kata pengantar 2015...(efa), dan education for sustainable development (efsd). 5 b. mewujudkan...

34
i

Upload: others

Post on 01-Jan-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur ke Hadirat Tuhan Yang

Maha Kuasa atas kehendak-Nya Kami dapat menuntaskan

penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas

Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015. Pengelolaan

pemerintahan saat ini didorong untuk menuju Good Government

yang salah satu indikatornya adalah pemerintahan yang

akuntabel.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) menggambarkan rencana strategis,

rencana kerja tahunan yang memuat program dan kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten

Kulon Progo tahun 2015 sesuai dengan rencana kerja tahunan yang dibahas/dibuat dalam

Forum Musrenbang tahun 2014 yang telah disesuaikan dengan Permendagri Nomor 13

Tahun 2006 yang telah dirubah dengan Permendagri Nomor 54 Tahun 2007. Selanjutnya,

Laporan ini merupakan pengukuran dan evaluasi pencapaian kinerja program dan

kegiatan yang telah ditetapkan tersebut.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) disusun dengan

harapan dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan dan kebijakan dalam

urusan/bidang pendidikan secara komprehensif pada tahun yang akan datang, baik bagi

pihak internal Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo maupun Pemerintah, Pemerintah

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo.

Akhirnya, kepada semua pihak dengan segala kerendahan hati Kami sampaikan

ucapan terima kasih atas segala bantuan dan mohon maaf atas segala kekurangan. Kritik

dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan.

Wates, 5 Januari 2016 Kepala Dinas Pendidikan, ttd.

Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkan teori manajemen modern, pelaporan merupakan fase terakhir dari

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi manajemen sebagai alat untuk evaluasi dan

perbaikan dimasa yang akan datang. Setiap instansi pemerintah dibentuk untuk

melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi tertentu dan mempertanggungjawabkannya

sesuai dengan kewenangan atau mandat yang telah didelegasikannya. Instansi

pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahan dilakukan dengan baik, tertib

dan teratur sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk mencapai penyelenggaraan

pemerintahan yang sehat, ekonomis, efisien, efektif, produktif, demokratis, adil,

bertanggungjawab, transparan dan akuntabel, adaptif terhadap perubahan yang begitu

cepat.

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo sebagai unsur pelaksana Pemerintah

Daerah dibidang Pendidikan secara langsung maupun tidak langsung memberikan

kontribusi terhadap peningkatan mutu sumber daya manusia Kabupaten Kulon Progo

yang bertaqwa, terdidik, terampil, berbudi pekerti luhur, disiplin serta profesional yang

akan menjadi mesin perubahan wilayah sesuai visi, misi, tujuan dan sasaran pendidikan.

Visi Dinas Pendidikan: “Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan yang

berkarakter dan berprestasi berdasarkan budaya dan sumber daya lokal“ dan Misi

Dinas Pendidikan yaitu: “Meningkatkan pelayanan dan pemerataan pendidikan serta

meningkatkan mutu manajemen pendidikan dan SDM pendidik dan tenaga

kependidikan”, serta Tujuan pendidikannya yaitu: “Peningkatan pelayanan dan akses

pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan dengan sasaran meningkakan akses

pendidikan dan mutu pendidikan”.

Capaian indikator sasaran pendidikan yang dicapai pada tahun 2013 adalah

sebagai berikut: angka partisipasi sekolah dari target 98,19 tercapai sebesar 98,19 %,

angka kelulusan dari target 99,95 % tercapai sebesar 99,95, dan prosentase sekolah

terakreditasi A dari target sebesar 77,14 % tercapai sebesar 79,14 %. Capaian indikator

iv

sasaran pendidikan yang dicapai pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: angka

partisipasi sekolah dari target 98,19 tercapai sebesar 98,19 %, angka kelulusan dari target

99,95 % tercapai sebesar 99,95, dan prosentase sekolah terakreditasi A dari target

sebesar 77,29 % tercapai sebesar 79,14 %. Capaian indikator sasaran pendidikan yang

dicapai pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: angka partisipasi sekolah dari target

98,40 tercapai sebesar 98,81 %, angka kelulusan dari target 100 % tercapai sebesar

99,99 % dan prosentase sekolah terakreditasi A dari target sebesar 77,34 % tercapai

sebesar 79,14 %.

Pencapaian indikator sasaran tersebut dilakukan melalui Program Pendidikan

Anak Usia Dini, Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, Program Pendidikan

Menengah, Program Pendidikan Non Formal Informal, Program Peningkatan Mutu

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

Wates, 5 Januari 2016 Kepala Dinas Pendidikan, ttd. Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah perwujudan suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik.

Organisasi pemerintah dibuat oleh publik dan untuk publik, karenanya perlu

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada publik. Pertanggungjawaban

(akuntabilitas) dapat dibedakan dalam tiga macam yaitu akuntabilitas

(accountability), responsibilitas (responsibility), dan responsivitas (responsiveness).

Akuntabilitas (accountability) digunakan untuk mengukur apakah sumber

daya publik telah digunakan secara tepat untuk tujuan dimana sumber daya public

tadi ditetapkan dan tidak digunakan secara ilegal. Dalam perkembangannya,

akuntabilitas digunakan juga bagi pemerintah untuk melihat akuntabilitas efisiensi

kebijakan program. Usaha-usaha tadi berusaha untuk mencari dan menemukan

apakah ada penyimpangan staf atau tidak efisien atau ada prosedur yang tidak

diperlukan.

Akuntabilitas menunjuk pada institusi tentang mekanisme "checks and

balance" dalam sistem administrasi. Akuntabilitas berarti menyelenggarakan

penghitungan (account) terhadap sumber daya atau kewenangan yang digunakan.

Akuntabilitas sebagai kewajiban bagi aparatur pemerintahan untuk bertindak selaku

penanggung gugat atas segala tindakan dan kebijaksanaan yang ditetapkannya.

Lebih lanjut akuntabilitas merupakan konsep yang berkenaan dengan standard

eksternal yang menentukan kebenaran suatu tindakan oleh administrasi negara

(birokrasi publik). Akuntabilitas sering disebut juga sebagai tanggungjawab yang

bersifat objektif (objective responsibility).

Responsibilitas objektif (objective responsibility) bersumber kepada adanya

pengendalian dari luar (external control) yang mendorong atau memotivasi aparat

untuk bekerja keras sehingga tujuan three Es (economy, efficiency, and

effectiveness) dari organisasi dapat tercapai. Birokrasi publik dikatakan accountable

manakala mereka dinilai secara objektif oleh orang (masyarakat atau melalui

wakilnya) dapat mempertanggung jawabkan segala macam perbuatan, sikap, dan

2

sepak terjangnya kepada pihak mana kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki itu

berasal.

Akuntabilitas dapat disimpulkan sebagai kewajiban seseorang atau unit

organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pengendalian sumber

daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggung jawaban

secara periodik. Hal ini menunjukan bahwa akuntabilitas juga dapat dipandang

sebagai objektivitas respon (objektive responsiveness) individu atau unit organisasi

dalam melaksanakan kebijakan yang diemban, sebab melalui pelaksanaan

kebijakan tersebut serta adanya pelaporan yang disusun secara periodik, akan

memberikan informasi bahwa sejauhmana pemahaman dan kertertarikan pelaku

dalam memahami kebijakan yang menjadi tugas dan tanggung jawab yang

diembannya.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dilakukan dengan

mendasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 46 Tahun 2012 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah pada Pemerintah Daerah.

Dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dinyatakan bahwa, Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat SAKIP, adalah

rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang

untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,

pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka

pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, maka Dinas Pendidikan Kabupaten

Kulon Progo melakukan penyusunan LKjIP tahun 2015. Penyusunan Laporan ini

dimaksudkan untuk mengidentifikasi karakteristik program dan kegiatan yang telah

dilaksanakan, dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi

sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.

3

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) SKPD Dinas Pendidikan

Kabupaten Kulon Progo disusun untuk memberikan gambaran yang obyektif atas

program dan kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pelaksanaan misi untuk

mencapai sasaran dan tujuan. Dengan adanya penilaian kinerja ini, diharapkan

dapat melakukan perbaikan perencanaan, untuk pengambilan keputusan, untuk

pengendalian program kegiatan, perbaikan input, proses dan output maupun

perbaikan terhadap sistem dan prosedur yang ada.

1.2. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun

2013 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah serta Peraturan Bupati Kulon

Progo Nomor 60 tahun 2013 tentang Uraian Tugas pada Unsur Organisasi Terendah

Dinas Pendidikan, maka kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan

sebagai berikut:

1.2.1. Kedudukan Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo adalah unsur pelaksana Pemerintah

Daerah di bidang pendidikan.

1.2.2. Tugas Pokok Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo mempunyai tugas melaksanakan

kewenangan Otonomi Daerah dalam pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang

pendidikan.

1.2.3. Fungsi Dinas Pendidikan

a. Penyelenggara Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar.

b. Penyelenggara Pendidikan Menengah Umum.

c. Penyelenggara Pendidikan Menengah Kejuruan.

d. Penyelenggara Pendidikan Luar Sekolah.

e. Pelaksanaan Urusan Ketatausahaan dan Kerumahtanggaan.

1.2.4. Susunan dan Struktur organisasi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2013

tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 3 Tahun

2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pasal 6 bahwa

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut:

4

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, terdiri dari:

1. Sub Bagian Umum;

2. Sub Bagian Perencanaan;

3. Sub Bagian Kepegawaian; dan

4. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, terdiri dari:

1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan;

2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana.

d. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, terdiri dari:

1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan;

2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana.

e. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan, terdiri dari:

1. Seksi Kurikulum dan Pengendalian Mutu Pendidikan;

2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan

3. Seksi Sarana dan Prasarana.

f. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan on Formal Informal, terdiri dari:

1. Seksi Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini;

2. Seksi Pendidikan Masyarakat Kursus dan Pelatihan; dan

3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Non

Formal Informal.

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan

h. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.

(Struktur/Bagan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo terlampir).

1.3. ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan analisis faktor eksternal, internal, potensi, dan permasalahan

pendidikan dapat diidentifikasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam

melaksanakan pembangunan pendidikan lima tahun ke depan adalah:

a. Pencapaian komitmen Millenium Development Goals (MDGs), Education For All

(EFA), dan Education for Sustainable Development (EfSD).

5

b. Mewujudkan pendidikan sepanjang hayat, yang berarti pendidikan dilakukan

sejak lahir hingga tiada, pendidikan merupakan kebutuhan selama seseorang

hidup.

c. Melengkapi peraturan perundang-undangan daerah di bidang pendidikan

sebagaimana diamanatkan undang-undang di bidang pendidikan dilevel nasional.

d. Menjamin tingkat kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan di daerah

terpencil dan rawan bencana; menjamin keberpihakan terhadap masyarakat

miskin untuk memperoleh akses pendidikan bermutu seluas-luasnya pada semua

satuan pendidikan.

e. Mempertahankan peningkatan kualitas pendidikan dalam upaya pemenuhan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) antar

wilayah dan mengembangkan tenaga pendidik dan kependidikan dengan

meningkatkan profesionalisme

f. Mewujudkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dengan langkah antara

mewujudkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), sehingga pencapaian SNP

bertahap dan berproses.

g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan kejuruan/vokasi untuk memenuhi

kebutuhan dunia usaha dan industri, sehingga dapat menghasilkan SDM kreatif

melalui pendidikan yang relevan untuk pengembangan ekonomi kreatif, serta

meningkatkan kemitraan yang sinergis dengan dunia usaha dan industri,

organisasi masyarakat, dan organisasi profesi.

h. Menyusun struktur biaya total pendidikan setiap satuan pendidikan dengan

mempertimbangkan indeks daya beli masyarakat.

i. Mengembangkan kebijakan untuk memperkuat dan memperluas penerapan

sistem penganggaran berbasis kinerja dan kerangka pengeluaran jangka

menengah.

j. Mengembangkan kebijakan yang mengintegrasikan muatan budi pekerti,

wawasan kebangsaan, kepedulian kebersihan, lingkungan, dan ketertiban dalam

penyelenggaraan pendidikan (Kurikulum 2013).

k. Meningkatkan kredibilitas dan integritas Sistem Penyelenggaraan Ujian

Nasional/Ujian Sekolah/Madrasah berbasis komputer (TIK).

l. Mengembangkan penyelenggaraan PAUD non formal dan informal.

m. Mewujudkan pengelolaan anggaran pendidikan yang transparan dan akuntabel,

diberikan sesuai peruntukkannya serta persentase yang diamanatkan dalam

6

Undang-Undang, sehingga adanya analisis dalam neraca pendidikan yang

seimbang dan antara pusat dan daerah, relevan dengan misi dan visi pendidikan

di pusat dan daerah, serta peran yang konsisten dari pemerintah dan pemerintah

daerah dalam pengelolaan pendidikan yang bermutu.

n. Sekolah adalah taman, sekolah tempat yang sangat menyenangkan bagi peserta

didik, hal ini bertujuan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar lebih nyaman,

interaksi antara pendidik dan peserta didik yang ideal dan seimbang, serta

mewujudkan pendidikan sebagai kebutuhan yang utama dalam kehidupan.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, LKjIP Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 disusun

dengan Sistematika Penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini memuat tentang Penjelasan umum organisasi, dengan penekanan

kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (isu strategis) yang

sedang dihadapi organisasi.

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bab ini menjelaskan tentang ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja yang bersangkutan.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Bab ini menjelaskan tentang akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran.

BAB IV PENUTUP

Bab ini menjelaskan ringkasan capaian indikator kinerja, faktor-faktor

pendukung/penghambat capaian kinerja, dan solusi yang telah dilakukan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN0

7

BAB II PERENCANAAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS

Rencana Strategis (Renstra) sebagai salah satu proses berorientasi pada

hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahunan secara sistematis dan

berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang

ada atau yang mungkin timbul. Renstra berisi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan

dan program/kegiatan yang digunakan SKPD untuk membuat Rencana Kinerja

(Renja), Penetapan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK)

SKPD.

2.1.1. Visi dan Misi Pendidikan

Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo:

“Terwujudnya peningkatan kualitas pendidikan yang berkarakter dan

berprestasi berdasarkan budaya dan sumber daya lokal“.

Misi Dinas Pendidikan:

a. Meningkatkan pelayanan dan pemerataan pendidikan.

b. Meningkatkan manajemen pendidikan dan SDM pendidik dan tenaga

kependidikan.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran Pendidikan

Tujuan pendidikan:

a. Peningkatan pelayanan dan akses pendidikan.

b. Peningkatan mutu pendidikan.

Sasaran pendidikan:

a. Meningkakan akses pendidikan.

b. Peningkatan mutu pendidikan.

2.1.3. Sasaran Strategis

Sasaran strategis yang akan dicapai bidang pendidikan yaitu :

a. Peningkatan akses pendidikan masyarakat.

b. Peningkatam mutu pendidikan.

2.1.4. Indikator Kinerja Pendidikan

Tolok ukur yang digunakan dalam penilaian kinerja pendidikan ada 3 (tiga) yaitu:

a. Angka partisipasi sekolah.

b. Angka kelulusan.

8

c. Sekolah terakreditasi A.

Capaian indikator sasaran pendidikan yang dicapai pada tahun 2015

adalah sebagai berikut: Angka Partisipasi Sekolah sebesar 98,40%, Angka

Kelulusan sebesar 100% dan Sekolah Terakreditasi A sebesar 77,34 %.

2.1.5. Kebijakan Pendidikan

Kebijakan Pendidikan ditetapkan dalam upaya peningkatan akses pendidikan dan

peningkatan mutu pendidikan berdasarkan budaya dan sumber daya lokal dilakukan

dengan kebijakan sebagai berikut:

a. Peningkatan akses/pemerataan layanan PAUD.

b. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan dasar.

c. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan menengah.

d. Peningkatan akses/pemerataan pendidikan non formal.

e. Peningkatan manajemen pelayanan pendidikan.

f. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan.

g. Peningkatan peran serta pelajar.

2.1.6. Program dan Kegiatan

Pencapaian indikator sasaran pendidikan tersebut dilakukan melalui

Program Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun, Program Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal Informal,

Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, dan Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan, Program Peningkatan Peran Serta Pelajar.

Tabel 2.1.1. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2013

No. Uraian Belanja Rencana Anggaran (Rp) %

1 Belanja Tidak Langsung 455.769.156.096 90,98

2 Belanja Langsung

a Belanja Pegawai 12.392.141.742 2,47

b Belanja Barang dan Jasa 25.468.862.258 5,08

c Belanja Modal 7.319.196.786 1,46

Jumlah 500.949.356.882 100,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2013

9

Tabel 2.1.2. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2014

No. Uraian Belanja

Rencana Anggaran (Rp)

%

1 Belanja Tidak Langsung 497.602.010.927 93,22

2 Belanja Langsung 36.171.618.010 6,78

a Belanja Pegawai 8.984.837.500 1,68

b Belanja Barang dan Jasa 18.491.711.910 3,46

c Belanja Modal 8.695.068.600 1,63

Jumlah 533.773.628.937 100,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2014

Tabel 2.1.3. Target Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 2015

No. Uraian Belanja Jumlah Anggaran (Rp.) %

1 Belanja Tidak Langsung 533.281.294.802 91,47

2 Belanja Langsung 49.761.244.055 8,53

a Belanja Pegawai 10.258.827.000 1,76

b Belanja Barang dan Jasa 30.372.515.391 5,21

c Belanja Modal 9.129.901.664 1,57

Jumlah 583.042.538.857 100,00

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

2.2. PENETAPAN KINERJA

Berdasarkan Rencana Kerja Dinas Pendidikan Tahun 2015 telah

menetapkan sasaran yang kemudian disusun dalam rencana kinerja tahunan.

Penetapan kinerja dilakukan setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan

ditandatangani oleh pimpinan SKPD. Penetapan kinerja tersebut memuat

pernyataan yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama

organisasi, target kinerja, program/kegiatan, dan anggaran. Dengan dasar Dokumen

Perencanaan Anggaran (DPA) maka disusunlah penetapan kinerja Dinas

Pendidikan tahun 2015 sebagai berikut:

10

Tabel 2.2. Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2015

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Satuan Target No Program/Kegiatan Alokasi

1

Meningkatnya akses pendidikan masyarakat

Angka Partisipasi Sekolah %

98,40 A. Program Pendidikan Anak Usia Dini

1.433.355.800

a

Pembinaan dan Fasilitasi Satuan PAUD

783.986.300

b

Pembangunan/ Rehabilitasi Sarana Prasarana PAUD

482.188.000

c Pengadaan sarana PAUD

167.181.500

B. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar

29.866.252.370

a

Pengadaan Sarana Pendidikan SD

5.916.993.119

b

Pembangunan/Rehabilitasi Bangunan SD

9.703.386.758

c

Pemetaan Sarana Prasarana Pendidikan SD

10.172.000

d

Penyediaan Biaya Pendidikan SD

3.288.933.925

e

Pengembangan Potensi Siswa SD

214.643.875

f

Peningkatan Mutu Pendidikan SD

18.030.000

g

Pengadaan Sarana Pendidikan SMP

1.812.757.743

h

Pembangunan/Rehabilitasi Prasarana SMP

6.278.959.200

i

Pendataan dan Pemetaan Sarana dan Prasarana Pendidikan SMP

40.961.000

j

Penyediaan Biaya Pendidikan SMP

2.409.767.250

k

Pengembangan Potensi Siswa SMP

134.031.500

l

Peningkatan Mutu Pendidikan SMP

37.616.000

11

C. Program Pendidikan Menengah

8.299.308.870

a

Penyediaan Biaya Pendidikan SMA dan Kejuruan

1.753.641.100

b

Pengembangan Potensi Siswa SMA/MA dan SMK

429.995.050

c

Peningkatan Mutu Pendidikan SMA/MA dan SMK

27.156.000

d

Pembangunan/Rehab Sarana Prasarana Pendidikan SMA dan Kejuruan

4.412.544.700

e

Pengadaan Sarana Pendidikan SMA dan Kejuruan

1.675.972.020

D. Program Pendidikan Non Formal

350.810.650

a Penyelenggaraan PAUDNI

139.090.000

b

Pemberdayaan Anak Putus Sekolah

58.244.000

c

Fasilitasi Pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan Fungsional

153.476.650

E. Program Peningkatan Peran Serta Pelajar

223.804.000

a

Pembinaan Karakter, Keberbakatan Olahraga dan Seni Bagi Pelajar

223.804.000

2

Meningkatnya mutu pendidikan

Angka Kelulusan %

100 F.

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

517.387.250

a

Peningkatan Kompetensi PTK PAUDNI

117.659.000

b

Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Jenjang SD

5.553.000

c

Pemetaan dan Pengembangan PTK SD

62.000.000

d

Peningkatan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP

20.000.000

e

Pendataan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP

10.000.000

12

f

Peningkatan Kualitas Pendidik dan Tenaga Pendidikan SMA dan Kejuruan

270.902.250

g

Pendataan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA dan SMK

31.273.000

Prosentase Sekolah terakreditasi A % 77,34

G.

Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

6.991.548.500

a

Penyediaan dan Pengelolaan Data Pokok Pendidikan

49.650.000

b

Pelaksanaan Evaluasi Mutu Pendidikan

233.885.000

c

Penyediaan Biaya Insentif GTT/ PTT dan GTY/PTY

5.227.806.000

d

Pemetaan dan Penilaian Kinerja Pendidik dan Tenaga Kependidikan

104.961.450

e

Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (Pendampingan Hibah PKP-SPM)

1.375.246.050

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. SUMBER DAYA ORGANISASI

Jumlah Pegawai Negeri di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo

sebanyak 4.818 orang. Jumlah tersebut tersebar di Dinas Pendidikan, UPTD PAUD

dan DIKDAS, UPTD SKB, TK, SD, SMP, SMA dan Kejuruan.

Tabel 3.1. Jumlah Pegawai di Lihat dari Latar Belakang Pendidikannya

No Uraian SD SLTP SLTA Diploma DIV/S1 S2/S3 Jumlah

1 Sekretariat 1 2 29 5 7 2 46

2 Bidang SD 0 1 6 0 7 1 15

3 Bidang SMP 0 1 4 1 7 2 15

4 Bidang SMA/SMK 0 1 0 0 6 0 7

5 Bidang PAUDNI 0 0 6 0 15 3 24

6 PNS JFT 0 0 338 661 3165 71 4235

7 UPTD SKB 0 0 4 0 1 0 5

8 UPTD PAUD dan DIKDAS 1 7 55 11 18 0 92

9 Tendik SD 30 47 16 0 0 0 93

10 Tendik SLTP 7 32 135 2 0 1 177

11 Tendik SLTA 5 9 85 10 0 0 109

Jumlah Total 44 100 678 690 3226 80 4818

Jumlah guru bersertifikat pendidik jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs,

SMA/MA dan SMK sebanyak 4.468 orang dibanding dengan jumlah seluruh guru

TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sebanyak 7.658 orang adalah sebesar

58,34 %.

Jumlah guru berpendidikan D-IV/S-1/S-2/S-3 jenjang TK/RA, SD/MI,

SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sebanyak 6.289 orang dibanding dengan jumlah

seluruh guru TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK sebanyak 7.658 orang

adalah sebesar 82,12 %.

3.2. KONDISI SARANA DAN PRASARANA (ASSET)

Kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam melaksanakan urusan

pendidikan adalah cukup memadai. Jumlah sarana dan prasarana (Asset) Urusan

14

Pendidikan Kabupaten Kulon Progo yang digunakan sebanyak 559.710 barang

dengan nilai barang sebesar Rp. 494.407.732.118. Sarana dan prasarana urusan

pendidikan terdiri dari tanah, peralatan dan mesin, gedung, bangunan, jaringan irigasi,

dan jaringan, asset tetap lainnya, konstruksi.

Rincian kondisi asset yang digunakan untuk melaksanakan urusan

pendidikan Kabupaten Kulon Progo dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.2. Kondisi Sarana dan Prasarana Urusan Pendidikan Tahun 2015

GOL KODE

BIDANG BARANG

NAMA BIDANG/BARANG JUMLAH JUMLAH

BARANG HARGA

01 01 TANAH 92 7.514.904.075

02 PERALATAN DAN MESIN 259.787 95.222.751.694

02 ALAT-ALAT BESAR 2 790.000

03 ALAT-ALAT ANGKUTAN 31 424.740.500

04 ALAT-ALAT BENGKAEL DAN ALAT UKUR 2248 2391778819

05 ALAT-ALAT PERTANIAN/PETERNAKAN 428 200284991

06 ALAT-ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA

193.590 63.145.227.179

07 ALAT-ALAT STUDIO & KOMUNIKASI 1.490 2.828.168.982

08 ALAT-ALAT KEDOKTERAN 68 18.141.180

09 ALAT-ALAT LABORATORIUM 61.898 26.152.025.043

10 ALAT-ALAT KEAMANAN 32 61.595.000

03 GEDUNG DAN BANGUNAN 3.595 348.913.333.921

11 BANGUNAN GEDUNG 3.474 346.100.736.595

12 BANGUNAN MONUMEN 121 2.812.597.326

04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN 73 1.118.069.062

13 JALAN DAN JEMBATAN 12 141.109.380

14 BANGUNAN AIR/IRIGASI 25 880.888.642

15 INSTALASI 26 80.602.040

16 JARINGAN 10 15.469.000

05 ASET TETAP LAINNYA 296.163 41.638.673.366

17 BUKU PERPUSTAKAAN 283.322 37.176.942.266

18 BARANG BERCORAK KESENIAN/KEBUDAYAAN

12.830 4.451.306.100

19 HEWAN TERNAK DAN TUMBUHAN 11 1.042.500

06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

TOTAL 559.710 494.407.732.118

15

GOL KODE

BIDANG BARANG

NAMA BIDANG/BARANG JUMLAH JUMLAH

BARANG HARGA

01 ASSET TAK BERWUJUD 0 0

02 ASSET LAIN-LAIN 5.607 3.492.007.823

JUMLAH 5.607 3.492.007.823

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

3.3. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo dalam mengemban tugas

mencerdaskan kehidupan masyarakat Kulon Progo pada tahun 2015 berupaya

melaksanakan berbagai kegiatan. Pada bagian ini dipaparkan bagaimana

pengukuran dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja. Data kinerja diperoleh

melalui dua sumber yaitu: (1) data internal, yang berasal dari sistem informasi yang

ada, baik laporan kegiatan reguler yang ada, seperti laporan bulanan, triwulan,

semesteran, dan laporan kegiatan lainnya; (2) data eksternal digunakan sepanjang

relevan dengan pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo.

Beberapa jenis indikator kinerja yang digunakan dalam pelaksanaan

pengukuran kinerja kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo tahun 2015,

yaitu indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Untuk tahun

2015 indikator input diprioritaskan pada penggunaan dana kegiatan yang dilakukan

pengukuran kinerja, dengan satuan rupiah.

Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung

dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik. Indikator

output juga digunakan bervariasi mulai dari output terselenggaranya kegiatan

(jumlah kegiatan), jumlah orang, jumlah laporan, dan jumlah barang jasa lainnya dari

hasil pelayanan ataupun pelaksanaan tugas lainnya, dengan satuan kegiatan, orang,

paket, buah, unit, rupiah dan sebagainya.

Indikator hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya output kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Indikator ini

menggunakan angka mutlak dan relatif (%). Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)

Dinas Pendidikan untuk capaian kinerja urusan pendidikan tahun 2015 terlihat pada

capaian indicator Angka Partisipasi Sekolah, Angka Kelulusan dan Prosentase

Sekolah Terakredtasi A sebagai berikut:

16

Angka Partisipasi Sekolah (APS) didapat dari Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI/Paket A, Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B dan Angka

Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C, dimana dari angka ketiganya

direrata (secara detil termuat dalam Lampiran Tabel 3.3., nomor 3, 4 dan 5).

IKK Capaian Kinerja

APM SD/MI/Paket A 99,76 %

APM SMP/MTs/Paket B 97,9 %

APM SMA/SMK/MA/Paket C 98,78 %

APS (Rerata ketiganya) 98,81 %

Angka Kelulusan (AL) didapat dari Angka Kelulusan (AL) SD/MI, Angka

Kelulusan (AL) SMP/MTs dan Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA, dimana dari

angka ketiganya direrata (secara detil termuat dalam Lampiran Tabel 3.3., nomor

9, 10, dan 11).

IKK Capaian Kinerja

AL SD/MI 100 %

AL SMP/MTs 100 %

AL SMA/SMK/MA 99,95 %

AL (Rerata ketiganya) 99,98 %

Persentase Sekolah Terakreditasi A didapat dari Jumlah Satuan

Pendidikan (SP) Terakreditasi A dari Jenjang TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan

SMA/SMK/MA dibagi Jumlah Total Satuan Pendidikan yang terakreditasi/belum

pada semua jenjang dan dikalikan 100 %.

IKK Jumlah SP Terakreditasi A Jumlah SP Capaian Kinerja

Persentase Sekolah Terakreditasi A 677 853 79,37 %

17

Tabel 3.3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Realisasi

Tahun 2013 Realisasi

Tahun 2014 Target Tahun

2015 Realisasi

Tahun 2015

1 Meningkatnya akses pendidikan masyarakat

Angka Partisipasi Sekolah

% 98,19 98,51 98,40 98,81

2 Meningkatnya mutu pendidikan

Angka Kelulusan % 99,95 99,98 100 99,98

Persentase sekolah terakreditasi A

% 76,74 79,29 77,34 79,37

Sumber: Dinas Pendidikan, 2015

Penjelasan:

1. Angka Partisipasi Sekolah

Angka Partisipasi Sekolah ditentukan oleh pencapaian Program Pendidikan

Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, Program Pendidikan

Menengah, Program Pendidikan Non Formal dan Program Peningkatan Peran Serta

Pelajar dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 sebesar

98,19%, pada tahun 2014 sebesar 98,51% atau adanya peningkatan sebesar

0,32%. Pada tahun 2015 realisasi capaian sebesar 98,81%, atau melebihi target

pada tahun 2015 sebesar 98,40%. Adapun peningkatan realisasi capaian dari tahun

2014 dengan realisasi capaian tahun 2015 adalah 0,30%.

Peningkatan Angka Partisipasi Sekolah disebabkan oleh menurunnya

angka putus sekolah, hal ini karena adanya daya dukung pemerintah melalui

program bantuan, baik dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah

Kabupaten berupa: BOS Pusat, BOSDA Propinsi, BBPD Kabupaten, beasiswa

retrievel untuk anak putus sekolah, beasiswa miskin/beasiswa transisi bagi siswa

rawan putus sekolah, dan beasiswa berprestasi bagi siswa berprestasi dari keluarga

tidak mampu. Bantuan-bantuan tersebut mempunyai dampak positif terhadap upaya

penurunan angka putus sekolah.

Selain itu, adanya peran aktif dari masyarakat termasuk hal yang penting

dan sangat diperhitungkan, dimana masyarakat semakin sadar dalam mentaati

kebijakan dan peraturan yang ada dalam mendidik anak sesuai kelompok usia yang

ditentukan, yakni TK/RA (usia 4-6 tahun), SD/MI (7-12 tahun), SMP/MTs (13-15

18

tahun) dan SMA/SMK (16-18 tahun), serta mendidik anak dengan alternatif Jalur,

Jenjang dan Jenis Pendidikan yang disediakan oleh pemerintah.

Namun terdapat pula kendala dalam pencapaian Angka Partisipasi Sekolah

tersebut, sehingga angka yang diraih tidak dapat 100%, yakni masih adanya

sebagian masyarakat yang mengizinkan anaknya untuk langsung bekerja demi

kebutuhan keluarga da nada sebagian masyarakat memberikan pendidikan kepada

anaknya dengan memilih bersekolah ke luar daerah, misalnya ke kabupaten/kota

lain, dengan alasan yang bermacam-macam, misalnya: memilih sekolah favorit,

memilih sekolah yang sesuai dengan minat/bakat, maupun mengikuti sanak

saudaranya. Hal ini dapat menyebabkan angka partisipasi sekolah belum maksimal.

2. Angka Kelulusan

Angka Kelulusan ditentukan oleh pencapaian Program Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2013 sebesar 99,95%, pada tahun 2014 sebesar 99,98% atau adanya

peningkatan sebesar 0,03%. Pada tahun 2015 realisasi capaian sebesar 99,98%,

atau tidak melebihi target pada tahun 2015 sebesar 100%, yang berarti sama seperti

tahun sebelumnya (tahun 2014).

Peningkatan Angka Kelulusan disebabkan oleh tercapainya prestasi siswa

secara akademik sesuai dengan standar kelulusan yang telah ditentukan. Hal ini

juga didukung oleh system pendidikan yang diterapkan, kurikulum yang diberlakukan

serta kualitas pendidik yang baik dalam mengantarkan siswa mengikuti ujian.

Namun masih terdapat kendala, yakni masih terdapat 3 orang siswa SMA/SMK yang

tidak lulus pada tahun 2015, yang disebabkan karena ketidaksiapan, baik jasmani

maupun rohani, sehingga hasil yang didapat dalam ujian tidak maksimal. Upaya

untuk memperbaik hal ini adalah adanya pengawasan kepada seluruh siswa

menjelang, saat dan pasca ujian, dan adanya kerjasama antara sekolah dan orang

tua dalam proses pendidikan, hingga pelaksanaan ujian kelulusan berlangsung.

3. Persentase Sekolah Terakreditasi A

Persentase Sekolah Terakreditasi A ditentukan oleh pencapaian Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2013 sebesar 76,74%, pada tahun 2014 sebesar 79,29% atau adanya

peningkatan sebesar 2,55%. Pada tahun 2015 realisasi capaian sebesar 79,37%,

atau melebihi target pada tahun 2015 sebesar 77,34%. Adapun peningkatan

19

realisasi capaian dari tahun 2014 dengan realisasi capaian tahun 2015 adalah

0,08%.

Peningkatan Persentase Sekolah Terakreditasi A disebabkan oleh

bertambah sekolah yang terakreditasi A, hal ini disebabkan terpenuhinya kriteria

sekolah sesuai dengan standar dan instrumen pencapaian sekolah dengan

akreditasi A, yakni berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP), antara lain

Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pengelolaan,

Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian.

Namun terdapat pula kendala dalam pencapaian Persentase Sekolah

Terakreditasi A tersebut, sehingga angka yang diraih tidak dapat 100%, yakni belum

semua sekolah memiliki potensi yang dipersyaratkan dalam standar dan instrumen

yang ditetapkan, termasuk ketersediaan sarana dan prasarana sekolah.

Capaian Indikator Kinerja Daerah untuk Urusan Pendidikan yang

ditergetkan Tahun 2015 pada RPJMD Perubahan Tahun 2014-2015 dapat dilihat

dalam Tabel di bawah ini:

Tabel 3.3.2. Capaian Indikator Daerah Urusan Pendidikan Tahun 2015

No Indikator Kinerja Sasaran Satuan

Capaian Kinerja Program

Tahun 2014 Tahun 2015

Realisasi Target Realisasi

1 Angka Rata-rata Lama Sekolah Tahun 8,20 8,38 8,23

2 Angka Melek Huruf % 93,36 92,16 94,19

3 Persentase Akses dan Mutu Pendidikan % 90,78 90,93 92,80

Sumber Data: BPS Kulon Progo

Penjelasan:

1. Angka Rata-rata Lama Sekolah

Angka Rata-rata Lama Sekolah ditentukan oleh pencapaian Program

Pendidikan Anak Usia Dini, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar, Program

Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Non Formal dan Program Peningkatan

Peran Serta Pelajar dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014

sebesar 8,20, pada tahun 2015 sebesar 8,23 atau adanya peningkatan sebesar

20

0,03. Peningkatan Angka Rata-rata Lama Sekolah disebabkan oleh meningkatnya

jumlah pendidikan yang mengenyam pendidikan, baik secara formal maupun non

formal, hal ini karena adanya daya dukung pemerintah melalui program pendidikan

di jalur pendidikan formal, maupun non formal seperti Program Paket A, Paket B,

Paket C. Selain itu, adanya kesadaran masyarakat dalam hal keikutsertaan dalam

pendidikan, pendidikan sepanjang hayat yang tidak melihat/memandang usia,

status, derajat dan lainnya.

2. Angka Melek Huruf

Angka Melek Huruf ditentukan oleh pencapaian Program Pendidikan Non

Formal, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 sebesar

93,36%, pada tahun 2015 sebesar 94,19% atau adanya peningkatan sebesar

0,83%. Peningkatan Angka Melek Huruf disebabkan oleh tercapainya kegiatan

pendidikan keaksaraan bagi masyarakat yang masih buta huruf, dengan dominasi

masyarakat yang berusia lebih dari 50 tahun.

