kegawadaruratan geriatri
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
1/43
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Tubuh kita berubah dengan usia. Oleh karena itu, fungsi fisiologis dan
gejala penyakit dapat berbeda pada pasien yang lebih tua dari pada orang dewasa muda.
Dengan setiap dekade yang lewat, ini perbedaan lebih mungkin terjadi dan dapat lebih
dramatis. Misalnya, miokard akut infark dan infeksi sistemik pada pasien yang lebih tua
mungkin memiliki presentasi kurang klasik dari di muda. Dalam tertua tua, satu-satunya
gejala penyakit serius mungkin sederhana kelemahan.
Orang lebih dari 65 tahun saat ini mewakili lebih dari !" dari populasi.
#ada tahun $$%, sebuah studi multi&enter menunjukkan bahwa 5" dari hampir %%
juta Departemen Darurat '(D) kunjungan dilakukan oleh pasien tua, dan bahwa pasien
ini lebih mungkin dibawa oleh ambulans, mengkonsumsi lebih banyak sumber daya (D,
memiliki penyakit atau &edera serius, dan memerlukan operasi atau penerimaan
#ersentase pasien yang lebih tua diproyeksikan meningkat selama dekade berikutnya
dengan *5" dari kunjungan (D yang dihasilkan oleh kelompok usia ini pada tahun
*%*%.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 1
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
2/43
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perubahan fisiologi a!a lansia
2.1.1. Perubahan "isik
A. Sel
a. +umlah sel menurun atau lebih sedikit
b. kuran sel lebih besar
&. jumlah &airan tubuh dan &airan intraseluler berkurang
d. #roporsi protein di otak, otot,ginjal, darah, dan hati menurun
e. +umlah sel otak menurun
f. Mekanisme perbaikan sel terganggu
g. Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-%"
h. ekukan otak akan menjadi lebih dangkal dan melebar
B. Perubahan siste# kulit $ %aringan ikat.
a. ulit keriput akibat kehilangan jaringan lemak.
b. ulit kering / kurang elastis karena menurunnya &airan dan hilangnya
jaringan adiposa
&. elenjar kelenjar keringat mulai tak bekerja dengan baik, sehingga
tidak begitu tahan terhadap panas dengan temperatur yang tinggi.
d. ulit pu&at dan terdapat bintik bintik hitam akibat menurunnya aliran
darah dan menurunnya sel sel yang meproduksi pigmen.
e. Menurunnya aliran darah dalam kulit juga menyebabkan penyembuhan
luka luka kurang baik.
f. uku pada jari tangan dan kaki menjadi tebal dan rapuh.
g. #ertumbuhan rambut berhenti, rambut menipis dan botak serta warnarambut kelabu.
h. #ada wanita 0 6% tahun rambut wajah meningkat kadang kadang
menurun.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 2
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
3/43
&. 'e#eratut 'ubuh
a. Temperatur tubuh menurun akibat ke&epatan metabolisme yang
menurun.
b. eterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas
yang banyak rendahnya akitfitas otot.
!. Siste# #uskuloskeletal.
a. Tulang kehilangan densikusnya 1 rapuh.
b. 2esiko terjadi fraktur.
&. yphosis.
!. #ersendian besar / menjadi kaku.
e. #ada wanita lansia 0 resiko fraktur.
f. #inggang, lutut / jari pergelangan tangan terbatas.g. #ada diskus inter3ertebralis menipis dan menjadi pendek ' tinggi
badan berkurang ).
h. 4erakan 3olunter 1 gerakan berlawanan.
i. 4erakan reflektonik 1 4erakan diluar kemauan sebagai reaksi
terhadap rangsangan pada lobus.
(. 4erakan in3olunter 1 4erakan diluar kemauan, tidak sebagai reaksi
terhadap suatu perangsangan terhadap lobus
k. 4erakan sekutu 1 4erakan otot lurik yang ikut bangkit untuk
menjamin efektifitas dan ketangkasan otot 3olunte
e. Perubahan &ar!io)askuler a!a usia lan(ut.
a. atub jantung menebal dan menjadi kaku.
b. emampuan jantung memompa darah menurun " pertahun sesudah
berumur *% tahun. al ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan
3olumenya.
&. ehilangan elastisitas pembuluh darah.urangnya efektifitasnya pembuluh darah perifer untuk oksigenasi,
perubahan posisi dari tidur keduduk ' duduk ke berdiri ) bisa
menyebabkan tekanan darah menurun menjadi 65 mmg
' mengakibatkan pusing mendadak).
Kegawatdaruratan pada lansia Page 3
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
4/43
d. Tekanan darah meningkat akibat meningkatnya resistensi pembuluh
darah perifer 'normal 7%8$5 mmg ).
f. Siste# genito urinaria.
a. 4injal, Menge&il dan nephron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal
menurun sampai 5% ", penyaringan diglomerulo menurun sampai 5%
", fungsi tubulus berkurang akibatnya kurangnya kemampuan
mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun proteinuria ' biasanya
9 ) : ;< meningkat sampai * mg " : nilai ambang ginjal terhadap
glukosa meningkat. b. =esika urinaria 8 kandung kemih, Otot otot menjadi lemah,
kapasitasnya menurun sampai *%% ml atau menyebabkan frekwensi
;> meningkat, 3esika urinaria susah dikosongkan pada pria lanjutusia sehingga meningkatnya retensi urin.
&. #embesaran prostat 75 " dimulai oleh pria usia diatas 65 tahun.d. >tropi 3ul3a.e. =agina, ?elaput menjadi kering, elastisotas jaringan menurun juga
permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya
lebih alkali terhadap perubahan warna.f. Daya se@ual, Arekwensi sexsual intercouse &endrung menurun tapi
kapasitas untuk melakukan dan menikmati berjalan terus.
g. Siste# ernafasan a!a lansia.
a. Otot pernafasan kaku dan kehilangan kekuatan, sehingga 3olume
udara inspirasi berkurang, sehingga pernafasan &epat dan dangkal. b. #enurunan akti3itas silia menyebabkan penurunan reaksi batuk
sehingga potensial terjadi penumpukan sekret.&. #enurunan akti3itas paru ' mengembang / mengempisnya ) sehingga
jumlah udara pernafasan yang masuk keparu mengalami penurunan,
kalau pada pernafasan yang tenang kira kira 5%% ml.d. >l3eoli semakin melebar dan jumlahnya berkurang ' luas permukaan
normal 5%mB), 1 menyebabkan terganggunya prose difusi.e. #enurunan oksigen 'O*) >rteri menjadi 75 mmg menggangu prose
oksigenasi dari hemoglobin, sehingga O* tidak terangkut semua
kejaringan.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 4
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
5/43
f. CO* pada arteri tidak berganti sehingga komposisi O* dalam arteri
juga menurun yang lama kelamaan menjadi ra&un pada tubuh sendiri.g. emampuan batuk berkurang, sehingga pengeluaran sekret / &orpus
alium dari saluran nafas berkurang sehingga potensial terjadinya
obstruksi.
h. Perubahan siste# en&ernaan a!a usia lan(ut .
a. ehilangan gigi, #enyebab utama adanya periodontal disease yang
biasa terjadi setelah umur !% tahun, penyebab lain meliputi kesehatan
gigi yang buruk dan gii yang buruk. b. (sofagus melebar.&. ambung, rasa lapar menurun 'sensiti3itas lapar menurun ), asam
lambung menurun, waktu mengosongkan menurun.
d. #eristaltik lemah / biasanya timbul konstipasi.e. Aungsi absorbsi melemah ' daya absorbsi terganggu ).f. i3er ' hati ), Makin menge&il / menurunnya tempat penyimpanan,
berkurangnya aliran darah.
i. Penglihatan
a. ornea lebih berbentuk skeris.b. ?fingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar.&. ensa lebih suram 'kekeruhan pada lensa).!. Meningkatnya ambang pengamatan sinar E daya adaptasi terhadap
kegelapan lebih lambat, susah melihat dalam &ahaya gelap.e. ilangnya daya akomodasi.f. Menurunnya lapang pandang / berkurangnya luas pandang.g. Menurunnya daya membedakan warna biru atau warna hijau pada
skala.
(. Pen!engaran.
a. #resbiakusis 'gangguan pada pendengaran) E
ilangnya kemampuan 'daya) pendengaran pada telinga dalam,
terutama terhadap bunyi suara, antara lain nada nada yang tinggi, suara
yang tidak jelas, sulit mengerti kata kata, 5% " terjadi pada usia diatas
umur 65 tahun.
b. Membran timpani menjadi atropi menyebabkan otosklerosis.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 5
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
6/43
&. Terjadinya pengumpulan serumen, dapat mengeras karena
meningkatnya kreatin.
k. Siste# ers*arafan .
a. Cepatnya menurunkan hubungan persyarafan.b. ambat dalam merespon dan waktu untuk berfikir.&. Menge&ilnya syaraf pan&a indera.!. ;erkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, menge&ilnya
syaraf pen&ium / perasa lebih sensitif terhadap perubahan suhu
dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin.
l. Siste# en!okrin + #etabolik a!a lansia.
a. #roduksi hampir semua hormon menurun. b. Aungsi paratiroid dan sekesinya tak berubah.#ituitary, #ertumbuhan
hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya ada di pembuluh darah dan berkurangnya produksi dari >CT, T?, A? dan .
&. Menurunnya akti3itas tiriod 1 ;M2 turun dan menurunnya daya
pertukaran at.d. Menurunnya produksi aldosteron.e. Menurunnya sekresi hormon bonads E progesteron, estrogen,
testosteron.f. Defisiensi hormonall dapat menyebabkan hipotirodism, depresi dari
sumsum tulang serta kurang mampu dalam mengatasi tekanan jiwa
'stess).
#. Perubahan siste# rero!uksi !an kegiatan se,ual.
#erubahan sistem reprduksi.a. ?elaput lendir 3agina menurun8kering. b. Men&iutnya o3arium dan uterus.&. >tropi payudara.d. Testis masih dapat memproduksi meskipun adanya penurunan
se&ara berangsur berangsur.e. Dorongan se@ menetap sampai usia diatas 7% tahun, asal kondisi
kesehatan baik.
*. egiatan se@ual.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 6
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
7/43
?e@ualitas adalah kebutuhan dasar manusia dalam
manifestasi kehidupan yang berhubungan dengan alat reproduksi.
?etiap orang mempunyai kebutuhan se@ual, disini kita bisa
membedakan dalam tiga sisi E ) fisik, ?e&ara jasmani sikap se@ual
akan berfungsi se&ara biologis melalui organ kelamin yang
berhubungan dengan proses reproduksi, *) rohani, ?e&ara rohani 1
tertuju pada orang lain sebagai manusia, dengan tujuan utama bukan
untuk kebutuhan kepuasan se@ualitas melalui pola pola yang baku
seperti binatang dan !) sosial, ?e&ara sosial 1 kedekatan dengan
suatu keadaan intim dengan orang lain yang merupakan suatu alat
yang apling diharapkan dalammenjalani se@ualitas.
?e@ualitas pada lansia sebenarnya tergantung dari &aranya,yaitu dengan &ara yang lain dari sebelumnya, membuat pihak lain
mengetahui bahwa ia sangat berarti untuk anda. +uga sebagai pihak
yang lebih tua tampa harus berhubungan badan, msih banyak &ara
lain unutk dapat bermesraan dengan pasangan anda. #ernyataan
pernyataan lain yang menyatakan rasa tertarik dan &inta lebih banyak
mengambil alih fungsi hubungan se@ualitas dalam pengalaman se@.
n. Penge&a !an enghi!ung
. #enge&ap
a. Menurunnya kemampuan penge&ap. b. Fndera penge&ap menurun, >danya iritasi yang kronis dari selaput
lendir, atropi indera penge&ap ' G% "), hilangnya sensiti3itas dari
syaraf penge&ap dilidah terutama rasa manis, asin, asam / pahit.&. Menurunnya kemampuan penghidu sehingga mengakibatkan selera
makan berkurang.
*. #eraba.
a. emunduran dalam merasakan sakit. b. emunduran dalam merasakan tekanan, panas dan dingin.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 7
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
8/43
o. Perubahan-erubahan #ental+ sikologis
Aaktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah Ea. #ertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa. b. kesehatan umum&. Ttingkat pendidikan
d. eturunan 'herediter)e. ingkungan.f. 4angguan saraf pan&a indra, timbul kebutaan dan ketuliang. 4angguan konsep diri akibat kehilangan jabatanh. 2angkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman
dan familyi. ilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran
diri dan perubahan konsep diri.
perubahan kepribadian yang drastis keadaan ini jarang terjadi lebih
sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan seseorang, kekakuanmungkin oleh karena faktor lain seperti penyakit-penyakit.
enangan 'memory) ada dua: ) kenangan jangka panjang,
berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu, men&akup beberapa perubahan,
*) enangan jangka pendek atau seketika '%-% menit), kenangan buruk.
Fntelegentia Huation: ) tidakberubah dengan informasi
matematika dan perkataan 3erbal, *) berkurangnya penampilan,persepsidan keterampilan psikomotorterjadi perubahan pada daya membayangkan,
karena tekanan-tekanan dari faktro waktu.
Pengaruh roses enuaan a!a fungsi sikososial
. perubahan fisik, sosial mengakibatkan timbulnya penurunan fungsi,
kemunduran orientasi, penglihatan, pendengaran mengakibatkan
kurangnya per&aya diri pada fungsi mereka.*. Mundurnya daya ingat, penurunan degenerasi sel sel otak.!. 4angguan halusinasi.I. ebih mengambil jarak dalam berinteraksi.5. Aungsi psikososial, seperti kemampuan berfikir dan gambaran diri.
. Perubahan sikososial
Kegawatdaruratan pada lansia Page 8
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
9/43
#roses penuaan yang terjadi pada lansia akan mengalami suatu
perubahan psikososial, lansia akan merasa malu dan tidak berdaya ketika akan
melakukan sosialisasi terhadap lingan disekitarnya dibandingakn dengan yang
dulu yang terjadi masih muda
/. Perubahan kognitif
#erubahan pada fungsi kognitif diantaranya adalahE
a. emunduran umumnya terjadi pada tugas-tugas yang membutuhkan
ke&epatan dan tugas yang memerlukan memori jangka pendek
b. emampuan intelektual tidak mengalami kemunduran
&. emampuan 3erbal dalam bidang 3o&abolar ' kosakata) akan menetap bilatidak ada penyakit.
PH0SILI3 3HANE 3LINI3AL P4BLEM 'HA' MA0 4ESUL'
Diubah ontrol ?uhu dari
Disfungsi hipotalamus
#enurunan ;erkeringat dan #erubahan ulit
ehilangan ulit Collagen 8 (lastin
sandar ;ody Mass Diganti dengan Aat
heatstroke atau ipotermia
etidakmampuan untuk Mengembangkan
Demam etika ?akit
keriput
Mudah ;reakdown ulit
ebih Fnfeksi ulit
>&tion berkepanjangan Obat Aat-Terserap
tersebut
sebagai ;enodiaepin dan ;arbiturat
Menyebabkan diubah ?tatus Mental
Diabetes
Kegawatdaruratan pada lansia Page 9
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
10/43
Perubahan Volume cairan
2asa haus diubah
4angguan 4F
diuretik 4unakan
kardiovaskular
penurunan ontraktilitas
#enyakit arteri koroner
onduksi ?istem elainan
Mengurangi postural 2efleks
CNS
#enurunan Otak Mass patuh Dura
D
Dehidrasi
4angguan elektrolit
Dehidrasi, elektrolit Masalah, =olume
#enipisan,
#using ortostatik #erubahan
4agal +antung kongestif
?indrom jantung koroner akut
Disritmia, >trial fib, ;lok +antung
#using dan ?inkop gagal
#erdarahan lebih intrakranial
?ubdural lebih dari (pidural hematoma
?ensiti3itas terhadap antipsikotik Meds
ekakuan parkinsonian dan ?pastisitas
Depresi
+atuh dan endaraan ;ermotor Tabrakan
2isiko lebih tinggi dari Fnfeksi ;akteri: yang
paling mum
Kegawatdaruratan pada lansia Page 10
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
11/43
#enurunan Aungsi kekebalan
Fnfeksi adalahE #neumonia, ?aluran emih,
ulit
2.2. DE"INISI MENUA
Menua 'J menjadi tuaJ aging) adalah suatu proses menghilangnya se&ara
perlahan-perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri8menganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
terhadap jejas 'termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
. Definisi ansia menurut ndang-ndang yaituE
a. K no I tahun $65 yang memberikan pengertian bahwa lansia 'lanjut usia)
adalah seseorang yang men&apai umur 55 tahun, tidak berdaya men&ari
nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah
dari orang lain.
b. no.* tahun $$G tentang kesejahteraan lansia, yang menyatakan bahwa
lansia adalah seseorang yang telah men&apai usia diatas 6% .
Kegawatdaruratan pada lansia Page 11
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
12/43
*. Menurut ;erni&e hli yaitu #rayitno dalam >ryo '*%%*) yang
menyatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia adalah
orang yang berusia 56 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak
berdaya men&ari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
5. sia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis. ehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian.
?elain itu masih ada batasan-batasan atau definisi lansia yang
disampaiakan oleh beberapa ahli, dan dari pendapat - pendapat tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa lanjut usia atau ansia diartikan sebagai fase8masa
terakhir kehidupan manusia dengan mengalami berbagai perubahan baik fisik
maupun mental.
;atas usia pada lansia berdasarkan no I tahun $65 ansia adalah
seseorang yang men&apai umur 55 tahun, berdasarkan no.* tahun $$G
lansia adalah seseorang yang telah men&apai usia diatas 6% tahun 'Depsos, $$$)
dan menurut Depkes umur lansia digolongkan menjadi E
a. elompok lansia dini '55 6I tahun): b. elompok lansia '65 tahun ke atas): dan&. elompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 7% tahun.
?edangkan menurut LO '$$$) lansia digolongkan berdasarkan usia
kronologis8biologis yaitu E usia pertengahan 'middle age) antara usia I5
sampai 5$ tahun: lanjut usia 'elderly) berusia antara 6% dan 7I tahun: lanjut
usia tua 'old ) usia 75-$% tahun dan usia sangat tua 'very old ) di atas $%
tahun.
2.5. 6EA7A'DA4U4A'AN PADA LANSIA
Kegawatdaruratan pada lansia Page 12
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
13/43
4awatdarurat berasal dari bahasa atin yaitu NMergere yang diartikan
sebagai men&elupkan, terjun, membanjiri, menguasaia tau mengubur. Menurut
Miles dari Medi&al Coun&il
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
14/43
#ada pasien geriatrik kegawatdaruratan yang sering terjadi adalah meliputi
bidang sebagai berikutE
- Di bidang kardio3askular - Di bidang pernafasan- Di bidang neurologis- Di bidang saluran &erna: a&ute abdomen- Di bidang saluran kemih- Di bidang endokrin dan metabolik - Trauma
2.5.1. 6ega8at!aruratan 6ar!io)askular
#asien datang dengan kegawatan kardio3askular yang dapat berupaE
henti jantung, syok8hipotensi, nyeri dada, penyakit jantung koroner,
&ongesti3e heart failure 'CA), aritmia berat, krisis hipertensi.
egawatan kardio3askular adalah penyebab utama kematian pada usila
dan juga bila hidup menyebabkan disabilitas.
