kekerasan di papua aksi penembakan terjadi lagi, katekis ......pergian membawa surat pengantar dari...

1
Saat penembakan terjadi, ia tengah berada di jalan. Pihak RSUD Sugapa, menjemput korban dan mengevakuasi- nya dengan menggunakan mobil ambu- lans dari pinggir Kali Wabu, sekitar pu- kul 15.00 WIT menuju Unit Penunjang medik (UPTD) RSUD Sugapa, yang ter- letak di Jalan. Poros Yokatapa Distrik Sugapa. Diketahui, korban menjalani pe- rawatan intensif akibat darah yang terus mengucur. Ia tertembak di bagian pun- dak dekat leher sebelah kiri. Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, beserta anggota DPRD Papua Thomas Sondegau, dan Ketua DPRD Intan Jaya Panius Wonda langsung menjenguk korban. Natalis sempat berkomunikasi dengan korban dan dokter yang mena- ngani korban. “Ya, korban penembakan Agustinus Duwitau yang sedang da- lam.perjalanan dari Pusat Paroki Bilogai menuju Pos Emondi Pukul 07.00 WIT,” katanya, Rabu malam. Natalis mengaku belum tahu pasti penyebab korban ditembak. "Kami dari Pemkab Intan Jaya akan berkoor- dinasi dengan TNI dan Polri terkait kejadian ini,” tuturnya. Ia mengimbau masyarakat Sugapa untuk tetap tenang. Agustinus saat be- pergian membawa surat pengantar dari Gereja Katolik Paroki Bilogai yang menyatakan dia itu seorang katekis. Pihak gereja sengaja memberikan surat tugas kepadanya agar yang bersangkut- an diketahui betul adalah petugas gereja dan bukan KKB atau TPN/OPM. Sementara itu, Yulius Wetipo (34), warga Papua yang menjadi korban penembakan di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, meninggal dunia da- lam perawatan di Rumah Sakit (RS) Caristas Timika, Mimika, Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIT. Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata yang dihubungi dari Jayapura, Rabu, membenarkan meninggalnya Yulius. ”Pukul dua tadi pagi (Rabu dini hari), masyarakat yang menjadi korban aksi penembakan di Kenyam, Nduga meninggal dunia,” kata Era Adhinata. Jenazah korban, lanjut Era, renca- nanya akan diterbangkan ke Wamena. “Rencananya jenazah akan dievakuasi ke Wamena, kami di Timika hanya membantu proses evakuasi,” jelasnya. Yulius dievakuasi ke RS Caritas Timika di Mimika, Selasa (6/10), sete- lah mengalami luka tembak di Kenyam, yang diduga pelakunya Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel CzI IGN Suriastawa menjelaskan, sebelum Yulius tertembak, sejak pagi KKSB te- rus menembaki pos jaga TNI di Pasar Baru Kenyam. Pada saat itu, kata Suriastawa, pos TNI di Pasar Baru Kenyam sedang mendapat gangguan tembakan dari KKSB sebanyak tiga kali tembakan dari arah sungai depan camp PT Dolarosa. Pada saat yang sama melin- tas korban dengan mengenderai motor hendak menuju ke camp PT Dolarosa. Nelayan Ditembak Dari Sumatera Utara (Sumut) dila- porkan, dua kapal nelayan asal Sibolga diberondong peluru saat akan melepas jangkar di perairan Aceh. Akibat penem- bakan itu, dua orang nelayan dilaporkan tewas di tempat dan satu orang lagi kritis. Kasatpol Air Polres Kota Sibolga AKP Marudur Sihombing mengatakan, Rabu, penembakan itu dilakukan oleh kelompok orang tak dikenal (OTK) ber- senjata, Minggu (4/10). “Kedua nelayan yang tewas adalah Aspuri (36) warga ja- lan Sibolga Barus Kelurahan Tapian Nauli II, Kecamatan Tapian Nauli, Tapanuli Tengah. Kemudian, Putra (30) warga Pandan,” ujar Marudur. Disebutkan, korban kritis berna- ma Irvan Nasution (21) warga ling- kungan III Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga. [154/155] [JAYAPURA] Hanya sehari setelah terjadi penembakan terhadap seorang warga sipil Kabupaten Nduga, Papua, pada Rabu (7/10) terjadi penembakan di Domogau, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Korban tertembak, Agustinus Duwitau diketahui adalah seorang katekis (pewarta) yang melayani di Gereja Katolik Stasi Emondi Paroki Bilogai. ISTIMEWA Agustinus Duwitau yang ditembak di Domogau Distrik Sugapa, Intan Jaya Rabu (7/10), menjalani perawatan di RS Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Kekerasan di Papua Aksi Penembakan Terjadi Lagi, Katekis Gereja Tertembak ANTARA/ZABUR KARURU Warga menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera saat berbelanja ke- butuhan pokok di sela-sela peluncuran bantuan sosial beras bagi Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) di Surabaya, Jawa TImur, Rabu (7/10). Bantuan sosial beras untuk 10 juta KPM PKH tersebut diharapkan dapat mengurangi beban penge- luaran KPM PKH melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras selama pandemi Covid-19. Bantuan Sosial Beras P andemi Covid-19 secara tiba-tiba telah menjung- kir-balikkan keadaan. Kehidupan kampus pun total di- alihkan menjadi hubungan jarak jauh. Semua serba-online. Situasi yang diluar prediksi itu telah menyebabkan banyak kebiasaan berubah. Semua aktivitas terhambat, tak ada yang berani mengambil risiko jika perkuliahan tetap berlangsung secara normal. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Erwan Agus Purwanto pun mengeluarkan Surat Edaran Dekan Nomor 1916/J01. SP/ADM-5/III/2020 pada 14 Maret 2020, dan terpaksa Fisipol mengosongkan gedungnya. Selasar dan ruang-ruang wor- king space, sunyi tanpa kehadiran mahasiswa. Begitulah kondisi kampus Kerakyatan itu saat ini. Sebagai pimpinan Fakultas, Erwanmengaku, tidak tinggal diam. Dia memerintahkan jajar- annya untuk melakukan survei. Buktinya, ada sekitar 20-an per- sen mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk melangsungkan kuliah jarak-jauh. Apalagi banyak mahasiswa yang sedang pulang kampung, dan tidak bisa kembali ke Kota Gudeg ini untuk menjalankan aktivitasnya sebagai mahasiswa. Adalah Tania Angelina, mahasiswi Jurusan Komunikasi Fisipol UGM, semes- ter IX tak bisa kembali ke kampus- nya karena pandemi. Ia terpaksa harus tetap tinggal di kampung ha- lamannya di Pekanbaru, Riau. Padahal saat ini, ia tengah menja- lani konsultasi skripsi dengan do- sen pembimbingnya. Mahasiswi angkatan 2016 ini mengaku, harus mengerjakan skripsi jarak jauh, topiknya ten- tang ‘Manajeman Hubungan’ or- ganisasi kepemerintahan Ombudsman pada program studi Public Relation. Secara umum, Tania pun mengalami masalah konsultasi. Kadang juga muncul miskomunikasi dengan dosen pembimbing, belum lagi penjad- walan pertemuan. Meski terkendala dalam kon- sultasi, ia tetap berusaha melaksa- nakan kewajibannya. “Soal kuota internet juga sempat jadi masalah, tetapi sekarang sudah terpecahkan dengan bantuan kuota internet se- besar 50 gigabyte dari Kemdikbud. Tapi skripsi juga membutuhkan hal lain, seperti penelusuran data dan konfirmasi ke subyek peneliti- an. Ya, harus saya tempuh dengan telepon langsung ke petugas Ombudsman DIY, karena saya masih di kampung,” katanya. Tania mengaku, ia tak mau membebani orang tuanya memin- ta laptop yang bisa memudahkan pekerjaannya membuat skripsi, mengoleksi data, sekaligus ber- konsultasi dengan dosennya. Akibat pandemi Covid-19, orang tuanya yang bekerja