kebutuhan nutrisi pada kondisi normal
DESCRIPTION
nutrisi normalTRANSCRIPT
-
5/27/2018 Kebutuhan Nutrisi Pada Kondisi Normal
1/6
Kebutuhan Nutrisi pada Kondisi Normal
1. 1. Memperkirakan kebutuhan kalori
Rumus TEE = BEE x AF x SF
TEE = total energy expenditure
BEE = basal energy expenditure
AF = activity factor
SF = stress factor
Rumus empirik: 30-35 kkal/kgBB/hari
BEE berdasarkan persamaan Harris Benedict
Laki-laki
BEE = 66,47 + (13,75 x BB dlm kg) + (5,0 x TB dlm cm) (6,67 x usia dlm tahun)
Wanita
BEE = 655,1 + (9,56 x BB dlm kg) + (1,85 x TB dlm cm) (4,68 x usia dlm tahun)
1. 2. Memperkirakan kebutuhan proteinUsia Asam amino
(g/kgBB/hari)
Neonatus prematur 3.0
Bayi 01 tahun 2.5
Anak 213 tahun 1.52.0
Remaja 1.01.5
Dewasa 0.81.0
1. 3. Memperkirakan kebutuhan lemak
Kebutuhan lemak = 20% dari total kebutuhan kalori
Lemak tidak jenuh : lemak jenuh = 2 : 1
Komposisi : monounsaturatedFA dan lemak esensial
-
5/27/2018 Kebutuhan Nutrisi Pada Kondisi Normal
2/6
Nutrisi parenteral : lemak sebagai sumber asam lemak esensial dan kalori (gliserol)
Dosis : 1- 3 g/kgBB/hari
Tidak diberikan bila kadar trigliserida darah > 400 mg/dl
1. 4. Memperkirakan kebutuhan vitamin dan mineral2. 5. Memperkirakan kebutuhan cairan
Usia (tahun) Kebutuhan cairan
(ml/kgBB/hari)
Dewasa muda aktif 1630 40
Orang dewasa rata-rata 2555 35
Pasien lebih tua 5565 30
Manula > 65 25
Kebutuhan Nutrisi pada Kondisi Klinis Tertentu
Stress Metabolik UmumTrauma
Secara keseluruhan, respon fisiologis terhadap trauma merupakan peningkatan proses biokimia dan
metabolik normal, sehingga biasanya terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi yang cukup besar. Bila tidak
mendapat dukungan nutrisi yang adekuat, pasien akan banyak kehilangan berat badan dan terjadi
komplikasi yang seringkali fatal. Tujuan utama terapi dukungan nutrisi adalah menjaga agar penurunan
berat badan seminimal mungkin dengan harapan dapat mencegah komplikasi dan mengurangi morbiditas
maupun mortalitas.
Kebutuhan nutrisi dan energi
Kebutuhan energi / kalori total sehari dapat dihitung dari penjumlahan kebutuhan kalori basal (BMR), faktor
stress, aktivitas fisik dan spesific dynamic action(SDA).
KK = KKB + FS + AF + SDA
KK = Kebutuhan kalori total
KKB = Kebutuhan kalori basal
FS = Faktor stress
AF = Aktivitas fisik
-
5/27/2018 Kebutuhan Nutrisi Pada Kondisi Normal
3/6
SDA = Spesific dynamic action
Kebutuhan kalori basal didapat dengan penghitungan BMR berdasarkan persamaan Harris-Benedict.
Faktor stress dinilai berdasarkan penilaian status gizi dan status metabolik. Untuk memudahkan, faktor
stress dikategorikan dalam :
Derajat stress ringan 10-30% Derajat stress sedang 31-50% Derajat stress berat 51%
Trauma digolongkan ke dalam stress sedang, sehingga besarnya faktor stress untuk trauma adalah 31-50%.
Faktor stress trauma multipel adalah 50%.
Aktivitas fisik : bila pasien harus di tempat tidur, aktivitas fisik 10%; sedangkan bila tidak di tempat tidur,
aktivitas fisik adalah 20%.
SDA dari makanan tergantung jenis makanan yang diberikan. SDA nutrisi parenteral adalah 0% sedangkan
SDA untuk formula enteral dan makanan peroral kira-kira 10-20%.
Protein
Pada trauma terjadi katabolisme protein yang relatif konstan yaitu 10-20% dari keluaran energi. Masukan
protein untuk orang sehat (0,8-1 g/kgBB/hr) tidak mencukupi kebutuhan pasien yang mengalami trauma
oleh karena adanya peningkatan protein turnover.Kebutuhan protein bagi pasien dengan trauma bila tidak
terdapat gangguan ginjal dan hati adalah 1,5-2 g/kgBB/hr, dengan rasio kalori non-nitrogen : nitrogen =
100:1.
Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemberian emulsi lemak
sebesar 30-40% dari kalori total merupakan jumlah yang optimal. Untuk mencegah terjadinya defisiensi
asam lemak esensial, perlu diberikan asam lemak esensial sebanyak 4-8% dari kalori total sehari.
Karbohidrat
Karbohidrat juga berfungsi sebagai sumber energi. Banyaknya karbohidrat yang diberikan adalah kebutuhan
kalori total dikurangi yang berasal dari lemak. Pada pasien dengan trauma, karbohidrat merupakan 40%
dari kalori total sehari.
Cairan dan Elektrolit
-
5/27/2018 Kebutuhan Nutrisi Pada Kondisi Normal
4/6
Kebutuhan cairan adalah 1500 ml per m2 luas permukaan tubuh per hari, kemudian ditambahkan bila
terdapat peningkatan insensible lossmelalui keringat, diare, atau selang makanan.
Garam fisiologis dan elektrolit intrasel harus diberikan dalam jumlah yang adekuat. Kadar kalium, fosfor dan
magnesium dalam plasma dan seluruh tubuh perlu dipertahankan agar tetap normal supaya didapat respon
yang diharapkan dengan pemberian dukungan nutrisi.
Vitamin dan Trace Elemen
Oleh karena terjadi peningkatan metabolisme, maka kebutuhan vitamn B meningkat. Kebutuhan tiamin dan
niasin berkaitan dengan masukan kalori. Pada trauma, terjadi peningkatan ekskresi seng (zinc) yang
dianggap berasal dari katabolisme di jaringan otot. Keadaan ini dapat menyebabkan terjadinya defisiensi
seng, sehingga pasien trauma perlu mendapatkan suplementasi trace elemen ini.
Stress Metabolik Khusus
Untuk dapat melakukan peran dan fungsinya dalam tubuh, zat-zat gizi mengalami proses metabolisme
secara bertahap yaitu :
- Pencernaan (digestion)
- Penyerapan (absorption)
- Perubahan (degradation)
- penggunaan oleh organ / sel (utilisation)
- pengeluaran zat sisa (excretion)
Masing-masing tahap metabolisme dilakukan oleh organ-organ yang berbeda, seperti
tahap pencernaan dan penyerapan dilakukan oleh organ saluran cerna. Perubahan terutama dilakukan oleh
hati; penggunaan oleh semua organ; pengeluaran zat sisa terutama oleh ginjal dan saluran cerna bagian
bawah.
1. A. Gangguan Organ Saluran Cerna
Fungsi utama saluran cerna adalah pencernaan dan penyerapan dengan mensekresi enzim-enzim spesifik
untuk masing-masing zat gizi. Saluran cerna bagian atas terutama mengabsorpsi zat-zat gizi utama;
sedangkan saluran cerna bagian bawah terutama mengabsorpsi air, mineral dan beberapa vitamin.
1. B. Gangguan pada Hati
-
5/27/2018 Kebutuhan Nutrisi Pada Kondisi Normal
5/6
Hati merupakan organ yang penting pada proses degradasi zat-zat gizi karena merupakan organ utama
yang akan memetabolisme zat-zat gizi dan mensekresi enzim yang berperan dalam metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak serta bertanggung jawab terhadap 20% metabolisme basal. Hati mensintesis
beberapa protein plasma yang penting dan garam empedu serta berperan dalam detoksikasi.
Gangguan penyekit hati dapat dikelompokkan menjadi
- Penyakit hati akut seperti pada hepatitis virus
- Penyakit hati kronis seperti pada sirosis hati
1. C. Gangguan pada Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi yang paling besar dan juga sebagai organ pengatur keseimbangan cairan
tubuh. Gangguan pada ginjal akan menyebabkan gangguan pada ekskresi sisa-sisa hasil metabolisme
terutama metabolisme protein serta gangguan cairan dan elektrolit.
-Terapi Nutrisi Enteral
Keuntungan nutrisi enteral dibandingkan parenteral
1. Bersifat fisiologis
Nutrisi enteral bersifat fisiologis, sebab makanan masuk ke dalam tubuh melalui saluran cerna yang normal,
sehingga fungsi dan struktur alat cerna tetap dipertahankan. Sebaliknya, nutrisi parenteral total dapatmenyebabkan atrofi mukosa usus halus dan pankreas terutama pada pemberian yang lama karena makanan
masuk ke dalam hati melampaui alat cerna (by passdari luar ke dalam hati).
1. Lebih efektif
Nutrisi enteral lebih efektif. Ini terbukti dengan kenaikan berat badan yang cepat dan keseimbangan N yang
cepat menjadi positif. Selain itu, peningkatan imunitas tubuh akan cepat ditemukan pada pemberian nutrisi
enteral.
1.
Komplikasi kurang
Komplikasi nutrisi enteral jauh lebih rendah bila dibandingkan nutrisi parenteral. Nutrisi parenteral selain
membutuhkan pemantauan yang ketat, komplikasi-komplkasi berupa sepsis, trombosis, hematom,
pneumothoraks serta gangguan metabolik berupa hipoglikemi atau hiperglikemi tak jarang ditemukan.
1. Kalori tinggi mudah dicapai
-
5/27/2018 Kebutuhan Nutrisi Pada Kondisi Normal
6/6
Dengan nutrisi enteral kebutuhan kalori tinggi lebih dari 3000 kkal/hari dapat dengan mudah dipenuhi yang
dengan parenteral amat sulit mencapainya tanpa komplikasi dan pengawasan yang ketat. Kalori tinggi ini
diperlukan pada penderita dengan hipermetabolik seperti sepsis, trauma ganda, atau luka bakar. Selain itu,
pemberian kalori tinggi dengan nutrisi parenteral sering menimbulkan perlemakan hati yang tidak dijumpai
pada nutrisi enteral.
1. Tekniknya mudah
Pemasangan sonde lambung dapat dengan mudah dilakukan oleh setiap dokter maupun perawat tanpa
persyaratan sterilitas yang ketat. Sedangkan pemberian parenteral harus diberikan melalui vena besar yang
letaknya profundal dengan sterilitas tinggi. Itupun hanya dapat dilakukan oleh dokter yang terlatih.
1. Biaya murah
Rata-rata nutrisi enteral lebih murah 10-20 kali dari nutrisi parenteral.
Syarat-syarat nutrisi enteral
1. Memiliki kepadatan kalori tnggi
Karena nutrisi enteral harus diberikan melalui sonde kecil, maka ia harus berbentuk cair agar mudah melalui
sonde. Agar dalam bentuk cair ini nutrisi enteral tetap memiliki kalori yang cukup, maka ia harus memiliki
kepadatan kalori tinggi. Sehingga, dengan volume yang tidak terlalu besar, jumlah kalori sudah dapat
tercapai. Kepadatan kalori yang ide