web viewsetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia...

36
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para sejarawan, khususnya yang menekuni perjalanan perekonomian dunia, kebanyakan memandang tahun 1870 sebagai salah satu tonggak sejarah perekonomian dunia, oleh karena itu sekitar tahun itulah dalam perekonomian dunia dijumpai adanya jaringan keuangan antar negara yang sedemikian luas cakupannya dan sedemikian efektif bekerjanya, sehingga pantas untuk disebut-sebut sebagai sistem keuangan dunia. Kurun waktu yang mencakup masa satu abad lebih, yang dimulai tahun 1870 hingga sekarang ini, secara garis besar bisa dibagi menjadi tiga, yaitu : masa pra perang dunia, masa antar perang dunia dan masa paska perang dunia. Setelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed exchange rate) hasil persetujuan Bretton Woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetp dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya. Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital internasional. Dari sini dapat dilihat bahwa foreign exchange sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pasar pasar valuta asing adalah suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan. Dan dalam perkembangan uang berkembang menjadi komoditas yang bisa diperdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal decade 1970an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing berkembang pesat antara lain, sbb. : 1

Upload: buituyen

Post on 05-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para sejarawan, khususnya yang menekuni perjalanan perekonomian dunia, kebanyakan memandang tahun 1870 sebagai salah satu tonggak sejarah perekonomian dunia, oleh karena itu sekitar tahun itulah dalam perekonomian dunia dijumpai adanya jaringan keuangan antar negara yang sedemikian luas cakupannya dan sedemikian efektif bekerjanya, sehingga pantas untuk disebut-sebut sebagai sistem keuangan dunia.

Kurun waktu yang mencakup masa satu abad lebih, yang dimulai tahun 1870 hingga sekarang ini, secara garis besar bisa dibagi menjadi tiga, yaitu : masa pra perang dunia, masa antar perang dunia dan masa paska perang dunia.

Setelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah suatu sistem moneter internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed exchange rate) hasil persetujuan Bretton Woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetp dari mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.

Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital internasional. Dari sini dapat dilihat bahwa foreign exchange sebatas money change tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pasar pasar valuta asing adalah suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan. Dan dalam perkembangan uang berkembang menjadi komoditas yang bisa diperdagangkan. Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal decade 1970an. Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing berkembang pesat antara lain, sbb. :

1. Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.

2. Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.

3. Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex, faximile, dan internet, maka memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi lebih mudah dilakukan.

4. Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta asing yang cenderung besar meningkatkan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.

Di bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $1000 dan 1Pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi yaitu 6000/8000 dan 10.000 rupiah.

1

Page 2: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan dua arah dalam mengambil keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu ditutup dengan menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu menutup dengan membeli.

Pergerakan pasar valas berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang berlangsung pukul 05.00-14.00 WIB, terus ke pasar Asia, yaitu Jepang, Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00-16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00-22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30-10.30 WIB.

Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing yang bebas. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$3,21 triliun per harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif paling popular karena ROI(Return of investment/ tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Menurut BIS, rata-rata perputaran pasar valuta asing dunia per hari diestimasikan bernilai $3,21 trilliun, yang terbagi atas:

         $1005 milliar di transaksi spot         $362 milliar di pasar kontrak serah(forward contract)         $1714 milliar di pasar swap         $129 milliar diestimasikan sebagai selisih pelaporan

Dalam pasar valas tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi di luar bursa perdagangan(over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valas. Banyak sekali diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi.” Namun dalam praktiknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.

Tahun 2014 ini perekonomian dunia semakin maju pesat. Hampir semua negara di dunia melakukan sistem perekonomian terbuka agar bisa melakukan hubungan timbal balik antara negara yang satu dengan negara yang lain. Tentu hal ini tak bisa lepas dari adanya transaksi menggunakan valuta asing. Untuk kawasan Asia, tahun 2015 nanti akan ada AEC(Asia Economic Community). Dengan adanya keadaan ini maka setiap negara harus mempersiapkan dirinya. Untuk mempersiapkan hal ini maka pengetahuan mengenai perdagangan internasional dan pertukaran valuta asing harus lebih ditingkatkan, baik secara teori maupun praktik.

Dewasa ini, sistem ekonomi Islam/ Syariah juga makin berkembang. Dalam bank syariah jual beli valuta asing disebut dengan transaksi sharf. Transaksi ini diatur dalam fatwa No:28/DSN/MUI/III/2002, tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf). Dalam fatwa ini disebutkan bahwa transaksi valas yang dihalalkan hanya satu dari empat macam jenis yang ada. Namun dengan berkembangnya zaman pada era global ini maka transaksi sharf hanya akan mencakup bagian yang sangat sempit. Oleh karena itu dilakukanlah berbagai macam kebijakan agar dapat melakukan transaksi sharf lebih luas namun tetap mengacu pada ketentuan dan prinsip syariah.

2

Page 3: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Penulis tertarik untuk membahas mengenai valuta asing karena valas merupakan instrument yang sangat penting dalam perekonomian dunia. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar negara maka kualitas SDM negara harus semakin ditingkatkan. Salah satunya dengan lebih mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan transaksi internasional. Pengetahuan mengenai valuta asing dan segala macam bentuk transaksi, serta risiko-risikonya sangat perlu dikuasai oleh para pelaku ekonomi, baik praktisi maupun akademisi.

Dengan modal soft skill dan hard skill yang cukup maka SDM akan mampu bersaing dalam perekonomian dunia. Dengan terlibat dalam perekonomian global maka negara akan mampu mencukupi kebutuhannya serta akan memperoleh pendapatan dan keuntungan dari transaksi yang dilakukan. Selain itu, denga

n memahami prinsip-prinsip syariah, maka para praktisi yang terlibat dalam transaksi ini dapat melakukan transaksi sesuai kebutuhan dan mampu mengikuti perkembangan dunia dengan tetap berlandaskan pada prinsip syariah.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah terkait pertukaran valuta asing, yaitu sbb.:

1. Apakah pengertian valuta asing dan kurs valuta asing?2. Bagaimanakah sistem penetapan kurs valuta asing?3. Bagaimanakah transaksi dalam bursa valuta asing dilakukan?4. Bagaimanakah transaksi valuta asing menurut perspektif Islam?

3

Page 4: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

PEMBAHASAN

A. Valuta Asing (Forex/Foreign Currency)1. Pengertian valuta asing

Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan sebagai mata uang asing dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi dan keuangan internasional atau luar negeri dan biasanya mempunyai catatan kurs resmi pada Bank Sentral atau Bank Indonesia.1

Mata uang yang sering digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung dalam transaksi ekonomi dan keuangan internasional disebut sebagai hard currency, yaitu mata uang yang nilainya relatif stabil dan kadang-kadang mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lainnya. Hard currency pada umumnya berasal dari negara-negara industri maju, seperti USD, JPY, DEM, GBP, FRF, AUD, dan SFR.

Sedangkan soft currency adalah mata uang lemah yang jarang digunakan sebagai alat pembayaran dan kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak stabil dan sering mengalami depresiasi atau penurunan nilai terhadap mata uang lainnya. Soft currency ini pada umumnya berasal dari negara-negara yang sedang berkembang, seperti Rupiah-Indonesia, Peso-Filiphina, Bath-Thailand, dan Rupee-India.

HedgingHedging adalah strategi trading untuk membatasi atau melindungi dana trader dari

fluktuasi nilai tukar mata yang tidak menguntungkan. Hedging member kesempatan bagi trader untuk melindungi diri dari kemungkinan rugi meski ia tengah melakukan transaksi. Caranya adalah dengan memperkecil risiko merugi ketika pergerakan nilai tukar mata uang tidak memungkinkan trader meraih profit.

Apabila transaksi jual beli yang dilakukan tidak dibayar secara tunai maka pihak importir/ eksportir akan menanggung risiko yang timbul akibat adanya perubahan kurs valuta asing. Apabila dalam perjanjian jual beli dijanjikan bahwa pembayaran dilakukan dengan menggunakan mata uang yang berlaku di Negara pengekspor maka risiko perubahan kurs akan ditanggung pengimpor. Sebaliknya apabila pembayaran harus dilakukan dengan mata uang Negara pengimpor maka yang menanggung risiko perubahan kurs adalah pihak eksportir. Sedangkan jika dalam perjanjian ditentukan bahwa pembayarannya dilakukan dengan menggunakan mata uang negara ketiga , maka dalam hal ini baik importir maupun eksportir sama-sama menanggung risiko yang timbul dari kemungkinan berubahnya kurs valuta asing.

Untuk menghindari risiko perubahan kurs valas maka importir maupun eksportir dapat melakukan hedging. Yaitu dengan mengadakan forward exchange dengan bank. Dalam hal ini bank dengan mendapatkan pembayaran terlebih dahulu dari importir berjanji untuk menyerahkan sejumlah alat pembayaran luar negeri tertentu pada tanggal tertentu kepada importir sesuai dengan apa yang yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bagi eksportir, ia dapat memindahkan risiko yang timbul dengan jalan menjual surat wesel yang ditariknya atas importir kepada bank. Dengan demikian importir maupun eksportir tidak lagi menanggung risiko perubahan kurs valas.

Arbitrage1 Hady,Hamdy.2001.Ekonomi Internasional.Jakarta : Ghalia Indonesia,hlm.24.

4

Page 5: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Kalau kurs valas yang terjadi di negara yang satu berbeda dengan kurs valas yang terjadi di negara lain, maka biasanya akan muncul arbitrage. Jika di New York, misalnya kurs pound sterling Inggris yang terjadi menunjukkan £1=US $ 2,00, sedangkan di London kurs pound sterling dalam dolar £1=US $2,10, maka jika kita membeli pound sterling di New York lalu kita jual lagi di London , kita akan memperoleh keuntungan dari transaksi tersebut. Demikian pula jika kita membeli dolar Amerika di London untuk kita jual di New York , kita juga akan memperoleh keuntungan dari perbedaan kurs tersebut. Tindakan semacam inilah yang disebut arbitrage. Tindakan arbitrage mempunyai pengaruh menghilangkan/ mengurangi perbedaan kurs valas antara pusat financial yang satu dengan pusat financial yang lain atau antara negara yang satu dengan Negara yang lain. Arbitrage dapat dijalankan di antara dua negara, tiga negara, atau lebih.

Nilai tukar/kurs adalah harga mata uang diukur dari mata uang negara lain. Nilai tukar dibagi menjadi 2, yaitu nilai tukar nominal dan riil. Nilai tukar nominal adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Contohnya, jika kurs antara Dolar AS dan Yen Jepang adalah 80 yen per dolar, maka Anda dapat menukar satu dolar untuk 80 yen dalam pasar dunia untuk mata uang asing. Nilai tukar dapat dinyatakan dengan 2 cara, yaitu : 80 yen per dolar, atau 1/80 = 0,0125 dolar per yen.

Nilai tukar riil : nilai yang digunakan seseorang saat menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lain.2

Nilai tukar riil =(e x p)/P*

ket : e = nilai tukar nominal P = harga dalam negeri P*= harga luar negeri

Misalnya harga beras satu karung di AS $10, di Indonesia Rp 50.000. Nilai tukarnya Rp 10.000/ dolar.

Nilai tukar riil =(e x p)/P*=(1/10.000x50.000)/10=1/2

Nilai tukarnya 2x beras Indonesia / 1 karung beras AS. Harga 2 karung beras di Indonesia = harga 1 karung beras di AS.

Teori paritas daya beli

Paritas daya beli : teori nilai tukar yang menyatakan bahwa suatu unit mata uang harus mampu membeli jumlah barang yang sama di semua negara.

Contoh:Logika dasar dari teori paritas daya beli.

Jika $5 dapat membeli kopi lebih banyak di Jepang daripada di AS maka pasar internasional akan membeli kopi di Jepang lalu dijual ke AS. Lama kelamaan maka

2 Mankiw,N.Gregory.2006.Pengantar Ekonomi Makro, edisi 3.Jakarta : Salemba Empat.hlm.243-245

5

Page 6: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

permintaan di Jepang naik, harga naik. Penawaran di AS naik, harga turun, sehingga harga di Jepang dan AS dapat seimbang.

Implikasi teori paritas daya beli

Harga kopi 1Kg di AS adalah $5 sedangkan harga 1kg kopi di Jepang 500 yen. Maka nilai tukar nominal seharusnya 100 yen per dolar.

2. Mekanisme bursa valas

Bursa valas atau pasar valas diartikan sebagai suatu tempat atau system dimana perorangan, perusahaan, dan bank dapat melakukan transaksi keuangan internasional dengan jalan melakukan pembelian atau permintaan(demand) dan penjualan atau penawaran(supply) atas valas(forex). 3

Gambar A.1 Terjadinya permintaan dan penawaran valas :

Keterangan : M-A = Importir mesin di JakartaX-B = Eksportir mesin di New YorkM-C = Importir garmen di New YorkX-D = Eksportir garmen di JakartaB.I = Bank IndonesiaB.S = Bank SentralEFGH = Bursa/ pasar valas

Seorang importer A di Jakarta ingin mengimpor mesin dari seorang eksportir B di New York seharga USD 10.000. Karena pembayaran harus dilakukan dalam USD maka importir

3 Hady,Hamdy.2001.Ekonomi Internasional.Jakarta : Ghalia Indonesia,hlm.25

6

Page 7: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

A di Jakarta sebagai nasabah harus dating ke bank devisa, misalnya Bank BNI, untuk membeli/meminta USD dengan menjual/menawarkan rupiah(IDR).

Tiga prinsip pokok dalam bursa valas adalah, sbb.:

1. Pengertian kurs jual dan beli selalu dilihat dari sisi atau pihak bank/ money changer/ pedagang valas.

2. Kurs jual selalu lebih tinggi dari kurs beli atau sebaliknya kurs beli selalu lebih rendah dari kurs jual.

3. Kurs jual/ beli valas adalah sama dengan kurs jual/ beli valas lawannya.

Bank devisa adalah bank umum pemerintah dan swasta yang diizinkan oleh pemerintah untuk membeli, menjual, dan menyimpan serta menyelenggarakan lalu lintas pembayaran internasional. Bila kurs yang berlaku sebesar Rp 8.000,-/USD, maka untuk mendapatkan USD 10.000 importir A membayar rupiah sebanyak USD 10.000x Rp 8.000,-/USD=Rp 80.000.000,-

Fungsi bursa valas :

1. Menyelenggarakan transaksi pembayaran internasional.2. Menyediakan fasilitas kredit jangka pendek untuk pembayaran internasional.3. Menyediakan fasilitas hedging, yaitu tindakan pengusaha/ pedagang valas untuk

menghindari risiko kerugian atas fluktuasi kurs valas.

Selling rate/ asking rate adalah kurs yang berlaku. Misalnya untuk USD yaitu Rp 8.000 per USD, yang akan sama dengan kurs beli/ buying rate/ bid rate untuk rupiah, yaitu USD 1/8.000 / USD 0.000125 per IDR.

Sebaliknya, eksportir garmen di Jakarta setelah menerima pembayaran dari importer C di New York maka akan menjual valasnya kepada bank. Dalam hal ini yang berlaku adalah kurs beli, yaitu Rp 7.000,- per USD yang sama dengan kurs jual untuk rupiah yaitu USD 1/7.000 atau USD 0.0001428 Per IDR.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan :

1. Kurs jual USD = kurs beli IDR = Rp 8.000/USD2. Kurs jual IDR = kurs beli USD = Rp 7.000/USD3. Kurs jual USD > kurs beli USD4. Kurs jual Rp > kurs beli Rp

Spread adalah selisih antara kurs jual dan kurs beli valas. Kurs jual suatu mata uang akan selalu lebih tinggi dari kurs belinya. Hal ini disebabkan pihak bank selalu berusaha untuk memperoleh keuntungan.

B. Sistem penetapan kurs valas / forex rate 1. Sistem kurs valas

Madura (1995) secara umum membuat klasifikasi system kurs berdasarkan tingkat keterlibatan pemerintah menjadi 4 , sbb :

7

Page 8: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

1. Sistem kurs tetap/ stabil (fixed exchange rate system)Dalam sistem ini kurs dijaga pada kurs yang tetap, atau hanya dimungkinkan berfluktuasi dalam batas-bats yang sempit. Apabila terjadi fluktuasi yang mengarah tajam baik menguat maupun melemah, pemerintah melakukan intervensi untuk menstabilkan kurs sesuai dengan tingkat yang wajar atau yang dikehendaki. Fungsi sistem ini untuk mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran, dengan sasaran akhir menjaga kecukupan cadangan devisa.

Stabilitas kursKegiatan stsbilitas kurs dapat dijalankan dengan cara sebagai berikut: apabila

tendensi kurs valas akan turun maka pemerintah membeli valuta asing di pasar. Dengan tambahnya permintaan dari pemerintah maka tendensi kurs turun dapat dicegah. Sebaliknya apabila tendensi naik, maka pemerintah menjual valuta asing di pasar sehingga penawaran valuta asing bertambah dan kenaikan kurs dapat dicegah.

Standar emasSuatu negara dikatakan memakai standar emas apabila :1. Niali mata uangnya dijamin dengan nilai seberat emas tertentu2. Setiap orang boleh membuat serta melebur uang emas3. Pemerintah sanggup membeli/ menjual emas dalam jumlah yang tidak terbatas

pada harga tertentu (yang sudah ditetapkan pemerintah).

Dalam sistem standar emas, kurs mata uang suatu negara terhadap negara lain ditentukan dengan dasar emas. Misalnya Amerika menetapkan bahwa US$ 4= 0.5 gram emas dan Inggris menetapkan £1 =0.5 gram emas, maka kurs antara dolar dan poundsterling adalah £1= US$4. Kurs ini akan stabil selama syarat-syarat di atas dipenuhi dan lalu lintas emas bebas. Dalam realita, kurs ini akan berubah-ubah di dalam batas-batas yang ditentukan oleh besarnya ongkos angkut emas.

2. Sistem kurs mengambang bebas (Freely floating exchange rate system/clean float)Dalam sistem ini mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar tanpa campur tangan pemerintah. Kurs yang terjadi merupakan tingkat keseimbangan dari jumlah permintaan dan penawaran dari mata uang yang bersangkutan terhadap mata uang asing lainnya. Fungsi sistem ini untuk menjaga kestabilan pasar domestik.

3. Sistem kurs mengambang terkendali (Managed floating exchange rate system / dirty float)Dalam sistem kurs ini kadang-kadang kurs dibiarkan bebas sesuai kekuatan pasar dan suatu saat pemerintah melakukan intervensi untuk menjaga agar kurs tetap sesuai dengan yang diinginkan. Bank sentral tidk perlu melakukan pengawasan secara terus menerus, pemerintah dapat juga melakukan intervensi apabila fluktuasinya sedemikian besar sehingga mengancam stabilitas perekonomian/ apabila intervensi yang dilakukan diyakini akan mempunyai efek perbaikan perekonomian. Fungsi sistem ini sebagai instrument moneter khususnya bagi negara yang menerapkan suku bunga dan nilai tukar sebagai sasaran operasional kebijakan moneter.

4. Sistem kurs terkait (pegged exchange rate system) Banyak Negara melakukan kesepakatan untuk menggunakan sistem kurs tertambat, dimana kurs mata uang dari Negara yang bersangkutan secara tetap dikaitkan dengan

8

Page 9: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

mata uang negara lain atau sekelompok Negara yang merupakan mitra dagang utama. Fungsi sistem ini sebagai nominal anchor dalam pengendalian inflasi.

Dasar pertimbangan penetapan nilai tukar :1. Preferensi suatu negara terhadap keterbukaan ekonominya, terbuka atau tertutup. Maka

ditentukan fixed exchange rate atau nilai tukar fleksibel sebagai prioritas utama.2. Kemandirian dalam melaksanakan kebijakan moneter yang independen maka nilai tukar

fleksibel. Tetapi bila negara tersebut memiliki sistem nilai tukar tetap maka dibutuhkan cadangan devisa yang sangat besar untuk menjaga kredibilitas system nilai tukar tersebut.

3. Underlying shock pada pasar uang dan pasar barang. Pasar barang lebih besar dari pasar uang maka pilihan terbaik floating exchange rate. Sebaliknya menggunakan fixed exchange rate. Dalam hal keduanya tidak dominan maka kebijakan yang terbaik adalah managed floating. (dikemukakan oleh Garber dan Svenson)

2. Faktor-faktor yang memengaruhi kurs valas

Dalam pasar bebas perubahan kurs tergantung pada beberapa faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing. Segala hal yang memengaruhi harga, pendapatan dan tingkat bunga akan memengaruhi permintaan dan penawaran yang pada gilirannya akan memengaruhi kurs valas. Dalam analisis Keynes dijelaskan, makin tinggi tingkat pertumbuhan(relatif terhadap yang lain), makin besar kemungkinan untuk impor yang berarti makin besar pula permintaan akan valas. Kurs valuta asing cenderung naik (harga mata uang sendiri turun). Demikian juga inflasi, akan menyebabkan impor naik dan ekspor turun yang akan mengakibatkan kurs valuta asing naik. Kenaikan tingkat bunga dalam negeri cenderung menarik modal masuk dari luar negeri. Kurs valas akan turun (nilai mata uang sendiri naik relatif terhadap valas).

Gambar B.1 Faktor penyebab perubahan kurs valas4

Kegiatan ekonomi kurs valas

Pendapatan permintaan dan Penawaran valas

Harga dan

Tingkat bunga

Kebijakan pemerintah Faktor-faktor psikologi

(fiskal dan moneter)

Kebijaksanaan pemerintah (kenaikan pengeluaran misalnya) akan menaikkan pendapatan dan harga. Kenaikan pendapatan dan harga ini akan menyebabkan impor naik yang berarti akan menaikkan permintaan valas. Akibat selanjutnya, kurs valas akan naik (depresiasi mata uang sendiri).

4 Nopirin.1996.Ekonomi Moneter.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,hlm.174

9

Page 10: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Di samping faktor-faktor ekonomi tersebut, ada factor-faktor non ekonomi yang dapat memengaruhi perubahan kurs, seperti factor politis dan psikologi. Misalnya kepanikan yang terjadi di dalam negeri akan menyebabkan larinya dana ke luar negeri sehingga kurs valas akan naik.

Pergerakan di dalam satu kurve permintaan atau penawaran, secara grafik dapat dilukiskan sbb.:

Gambar B.2 Pergeseran kurva permintaan5

Rp D0 D1 S

Rp 1

Rp 2

D1

D0

E0 E1 US $

Pergerakan di dalam satu kurve berarti bahwa kenaikan/penurunan kurs akan mengakibatkan penurunan/ kenaikan jumlah valuta asing yang diminta. Sedang pergeseran kurve permintaan (dari D0 D0 ke D1 D1) diakibatkan misalnya, oleh kenaikan pengeluaran pemerintah, kenaikan jumlah uang yang beredar, selera masyarakat yang bergeser dari barag buatan dalam negeri ke barang-barang impor atau aliran modal ke luar negeri sebagai akibat kepanikan yang terjadi di dalam negeri.

Gambar B.3 Faktor yang memengaruhi kurs valuta asing6

(1) Supply dan demand Foreign Currency (2) Posisi BOT dan BOP(3) Tingkat Inflasi(4) Tingkat bunga (5) Tingkat income (6) Pengawasan pemerintah (7) Ekspetasi/ Spekulasi /Isu/ Rumor

Dari skema di atas dapat dikatakan bahwa kurs valas atau forex rate akan ditentukan oleh mekanisme perubahan permintaan (demand) dan penawaran (supply valas) foreign currency.

5 Nopirin.1996.Ekonomi Moneter.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,hlm.1756 Hady,Hamdy.2001.Ekonomi Internasional.Jakarta : Ghalia Indonesia,hlm.42

10

Page 11: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Mekanisme secara langsung sbb. :

1. Penawaran (supply valas) akan ditentukan oleh :a. Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas,b. Impor modal (capital import) dan transfer valas lainnya dari luar negeri ke dalam

negeri.2. Permintaan (demand) valas akan ditentukan oleh :

a. Impor barang dan jasa yang memerlukan valas b. Ekspor modal (capital export) dan transfer valas lainnya dari dalam ke luar

negeri.

Sedangkan secara tidak langsung penawaran (supply) dan permintaan (demand) valas akan dipengaruhi oleh :

1. Posisi BOT dan BOP,2. Tingkat inflasi (PPP Theory),3. Tingkat bunga (IRP Theory),4. Tingkat income,5. Peraturan dan kebijakan pemerintah,6. Spekulasi/ekspetasi/rumaor/isu

Sesuai dengan teori mekanisme pasar, maka setiap perubahan permintaan dan penawaran valas yang terjadi di bursa valas tentu akan mengubah harga atau nilai valas tersebut yang ditunjukkan oleh kurs valas seperti tergambar berikut ini :7

Gambar B.4 kurs valas

7 Hady,Hamdy.2001.Ekonomi Internasional.Jakarta : Ghalia Indonesia,hlm.43.

11

Page 12: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Keterangan : Q$ = kuantitas USD

Sfc = supply foreign currency

Dfc = demand foreign currency

Xbj = ekspor barang dan jasa, Cm = capital import

Cx = capital export, Mbj = impor barang dan jasa

Dari grafik di atas dapat diketahui hal-hal sbb.:

1. Bila ekspor barang/jasa (Xbj) dan capital import (Cm) naik, maka penawaran valas (Sfc) akan bertambah dan bila permintaan valas (Dfc) tetap tidak berubah maka akan terjadi perubahan/ penurunan kurs valas (depresiasi), sedangkan rupiah atau domestic currency apresiasi dari Rp 8.000,-/USD menjadi Rp 7.000,-/USD

2. Bila impor barang/jasa (Mbj) dan capital eksport (Cx) naik maka permintaan valas (Dfc) akan bertambah dan bila penawaran valas (Sfc) tetap tidak berubah maka akan terjadi perubahan/ kenaikan kurs valas (apresiasi), sedangkan rupiah/ domestic currency akan depresiasi dari Rp 8.000,-/USD menjadi Rp 9.000,-/USD

Teori purchasing power parity (PP)8

Teori ini dikemukakan oleh ahli ekonomi dari Swedia, bernama Gustav Bassel. Dalm teorinya bahwa, perbandingan nilai satu mata uang dengan mata uang lain ditentukan oleh tenaga beli uang tersebut (terhadap barang dan jasa) di masing-masing negara. Ada dua versi teori purchasing power parity (PP), yaitu interpertasi absolute dan relatif. Menurut interpertasi absolute purchasing power parity (PP), perbandingan nilai satu mata uang dengan mata uang lain (kurs) ditentukan oleh tingkat harga di masing-masing negara. Sedangkan kurs PP yang didasarkan pada perubahan harga disebut kurs PP dalam arti relatif.

Pasar Euro Dollar9

Euro Dollar adalah deposito bank yang dinyatakan dengan dolar AS pada bank-bank di luar AS(sebagian besar di Eropa). Deposito ini dapat dimiliki oleh orang AS ataupun orang lain. Dua sifat pokok euro dollar adalah : merupakan kewajiban jangka pendek untuk membayar dengan dollar dan kewajiban dari bank-bank di luar Amerika. Lokasi bank (di luar Amerika) sangat penting, sebab hal ini akan berpengaruh terhadap peraturan-peraturan tentang kegiatan bank tersebut yang ditentukan oleh penguasa moneter setempat.

Dengan adanya Euro Dollar tersebut maka transaksi pembayaran internasional dapat dilakukan dengan efisien serta dalam waktu yang relatif singkat. Kerugian yang timbul adalah karena euro dollar ini dapat bertambah melalui proses yang sama seperti penciptaan uang di dalam system perbankan dalam negeri, maka dapat mengurangi kekuasaan penguasa moneter untuk mengambil kebijaksanaan. Kerugian lain Euro Dollar dapat menambah ketidakstabilan dalam lalu lintas pembayaran internasional.

8 Nopirin.1996.Ekonomi Moneter.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,hlm.1829 Nopirin.1996.Ekonomi Moneter.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta,hlm.186

12

Page 13: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

C. Jenis-jenis pasar valuta asing10

1. Spot rate dan spot marketSpot market adalah bursa valas di mana dilakukan transaksi jual dan beli valas dengan

kurs spot dengan cara immediate delivery atau dalam jangka waktu 2x24 jam. Spot market diartikan sebagai suatu bursa valas setempat, misalnya di Jakarta, Tokyo, dll, di mana berlaku spot rate, yaitu valas yang berlaku di tempat tersebut untuk jangka waktu maksimum 2x24 jam{(t+1) atau (t+2)}.

Pada umumnya international spot transaction interbank market untuk USD dapat berlangsung dengan cepat (online and realtime) karena diselenggarakan dengan sistem computer yang dikenal sebagai CHIPS(Clearing House Interbank Payments System) yang dioperasikan oleh New York Clearing House Assosiation.

Dari daftar spot rate dapat pula dihitung spot cross rate/ kurs silang. Perhitungan cross rate ini umumnya digunakan oleh para arbitrager/ pedagang valas untuk melakukan international triangular arbitrage, yaitu tindakan untuk mencari keuntungan atas perbedaan spot rate yang terjadi di tiga bursa valas yang berbeda.

Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :a. Value today, penyerahan dana dilakukan pada hari/tanggal yang sama dengan tanggal

dilakukannya kontrak.b. Value tomorrow, penyerahan dana dilakukan pada hari kerja/tanggal berikutnya setelah

dilakukan kontrak.c. Value spot, penyerahan dana dilakukan dua hari kerja setelah tanggal transaksi/

kontrak.2. Forward rate dan forward market

Forward market adalah bursa valas di mana dilakukan transaksi penjualan dan pembelian valas dengan kurs forward, yaitu kurs yang ditetapkan saat ini, tetapi diberlakukannya untuk waktu yang akan dating (future period) antara lebih dari 2x24 jam hingga biasanya 1 tahun.

Forward rate dan forward market ini timbul karena adanya ketidakpastian dan fluktuasi kurs valas, terutama semenjak berlakunya kurs mengambang (floating rate system) setelah Dekrit Presiden Nixon pada tanggal 15 Agustus 1971 yang antara lain menyatakan bahwa USD tidak lagi dikaitkan dengan emas. Sebelumnya berdasarkan persetujuan Bretton Woods tahun 1944, sistem moneter internasional (SMI) didasarkan kepada system kurs tetap dimana USD convertible atau dapat ditukar dan dijamin sepenuhnya dengan emas dengan ketentuan USD 35 ekuivalen dengan satu ounce emas.

Semenjak diberlakukannya system kurs mengambang tersebut maka banyak perusahaan dan perbankan, termasuk badan usaha pemerintah yang menggunakan kurs forward market untuk mengadakan forward contract guna melindungi transaksi perdagangan dan keuangan internasional dari risiko kerugian serta para pedagang valas yang melakukan spekulasi untuk tujuan mencari keuntungan dari fluktuasi forex rate.

3. Currency future market Transaksi Currency future market(CFM) dilakukan secara face to face bulan di trading

floor yang disiapkan oleh IMM(International Monetary Merket) melalui broker yang berbeda dengan forward contract yang dinegosiasikan melalui telepon. Tanggal jatuh tempo

10 Hady,Hamdy.2001.Ekonomi Internasional.Jakarta : Ghalia Indonesia,hlm.28-33

13

Page 14: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

currency futures contract selalu pada setiap hari Rabu ke-3 pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.

Selain digunakan untuk melindungi perusahaan dari risiko kerugian, CFM jugadigunakan oleh para arbitrager atau speculator untuk mencari keuntungan dengan memerhatikan futures currency movement. Jika speculator memperkirakan suatu valas akan apresiasi, maka tentu dia akan membuat futures contract untuk specific settlement date sehingga ia dapat membeli valas sesuai dengan rate tertentu. Jika ternyata pada waktu jatuh tempo spot rate lebih tinggi daripada future contract maka speculator akan mendapat keuntungan dari selisih kurs antara spot rate dan future contract rate-nya.

Sebaliknya, jika speculator mengadakan selling futures contract dengan perkiraan bahwa suatu valas akan depresiasi, maka dia mengharapkan akan mendapat keuntungan dari selisih pembelian valasnya dengan spot rate yang relative murah terhadap kontrak penjualan valasnya dengan kurs yang relative lebih tinggi.

4. Currency option marketTransaksi option yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli/ hak

untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu/ tanggal akhir tertentu.

Currency option market(COM) merupakan suatu alternative lain bagi pengusaha dan pedagang valas/ speculator untuk melakukan kontrak sehingga memperoleh hak untuk membeli(call option) / hak untuk menjual (put option) yang dapat dibatalkan (not obligation) atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu/ tanggal expired tertentu.

Call option dapat digunakan oleh perusahaan untuk melindungi open position dari payable dan oleh speculator dapat digunakan untuk mencari keuntungan.

Put option dapat digunakan oleh perusahaan untuk menghindari risiko kerugian/ mengcover open position dari receivable, speculator pun juga dapat melakukannya untuk mencari keuntungan.

5. Transaksi swapTransaksi swap adalah transaksi pembelian dan penjualan bersamaan sejumlah tertentu

mata uang dengan 2 tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan pada bank lain yang sama. Jenis transaksi swap yang umum adalah spot terhadap forward. Dealer membeli suatu mata uang dengan dengan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali jumlah yang sama kepada bank lain yang sama dengan kontrak forward.

Transaksi swap terjadi dua transaksi sekaligusdalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan membeli/ membeli dan menjual suatu mata uang yang sama. Swap dapat dilakukan antara nasabah dengan banknya dan antara bank dengan bank Indonesia.(disebut reswap). Pemberian fasilitas reswap tersebut dilakukan atas dasar swap point yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Transaksi swap antara bank dengan BI :a. Swap likuiditas, dilakukan atas inisiatif BI untuk dana yang berasal dari pinjaman luar

negeri.b. Swap investasi, dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan swap bank dengan nasabah

yang dananya berasal dari pinjaman luar negeri untuk keperluan investasi di Indonesia.

D. Pertukaran valuta asing dalam perspektif Islam

14

Page 15: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Prof. Drs. Masjfuk Zuhdi dalam bukunya yang berjudul MASAIL FIQHIYAH; Kapita Selecta Hukum Islam, diperoleh bahwa Forex (Perdagangan Valas) diperbolehkan dalam hukum Islam. Perdagangan valuta asing timbul karena adanya perdagangan barang-barang kebutuhan/komoditi antar negara yang bersifat internasional. Perdagangan (Ekspor-Impor) ini tentu memerlukan alat bayar yaitu UANG yang masing-masing negara mempunyai ketentuan sendiri dan berbeda satu sama lainnya sesuai dengan penawaran dan permintaan diantara negara-negara tersebut sehingga timbul PERBANDINGAN NILAI MATA UANG antar negara.

Taqiyuddin an-Nabhani menyatakan bahwa jual beli mata uang atau pertukaran mata uang merupakan transaksi jual beli dalam bentuk finansial yang menurutnya mencakup:1.      Pembelian mata uang dengan mata uang yang serupa seperti pertukaran uang kertas dinar baru Irak dengan kertas dinar lama.2.       Pertukaran mata uang dengan mata uang asing seperti pertukaran dalar dengan Pound Mesir.3.      Pembelian barang dengan uang tertentu serta pembelian mata uang tersebut dengan mata uang asing seperti membeli pesawat dengan dolar, serta pertukaran dolar dengan dinar Irak dalam suatu kesepakatan.4.      Penjualan barang dengan mata uang, misalnya dengan dolar Australia serta pertukaran dolar dengan dolar Australia.5.      Penjualan promis (surat perjanjian untuk membayar sejumlah uang) dengan mata uang tertentu.6.   Penjualan saham dalam perseroan tertentu dengan mata uang tertentu

Praktek valuta asing hanya terjadi dalam transaksi jual beli, di mana praktek ini diperbolehkan dam Islam berdasarkan firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 275:

“ Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba”

“Nabi melarang menjual perak dengan perak, emas dengan emas, kecuali seimbang. Dan Nabi memerintahkan untuk menjual emas dengann perak sesuka kami, dan menjual perak dengan emas sesuka kami”.“Kami telah diperintahkan untuk membeli perak dengan emas sesuka kami dan membeli emas dengan perak sesuka kami. Abu Bakrah berkata: beliau (Rasulullah) ditanya oleh seorang laki-laki, lalu beliau menjawab, Harus tunai (cash). Kemudian Abi Bakrah berkata, Demikianlah yang aku dengar”.Dari beberapa Hadist di atas dipahami bahwa hadist pertama dan kedua merupakan dalil tentang diperbolehkannya valuta asing serta tidak boleh adanya penambahan antara suatu barang yang sejenis (emas dengan emas atau perak dengan perak), karena kelebihan antara dua barang yang sejenis tersebut merupakan riba al-fadl yang jelas-jelas dilarang oleh Islam. Sedangkan hadist ketiga, selain bisa dijadikan dasar diperbolehkannya valuta asing, juga mengisyaratkan bahwa kegiatan jual beli tersebut harus dalam bentuk tunai, yaitu untuk menghindari terjadinya riba nasi’ah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jual beli mata uang (valuta asing) itu harus dilakukan sama-sama tunai serta tidak melebihkan antara suatu barang dengan barang yang lain dalam mata uang yang sejenis. Begitu juga pertukaran antara dua jenis mata uang yang berbeda, hukumnya mubah. Bahkan tidak ada syarat harus sama atau saling melebihkan, namun hanya disyaratkan tunai dan barangnya sama-sama ada.

