kasus rs buleleng ruang vk

Upload: de-ame-briitss

Post on 06-Jul-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    1/74

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang,

    terutama disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan, eklampsi, sepsis dan komplikasi

    keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan kematian ibu tersebut

    sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya pencegahan yang efektif melalui persalinan yang

     bersih dan aman serta mencegah terjadinya komplikasi.Hal ini merupakan pergeseran

     paradigma dari menunggu terjadinya dan kemudian menangani komplikasi, menjadi

     pencegahan komplikasi.

    Salah satu penyebab komplikasi selama persalinan adalah insiden ketuban pecah

    dini atau KPD. Ketuban Pecah Dini adalah pecahnya selaput ketuban secara spontan pada

    saat belum inpartu, bila diikuti jam kemudian tidak timbul tanda!tanda a"al

     persalinan.Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum

    kehamilan #$ minggu maupun kehamilan aterm. Ketuban pecah dini merupakan salah satu

    masalah maternitas yang harus segera memdapatkan penanganan, karena dapat

    menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan ibu maupun bayi. Komplikasi yangdapat timbul akibat ketuban pecah dini adalah infeksi intra partum %korioamnionitis&

    ascendens dari 'agina ke intrauterin, persalinan preterm jika terjadi pada usia kehamilan

     preterm, prolaps tali pusat bisa sampai ga"at janin dan kematian janin akibat hipoksia

    %sering terjadi pada presentasi bokong atau letak lintang&, oligohidramnion bahkan sering

     partus kering %dry labor& karena air ketuban habis.

    (eberapa peneliti melaporkan hasil penelitian mereka dan didapatkan hasil yang

     ber'ariasi. )nsidensi KPD berkisar antara * ! + dari semua kehamilan. Hal yang

    menguntungan dari angka kejadian KPD yang dilaporkan, bah"a lebih banyak terjadi pada

    kehamilan yang cukup bulan dari pada yang kurang bulan, yaitu sekitar - , sedangkan

     pada kehamilan tidak cukup bulan atau KPD pada kehamilan preterm terjadi sekitar #/

    semua kekahiran prematur.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    2/74

    Ketuban pecah dini ternasuk dalam kehamilan beresiko tinggi. Kesalahan dalam

    mengelola KPD akan memba"a akibat meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas ibu

    maupun bayinya. Penatalaksaan KPD masih dilema bagi sebagian besar ahli kebidanan,

    selama masih beberapa masalah yang masih belum terja"ab. Kasus KPD yang cukup

     bulan, kalau segera mengakhiri kehamilan akan menaikkan insidensi bedah sesar, dan kalau

    menunggu persalinan spontan akan menaikkan insidensi chorioamnionitis. Kasus KPD

    yang kurang bulan kalau menempuh cara!cara aktif harus dipastikan bah"a tidak akan

    terjadi 0DS %0espiratory Distress syndrome&, dan kalau menempuh cara konser'atif 

    dengan maksud untuk memberi "aktu pematangan paru, harus bisa memantau keadaan

     janin dan infeksi yang akan memperjelek prognosis janin.

    KPD merupakan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan kurang bulan,

    dan mempunyai kontribusi yang besar pada angka kematian perinatal pada bayi yang

    kurang bulan. Pengelolaan KPD pada kehamilan kurang dari #/ minggu sangat komplek,

     bertujuan untuk menghilangkan kemungkinan terjadinya prematuritas.

    1 .2 Tujuan

    .1. Tujuan umum

    Mahasis"a dapat memahami tentang asuhan persalinan patologis

    .1.1 Tujuan khusus

    .1.1. Dapat melakukan pengumpulan data untuk membuat keputusan.

    .1.1.1 Dapat menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah.

    .1.1.# Dapat membuat diagnosis atau menentukan masalah potensial yang terjadi

    2dihadapi.

    .1.1./ Dapat menilai adanya kebutuhan dan kesiapan inter'ensi segera untuk mengatasi

    masalah.

    .1.1. Dapat menyusun rencana asuhan pemberian asuhan atau inter'ensi untuk solusi

    masalah .

    .1.1.3 Dapat melaksanakan asuhan 2 inter'ensi terpillih.

    .1.1.$ Dapat memantau dan menge'aluasi efektifitas asuhan atau inter'ensi.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    3/74

    1.3 Manfaat

    Manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini baik secara teori dan praktis antara lain 4

    .#. (agi Mahasis"a

    Dengan makalah ini diharapkan mahasis"a dapat menjadikan ini sebagai pedoman dalam

    melakukan asuhan yang efektif dalam asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Sehingga

    mahasis"a mendapatkan tambahan ilmu dan praktis sehingga dapat dijadikan sebagai

     bekal saat akan terjun ke lapangan .

    .#.1 (agi Tempat 2ruangan

    Dengan adanya kasus ini diharapkan dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari

    ruangan saat akan memberikan asuhan kebidanan pada ibu bersalin sehingga dapat

    mengurangi kemungkinan komplikasi terjadi.

    Dengan adanya kasus ini diharapkan dapat menjadi e'aluasi terhadap hasil pembelajaran

    yang didapatkan selama praktek di lapangan. Sehingga dapat diketahui kekurangan dan

    kesalahan dari mahasis"a, dengan demikian dapat diberikan bimbingan yang tepat sasaran.

    .#.# (agi )nsitusi PendidikanDapat sebagai bahan referensi untuk menambah sumber kepustakaan

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    4/74

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    2.1 KAJIAN TE!I KASUS

    ). D56)7)S) P50S89)787

    Persalinan adalah Proses pengeluaran hasil konsepsi %janin dan uri& yang telah cukup bulan

    atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan2tanpa

     bantuan %kekuatan sendiri&, %Manuaba )da (agus :ede, --*&. Persalinan adalah Proses

    dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal

     jika prosesnya terjadi pada usia cukup bulan %setelah #$ minggu& tanpa disertai adanya

     penyulit %8P7, 1++$&.

    ;adi persalinan adalah Proses pengeluaran hasil konsepsi %bayi, plasenta dan selaput ketuban&

    yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui

     jalan lain dengan2tanpa bantuan.

    )). ;57)S P50S89)787

    Menurut tim obstetri dan ginekologi 6akultas Kedokteran

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    5/74

    (ila persalinan dilakukan dengan bantuan alat .c. Painless 9abor 

    Merupakan persalinan dengan mengurangi rasa nyeri pada ibu.

    )stilah!istilah yang berkaitan dengan persalinan berdasarkan tuanya umur kehamilan dan

     berat badan bayi4. 8bortus

    Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 11 minggu atau bayi dengan

     berat badan kurang dari ++ gram.1. Partus )mmaturus

    Pengeluaran buah kehamilan antara 11 minggu dan 1* minggu atau bayi dengan

     berat badan antara ++ gram dan --- gram.#. Partus Prematurus

    Pengeluaran buah kehamilan antara 1* minggu dan #$ minggu atau bayi dengan

     berat badan antara +++ gram dan 1/-- gram./. Partus Maturus atau atermPengeluaran buah kehamilan antara #$ minggu dan /1 minggu atau bayi

    dengan berat badan 1++ gram atau lebih.. Partus Postmaturus atau serotinus

    Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan /1 minggu.

    ))). T5=0) P50S89)787

    S5(8( > S5(8( T50;8D)7?8 P50S89)787

    #. Teori penurunan hormon

    !1 minggu sebelum persalinan terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron,

    dimana progesteron bekerja sebagai penenang otot>otot polos rahim dan akan

    menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his apabila kadar progesteron

    menurun.

    #.1 Teori plasenta menjadi tua

    ?ang menyebabkan turunnya kadar progesteron dan estrogen sehingga menyebabkan

    kontraksi uterus.#.# Teori distensi rahim

    0ahim menjadi meregang dan lebar, menyebabkan kontraksi otot!otot rahim sehingga

    mengganggu sirkulasi uteroplasenta.

    #./ Teori )ritasi Mekanik

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    6/74

    Dibelakang ser'iks terletak ganglion ser'ikale yang apabila digeser2ditekan akan

    menyebabkan kontraksi uterus.

    #. )nduksi Persalinan

    Persalinan dapat ditimbulkan dengan jalan 4

    a. :agang 9aminaria

    (eberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis ser'ikale dengan tujuan merangsang

    frankenhauser.

     b. 8mniotomi 4 pemecahan ketuban.

    c. =@ytocin drips 4 pemberian o@ytocin menurut tetesan per infus.

    #.3 Teori =@ytocin )nternal .

    =@ytocin dikeluarkan oleh kelenjar hipotisis parsposterior. Dengan menurunnya kadar 

     progesteran akibat tuanya kehamilan maka o@ytocin dapat meningkatkan akti'itasnya

    sehingga persalinan dapat dimulai.

    #.$ Teori Prostaglandin

    Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan minggu yang dikeluarkan

    oleh desidua. Prostaglandin dapat memicu terjadinya persalinan.

    #.* Teori berkurangnya nutrisi janinTeori ini menyatakan dimana berkurangnya nutrisi janin akibat tuanya placenta akan

    memberikan feed back ke otak bah"a hasil konsepsi harus segera dikeluarkan %Sar"ono,

    1++3&

    )A. T87D8 T87D8 T)M(

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    7/74

    c. 6alse 9aborTiga atau empat minggu sebelum persalinan, calon ibu diganggu oleh His

     pendahuluan yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan dari kontraksi

    (ra@ton Hicks. His pendahuluan ini bersifat4

    ! 7yeri yang hanya terasa diperut bagian ba"ah! Tidak teratur ! 9amanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya "aktu dan bila

    diba"a jalan malah sering berkurang.! Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan ser'iks.

    d. Perubahan ser'iksPada akhir bulan ke!- hasil pemeriksaan ser'iks menunjukkan bah"a

    ser'iks yang tadinya tertutup, panjang dan kurang lunak namun menjadi4 lebih

    lembut, beberapa menunjukkan telah terjadi pembukaan dan penipisan. Perubahan

    ini berbeda untuk masing!masing ibu, misalnya pada multipara sudah terjadi pembukaan 1 cm namun pada primipara sebagian besar masih dalam keadaan

    tertutup.e. 5nergy Spurt

    (eberapa ibu akan mengalami peningkatan energi kira!kira 1/!1* jam

    sebelum persalinan mulai, setelah beberapa hari sebelumnya merasa kelelahan

    fisik karena tuanya kehamilan maka ibu mendapati satu hari sebelum persalinan

    dengan energi yang penuh. Peningkatan energi ibu ini tampak dari akti'itas yang

    dilakukannya seperti membersihkan rumah, mengepel, mencuci perabot rumah

    dan pekerjaan rumah lainnya sehingga ibu akan kehabisan tenaga menjelang

    kelahiran bayi, persalinan menjadi panjang dan sulit.f. :astrointestinal

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    8/74

    sirkuler,penyebab nyeri terjadi karena tekanan pada serat!serat saraf oleh otot!otot

    ser'iks "aktu dilatasi dan oleh serat!serat otot rahim "aktu kontraksi. His yang

    menimbulkan pembukaan ser'ik dengan kecepatan tertentu disebut his efektif.

    a. Biri!Biri His 5fektif 

    ! 8danya fundal dominan kontraksi uterus pada fundus uteri.

