekitar 0,82 liter per orangper hari.

    Sementara itu produksi biji-bijian makanan pokok adalah 240,3 juta ton.Kalau dibagi populasi, didapat angka 0,529 kg per orang per hari. Meskiini masih di bawah kebutuhan rata-rata (menurut FAO) yakni 750 gramper orang per hari, namun insya Allah ancaman kelaparan tidak terjadi.Apalagi teknologi pertanian masih bisa ditingkatkan dan umat Islam biasapuasa.

    Sementara itu untuk produksi daging ditaksir 19,5 juta ton. Kalau inidibagi dengan populasi, akan didapat angka 15,7 kg daging per orang pertahun, atau 42 gram per orang per hari. Sebuah angka yang lumayanuntuk komposisi gizi harian, mengingat sumber protein kita seharusnya

    bervariasi antara daging, ikan, unggas atau nabati.

  • 8/14/2019 Kekuatan Ekonomi Dunia Islam

    3/5

    Setelah energi dan pangan, baja adalah produk vital yang jadi modaldasar industri dan konstruksi. Produksi baja di dunia Islam ditaksir baru60 juta ton per tahun. Bila setengahnya dipakai untuk konstruksi(gedung, jalan, jembatan, jaringan listrik & telekomunikasi), mesinpabrik, kereta api, kapal dan persenjataan, lalu setengahnya untuk

    memproduksi mobil berbobot rata-rata 2 ton, maka ini baru menghasilkan15 juta mobil. Angka yang kecil untuk 1,2 milyar populasi, karena bilasatu keluarga rata-rata terdiri dari 4 orang, akan ada 300 juta keluarga.Jadi baru setelah 20 tahun setiap keluarga itu akan memiliki mobil baru.

    Kalau cerdas, keterbatasan produksi itu malah mendorong inovasi agarefisien, misal dengan transportasi massal kereta super ringan, ataumenggalakkan sepeda yang selain hemat juga baik untuk kesehatan.

    Kenyataannya, saat ini sumber daya negeri-negeri Islam banyak

    diekspor, sering dengan nilai tukar amat rendah karena kandunganteknologinya rendah. Contoh, tahun 1980, sebuah negeri muslimmenukar 12910 karung kopi untuk satu lokomotif dari Swiss. Tahun 1990,untuk lokomotif serupa mereka harus menukar 45800 karung!

    Neraca perdagangan dunia Islam sebenarnya positif (1042,9 Milyar US$ekspor - 733,7 Milyar US$ impor). Namun dari jumlah ini, yangmerupakan ekspor ke sesama dunia Islam hanya 113 Milyar US$ danimpor 118 Milyar US$. Jadi ketergantungan ke luar dunia Islam sangatbesar. Bila ini dibiarkan akan jadi kendala saat Kesatuan Islam di bawah

    Daulah Khilafah diserukan dan lalu diembargo dari luar.

    Sumber Daya Non-tangible

    Selain sumber daya yang terukur dalam bentuk materi, terdapat sumberdaya non-tangible yang tak dapat langsung terukur, misalnya SDMterdidik, organisasi (jejaring) dan informasi (pengalaman) yangterkumpul. Sumber daya ini terukur dengan melihat data penduduk melekhuruf, rasio yang masuk perguruan tinggi, bagian pemerintah padapenciptaan GDP dan distribusi penghasilan.

    Angka melek huruf pada orang dewasa di dunia Islam baru 69%! Inipunmasih dengan bahasa nasional masing-masing (Arab, Persi, Urdu, Turki,Perancis, Russia, Melayu, dll.).

    Sedang rasio yang dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi baru15% dari lulusan SLTA. Inipun masih di luar soal mutu asal-asalan daripendidikan sekuler yang kapitalistik.

    Bagian pemerintah dalam penciptaan GDP menggambarkan tingkatpartisipasi rakyat pada aktivitas ekonomi. Makin tinggi sharing

    pemerintah, makin rentan ekonomi negeri itu pada gejolak. Idealnyapemerintah bertindak mengatur urusan umat dengan syariat, bukan

  • 8/14/2019 Kekuatan Ekonomi Dunia Islam

    4/5

    sebagai pelaku bisnis yang bertindak dengan pertimbangan ekonomi. Didunia Islam, pemerintah rata-rata masih berperan hingga 35% dalamaktivitas ekonomi. Ekonomi Sudan atau Guyana yang dilanda perangbahkan praktis 100% mengandalkan pemerintah. Pemerintah Bruneimemegang 84% GDP karena produk utamanya minyak semua milik raja

    yang memerintah.

    Dalam hal ekonomi terkait SDA yang besar seperti minyak, angka-angkastatistik boleh jadi akan rancu antara pemerintahan feodalistik, sosialistikdan Islami, di mana minyak masuk kepemilikan umum yang harusdikelola pemerintah namun bukan terus dibisniskan.

    Partisipasi rakyat juga terlihat pada distribusi penghasilan. Kalaumenggunakan batas miskin tiap negara, maka angka kemiskinan rata-rata adalah 38,65%. Namun bila menggunakan standar Bank Dunia yaitu

    US$ 2 per orang per hari, maka 50% jatuh di bawah garis (UNDP HumanDevelopment Report 2006). Yang terparah Nigeria (92,4%), yang terbaikIran (7,3%)

    Menyatukan Ekonomi Dunia Islam

    Dengan berbagai cara, ekonomi dunia Islam ini telah berkali-kali dicobadisatukan. OKI telah gagal. Pakta selatan-selatan yang melibatkannegara-negara Amerika Latinpun gagal. Percobaan terakhir adalahdengan kelompok D-8 (Development-Eight), yang terdiri dariBangladesh,

    Indonesia,Iran,Malaysia, Mesir,Nigeria,Pakistandan Turki. Realitasnya,pengaruh D-8 ini bahkan lebih kecil dari kelompok semacam ASEAN,apalagi terhadap G-8, yakni negara-negara industri maju (AS, Canada,Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Jepang dan Russia) yang merupakan 65%dari ekonomi dunia.

    Penyebabnya kegagalannya terlalu banyak, mulai dari ego-nasionalismetiap negara, para pemimpinnya yang tidak benar-benar kapabel maupunindependen (menjadi boneka negara besar), hingga produk antar negarayang terlalu mirip sehingga tidak saling melengkapi.

    Tanpa suatu perubahan yang fundamental dalam cara berpikir di duniaIslam, yaitu cara berpikir tentang visi dan missi negeri mereka di dunia,rasanya sulit akan ada sinergi dari penyatuan ekonomi dunia Islam.

    Dengan perubahan paradigma itu akan ada upaya-upaya di masyarakattiap negeri untuk tak sekedar jadi lahan negara-negara maju, tetapi jadiagen perubahan ke dunia yang diridhai Allah. Perlahan namun pastimereka mereformasi cara berpikir, bersikap serta ikatan-ikatan yangselama ini menjadikan mereka berbangsa dan bernegara.

    Kemudian suatu negara yang masyarakat serta kekuatan politik-militernya paling siap, akan memimpin mendeklarasikan berdirinya

    http://en.wikipedia.org/wiki/Bangladesh/oBangladeshhttp://en.wikipedia.org/wiki/Bangladesh/oBangladeshhttp://en.wikipedia.org/wiki/Bangladesh/oBangladeshhttp://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia/oIndonesiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia/oIndonesiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Iran/oIranhttp://en.wikipedia.org/wiki/Iran/oIranhttp://en.wikipedia.org/wiki/Iran/oIranhttp://en.wikipedia.org/wiki/Malaysia/oMalaysiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Malaysia/oMalaysiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Nigeria/oNigeriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Nigeria/oNigeriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Nigeria/oNigeriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Pakistan/oPakistanhttp://en.wikipedia.org/wiki/Pakistan/oPakistanhttp://en.wikipedia.org/wiki/Pakistan/oPakistanhttp://en.wikipedia.org/wiki/Pakistan/oPakistanhttp://en.wikipedia.org/wiki/Nigeria/oNigeriahttp://en.wikipedia.org/wiki/Malaysia/oMalaysiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Iran/oIranhttp://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia/oIndonesiahttp://en.wikipedia.org/wiki/Bangladesh/oBangladesh
  • 8/14/2019 Kekuatan Ekonomi Dunia Islam

    5/5

    negara baru, Daulah Khilafah. Negara di saat awal akan menunjukkankinerjanya, sebagai negara yang adil dan benar-benar merdeka, sambilmengajak negeri-negeri muslim lain untuk bergabung. Ketika rakyatnegeri lain melihat bahwa dengan bergabung itu terbuka peluang luasuntuk berkehidupan yang lebih baik, maju dan kuat sehingga mampu

    memimpin dunia, mereka akan mendesak pemerintah masing-masinguntuk bergabung ke Daulah Khilafah.

    Satu demi satu negeri Islam akan masuk ke dalam Khilafah, seperti dulubergabungnya daerah-daerah Hindia Belanda ke Republik Indonesia, ataukini bergabungnya negara-negara Eropa ke Uni Eropa. Kekuatan duniaIslam yang bersatu di bawah Daulah Khilafah akan jadi realita, bahkanlebih besar lagi, jika sistem Islam telah mengoptimasi pengaturan seluruhpotensi alam maupun manusia di dalamnya, serta muslim-muslim terbaikyang selama ini ada di negara-negara maju ramai-ramai pulang untuk

    membaktikan dirinya demi kemuliaan Islam dan kaum muslimin.