aisyahits.files.wordpress.com  · web viewpuji syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt, atas...

50
POLA PEMILIKAN DAN PEMANFAATAN LAHAN DUSUN KRAJAN DESA SABRANG KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK LAPANG Asisten Pembimbing Isna Nowra Khairinie Hidayati Oleh Golongan F/Kelompok 2

Upload: others

Post on 03-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

POLA PEMILIKAN DAN PEMANFAATAN LAHAN DUSUN KRAJAN DESA SABRANG KECAMATAN

AMBULU KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

Asisten Pembimbing

Isna Nowra Khairinie Hidayati

OlehGolongan F/Kelompok 2

LABORATORIUM SOSIOLOGI PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER

2016

Page 2: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

POLA PEMILIKAN DAN PEMANFAATAN LAHAN DUSUN KRAJAN DESA SABRANG KECAMATAN

AMBULU KABUPATEN JEMBER

LAPORAN PRAKTEK LAPANG

disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas praktikumSosiologi Pedesaan pada Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jember

Asisten Pembimbing

Isna Nowra Khairinie Hidayati

OlehGolongan F/Kelompok 2

LABORATORIUM SOSIOLOGI PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER

2016

i

Page 3: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

DAFTAR KELOMPOK

Koordinator : Salman Alvarishi (161510501200)

Anggota : 1. Kizah Musdalifah (161510501012)

2. Pungky Pramesta (161510501018)

3. Balqis Widyastuti S. (161510501025)

4. Rohmawati Mufita V. (161510501072)

5. Elvin Hanifatul H. (161510501152)

6. Maghfirotus Sibyan (161510501221)

7. Novi Nur Aisyah (161510501243)

8. Zakaria Eka S. (161510501248)

9. Sema Isnaeni F. (161510501267)

iii ii

Page 4: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

LEMBAR PENGESAHAN

Diterima oleh :

Laboratorium Sosiologi Pertanian

Sebagai :

Laporan Praktek Lapang

Dipertahankan pada :

Hari :

Tanggal:

Tempat : Ruang Laboratorium

Sosiologi Pertanian

Fakultas Pertanian

Universitas Jember

Mengesahkan :

Ketua Laboratorium Sosiologi Koordinator PraktikumPertanian Sosiologi Pertanian

Djoko Soejono,SP.,MP. Beta Rianul SetiawatiNIP. 197001151997021002 NIM. 141510601098

iv iii

Page 5: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat

serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir mata

praktikum Sosiologi Pedesaan dengan judul “Pola Pemilikan dan Pemanfaatan

Lahan Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember”.

Penyusunan laporan Praktek Lapang Sosiologi Pedesaan tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari beberapa pihak. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ir. Sigit Soeparjono, MS., Ph.D selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Jember.

2. Dr. Ir. Joni Murti Aji, M. Rur. M. Selaku Ketua Jurusan Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3. Seluruh dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Pedesaan di Fakultas Pertanian

Universitas Jember.

4. Tim asisten mata praktikum Sosiologi Pedesaan di Jurusan Sosial Ekonomi

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember.

5. Seluruh warga masyarakat Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu.

6. Teman-teman kelompok 2 golongan F

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

terselesaikannya penulisan laporan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Jember, November 2016

Penulis

v iv

Page 6: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i

HALAMAN DAFTAR KELOMPOK............................................................. ii

HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN........................................................ iii

KATA PENGANTAR....................................................................................... iv

HALAMAN DAFTAR ISI................................................................................ v

BAB 1. PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat....................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan.................................................................................................. 3

1.3.2 Manfaat................................................................................................ 3

BAB 2. GAMBARAN UMUM DUSUN........................................................... 4

2.1 Letak Dusun....................................................................................................4

2.2 Biogeofisik Dusun...........................................................................................5

2.3 Kondisi Masyarakat Dusun............................................................................ 6

2.4 Kondisi Pendidikan........................................................................................ 7

2.5 Struktur Ekonomi........................................................................................... 7

2.6 Struktur Sosial................................................................................................ 9

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 10

3.1 Kondisi Pertanian di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

Kabupaten Jember............................................................................................... 10

3.2 Pola Pemilikan dan Pemanfaatn Lahan di Dusun Krajan Desa Sabrang

Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.............................................................. 12

3.3 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan

Ambulu Kabupaten Jember................................................................................. 15

viv

Page 7: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

BAB 4. PENUTUP................................……………………………………….. 18

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………. 18

4.2 Saran………………………………………………………………………… 18

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. DOKUMENTASI

B. PANDUAN WAWANCARA

C. DAFTAR HADIR LAPANG PRAKTIKAN

D. DAFTAR HADIR KONSULTASI

E. SURAT IZIN PRAKTEK LAPANG

viivi

Page 8: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian adalah kegiatan manusia dalam pemanfaatan sumber daya

hayati untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber

energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pertanian sangat berperan

bagi pembangunan suatu daerah dan perekonomian, pertanian di harapkan

mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa sebagai sumber

penghasilan, sebagai sumber usaha, serta sarana untuk merubah nasib. Selain itu,

pembangunan pertanian juga berpengaruh penting bagi pengembangan kawasan

pedesaan yang menjadi tempat penggerak utama perekonomian pertanian bagi

masayarakat desa. Pembangunan pertanian harus merata untuk setiap daerah agar

kesejahteraan petani di Indonesia dapat terwujudkan.

Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang mendiami suatu

wilayah tertentu yang penghuninya mempunyai hubungan erat dan mempunyai

perasaan yang sama terhadap adat kebiasaan yang ada. Masyarakat desa juga

menunjukan adanya kekeluargaan yang erat didalam kelompok mereka, seperti

gotong royong dan tolong menolong. Masyarakat desa mempunyai mata

pencaharian utama disektor pertanian, perikanan, peternakan, atau gabungan dari

semua itu. Sistem budaya dan sistem sosialnya juga mendukung mata pencaharian

masyarakat desa.

Desa merupakan bentuk pemukiman terpenting yang tertua mempunyai

tatanan atau aturan hidup tersendiri di dalam menata kehidupan para pemukim.

Desa juga merupakan konsentrasi penduduk di suatu tempat yang mempunyai

berbagai kemudahan yang memungkinkan kehidupan suatu masyarakat dapat

berlangsung. Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan

bagian dari perangkat daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian

dari perangkat daerah. Berbeda dengan kelurahan, desa memiliki hak mengatur

wilayahnya lebih luas. Perkembangannya dalam sebuah desa dapat diubah

statusnya menjadi kelurahan Desa Sabrang dan menjadikan Desa Sabrang sebagai

1

Page 9: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

pusat pertanian di Kecamatan Ambulu. Pusat pertanian di Kecamatan Ambulu,

khususnya di Desa Sabrang didukung oleh kondisi lahan yang cukup luas tersebar

di berbagai dusun di Desa Sabrang.

Kabupaten Jember adalah salah satu kabupaten yang terletak di Jawa

Timur dengan sebagian besar penduduk masih bekerja sebagai petani,

perekonomian Kabupaten Jember masih banyak ditunjang dari sektor pertanian.

Kabupaten Jember terdapat banyak area perkebunan, sebagian besar peninggalan

Belanda. Kabupaten Jember terkenal sebagai salah satu daerah penghasil

tembakau dan kopi. Pemanfaatan lahan di Kabupaten Jember terdiri dari lahan

pertanian, perkebunan, pemukiman, dll.Ambulu adalah salah satu kecamatan di

Kabupaten Jember. Ambulu terdiri dari beberapa desa antara lain: Andongsari,

Sumberejo, Pontang, Karanganyar, Sabrang, Tegalsari, dan Ambulu. Kecamatan

Ambulu memiliki luas wilayah 104,56 Km², dengan jumlah penduduknya ±

100.000 yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Sektor pertanian

menjadi peranan utama penggerak ekonomi desa-desa di kecamatan tersebut,

karena kondisi lahan di Kecamatan Ambulu yang mendukung dalam proses

bercocok tanam.

Desa Sabrang termasuk kategori desa swasembada, swakarya, swamadya

di wilayah Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember dan terletak ke arah selatan + 5

km dari ibu kota kecamatan yang memiliki luas desa + 1.120,208 Ha dengan

struktur tanah yang subur dengan ketinggian 15 m dari permukaan air laut. Dusun

Krajan merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Sabrang Kecamatan

Ambulu Kabupaten Jember yang masih memiliki lahan yang cukup luas. Lahan

tersebut digunakan untuk lahan pertanian dan pemukiman warga. Lahan di Dusun

Krajan masih cukup subur dan jumlahnya cukup optimal sehingga masyarakat

Dusun Krajan memanfaatkan lahan tersebut sebagai lahan pertanian. Pertanian di

Dusun Krajan saat ini memiliki kendala. Kendala tersebut antara lain iklim tidak

stabil mengakibatkan produksi tanaman menjadi menurun, ditambah lagi

kurangnya pengairan di lahan tersebut juga menjadi kendala utama bagi para

petani di Dusun Krajan.

2

Page 10: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi pertanian di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan

Ambulu Kabupaten Jember?

2. Bagaimana pola pemilikan dan pemanfaatan lahan di Dusun Krajan Desa

Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten jember?

3. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat Dusun Krajan Desa Sabrang

Kecamatan Ambulu Kabupaten jember?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

1. Mengetahui kondisi pertanian di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan

Ambulu Kabupaten Jember.

2. Mengetahui pola pemilikan dan pemanfaatan lahan di Dusun Krajan Desa

Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten jember.

3. Mengetahui kondisi soisal ekonomi masyarakat Dusun Krajan Desa Sabrang

Kecamatan Ambulu Kabupaten jember.

1.3.2 Manfaat

1. Bagi mahasiswa, untuk lebih memahami kondisi pertanian di Dusun Krajan

Desa Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember.

2. Bagi masyarakat, memperoleh pengetahuan mengenai pola pemilikan dan

pemanfaatan lahan di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

Kabupaten jember.

3. Bagi pemerintah, sebagai bahan informasi untuk dapat mengoptimalkan

potensi pertanian dan masyarakat di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan

Ambulu Kabupaten Jember.

3

Page 11: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

BAB 2.GAMBARAN UMUM DUSUN

2.1 Letak Dusun

Desa Sabrang yang terdiri dari lima dusun yaitu, Dusun Kebonsari, Dusun

Krajan, Dusun Tegalrejo, Dusun Jatirejo, dan Dusun Ungkalan dengan luas

wilayah 1.120,208 Ha. Batas-batas Desa Sabrang antara lain:

a. Sebelah selatan : Desa Sumberrejo Kecamatan Ambulu.

b. Sebelah barat : Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan.

c. Sebelah utara : Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu dan Desa Kesilir

Kecamatan Wuluhan.

d. Sebelah timur : Desa Andongsari Kecamatan Ambulu.

Dusun Krajan terletak di bagian tengah selatan Desa Sabrang. Dusun

Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu pada bagian utara berbatasan dengan

Dusun Kebonsari, bagian selatan berbatasan dengan Dusun Sumberejo dan Dusun

Untalan, bagian timur berbatasan dengan Desa Andongsari, sedangkan bagian

barat di batasi oleh Dusun Tegalrejo dan Dusun Jatirejo. Dusun Krajan berdekatan

dengan tiga laut yang ada di daerah Kecamatan Ambulu, yaitu Pantai Watu Ulo,

Payangan, dan Papuma. Ketiga pantai tersebut berada pada daerah selatan Dusun

Krajan.

Dusun krajan berada di ketinggian 15 meter dari permukaan air laut. Letak

Dusun Krajan juga berdekatan dengan hutan Desa Sabrang. Jarak tempuh dari

pusat kota Jember menuju Dusun Sabrang kurang lebih 45 km dan memakan

waktu satu setengah jam perjalanan. Dusun Krajan merupakan tempat paling

ujung dalam sistem pengairan lahan yang ada di Desa Sabrang, karena letaknya

yang jauh dari sungai utama menyebabkan kesulitan para petani untuk mengairi

lahan persawahannya. Dusun Krajan Desa Sabrang dekat dengan tambang emas

yang membuang limbah galiannya ke daerah aliran sungai yang menyumbat aliran

air menuju Dusun Krajan. Kondisi ini menyebabkan pengairan di Dusun Krajan

sulit didapatkan, karena lahan di Dusun Krajan merupakan lahan tadah hujan

sehingga air yang meresap ke dalam tanah kurang memadai.

4

Page 12: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

2.2 Biogeofisik Dusun

Menurut Hardjowigeno et al. (2004) dalam Hikmatullah (2014), tanah

sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus-

menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Dusun

Krajan masih memiliki lahan yang cukup subur dan jumlahnya masih sangat

optimal. Lahan di Dusun Krajan sebagian besar dijadikan tanah sawah. Lahan

tersebut digunakan untuk lahan pertanian dan pemukiman warga. Lahan pertanian

di dusun ini ditanami oleh varietas tanaman padi, jagung, dan tembakau.

Tanaman padi sendiri di tanam pada bulan pertama sampai bulan ketiga, untuk

jagung dan tembakau ditanam pada bulan ke empat sampai bulan kelima.

Menurut Suhardi(1983), Iklim memiliki peranan secara ilmiah, namun

secara langsung iklim memiliki pengaruh yang sangat besar. Kondisi iklim di

daerah tersebut juga mendukung untuk menanam tanaman tersebut. Iklim adalah

perubahan kondisi atmosfer yang mencakup wilayah yang luas dan terjadi pada

waktu yang lama. Tipe iklim dan potensi sumberdaya air dapat ditentukan

berdasarkan jenis tanaman pertanian yang sesuai untuk dikembangkan di suatu

daerah. Kondisi iklim saat ini tidak stabil mengakibatkan produksi tanaman

tersebut menjadi menurun. Kurangnya pengairan di lahan tersebut juga menjadi

kendala utama bagi para petani di Dusun Krajan. Aktivitas penambangan emas

menjadi penyebab kurangnya pasokan air yang akan disalurkan ke lahan

(Wirosudarmo, 2011).

Kendala pengairan sangat dirasakan saat memasuki bulan ke dua belas

atau bulan Desember hingga bulan ke-empat atau bulan April. Jika kekurangan

pengairan, petani di Dusun Krajan biasanya membuat sebuah bendungan.

Bendungan tersebut berisi air yang bertujuan untuk menyimpan air agar saat

kekurangan, mereka dapat mengambil air tersebut dan menyalurkan dan

melakukan pengairan pada lahan pertanian mereka, selain bendungan cara

pengairan yang dilakukan petani di Dusun Krajan dengan membuat sumur bor di

tiap-tiap sudut lahan pertaniannya. Kondisi ini disesuaikan dengan lahan pertanian

Dusun Krajan yang merupakan lahan tadah hujan sehingga penyerapan tanah

terhadap air kurang bagus, maka diperlukan sistem pengairan yang baik.

5

Page 13: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

2.3 Kondisi Masyarakat Dusun

Masyarakat Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu mayoritas

adalah orang jawa. Kondisi perekonomian masyarakat dusun krajan rata-rata

menengah kebawah, dengan penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi

kehidupan keluarganya dan bisa dikatakan dalam keadaan yang standar. Jumlah

penduduk Dusun Krajan sekitar 5000 jiwa yang terdiri dari 2850 perempuan dan

2150 laki-laki yang memiliki kekerabatan dan tingkat sosialitas yang tinggi dan

erat. Dusun ini masih memegang teguh tradisi, seperti pada saat panen para petani

di dusun ini selalu mengadakan syukuran sebagai wujud rasa syukur kepada

Tuhan YME.

Tradisi yang berada di masyarakat Dusun Krajan antara lain pengajian,

selamatan dusun, petik padi sekaligus diadakan acara wayang kulit, dan selamatan

pada saat tanam. Tradisi tersebut rutin dilaksanakan pada waktu tertentu dengan

tujuan untuk menyatukan masyarakat dalam berbagai kegiatan, sehingga interaksi

dalam komunitas petani tetap terjaga. Interaksi dalam komunitas petani dapat

menimbulkan terjadinya beberapa hubungan sosial, antara lain hubungan dengan

tenaga buruh. Hubungan sosial ini menimbulkan rasa toleransi dan gotong royong.

Kegiatan ini semakin menunjukan bahwa tradisi dan kekerabatan Dusun Krajan

sangat kuat dan erat. Budaya ini masih dilestarikan oleh masyarakat Dusun Krajan

untuk menyatukan masyarakat agar lebih menghormati dan menghargai

(Muhammadiyah, 2012).

Masyarakat Dusun Krajan masih menjunjung tinggi rasa kekeluargaan dan

tepo seliro atau tenggang rasa. Artinya masyarakat Dusun Krajan saling

menghargai satu sama lainnya. Dusun Krajan mayoritas penduduknya memeluk

agama islam, namun dalam penerapannya islam di Dusun Krajan dibagi menjadi

dua golongan. Golongan pertama yaitu Muhammadiyah dan yang kedua adalah

golongan Nahdlatul Ulama. Kedua golongan ini sangat mempengaruhi cara

pandang penduduk Dusun Krajan mengenai hukum syariat islamnya, namun

keduanya di dalam masyarakat saling tepo seliro atau menenggang rasa agar tidak

terjadi perpecahan penduduk di Dusun Krajan. Hubungan kekeluargaan

masyarakat Dusun Krajan menghormati anggota keluarga yang umurnya jauh

6

Page 14: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

lebih tua. Umumnya mereka tidak berbuat semena-mena terhadap sesama agar

bisa hidup berdampingan dengan aman dan tentram, hal ini merupakan sebuah

cerminan dari bhineka tunggal ika yang terdapat di pancasila.

2.4 Kondisi Pendidikan

Mayoritas penduduk Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

memiliki riwayat pendidian yaitu lulusan SMP/SLTP dan SMA/SLTA, akan tetapi

ada juga masyarakat yang hanya tamat Sekolah Dasar. Masyarakat Dusun Krajan

hanya beberapa yang menempuh hingga sarjana. Persentase pendidikan lulusan

SD sebanyak 20%, SMP sebanyak 40%, dan untuk SMA yaitu 35%, sedangkan

lulusan sarjana hanya 5%. Mayoritas pendidikan penduduk Dusun Krajan adalah

lulusan SMP di kerenakan keterbatasan biaya dan tidak adanya rasa kesadaran

untuk menempuh pendidikan yang tinggi, selain itu pola pikir masyarakat yang

masih tradisional.

Rata-rata yang menemuh pedidikan hanya sampai SMP adalah perempuan

dikarenakan tradisi masyarakat yang sejak dulu menikahkan anak perempuannya

pada usia muda.Desa Sabrang memiliki beberapa lembaga pendidikan baik formal

maupun non-formal diantaranya yaitu, 7 lembaga pendidikan SD/MI, 6 lembaga

pendidikan SMP/MTS, 2 lembaga pendidikan SMA/MA, dan juga 5 lembaga

kursus, serta 2 lembaga pendidikan kelompok belajar. Kebanyakan dari

masyarakat Dusun Krajan memilih untuk putus sekolah dari pada melanjutkan

sampai ke perguruan tinggi. Penyebab masyarakat memilih untuk ptus sekolah

yaitu di karenakan mereka lebih memilih bekerja untuk membantu orang tua

mereka. Penyebab lain mereka putus sekolah adalah adanya paksaan dari orang

tua untuk segera menikahkan baik putra maupun putrinya.

2.5 Struktur Ekonomi

Menurut Putri (2013), paradigma pembangunan ekonomi Indonesia,

khususnya yang berkembang saat ini selalu mengacu pada pertumbuhan ekonomi

yang setinggi-tingginya. Perekonomian di Indonesia bergantung pada sektor

perekonomia. Ekonomi adalah ilmu yang mengenai produksi, perkembangan

7

Page 15: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

harga, hasil produksi, dan pengangguran. Penggunaan sumberdaya produksi yang

langka atau terbatas, perilaku manusia dalam mengatur kegiatan, suku bunga,

modal, dan kekayaan (Adisasmita, 2005).

Menurut Elizabeth (2007), perekonomian pedesaan identik dengan

ekonomi rakyat yang merupakan suatu gagasan yang mencoba merumuskan dasar

interpretasi serta cita-cita pembangunan masyarakat adil dan makmur, karena

pada umumnya masyarakat desa berada pada ekonomi menengah ke bawah,

seperti pada perekonomian penduduk di Dusun Krajan. Penduduk Dusun Krajan

mayoritas bermata pencaharian petani karena adanya lahan pertanian yang cukup

luas dan juga tanah di Dusun Krajan termasuk tanah yang subur. Petani di Dusun

Krajan tidak hanya menanam tanaman pangan, melainkan tanaman hortikultura

juga banyak di tanam oleh para petani misalnya, cabai dan kubis. Persentase mata

pencaharian di Dusun Krajan yaitu 70% bekerja sebagai petani, 10% bekerja di

perhutani, dan sisanya yaitu 20% bekerja sebagai wirausahawan. Penduduk Dusun

Krajan selain bekerja sebagai petani mereka juga memiliki pekerjaan sampingan

yaitu membuat genteng. Pekerjaan membuat genteng mereka lakukan untuk

menambah penghasilan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Para petani di Dusun Krajan menyewa lahan untuk di kelola karena

sebagian dari mereka tidak mempunyai lahan pertanian. Para petani menyewa

lahan ke warga yang perekonomiannya termasuk ke dalam kategori menengah ke

atas, karena lahan-lahan yang luas hanya di miliki oleh kalangan menegah ke atas.

Lahan pertanian tersebut di tanami tanaman pangan seperti padi dan jagung, selain

itu ada juga petani yang menanam tembakau, karena potensi lahan Dusun Krajan

cocok untuk di tanami tembakau. Kualitas tembakau beberapa tahun terakhir

mengalami penurunan akibat perubahan iklim. Para petani lebih memilih beralih

menanam tanaman pangan seperti padi dan jagung karena memiliki hasil produksi

yang maksimal dan nilai jual yang relatif tinggi serta pemasarannya juga mudah.

Pemasaran tanaman jagung dan padi setelah dipanen langsung dapat dijual ke

pasar atau langsung ke konsumen, sementara pemasaran tembakau cukup rumit

karena harus dijual terlebih dahulu ke pedagang pengumpul lalu kemudian bisa

dinikmati oleh konsumen.

8

Page 16: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

2.6 Struktur Sosial

Dusun Krajan memiliki persaudaraan yang sangat erat dan memiliki jiwa

sosial yang tinggi. Gotong royong dalam masyarakat masih mereka lakukan

sampai saat ini. Adat istiadat gotong royong sudah sangat melekat pada jiwa

masyarakat Dusun Krajan dari zaman dahulu hingga sekarang. Komunikasi di

Dusun Krajan terjalin baik salah satunya yaitu mengadakan pertemuan untuk

bermusyawarah yang diadakan oleh kelompok tani. Perkumpulan antara

masyarakat dengan kelompok tani ini membahas mengenai tanaman apa yang

cocok di tanam pada saat musim tanam, dengan mempertimbangkan iklim, tanah,

dan nilai jual untuk pemasaran.

Kelembagaan desa di Desa Sabrang akan mulai di formalkan. Salah satu

kelembagaan yang akan di formalkan yaitu peduli buruh migran yang di adakan di

setiap dusun yang ada di Desa Sabrang. Desa Sabrang memiliki kelembagaan

formal salah satunya yaitu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga),

kelembagaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Desa

Sabrang juga memiliki kegiatan keagamaan yaitu pengajian.

Pengajian diperuntukan khusus ibu-ibu muslimah yang ada di Desa

Sabrang. Pengajian rutin diadakan pada hari selasa pukul 15.00-selesai. Ibu-ibu

pengajian mengadakan iuran yang digunakan untuk konsumsi atau anjangsana di

rumah yang akan digunakan untuk pengajian. Interaksi sosial antar masyarakat

Desa Sabrang terjaga baik. Hubungan antar masyarakat terjalin rukun dan saling

bergotong royong.

9

Page 17: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

BAB 3.HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Pertanian di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu terletak di bagian tengah

selatan Desa Sabrang. Dusun Krajan berbatasan dengan Dusun Kebonsari, bagian

selatan berbatasan dengan Dusun Sumberejo dan Dusun Untalan, bagian timur

berbatasan dengan Desa Andong Sari, sedangkan bagian barat di batasi oleh

Dusun Tegalrejo dan Dusun Jatirejo. Dusun Krajan berada di ketinggian 15 meter

dari permukaan air laut. Letak Dusun Krajan juga berdekatan dengan hutan Desa

Sabrang.

Dusun Krajan merupakan tempat paling ujung dalam sistem pengairan

lahan yang ada di Desa Sabrang, karena letaknya yang jauh dari sungai utama

menyebabkan kesulitan para petani untuk mengairi lahan persawahannya. Dusun

Krajan Desa Sabrang dekat dengan tambang emas yang membuang limbah

galiannya ke daerah aliran sungai yang menyumbat aliran air menuju Dusun

Krajan. Kendala pengairan sangat di rasakan saat memasuki bulan ke-dua belas

atau bulan Desember hingga bulan ke-empat atau bulan April. Petani saat

kekurangan pengairan biasanya membuat sebuah bendungan. Bendungan tersebut

berisi air yang bertujuan untuk menyimpan air agar saat kekurangan mereka dapat

mengambil air tersebut dan menyalurkan pada lahan pertanian mereka.

Dusun Krajan masih memiliki lahan yang cukup subur dan jumlahnya

masih sangat optimal. Komoditas yang di tanam tumbuh dengan baik dan sehat.

Tanaman yang di tanam di lahan subur belum tentu terhindar dari hama. Lahan

tersebut di gunakan untuk sektor pertanian. Lahan pertanian di Dusun Krajan di

tanami varietas tanaman padi, jagung, dan tembakau.

Penanaman tanaman padi di lakukan satu kali penanaman selama empat

bulan, setelah panen tanaman padi para petani melakukan penanaman pada

varietas tanaman jagung. Penanaman tanaman jagung di lakukan dua kali

penanaman karena sudah menjadi tradisi dan mengikuti iklim di Dusun Krajan.

Penanam tanaman tembakau di lakukan satu kali penanaman, namun untuk

beberapa tahun ini penanaman tanaman tembakau jarang di tanam oleh petani

10

Page 18: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

karena kondisi iklim yang tidak stabil dan gangguan hama pada tanaman

tembakau yang tidak bisa di atasi oleh petani Dusun Krajan. Dusun Krajan juga

menanam tanaman hortikultura yaitu tanaman cabai kecil, kubis dan buncis.

Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu untuk kondisi

pertaniannya sudah cukup maju. Bukti nyata dari kemajuan pertanian Dusun

Krajan yaitu mencoba membuat benih sendiri dengan cara perkawinan varietas

tanaman. Contoh perkawinan varietas baru yaitu dengan cara membuat benih

jagung NK dan melihat pertumbuhan, warna, dan lain-lain. Benih pertama di

tanam kemudian di tanam kembali tanpa ada tanaman lain sampai menemukan jati

diri jagung itu sendiri (bunga sama, daun sama). Hasil eksperimen dan menanam

jagung hasilnya sama dan lebih baik membuat benih sendiri, karena pengeluaran

lebih sedikit. Eksperimen tersebut memiliki masalah karena dapat di cekal dan

tidak boleh sembarangan dalam pembentukan benih baru.

Dusun Krajan juga menanam tanaman sistem tumpang sari, yaitu jagung

dan cabai. Tanaman cabai adalah tanaman utama dan untuk tanaman jagung

sebagai tanaman naungan. Sistem tanam tumpang sari untuk perawatannya lebih

rumit. Tanaman jagung memiliki bunga atau rambut di paling atas itu harus

dipotong dan jika rambut itu jatuh maka akan membuat tanaman cabai gagal

panen. Petani Dusun Krajan meskipun pernah mengalami gagal panen mereka

tetap melakukan penanaman secara tumpang sari.

Petani di Dusun Krajan pernah mengalami gagal panen. Gagal panen

tesebut di akibatkan oleh perubahan iklim yang tidak menentu. Salah satu gagal

panen tersebut juga di akibatkan oleh abu vulkanik gunung raung beberapa waktu

yang lalu. Akibat gagal panen tersebut para petani mengalami kerugian yang

sangat besar. Dampak dari gagal panen tersebut tidak membuat para petani

menyerah dan beralih ke pekerjaan lain, namun hal tersebut membuat motivasi

besar kepada petani.

Dusun Krajan dulu tidak menggunakan cara penanaman jajar legowo, dari

tahun ke tahun mengalami kemajuan tentang teknik penanaman. Salah satu

contohnya penanaman diacak tidak terukur akhirnya para petani mengikuti

penyuluhan untuk jarak tanam yang sama. Inovasi penanaman dengan cara jajar

11

Page 19: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

legowo yaitu dengan mengisi ruang yang kosong dapat meningkatkan 20% hasil

tanam. Masyarkat Dusun Krajan sekarang sudah terbiasa dengan cara menanam

tanaman dengan cara jajar legowo.

Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu telah memanfaatkan

teknologi pertanian. Teknologi pertanian di Dusun Krajan cukup maju yaitu

menggunakan teknologi pembajak sawah yang dahulu menggunakan hewan,

namun sekarang menggunakan mesin traktor. Teknologi lainnya yaitu pemotong

tanaman padi, dulu masih menggunakan cara manual yaitu dengan alat sabit,

namun sekarang menggunakan teknologi baru yaitu pemotong padi yang

memisahkan antara biji dan jerami. Penduduk Dusun Krajan untuk saat ini jarang

menggunakan teknologi baru tersebut, karena keterbatasan modal yang dimiliki

para petani untuk membeli alat tersebut. Para petani juga tidak setuju dengan

menggunakan teknologi alat pemotong padi tersebut karena menurut para petani

alat pemotong tersebut kurang efektif dan biji-biji padi banyak terbuang sia-sia.

Petani Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu untuk kegiatan

mengurus sawahnya membutuhkan seorang buruh. Sawah yang dimiliki tidak

mampu dikerjakan sendiri. Petani juga memperhatikan kesuburan lahannya

dengan cara setiap kali selesai menanam tanaman petani menanam tanaman

varietas lain karena dengan cara menanam varietas lain dapat mempertahankan

unsur hara yang dimiliki oleh tanah tersebut. Cara seperti itu juga dapat

mengurangi hama pada tanaman.

3.2 Pola Pemilikan dan Pemanfaatan Lahan di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Pola pemilikan lahan di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

terdiri dari dua pola kepemilikan diantaranya yaitu pola lahan sewa dan pola lahan

milik sendiri. Petani yang memiliki lahan lebih dari satu hektar pada umumnya

menyewakan sebagian lahannya kepada petani yang tidak memiliki lahan atau

petani yang kekurangan lahan dan sebagiannya lagi dikelola sendiri. Harga untuk

penyewaan lahan cukup mahal yaitu Rp 7.000.000,-/hektar setiap tahun. Pola

sewa di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu terkenal mahal, karena

12

Page 20: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

lahannya yang subur dan terhindar dari banjir. Lahan-lahan tersebut terhindar dari

banjir dikarenakan topografi dari daerah lahan tersebut semakin ke barat semakin

rendah, sehingga dapat dikategorikan sebagai area lahan yang cukup tinggi.

Pemilikan lahan sendiri terdiri dari lahan luas dan lahan sempit. Lahan luas pada

umumnya mempunyai luas lebih dari sama dengan satu hektar dan lahan sempit

pada umumnya mempunyai luas lebih kecil dari satu hektar.

Pola pemanfaatan lahan yang telah disewa oleh petani ditanami komoditas

dengan pola padi, jagung, sayur mayur. Pengolahan atau penggarapan lahan luas

menggunakan buruh tani, karena area lahan yang luas sehingga tidak

memungkinkan petani atau pemilik lahan sendiri yang mengolah lahan tersebut.

Tanaman padi dan jagung lebih cocok ditanam pada saat musim kemarau karena

dapat tumbuh dengan baik dan hasil produksi lebih maksimal. Penanaman padi

sesuai dengan aturan pemerintah daerah harus dilakukan dengan serentak oleh

seluruh petani yang berada di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu,

biasanya dilakukan pada bulan Desember. Tanaman yang cocok ditanam pada saat

musim hujan yaitu tanaman hortikultura salah satunya cabai besar. Tanaman cabai

cocok ditanam ketika musim hujan karena lahan yang ditanami tanaman cabai

akan dibuat bergelombang seperti bergunung-gungung, sehingga air akan

mengalir melalui saluran irigasi. Petani di Dusun Krajan ada yang menggunakan

sistem tanam tumpangsari karena dengan menggunakan sistem tanam ini dapat

memberikan hasil produk yang lebih maksimal, selain itu jika salah satu

komoditas tanaman pada sistem tumpangsari mengalami gagal panen maka masih

ada tanaman lainnya yang dapat dipanen dalam satu lahan tersebut. Pemilik lahan

menyewa tenaga kerja atau buruh tani dalam hal pemanenan.

Masyarakat di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu selain

memiliki lahan pertanian seperti sawah, mereka juga memiliki sebuah pekarangan.

Pekarangan yang terletak di belakang rumah warga biasanya juga dimanfaatkan

sebagai lahan pertanian. Sistem tanam yang mereka gunakan adalah sistem

tumpangsari. Tanaman yang biasa mereka tanam dalam sistem tumpangsari

adalah ketela dan cabai. Tanaman yang ada di pekarangan dimanfaatkan oleh para

petani sebagai pelengkap bumbu dapur atau untuk makanan ringan sehari-harinya,

13

Page 21: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

sehingga tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang harus memerlukan lahan

yang luas dan perawatannya juga cukup mudah.

Pola pemilikan lahan sendiri terdiri dari lahan luas dan lahan sempit.

Lahan luas di Dusun Krajan biasanya ditanami komoditas padi, jagung dan sayur.

Pola tanam yang pertama ditanam pada musim kemarau pertama yaitu padi,

kemudian musim kemarau kedua tanaman jagung, lalu tanaman buncis, dan

selanjutnya tanaman jagung lagi. Tujuan pola tanam tersebut adalah agar tanaman

buncis dapat merambat pada bekas batang jagung yang telah dipanen, sehingga

hanya memerlukan biaya yang sedikit karena petani tidak perlu menggunakan

kayu untuk perambatan tanaman buncis. Petani memilih tanaman buncis karena

perawatannya yang mudah, tanaman buncis dipanen pada masa yang singkat yaitu

saat umur 50 hari. Tanaman buncis yang sudah dipanen akan dijual ke pengepul

dengan harga Rp 20.000,- /kg. Hasil produksi tanaman buncis tetap stabil atau

tidak dipengaruhi oleh harga pasar, apabila petani sudah bermitra pada pengepul

tanaman buncis.

Lahan sempit pada umumnya mencapai luas kurang dari satu hektar.

Lahan yang sempit mayoritas diperoleh petani dari pembagian harta warisan

orang tua mereka. Lahan-lahan yang sempit mereka manfaatkan untuk lahan

pertanian, lahan tersebut mereka manfaatkan untuk menanam tanaman pangan

seperti padi dan jagung. Penanaman tanaman pangan, khususnya padi pada

umumnya ditanam dengan sistem jajar legowo. Sebelum mengenal sistem jajal

legowo, para petani menanam padi dengan cara diacak dan jarak antar tanaman

tidak terukur, sehingga pada akhirnya para petani mengikuti penyuluhan desa

yang diadakan oleh kelompok tani. Penyuluhan desa tersebut memberikan

pengenalan ke masyarakat mengenai sistem jajar legowo yang menunjukkan

bagaimana menanam tanaman agar rapi dengan jarak tanam yang sesuai. Tujuan

penyuluhan tersebut agar petani dapat mengelola lahan dengan baik dan benar.

Pemanfaatan lahan dengan cara menanami lahan bertujuan untuk

menghasilkan suatu produk yang nantinya akan disalurkan kepada konsumen,

sehingga petani mendapatkan keuntungan. Keuntungan dari sekali pemanenan

yaitu Rp.300.000.000,- per setengah hektar, namun keuntungan tidak selalu

14

Page 22: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

didapatkan oleh petani dikarenakan gagal panen yang disebabkan oleh beberapa

hal, salah satunya antara lain yaitu hama, penyakit dan gulma. Pengendalian

penyakit, hama dan gulma di Dusun Krajan dikendalikan dengan cara

memberikan bahan-bahan kimia seperti pestisida dan insektisida. Terdapat pula

penyakit yang resisten terhadap obat pertanian pembasmi penyakit di Dusun

Krajan yang disebut bulai, penyakit bulai memiliki ciri-ciri fisik seperti kapas

yang berwarna putih, biasanya melekat pada batang tanaman jagung. Penyakit

bulai sampai saat ini belum dapat dibasmi, hal ini mengakibatkan penyakityang

semakin lama semakin menyeluruh. Penyakit yang semakin menyeluruh

menyebabkan tanaman jagung mengalami gagal panen dalam jumlah yang sangat

besar.

Pemanfaatan lahan pertanian memerlukan berbagai tahap, seperti praktek

penanaman tanaman yang baik dan benar, pembudidayaan tanaman, dan

pengelolaan lahan. Berbagai tahap tersebut dilakukan secara berkesinambungan

antara petani dengan buruh tani yang berperan dalam pra panen maupun pasca

panen. Lahan di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu juga

dimanfaatkan untuk lahan pemukiman warga, sehingga lahan pertanian sedikit

berkurang. Berkurangnya lahan pertanian tidak menjadikan produktivitas di

Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu menjadi menurun secara drastis,

karena lahan pertanian Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

keadaannya subur dan alami.

3.3 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember

Masyarakat Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu masih

memegang teguh nila-nilai budaya sejak zaman dahulu hingga sekarang.

Pewarisan nenek moyang berupa budaya maupun tradisi yang tertanam di Dusun

Krajan dipegang teguh oleh masyarakat Dusun Krajan. Perilaku ini tercermin pada

saat musim panen warga berantusias untuk menyaksikan kesenian wayang kulit

yang digelar sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan

hasil panen, hal ini sebagai contoh hubungan sosial antar masyarakat yang

15

Page 23: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

harmonis. Kegiatan yang dilakukan masyarakat di Dusun Krajan tidak hanya

dalam lingkup syukuran saja, melainkan masyarakat Dusun Krajan juga

membentuk berbagai lembaga dan organisasi seperti terbentuknya kelompok

usaha tani, selain bertujuan dalam meningkatkan usaha pertanian, dampak dari

pembentukan lembaga maupun organisasi membuat para warga lebih mudah

dalam menyampaikan pendapat dan aspirasi mereka, sehingga antar warga dapat

saling mengerti satu sama lain. Saling mengerti satu sama lain menciptakan

harmonisasi antar masyarakat Dusun Krajan tetap terjalin erat.

Meningkatkan hubungan solidaritas antar petani maka di bentuklah sebuah

kelembagaan. Kelembagaan didasari atas latar belakang masyarakatnya yang

sama. Masyarakat Dusun Krajan sepakat membentuk sebuah kelembagaan untuk

mempermudah pengurusan dalam hal pertaniannya. Lembaga pertanian di Dusun

Krajan ini mempunyai tujuan agar masyarakatnya lebih makmur dan sejahtera.

Terdapat beberapa kelembagaan di dusun ini salah satunya lembaga di bidang

pertanian yaitu kelompok tani Karya Utama yang beranggotakan sekitar sepuluh

orang yang diketuai oleh Bapak Untung, yang rata-rata tidak mempunyai lahan.

Kondisi sosial keagamaan di dusun krajan juga aktif contohnya pengajian

yang diperuntukkan khusus ibu-ibu muslimah yang ada di Dusun Krajan.

Pengajian rutin diadakan pada hari selasa pukul 15:00 sampai selesai. Ibu-ibu

pengajian mengadakan iuran yang digunakan untuk konsumsi atau takjilan

dirumah yang akan digunakan. Interaksi sosial antara masyarakat Dusun Krajan

terjaga baik. Buktinya antar masyarakat terjalin rukun dan bergotong royong.

Setiap malam jumat warga laki-laki Dusun Krajan melakukan yasinan

dirumah salah satu warga yang sudah mendaftar. Kegiatan yasinan diisi dengan

membaca surat yasin, kemudian shalawatan. Sebelum acara diakhiri, tuan rumah

menghidangkan makanan kecil untuk para undangan yang datang. Pengajian

dilakukan guna mempererat silaturahmi antar warga dan mendoakan lingkungan

Dusun Krajan supaya tetap rukun dan aman.

Bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan

dalam usaha memajukan perekonomian bangsa. Kualitas dan kuantitas tenaga

kerja menjadi indikator penting dalam pembangunan perekonomiannya, karena

16

17

Page 24: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

mempunyai fungsi untuk menentukan pembangunan. Dusun Krajan dalam

mengelola lahan pertanian milikinya tidak serta merta diolah sendiri, melainkan

menyewa tenaga kerja dari anggota masyarakat lainnya, sehingga hal ini

menyebabkan suatu hubungan sosial dimasyarakat yang akan membentuk

kekeluargaan. Kondisi ekonomi masyarakat Dusun Krajan masih terjamin, karena

mayoritas kepala keluarga berprofesi sebagai petani. Mata pencaharian warga

Dusun Krajan selain petani juga bekerja sebagai karyawan perhutani dan sebagai

wirausahawan. Pekerjaan membuat genteng juga mereka lakukan untuk

menambah penghasilan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perekonomian

menjadi terjamin karena keseimbangan dalam hasil produksi dan modal yang

dikeluarkan. Perekonomian di Dusun Krajan bergantung pada sektor pertanian

karena sebagian besar penduduk Dusun Krajan bermata pencaharian sebagai

petani, baik petani tahunan ataupun tanaman semusim. Persentase mata

pencaharian di Dusun Krajan yaitu 70% sebagai petani, 10% bekerja di perhutani,

dan sisanya yaitu 20% bekerja sebagai wirausahawan.

Kondisi perekonomian di Dusun Krajan Desa Krajan Kecamatan Ambulu

tergolong ekomoni menengah ke bawah. Petani di Dusun Krajan tidak hanya

menanam tanaman pangan, melainkan tanaman hortikultura banyak ditanam pada

lahan pekarangan rumah. Tanaman hortikultura yang biasanya ditanam oleh

petani adalah cabai dan kubis. Petani pernah mengalami gagal panen saat

menanam hortikulkura kubis, hal ini dikarenakan kondisi iklim yang tidak

menentu dan bencana alam yang tidak bisa dikendalikan oleh para petani,

sehingga menyebabkan ekonomi penduduk Dusun Krajan mengalami penurunan.

Para petani menyewa lahan ke warga yang perekonomiaannya ke atas, karena

yang memiliki lahan-lahan luas adalah orang kaya. Harga penyewaan lahan di

Dusun Krajan terbilang lebih mahal jika disewakan kepada warga di dusun lain,

tetapi untuk sesama warga Dusun Krajan harga bisa dimiringkan.

Page 25: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

BAB 4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Kondisi pertanian di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

Kabupaten Jember terlihat cukup baik karena lahan disana sangat subur,

sehingga komoditas yang ditanam tumbuh dengan baik dan sehat. Pengairan di

lahan tersebut tersedia ketika musim kemarau, sehingga tanaman tidak

kekurangan air karena di daerah tersebut menerapkan sistem irigasi dan ketika

musim hujan lahan pertanian tersebut tidak mengalami banjir karena daratan di

Dusun Krajan cukup tinggi di banding daerah sekitarnya.

2. Pola pemilikan lahan di Dusun Krajan terdapat dua pola yaitu pola sewa dan

pola kepemilikan sendiri. Kepemilikan sendiri di bagi menjadi dua yaitu lahan

luas dan lahan sempit. Pemanfaatan lahan sesuai dengan pola pemilikan yaitu

di jadikan area sawah yang di tanami tanaman pangan dan tanaman sayur.

Pemanfaatan lahan pertanian memerlukan praktek penanaman tanaman yang

baik dan benar, pembudidayaan tanaman, dan pengelolaan lahan.

3. Kondisi sosial antar warga di Dusun Krajan terjalin sangat erat dengan adanya

sikap solidaritas. Peningkatan sikap solidaritas diwujudkan dengan

dilakukannya adat-istiadat di daerah tersebut. Kondisi ekonomi di Dusun

Krajan masih terjamin, karena mayoritas kepala keluarga berprofesi sebagai

petani. Mata pencaharian warga Dusun Krajan selain petani juga bekerja

sebagai karyawan perhutani dan sebagai wirausahawan.

4.2 Saran

1. Bagi pemerintah, sebaiknya pemerintah melakukan sebuah penyuluhan melalui

beberapa paket program kegiatan yang terkait dengan pola pemilikan dan

pemanfaatan lahan di Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

Kabupaten Jember. Pemerintah harus dapat memfasilitasi masyarakat dari

setiap kegiatan pertanian guna memajukan sektor pertanian. Misalnya dengan

memberi kebijakan pupuk bersubsidi bagi petani kecil dengan tepat sasaran.

Pemerintah juga harus melibatkan masyarakat pada setiap program kebijakan

18

Page 26: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

yang berkaitan dengan pola pemilikan dan pemanfaatan lahan serta

menerapkannya dalam pertanian di daerah tersebut, agar pertanian di Dusun

Krajan lebih maju dan masyarakat petani bisa menjadi lebih makmur lagi.

2. Bagi masyarakat, sebaiknya selalu turut serta dalam melakukan koordinasi

secara nyata dengan pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Masyarakat

juga harus dapat bepikiran luas dan terbuka terhadap suatu inovasi dan

teknologi-teknologi baru yang dapat meningkatkan suatu hasil pertanian.

3. Bagi mahasiswa, mahasiswa harus dapat menjembatani antara masyarakat

khususnya petani dengan pemerintah, sehingga keterikatan dan keselarasan

dapat berjalan dengan baik. Mahasiswa juga harus bisa menganalisis

permasalahan yang terdapat di lapang dan memecahkannya. Mahasiswa

sebagai inovator yang baik juga harus dapat mengetahui keadaan suatu

masyarakat secara mendalam, baik keadaan sosial maupun ekonomi.

19

Page 27: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

DAFTAR PUSTAKA

.Dwianda Putri, A.., dkk.2013.Pengaruh Umur, Pendidikan, Pekerjaan Terhadap

Pendapatan Rumah Tangga Miskin di Desa Bebandem.E-jurnal EP Unud.2 (4):173-180

R . Adisasmita, H.2005.Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah.Yogyakarta:Graha Ilmu

Elizabeth, R.2007.Fenomena Sosiologis Metamorphosis Petani: Ke Arah Keberpihakan Pada Masyarakat Petani di Pedesaan yang Terpinggirkan Terkait Konsep Ekonomi Kerakyatan.Forum Penelitian Agro Ekonomi.25(1): 29-42

Hikmatullah dan Suparto.2014.Karakteristik Tanah Sawah dari EndapanLakustrin di Sulawesi.Jurnal Tanah dan Iklim.38(1) :1-68

Muhammadiyah. 2012. Perubahan Sosial dan Budaya Masyarakat Petani Kakao di Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng. Jurnal Masyarakat dan Kebudayaan Politik. 25(1): 8-14

Rinaldy, S.2006.Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba hingga 1945.Jakarta:Yayasan Obor Jakarta

Wirosodermo, R., dkk.2011.Studi Perencanaan Pola Tanam dan Pola OperasiPintu Air Jaringan Reklamasi Rawa Pulau Rimau di KabupatenMusi Banyuasin Sumatera Selatan.Jurnal Teknologi Pertanian.3(1): 56-66

Page 28: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

DOKUMENTASI

Gambar 1. Kantor Kepala Desa Sabrang

Gambar 2. Wawancara dengan Perangkat Desa

Page 29: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

Gambar 3. Wawancara dengan Ketua Kelompok Tani

Gambar 4. Wawancara Di Lapang

Page 30: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNISLABORATORIUM SOSIOLOGI PERTANIAN

PANDUAN WAWANCARA

POKOK BAHASAN : Pola Pemilikan dan Pemanfaatan LahanJUDUL : Desa dan KotaLOKASI : Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Jumlah Anggota Keluarga :

Dusun/Desa :

Kecamatan :

Pewawancara

Gol./Kel. : Kelompok F2

Hari / Tanggal Wawancara : Selasa 4 Oktober 2016

Tanda Tangan Informan

(………………………)

Page 31: aisyahits.files.wordpress.com  · Web viewPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIANPROGRAM STUDI AGRIBISNISLABORATORIUM SOSIOLOGI PERTANIAN

PANDUAN WAWANCARA

POKOK BAHASAN : Pola Pemilikan dan Pemanfaatan LahanJUDUL : Desa dan KotaLOKASI : Dusun Krajan Desa Sabrang Kecamatan Ambulu

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Jumlah Anggota Keluarga :

Dusun/Desa :

Kecamatan :

Pewawancara

Gol./Kel. : Kelompok F2

Hari / Tanggal Wawancara : Selasa 4 Oktober 2016