    ! Kontraksi berlangsung secara sinkron dan hormonis.

    ! 8danya intensitas kontraksi yang maksimal.

    ! 8danya fase relaksasi yang maksimal antara his.

    ! )ramanya teratur dan frekuensinya kian sering.

    ! 9ama his berkisar antara /+!3+ detik.

    1. Sho"

    8dalah keluarnya darah bercampur lendir dari 'agina. Pengeluaran darah disebabkan

    karena robeknya pembuluh darah "aktu pembukaan ser'iks.

    #. Dilatasi Dan 5ffisment

    Dilatasi adalah terbukanya canalis ser'ikalis secara berangsur!angsur akibat pengaruh

    his

    5ffisment adalah pendataran atau pemendekan canalis ser'ikalis yang semula

     panjangnya !1cm menjadi hilang sama sekali hingga hanya tinggal osteum yang tipis

    setipis kertas.

    A. 68KT=0!68KT=0 ?87: M57D

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    9/74

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    10/74

    titik pemicu pada penebalan otot uterus bagian atas. Kontraksi in'olunter ini

    menyebabkan pembukaan dan penipisan ser'iks sehingga bagian terendah bayi turun dan

    masuk ke pintu atas panggul. Segera setelah bagian terba"ah janin mencapai dasar 

     panggul, sifat kontraksi berubah, yakni bersifat mendorong ke luar. Canita merasa ingin

    mengedan, usaha mendorong ke ba"ah %kekuatan sekunder&. %(obak, 1++&

    ./ Psikis "anita 2 ibu

    9ingkungan yang tidak nyaman dan membuat depresi ibu hamil akan mengganggu kerja

    hipofisis posterior dalam memproduksi hormone yang memacu persalinan. Terganggunya

     pembentukan hormone akan mempengaruhi kemajuan proses persalinan. Keadaan ibu

    yang depresi dan tertekan membuat ibu tidak kooperatif dalam menerima instruksi dari

     penolong dan saat penolong melakukan tindakan. Perubahan psikologi cukup spesifik 

    seiring kemajuan persalinan. Kondisi psikologi seorang "anita yang melahirkan sangat

     ber'ariasi, tergantung dari pada persiapan menghadapi persalinan dan dukungan

    antisipasi yang ia terima selama persiapan persalinan, dukungan dari pasangan, keluarga,

     pemberi pera"atan, lingkungan dan dari factor janin apakah bayi tersebut diinginkan atau

    tidak. Ketegangan emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut dapat memperberat persepsi

    nyeri selama persalinan. 7yeri dapat menginduksi ketakutan, sehingga timbul kecemasan

    yang berakhir dengan kepanikan. Keletihan dan kurang tidur dapat memperberat nyeri.

    Persalinan sebelumnya dapat mempengaruhi persepsi "anita tentang nyeri bersalin.

    Karena "anita primipara mengalami persalinan yang lebih panjang, dan hal ini sering

    disebut seperti suatu lingkaran setan %gatson!johansson, dkk, --*&.

    . Penolong

    Penolong yang memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup akan bisa mendeteksi

    dan mengambil keputusan dalan memberikan asuhan persalinan yang sesuai. Dengan

    asuhan yang tepat seorang ibu akan bersalin dengan baik dan cepat mendapat tindakan

    khusus bila diperlukan.

    .3 Posisi ibu

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    11/74

    Posisi yang paling baik adalah posisi yang dirasakan paling nyaman oleh si ibu. 7amun

    umumnya, ketika melahirkan penolong akan meminta ibu untuk berbaring atau setengah

    duduk. 7amun pada saat proses melahirkan berlangsung, tidak menutup kemungkinan

     penolong akan meminta ibu mengubah posisi agar persalinan berjalan lancar. Misalnya,

     pada a"al persalinan ibu diminta berbaring, namun karena proses kelahiran berjalan

    lamban maka penolong persalinan menganjurkan agar ibu mengubah posisinya menjadi

    miring %8ya i'adi, 1++&. 8dapun posisi!posisi persalinan yang dapat digunakan yaitu4

    Pada saat kala )4

    a. Posisi berdiri membantu turunnya kepala dan mengurangi rasa nyeri.

     b. ;alan!jalan dapat mempercepat pembukaan pada ser'ik dan membantu

    mempercepat turunnya kepala.

    c. Duduk dapat mempercepat dan memperlancar persalinan, dengan gaya

    gra'itasi bumi yang ditimbulkan dapat mengurangi lamanya persalinan. Dapat

    memberikan kenyaman bagi ibu.

    d. ;ongkok dapat membuka pel'is sehingga bayi memiliki cukup ruang untuk 

     bergerak turun ke jalan lahir.

    e. Merangkak dapat membantu meringankan rasa sakit dan dapat memaksimalkan

    aliran darah ke uteroplasenta.

    Pada saat kala ))4

    a. Posisi duduk atau setengah duduk, posisi ini dapat memberi rasa nyaman bagi

    ibu dan memberi kemudahan baginya untuk beristirahat diantara kontraksi.

    Keuntungan dari posisi ini adalah adanya gaya gra'itasi yang dapat membantu

    ibu dalam melahirkan bayinya sehingga kepala lebih mudah lahir.

     b. Posisi merangkak membuat ibu lebih nyaman untuk meneran dan dapat

    membantu ibu dalam mengurangi rasa nyeri punggung saat persalinan serta

    mengurangi peregangan perineum.

    c. Posisi berbaring miring kiri memudahkan ibu untuk beristirahat diantara

    kontraksi jika ia mengalami kelelahan dan juga dapat mengurang resiko

    terjadinya laserasi perineum. Posisi ini membantu beberapa ibu dalam

     perbaikan posisi oksiput yang melintang untuk berputar menjadi posisi oksiput

    anterior. Selain itu posisi ini juga baik untuk oksigenasi pada bayi.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    12/74

    d. Posisi jongkok dan berdiri membantu turunnya kepala, mempercepat kemajuan

    kala )) persalinan dan mengurangi rasa nyeri

    .$ Pendamping

    (ukan hanya saat mempersiapkan kelahiran, calon ayah juga bisa terlibat saat persalinan.

    Peran pendamping dalam persalinan yaitu memberi dukungan emosional2psikis, pemberian

    dukungan fisik seperti membantu ibu memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan tindakan!

    tindakan bermanfaat lainnya, menyeka muka ibu secara lembut dengan menggunakan kain

    yang dibasahi air hangat atau dingin, membantu ibu bernafas secara benar pada saat

    kontraksi. Pemberian dukungan instrument seperti, memberikan ibu makanan ringan dan

    minuman yang cukup untuk memberikan energi dan mencegah dehidrasi. Pemberian

    dukungan informasi seperti mengucapkan kata!kata yang membesarkan hati dan pujian

    kepada ibu, dan suami S)8:8 %siap antar jaga&. %8P7, 1++*&

    A). :508K87

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    13/74

    maka dikatakan kepala dalam synclitismus. Pada synclitismus os parietale depan dan

     belakang sama tingginya. ;ika sutura sagitalis agak ke depan mendekati symphisis atau

    agak ke belakang mendekati promontorium, maka disebut asynclitismus. 8synclitismus

     posterior ialah apabila sutura sagittalis mendekati symphisis dan os parietale belakang

    lebih rendah dari os parietale depan. 8synclitismus anterior ialah kalau sutura sagittalis

    mendekati promontorium sehingga os parietale depan lebih rendah dari os parietale

     belakang. Majunya kepala karena kepala mendapat tekanan dari ser'iks, dinding panggul

    atau dasar panggul, fleksi %dagu lebih mendekati dada&.)nternal 0otation

    (agian terendah janin memutar kedepan, keba"ah sympisis merupakan usaha untuk 

    menyesuaikan posisi kepala dengan jalan lahir. Hal tersebut terjadi bersamaan dengan

    majunya kepala, rotasi muka belakang secara lengkap terjadi setelah kepala didasar 

     panggul.

    3./ 5@tention

    5@tention adalah defleksi kepala yang terjadi karena sumbu pintu ba"ah panggul

    mengarah kedepan dan keatas. Setelah sub occiput tertahan pada pinggir ba"ah symtisis

    sebagai hipomoclion, maka lahirlah occiput, muka dan dagu.

    3. 5@ternal 0otation

    Setelah kepala lahir, kepala memutar kembali kearah punggung anak untuk menghilangkan

    torsi akibat putar paksi dalam.

    3.3 5@pulsi

    (ahu depan berada diba"ah symtisis sebagai hipomoclion sehingga lahirlah bahu

     belakang, bahu depan dan badan seluruhnya.

    A)). T8H8P > T8H8P P50S89)787".1 KALA I PE!SALINAN

    $.. (atasan Kala )

    Dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan ser'ik menjadilengkap %+ cm&. (erdasarkan kemajuan pembukaan maka Kala ) dibagi menjadi4

    a. 6ase 9aten

    %& Dimulai sejak a"al berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan

     pembukaan ser'ik secara bertahap

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    14/74

    %1& (erlangsung hingga ser'ik membuka kurang / cm.

    %#& Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga * jam.

    %/& Kontraksi mulai teratur tetapi inter'alnya diantara 1+ !#+ detik.

     b. 6ase 8ktif 

    %& 6rekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap

    %kontraksi dianggap adekuat atau memadai jika terjadi #@ atau lebih

    dalam "aktu sepuluh menit, dan berlangsung selama /+ detik atau

    lebih&.

    %1& Dari pembukaan / cm hingga mencapai bukaan lengkap atau + cm,

    akan terjadi dengan kecepatan rata!rata cm per jam %nulipara atau

     primagra'ida& atau lebih dari cm hingga 1 cm %multipara&.

    %#& Terjadi penurunan bagian terba"ah janin.

    %/& 6ase aktif dibagi menjadi # periode4

    a& periode akselerasi4 pembukaan # menjadi pembukaan / cm dalam

    "aktu 1 jam.

     b& periode dilatasi maksimal4 pembukaan berlangsung sangat cepat deri

     pembukaan / cm menjadi - cm dalam "aktu 1 jam.

    c& periode deselerasi4 pembukaan menjadi lambat kembali dari

     pembukaan - cm menjadi + cm dalam "aktu 1 jam %Sar"ono,

    1++*&.

    $..1 Tanda dan :ejala )npartu4

    a. Penipisan dan pembukaan ser'ik.

     b. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada ser'ik %frekuensi minimal

    1 kali dalam + menit&

    c. Bairan lendir bercampur darah %sho"E&

    $..# Komplikasi Kala )

    a. Deteksi Komplikasi Pada 6ase 9aten6ase laten dimulai sejak a"al kontraksi yang menyebabkan penipisan dan

     pembukaaan ser'iks secara bertahap. Penyulit yang mungkin terjadi pada fase

    laten4%& 6ase 9aten Memanjang

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    15/74

    Tanda dan gejala4 pembukaan ser'iks tidak mele"ati / cm sesudah * jam

    in partu dengan his yang teratur.Manajemen4

    − ;ika tidak ada perubahan pada pendataran atau pembukaan ser'ik,

    mungkin pasien belum in partu.− ;ika ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan ser'ik,

    lakukan amniotomi dan induksi persalinan dengan oksitosin atau

     prostaglandin.− 9akukan penilaian ulang setiap / jam.

