kata pengantars - pemerintah kabupaten soppeng · iii.ii tabel 3.1.2 identifikasi isu-isu strategis...

89
Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021 i KATA PENGANTARs Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng 2016-2021. Penyusunan Rancangan Renstra ini merupakan suatu dokumen perencanaan strategis sebagai penjabaran visi, misi dan program kepala daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dituntut setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun Renstra SKPD sebagai penyempurnaan Rancangan Renstra SKPD dengan mempedomani RPJMD. Perencanaan Strategis Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng Tahun 2016–2021, dimaksudkan untuk menciptakan komitmen dalam rangka membangun sistem akuntabilitas kinerja sebagai salah satu upaya penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (Good Governance) dan juga untuk memberikan arah dan pedoman kepada seluruh aparatur Dinas PPK & UKM Kabupaten Soppeng dalam mencapai Visi dan Misi yang telah disepakati. Selanjutnya Renstra ini, akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng selama kurun waktu 2016-2021. Sehingga target yang telah dirumuskan dan disepakati dapat tercapai selama kurun waktu lima tahun kedepan. Watansoppeng, Januari 2017 KEPALA DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SOPPENG Drs. ILHAM, M.Si Pangkat : Pembina Tk. I NIP. : 19581010 198003 1 031

Upload: others

Post on 16-Feb-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

i

KATA PENGANTARs

Puji dan syukur kami ucapkan Kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya kami telah

dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan Akhir Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng 2016-2021. Penyusunan Rancangan Renstra ini

merupakan suatu dokumen perencanaan strategis sebagai penjabaran visi, misi dan program kepala

daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Propinsi.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Dituntut setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) menyusun Renstra SKPD sebagai penyempurnaan Rancangan Renstra SKPD dengan

mempedomani RPJMD.

Perencanaan Strategis Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

Tahun 2016–2021, dimaksudkan untuk menciptakan komitmen dalam rangka membangun sistem

akuntabilitas kinerja sebagai salah satu upaya penerapan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (Good

Governance) dan juga untuk memberikan arah dan pedoman kepada seluruh aparatur Dinas PPK & UKM

Kabupaten Soppeng dalam mencapai Visi dan Misi yang telah disepakati.

Selanjutnya Renstra ini, akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada Dinas

Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng selama kurun waktu 2016-2021.

Sehingga target yang telah dirumuskan dan disepakati dapat tercapai selama kurun waktu lima tahun

kedepan.

Watansoppeng, Januari 2017

KEPALA DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM

KABUPATEN SOPPENG

Drs. ILHAM, M.Si Pangkat : Pembina Tk. I NIP. : 19581010 198003 1 031

Page 2: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i-i

DAFTAR TABEL ................................................................................................................................. i-iv

DAFTAR GAMBAR................................................................................................................................ i-vi

DAFTAR GRAFIK.................................................................................................................................. i-vii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................................ I-1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................

1.2 Landasan Hukum....................................................................................................

1.3 Maksud dan tuujuan..............................................................................................

1.4 Sistematika Penulisan............................................................................................

I-1 I-1 I-5 I-6

BAB II. GAMBARAN UMUM PELAYANAN............................................................................... II-9

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi....................................................................

2.2 Sumber Daya..........................................................................................................

2.3 Kinerja Pelayanan...................................................................................................

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD.....................................

II-9 II-13 II-14 II-20

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI........................................... III-24

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM ...........................................................

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih..................................................................................................................

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota..............................

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah da Kajian Lingkungan Hidup Strategis .....

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis...............................................................................

III-24

III-28

III-29 III-35 III-38

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ............................. IV-40

4.1 Visi dan Misi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM ................................ 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah.................................................................... 4.3 Strategi dan Kebijakan.............................................................................................

IV-40 IV-43 IV-47

BAB V.RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF...............................................................................................

V-53

Program dan Kegiatan.................................................................................................

V-62

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD VI-66

Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.................................

VI-72

BAB VII.PENUTUP............................................................................................................ VII-78

Page 3: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

iii

DAFTAR TABEL

Halaman

II.1 Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

II-15

II.II Table 2.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

II-19

II.III Tabel 2.3 Hasil telaahan struktur tata ruang wilayah Kabupaten Soppeng II-20

II.IV Tabel 2.4 Hasil telaahhan pola tata ruang wilayah Kabupaten Soppeng II-21

II.V Tabel 2.5 Hasil analisis terhadap dokumen KLHS Kabupaten Soppeng Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

II-22

III.I Tabel 3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

III-25

III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28

III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM terhadap pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah

III-29

III-IV Tabel 3.3 Permasalahan pelayanan SKPD berdasarkan Renstra K/L beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

III-30

III-V Tabel 3.4.1 Permasalahan pelayanan Dinas Koperindag berdasarkan telaahan RTRW beserta faktor pengambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

III-36

III-VI Tabel 3.4.2 Permasalahan pelayanan Dinas PPK & UKM berdasarkan analisis KLHS beserta faktor pengambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

III-38

IV.I Tabel 4.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan IV-45

IV.II Tabel 4.2 Strategi dana arah kebijakan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021

IV-47

V.I Tabel 5.1 Rencana Program, kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

V-56

VI.I Tebal 6.1 Indikator Kinerja Utama (IKU Daerah) yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

VI-67

VI.II Tabel 6.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD yang mengacu pada tujuan-sasaran RENSTRA dan IKD

VI-68

Page 4: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

iv

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM I.12

Kabupaten Soppeng

DAFTAR GRAFIK

halaman

Grafik 2.1 Kondisi Pegawai Dinas PPK & UKM Kabupaten Soppeng berdasarkan I-13

Kepangkatan/Golongan

Grafik 2.2 Kondisi Pegawai Dinas PPK & UKM Kabupaten Soppeng berdasarkan I-14

Tingkat Pendidikan

Page 5: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

v

BAB I PENDAHULUAN

`

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka turut serta mewujudkan Visi Bupati dan Wakil Bupati Soppeng Periode (2016-

2021) yang bertekad untuk Melayani dan menjadikan Kabupaten Soppeng Menjadi Lebih Baik, maka

Dinas Perdagangan, Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng sebagai salah satu

unsur perangkat daerah dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 08 Tahun 2008 Tentang tahapan, tata cara penyusunan,

pengendalian dan evalusi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, diwajibkan untuk

menyusun Rencana Strategis sebagai pedoman dalam menjalankan berbagai program dan kegiatan

selama 5 (lima) tahun ke depan sesuai tugas dan fungsinya guna mencapai tujuan dan sasaran

pembangunan yang telah ditetapkan.

Rencana Strategis disusun dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang

dimiliki serta disesuaikan dengan tugas fungsi yang harus dilakukan dengan memperhatikan

berbagai potensi dan faktor lingkungan yang berpengaruh baik internal maupun eksternal serta

dinamika pembangunan (khususnya di bidang ekonomi) yang terus berkembang seiring dengan

tuntutan dan kebutuhan masyarakat Kabupaten soppeng yang sangat dinamis baik saat ini maupun

dimasa yang akan datang dengan tingkat persaingan yang kompetitif.

Pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Soppeng tercatat sebesar 6,76 persen.

Capaian pertumbuhan ekonomi 2014 melambat sebesar 0,48 persen dibandingkan pertumbuhan

ekonomi tahun sebelumnya yang berada pada angka 7,24 persen. Melambatnya pertumbuhan

ekonomi tahun 2014 ini bukan disebabkan karena adanya perubahan tahun dasar, akan tetapi

karena telah terjadi penurunan diantara 9 sektor penyusun PDRB dari 17 sektor.

Untuk mencapai kekuatan ekonomi baru baik ditingkat daerah, Regional maupun Nasional

diperlukan perencanaan, pengaturan dan antisipasi yang baik agar tidak terjadi pertumbuhan

Page 6: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

vi

ekonomi yang tak terkendali serta dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti terpusatnya

aktivitas ekonomi dan tidak proporsional serta akan berdampak pada tidak meratanya pendapatan

masyarakat dan lain sebagainya.

1.2 LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4483);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4846);

9. Undang Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5038);

Page 7: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

vii

11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

12. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5235);

13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5587);

14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan

Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4741);

19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4817)

21. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Nasional;

Page 8: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

viii

22. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092)

23. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

24. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No.359/MPR/Kep/Kep/10/1997

tentang Pengawasan dan Pengendalian Produksi, Impor, Pengedaran dan Penjualan

Minuman Beralkohol;

25. Peraturan Menteri Perdagangan RI No.08/M/DAG/PER/3 2010 tentang Alat UTTP yang wajib

ditera ulang;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

29. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 10 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2005-

2025.

30. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009-2029;

31. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 02 Tahun 2010 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Daerah;

32. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2008-2028;

33. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas

Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013-2018;

34. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 01 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah, (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2009 Nomor

98);

Page 9: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

ix

35. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Soppeng Tahun 2005-2025, (Lembaran Daerah

Kabupaten Soppeng Nomor Tahun 2010 111);

36. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun 2011 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Soppeng 2011–2015,

(Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 116 Tahun 2011);

37. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun 2012 Tentang Pajak Daerah

(Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2012 Nomor 3);

38. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 04 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum

(Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2012 Nomor 4);

39. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha;

(Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2012 Nomor 5);

40. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 06 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan

Tertentu; (Lembaran Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2012 Nomor 6);

41. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 8 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Soppeng Tahun 2012-2032;

42. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 4 Tahun 2014 tentang Perencanaan dan

Penganggaran Partisipatif Pemerintah Kabupaten Soppeng;

43. Perda Nomor 1 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Soppeng Periode Tahun 2016-2021

44. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 5 Tahun 2016 Tanggal 24 November 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Soppeng;

45. Peraturan Bupati Soppeng Nomor 60 Tahun 2016 tanggal 21 Desember 2016, ditetapkan

tanggal 23 Desember 2016 tentang Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi

serta Tata Kerja pada Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi dan UKM;

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud

Rencana Strategis Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten

Soppeng Tahun 2016-2021 dimaksudkan sebagai pedoman bagi Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan tugas dan fungsi

dalam mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Soppeng sesuai dengan Visi, Misi,

Tujuan, Sasaran, Program dan kegiatan.

2. Tujuan

Page 10: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

x

Adapun tujuannya adalah :

a. Mengoptimalkan tugas pokok, fungsi dan peran Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng sebagai institusi pembangunan ekonomi dalam

mencapai target pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.

b. Menerjemahkan Visi dan Misi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng kedalam tujuan dan sasaran disertai dengan program prioritas

dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD)

Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021.

c. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian, fungsi, proses penyusunan dan

keterkaitan RENJA dengan Renstra Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan

UKM Kabupaten Soppeng.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan

Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi,

tugas dan fungsi, kewenangan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan

perencanaan dan penganggaran Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan

UKM Kabupaten Soppeng

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Dinas

Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng, serta susunan garis besar isi

dokumen.

Page 11: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

xi

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI

DAN UKM

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng, Uraian tentang struktur

organisasi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten

Soppeng ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana

Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng (proses,

prosedur, mekanisme).

2.2 Sumber Daya Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten

Soppeng

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas

Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan permasalahan pelayanan Dinas

Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng beserta faktor-

faktor yang mempengaruhinya.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah

Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng yang terkait dengan visi, misi,

serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

3.3 Telaahan Keselarasan Renstra Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi

dan UKM Kabupaten Soppeng dengan Renstra Kementerian serta Renstra

Dinas yang membidangi KUKM dan Perindag Provinsi

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor

pendorong dari pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Page 12: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

xii

Kabupaten Soppeng yang mempengaruhi permasalahan pelayanan ditinjau dari

sasaran jangka menengah Renstra Kementerian ataupun Renstra Dinas yang

membidangi Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Provinsi.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS)

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari

pelayanan yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng ditinjau dari implikasi RTRW

dan KLHS.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng yang mempengaruhi

permasalahan pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten

Soppeng

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka

menengah Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten

Soppeng

4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas

Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng dalam lima

tahun mendatang.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok

sasaran, dan pendanaan indikatif.

Page 13: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

xiii

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN

UKM KABUPATEN SOPPENG YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi

dan UKM Kabupaten Soppeng

BAB VII PENUTUP

Pada bagian ini merupakan pembahasan penutup dari Rencana Strategis Dinas

Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERDAGANGAN

PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SOPPENG

Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng adalah salah satu

perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Soppeng yang memiliki tugas dan fungsi untuk

melaksanakan urusan Pembinaan di bidang Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Pembentukan

Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng didasarkan pada Peraturan

Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Soppeng

dan Peraturan Bupati Peraturan Bupati Soppeng Nomor : 60 tahun 2016 tentang tentang Kedudukan,

Page 14: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

xiv

Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja pada Dinas Perdagangan Perindustrian, Koperasi

dan UKM.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah

diatur urusan yang harus dilaksanakan terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan

Pelayanan Dasar dibidang Koperasi dan UKM serta urusan pemerintahan Pilihan yang terdiri atas urusan

Perindustrian dan urusan Perdagangan.

Adapun secara lebih detail berkenaan dengan tugas dan fungsi serta kewenangan yang dimilki dapat

dijelaskan sebagai berikut :

2.1 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

1) Tugas Pokok :

Sesuai Pasal 23 Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun 2016, Tugas

Pokok Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM adalah membantu Bupati

melaksanakan urusan pemerintahan bidang Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang

ditugaskan kepada daerah.

2) Fungsi :

Sesuai Pasal 28 Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 03 Tahun 2008, Fungsi

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan adalah :

a. perumusan Kebijakan Penyelenggaraaan urusan pemerintahan bidang Perdagangan,

Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

b. pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang Perdagangan, Perindustrian,

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Perdagangan,

Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

d. pelaksanaan administrasi dinas urusan pemerintaan bidang Perdagangan,

Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Secara organisatoris Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten

Soppeng terbagi dalam organisasi yang meliputi Sekretariat, Bidang-Bidang yang

melaksanakan fungsi sebagai berikut :

Page 15: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

xv

1) Sekretariat

2) Bidang Perdagangan

3) Bidang Perindustrian

4) Bidang Koperasi

5) Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

3) Struktur Organisasi :

Sesuai Pasal Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 05 Tahun 2016, Tugas Pokok

Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, maka Struktur Orgaiasi Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

3. Sub Bagian Keuangan

c. Bidang Perdagangan:

1. Seksi Iklim Usaha dan Perdagangan

2. Seksi Sarana dan Distribusi Perdagangan

3. Seksi Meterologi dan Perlindungan Konsumen

d. Bidang Perindustrian:

1. Seksi Industri Agro (IA)

2. Seksi Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA)

3. Seksi Industri Logam Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE)

e. Bidang Koperasi:

1. Seksi Kelembagaan Koperasi

2. Seksi Bidang Usaha dan Pembiayaan Koperasi

4. Seksi Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi

f. Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM):

1. Seksi Kelembagaan UMKM

2. Seksi Usaha dan Promosi UMKM

5. Seksi Kemitraan dan Pembiayaan UMKM

g. Unit Pelaksana Teknis

Page 16: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

xvi

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Page 17: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

17

Secara lengkap Bagan sususnan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng dapat dilihat dalam

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM

IV/b

1IV/a

III/c III/c III/d

IV/a IV/a IV/a IV/a

III/c III/d III/c III/d

III/d III/d III/c III/d

III/d III/c III/d III/d

Kasubag

KEPALA DINAS

Drs. H. ANDI MUHAMMAD ILHAM, MM19620909 199003 1 012 IV/c

Koperasi

Drs. ANDI NURDIN

Hj.HASMAH.H, BA

Kabid Usaha Mikro Kecil

19601231 199003 1 072

FUNGSIONALJABATAN

KELOMPOK

M.ALIMIN, SE19621212 198202 1 003

Sekretaris

Dra. Hj. MARWATI, MM19590907 199003 1 014

Kasubag

Perencanaan & Pelaporan

UPTD

ARIFIN YUNUS, SE19611227 198503 1 011

Kasi Iklim Usaha Kasi Kelembagaan

Drs. H. SURYA BHAKTI19590112 199403 1 004

Kasubag

Umum dan Kepegawaian

HERLINA HADDIS, S.Sos19721020 199401 2 001

SUSIAWATI HOLA, ST19740415 200701 2 030

dan Perdagangan

19581025 198303 2 010

JUMIAR, ST, MM19710612 200212 1 006

Keuangan

SUMIATI, SE19631028 198503 2 008

Kasi Meterologi dan

HANAFIAH, S.Sos19710502 199103 2 005

Kasi Sarana dan

Hj.HASNIAH

dan Menengah (UMKM)

SALLANG, SKM, M.Kes19631231 198503 1 151

LUKMAN, SE

19601231 198302 1 041

Perlindungan Konsumen

Dra, JUHRIAH19591222 198603 2 008

Kasi Industri Kimia, Tekstil

dan Aneka (IKTA)

ERIANTO

19620223 198603 1 008

Hj.NUR FAUZAH, ST, MM

Distribusi Perdagangan

19620713 198303 2 022

Kasi Usaha dan Promosi

UMKM

19760907 200212 2 007

Kasi Bidang Usaha

dan Pembiayaan Koperasi

H.AMUS, SE

19620406 198211 1 002

Kasi Kemitraan dan

Pembiayaan UMKM

Hj.NURWASI, S.Sos19631231 198303 2 007

Kasi Pengawasan dan

Pemeriksaan Koperasi

Drs. BURHANUDDIN19611204198303 1 020

Kasi Seksi Industri Logam

Mesin, Alat Transportasi

dan Elektronika

Kasi Kelembagaan UMKM

Kabid Perdagangan Kabid Perindustrian Kabid Koperasi

Kasi Industri Agro (IA)

ALI IMRAN MALLAWI, S.Sos

19720525 200212 1 011

Page 18: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

18

2.2 SUMBER DAYA DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM

KABUPATEN SOPPENG

Salah satu unsur yang paling strategis untuk menggerakkan organisasi yaitu tersedianya

kuantitas dan kualitas serta kecerdasan Sumber Daya Manusia Aparatur yang memiliki kapasitas

dan kompetensi yang baik, mampu menterjemahkan kebijakan ke dalam langkah-langkah

operasional yang kreatif dan inovatif dengan orientasi pada kepentingan masyarakat.

Berkenaan dengan hal tersebut dapat dijelaskan tentang potensi sumber daya manusia

aparatur pada Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng

berdasarkan golongan/kepangkatan sampai Bulan Desember 2015, dapat dilihat pada grafik berikut

ini :

Grafik 2.1

Kondisi Pegawai Dinas PPK & UKM Kabupaten Soppeng Berdasarkan Kepangkatan/Golongan

PNS Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng berdasarkan

Tingkat pendidikan sampai dengan Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

0

2

4

6

8

10

12

Jumlah Pegawai Keadaan Per 31 Desember2015

Pembina Utama Muda

Pembina Tk. I

Pembina

Penata Tk. I

Penata

Penata Muda Tk. I

Penata Muda

Pengatur Tk. I

Pengatur

Pengatur Muda Tk. I

Pengatur Muda

Page 19: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

19

Grafik 2.2 Kondisi Pegawai Dinas PPK & UKM Kabupaten Soppeng

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM

KABUPATEN SOPPENG

Pencapaian kinerja pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng berdasarkan capaian RPJMD 2010-2015 tentang Program Prioritas Dinas

Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng berdasarkan capaian kinerja

pelayanan dan indikator kinerja sesuai tugas dan fungsi, yang dapat dilihat pada tabel. 2.1 berikut :

0

5

10

15

20

25

Tingkat Pendidikan PNS

SD

SMP

SMU

Sarjana Muda

DIII

S.1

S.2

S.3

Page 20: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

20

Tabel. 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng

Target

Indikator

Lainnya 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Persentase Koperasi

Aktifv

94.30% 95.70% 96.30% 97.02% 98.00% 96.35% 96.37% 96.45% 96.95% 88.94% 102.17% 100.70% 100.16% 99.93% 90.76%

2 Jumlah UKM Non

BPR/LKM UKMv

0.12% 0.90% 1.25% 1.79% 2.15% 43.43% 28.57% 33.34% 33.33% 33.33% 36191.67% 3174.44% 2667.20% 1862.01% 1550.23%

3 Usaha Mikro dan

Kecilv

43.43% 45.00% 50.00% 55.00% 65.00% 43.43% 98.65% 99.00% 98.86% 98.89% 100.00% 219.22% 198.00% 179.75% 152.14%

4 Kenaikan/Penurunan

Nilai Realisasi PMDNv

20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 20.00% 12.00% 14.21% 50.52% 9.20% 17.08% 60.00% 71.05% 252.60% 46.00% 85.40%

5 Volume usaha

koperasiv

0.29% 0.29% 0.30% 0.32% 0.32% 0.32% 0.32% 7.36% 6.04% 0.22% 110.34% 110.34% 2453.33% 1887.50% 68.75%

6 Koperasi Berprestasi v 80.00% 80.00% 82.00% 83.00% 83.00% 98.55% 98.55% 100.00% 100.00% 100.00% 123.19% 123.19% 121.95% 120.48% 120.48%

URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN

1 Kontribusi sektor

perdagangan

terhadap PDRB

v

11.14% 11.54% 11.94% 12.34% 12.74% 11.53% 12.14% 13.38% 14.14% 12.26% 103.50% 105.20% 112.06% 114.59% 96.23%

2 Ekspor Bersih

Perdagangan v0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 736,291,280,000 215,083,150,000 616,136,990,000 616,136,990,000

3 Cakupan bina

kelompok

pedagang/usaha

informal

v

8.55% 10.25% 12.47% 14.90% 16.56% 8.09% 70.95% 73.94% 76.09% 74.64% 94.62% 692.20% 592.94% 510.67% 450.72%

URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN

1 Kontribusi sektor

industri terhadap

PDRB

v

7.42% 7.45% 7.48% 7.51% 7.54% 6.26% 6.32% 6.23% 6.24% 10.35% 84.37% 84.83% 83.29% 83.09% 137.27%

2 Kontribusi industri

rumah tangga

terhadap PDRB

sektor industri

v

0.49% 2.63% 0.51% 0.52% 4.72% 0.52% 4.93% 2.21% 963.27% 19.77% 966.67% 425.00%

3

Pertumbuhan industriv

1.25% 1.94% 2.63% 3.32% 4.01% 0.57% 0.35% 0.53% 0.22% 0.33% 45.60% 18.04% 20.15% 6.63% 8.23%

4 Cakupan bina

kelompok pengrajinv

1.20% 1.98% 2.68% 3.34% 4.03% 0.61% 75.00% 100.00% 100.00% 83.33% 50.83% 3787.88% 3731.34% 2994.01% 2067.74%

URUSAN WAJIB KOPERASI dan UMKM

No

Indikator Kinerja

Sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD

Target

SPM

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-Target

IKK

Page 21: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

21

1. Persentase Koperasi Aktif

Jumlah koperasi di Kabupaten Soppeng meningkat sebanyak 18 unit sejak tahun buku 2010.

Keadaan jumlah koperasi per 31 Desember 2015 sebanyak 199 unit, dan tercatat tahun 2010

yakni sebanyak 181 unit. Perkembangan koperasi aktif selama kurun waktu 3 tahun (2010-

2013) mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Namun dalam waktu 2 (dua) tahun

terakhir persentase koperasi aktif menurun sebesar 9,06%. Pada Tahun 2015 tercataat 22

koperasi yang memiliki status tidak aktif, hal ini disebabkan karena beberapa hal, diantaranya:

- Koperasi tersebut sudah tidak melaksanakan RAT 3 tahun

- Papan nama Koperasi, Pengurus, anggota dan pengawas koperasi sudah tidak dapat

diakses oleh Pembina koperasi Tk. Kabupaten.

- Koperasi tersebut sudah tidak berjalan sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah

tangga (AD/ART) koperasi yang seharusnya

2. Volume usaha Koperasi

Capaian volume koperasi selama kurun waktu 4 tahun, mengalami peningkatan 100% lebih

dari yang ditargetkan. Namun pada tahun 2015 capaian volume koperasi menurun disebabkan

beberapa koperasi menurun statusnya menjadi Tidak Aktif. Hal ini dapat dilihat bahwa volume

koperasi tahun 2015 ditargetkan 0,32%, hanya dapat terealisasi sebesar 0,22%.

3. Usaha Kecil dan Menengah

Persentase capaian UMKM tahun 2011 sampai tahun 2015 menunjukkan peningkatan yang

sangat signifikan. Realisasi persentase UMKM Tahun 2015 sebesar 98,89% dari target

65,00%. Tercatat jumlah UMKM di Kabupaten Soppeng sebanyak 6.392 unit, terhitung dengan

adanya penambahan wirausaha baru baik skala mikro maupun skala kecil. Sektor

Perdagangan sebanyak 4.464 unit, sektor industri 712 unit dan sektor aneka jasa 1.216 unit.

4. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM

Capaian jumlah UKM Non BPR/LKM UKM dari target 2,15% tercapai realisasi 33,33%.

Besarnya capaian indikator ini didukung oleh beberapa LKM UKM/UKM Non BPR dalam bentuk

syariah yang menerima dana perkuatan dan mampu memberikan kontribusi pada

perkembangan ekonomi di Kabupaten Soppeng

5. Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi PMDN

Target indikator kinerja kenaikan/penurunan nilai Realisasi PMDN tahun 2010-2015 sebesar

20%, pencapaian terbesar pada tahun 2013 sebesar 50,52%, akan tetapi pada 2015 hanya

mencapai 17.08%. Hal ini disebabkan karena beberapa sektor pendukung nilai Realisasi

Penanaman Modal Dalam Negeri hanya diperoleh dari sektor Koperasi, Perindustrian dan

Perdagangan, sementara itu sektor lain seperti peternakan, pertanian, perkebunan belum

Page 22: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

22

dievaluasi nilai investasi terkait penanaman modal yang dikelola. Nilai PMDN dari ketiga sektor

tersebut pada akhir Desember 2015 tercatat Rp.182.852.306.859,-

6. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

Capaian kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB selama kurun waktu 4 tahun (2011-

2014) menunjukkan peningkatan. Akan tetapi pada tahun 2015 terealisasi kontribusi sektor

perdagangan terhadap PDRB sebesar 12,26% dari target 12,74%. Hal ini sebenarnya bukanlah

penurunan kinerja disektor perdagangan akan tetapi, karena adanya perubahan perhitunga

angka tahun dasar Badan Pusat Statistik dar tahun 2000 menjadi tahun dasar 2010.

Perdagangan sangat besar konstribusinya bagi pertumbuhan ekonomi, utamanya

Perdagangan besar dan eceran.

7. Ekspor Bersih Perdagangan

Nilai ekspor bersih perdagangan tahun 2012 sebesar Rp.736.291.280.000,- dan tahun 2014

sebesar Rp.616.136.990,-. Angka ini tidak dapat disandingkan karena untuk nilai ekspor bersih

Perdagangan terdapat perubahan estimasi Perkiraan metodologi perhitungan tahun dasar dari

tahun 2000, menjadi tahun 2010.

8. Cakupan Bina Kelompok Pedagang/usaha informal

indikator bina kelompok pedagang sejak tahun 2011, memperlihatkan realisasi yang sangat

baik. Dari target 16,56% tercapai realisasi 74,64%. Capaian ini didukung oleh intensitas

frekwensi pengawasan perdagangan barang/jasa yang semakin meningkat. Begitu pula

adanya pembinaan pedagang kakilima/asongan serta sosialisasi UU Perlindungan Konsumen

terhadap pelaku perdagangan.

9. Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Kontribusi sektor industri untuk tahun 2015 menunjukkan persentase yang sangat baik. Pada

tahun-tahun sebelumnya capaian kinerja pada indikator ini menunjukkan hasil yang belum

maksimal karena tdak memenuhi target. Capaian realisasi 10,35% dari target 7,54%

merupakan dukungan dari beberapa sektor industri olahan pangan yang semakin berkembang.

Industri olahan pangan sangat besar kontribusinya bagi PDRB perkapita di Kabupaten

Soppeng

10. Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri

Indikator konstribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri memperlihatkan

hasil yang sangat baik pada akhir tahun 2015, yakni realisasi 2,21% dari target 0,52%. Capaian

ini didukukng dengan semakin maraknya usaha skala rumah tangga di Kabupaten Soppeng.

11. Pertumbuhan Industri

Page 23: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

23

Pertumbuhan industri menunjukkan peningkatan capaian dari tahun sebelumnya, namun belum

memperlihatkan capaian yang maksimal bila disandingkan dengan target yang telah ditetapkan

sebelumnya. Hal ini disebabkan kurangnya jumlah industri skala kecil yang mampu

berkembang menjadi industri skala kecil.

12. Cakupan bina kelompok pengrajin

Indikator bina kelompok pengrajin selama kurun waktu 5 (lima) tahun menunjukkan hasil yang

sangat tinggi setiap tahunnya. Adanya pembinaan terhadap kelompok pengrajin disertai

penyerahan barang dan/alat kepada kelompok pengrajin sangat mendukung capaian indikator

kinerja ini.

Page 24: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

24

Sedangkan berkenaan dengan Anggaran dan realisasi Pelayanan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagnagn Kabupaten Soppeng selama 5 (lima) Tahun

mengalami peningkatan dengan rasio antara realisasi dan anggaran 95,61%.

Tabel. 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Dinas PPK & UKM Kabupaten Soppeng

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

BELANJA DAERAH 4,322,351,571 5,028,699,045 3,759,588,620 4,108,632,357 6,066,029,052 4,096,650,737 4,679,078,134 3,651,808,527 3,961,266,829 5,865,326,685 94.78 93.05 97.13 96.41 96.69 348,735,496 353,735,190

Belanja Tidak Langsung 1,810,419,156 2,107,844,045 2,094,203,020 2,090,878,357 2,275,390,052 1,863,245,396 1,974,411,155 1,995,693,597 2,055,468,678 2,271,856,543 102.92 93.67 95.30 98.31 99.84 92,994,179 81,722,229

- Belanja Pegawai 1,810,419,156 2,107,844,045 2,094,203,020 2,090,878,357 2,275,390,052 1,863,245,396 1,974,411,155 1,995,693,597 2,055,468,678 2,271,856,543 102.92 93.67 95.30 98.31 99.84 92,994,179 81,722,229

Belanja Langsung 2,511,932,415 2,920,855,000 1,665,385,600 2,017,754,000 3,790,639,000 2,233,405,341 2,704,666,979 1,656,114,930 1,905,798,151 3,593,470,142 88.91 92.60 99.44 94.45 94.80 255,741,317 272,012,960

- Belanja Pegawai 57,100,000 88,900,000 91,630,000 168,850,000 93,025,000 42,800,000 81,884,000 91,630,000 168,250,000 93,025,000 74.96 92.11 100.00 99.64 100.00 7,185,000 10,045,000

- Belanja Barjas 933,582,415 1,671,955,000 1,457,767,500 1,483,816,680 1,608,961,655 758,292,091 1,547,403,329 1,448,496,830 1,382,013,151 1,507,037,342 81.22 92.55 99.36 93.14 93.67 135,075,848 149,749,050

- Belanja Modal 1,521,250,000 1,160,000,000 115,988,100 365,087,320 2,088,652,345 1,432,313,250 1,075,379,650 115,988,100 355,535,000 1,993,407,800 94.15 92.71 100.00 97.38 95.44 113,480,469 112,218,910

TOTAL BELANJA 4,322,351,571 5,028,699,045 3,759,588,620 4,108,632,357 6,066,029,052 4,096,650,737 4,679,078,134 3,651,808,527 3,961,266,829 5,865,326,685 94.78 93.05 97.13 96.41 96.69 348,735,496 353,735,190

Rata-Rata PertumbuhanUraian

Anggaran Pada Tahun Ke Realisasi Anggaran pada Tahun keRasio antara Realisasi dan anggaran Tahun

Ke

Page 25: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

25

2.4 TANGANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN PELAYANAN DINAS

PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SOPPENG

Faktor kunci keberhasilan selain dari unsur suatu organisasi, keberhasilan dan kegagalan

strategi organisasi, tetapi juga hasil pengembangan informasi yang diperoleh dari untuk

perencanaan strategis sebelumnya.

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan pada Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 2.3 Hasil telaahan struktur tata ruang wilayah Kabupaten Soppeng

No Rencana Struktur Ruang Struktur

Ruang Saat ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada

Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana Struktur Tata Ruang terhadap Kebutuhan

Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembagan

Pelayanan SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Rencana pembangunan terminal penumpang tipe C di Kecamatan Lalabata (lampiran III.3 RTRW)

Watansoppeng

Program pembangunan dan pengelolaan sarana distrubusi perdagangan

Ada Pengaruh terhadap pelayanan SKPD karena dapat mendukung dan memperlancar aktiftas perdagangan

Ada arahan lokasi pengembangan pelayanan, yakni Kecamatan Marioriawa, Kecamatan Lalabata, Kecamatan Marioriwawo, Kecamatan Liliriaja dan Kecamatan Lilirilau

2 Pembangunan terminal penumpang terdiri dari : 1. Terminal Cabenge di

Kecamatan Lilirilau 2. Terminal Takalala di

Kecamatan Marioriwawo 3. Terminal Batu-Batu di

Kecamatan Marioriawa 4. Terminal Tajuncu di

Kecamatan Donri-Donri 5. Terminal Ganra di Kecamatan

Ganra.

3 Rencana pembangunan terminal barang terdapat di Kecamatan Lilirilau.

Page 26: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

26

Tabel 2.4 Hasil telaahan pola tata ruang wilayah Kabupaten Soppeng

No Rencana Pola Ruang Pola Ruang Saat ini

Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada

Periode Perencanaan Berkenaan

Pengaruh Rencana

PolaTata Ruang terhadap

Kebutuhan Pelayanan SKPD

Arahan Lokasi Pengembagan

Pelayanan SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 1. Kawasan peruntukan industri sedang terdiri atas industri penggilingan padi tersebar di setiap Kecamatan, industri pemintalan sutra alam di Kecamatan Donri-donri dan industri tembakau di Kecamatan Lilirilau;

2. Peruntukan industri rumah tangga terdiri atas indusri pembuatan gula merah tersebar di Kecamatan Lalabata, Marioriwawo, Citta, Lilirilau, Donridonri, Marioriawa, industri pertenunan di Kecamatan Donri-Donri, Lilirilau, Marioriawa, Lalabata (lampiran 24 RTRW)

Kegiatan industri akan dipusatkan di Kecamatan Lalabata dimana lokasinya berbatasan langsung dengan Kecamatan Donri-Donri. Kawasan industri tersebut dapat dikatakan sebagai Kawasan Industri Soppeng (KISO) (bab V RTRW)

Program pengembangan dan peningkatan kemampuan teknologi IKM

Ada Pengaruh Positif terhadap pelayanan SKPD karena dapat mendukung pembangunan dan pengembangan sentra industri potensial (lampira 4.1)

Ada arahan layanan SKPD untuk lokasi pengembangan sentra industri potensial yakni Kecamatan Lalabata, Kecematan Lilrilau, Kecamatan Donri-Donri dan Kecamatan Marioriawa

2 Kawasan perdagangan skala kabupaten ditetapkan di Kawasan perdagangan Soppeng Kecamatan Lalabata dan kawasan perdagangan Cabenge Kecamatan Lilirilau; a. Kawasan perdagangan skala kecamatan

ditetapkan di TakalalaKecamatan Marioriwawo dan di Batu-Batu Kecamatan Marioriawa

b. Kawasan perdagangan skala kabupaten ditetapkan di Kawasanperdagangan Soppeng Kecamatan Lalabata dan kawasanperdagangan Cabenge Kecamatan Lilirilau;

c. Kawasan perdagangan skala kecamatan ditetapkan di TakalalaKecamatan Marioriwawo dan di Batu-Batu Kecamatan Marioriawa.(lampiran 27 RTRW)

Kawasan perdagangan yang secara sporadis di Kota Cabenge Kecamatan Lilirilau.

Page 27: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

27

Tabel 2.5 Hasil analisis terhadap dokumen KLHS Kabupaten Soppeng

Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap pelayanan

SKPD

Catatan bagi Perumusan Program dan Kegiatan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk pembangunan

Beban volume sampah yang diproduksi penduduk Kabupaten Soppeng sebesar 5.710 m3/hari. Dari produksi sampah tersebut yang mampu diangkut oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Soppeng baru 23.86%, sedangkan 32% belum terangkut. Masalah utama sektor persampahan di Kabupaten Soppeng adalah masih rendahnya kesedaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik dan benar disamping itu kemampuan pengelolaan sampah oleh Dinas Kebersihan dan pertamanan kabupaten Soppeng belum memadai sesuai dengan produksi sampah di kabupaten Soppeng.

- Pemasaran produk lokal masih kurang

- Masih terbatasnya lapangan kerja

- Masih rendahnya skill tenaga kerja terhadap kebutuhan pasar

- Rendahnya penanaman modal - Masih rendahnya daya saing

produk UMKM di pasar nasional

Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan akan menambah timbulan sampah, menambah produksi air limbah akibat aktifitas di Pasar dan pusat perdagangan. Penyediaan sarana tempat pembuangan sampah terpadu pada pasar akan meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan pasar.

2 Perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup

Upaya pencapaian ketahanan pangan tidak dapat mengandalkan peningkatan produksi, penganekaraman/diversifikasi pangan merupakan salah satu upaya lainnya. Dari sisi produksi, diversifikasi adalah salah satu cara mengurangi resiko akibat perubahan iklim dan kondusif untuk mendukung perkembangan industri berbasis usaha lokal. Dari segi konsumsi, diversifikasi pangan memberikan banyak alternative pangan untuk mewujudkan Pola Pangan Harapan (PPH). Berdasarkan data analisis situasi konsumsi pangan di Kab. Soppeng pola konsumsi energi pangan padi-padian di Kab. Soppeng adalah 1072.7 kkal/kapita/hari melebihi konsumsi energi ideal tahun 2020 yaitu 1.000 kkal/kapita/hari. Sehingga diperlukan adanya upaya sosialisasi/pengenalan alternatif-alternatif pangan local seperti umbi-umbian, pangan hewani , dll.

Masih lemahnya pembinaan bagi pelaku UMKM

3 Kinerja layanan/jasa ekosistem Pembinaan dan Pemberdayakan

koperasi UMKM untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan

4 Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam

Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembang secara merata

5 Tingkat kerentanan dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim

6 Tingkat ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati

Analisis lingkungan internal dan eksternal dilakukan menjadi landasan kritis dalam

merancang strategi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng. Hal

ini dilakukan melalui metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunitis and Threats).

a. Kekuatan (STRENGTHS)

1. Potensi pemanfaatan teknologi dan informasi bagi pengembangan Koperasi, UMKM,

Industri dan Perdagangan

Page 28: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

28

2. Potensi pelaku usaha Koperasi, UMKM, industry dan perdagangan dari segi kuantitatif

cukup besar

3. Adanya regulasi bagi Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

b. Kelemahan (WEAKNESSES)

1. Kurangnya partisipasi anggota terhadap pengembangan koperasi

2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang koperasi

3. Terbatasnya kemampuan pelaku usaha Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan

dalam mengakses permodalan, memanfaatkan peluang asar dan kemampuan SDM

4. Terbatasnya daya saing produk KUMKM dan usaha industry

5. Belum adanya sistem informasi dan data base Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan

6. Terbatasnya kewenangan dalam upaya menanggulangi terjadinya gejolak harga dan

kelangkaan bahan pokok

c. Peluang (OPPORTUNITIES)

1. Berkembangnya industri lokal sebagai daya tarik wisata

2. Tersedianya perbankan dan lembaga keuangan non bank sebagai sumber permodalan

3. Terbukannya Akses jaringan Internet untuk promosi Koperasi, UMKM, Perindustrian dan

Perdagangan

4. Posisi Kabupaten Soppeng sebagai jalur antar propinsi dan penghubung tiga

Kabupaten/Kota sangat potensial untuk pengembangan perdagangan

d. Ancaman (THREATS)

1. Lemahnya penegakan hukum (low enforcement)

2. Globalisasi dan perdagangan bebas

3. Tingginya pertumbuhan took modern di Kabupaten Soppeng

4. Terbukanya impor bagi beberapa jenis bahan pokok

5. Terbatasnya infrastruktur ekonomi

Page 29: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

29

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAAN TUGAS DAN FUNGSI

Penyusunan Rencana strategis (Renstra) Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 terlebih dahulu perlu digali permasalahan-permasalahan yang

terjadi yang dirumuskan menjadi isu strategis. Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati

untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu strategis

diidentifikasi dari berbagai sumber antara lain diangkat dari situasi dan kondisi ekonomi saat ini serta

kemungkinan kondisi dimasa datang. Penentuan isu strategis melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng yang berkaitan dengan pelayanan bidang

Koperasi, UMKM, Industri dan perdagangan teridentifikasi permasalahan yaitu sebagai berikut :

1. Belum optimalnya pemahaman masyarakat terhadap berbagai regulasi yang berkaitan dengan

Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

2. Belum optimal dan konsisten terhadap penegakan hukum terkait perdagangan

3. Kurangnya frekwensi tingkat pengawasan barang jasa yang beredar

4. Keterbatasan anggaran bagi pemerintah daerah untuk memiliki alat tera/alat meterologi

5. Kurangnya tenaga auditor koperasi dan tenaga penyuluh industri

6. Terbatasnya daya saing produk KUKM dan Industri

7. Kurangnya partisipasi anggota terhadap pengembangan koperasi

8. Kurangnya monitoring, evaluasi dan pelaporan bagi aparatur pembina koperasi terhadap kondisi

perkoperasian di Kabupaten Soppeng

Adapun identifikasi permasalahan sebagaimana tersebut diatas sangat dipengaruhi serta

memiliki korelasi dengan lingkungan eksternal sebagaimana tabel di bawah ini :

Page 30: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

30

Tabel 3.1.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi

Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng Propinsi Sulawesi Selatan

No Aspek Kajian Capaian/ kondisi saat ini

Standar yang

digunakan

Faktor yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan

SKPD Internal (Kewenangan SKPD)

Eksternal (Diluar kewenangan SKPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 koperasi aktif 90.76% 98.00% ✓ Kurangngya jumlah dan kualitas SDM tenaga pembina koperasi

✓ Kurangnya regulasi sektor ekonomi untuk mendorong kegiatan usaha koperasi

✓ Kurangnya Jumlah kualitas SDM tenaga penyuluh koperasi

✓ sebanyak 22 koperasi selama 3 tahun berturut-turut tidak melaksanakan RAT

✓ Kurangnya partisipasi anggota terhadap pengembangan koperasi

✓ Kurangnya kesadaran pengurus dan anggota koperasi akan AD/ART Koperasi

✓ Koperasi sudah tidak memiliki potensi untuk dikembangkan

✓ Rendahnya peran aparat kecamatan dan desa/kelurahan dalam pembinaan Koperasi

✓ Kurangnya monitoring, evaluasi dan pelaporan bagi aparatur pembina koperasi terhadap kondisi perkoperasian di Kabupaten Soppeng

✓ Kurangngya jumlah dan kualitas SDM tenaga pembina koperasi

✓ Kurangnya regulasi sektor ekonomi untuk mendorong kegiatan usaha koperasi

✓ sebanyak 22 koperasi selama 3 tahun berturut-turut tidak melaksanakan RAT

2 Jumlah UKM Non BPR/LKM UKM

1550.00% 2.15% Kurangnya data yang akurat mengenai jumlah LKM dan di Kabupaten Soppeng

Belum adanya BPR di Kabupaten Soppeng karena koperasi belum memiliki modal membentuk BPR

Kurangnya data yang akurat mengenai jumlah LKM dan di Kabupaten Soppeng

3 Usaha Mikro dan Kecil

152.14% 65.00% Tidak adanya pendataan up to date mengaenai jumlah UMKM

Tingginya minat berusaha masyarakat

Belum dilakukannya kajian rantai nilai yang utuh dan integrasi mulai dari pengolahan, kreasi nilai, produksi dan distribusi produk (pemasaran)

4 Nilai Realisasi PMDN

85.40% 20.00% Kurangnya data yang akurat mengenai jumlah investasi disetiap sektor usaha

✓ Kurangnya kemitraan antara pelaku usaha dengan investor baik dari dalam daerah maupun investor luar daerah

Lemahnya tingkat kemitraan antara koperasi maupun pelaku UMKM dengan pihak dengan BUMN/BUMS maupun lembaga penyalur dana bantuan lainnnya

5 Volume usaha koperasi

68.75% 0.32% Kurangnya kuantitas dan kualitas SDM pembina koperasi

✓ Kurangnya modal usaha koperasi untuk mengembangkan usahanya

✓ Kurangnya minat dan kemampuan anggota

✓ Kurangnya monitoring, evaluasi dan pelaporan bagi aparatur pembina koperasi terhadap kondisi perkoperasian di Kabupaten Soppeng

Page 31: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

31

dan pengurus koperasi untuk mengembangkan usahanya selain dibidang usaha simpan pinjam

✓ Kurangnya kemitraan pengurus koperasi dengan lembaga penyalur dana bantuan untuk pengembangan usaha

✓ Kurangnya tenaga auditor koperasi

✓ Kurangnya TOT bagi aparatur pembina koperasi

No Aspek Kajian Capaian/

kondisi saat ini

Standar yang

digunakan

Faktor yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan

SKPD Internal (Kewenangan SKPD)

Eksternal (Diluar kewenangan SKPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

6 Koperasi Berprestasi

120.48% 83.00% ✓ Kurangngya jumlah tenaga pembina koperasi

✓ Kurangnya SDM tenaga pembina koperasi

✓ Kurangnya Jumlah kualitas SDM tenaga penyuluh koperasi

✓ Kurangnya pengetahuan pengurus koperasi mengenai manajemen pengelolaan koperasi

✓ Kurangnya kesadaran pengurus dan anggota koperasi akan AD/ART Koperasi

✓ Koperasi sudah tidak memiliki potensi untuk dikembangkan

✓ Kurangnya monitoring, evaluasi dan pelaporan bagi aparatur pembina koperasi terhadap kondisi perekonomian di Kabupaten Soppeng

✓ Kurangnya tenaga auditor koperasi

7 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

96.23% 12.74% ✓ Rendahnya penerapan sistem informasi manajemen dalam pembinaan dan pengembangan usaha perdagangan

✓ Kenaikan harga secara stimulant

✓ Kurangnya tenaga penera dan PPNS

✓ Tidak adanya alat meterologi atau UTTP untuk operasionalisasi alat ukur yang beredar

✓ Keterbatasan pendidikan pelaku perdagangan dalam mengakses jaringan informasi, modal, teknologi dan pasar;

✓ Menurunnya daya beli masyarakat

✓ Maraknya barang beredar ilegal dan kadaluarsa

✓ Belum optimal dan konsisten terhadap penegakan hukum terkait perdagangan

✓ Mayoritas pergerakan harga dan distribusi barang tidak dapat secara langsung dikontrol oleh pemerintah tetapi melalui mekanisme pasar

✓ Kurangnya frekwensi pengawasan barang jasa yang beredar

✓ Keterbatasan anggaran bagi pemerintah untuk memilki alat tera/meterologi

✓ Kurangnya kuantitas dan kualitas sarana prasarana perdagangan yang representative

8 Ekspor Bersih Perdagangan

616,136,990,

000

0.00% Tidak adanya data ekspor dan impor terkait layanan SKPD, data 4 tahun terakhir berasal dari Data Pengeluaran BPS

9 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal

450.72% 16.56% Kurangnya tenaga penera dan PPNS

Kurangnya sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Konsumen

Belum optimal dan konsisten terhadap penegakan hukum terkait perdagangan

Page 32: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

32

10 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

137.27% 7.54% Industri kreatif belum sepenuhnya dijadikan konsep yang utuh dalam pola pengembangan daerah

adanya laju pertumbuhan pengelolaan industri tembakau, industri makanan dan minuman dan industri rumah tangga lainnya di tahun 2014 dan 2015

Kurangnya tenaga penyuluh industri

11 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri

425.00% 0.52% Kurangnya tenaga penyuluh industri

tingginya minat wirausaha baru dalam mengembangkan usahanya, serta adanya bakat/ keterampilan masyarakat dalam membuat produk barang/ jasa yang dapat diterima masyarakat

Masih lemahnya kemampuan industri dan UMKM dalam desain kemasan yang menarik dan mampu mengarah pada pencitraan produk yang memilki nilai tambah baik dalam kapasitas maupun mutu produk

No Aspek Kajian Capaian/

kondisi saat ini

Standar yang

digunakan

Faktor yang mempengaruhi Permasalahan Pelayanan

SKPD Internal (Kewenangan SKPD)

Eksternal (Diluar kewenangan SKPD)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

12 Pertumbuhan Industri

8.23% 4.01% ✓ Kurangnya data akurat mengenai jumlah usaha industri di Kabupaten Soppeng

✓ Kurangnya kuantitas dan keterbatasan kualitas SDM tenaga penyuluh industri

✓ Rendahnya kemampuan pelaku usaha industri dalam memanfaatkan potensi yang ada

✓ Ketersediaan bahan baku yang tidak berkesinambungan (musiman)

✓ Kurangnya alat/mesin teknologi pengolah usaha industry

✓ Kurangnya daya tarik konsumen terhadap produk hasil olahan industri disebabkan kemasan produk yang kurang menarik

✓ Kurangnya pelatihan industri rumah tangga berbagai jenis olahan produk

✓ Kurangnya bantuan pengemasan bagi pelaku usaha industry

✓ Belum optimalnya dukungan anggaran

✓ Belum optimalnya pemahaman pelaku usaha maupun wirausaha baru mengenai regulasi terkait mekanisme mendapatkan bantuan usaha baik modal maupun bantuan peralatan

✓ Kurangnya sentra industri potensial yang mengarah pada terbentuknya kawasan industry

13 Cakupan bina kelompok pengrajin

2067.00% 16.56% Keterbatasan jangkauan pelayanan pembinaan industri

Kurangnya alat/mesin teknologi pengolah usaha industri

Pembangunan kemitraan dan pemasaran serta Inovasi dan adopsi teknologi dalam rangka pengembangan disain produk masih kurang

Page 33: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

33

Tabel 3.1.2 Identifikasi Isu-Isu Strategis

(Lingkungan Eksteral)

No Isu Strategis

Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-Lain

1.

2.

3.

Komitmen bersama tentang pengembangan koperasi di tingkat dunia Dimulainya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) Pelemahan nilai ekonomi global

Lahirnya UU Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian UU Nomor 01 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro Pengaturan tentang waralaba Kenaikan BBM dan LPG Tingginya harga beberapa bahan pokok Merosotnya nilai tukar rupiah

Maraknya toko modern Adanya keinginan untuk membubarkan koperasi Menurunnya daya saing produk lokal Menurunnya daya beli masyarakat Maraknya barang illegal dan kadaluarsa

3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

TERPILIH

Visi Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 adalah : “Pemerintahan yang melayani dan

lebih baik”.

Dalam mencapai Visi tersebut dituangkan dalam misi yang terkait dengan pembangunan

ekonomi terdapat Misi ke empat yaitu : “Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang

nyaman dan terdepan dalam investasi”.

Page 34: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

34

Adapun TUJUAN RPJMD yang ingin dicapai terkait tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng yaitu :

1. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

2. Meningkatkan daya saing investasi dan iklim bisnis

3. Meningkatkan produktivitas dan daya saing produk industri, koperasi, usaha kecil dan usaha

menengah daerah dalam perdagangan

Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan

Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : “ Kabupaten Soppeng yang lebih Baik”

No. Misi dan Program KDH

Wakil KDH Terpilih Permasalahan Pelayanan

Faktor

Penghambat Pendorong

MISI 9 : Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi

1. 2. 3.

Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Menengah, Usaha Kecil, dan Usaha Mikro (UMKM) Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan Program Pengembangan dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kecil Menengah

1. Industri kreatif belum sepenuhnya dijadikan konsep yang utuh dalam pola pengembangan daerah

2. Pembangunan kemitraan dan

pemasaran serta Inovasi dan adopsi teknologi dalam rangka pengembangan disain produk masih kurang

3. Masih lemahnya kemampuan

industri dan UMKM dalam desain kemasan yang menarik dan mampu mengarah pada pencitraan produk yang memilki nilai tambah baik dalam kapasitas maupun mutu produk

4. Belum dilakukannya kajian rantai nilai yang utuh dan integrasi mulai dari pengolahan, kreasi nilai, produksi dan distribusi produk (pemasaran)

5. Belum optimal dan konsisten terhadap penegakan hukum

✓ Belum optimalnya dukungan anggaran terkait industri

✓ Lemahnya kemitraan berusaha

dan rendahnya SDM pelaku usaha dalam mengakses bantuan permodalan

✓ Kurangnya bantuan

pengemasan bagi pelaku usaha industri

✓ Kurangnya sinergitas antar SKPD dengan stakeholder lainnya

✓ Rendahnya kesadaran hukum

pelaku usaha

✓ Adnya peningkatan alokasi anggaran belanja APBD maupun dana Dekonsentrasi, DBH-CHT kegiatan industri dan perdagangan

✓ Fasilitasi promosi bagi produk

industri maupun UMKM ✓ Terjalinnya kemitraan dengan

BUMN/BUMS

✓ Potensi produk unggulan Kabupaten Soppeng

✓ Ketersediaan Sumber Daya Alam

yang potensial bagi indsustri dan UMKM

✓ Peningkatan kesadaran hukum melalui sosialisasi

Page 35: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

35

terkait perdagangan dan perlindungan konsumen

3.3 TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN DAN RENSTRA DINAS YANG MEMBIDANGI

PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, KOPERASI DAN UMKM PROVINSI

Pada dasarnya, penetapan Rencana Strategis Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi UKM Kabupaten Soppeng merupakan bentuk pengembangan dari Visi dan Misi Kabupaten

dan telah diselaraskan dengan Resntra Kementerian maupun Renstra yang membidangi

Perdagangan, perindustrian, Koperasi dan UKM Provinsi.

Faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra

Kementerian Koperasi dan UMKM, Perindustrian dan Perdagangan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Permasalahan pelayanan SKPD berdasarkan Renstra K/L beserta faktor penghambat dan

Pendorong keberhasilan penanganannya Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

RENSTRA KEMENTERIAN PERDAGANGAN 2015-2019 Visi Kementerian Perdagangan : “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong"

Misi

1. Meningkatkan pertumbuhan kinerja perdagangan luar negeri yang berkelanjutan

2. Meningkatkan perdagangan dalam negeri yang bertumbuh dan berkualitas 3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik di sektor perdagangan

No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan

Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

Page 36: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

36

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Meningkatnya pertumbuhan ekspor Barang Non Migas yang bernilai tambah dan jasa Meningkatnya pengamanan perdagangan dan kebijakan Nasional Meningkatnya diversifikasi Pasar dan Produk Ekspor Meningkatnya promosi Citra Produk Ekspor Meningkatnya efektivitas pengelolaan impor Meningkatnya pertumbuhan PDB sektor perdagangan dan meningkatnya konektivitas distribusi dan logistik nasional Meningkatnya konsumsi rumah tangga nasional terhadap Produk dalam Negeri dam/atau menurunnya impor barang konsumsi Meningkatnya pemanfaatan Pasar Berjangka komoditi, SRG dan Pasar Lelang Memperkecil kesenjangan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting antar daerah, stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting Meningkatnya pemberdayaan konsumen, standarisasi, pengendalian mutu, Tertib ukur dan pengawasan barang dan jasa Meningkatnya pelayanan dan kemudahan berusaha Meningkatnya dukungan kinerja layanan public Terwujudnya sistem informasi perdagangan yang terintegrasi Meningkatnya kualitas kebijakan dan regulasi berbasis kajian

✓ Tidak adanya alat tera UTTP

✓ Tidak adanya sumber daya aparatur berpendidikan Pengamat Penera, Penera dan Ahli Penera

✓ Rendahnya frekwensi tingkat pengawasan dibidang perdagangan

✓ Banyaknya jenis barang/jasa yang harus diawasi dengan jumlah aparatur yang sangat terbatas

✓ Belum adanya tempat pemasaran khusus untuk spesifik produk industri local

✓ Terbatasnya sarana perdagangan yang representative

✓ Kesiapan produk lokal menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

1.

2.

3.

4.

Keterbatasan anggaran Keterbatasan sumber daya manusia aparatur Masih lemahnya daya saing produk yang dihasilkan IKM yang tidak mampu bersaing dengan produk indsutri luar disebabkan masih lemahnya kemampuan dalam mendesain produk yang berkualitas utamanya dari segi kemasan yang menarik dan dapat mengarah pada pencitraan produk Kurangnya monitiring dan evaluasi pemasaran hasil perdagangan khususnya terhadap usaha binaan

1.

2.

3.

4.

Tersedianya anggaran pendukung pengembangan perdagangan baik melalui dana APBN maupun dana DAK Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan publik yang memadai dan tertelusur Tersedianya regulasi yang mendukung penanganan bidang perdagangan Tersedianya data/informasi sarana dan prasarana perdagangan

RENSTRA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2015-2019 Visi Kementerian Perindustrian : “Indonesia menjadi Negara Industri yang berdaya saing dengan struktur industri yang kuat berbasiskan sumber daya alam dan berkeadilan"

Misi 1. Memperkuat dan memperdalam struktur Industri Nasional untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju

dan berwawasan lingkungan 2. Meningkatkan nilai tambah di dalam negeri melalui pengelolaan sumber daya industri yang berkelanjutan dengan meningkatkan

penguasan teknologi dan inovasi 3. Membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja 4. Pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional

No Sasaran Jangka Menengah Renstra K/L Permasalahan

Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

Page 37: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

37

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional Meningkatnya penguasaan pasar Dalam dan Luar negeri Meningkatnya penyebaran dan pemerataan industri Meningkatnya peran IKM dalam perekonomian nasional Meningkatnya pengembangan inovasi dan penguasaan teknologi Meningkatnya penyerapan tenaga kerja disektor industri Menguatnya struktur industri Tersusunnya kebijakan pembangunan industri searah dengan ideologi TRISAKTI dan Agenda Prioritas Presiden (NAWA CITA) Meningkatnya daya saing industri melalui pengembangan standarisasi industri Meningkatnya investasi sektor industri melalui fasilitasi pemberian insentif fiskal dan non fiscal Meningkatnya penggunaan produk dalam negeri Meningkatnya kualitas pelayanan dan informasi public Meningkatnya ketahanan industri melalui pemberian fasilitasi Meningkatnya ketersediaan infrastruktur industri untuk mendukung pertumbuhan industri nasional Tumbuhnya industri strategis berbasis sumber daya alam (nikel, tembaga, migas) Meningkatnya kompetensi tenaga kerja industri melalui pendidikan dan pelatihan Meningkatnya ketersediaan lembaga pendidikan dan pelatihan bagi SDM industry Meningkatnya ketersediaan data sektor industri melalui penyelenggaraan sistem informasi industri nasional

Keterbatasan daya saing produk Kurangnya pemahaman tentang regulasi pemberian bantuan peralatan industri bagi IKM Masih rendahnya daya saing produk IKM di pasar nasional, Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembang secara merata Masih lemahnya pembinaan bagi pelaku IKM

1.

2.

Keterbatasan anggaran sehingga harus bisa mengefisienkan penggunaan anggaran pada kegiatan-kegiatan tertentu Keterbatasan sumber daya manusia Keterbatasan alat pendukung industri dalam mengembangkan inovasi dan produktivitas industri

1.

2.

3.

Adanya komitmen pengembangan Industri Potensi alam daerah mendukung pertumbuhan industri Koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dengan pemerintah Tingkat Propinsi dalam hal kegiatan pembinaan industri

RENSTRA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI SELATAN 2013-2018

Visi Kementerian Perdagangan : “Terdepan Penggerak Perekonomian Sulawesei Selatan"

Misi 1. Menumbuhkan wirausaha baru Industri Mikro, yang berbasis pedesaan dan urban pertokoan serta industri kecil berbasis perguruan

tinggi/SMK 2. Menumbuhkan industri menengah di 24 Kabupaten/Kota, berdasarkan kompetensi inti industri daerah 3. Meningkatkan daya saing, melalui penguatan inovasi dan difusi teknologi disepanjang rantai nilai (value chain), khususnya produk

unggulan daerah 4. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri serta mengendalikan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat 5. Meningkatkan kinerja ekspor dan pengendalian impor serta membuka hubungan kerjasama perdagangan internasional 6. Mewujudkan penerapan metrologi legal, guna terciptanya kepastian hukum dan perlindungan baik konsumen maupun produsen 7. Meningkatkan kualitas SDM pelaku usaha, melalui layanan informasi dan konsultasi secara terpadu 8. Meningkatkan kualitas SDM aparatur dalam rangka mewujudkan pelayanan yang akuntabel

Page 38: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

38

No Sasaran Jangka Panjang Renstra

K/L Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Meningkatnya produksi dan produktivitas industri berbasis sumber daya lokal (1) Tumbuh dan berkembangnya sentra industri kecil di pedesaan (2) Meningkatnya kapasitas teknologi dan sistem produksi (3) Lancarnya distribusi barang dan terkendalinya inflasi (4) Meningkatnya volume dan nilai ekspor serta terkendalinya barang impor (5) Meningkatnya negara tujuan ekspor (6) Terciptanya perlindungan konsumen dan kepastian hukum produsen serta keamanan barang beredar (7) Meningkatkan kemampuan SDM pelaku usaha dalam aspek teknologi, manajerial dan kewirausahaan serta kelembagaan usaha (8) Terwujudnya kelembagaan dan tata laksana pelayanan yang kuat, dan aparatur yang berdaya guna serta pelaporan dan pengelolaan keuangan yang akuntabel (9)

✓ Belum adanya sistem informasi dan data base industri dan perdagangan

✓ Terbatasnya kewenangan dalam upaya menanggulangi terjadinya gejolak harga dan kelangkaan bahan pokok

✓ Maraknya barang illegal dan kadaluarsa

✓ Kabupaten Soppeng belum memiliki alat tera/alat meterologi

✓ Belum optimalnya perlindungan konsumen

✓ Kabupaten Soppeng belum memiliki alat tera/alat meterologi

1. 2. 3. 4.

Kurangnya tenaga aparatur Keterbatasan anggaran Kurangnya monitiring dan evaluasi pemasaran hasil perdagangan khususnya terhadap usaha binaan Belum adanya asosiasi antar pedagang

1. 2. 3. 4.

Dukungan anggaran dari pemerintah propinsi maupun pemerintah Pusat Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan publik yang memadai dan tertelusur Terbukannya Akses jaringan Internet untuk promosi Perdagangan Posisi Kabupaten Soppeng sebagai jalur antar propinsi dan penghubung tiga Kabupaten/Kota sangat potensial untuk pengembangan perdagangan

RENSTRA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM 2015-2019

Visi Kementerian Koperasi dan UMKM : “Menjadi Kementerian yang Kredibel Guna mewujudkan Koperasi dan UMKM yang tangguh dan Mandiri sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional"

Misi 1. Memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional melalui perumusan kebijakan nasional 2. Pengkoordinasian perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kebijakan pemberdayaan di bidang koperasi dan UMKM 3. Peningkatan sinergi dan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam rangka meningkatkan produktivitas, daya saing dan

kemandirian koperasi dan UMKM secara sistematis, berkelanjutan dan terintegrasi secara nasional

Page 39: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

39

No Sasaran Jangka Menengah

Renstra K/L Permasalahan Pelayanan

SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Peningkatan jumlah dan peran Koperasi dan UMKM dalam perekonomian Nasional Peningkatan pemberdayaan Koperasi dan UMKM Peningkatan Daya Saing Peningkatan Produksi dan Pemasaran Produk UsahaKecil dan Menengah Nasional Penyediaan Akses Pembiayaan KUMKM Pengembangan wirausaha Koperasi dan UKM Perbaikan iklim usaha yang lebih berpihak pada KUMKM

1. Kurangnya kemampuan koperasi dan UMKM untuk mengembangkan usahanya

2. Masih ada koperasi selama 3 tahun berturut-turut tidak melaksanakan RAT

3. Keterbatasan jangkauan pelayanan, fasilitasi dan pembinaan KUMKM

1.

2.

3.

Keterbatasan anaggaran Kurangnya tenaga auditor koperasi Belum diketahuinya data seluruh potensi KUMKM

1.

2.

Adanya komitmen pengembangan KUMKM Adanya kesesuaian program dengan kementerian Koperasi dan UMKM

RENSTRA DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI SELATAN 2013-2018

Page 40: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

40

Visi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Selatan “Menjadikan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) sebagai pilar utama perekonomian Sulawesi Selatan Tahun 2018"

Misi

1. Memberdayakan koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUMKM) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah kemiskinan dalam rangka mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai pilar utama pembangunan nasional dan simpul jejaring akselerasi perekonomian masyarakat

2. Memberdayakan Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) untuk menjadi tumpuan harapan hidup, mempunyai kebanggaan dengan menjalankan usaha sesuai dengan aturan agar menjadi lebih produktif

No Sasaran Jangka Menengah

Renstra K/L Permasalahan Pelayanan

SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Meningkatnya jumlah koperasi dan UMKM yang terfasilitasi sarana dan prasarana (mandiri) Meningkatkan jumlah produk baru yang terfasilitasi perizinan Meningkatnya jumlah wirausaha baru Meningkatnya jumlah koperasi aktif Meningkatnya jumlah koperasi skala besar Meningkatnya jumlah usaha menengah menjadi usaha besar Meningkatnya jumlah usaha kecil menjadi usaha menengah Meningkatnya jumlah koperasi dan UMKM yang dapat mengakses lembaga keuangan Meningkatnya jumlah pengelola koperasi dan UMKM yang terfasilitasi Diklat tehnis

✓ Tidak adanya pendataan jumlah UMKM secara up to date

✓ Keterbatasan jangkauan pelayanan, fasilitasi dan pembinaan KUMKM

1. Keterbatasan anaggaran 1 Adanya komitmen pengembangan KUMKM

2.

3.

Kurangnya kesadaran anggota untuk mengembangkan usaha koperasi Belum diketahuinya data seluruh potensi KUMKM

2 Adanya kesesuaian program dengan kementerian Koperasi dan UMKM

Page 41: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

41

3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

STRATEGIS

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif,

efektif, efisien, berkelanjutan dan berawawasan lingkungan, berbasis perdagangan jasa dan industri

kreatif.

Adapun peran yang berkenaan dengan pengaturan ruang bagi kepentingan Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM yang harus selaras dengan pengembangan pembangunan dimasa

mendatang, secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. RTRW berperan dan berfungsi sebagai :

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Soppeng berperan sebagai alat untuk mewujudkan

keseimbangan pembangunan antar wilayah dan kesinambungan pemanfaatan ruang di

Kabupaten Soppeng.

Kebijakan kawasan strategis kota terdri atas:

Kawasan peruntukan industri meliputi:

a. Kawasan peruntukan industri sedang;

1. Kawasan peruntukan industri penggilingan padi ditetapkan di sebagian wilayah

Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah

Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Ganra, sebagian wilayah

Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah

Kecamatan Marioriawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;

2. Kawasan peruntukan industri pemintalan sutera alam ditetapkan di sebagian wilayah

Kecamatan Donri-donri;

3. Kawasan peruntukan industri pengolahan ikan ditetapkan di sebagian wilayah

Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah

Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Ganra, sebagian wilayah

Kecamatan Liliriaja, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian wilayah

Kecamatan Marioriawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau; dan

4. Kawasan peruntukan industri pengolahan tembakau ditetapkan di sebagian wilayah

Kecamatan Lilirilau.

b. kawasan peruntukan industri rumah tangga merupakan kawasan aglomerasi

industri rumah tangga, terdiri atas

1. Kawasan peruntukan industri pembuatan gula merah ditetapkan di sebagian wilayah

Kecamatan Citta, sebagian wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah

Page 42: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

42

Kecamatan Marioriwawo, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian

wilayah Kecamatan Marioriawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Lilirilau;

2. Kawasan peruntukan industri pertenunan sarung sutera ditetapkan di sebagian

wilayah Kecamatan Lalabata, sebagian wilayah Kecamatan Donri-donri, sebagian

wilayah Kecamatan Marioriawa, dan sebagian wilayah Kecamatan Lalabata.

Tabel 3.4.1

Permasalahan pelayanan Dinas PPK & UKM berdasarkan telaahan RTRW beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

No Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas

dan Fungsi SKPD Permasalahan Pelayanan

SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Rencana pembangunan terminal penumpang tipe C di Kecamatan Lalabata (lampiran III.3 RTRW)

Kurangnya kuantitas dan kualitas sarana prasarana perdagangan yang representatif

✓ Belum optimalnya pengelolaan terminal penumpang yang berada dilokasi pasar

✓ Terbatasnya sarana angkutan

umum untuk menjangkau jauhnya jarak keterjangkauan masyarakat dalam mengakses transaksi perdagangan

Terminal penumpang dan pasar tradisional pada umumnya berada pada lokasi yang sama

2 Pembangunan terminal penumpang terdiri dari : 1. Terminal Cabenge di Kecamatan Lilirilau 2. Terminal Takalala di Kecamatan Marioriwawo 3. Terminal Batu-Batu di Kecamatan Marioriawa 4. Terminal Tajuncu di Kecamatan Donri-Donri 5. Terminal Ganra di Kecamatan Ganra.

3 Rencana pembangunan terminal barang terdapat di Kecamatan Lilirilau.

4 Kawasan perdagangan skala kabupaten ditetapkan di Kawasan perdagangan Soppeng Kecamatan Lalabata dan kawasan perdagangan Cabenge Kecamatan Lilirilau; a. Kawasan perdagangan skala kecamatan

ditetapkan di Takalala Kecamatan Marioriwawo dan di Batu-Batu Kecamatan Marioriawa.

b. Kawasan perdagangan skala kabupaten ditetapkan di Kawasan perdagangan Soppeng Kecamatan Lalabata dan kawasan perdagangan Cabenge Kecamatan Lilirilau;

c. Kawasan perdagangan skala kecamatan ditetapkan di Takalala Kecamatan Marioriwawo dan di Batu-Batu Kecamatan Marioriawa. (lampiran 27 RTRW)

5 1. Kawasan peruntukan industri sedang terdiri atas industri penggilingan padi tersebar di setiap Kecamatan, industri pemintalan sutra alam di Kecamatan Donri-Donri dan industri tembakau di Kecamatan Lilirilau;

2. Peruntukan industri rumah tangga terdiri atas indusri pembuatan gula merah tersebar di Kecamatan Lalabata, Marioriwawo, Citta, Lilirilau, Donri-Donri, Marioriawa, industri pertenunan di Kecamatan Donri-Donri, Lilirilau, Marioriawa, Lalabata (lampiran 24 RTRW)

✓ Kurangnya pelatihan industri rumah tangga berbagai jenis olahan produk

✓ Kurangnya sentra industri

potensial yang mengarah pada terbentuknya kawasan industri

✓ Kurangnya asosiasi antara sesama pelaku usaha sejenis maupun berbeda jenis produk sehingga membatasi terbentuknya sentra industri dan kawasan industri

✓ Kecenderungan prilaku masyarakat untuk mengikuti atau mencontoh tradisi berusaha untuk produk sejenis yang sudah menjadi trend dilingkungannnya sehingga dapat mengarah pada terbentuknya sentra industri potensial

Page 43: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

43

2. Kajian Lingkungan Hidup Strategis :

Pelaksanaan KLHS adalah mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dan prinsip-

prinsip pembangunan berkelanjutan dalam draft RPJMD dan RTRW. Kajian ini menguraikan

pengaruh kebijakan, rencana dan/atau program terhadap pembangunan berkelanjutan di

Kabupaten Soppeng. Selain itu, kajian ini juga merumuskan alternatif penyempurnaan

kebijakan, rencana dan/atau program yang menmpertimbangkan dampak terhadap

pembangunan berkelanjutan.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan instrument pengendalian kerusakan

lingkungan hidup dan penguatan keberlanjutan pemanfaatan sumber daya alam.

Kajian Pengaruh Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten terhadap Isu

Pembangunan Berkelanjutan, dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

- Berdampak positif untuk mendukung kelompok usaha produksi pangan lokal

b. Program Pengembangan dan peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kecil Menengah

- Berdampak positif untuk mendukung kelompok usaha produksi pangan lokal

c. Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan

Dampak Positif Revitalisasi pasar tradisional

- Peningkatan infrastruktur di wilayah pedesaan

- Mendukung kemudahan pemasaran usaha produksi pangan lokal

- Alih fungsi lahan pertanian ke perdagangan dan jasa (ruko, toko, pasar,dll)

Dampak Negatif Revitalisasi pasar tradisional

- Penurunan kualitas lingkungan karena dapat menambah produksi air limbah akibat

aktifitas di Pasar dan pusat perdagangan

- Menambah banyaknya sampah yang tidak tertangani dari akibat negatif semakin

banyaknya timbunan sampah dari hasil aktifitas pasar.

Rekomendasi KLHS terhadap dampak negatif yang dapat muncul akibat program

pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan adalah :

Penyediaan sarana tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) pada pasar akan

meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan pasar. (Mitigasi dan Rekomendasi KLHS-RPJMD

2016-2021)

Page 44: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

44

Tabel 3.4.2 Permasalahan pelayanan Dinas PPK & UKM berdasarkan analisis KLHS

beserta faktor penghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

No Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi

SKPD Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Beban volume sampah yang diproduksi penduduk Kabupaten Soppeng sebesar 5.710 m3/hari. Dari produksi sampah tersebut yang mampu diangkut oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Soppeng baru 23.86%, sedangkan 32% belum terangkut. Masalah utama sektor persampahan di Kabupaten Soppeng adalah masih rendahnya kesedaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan baik dan benar disamping itu kemampuan pengelolaan sampah oleh Dinas Kebersihan dan pertamanan kabupaten Soppeng belum memadai sesuai dengan produksi sampah di kabupaten Soppeng.

- Pemasaran produk lokal masih kurang

- Masih terbatasnya lapangan kerja

- Masih rendahnya skill tenaga kerja terhadap kebutuhan pasar

- Rendahnya penanaman modal

- Masih rendahnya daya saing produk UMKM di pasar nasional

- Masih lemahnya pembinaan bagi

pelaku UMKM - Pembinaan dan Pemberdayakan

koperasi UMKM untuk menigkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan

- Industri berbasis sumberdaya lokal

belum berkembang secara merata

Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan akan dipertimbangkan sebaik-baiknya dalam proses pembangunannya karena dapat menambah timbulan sampah dan menambah produksi air limbah akibat aktifitas di Pasar dan pusat perdagangan.

Penyediaan sarana tempat pembuangan sampah terpadu pada pasar akan meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan pasar.

3.5 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

Setelah melakkan kajian terhadap kondisi permasalahan dari berbagai aspek

pembangunan Koperasi, UKM, perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Soppeng dapat

dirumuskan beberapa kebijakan serta isu strategis. Rumusan isu strategis ini menjadi bagian penting

dalam penyusunan RENSTRA Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten

Soppeng tahun 2016-2021.

Berdasarkan hasil metode Pembobotan dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria yang

telah ditetapkan, maka dapat diidentifikasi Isu strategis Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi

dan UKM Kabupaten Soppeng sebagai berikut :

1. Kesiapan produk lokal menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

2. Pemasaran produk lokal masih kurang

3. Masih rendahnya daya saing produk IKM di pasar lokal dan nasional,

4. Maraknya barang illegal dan kadaluarsa

5. Belum optimalnya perlindungan konsumen

Page 45: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

45

6. Masih lemahnya kemampuan industri dan UMKM dalam desain kemasan yang menarik dan

mampu mengarah pada pencitraan produk yang memilki nilai tambah baik dalam kapasitas

maupun mutu produk

7. Belum dilakukannya kajian rantai nilai yang utuh dan integrasi mulai dari pengolahan, kreasi

nilai, produksi dan distribusi produk (pemasaran)

8. Industri berbasis sumberdaya lokal belum berkembang secara merata

9. Masih lemahnya pembinaan bagi pelaku IKM

10. Adanya keinginan untuk membubarkan koperasi

11. Masih ada koperasi selama 3 tahun berturut-turut tidak melaksanakan RAT

Page 46: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

46

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 VISI dan MISI DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM KABUPATEN

SOPPENG

1. Visi

Sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

bahwa Pemerintah Kabupaten Soppeng telah menetapkan Visi pembangunan yaitu :

“Pemerintahan yang Melayani dan Lebih Baik”.

Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :

Pemerintah, dalam hal ini adalah Pemerintah Kabupaten Soppeng meliputi wilayah dan

seluruh isinya.

Melayani, bahwa Pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan terbaik melalui

pemenuhan kebutuhan hak lahir dan batin seluruh warganya

Lebih Baik, Menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian

sebelumya serta menjadi terobosan perubahan bagi pencapaian kinerja berikutnya.

“Pemerintahah yang melayani” bermakna bahwa dalam lima tahun kedepan kehadiran

pemerintah akan semakin signifikan dalam melayani rakyatnya. Hakekat kehadiran

pemerintahan adalah untuk melayani rakyatnya. Pemerintah tidak hadir untuk dilayani tetapi

untuk melayani. Kondisi yang hendak dicapai dengan pokok visi ini adalah terjadinya

peningkatan kinerja pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan petani dan kemajuan pertanian,

pendidikan yang unggul dan murah, pelayanan publik yang prima, pariwisata yang

berkembang, infratsruktur transportasi yang baik, tata kelola pemerintahan yang baik,

pelayanan kesehatan yang unggul dan murah, serta kehidupan beragama yang kondusif dan

tingginya partisipasi pemuda dan perempuan dalam pembangunan.

“Kabupaten Soppeng yang lebih baik” bermakna bahwa Kabupaten Soppeng akan

terakselerasi kemajuannya sehingga mencapai posisi sebagai daerah yang merupakan pilar

utama pembangunan Sulawesi Selatan.

Page 47: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

47

Sebagai salah satu perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi untuk

merealisasikan Visi dan Misi Pembangunan yang dimaksud, serta sebagai pedoman dalam

melaksanakan berbagai program dan kegiatan, maka Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng telah menetapkan :

Visi, yaitu : “Terciptanya Perdagangan yang Maju dan Berkeadilan, Industri yang

Unggul, Koperasi yang Sehat serta UMKM yang Mandiri di Kabupaten Soppeng Tahun

2021”

Adapun makna dari Visi tersebut adalah merupakan kemampuan untuk melihat

perkembangan yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan upaya untuk terus

melakukan pengembangan dan peningkatan baik kapasitas maupun kapabilitas seluruh

potensi Perdagangan Perindustrian Koprasi dan UKM agar memiliki daya saing yang kuat

dalam mengarungi persaingan pembangunan yang semakin ketat serta membekali diri

menghadapi Era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Penjabaran Visi diatas adalah sebagai berikut :

Tercipta, merupakan perwujudan dari suatu hasil kerja, daya upaya, inovasi dan kemampuan

untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak ada menjadi ada

Perdagangan, merupakan kegiatan ekonomi yang mengaitkan antara para produsen dan

konsumen dan sebagai bentuk kegiatan distribusi yang menjamin peredaran, penyebaran,

dan pemyediaan barang melalui mekanisme pasar

Maju dan berkeadilan, mengandung arti adanya kesamaan hak dalam hukum dan

pelayanan kemasyarakatan, keadilan dalam kemanfaatan hasil-hasil pembangunan serta

pemerintahan yang jujur, bersih, efisien dan efektif sebagai gambaran dari perkembangan

ekonomi perdagangan yangdilandasi dengan penegakan hukum.

Industri, adalah seluruh bentuk dari kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan baku dan

atau memanfaatkan sumber daya industri, sehingga dapat menghasilkan barang yang

memiliki nilai tambah atau manfaat yang lebih tinggi, termasuk juga jasa industri. (UU No. 3

Tahun 2014)

Unggul, Menjadi yang terbaik dan terdepan dengan mempertahankan pencapaian

sebelumnya serta menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi

kenyamanan dan kesejahteraan warga Kabupaten Soppeng

Page 48: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

48

Koperasi, adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang

berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Sebagai salah satu pelaku

ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha menggerakkan potensi

sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya.

Sehat, Suatu kondisi dimana kualitas kelembagaan Koperasi di Kabupaten Soppeng

terpelihara dengan baik, berjalan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah

tangganya demi mencapai tujuan pendirian koperasi.

UMKM, merupakan bentuk wirausaha sebagai kegiatan ekonomi rakyat dengan bidang

usaha yang secara mayoritas berskala mikro, kecil dan menengah dan perlu dilindungi untuk

mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Mandiri, wirausaha harus mampu hidup tanpa bergantung dengan orang lain, mampu

mengembangkan usahanya melalui kreatifitas dan inovasi serta dapat memberikan

keputusan terhadap suatu masalah dalam usahanya.