3. Persentase Akses dan Mutu Pendidikan

Persentase Akses dan Mutu Pendidikan ditentukan oleh pencapaian

Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Program

Manajemen Pelayanan Pendidikan, dimana ada peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2014 sebesar 90,78%, pada tahun 2015 sebesar 92,80% atau adanya

peningkatan sebesar 2,02%. Peningkatan Persentase Akses dan Mutu Pendidikan

disebabkan oleh peningkatan akses pada layanan pendidikan, baik secara

geografis, terpenuhi sarana dan prasarana sekolah, maupun adanya layanan

berbasis komputer, sehingga pendidikan dapat dinikmati masyarakat pada

umumnya. Peningkatan mutu pendidikan dapat dipengaruhi oleh meningkatnya

layanan oleh pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan, sekolah yang

terakreditasi maupun sekolah yang memenuhi standar pelayanan minimal.

3.4. REALISASI ANGGARAN

Realisasi Belanja Langsung untuk pencapaian Angka Partisipasi Sekolah

tahun 2013 sebesar 89,00 %, Angka Kelulusan sebesar 93,00 %, dan Sekolah

Terakreditasi A sebesar 88,00 %. Realisasi Belanja Langsung untuk pencapaian

Angka Partisipasi Sekolah tahun 2014 sebesar 53,60 %, Angka Kelulusan sebesar

98,16 %, dan Sekolah Terakreditasi A sebesar 91,70 %. Realisasi Belanja Langsung

21

untuk pencapaian Angka Partisipasi Sekolah tahun 2015 sebesar 68,45 %, Angka

Kelulusan sebesar 73,26 %, dan Sekolah Terakreditasi A sebesar 71,68 %.

Secara rinci Realisasi Anggaran Belanja Langsung per sasaran strategis

tahun 2013, tahun 2014, tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 3.2.1. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2013

No Uraian Belanja Anggaran 2013 (Rp) Realisasi 2013 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 37.959.570.835 33.696.870.272 88,77

b Angka Kelulusan 577.590.975 538.132.685 93,16

c Sekolah Terakreditasi A 205.223.800 180.750.675 88,07

Jumlah 38.742.385.610 34.415.753.632 88,83

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2013

Tabel 3.2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2014

No Uraian Belanja Anggaran 2014 (Rp) Realisasi 2014 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 25.969.153.325 13.919.927.505 53,60

b Angka Kelulusan 2.610.173.425 2.562.077.208 98,16

c Sekolah Terakreditasi A 211.463.850 193.905.042 91,70

Jumlah 28.790.790.600 16.675.909.755 57,92

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2014

Tabel 3.2.3. Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung tahun 2015

No Uraian Belanja Anggaran 2015 (Rp) Realisasi 2015 (Rp) %

1 Belanja Langsung

a Angka Partisipasi Sekolah 40.173.531.690 27.499.446.623 68,45

b Angka Kelulusan 6.084.039.700 4.457.368.742 73,26

c Sekolah Terakreditasi A 1.424.896.050 1.021.379.545 71,68

Jumlah 47.682.467.440 32.978.194.910 69,16

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

Alokasi Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan tahun 2013

sebesar Rp 38.742.385.610,00 sudah terealisasi sebesar Rp 34.415.753.632,00

atau sebesar 88,83%. Pada tahun 2014, Alokasi Anggaran Belanja Langsung

urusan pendidikan sebesar Rp 28.790.790.600,00 terealisasi sebesar Rp

16.675.909.755,00 atau sebesar 57,92%. Sedangkan pada tahun 2015, Alokasi

22

Anggaran Belanja Langsung urusan pendidikan sebesar Rp 47.682.467.440,00

sudah terealisasi sebesar Rp 32.978.194.910,00 atau sebesar 69,16%.

Pelaksanaan program dan kegiatan secara fisik telah selesai dan sesuai

dengan target yang ditetapkan. Secara rinci alokasi anggaran dan realisasi

anggaran urusan pendidikan per program dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.2.4. Realisasi Anggaran per Program dan Kegiatan tahun 2015

No Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

644.306.250 619.673.311 96,18

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

511.038.165 430.916.580 84,32

C. Program Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Kinerja

50.126.450 49.472.375 98,70

D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia SKPD

873.305.750 844.082.250 96,65

E. Program Pendidikan Anak Usia Dini 1.433.355.800 1.396.491.650 97,43

F. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

29.866.252.370 17.850.462.939 59,77

G. Program Pendidikan Menengah 8.299.308.870 7.903.436.709 95,23

H. Program Pendidikan Non Formal 350.810.650 349.055.325 99,50

I. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

517.387.250 368.734.800 71,27

J. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

6.991.548.500 5.110.013.487 73,09

K. Program Peningkatan Peran Serta Pelajar

223.804.000 219.306.400 97,99

Jumlah Anggaran 49.761.244.055 35.141.645.826 70,62

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

23

BAB IV PENUTUP

Capaian indikator kinerja utama urusan pendidikan yang dilaksanakan oleh

SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2015 secara umum

mengalami peningkatan hasil ke arah lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya. Peningkatan capaian indiktor kinerja utama ini terlihat pada capaian kinerja

bidang pendidikan sebagaian besar sesuai dengan target yang telah ditetapkan bahkan

ada beberapa capaian kinerja yang melebihi target yang tertuang Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan.

4.1. PERMASALAHAN

a. Kemampuan akademik dan profesionalisme sebagian tenaga pendidik dan

kependidikan belum memenuhi standar minimal dan jenis pendidikan yang

ditamatkan oleh guru.

b. Kurang meratanya distribusi tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya

jenjang SD/MI.

c. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan belum optimal dan lebih

banyak mengharapkan bantuan pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan.

d. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pendidikan jenjang PAUDNI,

pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah

Atas dan Kejuruan.

4.2. SOLUSI

a. Peningkatan kualitas SDM dan manajemen penyelenggaraan pendidikan

terutama pendidik dan tenaga pendidik baik formal maupun non formal, serta

peningkatan mutu akademik pendidik dan tenaga kependidikan dengan

memberikan beasiswa dan pendidikan dan pelatihan teknis.

b. Mengoptimalkan penempatan pendidik dan tenaga pendidik pada jenjang, jalur

dan jenis sekolah yang sesuai, dan adanya pendataan pendidik baik formal

maupun non formal.

c. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan

baik formal maupun non formal.

24

d. Peningkatan kuantitas/kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan

mengupayakan swadaya dari masyarakat, serta peningkatan sarana dan

prasarana pendidikan dasar melalui pembangunan/rehab bangunan sekolah dan

sanitasi, Penambahan alat peraga pendidikan, dan sarana penunjang

pembelajaran jenjang PAUDNI, pendidikan SD, SMP, SMA dan Kejuruan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan ini diharapkan

menjadi bahan untuk pengambilan kebijakan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

penganggaran urusan pendidikan pada masa yang akan datang, baik internal Dinas

Pendidikan maupun Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Pemerintah Daerah Istimewa

Yogyakarta, dan Pemerintah.

Wates, 5 Januari 2016 Kepala Dinas Pendidikan, ttd. Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1.2. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo

Tabel 3.3. Perhitungan Capaian Kinerja sasaran bidang Pendidikan Tahun 2015

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan

Capaian

Kinerja

Sumber

Data

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pendidikan

1 Angka Partisipasi Murni

Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

Jumlah siswa usia sekolah (0-6 tahun)

-----------------------------------------------------------x 100 %

Jumlah anak usia sekolah (0-6 tahun)

x100%

40.428

22.719

56,20 %

Dinas

Pendidikan

Angka Partisipasi Murni

Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD)

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/TPA (4-6 tahun)

-----------------------------------------------------------x 100 %

Jumlah anak usia 4 – 6 tahun

x100%

18.666

11.029

59,09 %

Dinas

Pendidikan

2 Penduduk yang berusia >

15 tahun melek huruf (tidak

buta aksara)

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis

--------------------------------------------------------x100%

Jumlah penduduk usia 15th ke atas

x100%

329.357

308.404

93,64 %

Dinas

Pendidikan

3 Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI/Paket A

Jumlah siswa usia 7-12 thn dijenjang SD/MI/Paket A

------------------------------------------------------------x 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 thn

x100%

35.727

35.640 99,76 %

Dinas

Pendidikan

4 Angka Partisipasi Murni

(APM) SMP/MTs/Paket B

Jumlah siswa usia 13-15 thn dijenjang

SMP/MTs/Paket B

----------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 thn

x100%

18.531

18.141

97,90 %

Dinas

Pendidikan

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan

Capaian

Kinerja

Sumber

Data

1 2 3 4 5 6 7 8

5 Angka Partisipasi Murni

(APM))

SMA/SMK/MA/Paket C

Jumlah siswa usia 16-18 thn dijenjang SMA/ SMK/

MA/ Paket C

-------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 thn

x100%

16.129

15.933

98,78 %

Dinas

Pendidikan

6 Angka Putus Sekolah (APS)

SD/MI

Jumlah putus sekolah pd tingkat & jenjang SD/MI

----------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa pd tingkat yg sama dan jenjang SD/MI

pd tahun ajaran sebelumnya

x100%35.295

41

0,11 % Dinas

Pendidikan

7 Angka Putus Sekolah (APS)

SMP/MTs

Jumlah putus sekolah pd tingkat & jenjang SMP

---------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa pd tingkat yg sama dan jenjang SMP

pd tahun ajaran sebelumnya

x100%18.002

25

0,14 % Dinas

Pendidikan

8 Angka Putus Sekolah (APS)

SMA/SMK/MA

Jumlah putus sekolah pada jenjang SMA/SMK/MA

------------------------------------------------------ x 100 %

Jumlah siswa pada jenjang SMA/SMK/MA

pd tahun ajaran sebelumnya

x100%17.021

44

0,26 % Dinas

Pendidikan

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan

Capaian

Kinerja

Sumber

Data

1 2 3 4 5 6 7 8

9 Angka Kelulusan (AL)

SD/MI

Jumlah lulusan pada jenjang SD/MI

---------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SD/MI

pada tahun ajaran sebelumnya

x100%5.772

5.772

100 %

Dinas

Pendidikan

10 Angka Kelulusan (AL)

SMP/MTs

Jumlah lulusan pada jenjang SMP/MTs

----------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMP/MTs

pada tahun ajaran sebelumnya

x100%6.165

6.165

100 %

Dinas

Pendidikan

11 Angka Kelulusan (AL)

SMA/SMK/MA

Jumlah lulusan pada jenjang SMA/SMK/MA

-------------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang SMA/SMK/MA

pada tahun ajaran sebelumnya

x100%5.608

5.605

99,95 %

Dinas

Pendidikan

12 Angka Melanjutkan (AM)

dari SD/MI ke SMP/MTs

Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang SMP/MTs

---------------------------------------------------- x 100 %

Jumlah lulusan pd jenjang SD/MI tahun ajaran

sebelumnya

x100%5.772

5.772

100 %

Dinas

Pendidikan

13 Angka Melanjutkan (AM)

dari SMP/MTs ke

SMA/SMK/MA

Jumlah siswa baru tingkat I pada jenjang

SMA/SMK/MA

------------------------------------------------------- x 100 %

x100%6.165

6.038

97,94 %

Dinas

Pendidikan

No Urusan No IKK Rumus Penghitungan

Capaian

Kinerja

Sumber

Data

1 2 3 4 5 6 7 8

Jumlah lulusan pd jenjang SMP/MTs tahun ajaran

sebelumnya

14 Guru yang memenuhi

kualifikasi S1/D-IV

Jumlah guru berijasah kualifikasi S1/D-IV

--------------------------------------- x 100 %

Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA

x100%7.810

6.347

81,27 %

Dinas

Pendidikan

15 Guru yang telah bersertifikat

pendidik

Jumlah guru yang sudah bersertifikat pendidik

--------------------------------------- x 100 %

Jumlah Guru SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA

x100%7.810

4.445

56,91 %

Dinas

Pendidikan

Sumber Data: Dinas Pendidikan, 2015

Wates, 5 Januari 2016 Kepala Dinas Pendidikan,

ttd. Drs. SUMARSANA, M.Si. Pembina Tingkat I, IV/b NIP 19630901 198303 1 003