    − ;ika pasien tidak masuk fase aktif setelah dilakukan pemberian

    oksitosin selama * jam, maka persiapan rujukan.

     b. Deteksi Komplikasi Pada 6ase 8ktif 

    %& Deteksi pada kemajuan persalinan.a& 6ase aktif memanjang

    Tanda dan gejala 4

    ! Pembukaan ser'iks mele"ati kanan garis "aspada partograf.

    ! Pembukaan ser'iks kurang dari cm per jam pada primi atau 1

    cm per jam pada multi.

    ! 6rekuensi kontraksi kurang dari 1 kali dalam + menit dan

    lamanya kurang dari /+ detik.

    Manajemen 4

    ! Segera rujuk ibu ke fasilitas yang memilki kemampuan

     penatalaksanaan ga"atdarurat obstetric dan bayi baru lahir.

     b& )nersia uteri

    Tanda dan gejala 4

    ! 6rekuensi His kurang dari # his per + menit

    ! Durasinya kurang dari /+ detik.

    Manajemen 4! 7utrisi cukup! Mobilisasi2ubah posisi!

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    16/74

    ! ;ika semua tindakan telah dilakukan dan tetap tidak ada kemajuan

    maka persiapan rujukan

    c& 0ing bandle

    Tanda dan gejala 4

    ! 7yeri yang hebat pada perut bagian ba"ah

    ! Kontraksi hipotonik 

    ! Muncul tanda!tanda pre syok 

    ! 6etal distress

    Manajemen 4

    ! )nfus cairan 09

    ! 0ujuk  

    %1& Deteksi pada kesejahteraan janin.

    a& :a"at janin

    Tanda dan gejala 4

    ! D;; F1+ kali dalam menit! D;; G3+ dalam menit

    Manajemen 4

    ! (eri oksigen! )bu berbaring miring kiri! Pantau D;; tip menit! (ila dalam jam tidak normal, rujuk 

    %#& Deteksi pada kesejahteraan ibua& Dehidrasi

    Tanda dan gejala 4

    ! Suhu G #*oB

    ! 7adi G++@2menit

    Manajemen 4

    ! )stirahat baring! Minum banyak ! Kompres untuk menurunkan suhu

     b& )nfeksiTanda dan gejala 4! Suhu G #*+B! Menggigil.! 7yeri abdomen.! Bairan ketuban berbau.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    17/74

    Manajemen 4! (aringkan ibu miring kiri.! Pasang infuse 09.! 0ujuk.

    c& Syok  

    Tanda dan gejala 4! 7adi cepat dan lemah lebih dari +@2menit.! TD menurun %sistolik kurang dari -+ mmHg&! Pucat.! (erkeringat! 7afas cepat lebih dari #+@2menit.! Produksi urine sedikit %kurang dari #+ ml2jam&Manajemen 4! (aringkan ibu miring ke kiri.! ;ika memungkinkan naikkan kedua kaki ibu untuk meningkatkan

    aliran darah ke jantung.

    ! Pasang infuse 09.! 0ujuk.

    $../ 8suhan Kala )

    a. Pengurangan rasa sakit

    %& 9akukan perubahan posisi

    %1& Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin di tempat tidur 

    sebaiknya dianjurkan tidur miring kekiri.

    %#& Sarankan ibu untuk berjalan bila masih mampu dan ketuban belum pecah.

    %/& 8jaklah orang yang menemaninya %suami atau ibunya& untuk memijat atau

    menggosok punggungnya atau membasuh mukanya diantara kontraksi.

    %& )bu diperbolehkan melakukan aktifitas sesuai dengan kesanggupannya.

    %3& 8jarkan kepadanya teknik bernafas 4 )bu diminta untuk menarik nafas

     panjang, menahan nafasnya sebentar kemudian dilepaskan dengan cara

    meniup udara keluar se"aktu terasa kontraksi.

    %$&  Sentuhan dan masase.

    %*& Kompres hangat dan kompres dingin.

    %-& Mendengarkan music.

    %+&Kehadiran pendamping yang terus menerus, sentuhan yang nyaman, dan

    dorongan dari orang yang mendukung.

    %&Aisualisasi dan pemusatan perhatian

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    18/74

     b. Pendampingan pada kala )4

    %& Mengucapkan kata!kata yang membesarkan hati dan memuji ibu.

    %1& Membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.

    %#& Melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut.

    %/& Menyeka "ajah ibu dengan lembut menggunakan kain.

    %& Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.

    %3& Mengatur posisi ibu sehingga terasa nyaman.

    %$& Menjadi teman bicara dan pendengar yang baik.

    %*& Memberikan cairan nutrisi dan hidrasi untuk memenuhi kecukupan energi

    dan mencegah dehidrasi. =leh karena dehidrasi menyebabkan kontraksi

    tidak teratur dan kurang efektif.

    %-& Membantu ibu dalam memenuhi kebutuhan eliminasi %Pusdiknakes!CH=!

    ;HP)5:=, 1++#&.

    c. Pemantauan Persalinan dengan Partograf 

    %& Definisi Partograf 

    8dalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala ) persalinan dan

    informasi untuk membuat keputusan klinik.

    %1& Tujuan dari penggunaan partograf adalah 4

    • Mencatat hasil obser'asi dan kemajuan persalinan dengan menilai

     pembukaan sr'iks melalui periksa dalam.

    • Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal.

    Dengan demikian juga dapat mendeteksi secara dini kemungkinan

    terjadinya partus lama.

    • Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi

     bayi, grafik kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa

    yang diberikan. Pemeriksaan laboratorium, membuat keputusan

    klinik dan asuhan yang diberikan dimana semua itu dicatatkan secara

    rinci pada status atau rekam medis ibu bersalin dan bayi baru lahir.

    %#& Hal!hal yang dicatat pada partograf 4

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    19/74

    • )nformasi tentang )bu4 nama, umur, gra'ida, para, abortus, nomor 

    catatan medik atau nomor puskesmas, tanggal dan "aktu mulai

    dira"at, "aktu pecahnya selaput ketuban.

    • Kondisi janin4 D;; %Detak ;antung ;anin& dicatat setiap jam, "arna

    dan adanya air ketuban, penyusupan % moulage & kepala janin.

    • Kemajuan persalinan4 pembukaan ser'iks, penurunan bagian

    terendah atau presentasi janin, garis "aspada dan garis bertindak.

    Pembukaan ser'iks dan penurunan bagian terendah janin dicatat

    setiap / jam.

    • ;am dan "aktu4 "aktu mulainya fase aktif persalinan, "aktu aktual

    saat pemeriksaan atau penilaian.

    • Kontraksi uterus4 frekuensi kontraksi dalam "aktu + menit, lama

    kontraksi %dalam detik&. 6rekuensi dan lamanya kontraksi uterus

    dicatat setiap jam.

    • =bat!obatan dan cairan yang diberikan4 oksitosin, obat!obatan

    lainnya dan cairan )A yang diberikan.

    • Kondisi )bu, nadi dicatat setiap jam , tekanan darah dan

    temperatur tubuh dicatat setiap / jam, urine %'olume, aseton, protein&

    dicatat setiap 1!/ jam.

    %/& Pencatatan pada lembar belakang Partograf 

    Halaman belakang partograf merupakan bagian untuk mencatat hal!hal yang

    terjadi selama proses persalinan dan kelahiran bayi, serta tindakan!tindakan

    yang dilakukan sejak kala ) hingga kala )A dan bayi baru lahir %8P7, 1++*&

    %& 9embar partograf terlampir 

    ".2 Kala II Per#al$nan

    $.1. (atasan Kala ))

    Kala )) persalinan dimulai ketika pembukaan ser'iks sudah lengkap %+ cm& dan

     berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.

    Kala )) berlangsung selama rata!rata hingga 1 jam pada primigra'ida dan

    selama hingga jam pada multipara. Transisi dari kala ) ke kala )) kerap kali

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    20/74

    terjadi dengan sangat cepat pada multipara. Kala )) terjadi dengan kontraksi uterus

    yang kuat, penggunaan otot abdomen dan diafragma untuk menekan janin keba"ah,

     pergeseran otot dasar panggul, dilatasi 'agina, penipisan dan pemanjangan

     perineum, serta penonjolan 'ul'a yang puncaknya adalah dengan kelahiran bayi.

    $.1.1 Tanda dan :ejala Kala ))

    Tanda dan gejala dari kala )) antara lain4

    a. )bu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.

     b. )bu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan2atau 'aginanya.

    c. Perineum menonjol.

    d. Aul'a!'agina dan sfingter ani membuka.

    e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.

    Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam %informasi obyektif& yang

    hasilnya adalah4

    a. Pembukaan ser'iks telah lengkap.

     b. Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus 'agina.

    $.1.# Komplikasi Kala ))

    a. Tali pusat menumbung

    Tanda dan gejala4

    ! Teraba tali pusat saat pemeriksaan dalam

    Manajemen 4

    ! (ila D;; I, rujuk dengan posisi terlentang dan kepala janin ditahan oleh 1

     jari penolong dari dalam 'agina

    ! 8tau )bu dengan posisi sujud bokong lebih tinggi dari kepala

    ! (ila D;; !, beritahu ibu dan keluarga tentang kondisinya dan

     penatalaksanaannya sesuai persalinan kala ))

     b. Perubahan D;;

    Tanda dan gejala 4

    ! Takikardi %G3+ dlm + menit&

    ! (radikardi %F++ dlm + menit&

    Manajemen4

    ! Pantau D;; tiap menit

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    21/74

    ! (eri =1

    !

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    22/74

    %#& His adekuat

    $.1./ 8suhan Kala ))

    a. Persiapan penolong persalinan

    • Sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril harus menjadi bagian dari

     perlengkapan untuk menolong persalinan dan proses penjahitan. Sarung

    tangan harus diganti bilanterkontaminasi, robek, atau bocor.

    • Perlengkapan perlindungan diri4 celemek yang bersih, penutup kepala,

    masker penutup mulut, dan pelindung mata.

    • Persiapan tempat persalinan, peralatan, dan bahan

    • Penyiapan tempat dan lingkungan untuk kelahiran bayi

    • Persiapan ibu dan keluargaJ asuhan saying ibu, membersihkan perineum ibu,

    dan mengosongkan kandung kemoh

    • 8mniotomi bila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap

     b. Menolong kelahiran bayi

    • Posisi ibu saat melahirkan dapat dengan posisi apapun kecuali pada posisi

     berbaring terlentang.

    • Pencegahan laserasi.

    • Melahirkan kepala. Saat kepala bayi membuka 'ul'a %!3 cm&, letakkan kain

    yang bersih dan kering yang dilipat 2# di ba"ah bokong dan disiapkan kain

    atau handuk bersih di atas perut ibu untuk mengeringkan bayi. Setelah kepala

     bayi lahir, memeriksa belitan tali pusat pada leher.

    • Melahirkan bahu.

    • Melahirkan seluruh tubuh bayi.

    c. Pemantauan yang dilakukan selama kala )) persalinan

    •  7adi ibu setiap #+ menit.

    • 6rekuensi dan lama kontraksi setiap #+ menit.

    • D;; setiap selesai meneran atau setiap !+ menit.

    • Penurunan kepala bayi setiap #+ menit melalui pemeriksaan abdomen dan

     periksa dalam setiap 3+ menit atau jika ada indikasi.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    23/74

    • Carna cairan ketuban bila selaputnya sudah pecah.

    • 8pakah ada presentasi majemuk atau tali pusat di samping atau terkemuka.

    • Putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir.

    •Kehamilan kembar yang belum diketahui sebelum bayi pertama lahir.

    • Batatkan semua pemeriksaan dan inter'ensi yang dilakukan pada catatan

     perkembangan %8P7, 1++*&.

    d. Pendampingan pada kala ))

    • Pendampingan ibu selama proses persalinan sampai kelahiran bayinya oleh

    suami dan anggota keluarga yang lain.

    • Membantu ibu untuk berganti posisi.

    • Mencukupi asupan makan dan minum selama kala )).

    • Menjadi teman bicara2 pendengar yang baik.

    • Memberikan dukungan dan semangat selama persalinan sampai kelahiran

     bayinya.

    • Membuat hati ibu merasa tenteram selama kala )) persalinan dengan cara

    memberikan bimbingan, mena"arkan bantuan kepada ibu, mengurangi

     perasaan tegang dan menja"ab pertanyaan ibu.

    • Menganjurkan ibu meneran bila ada dorongan kuat dan spontan untuk 

    meneran dengan cara memberikan kesempatan istirahat se"aktu tidak ada his.

    • Keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan kelahiran

    dengan cara4 memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan keluarga,

    menjelaskan tahapan dan kemajuan persalinan, melakukan pendampingan

    selama proses persalinan dan kelahiran %Pusdiknakes!CH=!;HP)5:=,

    1++#&.

    ".3 Kala III Per#al$nan$.#. (atasan Kala )))

    Persalinan kala ))) dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya

     plasenta dan selaput ketuban.  Pada kala ))) persalinan, otot uterus %miometrium&

     berkontraksi mengikuti penyusutan 'olume rongga uterus setelah lahirnya bayi.

    Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    24/74

     plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran

     plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas

    dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian ba"ah uterus atau

    ke dalam 'agina. Kala ))) persalinan dimulai segera setelah bayi lahir sampai

    lahirnya placenta yang berlangsung tidak lebih dari #+ menit.

    $.#.1 Tanda dan :ejala Kala )))

    a. Seluruh badan bayi sudah lahir 

     b. 8da tanda!tanda terlepasnya plasenta4

    ! Perubahan bentuk dan tinggi uterus.

    ! Tali pusat memanjang.

    ! Semburan darah mendadak dan singkat.

    $.#.# Komplikasi Kala )))

    N% &ejala &ejala 'en(erta Ke)ungk$nan D*

    Perdarahan segera2primer 

    Darah segar mengalir 

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    25/74

    a. Manajemen 8ktif Kala Tiga

    Tujuan manajemen aktif kala ))) adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus

    yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat "aktu, mencegah perdarahan

    dan mengurangi kehilangan darah kala ))) persalinan jika dibandingkan dengan

     penatalaksanaan fisiologis. Sebagian besar kasus kesakitan dan kematian ibu di

    )ndonesia disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan dimana sebagian besar 

    disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta yang sebenarnya dapat

    dicegah dengan melakukan manajemen aktif kala ))). Manajemen aktif kala )))

    dilakukan setelah memeriksa tidak ada janin kedua setelah kelahiran bayi.

    Keuntungan!keuntungan manajemen aktif kala ))) 4

    Persalinan kala ))) yang lebih singkat• Mengurangi jumlah kehilangan darah.

    • Mengurangi kejadian retensio plasenta.

    Manajemen 8ktif kala ))) terdiri dari tiga langkah utama4

    • Pemberian suntikan oksitosin dalam menit pertama setelah bayi lahir.

    • Melakukan peregangan tali pusat terkendali.

    Masase fundus uteri. b. )nisiasi Menyusu Dini

    Prinsip menyusu2pemberian 8S) adalah dimulai sedini mungkin dan secara

    eksklusif. Segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi

    tengkurap di dada ibu diantara kedua payudara dengan kulit bayi melekat pada

    kulit ibu dimana posisi mulut bayi agak sedikit di ba"ah putting susu ibu.

    (iarkan kontak kulit ke kulit ini menetap selama setidaknya jam bahkan lebih

    sampai bayi menyusu sendiri. 8pabila ruang bersalin dingin, bayi diberi topi dan

    diselimuti. 8yah atau keluarga dapat memberi dukungan dan membantu ibu

    selama proses bayi menyusu ini. )bu diberi dukungan untuk mengenali saat bayi

    siap menyusu, menolong bayi bila diperlukan %8P7, 1++*&.

    c. Pendampingan pada kala )))

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    26/74

    • Memberikan kesempatan kepada ibu untuk memeluk bayinya dan menyusui

    segera.

    • Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan oleh penolong.

    Memberikan dukungan emosional pada ibu.• Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.

    ".+ Kala I, Per#al$nan

    $./. (atasan Kala )A

    Kala )A persalinan dimulai dari saat lahirnya placenta sampai 1 jam pertama post

     partum %setelah placenta lahir&. Dalam periode ini penting untuk mempertahankan

    kontraksi dan retraksi yang kuat.

    $./.1 Penilaian Perdarahan dan Tingkat 0obekan Perineum.

    Perdarahan normal yang terjadi pada saat persalinan yaitu kurang dari ++cc. suatu

    cara untuk menilai kehilangan darah adalah dengan melihat dan memperkirakan

     berapa banyak botol ++cc yang dapat menampung darah tersebut. Memperkirakan

    kehilangan darah hanyalah salah satu cara untuk menilai kondisi ibu. Bara tak 

    langsung untuk mengukur jumlah kehilangan darah adalah melalui penampakan

    gejala dan tekanan darah. 8pabila perdarahan menyebabkan ibu lemas, pusing dan

    kesadaran menurun serta terjadi tekanan darah sistolik turun lebih dari + mmHg

    dari kondisi sebelumnya maka telah terjadi perdarahan lebih dari ++cc. %8P7,

    1++*&

    Tingkat robekan atau laserasi perineum diklasifikasi berdasarkan luas robekannya

    yaitu4

    . Derajat ) mencakup mukosa 'agina, komisura posterior, dan kulit perineum.

    1. Derajat )) mencakup derajat ) ditambah dengan otot perineum.

    #. Derajat ))) mencakup derajat )) ditambah dengan otot sfingter ani./. Derajat )A mencakup derajat ))) ditambah dengan dinding depan rectum.

    $./.# Komplikasi Kala )A

    a. Perdarahan karena robekan ser'i@

    Setelah persalinan kalau ada perdarahan "alaupun kontraksi uterus baik dan

    darah yang keluar ber"arna merah muda harus dilakukan pemeriksaan dengan

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    27/74

    speculum. ;ika terdapat robekan yang berdarah atau robekan yang lebih besar G

    cm, maka robekan tersebut hendaknya dijahit.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    28/74

     perdarahan pasca persalinan. Penting untuk berada disamping ibu dan bayinya

    selama dua jam pertama pasca persalinan.Selama dua jam pertama pasca

     persalinan terdapat beberapa pemantauan dan asuhan yang dilakukan 4

    %& Pantau TD %Tekanan Darah&, nadi, T6< %Tinggi 6undus

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    29/74

     j. Pemeriksaan ((9

    %*& ;angan gunakan kain pembebat perut selama dua jam pertama pasca nolong

    untuk persalinan atau hingga kondisi ibu sudah stabil. Kain pembebat perut

    menyulitkan penolong untuk menilai kontraksi uterus secara memadai. ;ika

    kandung kemih penuh bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya

    dan anjurkan untuk mengosongkan setiap kali diperlukan. )ngatkan ibu

     bah"a keinginan untuk berkemih mungkin berbeda setelah ia melahirkan

     bayinya. ;ika ibu tidak dapat berkemih, bantu ibu dengan menyiramkan air 

     bersih dan hangat ke perineumnya. (erikan pri'asi atau masukkan jari! jari

    ibu kedalam air hangat untuk merangsang keinginan berkemih secara

    spontan. Pastikan bah"a ia dapat berkemih sendiri dan keluarganya

    mengetahui bagaimana menilai kontraksi dan jumlah darah yang keluar.

    8jarkan kepada mereka bagaimana mencari pertolongan jika ada tanda > 

    tanda bahaya seperti4

    •  Demam.

    •  Perdarahan aktif 

    •  Keluar banyak bekuan darah

    •  (au busuk dari 'agina

    •  Pusing

    •  9emas luar biasa

    •  Penyulit dalam menyusukan bayinya

    •  7yeri panggul atau abdomen yang lebih hebat dari nyeri kontraksi biasa

    %8P7, 1++*&.

    c. Pendampingan pada kala )A

    %& Memberikan dukungan emosional pada ibu

    %1& Pemenuhan kebutuhan nutrisi dan hidrasi.

    %#& Membantu ibu dalam menyusui bayinya

    %/& Membantu ibu untuk berkemih.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    30/74

    %& Memantau keadaan ibu bila ada tanda!tanda bahaya post partum seperti

     perdarahan, demam, bau busuk dari 'agina, pusing, lemas, penyulit dalam

    menyusui bayinya dan terjadi kontraksi hebat.

    %3& Memantau keadaan bayi bila ada tanda.! tanda bahaya pada bayi seperti

    kebiruan, tidak mau menyusu, perdarahan pada tali pusat, tidak (8K 

    %(uang 8ir Kecil& dalam 1/ jam, tidak (8( %(uang 8ir (esar& dalam 1/

     jam, sesak, kejang dan demam %Pusdiknakes!CH=!;HP)5:=, 1++#&.

    A))). P50

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    31/74

    c. 9ingkungand. Mekanisme kopinge. Sikap terhadap kehamilan

    Kecemasan menghadapi persalinan inter'ensinya4 kaji penyebab

    kecemasan, orientasikan ibu terhadap lingkungan , pantau tanda 'ital %tekanan darah

    dan nadi&, ajarkan teknik!teknik relaksasi, pengaturan nafas untuk memfasilitasi rasa

    nyeri akibat kontraksi uterus.

    Kurang pengetahuan tentang proses persalinan inter'ensinya4 kaji tingkat

     pengetahuan, beri informasi tentang proses persalinan dan pertolongan persalinan

    yang akan dilakukan, informed consent.

    Kemampuan mengontrol diri menurun %pada kala ) fase aktif& inter'ensinya4 berikan support emosi dan fisik, libatkan keluarga %suami& untuk selalu mendampingi

    selama proses persalinan berlangsung.

    -.2 Perua/an P#$k%l%g$# Kala II

    a. Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, saat bersalin ibu merasakan

    nyeri akibat kontraksi uterus yang semakin kuat dan semakin

    sering,berkeringat dan mulas ini juga menyebabkan ketidaknyamanan. b. (adan selalu kegerahan, karena saat ini metabolism ibu meningkat denyut

     jantung meningkat, nadi, suhu, pernapasan meningkat ibu berkeringat lebih

     banyak, akibatnya ibu merasa lelah sekali kehausan ketika bayi sudah di lahirkan

    karena tenaga habis dipakai untuk meneran.c. Tidak sabaran, sehingga harmoni antara ibu dan janin yang dikandungnya

    terganggu. Hal ini disebabkan karena kepala janin sudah memasuki panggul dan

    timbul kontraksi!kontraksi pada uterus. Muncul rasa kesakitan dan ingin segera

    mengeluarkan janinnya.d. Setiap ibu akan tiba pada tahap persalinan dengan antisipasinya dan tujuannya

    sendiri serta rasa takut dan kekha"atiran. Para ibu mengeluh bah"a bila mampu

    mengejan terasa legaE. Tetapi ibu lain sangat berat karena intensitas sensasi

    yang dirasakan. 5fek yang dapat terjadi pada ibu karena mengedan

    ,yaitu 5@haustion, ibu merasa lelah karena tekanan untuk mengejan sangat kuat.

    Dua, Distress ibu merasa dirinya distress dengan ketidaknyamanan panggul ibu

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    32/74

    karena terdesak oleh kepala janin. Tiga, panik ibu akan panik jika janinnya tidak 

    segera keluar dan takut persalinannya lama.

    -.3 Perua/an P#$k%l%g$# Kala IIIa. (ahagia

    Karena saat > saat yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga yaitu

    kelahiran bayinya dan ia merasa bahagia karena merasa sudah menjadi "anita

    yang sempurna %bisa melahirkan, memberikanan aku ntuk suami dan

    memberikan anggota keluarga yang baru&, bahagia karena bisa melihat anaknya. b. Bemas dan Takut

    Bemas dan takut kalau terjadi bahaya atas dirinya saat persalinan karena

     persalinan di anggap sebagai suatu keadaan antara hidup dan mati

    Bemas dan takut karena pengalaman yang lalu.Takut tidak dapat memenuhi kebutuhan anaknya

    -.+ Perua/an P#$k%l%g$# Kala I,

    Sejumlah perubahan psikologis yang normal akan terjadi selama

     persalinan,hal ini bertujuan untuk mengetahui perubahan!perubahan yang dapat

    dilihat secara klinis bertujuan untuk dapat secara tepat dan cepat

    mengintreprestasikan tanda!tanda,gejala tertentu dan penemuan perubahan fisik dan

    laboratorium apakah normal apa tidak pada kala )A. Pada kala ini dimulai dari

    lahirnya bayi dan lahirnya plasenta selama !#+ menit.Perubahan Psikologisa. Phase Honeymoon

    Phase Honeymoon ialah Phase anak lahir dimana terjadi intimasi dan

    kontak yang lama antara ibu > ayah > anak. Hal ini dapat dikatakan sebagai

    Psikis Honeymoon yang tidak memerlukan hal!hal yang romantik. Masing!

    masingsaling memperhatikan anaknya dan menciptakan hubungan yang baru.

     b. )katan kasih %(onding dan 8ttachment&Terjadi pada kala )A, dimana diadakan kontak antara ibu!ayah!anak, dan

    tetap dalam ikatan kasih, penting bagi pera"at untuk memikirkan bagaimana

    agar hal tersebut dapat terlaksana partisipasi suami dalam proses persalinan

    merupakan salah satu upaya untuk proses ikatan kasih tersebut.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    33/74

    c. Phase Pada Masa 7ifas. Phase Taking in

    Perhatian ibu terutama terhadap kebutuhan dirinya, mungkin pasif 

    dan tergantung berlangsung > 1 hari. )bu tidak menginginkan kontak 

    dengan bayinya tetapi bukan berarti tidak memperhatikan. Dalam Phaseyang diperlukan ibu adalah informasi tentang bayinya, bukan cara mera"at

     bayi.1. Phase Taking hold

    Phase kedua masa nifas adalah phase taking hold ibu berusaha

    mandiri dan berinisiatif. Perhatian terhadap kemampuan mengatasi fungsi

    tubuhnya misalnya kelancaran buang air besar hormon dan peran transisi.

    Hal!hal yang berkontribusi dengan post partal blues adalah rasa tidak 

    nyaman, kelelahan, kehabisan tenaga. Dengan menangis sering dapatmenurunkan tekanan. (ila orang tua kurang mengerti hal ini maka akan

    timbul rasa bersalah yang dapat mengakibatkan depresi.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    34/74

    1. 5ye To 5ye Bontact % Kontak Mata &Kesadaran untuk membuat kontak mata dilakukan kemudian

    dengan segera. Kontak mata mempunyai efek yang erat terhadap

     perkembangan dimulainya hubungan dan rasa percaya sebagai factor yang

     penting sebagai hubungan manusia pada umumnya. (ayi baru lahir dapat

    memusatkan perhatian pada suatu obyek, satu jam setelah kelahiran pada

     jarak sekitar 1+!1 cm, dan dapat memusatkan pandangan sebaik orang

    de"asa pada usia kira!kira / bulan, perlu perhatian terhadap factor!faktor 

    yang menghambat proses Mis J Pemberian salep mata dapat ditunda

     beberapa "aktu sehingga tidak mengganggu adanya kontak mata ibu dan

     bayi.#. =dor % (au (adan &

    )ndra penciuman bayi sudah berkembang dengan baik dan masih

    memainkan peranan dalam nalurinya untuk mempertahankan

    hidup. Penelitian menunjukan bah"a kegiatan seorang bayi, detak jantung

    dan pola bernapasnya berubah setiap kali hadir bau yang baru, tetapi

     bersamaan makin dikenalnya bau itu sibayipun berhenti bereaksi.Pada akhir 

    minggu ) seorang bayi dapat mengenali ibunya dari bau badan dan air susu

    ibunya.)ndra Penciuman bayi akan sangat kuat, jika seorang ibu dapat

    memberikan bayinya 8S) pada "aktu tertentu./. (ody Carm % Kehangatan Tubuh &

    ;ika tidak ada komplikasi yang serius seorang ibu akan dapat

    langsung meletakan bayinya diatas perut ibu, baik setalah tahap kedua dari

     proses melahirkan atau sebelum tali pusat dipotong.Kontak yang segera ini

    memberikan banyak manfaat baik bagi ibu maupun sibayi kontak kulit agar 

     bayi tetap hangat.. Aoice % Suara &

    0espon antara ibu dan bayi berupa suara masing!masing orang tua

    akan menantikan tangisan pertama bayinya. Dari tangisan tersebut ibumerasa tenang karena merasa bayinya baik % hidup &.(ayi dapat mendengar 

    sejak dalam rahim, jadi tidak mengherankan bila ia dapat mendengar suara!

    suara dan membedakan nada dan kekuatan sejak lahir, meskipun suara!suara

    itu terhalang selama beberapa hari terhalang cairan amniotic dari rahim yang

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    35/74

    melekat pada telinga.Penelitian memperhatikan bah"a bayi!bayi baru lahir 

     bukan hanya mendengar secara pasif melainkan mendengarkan dengan

    sengaja dan mereka nampaknya lebih dapat menyesuaikan diri dengan

    suara!suara tertentu. Daripada yang lain.Bontoh J suara detak jantung ibu.

    3. 5ntrainment % gaya bahasa &((9 menemukan perubahan struktur pembicaraan dari orang

    de"asa artinya perkembangan bayi dalam bahasa dipengaruhi diatur, jauh

    sebelum ia menggunakan bahasa dalam berkomunikasi % komunikasi yang

     positip$. (iorhytmicity % )rama Kehidupan &

    ;anin dalam rahim dapat dikatakan menyesuaikan dengan irama

    alamiah ibunya seperti halnya denyut jantung. Salah satu tugas bayi setelah

    adalah menyesuaikan irama dirinya sendiri. =rang tua dapat membantu proses ini dengan memberikan pera"atan penuh kasih yang secara konsisten

    dan dengan menggunakan tanda bahaya untuk mengembangkan respon bayi

    dan interaksi social serta kesempatan untuk belajar.

    )L. P50

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    36/74

    Metabolisme karbohidrat aerob akan meningkat secara berangsur disebabkan

    karena kecemasan dan aktifitas otot skeletal. Peningkatan ini ditandai dengan

    adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan

    cairan yang hilang.

    d. Suhu Tubuh

    Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit meningkat

    selama persalinan. Peningkatan ini jangan melebihi +.B sampai dengan B.

    e. Detak ;antung

    (erhubungan dengan peningkatan metabolisme, detak jantung secara dramatis

    naik selama kontraksi. 8ntara kontraksi, detak jantung sedikit meningkat

    dibandingkan sebelum persalinan.

    f. Perubahan Pernapasan

    Peningkatan akti'itas fisik dan pemakaian oksigen, terlihat dari peningkatan

    frekuensi pernapasan. Hyper'entilasi dapat menyebabkan alkalosis respiratorik 

    %pH meningkat&, hipoksia dan hypocapnea %B=1 menurun&.

    g. Perubahan neurologi

    Perubahan sensoris terjadi pada saat "anita memasuki tahap pertama persalinan.

    h. Perubahan muskuloskeletal

    Sistem mengalami stress selama persalinan. 7yeri punggung dan nyeri sendi

    %tidak berkaitan dengan posisi janin& terjadi sebagai akibat semakin renggangnya

    sendi pada masa aterm.

    i. Perubahan pada ginjal

    Poliuria sering terjadi selama  persalinan, mungkin disebabkan oleh peningkatan

    kardiak output, peningkatan filtrasi glomerullus dan peningkatan plasma ginjal.

    Proteinuria yang sedikit dianggap biasa dalam  persalinan.

     j. Perubahan Pencernaan

    )bu dapat mengalammi diare pada a"al persalinan. Mual dan senda"a dapat

    terjadi sebagai respon reflek terhadap dilatasi ser'iks lengkap.

    k. Perubahan 5ndokrin

    http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.html

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    37/74

    Sistem endokrin aktif selama persalinan. Permulaan persalinan dapat diakibatkan

    oleh penurunan kadar progesterone dan peningkatan kadar estrogen,

     prostaglandin serta oksitosin.

    l. Perubahan hematologi

    Hemoglobin meningkat sampai .1 gram2++ ml selama  persalinan  dan akan

    kembali pada tingkat seperti sebelum  persalinan  sehari setelah pasca salin

    kecuali ada perdarahan postpartum.

    0.2 Perua/an $#$k 'aa Kala II

    a. Perubahan kardio'askuler 

    Terjadinya peningkatan curah jantung sekitar #+!+ pada tahap kedua

     persalinan.

     b. Perubahan pernapasan

    Pada tahap kedua persalinan, jika "anita tidak diberi obat!obatan, maka dia akan

    mengkonsumsi oksigen hampir 1 kali lipat. Kecemasan juga akan meningkatkan

     pemakaian oksigen.

    c. Perubahan integument

    ;elas terlihat khususnya pada daya distensibilitas daerah introitus 'agina.

    Tingkatannya berbeda!beda pada setiap indi'idu. Meskipun daerah itu dapatmeregang namun dapat terjadi robekan!robekan kecil pada kulit sekitar introitus

    'agina sekaligus tidak dilakukan episitomy.

    d. Perubahan Muskuloskletal

    Proses persalinan itu sendiri dan gerakan meluruskan jari!jari kaki dapat

    menimbulkan kram kaki.

    e. Perubahan 7eurologi

    5ndorphin endogen meningkatkan ambang nyeri dan menimbulkan sedasi.

    Selain itu anesthesia fisiologis jaringan perineum, yang ditimbulkan tekanan

     bagian presentasi menurunkan persepsi nyeri.

    f. Perubahan Pencernaan

    (ibir dan mulut dapat menjadi kering akibat "anita bernapas melalui mulut,

    dehidrasi dan sebagai respon emosi terhadap persalinan. Selama kala )), motilitas

    http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.htmlhttp://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/materi-asuhan-kebidanan-ii-persalinan.html

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    38/74

    dan absorpsi saluran cerna menurun dan pengosongan lambung menjadi lambat.

    Canita seringkali merasa mual dan memuntahkan makanan yang belum dicerna

    setelah bersalin.

    0.3 Perua/an $#$k Kala III

    a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri

    Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai berkontraksi, uterus berbentuk 

     bulat penuh dan tinggi fundus sekitar di ba"ah pusat. Setelah uterus berkontraksi

    dan   plasenta  terdorong ke ba"ah,  uterus berbentuk segitiga atau seperti buah

     pear atau alpukat dan fundus berada di atas pusat.

     b. Tali pusat memanjang

    Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui 'ul'a %tanda 8hfeld&.

    c. Semburan darah mendadak dan singkat

    Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan membantu mendorong plasenta

    keluar dibantu oleh gaya gra'itasi. 8pabila kumpulan darah  %retroplacental

     pooling& dalam ruang di antara dinding uterus  dan permukaan dalam plasenta

    melebihi kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta

    yang terlepas.

    0.+ Perua/an $#$k Kala I,

    a. 9etak fundus korpus uteri yang berkontraksi kira!kira dipertengahan umbilicus

    dan symphisis atau sedikit lebih tinggi.

     b. Korpus uteri sebagian besar terdiri dari myometrium yang dibungkus oleh serosa

    dan dilapisi oleh desidua.

    c. Dinding anterior dan posterior berada pada posisi erat %menempel&, masing!

    masing tebalnya /! cm karena pembuluh darah tertekan oleh kontraksi

    myometrium.

    L. P5M87T8

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    39/74

    +. Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan Kala ) persalinan dan

    informasi untuk membuat keputusan klinik.+.1 Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah4 Mencatat hasil obser'asi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan ser'ik 

    melalui periksa dalam. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian juga

    dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadi partus lama. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, kondisi bayi, grafik 

    kemajuan proses persalinan, bahan dan medikamentosa, yang diberikan.Pemeriksaan

    laboratorium, membuat keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang diberikan

    dimana semua itu dicatatkan secara rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan

     bayi baru lahir.

    +.# Kondisi ibu dan bayi dinilai dan dicatat dengan seksama yaitu4 D;; frekuensi dan lamanya kontraksi uterus, nadi ibu dinilai setiap #+menit % jam& suhu

    ibu dinilai setiap 1 jam. Pembukaan ser'iks, penurunan bagian terendah janin, tekanan darah dinilai setiap / jam. Produksi urine aseton dan tanda penyulit dinilai setiap 1!/ jam. ;ika ditemukan gejala dan

    tanda penyulit penilaian kondisi ibu dan bayi harus lebih sering dilakukan.

    +./ Hal!hal yang dicatat dalam partograf+./. )nformasi tentang ibu4

    ! 7ama, umur  ! :ra'ida, para, abortus! 7omor catatan medik 2 nomor puskesmas! Tanggal dan "aktu mulai dira"at! Caktu pecahnya selaput ketuban

    +./.1 Kondisi janin! D;;! Carna dan adanya air ketuban.! Penyusupan %moulage& kepala janin

    +./.# Kemajuan persalinan! Pembukaan ser'iks! Penurunan bagian terendah atau presentasi janin! :aris "aspada dan garis bertindak

    +./.# ;am dan "aktu! Caktu mulainya fase aktif persalinan! Caktu aktual saat pemeriksaan atau penilaian

    +././ Kontraksi uterus! 6rekuensi kontraksi dalam "aktu + menit! 9ama kontraksi %dalam detik&

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    40/74

    +./. =bat!obat dan cairan yang diberikan

    ! =ksito@in! =bat!obatan lainnya dan cairan )A yang diberikan

    +./.3 Kondisi ibu! 7adi, tekanan darah, dan temperatur tubuh

    !

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    41/74

    1. ;elaskan semua asuhan dan pera"atan kepada ibu sebelum memulai

    asuhan tersebut

    #. ;elaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya

    /. 8njurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa takutatau kha"atir 

    . Dengar dan tanggapi pertanyaan dan kekha"atiran ibu

    3. (erikan dukungan, besarkan dan tenteramkan hatinya serta anggota

    keluarganya

    $. 8njurkan ibu untuk ditemani suami dan2atau anggota keluarga lain selama

     persalinan dan kelahiran bayinya

    *. 8jarkan suami dan anggota keluarga bagaimana mereka memperhatikan

    dan mendukung ibu selama persalinan dan melahirkan bayinya

    -. 9aksanakan praktik!praktik pencegahan infeksi yang baik secara konsisten

    +. Hargai pri'asi ibu

    . 8njurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama persalinan dan

    kelahiran bayinya

    1. 8njurkan ibu untuk minum dan makan makanan ringan sepanjang ia

    menginginkannya

    #. Hargai dan perbolehkan praktik!praktik tradisional yang tidak merugikan

    kesehatan ibu

    /. Hindari tindakan berlebihan dan merugikan seperti episiotomy,

     pencukuran dan klisma

    . 8njurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin untuk melakukan

    kontak kulit ibu >bayi, )nisiasi Menyusu Dini dan membangun hubungan

     psikologis

    3. Membantu memulai pemberian 8S) dalam satu jam pertama setelah bayi

    lahir 

    $. Siapkan rencana rujukan %bila perlu&

    *. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik dan mencukupi

    semua bahan yang diperlukan. Siap untuk melakukan resusitasi bayi baru

    lahir pada setiap kelahiran.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    42/74

    11.3 Pen4ega/an Infek#$

    Dilakukan sebagai upaya perlindungan bagi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong

     persalinan dan tenaga kesehatan lainnya yaitu dengan meminimalkan infeksi dan menurunkan

    resiko penularan penyakit melalui universal precaution.

    Prinsip!prinsip dalam pencegahan infeksi 4

    & Setiap indi'idu yang terlibat dalam proses persalinan, harus dianggap dapat menularkan

     penyakit.

    1& Setiap indi'idu harus dianggap mempunyai resiko terkena 'irus.

    #& Semua peralatan yang digunakan harus dianggap terkontaminasi sehingga perlu diproses

    secara benar.

    /& 8lat!alat yang tidak diketahui kebenaran dalam memproses harus dianggap telah

    terkontaminasi.

    & 0esiko infeksi tidak bisa dihilangkan secara total tatapi bisa ditekan seminimal mungkin

    dengan tindakan!tindakan pencegahan yang benar yaitu cuci tangan, pemakaian sarung

    tangan dan perlengkapan pelindung. Setiap tindakan dilakukan dengan tehnik aseptic dan

    antiseptic, memproses semua alat termasuk sampah sesuai prosedur.

    3& Penggunaan alat perlindungan diri, seperti celemek yang bersih, penutup kepala, masker 

     penutup mulut, dan pelindung mata

    11.+ Pen4atatan 5 D%ku)enta#$

    Setiap penolong persalinan harus melakukan pencatatan tentang semua asuhan yang telah

    diberikan karena jika asuhan tidak dicatat dapat dianggap asuhan itu tidak dilakukan. 8lat

     pencatatan yang digunakan antara lain4

    & Batatan medik atau rekam medik 

    1& Partograf, dimana dalam partograf terdapat banyak point yang sangat bermanfaat

    untuk menge'aluasi proses persalinan, karena partograf berisi informasi tentang4

    kemajuan persalinan, kondisi ibu dan janin, asuhan yang sudah diberikan sehingga

    komplikasi dan penyulit persalian terdeteksi sedini mungkin dan segera diambil

    keputusan klinik.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    43/74

    #& Teknik dokumentasi yang sering digunakan yaitu dokumentasi S=8P, yang terdiri

    dari4

    S %data subyektif& 4 data yang diperoleh dari ibu melalui anamnese yang terdiri

    dari identitas, alasan berkunjung dan keluhan utama,

    ri"ayat persalinan ini, ri"ayat kebidanan yang lalu, ri"ayat

    kehamilan ini, ri"ayat kesehatan, ri"ayat menstruasi, data

     bio!psiko!sosial!spiritual dan pengetahuan ibu.

    = %data obyektif& 4 data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan yaitu keadaan

    umum, 'ital sign, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan

     penunjang

    8 %assesment& 4 assessment yang ditulis terdiri dari diagnose actual,

    masalah, dan diagnose2masalah potensial

    P %planning& 4 terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, e'aluasi dan catatan

     perkembangan.

    Dokumentasi yang ada juga dapat digunakan sebagai sarana informasi bagi petugas

    kesehatan sehingga dalam pemberian asuhan dapat

     berlangsung secara berkesinambungan.

    /& 6ormat dokumentasi terlampir.

    11.6 !ujukan

    Persiapan rujukan sebaiknya sudah dilakukan pada "aktu asuhan antenatal yang melibatkan

    ibbu, keluarga dan masyarakat sekitarnya, sehingga rujukan dapat dilakukan secara efektif dan

    efisien sebagai salah satu asuhan sayang ibu dan bayi dalam mendukung keselamatan ibu dan

     bayi. 0ujukan dilakukan dengan memakai prinsip  BAKSOKUDA (Bidan Alat Keluarga Surat 

    Obat Kendaraan Uang DArah).

    (4 %(idan& Pastikan ibu dan atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan

    yang kompeten untuk menatalaksana ga"at darurat obstetric dan bayi baru lahir untuk 

    diba"a ke fasilitas rujukan.

    84 %8lat& (a"a perlengkapan dan bahan!bahan untuk auhan persalinan, masa nifas, dan

     bayi baru lahir bersama ibu ke tempat rujukan.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    44/74

    K4 %Keluarga& (eritahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan atau bayi dan

    mengapa ibu dan atau bayi perlu rujukan.

    S4 %Surat& (erikan surat ke tempat rujukan. Sertakan juga partograf yang dipakai untuk 

    mempuat keputusan klinik.

    =4 %=bat& (a"a obat!obatan esensial yang mungkin diperlukan selama di perjalanan.

    K4 %Kendaraan& Siapkan kendaraan dan pastikan kondisi kendaraan cukup baik untuk 

    mencapai tujuan pada "aktu yang tepat.

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    45/74

    Teknik pengumpulan data ada # yaitu obser'asi, "a"ancara %anamnesa&,dan

     pemeriksaan fisik. Data secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu data subjektif dan

    data objektif.

    a. Data Sujekt$f Kala I

    . )dentitas ibu dan suami

    Hal yang perlu dikaji yaitu nama,umur,suku bangsa, agama, pendidikan,

     pekerjaan, alamat rumah, nomor telepon serta alamat yang mudah dihubungi.

    1. 8lasan berkunjung serta keluhan utama

    )bu mengeluh sakit perut hilang timbul dari punggung menjalar ke perut bagian ba"ah.

    #. 0i"ayat persalinan ini

    )bu mengatakan sakit perut sejak beberapa jam yang lalu2sehari sebelumnya,

    terdapat pengeluaran lendir atau lendir bercampur darah diikuti dengan2tanpa

     pengeluaran air ketuban, keadaan air ketuban4 bau amis, "arna jernih.

    :erakan janin dalam 1/ jam masih aktif dirasakan

    /. 0i"ayat kebidanan yang lalu 4

     Kehamilan pertama atau multi dengan ri"ayat kebidanan sebelumnya yaitu4

     7

    o

    .

    Tgl 9ahir2

    umur anak 

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    46/74

    lainnya

    . 0i"ayat kehamilan sekarang

    HPHT4dapat ditentukan, TP4dalam # minggu, gerakan janin dirasakan sejak /

     bulan yang lalu pada primigra'ida dan bulan yang lalu pada multigra'ida,

    frekuensi dirasakan +!1+ @2hari, pemeriksaan sebelumnya, ibu tidak pernah

    mengalami tanda bahaya selama hamil, pemeriksaan penunjang yang pernah

    dilakukan.

    3. 0i"ayat kesehatan

    )bu mengatakan ia tidak memiliki ri"ayat penyakit seperti penyakit jantung.

    Hipertensi, asthma, )SK, T(B, hepatitis, epilepsy, T=0BH, DM, PMS,

    H)A28)DS dan gangguang ji"a. Dari keluarga ibu dan suami tidak ada yang

    memiliki ri"ayat penyakit seperti penyakit jantung, hipertensi, asthma, hepatitis,

    T(B, DM, PMS, H)A28)DS, gangguang ji"a, dan ri"ayat keturunan kembar.

    $. 0i"ayat menstruasi dan K(

    Siklus menstruasi teratur, lama haid #!$ hari, pada primigara'ida dapat

    menggunakan kontrasepsi atau tidak dan dapat hamil dalam tahun setelah

    menikah atau pasca penghentian kontrasepsi dengan melakukan koitus yang

    teratur, pada miltigra'ida memiliki ri"ayat penggunaan metode2alat kontrasepsi

    dengan jarak anak G1 tahun.

    *. Data (io, psiko, social, spiritual

    8da2tidaknya keluhan saat bernapas, bagaimanmenu yang di konsumsi ,pola dan

    komposisi makanan,frekuensi makann, bagaimana dengan pola minum dan

    'olume sesuai kebutuhan atau tidak. Sebelum persalinan ibu cukup tidur dan

    istirahat2 tidak, kualitas tidur ibu lelap 2 tidak , ibu bisa istirahat diluar kontraksi2

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    47/74

    tidak, bagaiman denganpola (8(dan (8K, konsistensi lembek2 keras dan (8K 

     beberpa jam lalu, ibu tidak memiliki keluhan2 tridak saat (8K dan (8(bagaiman

     perasaan ibu pada saat persalianan sekarang, perka"inan keberapa, lama menikah

     beberapa tahun, pengambilan keputusan dalam keluarga, persiapan persalinan

    yang sudah siap.

    -. Pengetahuan, yang perlu dikaji yaitu apakah ibu serta pendamping mengetahui

    atau belum tentang Tanda dan gejala persalinan, Teknik mengatasi rasa nyeri,

    Mobilisasi dan posisi persalinan, Teknik meneran, Teknik )nisiasi Menyusui Dini

    % )MD &, Peran pendamping, Proses persalinan.

     b. Data =bjektif 

    . Keadaan umum yang dikaji yaitu

    Kesadaran 4 compos mentis2 somnolen2 ap!atis2 koma

    Keadaan emosi 4 Stabil2 labil

    Keadaan psikologis4 tidak takut2 murung2 gugup2 bingung2 cemas2 menolak 

    8ntropometri 4 (erat (adan sebelumnya dengan berat badan sekarang

    mengalami kenaikan +,/!+, kg2minggu. Kenaikan rata!

    rata dari (( sebelum hamil -!#, kg . T( G/cm

    Tanda!tanda 'ital 4 suhu 4#3,!#$,B, nadi 3+!++ @2menit, respirasi 3!

    1/@2menit, TD tidak lebih dari /+2- dan tidak kurang

    dari -+2$+ mmHg, Perubahan TD tidak lebih dari +

    mmHg dari sebelumnya.

    1. Pemeriksaan fisik 

    Cajah tidak oedema, tidak pucat, conjungti'a merah muda dan sclera putih, mukosa mulut

    lembab, bibir segar, tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, pembendungan 'ena jugularis,

     pembesaran kelenjar tiroid, payudara tidak ada kelainan, payudara simetris, apakah ada

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    48/74

     pengeluaran kolostrum, putting susu menonjol, kebersihan payudara, tidak ada bekas luka

    operasi, palpasi 9eopold 4

    • 9eopold ) 4 T6< G# jari ba"ah p@ sampai pusat!p@, pada fundus teraba satu bagian

     besar, lunak, agak bilat dan tidak melenting

    • 9eopold )) 4 pada sisi kanan2kiri perut ibu teraba bagian datar, memanjang dan ada

    tahanan, pada sisi kanan2kiri perut ibu teraba bagaian kecil janin

    • 9eopold ))) 4 Pada bagian terendah janin teraba bagian keras, bulat dan tidak dapat

    digoyangkan.

    • 9eopold )A 4 sebagian kecil2sebagian2sebagian besar dari bagian terendah janin sudah

    masuk P8P. Posisi tangan pemeriksa kon'ergen sejajar2di'ergen.

    Perlimaan2!/2, T6< G# jari ba"ah p@ sampai pusat!p@ , Tafsiran berat janin4 1++!

    /+++ gram, His #! @ + menit durasi 1+!/+ @2menit, serta D;; 4 1+!3+ @2menit.

    :enetalia dan 8nus 4 pada 'ul'a 4 ada pengeluaran, berupa lender2lender bercampur 

    darah, tidak ada oedema, tidak ada 'arices dan sikatrik.

      Aagina 4 tidak ada skibala, sistokel, rektokel, tidak ada tanda!tanda infeksi. AT

    %tanggal2bulan2tahun, jam AT, oleh tenaga kesehatan&4 Portio lunak, dilatasi ! F- cm,

     penipisan +!-+. Selaput ketuban utuh2tidak. Presentasi kepala, denominator

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    49/74

    • Hb4Q gram, proteinuria negatif, reduksi urine negatif 

    • :olongan darah%82(28(2=&

    Tes nitrasin2lakmus %bila ada pengeluaran cairan&

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    50/74

    • Potensilnya terjadinya masalah pada persalinan akibat kurangnya pengetahuan

    ibu tentang masalah kognitif,afektif dan psikomotor 

    +. Menentukan Keutu/an Akan T$nakan Segera 9Man$r$8K%la%ra#$ an !ujukan:

    • Melakukan reposisi, bebaskanjalan nafas, berikan oksigen dan pasang infuse

    • Memberikan ibu pengertian dan pemahaman yang tepat mengenai pengetahuan

    ibu yang belum terpenuhi

    6. Men(u#un !en4ana A#u/an (ang K%)'re/en#$f 

    Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah

    asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.

    rencana asuhan pada persalinan kala ) yaitu4

    • ;elaskan pada ibu dan keluarga bah"a ibu sudah memasuki kala ) persalinan

    • (eri penjelasan sesuai masalah atau kebutuhan ibu

    • 9ibatkan peran pendamping

    • 8njurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan eliminasi

    • 8njurkan ibu untuk melakukan mobilisasi

    • 8jarkan ibu cara meneran yang efektif 

    • Pantau kemajuan persalinan, kondisi ibu dan kondisi bayi pada lembar obser'asi

    %pada fase laten& atau partograf CH= %pada fase aktif&

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    51/74

    • Siapkan alat sesuai 8P7

    II. Kala II

    . Pengu)'ulan Data Da#ar 

    a. Data Subjektif 

    )bu mengeluh sakit perut seperti ingin (8(, ingin meneran, ada keluar lendir 

     bercampur darah yang bertambah banyak dan disertai2tidak keluhan adanya

     pengeluaran air dari alat kelamin ibu yang tidak dapat ditahan.

     b. Data =bjektif 

    K< baik, Tanda!tanda 'ital4 suhu 4#3,!#$,B, nadi 3+!++ @2menit, respirasi 3!

    1/@2menit, TD tidak lebih dari /+2- dan tidak kurang dari -+2$+ mmHg,

    Perubahan TD tidak lebih dari + mmHg dari sebelumnya. His #! @ + menit

    durasi 1+!/+ @2menit, serta D;; 4 1+!3+ @2menit. Perlimaan #2!2, ada tanda

    gejala kala )) yaitu 'ul'a membuka, perineum menonjol serta ada tekanan pada

    anus. AT 4 portio lunak, pembukaan + cm, penipisan ++, presentasi kepala,

    denominator

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    52/74

     Ant$#$'a#$ D$agn%#a an Ma#ala/ P%ten#$al

    • Potensial distorsia bahu

    • Potensial ga"at janin

    +. Menentukan Keutu/an Akan T$nakan Segera 9Man$r$8K%la%ra#$ an !ujukan:

    • 9akukan episiotomy

    6. Men(u#un !en4ana A#u/an (ang K%)'re/en#$f 

    Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah

    asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan

    • ;elaskan pada ibu dan keluarga bah"a ibu sudah memasuki kala )) persalinan

    • 8njurkan ibu untuk mengambil posisi sesuai pilihan atau kenyamanan ibu

    • 9akukan amniotomi apabila selaput ketuban utuh

    • (imbing ibu untuk meneran secara efektif 

    • Pantau kondisi janian %D;;& disela!sela kontraksi

    • 9ibatkan peran pendamping untuk membantu memenuhi nutrisi ibu.

    • 9akukan episiotomi bila ada indikasi

    • Tolong persalinan sesuai 8P7

    III. Kala III

    1. Pengu)'ulan Data Da#ar

    a. Data Subjektif 

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    53/74

    )bu mengatakan senang setelah melihat bayinya dalam keadaan sehat namun ibu

    masih merasakan sakit pada perutnya.

     b. Data =bjektif 

    K< baik, Tanda!tanda 'ital4 suhu 4#3,!#$,B, nadi 3+!++ @2menit, respirasi 3!

    1/@2menit, TD tidak lebih dari /+2- dan tidak kurang dari -+2$+ mmHg,

    Perubahan TD tidak lebih dari + mmHg dari sebelumnya, kontraksi I, T6<

    sepusat, kandung kemih kosong, jumlah perdarahan +! F1++ cc, anogenital tali

     pusat memanjang, ada semburan darah secara tiba!tiba dan singkat.

