file · web viewpuji syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt yang telah memberikan...

33
MAKALAH PENGGUNAAN KATALIS DALAM PEMBUATAN MARGARIN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Umum oleh: Syifa Kamilatul Wahidah 1132070076 2013 Prodi Pendidikan Fisika Jurusan pendidikan MIPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati 2013

Upload: duonghuong

Post on 31-Jan-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

MAKALAH

PENGGUNAAN KATALIS DALAM PEMBUATAN MARGARIN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Umum

oleh:

Syifa Kamilatul Wahidah

1132070076

2013

Prodi Pendidikan Fisika

Jurusan pendidikan MIPA

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

2013

Page 2: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini.

Judul yang penulis uraikan dalam makalah ini adalah “PENGGUNAAN

KATALIS DALAM PEMBUATAN MARGARIN”.

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Kimia Umum

Selama proses penyusunan makalah ini penulis menemukan berbagai

kendala.Tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terimakasih pada :

1. Ibu Dra Cucu Zenab Subarkah,M.Pd dan Ibu Syari,S.Pd sebagai dosen mata

kuliah Kimia Umum yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam

penyusunan makalah ini.

2. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu persatunya.

Penulis sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan sebagai acuan dalam pembuatan

makalah ini.

Bandung, Desember2013

Penulis

Page 3: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1

1.2 Tujuan................................................................................................... 1

1.2.1 Tujuan Pembahasan..................................................................... 1

1.2.2 Tujuan Penulisan......................................................................... 2

1.3 Manfaat................................................................................................. 2

1.3.1 Manfaat Pembahasan................................................................... 2

1.3.2 Manfaat Penulisan....................................................................... 2

1.4 Metode Penulisan.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teoritis.................................................................................. 3

2.2 Uraian Pembahasan............................................................................... 3

2.2.1 Jenis Katalis dalam Pembuatan Margarin................................... 3

2.2.2 Proses pembuatan margarin......................................................... 9

2.2.3 Kelebihan dan kelemahan katalis dalam pembuatan margarin. . . 20

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan............................................................................................... 23

3.2 Saran..................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 25

Page 4: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Katalis dapat digunakan dalam pengaktifan reaksi yang akan mempercepat

laju reaksi dengan menurunkan energy aktifasi.Jika energy pengaktifan reaksi

tinggi, maka untuk temperatur normal, hanya akan terjadi sebagian kecil

pertemuan molekul yang nantinya dapat menghasilkan reaksi.Katalis dapat

menurunkan energy pengaktifan dengan menghindari tahap penentu laju yang

lambat dari reaksi yang tidak dapat di katalisa.Denagan menurunnya energy

aktifasi maka pada temperature yang sama di dapatkan laju reaksi yang tidak

dapat di katalisa

Katalis memegang peranan penting dalamperkembangan industri kimia.

Dewasa ini, hampir semua produk industri dihasilkan melalui proses yang

memanfaatkan jasa katalis, baik satu atau beberapa proses. Katalis tidak terbatas

pada bagianproses konveksi, bahkan juga untuk bagian proses pemisahan.

Penggunaan katalis di industri sekitar 50% (Levenspiel,1999). Katalis

berdasarkan fase reaksinya dapat digolongkan mejadi katalis homogen dan

heterogen. Katalis hetrogen adalah katalis yang berbeda fase dengan fase reaktan

dan fase produknya. Katalis heterogen mempunyai kelebihan dalam pemisahan

dari sisa reaktan dan produk serta tahan terhadap temperatur tinggi.

Margarin merupakan emulsi dengan tipe emulsi air dalam minyak (water in

oil emulsion – W/O), berbentuk semi padat, dan bersifat plastis. Minyak yang

digunakan dalam pembuatan margarin dapat berasal dari lemak hewan seperti

babi (lard) atau sapi, dan lemak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit,

kedelai, jagung, biji bunga matahari, dan lain-lain.

Bahan dasar yang sifatnya telah padat seperti lemak babi, sapi, atau fraksi

padat dari minyak sawit dapat langsung diproses menjadi margarin. Tetapi dari

minyak yang masih cair, harus dilakukan proses perubahan menjadi padat. Proses

itu disebut hidrogenasi, yaitu penambahan molekul hidrogen ke dalam rantai

Page 5: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

asam lemak. Proses ini dilakukan pada suhu dan tekanan tinggi (sekitar 205

derajat C) dengan cara mengalirkan gas hidrogen ke dalam minyak, dengan

bantuan katalisator berupa platina atau nikel.

Berangkat dari fenomena di atas, maka penyusun tertarik mengambil

“Penggunaan Katalis dalam Pembuatan Margarin” agar kita dapat mengetahui

bagaimana pemurnian air .

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah jenis Katalis yang digunakan dalam pembuatan margarin?

2. Bagaimanakah proses pembuatan margarin menggunakan katalis?

3. Apakah Kelebihan dan Kelemahan dari penggunaan katalis dalam

pembuatan maragarin.

1.3 Tujuan

3.1 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui jenis Katalis yang digunakan dalam pmbuatan

margarin?

2. Untuk mengetahui proses pembuatan margarin menggunakan katalis?

3. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kelemahan dari penggunaan katalis

dalam pembuatan margarin.

3.2 Tujuan Penulisan

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Umum.

1.4Manfaat

1.4.1 Manfaat Pembahasan

1. Dapat mengetahui jenis Katalis yang digunakan dalam

pembuatan margarin.

2. Dapat mengetahui proses pembuatan margarin.

3. Dapat mengetahui Kelebihan dan Kelemahan dari penggunaan

katalis dalam pembuatan margarin.

Page 6: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

1.4.2 Manfaat Penulisan

Penulis dapat mendeskripsikan suatu permasalahan secara sistematis ke

dalam karangan ilmiah.

1.5 Metode Penulisan

Metode yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah

deskriptif dan studi kepustakaan.

BAB II

PEMBAHASAN

Page 7: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

PENGGUNAAN KATALIS DALAM PEMBUATAN MARGARIN

2.1 Landasan Teoritis

Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada suhu

tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri (lihat pula

katalisis). Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun

produk.

Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan

reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.

Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah.

Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.

Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan

katalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda

dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada

dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa

katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk

sementara terjerap. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi lemah sedemikian

sehingga memadai terbentuknya produk baru. katan atara produk dan katalis lebih

lemah, sehingga akhirnya terlepas.

Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk

membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk

akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan

skema umum reaksi katalitik, di mana C melambangkan katalisnya:

A + C → AC (1)

B + AC → AB + C (2)

Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan

kembali oleh reaksi 2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi,

Page 8: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

A + B + C → AB + C

katalis tidak termakan atau pun tercipta. Enzim adalah biokatalis. Penggunaan

istilah "katalis" dalam konteks budaya yang lebih luas, secara bisa dianalogikan

dengan konteks ini beberapa katalis ternama yang pernah dikembangkan di antaranya

katalis Ziegler-Natta yang digunakan untuk produksi masal polietilen dan

polipropilen. Reaksi katalitik yang paling dikenal ialah proses Haber untuk sintesis

amoniak, yang menggunakan besi biasa sebagai katalis. Konverter katalitik--yang

dapat menghancurkan produk samping knalpot yang paling bandel--dibuat dari

platinadan rodium.

Margarin dapat dibuat dari lemak hewani, yakni salah satunya diproduksi dari

lemak beef yang disebut oleo-margarine. Margarin sedikitnya mengandung 80%

lemak dari total beratnya. Sisanya (kurang lebih 17-18%) terdiri dari turunan susu

skim, air, atau protein kedelai cair. Dan sisanya 1-3% merupakan garam, yang

ditambahkan sebagai flavor.

2.2 Uraian Pembahasan

2.2.1 Jenis Katalis dalam Pembauatan Margarin

Jenis Katalis yang digunakan dalm pembuatan margarin adalah Nikel

Nikel ditemukan oleh Cronstedt pada tahun 1751 dalam  mineral yang disebutnya

kupfernickel (nikolit). Nikel adalah komponen yang ditemukan banyak dalam

meteorit dan menjadi ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya.

Meteorit besi atau siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%.

Nikel diperoleh secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury

Ontario, sebuah daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel. Deposit

nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia. Nikel

berwarna putih keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras,

mudah ditempa, sedikit ferromagnetik, dan merupakan konduktor yang agak baik

Page 9: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal,  yang dapat

menghasilkan alloy yang sangat berharga. (Redaksi chem-is-try.org,2008)

Logam alloy nikel pertama kali ditemukan di China 2000 tahun yang lalu dalam

bentuk bijihnya yang berwarna merah NiAs yang mengandung Cu2O yang disebut

Kupfernikel. Pada tahun 1751 A.F. Cronstedt diisolasi logam-logam pengotor dari

beberapa bijih Swedish dan mengidentifikasi komponen logam Kupfernikel, dan

memberikan nama baru pada logam tersebut yang disebut “nikel”. Pada tahun 1804

J.B. Richter memproduksi sampel yang lebih murni dan lebih akurat menentukan

sifat-sifat fisiknya.. (Greenwood dan Earnshaw, 1998)

Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni

dan nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel

bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya,

dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi

menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada

peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan

gedung, serta komponen industri.(Brady, J, 1994) :

B.     Karakteristik, Sifat Fisik, dan Sifat Kimia Nikel

1. Karakteristik

N

o.

Karakteristik Keterangan Umum

1

.

Nama Nikel

2

.

Lambang Ni

3

.

Nomor Atom 28

Page 10: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

4

.

Deret Kimia Logam Transisi

5

.

Golongan VIII B

6

.

Periode 4

7

.

Blok D

8

.

Penampilan Kemilau, Metalik

9

.

Massa 58.6934(2) g/mol

1

0.

Konfigurasi Elektron [Ar] 3d8 4s2

1

1.

Jumlah Elektron Tiap Kulit 2, 8, 16, 2

2. Sifat Fisik

Fase Padat

Massa Jenis (sekitar suhu kamar) 8,908 g/cm³

Massa Jenis cair pada titik lebur 7,81 g/cm³

Titik Lebur 1728 K

(1455 °C, 2651 °F)

Titik Didih 3186 K

(2913 °C, 5275 °F)

Kalor Peleburan 17,48 kJ/mol

Kalor Penguapan 377,5 kJ/mol

Kapasitas Kalor (25 °C) 26,07 J/(mol·K)

Page 11: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

- logam putih keperak-perakan yang berkilat, keras

- dapat ditempa dan ditarik

- feromagnetik

3. Sifat Kimia

- Pada suhu kamar nikel bereaksi lambat dengan udara

- Jika dibakar, reaksi berlangsung cepat membentuk oksida NiO

- Bereaksi dengan Cl2 membentuk Klorida (NiCl2)

- Bereaksi dengan steam H2O membentuk Oksida NiO

- Bereaksi dengan HCl encer dan asam sulfat encer, yang reaksinya berlangsung

lambat

- Bereaksi dengan asam nitrat dan aquaregia, Ni segera larut

Ni + HNO3 → Ni(NO3)2 + NO + H2O

- Tidak beraksi dengan basa alkali

- Bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam

C.    Persenyawaan Nikel

Sebagian besar senyawa kompleks nikel mengadopsi struktur geometri

oktahedron, hanya sedikit mengadopsi geometri tertrahedron dan bujursangkar. Ion

heksaakuanikel (II) berwarna hijau; penambahan amonia menghasilkan ion biru

heksaaminanikel (II) menurut persamaan reaksi :

[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 6NH3 (aq) → [Ni(NH3)6]2+ (aq) + 6H2O (l)

Page 12: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

Hijau                                                   Biru

Penambahan larutan ion hidroksida ke dalam larutan garam nikel (II)

menghasilkan endapan gelatin hijau nikel (II) hidroksida menurut persamaan reaksi;

[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2OH- → [Ni(OH)2] (s) + 6H2O (l)

Seperti halnya kobalt (II), kompleks yang lazim mengadopsi geometri

tertrahedron yaitu halida, misalnya ion tertrakloronikelat (II) yang berwarna biru.

Senyawa kompleks ini terbentuk dari penambahan HCl pekat ke dalam larutan garam

nikel (II) dalam air menurut persamaan reaksi ;

[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 4Cl- (aq) → [NiCl4]2- (aq) + 6H2O (l)

Hijau                                                   Biru

Senyawa kompleks nikel (II) bujursangkar yang umum dikenal yaitu ion

tetrasianonikelat (II). [NiCl4]2-,  yang berwarna kuning, dan bis (dimetilglioksimato)

nikel (II), [Ni(C4N2O2H7)2] yang berwarna merah pink. Warna yang karakteristik pada

kompleks yang di kedua ini merupakan reaksi penguji terhadap ion nikel (II) ;

senyawa kompleks ini dapat diperoleh dari penambahan larutan dimetilglikosim

(C4N2O2H8 = DMGH) ke dalam larutan nikel (II) yang dibuat tepat basa dengan

penambahan amonia menurut persamaan reaksi ;

[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2DMGH (aq) + 2OH-

[Ni(DMG)2] (s) + 8H2O (l)

1. D.    Sumber dan Pembentukan Bijih Nikel

Bijih nikel yang utama:

• Millerit, NiS

Page 13: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

• Smaltit (Fe,Co,Ni)As

• Nikolit (Ni)As

• Pentlandite (Ni, Cu, Fe)S

• Garnierite (Ni, Mg)SiO3.xH2O

Nikel berwujud secara gabungan dengan belerang dalam millerite, dengan

arsenik dalam galian niccolite, dan dengan arsenik dan belerang dalam (nickel

glance). Nikel juga terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan

ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua jenis

endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residu silica

dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikeltembaga

sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.

Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari

udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan mineral-mineral yang tidak

stabil (olivin dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni yang

larut. Si cenderung membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang sangat halus.

Di dalam larutan, Fe teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-hydroksida, akhirnya

membentuk mineral-mineral seperti geothit, limonit, dan haematit dekat permukaan.

Bersama mineral-mineral ini selalu ikut serta unsure cobalt dalam jumlah kecil.

Larutan yang mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama larutannya

bersifat asam, hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral akibat adanya

kontak dengan tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk membentuk

endapan hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau hydrosilikat

dengan komposisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengendap pada celahcelah

atau rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit (Ni, Mg)SiO3.xH2O.

b. Proses Penambangan dan Pengolahan Nikel.

Page 14: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

1) Proses Penambangan Nikel

Operasi penambangan nikel sebagai tambang terbuka dengan tahapan sebagai

berikut:

• Pengeboran, pada jarak spasi 25 – 50 meter untuk mengambil sample batuan

dan tanah untuk mendapatkan gambaran kandungan nikel yang terdapat di wilayah

tersebut.

• Pembersihan dan pengupasan, lapisan tanah penutup setebal 10– 20 meter yang

kemudian dibuang di tempat tertentu ataupun dipakai langsung untuk menutupi suatu

wilayah purna tambang.

• Penggalian, lapisan bijih nikel yang berkadar tinggi setebal 5-10 meter dan

dibawa ke stasiun penyaringan.

• Pemisahan, bijih di stasiun penyaringan berdasarkan ukurannya. Produk akhir

hasil penyaringan bijih tipe Timur adalah -6 inci, sedangkan produk akhir bijih tipe

Barat adalah – 4/-2 inci.

• Penyimpanan, bijih yang telah disaring di suatu tempat tertentu untuk

pengurangan kadar air secara alami, sebelum dikonsumsi untuk proses pengeringan

dan penyaringan ulang di pabrik.

• Penghijauan, lahan-lahan purna tambang. Dengan metode open cast mining

yang dilakukan sekarang, dimana material dari daerah bukaan baru, dibawa dan

dibuang ke daerah purna tambang, untuk selanjutnya dilakukan landscaping,

pelapisan dengan lapisan tanah pucuk, pekerjaan terasering dan pengelolaan drainase

sebelum proses penghijauan/penanaman ulang dilakukan.

2)      Pengolahan Nikel

Page 15: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

Proses pengolahan dilakukan untuk menghasilkan nikel matte yaitu produk

dengan kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan

adalah sebagai berikut:

• Pengeringan di Tanur Pengering, bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih

laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran +25

mm dan – 25 mm.

• Kalsinasi dan Reduksi di Tanur Pereduksi, untuk menghilangkan kandungan air

di dalam bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.

• Peleburan di Tanur Listrik, untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi

sehingga terbentuk fasa lelehan matte dan terak.

• Pengkayaan di Tanur Pemurni, untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari

sekitar 27 persen menjadi di atas 75 persen.

• Granulasi dan Pengemasan, untuk mengubah bentuk matte dari logam cair

menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.

1. E.     Penggunaan Nikel

Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang

unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi

dan kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang

ekstrim, nikel lazim digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri. Nikel

terutama sangat berharga untuk fungsinya dalam pembentukan logam campuran

(alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat (stainless steel). Sekitar 70% dari

produksi nikel digunakan untuk produksi stainless steel, sementara sisanya digunakan

untuk berbagai penggunaan industri seperti baterai, baja campuran rendah, campuran

berbasis logam nikel, campuran berbasis tembaga, electroplating elektronika, aplikasi

Page 16: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

industri pesawat terbang, dan berbagai macam produk lain seperti katalis dan turbin

pembangkit listrik bertenaga gas.

Beberapa pengunaan nikel diantaranya yaitu :

- Nikrom : 60% Ni, 25% Fe, dan 15% Cr : pembuatan alat-alat laboratorium

(tahan asam), kawat pada alat pemanas.

- Alnico (Al, Ni, Fe dan Co) : sebagai bahan pembuat magnet yang kuat.

- Elektroplating (pelapisan besi, tembaga : [Ni(NH3)6]Cl2, [Ni(NH3)6]SO4).

- Serbuk nikel sebagai katalis seperti pada adisi H2 dalam proses pembuatan

mentega, juga pada cracking menyak bumi.

- Bata alloy :3-5 % Ni + logam lain (keras, elastis).

- Platinit : baja dengan kandungan 46% Ni yang mempunyai muai yang sama

dengan gelas dan invar : baja dengan kadar nikel 35% dengan sedikit Mn dan C.

Digunakan sebagai kawat listrik yang ditanam dalam kaca seperti pada bohlam lampu

pijar.

- Monel : 60% Ni dan 40% Cu : bahan pembuatan uang logam, instrumen

tranmisi

listrik, dan baling-baling kapal laut.

2.2.2 Proses Pembuatan Margarin

1. Tahap Netralisasi

Netralisasi adalah suatu proses untuk memisahkan asam lemak bebas

dari minyak atau lemak dengan cara mereaksikan asam lemak bebas dengan

basa atau pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun (soap stock).

Page 17: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

Netralisasi dengan kaustik soda (NaOH) banyak dilakukan dalam skala

industri, karena lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan cara

netralisasi lainnya.

2. Tahap Bleaching (pemucatan)

Pemucatan ialah suatu proses pemurnian untuk menghilangkan zat-zat

warna yang tidak disukai dalam minyak. Pemucatan dilakukan dengan

mencampur minyak dengan sejumlah kecil adsorben, seperti bleaching earth

(tanah pemucat), dan karbon aktif. Zat warna dalam minyak akan diserap oleh

permukaan adsorben dan juga menyerap suspensi koloid (gum dan resin) serta

hasil degradasi minyak misalnya peroksida. (Ketaren,1986).

3. Tahap Hidrogenasi

1) Minyak yang telah melalui filter press dialirkan lagi ke tangki

hidrogenasi.

Untuk mempercepat proses hidrogenasi, dalam tangki ditambahkan katalis

Nikel. Pada proses ini kondisi operasinya 3 atm dengan suhu 180oC. Reaksi

yang terjadi adalah :H2 , Ni

R-CH=CH- CH2-COOH R-CH2-CH2-COOH

asam lemak tidak jenuh Asam lemak jenuh

2) Minyak yang sudah selesai diproses secara hidrogenasi ditampung

dalam

tangki penampungan pada suhu 180oC dan tekanan 1 atm, kemudian

diialirkan

menuju ke filter press. Tujuan dari filter press adalah untuk memisahkan

kotoran-kotoran yang berupa padatan yang terikat dalam minyak.

4. Tahap Emulsifikasi

Proses Emulsifikasi ini bertujuan untuk mengemulsikan minyak dengan

cara penambahan emulsifier fase cair dan fase minyak pada suhu 80oC

dengan tekanan 1 atm. Terdapat dua tahap pada proses Emulsifikasi yaitu a.

Proses pencampuran emulsifier fase minyak Emulsifier fase minyak

Page 18: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

merupakan bahan tambahan yang dapat larut dalam minyak yang berguna

untuk menghindari terpisahnya air dari emulsi air minyak terutama dalam

penyimpanan. Emulsifier ini contohnya Lechitin sedangkan penambahan b-

karoten pada margarine sebagai zat warna serta vitamin A dan D untuk

menambah gizi. b. Proses pencampuran emulsifier fase cair Emulsifier fase

cair merupakan bahan tambahan yang tidak larut dalam minyak. Bahan

tambahan ini dicampurkan ke dalam air yang akan dipakai untuk membuat

emulsi dengan minyak. Emulsifier fase cair ini adalah : · garam untuk

memberikan rasa asin TBHQ sebagai bahan anti oksidan yang mencegah

teroksidasinya minyak yang mengakibatkan minyak menjadi rusak dan berbau

tengik · Natrium Benzoat sebagai bahan pengawet (Bailey’s,1950). Vitamin A

dan D akan bertambah dalam minyak. Selain itu minyak akan berbentuk

emulsi dengan air dan membentuk margarin. Beberapa bahan tambahan

seperti garam, anti oksidan dan Natrium benzoat juga akan teremulsi dalam

margarin dalam bentuk emulsifier fase cair.

