kebudyaan peradaban dan sistem nilai budaya

9
KEBUDAYAAN, PERADABAN, DAN SISTEM NILAI BUDAYA 1. PENDAHULUAN Kebudayaan dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial manusia. Sebuah deskripsi mengenai kontras-kontras antara kebudayaan dan peradaban dijelaskan secara menarik oleh Alija Izebegovic dalam Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban dan kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara keduanya. Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri manusia. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi sebuah masyarakat memiliki nilai-nilai, pemikiran- pemikiran dasar yang tetap, yang menjadi identitas kulturalnya. Nilai-nilai yang tidak hilang begitu saja ketika sebuah peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu menjadi tidak efektif secara sosial. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran. Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar menumpuk-numpuk produk peradaban lain. Sebuah Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat

Upload: handoko-adinoto

Post on 14-Dec-2014

82 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)

TRANSCRIPT

KEBUDAYAAN, PERADABAN, DAN SISTEM NILAI BUDAYA

1. PENDAHULUAN

Kebudayaan dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial

manusia. Sebuah deskripsi mengenai kontras-kontras antara kebudayaan dan

peradaban dijelaskan secara menarik oleh Alija Izebegovic dalam

Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban dan kebudayaan adalah dua

aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara keduanya.

Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri

manusia. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan,

perkembangan (progress dan development). Tetapi sebuah masyarakat

memiliki nilai-nilai, pemikiran-pemikiran dasar yang tetap, yang menjadi

identitas kulturalnya. Nilai-nilai yang tidak hilang begitu saja ketika sebuah

peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu menjadi

tidak efektif secara sosial.

Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami

pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu.

Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna

tidak) di dunai pemikiran. Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar

menumpuk-numpuk produk peradaban lain. Sebuah peradaban diukur dari

pencapaiannya. Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial

(dalam terminologi Bennabi) atau inovasi sosial (dalam terminologi Drucker)

yang menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya

menerima dan mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks

kebudayaan sendiri.

Perkembangan zaman begitu menuntut setiap manusia untuk meninggalkan

budaya yang telah membangun perdaban ini, budaya-budaya yang dijadikan

kekuatan untuk membentuk peradaban seolah tak berarti seiring

perkembangan zaman. Nilai - nilai budaya yang seharusnya dapat membentuk

karakter manusia menjadi lebih kuat, disalah artikan hanya untuk memenuhi

tuntutan zaman, yang pada akhirnya kerapuhan dalam diri manusia tak dapat

dihindari lagi. Mengapa budaya begitu penting yang harus ditanamkan

Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat

kepada manusia semenjak dini?. Telah dijelaskan di dalam buku Ilmu Sosial

Budaya Dasar, bahwa makna dari budaya itu diambil dari bahasa Sanskerta

yaitu “Buddhayah” yang memiliki arti dalam bentuk jamak yaitu Buddhi dan

dapat diartikan sebagai Budi atau akal. Jika budaya yang telah menjadi

kekuatan tombak bersejarah dalam peradaban manusia tidak lagi dihiraukan

bahkan tidak lagi dianggap penting, maka telah benar bahwa dunia telah

berada diujung kebobrokan, yang mana semua manusia tahu jika dunia berada

dalam tahap ini maka kata akhir dunia akan sangat menghantui setiap pikiran

manusia.

2. PEMBAHASAN

a. Konsep Kebudayaan

Koentjaraninggrat(1981 , hlm.5) mengemukakan bahwa kebudayaan

merupakan perkembangan dari bentuk jamak budi daya, artinya daya dari budi.

Menurutnya kebudayaan memiliki tiga wujud;

a. Keseluruhan ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan sebagainya

b. Keseluruhan aktivitas kelakuan berpola dari dalam masyarakat yang

disebut sistem sosial.

c. Benda-benda hasil karya manusia yang disebut kebudayaan fisik.

b. Nilai-nilai Insani (manusiawi)

Kebudayaan dalam kaitannya dengan Ilmu Sosial Budaya Dasar adalah

penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani, tercakup

didalamnya usaha memanusiakan diri didalam alam lingkungan, baik fisik

maupun sosial. Nilai-nilai ditetapkan atau dikembangkan sehingga

sempurna. Tidak memisahkan dalam membudayaan alam, memanusiakan

hidup, dan menyempurnakan hubungan insani. Manusia memanusiakan

dirinya dan memanusiakan lingkungan dirinya,

c. Konsep Peradaban

Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat

Manusia adalah sama karena dibekali Tuhan dengan Cipta, Rasa, dan

Karsa, yang membedakan adalah perwujudan budaya karena lingkungan

yang berbeda menurut keadaan, waktu dan tempat. Perwujudan budaya

yang hanya menekankan pada akal(ratio) saja akan berlainan

denganperwujudan budaya yang didasarkan pada akal, nurani, dan

kehendak. Perwujudan budaya yang mengedapkan akal, maka akan timbul

peradaban yang berbeda, karena peradaban akan diukur dari tingkat

berfikir manusia, maka akan muncul istilah peradaban tinggi bukan lagi

kebudayaan tinggi. Berbeda dengan yang menekankan ketiga unsur, (rasa, cipta,

karsa) maka akan muncul kebudayaan-kebudayaan yang bernilai tinggi.

d. Perbedaan Kebudayaan dan Peradaban

Koentjoroningrat(1082, hal 9-10) membedakan antara kebudayaan dan

peradaban. Kebudayaan adalah segala daya dan usaha manusia untuk

mengubah alam atau keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus

dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan hasil budi dan kerjanya itu.

Sedangkan peradaban menurutnya dapat disejajarkan dengan istilah

inggris yaitu civilation, yang dipakai untuk bagian-bagian dan unsure

kebudayaan yang halus dan indah. Peradaban sering dipakai untuk

menyebut kebudayaan yang mempunyai system teknologi, seni bangunan,

seni rupa, dll. Peradaban hanya menekankan pada unsure nurani di dalam

budaya timur, mengapa perbedaan ini terjadi, dikarenakan sudut pandang

antara orang Timur dan orang Barat yang sama sekali berbeda.

e. Nilai Manfaat

Kebudayaan dipandang dari sisi manfaatnya, jelaslah tidak sama antar satu

kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Manusia hakikatnya sama yaitu

universal tetapi dari sisi kebudayaannya berbeda. Dalam hubungan ini

setiap manusia menilai, mempertimbangkan dan menentukan nilai dan

manfaat suatu budaya dan kebudayaan akan berbeda-beda.

f. Sistem Nilai Budaya

Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat

Menilai berarti memberi pertimbangan untuk menentukan apakah itu

bermanfaat atau tidak, baik atau buruk, salah atau benar. Menurut Perry

nilai adalah segala sesuatu yang menarik bagi manusia sebagai subjek.

Sedangkan Popper nilai adalah segala sesuatu tentang yang baik dan yang

buruk. Sedangkan menurut Alvin L Bertrand nilai adalah perasaan tentang

apa yang diinginkan ataupun yang tidak diinginkan, atau tentang apa yang

boleh dan tidak boleh. Konsep-konsep tentang nilai yang hidup dalam

pikiran sebagian masyarakat akan membentuk system nilai budaya.

mempengaruhi kehidupan manusia, yaitu; Hidup Manusia, karya Manusia

Pengembangan Sistem Nilai Budaya Terdapat lima masalah pokok yang

terdapat didalam system nilai budaya yang, Kedudukan manusia dalam

ruang dan waktu, Hubungan manusia dengan alam, Hubungan manusia

dengan sesamanya.

System nilai budaya yang berorientasi pada lima masalah pokok ini, dapat

dikembangkan dan dijabarkan menjadi beberapa pokok bahasan Ilmu

Sosial Budaya Dasar, seperti manusia dan kebutuhan, kebutuhan dan

peradaban, system nilai budaya, perubahan system nilai budaya, manusia

dan pandangan hidup, manusia dan tanggung jawab, dan nilai-nilai.

3. KESIMPULAN

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J.

Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu

yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki

oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-

Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun

temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut

sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung

keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta

keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi

segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu

masyarakat.Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan

Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat

keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,

kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-

kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan

adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi

tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu

yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau

gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan

sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan

kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai

makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat

nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,

religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu

manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat

manusia. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu

masyarakat "kompleks": masyarakat yang mempraktikkan pertanian intensif;

memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk

membentuk kota-kota. "Peradaban" dapat juga digunakan dalam konteks luas

untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan

penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban

sendiri sebenarnya lebih digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk

memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Dalam sebuah peradaban pasti

tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya

sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem

ekonomi, dan IPTEK.Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta

yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)

diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata

Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai

mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai

"kultur" dalam bahasa Indonesia.

Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat

peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering

dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap

perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai

puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi,

sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut

dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.

Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat