kebangkitan ekonomi- dunia islam

66
KEBANGKITAN DUNIA ISLAM DALAM BIDANG EKONOMI PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM DALAM KONTEKS INDONESIA Oleh: Dr. EUIS AMALIA, M.Ag (Ketua Program Studi Muamalat/ Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) MAKALAH DISAMPAIKAN PADA SEMINAR KEBANGKITAN DUNIA ISLAM DALAM BIDANG EKONOMI Kampus As Syafi’iyah, Rabu, 18 Januari 2012

Upload: amiruddin-maulani

Post on 18-Jan-2016

116 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Presentasi

TRANSCRIPT

Page 1: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

KEBANGKITAN DUNIA ISLAM

DALAM BIDANG EKONOMI

PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM DALAM KONTEKS INDONESIA

Oleh:

Dr. EUIS AMALIA, M.Ag

(Ketua Program Studi Muamalat/ Ekonomi Islam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

MAKALAH DISAMPAIKAN PADA

SEMINAR KEBANGKITAN DUNIA ISLAM DALAM BIDANG

EKONOMI

Kampus As Syafi’iyah, Rabu, 18 Januari 2012

Page 2: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta2

Praktek Ekonomi Syariah pada masa awal Islam

1. Kebijakan ekonomi Rasul:

a. Penghapusan riba

b. Pengenalan etika bisnis dan transaksi syariah

c. Pendirian baitul mal

2. Masa Khilafah Umayyah

a. Melanjutkan fungsi baitul mal dlm mengatur sirkulasi keuangan

b. Muncul para banker individual (jihbiz/jahabiz) berfungsi sbg pemungut pajak, melayani kebutuhan uang masyarakat

3. Masa Khilafah Abbasiyah

a. Jihbiz masa al Muqtadir berfungsi sebagai bank: deposit, landing, pelayanan jasa spt cek, transfer dana antara pusat dan daerah, pembayaran gaji tentara

b. Masyarakat plural (suku Arab, Persi, Turki, Yahudi, Nasrani)

c. Para jihbiz didominasi oleh kaum Yahudi & Nasrani, al. Yosep Pinias, Harun bin Ibran, Ibrahim bin Yuhana, La’id & Ibnu Abi Isa

d. Praktek jihbiz melakukan sistem diskon rate (interest)

e. Lembaga jihbiz sbg tempat penyimpanan kekayaan yang aman termasuk bagi para wazir (pejabat) yang korup

Page 3: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam konteks ini Joshep Schumpeter mengatakan,

adanya “Great Gap” dalam sejarah pemikir ekonomi

selama 500 tahun yaitu masa yang dikenal sebagai the

dark ages. Dalam karyanya, “History of Economis

Analysis”, ia menegaskan bahwa pemikir ekonomi timbul

pertama kali di zaman Yunani Kuno pada abad 4 SM dan

bangkit kembali pada abad ke 13 M di tangan pemikir

skolastik Thomas Aquinas.

(Joseph A. Schumpeter, History of Economic Analysis, (New York: Oxford

University Press, 1954), h. 52.)

Page 4: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Masa kelahiran tokoh pemikir muslim yang menulis aspek Ekonomi:

a. fase I (…s.d 1059 M)/klasik : Abu Yusuf, Abu Ubaid, al Syaibani,

Yahya bin Umar, al Mawardi

b. fase II (1058-1446 M)/pertengahan: Ibnu Hazm, al Ghazali, Ibnu

Taimiyah, asy Syatibi,Ibnu Khaldun, al Maqrizi

c. fase III (1446-1932M)/moderen: syah Waliyullah, Muh. Iqbal, al

Maududi

Masa sekarang : MA Mannan, Monzer Kahf, Baqir Sadr dll.

4

Page 5: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta5

3. Pasca Abbasiyah

a.Awal abad 17 berdiri The Dawn of Modern Banking(Bank Modern) dipelopori oleh Yahudi

b.Dgn revolusi Perancis muncul kesadaran industrialisasi yang membutuhkan akumulasi modal sehingga lahir bank modern dgn sistem interest yg berkembang pesat sejalan dgn revolusi industri

c.Selama dua abad pertama kelompok Katolik menentang riba (usury) namun setelah itu mereka menerima interest sbg bukan riba

Page 6: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PENGEMBANGAN EKONOMI KONVENSIONAL

(MITOS KAPITALISME SMITHIAN)

1. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas;

2. Sumber-sumber ekonomi relatif terbatas berupa

memaksimumkan kepuasaan pribadi (utility maximization

of self interest);

3. Kompetisi sempurna (perfect competition);

4. Informasi sempurna (perfect information).

Manusia “rasional” semacam ini disebut sebagai homo economicus yg

berlawanan dengan homo ethicus. Pemikiran ini banyak menuai kritik dari

para pakar ekonomi konvensional sendiri dan juga dari para pakar ekonomi

Islam. Bahkan pernyataan yang cukup berani dikemukan oleh Paul Ormerod

dalam The Death of Economics (1994), mengatakan bahwa teori ekonomi

telah mati. Sejalan dengan pakar ekonomi Islam, Umar Vadillo (1991),

dalam bukunya The End of Economics: An Islamic Critique of Eonomics,

menyatakan bahwa ilmu ekonomi konvensional telah berakhir dan sebagai

solusinya adalah dibangun teori ekonomi Islam.

Page 7: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Teori Ekonomi dinyatakan mati karena :

1. Paradigmanya tidak mengacu pada kept. Individu, masyarakat, dan

negara

2. Teori Ekonomi tidak mampu menyeleraskan hub. Antara negara-

negara di dunia terutama negara maju vs neg. berkembang

3. Terlalaikannya kelestarian sumber day alam

4. Teori konvensional bertentangan dg semangat sustainable

development

5. Teori, model dan sistem ekonomi yg berlangsung hanya ditujukan utk

melestarikan kepent, negara-negara kaya (kapitalis), neg. maju

mengeksploitasi negara berkembang.

6. Tujuan setiap usaha maximization the satisfaction of wants yg

didukung oleh asumsi pasar perfect competition.

Page 8: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta8

• Kritik terhadap ekonomi konvensional

juga muncul dari kalangan ahli

konvensional yang memahami konteks

budaya Asia. Gunnar Myrdal (Swedia),

Hla Myint (Burma/Myanmar), dan

Amartya Sen (India), Amitai Etzioni.

Demikian pula para tokoh dari Indonesia

seperti Sukadji Ranuwihardjo, Rukmono

Markam, Mubyarto, dan Sri Edi

Swasono.

Page 9: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Amartya Sen adalah salah satu pendukung aliran pemikiran ekonomi

kritis Social Economics, dikatakannya, “menjauhkan ilmu ekonomi dan

etika telah memelaratkan kesejahteraan dan juga melemahkan landasan

keterkaitan yang erat antara deskriptif dan prediktif ilmu ekonomi.”

