kebijakan_program_pengendalian_hiv-aids_dan_ims_presentasi_kemenkes.pdf
TRANSCRIPT
-
KEBIJAKAN PROGRAM PENGENDALIAN
HIV-AIDS DAN IMS
Subdit AIDS dan PMS DITJEN PP & PL, KEMENKES KUPANG, 4 September 2013
-
SITUASI DI INDONESIA
Estimasi Jumlah ODHA 591.823
-
Jumlah HIV dan AIDS Menurut Tahun di Indonesia sd 2012
859
7195 6048
10362 9793
21591 21031 21511
4973
3514 4439 4943
5483 6845 7004
5686
0
5000
10000
15000
20000
25000
s.d 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Ju
mla
h K
asu
s
Tahun Jumlah Kasus HIV
Jumlah Kasus AIDS*
AIDS lebih besar, kasus ditemukan sudah sakit
Laporan dari Dinkes provinsi
-
Cakupan Tes HIV
6,741
56,784 48,130
87,651
162,029
201,847
278,608
307,640
859 7,195 6,048 10,362 9,793
21,591 21,031 21,511
-
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tes HIV HIV+
Rata2 positif rate = 10%
-
Cascade of Treatment di Indonesia, 2005 - 2012
31002
58328
80039
118343
178631
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000
Masih dg ART
Pernah menerima ART
Memenuhi syarat utk
ART
Masuk perawatan HIV
Odha yg memerlukan
ART (estimasi)
73%
68%
53%
Laporan Bulanan Perawatan HIV, 2005-2012. Kemenkes
ART Coverage :
31.002 : 178631 = 17,4%
Estimasi Odha th 2012 = 591.823
-
Tujuan Pengendalian HIV-AIDS dan IMS
GETTING THREE ZEROES
Menurunkan jumlah kasus baru HIV Menurunkan angka kematian Menurunkan stigma dan diskriminasi
Meningkatkan kualitas hidup ODHA
-
1. Meningkatkan advokasi, sosialisasi, dan pengembangan
kapasitas.
2. Meningkatkan kemampuan manajemen dan profesionalisme
dalam pengendalian HIV-AIDS dan IMS.
3. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pengendalian HIV-
AIDS dan IMS.
4. Meningkatkan jangkauan pelayanan pada kelompok masyarakat
berisiko tinggi, daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan serta bermasalah kesehatan
5. Mengutamakan program berbasis masyarakat.
6. Meningkatkan jejaring kerja, kemitraan dan kerja sama.
7. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sumber daya.
8. Mengutamakan promotif dan preventif.
9. Memprioritaskan pencapaian sasaran MDGs, komitmen nasional dan internasional
Kebijakan Pengendalian HIV-AIDS & IMS Tahun 2010-2014
-
Layanan Terkait HIV-AIDS dan IMS
LAYANAN JUMLAH
Konseling dan Tes HIV 593
(RS, PKM, LSM, Rutan/Lapas)
Perawatan, Dukungan dan Pengobatan
378 (RS Pengampu dan RS Satelit)
Program Terapi Rumatan Metadon
83 (RS, PKM, Rutan/Lapas)
Layanan Jarum dan Alat Suntik Steril
194 PKM
IMS 421 (RS dan PKM)
Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak
113 (RS dan PKM)
-
SEBERAPA BESAR PERMASALAHAN HIV DAN AIDS DI SEKITAR KITA ?
-
Penularan HIV terutama terjadi karena adanya perilaku berisiko
Praktek seksual berisiko tanpa pengaman
Praktek Penggunaan Jarum Suntik yang tidak steril dan berganti
Penularan dari Ibu HIV positif ke bayi
-
meliputi upaya:
Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif
melibatkan sektor seluruh terkait, civil
society organization termasuk swasta dan
tokoh masyakat
Pengendalian HIV-AIDS Komprehensif
-
Stigma dan diskriminasi
Rendahnya pengetahuan tentang HIV-AIDS dan IMS
Adanya miss opportunity: diagnosis, perawatan/terapi dini, akses dukungan psikososial
Terbatasnya akses dan utilisasi terhadap layanan
Logistik dan SDM yang memadai
Jejaring dan rujukan antar layanan (Permenkes No.1 Th. 2012)
TANTANGAN di LAYANAN KESEHATAN
-
Melakukan upaya penurunan stigma dan diskriminasi
Melakukan upaya peningkatan pengetahuan
Peningkatan akses, penurunan miss opportunity
Dibentuknya tim mentor klinis pada setiap provinsi
Point2 tersebut diatas dapat diturunkan melalui Layanan Komprehensif Berkesinambungan
RENCANA TINDAK LANJUT
-
Kerangka Kerja Layanan Komprehensif Berkesinambungan
FasyankesSekunder
RSKab/Kota
FasyankesTersier
RSProvinsi
Masyarakat
KelompokDukungan
KADER
COMMUNITYORGANIZER
COMMUNITYORGANIZER
FasyankesPrimer
PUSKESMAS
PBM:LSM,Ormas,
Orsos,Relawan
PBR:KeluargaODHA
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA)
-
15
Layanan Komprehensif HIV dan IMS berkesinambungan (LKB) Komprehensif Layanan terintegrasi dengan layanan yang ada Promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif Melibatkan seluruh sektor terkait, masyarakat termasuk swasta,
LSM, TOMA, TOGA dsb. Berkesinambungan Layanan sejak dari rumah atau komunitas, hingga ke fasyankes
dan kembali ke rumah/masyarakat Sehingga: Retensi pada perawatan dan pengobatan meningkat Kualitas hidup meningkat Penularan menurun
Adaptasi Layanan ADAPTASI LAYANAN
-
Tindak Lanjut Pengendalian HIV-AIDS
Penawaran tes HIV secara sistematis pada: ibu hamil di daerah dengan prevalensi HIV tinggi, pasien IMS,
pasangan ODHA, pasien TB, pasien Hepatitis, LSL, WPS dan WBP
Konseling pasca tes untuk akses layanan LKB
Tes ulang bagi populasi kunci (retesting) setiap 6 bulan jika hasil negatif
Pemberian konseling keluarga (family counseling) dan konseling pasangan (couple counseling) bagi ODHA
Meminimalkan beban biaya tes HIV dan tes lainnya
Penguatan tes atas inisiatif petugas dan konseling
Tindak Lanjut Pengendalian HIV-AIDS
-
When to start ART: evolving scenarios
Recommended since 2002
CD4 200
+ TB/HIV
HBV/HIV
CD4 350
+ Expanded CD4 independent
conditions
CD4 350
CD4 500
Test and
treat
All HIV+
Estimated people eligible for ART in 2012 (in thousands)
200 272 419 461 591
1 2 3 4 5
ART regardless of CD4 count for: - HIV-serodiscordant couples - Pregnant women - TB/HIV - Key special populations
- FSW, MSM,PWID, prisoners
-
Terima Kasih
Layanan Komprehensif Berkesinambungan