       Macam-macam Transaksi di Valuta Asing

15

Page 16: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Pertama; perdagangan tanpa proses penyerahan (future non delivery trading) seperti margin trading yaitu transaksi jual-beli valas yang tidak diikuti dengan pergerakan dana dengan menggunakan dana (cash margin) dalam prosentase tertentu (misalnya 10% sebagai jaminan) dan yang diperhitungkan sebagai keuntungan atau kerugian adalah selisih bersih (margin) antara harga beli/jual suatu jenis valuta pada saat tertentu dengan harga jual/beli valuta yang bersangkutan pada akhir masa transaksi. Contohnya dengan margin 10% untuk transaksi US$ 1 juta, pembeli harus menyerahkan dana US$100.000. Dalam perbankan Indonesia, margin trading diatur dalam ketentuan BI dengan minimal cash margin 10%. Dalam sehari dealer maupun bank dapat melakukan transaksi ini berulang-ulang. Adapun penyelesaian pembayaran dan perhitungan untung-ruginya dilakukan secara netto saja. Jadi, jual beli valas yang dilakukan bukan untuk memilikinya, melainkan semata-mata menjadikannya sebagai komoditas untuk spekulasi.

Kedua; transaksi futures yaitu transaksi valas dengan perbedaan nilai antara pembelian dan penjualan future yang tertuang dalam future contracts secara simultan untuk dikirim dalam waktu yang berbeda. Misalnya, A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 2008. A akan menjual US$ 1 juta dengan kurs Rp 9.350 per US$ pada 30 Juni 2008, tidak peduli berapa kurs di pasar saat itu. Di satu sisi transaksi ini dapat dipandang sebagai spekulasi, paling tidak berunsur maysir, meskipun disisi lain para pelaku bisnis pada beberapa kasus menggunakannya sebagai mekanisme hedging (melindungi nilai transaksi berbasis valas dari risiko gejolak kurs). Ulama kontemporer menolak transaksi ini karena tidak terpenuhinya rukun jual beli yaitu ada uang ada barang (dalam hal ini ada rupiah ada dollar). Oleh karena itu, transaksi futures tidak dapat dianggap sebagai transaksi jual beli, tetapi dapat ditransfer kepada pihak lain. Alasan kedua penolakannya adalah hampir semua transaksi futures tidak dimaksudkan untuk memilikinya, hanya nettonya saja sebagaimana transaksi margin trading.

Ketiga; transaksi option (currency option) yaitu perjanjian yang memberikan hak opsi (pilihan) kepada pembeli opsi untuk merealisasi kontrak jual beli valutaa asing, tidak diikuti dengan pergerakan dana dan dilakukan pada atau sebelum waktu yang ditentukan dalam kontrak, dengan kurs yang terjadi pada saat realisasi tersebut. Misalnya, A dan B membuat kontrakpada 1 Januari 2008. A memberikan hak kepada B untuk membeli dollar AS dengan kurs Rp 9.350 per dolar pada tanggal atau sebelum 30 Juni 2008, tanpa B berkewajiban membelinya. A mendapat kompensasi sejumlah uang untuk hak yang diberikannya kepada B tanpa ada kewajiban pada pihak B. Transaksi ini disebut call option. Sebaliknya, bila A memberikan hak kepada B untuk menjualnya disebut put option. Ulama kontemporer memandang hal ini sebagi janji untuk melakukan sesuatu (menjual atau membeli) pada kurs tertentu, dan ini tidak dilarang syariah. Namun jelas saja transaksi ini bukan transaksi jual beli melainkan sekedar wa’ad (janji). Yang menjadi persoalan secara fikih adalah adanya sejumlah uang sebagai kompensasi untuk melakukan janji tersebut atau untuk memiliki khiyar (opsi) jual maupun beli.

Transaksi option dapat menjadi lebih rumit. Misalnya A dan B membuat kontrak pada 1 Januari 2008. Perjanjiannya A menjual US$ 1 juta dengan kurs Rp 9.350 per dolar kepada B. Transaksi ini lunas. Pada saat yang sama A juga memberikan hak kepada B untuk menjual kembali US 1 juta pada tanggal atau sebelum 30 juni 2008 dengan kurs Rp 9.500 per dolar. Hal ini akan gugur dengan sendirinya bila kurs melebihi Rp 9.500 per dolar, itu pun bila syarat berikutnya terpenuhi.

Keempat, adalah transaksi swaps (currency swap) yaitu perjanjian untuk menukar suatu mata uang dengan mata uang lainnya atas dasar nilai tukar yang disepakati dalam rangka mengantisipasi risiko pergerakan nilai tukar pada masa mendatang. Singkatnya, transaksi swap

16

Page 17: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

merupakan transaksi pembelian dan penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan dua tanggal penyerahan yang berbeda. Pembelian dan penjualan mata uang tersebut dilakukan oleh bank yang sama dan biasanya dengan cara “spot terhadap forward” Artinya satu bank membeli tunai (spot) sementara mitranya membeli secara berjangka (forwad) . Salah satu contoh transaksi swaps adalah bila bank A dan bank B membuat kontrak untuk bertukar deposito rupiah terhadap dolar pada kurs Rp 9.500 per dolar pada 1 Januari 2008. B menempatkan US$ 1 juta. A menempatkan Rp 9,5 miliar, terlepas dari kurs pasar saat itu. Ulama kontemporer juga menolak transaksi ini karena kedua trasaksi itu terkait (adanya semacam ta’alluq) dan merupakan satu kesatuan sebagaimana difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional-MUI. Sebab, bila yang satu dipisahkan dari yang lain, maka namanya bukan lagi transaksi swaps dalam pengertian konvensional.

Kelima; praktik oversold yaitu melakukan penjualan melebihi jumlah yang dimiliki maupun dibeli, karena ulama melarang penjualan sesuatu yang tidak dimiliki sebagaimana pesan hadits “Janganlah engkau menjual sesuatu yang tidak engkau kuasai/miliki” (la tabi’ ma laisa ‘indaka).

    Hukum Forex Trading Valas Menurut Hukum IslamSebagian umat Islam ada yang meragukan kehalalan praktik perdagangan berjangka.

Bagaimana menurut padangan para pakar Islam? Apa pendapat para ulama mengenai trading forex, trading saham, trading index, saham, dan komoditi? Apakah Hukum Forex Trading Valas Halal Menurut Hukum Islam?

“Jangan engkau menjual sesuatu yang tidak ada padamu,” sabda Nabi Muhammad SAW, dalam sebuah hadits riwayat Abu Hurairah.

Oleh sementara fuqaha (ahli fiqih Islam), hadits tersebut ditafsirkan secara saklek. Pokoknya, setiap praktik jual beli yang tidak ada barangnya pada waktu akad, haram. Penafsiran secara demikian itu, tak pelak lagi, membuat fiqih Islam sulit untuk memenuhi tuntutan jaman yang terus berkembang dengan perubahan-perubahannya.Karena itu, sejumlah ulama klasik yang terkenal dengan pemikiran cemerlangnya, menentang cara penafsiran yang terkesan sempit tersebut. Misalnya, Ibn al-Qayyim. Ulama bermazhab Hambali ini berpendapat, bahwa tidak benar jual-beli barang yang tidak ada dilarang. Baik dalam Al Qur’an,sunnah maupun fatwa para sahabat, larangan itu tidak ada.

Dalam Sunnah Nabi, hanya terdapat larangan menjual barang yang belum ada, sebagaimana larangan beberapa barang yang sudah ada pada waktu akad. “Causa legis atau ilat larangan tersebut bukan ada atau tidak adanya barang, melainkan garar,” ujar Dr. Syamsul Anwar, MA dari IAIN SUKA Yogyakarta menjelaskan pendapat Ibn al-Qayyim. Garar adalah ketidakpastian tentang apakah barang yang diperjual-belikan itu dapat diserahkan atau tidak. Misalnya, seseorang menjual unta yang hilang. Atau menjual barang milik orang lain, padahal tidak diberi kewenangan oleh yang bersangkutan.

Jadi, meskipun pada waktu akad barangnya tidak ada, namun ada kepastian diadakan pada waktu diperlukan sehingga bisa diserahkan kepada pembeli, maka jual beli tersebut sah. Sebaliknya, kendati barangnya sudah ada tapi – karena satu dan lain hal — tidak mungkin diserahkan kepada pembeli, maka jual beli itu tidak sah.Perdagangan berjangka, jelas, bukan garar. Sebab, dalam kontrak berjangkanya, jenis komoditi yang dijual-belikan sudah ditentukan. Begitu juga dengan jumlah, mutu, tempat dan waktu penyerahannya. Semuanya berjalan di atas rel aturan resmi yang ketat, sebagai antisipasi terjadinya praktek penyimpangan berupa penipuan .satu hal yang sebetulnya bisa juga terjadi pada praktik jua-beli konvensional.

17

Page 18: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Dalam perspektif hukum Islam, Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) (forex adalah bagian dari PBK) dapat dimasukkan ke dalam kategori almasa’il almu’ashirah atau masalah-masalah hukum Islam kontemporer. Karena itu, status hukumnya dapat dikategorikan kepada masalah ijtihadiyyah. Klasifikasi ijtihadiyyah masuk ke dalam wilayah fi ma la nasha fih, yakni masalah hukum yang tidak mempunyai referensi nash hukum yang pasti.

Dalam kategori masalah hukum al-Sahrastani, ia termasuk ke dalam paradigma al-nushush qad intahat wa al-waqa’I la tatanahi. Artinya, nash hukum dalam bentuk Al-Quran dan Sunnah sudah selesai; tidak lagi ada tambahan. Dengan demikian, kasus-kasus hukum yang baru muncul mesti diberikan kepastian hukumnya melalui ijtihad.

Dalam kasus hukum PBK, ijtihad dapat merujuk kepada teori perubahan hukum yang diperkenalkan oleh Ibn Qoyyim al-Jauziyyah. Ia menjelaskan, fatwa hukum dapat berubah karena beberapa variabel perubahnya, yakni: waktu, tempat, niat, tujuan dan manfaat. Teori perubahan hukum ini diturunkan dari paradigma ilmu hukum dari gurunya Ibn Taimiyyah, yang menyatakan bahwa a-haqiqah fi al-a’yan la fi al-adzhan. Artinya, kebenaran hukum itu dijumpai dalam kenyataan empirik; bukan dalam alam pemikiran atau alam ide. Paradigma ini diturunkan dari prinsip hukum Islam tentang keadilan yang dalam Al Quran digunakan istilah al-mizan, a-qisth, al-wasth, dan al-adl.

Dalam penerapannya, secara khusus masalah PBK dapat dimasukkan ke dalam bidang kajian fiqh al-siyasah maliyyah, yakni politik hukum kebendaan. Dengan kata lain, PBK termasuk kajian hukum Islam dalam pengertian bagaimana hukum Islam diterapkan dalam masalah kepemilikan atas harta benda, melalui perdagangan berjangka komoditi dalam era globalisasi dan perdagangan bebas.

Realisasi yang paling mungkin dalam rangka melindungi pelaku dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan berjangka komoditi dalam ruang dan waktu serta pertimbangan tujuan dan manfaatnya dewasa ini, sejalan dengan semangat dan bunyi UU No. 32/1977 tentang PBK.Karena teori perubahan hukum seperti dijelaskan di atas, dapat menunjukkan elastisitas hukum Islam dalam kelembagaan dan praktek perekonomian, maka PBK dalam sistem hukum Islam dapat dianalogikan dengan bay’ al-salam’ajl bi’ajil.

Bay’ al-salam dapat diartikan sebagai berikut. Al-salam atau al-salaf adalah bay’ ajl bi’ajil, yakni memperjualbelikan sesuatu yang dengan ketentuan sifat-sifatnya yang terjamin kebenarannya. Di dalam transaksi demikian, penyerahan ra’s al-mal dalam bentuk uang sebagai nilai tukar didahulukan daripada penyerahan komoditi yang dimaksud dalam transaksi itu. Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah mendefinisikannya dengan: “Akad atas komoditas jual beli yang diberi sifat terjamin yang ditangguhkan (berjangka) dengan harga jual yang ditetapkan di dalam bursa akad”.

Keabsahan transaksi jual beli berjangka, ditentukan oleh terpenuhinya rukun dan syarat sebagai berikut:

a) Rukun sebagai unsur-unsur utama yang harus ada dalam suatu peristiwa transaksi Unsur-unsur utama di dalam bay’ al-salam adalah:

Pihak-pihak pelaku transaksi (‘aqid) yang disebut dengan istilah muslim atau muslim ilaih. Objek transaksi (ma’qud alaih), yaitu barang-barang komoditi berjangka dan harga tukar (ra’s al-mal al-salam dan al-muslim fih). Kalimat transaksi (Sighat ‘aqad), yaitu ijab dan kabul. Yang perlu diperhatikan dari unsur-unsur tersebut, adalah bahwa ijab dan qabul dinyatakan dalam bahasa dan kalimat yang jelas menunjukkan transaksi berjangka. Karena itu, ulama Syafi’iyah menekankan penggunaan istilah

18

Page 19: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

al-salam atau al-salaf di dalam kalimat-kalimat transaksi itu, dengan alasan bahwa ‘aqd al-salam adalah bay’ al-ma’dum dengan sifat dan cara berbeda dari akad jual dan beli (buy).

b) Syarat-syarat

Persyaratan menyangkut objek transaksi, adalah: bahwa objek transaksi harus memenuhi kejelasan mengenai: jenisnya (an yakun fi jinsin ma’lumin), sifatnya, ukuran (kadar), jangka penyerahan, harga tukar, tempat penyerahan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh harga tukar (al-tsaman), adalah, Pertama, kejelasan jenis alat tukar, yaitu dirham, dinar, rupiah atau dolar dsb atau barang-barang yang dapat ditimbang, disukat, dsb. Kedua, kejelasan jenis alat tukar apakah rupiah, dolar Amerika, dolar Singapura, dst. Apakah timbangan yang disepakati dalam bentuk kilogram, pond, dst. Kejelasan tentang kualitas objek transaksi, apakah kualitas istimewa, baik sedang atau buruk. Syarat-syarat di atas ditetapkan dengan maksud menghilangkan jahalah fi al-’aqd atau alasan ketidaktahuan kondisi-kondisi barang pada saat transaksi. Sebab hal ini akan mengakibatkan terjadinya perselisihan di antara pelaku transaksi, yang akan merusak nilai transaksi. Kejelasan jumlah harga tukar. Penjelasan singkat di atas nampaknya telah dapat memberikan kejelasan kebolehan PBK. Kalaupun dalam pelaksanaannya masih ada pihak-pihak yang merasa dirugikan dengan peraturan perundang-undangan yang ada, maka dapatlah digunakan kaidah hukum atau legal maxim yang berbunyi: ma la yudrak kulluh la yutrak kulluh. Apa yang tidak dapat dilaksanakan semuanya, maka tidak perlu ditinggalkan keseluruhannya.

Dengan demikian, hukum dan pelaksanaan PBK sampai batas-batas tertentu boleh dinyatakan dapat diterima atau setidak-tidaknya sesuai dengan semangat dan jiwa norma hukum Islam, dengan menganalogikan kepada bay’ al-salam.

Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama IndonesiaNo: 28/DSN-MUI/III/2002,

tentang Jual Beli Mata Uang (Al-Sharf).

19

Page 20: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

                    MENIMBANG :

1. Bahwa dalam sejumlah kegiatan untuk memenuhi berbagai keperluan, seringkali diperlukan transaksi jual-beli mata uang (al-sharf), baik antar mata uang sejenis maupun antar mata uang berlainan jenis.

2. Bahwa dalam ‘urf tijari (tradisi perdagangan) transaksi jual beli mata uang dikenal beberapa bentuk transaksi yang status hukumnya dalam pandang ajaran Islam berbeda antara satu bentuk dengan bentuk lain.