#ada sistem kardio3askular, proses menua menyebabkanE
a. ;asal heart rate menurun b. 2espons terhadap stres menurun&. eft 3entri&le '=) &omplian&e menurun karena terjadi hipertrofi dan
juga karena senile amyloidosisd. #ada daun-daun terjadi sklerosis dan kalsifikasi yang menyebabkan
disfungsi katup, sehingga sering terdengar bising sistolik dengan
intesitas rendah.
e. #ada >= node dan sistem konduksi terjadi fibrosis, sehingga pada usila
sering didapat fibrilasi atrial ataupun atrial flutter.f. Complian&e pembuluh darah perifer menurun, karena proses
aterosklerosis sehingga afterload meningkat dan didapatkan
peninggian tekanan sistolik.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 14
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
15/43
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
16/43
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
17/43
?tatus neurologis juga dilihat apakah ada stroke ringan. +uga otot-otot
diperiksa kelemahannya. ;ila terlihat ada resiko jatuh, pasien perlu
dirawat.
2.5.5. 6ega8at!aruraatn Akut Ab!o#en
populasi dunia meningkat, dan orang tua merupakan segmen yang
paling &epat tumbuh. +umlah gawat darurat '(D) dilihat bagi penduduk
usia lanjut juga meningkat. Memberikan perawatan kepada pasien lansia
menyajikan set unik dari tantangan. al ini terutama berlaku untuk pasien
lansia dengan nyeri perut akut. ?ubkelompok pasien ini beresiko sangat
tinggi, dengan angka kematian mendekati %". Mereka juga
mengkonsumsi sejumlah besar sumber daya (D, membutuhkan pengujianlaboratorium, pen&itraan, dan jasa konsultan di tingkat signifikan lebih
tinggi dibandingkan pasien yang lebih muda. ansia pasien dengan sakit
perut akut hadir tantangan diagnostik juga. fisiologi khas mereka
mengarah ke presentasi atipikal, dengan gejala tertunda, perubahan kurang
diprediksi dalam tanda-tanda 3ital dalam menanggapi penyakit, dan
pemeriksaan fisik nyata tidak dapat diandalkan. #raktisi waspada sering
dapat palsu diyakinkan oleh penampilan yang tampaknya tidak berbahaya
pasien dan nilai-nilai laboratorium menipu normal.
#asien datang sakit perut yang hebat dimana penyebabnya dapat
berupaE obstruksi, inflamasi, katastrofal 3askuler.
eluhan yang dirasakan adalah rasa nyeri, yang mungkin
disebabkanE inflamasi, perforasi, iskemik 3askuler disease, obstruksi kolon
'kanker), obstruksi usus halus 'adhesi, ileus, batu empedu), kelaianan
hepatobilier, pankreatitis, kelainan genitourinarius, peritonitis, katastrofal
3askulerE infark usus, ruptur aneurisma aorta abdominalis.
Tanda klinisnnya sering atipikal, karena pendarahan 4F Tra&t dapat
keliru dengan iskemia atau CA, sehingga datangnya pun terlambat.
arena itu perhatikan tipe dan lokasi nyeri. ntuk diagnostik dilakukan
Kegawatdaruratan pada lansia Page 17
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
18/43
foto abdomen polos ! posisi dan kalau perlu dapat dilanjutkan dengan
pemeriksaan CT s&an abdomen. Terapinya dengan mengatasi syok dan
atasi indikasi misalnya ke&urigaan perforasi usus dilakukan laparotomi.
a. gangguan e#buluh !arah
Qang paling waktu sensitif dari semua diagnosa, gangguan
pembuluh darah harus dipertimbangkan di awal perjalanan dari setiap
pasien tua dengan nyeri perut akut.
iske#ia #esenterika akut
Mesenterika akut is&hemia '>MF) adalah istilah spesifik meliputi
proses penyakit yang mengakibatkan kerusakan iskemik karena penurunan
aliran darah dari sistem pembuluh darah mesenterika 'Tabel ). Meskipun
insiden keseluruhan iskemia mesenterika rendah pada populasi (D, itu
lebih umum dan akut yang mengan&am jiwa, dengan perkiraan angka
kematian di atas 5%" . ;anyak faktor risiko spesifik untuk peningkatan
>MF pre3alensi pada populasi yang lebih tua.
Table iskemia mesenterikaE
(enis "aktor risiko resentasi
?M>
embolus
fibrilasi atrium, kardiomiopati
dilatasi, aritmia, penyakit katup, peristiwa emboli sebelumnya
trombosis
>terosklerosis, merokok Mirip dengan ?M> embolus,
tapi my memiliki sakit perut
Kegawatdaruratan pada lansia Page 18
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhgJGgF_yoDEuxCzjP_Ca_4UZWac5Q#Tab1https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhgJGgF_yoDEuxCzjP_Ca_4UZWac5Q#Tab1
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
19/43
(enis "aktor risiko resentasi
postprandial lama atau Kangina
usus R
?M=
trombosis
negara hiperkoagulasi,
penggunaan kontrasepsi oral
nyeri kurang parah dari
penyakit arteri: Tentu saja lebih
lamban
, yangmenyebabkan trombosis ?M> akut.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 19
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhgJGgF_yoDEuxCzjP_Ca_4UZWac5Q#Fig1https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhgJGgF_yoDEuxCzjP_Ca_4UZWac5Q#Fig1
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
20/43
94ambar CT angiogram menunjukkan stenosis arteri mesenterika superior.)
=ena mesenterika superior '?M=) trombosis, sering disebabkan
oleh keadaan hiperkoagulasi, hadir dalam 5" sampai 5" dari kasus
>MF. #asien dengan kondisi ini biasanya jauh lebih muda dari pasien
dengan ?M> embolus. ?etengah dari pasien ini memiliki riwayat pribadi
atau keluarga dari tromboemboli 3ena. Mirip dengan ?M> trombosis,
tentu saja ini bisa menjadi malas dan tidak spesifik.
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
21/43
Dokter di (D harus menyadari faktor risiko pasien untuk >MF dan
mempertahankan tingkat ke&urigaan yang tinggi untuk penyakit ini.
lasik, pasien menyajikan dengan nyeri perut nonreprodu&ible, sering
disebut sebagai Knyeri luar proporsi temuan ujian. R Fni men&erminkan
3is&eral, bukan peritoneal satu, asal nyeri. >>) adalah penyakit yang ditemukan
hampir se&ara eksklusif pada orang tua, dan pe&ahnya >>> membawa
tingkat kematian yang sangat tinggi. >>> bisa menjadi diagnosis
langsung dalam presentasi klasik tapi luar biasa menantang dalam kasus
atipikal. al ini dapat menyajikan diagnosa sama dengan lebih jinak
seperti kolik ginjal atau nyeri punggung muskuloskeletal, berarti harus
dipertimbangkan di awal perjalanan dari berbagai keluhan pasien. ;edside
?4 dan CT yang &epat, handal, tes non-in3asif yang dapat membantu
dalam membuat diagnosis ini.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 21
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
22/43
#resentasi klasik >>> pe&ah adalah hipotensi, sakit perut, dan massa
perut berdenyut. ?ementara klasik, kombinasi ini ditemukan dalam waktu
kurang dari setengah dari kasus. ipotensi mungkin bersifat sementara
dan bisa diselesaikan jika perdarahan retroperitoneal dan telah
tamponaded sementara. #e&ahnya juga dapat hadir dengan terisolasi
kembali daripada sakit perut. ?ebuah dipsti&k urine bisa menjadi positif
untuk darah sebagai akibat dari iritasi pada ureter oleh >>>. ?ebuah
kesalahan diagnosis sering pada pasien dengan nyeri punggung dan
hematuria mikroskopik adalah kolik ginjal. #eringatan keras harus diambil
sebelum mendiagnosis indi3idu tua dengan kolik baru ginjal, sakit
punggung muskuloskeletal, atau bahkan sinkop tanpa mempertimbangkan
pe&ah >>>.
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
23/43
'gambar * E 4ambar ?4 diagnostik untuk aneurisma aorta perut.:
b. angguan usus- Su#batan usus
Obstruksi usus ke&il '?;O) pada orang tua adalah darurat bedah
kedua yang paling umum terjawab, setelah usus buntu. ?eperti pada pasien
muda, hernia dan perlengketan adalah penyebab utama dari ?;O padaorang tua. #enyebab terlihat unik pada orang tua termasuk neoplasma dan
ileus batu empedu 'Tabel * ). Meskipun presentasi ?;O mirip pada orang
tua, tingkat kematian jauh lebih tinggi.Table * E etilogi obstruksi usus
obstruksi usus ke&il obstruksi usus besar
ernia 8 adhesi
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
24/43
obstruksi usus ke&il obstruksi usus besar
;atu empedu 3ol3ulus
2adiografi polos abdomen mungkin menunjukan bukri ?;O,
seperti usus melebar dan tingkat udara-&airan 'gambar !).
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
25/43
9a#bar 5 Meninggalkan lateral *ang ra!iografi !ekubitus
#enun(ukkan tingkat u!ara-&airan. Fnsidental klip bedah dari reseksi
usus sebelumnya juga men&atat.)
penghalang usus besar jauh lebih umum pada orang tua karena peningkatan kejadian kanker dan di3erti&ulitis di kelompok usia ini.
Meskipun pasien klasik hadir dengan nyeri perut, sembelit, dan muntah,
hampir setengah tidak memiliki muntah atau sembelit. ;anyak mengeluh
diare. ?igmoid dan 3ol3uli &e&al juga menyebabkan obstruksi usus besar.
3ol3ulus &e&al &enderung timbul akut pada populasi yang lebih muda dan
biasanya membutuhkan operasi mun&ul. ?igmoid 3ol3ulus harus di&urigai
di sakit kronis, pasien lemah dan sering onset lambat '4ambar I ).
manajemen awal dapat terdiri dari dekompresi nonoperati3e melalui
sigmoidoskopi atau barium enema.
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
26/43
'gambarI E 2adiografi menunjukkan 3ol3ulus sigmoid)
Pen*akit !e)ertikular
#re3alensi penyakit di3ertikular, atau di3erti&ulosis, meningkat se&ara
dramatis pada orang tua, men&apai hampir G%" pada orang yang berusia di atas
G5. di3erti&ulae kolon biasanya asimtomatik, tetapi mereka dapat menjadi
meradang 'di3erti&ulitis) atau berdarah.
Di3erti&ulitis terjadi pada %" sampai *%" dari pasien dengan penyakit
di3ertikular, dan itu adalah berulang dalam *5" kasus. lasik, penderita
Kegawatdaruratan pada lansia Page 26
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
27/43
mengalami demam, mual, perubahan usus rejimen 'sembelit, diare, atau
tenesmus), dan kiri bawah kuadran 'H) nyeri. Mereka mungkin memiliki
massa yang lembut H dan leukositosis juga.
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
28/43
tua. #erdarahan biasanya ringan, tapi kadang-kadang itu adalah besar. #erdarahan
berhenti se&ara spontan dalam $%", dan perdarahan ulang berulang pada sampai
dengan *5". ;eberapa faktor risiko telah dikaitkan dengan perdarahan, seperti
hipertensi, antikoagulan, diabetes mellitus, dan penyakit jantung iskemik..
Di3ertikular perdarahan harus dikelola awalnya sebagai penyebab lain dari
perdarahan 4F rendah, mengingat pentingnya resusitasi awal dan manajemen
agresif dan pemantauan, mengingat pasien lansia menurun &adangan fisiologis.
>pendisitis adalah darurat bedah perut yang paling umum pada populasi
umum dan indikasi ketiga yang paling umum untuk operasi perut pada orang tua
pasien. Fnsiden apendisitis meningkat pada populasi lanjut usia sekunder untuk
harapan hidup meningkat. Meskipun kejadian se&ara keseluruhan lebih rendah pada populasi lanjut usia dibandingkan dengan populasi umum, tingkat kematian
empat sampai delapan kali lebih tinggi.?ampai setengah dari semua kematian
akibat usus buntu terjadi pada pasien usia lanjut. Tingkat kematian yang tinggi
dikaitkan dengan presentasi tertunda dan atipikal yang mengarah ke yang sering
misdiagnosis.
Meskipun kemajuan dalam kedokteran modern, usus buntu masih salah
didiagnosis 5I" dari waktu pada populasi pasien tua. ?etengah dari pasien yangdidiagnosa memiliki perforasi usus pada saat operasi. ?eperlima dari semua
pasien usia lanjut dengan usus buntu hadir setelah ! hari dari gejala dan lain 5"
sampai %" dari pasien datang setelah minggu gejala. urang dari sepertiga
pasien mengalami demam, anoreksia, nyeri kuadran kanan bawah, atau
leukositosis. ?eperempat pasien mengalami nyeri kuadran ada kanan bawah sama
sekali. Meskipun beberapa sistem penilaian telah dikembangkan untuk pasien
risiko-stratifikasi dengan dugaan apendisitis, mereka belum menunjukkan
kemampuan diskriminatif atau prediksi yang &ukup untuk digunakan pada
populasi lanjut usia. e&urigaan klinis yang tinggi dan penggunaan liberal CT
s&an pada pasien usia lanjut yang diperlukan untuk membuat diagnosis ini se&ara
tepat waktu '4ambar 5 ).
