kasus tic cicu kelompok 2 gadartis

2
KASUS Tn. S (51 tahun) dengan diagnose medis post op CABG. ± 1 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri dada kiri selama kurang dari 5 menit diraakan saat istirahat dan tidak memberat saat aktivitas. Keluhan mulai dirasakan setelah dirawat karena mual dan muntah. Riwayat tekanan darah tinggi diketahui sejak 26 tahun yang lalu, tekanan darah tinggi 150/…, rata-rata 130/ Pasien datang ke RSHS atas rujukan dari RS. Dustira Cimahi untuk dilakukan operasi jantung. Hasil pengkajian tanggal 6 April 2015 pasien tampak sakit berat dengan kesadaran DPO. TTV:HR 140 bpm, RR 25 bpm on ventilator, SaO 2 100%, TD 99/54 mmHg (dobutamin 10 mcg/kgBB/menit + vascon 0.05 mcg/kgBB/menit), T 36.3 0 C. Antropometri : TB 160 cm, BB 50 kg. Pasien terpasang OPA dan ETT pada mulut yang tersambung dengan ventilator tipe CPAP, RR 25 bpm, P Peak 14, PEEP 5, FiO 2 50%, Tydal volume 435 cc. Konjungtiva anemis +/+, sklera tidak iketrik, pupil bulat isokor diameter 3 mm, refleks cahaya +/+, PCH (-), gargling (-). Terpasang NGT di lubang hidung sebelah kiri keluaran (-), mukosa mulut kering. Terdapat arterial line pada leher sebelah kanan dan terpasang CVC pada sebelah kiri. JVP 5+2 cmH 2 O, KGB tidak teraba. Jantung Inspeksi : terdapat bekas luka operasi mitral dan aorta replace trikuspid repair pada tengah thorax, terpasang drain. Abdomen bentuk datar lembut, BU (+) N, hepar, dan lien tidak teraba. Ekstremitas atas dan bawah teraba hangat +/+, edema -/-, CRT < 2 detik. Terpasang foley cath, output urine (+), warna kuning pekat.

Upload: dwi-jayanti-meiana-dewi

Post on 16-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

d

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus TIC CICU Kelompok 2 Gadartis

KASUS

Tn. S (51 tahun) dengan diagnose medis post op CABG. ± 1 bulan SMRS pasien mengeluh nyeri dada kiri selama kurang dari 5 menit diraakan saat istirahat dan tidak memberat saat aktivitas. Keluhan mulai dirasakan setelah dirawat karena mual dan muntah. Riwayat tekanan darah tinggi diketahui sejak 26 tahun yang lalu, tekanan darah tinggi 150/…, rata-rata 130/ Pasien datang ke RSHS atas rujukan dari RS. Dustira Cimahi untuk dilakukan operasi jantung.

Hasil pengkajian tanggal 6 April 2015 pasien tampak sakit berat dengan kesadaran DPO.

TTV:HR 140 bpm, RR 25 bpm on ventilator, SaO2 100%, TD 99/54 mmHg (dobutamin 10

mcg/kgBB/menit + vascon 0.05 mcg/kgBB/menit), T 36.30C. Antropometri : TB 160 cm, BB 50

kg. Pasien terpasang OPA dan ETT pada mulut yang tersambung dengan ventilator tipe CPAP,

RR 25 bpm, P Peak 14, PEEP 5, FiO2 50%, Tydal volume 435 cc.

Konjungtiva anemis +/+, sklera tidak iketrik, pupil bulat isokor diameter 3 mm, refleks

cahaya +/+, PCH (-), gargling (-). Terpasang NGT di lubang hidung sebelah kiri keluaran (-),

mukosa mulut kering. Terdapat arterial line pada leher sebelah kanan dan terpasang CVC pada

sebelah kiri. JVP 5+2 cmH2O, KGB tidak teraba. Jantung Inspeksi : terdapat bekas luka operasi

mitral dan aorta replace trikuspid repair pada tengah thorax, terpasang drain. Abdomen bentuk

datar lembut, BU (+) N, hepar, dan lien tidak teraba. Ekstremitas atas dan bawah teraba hangat

+/+, edema -/-, CRT < 2 detik. Terpasang foley cath, output urine (+), warna kuning pekat.

Pasien dilakukan skin test meropenem di tangan kanan dan pada jam 16.00 pasien diberikan terapi paracetamol 1gr IV, omeprazole 40 mg IV. Pada jam 17.30 pasien dilakukan perekaman EKG 12 lead. Hasil kalium saat itu 3,4 mEq dan Ca 4,31 mg/dL maka dilakukan koreksi kalium 25 mEq dalam RL selama 4 jam. CVP 9 mmHg loading gelofusin 300 ml. pada jam 20.00 pasien diberikan therapy obat kalnex 500 mg IV dan vit K 10 mg IV.