Sebagai ilmu moral, menurut Sen, ilmu ekonomi secara imperatif

mengenal keadilan (justice/fairness), peduli dengan persamaan

(equality) dan pemerataan (equity), mengedepankan kemanusiaan

(humanity), serta mengemban nilai-nilai agama (religious values).

Secara etikal mengenal dan menghormati kepentingan-kepentingan

bersama, seperti societal welfare, public needs, public interests,

solidarity, juga menghormati kepentingan-kepentingan individu seperti

kebebasan (liberty), kebahagiaan (happiness), bahkan the pursuit of

happiness, keadilan, kejujuran, compassion, goodness, altruism dan

semacamnya. Ilmu ekonomi bisa dikembangkan lebih produktif dengan

memberikan perhatian secara eksplisit terhadap pertimbangan etikal

yang membentuk tingkah laku (behaviour) dan penilaian (judgment).

Page 10: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Amartya Sen adalah salah satu pendukung aliran pemikiran ekonomi

kritis Social Economics, dikatakannya, “menjauhkan ilmu ekonomi dan

etika telah memelaratkan kesejahteraan dan juga melemahkan landasan

keterkaitan yang erat antara deskriptif dan prediktif ilmu ekonomi.”

Sebagai ilmu moral, menurut Sen, ilmu ekonomi secara imperatif

mengenal keadilan (justice/fairness), peduli dengan persamaan

(equality) dan pemerataan (equity), mengedepankan kemanusiaan

(humanity), serta mengemban nilai-nilai agama (religious values).

Secara etikal mengenal dan menghormati kepentingan-kepentingan

bersama, seperti societal welfare, public needs, public interests,

solidarity, juga menghormati kepentingan-kepentingan individu seperti

kebebasan (liberty), kebahagiaan (happiness), bahkan the pursuit of

happiness, keadilan, kejujuran, compassion, goodness, altruism dan

semacamnya. Ilmu ekonomi bisa dikembangkan lebih produktif dengan

memberikan perhatian secara eksplisit terhadap pertimbangan etikal

yang membentuk tingkah laku (behaviour) dan penilaian (judgment).

Page 11: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bagi Sen, negara mempunyai peranan besar dalam menciptakan

kesejahteraan dan kebebasan. Peran negara tidak bisa dihapuskan.

Dia menentang ide meminimalkan peran negara. Peran negara dan

intervensi negara dibutuhkan sesuai kebutuhan. Di samping itu Sen

juga mempunyai teori collective action (pilihan bersama) dan

gagasannya mengenai public action (aksi publik) sebagai variabel

dalam pemberantasan kemiskinan, penanggulangan kelaparan dan

perluasan pendidikan. Dia juga berjasa dalam menggali dan

mengembangkan gagasan tentang indeks perkembangan manusia

(human development index).

(Amartya Sen, On Ethics and Economics terjemahan oleh Rahmani

Astuti dalam Masih Adakah Harapan Bagi Kaum Miskin (Bandung:

Mizan, 2001), h. xxi.

Sen, On Ethics and Economics terjemahan oleh Rahmani Astuti

dalam Masih Adakah Harapan Bagi Kaum Miskin , h. 6.)

Page 12: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta12

Development of Islamic Economics

1930’s-40’s fiqh and kalam ----1950’s-early 60’s ---1970’s-80’s

Economic

teachings &

principles of

Islam

Islamic Ecomics

Islamic Economic

System

Writings on

Islamic

Economics

Jurist

modernist

Western-trained

Muslim economicst

legalistik

Answer problems of

today

Economic

system and

analysis

Page 13: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

G3 PEMAKNAAN EKONOMI ISLAM

EKONOMI

ISLAM

TEORI/ NILAI/

AJARAN

SISTEM/

PENGATURAN/

KEBIJAKAN

PEREKONOMIAN

UMAT ISLAM/

AKTIVITAS EKONOMI

UMAT ISLAM

Page 14: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta14

Definisi Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari masalah-masalah

ekonomi masyarakat dalam perspektif nilai-nilai Islam (Mannan, 1986: 18)

Ekonomi Islam adalah: cabang ilmu yang membantu merealisasikan

kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang

langka, sejalan dengan ajaran Islam tanpa membatasi kebebasan individu

ataupun menciptakan ketidakseimbangan makro dan ekologis (Chapra,

1996: 33)

Ekonomi Islam adalah suatu aplikasi petunjuk dan aturan syariah yang

mencegah ketidakdilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber

potensial agar memenuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan

kewajibannya kepada Allah dan Masyarakat. (Hasanuzzaman, 1984:18)

Ekonomi Islam adalah suatu kajian studi bersifat universal artinya tidak

terkait dengan sebuah ideologi tertntu. Ia dapat dikembangkan dan

diadopsi dari mananpun selama tidak kontraproduktif dengan sistem

ekonomi yang diatur Islam (An Nabhani (1990).

DEFINISI ILMU EKONOMI ISLAM

Page 15: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta15

3 Kategori pemikir muslim di bidang ekonomi

menurut Aslem Haneef

• pakar bidang fiqih atau hukum Islam (sehingga pendekatan yang dilakukan adalah legalistik dan normatif)

• kelompok modernis yang lebih berani dalam memberikan interpretasi terhadap ajaran Islam (agar dapat menjawab persoalan yang dihadapi masyarakat kini)

• para praktisi atau ekonom muslim berlatar belakang pendidikan Barat (yang mencoba menggabungkan pendekatan fiqih dan ekonomi sehingga ekonomi Islam terkonseptualisasi secara integrated atau dengan kata lain mereka berusaha mengkonstruksi ekonomi Islam seperti ekonomi konvensional tetapi dengan mereduksi nilai-nilai yang tidak sejalan dengan Islam dan memberikan nilai islam pada analisis ekonominya)

Page 16: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta16

Perkembangan Sistem Keuangan Syariah di

Dunia Abad 20

Usaha awal mengembangkan bank Islam di TimurTengah mulai thn 1950-an & 1960-an, dilakukan oleh al:

Anwar Iqbal Qureshi tahun (1967), mendiskusikan ttgbank bebas bunga dlm artikel Islam and The Theory ofInterest & Al Maududi ttg Risalah Riba, Muhammad Uzair(ekonom profesional) merumuskan teori bank Islam dlmbuku A Groundwork for Interest free banking, Baqir asSadr tahun (1973) menulis Iqtishaduna, MN Siddiqi(1983) ekonom Pakistan, Ahmad al Najjar (1985) mrpkpemimpin Mesir yg pertama kali melakukan eksperimenbank Islam, Islamic Rural Bank Mith Ghamr Local Savingsejak 1963.