Keterkaitan antara Visi Pembangunan Daerah yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2016-2021

dengan Visi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Tahun 2016-2021, adalah sebagai

tabel berikut ini :

VISI RPJMD VISI RENSTRA

Pemerintahah yang melayani (1) dan Lebih Baik (2) Terciptanya Perdagangan yang Maju dan Berkeadilan, Industri yang Unggul, Koperasi yang Sehat serta UMKM yang Mandiri di Kabupaten Soppeng Tahun 2021

2. Misi

Untuk mewujudkan visi sebagaimana tersebut diatas maka misi yang di tetapkan adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan stabilisasi perdagangan

2. Mewujudkan industri yang mandiri dan kreatif

3. Menciptakan Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian

4. Menguatkan peranan UMKM sebagai pilar perekonomian

Keterkaitan antara Misi Pembangunan Daerah yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2016-2021

dengan Misi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Tahun 2016-2021, adalah

sebagai tabel berikut ini :

MISI RPJMD MISI RENSTRA

Page 49: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

49

Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro petani (1)

Mewujudkan industri yang mandiri dan kreatif (2)

Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi

Mewujudkan stabilisasi perdagangan(1) Menciptakan Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian (3) Menguatkan peranan UMKM sebagai pilar perekonomian (4)

4.2 TUJUAN dan SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN

KOPERASI DAN UKM KABUPATEN SOPPENG

Misi 1 : Mewujudkan stabilisasi perdagangan

Tujuan : Mewujudkan peningkatan kinerja perdagangan daerah, perlindungan konsumen, pengamanan perdagangan serta penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh

Indikator Tujuan Persentase tingkat ketersediaan barang kebutuhan pokok

Sasaran : 1. Peningkatan kinerja sektor perdagangan 2. Terciptanya tertib hukum, niaga, ukur bagi pelaku usaha dan konsumen

Indikator Sasaran 1 : - omzet perdagangan (Rp.Juta rupiah)

Indikator Sasaran 2 : - Persentase pedagang taat UUPK

Misi 2 : Mewujudkan industri yang mandiri dan kreatif

Tujuan : Mewujudkan industri lokal yang berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan nilai tambah industri, pengembangan industri kreatif dan perluasan pasar produk industri lokal

Indikator Tujuan : - Peningkatan Jumlah jenis industri kreatif yang bernilai tambah

Sasaran : Meningkatnya kemampuan teknologi dan mutu produk industri serta meningkatnya pemasaran produk industri

Indikator Sasaran : - Nilai poduksi IKM - Pertumbuhan sentra industri potensial

Misi 3 : Menciptakan Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian

Tujuan : Mewujudkan kelembagaan koperasi yang mampu mensejahterakan anggotanya

Indikator Tujuan : - Persentase Penguatan kelembagaan koperasi

Sasaran : Meningkatnya koperasi sehat berprestasi dan terwujudnya penguatan kelembagaan koperasi

Indikator Sasaran : - Persentase Koperasi Sehat

Misi 4 : Menguatkan peranan UMKM sebagai pilar perekonomian

Tujuan : Mengembangkan UMKM yang berkualitas, produktif dan berdaya saing sebagai penyangga perekonomian daerah

Indikator Tujuan : - Nilai Omzet Penjualan UMKM

Sasaran : Berkembangnya UMKM serta terjaganya pertumbuhan ekonomi

Page 50: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

50

Indikator Sasaran : - Nilai Produk UMKM

Misi -

Tujuan Meningkatkan Kinerja Aparatur

Indikator Tujuan Persentase Aparatur yang Berkinerja Sangat Baik

Sasaran 1. Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan

2. Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor

Indikator Sasaran - Persentasi Kepuasan Pegawai Terhadap pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan

- Persentase Sarana dan Prasarana Kantor Dalam Kondisi Baik

Dengan memperhatikan visi, misi serta kebijakan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

tersebut, maka yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Perinkop Kabupaten Soppeng adalah

sebagai berikut :

VISI MISI TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

Pemerintahan yang melayani dan lebih baik

Memantapkan arah kebijakan pertanian yang melayani dan pro-petani

1

Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

1

Meningkatnya kegiatan pengolahan hasil dari produk pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan (S3)

1

Modernisasi teknologi pengolahan dan pengemasan hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan sebagai bagian dari gerakan "petik-olah-jual"

Menjadikan Kabupaten Soppeng sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi

2

Meningkatkan daya saing investasi dan iklim bisnis

2

Meningkatnya jumlah investor yang tertarik berinvestasi (S33)

2

Promosi potensi dan pemberian insentif investasi

3

Meningkatkan produktivitas dan daya saing produk industri, koperasi, usaha kecil dan usaha menengah daerah dalam perdagangan

3

Meningkatnya daya saing produk koperasi, UKM, industri kecil dan industri rumah tangga dalam perdagangan (S35)

3

Pembinaan UKM dan revitalisasi gerakan koperasi/KUD

4

Meningkatnya kapasitas sarana/prasarana perdagangan bagi pelaku industri kecil dan rumah tangga, koperasi serta usaha kecil dan menengah (S36)

4

Penataan perdagangan daerah

Page 51: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

51

Page 52: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

52

Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng beserta indikator kinerjanya disajikan dalam tabel :

Tabel 4.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

TARGET KINERJA TUJUAN PADA TAHUN KE- SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Misi 1 : Mewujudkan stabilisasi perdagangan

Terwujudnya pengembangan akses pasar, daya saing, kinerja perdagangan daerah, perlindungan konsumen, pengamanan perdagangan serta penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh

Persentase tingkat ketersediaan barang kebutuhan pokok

100% 100% 100% 100% 100% 100%

Meningkatya kinerja sektor perdagangan

omzet perdagangan (Rp.Juta rupiah)

800,000

820,000

840,000

860,000

880,000

900,000

Terciptanya tertib hukum, niaga, ukur bagi pelaku usaha dan konsumen

Persentase pedagang taat UUPK

75,00% 77,00% 79,00% 81,00% 83,00% 85,00%

Misi 2 : Mewujudkan industri yang mandiri dan kreatif

Mewujudkan industri lokal yang berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan nilai tambah industri, pengembangan industri kreatif dan perluasan pasar produk industri lokal

Peningkatan Jumlah jenis industri kreatif yang bernilai tambah

8 jenis 9 jenis 10 jenis 11 jenis 12 jenis 13 jenis

Meningkatnya kemampuan teknologi dan mutu produk industri serta meningkatnya pemasaran produk industri

Peningkatan nilai produksi produk IKM (Rp.000)

72,996,345

80,996,345

89,996,345

99,996,345

110,996,345

122,996,345

Tumbuhnya sentra industri potensial

1 sentra 1 sentra 1 sentra 1 sentra 1 sentra 1 sentra

Page 53: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

53

TUJUAN INDIKATOR

TUJUAN

TARGET KINERJA TUJUAN PADA TAHUN KE- SASARAN

INDIKATOR SASARAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Misi 3 :Menciptakan Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian

Mewujudkan kelembagaan koperasi yang mampu mensejahterakan anggotanya

Persentase penguatan kelembagaan koperasi

32.76% 33.33% 33.89% 34.46% 35.02% 35,59%

Meningkatnya koperasi sehat berprestasi dan terwujudnya penguatan kelembagaan koperasi

Persentase Koperasi Sehat

48,86% 49,43% 50,00% 50,54% 51,09% 51,61%

Misi 4 : Menguatkan peranan UMKM sebagai pilar perekonomian

Mengembangkan UMKM yang berkualitas, produktif dan berdaya saing sebagai penyangga perekonomian daerah

Nilai investasi dan Modal UMKM

Rp. 1.461.657.373.272

Rp. 1.466.657.373.272

Rp. 1.471.657.373.272

Rp. 1.476.657.373.272

Rp. 1.481.657.373.272

Rp. 1.486.657.373.272

Berkembangnya UMKM serta terjaganya pertumbuhan ekonomi

Nilai produk UMKM (Rp.000)

52,235,

081

57,235,

081

62,235,

081

67,235,

081

72,235,

081

77,235,

081

Page 54: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

54

Page 55: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

55

4.3 STRATEGI dan KEBIJAKAN DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM

KABUPATEN SOPPENG

Strategi adalah cara yang ditempuh dalam rangka pencapaian Misi Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng yang diuraikan ke dalam kebijakan, program

dan kegiatan prioritas yang akan diimplementasikan dalam periode waktu tertentu.

Penetapan strategi diharapkan dapat menjadi arahan, pedoman dan dorongan bagi setiap

aktifitas aparatur Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng,

sehingga dapat membentuk satu kesatuan kesatuan gerak dan langkah bagi seluruh pelaksanaan

kegiatan dalam rangka mencapai tujuan guna mewujudkan Visi dan Misi Dinas Perdagangan

Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng. Strategi dan arah kebijakan dari setiap Misi

dapat disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Strategi dan arah kebijakan

Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- URUSAN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Misi 1 : Mewujudkan stabilisasi perdagangan

1. Meningkatnya akses pasar dan kualitas usaha

2. Peningkatan kinerja sektor perdagangan

a. Meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dengan mengupayakan tersedianya sarana perdagangan yang representatif

b. Mendorong terciptanya pengelolaan transparansi harga dan efisiensi distribusi

c. Meningkatkan pengamanan konsumsi barang

Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan

√ √ √ √ √ √

Pilihan Perdagangan

Peningkatan Pelayanan Perdagangan Dan Stabilisasi Harga Barang

√ √ √ √ √ √

Perlindungan Konsumen dan kemeterologian daerah

√ √ √ √ √

Misi 2 : Mewujudkan industri yang mandiri dan kreatif

Meningkatnya kemampuan teknologi dan mutu produk industri serta meningkatnya pemasaran produk industry

Meningkatkan kemampuan teknologi, desain dan inovasi produk, manajemen produksi, pemasaran, sentra industry serta industri kreatif yang bernilai tambah

Pengembangan desain, mutu dan kuantitas produk melalui sarana teknologi serta pelatihan industri dalam rangka pemanfaatan potensi daerah

√ √ √ √ √ √

Pilihan Perindustrian

Page 56: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

56

SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE- URUSAN

2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Misi 3 : Menciptakan Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian

Meningkatnya koperasi sehat dan berprestasi serta terwujudnya penguatan kelembagaan koperasi

Meningkatkan kontribusi dan peranan Koperasi terhadap perekonomian Kabupaten melalui melalui monitoring, evaluasi dana perkuatan serta pelatihan dan bimbingan teknis bagi Koperasi

Peningkatan pembinaan melalui sosialisasi Undang-Undang Perkoperasian, intensitas frekwensi pemantauan dana perkuatan koperasi dan pelatihan pengelolaan koperasi bagi pengurus, pengawas dan anggota koperasi

√ √ √ √ √ √

Wajib Koperasi

dan UMKM

Misi 4 : Menguatkan peranan UMKM sebagai pilar perekonomian

Berkembangnya UMKM Serta terjaganya pertumbuhan ekonomi

Penguatan UMKM melalui melalui peningkatan komptensi dan kualitas SDM jaringan usaha, perluasan aspek permodalan dan daya saing produk UMKM, serta Fasilitasi dan intermediasi pengembangan UMKM

Pengembangan usaha UMKM melalui fasiltiasi kemitraan pelaku UMKM dengan lembaga bantuan modal, promosi produk UMKM serta pemberian pelatihan keterampilan untuk pemberdayaan sumber daya

√ √ √ √ √ √

Wajib Koperasi

dan UMKM

Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi pengelolaan administrasi umum dan Keuangan

3. 1. Mengoptimalkan

Penggunaan Sistem Informasi dalam Rangka Dukungan Pelaksanaan Administrasi Umum dan Kepegawaian

2. Mengoptimalkan Fungsi Pengembangan Pegawai guna Memenuhi Kebutuhan SDN yang berkualitas melalui Pendidikan dan Pelatihan Bagi para Pegawai

3. Meningkatkan Penyelemgaraan layanan administrasi Keuangan dan Pelaporan Keuangan daPelaporan Kinerja

1. Peningkatan Pelayanan Kepegawaian

2. Peningktan Pengolaan Administrasi Keuangan

3. Pelakasanaan Pelatihan

√ √ √ √ √ √

Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor

4. 1. Mengoptimalkan

Pemenuhan Sarana dan Prasarana Perkantoran

2. Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana bagi pegawai

1. Pengadaan Sarana Perkantoran Sesuai Kebutuhan

2. Pemeliharaan Sarana Perkantoran

3. Infentarisasi Sarana dan Prasarana

√ √ √ √ √ √

Page 57: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

57

Misi 1 Mewujudkan stabilisasi perdagangan

Salah satu perwujudan Kabupaten Soppeng sebagai kota yang maju dan berkembang dalam jasa

dan perdagangan, ditunjukkan dengan bertambahnya sarana dan pelaku usaha yang bergerak

dibidang barang dan jasa. Pesatnya kegiatan ekonomi tersebut belum diimbangi oleh berbagai aspek

pendukung, diantaranya :

1) Masih beredarnya barang yang tidak sesuai standar nasional Indonesia

2) Masih ditemuinya penggunaan alat UTTP (Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya) yang

belum melaksanakan tera dan tera ulang

3) Belum adanya perlengkapan alat UTTP dan tenaga Penera, Pengamat Tera dan Ahli Tera di

Kabupaten Soppeng

4) Kurangnya kesadaran masyarakat tentang perlindungan konsumen.

5) Terjadinya gejolak harga dan kelangkaan bahan pokok

6) Beredarnya barang tiruan akibat minimnya pengetahuan pelaku usaha

7) Rendahnya informasi tentang peluang pasar

8) Berkembangnya bentuk-bentuk usaha perdagangan termasuk pasar-pasar modern

9) Masih belum optimalnya kemitraan antara pelaku usaha kecil dengan pengusaha besar

10) Belum adanya kesadaran dan kemampuan para pedagang untuk membentuk

komunitas/asosiasi

Dalam menyikapi kondisi tersebut, diperlukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan jaringan

kerja pada lembaga pemasok barang kebutuhan pokok, lembaga promosi produk ekspor, lembaga

sertifikasi Balai Uji Mutu Barang, asosiasi lainnya seperti Bulog, Pertamina, Kadin dan Aprindo.

Sedangkan dalam upaya meningkatkan pemasaran berkerjasama dengan Atase Perdagangan dan

Kementerian Perdagangan. Dalam rangka menghadapi globalisasi dengan adanya era MEA serta

mengantisipasi tingginya persaingan dibutuhkan produk yang dapat berdaya saing, memiliki

standarisasi dan bersinergi dengan lembaga jaringan.

Misi 2 Mewujudkan industri yang mandiri dan kreatif

Potensi Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Soppeng cukup banyak, produk yang dihasilkan

IKM sangat bervariasi jenis, bentuk serta kemasannya. Untuk meningkatkan daya saing produk di

pasaran dalam dan luar negeri diperlukan kreatifitas untuk menghasilkan inovasi baru dalam

menciptakan produk dan kemasan yang dapat memiliki daya jual sehingga mampu meningkatkan

omzet penjualan.

Page 58: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

58

Kondisi sentra industri potensial di Kabupaten Soppeng masih terbilang sangat sedikit. Sentra

industri yang ada, baik manejemen, nilai tambah produk maupun orientasi pasar masih sangat

lemah. Diharapkan agar melalui pembinaan dapat dibentuk 5 sentra indutri baru, yang kelak dapat

melahirkan sentra industri OVOP, klaster industri atau bahkan kawasan industri. Untuk mewujudkan

sasaran tersebut peran Pejabat Fungsional Penyuluh Perindag, konsultan industri (shindan shi)

maupun pendamping IKM sangat diperlukan.

Dalam mengelola kegiatan usahanya, pada umumya para pelaku IKM masih menggunakan

manajemen konvensional, sehingga dalam mengembangkan usahanya kurang professional.

Demikian juga dalam hal pemasaran, para pelaku IKM masih kurang menguasai strategi dalam

memasarkan produknya, dimana perkembangan metoda dan strategi pemasaran produk telah

berkembang sejalan dengan perkembangan informasi teknologi (IT) terutama kemajuan media

internet yang telah menjadi sarana untuk memasarakan produk IKM keseluruh dunia.

Beberapa produk hasil kreasi pelaku usaha di Kabupaten Soppeng telah banyak dikenal masyarakat

luar Kabupaten Soppeng dari barang kerajinan sampai kuliner. Dilain pihak produk yang dihasilkan

oleh pengusaha Kabupaten Soppeng sebenarnya lebih beragam tetapi belum banyak diketahui oleh

pasar. Hal ini dipnegaruhi oleh kurangnya promosi produk da nada beberapa produk yang tidak

menarik kemasannya serta mutu barang dagangan yang belum sesuai dengan keinginan pasar

dikarenakan inovasi usaha serta manajerial produksinya masih rendah.

Berdasarkan deskripsi potensi IKM Kabupaten Soppeng yang dipaparkan tersebut, maka diperlukan

upaya untuk meningkatkan daya saing industry sehingga IKM dapat maju dan menjadi pensuplay

kebutuhan baik dalam daerah maupun luar daerah. Dalam menghadapi era MEA serta untuk dapat

bersaing di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional harus dilakukan upaya peninngkatan

kemmapuan inovasi produk, manajemen dan pemasaran serta pemenuhan permodalan usaha.

Peningkatan kemampuan inovasi diperlukan dalam hal peningkatan mutu produk agar tercipta

produk yang berkualitas, desain produk yang sesuai dengan selera konsumen bervariasi dengan

mengandalkan kreatifitas para pelaku usaha. Peningkatan kemampuan inovasi produk dapat

dilakukan juga melalui penerapan TTG (Teknologi Tepat Guna), menghasilkan satu produk dalam

satu wilayah (one village one product), dengan tujuan agar produk lokal dapat diterima dipasaran.

Peningkatan kemampuan manajemen pelaku usaha yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengendalian, diperlukan untuk meningkatkan tata kelola usaha yang efektif dan

efisien.

Misi 3 Menciptakan Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian

Berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 1992 pasal 4 , peranan koperasi antara lain :

Page 59: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

59

1.) Kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.

2.) Penyedia lapangan kerja yang terbesar serta pencipta pasar baru dan sumber inovasi.

3.) Pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan

masyarakat.

4.) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan

sosialnya.

5.) Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

6.) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian

nasional.

7.) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan

usaha bersama atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Secara umum koperasi di Kabupaten Soppeng mengalami perkembangan usaha dan kelembagaan

yang meningkat. Pada akhir tahun 2015, Koperasi di Kabupaten Soppeng berjumlah 199 unit dengan

jumlah koperasi aktif sebanyak 177 unit. Namun demikian, koperasi masih memiliki berbagai kendala

untuk pengembangannya sebagai badan usaha. Hal ini perlu memperoleh perhatian dalam

pembangunan usaha koperasi pada masa mendatang, termasuk 22 unit koperasi yang berstatus

tidak aktif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Koperasi di Indonesia

1) Kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa

kepribadian dan mental pengurus, pengawas dan manajer belum berjiwa koperasi sehingga

harus diperbaiki lagi.

2) Kurangnya kerjasama di bidang ekonomi dari masyarakat kota. Kerjasama di bidang sosial

(gotong-royong) memang sudah kuat tetapi kerjasama di bidang usaha dirasakan masih lemah,

padahal kerjasama di bidang ekonomi merupakan faktor yang sangat menentukan kemajuan

lembaga koperasi.

3) Kurangnya Modal Kerja dan aksesibilitas terhadap lembaga keuangan;

4) Kinerja anggota yang lemah.

5) Aspek manajemen (pengelolaan) yang kurang baik dan kurang efektif.

Misi 4 Menguatkan peranan UMKM sebagai pilar perekonomian

Page 60: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

60

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menempati posisi strategis untuk mempercepat

perubahan struktural dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebagai wadah kegiatan

UMKM diharapkan dapat berperan dalam meningkatkan posisi tawar dan efisiensi, sekaligus turut

memperbaiki kondisi persaingan usaha di pasar melalui dampak eksternalitas posistif yang

ditimbulkannya.

Dalam upaya pengembangan aksesibilitas terhadap modal, teknologi dan pemasaran terlebih dahulu

harus diperkuat pada peningkatan usaha mikro dan kecil. Hal yang paling penting dalam peningkatan

terhadap produktifitas perlu dilakuka perbaikan-perbaikan pada SDM, manajemen, permodalan dan

pemasaran.

Fasilitasi terhadap akses pembiayaan baik ke lembaga keuangan (bank) maupun non Bank yang

memberikan kredit lebih murah dan mudah bagi usaha mikro kecil dan menengah dengan pinjaman

yang terjangkau sesuai skala usaha.

Peningkatan kemampuan UMKM yang berkualitas, inovatif dan kreatif merupakan mata rantai yang

perlu mendapatkan perhatian dalam pengembangan produksi dan pemasaran.

Aspek penting dalam produksi adalah peningkatan produktivitas UMKM dan sekaligus peningkatan

nilai tambah dengan pemanfaatan teknologi yang dipandu oleh perkembangan ilmu pengetahuan,

yang kaya inovasi produk, sedangkan aspek penting dalam pemasaran dan penguatan jaringan

usaha ditujukan pada penguasaan pasar. Dalam kaitan ini Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng memberikan fasilitasi promosi produk pada pasar Domestik

maupun pasar Nasional. Meskipun demikian UMKM Kabupaten Soppeng tidak boleh terlena

mengingat persaingan usaha akan terus berlanjut karena setiap pelaku usaha aik di daerah, luar

daerah maupun luar negeri senantiasa akan semakin memperbaiki mutu produk usahanya.

Berdasarkan sasaran RPJMD Kabupaten Soppeng Periode 2016-2021 diharapkan beberapa jenis

produk spesifik lokal daerah yang mampu bersaing dipasar Regional. Untuk mengukur pencapaian

sasaran ini, dapat dilihat pada produk-produk apa saja yang dapat diterima dipasar regional. Produk

yang dikategorikan diterima pada pasar regional, diasumsikan antara lain

- Dapat diterima dipasar/toko modern, baik pasar/toko modern Lokal maupun luar Kabupaten

- Adanya peningkatan hasil produksi produk spesifik lokal daerah

- Pemasaran produk dapat bertahan minimal 1 tahun

Page 61: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

61

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Perumusan kebijakan umum Program Prioritas Kabupaten Soppeng bertujuan untuk

menggambarkan keterkaitan antara antara bidang urusan Wajib dan Pilihan dengan rumusan indikator

kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan rencana kerja Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi

dan UKM Kabupaten Soppeng berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.

Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan, Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng menetapkan rangkaian program dan kegiatan sesuai dengan 1

(satu) urusan Wajib dan 2 (dua) urusan Pilihan, penetapan program dan Kegiatan yang disesuaikan dengan

Misi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng adalah sebagai berikut :

Page 62: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

62

Misi 1 : Menciptakan Koperasi sebagai Soko Guru Perekonomian

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

5. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

6. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dana perkuatan koperasi

7. Pembinaan dan evaluasi kelembagaan koperasi aktif

8. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD

9. Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian

Misi 2 : Menguatkan Peranan UMKM sebagai Pilar Perekonomian

Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Menengah, Usaha Kecil dan Usaha

Mikro (UMKM)

1. Menfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi Usaha Mikro Kecil

2. Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi (Dekranasda)

3. Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah

4. Pelatihan teknologi pengemasan bagi pelaku UMKM

5. Sosialisasi kebijakan tentang UKM

6. Pengembangan sarana pemasaran produk UMKM

7. Pelatihan teknologi peningkatan mutu produk UMKM

8. Penyelenggaraan pembinaan usaha rumah tangga

9. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan

10. Pendataan dan pembinaan usaha mikro menjadi usaha kecil (naik kelas)

11. Pendataan usaha lembga keuangan mikro

12. Studi banding bagi pelaku UMKM

Misi 3 : Mewujudkan Industri yang Mandiri dan Kreatif

Program Pengembangan dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Kecil

Menengah

1. Pembinaan kemampuan teknologi industri

2. Pengadaan sarana dan prasarana IKM

3. Pelatihan kerajinan souvenir/kerajinan tangan

4. Penguatan sentra dan kelompok pengrajin

5. Pelatihan pengolahan minyak kelapa

6. Pelatihan industri keripik pisang

7. Pelatihan industry sapu lidi berwarna

8. Pelatihan keterampilan jahit menjahit

9. Pelatihan teknologi pembuatan abon

Page 63: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

63

10. Pelatihan pengembangan industri gula merah

11. Pelatihan kemasan produk pangan

12. Pelatihan kerajinan bambu

13. Pelatihan pemintalan benang sutera

14. Pelatihan keterampilan meubel

15. Kajian pengembangan industri

Misi 4 : Mewujudkan Stabilisasi Perdagangan

1. Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan

1. Pembangunan dan revitalisasi pasar

2. Pembinaan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan

2. Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Barang

1. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha

2. Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan

3. Pemantauan harga dan stock barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya

ditingkat pasar

4. Fasilitasi keikutsertaan pasar lelang

3. Program Perlindungan Konsumen

1. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

2. Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah

3. Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen

NON URUSAN

1. Program Pelayanan Perkantoran

1. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan akan listrik, telepon dan air kantor

2. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Kegiatan ini untuk memenuhi perpanjangan/pengesahan STNK serta premi asuransi

kendaraan dinas/operasional

3. Penyediaan layanan kebersihan kantor

Kegiatan ini untuk menyediakan petugas pembersih kantor serta peralatan

kebersihannya

4. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan akan alat listrik/penerangan bangunan

5. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Page 64: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

64

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan akan bahan bacaan kantor

6. Penyediaan bahan logistik kantor

Kegiatan ini untuk memenuhi pengisian tabung gas

7. Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah serta kedinasan lainnya

Kegiatan ini mendukung pelaksanaan rapat-rapat, koordinasi, konsultasi serta

kedinasan lainnya yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar daerah

8. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran

Kegiatan ini menyediakan paket pelayanan administrasi perkantoran

9. Penyediaan biaya umum dan administrasi pelaksanaan pengadaan barang/jasa

Kegiatan ini menyediakan biaya umum yang diperlukan dalam pengadministrasian

pengadaan barang dan jasa

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pengadaan kendaraan dinas/operasional

Kegiatan ini diperuntukkan dalam hal pengadaan kendaraan dinas operasional baik

kendaraan dinas roda dua maupun kendaraan dinas roda empat

2. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

Kegiatan ini diperuntukkan dalam hal pengadaan perlengkapan kantor seperti AC,

televise, lemari pendingin, kamera dll.

3. Pengadaan peralatan gedung kantor

Kegiatan ini diperuntukkan dalam hal pengadaan peralatan kantor seperti Laptop,

komputer/PC, printer, LCD, mesin absensi, mesin tik dll

4. Pengadaan mebeleur

Kegiatan ini diperuntukkan dalam hal pengadaan mebeleur kantor seperti lemari, meja,

kursi, dll

5. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan kantor agar terjaga bangunan

kantor yang layak fungsi

6. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan kendaraan dinas operasional

agar tetap layak fungsi

7. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor

Page 65: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

65

Kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan

kantor seperti AC, laptop, printer, komputer, dll agar tetap layak fungsi

3. Program Peningkatan Profesionalisme Aparatur

1. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

Kegiatan ini untuk mendukung peningkatan pengetahuan dan keterampilan PNS

melalui pendidikan dan pelatihan maupun bimbingan teknis baik yang diselengarakan

di dalam daerah maupun di luar daerah.

2. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

Kegiatan ini untuk menunjang kedisiplinan aparatur dengan menyediakan prasarana

aparatur berupa pakaian dinas beserta atributnya

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Laporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Kegiatan ini untuk mendukung terselesaikannya pererancanaan dan laporan kinerja

seperti RENSTRA, RKA, DPA, RKA-P, DPPA, LAKIP, LPPD, LKPJ, RENJA dll

2. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

Kegiatan ini untuk mendukung terselesaikannya pelaporan keuangan akhir tahun,

antara lain Laporan bulanan, Laporan Triwulan, Laporan Semester dan Laporan

Keuangan

URUSAN WAJIB BUKAN LAYANAN DASAR

5. Program Peningkatan Kualitas kelembagaan Koperasi

1. Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pengawasan, pembinaan dan pemberian

penilaian atas kesehatan koperasi khususnya KSP/USP yang telah memisahkan neraca

kelembagaan dan neraca usahanya, agar dapat dinilai tingkat kesehatan koperasi

(SEHAT, CUKUP SEHAT, KURANG SEHAT dan TIDAK SEHAT)

2. Monitoring, evaluasi dan pelaporan dana perkuatan koperasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pengawasan, pembinaan dan pelaporan

terhadap kegiatan administrasi keuangan setiap koperasi yang telah mendapatkan

bantuan dana perkuatan kelembagaan koperasi, agar tidak terjadi penyimpangan

terhadap penyaluran dana tersebut.

Page 66: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

66

3. Pembinaan dan evaluasi kelembagaan koperasi aktif

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan pembinaan terhadap kelembagaan koperasi

agar tetap memenuhi kriteria koperasi AKTIF, termasuk dalam hal membangun

semangat pengurus dan anggotanya untuk mengaktifkan kembali rumah tangga

koperasi yang terancam TIDAK AKTIF.

4. Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/KUD

Kegiatan ini dimaksudkan untuk melatih pengurus, pengelola/juru buku koperasi dalam

mengelola administrasi pembukuan dan keuangan koperasi, termasuk anggota koperasi

agar memiliki sertifikat keahlian sehingga dapat diusulkan untuk menjadi pengurus

koperasi.

5. Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman perkoperasian

Melalui kegiatan ini dapat disosialisasikan regulasi tentang perkoperasian

6. Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Usaha Kecil dan Usaha

Menengah

1. Menfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi Usaha Mikro Kecil

kegiatan ini diharapkan kepada UMKM agar mampu meningkatkan volume usahanya

dengan mengakses permodalan kepada badan/lembaga penyalur bantuan seperti PT.

Tonasa, PT. Bosowa, Pegadaian, Perbankan dan lain-lain.

2. Fasilitasi pengembangan sarana promosi hasil produksi (Dekranasda)

Terlaksananya pengembangan UKM melalui sarana promosi hasil produksi oleh tim

Dewan Kerajinan Khas Daerah Kab. Soppeng. Kegiatan ini memperkenalkan produk

khas daerah berupa produk olahan makanan tradisional (amplang, kluwak lempengan,

dodol pangi, dll), dan industri kerajinan tangan produksi RT (tampi/nyiru, tempat tissue,

kain sutera, sarung sutera, keset kaki, tutup lobo, keranjang buah, dasi sutera, dll).

3. Penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecil menengah

Kegiatan ini bertujuan untuk menfasilitasi UKM untuk mempromosikan produknya

melalui pameran UMKM yang diselenggarakan baik di Tk. Kabupaten, Tk.Propinsi,

Tk.Nasional dan Tk. Internasional dengan tujuan untuk memperluas pemasaran hasil

produk daerah.

4. Pelatihan teknologi pengemasan bagi pelaku UMKM

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih UMKM agar dapat mengemas produknya lebih baik

dari sebelumnya.

5. Sosialisasi kebijakan tentang UKM

Page 67: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

67

Sosialisasi Peraturan Bupati Soppeng nomor 31 Tahun 2015 tentang Pendelegasian

Kewenangan Pelaksanaan Izin Usaha Mikro dan Kecil dari Bupati kepada Camat

tanggal 04 Desember 2015. Dengan adanya izin usaha dapat digunakan sebagai alat

untuk mendapatkan bantuan usaha bagi UKM.

6. Pengembangan sarana pemasaran produk UMKM

Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan sarana pemasaran kepada produk khas

unggulan daerah agar dapat lebih mudah dalam hal pemasarannya, dengan jalan

membangun gallery UMKM.

7. Pelatihan teknologi peningkatan mutu produk UMKM

Kegiatan ini bertujuan untuk melatih UMKM agar mampu meningkatkan mutu produk,

terutama dalam hal diversifikasi produk

8. Penyelenggaraan pembinaan usaha rumah tangga

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pembinaan secara langsung kepada

pelaku usaha melalui jelajah kampung UMKM

9. Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah wirausaha baru dan memperluas

lapangan kerja melalui beberapa pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan

keadaan atau potensi desa. Selain pelatihan keterampilan juga diberikan pendidikan

tentang manajemen pengelolaan usaha.

10. Pendataan dan pembinaan usaha mikro menjadi usaha kecil (naik kelas)

Melalui Kegiatan ini diharapkan untuk mendapatkan data jumlah UMKM setiap

tahunnya, serta pembinaan kepada UMKM khususnya usaha Kecil agar dapat naik kelas

menjadi usaha skala menengah.

11. Pendataan usaha lembaga keuangan mikro

Kegiatan ini mengetahui data jumla usaha lembaga keuangan mikro/LKM termasuk BPR

non LKM

12. Studi banding bagi pelaku UMKM

Kegiatan studi banding bertujuan untuk menambah wawasan pelaku UMKM melalui

bimbingan langsung didaerah lain, agar pelaku UMKM mampu membandingkan cara

produksi produk, pemasaran produk maupun kemasan produk yang lebih baik.

URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Page 68: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

68

7. Program Pengembangan dan Peningkatan kemampuan Tekologi Industri Kecil

Menengah

1. Pembinaan kemampuan teknologi industri

Tersedianya peralatan industri kecil dan menengah yang berbasis teknologi canggih

untuk mengolah bahan industri baik dari bahan baku, bahan mentah maupun barang

jadi. Antara lain mesin kopi, mesin kakao, mesin pengolah minyak, mesin kemasan dan

lain lain.

2. Pengadaan sarana dan prasarana IKM

Tersedianya sarana dan prasarana bagi usaha industri rumah tangga

3. Pelatihan Kerajinan souvenir/kerajinan tangan

Kegiatan ini untuk melatih masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu agar

mampu mengolah kain perca atau bahan terbuang menjadi bahan kerajinan berupa tas,

souvenir, bros, kipas, jepitan rambut, dll.

4. Penguatan sentra dan pembinaan kelompok pengrajin

- Terbentuknya sentra-sentra industri yang akan memudahkan pelaku industi dalam

mendapatkan bimbingan, bantuan serta akses usaha karena telah memilki jaringan

usaha dalam bentuk sentra.

- Terbentuknya rumah produksi olahan pangan.

- Dilakukannya pembinaan berkelanjutan kepada kelompok pengrajin yang telah

diberikan pelatihan sebelumnya, dan memastikan apakah kelompok pengrajin

tersebut tetap berjalan sebagaimana komitmen sebelumnya. Pendamping ataupun

Pembina kelompok pengrajin ini harus mampu memberikan solusi terhadap

masalah/kendala yang dihadapi oleh kelompok pengrajin dalam pengelolaan

usahanya.

5. Pelatihan pengolahan minyak kelapa

Penyelenggaraan pelatihan pengolahan minyak kelapa bagi masyarakat kurang mampu

disertai penyerahan alat pengolahan minyak kelapa kepada kelompok yang dilatih

6. Pelatihan industri keripik pisang

Penyelenggaraan pelatihan pembuatan keripik pisang bagi masyarakat kurang mampu

disertai penyerahan alat pengolahan keripik pisang kepada kelompok yang dilatih

7. Pelatihan industri olahan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan

Penyelenggaraan pelatihan industri olahan yang dihasilkan dari hasil-hasil pertanian,

perkebunan dan perikanan (saos, kecap, sapu lidi berwarna, dll) bagi masyarakat kurang

mampu serta bantuan alat pengolahan pada kelompok yang dilatih.

Page 69: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

69

8. Pelatihan keterampilan jahit menjahit

Penyelenggaraan pelatihan jahit menjahit bagi masyarakat kurang mampu disertai

penyerahan alat jahit menjahit kepada kelompok yang dilatih

9. Pelatihan teklnologi pembuatan abon

Penyelenggaraan pelatihan teknologi pembuatan abon bagi masyarakat kurang mampu

disertai penyerahan alat pengolahan abon kepada kelompok yang dilatih

10. Pelatihan pengembangan industri gula merah

Penyelenggaraan pelatihan pengolahan industri gula merah bagi masyarakat kurang

mampu disertai penyerahan alat pengolahan industri gula merah kepada kelompok yang

dilatih

11. Fasilitasi pengemasan produk pangan

Terfasilitasinya industri olahan pangan dalam mengemas produknya, agar dapat lebih

berdaya saing.

12. Pelatihan kerajinan bambu

Penyelenggaraan pelatihan kerajinan bamboo kepada beberapa pengrajin bambu,

antara lain melalui magang ke daerah lain penghasil kerajinan bambu.

13. Pelatihan pemintalan benang sutera

Terlaksananya pelatihan pemintalan, pertenunan maupun diversifikasi produk sutera

untuk lebih mendukung program “kembalikan kejayaan suteraku”

14. Pelatihan keterampilan meubel

Penyelenggaraan pelatihan keterampilan meubel disertai penyerahan alat ketarmpilan

meubel kepada kelompok yang dilatih

15. Kajian pengembangan industri

Tersedianya dokumen Rencana Pembangunan Industri Daerah untuk mendukung

Program RIPIN (Rencana Pembangunan Industri Nasional)

8. Program Pembangunan dan Pengelolaan sarana Distribusi Perdagangan

1. Pembangunan dan Revitalisasi pasar

Terlaksananya pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional untuk mendukung

kelancaran perdagangan

2. Pembinaan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan

Terlaksananya pembinaan terhadap pelaku sarana perdagangan dan tercapainya target

pendapatan retribusi daerah melalui pungutan retribusi pasar

Page 70: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

70

9. Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan dan Stabilisasi Harga Barang

1. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha

Terfasilitasinya perijinan usaha bagi pelaku usaha

2. Peningkatan system dan jaringan informasi perdagangan

Pengadaan akses sistem informasi perdagangan dan terakumulasinya jumlah omzet

perdagangan

3. Pemantauan harga dan stock barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya

ditingkat pasar

Terlaksananya pemantauan harga serta menjamin ketersediaan barang kebutuhan

pokok serta barang penting lainnya

4. Fasilitasi keikutsertaan pasar lelang

Keikutsertaan komoditi unggulan (beras, kakao, cengkeh, dll) pada pasar lelang yang

diselenggarakan baik di dalam maupun di luar daerah

10. Program Perlindungan Konsumen

1. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

Terlaksananya pengawasan terhadap barang dan jasa yang beredar untuk

mengantisipasi beredarnya barang yang kadaluarsa, tidak memiliki izin, pengawasan

terhadap legalitas barang elektronik, alat kecantikan, BDKT (Barang dalam Keadaan

Terbungkus) agar konsumen dapat memakai barang perdagangan yang aman dan

terjamin.

2. Operasionalisasi dan pengembangan UPT Kemetrologian Daerah

Terlaksananya kemetrologian terhadap alat UTTP (Ukur Takar Timbang dan

Perlengkapan lainnya), agar tercipta pemakaian alat ukur perdagangan yang benar,

aman dan tepat bagi setiap pelaku perdagangan.

Rumusan kebijakan serta program dan kegiatan pada Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM

Kabupaten Soppeng selengkapnya dituangkan pada tabel 5.1 sebagai berikut :

Page 71: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

71

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

47,395 112,000 122,000 137,000 156,000 156,000 730,395

2.11

.1

Program

Peningkatan Kualitas

Kelembagaan

Koperasi

% Koperasi aktif,

88,94 % 89.00 47,395 89.05 112,000 89.11 122,000 89.16 137,000 89.22 156,000 89.27 156,000 89,27 730,395

2.11.1.

01

Pembinaan,

pengawasan dan

penghargaan

koperasi berprestasi

Meningkatnya jumlah

koperasi sehat

berprestasi

67 koperasi 67 6,284 67 13,000 67 15,000 67 17,000 67 20,000 67 20,000 67 91,284 Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau,

Ganra, Citta,

Donri-Donri

2.11.1.

02

Monitoring, evaluasi

dan pelaporan dana

perkuatan koperasi

Meningkatnya

pengawasan dan

tersedianya laporan

dana perkuatan koperasi

62 koperasi 62 7,189 64 14,000 66 16,000 68 18,000 70 21,000 70 21,000 70 97,189 Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau,

Ganra, Donri-

Donri

2.22.1.

