kebudyaan peradaban dan sistem nilai budaya
DESCRIPTION
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)TRANSCRIPT
KEBUDAYAAN, PERADABAN, DAN SISTEM NILAI BUDAYA
1. PENDAHULUAN
Kebudayaan dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial
manusia. Sebuah deskripsi mengenai kontras-kontras antara kebudayaan dan
peradaban dijelaskan secara menarik oleh Alija Izebegovic dalam
Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban dan kebudayaan adalah dua
aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara keduanya.
Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri
manusia. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan,
perkembangan (progress dan development). Tetapi sebuah masyarakat
memiliki nilai-nilai, pemikiran-pemikiran dasar yang tetap, yang menjadi
identitas kulturalnya. Nilai-nilai yang tidak hilang begitu saja ketika sebuah
peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu menjadi
tidak efektif secara sosial.
Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami
pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu.
Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna
tidak) di dunai pemikiran. Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar
menumpuk-numpuk produk peradaban lain. Sebuah peradaban diukur dari
pencapaiannya. Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial
(dalam terminologi Bennabi) atau inovasi sosial (dalam terminologi Drucker)
yang menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya
menerima dan mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks
kebudayaan sendiri.
Perkembangan zaman begitu menuntut setiap manusia untuk meninggalkan
budaya yang telah membangun perdaban ini, budaya-budaya yang dijadikan
kekuatan untuk membentuk peradaban seolah tak berarti seiring
perkembangan zaman. Nilai - nilai budaya yang seharusnya dapat membentuk
karakter manusia menjadi lebih kuat, disalah artikan hanya untuk memenuhi
tuntutan zaman, yang pada akhirnya kerapuhan dalam diri manusia tak dapat
dihindari lagi. Mengapa budaya begitu penting yang harus ditanamkan
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
kepada manusia semenjak dini?. Telah dijelaskan di dalam buku Ilmu Sosial
Budaya Dasar, bahwa makna dari budaya itu diambil dari bahasa Sanskerta
yaitu “Buddhayah” yang memiliki arti dalam bentuk jamak yaitu Buddhi dan
dapat diartikan sebagai Budi atau akal. Jika budaya yang telah menjadi
kekuatan tombak bersejarah dalam peradaban manusia tidak lagi dihiraukan
bahkan tidak lagi dianggap penting, maka telah benar bahwa dunia telah
berada diujung kebobrokan, yang mana semua manusia tahu jika dunia berada
dalam tahap ini maka kata akhir dunia akan sangat menghantui setiap pikiran
manusia.
2. PEMBAHASAN
a. Konsep Kebudayaan
Koentjaraninggrat(1981 , hlm.5) mengemukakan bahwa kebudayaan
merupakan perkembangan dari bentuk jamak budi daya, artinya daya dari budi.
Menurutnya kebudayaan memiliki tiga wujud;
a. Keseluruhan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya
b. Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari dalam masyarakat yang
disebut sistem sosial.
c. Benda-benda hasil karya manusia yang disebut kebudayaan fisik.
b. Nilai-nilai Insani (manusiawi)
Kebudayaan dalam kaitannya dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar adalah
penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani, tercakup
didalamnya usaha memanusiakan diri didalam alam lingkungan, baik fisik
maupun sosial. Nilai-nilai ditetapkan atau dikembangkan sehingga
sempurna. Tidak memisahkan dalam membudayaan alam, memanusiakan
hidup, dan menyempurnakan hubungan insani. Manusia memanusiakan
dirinya dan memanusiakan lingkungan dirinya,
c. Konsep Peradaban
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
Manusia adalah sama karena dibekali Tuhan dengan Cipta, Rasa, dan
Karsa, yang membedakan adalah perwujudan budaya karena lingkungan
yang berbeda menurut keadaan, waktu dan tempat. Perwujudan budaya
yang hanya menekankan pada akal(ratio) saja akan berlainan
denganperwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan
kehendak. Perwujudan budaya yang mengedapkan akal, maka akan timbul
peradaban yang berbeda, karena peradaban akan diukur dari tingkat
berfikir manusia, maka akan muncul istilah peradaban tinggi bukan lagi
kebudayaan tinggi. Berbeda dengan yang menekankan ketiga unsur, (rasa, cipta,
karsa) maka akan muncul kebudayaan-kebudayaan yang bernilai tinggi.
d. Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban
Koentjoroningrat(1082, hal 9-10) membedakan antara kebudayaan dan
peradaban. Kebudayaan adalah segala daya dan usaha manusia untuk
mengubah alam atau keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan hasil budi dan kerjanya itu.
Sedangkan peradaban menurutnya dapat disejajarkan dengan istilah
inggris yaitu civilation, yang dipakai untuk bagian-bagian dan unsure
kebudayaan yang halus dan indah. Peradaban sering dipakai untuk
menyebut kebudayaan yang mempunyai system teknologi, seni bangunan,
seni rupa, dll. Peradaban hanya menekankan pada unsure nurani di dalam
budaya timur, mengapa perbedaan ini terjadi, dikarenakan sudut pandang
antara orang Timur dan orang Barat yang sama sekali berbeda.
e. Nilai Manfaat
Kebudayaan dipandang dari sisi manfaatnya, jelaslah tidak sama antar satu
kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Manusia hakikatnya sama yaitu
universal tetapi dari sisi kebudayaannya berbeda. Dalam hubungan ini
setiap manusia menilai, mempertimbangkan dan menentukan nilai dan
manfaat suatu budaya dan kebudayaan akan berbeda-beda.
f. Sistem Nilai Budaya
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
Menilai berarti memberi pertimbangan untuk menentukan apakah itu
bermanfaat atau tidak, baik atau buruk, salah atau benar. Menurut Perry
nilai adalah segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek.
Sedangkan Popper nilai adalah segala sesuatu tentang yang baik dan yang
buruk. Sedangkan menurut Alvin L Bertrand nilai adalah perasaan tentang
apa yang diinginkan ataupun yang tidak diinginkan, atau tentang apa yang
boleh dan tidak boleh. Konsep-konsep tentang nilai yang hidup dalam
pikiran sebagian masyarakat akan membentuk system nilai budaya.
mempengaruhi kehidupan manusia, yaitu; Hidup Manusia, karya Manusia
Pengembangan Sistem Nilai Budaya Terdapat lima masalah pokok yang
terdapat didalam system nilai budaya yang, Kedudukan manusia dalam
ruang dan waktu, Hubungan manusia dengan alam, Hubungan manusia
dengan sesamanya.
System nilai budaya yang berorientasi pada lima masalah pokok ini, dapat
dikembangkan dan dijabarkan menjadi beberapa pokok bahasan Ilmu
Sosial Budaya Dasar, seperti manusia dan kebutuhan, kebutuhan dan
peradaban, system nilai budaya, perubahan system nilai budaya, manusia
dan pandangan hidup, manusia dan tanggung jawab, dan nilai-nilai.
3. KESIMPULAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.
Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-
Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi
segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi
tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu
yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat
manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu
masyarakat "kompleks": masyarakat yang mempraktikkan pertanian intensif;
memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk
membentuk kota-kota. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas
untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan
penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban
sendiri sebenarnya lebih digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk
memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Dalam sebuah peradaban pasti
tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya
sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem
ekonomi, dan IPTEK.Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering
dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap
perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai
puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi,
sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut
dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat