pengaruh sistem ekonomi dunia terhadap bisnis di indonesia

28
SISTEM EKONOMI INDONESIA BERKAITAN DENGAN PENGARUHNYA TERHADAP BISNIS Disusun Oleh: Karina Miraceti 107082003302 Ruriana Ulfa 107082003607 Clarissa Pramartha 107082003385 Ibnu Fahmi 107082003365 Al-maidzar Burhan 107082003549

Upload: karinamiraceti

Post on 12-Jun-2015

8.309 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

SISTEM EKONOMI INDONESIA BERKAITAN DENGAN PENGARUHNYA TERHADAP BISNIS

Disusun Oleh:Karina Miraceti 107082003302

Ruriana Ulfa 107082003607Clarissa Pramartha 107082003385

Ibnu Fahmi 107082003365Al-maidzar Burhan 107082003549

Universitas Islam Negeri Syarif HidayatullahFakultas Ekonomi dan Sosial

Akuntansi 1-CJalan Ir. H Juanda no 95 Ciputat 15412 Telp : (021) 7401925

Page 2: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem ekonomi dunia akan selalu menjadi isu hangat untuk dibahas dan

ditilik perkembangannya. Dari berbagai macam jenis system ekonomi yang timbul

seperti, ekonomi terpimpin, ekonomi pasar dan ekonomi pasar campuran. Hal-hal

lainnya yang berkaitan adalah seperti factor produksi yang mencakup tenaga kerja,

modal, wirausahawan, sumber daya fisik dan sumber daya informasi.

Keterkaitan system ekonomi juga dapat dikesinambungkan dengan bisnis.

Oleh sebab itu, permasalahan akan selalu muncul dan menjadi latar belakang penulis

untuk membahasnya dalam makalah kali ini.

1.2 Rumusan Masalah

Sistem perekonomian di dunia terdiri dari beragam jenis yang dipakai oleh

berbagai Negara. Misalnya, Negara RRC yang menggunakan system ekonomi

terpimpin, dimana perekonomiannya terpusat pada pemerintahan.

Indonesia sebagai suatu Negara tentunya harus memiliki system ekonomi.

Oleh sebab itu timbullah suatu rumusan masalah yang berhubungan dengan system

ekonomi dunia dan bisnis, dimana, system apakah yang paling baik yang dapat

digunakan oleh Indonesia dalam usahanya menghadapi persaingan bisnis dunia?

1.3 Hipotesis

Menurut penulis system ekonomi yang paling baik untuk digunakan oleh

Indonesia saat ini adalah system ekonomi kerakyatan dimana system ini

mengedepankan kesejahteraan rakyat. Pada system ekonomi kerakyatan partisipasi

rakyat dalam perekonomian harus menjadi andalan bagi kemajuan bisnis dan

perekonomian sehingga tidak terjadi kesenjangan social.

Page 3: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Ekonomi Dunia

Sistem ekonomi merupakan system Negara untuk mengalokasikan sumber

daya ke berbagai warga negaranya, baik individu maupun organisasi. Sistem ekonomi

berbeda berdasarkan cara memiliki dan mengendalikan lima factor produksi (sumber

daya dasar yang digunakan dunia bisnis Negara tertentu untuk memproduksi barang

dan jasa) , yakni :

a. Tenaga Kerja atau Sumber Daya Manusia

Kemampuan fisik dan mental banyak orang sewaktu mereka

berkontribusi pada produksi yang ada pada perekonomian. Sumber daya

manusia juga sering didefinisikan sebagai orang-orang yang bekerja untuk

bisnis dengan memberikan tenaga dan kemampuannya dalam bekerja.

a) Modal

Adalah dana yang dibutuhkan untuk memulai suatu bisnis dan

menjaganya agar tetap beroperasi dan tumbuh dengan baik. Modal juga dapat

mencakup suatu nilai pasar atau nilai saham suatu perusahaan. Penerimaan

dari penjualan produk juga merupakan sumber modal yang penting.

b) Wirausahawan

Adalah suatu individu yang menanggung resiko dan peluang termasuk

menciptakan dan mengoperasikan suatu bisnis yang baru. Kebanyakan system

perekonomian selalu mendorong dan membing para wirausahawan untuk

memulai bisnis baru sekaligus mengambil keputusan yang mengubah bisnis

kecil menjadi bisnis besar sehingga berkapabilitas untuk berubah menjadi

suatu pasar yang baru.

c) Sumber Daya Fisik

Adalah hal-hal berwujud yang dapat digunakan oleh organisasi dalam

melaksanakan suatu bisnis mereka. Sumber-sumber daya fisik meliputi,

sumber daya alam, fasilitas, suku cadang dan perlengkapan serta peralatan-

peralatan lain

.