Kegawatdaruratan pada lansia Page 28
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.com&sl=en&tl=id&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhiarZMm3C5mXLq64odwmrs2wEnS0g#Fig5https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.com&sl=en&tl=id&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhiarZMm3C5mXLq64odwmrs2wEnS0g#Fig5
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
29/43
'4ambar 5E CT memindai menunjukkan lampiran meradang.)
Penyebab miscellaneous sakit perut
- ulkus peptikum
ulkus peptikum '#D) adalah penyakit yang umum dan sering tidak
terdiagnosis antara pasien lanjut usia. ?ekitar setengah dari pasien yang
berusia di atas 6% dengan #D awalnya hadir dengan komplikasi, paling
sering perforasi. omplikasi lain termasuk perdarahan, obstruksi lambung,
dan erosi menjadi sebuah struktur yang berdekatan. Telah terbukti bahwa
sampai !5" dari orang yang berusia di atas 6% dengan endoskopi terbukti
#D tidak memiliki sakit perut, berbeda dengan hanya G" dari pasien di
bawah usia 6%.
ansia pasien dengan #D memiliki tingkat kematian lebih tinggi
daripada populasi umum. Mereka lebih &enderung memerlukan transfusi
darah, menjalani operasi untuk mengontrol perdarahan, dan rebleed. >ngka
kematian yang terkait dengan perforasi pada orang tua adalah !%"
dibandingkan dengan %" pada populasi umum. +ika diagnosis tertunda *I jam, angka kematian meningkat delapan kali lipat
urangnya sakit perut bukan satu-satunya presentasi atipikal terlihat
pada orang tua. Tanda menyajikan paling umum adalah melena. arena
perubahan fisiologis termasuk penurunan otot perut, kekakuan tidak hadir di
Kegawatdaruratan pada lansia Page 29
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
30/43
sekitar G%" dari pasien usia lanjut yang hadir dengan #D berlubang, dan
udara bebas dihargai atas hanya sekitar I%" dari radiografi polos '4ambar 6).
Tanda-tanda 3ital mungkin normal. ;aru-onset gagal jantung kongestif dari
anemia kronis telah dilaporkan.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 30
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.com&sl=en&tl=id&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhiarZMm3C5mXLq64odwmrs2wEnS0g#Fig6https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.com&sl=en&tl=id&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhiarZMm3C5mXLq64odwmrs2wEnS0g#Fig6
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
31/43
'4ambar 6E Ailm dada tegak menunjukkan udara bebas di bawah diafragma.)
?elain fisiologi berubah dari pasien lanjut usia, peningkatan
penggunaan obat-obatan seperti obat nonsteroidal anti-inflammatory
'FD), aspirin, steroid, dan antikoagulan berkontribusi terhadap
meningkatnya insiden #D . ?ampai dengan I%" dari pasien usia lanjut
mengambil FD, dan telah menunjukkan bahwa usia merupakan faktor
risiko independen untuk &edera saluran &erna. ?elain itu, kejadian
Helicobacter pylori berkisar dari 5!" menjadi 7!" pada populasi ini,
memberikan kontribusi untuk peningkatan risiko ulkus duodenum.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 31
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
32/43
- penyakit empedu dan pangkreatitis
#enyakit empedu, khususnya kolesistitis akut '>C), adalah darurat
bedah terkemuka di kalangan orang tua. >lasan yang berlipat gandaE
perubahan yang berkaitan dengan usia di pembuluh darah, meningkatkankomorbiditas, dan peningkatan insiden batu empedu. Diagnosis mungkin tidak
langsung pada orang tua. ?elain itu, risiko komplikasi yang berhubungan
dengan >C meningkat dalam populasi ini.
#resentasi khas >C adalah pasien wanita berusia empat puluhan
dengan demam, nyeri kuadran kanan atas, mual, dan muntah. pasien lansia
sering tidak memiliki gejala-gejala tersebut. Meskipun mereka mungkin
memiliki klasik nyeri kuadran kanan atas, hampir I%" tidak mengalami mual
dan muntah, dan banyak yang demam. ?elain itu, tes laboratorium yang
menghasilkan kelainan indikasi >C, seperti leukositosis dan fungsi hati yang
abnormal tes, bisa menjadi normal. ?4, studi diagnostik awal pilihan,
memiliki sensiti3itas yang baik dan spesifisitas pada orang tua '4ambar 7 ).
'4ambar 7 US !ari asien !engan kolesistitis akut. ?ebuah
batu empedu yang sangat besar dengan edema sekitarnya signifikan dapat
dilihat.)
Kegawatdaruratan pada lansia Page 32
https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.com&sl=en&tl=id&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhiarZMm3C5mXLq64odwmrs2wEnS0g#Fig7https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&rurl=translate.google.com&sl=en&tl=id&u=http://intjem.springeropen.com/articles/10.1186/s12245-014-0043-2&usg=ALkJrhiarZMm3C5mXLq64odwmrs2wEnS0g#Fig7
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
33/43
omplikasi kolesistisis seperti &holedo&holithiasis, kolangitis, dan
kolesistitis emphysematous juga jauh lebih umum pada orang tua. arena
3askularisasi miskin kandung empedu, orang tua berada pada peningkatan
risiko perforasi dan kolesistitis emphysematous '4ambar G ). al ini
penting untuk mempertimbangkan komplikasi ini dan bertindak
se&epatnya. >dministrasi antibiotik spektrum luas dengan &akupan
anaerobik dianjurkan, serta awal bedah berkonsultasi. Manajemen bedah
tertunda dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas tidak perlu.
'4ambar G 2ontgen perut tegak menunjukkan tingkat udara-&airan
di dalam kandung empedu, diagnostik untuk kolesistitis
emphysematous.)
ejadian pangkreatitis meningkat *%% kali lipat setelah usia
65. #ankreatitis sering menyajikan biasanya di tua serta muda,
dengan Kmembosankan Rnyeri epigastrium menjalar ke belakang,
berhubungan dengan muntah.
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
34/43
status mental, yang memperluas diferensial yang sangat. #ada
lebih dari G% tahun, risiko ne&rotiing pankreatitis meningkat
se&ara signifikan. diagnosis lain, seperti iskemia mesenterika,
dapat hadir dengan amilase tinggi juga. #ertimbangkan CT s&an
awal pada pasien usia lanjut dengan dugaan pankreatitis jika
diagnosis diragukan atau diagnosis alternatif sedang
dipertimbangkan.
#enyebab nyeri perut non abdomen
4agal untuk mempertimbangkan penyebab ekstra-abdomen
pada pasien dengan nyeri perut adalah perangkap yang sering.
