keanekaragaman sistem organisasi

58
EANEKARAGAMAN TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN Oleh: Cris Ayu Setyaningsih Rosiana Aisyiyah MAGISTER KEGURUAN IPA UNIVERSITAS LAMPUNG

Upload: chokychristopher

Post on 30-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Keanekaragaman Sistem Organisasi

KEANEKARAGAMAN TINGKAT ORGANISASI

KEHIDUPAN

Oleh:Cris Ayu SetyaningsihRosiana Aisyiyah

MAGISTER KEGURUAN IPAUNIVERSITAS LAMPUNG

Page 2: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Tingkatan Organisme Kehidupan

Page 3: Keanekaragaman Sistem Organisasi

1. SEL

• unit terkecil dari makhluk hidup.• Berdasarkan jumlah sel penyusun

tubuhnya, makhluk hidup: uniseluler dan multiseluler.

Secara umum sel memiliki empat bagian utama:

a. Membran plasma

b. Sitoplasma

c. Organel

d. Inklusi

Page 4: Keanekaragaman Sistem Organisasi

a. Membran Plasma

Merupakan bagian terluar sel, membungkus sel, memisahkan dengan sel lainnya dan lingkungan eksternal.

Fungsinya antara lain memperantai kontak dengan sel lain, tempat reseptor, melindungi, dan bertanggung jawab terhadap lalu lintas zat ke dan dari sel.

Page 5: Keanekaragaman Sistem Organisasi

b

c Organel

Inklusid

Page 6: Keanekaragaman Sistem Organisasi

BAHAN PENYUSUN SEL ; PROTOPLASMA

• Perbandingan senyawa-senyawa penyusun protoplasma sel hewan dan tumbuhan:

Senyawa sel Protoplasma sel hewan

(%)

Protoplasma sel

tumbuhan(%)

Air 60 75

Senyawa organik:

Protein dan asam nukleat

Lipid

Sakarida

35,7:

17,8

11,7

6,2

22,5:

4

0,5

18

Senyawa anorganik : Mn,

Mg dst

4,3 2,5

Page 7: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Macam Sel

Berdasarkan keadaan inti: Prokariotik dan Eukariotik

Page 8: Keanekaragaman Sistem Organisasi

2. JARINGAN

Kumpulan sel atau sekelompok sel yang mempunyai morfologi dan fungsi khusus .

4 jaringan dasar penyusun tubuh hewan dan manusia

Page 9: Keanekaragaman Sistem Organisasi

a. Jaringan EpitelMerupakan jaringan yang membatasi permukaan bebas dalam tubuh dan menutupi permukaan tubuh. Ciri jaringan epitel adalah susunan selnya sangat rapat dengan sedikit zat interseluler, susunannya membentuk lembaran, dan sel-selnya bertumpu pada membran basal.

Page 10: Keanekaragaman Sistem Organisasi

b. Jaringan Ikat

Sifat khusus jaringan ikat yang membedakan dengan jaringan lain adalah karena sel-selnya dipisahkan satu dengan lainnya oleh matriks ekstraseluler yang banyak. Matriks terdiri dari serabut dan subtansi dasar

Page 11: Keanekaragaman Sistem Organisasi

c. Jaringan OtotSifat utama jaringan otot adalah kemampuannya berkontraksi dan bertanggung jawab dalam melakukan gerakan. Berdasarkan struktur dan fungsinya, ada 3 jenis otot, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos

Page 12: Keanekaragaman Sistem Organisasi

d. Jaringan SarafNeuronJaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf/neuron yang terhubung ke sistem saraf pusat.

Page 13: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Klasifikasi Neuron

Page 14: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Jaringan penyusun tubuh tumbuhanMeristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional, artinya mampu secara terus-menerus membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh.

Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada 3 macam meristem, yaitu meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar.

Page 15: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Jaringan maristem pada ujung batang dan ujung akar

Page 16: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Jaringan Dewasa/Permanen

Jaringan dewasa meliputi jaringan epidermis, parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim), serta pengangkut (xilem dan floem).

Page 17: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Jaringan EpidermisJaringan epidermis berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji.

Page 18: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Jaringan dasar dan penyokong

Di sebelah dalam epidermis terdapat jaringan parenkim. Jaringan ini terdapat mulai dari sebelah dalam epidermis hingga ke empulur. Parenkim tersusun atas sel-sel bersegi banyak. Antara sel yang satu dengan sel yang lain terdapat ruang antarsel. Parenkim disebut juga jaringan dasar karena menjadi tempat bagi jaringan-jaringan yang lain.

Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan.

Page 19: Keanekaragaman Sistem Organisasi
Page 20: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Jaringan Pengangkut (xilem dan floem)Xilem berfungsi untuk menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun. Elemen xilem terdiri dari unsur pembuluh, serabut xilem, dan parenkima xilem.

Floem berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada umumnya elemen floem disusun oleh unsur-unsur tapis, sel pengiris, serabut floem, sklereid, dan parenkima floem

Page 21: Keanekaragaman Sistem Organisasi

3. ORGAN

Pada hewan,

semakin tinggi

tingkatan suatu

hewan maka organ-

organnya semakin

lengkap.

Page 22: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Organ pada TumbuhanOrgan utama tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Organ yang lain seperti bunga dan buah dianggap sebagai modifikasi dari organ utama tersebut, misalnya bunga merupakan modifikasi dari daun.

Page 23: Keanekaragaman Sistem Organisasi

a. AkarAkar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan umumnya berkembang di bawah permukaan tanah. Peranan akar adalah untuk menyerap air dan garam-garaman dari dalam tanah juga menambatkan tumbuhan pada tanah atau substrat.

Page 24: Keanekaragaman Sistem Organisasi

b. BatangBatang merupakan sumbu tumbuhan dan berperan untuk mendukung bagian tumbuhan di atas tanah, selain itu juga sebagai alat transportasi yaitu transportasi air dan ion-ion yang terlarut dari akar ke daun dan hasil fotosintesis dari daun ke bagian yang lainnya.

Page 25: Keanekaragaman Sistem Organisasi

c. DaunDaun sebagai tempat terjadi fotosintesis merupakan organ yang sangat penting bagi tumbuhan. Serupa halnya dengan akar dan batang, daun sebagai organ juga serupa tersusun oleh tiga sistem jaringan..

Jaringan dermal menempati pada bagian atas dan bawah sebagai epidermis, sedangkan jaringan dasar berada di antara jaringan dermal atas dan bawah serta jaringan pembuluh yang terdapat pada tulang daun

Page 26: Keanekaragaman Sistem Organisasi

4. SISTEM ORGANKumpulan organ–organ dengan sistem tertentu.

Page 27: Keanekaragaman Sistem Organisasi
Page 28: Keanekaragaman Sistem Organisasi

SISTEM GERAK HEWAN

• Sistem rangka hewan terbagi menjadi: – Sistem rangka hidrostatik, ditunjang

oleh gerak peristaltik yang dihasilkan dari gerakan kontraksi otot sirkuler dan longitudinal yang ritmik dari kepala sampai ekor. Contoh: Coelenterata dan Vermes.

– Sistem rangka eksoskeleton, berada di luar tubuh dan melapisi tubuh. Contoh: Pelecypoda,Gastropoda, Arthropoda.

Page 29: Keanekaragaman Sistem Organisasi

• Sistem rangka endoskeleton, berada di dalam tubuh sebagai alat gerak pasif dan mendukung kerja otot sebagai alat gerak aktif. Contoh: Chordata.

Page 30: Keanekaragaman Sistem Organisasi

• Sistem rangka hewan di darat pada dasarnya sama seperti manusia, namun bentuk tubuhnya berbeda-beda karena susunan tulang yang berbeda.

• Sistem rangka hewan di udara (Aves), memiliki:

1. sternum yang pipih dan luas sebagai tempat melekatnya otot sayap

2. sayap dan bulu-bulu berfungsi untuk mengangkat tubuh ke udara

3. tulang-tulang yang berongga, ringan dan kuat karena tersusun bersilang  

4. jumlah tulang yang lebih sedikit untuk mengurangi gaya berat

5. tulang belakang yang bergabung sehingga memberi bentuk rangka yang padat ketika terbang

Page 31: Keanekaragaman Sistem Organisasi

• Sistem gerak hewan di air memiliki struktur yang berbeda karena kerapatan air lebih besar daripada udara, sehingga mempersulit gerakan.

1. Bentuk tubuh aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan air

2. Ekor dan sirip yang lebar untuk mendorong gerakan ikan dalam air

3. Sirip punggung dan perut yang mencegah ikan terguling

4. Susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel sehingga mudah menimbulkan gerakan

Page 32: Keanekaragaman Sistem Organisasi

SISTEM PENCERNAAN HEWAN – Porifera

• Dilakukan secara intraseluler

• Makanan yang ada dalam air ditangkap oleh flagel sel koanosit

• Makanan dicerna oleh vakuola makanan

• Hasil pencernaan masuk ke sel amebosit lalu disebar ke seluruh tubuh secara difusi

– Coelenterata

• Dilakukan secara ekstraseluler dan intraseluler

• Makanan ditangkap oleh tentakel lalu masuk ke mulut

• Makanan dicerna oleh gastrodermis dengan ditangkap oleh sel berflagel, dicerna oleh sel pencernaan, lalu disebar oleh vakuola makanan.

– Vermes

• Jalan pencernaan:

• Platyhelminthes

Page 33: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Arthropoda

Page 34: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Mollusca Echinodermata Alat pencernaan sudah lengkap, kecuali kelas Ophiuroidea dan Crinoidea yang tidak memiliki anus.

Page 35: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Sistem pencernaan pada hewan vertebrata berbeda dari struktur alat pencernaannya dari setiap kelas dan ordonya.

Page 36: Keanekaragaman Sistem Organisasi

a. Karnivora

Page 37: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Sistem pencernaan vertebrata:

• Pisces

• Amphibi dan reptil

Kloaka merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan, ekskresi dan reproduksi.

 

•   Aves

Empela/proventrikulus adalah lambung kelenjar (pencernaan kimiawi), sedangkan empedal/ ventrikulus adalah lambung pengunyah (pencernaan mekanik).

Burung pemakan biji-bijian ikut menelan kerikil dan pasir ketika makan dengan tujuan untuk membantu proses pencernaan.

•  

Page 38: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Mamalia• Pada mamalia memamahbiak (ruminansia),

terdapat keistimewaan pada struktur pencernaannya. Pada ruminansia, lambung terbagi menjadi empat ruang, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum.

Page 39: Keanekaragaman Sistem Organisasi

SISTEM PERNAPASAN HEWAN • Porifera

Air yang masuk melalui ostium kemudian ditangkap oleh sel koanosit dan oksigen masuk secara difusi. Setelah itu, air dikeluarkan menuju oskulum.

• Coelenterata

Oksigen berdifusi masuk ke tubuh melalui permukaan tubuh yang air. Respirasi dilakukan dengan bantuin jaringan sifonoglia yang terdapat pada gastrodermis.

• Platyhelminthes dan Nemathelminthes

Filum ini melakukan respirasi integumenter. Oksigen berdifusi masuk ke tubuh dan karbondioksida berdifusi ke luar tubuh melalui kulit yang tipis.

• Annelida

Beberapa spesies menggunakan kulit dan insang sebagai alat pernapasan. Insang merupakan sepasang parapodia yang biasanya terletak di antara segmen-segmen atau seta-seta.

Page 40: Keanekaragaman Sistem Organisasi

• Arthropoda (Insekta)

Serangga menggunakan trakea yang berhubungan dengan stigma/spirakel yang terletak pada ruas-ruas abdomen. Oksigen kemudian masuk ke percabangan trakea, yaitu trakeolus, kemudian berdifusi ke seluruh bagian tubuh.

• Mollusca

Mollusca di air bernapas dengan insang, dan yang di darat dengan paru-paru, juga dengan menggunakan mantel.

• Echinodermata

Alat pernapasannya dapat berupa insang, dermal branchial,, tentakel pada papula.

Page 41: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Sistem pernapasan pada hewan tingkat tinggi umumnya dibedakan menjadi:

• Insang, dimiliki oleh hewan yang hidup di air.

• Paru-paru, dimiliki oleh hewan yang hidup di darat.

• Kulit, dimiliki oleh beberapa hewan baik di darat maupun di air.

Page 42: Keanekaragaman Sistem Organisasi
Page 43: Keanekaragaman Sistem Organisasi

SISTEM SIRKULASI HEWAN

• Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua:

1. Gastrovaskuler, melalui suatu ruang dalam tubuh.

2. Kardiovaskuler, sirkulasi dilakukan oleh jantung dan pembuluh darah.

Sistem kardiovaskuler terbagi menjadi dua:

a. Sistem peredaran darah terbuka, darah dapat keluar dari pembuluh darah di dalam tubuh.

b. Sistem peredaran darah tertutup, darah selalu berada dalam pembuluh darah di dalam tubuh.

Page 44: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Porifera

1. Sirkulasi air terjadi melalui ostium dan spongosol

2. Hasil pencernaan masuk ke amebosit lalu disebar ke seluruh tubuh secara difusi.

Coelenterata

Hasil pencernaan makanan secara gastrovaskuler masuk ke vakuola makanan lalu disebar ke seluruh tubuh secara difusi.

Vermes

1. Sirkulasi secara gastrovaskuler

Terdapat pada Platyhelminthes dan Nemathelminthes

2. Sirkulasi secara kardiovaskuler

Terdapat pada Annelida

3. Sistem peredaran darah tertutup

Sistem sirkulasi pada hewan invertebrata:

Page 45: Keanekaragaman Sistem Organisasi

• Arthropoda (Insekta)

1. Sistem peredaran darah terbuka.

2. Darah berwarna kuning kehijauan (hemosianin) untuk mengangkut makanan saja.

• Mollusca (Gastropoda) – Sistem peredaran darah terbuka.

• Echinodermata – Sistem peredaran darah tereduksi,

sehingga sulit untuk diamati.

Page 46: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Sistem sirkulasi pada vertebrata

• Sistem peredaran darah tertutup dan ganda (kecuali Pisces).

Page 47: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Sistem Ekskresi Sistem Ekskresi pada Hewan terbagi dua yakni Sistem Ekskresi Hewan Vertebrata dan Sistem Ekskresi Hewan Avertebrata,

1. Sistem Eksresi pada Aves

Alat-alat pengeluaran aves (burung) terdiri atas ginjal, dan paru-paru. Ginjal memiliki saluran ginjal yang bersama-sama dengan saluran dan kelenjar kelamin serta saluran pencernaan bermuara di kloaka. Paru-paru berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang nerupakan hasil oksidasi dalam tubuh burung.

Page 48: Keanekaragaman Sistem Organisasi

2. Sistem Ekskresi pada Reptilia

Alat-alat pengeluaran reptilia terdiri atas ginjal. paru-paru, dan kulit.

Bentuk ginjal reptilia menyesuaikan bentuk tubuhnya. Misalnya, ginjal pada ular memanjang, sedangkan ginjal pada kura-kura lebih melebar. Saluran ginjal pada kura-kura dan buaya sangat pendek. Ular dan buaya tidak mempunyai kantong kemih, sedangkan kadal mempunyai kantong kemih tipis yang langsung bermuara di kloaka.

Page 49: Keanekaragaman Sistem Organisasi

3. Sistem Ekskresi pada Amfibi

Alat ekskresi utama pada katak adalah ginjal. Ginjal katak memiliki saluran yang bermuara pada kloaka. Kulit katak dapat mengeluarkan lendir berfungsi untuk menjaga agar permukaan kulit tetap lembap atau basah. Permukaan kulit yang lembap akan meningkatkan pertukaran gas dalam proses pernapasan katak melalui kulit.

4. Sistem Ekskresi pada Pisces

Alat-alat pengeluaran ikan terdiri atas •Ginjal,•Insang•Kulit.

5. sistem Ekskresi pada Mamalia

Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh.

Page 50: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Sistem Ekskresi pada Avertebrata

Serangga

Hewan ini memiliki alat pengualaran berupa buluh-buluh Malpighi. Bulu Malpighi terletak di dekat usus bagian belakang dan berwarna kekuning-kuningan. Fungsi buluh Malpighi adalah menyerap zat-zat sisa dari proses metabolisme yang terdapat di dalam daerah untuk dikeluarkan melalui usus yang terletak dibelakang lambung

Cacing

Cacing tanah mempunyai alat pengeluaran yang disebut nefridia (tunggal: nefridium).

Protozoa

Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme berlangsung secara difusi melalui permukaan sel.

Page 51: Keanekaragaman Sistem Organisasi

SISTEM REPRODUKSI

Perkembangbiakan pada hewan juga terjadi baik secara aseksual maupun seksual. Hewan tingkat rendah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Sedangkan hewan tingkat tinggi hanya bereproduksi secara seksual saja.

Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan

Pembelahan biner

Pada pembelahan biner, dari satu individu membelah secara langsung menjadi dua sel anak

Page 52: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Pertunasan atau buddingyaitu pembentukan tunas kecil yang serupa dengan induk. Tunas ini kemudian memisahkan diri dan menjadi individu baru.

Page 53: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Fragmentasi, individu baru terbentuk dari bagian tubuh induk yang terbagi-bagi/terputus baik sengaja atau tidak. Setiap bagian tumbuh dan berkembang membentuk bagian yang belum ada sehingga menjadi  individu baru yang utuh.

Partenogenesis, individu baru terbentuk dari telur yang tidak dibuahi. Hewan yang mengalami partenogenesis adalah serangga, misalnya lebah madu.

Page 54: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Perkembangbiakan Seksual pada Hewan Tingkat Tinggi

Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat reproduksi, sel kelamin/gamet jantan dan gamet betina, serta proses pembuahan atau fertilisasi.

Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar.

Reproduksi pada IkanPada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya terjadi di luar tubuh induk betinanya.

Reproduksi pada KatakKatak termasuk hewan amfibi yang hidup di darat dan air. Pembuahan katak terjadi secara eksternal yang dilakukan di air. Katak bersifat ovipar atau bertelur.

Page 55: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Reproduksi pada ReptiliaUmumnya reptilia bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat kelaminnya terdiri dari sepasang testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki alat kelamin khusus yang disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka saat kawin. Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang ovarium dan oviduk.

Reproduksi pada BurungBurung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur akan dierami hingga menetas.. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.

Page 56: Keanekaragaman Sistem Organisasi

Reproduksi pada MamaliaMamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuhannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus).

Page 57: Keanekaragaman Sistem Organisasi

5. ORGANISME• dalam bahasa Yunani organon yang berarti alat, adalah kumpulan

molekul-molekul yang saling mempengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup.

• Ciri-ciri yang umum didapati pada banyak organisme adalah sebagai berikut:

• 1). Bernafas, • 2). Bergerak, • 3). Memerlukan makanan, • 4). Tumbuh dan berkembang, • 5). Berkembang biak, • 6). Peka terhadap rangsang, • 7). Mengeluarkan zat sisa/ekskresi, • 8). Melakukan adaptasi.

Page 58: Keanekaragaman Sistem Organisasi

TERIMA KASIH