kegagalan konstruksi di indonesia

17
BAB I PENDAHULUAN Kegagalan Konstruksi adalah hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia. Pada dasarnya, kegagalan bangunan dari sisi sisi faktor penyebabnya dapatlah dikelompokan menjadi : ulah manusia, alam atau lingkungan, kombinasi ulah manusia dan lingkungan/alam. Oleh sebab itu tinjauannya akan meliputi : planning,desain arsitektur, enjiniring, ekonomi, dan lingkungan. Selama berkecimpung di dunia proyek konstruksi sebagai praktisi, ditemukan beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh kontraktor proyek konstruksi yang berujung pada kegagalan proyek berupa keterlambatan, kerugian dan mutu yang jelek. Dimana hampir semuanya bersifat kronis atau telah lama terjadi secara berulang. Sebenarnya ada banyak kesalahan yang sering dilakukan, namun setidaknya ada 10 kesalahan yang paling sering dilakukan oleh Kontraktor yang bersifat “kronis” dan fatal. Kesalahan tersebut sepertinya tidak disadari dan belum dapat diatasi oleh kontraktor sehingga menyebabkan kontraktor tersebut selalu 1

Upload: rezhaalfian

Post on 23-Dec-2015

1.521 views

Category:

Documents


311 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

Kegagalan Konstruksi adalah hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan

spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak baik sebagian

maupun keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna atau penyedia.

Pada dasarnya, kegagalan bangunan dari sisi sisi faktor penyebabnya

dapatlah dikelompokan menjadi : ulah manusia, alam atau lingkungan, kombinasi

ulah manusia dan lingkungan/alam. Oleh sebab itu tinjauannya akan meliputi :

planning,desain arsitektur, enjiniring, ekonomi, dan lingkungan.

Selama berkecimpung di dunia proyek konstruksi sebagai praktisi,

ditemukan beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh kontraktor proyek

konstruksi yang berujung pada kegagalan proyek berupa keterlambatan, kerugian

dan mutu yang jelek.  Dimana hampir semuanya bersifat kronis atau telah lama

terjadi secara berulang.

Sebenarnya ada banyak kesalahan yang sering dilakukan, namun

setidaknya ada 10 kesalahan yang paling sering dilakukan oleh Kontraktor yang

bersifat “kronis” dan fatal. Kesalahan tersebut sepertinya tidak disadari dan belum

dapat diatasi oleh kontraktor sehingga menyebabkan kontraktor tersebut selalu

mengalami kesulitan  dan kegagalan dalam melaksanakan proyek. Tentunya

kondisi ini mesti dikoreksi dalam rangka pelaksanaan proyek jadi lebih baik.

 

1

Page 2: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

Kegagalan Konstruksi yang pernah terjadi di Indonesia

1. Menara SaidahMenara Saidah adalah nama

sebuah gedung yang berfungsi sebagai

pusat perkantoran dan terletak di Jalan

Gatot Subroto, Jakarta, Indonesia.

Sebelumnya nama gedung ini adalah

Gedung Grancindo dan didirikan lama

sebelum kemudian direnovasi besar

besaran menjadi Menara Saidah. Nama

yang diberikan pada gedung ini diambil

dari nama pemiliknya, Saidah Abu Bakar

Ibrahim. Gedung ini diresmikan pada

tahun 2001.

Pada tahun 2007 gedung ini resmi

ditutup untuk umum karena pondasi

gedung tidak tegak berdiri dan miring beberapa derajat serta dianggap

membahayakan keselamatan penghuni gedung. Konstruksinya dianggap

bermasalah sejak awal, namun dari pihak pemilik maupun Suku Dinas

Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak ada yang bersedia memberikan

penjelasan. Rahmat, salah satu petugas keamanan yang pernah bekerja selama

delapan tahun di gedung tersebut menuturkan pada tahun 2007 pemutusan

hubungan kerja dilakukan secara sepihak, dan hingga hari ini ratusan karyawan

belum memperoleh pesangon.

Karena lokasinya yang strategis banyak penawaran masuk, termasuk dari

Universitas Satyagama pada tahun 2011. Keterangan yang diberikan oleh salah

satu petugas keamanan, Rahmat, pindah tangan pemilik tidak terjadi karena

pemilik awal tidak bersedia menunjukkan gambar struktur gedung.

2

Page 3: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

Menara Saidah pada tahun 2012 oleh pemilik kemudian diserahkan dalam

pengawasan Polsek Cawang, Jakarta Timur dimana setiap pagi polisi dari Cawang

datang, dan menandatangan daftar. Masalah keamanan, termasuk kebakaran

sepenuhnya tanggung jawab polisi.

Pada tahun 2012 gedung dalam keadaan tidak terawat karena jalan akses

masuk dan keluar gedung sudah banyak yang pecah, dalam keadaan gelap, dan

hanya taman depannya yang masih dibersihkan menyewa jasa petugas kebersihan

jalan raya. Ketidak jelasan status gedung ini mengakibatkan masyarakat yang

tinggal disekitar khawatir dan takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Lurah

setempat, Shalih Nopiansyar, mengatakan permintaan bertemu dengan pemilik

terkait kelangsungan bangunan tidak berhasil, begitu pula pihak yang tertarik

membeli gedung yang selalu terhenti di tengah jalan dan tak ada kabar lagi.

Pemda setempatpun belum menerima laporan mengenai rencana terkait bangunan

Menara Saidah.

Dua pengamat pengamat perkotaan, Yayat Supriyatna dan Nirwono Joga

menyatakan bahwa Pemerintah (Dinas P2B) dan pemilik harus bertanggung jawab

terhadap pembiaran gedung.

Nirwono menyatakan miringnya Menara Saidah dapat dikategorikan

sebagai gagal bangunan dimana terjadinya kemiringan atau masalah sedikit sudah

dikategorikan gagal bangunan karena ada keteledoran.

Selama ini kecelakaan karena faktor struktur gedung tidak pernah diproses

hukum sampai ke pengadilan karenanya pemilik gedung juga tidak terlalu

mengindahkan syarat-syarat pendirian gedung sesuai dengan aturan. Walaupun

dilakukan audit bangunan, apabila ada korban pun kasus selesai setelah

memberikan uang kerohiman, dan tidak diproses hukum. Sementara Yayat

menyatakan kasus Menara Saidah sebagai pelajaran dalam proyek pembangunan

gedung lainnya dalam melakukan pengawasan yang baik, termasuk juga

konstruksinya.

Pihak pengelola Gedung Menara Saidah, Dami Okta (Manajer Umum) PT

Gamlindo Nusa, membantah pemberitaan Tempo pada tahun 2013 bahwa gedung

itu miring. Menurut mereka, gedung itu sengaja dikosongkan sampai masa sewa

3

Page 4: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

penyewa habis dan skema penyewaan pada calon penyewa berikutnya adalah satu

gedung secara keseluruhan.

2. Jembatan Siak III Pekanbaru

Komitmen Komisi

Pemberantasan Korupsi

(KPK) untuk ''menghabisi''

para penyedot uang rakyat

mulai dipertanyakan.

Pasalnya, kasus gagal

konstruksi Jembatan Siak

III, Pekanbaru, Riau yang

sangat merugikan warga di kota ini, belum juga ditangani KPK.

''Dengan adanya gugatan dari Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi

Kontraktor Konstruksi Indonesia (AKSI) dimana saksi ahli sudah jelas

menyatakan proyek itu gagal konstruksi dan diduga juga menggunakan material

yang tidak sesuai dengan perencanaan, sudah menjadi dasar bagi KPK untuk

melakukan proses hukum atau menangkap pihak-pihak terkait'' ujar Direktur

Badan Advokasi Publik, M Rawa El Amady kepada GoRiau.com, Jumat

(14/2/2014).

Menurutnya, dugaan korupsi proyek strategis dalam kehidupan masyarakat

tersebut, harus disikapi dengan proses hukum terhadap pihak-pihak yang

bertanggungjawab sebagai upaya penyelamatan uang negara sekaligus ''warning''

bagi pejabat dalam melaksanakan kegiatan publik.

''Kegagalan proyek ini juga menjadi peringatan bagi instansi terkait ke

depan, saat membangun jembatan dan gedung-gedung tinggi lainnya di Riau.

Selain merugikan negara juga membahayakan masyarakat,'' tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Jembatan Siak III Pekanbaru yang

merupakan salah satu akses vital di Pekanbaru. Jembatan ini harus segera diganti

karena ternyata gagal konstruksi.

Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Asosiasi Kontraktor Konstruksi

Indonesia (AKSI) Syakirman menyebutkan, dalam persidangan di Pengadilan

4

Page 5: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

Negeri (PN) Pekanbaru, dua saksi ahli dari Kadin Daerah Riau Prof Sugeng

Wiyono dan Prof Iswandi Irwan dari ITB telah mengakui Jembatan Siak III

memang gagal konstruksi.

''Berdasarkan Pasal 43 Undang-undang Jasa Konstruksi No.18 tahun 1999,

kegagalan konstruksi atau sebuah bangunan bukan diperbaiki, tetapi harus diganti.

Perbaiki Jembatan Siak III yang sekarang itu adalah akal-akalan Kadis PU.

Karena kesaksian kedua saksi ahli itu sudah memenuhi unsur bagi masyarakat

yang ingin melaporkan Kadis PU SF Harianto,'' tegas Syakirman usai menghadiri

persidangan di PN Pekanbaru, Kamis (13/2/2014)

Dia menambahkan, dalam Undang-undang Jasa Konstruksi itu juga

ditegaskan apabila terjadi kegagalan produksi, kesalahan dari perencanaan

didenda 5 persen dari kontrak perencanaannya dihukum penjara 5 tahun. Apabila

kesalahan berada di kontraktor perencana didenda 5 persen dihukum 5 tahun

penjara. Apabila terjadi dari pengawasan didenda 7 persen dan dipenjara 5 tahun

penjara.

Ketua DPN AKSI ini menyebutkan, undang-undang itu baku dan tidak ada

penafsiran lain. Artinya, tidak ada terjemahan lain, karena tidak ada dikatakan

undang-undang ini selanjutnya diatur peraturan ini.

''Kalau terjadi kesalahan konstruksi, salah dari bagian yang tiga itu, bagi

tim PPATK, KPA dan penerima barang, seluruh sertifikatnya harus dicabut

dengan waktu yang tidak ditentukan,'' ucapnya.

Syakirman menilai kegagalan pembangunan Jembatan Siak III

kebanyakan terjadi pada pelaksanaan. Artinya,  kontraktor pelaksana dan

kontraktor pengawas merupakan pihak yang sangat bertanggung jawab atas

kegagalan konstruksi Jembatan Siak III tersebut. Sehingga kedua kontraktor ini

mesti didenda sesuai Undang-undang Jasa Konstruksi.

3. Rukan Cendrawasih

Bangunan rumah kantor (Rukan) tiga lantai yang terletak di kompleks

Cendrawasih Permai, Jl. Ahmad Yani, Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda

Kalimantan Timur runtuh pada tanggal 3 Juni 2014 saat masih dalam proses

pengerjaan yang menyebabkan 12 pekerjanya tewas. Bangunan ini memiliki lebar

5

Page 6: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

25 m dan panjang 100 m dengan biaya konstruksi senilai kurang lebih 15 Milyar

rupiah.

Keruntuhan Bangunan

Dari observasi yang dilakukan penyebab keruntuhan bangunan ini sangatlah

kompleks diantaranya:

(1) Pertama, Kegagalan pondasi. Hal ini didasarkan keterangan bahwa

pengerjaan pengerukan lahan sampai lantai 1 selesai dikerjakan hanya

memerlukan waktu enam bulan. Padahal kondisi tanah eksisting adalah rawa

dan merupakan tanah lempung sehingga memerlukan waktu lama untuk

terkonsolidasi jika tanpa penanganan khusus seperti vertical drain.

(2) Kedua, Kegagalan Struktur Utama. Struktur utama yang dimaksud adalah

balok- kolom. Hal ini didasarkan fakta bahwa pekerja sempat diminta untuk

mengecek kolom yang retak di lantai 2. Meskipun tidak ada data detail

mengenai dimensi dan lokasi keretakan akan tetapi hal ini seharusnya telah

menjadi indikasi awal bahwa ada masalah dengan struktur yang sedang

dibangun. Apalagi apabila didasarkan pada filosofi desain struktur yang benar

yaitu “strong column- weak beam” yang artinya kolom tidak boleh

mengalami kegagalan struktur terlebih dahulu daripada balok. Kegagalan

kolom ini sendiri diduga karena adanya deviasi antara perencanaan dan

pelaksanaan dimana kontraktor mengurangi dimensi kolom dan jumlah

tulangan yang dipakai.

(3) Ketiga, Kesalahan sistem perancah pengecoran lantai. Penyebab awal

keruntuha adalah lantai 3 yang sedang dikerjakan secara tiba- tiba roboh.

Selain karena kolom yang mengalami kegagalan, maka sistem perancah yang

dipakai juga patut dicurigai tidak dirancang dengan benar. Dari dokumentasi

6

Page 7: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

yang ada terlihat bahwa sistem perancah yang digunakan menggunakan

scafolding besi dan beberapa menggunakan kayu dolken. Bekisting dan

sistem perancah seharusnya didesain secara detail baik dalam desain maupun

metode pemasangannya. Inspeksi harus dilakukan secara ketat termasuk

pengecekan terhadap kekuatan beton yang telah dicor yang akan menopang

perancah tersebut.

Perancah dolken patah

(4) Keempat, organisasi proyek tidak benar. Proyek rukan ini diketahui tidak

memiliki konsultan perencana. Desain bangunan yang digunakan tidak

diketahui darimana dibuatnya. Pengawasan proyek ini pun hanya dilakukan

oleh mandor dari pemborong.

(5) Kelima, adanya pengalihan pekerjaan secara serampangan. Kontraktor proyek

rukan ini semula PT. Firma Abadi yang beralamat di Surabaya menyerahkan

sepenuhnya pekerjaan kepada perseorangan/ individu yang merupakan

pemborong berinisial NI yang beralamat di Samarinda yang kemudian

menyerahkan lagi kepada mandor yang berinisial S. Pengalihan pekerjaan ini

meliputi keseluruhan pekerjaan dan sama sekali tidak ada pengawasan dari

Kontraktor utama.

4. Jembatan Mahakam II

Jembatan yang merupakan tipe Gantung (Suspension Bridge) ini memiliki

panjang total 710 m. Keruntuhan terjadi pada tanggal 26 November 2011 sekitar

sepuluh tahun setelah diresmikan.

7

Page 8: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

Jembatan Tenggarong runtuh

Identifikasi penyebab keruntuhan ini merupakan hasil investigasi yang

dilakukan oleh tim LPPM UGM pada tanggal 27 November 2011 (sehari setelah

kejadian) yang laporan lengkapnya dapat anda unduh disini. Berdasarkan fakta

yang ditemukan di lapangan menunjukkan bahwa jatuhnya truss jembatan beserta

hangernya terjadi akibat kegagalan konstruksi pada alat sambung kabel

penggantung vertikal (clamps and sadle) yang menghubungkan dengan kabel

utama.

Clamps and Sadle

Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan alat sambung ini mengalami kegagalan diantaranya:

Kurang baiknya perawatan jembatan yang menyebabkan konstruksi alat

penggantung kabel vertikal tidak berfungsi dengan baik dan tidak

terdeteksi kemungkinan adanya kerusakan dini.

8

Page 9: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

Kelelahan (fatigue) pada bahan konstruksi alat penggantung kabel vertikal

akibat kesalahan desain dalam pemilihan bahan atau sering terjadi

kelebihan beban rencana (over load) yang mempercepat proses terjadinya

degradasi kekuatan.

Kualitas bahan konstruksi alat sambung kabel penggantung ke kabel

utama yang tidak sesuai dengan spesifikasi dan standar perencanaan yang

ditetapkan.

Kesalahan prosedur dalam pelaksanaan perawatan konstruksi atau

kesalahan dalam menyusun standar operasional dan perawatan konstruksi

yang direncanakan.

Kemungkinan terjadinya penyimpangan kaidah teknik sipil dalam

perencanaan karena seharusnya konstruksi alat penyambung harusnya

lebih kuat daripada kabel penggantung yang disambungkan dalam kabel

utama.

Kesalahan desain dalam menentukan jenis bahan/ material untuk alat

penyambung kabel penggantung vertikal yang dibuat dari besi tuang/ cor

(cas iron) atau kesalahan dalam menentukan jenis atau kapasitas kekuatan

alat tersebut.

5. Jembatan Penghubung Gedung Perpustakaan Daerah DKI

Bangunan jembatan penghubung ini menghubungkan gedung Badan

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta. Keruntuhan terjadi pada

tanggal 3 November 2014.

Jembatan penghubung runtuh

9

Page 10: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

Keruntuhan terjadi diakibatkan sistem perancah yang mengalami

kegagalan. Scafolding yang digunakan merupakan scafolding besi dengan kondisi

yang sudah tidak layak pakai:

Kondisi scafolding banyak yang sudah keropos dan ada beberapa yang

sudah bolong.

Pemasangan scafolding tidak dilengkapi dengan bracing, sehingga

scafolding tidak stabil.

Adanya perlemahan scafolding yang tidak dihitung seperti adanya jalan

akses untuk kendaraan dibawah struktur yang sedang dibangun.

Scafolding bengkok

10

Page 11: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

BAB III

KESIMPULAN

Dari uraian tersebut diatas, kiranya akan dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu :

Kegagalan bangunan disebabkan oleh faktor manusia, alam, kombinasi

keduanya.

Kegagalan bangunan dapat ditinjau dari multi disiplin ilmu.

Dari Kesimpulan diatas kiranya dapat diajukan saran saran sebagai berikut :

Masyarakat umum perlu diikut sertakan secara aktif dalam proses

perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan pembangunan bangunan.

Diperlukan regulasi yang bermuatan perlunya pemeriksaan berkala

bangunan dan utilitasnya, serta diaktifkan adanya building inspectors.

11

Page 12: Kegagalan Konstruksi Di Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Keppres No.80/2003 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Keputusan Menteri Keuangan No.470/KMK.01/1994 Tentang Penghapusan dan Pemanfaatan BM / KN.

Vijay, Successfull Project management, McGrawHill Newyork 2000.

Stanley Goldhaber, CONSTRUCTION MANAGEMENT Principles and Practices, John Wiley and Son Newyork 1977.

James Adrian, CM : The Construction Management Process,Reston Virginia 1981

Derniere Ame. http://jiwapamungkas.blogspot.com/2015/01/kasus-kegagalan-konstruksi-di-indonesia.html diakses 2 Maret 2015

Manajemen Proyek Indonesia. http://manajemenproyekindonesia.com/?p=979 diakses 2 Maret 2015

Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Saidah diakses 2 Maret 2015

GoRiau.com.http://www.goriau.com/berita/riau/jembatan-siak-iii-gagal-konstruksi-kpk-seharusnya-tangkap-kadis-pu-riau.html diakses 2 Maret 2015

12