;eberapa penyakit yang mengan&am jiwa dapat hadir dengan sakit
perut saja.
infark miokard adalah diagnosis yang paling penting untuk
dipertimbangkan. ?epertiga dari wanita di atas usia 65 yang memiliki
infark miokard akut hadir dengan sakit perut saja. al ini paling sering
terjadi pada penderita diabetes dan pada pasien dengan infark rendah.
Dalam sebuah penelitian pasien lansia dengan angina tidak stabil, I5"
tidak memiliki nyeri dada, G" memiliki nyeri epigastrium, !G"
memiliki mual, dan " telah muntah. #asien dengan presentasi
atipikal &enderung memiliki penundaan lagi dalam pengobatan dan
karena itu angka kematian meningkat. Oleh karena itu, adalah
bijaksana untuk mendapatkan elektrokardiogram pada setiap pasien
lansia dengan nyeri epigastrium. penyakit jantung lain yang dapat
hadir dengan nyeri perut yang gagal jantung kongestif dan
perikarditis.
proses paru, terutama yang melibatkan lobus yang lebih
rendah, penyebab lain dari sakit perut. Fni termasuk pneumonia,
emboli paru, efusi pleura, dan pneumotoraks. penyebab metabolik
seperti diabetes ketoasidosis 'D>), hiperkalsemia, krisis >ddisonian,
Kegawatdaruratan pada lansia Page 34
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
35/43
dan porfiria harus dipertimbangkan juga dalam keadaan klinis yang
sesuai. erpes oster harus dipertimbangkan pada pasien dengan nyeri
perut yang terlokalisir. Fni bisa sangat sulit untuk mendiagnosa dalam
tahap pra-3esikular.
masalah urogenital merupakan sumber signifikan dari sakit
perut. ?istitis dan pielonefritis sering dikaitkan dengan sakit perut.
#ielonefritis dapat hadir dengan sakit perut saja atau muntah tanpa
gejala ken&ing. ?ebuah entitas yang sangat menantang untuk
mendiagnosa dengan benar 'dan karena itu memperlakukan) adalah
prostatitis. edua prostatitis akut dan kronis membutuhkan lebih lama
antibiotik dari infeksi saluran kemih lainnya.
2.5.; kega8a!aruratan genitourinarius
;iasanya terjadi iinfeksi saluran ken&ing 'F?) dan retensi urin. 2etensi
urin pada pasien usila pria umumnya adalah karena pembesaran kelenjar
prostat.
#ada pasien usila perempuan, F? sering terjadi karena se&ara anatomis
uretra lebih pendek, mukosa sudah menipis disamping masalah hygiene genitalyang kurang diperhatikan. F? dapat juga terjadi karena sebab lain, yaituE
. #enggunaan obat anti kolinergik *. ?truktur uretra!. Ca prostatI. Ae&al impa&tion5. ?troke6. ompresi medulla spinalis7. Trauma uretra 8 pel3is
esemuanya ini menyebabkan tertahannya urin di kandung kemih
dalam waktu lama, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya
infeksi. Disamping kemungkinan adanya gejala seperti disuria, gejala
Kegawatdaruratan pada lansia Page 35
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
36/43
klinis laind apat berupa agitasi, gejala non spesifik dan kandung kemih
teraba penuh. adang-kadang pasien datang tampak panas, tetapi gelisah,
delirium, dimana harus di&urigai adanya infeksi. F? merupakan infeksi
kedua terbanyak pada usila setelah pneumonia. #engobatan segera untuk
menghilangkan retensi urin adalah dengan kateter urin atau fungsi
suprapubis.
(tiologi F? adalah karena daya tahan tubuh menurun, dengan
pen&etusnya misalnya penggunaan kateter urin. ?elain itu juga terjadi
perubahan mukosa genital dan uretra yang menipis. Disamping itu benign
prostate hypertropi ';#) dan juga pada keadaan stroke dan DM sering
merupakan kommorbid pennyakit F?.
uman yang sering ditemukan adalah e&oli dan bisa juga proteus
?p. (ntere&o&&us, staphylo&o&&us.
Tanda klinis F? sering didapat sebagai berikutE disuria, panas,
rasa nyeri, menggigil. ?edangkan keluhan non spesifik yang sering
dikeluhkan oleh pasien usiala adalahE ). Fnkontinensia urin, *). Malaise,
weakness, dan &onfusion. #ada F? perlu dilakukan pemeriksaan kultur
urin
6ega8at!aruratan Neurologis
;iasanya pasien dibawa kerumah sakit dengan keadaan gangguan
kesadaran yaituE delirium, koma, sinkop.
Deliriu#. Dapat terjadi pada serebro 3askuler a&&ident 'C=>) akut
dan selain itu dapat terjadi karenaE efek samping obat, adanya infeksi,
penyakit kardio3askuler, dan adanya trauma non sistem saraf pusat '??#).
Delirium dapat ran&u dengan demensia. >witan delerium dapat
bersifat akut dan fluktuatif. #enyebab delerium pada usila deisebabkan
oleh karenaE
Kegawatdaruratan pada lansia Page 36
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
37/43
a. Obat anti kolinergik, anti depresi, psikotropik, sedatif, hipnotik, anti
kon3ulsi, anti parkinson, anti hipertensi dan anti aritma. b. 4angguan keseimbangan metabolik yaituE hipo8hipernatrimia,
hipo8hiperkalsimia, hipo8hiperglikemia, alkalosis, dehidrasi dan
uremia.&. FnfeksiE pneumonia, F?.d. elainan neurologisE stroke.e. elainan kardipumonerE CA, aritmia, FM>, emboli paru.f. #enyalahgunaan alkohol.
#engobatan delerium dapat di&oba dengan haloperidol.
6o#a. #enyebabnya dapat karena beberapa hal misalnya
konsumsi alkohol berlebihan, adanya infeksi seperti meningitis, gangguan
metabolik berupa hipo8hiperglikemik dan adanya massa di otak. eadaan
lain adalah seperti koma hepatikum, stroke, dan >dam ?tokes >tta&k
dengan kehilangan kesadaran singkat. oma harus dibedakan dengan
kollaps akibat perubahan hemodinamik dimana kesadarannya hanya
terganggu sementara.
2.5.
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
38/43
i. >sidosis metabolik
Etiologin*a !aat berua
a. Obstruksi jalan nafas atas karena adanya benda asing, infeksi, tumor,
alergi. b. #neumonia karena aspirasi&. ##O atau asma bronkiald. (dema paru e.& kardiogenik atau nonkardiogenik >2D?e. (mboli paru atau emboli fatf. #neumothoraksg. elainan neuromuskularE miastenia gra3is, 4uillan barreh. >sidosis metabiolik karena ketoasidosis dabetikum
Pneu#onia
Tanda klasik berupa demam, batuk produktif, dan sesak, tetapi pada
usila, gejalanya menjadi atipikal, yaituE suhu normaol ataurendah, tak ada
batuk, status mental terganggu, nafsu makan terganggu akti3itas berkurang.