Page 4: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

d) Sumber Daya Informasi

Merupakan suatu atau beberapa data atau informasi lain yang digunakan

oleh bisnis. Produksi barang-barang berwujud dulu pernah mendominasi

kebanyakan system ekonomi, namun saat ini sumber daya inf6rmasi

memainkan peran utama. Hal itu disebabkan karena bisnis saat ini sangat

bergantung pada prediksi pasar, orang-orang dengan keahlian tertentu, serta

berbagai data ekonomi yang digunakan untuk membantu bisnis mereka.

2.2 Jenis-Jenis Sistem Ekonomi

Jenis system ekonomi yang berbeda akan mengelola factor-faktor produksi

dengan cara-cara yang berbeda pula. Pada beberapa system, kepemilikannya bersifat

pribadi, yang lain, factor produksi dimiliki oleh pemerintah. Oleh sebab itu,

kebanyakan system ekonomi berada diantara kedua ektreminasi tersebut.

Sistem ekonomi juga dapat dibedakan menurut cara-cara pengambilan

keputusannya dalam hal produksi dan alokasi. Perekonomian terpimpin sebagai

contoh, bergantung pada keputusan pemerintah, dan perekonomiannya terpusat pada

pemerintah untuk mengendalikan semua produksi dan alokasi. Sedangkan dalam

perekonomian pasar masing-masing pihak, dalam hal ini produsen dan konsumen,

mengendalikan keputusan dalam produksi dan alokasi melalui penciptaan kombinasi

penawaran dan permintaan.

Berikut penjelasan lebih dalam seputar jenis-jenis system ekonomi yang ada di

Dunia :

a. Perekonomian Terpimpin

Dalam system ekonomi ini, terdapat dua bentuk paling dasar,

komunisme dan sosialisme. Komunisme, seperti yang awalnya diajukan oleh

seorang ekonom Jerman abad ke-19, Karl Marx, adalah suatu system dimana

pemerintah memiliki dan juga mengoperasikan seluruh factor produksi yang

tersedia. Marx menggambarkan suatu masyarakat dimana setiap individu akan

menyumbang sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki dan menerima

manfaat suatu perekonomian sesuai dengan yang mereka butuhkan. Marx juga

mengharapkan kepemilikan pemerintah atas factor-faktor produksi hanya

bersifat sementara. Setelah mesyarakat menjadi dewasa, campur tangan

Page 5: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

pemerintah akan melemah dan para pekerja akan mendapatkan kepemilikian

factor-faktor produksi secara langsung.

Sama halnya dengan komunisme, sosialisme juga merupakan sebagian

dari sitem perekonomian terpimpin. Pemerintah memiliki dan menjalankan

industri-industri besar terpilih. Dalam system perekonomian ini, pemerintah

dapat mengendalikan perbankan, komunikasi, transportasi dan industri-

industri besar. Sedangkan bisnis-bisnis kecil seperti took dan restaurant

merupakan milik pribadi. Jadi dapat disimpulkan, sosialisme adalah system

ekonomi terpimpin dimana pemerintah ahnay dapat memiliki dan menjalankan

sumber produksi utama yang terpilih.

b. Perekonomian Pasar

Pasar adalah mekanisme pertukaran barang dan jasa tertentu antar

pembeli dan penjual, seperti modal, istilah pasar dapat memiliki arti banyak.

Perekonomian pasar mengandalkan kapitalisme dan perusahaan bebas untuk

menciptakan lingkungan dimana para produsen dan konsumen bebas untuk

menjual dan membeli apa yang mereka pilih (dalam batas tertentu).

Akibatnya, barang yang diproduksi dan dibayar pada umumnya ditentukan

oleh penawaran dan permintaan. Dalam perekonomian pasar, dikenal juga

istilah Swastanisasi.

Dasar politis dari proses pasar disebut kapitalisme, yang mendukung

kepemilikan pribadi atas factor-faktor produksi dan mendorong kewirausahaan

dengan menawarkan laba sebagai insentif. Proses ini sangat berlawanan

dengan proses perekonomian terpimpin, yaitu perekonomian yang orang-

orangnya dapat disuruh dimana mereka dapat dan tidak dapat bekerja,

perusahaan bisa diberitahu apa yang dapat dan tidak dapat mereka produksi,

serta konsumennya hanya memiliki sedikit tentang pilihan apa yang akan

mereka beli atau berapa yang harus mereka bayar. Jadi dapat disimpulkan,

kapitalisme adalah perekonomian pasar yang memberikan kepemilikan

produksi pribadi dan yang mendorong kewirausahaan dengan menawarkan

laba sebagai insentif.

Dalam perekonomian pasar juga terdapat istilah swastanisasi.

Swastanisasi adalah proses perubahan perusahaan pemerintah menjadi

perusahaan milik swasta pada tahun-tahun terakhir ini, praktek swastanisasi ini

telah menyebar ke berbagai belahan dunia, misalnya,system pos di banyak

Page 6: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

Negara biasanya dimiliki dan dikelola oleh pemerintah. Akan tetapi, Belanda

baru-baru ini melalui proses swastanisasi TNT Post Group N.V yang telah

menjadi pengoperasian kantor pos yang paling efisien di dunia.

c. Perekonomian Pasar Campuran (Mixed Market)

Tidak ada perekonomian pasar 'murni; dan terpimpin 'murni'.

Kebanyakan Negara mengandalkan beberapa bentuk Perekonomian Pasar

Campuran yang menonjolkan sifat-sifat baik perekonomian terpimpin maupun

perekonomian pasar. Bahkan perekonomian pasar yang berusaha keRas

menjadi sebebas dan seterbuka mungkin. Jadi perekonomian pasar campuran

adalah system ekonomi yang menonjolkan sifat-sifat perekonomian terpimpin

maupun perekonomian pasar.

2.3 Kondisi Bisnis Di Indonesia

Bisnis di Indonesia berkembang cukup pesat dewasa ini. Meskipun mungkin

tingkat penyebarannya masih belum seratus persen tercapai namun tingkat investasi di

Indonesia sudah dapat dikatakan maju. Hal ini dapat dilihat dari indeks saham yang

selalu memiliki kenaikan setiap kwartalnya. Bahkan bursa saham kita, lebih tinggi

nilainya dibandingkan dengan Malaysia.

Badan Pusat Statistik mengungkapkan, indeks tendensi bisnis (ITB) pada

triwulan II 2007 sebesar 110.96 yang mengindikasikan membaiknya kondisi pada

periode tersebut dibandingkan triwulan sebelumnya. Deputi bidang Analisis dan

Neraca Statistik BPS, Slamet Sutomo di Jakarta, Rabu 15 Agustus menyampaikan

bahwa semua sector menunjukkan peningkatan bisnis. Sektor listrik, gas, dan air

bersih mengalami peningkatan bisnis yang paling tinggi diantara sector lainnya

dengan nilai indeks 134.42.

Menurut survey, peningkatan kondisi bisnis dikarenakan adanya peningkatan

pendapatan usaha yang disebabkan peningkatan kapasitas produksi dan jumlah jam

kerja. Sedangkan untuk triwulan III 2007, Survey Tendensi Bisnis, menunjukkan ITB

sebesar 111.43 yang mengindikasikan kondisi yang lebih baik dibandingkan triwulan

II 2007.

Kondisi bisnis Indonesia kedepannya diperkirakan akan semakin meningkat

dan semua sector juga akan semakin membaik, kecuali lembaga

keuangan/persewaan/jasa perusahaan.

Page 7: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

Badan Pusat Statistik juga melaporkan bahwa kesenjangan ekonomi yang

terjadi antara penduduk di Indonesia semakin tipis. Hal itu terlihat dari semakin tipis

dan mengecilnya indeks Williamson secara nasional, meski pulau Jawa tetap menjadi

pendorong utama pertumbuhan ekonomi.

Semakin menurunnya nilai indeks Williamson, berarti tingkat kesenjangan

semakin menurun. Misalnya, disparitas ekonomi wilayah mencatat angka 0,836 pada

tahun 2006. Bandingkan dengan tahun 2005 dan 2004 yang nilai indeksnya adalah

0,871 dan 0,869.

Kondisi bisnis di Indonesia itu juga dipengaruhi oleh system ekonomi yang

berlaku dan dianut oleh Indonesia. Hal itu menunjukkan bahwa system ekonomi akan

mempengaruhi kinerja bisnis di suatu Negara. Sistem ekonomi merupakan pengatur

dari bisnis yang akan dijalankan.

Misalnya, system ekonomi pasar akan mengkondisikan bisnisnya dalam

lingkup liberal, dimana bisnis akan berjalan sesuai dengan pemilik modalnya. System

ekonomi terpimpin, perkembangan bisnis akan lebih terkungkung dan tak dapat

bergerak bebas seperti bisnis dengan system ekonomi pasar. Hal itu dikarenakan,

system ekonomi terpimpin merupakan system ekonomi yang terpusat pada keputusan

pemerintah. Padahal dalam kenyataannya, bisnis sangat tidak mengenal system

ekonomi terpimpin karena sangat tidak mendukung perjalanan sebuah bisnis yang

membutuhkan keleluasaan dalam perkembangan dan pertumbuhannya.

Page 8: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Acuan Dasar Sistem Ekonomi Indonesia

Secara politis, sebenarnya para pendiri Negara Indonesia telah meletakkan

dasar bagi system perekonomian yang akan dikembangkan di Indonesia. Sistem itu

secara garis besar telah dirumuskan dalam konstitusi, antara lain:

a. Sistem ekonomi Indonesia akan dibangun berdasarkan prinsip kedaulatan

rakyat.

b. Sumber-sumber daya alam dikuasai oleh Negara dan dimanfaatkan untuk

kemakmuran seluruh rakyat.

c. Sistem ekonomi dibangun berdasarkan pada usaha bersama dan bukan

berdasarkan kebebasan individu-individu pemilik modal(liberal kapitalistik).

d. Cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang

banyak dikuasai oleh Negara.

Prinsip kedaulatan rakyat membawa konsekuensi bahwa wewenang memilih

system perekonomian yang akan diterapkan oleh Indonesia tidak berada di bawah

tangan pemerintah, melainkan ditangan rakyat. Prinsip seperti ini di katakana oleh

Soekarno sebagai ekonomi demokrasi pancasila. Dimana, pemerintah bertugas

mengimplementasikan system yang ditetapkan oleh rakyat sebagaimana yang tertuang

dalam konstitusi.

Dasar kedua dari system ekonomi ini adalah bahwa sumber daya alam

dikuasai oleh Negara. Dasar ini mengamanatkan kepada Negara untuk mengatur dan

mengelola sumber daya alam agar menjadi sumber kesejahteraan rakyat secara

keseluruhan, dan bukan untuk kesejahteraan sekelompok atau satu golongan tertentu.

Dasar yang ketiga adalah bahwa system perekonomian Indonesia tidak akan

dibangun dengan paradigma liberal kapitalistik, melainkan berdasarkan pada asas

kekeluargaan. Dengan demikian sudut pandangnya tidak berawal dari kebebasan

pemilik modal untuk mengelola sumber daya ekonomi, melainkan pada usaha

bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama. Akan tetapi tidak berarti bahwa

pemilik modal tidak dapat memperoleh kesemopatan untuk mengelola dan

memanfaatkan sumber-sumber daya ekonomi. Hingga pada tujuan akhirnya adalah,

kesejahteraan bersama.

Page 9: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

Dasar keempat adalah bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi

Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Hal ini

membawa konsekuensi bahwa swasta tidak diperbolehkan untuk mengelola dan

menguasai suatu cabang produksi yang penting dan menguasai hajat hidup orang

banyak. Karena kedaulatan ekonomi berada ditangan rakyat, maka mandat yang akan

diberikan oleh pemerintah kepada swata tersebut harus mendapat persetujuan dari

rakyat. Oleh sebab itu, mandat tersebut harus berupa Undang-undang.

Berdasarkan acuan system ekonomi Indonesia yang telah diuraikan diatas,

maka idealnya di Indonesia akan muncul tiga pelaku utama perekonomian bangsa,

yaitu:

a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai badan yang mewakili Negara

dalam mewujudkan amanat konstitusi untuk mengelola dan memanfaatkan

sumber daya yang bernilai bagi kemakmuran rakyat. BUMN juga merupakan

lembaga ekonomi yang akan menangani cabang-cabang produksi yang penting

bagi Negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.

b. Koperasi akan menangani sector usaha kecil dan menengah, terutama sector

perdagangan tradisional (pedagang eceran), pertanian, industri rumah tangga

dan sejenisnya.

c. Swasta akan menangani sector usaha yang belum ditangani oleh BUMN dan

koperasi seperti industri dengan teknologi tinggi dan padat modal, termasuk

sector usaha jasa yang idealnya tidak termasuk dalam wilayah bisnis BUMN

dan koperasi seperti asuransi, perbankan, transportasi, telekomunikasi dan

masih banyak lagi.

3.2 Sistem Ekonomi di Indonesia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, system ekonomi pastilah dimiliki

oleh suatu Negara yang akan mengatur perekonomian serta perkembangan bisnis di

Negara tersebut. Oleh sebab itu, Indonesia pun memiliki system ekonomi yang saat

ini dinamakan sebagai system ekonomi demokrasi pancasila.

Sistem ekonomi ini menitikberatkan pada ideology bangsa yang menjunjung

tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila serta mengikuti pandangan hidup

bangsa yang demokratis.

Page 10: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

Sistem ekonomi demokrasi pancasila yang dianut oleh bangsa Indonesia

terangkum dalam undang-undang pasal 33 ayat satu sampai tiga. Berikut, petikan

pasal tersebut,

a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan

b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh Negara

c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh

Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Sistem ekonomi demokrasi pancasila ini memiliki empat ciri utama dan yang

paling menonjol, berikut ciri-ciri system ekonomi demokrasi pancasila:

a. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah Negara atau pemerintah.

Contoh dari hajat hidup orang banyak itu seperti, air, bahan bakar,

pertambangan, hasil bumi, dan sebagainya.

b. Peran Negara dianggap penting namun tidak mendominasi dalam pengambilan

keputusan produksi atau alokasi. Begitupun kedudukan pihak swasta yang

juga dianggap penting namun tidak mendominasi. Sehingga dalam hal ini,

system ekonomi demokrasi pancasila tidak menganut system liberal ataupun

ekonomi terpimpin, karena pihak-pihak tersebut harus berjalan beriringan,

berdampingan secara damai dan mendukung satu sama lainnya.

c. Modal atau kinerja buruh juga tak mendominasi karena perekonomian

pancasila didasari atas asas kekeluargaan antar sesame pelaku ekonomi.

d. Masyarakat adalah bagian yang penting dimana kegiatan produksi dilakukan

oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh masyarakat.

Dalam hal ini, system ekonomi pancasila harus menjauhkan diri dari system

liberal dan system terpimpin karena telah terbukti menyengsarakan kaum yang lemah

serta mematikan potensial orang-orang yang kreatif. Persaingan usaha pun harus

selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak merugikan pihak-pihak yang

berkaitan.

Namun pada kenyataanya penerapan ekonomi itu tidak berjalan dengan baik

sehingga berpengaruh pada bisnis yang berjalan di Indonesia. Perekonomian kita

justru dikuasai oleh pihak asing dan Indonesia hanya menjadi penonton dalam

kemajuan bisnis di negaranya sendiri. Sebagai contoh , Freeport, perusahaan asing

Page 11: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

milik Amerika justru menjadi penguasa hasil tambang emas yang ada di Papua.

Mereka mengeruk semua hasil tambang itu dan hanya memberikan satu persen saja

kepada pemerintah. Seharusnya hal itu tidak boleh terjadi karena dalam undang-

undang disebutkan bahwa hasil tambang merupakan hajat hidup orang banyak

sehingga harus dikuasai oleh pemerintah bukan oleh perusahaan asing.

Freeport hanya satu dari sekian banyak penyimpangan system ekonomi

sebagai pengatur bisnis di Indonesia. System ekonomi yang seharusnya menjadi

pengatur dalam bisnis di Indonesia tidak dijalankan dengan baik sehingga terkesan

kini Indonesia menggunakan system ekonomi pasar yang menitikberatkan pada

keliberalismean yang mana sebuah perusahaan yang memiliki modal tinggi akan

menjadi penguasa bagi perekonomian.

3.3 Ekonomi Kerakyatan

Ekonomi kerakyatan adalah ekonomi yang menjadikan rakyat sebagai actor

utamanya. Dimana segala kemakmuran rakyat menjadi tujuannya. Bisnis dalam

pengaruhnya dengan system ekonomi, juga mengenal dan mampu menerima system

ekonomi kerakyatan. Hal itu disebabkan karena bisnis tidak semata-mata hanya

mengejar keuntungan bagi pemilik modal (share holder), melainkan juga merupakan

lembaga yang merealisasikan kepentingan berbagai pihak (stake holder).

Dari uraian diatas dapat dilihat, bahwa koperasi merupakan wadah terbaik

yang dapat dijadikan sebagai perwujudan dari system ekonomi kerakyatan. Sejak

dahulu koperasi sudah dipandang sebagai jalan terbaik untuk membangun secara

berangsur-angsur suatu ekonomi rakyat yang lemah. Orang sudah membaca dan

mengetahui contoh-contoh yang telah diperlihatkan oleh kaum buruh Inggris dan

kaum tani di Denmark pada abad ke-19. Berhadapan dengan kekuasaan serta

pengaruh kapitalisme, koperasi yang berdasarkan kekeluargaan, solidaritas dan setia

kawan akan mampu mengatasi permasalahan tersebut dengan memperbaiki

perekonomian mereka.

Cita-cita koperasi di Indonesia menentang individualisme dan kapitalisme

secara fundamental. Paham koperasi Indonesia menciptakan masyarakat Indonesia

yang kolektif, berakar, pada adat istiadat hidup Indonesia yang asli, tetapi

ditumbuhkan pada tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan tuntutan zaman modern.

Page 12: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

Landasan bagi kebijakan ekonomi di masa depan harus disusun menurut

perspektif menyeluruh atas kekuatan-kekuatan yang membentuk kondisi kita sekarang

ini. Kondisi objektif itu dapat diringkaskan dalam pokok-pokok pikiran berikut ini:

1. Segala bentuk korupsi yang menyebabkan biaya transaksi tinggi terjadi

sebagai akibat dari sistem yang tertutup dan protektif. Tanpa kelembagaan

yang memiliki derajat accountability dan predictability yang tinggi,

perekonomian akan tumbuh sebagaimana disinyalir oleh Schumpeter

"Kapitalisme dalam tenda oksigen". Apa yang terjadi dibalik tenda tidak

sungguh-sungguh nyata. Pertumbuhan ekonomi tidak lebih dari ilusi belaka.

Apabila kelembagaan demokratis gagal mengendalikan keserakahan penguasa,

semua mimpi pada waktunya akan sirna.

2. Pengusaha-pengusaha yang tangguh tidak dilahirkan dari rekayasa atau sistem

preferensi. Hanya pergulatan dalam pasar yang akan memberikan kita

industrialis dan pengusaha yang dapat kita banggakan. Sistem preferensi

hanya akan mengukuhkan eksistensi elit dan mengekalkan sistem proteksi,

yang dalam jangka panjang justru merusak sendi-sendi ekonomi dan

demokrasi masyarakat kita.

3. Kenaikan standar hidup rakyat harus dilihat sebagai bagian pembentukan

modal nasional (capital accumulation). Ini berarti tujuan pokok dan terus-

menerus dari kebijaksanaan ekonomi kita adalah peningkatan purchasing

power dari rakyat. Pelajaran ini sangat penting, bahwa di masa depan

kekukuhan ekonomi nasional harus ditemukan di dalam potensi besar yang

dimiliki masyarakat luas, yaitu usaha kecil dan menengah.

4. Krisis Ekonomi 1997-1998 menunjuk kepada pentingnya memperhitungkan

kekuatan eksternal yang semata bekerja menurut hukum ekonomi pasar, dan

indifferent terhadap dampak kepada kemanusiaan. Kekuatan modal yang

menyerbu pasar uang Asia Selatan amatlah besar dan tidak pernah ada

preseden sebelumnya menyangkut pengerahan dana sebanyak itu. Para fund

managers yang berada dibalik pengerahan dana besar-besaran itu berhasil

mengeruk keuntungan amat besar dengan meninggalkan ribuan industri

bangkrut dan jutaan pengangguran baru.

5. Fokus kebijaksanaan ekonomi adalah usaha kecil/menengah. Kalau kita

menuntut pemerintah menaruh fokus kepada usaha kecil/menengah bukanlah

Page 13: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

karena kita ingin menciptakan sistem preferensi baru. Dengan menaruh

perhatian kepada UKM tidak berarti pemerintah bertindak unfair, sehingga

dikhawatirkan nantinya bakal mendistorsi pasar. Substansi pokok ilmu

ekonomi adalah memperbesar manfaat (utility). Manfaat adalah value, yang

dalam ilmu ekonomi adalah subjektif. Bagi seorang petani desa, pendapatan

Rp.1 juta sudah cukup untuk mencetak 5 anaknya menjadi sarjana. Tetapi

uang sebesar ini bagi seorang konglomerat, barangkali hanya cukup untuk

sekali makan siang.

6. Persoalan yang juga akut menyangkut pengembangan usaha kecil dan

menengah adalah terjebaknya usaha kecil dan menengah di dalam kelumpuhan

sumberdaya Keadaan mereka yang miskin, ketakpastian dan resiko yang tinggi

praktis telah mengasingkan mereka dari sumber-sumber modal, keahlian,

informasi dan peluang bisnis. Tidak seluruh kelemahan usaha kecil/menengah

berasal dari kelemahan internal mereka. Kesalahan kebijakan yang melahirkan

konsentrasi kekuasaan dan ekonomi mempunyai andil yang tidak kecil atas

keterpurukan UKM. Modal, keahlian, informasi dan pasar adalah komoditi

ekonomi yang senantiasa bergerak menuju lokasi dengan potensi keuntungan

tertinggi. Selama kebijakan tidak memberi advantage kepada UKM, semua

sumberdaya itu hanya akan bergerak ke arah usaha besar. Hanya dengan

memberi advantage kepada UKM maka kesenjangan dapat dijembatani.

7. Fokus kebijaksanaan ekonomi kepada Usaha Kecil Menengah merupakan

suatu keharusan apabila kita memperhatikan mereka adalah mayoritas pelaku

usaha di Indonesia seperti tercermin dalam data berikut. Data BPS Desember

1998 menunjukkan bahwa terdapat 39,8 juta pengusaha di Indonesia, dimana

99,8% adalah pengusaha kecil dan hanya 0,2% pengusaha besar dan

menengah. Dari jumlah 39,8 juta diatas, komposisi sektoral adalah pertanian

62,7%, perdagangan, perhotelan dan restauran 22,67%, Industri 5,7% dan Jasa

sebesar 3,9%. Dari komposisi volume usaha sejumlah 99,85%

volumeusahanya dibawah 1 miliar, 0,14% diantara 1-50 miliar, dan 0,01%

yang diatas 50 miliar. Dari komposisi penyerapan tenaga kerja, kelompok

pertama tersebut menyerap 88,66%, kelompok kedua menyerap 10,78% dan

yang ketiga menyerap 0,56%

8. Apakah kebijaksanaan serupa itu akan mendistorsi pasar? Distorsi adalah

keadaan ketika pelaku ekonomi keliru menafsirkan sinyal pasar. Ketika

Page 14: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

seharusnya ia membeli, malah menjual. Sebaliknya, saat seharusnya ia

menjual malah membeli. Distorsi tidak disebabkan oleh policy, betapa pun

buruknya policy itu. Distorsi ditimbulkan oleh ketidak-terbukaan. Kebijakan

apapun kalau dibuat dan dijalankan secara tertutup akan menyebabkan

distorsi. Keadaan ini terjadi akibat ada informasi yang asymmetric, sebagian

orang tahu sementara yang lain tidak tahu. Akibatnya sebagian pelaku akan

bertindak optimal sementara yang lain tidak. Jadi, masalahnya bukankah

kebijaksanaan apa, tetapi apakah semua orang punya informasi yang sama?

 

3.4 Ekonomi Jaringan sebagai dasar Ekonomi Rakyat

Ekonomi Jaringan adalah antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis

produksi masal ala Taylorism, dan sekaligus sintesa dari ketiga faktor yang telah

dijelaskan diatas, yaitu realitas bangsa yang mayoritas pelaku usahanya adalah usaha

kecil menengah, faktor pendorong global dan pasar bebas, serta dorongan revolusi

teknologi informasi.

Memperhatikan berbagai faktor internal dan eksternal seperti dijelaskan sebelumnya,

maka ekonomi kerakyatan perlu dipahami secara komprehensif, tidak sepotong-

sepotong, dalam sebuah kerangka "close-circuit economy" yang sesuai dengan

perkembangan paradigma baru masyarakat yang holistik. Secara singkat, ekonomi

kerakyatan dapat dijelaskan sebagai:

ekonomi jaringan yang menghubung-hubungkan sentra-sentra inovasi,

produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan berbasis

teknologi informasi, untuk terbentuknya jaringan pasar domestik diantara

sentra dan pelaku usaha masyarakat,

suatu jaringan yang diusahakan untuk siap bersaing dalam era globalisasi,

dengan cara mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang

paling canggih sebagaimana dimiliki oleh lembaga-lembaga bisnis

internasional, dengan sistem kepemilikan koperasi dan publik.

Page 15: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

Jaringan tersebut menerapkan sistem open consumer society cooperatives

(koperasi masyarakat konsumen terbuka), dimana para konsumen adalah

sekaligus pemilik dari berbagai usaha dan layanan yang dinikmatinya,

sehingga terjadi suatu siklus kinerja usaha yang paling efisien karena pembeli

adalah juga pemilik sebagaimana iklan di banyak negara yang menganut

sistem kesejahteraan sosial masyarakat (welfare state) dengan motto: "belanja

kebutuhan sehari-hari di toko milik sendiri".

Ekonomi jaringan ini harus didukung oleh jaringan telekomunikasi, jaringan

pembiayaan, jaringan usaha dan perdagangan, jaringan advokasi usaha,

jaringan saling-ajar, serta jaringan sumberdaya lainnya seperti hasil riset dan

teknologi, berbagai inovasi baru, informasi pasar, kebijaksanaan dan intelejen

usaha, yang adil dan merata bagi setiap warga-negara, agar tidak terjadi

diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu yang disudutkan sebagai beban

pembangunan seperti yang terjadi selama Orde Baru.

Pada akhirnya, Ekonomi jaringan adalah suatu perekonomian yang

menghimpun para pelaku ekonomi, baik itu produsen, konsumen, services

provider, equipment provider, cargo, dsb di dalam jaringan yang terhubung

baik secara elektronik maupun melalui berbagai forum usaha yang aktif dan

dinamis.

Page 16: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sistem perekonomian merupakan system yang digunakan sebagai pengatur

dalam tata jalan perekonomian suatu Negara, termasuk didalamnya bisnis. Suatu

wilayah Negara pasti memiliki system ekonomi yang berbeda sehingga berjalannya

bisnis di Negara-negara pun menjadi berbeda dan memiliki ciri khas tersendiri.