Page 17: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PERKEMBANGAN SISTEM KEUANGAN SYARIAH DI DUNIA ABAD 20

TAHUN TOKOH JUDUL KETERANGAN

1967 Anwar Iqbal QureshiIslam and The Theory

of Interest

Muhammad UzairA Groundwork for

Interest Free Banking

teori Bank

Islam

1973 Baqir as Sadr Iqtishaduna

1994 Maududi The Theory of Interest

Page 18: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta18

Kemunculan Ekonomi Islam

• Awal perkembangan ekonomi syariah karena kajianpemikir Islam tentang konsep pelarangan riba vs.perbankan konvensional yang sangat mapan

• Praktek bunga pada bank konvensional banyakmenimbulkan kemudharatan dan kedzaliman

• Persepsi sebagian besar masyarakat memahamiekonomi syariah sebatas perbankan syariah

• Para pakar ekonomi kontemporer mengkonstruksiekonomi syariah sebagai disiplin ilmu yang berdirisendiri

Page 19: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta19

Menurut Abdullah Said, faktor-faktor yg melatarbelakangi

munculnya bank-bank Islam antara thn 1960-an & 1970-

an, al.:

1.Upaya neo revivalis dlm memahami hukum bunga sbg

riba

2. Adanya kekayaan negara yg melimpah dg naiknya

harga minyak di pasaran dunia

3. Penerimaan interpretasi ttg riba untuk dipraktekkan

oleh bbrp negara muslim sbg bentuk kebijakan

Page 20: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KAUM MODERNIS & NEO REVIVALIS

Para pendukung neo revivalis yang belakangan juga cukup

banyak pengikutnya di Indonesia berpendapat bahwa bunga

bank termasuk riba dan menyarankan untuk mendirikan bank

tanpa bunga. Sementara kelompok modernis berpendapat

bahwa tidak semua bentuk bunga termasuk kategori riba, jika

bunga yang dimaksud menimbulkan ketidakadilan maka itu

termasuk riba.

Meskipun pernyataan neo revivalis tidak mendapat

tanggapan dari para elit politik sebelum tahun 1960-an namun

telah membawa pengaruh pada tata aturan hukum di beberpa

negara muslim yang telah menganggap bunga adalah riba.

Pada tahun 1970-an sejalan dengan booming harga minyak,

bank-bank Islam merupakan pilihan investasi dan sekaligus

menjawab perdebatan tentang bunga.

Page 21: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ILMU

& SISTEM EKONOMI ISLAM

Ada 2 pola kegiatan pemikiran ekonomi di dunia Islam.

Pertama adalah pola ideal yakni sistem ekonomi Islam

yang lebih komprehensif dan holistik sebagai agenda

jangka panjang dan hal ini diupayakan secara terus-

menerus.

Kedua adalah pola pragmatis yaitu mengembangkan

sistem yang bersifat parsial dan satu aspek saja, dalam hal

ini lembaga keuangan syariah (perbankan syariah).

Page 22: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

TAHUN BANK NEGARA KETERANGAN

1963 Islamic Rural Bank Mesir

Hanya beroperasi di perdesaan Mesir & berskala kecil dan

tidak terkait dgn persoalan kenaikan harga minyak di

pasaran dunia, namun lembaga ini mampu menjadi pemicu

yg sangat berarti bagi pertumbuhan finansial dan ekonomi

Islam (Ahmad el Najjar, Bank Bil Fawaid ka Tanmiyyah al

Iqtishadiyyah, (Jeddah: King Abdul Aziz University Press,

1972).

1971 Bank Sosial Nasser

1975 Bank Pembangunan Islam

1975 Bank Islam Dubai

1977 Bank Islam Faisal Sudan

1977 Kuwait Finance House Kuwait

1978 Faisal Islamic Bank

1979 Islamic Banking BahrainBanyak rich individual midle east mengalihkan uang mereka ygdisimpan di New York, Eropa, Tokyo, Singapura ke bank ini.

1980 Bank Islam Internasional

1984 Iran

Ayatullah Khumaini memberlakukan seluruh bank di Iran

beroperasi dengan sistem syariah (1979) dan berlaku riil

pada 1984

PERKEMBANGAN BANK ISLAM

TIMUR TENGAH

Page 23: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

TAHUN BANK NEGARA KETERANGAN

1984Bank Islam Malaysia

BerhardMalaysia

Tidak ada rich individual seperti di Timur

Tengah sehingga BIMB bisa

berkembang pesat justru karena

kreativitas mereka (para Bankir Islam

tsb) dalam bersaing dengan perbankan

konvensional karena inovasi mereka

menciptakan produk-produk sesuai

dengan kebutuhan sosial ekonomi

masyarakat. Pelopor: kalangan middle

class yang mulai sukses dengan

semangat keagamaan yang baik.

Bahkan nasabahnya saat ini bukan

hanya kelompok muslim yang

mengharamkan bunga tetapi juga

nasabah rasional (yang tidak

mempersoalkan halal atau haramnya

bunga) tetapi lebih melihat tingkat return

yang diberikan BIMB.

PERKEMBANGAN BANK ISLAM

MALAYSIA

Page 24: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

TAHUN BANK NEGARA KETERANGAN

1930 Amerika & Eropa

Terjadi proses disintermediasi keuangan , maksudnya

beralihnya masyarakat dari bentuk-bentuk penyaluran

dana melalui perbankan komersial. Masyarakat Amerika

& Eropa mulai merasakan tingkat kredibilitas bank-bank

konvensional rendah, seringkali return yang diperoleh

tidak sebanding dengan resiko. Dari sisi pengusaha

menilai bahwa meminjam pada bank komersial lebih

mahal dan mereka merasa memiliki kesempatan untuk

meminjam langsung kepada masyarakat sehingga

biayanya lebih murah (misalnya melalui right issue,

initial public offering, go public dll.) Bank komersil sendiri

mengalami krisis negatif spread dan kalah bersaing

dengan reksadana yang tumbuh pesat di Amerika.

Kondisi ini juga turut memicu munculnya Bank-bank

Syariah di Amerika dan Eropa.

1981 -1985

Qatar, Bangladesh, Senegal, Guinea, Denmark, Cina, New Zealand, Turki, Amerika, Inggris, Yordania, Tunisia, Mauritania

Total Bank Islam yang berdiri periode ini sebanyak 24 bank.

PERKEMBANGAN BANK ISLAMAMERIKA, EROPA &

LAINNYA

Page 25: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta25

Sejak thn 1981-1985 sekitar 24 bank Islam &

lembaga keuangan lain, telah didirikan di

Qatar, Sudan, Bahrain, Malaysia, Bangladesh,

Senegal, Guinea, Denmark, Cina, Selandia

Baru, Turki, Amerika, Inggris, Yordania,

Tunisia, Mauritania

Pendirian bank-bank Islam tsb mrpk jawaban

dari perdebatan para pemikir muslim ttg

hukum bunga bank yg merupakan riba

Page 26: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Menurut laporan tahunan Islamic

Development Bank (IDB) 2009,

diperkirakan industri perbankan syariah

tumbuh lebih dari 15 persen per tahun

dengan jumlah institusi keuangan syariah

lebih dari 300 tersebar di lebih 75 negara

dengan perkiraan total aset 500 miliar

dolar atau sekitar Rp 4.600 triliun

PERKEMBANGAN BISNIS

KONTEMPORER

Page 27: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta27

Akar Historis Gerakan Umat Islam Indonesia

dalam bidang Ekonomi

Sistem ekonomi syariah sesungguhnya telah lama dipraktekkan& melembaga jauh sebelum sistem kapitalis dikenal bangsaIndonesia melalui pedagang Eropa abad XVII.

Pd masa penjajahan telah lahir kesadaran kelompok muslimdlm bentuk organisasi untuk melawan dominasi ekonomi olehEropa & Timur asing (Cina): H. Samanhudi, SDI di Batavia(1909) & di Solo dan Bogor (1911), PersyarikatanMuhammadiyah, Ahmad Dahlan, 1912, Syarikat Islammendirikan koperasi dgn sistem qiradh/ syirkah, kalanganahlussunnah wal jamaah sebelum NU (1926) berdiriNahdatutujjar (kebangkitan kaum pedagang). Selain berdakwahorganisasi ini mengembangkan gerakan sosial ekonomi, al.koperasi tanpa berlabel Islam dan tidak berbentuk pemikiran ygsistematis.

Page 28: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta28

Pasca kemerdekaan, Islam sbg gejala pemikiran ekonomi tdk begitu tampak, tetapi ada beberapa hal yg patut dicatat.

1.Pembahasan tentang hukum bunga dan lembaga

perbankan dikaitkan dengan hukum riba

2. Penghimpunan & pendayagunaan zakat untuk sosial

ekonomi

3. Kajian Islam tentang etos kerja dan ekonomi

Perkembangan pemikiran ekonomi Islam secara sistem baru tampak sesudah orde baru itupun baru pada dasawarsa 80-an

Page 29: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta29

PERKEMBANGAN EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA

PADA MASA KONTEMPORER

Awal Pendirian Bank Syariah di Indonesia

Secara nasional perkembangan ekonomi Islam diwarnai oleh

perkembangan pemikiran ekonomi syariah dunia dan permikiran

tentang perbankan syariah,pendirian bank syariah diawali dengan

berdirinya 3 BPRS di Bandung pada tahun 1991. Selain itu juga

berdiri PT BPRS Hareukat di NAD.

Prakarsa pendirian bank syariah di Indonesia oleh MUI melalui

lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua, Bogor, 18-20

Agustus 1990. Hasil ini dibahas mendalam dalam Munas IV MUI di

Hotel Sahid Jaya, Jakarta 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan amanat

munas IV MUI dibentuk tim kerja untuk mendirikan Bank Syariah di

Indonesia sehingga PT BMI berdiri tahun 1991 dan beroperasi pada

tahun 1992.

Page 30: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta30

Regulasi Bagi Bank Syariah:UU No. 72 tahun 1992 tentang Perbankan menetapkan bahwa

perbankan di Indonesia menganut dual banking system.

1. UU no. 10 tahun 1998 penyempurnaan dari UU di atas,peraturan pelaksanaannya dituangkan dalam Surat KeputusanDirektur Bank Indonesia dan dikuatkan dalam bentukPeraturan Bank Indonesia. Penggunaan istilah bank syarihsudah tegas disebutkan “Bank berdasarkan prinsip syariah”dan pada pasal 1 butir 13 disebutkan berlakunya hukum Islamsebagai dasar transaksi di perbankan syariah

2. Teknis operasional produk dan transaksi syariah yangdigunakan pada bank syariah datur oleh Fatwa Dewan SyariahNasional (DSN) MUI.

3. Eksistensi bank syariah diperkuat dengan adanya UU No. 23tahun 1999 tentang Bank Indonesia yang memungkinkankebijakan moenter berdasrkan prinsip syariah.

4. Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Page 31: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dengan telah diberlakukannya Undang-

Undang No.21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16

Juli 2008, maka pengembangan industri

perbankan syariah nasional semakin

memiliki landasan hukum yang memadai

dan akan mendorong pertumbuhannya

secara lebih cepat lagi.

Page 32: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Undang-undang Bank Syariah

(2008)• Selain melalui office channeling, Bank Konvensional

hanya diperkenankan mengubah kegiatan usahanya

berdasarkan Prinsip Syariah dengan izin Bank

Indonesia. Termasuk kedalam hal yang berkaitan

dengan pendirian Bank Umum Syariah. Bank Umum

Konvensional yang akan melakukan kegiatan usaha

berdasarkan Prinsip Syariah wajib membuka UUS di

kantor pusat Bank dengan izin Bank Indonesia.

Kemudian, Bank Umum Syariah tidak dapat dikonversi

menjadi Bank Umum Konvensional. Begitu juga

dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tidak dapat

dikonversi menjadi Bank Perkreditan Rakyat.

Page 33: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

TAX NEUTRALITY

• Kebijakan tax neutrality ini merupakan

kebijakan untuk memberikan kesetaraan

atau level playing of field antara perbankan

syariah dengan bank konvensional.

• Pemerintah membebaskan segala transaksi

perbankan syariah dari pungutan pajak

pertambahan nilai (PPN) perbankan syariah

yang selama ini dikenakan PPN 10%, guna

menyetarakan hak dengan perbankan

konvensional yang selama ini justru

dibebaskan.

Page 34: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta34

Kebijakan BI yang Mendukung Pertumbuhan

KEBIJAKAN BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH

Modal minimum untukpendirian bank baru

Rp 3 triliun Rp 1 triliun Bila melalui spin off UUS: awal hanya Rp500 milyar, sisanya dipenuhi dlm 10 th.

Jenis kantor KP, KC, KCP, K Kas. KP, KC, KCP, K Kas, UUS, Delivery Channel/Office Channeling.

Usaha Hanya banking Termasuk gadai

Sosialisasi /edukasi publik

Umum (Ayo ke Bank; 3P; Tabunganku) dan berlaku untuk semua jenis bank

Terdapat sosialisasi khusus syariah dgn grand strategy iB Perbk Syariah dgn PDB

PersyaratanDireksi UntukKonversi

Mayoritas Anggota Direksiwajib memiliki pengalamanmin 4 thn sekurang-kurangnyasebagai Pejabat Eksekutif diPerbankan dimana minimal 1 thn sebagai Pejabat Eksekutifpada BUS dan/atau UUS.

Bagi BUS yang didirikan melaluiproses perubahan kegiatanusaha, untuk pertama kalinyahanya diwajibkan bagi 1 calonanggota Direksi (wajibdisesuaikan dengan ketentuansetelah 2 thn).

Page 35: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta35

Kebijakan BI yang Mendukung Pertumbuhan

KEBIJAKAN BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH

Aktivitas usahayang luas

Kegiatan perbankan Bank Syariah dan UUS diperkenankan melaksanakankegiatan berbasis sewa menyewa(ijarah) dan berbasis gadai (rahn)

ManajemenRisiko

Bank Umum Konvensional wajib menerapkan manajemen risiko untuk keseluruhan jenis risiko (8 jenis risiko)

Bank Syariah wajib menerapkanpaling kurang untuk 4 jenis risiko(risiko kredit, risiko pasar, risikolikuiditas dan risiko operasional).

Pengembangan Human Capital

Sertifikasi Sertifikasi , Pendidikan level Eksekutif, Pendidikan level officer, optimalisasi penggunaan dana 5% pengembangan SDM, bantuan TOT ke berbagai PT.

Antar kelembagaan

Linkage program Linkage program, competition strategy, pembentukan segmant champions, kerjasama cross sector (ZIS dan dana voluntary lain).

Page 36: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PERTpPERUMBUHAN & PERKEMBANGAN LEMBAGA

KEUANGAN SYARIAH

Indikator Perbankan

Syariah2001 2006 2010

2011

(Sept)

Islamic Bank (BUS) 2 3 11 11

Islamic Banking Unit (UUS) 3 20 23 23

Islamic Rural Bank (BPRS) 80 105 151 154

Total Offices 102 1.092 1.796 2.028

Assets of BUS (IDR) 2.7 T 26.7 T 97.5 T 116.8 T

Funding of BUS (IDR) 1.8 T 20.6 T 76 T 92T

Financing of BUS (IDR) 2.0 T 20.4 T 68.1 T 90.5 T

Number of Account (mio) 0,33 1,99 6,05 8.5

Assets of BPRS (IDR) 0.8 T 2.7 T 3.1 T

Funding of BPRS (IDR) 0.5 T 1.6 T 1.8 T

Financing of BPRS (IDR) 0.6 T 2 T 5. T

Page 37: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 37

PERKEMBANGAN EI DI INDONESIA

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

DI INDONESIA

Riel Sector

(economic growth)

Bank Syariah

Finance

Company

Syariah

Insurance

Syariah

Fund

Syariah

Bond

Islamic capital

Market

Islamic

Social Sector

(ZISWaf)

Bank IndonesiaMOF BAZNAS

BAPEPAM/SC

FATWA of DEWAN SYARIAH NASIONAL

Page 38: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Saat ini, menurut Biro Perasuransian Bapepam-LK

telah berdiri 45 lembaga asuransi syariah yang terdiri

dari 42 perusahaan asuransi syariah dan 3 (tiga)

perusahaan reasuransi syariah. Dari 42 perusahaan

asuransi syariah tersebut, tiga perusahaan asuransi

yang murni syariah, sedangkan 39 perusahaan

merupakan unit/windows asuransi syariah. Asset

asuransi syariah, menurut Kepala Biro Perasuransian

Bapepam-LK, per September 2010 naik menjadi 1

trilyun dari akhir tahun 2009. Total aset asuransi

syariah Desember 2009 tercatat Rp 3 trilyun, dan

pada September 2010 nilai asetnya telah meningkat

menjadi Rp 4 Trilyun atau naik sekitar 1,9 persen dari

total aset seluruh asuransi yang nilainya Rp 214

trilyun. 38

ASURANSI

Page 39: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Di bidang pasar modal sejak tahun 2001

Bursa Efek Jakarta telah mengeluarkan

Jakrta Islamic Index (JII) yang diharapkan

menjadi acuan untuk investasi di pasar

modal yang sesuai dengan prinsip syariah.

Saat ini telah ada pula indeks saham

syariah Indonesia (ISSI).

39

PASAR MODAL

Page 40: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Pada tahun 2010 terdapat 11 SBSN (Surat

Berharga Syariah Negara), Sukuk/Obligasi

Syariah (OS) = 30 seri, Unit Penyertaan

Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa Dana

Syariah 49 unit (7,75 persen dari seluruh

reksa dana yang ada) terdiri dari: Reksa dana

Saham Syariah 10 unit, Reksa dana

Campuran Syariah 15 unit, Reksa dana

Pendapatan tetap Syariah 8 unit, Reksa dana

Indeks Syariah 1 unit, Reksa dana Terproteksi

Syariah 3 unit.

40

Page 41: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Total NAB RD Syariah Rp 5,775 Triliun (3,68 persen dari

seluruh NAB Reksadana) dengan komposisi: RD syariah

campuran Rp 1,076 T, RD Syariah Indeks Rp 205,49 M,

RD Syariah Pendapatan Tetap Rp 465,698 M, RD

Syariah Saham Rp 1,8 T, RD Syariah Terproteksi

Rp 2,227 T. Sementara Emiten syariah yang tercatat di

bursa (listing) pun sudah mencapai 213 emiten, 3

emiten perusahaan public syariah, sedangkan Emiten

syariah tidak listing ada 9 emiten. Maka total

Daftar Efek Syariah pada tahun 2010 mencakup 225

Emiten.

41

Page 42: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di

Jakarta dengan nama Unit Layanan Gadai

Syariah ( ULGS) Cabang Dewi Sartika di

bulan Januari tahun 2003. Menyusul kemudian

pendirian ULGS di Surabaya, Makasar,

Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di

tahun yang sama hingga September 2003.

Masih di tahun yang sama pula, 4 Kantor

Cabang Pegadaian di Aceh dikonversi menjadi

Pegadaian Syariah.

42

PEGADAIAN SYARIAH

Page 43: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Portofolio pinjaman qardh sebagai akad

yang digunakan pada produk Rahn

Emas sangat diminati di Bank Syariah

mencapai Rp. 7,36 triliyun naik hingga 3

kali lipat disbanding dengan periode

yang sama dengan tahun sebelumnya

yang sebesar Rp. 2,44 triliyun.

43

Page 44: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)

dalam hal ini adalah BPRS, BMT, Koperasi

Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Dengan

terbitnya Kepmenegkop Nomor

91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Koperasi

Jasa Keuangan Syariah (KJKS)/Unit Jasa

Keuangan Syariah maka koperasi syariah

mempunyai status hukum walaupun baru

setaraf Keputusan Menteri. Tidak ada data

base yang pasti diperkirakan 3000-an

44

LKMS-BMT/KJKS

Page 45: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• Badan Amil Zakat (BAZ) untuk institusi

pemerintah dan LAZ (Lembaga Amil Zakat)

untuk swasta dengan pengaturannya

didasarkan pada UU pengelolaan Zakat No

38. tahun 1998. Undang-uindang ini

diamandemen menjadi Undang-undang no 23

Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Pada tahun 2011 penerimaan zakat nasional

sekitar 1,8 triliun

45

BAZ/LAZ

Page 46: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

• pengembangan wakaf dalam menunjang

perekonomian umat telah semakin pesat

dengan dikeluarkannya UU tentang

Wakaf No. 41 tahun 2004 antara lain

mengatur tentang wakaf tunai, yaitu

benda wakaf berupa aset produktif

berupa uang, surat berharga, deposito,

hak cipta intelektual dan lain-lain yang

bernilai.

46

LEMBAGA WAKAF

Page 47: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

POTRET PENDIDIKAN TINGGI EKONOMI ISLAM DI INDONESIA

PTAI Fakultas Program Studi Konsentrasi Jenjang

UIN Syarif

Hidayatullah

Jakarta

Syariah dan

Hukum

Muamalat (Ekonomi

Islam) (144-155

SKS)

Perbankan

Syariah

S1

Asuransi

Syariah

S1

Manajemen

Zakat dan

Wakaf

S1

Ekonomi dan

Bisnis

1. Manajemen Keuangan

Syariah

S1

2. Akuntansi Akuntansi

Syariah

S1

3. Studi

Pembangunan

Ekonomi Islam S1

UIN Sunan

Kalijaga Jogja

Syariah 1. Jurusan Muamalat

(157 SKS)

S1

2. Program Studi

Keuangan Islam

(155 sks)

S1

3. Ilmu Hukum Hukum Bisnis

(148) sks

(Ada beberapa

mata kuliah

terkait hukum

bisnis Islam)

S1

Page 48: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PTAI Fakultas Program Studi Konsentrasi Jenjang

UIN Sunan

Gunung Djati

Bandung

Syariah Muamalah S1

Manajemen

Keuangan

Syariah

D3

UIN Maulana

Malik Ibrahim

Malang

Syariah Hukum Bisnis

Syariah (160 sks)

S1

Ekonomi 1. Manajemen

(160 sks)

S1

2. Akuntansi (160

sks)

S1

3. Perbankan

Syariah

D3

UIN Sultan

Syarif Qasim

Riau

Syariah dan

Ilmu Hukum

Ekonomi Islam

(148 sks)

S1

UIN Alaudin

Makasar

Syariah dan

Hukum

Ekonomi Islam

(148 sks)

S1

IAIN Walisongo Syariah Muamalat

(Ekonomi Islam)

S1

Muamalat

(Hukum Ekonomi

Islam)

S1

Page 49: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PTAI Fakultas Program Studi Konsentrasi Jenjang

IAIN Sunan

Ampel Surabaya

Syariah Jurusan

Muamalah

Program Studi

Ekonomi Syariah

(149 sks)

S1

IAIN Sumatera

Utara Medan

Syariah Muamalat

(Hukum Ekonomi

Islam)

S1

Ekonomi Islam 1. Manajemen

Islam

S1

2. Perbankan

Islam

S1

3. Akuntansi

Islam

S1

Manajemen

Perbankan dan

Lembaga

Keuangan

Syariah

D3

IAIN Raden

Fatah

Palembang

Syariah 1. Muamalat S1

2. Ekonomi Islam

(146 SKS)

S1

3. Perbankan

Syariah

D3

Page 50: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendidikan Ekonomi Islam di Perguruan Islam Swasta

PT/ST Fakultas Program Studi Konsentrasi Jenjang

YARSI Ekonomi Manajemen Berupa 16 Mata Kuliah

Ekonomi Islam (34 sks)

S1

Akuntansi Mata Kuliah Integrasi

dengan ada tambahan

mata kuliah lain (27

sks).

S1

UII Jogjakarta Ekonomi Ilmu Ekonomi Ekonomi dan

Perbankan Syariah

(148 sks)

S1

UMI Makasar Akuntansi Belum ada mata kuliah

mandiri tetapi bersifat

terintegrasi dalam

mata kuliah keislam

(30 sks)

S1

Ilmu Manajemen Belum ada mata kuliah

mandiri tetapi bersifat

terintegrasi dalam

mata kuliah keislam

(30 sks)

S1

UMJ Ekonomi Manajemen

Akuntansi Akuntansi syariah S1

Agama Islam Muamalat S1

Page 51: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PT/ST Fakultas Program Studi Konsentrasi Jenjang

UHAMKA Ekonomi Manajemen S1

Akuntansi S1

FAI Muamalat/Ekonomi

Islam

S1

STEI AHMAD

DAHLAN

Ekonomi Ekonomi Islam Perbankan Syariah (16

sks)

S1

Investasi Syariah (16

sks)

S1

Kewirausahaan(16

sks)

S1

STEI TAZKIA Bisnis dan

Manajemen Syariah

(157 sks)

Keuangan dan

Perbankan Syariah

S1

Pemasaran dan

Kewirausahaan Islam

S1

Asuransi dan

Reasuransi Islam

S1

Akuntansi Islam

(157 sks)

Sistem Informasi S1

Auditing S1

Ilmu Ekonomi Islam

(157 sks)

Ekonomi

Pembangunan

S1

Keuangan dan

Moneter

S1

Page 52: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PT/ST Fakultas Program Studi KonsentrasiJenjan

g

STIE JOGJA Manajemen syariah

(148 SKS)

Manajemen

Perbankan

S1

Manajemen Bisnis

Islam

S1

STEI SEBI Perbankan Syariah

(145 sks)

S1

Akuntansi Syariah

(145 sks)

S1

Page 53: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendidikan Ekonomi Islam di Perguruan Tinggi Umum (PTU)

PTU Fakultas Program Studi Konsentrasi Jenjang

Universitas

Trisakti

Ekonomi Akuntansi Ekonomi dan Keuangan

Syariah (12 SKS) dan

Mata kuliah prasyarat (15

SKS), Konsentrasi ini

bersifat lintas

jurusan/prodi

S1

Manajemen Idem S1

Ilmu Ekonomi Idem S1

Keuangan dan

Perbankan Syariah

(110 SKS)

D3

Magister Akuntansi Akuntansi & Keuangan

Syariah (48 sks)

S2

Magister Ilmu

Ekonomi

Konsentrasi Ekonomi dan

Keuangan Syariah (48

sks)

S2

Doktor Ilmu

Ekonomi

Konsentrasi Ekonomi dan

Keuangan Syariah

S3

Universitas

Airlangga

Ekonomi Ekonomi

Pembangunan

S1

Manajemen S1

Akuntansi S1

Ekonomi Islam (144

SKS)

S1

Ilmu Ekonomi Islam S3

Page 54: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PTU Fakultas Program Studi Konsentrasi Jenjang

UGM Ekonomika

dan Bisnis

Akuntansi

Manajemen Manajemen Syariah (114

sks)

D3

Ekonomika terapan

Ekonomi Islam Ekonomi Islam (51 sks) S2

UNHAS Ekonomi Ilmu Ekonomi Baru berupa mata kuliah:

Ekonomi Syariah

S1

Manajemen S1

Akuntansi Mata Kuliah: Akuntansi

Syariah

S1

UNDIP Ekonomi Manajemen Baru berupa mata kuliah

pilihan, yaitu manajemen

lembaga keuangan

syariah (3 sks)

S1

Akuntansi Berupa mata kuliah

pilihan: Akuntansi syariah

(3 sks)

S1

Ekonomi

Pembangunan

Berupa mata kuliah

pilihan: Ekonomi Islam (3

sks), dan Lembaga

Keuangan Syariah (3 sks)

S1

Page 55: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PTU Fakultas Program Studi Konsentrasi Jenjang

UI Ekonomi Ilmu Ekonomi Baru bersifat mata kuliah

(9 sks): Ilmu Ekonomi

Islam, Moneter Islam,

Ekonomi Syariah

Manajemen Mata kuliah pilihan:

Manajemen Keuangan

Syariah, Manajemen

Perbankan Syariah,

Pemasaran LKS

Akuntansi Mata kuliah: Akuntansi

Syariah

STEKPI Manajemen Berupa Mata Kuliah:

Manajemen Perbankan

Syariah’; Akuntansi dan

analisa laporan keuangan

syariah;Seminar

Perbankan Syariah (10

SKS)

Page 56: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Struktur Program Kur. EI : Suatu

PerbandinganIIIE

Islamabad

IIU Malaysia Imam

Muhammad

Univ. Riyat

Imam Sadiq

Univ Tehran

Durasi program 4 tahun 4 tahun 4 tahun 5 tahun

Bahasa Pengajaran Inggris/ Arab Inggris/ Arab Arab Persia

Kredit yang diperlukan

1. MK Syari’ah (%)

2. MK Ilmu Ek. (%)

3. MK Penunjang (%)

4. MK Bahasa (%)

216

39 (18,05%)

84 (38,88%)

24 (11,11%)

69 (31,94%)

134

28 (20,90%)

63 (47,01%)

27 (20,14%)

16 (11,95%)

154

64 (41,85%)

43 (28,10%)

21 (13,72%)

25 (16,33%)

200

69 (34,50%)

45 (22,50%)

8 (4,00%)

78 (39,00%)

Jumlah mata kuliah 56 48 59 82

Rata-rata jumlah mata

kuliah dalam satu

semester

7 6 7,4 8,2

Rata-rata jumlah jam

pengajaran tiap minggu

27 17 19 20

Page 57: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LANJUTAN….

Thn SLTA D3 S1Ekonomi

S1Hukum

S1Fisip

S1P’tanian

S1Teknik

S1Syariah

S2

2009 6,2% 18,7% 38,0% 6,2% 5,2% 4,9 % 7,6% 9,1% 4,1%

2008 5,3% 12,1% 39,1% 7,2% 6,8% 6,3% 9,2% 8,6% 5,3%

Tabel 1. Latar Belakang Pendidikan Para Pegawai Bank Syariah

Sumber: Data Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2010

Page 58: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kebutuhan dan Penyediaan SDM Syariah

BUS UUS BPRS Total P. Formal* P. Non Formal** Total

2011 8,512 -443 465 8,977 7,793 7,200 14,993 0.87 0.13

2012 13,112 -425 533 13,646 8,572 7,920 16,492 0.63 0.37

2013 20,200 -407 611 20,811 10,287 9,504 19,791 0.49 0.51 1,020 6

2014 31,118 -391 701 31,819 13,373 12,355 25,728 0.42 0.58 6,091 28

2015 47,937 -375 804 48,740 18,722 17,297 36,019 0.38 0.62 12,721 46

2016 73,846 -359 922 74,768 28,083 25,946 54,029 0.38 0.62 20,739 55

2017 113,760 -344 1,057 114,817 44,933 41,513 86,446 0.39 0.61 28,371 52

2018 175,248 -330 1,212 176,460 76,385 70,573 146,958 0.43 0.57 29,501 35

2019 269,970 -317 1,389 271,359 137,494 127,031 264,525 0.51 0.49

2020 415,888 -304 1,593 417,481 261,238 241,359 502,597 0.63 0.37

* 54 univ (PTN dan PTIA) dgn 81 program S1, S2, S3 syariah, ** 39 Lembaga training perbankan syariah

** semua kebutuhan dipenuhi terlebih dahulu dari SDM lulusan Pendidikan formal syariah

Existing dan Demand SDM Syariah Supplier SDM Syariah % Rekrut P.

Formal

Ex Supply P.N

Formal

New P. N.

Formal

% Rekrut P.

N Formal

Persoalannya saat ini adalah ketersediaan SDM yang dibutuhkan

adalah memiliki kompetensi dengan kualitas integratif yaitu mumpuni

dalam aspek syariah dan menguasai aspek ekonomi dan keuangan

dengan baik dari sisi konsep dan terutama dari segi operasionalnya.

Page 59: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Peran Pendidikan Tinggi dalam Mendukung

Akselerasi Lembaga Keuangan Syariah

Dalam perkembangannya lembaga keuangan syariah masih

dihadapkan pada beberapa persoalan antara lain:

1) Permodalan;

2) Jaringan;

3) Sistem;

4) Produk dan Jasa

(Layanan);

5) Tim Kerja dan Koordinasi;

Dari beberapa persoalan tersebut ada yang dapat diselesaikan

melalui peran dan kontribusi lembaga pendidikan tinggi yaitu

masalah produk dan jasa layanan, sosialisasi, kompetensi SDI, dan

regulasi perbankan syariah nasional.

6) Sosialisasi;

7) Dukungan Pemerintah;

8) Kompetensi SDI;

9) Regulasi Perbankan

Syariah Nasional.

Page 60: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Produk & Jasa (Layanan)

Menurut Schmiedel (2009), bahwa beberapa masalah fundamental dalam praktik

perbankan syariah di berbagai belahan dunia adalah dimana produk-produk

keuangan bank syariah disinkronisasikan dengan hukum Islam secara formal

bukan secara substansial, distrukturisasi berdasarkan model-model kapitalis dan

dioperasikan seperti halnya praktik di bank konvensional.

Situasi ini sulit dihindari oleh bank-bank syariah karena mereka terintegrasi ke

dalam sistem keuangan konvensional, dan cenderung kompromi karena

pertimbangan praktis daripada berdasarkan tujuan hukum Islam. Padahal, filosofi

yang melatari kedua jenis perbankan sangat berbeda, sehingga pijakan untuk

pengembangan produk dan layanannya juga berbeda. Sehingga tantangannya

adalah bagaimana inovasi produk dan layanan perbankan syariah dapat dilakukan

secara dinamis, berbasis teknologi maju namun tetap berada dalam landasan

nilai-nilai syariah. Hal ini dapat dilakukan secara konsisten apabila dalam proses

inovasi, riset-riset yang dilakukan melibatkan lembaga-lembaga yang relatif steril

dari kepentingan industri. Schimedel, “Ethics of Economy as A Bridge between

Western Ethics of Reason and Islamic Thinking”, Seminar Nasional Ekonomi

Syariah UNPAD, Maret 2009

Page 61: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Sosialisasi

Sebagian besar karakter produk dan layanan bank syariah mengandalkan interaksi dengan

sektor riil, yang merupakan lahan kehidupan yang didominasi masyarakat ekonomi bawah

yang awam tentang definisi dan praktik ekonomi dan keuangan syariah (Nasution, 2009).