5. Tahap Solidifikasi

Dalam tahap ini terjadi pembentukan kristal, di mana suhu pencampuran

50-60oC di dalam alat ini diturunkan menjadi 10oC disebabkan oleh

terjadipendinginan mendadak sehingga membentuk padatan plastis dan inti

kristal halus,dimana inti kristal halus tersebut membentuk lembaran-lembaran.

Pada proses initerjadi proses eksotermis, dimana panas dikeluarkan sehingga

terjadi penurunansuhu.

Alat Votator menggunakan cairan NH3 sebagai media pendingin.

Sambilmembentuk kristal, votator ini juga meraut lembaran-lembaran kristal

yangmelekat pada dinding alat ini, proses tersebut berlangsung secara kontinu,

dan terbentuklah lembaran-lembaran kristal.Lembaran-lembaran kristal yang

telah terbentuk ini dialirkan menuju alat Votator 2. Di dalam Votator 2 ini

suhu dinaikkan menjadi 15oC. Tujuan dari penaikan suhu adalah untuk

membentuk lembaran kristal yang masih bersifatrapuh menjadi tekstur yang

halus sehingga tekstur margarin menjadi sempurna.

Page 19: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

Kemudian akan dihasilkan produk margarin pada suhu kamar.

2.2.3 Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Katalis adalah suatu bahan kimia yang dapat meningkatkan laju suatu

reaksi tanpa bahan tersebut menjadi ikut terpakai; dan setelah reaksi berakhir,

bahan tersebut akan kembali ke bentuk awal tanpa terjadi perubahan kimia.

Penggunaan katalis dapat menurunkan tingkat aktivasi energi yang

dibutuhkan, membuat reaksi terjadi lebih cepat atau pada suhu yang lebih

rendah.

Pemilihan katalis memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap kecepatan

reaksi, selektivitas dan isomerisasi geometris. Jenis high-selectivity catalyst

memungkinkan penggunanya untuk mengurangi asam linolenat tanpa

menghasilkan asam stearat berlebih, sehingga diperoleh produk dengan

oxidative stability yang baik dan bertitik leleh rendah.

Keuntungan menggunakan Nikel katalis antara lain adalah meningkatkan

laju suatu reaksi tanpa bahan tersebut menjadi ikut terpakai;.

b. Kekurangan

Nikel adalah logam beracun. Paparan nikel berlebih di dalam tubuh

berisiko menyebabkan masalah pada paru-paru dan ginjal

BAB III

PENUTUP

3.1Simpulan

Berdasarkan paparan bab-bab di atas, penulis menyimpulkan bahwa

Page 20: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

Jenis Katalis yang digunakan dalm pembuatan margarin adalah Nikel. Nikel

adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan

nomor atom 28. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel

bersifat lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya,

dapat membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi

menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak diaplikasikan pada

peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen rumah dan

gedung, serta komponen industri.

Proses Pembuatan Margarin diantaranya :

1. Tahap Netralisasi

2. Tahap Solidifikasi

3. Tahap Emulsifikasi

4. Tahap Hidrogenasi

5. Tahap Bleaching (pemucatan)

Kelebihan katalis dalam pembuatan margarin yaitu untuk mempercepat reaksi

meningkatkan laju suatu reaksi tanpa bahan tersebut menjadi ikut terpakai,

meningkatkan laju suatu reaksi tanpa bahan tersebut menjadi ikut terpakai.

Adapun kekurangan dari penggunaan Katlis Nikel yaitu Nikel merupakan

Paparan nikel berlebih di dalam tubuh berisiko menyebabkan masalah pada paru-paru

dan ginjal

3.2 Saran

Penulis menyarankan kepada penulis selanjutnya untuk mengkaji aspek

lainnya,dan kami mengharapkan kritik dan sarannya yang dapat membangun

bagi kami dari para pembaca

DAFTAR PUSTAKA

http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/pengertian-katalis.html

Keenan, Charles W., Donald C. Kleinfelter, dan Jesse H. Wood.1986. Kimia untuk

Universitas, terj. Edisi ke-6. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Page 21: file · Web viewPuji syukur penulis panjatkan keHadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19811/4/Chapter%20II.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Katalis

Redaksi chem-is-try.org,2008, Nikel,

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/bahan-baku-dan-produk-

industri/nike l

Greenwood, N.N dan Earnshaw, A, 1998, Chemistry of The Elements 2nd Edition,

Pergamon Press : England

Brady, James E, 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur edisi ke-5. Jilid 1,

Erlangga, Jakarta

http://chemeng2301.blogspot.com/p/teknik-reaksi-kimia.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31280/3/Chapter%20II.pdf