kebijakhaji 2010
DESCRIPTION
kebijakan kesehatan haji 2010TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
KESEHATAN HAJI TAHUN 2010KESEHATAN HAJI TAHUN 2010
(1431 H)(1431 H)
DASAR PENYELENGGARAAN DASAR PENYELENGGARAAN KESEHATAN KESEHATAN HAJI HAJI
1.UUD NOMOR: 18 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN HAJI
2.KEPMENKES NOMOR: 442/MENKES/SK/VI/2009
3.KEPMENKES NOMOR: 1394/MENKES/SK/2002Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Pada BAB III Pada BAB III Pasal Pasal 6 6 : :
PPemerintahemerintah berkewajibanberkewajiban melakukamelakukan n pembinaapembinaan, n, pelayananpelayanan,,
dandan perlindungan dengan menyediakanperlindungan dengan menyediakan layanan layanan administrasi,administrasi,
bimbingan ibadah bimbingan ibadah hhaji, aji, akomodasi, transportasi, akomodasi, transportasi, pelayanan
kesehatan,, keamanan, dan hal keamanan, dan hal lain yang diperlukan lain yang diperlukan oleholeh
jemaah haji.jemaah haji.
Pada BAB VIII Pasal 31 (Tentang Kesehatan) (1) Pembinaan dan pelayanan kesehatan ibadah haji, baik pada saat persiapan maupun pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji, dilakukan oleh menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang kesehatan. (2) Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasi oleh menteri.
DASAR PENYELENGGARAAN DASAR PENYELENGGARAAN KESEHATAN KESEHATAN HAJI :HAJI :UU NOMOR 13 TAHUN 2008
8 hari Madinah
22 hari Makkah + 5 hari ArMina
Bu
s 6
jam
Bu
s 6
jam
pesawat 8-10 jam
pesawat 8-10 jam
Perjalanan Gelombang 1b
1 hari (pulang)
PEPENYELENGGARAAN NYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI KESEHATAN HAJI
MELIPUTI :I. Sebelum keberangkatan dan di
penerbangan : - Pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas dan RS (Rujukan) - Pelayanan di Embarkasi dan Debarkasi - Pelayanan kesehatan dalam perjalanan ke Arab Saudi II. Selama di Arab Saudi III. Saat kembali ke tanah air - Selama di penerbangan - 14 hari pasca kedatangan
BPHI Makkah
TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
TUJUAN UMUM
Terwujudnya kondisi kesehatan Calon Jemaah Haji yang otimal untuk mengikuti perjalanan ibadah haji.
TUJUAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
1. Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan
2. Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di tanah air
3. Mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji (masih ada TB (+) berangkat ke embarkasi, suspek (+) mm waktu pulang)
8
TUJUAN KHUSUS
KEBIJAKANKEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI
TAHUN 2010TAHUN 2010
1. Melaksanakan perekrutan tenaga kesehatan profesional secara transparan.
2. Meningkatkan kemampuan teknis medis petugas pemeriksa kesehatan calon jemaah haji ditingkat puskesmas dan rumah sakit
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit dengan menerapkan standar pelayanan bagi calon jemaah haji
4. Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu bagi calon jemaah haji di puskesmas, rumah sakit dan embarkasi .
5. Melaksanakan pembinaan kesehatan sejak dini bagi calon jemaah haji rIsiko tinggi di tanah air.
6. Memberikan vaksinasi meningitis meningokokus bagi calon jemaah haji dan petugas.
7. Melaksanakan pelayanan kesehatan bermutu, cepat dan terjangkau bagi jemaah haji selama menunaikan ibadah haji.
8. Mengembangkan sistem informasi manajemen kesehatan haji pada setiap jenjang administrasi kesehatan.
9. Mengembangkan sistem kewaspadaan dini dan respon cepat KLB, bencana, serta musibah massal.
10
KEBIJAKANKEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJITAHUN 2010TAHUN 2010
PENGORGANISASIANPengorganisasian di Indonesia :
a. Penangg jawab tingkat Pusat : Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI
b. Penangg jwb wilayah Prov : Ka Dinkes Provc. Penangg jwb wilayah Ka/Kot: Ka Dinkes
Kabupaten/Kotad. Penangg jwb wil Emb/Debar : Ka KKP Emb/Deb
Pengorganisasian di Arab SaudiMengacu SK Menag dan Menkes RI tentang PPIH di Arab Saudi
PELAYANAN KESEHATAN HAJIDI PUSKESMAS
FUNGSI :1. Melaksanakan pemeriksaan kesehatan haji2. Melaksanakan pembinaan kesehatan haji3. Melaksanakan pengamatan kesehatan haji4. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
PEMERIKSAAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
1.Melakukan Penilaian Status Kesehatan CJH dg pendukung secara lengkap bgi yg lunas pd tahun ybs / bukan CJH penabung. Bagi penabung cukup surat keterangan sehat
2. Menentukan Kelaikan CJH untuk mengikuti perjal. ibadah haji ke Arab Saudi dan rujukan
3. Pelaksana Pemeriksa: - Dokter yg diberi kewenangan sbg pemeriksa Kes. - Perawat dan analis Membantu dokter dengan SK Kepala Dinas /Bupati/Walikota
PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
KEGIATAN :
1. Peningkatan kesehatan
2. Pemeliharaan kesehatan
3. Pencegahan penyakit
4. Pengobatan penyakit
5. Pemulihan kesehatan
Profil jemaah haji kita
PERENCANAAN PEMBINAAN
Terpadu dan terintegrasi dengan program pembinaan kesehatan haji di Puskesmas (Manasik kesehatan haji) dan di KUA Kecamatan (Manasik haji) ada 10 x
Tim Pembina Kebugaran jasmani jemaah haji sebagai bagian dari Tim Pemeriksaan Kesehatan di Puskesmas
Pendataan :- Karakteristik Calon Jemaah Haji- Kelompok OR / KBIH- Sarana dan tenaga ~ kebugaran jasmani- Pembiayaan sesuai kebutuhan
PEMANASAN - STRETCHING
LATIHAN INTI
• SENAM AEROBIK1 X / MINGGU - KELOMPOK
• JALAN CEPAT 1,6 km2 X / MINGGU - MANDIRI ALTERNATIF LATIHAN
FISIK LAIN :• SEPEDA STATIS• BERENANG• TREADMILL
PEMERIKSAAN DI RUMAH SAKIT
1.Menerima Rujukan dari Puskesmas2.Melaksanakan Pemeriksaan Rujukan CJH3.Memberikan Rekomendasi Rujukan ke
Puskesms yg merujuk
Kriteria Calon Jemah Haji yang harus dirujuk ke RS antara lain:
1.Jemaah calon haji usia lanjut (60 tahun atau lebih)2.Jemaah menderita penyakit menular3.Atau jemaah yg menderita penyakit dan diperkirakan berpengaruh thdap KONKES selama perjal haji (risti)
PEMERIKSAAN DI RUMAH SAKIT
BUKAN LAGI PEMERIKSAAN TAHAP KEDUA UNTUK SELURUH CALON JEMAH HAJI, HANYA BAGI JEMAAH
YG DIRUJUK OLEH DOKTER PEMERIKSA DI PUSKESMAS
Perlu penunjukan RS Rujukan oleh Dinkes Kab/Kota
STANDAR PEMERIKSA
1. Pemeriksaan Kes CJH dilakukan oleh pemeriksa yg memenuhi kualifikasi
2. CJH Wanita diperiksa oleh petugas pemeriksa Wanita dan CJH laki2 diperiksa oleh petugas laki-laki
3. Dokter -> Punya : SIP, SK sbg Tim pemeriksa, memiliki
kompetensi, pernah dilatih4. Perawat dan petugas Laboratorium (membantu) punya SK penunjukan tim dan punya kemampuan sesuai
bidang kompetensinya.
STANDAR PEMERIKSAAN
Pemeriksaan CJH menjadi 2 Kelompok1.Pemeriksaan Pokok 2.Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Pokok meliputi:1.Identitas CHJ -> Nama, tgl lahir, Alamat, pekerjaan, Pendidikan, Pekerjaan, status Perkawinan2.Riwayat Kesehatan -> Sekarang, Dahulu, penyakit keluarga, 3.Pemeriksaan fisik Tanda vital ( Tek darah, nadi frek, pernafasan suhu4.Postur tubuh TB, BB, IMT , Lingkar pinggang, Lingkar Pinggul:5.Toraks/ Paru-paru6.Kardiovaskuler 7.Kesehatan Jiwa8.Laboratorium => Gol.darah, HB, LED, Hitung Lekosit, GDS dll
Pengelompokan Pemeriksaan Kesehatan
A. Pemeriksaan pokok utk seluruh CJH 1. CJH WUS-PUS
2. CJH Lansia (> 60 th), Risti atau menular3. CJH > 40 th (Ro, GDS, Kolesterol, EKG) / indikasi?
4. CJH pendampingB. Pemeriksaan Khusus:
CJH yg butuh penegakan diagnosis lebih lanjut di mana belum dpt ditegakkan pd pemeriksaan pokok
KETENTUAN LAIN STANDAR PEMERIKSAAN MASIH MENGACU KEPADA PEDOMAN TEKNIS PEMERIKSAAN KESEHATAN HAJI : KEPMENKES :1394/MENKES/2002
KEPMENKES : NO:442/MENKES/SK/VI/2009 MASIH DILAKUKAN REVISI
3333
MASALAH DAN HAMBATAN PENYELENGGARAAN MASALAH DAN HAMBATAN PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI TAHUN 1430 H / 2009 M KESEHATAN HAJI TAHUN 1430 H / 2009 M ….(1)….(1)
1. Pelayanan Kesehatan : a. Masih banyak Dokumen Pemeriksaan Kesehatan dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) dari daerah belum diisi dengan lengkapb. Ditemukan CJH Wanita dg kehamilan pd pemeriksaan II divaksinasi meningitis.c. Surat keterangan telah tidak vaksinasi tidak ditanda tangani oleh petugas pemeriksa II termasuk keterangan telah Vaksinasi Influensa (cukup banyak khususnya Ko Smg).d. Risiti tidak dilengkapi pendukung (Lab, Ro dan lainnya)e. Jemah Risti tidak membawa bekal obatf. Ditemukan CJH dengan penyakit menular (BTA (+), Varicella, dan
Conjungtivitis berangkat ke Embarkasi tertunda berangkatg. Terdapat kesalahan hasil Lab dari Rumah Sakit, shgg hasil
pendukung lab tidak sesuai dg Kondisi kes. CJH
3434
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN HAJI THN 2010UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN HAJI THN 2010
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN HAJI
1. Sosialisasi dan advokasi di semua level pemerintahan Kab/kota, dan Provinsi baik Lintas Program maupun Lintas Sektor.
2. Koordinasi dengan kementerian Agama harus ditingkatkan disemua level seperti KUA, Kandepag, Kanwil, Kementerian Agama dan Ditjen PHU kementerian Agama serta kementerian terkait lainnya seperti : Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan serta Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia
INFORMASI KEGIATAN HAJI LAINNYA
1. Akan ada pelatihan pemeriksa kes.CJH sbb: - Anggaran Bapelkes Salaman 2 angkatan @ 30 orang, tanggal 3-7 Mei, 10- 14 Mei - Anggaran SDK 5 angktan @ 30 orang di BPTPK gombong mulai 23 Mei 2010
2. Pelatihan Kompetensi TKHI di Salaman: a. Gelombang I : 11 – 17 Juli 2010 b. Gelombang II : 25 - 31 Juli 2010
3. Pelatihan TKHI Integrasi di Embarkasi tgl..?
PENUTUP
ADANYA PERUBAHAN KEPMENKES NO.1394/MENKES/2002 MENJADI KEPMENKES NO.442/MENKES/SK/VI/2009
MENUNTUT PELAYANAN KESEHATAN CALON JEMAH HAJI DI PUSKESMAS LEBIH BERKUALITAS
BUKAN SEKEDAR FORMALITAS
STANDAR LAIK
• Rumusan kriteria CJH utk memenuhi syarat kesehatan utk mengikuti perjalanan ibadah haji secara mandiri, tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain
PENETAPAN KELAIKANPENETAPAN KELAIKANPENETAPAN KELAIKANPENETAPAN KELAIKAN
• Upaya penentuan status kelaikan CJH utk mengikuti perjalanan ibadah haji,
• Mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan konsultasi ahli (spesialis berkompeten)
• Melalui pertemuan khusus oleh Tim Pemeriksa Kes Tahap II
• Sbg dasar pengesahan dan penerbitan BKJH selambat2-nya 2 minggu sebelum pemberangkatan haji.
• Fungsi utk :– Pengesahan hasil pemeriksaan. – Penerbitan BKJH.
JENIS HAJI
• CJH MANDIRI– CJH yg memiliki kemampuan mengikuti perjalanan
haji tanpa tergantung kpd bantuan alat/obat dan orang lain
• CJH OBSERVASI– CJH yg memiliki kemampuan mengikuti perjalanan
haji dg bantuan alat/obat• CJH PENGAWASAN
– CJH yg memiliki kemampuan mengikuti perjalanan haji dg bantuan alat/obat dan orang lain.
• CJH TUNDA– CJH yg kondisi kesehatannya tidak memenuhi
syarat utk mengikuti perjalanan ibadah haji
KATAGORI STANDAR LAIKKATAGORI STANDAR LAIKKATAGORI STANDAR LAIKKATAGORI STANDAR LAIK
1 Gangguan Kesehatan Tidak Ya Ya Ya
1.1 Jenis Gangguan Kesehatan Tidak Disorder, Disfungsi Disabilitas Penyakit Menular
1.2 Koreksi Gangguan Kesehatan Tidak Obat / Alat Obat / Alat, Bantuan Orang lain Karantina, Isolasi, Pengobatan
1.3 Dampak Gangguan kesehatan Tidak Gangguan Aktifitas Gangguan Aktifitas, Ancaman jiwa sendiri
Ancaman jiwa sendiri Ancaman jiwa orang lain
2 Kebugaran Jasmani Istimewa, baik Cukup Kurang Tidak dapat diperiksa
3 Kemandirian (ADL) Mandiri Mandiri perlu Mandiri perlu Tidak dapat diperiksa
bantuan orang lain bantuan orang lain
4 KESIMPULAN Memenuhi syarat Memenuhi syarat Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat
dengan baik dengan perhatian dengan catatan
OBSERVASI PENGAWASAN TUNDANO ASPEK PENILAIAN MANDIRI
•Departemen Kesehatan RIDepartemen Kesehatan RI•Direktorat Jenderal PPM & PLDirektorat Jenderal PPM & PL
•Direktorat Epim-KesmaDirektorat Epim-Kesma
CJH yg tidak memenuhi syarat
1. Status Kesehatan Kategori TUNDA2. Mengidap salah satu atau lebih
penyakit menular tertentu3. Tidak memenuhi persyaratan
penerbangan
PERATURAN KESEHATAN INTERNASIONAL
Penyakit Karantina• Pes, • Kolera, • Demam kuning, • Cacar, • Typus bercak wabahi-typus
xanthomatichus infeksiosa, • Demam balik-balik (relapsing fever), • Penyakit menular lain yg ditentukan
kemudian
Penyakit Menular– TB Paru dengan BTA +– Kusta tipe multibasiler (MB)– SARS– Avian Influenzaa (AI)– H1 N1– Penyakit menular lain yg ditentukan kemudian
PERATURAN KESEHATAN INTERNASIONAL
KETENTUAN KESELAMATAN PENERBANGAN
Penyakit tertentu berisiko kematian krn ketinggian
Usia kehamilanImunisasi Meningitis meningokokus ACWY135
dibuktikan dg kartu ICV