kasus tht 5
DESCRIPTION
Kasus THTTRANSCRIPT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25 Yogyakarta 55224
Kepaniteraan Klinik Ilmu Telinga Hidung dan Tenggorokan
Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
Nama : Devi Chrestella Maheswara
NIM : 42100058
Dosen Pembimbing Klinik : dr. Arin Dwi Iswarini, Sp. THT-KL, M.Kes
I. IDENTITAS
Nama : Ny. P
Tanggal Lahir : 31 Desember 1962
Umur : 52 Tahun
Alamat : Bausasran DN III/548 RT 30/09, Yogyakarta
Pekerjaan : Wiraswasta (Berjualan Makanan)
Jenis Kelamin : Perempuan
No. RM : 00-71-61-88
Tanggal periksa: 19 Oktober 2015
II. ANAMNESIS
Tanggal : 19 Oktober 2015
Keluhan Utama
Telinga kiri berdengung
Riwayat Penyakit Sekarang
Telinga berdengung dirasakan pada telinga kiri sejak 2 minggu terakhir, disertai
penurunan pendengaran dan rasa gatal pada telinga kiri saja. Telinga berdengung
terus-menerus, durasi >5 menit, intensitas suara keras, tidak disertai suara gemuruh
dan tidak berdenyut. Keluhan disertai batuk pilek dan nyeri pada pelipis kiri, tidak
disertai demam, keluar cairan dari liang telinga kiri awalnya bening lama-lama kental
dan kekuningan berbau busuk. Terkadang cairan telinga keluar sangat banyak hingga
membasahi rambut ketika pasien bangun tidur, keluarnya cairan hilang timbul dalam
dua tahun terakhir.
Batuk pilek muncul bersamaan dengan telinga berdengung. Pilek dengan ingus
bening encer dan batuk dengan dahak kuning lengket yang terkadang sulit
dikeluarkan. Batuk pilek muncul sewaktu-waktu terutama pilek dengan ingus encer,
batuk dirasakan membaik setelah minum obat batuk. Saat ini keluhan batuk pilek
sudah berkurang, hanya saja mulut dan tenggorokan pasien sering terasa kering.
Pasien sudah periksa ke Puskesmas dan RSB Lempuyangwangi, dan oleh dokter THT
di RSB Lempuyangwangi pasien dirujuk ke RS. Bethesda.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hipertensi : (-)
Diabetes Mellitus : (-)
Maag : (+)
Alergi : (+)
Asthma : (+)
Riwayat Operasi : (-)
Riwayat Mondok : (-)
Riwayat Infeksi Telinga : (+) Gendang telinga bolong sejak 2013, sering keluar
cairan dari telinga kiri.
Riwayat Trauma : (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Alergi : (-)
Hipertensi : (-)
Diabetes Mellitus : (-)
Asma : (+)
Keluhan Serupa : (-)
Riwayat Obat : Salbutamol, Methylprednisolone, Ambroxol, Obat telinga
tetes dan minum (pasien lupa nama obat tersebut)
Riwayat Lingkungan dan Lifestyle : Lingkungan tempat tinggal pasien tidak berisik.
Pasien tinggal serumah dengan ketiga anak, seorang menantu, dan cucunya. Sehari-
hari pasien berjualan makanan keliling kampung. Pasien tidak merokok maupun
mengkonsumsi minuman beralkohol. Sehari-hari pasien jarang mengkonsumsi
gorengan ataupun es, karena setelah minum es hidung terasa mampet dan batuk pilek.
Meskipun telinga pasien terasa gatal (seperti ada kutu didalamnya) pasien tidak
mengorek telinga karena nasihat dokter THT sebelumnya.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Status Gizi : Cukup
Tanda Vital
Tekanan Darah : 140/100 mmHg
Nadi : 96x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,6ºC
STATUS GENERALIS
a. Kepala : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), injeksi
konjungtiva (-/-), pupil isokor, reflek cahaya (+/+), pergerakan bola mata baik ke
segala arah.
Hidung : Deformitas (-), discharge (-), nyeri tekan (-)
Bibir : Sianosis (-), kering (-), trismus (-)
Telinga : Edem (-), discharge (-), nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri
ketok preaurikula dan parietal (-/+)
b. Leher : Limfonodi tak teraba, nyeri tekan (-), bising (-), kaku
kuduk (-)
c. Thorax : Suara nafas vesikular, wheezing (-/-), ronkhi (-/-),
pergerakan simetris, bunyi jantung S1S2 murni, bising jantung (-)
d. Abdomen : Tak tampak distensi, bising usus (+), teraba lunak, tak
teraba massa, nyeri tekan (-), perkusi timpani
e. Ekstrimitas : Akral hangat, edem (-), CRT <2 detik, kelemahan anggota
gerak (-)
STATUS LOKALIS
Keterangan Kanan Kiri
TELINGA
Auricula Dbn, Sikatriks (-), Nyeri
tekan tragus (-), Edem (-),
Eritem (-)
Dbn, Sikatriks (-), Nyeri
tekan tragus (-), Edem (-),
Eritem (-)
Meatus Akustikus
Externus
Serumen (+), Edem (-),
Hiperemis (-), Discharge (-)
Serumen (-), Edem (-),
Hiperemis (-), Discharge
(-)
Membran Timpani Intak, Cone of light (+) arah
jam 5, Warna bening
keputihan, Retraksi (-).
Perforasi marginal, Cone
of light (-) , Warna putih
keruh, Massa putih tulang
(+), Discharge purulen (+)
HIDUNG
Dorsum Nasi Dbn, Edem (-) Eritem (-)
Cavum Nasi Discharge (-) Discharge (-)
Rhinoskopi Anterior
Vestibulum Nasi Dbn, Discharge (-), Edem (-), Hiperemis (-)
Septum Nasi Deviasi (-), Perforasi (-)
Meatus Nasi Inferior Pucat, Edem (+), Hiperemis
(-), Discharge (-)
Pucat, Edem (+),
Hiperemis (-), Discharge
(-)
Konka Inferior Pucat, Hipertrofi (-),
Hiperemis (-)
Pucat, Hipertrofi (-),
Hiperemis (-)
Meatus Nasi Media Pucat (tidak tampak), Edem
(tidak tampak), Hiperemis
Pucat (tidak tampak),
Edem (tidak tampak),
(tidak tampak), Polip (-),
Discharge (-)
Hiperemis (tidak tampak),
Polip (-), Discharge (-)
Konka Media Pucat, Hipertrofi (-),
Hiperemis (-)
Pucat, Hipertrofi (-),
Hiperemis (-)
Rhinoskopi Posterior : Tidak dilakukan pemeriksaan
Fossa Rossenmuller
Torrus Tubarius
Muara Tuba Eustachius
Adenoid
Konka Superior
Septum Nasi Posterior
Choana
SINUS PARANASAL
Inspeksi Edem (-), Eritem (-) Edem (-), Eritem (-)
Perkusi Nyeri ketok (-) Nyeri ketok (-)
Transluminasi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
CAVUM ORIS – FARING
Mukosa Oral Hiperemis (-), Stomatitis (-)
Gigi Karies dentis (+)
Lingua Simetris, Atrofi papil (-), Lidah kotor (-), Ulserasi (-)
Uvula Simetris, Hiperemis (-), Edem (-)
Tonsila Palatina T1, Detritus (-), Permukaan
halus
T1, Detritus (-), Permukaan
halus
Faring Hiperemis (+), Granulae (-), Edem (-)
PEMERIKSAAN N. FACIALIS
1. M. Frontalis : alis kanan terangkat lebih tinggi (2)
2. M. Sourcilier : kedua alis dapat dikerutkan namun tidak simetris (2)
3. M. Piramidalis : hidung dapat dikerutkan secara simetris (3)
4. M. Orbikularis okuli : mata kanan terpejam lebih kuat (2)
5. M. Zigomatikus : senyum simetris (3)
6. M. Levator komunis: dapat memoncongkan mulut terbuka simetris (3)
7. M. Businator : pipi kanan menggembung lebih kuat (2)
8. M. Orbikularis oris : bersiul tidak mengeluarkan suara (2)
9. M. Triangularis : menarik bibir ke bawah tidak simetris (2)
10. M. Mentalis : memoncongkan mulut tertutup dengan simetris (3)
PEMERIKSAAN N. CRANIALIS LAINNYA
1. NC.I : Tidak diperiksa
2. NC.II : Tajam penglihatan baik
3. NC.III, IV, VI : Pergerakan bola mata baik ke segala arah, pupil isokor
4. NC.V : Pasien dapat merasakan usapan jari pada wajah, dapat
menggerakkan rahang ke bawah dan kesamping dan dapat membuka mulut
5. NC. VIII : Pasien dapat mendengar gesekan tangan pemeriksa, Romberg (-)
6. NC. IX : Tidak diperiksa
7. NC. X : Pasien tidak ada kesulitan menelan
8. NC. XI : Pergerakan bahu baik
9. NC. XII : Pergerakan lidah baik
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tes Penala (7 Oktober 2015) :
Pemeriksaan AD AS
Rinne + +
Weber Lateralisasi Kiri
Scwabach Sesuai pemeriksa Memanjang
V. DIAGNOSIS
Diagnosis Kerja : AS Otitis Media Supuratif Kronik Tipe Maligna dengan
parese N. VII, Rhinitis Alergi Intermittent
Diagnosis Banding : AS CHL, Bell’s Palsy, Tumor Intrakranial, Rhinitis Akut
Viral
VI. PENATALAKSANAAN
Hidrogen Peroxida Tetes Telinga 3% S2ddgtt2 AS
Azithromycin Tablet 500 mg 3dd1
Rhinos SR Caps 2dd1
Ibuprofen Tablet 400 mg 3dd1 jika nyeri
Vitamin Neurotropik B Kompleks Tablet 50 mg 1dd1
Jangan mengorek telinga hingga telinga benar-benar sembuh, bersihkan cairan yang
keluar dari telinga dengan lap bersih, usap pada bagian luar saja.
VII. USULAN
Pemeriksaan audiometri dan timpanometri
Pemeriksaan darah rutin
Pemeriksaan kultur discharge telinga
Pemeriksaan CT-Scan
Pemeriksaan Gustometri
Schirmer Test
Mastoidektomi