kata pengantar · web viewpuji dan syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena...
TRANSCRIPT
i
MAKALAH KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Analisis Hasil Penangkapan Ikan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 KELAS P02 :
- PUJI SETYO LANGGENG 135080200111013
- ERIS DWI APRILIANI 135080200111062
- AHMAD N’ DARIYANTO 135080201111011
- WISNU AGUNG SAPUTRA155080200111017
- PRAMISTI SAGITA APRI 155080200111043
PEMANFAATAN SUMBRDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Saya Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun
makalah tentang “KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN LAMONGAN JAWA
TIMUR” pada Mata Kuliah Analisis Hasil Penangkapan Ikan.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan
hambatan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang
telah membantu dan menjelaskan, semoga bantuannya mendapat balasan dari
Tuhan Yang Maha Esa.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada saya.
Malang, 8 Desember 2016
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
1. PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................2
1.3 Manfaat.........................................................................................................2
2. TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................4
2.1 Analisis Location Quotient (LQ)....................................................................4
2.2 Kelebihan dan Keterbatasan Metode LQ.....................................................6
3. METODE............................................................................................................8
3.1 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................8
3.2 Teknik Analisis Data.....................................................................................8
4. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................10
4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian............................................................10
4.2 Kriteria peluang...........................................................................................11
4.3 Hasil analisis dan interpretasi nilai Comparataive Performance Index(CPI)..........................................................................................................................13
4.3.1 Comparataive Performance Index(CPI) Tahun 2004...........................13
4.3.2 Comparataive Performance Index(CPI)Tahun 2005............................14
4.3.3 Comparataive Performance Index(CPI) Tahun 2006...........................15
4.3.4 Comparataive Performance Index(CPI)Tahun 2013............................16
4.3.5 Comparataive Performance Index(CPI)Tahun 2014............................17
4.3.6 Comparataive Performance Index(CPI)berdasarkan jumlah produksi.18
4.3.7 Comparataive Performance Index(CPI) berdasarkan rata-rata jumlah produksi.........................................................................................................19
4.4 Penentuan hasil komoditas unggulan.........................................................20
5. KESIMPULAN..................................................................................................23
5.1 Kesimpulan.................................................................................................23
5.2 Saran..........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24
1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKabupaten Lamongan merupakan salah satu Kabupaten di Utara Jawa
Timur dengan potensi sumberdaya perikanan laut yang cukup melimpah. Potensi
sumberdaya perikanan di perairan tersebut banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar melalui kegiatan usaha penangkapan. Apalagi dengan
adanya Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) sebagai pusat pendaratan ikan
yang berada di Kecamatan Brondong sangat mendukung kegiatan usaha
perikanan tangkap di wilayah tersebut.
Berdasarkan laporan tahunan PPN Brondong Produksi ikan di PPN
Brondong berkembang secara fluktuatif, dilihat dari data statistik PPN Brondong
nilai produksi pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 34,19% yaitu
sebesar Rp. 643.841.726.850 dan pada tahun 2014 meningkat menjadi Rp.
869.992.055.000 apabila dirata-rata maka per hari nelayan dapat menangkap
ikan se3besar 196.236 kg atau setara dengan 196 ton ikan, sedangkan standart
produksi ikan yang didaratkan untuk Pelabuhan Perikanan Nusantara (Tipe B)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2006 tentang klasifikasi
Pelabuhan Perikanan adalah sebesar 30 ton per hari sehingga dapat dikatakan
bahwa produksi ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong cukup
tinggi.
Pengembangan suatu komoditas didaerah yang sesuai dengan kondisi
sumberdaya alam setempat dapat meningkatkan efisiensi, menjaga kelestarian
sumberdaya, dan meningkatkan aktivitas perdagangan sehingga mampu
meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat setempat. Oleh
karena itu agar dapat berjalan dengan baik perlu diperlukan penetapan
2
komoditas unggulan yang didukung oleh ketersediaan data dan informasi kondisi
biofisik dan sosial ekonomi di Perairan Lamongan tersebut. Serta diperlukan
strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan daya saing
komoditas unggulan perikanan tangkap agar mampu mengatasi permasalahan-
permasalahan sektor perikanan di Kabupaten Lamongan.
1.2 Tujuan Secara umum tujuan dari penulisan ini didasarkan pada latar belakang,
yaitu :
1. Mengetahui komoditas-komoditas perikanan tangkap yang dapat menjadi
unggulan Kabupaten Lamongan.
2. Menganalisis kondisi daya saing komoditas unggulan perikanan tangkap
Kabupaten Lamongan
1.3 ManfaatPenulisan ini diharapkan dapat memberikan dan masukan bagi berbagai
pihak yang berkepentingan, yaitu :
1. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan, hasil analisa ini dapat
dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan strategis yang
berkaitan dengan perencanaan pengembangan sektor perikanan
berdasarkan konsep daya saing komoditas unggulan.
2. Bagi penulis sendiri, penelitian ini berguna untuk melatih kemampuan
menganalisis permasalahan pengembangan sektor perikanan
berdasarkan konsep komoditas unggulan.
3. Bagi masyarakat atau pembaca, penulisan ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan rujukan atau setidaknya dapat menggugah untuk lebih
3
banyak memperhatikan pada pengembangan sektor perikanan
berdasarkan konsep komodits unggulan.
4
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Location Quotient (LQ)Metode LQ untuk mengidentifikasi komoditas unggulan
diakomodasi dari Miller & Wright (1991), Isserman (1997), dan Ron Hood
(1998). Menurut Hood (1998), Loqation Quotient adalah suatu alat
pengembangan ekonomi yang lebih sederhana dengan segala kelebihan dan
keterbatasannya. Teknik LQ merupakan salah satu pendekatan yang umum
digunakan dalam model ekonomi basis sebagai langkah awal untuk
memahami sektor kegiatan yang menjadi pemacu pertumbuhan. LQ
mengukur konsentrasi relatif atau derajat spesialisasi kegiatan ekonomi
melalui pendekatan perbandingan. Inti dari model ekonomi basis
menerangkan bahwa arah dan pertumbuhan suatu wilayah ditentukan oleh
ekspor wilayah. Ekspor itu sendiri tidak terbatas pada bentuk barang-barang dan
jasa, akan tetapi dapat juga berupa pengeluaran orang asing yang berada
di wilayah tersebut terhadap barang-barang tidak bergerak (Budiharsono,
2001).
Di dalam model ekonomi basis, perekonomian terbagi menjadi dua yaitu
sektor basis dan non basis. Sektor basis disebut juga sektor ekspor dan akan
menentukan perkembangan wilayah. Kedua sektor memiliki hubungan, dimana
jika sektor basis berkembang, maka pada gilirannya akan meningkatkan pula
kegiatan non basis. Hal ini sering disebut dengan multiplier effect. Untuk
mengetahui sektor basis dan non basis digunakan metode Location Quotient
(LQ), sedangkan untuk effect multiplier digunakan teknik pengganda basis atau
multiplier effect.
5
Analisis LQ (Location Quotient) adalah suatu metode yang digunakan
untuk mengetahui tingkat spesialisasi dan mengindikasikan sektor basis atau
leading sector. Sektor basis dan non basis dapat dicari dengan menggunakan
metode Location Quotient (LQ) ini. Terdapat tiga kisaran nilai dari LQ, yang
pertama jika LQ > 1 mengindikasikan bahwa suatu wilayah mempunyai
spesialisasi yang tinggi (basis), yang kedua jika LQ < 1 mengindikasikan bahwa
suatu wilayah mempunyai spesialisasi yang rendah (non basis) dan yang terakhir
jika LQ = 1 mengindikasikan bahwa suatu wilayah mengalami self sufficient
(spesialisasi sama) (Budiharsono, 2001).
Untuk mengetahui LQ menurut Hood (1998), dibutuhkan data tentang
PDRB terlebih dahulu. PDRB yang digunakan dalam kasus ini adalah PDRB
kabupaten Kota Jogjakarta tahun 2004 dan 2005. Untuk memperoleh nilai LQ
kita harus mengetahui nilai PDRB tingkat wilayah yang lebih tinggi yang
digunakan sebagai daerah acuan (dimana daerah penelitian menjadi bagian di
dalamnya), dalam hal ini adalah Propinsi D.I. Jogjakarta. Di dalam hasil
perhitungan LQ dapat diketahui sektor-sektor apa saja yang menjadi sektor basis
ataupun sektor unggulan di Kota Jogjakarta. Pada tahun 2004 sektor yang
merupakan sektor basis atau leading sector yaitu: 1) sektor Listrik, gas dan air
bersih, 2) sektor perdagangan, hotel dan restoran, 3) sektor pengangkutan dan
komunikasi, 4) sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta 5)
sektor jasa-jasa lainnya, dengan sektor pengangkutan dan komunikasi sebagai
sektor basis unggulan kota Jogjakarta karena mempunyai nilai LQ paling besar
sedangkan sektor: 1) pertanian, 2) pertambangan dan penggalian, 3) industri
pengolahan dan 4) bangunan merupakan sektor non basis. Di tahun selanjutnya
yaitu tahun 2005 ternyata nilai LQ cenderung stabil dan hampir sama, hal ini
dapat dikatakan bahwa struktur perekonomian kota Jogjakarta tidak berubah
serta masih mempunyai sektor basis yang sama dengan tahun sebelumnya.
6
Selain hal tersebut diatas, juga dapat diketahui bahwa dengan
berkembangnya sektor-sektor tersebut diatas (merupakan sektor non pertanian)
maka terdapat kebutuhan akan lahan untuk membuka permukiman atau
bangunan serta infrastruktur lainnya di Kota Jogjakarta. Hal ini secara langsung
akan mempengaruhi luas lahan pertanian yang ada. Karena semakin
meningkatnya kebutuhan akan lahan non pertanian maka lahan pertanian akan
berkurang karena akan beralih fungsi menjadi lahan permukiman atau bangunan.
Pengaruh lainnya adalah menurunnya daya dukung lahan pertanian Kota
Jogjakarta dalam memenuhi pangan penduduknya, sehingga dibutuhkan impor
dari daerah lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Akan tetapi dengan
berkembangnya sektor non pertanian maka daerah ini merupakan daerah yang
lebih maju dibandingkan daerah lainnya yang lebih condong berbasis sektor
pertanian.
2.2 Kelebihan dan Keterbatasan Metode LQSetiap metode analisis memiliki kelebihan dan keterbatasan demikian
halnya dengan metode LQ. Kelebihan metode LQ dalam mengidentifikasi
komoditas unggulan antara lain penerapannya sederhana, mudah dan tidak
memerlukan program pengolahan data yang rumit. Penyelesaian analisis cukup
dengan spread sheet dari Excel atau program Lotus, bahkan jika datanya tidak
terlalu banyak kalkulatorpun bisa digunakan. Keterbatasannya adalah karena
demikian sederhananya pendekatan LQ ini, maka yang dituntut adalah akurasi
data. Sebaik apapun hasil olahan LQ tidak akan banyak manfaatnya jika data
yang digunakan tidak valid. Oleh karena itu sebelum memutuskan menggunakan
analisis ini maka validitas data sangat diperlukan. Disamping itu untuk
menghindari bias musiman dan tahunan diperlukan nilai rata-rata dari data series
yang cukup panjang, sebaiknya tidak kurang dari 5 tahun. Sementara itu di
7
lapangan, mengumpulkan data yang panjang ini sering mengalami hambatan (LP
UNDIP, 2000).
Keterbatasan lainnya dalam deliniasi wilayah kajian. Untuk menetapkan
batasan wilayah yang dikaji dan ruang lingkup aktivitas, acuannya sering tidak
jelas. Akibatnya hasil hitungan LQ terkadang aneh, tidak sama dengan apa yang
kita duga. Misalnya suatu wilayah provinsi yang diduga memiliki keunggulan di
sektor non pangan, yang muncul malah pangan dan sebaliknya. Oleh karena itu
data yang dijadikan sumber bahasan sebelum digunakan perlu diklarifikasi
terlebih dahulu dengan beberapa sumber data lainnya, sehingga mendapatkan
gambaran tingkat konsistensi data yang mantap dan akurat (Hendayana, 2003).
8
3. METODE
3.1 Teknik Pengumpulan DataPada makalah ini menggunakan Daerah Lamongan sebagai objek
penelitian. Data yang digunakan yaitu data statistik perikanan pada tahun 2003-
2014. Kegiatan pengumpulan data awal dilaksanakan melalui studi pustaka dan
pengumpulan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan. Beberapa data yang
dibutuhkan dalam proses ini ialah semua data perikanan di Daerah Lamongan
mulai tahun 2003-2014. Analisis yang dipakai dalam penentuan komoditas
unggulan pada suatu daerah menggunakan analisis LQ dan CPI untuk
menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif.
3.2 Teknik Analisis DataPada makalah ini metode analisis yang digunakan untuk menentukan
komoditas unggulan di daeah lamongan yaitu menggunakan Metode LQ dan
untuk menentukan penilaian terhadap peluang pasar menggunakan metode
analisis CPI (Comparative Performance Index).
Nilai LQ dihitung berdasarkan Budi harsono (2005). Metode location
quotient (LQ) merupakan perbandingan pangsa relatif pendapatan sektor i pada
tingkat wilayah terhadap pendapatan total wilayah pada pangsa relatif
pendapatan sektor i pada tingkat nasional terhadap pendapatan nasional. Pada
penelitian ini, penentuan LQ dengan kriteria pendapatan diganti dengan kriteria
produksi dan nilai produksi ikan., sedangkan tingkat kabupaten diganti dengan
kecamatan dan provinsi diganti dengan kabupaten.
9
Formula penentuan nilai LQ adalah
LQ=
vivtViVt
Keterangan :
vi = pendapatan (produksi atau nilai produksi) sektor ke-i (jenis ikan ke-i)
pada tingkat kecamatan (Lamongan)
vt = pendapatan (produksi atau nilai produksi) total kecamatan
(Lamongan)
Vi = pendapatan (produksi atau nilai produksi) sektor ke-i (jenis ikan ke-i)
pada tingkat provinsi (Jawa Timur)
Vt = pendapatan (produksi atau nilai produksi) total provinsi (Jawa Timur)
Pemilihan komoditas unggulan dilakukan dengan comparative performance
index (CPI) (Marimin 2004). Teknik perbandingan indeks kinerja (CPI)
merupakan indeks gabungan (composite index)
Hubungan fungsi tersebut adalah :
Y =a + bx + e
dimana : Y = peubah tak bebas (CPUE) dalam kg/unit
x = peubah bebas (effort) dalam unit kapal
e = simpangan
α,β = parameter regresi penduga nilai a dan b.
Kemudian diduga dengan fungsi dugaan, yaitu : Y= a + bx Nilai a dan b dapat
ditentukan dengan analisis regresi dengan microsoft excel. yang dapat
digunakan untuk menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai alternatif
berdasarkan beberapa kriteria. Analisis CPI didasarkan pada tiga kriteria, yaitu
nilai location quotient (LQ) dari volume produksi ikan, LQ dari nilai produksi, dan
peluang pasar.
10
11
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian3.
4.
4.1.
4.1.1.
Berdasarkan data dari Pemerintah Daerah Lamongan, secara geografis
Kabupaten Lamongan terletak pada 6° 51’ 54” - 7° 23’ 6” Lintang Selatan dan
122° 4’ 4” - 122° 33’ 12” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Lamongan yaitu
1.812,8 km² atau 3,78 % dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Panjang garis
pantai Kabupaten Lamongan mencapai 47 km, sehingga wilayah perairan laut
Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km², jika dihitung 12 mil dari
permukaan laut.
Batas-batas wilayah Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Kabupaten Gresik
Sebelah Selatan : Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto
Sebelah Barat : Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban
Wilayah Kabupaten Lamongan dibagi oleh Sungai Bengawan Solo, dan
secara garis besar daratannya dibedakan menjadi tiga karakteristik yaitu :
Bagian Tengah Selatan merupakan dataran rendah yang relatif subur
yang membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi,
Pucuk, Lamongan, Deket, Tikung, Sugio, Sarirejo dan Kembangbahu
Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu–batu
dengan kesuburan sedang. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Mantup,
12
Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan
Solokuro.
Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan
daerah rawan banjir. Kawasan ini meliputi Kecamatan Sekaran, Maduran,
Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun dan Glagah.
Kabupaten Lamongan mempunyai 16 buah lokasi fishing base. Jumlah
fishing base di Kecamatan Paciran ada 12 (dua belas) lokasi, yaitu : Desa Weru
Lor, Sidokumpul, Weru, Paloh, Sidokelar, Kemantren, Banjarwati, Kranji,
Tunggul, Paciran, Kandang Semangkon, dan Blimbing. Sedangkan di Kecamatan
Brondong ada 4 (empat) lokasi, yaitu : Brondong, Sedayu Lawas, Labuhan, dan
Lohgung. Dari 16 lokasi fishing base di Kabupaten Lamongan tersebut terdapat 5
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang menjadi tujuan nelayan dalam mendaratkan
sekaligus memasarkan hasil tangkapanan mereka, yaitu di TPI Brondong, TPI
Lohgung, TPI Labuhan, TPI Kranji, dan TPI Weru. Nelayan di Kabupaten
Lamongan berasal dari desa-desa di sekitar fishing base. Selain nelayan lokal,
banyak juga nelayan dari luar daerah yaitu dari Kalimantan Selatan, Jawa
Tengah, dan Muncar untuk menjual ikan hasil tangkapannya. Hal ini disebabkan
harga rata-rata ikan yang cukup tinggi di Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
khususnya di PPN Brondong.
4.2 Kriteria peluangPengambilan keputusan untuk menetapkan alternatif terbaik dari suatu
alternatif berdasarkan kriteria tertentu disebut multi criteria analysis yang
biasanya menggunakan metode skoring. Metode skoring ini banyak digunkan
untuk menentukan jenis alat tangkap dan komoditas perikanan unggulan. Jadi
untuk menentukan komoditas unggulan tentunya memerluhkan beberapa kriteria
untuk menetapkan suatu perikanan menjadi komoditas unggulan. Pada
13
penulisan kali ini menggunakan kriteria pemasaran serta bentuk pengolahan dari
komoditas perikanan hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Lamongan.
Kriteria perikanan ini akan dibuat metode skoring dimana pada kriteria
pemasaran apabila ikan tidak diekspor akan diberi nilai 1, sedangkan yang
diekspor diberi nilai 2. Untuk kriteria pengolahan ikan yang dipasarkan dalam
bentuk segar diberi nilai 1 sedangkan ikan yang dipasarkan dalam bentuk segar
dan diolah diberi nilai 2. Data dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel . Kriteria Komoditas Unggulan
No Spesies
Pemasaran Pengolahan
kriteria
Sko
r kriteria Skor
1 Manyung Tidak di Ekspor 1 Segar 1
2 Sebelah Tidak di Ekspor 1 Segar 1
3 Selar Tidak di Ekspor 1 Segar 1
4 Kuwe Tidak di Ekspor 1 Segar 1
5 Layang Tidak di Ekspor 1 Segar 1
6 Bawal Hitam Eksport 2 Segar 1
7 Golok-Golok Tidak di Ekspor 1 Segar 1
8 Japuh Tidak di Ekspor 1 Segar 1
9 Tembang Tidak di Ekspor 1 Segar+Olahan 2
10 Beloso Tidak di Ekspor 1 Segar 1
11 Teri Tidak di Ekspor 1 Segar+Olahan 2
12 Gerot-Gerot Tidak di Ekspor 1 Segar 1
13 Kapas-kapas Tidak di Ekspor 1 Segar 1
14 Peperek Tidak di Ekspor 1 Segar 1
15 Merah, Bambangan Eksport 2 Segar+Olahan 2
14
16 Kuniran Tidak di Ekspor 1 Segar 1
17 Kurisi Tidak di Ekspor 1 Segar 1
18 Swanggi Tidak di Ekspor 1 Segar 1
19 Tongkol Krei Tidak di Ekspor 1 Segar+Olahan 2
20 Kembung Tidak di Ekspor 1 Segar 1
21 Tenggiri Eksport 2 Segar+Olahan 2
22 Kerapu lumpur Eksport 2 Segar+Olahan 2
23 Alu-Alu Tidak di Ekspor 1 Segar 1
24 Layur Eksport 2 Segar 1
25 Kerong-kerong Tidak di Ekspor 1 Segar 1
26 Cucut lanyam Tidak di Ekspor 1 Segar 1
27 Pari kembang Tidak di Ekspor 1 Segar 1
28 Udang putih Tidak di Ekspor 1 Segar 1
29 Rajungan Eksport 2 Segar+Olahan 2
30 Cumi-cumi Tidak di Ekspor 1 Segar+Olahan 2
4.3 Hasil analisis dan interpretasi nilai Comparataive Performance Index(CPI)
4.3.1 Comparataive Performance Index(CPI) Tahun 2004Pada tahun 2004 didapatkan data produksi pada Kabupaten Lamongan
sebesar 39925,2 ton sedangkan di Provinsi Jawa Timur didapatkan hasil
produksi sebesar 320691,3 ton. Nilai produksi yang didapatkan pada tahun 2004
di Kabupaten Lamongan sebesar 98513450 × Rp 1000 sedangkan di Provinsi
Jawa Timur sebesar 1764844417 × Rp 1000.
15
Manyung
Selar
Layang
Golok-Golok
TembangTeri
Kapas-kapas
Merah, Bambangan
Kurisi
Tongkol K
rei
Tenggiri
Alu-Alu
Kerong-kerong
Pari kembang
Rajungan0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
Hasil CPI Tahun 2004Ju
mla
h CP
I
Hasil analsis CPI menunjukkan bahwa pada tahun 2004 menunjukkan
bahwa ikan merah menjadi komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Lamongan, kemudian diikuti oleh ikan Manyung dan cucut lanyam. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.3.2 Comparataive Performance Index(CPI)Tahun 2005Pada tahun 2005 didapatkan data produksi pada Kabupaten Lamongan
sebesar 37.691.7 ton sedangkan di Provinsi Jawa Timur didapatkan hasil
produksi sebesar 322.291,7 ton. Nilai produksi yang didapatkan pada tahun 2004
di Kabupaten Lamongan sebesar 190.924.720 × Rp 1000 sedangkan di Provinsi
Jawa Timur sebesar 2.108.707.127 × Rp 1000
16
Man y u n g
S e l ar
L a y a n g
G o l ok - G
o l ok
T e mb a n g
Te r i
K a p a s - ka p a s
Me r a h , B
a mb a n g a n
K u r i si
T o n g k o l Kr e i
T e n g g i ri
A l u- A
l u
K e r o n g - ke r o n g
P a r i kem
b a n g
R a j un g a n
0.00
5000.00
10000.00
15000.00
20000.00
25000.00
CPI Komoditas Unggulan tahun 2005
Hasil analsis CPI menunjukkan bahwa pada tahun 2005 menunjukkan
bahwa ikan Golok-golok menjadi komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Lamongan, kemudian diikuti oleh ikan Kuwe dan Ikan Merah. Hasil perhitungan
dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.3.3 Comparataive Performance Index(CPI) Tahun 2006Pada tahun 2006 didapatkan data produksi pada Kabupaten Lamongan
sebesar 37.842.7 ton sedangkan di Provinsi Jawa Timur didapatkan hasil
produksi sebesar 369.915,3 ton. Nilai produksi yang didapatkan pada tahun 2004
di Kabupaten Lamongan sebesar 221.362.700 × Rp 1000 sedangkan di Provinsi
Jawa Timur sebesar 2.318.051.585 × Rp 1000
17
Man yu n g
Se l ar
L a y an g
G o l ok -G
o l ok
Temb an g
Ter i
K ap a s - ka p a s
Mer ah , B
amb an g an
K u r i si
To n g ko l Kr e i
Ten g g i ri
A l u-A
l u
K er o n g -ker o n g
P a r i kem
b an g
R a j un g an
1160
.60.
097
9.8
0.0
6790
.718
78.7
5772
.712
42.5
2010
.30.
0 677.
30.
00.
016
05.1
1892
.90.
019
51.7
445.
875
4.4
428.
9 1440
.711
42.6
0.0
805.
90.
013
68.7
3036
.940
9.0
0.0
1398
.0
CPI Komoditas unggulan tahun 2006
Hasil analsis CPI menunjukkan bahwa pada tahun 2006 menunjukkan
bahwa ikan Layang menjadi komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Lamongan, kemudian diikuti oleh ikan golok-golok dan pari kembang. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3.
4.3.4 Comparataive Performance Index(CPI)Tahun 2013Pada tahun 2013 didapatkan data produksi pada Kabupaten Lamongan sebesar
701.500 ton sedangkan di Provinsi Jawa Timur didapatkan hasil produksi
sebesar 3.815.739 ton. Nilai produksi yang didapatkan pada tahun 2004 di
Kabupaten Lamongan sebesar 8.204.304.200 × Rp 1000 sedangkan di Provinsi
Jawa Timur sebesar 46.560.529.402 × Rp 1000
18
1
0.0
20000.0
40000.0
60000.0
80000.0
CPI Komoditas Unggulan Tahun 2013Cumi-cumi Rajungan Udang putihPari kembang Cucut lanyam Kerong-kerong Layur Alu-Alu Kerapu lumpurTenggiri Kembung Tongkol KreiSwanggi Kurisi Kuniran Merah, Bambangan Peperek Kapas-kapasGerot-Gerot Teri BelosoTembang Japuh Golok-GolokBawal Hitam Layang Kuwe Selar Sebelah Manyung
Hasil analsis CPI menunjukkan bahwa pada tahun 2013 menunjukkan
bahwa ikan Kapas-Kapas menjadi komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Lamongan, kemudian diikuti oleh ikan Gerot-gerot dan swanggi. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 4.
4.3.5 Comparataive Performance Index(CPI)Tahun 2014Pada tahun 2014 didapatkan data produksi pada Kabupaten Lamongan
sebesar 72.496,5 ton sedangkan di Provinsi Jawa Timur didapatkan hasil
produksi sebesar 385.878,5 ton. Nilai produksi yang didapatkan pada tahun 2004
di Kabupaten Lamongan sebesar 844.862.076 × Rp 1000 sedangkan di Provinsi
Jawa Timur sebesar 5.099.914.519 × Rp 1000
19
Manyung
Selar
Laya
ng
Golok-Golok
TembangTeri
Kapas-kapas
Merah, Bambangan
Kurisi
Tongkol K
rei
Tenggiri
Alu-Alu
Kerong-kerong
Pari kembang
Rajungan0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
CPI Komoditas Unggulan Tahun 2014
Hasil analsis CPI menunjukkan bahwa pada tahun 2014 menunjukkan bahwa
ikan kapas-kapas menjadi komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Lamongan, kemudian diikuti oleh ikan Swanggi dan ikan Kuniran. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Lampiran .
4.3.6 Comparataive Performance Index(CPI)berdasarkan jumlah produksiDari tahun 2004, 2005, 2006, 2013 dan 2014 didapatkan data produksi
pada Kabupaten Lamongan sebesar 889.456,1 ton sedangkan di Provinsi Jawa
Timur didapatkan hasil produksi sebesar 5.214.515,8 ton. Nilai produksi yang
didapatkan pada tahun 2004 di Kabupaten Lamongan sebesar 9.559.967.146 ×
Rp 1000 sedangkan di Provinsi Jawa Timur sebesar 57.852.047.050 × Rp 1000
20
10.00
2000.00
4000.00
6000.00
8000.00
Chart Title
Manyung Sebelah Selar Kuwe Layang Bawal Hitam Golok-Golok Japuh Tembang BelosoTeri Gerot-Gerot Kapas-kapas Peperek MerahKuniran Kurisi Swanggi Tongkol Krei Kembung Tenggiri Kerapu lumpur Alu-Alu Layur Kerong-kerong Cucut lanyam Pari kembang Udang putih Rajungan Cumi-cumi
Hasil analsis CPI menunjukkan bahwa ikan Kapas-kapas menjadi
komoditas unggulan perikanan di Kabupaten Lamongan, kemudian diikuti oleh
ikan Swanggi dan Gerot-gerot. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran .
4.3.7 Comparataive Performance Index(CPI) berdasarkan rata-rata jumlah produksi
Pada tahun 2004 didapatkan data produksi pada Kabupaten Lamongan
sebesar 177.891,22 ton sedangkan di Provinsi Jawa Timur didapatkan hasil
produksi sebesar 1.042.903,16 ton. Nilai produksi yang didapatkan pada tahun
2004 di Kabupaten Lamongan sebesar 1.911.993.429 × Rp 1000 sedangkan di
Provinsi Jawa Timur sebesar 11.570.409.410 × Rp 1000
21
0.001000.002000.003000.004000.005000.006000.007000.008000.00
1396.58
Manyung Sebelah Selar Kuwe Layang Bawal Hitam Golok-Golok JapuhTembang Beloso Teri Gerot-Gerot Kapas-kapas Peperek Merah, Bambangan Kuniran Kurisi Swanggi Tongkol Krei Kembung Tenggiri Kerapu lumpur Alu-Alu Layur Kerong-kerong Cucut lanyam Pari kembang Udang putihRajungan Cumi-cumi
Hasil analsis CPI menunjukkan bahwa pada tahun 2004 menunjukkan
bahwa ikan merah menjadi komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Lamongan, kemudian diikuti oleh ikan Manyung dan cucut lanyam. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.4 Penentuan hasil komoditas unggulanUntuk menentukan komoditas unggulan bidang perikanan di Kabupaten
Lamongan digunakan analisis lebih lanjut terhadap nilai LQ yaitu dengan
menganalisis nilai CPI. Dari analisa CPI dari tahun 2004, 2005, 2006, 2013 dan
2014 didapatkan rata-rata hasil komoditas unggulan yang ada di Kabupaten
Pacitan adalah sebagai berikut:
priorita
s Spesies
1 Kapas-kapas
2 Swanggi
3 Gerot-Gerot
4 Kuniran
5 Kerong-kerong
22
6 Layang
7 Kuwe
8 Sebelah
9 Alu-Alu
10 Beloso
11 Kerapu lumpur
12 Cucut lanyam
13 Tembang
14 Tongkol Krei
15 Udang putih
16 Pari kembang
17 Cumi-cumi
18
Merah,
Bambangan
19 Rajungan
20 Peperek
21 Kurisi
22 Manyung
23 Golok-Golok
24 Tenggiri
25 Japuh
26 Kembung
27 Bawal Hitam
28 Selar
29 Layur
23
30 Teri
Dari 30 komoditas perikanan yang didaratkan di Kabupaten Lamongan terdapat
10 jenis ikan ungulan, yang jika dikembangkan komoditas tersebut akan memiliki
dampak yang besar terhadap peningkatan pendapatan nelayan, yaitu antara lain
ikan Kapas-kapas, swanggi, gerot-gerot, kuniran, kerong-kerong, layang, kuwe,
sebelah, alu-alu dan beloso. Dari hasil tersebut dapat dibuat grafik pertumbuhan
antar komoditas unggulan sebagai berikut
2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 20160
50000
100000
150000
200000
250000
300000
Pertumbuhan Produksi Komoditas Unggulan
kapas-kapas swanggi Gerot-gerot kuniranKerong-kerong Layang Kuwe Sebelah Alu-Alu Beloso
Tahun
Jum
lah
Kom
odita
s
Dari keseluruhan data nilai CPI dari tahun ketahun semakin naik dan uncaknya
pada tahun 2014. Hal ini dikarenakan produksi hasil tagkapan yang semakin
banyak pada tahun 2014. Komoditas tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu
prioritas pengembangan komoditas ikan di Kabupaten Lamogan. Dengan
pengembangan yang diprioritaskan pada komuditas ikan unggulan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan jumlah hasil tangkapan yang didapatkan, yang
24
pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan kontribusi pada
perekonomian Kabupaten Lamongan.
25
5. KESIMPULAN
5.1 KesimpulanBahwa dari penulisan makalah ini didapatkan kesimpulan diantaranya
yaitu :
1. Hasil analsis CPI menunjukkan bahwa pada tahun 2004 menunjukkan
bahwa ikan merah menjadi komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Lamongan, kemudian diikuti oleh ikan Manyung dan cucut lanyam Hasil
analsis CPI menunjukkan bahwa pada tahun 2005 menunjukkan bahwa
ikan Golok-golok menjadi komoditas unggulan perikanan di Kabupaten
Lamongan, Pada tahun 2006 didapatkan data produksi pada Kabupaten
Lamongan sebesar 37.842.7 ton sedangkan di Provinsi Jawa Timur
didapatkan hasil produksi sebesar 369.915,3 ton.
2. Dari 30 komoditas perikanan yang didaratkan di Kabupaten Lamongan
terdapat 10 jenis ikan ungulan, yang jika dikembangkan komoditas
tersebut akan memiliki dampak yang besar terhadap peningkatan
pendapatan nelayan, yaitu antara lain ikan Kapas-kapas, swanggi, gerot-
gerot, kuniran, kerong-kerong, layang, kuwe, sebelah, alu-alu dan beloso.
5.2 SaranPengelolaan sumberdaya perikanan di Kabupaten Sukabumi dalam
peningkatan produksi penangkapan ikan harus dilakukan dengan baik dan
sebijak mungkin dengan memperhatikan kelestarian alam dan keberlanjutan
dalam penangkapan ikan kedepannya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Budiharsono, S. 2001. Teknis Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan
Lautan. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.
Hendayana. 2003. Aplikasi Metode Location Quetient (LQ) dalam Penentuan
Komoditas Unggulan Nasional. Informatika Pertanian 12 (1) : 658-675.
Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro (LP UNDIP). 2000. Studi
Pemberdayaan Potensi dan Rasionalisasi Pemanfaatan
Sumberdaya Laut di Provinsi Jawa Tengah. Semarang :
Kerjasama Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro dengan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Tengah.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
Bogor: IPB Press dengan Program Pascasarjana IPB. 197 hlm.
Ron Hood, 1998. Economic Analysis : A Location Quotient. Primer. Principal Sun
Region Associates, Inc.
27
Lampiran 1. Comparataive Performance Index(CPI) Tahun 2004
No Spesies
Total Produksi Ikan Nilai Produksi ikanLQ
ProduksiLQ Nilai Produksi
Peluang Olahan CPI
JumlahPrioritasJatim
Lamongan Jatim Lamongan
Pems peng 1 2 3 4
1 Manyung 7436.2 2715 42240210 9343100 2.933 3.963 1 1 661.51 2093.06 100 100 2954.57 22 sebelah 0 0 0 0 0 153 Selar 7411.5 1078.8 31269665 1373725 1.169 0.787 1 1 263.72 415.71 100 100 879.4398 104 Kuwe 0 0 0 0 0 155 Layang 49405.6 8354.6 228100478 17336400 1.358 1.362 1 1 306.38 719.19 100 100 1225.586 96 Bawal Hitam 0 0 0 0 0 157 Golok-Golok 0 0 0 0 0 158 Japuh 0 0 0 0 0 159 Tembang 13129.3 1233.5 27622990 2347750 0.755 1.523 1 2 170.22 804.26 100 200 1274.485 7
10 Beloso 0 0 0 0 0 1511 Teri 19028.5 1160.4 118246160 2607300 0.490 0.395 1 2 110.49 208.65 100 200 619.1411 1212 Gerot-Gerot 0 0 0 0 0 1513 Kapas-kapas 0 0 0 0 0 1514 Peperek 0 0 0 0 0 1515 Merah 5491.5 2554.6 44195770 12874800 3.737 5.219 2 2 842.85 2756.61 200 200 3999.471 116 Kuniran 0 0 0 0 0 1517 Kurisi 0 0 0 0 0 1518 Swanggi 0 0 0 0 0 1519 Tongkol Krei 26699.4 1669.2 205073757 6968800 0.502 0.609 1 2 113.27 321.56 100 200 734.8351 1120 Kembung 18878.7 3808.2 107638365 7616400 1.620 1.268 1 1 365.48 669.57 100 100 1235.059 821 Tenggiri 8577.7 1509.4 78652405 7104750 1.413 1.618 2 2 318.82 854.77 200 200 1573.604 622 Kerapu lumpur 0 0 0 0 0 1523 Alu-Alu 0 0 0 0 0 1524 Layur 7038 1535 33143897 3661150 1.752 1.979 2 1 395.16 1045.27 200 100 1740.441 525 Kerong-kerong 0 0 0 0 0 1526 Cucut lanyam 3524.1 737.1 11617495 1822750 1.680 2.811 1 1 378.96 1484.67 100 100 2063.639 327 Pari kembang 4304.7 949.4 13244569 1843000 1.772 2.493 1 1 399.60 1316.75 100 100 1916.354 428 Udang putih 3819.3 229.1 92469875 977200 0.482 0.189 1 1 108.68 100 100 100 408.6829 1429 Rajungan 0 0 0 0 0 15
28
30 Cumi-cumi 4116.5 227.2 61450604 1381575 0.443 0.403 1 2 100 212.74 100 200 612.7478 13
29
Lampiran . Comparataive Performance Index(CPI) Tahun 2005
No Spesies
Total Produksi Ikan Nilai Produksi ikanLQ
Produksi
LQ Nilai Produks
i(pemasaran)
(Olahan)
Olahan CPI
JumlahPriori
tasJatim Lamongan Jatim Lamongan 1 2 3 41 Manyung 9223.3 1685.6 49471171 8427975 1.56 1.88 1 1 696.61 2730.88 100 100 3627.49 62 Sebelah 0.00 0.00 0 0 0.00 203 Selar 4897 733.6 26972200 2567661 1.28 1.05 1 1 571.02 1526.00 100 100 2297.01 124 Kuwe 1889 1432.9 11481797 9314110 6.49 8.96 1 1 2891.37 13003.6 100 100 16094.97 2
5 Layang34955.
2 6404.2 177627675 25616620 1.57 1.59 1 1 698.35 2311.76 100 100 3210.11 76 Bawal Hitam 0.00 0.00 0 0 0.00 207 Golok-Golok 4395.7 4100.7 12881650 12302151 7.98 10.55 1 1 3555.90 15308.8 100 100 19064.72 18 Japuh 9895.5 2531.8 19791614 5063564 2.19 2.83 1 1 975.24 4101.16 100 100 5276.40 5
9 Tembang21926.
8 2795.9 59863423 8989690 1.09 1.66 1 2 486.03 2407.22 100 200 3193.25 810 Beloso 0.00 0.00 0 0 0.00 20
11 Teri12269.
4 405.6 76183900 3244912 0.28 0.47 1 2 126.01 682.77 100 200 1108.77 1712 Gerot-Gerot 0.00 0.00 0 0 0.00 2013 Kapas-kapas 0.00 0.00 0 0 0.00 20
14 Peperek15082.
7 2493.5 34594823 3740267 1.41 1.19 1 1 630.16 1733.10 100 100 2563.26 1115 Merah 4851.5 1347.7 59143496 26953300 2.38 5.03 2 2 1058.86 7305.28 200 200 8764.14 316 Kuniran 0.00 0.00 0 0 0.00 2017 Kurisi 3806.3 168.9 19196052 1182300 0.38 0.68 1 1 169.14 987.30 100 100 1356.44 1618 Swanggi 0.00 0.00 0 0 0.00 2019 Tongkol Krei 0.00 0.00 0 0 0.00 20
20 Kembung17445.
3 510.1 116893889 729222 0.25 0.07 1 1 111.45 100.00 100 100 411.45 1921 Tenggiri 9021.5 1196.9 129494303 17953860 1.13 1.53 2 2 505.71 2222.49 200 200 3128.19 922 Kerapu lumpur 3017.7 264 54540952 3299488 0.75 0.67 2 2 333.46 969.74 200 200 1703.20 1423 Alu-Alu 0.00 0.00 0 0 0.00 2024 Layur 8286.1 536.3 41981874 2145092 0.55 0.56 2 1 246.70 819.06 200 100 1365.77 1525 Kerong-kerong 0.00 0.00 0 0 0.00 20
30
26 Cucut lanyam 3628.1 540.1 22766669 2700705 1.27 1.31 1 1 567.43 1901.56 100 100 2668.99 1027 Pari kembang 3704.8 1078 18492648 4850771 2.49 2.90 1 1 1109.11 4204.78 100 100 5513.89 428 Udang putih 3872.7 101.6 71622535 3049290 0.22 0.47 1 1 100.00 682.47 100 100 982.47 1829 Rajungan 0.00 0.00 0 0 0.00 2030 Cumi-cumi 7735.7 632.5 144001264 14548465 0.70 1.12 1 2 311.66 1619.51 100 200 2231.17 13
Comparataive Performance Index(CPI) Tahun 2006
No Spesies
Total Produksi Ikan di- Nilai Produksi ikan di-
LQ Produk
siLQ Nilai Produksi
Pemsr
Olahan
Olahan CPIJumlah
PrioritasJatim Lamongan Jatim Lamongan 1 2 3 4
1 Manyung 7428.1 1148.2 42457700 6315100 1.51 1.56 1 1 475.8 484.8 100 100 1160.6 132 Sebelah 0.0 0.0 0 0 0.0 223 Selar 7294.4 949.8 32668710 3799200 1.27 1.22 1 1 400.8 379.1 100 100 979.8 154 Kuwe 0.0 0.0 0 0 0.0 22
5 Layang 3170 618717277430
0 30935000 19.08 1.87 1 1 6007.1 583.6 100 100 6790.7 16 Bawal Hitam 1725 434.9 35321200 8698000 2.46 2.58 2 1 776.0 802.7 200 100 1878.7 77 Golok-Golok 1336.7 1190.6 4112270 3571800 8.71 9.10 1 1 2741.4 2831.3 100 100 5772.7 28 Japuh 7934.7 1305.6 7939700 1305600 1.61 1.72 1 1 506.4 536.0 100 100 1242.5 129 Tembang 21552.8 6019.3 74960510 19562725 2.73 2.73 1 2 859.6 850.7 100 200 2010.3 4
10 Beloso 0.0 0.0 0 0 0.0 2211 Teri 12348.3 688.8 76449700 4821600 0.55 0.66 1 2 171.7 205.6 100 200 677.3 1812 Gerot-Gerot 0.0 0.0 0 0 0.0 2213 Kapas-kapas 0.0 0.0 0 0 0.0 2214 Peperek 13462.4 2929.5 35712425 8056125 2.13 2.36 1 1 669.7 735.3 100 100 1605.1 815 Merah 4422.9 948.1 82531675 21095225 2.10 2.68 2 2 659.8 833.2 200 200 1892.9 616 Kuniran 0.0 0.0 0 0 0.0 2217 Kurisi 392.6 202.7 14223300 709450 5.05 0.52 1 1 1589.1 162.6 100 100 1951.7 518 Swanggi 654.5 31 2778900 85250 0.46 0.32 1 1 145.8 100.0 100 100 445.8 19
19 Tongkol Krei 27289.3 2121.122496480
0 14847700 0.76 0.69 1 2 239.2 215.1 100 200 754.4 17
20 Kembung 17745.7 673.712253237
5 4210625 0.37 0.36 1 1 116.8 112.0 100 100 428.9 20
31
21 Tenggiri 8252.5 1460.214392437
5 21903000 1.73 1.59 2 2 544.6 496.1 200 200 1440.7 922 Kerapu lumpur 2685.7 338.7 56064550 6096600 1.23 1.14 2 2 388.1 354.5 200 200 1142.6 1423 Alu-Alu 0.0 0.0 0 0 0.0 2224 Layur 7792.1 723.1 37443275 2530850 0.91 0.71 2 1 285.6 220.3 200 100 805.9 1625 Kerong-kerong 0.0 0.0 0 0 0.0 2226 Cucut lanyam 4161.4 716.8 21040500 4121600 1.68 2.05 1 1 530.2 638.5 100 100 1368.7 1127 Pari kembang 5525.6 2315.4 26829475 12734700 4.10 4.97 1 1 1289.7 1547.2 100 100 3036.9 3
28 Udang putih 4742.9 154.113826870
0 4623000 0.32 0.35 1 1 100.0 109.0 100 100 409.0 2129 Rajungan 0.0 0.0 0 0 0.0 2230 Cumi-cumi 4391.1 698.9 74923150 13978000 1.56 1.95 1 2 489.87 608.15 100 200 1398.0 10Comparataive Performance Index(CPI) tahun 2013
No Spesies
Total Produksi Ikan Nilai Produksi ikan di- LQ Produks
iLQ Nilai Produksi
Pemsr
Olahan
Olahan CPI
Jumlah
PrioritasJatim Lamongan Jatim Lamongan 1 2 3 4
1 Manyung 7795.1 568.90 77373597.5 10645157 0.397 0.781 1 1 565.1 7661.0 100 100 8426.2 20
2 Sebelah 695.8 351.20 7652130.1 5340422 2.745 3.961 1 1 3908.538861.
7 100 100 42970.1 73 Selar 7921.6 102.30 51931230.5 889185 0.070 0.097 1 1 100.0 953.4 100 100 1253.4 28
4 Kuwe 2609.3 1576.50 55481937 41067099 3.286 4.201 1 1 4678.541216.
4 100 100 46095.0 65 Layang 45771.8 5287.40 398929539.4 67602897 0.628 0.962 1 1 894.5 9436.2 100 100 10530.7 196 Bawal Hitam 5044 196.10 123877752.6 3770032 0.211 0.173 2 1 301.1 1694.6 200 100 2295.7 27
7 Golok-Golok 240.1 42.30 1409585.6 283850 0.958 1.143 1 1 1364.211213.
1 100 100 12777.3 168 Japuh 102.5 32.70 716511.2 105650 1.735 0.837 1 1 2470.4 8210.6 100 100 10881.0 189 Tembang 16798.3 2877.40 121849814.2 12677514 0.932 0.590 1 2 1326.4 5793.5 100 200 7419.8 23
10 Beloso 2648.3 1467.90 18911493.1 8897496 3.015 2.670 1 1 4292.126198.
1 100 100 30690.2 811 Teri 15740.7 257.80 205042496.7 2127835 0.089 0.059 1 2 126.8 577.9 100 200 1004.7 29
12 Gerot-Gerot 1062 950.60 22483250 21763932 4.869 5.494 1 1 6931.253902.
2 100 100 61033.4 2
13 Kapas-kapas 7472.2 7403.50 43715769.2 42790830 5.389 5.555 1 1 7672.354505.
5 100 100 62377.9 1
32
14 Peperek 9797.9 1535.10 36779370.4 6388239 0.852 0.986 1 1 1213.2 9671.7 100 100 11085.0 1715 Merah 6341.3 611.00 213030081.1 27155354 0.524 0.723 2 2 746.1 7098.1 200 200 8244.2 21
16 Kuniran 19974 16781.80 189299362.6 1.6E+08 4.570 4.788 1 1 6506.046975.
0 100 100 53681.0 517 Kurisi 4690.1 178.20 43945642.1 5700683 0.207 0.736 1 1 294.2 7223.4 100 100 7717.6 22
18 Swanggi 15421.5 14468.70 107192653.6 1.01E+08 5.103 5.343 1 1 7265.152421.
8 100 100 59886.9 319 Tongkol Krei 14642.7 827.10 143635612.3 11192423 0.307 0.442 1 2 437.4 4339.0 100 200 5076.4 2420 Kembung 13909.8 602.80 157074948.4 5808278 0.236 0.210 1 1 335.6 2059.1 100 100 2594.6 2621 Tenggiri 6594.2 329.60 173028052 11527784 0.272 0.378 2 2 387.0 3709.9 200 200 4496.9 25
22 Kerapu lumpur 3148.1 1017.4 88762057.1 34373662 1.758 2.198 2 2 2502.521563.
9 200 200 24466.4 10
23 Alu-Alu 1906.9 765.00 14837039.9 6973125 2.182 2.667 1 1 3106.526170.
3 100 100 29476.8 924 Layur 10151.3 178.20 135489590.3 243320 0.095 0.010 2 1 135.9 100.0 200 100 535.9 30
25 Kerong-kerong 597.6 385.90 8228260.5 7681806 3.512 5.298 1 1 5000.451985.
6 100 100 57186.0 4
26 Cucut lanyam 2543.3 348.80 31635532 6593411 0.746 1.183 1 1 1062.011605.
5 100 100 12867.5 15
27 Pari kembang 4038.7 939.40 46936187.2 12475182 1.265 1.508 1 1 1801.114800.
2 100 100 16801.3 11
28 Udang putih 3699.2 895.60 146948867.3 32896000 1.317 1.270 1 1 1874.812465.
4 100 100 14540.1 13
29 Rajungan 4032.8 818.10 131486554.4 33003500 1.103 1.424 2 2 1570.913976.
8 200 200 15947.6 12
30 Cumi-cumi 7145.9 1510.20 201636158.2 43520189 1.150 1.225 1 2 1636.512018.
5 100 200 13955.0 14Comparataive Performance Index(CPI) tahun 2014
No SpesiesTotal Produksi Ikan Nilai Produksi ikan di- LQ
ProduksiLQ Nilai Produksi
Pemsr
Olahan
Olahan CPIJumlah
PrioritasJatim Lamongan Jatim Lamongan 1 2 3 4
1 Manyung 6314.7 451.7 61529346 9343670 0.381 0.917 1 1 10143.17 23571.51 100 100 33914.68 222 Sebelah 850.3 350 10979268 5805310 2.191 3.192 1 1 58367.63 82073.75 100 100 140641.4 83 Selar 6176.3 119.2 35704857 1069297 0.103 0.181 1 1 2736.681 4648.612 100 100 7585.292 274 Kuwe 4300.6 1550.1 79197800 37203341 1.919 2.836 1 1 51110.12 72915.7 100 100 124225.8 95 Layang 34986.2 3474.7 346297596 441972690 0.529 7.704 1 1 14083.05 198106.3 100 100 212389.3 5
33
6 Bawal Hitam 4296.6 126.6 107918479 3035073 0.157 0.170 2 1 4178.159 4365.415 200 100 8843.575 257 Golok-Golok 563 2.4 9261052 21600 0.023 0.014 1 1 604.476 362.0309 100 100 1166.507 298 Japuh 141.8 0.1 1241773 800 0.004 0.004 1 1 100 100 100 100 400 309 Tembang 16993.2 5375.2 110871432 29282203 1.684 1.594 1 2 44853.43 40995.51 100 200 86148.95 13
10 Beloso 3201.2 1326.1 21101201 8548160 2.205 2.445 1 1 58740.78 62880.75 100 100 121821.5 1011 Teri 14145.9 141.7 152112412 1274733 0.053 0.051 1 2 1420.416 1300.789 100 200 3021.205 2812 Gerot-Gerot 1107.9 837.7 23361254 21965340 4.025 5.676 1 1 107217.1 145946.6 100 100 253363.7 413 Kapas-kapas 8378.6 8143.3 49789167 46575387 5.173 5.647 1 1 137817.8 145202.4 100 100 283220.2 114 Peperek 12009.3 1531 42977626 5410383 0.679 0.760 1 1 18077.31 19540.6 100 100 37817.9 2015 Merah 7529 701.4 280486148 38752173 0.496 0.834 2 2 13210.06 21445.53 200 200 35055.59 2116 Kuniran 15538.4 12798.2 145989900 129073397 4.384 5.337 1 1 116793.5 137235.4 100 100 254228.9 317 Kurisi 6880.1 1073.5 101760716 11466640 0.831 0.680 1 1 22125.01 17490.74 100 100 39815.76 1918 Swanggi 21174 19732.5 169428123 158234473 4.960 5.638 1 1 132146.4 144966.6 100 100 277313 219 Tongkol Krei 11809.4 3191.5 151015059 49397313 1.438 1.975 1 2 38321.57 50773.29 100 200 89394.85 1220 Kembung 16416.9 509.6 176660188 5265130 0.165 0.180 1 1 4401.64 4626.181 100 100 9227.821 2421 Tenggiri 7480 395.3 189755043 13958530 0.281 0.444 2 2 7493.789 11418.22 200 200 19312.01 2322 Kerapu lumpur 3724.3 1194.1 114407076 42302293 1.707 2.232 2 2 45464.48 57393.57 200 200 103258.1 1123 Alu-Alu 2100.9 866.9 17192710 9515590 2.196 3.341 1 1 58511.31 85909.98 100 100 144621.3 724 Layur 10604.9 270.3 157203632 3745640 0.136 0.144 2 1 3614.229 3698.415 200 100 7612.645 2625 Kerong-kerong 666.9 371.1 8050558 6663250 2.962 4.996 1 1 78905.35 128473.1 100 100 207578.5 626 Cucut lanyam 2826.6 589.2 27666556 9372827 1.110 2.045 1 1 29557.97 52585.71 100 100 82343.68 1427 Pari kembang 4748.9 414.7 48873614 14095740 0.465 1.741 1 1 12382.75 44767.79 100 100 57350.54 1728 Udang putih 3638.1 975.9 124258294 30926133 1.428 1.502 1 1 38037.06 38632.47 100 100 76869.53 1529 Rajungan 3498.7 468.9 119663681 16411500 0.713 0.828 2 2 19004.21 21288.16 200 200 40692.37 1830 Cumi-cumi 7772 1430.7 182237694 45567394 0.980 1.509 1 2 26103.1 38812.2 100 200 65215.29 16
Comparataive Performance Index(CPI) berdasarkan jumlah keseluruhan
No Spesies
Total Produksi Ikan di- Nilai Produksi ikan di- LQ Produksi
LQ Nilai Produksi
Pemsr
Olahan
Olahan CPIJumlah
PrioritasJatim Lamongan Jatim Lamongan 1 2 3 4
1 Manyung 38197.4 6569.4 273072024.5 44075002 1.008 0.977 1 1 476.46 720.12 100 100 1396.58 202Sebelah 1546.1 701.2 18631398.1 11145732 2.659 3.620 1 1 1256.42 2669.04 100 100 4125.47 83 Selar 33700.8 2983.7 178546662.5 9699068 0.519 0.329 1 1 245.27 242.37 100 100 687.64 27
34
4 Kuwe 8798.9 4559.5 146161534 87584550 3.038 3.626 1 1 1435.56 2673.54 100 100 4309.10 75 Layang 168288.8 29707.9 1323729588 583463607 1.035 2.667 1 1 489.04 1966.56 100 100 2655.60 116 Bawal Hitam 11065.6 757.6 267117431.6 15503105 0.401 0.351 2 1 189.67 258.95 200 100 748.61 267 Golok-Golok 6535.5 5336 27664557.6 16179401 4.787 3.539 1 1 2261.87 2609.34 100 100 5071.22 68 Japuh 18074.5 3870.2 29689598.2 6475614 1.255 1.320 1 1 593.20 973.13 100 100 1766.32 159 Tembang 90400.4 18301.3 395168169.2 72859882 1.187 1.116 1 2 560.84 822.62 100 200 1683.46 17
10 Beloso 5849.5 2794 40012694.1 17445656 2.800 2.638 1 1 1323.24 1945.28 100 100 3468.52 1011 Teri 73532.8 2654.3 628034668.7 14076380 0.212 0.136 1 2 100.00 100.00 100 200 500.00 3012 Gerot-Gerot 2169.9 1788.3 45844504 43729272 4.832 5.772 1 1 2283.14 4255.76 100 100 6738.90 313 Kapas-kapas 15850.8 15546.8 93504936.2 89366217 5.750 5.784 1 1 2717.20 4264.14 100 100 7181.34 114 Peperek 50352.3 8489.1 150064244.4 23595014 0.988 0.951 1 1 467.06 701.51 100 100 1368.57 2115 Merah 28636.2 6162.8 679387170.1 126830852 1.262 1.130 2 2 596.20 832.91 200 200 1829.12 1416 Kuniran 35512.4 29580 335289262.6 288767207 4.883 5.212 1 1 2307.54 3842.56 100 100 6350.10 417 Kurisi 15769.1 1623.3 179125710.1 19059073 0.604 0.644 1 1 285.18 474.72 100 100 959.90 2518 Swanggi 37250 34232.2 279399676.6 259233080 5.388 5.615 1 1 2545.89 4139.59 100 100 6885.48 219 Tongkol Krei 80440.8 7808.9 724689228.3 82406236 0.569 0.688 1 2 268.93 507.34 100 200 1076.28 2420 Kembung 84396.4 6104.4 680799765.4 23629655 0.424 0.210 1 1 200.38 154.86 100 100 555.23 2921 Tenggiri 39925.9 4891.4 714854178 72447924 0.718 0.613 2 2 339.40 452.17 200 200 1191.57 2222 Kerapu lumpur 12575.8 2814.2 313774635.1 86072043 1.312 1.660 2 2 619.94 1223.87 200 200 2243.82 1223 Alu-Alu 4007.8 1631.9 32029749.9 16488715 2.387 3.115 1 1 1128.02 2296.81 100 100 3624.84 924 Layur 43872.4 3242.9 405262268.3 12326052 0.433 0.184 2 1 204.77 135.70 200 100 640.47 2825 Kerong-kerong 1264.5 757 16278818.5 14345056 3.510 5.333 1 1 1658.47 3931.62 100 100 5790.10 526 Cucut lanyam 16683.5 2932 114726752 24611293 1.030 1.298 1 1 486.86 957.11 100 100 1643.98 1827 Pari kembang 22322.7 5696.9 154376493.2 45999393 1.496 1.803 1 1 707.01 1329.42 100 100 2236.43 1328 Udang putih 19772.2 2356.3 573568271.3 72471623 0.699 0.765 1 1 330.15 563.74 100 100 1093.88 2329 Rajungan 7531.5 1287 251150235.4 49415000 1.002 1.191 2 2 473.40 877.85 200 200 1751.24 1630 Cumi-cumi 31161.2 4499.5 664248870.2 118995623 0.847 1.084 1 2 400.02 799.27 100 200 1499.29 19
Comparataive Performance Index(CPI) Berdasarkan Rata-Rata
No Spesies
Total Produksi Ikan Nilai Produksi ikan di- LQ Produks
iLQ Nilai Produksi
Pemsr
Olahan
Olahan CPI
JumlahPrioritasJatim Lamongan Jatim Lamongan 1 2 3 4
1 Manyung 7639.48 1313.88 54614404.9 8815000.4 1.008 0.977 1 1 476.46 720.12 100 100 1396.58 20
35
2 Sebelah 309.22 140.24 3726279.62 2229146.4 2.659 3.620 1 1 1256.42 2669.04 100 100 4125.47 8
3 Selar 6740.16 596.74 35709332.5 1939813.6 0.519 0.329 1 1 245.27 242.37 100 100 687.64 27
4 Kuwe 1759.78 911.9 29232306.8 17516910 3.038 3.626 1 1 1435.56 2673.54 100 100 4309.10 7
5 Layang 33657.76 5941.58 264745917.7 116692721.4 1.035 2.667 1 1 489.04 1966.56 100 100 2655.60 11
6 Bawal Hitam 2213.12 151.52 53423486.32 3100621 0.401 0.351 2 1 189.67 258.95 200 100 748.61 26
7 Golok-Golok 1307.1 1067.2 5532911.52 3235880.2 4.787 3.539 1 1 2261.87 2609.34 100 100 5071.22 6
8 Japuh 3614.9 774.04 5937919.64 1295122.8 1.255 1.320 1 1 593.20 973.13 100 100 1766.32 15
9 Tembang 18080.08 3660.26 79033633.84 14571976.4 1.187 1.116 1 2 560.84 822.62 100 200 1683.46 17
10 Beloso 1169.9 558.8 8002538.82 3489131.2 2.800 2.638 1 1 1323.24 1945.28 100 100 3468.52 10
11 Teri 14706.56 530.86 125606933.7 2815276 0.212 0.136 1 2 100.00 100.00 100 200 500.00 30
12 Gerot-Gerot 433.98 357.66 9168900.8 8745854.4 4.832 5.772 1 1 2283.14 4255.76 100 100 6738.90 3
13 Kapas-kapas 3170.16 3109.36 18700987.24 17873243.4 5.750 5.784 1 1 2717.20 4264.14 100 100 7181.34 1
14 Peperek 10070.46 1697.82 30012848.88 4719002.8 0.988 0.951 1 1 467.06 701.51 100 100 1368.57 21
15 Merah, 5727.24 1232.56 135877434 25366170.4 1.262 1.130 2 2 596.20 832.91 200 200 1829.12 14
16 Kuniran 7102.48 5916 67057852.52 57753441.4 4.883 5.212 1 1 2307.54 3842.56 100 100 6350.10 4
17 Kurisi 3153.82 324.66 35825142.02 3811814.6 0.604 0.644 1 1 285.18 474.72 100 100 959.90 25
18 Swanggi 7450 6846.44 55879935.32 51846616 5.388 5.615 1 1 2545.89 4139.59 100 100 6885.48 2
19 Tongkol Krei 16088.16 1561.78 144937845.7 16481247.2 0.569 0.688 1 2 268.93 507.34 100 200 1076.28 24
20 Kembung 16879.28 1220.88 136159953.1 4725931 0.424 0.210 1 1 200.38 154.86 100 100 555.23 29
21 Tenggiri 7985.18 978.28 142970835.6 14489584.8 0.718 0.613 2 2 339.40 452.17 200 200 1191.57 22
22 Kerapu lumpur 2515.16 562.84 62754927.02 17214408.6 1.312 1.660 2 2 619.94 1223.87 200 200 2243.82 12
23 Alu-Alu 801.56 326.38 6405949.98 3297743 2.387 3.115 1 1 1128.02 2296.81 100 100 3624.84 9
24 Layur 8774.48 648.58 81052453.66 2465210.4 0.433 0.184 2 1 204.77 135.70 200 100 640.47 28
25 Kerong-kerong 252.9 151.4 3255763.7 2869011.2 3.510 5.333 1 1 1658.47 3931.62 100 100 5790.10 5
26 Cucut lanyam 3336.7 586.4 22945350.4 4922258.6 1.030 1.298 1 1 486.86 957.11 100 100 1643.98 18
27 Pari kembang 4464.54 1139.38 30875298.64 9199878.6 1.496 1.803 1 1 707.01 1329.42 100 100 2236.43 13
28 Udang putih 3954.44 471.26 114713654.3 14494324.6 0.699 0.765 1 1 330.15 563.74 100 100 1093.88 23
29 Rajungan 1506.3 257.4 50230047.08 9883000 1.002 1.191 2 2 473.40 877.85 200 200 1751.24 16
30 Cumi-cumi 6232.24 899.9 132849774 23799124.6 0.847 1.084 1 2 400.02 799.27 100 200 1499.29 19