Sistem ekonomi di Indonesia yaitu ekonomi pancasila, sebenarnya merupakan

system ekonomi yang sangat baik digunakan pada era globalisasi seperti saat ini. Hal

itu disebabkan karena system ekonomi pancasila menitikberatkan pada kesemua sila

pancasila yang sudah menjadi ideology bangsa selama berpuluh-puluh tahun.

Ekonomi pancasila mampu meredam arus globalisasi dan kapitalisme dengan

caranya yang lebih mementingkan kesejahteraan ketimbang laba semata. Ekonomi

pancasila menunjukkan ekonomi yang adil tanpa eksploitasi dan penindasan, serta

mengharuskan penghargaan atas keberagaman, karena keberagaman itu sendiri

membutuhkan desentralisasi dan otonomi. Sedangkan, otonomi hanya dapat

dikembangkan secara produktif dan memberi manfaat jika ada keadilan.

Namun, fenomena yang terjadi justru memperlihatkan hal sebaliknya.

Pembangunan ekonomi semakin tidak bisa menghindari diri untuk tidak

mengakomodasikan berbagai unsure yang terkandung dalam ketiga komponen

tersebut.

Kesimpulannya adalah, Indonesia harus kembali mengambil alternative

perekonomian kerakyatan. Dimana, kesejahteraan rakyat adalah hal yang utama dan

mengabaikan intervensi dari pemodal asing yang justru memasukkan bangsa ini

kedalam perekonomian pasar. Koperasi dapat menjadi symbol kegiatan ekonomi yang

ditonjolkan Karena koperasi merupakan perwujudan sempurna dari ekonomi

kerakyatan, yang dapat membawa bangsa ini ke dalam perekonomian yang lebih baik

lagi. Koperasi merupakan perekonomian yang telah disebutkan di pasal 33 undang-

undang dasar 1945 sebagai sebuah lembaga perekonomian yang berdasarkan pada

asas kekeluargaan dan tak mementingkan kelebihan dari share holder.

Page 17: Pengaruh Sistem Ekonomi Dunia Terhadap Bisnis Di Indonesia

4.2 Saran dan Implikasi

Dari kesimpulan yang telah dibentuk sebelumnya, maka jelas bahwa Indonesia

harus segera menerapkan ekonomi kerakyatan yang sesungguhnya untuk

menyelamatkan perekonomian sekaligus melepaskan kesengsaraan rakyat. Dengan

system ekonomi tersebut, rakyat kecil pun akan mampu ikut berbisnis dengan

berbagai cara yang berasaskan kepada kekeluargaan.

Selanjutnya Negara juga mempunyai tugas untuk menguasai cabang produksi

yang penting bagi Negara dan seluruh rakyatnya, misalnya dalam sector industri

pengolahaan sumber energi seperti minyak bumi, gas alam, listrik dan sebagainya.

Industri yang demikian harus menjadi milik BUMN sepenuhnya. Namun yang lebih

penting dari itu semua adalah bahwa BUMN yang bersangkutan harus menerapkan

system kinerja yang efisien, professional serta transparan agar benar-benar dapat

menjadi agen untuk menciptakan kesejahteraan rakyat banyak. Implikasi yang dapat

terjadi, jika hal itu tidak direalisasikan adalah akan timbul monopoli oleh BUMN

yang akan menjadi penghianatan terhadap amanat dari konstitusi.

Selanjutnya, untuk mengembangkan sector-sektor usaha kecil atau industri

rumah tangga serta perdagangan eceran perlu diadakan suatu peraturan untuk

melindungi mereka dari ancaman swasta yang mempunyai modal dan tekhnologi.

Demikian pula halnya pada sector usaha pertanian dan perkebunan, baik dalam skala

kecil ataupun besar, diperlukan adanya suatu pengaturan yang memungkinkan

keterlibatan rakyat kecil atau bahkan petani. Misalnya dalam usaha perkebunan besar

atau HPH atau mungkin juga usaha penambangan bahan-bahan galian yang dikelola

oleh perusahaan swasta, baik asing maupun nasional, perlu melibatkan penduduk

sekitar untuk ikut berpartisipasi, entah sebagai petani pengolah lahan maupun sebagai

pemasok bahan mentah berupa hasil-hasil perkebunan itu sendiri,atau sebagai tenaga

pengolah yang secara fisik harus dilibatkan. Dengan demikian akan terjadi hubungan

yang saling menguntungkan diantara keduabelah pihak.

Apabila tidak segera direalisasikan, ketakutan akan semakin terpuruknya

perekonomian bangsa bisa saja terjadi. Dimana pada akhirnya pereonomian kita akan

semakin dikuasai oleh pihak asing dan segala sumber daya yang ada dikuras hingga

sampai batas terakhir dan pada akhirnya, bangsa ini akan hancur total tanpa memiliki

apapun yang dapat dijadikan solusi kesejahteraan.