03

Pembinaan dan

Evaluasi

kelembagaan

koperasi aktif

Pembinaan dan

penguatan kelembagaan

koperasi

0 unit

koperasi

0 - 35 20,000 35 22,000 40 25,000 40 30,000 35 30,000 185 127,000 Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau,

Ganra, Citta,

Donri-Donri

2.22.1.

04

Pelatihan

Manajemen

Pengelolaan

Koperasi/KUD

Meningkatnya

kemampuan pengurus

dalam mengelola rumah

tangga koperasi

35 orang 35 33,922 35 35,000 35 39,000 40 42,000 50 50,000 60 50,000 255 249,922 Lalabata

2.22.1.

05

Sosialisasi prinsip-

prinsip pemahaman

perkoperasian

Meningkatnya

pemahaman tentang

Undang-Undang

perkoperasian

30 orang 0 - 30 30,000 30 30,000 30 35,000 40 35,000 30 35,000 160 165,000 Lalabata

N

oTujuan Sasaran

Indikator

SasaranKode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RENSTRA

(Tahun 2015)

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

Indikator

Tujuan

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Mewujudkan

kelembagaan

koperasi yang

mampu

mensejahterak

an anggotanya

URUSAN KOPERASI 9

- Persentase

Penguatan

kelembagaan

koperasi

Meningkatnya

koperasi sehat

berprestasi

dan

terwujudnya

penguatan

kelembagaan

koperasi

- Persentase

Koperasi Sehat

Page 72: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

72

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

154,043 581,000 609,000 663,000 397,000 270,000 2,674,043

2.11

.2

Program

pemberdayaan dan

pengembangan

UMKM

Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah98,89 % 98.91 154,043 98.94 581,000 98.96 609,000 98.98 663,000 99.00 397,000 99.02 270,000 99.02 2,674,043

2.11.2.

01

Menfasilitasi

peningkatan kemitraan

usaha bagi Usaha

Mikro Kecil

Fasil itasi kemitraan

Investor dan pelaku

UMKM 35UMKM/or

ang100 9,679 100 55,000 160 100,000 160 100,000 160 100,000 80 50,000 760 414,679

Donri-Donri,

Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iri lau,

Ganra

2.11.2.

02

Fasilitasi

pengembangan Sarana

Promosi hasil produksi

(dekranasda)

Keikutsertaan promosi

kerajinan khas daerah

(dekranasda)

8 kali 2 3,797 2 25,000 2 25,000 2 25,000 2 25,000 2 25,000 12 128,797

Tk. Kabupaten,

Tk. Propinsi,

Tk. Nasional

dan Tk.

Internasional

2.11.2.

03

Penyelenggaraan

promosi produk usaha

mikro kecil menegah

Keikutsertaan produk

UMKM pada ajang

promosi

28 Kali 7 33,017 7 50,000 7 50,000 7 50,000 7 50,000 7 50,000 42 283,017 Tk. Kabupaten,

Tk. Propinsi,

Tk. Nasional

dan Tk.

Internasional

2.11.2.

04 Pelatihan teknologi

pengemasan bagi

pelaku UMKM

Fasilitasi penciptaan

produk IKM yang

berdaya saing

0 orang 20 25,000 20 25,000 25 30,000 25 30,000 30 40,000 20 25,000 140 175,000

Lalabata,

Ganra,

Lil iriaja, Donri-

Donri dan

Citta

2.11.2.

05

Sosialisasi kebijakan

ttg UKM

Peningkatan

pengetahuan regulasi

UMKM

0 orang 20 20,000 25 25,000 25 25,000 30 30,000 100 100,000 Lalabata

- Peningkatan

Volume

UMKM

Berkembangn

ya UMKM

serta

terjaganya

pertumbuhan

ekonomi

- Peningkatan

Jumlah tenaga

kerja UMKM

URUSAN UMKM

Indikator

SasaranKode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

9

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Mengembangk

an UMKM yang

berkualitas,

produktif dan

berdaya saing

sebagai

penyangga

perekonomian

daerah

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

Page 73: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

73

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

2.11.2.

06

Pengembangan

Sarana pemasaran

produk UMKM

Tersedianya sarana

pemasaran produk

khas lokal daerah

0 unit 1 300,000 1 300,000

2

600,000 Lalabata,

Marioriwawo

2.11.2.

07

Pelatihan Teknologi

Peningkatan mutu

produk UMKM

Meningkatnya

kemampuan UMKM

dalam diversifikasi

produk olahan

0 orang 20 23,937 20 20,000 30 35,000 20 30,000 35 40,000 35 40,000 160 188,937 Tettikenrara

EAbbanuang

gE, Citta,

Pesse,

Maccile,

Donri-Donri

2.11.2.

08

Penyelenggaraan

pembinaan usaha

rumah tangga

Bertambahnya jumlah

wirausaha baru

20 orang 20 35,813 20 30,000 20 30,000 20 30,000 30 35,000 110 160,813 Umpungeng,

Tettikenrara

E, Kessing,

Palangiseng,

Laringgi

2.11.2.

09

Penyelenggaraan

Pelatihan

Kewirausahaan

Meningkatnya

kemampuan UMKM

dalam

megembangkan

usahanya

60 orang 60 22,800 60 24,000 60 38,000 40 35,000 40 35,000 45 42,000 305 196,800 Leworeng,

Salokaraja,

Appanang,

LabaE,

Lompulle

2.11.2.

10

Pendataan dan

Pembinaan usaha

mikro menjadi usaha

kecil (Naik kelas)

Jumlah UMKM dan

meningkatnya jumlah

usaha mikro yang naik

kelas ke skala kecil

dan menengah

0 Usaha

Mikro ke

kecil

14 20,000 14 25,000 14 25,000 14 29,000 10 25,000 66 124,000 Citta &

Liliriaja,

Donri-Donri

&

Marioriawa,

Lalabata &

Ganra,

Lilirilau,

Donri-Donri

&

Marioriwawo

2.11.2.

11

Pendataan usaha

lembaga keuangan

Mikro

Jumlah LKM/UKM 6444 LKM

UKM

1932 2332 12,000 2732 12,000 3132 13,000 3532 13,000 3932 13,000 3932 63,000 Citta &

Liliriaja,

Donri-Donri

&

Marioriawa,

Lalabata &

Ganra,

Lilirilau,

Donri-Donri

&

Marioriwawo

2.11.2.

12

Studi banding bagi

pelaku UMKM

Meningkatnya wawasan

pelaku UMKM72 pelaku

UMKM

30 239,000 30 239,000 Pulau Jawa

Indikator

TujuanSasaran

Indikator

SasaranKode

9

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

N

oTujuan Tahun 2020 Tahun 2021

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

Page 74: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

74

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

307,625 3,109,000 4,101,000 5,104,000 8,122,000 8,128,000 28,871,625

3.6.

1

Program

pembangunan dan

pengelolaan sarana

distrubusi

perdagangan

Jumlah pasar yang

representatif

8 pasar 9 195,700 11 3,000,000 13 4,000,000 15 5,000,000 17 8,000,000 17 8,000,000 17 28,195,700

3.6.1.0

1

Pembangunan dan

revitalisasi pasar

Jumlah pasar yang

direvitalisasi

8 pasar 1 195,700 2 2,574,700 2 3,500,000 2 4,500,000 2 7,500,000 2 7,500,000 11 25,770,400 Pasar Batu-

Batu, Pasar

Tanjonge,

Pasar Wae

Pute, Pasar

WelongE,

Pasar Lajoa,

Pasar

Tetewatu,

pasar

CennaE,

Pasar

Salaonro,

Pasar

Leworeng,

Pasar Sentral

Pembinaan dan

Pengelolaan Sarana

Perdagangan

Pembinaan pelaku

dan penataan sarana

perdagangan

0 pasar 0 - 17 425,300 17 500,000 17 500,000 17 500,000 17 500,000 85 2,425,300 Pasar Batu-

Batu, Pasar

Tanjonge,

Pasar Wae

Pute, Pasar

WelongE,

Pasar Lajoa,

Pasar

Tetewatu,

pasar

CennaE,

Pasar

Salaonro,

Pasar

Leworeng,

Pasar Sentral

3.6.

2

Program

Peningkatan

Pelayanan

Perdagangan dan

stabilisasi harga

barang

Persentase tingkat

kestabilan harga

barang

93,94 % 94,00 51,110 95,00 34,000 96,00 33,000 97,00 35,000 98,00 37,000 99,00 35,000 99,00 225,110 Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau,

Ganra, Citta,

Donri-Donri

3.6.2.0

1

Fasilitasi

kemudahan

perijinan

pengembangan

usaha

Daftar izin

perdagangan

1 Dok 1 15,800 1 11,000 1 10,000 1 10,000 1 11,000 1 11,000 1 68,800

Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau,

Ganra, Citta,

Donri-Donri

3.6.2.0

2

Peningkatan sistem

dan jaringan

informasi

perdagangan

Dokumen omzet

perdagangan

0 dokume

n

1 1 10,000 1 10,000 1 10,000 1 11,000 1 10,000 1 51,000 Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau,

Ganra, Citta,

Donri-Donri

3.6.2.0

3

Pemantauan harga

dan stock barang

kebutuhan pokok

dan barang penting

lainnya di tingkat

pasar

Dokumen harga

kebutuhan barang

pokok

1 dokume

n

1 33,420 1 11,000 1 11,000 1 11,000 1 11,000 1 11,000 6 88,420 Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau,

Ganra, Citta,

Donri-Donri

3.6.2.0

4

Fasilitasi

keikutsertaan pasar

lelang

Frekwensi

keikutsertaan pasar

lelang

11 kali 7 1,890 7 2,000 7 2,000 7 4,000 7 4,000 7 3,000 42 16,890 Tk. Propinsi

& Tk.

Nasional

LokasiTahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Kinerja pada akhir

- Persentase

tingkat

ketersediaan

barang

kebutuhan

pokok

1.

Meningkatnya

kinerja sektor

perdagangan

Terwujudnya

pengembanga

n akses pasar,

daya saing,

kinerja

perdagangan

daerah,

perlindungan

konsumen,

pengamanan

perdagangan

serta

penguatan

jaringan

distribusi

barang yang

kokoh

omzet

perdagangan

(Rp.Juta

rupiah)

URUSAN PERDAGANGAN

Kode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

9

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Indikator

Sasaran

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Tahun 2016

Page 75: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

75

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

3.6.

3

Program

Perlindungan

Konsumen

Peningkatan jumlah

barang beredar yang

diawasi dan peralatan

yang digunakan

jenis

barang/j

asa dan

alat tera

6,000 60,815 7,000 75,000 7,500 68,000 8,000 69,000 9,000 85,000 10,000 93,000 47,500 450,815

3.6.3.0

1

Peningkatan

pengawasan

peredaran barang

dan jasa

Jumlah barang yang

diawasi

Na Jenis

barang/j

asa

2,106 22,665 3,100 21,000 3,580 20,000 4,060 20,000 5,040 25,000 6,020 30,000 23,906 138,665 Lalabata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau,

Ganra, Citta,

Donri-Donri

3.6.3.0

2

Operasionalisasi dan

pengembangan UPT

kemetrologian

Daerah

Tera ulang UTTP 4851 alat tera 3894 9,088 3900 9,000 3920 8,000 3940 9,000 3960 10,000 3980 13,000 23594 58,088 La labata,

Marioriwawo,

Marioriawa,

Li l i ria ja ,

Li l i ri lau,

Ganra, Ci tta ,

Donri -Donri

3.6.3.0

3

Fasilitasi

Penyelesaian

permasalahan-

permasalahan

pengaduan

konsumen

Jumlah konsumen

dan pelaku usaha

cerdas

240 orang 30 29,062 160 45,000 160 40,000 160 40,000 160 50,000 160 50,000 830 254,062 Mariorilau,

Lompulle,

Lalabatarilau

, Labae, Desa

AbbanuangE,

BuluE,

Jampu,

Labokong,

Mattabulu,

Ganra, Citta,

Soga,

Appanang,

Pattampanua

, SoliE, Kel.

Cabbenge,

Kel.

Attangsalo,

Desa GoariE,

Pattojo,

Baringeng

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

9

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Indikator

SasaranKode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

- Persentase

pedagang

taat UUPK

2.

Terciptanya

tertib hukum,

niaga, ukur

bagi pelaku

usaha dan

konsumen

Page 76: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

76

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

3 128,261 593,000 517,000 481,000 498,000 350,000 2,567,261

3.7.

1

Program

pengembangan dan

peningkatan

kemampuan

teknologi IKM

% Pertumbuhan IKM

0,33 % 16,67 128,261 21,80 593,000 26,33 517,000 30,37 481,000 33,99 498,000 37,25 350,000 37,25 2,567,261

3.7.1.0

1Pembinaan

kemampuan

teknologi industri

Fasilitasi alat kemasan

(packaging) dan alat

industri berteknologi

canggih lainnya

0 unit 1 200,000 1 200,000 1 150,000 1 150,000 1 100,000 5 800,000 Lalabata dan

Liliriaja

3.7.1.0

2

Pengadaan sarana

dan prasarana IKM

Jumlah IKM penerima

bantuan

10 unit 1 70,000 1 60,000 1 63,000 3 193,000 Kel. Botto, Kel.

Macanre dan

Donri-Donri

3.7.1.0

3

Pelatihan kerajinan

souvenir/kerajinan

tangan

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

10 orang 70 23,226 70 31,000 70 41,000 70 41,000 70 45,000 70 45,000 420 226,226 Lalabata,

Marioriwawo,M

arioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau, Ganra,

Citta, Donri-

Donri

3.7.1.0

4

Penguatan sentra

dan kelompok

pengrajin

Jumlah sentra yang

terbentuk dan Jumlah

IKM yang dibina

0 Unit 20 20,000 20 20,000 20 20,000 20 22,000 20 22,000 100 104,000 Lalabata,

Marioriwawo,M

arioriawa,

Lil iriaja,

Lil iri lau, Ganra,

Citta, Donri-

Donri

3.7.1.0

5

Pelatihan

Pengolahan Minyak

kelapa

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

70 orang 20 41,230 30 42,000 50 83,230 Lompulle,

Panincong,

GoariE,

Maccile,

3.7.1.0

6

Pelatihan industri

keripik pisang

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

60 orang 20 26,867 25 29,000 45 55,867 Desa Kebo,

Desa Goarie,

Desa

Leworeng,

9

URUSAN PERINDUSTRIANMewujudkan

industri lokal

yang

berkualitas dan

berdaya saing

melalui

peningkatan

nilai tambah

industri,

pengembanga

n industri

kreatif dan

perluasan

pasar produk

industri lokal

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPDKode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

SasaranIndikator

Sasaran

N

oTujuan

Indikator

Tujuan

-Peningkatan

jumlah

industri

kreatif yang

bernilai

tambah

Meningkatnya

kemampuan

teknologi dan

mutu produk

industri serta

meningkatnya

pemasaran

produk

industri

- %

Peningkatan

nilai produksi

produk IKM

- Pertumbuhan

sentra industri

potensial

Page 77: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

77

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

3.7.1.0

7

Pelatihan industri

olahan hasil

pertanian,

perkebunan dan

perikanan

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

- 25 29,000 25 29,000 25 24,000 40 50,000 30 45,000 145 177,000 Labokong,

Parenring,

Liliriaja,

Marioriawa,

Marioriwawo

3.7.1.0

8

Pelatihan

keterampilan jahit

menjahit

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

48 orang - 20 27,000 30 40,000 40 50,000 40 50,000 130 167,000 Kel. Ompo,

Desa Belo,

Liliriaja,

Marioriwawo,

Donri-Donri

3.7.1.0

9

Pelatihan teknologi

pembuatan abon

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

40 orang 20 36,938 20 22,000 50 50,000 90 108,938 Desa

Tetewatu,

Abbanuange,

TettikenraraE,

Kessing

3.7.1.0

10

Pelatihan

Pengembangan

industri gula merah

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

20 orang 25 32,000 20 27,000 20 27,000 20 30,000 85 116,000 Umpungeng,

Timusu,

Mattabulu,

Sering,

3.7.1.1

1

Fasilitasi

Pengemasan Produk

Industri Pangan

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

20 orang 20 35,000 40 50,000 20 38,000 20 38,000 100 161,000 Kel.Jennae,

Ds.Patampanu

a, Ds Laringgi,

Kel.Ujung

3.7.1.1

2

Pelatihan kerajinan

bambu

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

0 orang 40 90,000 40 100,000 190,000 Marioriwawo

3.7.1.1

3

Pelatihan

pemintalan benang

sutera

Jumlah pengrajin

sutera yang dilatih

30 40,000 30 40,000 30 38,000 118,000 Pesse, Sering,

Donri-Donri

3.7.1.1

4

Pelatihan

keterampilan

meubel

Jumlah peserta yang

dibina dan dilatih

0 orang 15 21,000 15 21,000 30 42,000 Lalabata

3.7.1.1

5

Kajian

pengembangan

industri

Dokumen

pengembangan

industri

0 dok 1 25,000 1 25,000 Lalabata

9

Kode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

Indikator

SasaranLokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Meningkatnya

ketersediaan

dan Kualitas

Sarana dan

Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur

- Persentase pemenuhan

kebutuhan sarana

prasarana perkantoran

100 % 100 182,343 100 318,687 100 276,000 100 281,000 100 298,000 100 342,000 100 1,698,030

Pengadaan

kendaraan

dinas/operasional

Jumla kendaraan

dinas/operasional yang

diadakan

4 unit 0 - 4 64,000 4 64,000 4 64,000 4 90,000 16 282,000

Pengadaan

perlengkapan

gedung kantor

Jumlah jenis

perlengkapan gedung

kantor yang diadakan

4 unit 4 27,000 30,000 5 35,000 6 40,000 6 30,000 21 162,000

Pengadaan

peralatan gedung

kantor

Jumlah jenis peralatan

gedung kantor yang

diadakan

7 jenis 7 31,900 7 190,750 7 40,000 8 40,000 9 42,000 9 50,000 47 394,650

Pengadaan

Mebeleur

Jumlah jenis mebeleur

yang diadakan58 unit 0 - 2 10,000 2 10,000 2 10,000 4 15,000 4 15,000 14 60,000

Pemeliharaan

rutin/berkala

gedung kantor

Luas bangunan yang

dipelihara191 m2 191 7,235 191 11,112 191 10,000 191 10,000 191 15,000 191 15,000 191 68,347

Pemeliharaan

rutin/kendaraan

dinas/operasional

Jumlah kendaraan

dinas/operasional yang

dipelihara

19 unit 15 106,308 14 100,000 23 110,000 23 110,000 23 110,000 23 130,000 121 666,308

Pemeliharaan

rutin/berkala

perlengkapan

gedung kantor

Jumlah jenis peralatan

gedung yang dipelihara4 Jenis 4 9,900 3 6,825 35 12,000 40 12,000 40 12,000 40 12,000 40 64,725

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Program

peningkatan

Profesionalisme

Aparatur

- Persentase Peningkatan

kedisiplinan PNS

100 % 100 41,000 100 57,200 100 42,000 100 116,000 100 95,222 100 116,000 100 467,422

Bimbingan teknis

implementasi

peraturan

perundang-

undangan

Jumlah PNS yang

mengikuti bimbingan

teknis implementasi

peraturan perundang-

undangan

10 PNS 10 41,000 10 40,000 10 42,000 10 45,000 10 95,222 10 96,000 60 359,222

Pengadaan pakaian

dinas beserta

perlengkapannya

Jumlah pakaian dinas

yang diadakan

0 ASN 0 - 43 17,200 40 71,000 20,000 83 108,200

Program

Peningkatan

Pengembagan

Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan

keuangan

- Persentase

penyelesaian

pelaporan capaian

kinerja dam keuangan

tepat waktu

100 % 100 21,800 100 18,500 100 21,000 100 21,000 100 22,000 100 35,000 100 139,300

Penyusunan laporan

capaian kienerja dan

ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

Jumlah laporan

capaian kinerja SKPD

7 Dok 8 14,800 7 13,000 7 13,000 7 13,000 7 13,000 7 20,000 43 86,800

Penyusunan

pelaporan keuangan

akhir tahun

Jumlah laporan

keuangan yang

tersusun

6 Dok 6 7,000 6 5,500 6 8,000 6 8,000 6 9,000 6 15,000 36 52,500

1,830,127 5,666,057 6,835,700 7,952,700 10,860,422 10,752,668 43,897,674

9

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Indikator

SasaranKode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

9

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

JUMLAH

Persentase

Sarana dan

Prasarana

Kantor Dalam

Kondisi Baik

Persentase

kepuasan

terhadap

layanan SKPD

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Indikator

SasaranKode

Page 78: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

78

Page 79: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

79

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1,192,803 1,271,057 1,486,700 1,567,700 1,687,422 1,848,668 9,054,350

Program Pelayanan

Perkantoran

- Persentase

Penyelesaian Kegiatan

Tepat Waktu

100 % 100 947,660 100 876,670 100 1,147,700 100 1,149,700 100 1,272,200 100 1,355,668 100 6,749,598

Penyediaan jasa

komunikasi, sumber

daya air dan listrik

Jumlah pemabayaran

jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik

12 kali 12 35,450 12 45,000 12 46,000 12 47,000 12 48,000 12 48,000 72 269,450

Penyediaan jasa

pemeliharaan dan

perizinan kendaraan

dinas/operasional

Jumlah Pengesahan STNK

kendaraan dinas

operasional

15 unit 15 10,600 14 11,000 15 11,500 15 11,500 15 12,000 15 12,000 89 68,600

Penyediaan Layanan

Kebersihan Kantor

Jumlah petugas

kebersihan dan jumlah

jenis peralatan

kebersihan

1 dan 10 Orang/je

nis

1 dan 10 7,000 1 dan 10 7,000 1 dan 10 8,200 1 dan 10 8,200 1 dan 10 8,200 1 dan 10 8,200 6 dan 60 46,800

Penyediaan

komponen instalasi

listrik/penerangan

bangunan kantor

Jumlah alat

l istik/penerangan

bangunan

9 Jenis 9 1,000 9 1,000 9 1,000 9 1,000 9 1,000 9 1,000 54 6,000

Penyediaan bahan

bacaan dan

peraturan

perundang-

undangan

Jumlah terbitan bahan

bacaan dan peraturan

perundang-undangan

12 Terbitan 12 7,000 12 8,000 12 9,500 12 10,500 12 11,500 12 11,500 72 58,000

Penyediaan bahan

logistik kantor

Jumlah pengisian tabung

gas

11 kali 11 1,870 10 1,650 10 1,500 10 1,500 10 1,500 10 1,500 61 9,520

Rapat-rapat

Koordinasi dalam dan

luar daerah serta

kedinasan lainnya

Terlaksananya rapat,

koordinasi, konsultasi

serta kepentingan

kedinasan lainnya baik

dlm maupun luar daerah

500 kali 510 623,810 300 433,000 550 700,000 550 700,000 600 800,000 650 883,468 3160 4,140,278

Peningkatan

pelayanan

administrasi

perkantoran

Jumlah paket pelayanan

administrasi

perkantoran

6 Paket 6 236,030 6 370,020 6 270,000 6 270,000 6 290,000 6 290,000 36 1,726,050

Penyediaan Biaya

Umum dan

Administrasi

Pelaksanaan

Pengadaan

Barang/Jasa

Jumlah kegiatan yang

dilayani melalui proses

pengadaan barang/jasa

5 kegiatan 3 24,900 3 24,900

Pengelolaan

Halaman website

Dinas/Badan/Kantor

Jumlah informasi yang

terupdate dalam setahun

0 informasi 3 100,000 3 100,000 3 100,000 3 100,000 12 400,000

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Indikator

SasaranKode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

9

NON URUSAN

Page 80: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

80

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur

- Persentase pemenuhan

kebutuhan sarana

prasarana perkantoran

100 % 100 182,343 100 318,687 100 276,000 100 281,000 100 298,000 100 342,000 100 1,698,030

Pengadaan

kendaraan

dinas/operasional

Jumla kendaraan

dinas/operasional yang

diadakan

4 unit 0 - 4 64,000 4 64,000 4 64,000 4 90,000 16 282,000

Pengadaan

perlengkapan

gedung kantor

Jumlah jenis

perlengkapan gedung

kantor yang diadakan

4 unit 4 27,000 30,000 5 35,000 6 40,000 6 30,000 21 162,000

Pengadaan

peralatan gedung

kantor

Jumlah jenis peralatan

gedung kantor yang

diadakan

7 jenis 7 31,900 7 190,750 7 40,000 8 40,000 9 42,000 9 50,000 47 394,650

Pengadaan

Mebeleur

Jumlah jenis mebeleur

yang diadakan58 unit 0 - 2 10,000 2 10,000 2 10,000 4 15,000 4 15,000 14 60,000

Pemeliharaan

rutin/berkala

gedung kantor

Luas bangunan yang

dipelihara191 m2 191 7,235 191 11,112 191 10,000 191 10,000 191 15,000 191 15,000 191 68,347

Pemeliharaan

rutin/kendaraan

dinas/operasional

Jumlah kendaraan

dinas/operasional yang

dipelihara

19 unit 15 106,308 14 100,000 23 110,000 23 110,000 23 110,000 23 130,000 121 666,308

Pemeliharaan

rutin/berkala

perlengkapan

gedung kantor

Jumlah jenis peralatan

gedung yang dipelihara4 Jenis 4 9,900 3 6,825 35 12,000 40 12,000 40 12,000 40 12,000 40 64,725

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Indikator

SasaranKode

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

9

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

Persentase

pemenuhan

sarana

prasarana

perkantoran

Page 81: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

81

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Program

peningkatan

Profesionalisme

Aparatur

- Persentase Peningkatan

kedisiplinan PNS

100 % 100 41,000 100 57,200 100 42,000 100 116,000 100 95,222 100 116,000 100 467,422

Bimbingan teknis

implementasi

peraturan

perundang-

undangan

Jumlah PNS yang

mengikuti bimbingan

teknis implementasi

peraturan perundang-

undangan

10 PNS 10 41,000 10 40,000 10 42,000 10 45,000 10 95,222 10 96,000 60 359,222

Pengadaan pakaian

dinas beserta

perlengkapannya

Jumlah pakaian dinas

yang diadakan

0 ASN 0 - 43 17,200 40 71,000 20,000 83 108,200

Program

Peningkatan

Pengembagan

Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan

keuangan

- Persentase

penyelesaian

pelaporan capaian

kinerja dam keuangan

tepat waktu

100 % 100 21,800 100 18,500 100 21,000 100 21,000 100 22,000 100 35,000 100 139,300

Penyusunan laporan

capaian kienerja dan

ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

Jumlah laporan

capaian kinerja SKPD

7 Dok 8 14,800 7 13,000 7 13,000 7 13,000 7 13,000 7 20,000 43 86,800

Penyusunan

pelaporan keuangan

akhir tahun

Jumlah laporan

keuangan yang

tersusun

6 Dok 6 7,000 6 5,500 6 8,000 6 8,000 6 9,000 6 15,000 36 52,500

1,830,127 5,666,057 6,835,700 7,952,700 10,860,422 10,752,668 43,897,674

9

Bidang Urusan

Pemerintahan dan

Program Prioritas

Pembangunan

Indikator Kinerja

Program (outcome)

Kondisi Kinerja

Awal RPJMD

(Tahun 2015)

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

LokasiTahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

JUMLAH

Persentase

kepuasan

terhadap

layanan SKPD

N

oTujuan

Indikator

TujuanSasaran

Indikator

SasaranKode

Page 82: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

82

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja merupakan ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang

akan dihitung dan diukur serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja. Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah

merupakan Ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Agar target tersebut

dapat dievaluasi dengan mudah, dilakukan proyeksi berdasarkan teori pertumbuhan rata-rata dengan

menggunakan regresi linier dengan sumber data aktual tahun 2010 s/d 2015.

Dalam rangka mendukung pecapaian Misi ke Sembilan “Menjadikan Kabupaten Soppeng

sebagai daerah yang nyaman dan terdepan dalam investasi” maka diuraikan Tujuan dan Sasaran

RPJMD 2016-2021 sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas PPK & UKM Kabupaten Soppeng, pada

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas PPK & UKM Kabupaten Soppeng yang dapat dilihat pada

tabel berikut :

Page 83: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

83

Tabel. 6.1

Indikator Kinerja Utama (IKU DAERAH) yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD

No Indikator Rumus Satuan

Kondisi kinerja

pada awal periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi kinerja

pada akhir periode RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020

1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

% 10,4 11,3 12,2 13,1 14 15 15,9

2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

% 12,3 13 13,7 14,5 15,2 15,9 16,6

3 Jumlah jenis produk spesifik lokal dari industri daerah yang berdaya saing pada pasar

Jumlah jenis produk spesifik lokal yang berdaya saing s.d (tahun n) jenis 2 4 6 9 12 16 20

4

Jumlah jenis produk koperasi, usaha kecil dan usaha menengah spesifik lokal daerah yang berdaya saing dalam pasar regional

Jumlah jenis produk Koperasi dan UMKM spesifik lokal yang berdaya saing s.d (tahun n)

Jenis 32 34 36 38 40 42 42

5

Jumlah sarana/prasarana pasar tradisional yang efektif menunjang perdagangan produk spesifik lokal industri kecil dan rumah tangga serta koperasi dan UKM

Jumlah jenis sarana prasarana pasar tradisional yang efektif meunjang perdagangan spesifik lokal s.d (Tahun n)

unit 17 17 17 17 17 17 17

Jumlah kontribusi industri dari sektor industri x 100% Jumlah PDRB

Jumlah kontribusi perdagangan dari sektor perdagangan x 100% Jumlah PDRB

Page 84: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

84

Tabel. 6.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD yang mengacu

pada tujuan-sasaran RENSTRA dan IKD

No Indikator Rumus Satuan

Kondisi kinerja pada

awal Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi kinerja pada akhir periode

RENSTRA periode

RENSTRA 2016 2017 2018 2019 2020

TUJUAN RENSTRA

1 Persentase tingkat ketersediaan barang kebutuhan pokok

% 100 100 100 100 100 100 100

2 Peningkatan Jumlah jenis industri kreatif yang bernilai tambah

Jumlah industri kreatif bernilai tambah s.d Tahun n Jenis 7 8 9 10 11 12 13

3 Persentase Penguatan kelembagaan koperasi

% 32,20 32,76 33,33 33,89 34,46 35,02 35,59

4 Nilai omzet penjualan UMKM Total Nilai omzet penjualan UMKM s.d Tahun n Rp.(000) 1,456,657,373

1,461,657,373

1,466,657,373

1,471,657,373

1,476,657,373

1,481,657,373

1,486,657,373

5 Meningkatkan Kinerja Aparatur 100 100 100 100 100

SASARAN RENSTRA

5 Nilai omzet perdagangan Nilai omzet perdagangan s.d Tahun n Rp.(000) 790,732,041

800,000,000

820,000,000 840,000,000

860,000,000

880,000,000

900,000,000

6 Persentase pedagang taat UUPK

% 74,64 75,00 77,00 79,00 81,00 83,00 85,00

7 Nilai produksi IKM Nilai produksi IKM s.d Tahun n Rp.(000) 65,996,345

72,996,345

80,996,345 89,996,345

99,996,345

110,996,345

122,996,345

8 Tumbuhnya sentra industri potensial

Jumlah pertumbuhan sentra industri potensial baru Tahun n Sentra 3 sentra 1 sentra 1 sentra 1 sentra 1 sentra 1 sentra 8 sentra

9 Persentase Koperasi Sehat

% 48,27 48,86 49,43 50,00 50,54 51,09 51,61

Jumlah koperasi yang mendapat bantaun perkuatan x 100% Jumlah seluruh koperasi

Jumlah jenis komoditi yang tersedia dipasaran x 100% Jumlah jenis komoditi pokok

Jumlah koperasi yang berpredikat SEHAT x 100% Jumlah koperasi yang telah melaksanakan RAT

Jumlah pedagang Taat UUPK x 100% Jumlah pedagang yang dikunjungi

Page 85: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

85

10 Nilai produk UMKM Nilai produk spesifik lokal UMKM daerah s.d Tahun n Rp.(000) 47,235,081

52,235,081

57,235,081 62,235,081

67,235,081

72,235,081

77,235,081

11

Meningkatnya Efektifitas dan Efesiensi Pengelolaan Administrasi Umum dan Keuangan

100 100 100 100 100

12 Meningkatnya Ketersediaan dan Kualitas Sarana dan Prasarana Kantor

100 100 100 100 100

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SKPD

SESUAI DENGAN RENSTRA SKPD

No Tujuan dan Sasaran Indikator Satuan

Penjelasan

Program/Kegiatan Ket Formulasi/Rumus Perhitungan

Sumber Data

1 2 3 4 6 7 8 9

TUJUAN RENSTRA

1 Mewujudkan industri lokal yang berkualitas dan berdaya saing melalui peningkatan nilai tambah industri, pengembangan industri kreatif dan perluasan pasar produk industri lokal

Peningkatan Jumlah jenis industri kreatif yang bernilai tambah

Jenis Jumlah industri kreatif bernilai tambah s.d Tahun n Data industri kreatif Program pengembangan dan peningkatan kemampuan teknologi IKM -Penguatan sentra dan kelompok pengrajin

2 Mewujudkan peningkatan kinerja perdagangan daerah, perlindungan konsumen, pengamanan perdagangan serta penguatan jaringan distribusi barang yang kokoh

Persentase tingkat ketersediaan barang kebutuhan pokok

Persen Persentase jumlah jenis komoditi yang tersedia di pasaran dibandingkan jumlah jenis komoditi pokok

Data harga barang komoditi

Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan dan stabilisasi harga barang -Pemantauan harga dan stock barang kebutuhan pokok dan barang penting lainnya di tingkat pasar

3 Mewujudkan kelembagaan koperasi yang mampu mensejahterakan anggotanya

Persentase Penguatan kelembagaan koperasi

Persen Persentase Jumlah koperasi yang mendapat bantuan perkuatan dibandingkan jumlah seluruh koperasi

Daftar jumlah koperasi yang mendapatkan bantuan perkuatan

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi -Monitoring, evaluasi dan pelaporan dana perkuatan koperasi

Page 86: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

86

4 Mengembangkan UMKM yang berkualitas, produktif dan berdaya saing sebagai penyangga perekonomian daerah

Nilai omzet penjualan UMKM

Rupiah (Rp.)

Total Nilai omzet penjualan UMKM s.d Tahun n Data UMKM Program pemberdayaan dan pengembangan UMKM -Pendataan dan Pembinaan usaha mikro menjadi usaha kecil (Naik kelas)

No Tujuan dan Sasaran Indikator Satuan Penjelasan

Program/Kegiatan Ket

Formulasi/Rumus Perhitungan Sumber Data

1 2 3 4 6 7 8 9

SASARAN RENSTRA

5 Peningkatan kinerja sektor perdagangan Nilai omzet perdagangan

Rupiah (Rp.)

Nilai omzet perdagangan s.d Tahun n Data omzet perdagangan

Program Peningkatan Pelayanan Perdagangan dan stabilisasi harga barang -Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan

6 Terciptanya tertib hukum, niaga, ukur bagi pelaku usaha dan konsumen

Persentase pedagang taat UUPK

Persen Persentase jumlah pedagang taat UUPK dibandingkan jumlah pedagang yang dikunjungi

Daftar pedagang yang taat UUPK

Program Perlindungan Konsumen -Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa - Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian Daerah

7 Meningkatnya kemampuan teknologi dan mutu produk industri serta meningkatnya pemasaran produk industri

Nilai Produksi IKM Rupiah (Rp.)

Nilai produksi IKM s.d Tahun n Data industri Program pengembangan dan peningkatan kemampuan teknologi IKM -Penguatan sentra dan kelompok pengrajin

Tumbuhnya sentra industri potensial

Sentra Jumlah pertumbuhan sentra industri potensial baru Tahun n

Data sentra industri

8 Meningkatnya koperasi sehat berprestasi dan terwujudnya penguatan kelembagaan koperasi

Persentase Koperasi Sehat

Persen Persentase jumlah koperasi yang berpredikat SEHAT dibandingkan jumlah koperasi yang telah melaksanakan RAT

Data hasil penilaian kesehatan

Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi -Pembinaan, pengawasan dan penghargaan koperasi berprestasi

Page 87: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

87

9 Berkembangnya UMKM serta terjaganya pertumbuhan ekonomi

Nilai produk UMKM Rupiah (Rp.)

Nilai produk spesifik lokal UMKM daerah s.d Tahun n

Data Nilai produk UMKM

Program pemberdayaan dan pengembangan UMKM -Pendataan dan Pembinaan usaha mikro menjadi usaha kecil (Naik kelas)

Page 88: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

88

Kondisi

kinerja pada periode

RENSTRA2016 2017 2018 2019 2020

11 Persentase Koperasi Aktif % 88,94 89,00 89,05 89,11 89,16 89,22 89,27

12Jumlah UKM non BPR/LKM

UKMJumlah UKM aktif non BPR/LKM UKM unit 6392/6444 6522/6574 6652/6704 6782/6834 6912/6964 7042/7094 7172/7224

13 Jumlah BPR/LKM Jumlah BPR/LKM Aktif unit 0/52 0/57 0/62 0/67 0/72 0/77 0/82

14 Usaha Mikro dan Kecil % 98,89 98,91 98,94 99,00 99,00 99,00 99,00

15 Ekspor Bersih Perdagangan nilai ekspor bersih = nilai ekspor - nilai impor Rp.(000) 983.878,53 1.043.586,89 1.103.295,24 1.163.003,60 1.222.711,95 1.282.420,31 1.342.128,66

16Cakupan bina kelompok

pedagang/usaha informal% 65,85 68,00 71,00 74,00 77,00 80,00 83,00

17

Kontribusi sektor industri

rumah tangga terhadap PDRB

sektor industri

% 2.21 2.71 3.21 3.71 4.21 4.71 5.21

18 Pertumbuhan industri % 0,33 16,67 21,80 26,33 30,37 33,99 37,25

19Cakupan bina kelompok

pengrajin% 90,5 92,9 93,1 93,3 93,5 93,8 93,8

Kondisi

kinerja pada

akhir periode

RENSTRAINDIKATOR KINERJA KUNCI (INDIKATOR KINERJA DAERAH)

N

oIndikator Rumus Satuan

Target Capaian Setiap Tahun

Jumlah koperasi Aktif x 100%Jumlah seluruh koperasi

Jumlah kelompok pedagang/usaha informal yang mendapat bantuan binaan pemda tahun x00%

Jumlah kelompok pedagang/usaha informal

Jumlah kontribusi PDRB jasa industri rumah tangga x 100%

Jumlah PDRB sektor industri

Jumlah usaha mikro dan kecil x 100%Jumlah seluruh UMKM

Jumlah industri Tahun n - Jumlah industri Tahun n-1 x 100%

Jumlah industri s .d tahun n

Jumlah kelompok pengrajin yg mnedapat binaan pemda tahun n x 100%

Jumlah kelompok pengrajin

Page 89: KATA PENGANTARs - Pemerintah Kabupaten Soppeng · III.II Tabel 3.1.2 Identifikasi isu-isu strategis (lingkungan eksternal) III-28 III.III Tabel 3.2 Faktor penghambat dan pendorong

Rencana Strategik Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kab. Soppeng Tahun Anggaran 2016-2021

89

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis (RESNTRA) Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten

Soppeng Tahun 2016-2021 merupakan acuan bagi seluruh jajaran Dinas Perdagangan Perindustrian

Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng dalam melaksanakan program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun

kedepan. Namun dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya perubahan-perubahan sesuai dengan

perubahan lingkungan/kondisi internal maupun eksternal yang terjadi sejalan dengan perkembangan politis,

pemerintahan dan dinamika masyarakat.

Keseluruhan isi Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2021 ini merupakan satu kesatuan yang

dalam pelaksanannya diperlukan koordinasi dan kerja sama yang sinergis dari semua pihak yang terkait

guna tercapainya target-target yang telah ditetapkan.

Dengan dilandasi semangat dan komitmen yang tinggi, marilah kita jadikan Rencana Strategis

(Renstra) Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Soppeng Tahun 2016-2021 ini

sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada kita semua agar apa

yang akan kita lakukan dapat berhasil dengan baik dan bermanfaat baik bagi masyarakat Kabupaten

Soppeng yang lebih baik.

Watansoppeng, Januari 2017

KEPALA DINAS PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UKM

KABUPATEN SOPPENG

Drs. ILHAM, M.Si Pangkat : Pembina Tk. I NIP. : 19581010 198003 1 031