#emeriksaan fisik didapatkanE ronki, bronkofonni, suara nafas
menurun. eukosit naik, dan pada rontgen thoraks terlihat infiltrasi.
E#boli aru
4ejala klinisnya berupaE sesak nafas mendadak, nyeri dada
'pleuritik), takipneu, takikardi, hipoksemia, subfebril, batuk, hemoptisis.
#ada anamnesis didapatkan riwayat operasi terutama ortopedik, dan
urologi, trauma. ?elainitu sering didapatkan juga bilapasien imobilisasi yang
dapat berkomplikasi menjadi deep 3ein trombus 'D=T).
2.5.=. 6ega8at!aruratan En!okrin Dan Metabolik
#asien dapat datang dengan kesadaran menurun dan sering didapatkan pada
keadaanE
a. iperatremia dan dehidrasi b. oma diabetikum dimana terjadi pernafasan ussmaul yang dalam dan &epat,
kesadaran dalam keadaan koma.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 38
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
39/43
&. iponatremia.
?elain itu sering terjadi dehidrasi akibat diare dan muntah, dengan
tandanya adalahE mukosa kering, turgor menurun, hipotensi dan takikardia.
#engobatannya adalah dengan substitusi &airan.
Sur)ei Dasar !an Menengah Ala#at 6ebutuhan 4esus&itation
Memperhatikan napas, pernapasan dan sirkulasi membentuk pendekatan dasar
untuk perawatan darurat di setiap usia. #ertimbangan khusus ikutiE
#ada pasien yang tampaknya menjadi sakit parah, penyelidikan mengenai yang
sudah ada terlebih dahulu arahan 'hidup kehendak, Dnda.
Kegawatdaruratan pada lansia Page 39
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
40/43
Kegawatdaruratan pada lansia Page 40
>irway
#ernafasan
C-spine
?irkulasi
Defibrilasi
4igi palsu lepas harus dihapus jika
mereka menghalangi jalan napas atau
mengganggu pembentukan segel ketat
ketika tas katup masker diperlukan.
Menempatkan 8 nasal airway lisan jika
pasien tidak sadar.
;ila menggunakan katup masker tas
untuk mendukung pernapasan,
memberikan lebih rendah
3olume tidal 'misalnya 5%%-6%% &&) 7-
G&& 8 kg. al ini untuk menghindari
lambung
distensi yang dapat mengganggu 3entilasi
atau mempromosikan muntah.
Mobilitas terbatas dari C-tulang,
kelengkungan tulang belakang dan tulang
prominen&es memerlukan perawatan
ekstra dan padding dalam penerapan
kerah leher dan imobilisasi.
#enempatan tangan yang benar untuk kompresi dada adalah yang terpenting,
karena patah tulang rusuk yang umum
dengan kompresi di ringkih tua
?abar.
Fdentifikasi 2>#FD dan defibrilasi pulsa
kurang 3entrikeltakikardia atau fibrilasi menjamin
kesempatan terbaik untuk bertahan
hidup.
indari menempatkan dayung atau
bantalan lebih alat pa&u jantung teraba
atau
ditanamkan internal defibrillator.
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
41/43
Kegawatdaruratan pada lansia Page 41
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
42/43
BAB III
PENU'UP
!.. esimpulansia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan
dan fenomena biologis. ehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian. egawatdaruratan pada lansia dapat berupa
kegawatdaruratan kardio3askuler, Trauma, kegawatdaruratan 4enitourinarius,
kegawatdaruratan kut >bdomen, kegawatdaruratan
#ernafasan, kegawatdaruratan (ndokrin dan Metabolik.
DA"'A4 PUS'A6A
. M.Hogan Teresita MD, A>C(#. *%%I. !eriatric "mergencies #n "MT Teach ing
Manual . >sso&iate #rofessor of (mergen&y Medi&ine ni3ersity of Fllinois, Chi&ago. Di
askes pada tgl *7-%!-*%6. Tersedia di
httpsE88www.medi&alert.org8sites8default8files8do&ument8geriatri&SmanualU.
pdf
Kegawatdaruratan pada lansia Page 42
https://www.medicalert.org/sites/default/files/document/geriatric_manual%5B1%5D.pdfhttps://www.medicalert.org/sites/default/files/document/geriatric_manual%5B1%5D.pdfhttps://www.medicalert.org/sites/default/files/document/geriatric_manual%5B1%5D.pdfhttps://www.medicalert.org/sites/default/files/document/geriatric_manual%5B1%5D.pdf
-
8/18/2019 kegawadaruratan geriatri
43/43
*. Darmojo, ;oedhi,et al.*%%%. ;eberapa masalah penyakit pada sia anjut. +akartaE ;alai
#enerbit AF!. httpE88www.bkkbn.go.id8=iew>rtikel.asp@V>rtikelFDJ*! di akses pada tgl *7-%!-*%6
4. Isaac Cu ! "e#eric$ %aca ! &am &tratt$n #kk.2007. '(eriatric *rauma
Care+ Callenges "acing ,mergenc e#ical &er/ices(( Cal ,merg
e#. 2007 a 82)+ 5155. iakses pa#a tgl 27-03-2016 terse#ia #i
ttp+.ncbi.nlm.ni.g$/pmcarticlesC2860422
http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=123https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%3Fterm%3DChu%2520I%255Bauth%255D&usg=ALkJrhg0nhCKJFDNvczmSdK0gADCEVor3whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%3Fterm%3DVaca%2520F%255Bauth%255D&usg=ALkJrhjQ-4XqQiwZgzCg8UEqL9yMWQ6RxQhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%3Fterm%3DStratton%2520S%255Bauth%255D&usg=ALkJrhjLSR40Vf6FzaRk9jJRRWMr-J3PIwhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2860422/http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=123https://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%3Fterm%3DChu%2520I%255Bauth%255D&usg=ALkJrhg0nhCKJFDNvczmSdK0gADCEVor3whttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%3Fterm%3DVaca%2520F%255Bauth%255D&usg=ALkJrhjQ-4XqQiwZgzCg8UEqL9yMWQ6RxQhttps://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&prev=search&rurl=translate.google.com&sl=en&u=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/%3Fterm%3DStratton%2520S%255Bauth%255D&usg=ALkJrhjLSR40Vf6FzaRk9jJRRWMr-J3PIwhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2860422/