Sementara itu, fakta bahwa informasi tentang produk dan layanan lembaga keuangan

syariah masih terbatas dan hanya diakses oleh kelompok-kelompok masyarakat menengah

menggunakan metode akses informasi yang umumnya hanya tersedia di wilayah urban.

Penggarapan informasi produk dan layanan bank syariah tampak kurang serius dilakukan

oleh perbankan syariah dalam membidik segmen masyarakat ekonomi bawah, setidaknya

dari pilihan materi yang kurang komunikatif dan media promosi yang kurang relevan. selain

mempertajam seleksi pilihan materi dan media promosi dan sosialisasi, strategi yang harus

dilakukan oleh pelaku industri perbankan syariah dan BI dalam rangka akselerasi akses

informasi bagi pasar sasaran adalah dengan mengedepankan kaum intelektual dan

kelompok profesional untuk mengkatalisasi proses sosialisasi ini, khususnya kepada pelaku

ekonomi marjinal. Peran kampus dan civitas akademika adalah katalisator strategis untuk

hal ini. Kampus telah lama berperan sebagai penerjemah konsep-konsep yang komplek dan

rumit kepada masyarakat, karena mereka memiliki akses yang memadai kepada kelompok

“atas” dan “bawah”. Karakter keilmuan dan obyektivitas yang melekat pada kampus adalah

fondasi yang kuat dimana kepercayaan masyarakat dipijakkan. Nasution, “Ekonomi Syariah:

Dari Pemikiran ke Implementasi (Strategi Pembangunan Sektor Riil)”, Seminar Nasional

Ekonomi Syariah UNPAD, Maret 2009)

Page 62: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kompetensi SDI

Selama ini performansi SDI dan kultur bank-bank syariah dalam

menjalankan aktivitas komersial belum menunjukkan terintegrasinya nilai-

nilai syariah yang diamanatkan kepada bank-bank tersebut, sehingga

diferensiasi citranya tidak menonjol. Akibatnya, dapat dimengerti jika

mayoritas captive market relatif belum melihat jasa-jasa bank-bank syariah

sebagai jasa perbankan alternatif untuk memenuhi kebutuhan

ideologisnya, melainkan hanya sebatas jasa komplementer. Indikasinya,

para pengguna dan calon pengguna jasa perbankan syariah cenderung

membandingkan bank syariah dan bank konvensional semata

berdasarkan angka imbal hasil dan/ atau angka biaya, padahal banyak

komponen filosofis yang lebih penting pada perbankan syariah yang jika

diimplementasikan akan membawa perbankan syariah ke level economy

of scale yang bermuara pada penciptaan kemakmuran masyarakat.

Page 63: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kualifikasi SDI Integrated

• Memahami nilai-nilai moral dalam aplikasi muamalah /

ekonomi syariah

• Memahami konsep dan tujuan ekonomi syariah

• Memahami konsep dan aplikasi transaksi-transaksi

(akad) dalam muamalah ekonomi syariah.

• Mengenal dan memahami mekanisme kerja lembaga

ekonomi/keuangan/perbankan/ bisnis Islam.

• Mengetahui dan memahami hukum dasar baik hukum

syariah (fiqih muamalah) maupun hukum positif yang

berlaku.

Page 64: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Basis Pengembangan Kurikulum Ekonomi

Islam

(Integrated Curriculum)

Dari sisi Islam, ekonomi

Islam masuk dalam

kelompok ilmu-ilmu

syariah’

Ilmu syariah’ berperan

penting dalam mengkaji

cara manusia dalam

memenuhi kebutuhan

primer, sekunder dan

mewah

Ilmu Syariah :

Tauhid, Ushul

Fiqh, Fiqh, Hadis,

Ilmu Tafsir, &

Ilmu Agama yg

RelevanIlmu Ekonomi :

Ekonomi Mikro;

Ekonomi Makro;

Manajemen

(Keungan,

Perbankan, SDM,

Operasi &

produksi, dsb)

Ilmu Alat :

Matematika,

Statistik, Bahasa

(Arab dan

Inggris);

Komputer

Page 65: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Riset Aplikatif Untuk Kepentingan Kebijakan/Regulasi

Dengan disahkannya UU ttg Otoritas Jasa Keuangan Syariah (OJK)

perlu segera dilakukan proses translasi dan derivasi UU OJK tersebut

ke dalam peraturan-peraturan yang lebih teknis, termasuk bersama-

sama para pemangku kepentingan terkait menciptakan standar-

standar perbankan dan lembaga keuangan syariah lainnya yang

kompetitif. Relaksasi terhadap sejumlah peraturan investasi asing

syariah yang menjadi keunggulan Malaysia dan Singapura selama ini

kiranya perlu dicontoh oleh pemangku kepentingan dan otoritas

terkait agar laju pertumbuhan perbankan syariah nasional lebih cepat

dan lebih efektif. Namun demikian, BI atau yang sebentar lagi

perannya dilakukan oleh OJK, bank syariah dan pelaku industri ini

perlu berhati-hati agar akselerasi pertumbuhan tetap tidak

mengorbankan prinsip-prinsip dan filosofi muamalah dan aspek

mashlahat dari LKS. Kekhawatiran ini wajar mengingat masih

banyaknya praktik bank syariah yang lebih merupakan replika praktik

bank konvensional dg terminologi-terminologi syariah di samping

karena regulasi yang ada masih terkesan ambivalen bahkan sebagian

belum memiliki peraturan yang memadai khususnya aspek teknis

kesyariahan.

Page 66: Kebangkitan Ekonomi- Dunia Islam

Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam situasi ini, sebagai lembaga ilmiah dan independen,

perguruan tinggi dapat berperan efektif untuk menjaga agar translasi

dan derivasi UU di atas dapat tetap berada dalam koridor prinsip-

prinsip syariah namun tetap merespon dinamika perubahan yang

dihadapi oleh perbankan syariah nasional. Melalui kegiatan

penelitian, lembaga-lembaga pendidikan tinggi dapat

menyumbangkan gagasan-gagasan mengenai derivasi dan

penyesuaian peraturan teknis yang dapat menstimulasi kualitas

kompetitif pada bank-bank syariah nasional. Kolaborasi penelitian

antara lembaga pendidikan tinggi dan industri perbankan syariah

dapat memberikan penjelasan tentang fleksibilitas regulasi yang

diperlukan untuk membangun daya saing investasi syariah nasional

dan mendukung akselerasi.

66