3. Bahwa agar kegiatan transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, DSN memandang perlu menetapkan fatwa tentang al-Sharf untuk dijadikan pedoman.

MENGINGAT :

“Firman Allah, QS. Al-Baqarah[2]:275:

 “…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…”

“Hadis nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dari Abu Sa’id al-Khudri : Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas dasar kerelaan (antara kedua belah pihak)’ (HR. al-baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban).

“Hadis Nabi Riwayat Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibn Majah, dengan teks Muslim dari ‘Ubadah bin Shamit, Nabi s.a.w bersabda: “(Juallah) emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum , sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (denga syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai.”

“Hadis Nabi riwayat Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad, dari Umar bin Khattab, Nabi s.a.w bersabda: “(Jual-beli) emas dengan perak adalah riba kecuali (dilakukan) secara tunai.”

“Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri, Nabi s.a.w bersabda: Janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagaian atas sebagian yang lain; dan janganlah menjual emas dan perak tersebut yang tidak tunai dengan yang tunai.

“Hadis Nabi riwayat Muslim dari Bara’ bin ‘Azib dan Zaid bin A rqam : Rasulullah saw melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai).

“Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari Amr bin Auf : Perjanjian dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.”

MEMPERHATIKAN :

1. Surat dari pimpinah Unit Usaha Syariah Bank BNI no. UUS/2/8782. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syari’ah Nasional pada Hari Kamis, tanggal 14

Muharram 1423H/ 28 Maret 2002.

20

Page 21: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

MEMUTUSKAN

Dewan Syari’ah Nasional Menetapkan : FATWA TENTANG JUAL BELI MATA UANG (AL-SHARF).

Pertama : Ketentuan UmumTransaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Tidak untuk spekulasi (untung-untungan).2. Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan).3. Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara

tunai (at-taqabudh).4. Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat

transaksi dan secara tunai.

Kedua : Jenis-jenis transaksi Valuta Asing

1. Transaksi SPOT, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.

2. Transaksi FORWARD, yaitu transaksi pem belian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2×24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa’adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).

3. Transaksi SWAP yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).

4. Transaksi OPTION yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unusru maisir (spekulasi).

Ketiga Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 14 Muharram 1423 H/

28 Maret 2002 M

Fatwa DSN-MUI No.37/DSN-MUI/X/2002

21

Page 22: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Tentang Pasar Antarbank Berdasarkan Prinsip Syariah

Pertama : ketentuan umum

1. Pasar uang antarbank yang tidak dibenarkan menurut syariah yaitu pasar uang antarbank yang berdasarkan bunga.

2. Pasar uang antarbank yang dibenarkan menurut syariah yaitu pasar uang antarbank yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah.

3. Pasar uang antarbank yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah adalah kegiatan transaksi keuangan jangka pendek antar peserta pasar berdasarkan prinsip-prinsip syariah .

4. Peserta pasar uang sebagaimana tersebut dalam butir 3, adalah :a. Bank syariah sebagai pemilik/ penerima danab. Bank konvensional hanya sebagai pemilik dana

Kedua : ketentuan khusus

1. Akad yang dapat digunakan dalam Pasar Uang Antarbank berdasarkan prinsip syariah adalah a. Mudharabah (muqaradhah)/ qiradhb. Musyarakahc. Qardh d. Wadi’ahe. Al-sharf

2. Pemindahan kepemilikan instrument pasaruang sebagaimana tersebut dalam butir 1 menggunakan akad-akad syariah yang digunakan dan hanya boleh dipindahtangankan sekali.

Ketiga : penyelesaian perselisihan

Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dapat dilakukan melalui Badan Arbitrase Syariah yang berkedudukan di Indonesia, setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

Keempat: penutup

Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

PENUTUP

22

Page 23: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

A. Kesimpulan

Dari pembahasan mengenai pertukaran valuta asing, dapat diambil beberapa kesimpulan, sbb.:

1. Pertukaran valuta asing adalah suatu kegiatan memperdagangkan mata uang dari Negara-negara yang berbeda. Uang masing-masing Negara memiliki harga yang diukur oleh uang Negara lain. Hal inilah yang disebut nilai tukar (exchange rate).

2. Transaksi valuta asing yang terjadi seketika disebut dengan kurs spot, transaksi yang dilakukan di pasar berjangka yaitu pasar di mana transaksi jual beli terjadi dengan harga yang disetujui pada saat transaksi dilakukan, tetapi penyerahan barang dilakukan di kemudian hari.

3. System kurs valuta asing dapat digolongkan ke dalam : system kurs berubah-ubah, system kurs tetap, dan system kurs pengawasan devisa.

4. Pertukaran valuta asing dalam perspektif Islam diperbolehkan, asal sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, tidak mengandung MAGHRIB, tidak mengandung spekulasi dan tidak berpotensi merugikan pihak lain. Pasar uang yang diperbolehkan hanya pasar uang yang tidak menggunakan system bunga dan bisa diganti dengan akad-akad lain, seperti mudharabah, musyarakah, al-Qard, wadiah, dan al-sharf. Hal ini untuk menghindari riba nashiah karena kerugian(bahaya) dari bunga itu lebih besar daripada mashlahah/ keuntungannya. Selain itu karena Islam melarang adanya jual beli uang sebagai komoditi atau spekulasi.

5. Kelebihan dan kekurangan sistem konvensional dan Islam mengenai valas :Konvensionalkelebihan : lebih bebas dan lebih luas, memungkinkan mengambil keuntungan lebih besar, memungkinkan pembayaran tangguh. kekurangan : mengandung ketidakpastian, memungkinkan merugikan pihak lain, kurang Islami.Islamkelebihan : lebih Islami, dapat meminimalisir kerugian, saling menguntungkan.kekurangan : kurang bebas, tidak bisa bayar tangguh.

6. Kelebihan dan kekurangan pasar valas :Kelebihan :a. Sebagai sumber informasi bagi masyarakat tentang keadaan dan kurs valasb. Membantu masyarakat dalam penyediaan mata uang asingc. Memudahkan melakukan transaksi dengan pihak asingd. Mengurangi risiko valas

Kekurangan :

Mata uang asing bebas diperjualbelikan siapa saja sehingga dapat terjadi spekulasi yang merugikan negara.

B. Penutup

23

Page 24: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Zaman semakin maju, peradaban semakin berkembang, perekonomian dunia telah menjadi perekonomian global. Transaksi antar negara di dunia dengan menggunakan mata uang asing (valas) adalah hal yang tidak dapat dihindarkan, namun bukan berarti bahwa adanya tuntutan transaksi ini kemudian melegalkan seluruh model valuta asing sebagaimana yang ada sekarang. Islam telah menetapkan aturan syariah dalam memenuhi kebutuhan valuta asing tersebut yang dikenal dengan istilah sharf.

Daftar Pustaka

24

Page 25: Web viewSetelah perang dunia 1 dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik

Diulio,Eugene A.1993.Teori dan Soal-Soal Uang dan Bank.Jakarta : Penerbit Erlangga.Hadis,Syafril.1996.Ekonomi Internasional.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.Singh,kavaljit.2005.Menjinakkan Arus Keuangan Global.Jakarta : INFID.Hady,Hamdy.2001.Ekonomi Internasional.Jakarta : Ghalia Indonesia.Wijaya,Faried.1992.Seri Pengantar Ekonomika Ekonomika Makro.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.Sukirno,sadono.1999.Pengantar Teori Makroekonomi.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Mankiw,N.Gregory.2006.Pengantar Ekonomi Makro, edisi 3.Jakarta : Salemba Empat.Soediyono.1991.Ekonomi Internasional, Pengantar Lalu Lintas Pembayaran Internasional.Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.Nopirin.1996.Ekonomi Moneter.Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

25