serabutan, kehilangan banyak pendapatan. “Orang tua saya bekerja sera- butan, jadinya saat ini benar-benar susah, karena hampir semua orang juga susah, jadinya saya juga harus bekerja paruh waktu, untuk bisa mencukupi biaya kuliah dan skrip- si saya. Begitu mendapat info ada program Pinjamkan Laptop, saya langsung mendaftar, dan syukurlah saya termasuk dari mahasiswa yang masuk daftar,” katanya. Namun Tania belum menge- tahui bagaimana mekanisme pe- minjaman laptop itu, apakah ha- rus diambil langsung, atau bisa dikirimkan. “Saya belum menda- pat konfirmasi dari fakultas, atau nanti menunggu pascadiresmi- kan,” ujarnya. Tania pun berharap, dengan laptop pinjaman itu, proses pembuatan skripsinya menjadi lebih lancar, berhubung, ia tidak bisa berharap untuk bisa mem- beli laptop baru. Gerakan Pinjamkan Laptop Baru-baru ini Fisipol UGM pun menggalang empati para alumninya dengan ‘Gerakan Pinjamkan Laptop’. Menurut ke- terangan Erwan Agus Purwanto, berdasar survei ternyata banyak juga mahasiswa Fisipol UGM baik itu mahasiswa S1 hingga S3 yang aktivitas perkuliahannya terhalang oleh perlengkapan, sa- lah-satunya laptop. “Ini tidak un- tuk diberikan, tetapi hanya dipin- jamkan, jadi harus tetap dikem- balikan, sesuai waktu kebutuhan mahasiswa,” katanya. Pada tahap pertama, sudah terkumpul 20 laptop dari alumni dan pada tahap kedua ada 25 laptop. Program Gerakan Pinjamkan Laptop menurut Erwan memang ditujukan kepa- da orang yang punya perhatian untuk meminjamkan laptopnya Menurutnya, berangkat dari fe- nomena pandemi, mulai awal April metode belajar dari in class berubah menjadi online. “Sangat mendadak, meski di Fisipol sudah ada program trans- formasi fakultas menjadi fakultas digital hybrid, namun pada ke- nyataannya, masih ada dosen maupun mahasiswa yang belum siap secara benar melaksanakan kinerja secara online,” katanya. Disana-sini banyak keku- rangan, dari pulsa hingga perang- kat baik gadget maupun kompu- ter. Dari kondisi ini Erwan berfi- kir untuk mencarikan solusinya. “Memang sudah banyak yang tergerak. Misalnya ada kasus, kantor yang WFH, maka perang- kat kerja di kantor nganggur. Dari pendaftar program itu, ada juga 4 orang mahasiswa program doctoral, jadi memang keadaan- nya begitu,” ujar Erwan. Gerakan yang akan resmi di- luncurkan pada 15 Oktober ter- sebut, merupakan bagian dari perayaan Dies Fisipol. Lebih da- ri itu, lanjut Erwan, baik dosen maupun mahasiswa, memiliki problem dalam sistem pembela- jaran online ini. Kelelahan, dan menumpuknya tugas mahasis- wa, karena itu, kelelahan itu pun akan berdampak secara psikolo- gis. “Demikian juga dosen, kami ingatkan dosen untuk bisa mengukur agar mahasiswa tidak overload, karena situasinya se- dang stress. Tugas menjadi me- nambah overheat,” kata Erwan. Gerakan Pinjamkan Laptop memang baru ditempuh Fakultas Fisipol, dan Erwan berharap, gerakan ini bisa dicontoh fakul- tas lain. “Ini tradisi yang ingin kami bangun, karena di Fisipol ada program studi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, kare- na itu kami tidak ingin hanya omong dan berteori saja, tapi ju- ga melakukan tindakan nyata. Kami harus memberikan contoh kepada mahasiswa, memberi pengalaman sosial, dipraktikkan dalam dunia nyata,” ucap Erwan. [SP/Fuska Sani Evani] Berharap Selesaikan Skripsi dari Gerakan Pinjamkan Laptop [BANDUNG] Tim uji klinis vaksin fase tiga dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran sudah memeriksa 1.713 orang dari kebutuhan 1.620 relawan. Juru bicara tim uji klinis, Rodman Tarigan menyatakan proses uji klinis masih terus berlangsung. “Sampai kemarin sudah ada 1.319 relawan yang menjalani penyuntikan pertama,” kata dia dalam pesan singkat- nya, Rabu (7/10). Setiap relawan akan menjalani lima kali kunjungan ke enam pusat penelitian uji kli- nis fase tiga vaksin produksi Sinovac Biotech dari Tiongkok. Dalam lima kun- jungan itu, setiap relawan akan mendapat- kan dua kali penyuntikan, bisa berupa vak- sin atau placebo sebagai kelompok pem- banding. “Yang sudah penyuntikan kedua sebanyak 841 relawan,” tambah Rodman. Setiap relawan juga harus menjalani pengambilan darah untuk pemeriksaan antibody pada tubuhnya setelah menja- lani dua kali penyuntikan. Hingga Selasa (6/10), sudah ada 245 relawan yang mengikuti proses pengambilan darah pasca penyuntikan kedua. Uji klinis ini merupakan upaya jangka pendek Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19. Direktur Utama PT Biofarma, Honesti Basyir menyatakan Sinovac ber- komitmen menyediakan bahan baku se- banyak 50 juta dosis pada Desember 2020-Maret 2021. “Kemudian mereka juga akan memprioritaskan bahan baku vaksin Covid-19 tersebut, sebanyak 210 juta dosis hingga Desember 2021 men- datang sehingga total dari Sinovac ada 260 juta dosis,” ujar Honesti pertengah- an September 2020 lalu. Anggota holding BUMN Farmasi lainnya, PT Kimia Farma juga sudah bekerja sama dengan G42, perusahaan farmasi dari Uni Emirat Arab untuk mendatangkan 10 juta dosis vaksin da- lam bentuk jadi pada Desember 2020. Total komitmen dari G42 adalah 60 juta dosis pada 2021. Untuk jangka panjang, Biofarma be- kerja sama dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman mengembangkan vaksin merah putih. Vaksin itu menggunakan strain virus asli Indonesia. Harapannya vaksin itu bisa terwujud pada kwartal tiga dan empat 2022 mendatang. [153] Tim Uji Klinis Sudah Menyaring Relawan Melebihi Kebutuhan Suara Pembaruan Nusantara 9 Kamis, 8 Oktober 2020 Kilas Nusantara Jatim Raih Predikat Provinsi Berkinerja Tertinggi Pemprov Jatim meraih prestasi kinerja tertinggi dengan skor 3,4144 atas Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) tahun 2019 lewat Laporan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2018 dari Kemdagri. Prestasi tersebut menjadi kado istimewa bagi Pemprov Jatim jelang HUT ke-75 pada 12 Oktober mendatang. Pencapaian prestasi itu disampaikan Direktur EKPPD Ditjen Otda, Kemdagri Akbar Ali kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Oarawansa di Surabaya, Rabu (7/10). Menurut Akbar, penilaian menggunakan Indikator Kinerja Kunci (IKK) untuk setiap pengukuran, baik menyangkut tataran pengambil kebijakan, pelaksana kebijakan, serta urusan pe- merintahan yang menghasilkan peringkat kinerja daerah seca- ra nasional. “Ini menunjukkan kinerja Pemprov Jatim bersama jajarannya selama ini berhasil memenuhi ekspektasi masyara- kat dalam menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab,” kata Akbar. Khofifah mengaku bahwa penghargaan ini bukan hanya ha- sil kerja kepala daerah, melainkan seluruh jajaran Pemptov Jatim secara keseluruhan. “Terima kasih kepada seluruh ASN dan non-ASN Pemprov Jatim yang telah bekerja keras melayani masyarakat dengan semangat prima,” kata Khofifah. [ARS/J-11] SP/FUSKA SANI EVANI Fakultas Fisipol UGM yang tampak sepi karena perkuliahan masih berlang- sung secara daring, tetapi program-program pemberdayaan dan bantuan kepada mahasiswa tetap dilangsungkan.

Upload: others

Post on 25-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kekerasan di Papua Aksi Penembakan Terjadi Lagi, Katekis ......pergian membawa surat pengantar dari Gereja Katolik Paroki Bilogai yang menyatakan dia itu seorang katekis. Pihak gereja

Saat penembakan terjadi, ia tengah berada di jalan. Pihak RSUD Sugapa, menjemput korban dan mengevakuasi-nya dengan menggunakan mobil ambu-lans dari pinggir Kali Wabu, sekitar pu-kul 15.00 WIT menuju Unit Penunjang medik (UPTD) RSUD Sugapa, yang ter-letak di Jalan. Poros Yokatapa Distrik Sugapa. Diketahui, korban menjalani pe-rawatan intensif akibat darah yang terus mengucur. Ia tertembak di bagian pun-dak dekat leher sebelah kiri.

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, beserta anggota DPRD Papua Thomas Sondegau, dan Ketua DPRD Intan Jaya Panius Wonda langsung menjenguk korban. Natalis sempat berkomunikasi dengan korban dan dokter yang mena-ngani korban. “Ya, korban penembakan Agustinus Duwitau yang sedang da-lam.perjalanan dari Pusat Paroki Bilogai menuju Pos Emondi Pukul 07.00 WIT,” katanya, Rabu malam.

Natalis mengaku belum tahu pasti penyebab korban ditembak. "Kami dari Pemkab Intan Jaya akan berkoor-dinasi dengan TNI dan Polri terkait

kejadian ini,” tuturnya.Ia mengimbau masyarakat Sugapa

untuk tetap tenang. Agustinus saat be-pergian membawa surat pengantar dari Gereja Katolik Paroki Bilogai yang menyatakan dia itu seorang katekis. Pihak gereja sengaja memberikan surat tugas kepadanya agar yang bersangkut-an diketahui betul adalah petugas gereja dan bukan KKB atau TPN/OPM.

Sementara itu, Yulius Wetipo (34), warga Papua yang menjadi korban penembakan di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, meninggal dunia da-lam perawatan di Rumah Sakit (RS) Caristas Timika, Mimika, Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIT.

Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata yang dihubungi dari Jayapura, Rabu, membenarkan meninggalnya Yulius. ”Pukul dua tadi pagi (Rabu dini hari), masyarakat yang menjadi korban aksi penembakan di Kenyam, Nduga meninggal dunia,” kata Era Adhinata.

Jenazah korban, lanjut Era, renca-nanya akan diterbangkan ke Wamena. “Rencananya jenazah akan dievakuasi ke Wamena, kami di Timika hanya membantu proses evakuasi,” jelasnya.

Yulius dievakuasi ke RS Caritas Timika di Mimika, Selasa (6/10), sete-lah mengalami luka tembak di Kenyam, yang diduga pelakunya Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel CzI IGN Suriastawa menjelaskan, sebelum Yulius tertembak, sejak pagi KKSB te-rus menembaki pos jaga TNI di Pasar Baru Kenyam.

Pada saat itu, kata Suriastawa, pos TNI di Pasar Baru Kenyam sedang mendapat gangguan tembakan dari KKSB sebanyak tiga kali tembakan dari arah sungai depan camp PT Dolarosa. Pada saat yang sama melin-tas korban dengan mengenderai motor

hendak menuju ke camp PT Dolarosa.

Nelayan DitembakDari Sumatera Utara (Sumut) dila-

porkan, dua kapal nelayan asal Sibolga diberondong peluru saat akan melepas jangkar di perairan Aceh. Akibat penem-bakan itu, dua orang nelayan dilaporkan tewas di tempat dan satu orang lagi kritis.

Kasatpol Air Polres Kota Sibolga AKP Marudur Sihombing mengatakan, Rabu, penembakan itu dilakukan oleh kelompok orang tak dikenal (OTK) ber-senjata, Minggu (4/10). “Kedua nelayan yang tewas adalah Aspuri (36) warga ja-lan Sibolga Barus Kelurahan Tapian Nauli II, Kecamatan Tapian Nauli, Tapanuli Tengah. Kemudian, Putra (30) warga Pandan,” ujar Marudur.

Disebutkan, korban kritis berna-ma Irvan Nasution (21) warga ling-kungan III Kelurahan Pasar Belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga. [154/155]

[JAYAPURA] Hanya sehari setelah terjadi penembakan terhadap seorang warga sipil Kabupaten Nduga, Papua, pada Rabu (7/10) terjadi penembakan di Domogau, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Korban tertembak, Agustinus Duwitau diketahui adalah seorang katekis (pewarta) yang melayani di Gereja Katolik Stasi Emondi Paroki Bilogai.

istimewa

agustinus Duwitau yang ditembak di Domogau Distrik sugapa, intan Jaya Rabu (7/10), menjalani perawatan di Rs sugapa, Kabupaten intan Jaya, Papua.

Kekerasan di Papua

Aksi Penembakan Terjadi Lagi, Katekis Gereja Tertembak

aNtaRa/ZabuR KaRuRu

warga menggunakan Kartu Keluarga sejahtera saat berbelanja ke-butuhan pokok di sela-sela peluncuran bantuan sosial beras bagi Keluarga Penerima manfaat Program Keluarga Harapan (KPm PKH) di surabaya, Jawa timur, Rabu (7/10). bantuan sosial beras untuk 10 juta KPm PKH tersebut diharapkan dapat mengurangi beban penge-luaran KPm PKH melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras selama pandemi Covid-19.

Bantuan Sosial Beras

Pandemi Covid-19 secara tiba-tiba telah menjung-kir-balikkan keadaan.

Kehidupan kampus pun total di-alihkan menjadi hubungan jarak jauh. Semua serba-online. Situasi yang diluar prediksi itu telah menyebabkan banyak kebiasaan berubah.

Semua aktivitas terhambat, tak ada yang berani mengambil risiko jika perkuliahan tetap berlangsung secara normal. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Erwan Agus Purwanto pun mengeluarkan Surat Edaran Dekan Nomor 1916/J01.SP/ADM-5/III/2020 pada 14 Maret 2020, dan terpaksa Fisipol mengosongkan gedungnya.

Selasar dan ruang-ruang wor-king space, sunyi tanpa kehadiran mahasiswa. Begitulah kondisi kampus Kerakyatan itu saat ini.

Sebagai pimpinan Fakultas, Erwanmengaku, tidak tinggal diam. Dia memerintahkan jajar-annya untuk melakukan survei. Buktinya, ada sekitar 20-an per-sen mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk melangsungkan kuliah jarak-jauh.

Apalagi banyak mahasiswa yang sedang pulang kampung, dan tidak bisa kembali ke Kota Gudeg ini untuk menjalankan aktivitasnya sebagai mahasiswa. Adalah Tania Angelina, mahasiswi Jurusan Komunikasi Fisipol UGM, semes-ter IX tak bisa kembali ke kampus-nya karena pandemi. Ia terpaksa harus tetap tinggal di kampung ha-lamannya di Pekanbaru, Riau. Padahal saat ini, ia tengah menja-lani konsultasi skripsi dengan do-sen pembimbingnya.

Mahasiswi angkatan 2016 ini mengaku, harus mengerjakan skripsi jarak jauh, topiknya ten-tang ‘Manajeman Hubungan’ or-ganisasi kepemerintahan Ombudsman pada program studi Public Relation. Secara umum, Tania pun mengalami masalah konsultasi. Kadang juga muncul miskomunikasi dengan dosen pembimbing, belum lagi penjad-

walan pertemuan.Meski terkendala dalam kon-

sultasi, ia tetap berusaha melaksa-nakan kewajibannya. “Soal kuota internet juga sempat jadi masalah, tetapi sekarang sudah terpecahkan dengan bantuan kuota internet se-besar 50 gigabyte dari Kemdikbud. Tapi skripsi juga membutuhkan hal lain, seperti penelusuran data dan konfirmasi ke subyek peneliti-an. Ya, harus saya tempuh dengan telepon langsung ke petugas Ombudsman DIY, karena saya masih di kampung,” katanya.

Tania mengaku, ia tak mau membebani orang tuanya memin-ta laptop yang bisa memudahkan pekerjaannya membuat skripsi, mengoleksi data, sekaligus ber-konsultasi dengan dosennya. Akibat pandemi Covid-19, orang tuanya yang bekerja serabutan, kehilangan banyak pendapatan.

“Orang tua saya bekerja sera-butan, jadinya saat ini benar-benar susah, karena hampir semua orang juga susah, jadinya saya juga harus bekerja paruh waktu, untuk bisa mencukupi biaya kuliah dan skrip-si saya. Begitu mendapat info ada program Pinjamkan Laptop, saya langsung mendaftar, dan syukurlah saya termasuk dari mahasiswa yang masuk daftar,” katanya.

Namun Tania belum menge-tahui bagaimana mekanisme pe-

minjaman laptop itu, apakah ha-rus diambil langsung, atau bisa dikirimkan. “Saya belum menda-pat konfirmasi dari fakultas, atau nanti menunggu pascadiresmi-kan,” ujarnya.

Tania pun berharap, dengan laptop pinjaman itu, proses pembuatan skripsinya menjadi lebih lancar, berhubung, ia tidak bisa berharap untuk bisa mem-beli laptop baru.

Gerakan Pinjamkan LaptopBaru-baru ini Fisipol UGM

pun menggalang empati para alumninya dengan ‘Gerakan Pinjamkan Laptop’. Menurut ke-terangan Erwan Agus Purwanto, berdasar survei ternyata banyak juga mahasiswa Fisipol UGM baik itu mahasiswa S1 hingga S3 yang aktivitas perkuliahannya terhalang oleh perlengkapan, sa-lah-satunya laptop. “Ini tidak un-tuk diberikan, tetapi hanya dipin-jamkan, jadi harus tetap dikem-balikan, sesuai waktu kebutuhan mahasiswa,” katanya.

Pada tahap pertama, sudah terkumpul 20 laptop dari alumni dan pada tahap kedua ada 25 laptop. Program Gerakan Pinjamkan Laptop menurut Erwan memang ditujukan kepa-da orang yang punya perhatian untuk meminjamkan laptopnya

Menurutnya, berangkat dari fe-nomena pandemi, mulai awal April metode belajar dari in class berubah menjadi online.

“Sangat mendadak, meski di Fisipol sudah ada program trans-formasi fakultas menjadi fakultas digital hybrid, namun pada ke-nyataannya, masih ada dosen maupun mahasiswa yang belum siap secara benar melaksanakan kinerja secara online,” katanya.

Disana-sini banyak keku-rangan, dari pulsa hingga perang-kat baik gadget maupun kompu-ter. Dari kondisi ini Erwan berfi-kir untuk mencarikan solusinya. “Memang sudah banyak yang tergerak. Misalnya ada kasus, kantor yang WFH, maka perang-kat kerja di kantor nganggur. Dari pendaftar program itu, ada juga 4 orang mahasiswa program doctoral, jadi memang keadaan-nya begitu,” ujar Erwan.

Gerakan yang akan resmi di-luncurkan pada 15 Oktober ter-sebut, merupakan bagian dari perayaan Dies Fisipol. Lebih da-ri itu, lanjut Erwan, baik dosen maupun mahasiswa, memiliki problem dalam sistem pembela-jaran online ini. Kelelahan, dan menumpuknya tugas mahasis-wa, karena itu, kelelahan itu pun akan berdampak secara psikolo-gis. “Demikian juga dosen, kami ingatkan dosen untuk bisa mengukur agar mahasiswa tidak overload, karena situasinya se-dang stress. Tugas menjadi me-nambah overheat,” kata Erwan.

Gerakan Pinjamkan Laptop memang baru ditempuh Fakultas Fisipol, dan Erwan berharap, gerakan ini bisa dicontoh fakul-tas lain. “Ini tradisi yang ingin kami bangun, karena di Fisipol ada program studi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, kare-na itu kami tidak ingin hanya omong dan berteori saja, tapi ju-ga melakukan tindakan nyata. Kami harus memberikan contoh kepada mahasiswa, memberi pengalaman sosial, dipraktikkan dalam dunia nyata,” ucap Erwan. [SP/Fuska Sani Evani]

Berharap Selesaikan Skripsi dari Gerakan Pinjamkan Laptop

[BANDUNG] Tim uji klinis vaksin fase tiga dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran sudah memeriksa 1.713 orang dari kebutuhan 1.620 relawan. Juru bicara tim uji klinis, Rodman Tarigan menyatakan proses uji klinis masih terus berlangsung.

“Sampai kemarin sudah ada 1.319 relawan yang menjalani penyuntikan pertama,” kata dia dalam pesan singkat-nya, Rabu (7/10).

Setiap relawan akan menjalani lima kali kunjungan ke enam pusat penelitian uji kli-nis fase tiga vaksin produksi Sinovac Biotech dari Tiongkok. Dalam lima kun-jungan itu, setiap relawan akan mendapat-kan dua kali penyuntikan, bisa berupa vak-sin atau placebo sebagai kelompok pem-banding. “Yang sudah penyuntikan kedua sebanyak 841 relawan,” tambah Rodman.

Setiap relawan juga harus menjalani pengambilan darah untuk pemeriksaan antibody pada tubuhnya setelah menja-lani dua kali penyuntikan. Hingga Selasa (6/10), sudah ada 245 relawan yang mengikuti proses pengambilan darah pasca penyuntikan kedua. Uji klinis ini merupakan upaya jangka pendek

Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Direktur Utama PT Biofarma, Honesti Basyir menyatakan Sinovac ber-komitmen menyediakan bahan baku se-banyak 50 juta dosis pada Desember 2020-Maret 2021. “Kemudian mereka juga akan memprioritaskan bahan baku vaksin Covid-19 tersebut, sebanyak 210 juta dosis hingga Desember 2021 men-datang sehingga total dari Sinovac ada 260 juta dosis,” ujar Honesti pertengah-an September 2020 lalu.

Anggota holding BUMN Farmasi lainnya, PT Kimia Farma juga sudah bekerja sama dengan G42, perusahaan farmasi dari Uni Emirat Arab untuk mendatangkan 10 juta dosis vaksin da-lam bentuk jadi pada Desember 2020. Total komitmen dari G42 adalah 60 juta dosis pada 2021.

Untuk jangka panjang, Biofarma be-kerja sama dengan Lembaga Biomolekuler Eijkman mengembangkan vaksin merah putih. Vaksin itu menggunakan strain virus asli Indonesia. Harapannya vaksin itu bisa terwujud pada kwartal tiga dan empat 2022 mendatang. [153]

Tim Uji Klinis Sudah Menyaring Relawan Melebihi Kebutuhan

Sua ra Pem ba ru an Nusantara 9Kamis, 8 Oktober 2020

Kilas Nusantara

Jatim Raih Predikat Provinsi Berkinerja Tertinggi

Pemprov Jatim meraih prestasi kinerja tertinggi dengan skor 3,4144 atas Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) tahun 2019 lewat Laporan Penyelengaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2018 dari Kemdagri. Prestasi tersebut menjadi kado istimewa bagi Pemprov Jatim jelang HUT ke-75 pada 12 Oktober mendatang.

Pencapaian prestasi itu disampaikan Direktur EKPPD Ditjen Otda, Kemdagri Akbar Ali kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Oarawansa di Surabaya, Rabu (7/10).

Menurut Akbar, penilaian menggunakan Indikator Kinerja Kunci (IKK) untuk setiap pengukuran, baik menyangkut tataran pengambil kebijakan, pelaksana kebijakan, serta urusan pe-merintahan yang menghasilkan peringkat kinerja daerah seca-ra nasional. “Ini menunjukkan kinerja Pemprov Jatim bersama jajarannya selama ini berhasil memenuhi ekspektasi masyara-kat dalam menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab,” kata Akbar.

Khofifah mengaku bahwa penghargaan ini bukan hanya ha-sil kerja kepala daerah, melainkan seluruh jajaran Pemptov Jatim secara keseluruhan. “Terima kasih kepada seluruh ASN dan non-ASN Pemprov Jatim yang telah bekerja keras melayani masyarakat dengan semangat prima,” kata Khofifah. [ARS/J-11]

sP/FusKa saNi evaNi

Fakultas Fisipol uGm yang tampak sepi karena perkuliahan masih berlang-sung secara daring, tetapi program-program pemberdayaan dan bantuan kepada mahasiswa tetap dilangsungkan.