    Keadaan bayi 4 9ahir spontan belakang kepala pukulR..tanggalR., segera

    menangis, "arna kulit kemerahan, gerak aktif 

    2. Inter'reta#$ Data Da#ar8 Menentukan D$agn%#a an Ma#ala/ Aktual

    a. Diagnosa kebidanan

     Diagnosa actual pada kala ))) yaitu4

    • Diagnosa ibu

    :8P8H

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    54/74

    •  syok hipo'olemik 

    +. Menentukan Keutu/an Akan T$nakan Segera 9Man$r$8K%la%ra#$ an !ujukan:

    • 9akukan K()2K(5

    •  bebaskan jalan nafas, reposisi, berikan cairan infuse 09

    6. Men(u#un !en4ana A#u/an (ang K%)'re/en#$f 

    Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah

    asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.

    • ;elaskan pada ibu dan keluarga bah"a ibu sudah memasuki kala ))) serta keadaan

     bayi

    • Keringkan bayi, jepit, potong dan ikat tali pusat

    • 9akukan )MD

    • Pastikan tidak ada janin kedua

    • 9akukan manajeman aktif kala )))

    • Periksa kelengkapan plasenta

    I,. Kala I,

    1. Pengu)'ulan Data Da#ar

    a. Data Subjektif 

    • )bu mengeluh nyeri pada kemaluannya.

    • )bu mengeluh dehidrasi 2 kelelahan

     b. Data =bjektif 

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    55/74

    Keadaan )bu 4 K< baik, Tanda!tanda 'ital4 suhu 4#3,!#$,B, nadi 3+!++ @2menit,

    respirasi 3!1/@2menit, TD tidak lebih dari /+2- dan tidak kurang

    dari -+2$+ mmHg, Perubahan TD tidak lebih dari + mmHg dari

    sebelumnya, kontraksi I, plasenta lahir lengkap tidak lebih dari #+

    menit, diameter plasenta !1+ cm, berat plasenta ++ cc, insersi tali

     pusat sentralis2parasentralis. Pada 'ul'a dan 'agina ada2tidak laserasi,

     jika ada laserasi grade )2)) , jumlah perdarahan F++ cc.

    Keadaan bayi 4 kulit kemerahan, tangis kuat, gerak aktif, reflek hisap I, reflek 

    menelanI

    2. Inter'reta#$ Data Da#ar8 Menentukan D$agn%#a an Ma#ala/ Aktual

    a. Diagnosa kebidanan

    • Diagnosa ibu

    P%aterm,premature,abortus,jumlah anak hidup& partus kala )A

    • Diagnosa (ayi

    (ayi aterm lahir spontan belakang kepala segera setelah lahir dengan

    'igerous baby

     b. Masalah

    • Sisa plasenta yang tertinggal di uterus

    • 9aserasi pada saat persalinan

    3. Ant$#$'a#$ D$agn%#a an Ma#ala/ P%ten#$al

    • Potensial HPP

    •  potensial rest plasenta

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    56/74

    +. Menentukan Keutu/an Akan T$nakan Segera 9Man$r$8K%la%ra#$ an !ujukan:

    •  0eposisi, bebaskan jalan nafas, pasang oksigen, pasang infuse 09, manual

     plasenta

    6. Men(u#un !en4ana A#u/an (ang K%)'re/en#$f 

    Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah

    asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.

    • ;elaskan paba ibu dan keluarga bah"a ibu sudah memasuki kala )A persalinan

    • 9akukan heating %bila perlu&

    • (ereskan alat dan bersihkan ibu

    • 8jarkan ibu serta keluarga cara melakukan massase fundus serta cara menilai

    kontraksi uterus

    • 8njurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya

    8njurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

    • Pantau kondisi ibu selama 1 jam yaitu menit pada jam pertama dan #+ menit

     pada jam kedua

    • (erikan salep mata dan 'itamin K pada bayi setelah jam lahir.

    ,. P%#t Partu) 2 Ja)

    1. Pengu)'ulan Data Da#ar

    a. Data Subjektif  

    •  7yeri pada kemaluannya

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    57/74

    • Takut untuk buang air kecil

     b. Data =bjektif 

    Keadaan )bu 4 K< baik, Tanda!tanda 'ital4 suhu 4#3,!#$,B, nadi 3+!++@2menit, respirasi 3!1/@2menit, TD tidak lebih dari /+2- dan tidak 

    kurang dari -+2$+ mmHg, Perubahan TD tidak lebih dari + mmHg

    dari sebelumnya, kontraksi I. Pada 'ul'a dan 'agina tidak ada

    oedema, jumlah perdarahan

    Keadaan (ayi 4 "ajah bayi cerah, menyusui dengan frekuensi beberapa kali , lama

    menyusui beberpa menit, reflek hisapI

    2. Inter'reta#$ Data Da#ar8 Menentukan D$agn%#a an Ma#ala/ Aktual

     Diagnosa actual pada kala )A yaitu

    • Diagnosa ibu

    P %aterm, premature, abortus, jumlah anak hidup& partus spontan belakang kepala

     post partum 1 jam

    • Diagnosa (ayi

    (ayi aterm lahir spontan belakang kepala umur 1 jam dengan 'igerous

     baby2masalah penyerta lainnya

    #. Masalah

    • Deman, menggigil, kontraksi uterus kurang baik, perdarahan

    3. Ant$#$'a#$ D$agn%#a an Ma#ala/ P%ten#$al

    •  potensial HPP

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    58/74

    •  potensial infeksi

    +. Menentukan Keutu/an Akan T$nakan Segera 9Man$r$8K%la%ra#$ an !ujukan:

    • 0eposisi, (ebaskan jalan nafas, berikan oksigen, pasang infuse 09

    • (eriakn penangan sesuai dengan penyebab infeksi yang dialami

    6. Men(u#un !en4ana A#u/an (ang K%)'re/en#$f 

    Dalam menyusun rencana asuhan yang menyeluruh mengacu kapada diagnosa, masalah

    asuhan serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat di beri asuhan.

    • (eritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

    • 8njurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayi

    • 8njurkan ibu untuk mobilisasi dini

    ASUHAN KEBIDANAN BERSALIN PADA NY. “KF”

    G2P1011 UK 39 MINGGU 1 HARI PRESKEP U PUKI JANIN TUNGGAL HIDUP

    INTRA UTERI PARTUS KALA I FASE AKTIF

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    59/74

    DI RUANG VK RSUD KAB BULELENG

    TGL 14 SEPTEMBER 2015

    I. DATA SUBJEKTIF (Tanggal TGL 14 SEPTEMBER 2015 Pukul : 0.00 !"#a$

    1. I%&n#"#a'

    a)a

    U)u*

    Suku+Bang'a

    Aga)a

    P&n%"%"kan

    P&k&*,aan

    Ala)a# Ru)a-

    T&l&/n

    Ala)a# K&*,a

    Glngan %a*a-

      Iu: . KF3: 25 #a-un: Bal"+In%n&'"a: "n%u : SMA: SMP: IRT

    : Ban#"*an K&l%: : : 0

    Sua)" Tn. 3B3 25 #a-unBal"+In%n&'"a"n%uSMAS6a'#a

    Ban#"*an K&l%

    2. Ala'an Da#ang %an K&lu-an U#a)aIu %a#ang un#uk )&)&*"k'akan k&-a)"lanna7Iu )&ng&lu- 'ak"# /&*u# -"lang

    #")ul /a%a /ukul 05.00 !ITA (14+0+2015$7Iu )&nga#akan k&lua* l&n%"*

    &*8a)/u* %a*a- '&,ak #a%" )ala) /a%a #gl (19+0+2015$7g&*akan ,an"n )a'"-

    ak#" %" *a'akan "u.

    9. R"6aa# P&'al"nan '&ka*angIu )&ng&lu- 'ak"# /&*u# -"lang #")ul /a%a /ukul 02.00 !ITA (14+0+2014$ "u

    )&nga#akan k&lua* l&n%"* &*8a)/u* %a*a- '&,ak #a%" )ala)7 (19+0+2015$

    g&*akan ,an"n )a'"- ak#" %" *a'akan "u 'a)/a" '&ka*ang.4. R"6aa# k&-a)"lan ang lalu

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    60/74

    K&-a

    M"la

    nK&

     TglLa-"*+u)

    u*Anak

    UK J&n"'P&*'al"na

    n

    P&nln

    g+

    #&)/a#

    Ba" K)/l"ka' '" "u %an

    a"

    Lak#a'" K&*angan

    BB+PB

     JK 

    1 A#&*) 9

    )"ng

    gu

    *)al B"%an 2;0

    0

    g*a

    )

    508

    )

    Lak"

    lak"

    Ba"k a"k

    5. R"6aa# K&-a)"lan '&ka*anga. PT : 19 %&'&)&* 2014

     TP 20 '&/#&)&* 2015

    . P&)&*"k'aan '&&lu)na

    A< '&anak ; kal" %" B"%an!  T! I '&anak 9 kal" %" BPM %&ngan k&lu-an )ual7 )un#a- %a/a# %" a#a'"

    %an "u )&n%a/a#kan a'a) la# '&anak 90 #al B = %an B 12!  T! II '&anak 2 kal" %" BPM7 k&lu-an 'ak"# /"nggang %an 'u%a- %a/a# %"

    a#a'"!  T! III '&anak 9 kal" %" BPM %an 2 kal"7 "u )&nga#akan '&*"ng k&n8"ng

    %an 'u%a- %a/a# %" a#a'"7 "u )&n%a/a# 'u/l&)&n SF7"# < Iu %a/a#

    USG 2 kal" %&ngan -a'"l ,an"n n*)al7 Iu 'u%a- )&*a'akan g&*akan

     ,an"nna 5 ulan ang lalu %an "u #"%ak /&*na- )&ngala)" #an%a a-aa

    /a%a k&-a)"lanna.

     

    =.R"6aa# K&'&-a#an

    a. P&nak"# ang '&%ang a#au /&*na- %"%&*"#a "u : "u )&nga#akan #"%ak

    '&%ang a#au #"%ak /&*na- )&n%&*"#a /&nak"# ,an#ung7 -"/&*#&n'"7 a')a7 TB

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    61/74

    . P&nak"# k&lua*ga ang )&nula* : "u )&nga#akan k&lua*gana )au/un

    k&lua*ga 'ua)" #"%ak /&*na- )&n%&*"#a /&nak"# )&nula* '&/&*#" I>+AIDS7

    -&/a#"#"'7 TB

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    62/74

    Iu )&nga#akan "n" a%ala- /&*n"ka-an /&*#a)ana %an 'a-7'u%a- )&)"l"k"

    ak#a %an %" aku" l&- aga)a %an -uku). la)a /&*n"ka-anna  5 #a-un7

    -uungan %&ngan 'ua)" %an k&lua*gana -a*)n"'. Iu )&nga#akan

    k&/u#u'an %"a)"l l&- 'ua)" )&lalu" )u'a6a*a- %&ngan k&lua*ga. Iu

    )&nga#akan 'u%a- )&)/&*'"a/kan /&*l&ngka/an /&*'al"nan '&/&*#"

    /&*l&ngka/an "u7 /&*l&ngka/an a"7 "aa7 /&n%n* ,"ka %"/&*lukan7

    /&n%a)/"ngan l&- 'ua)" %an #*an'/*#a'" )"l

    g. S/"*"#ualIu )&nga#akan #"%ak a%a k&/&*8aaan #&*#&n#u #&*ka"# k&-a)"lan %an

    /&*'al"nan ang )&*ug"kan k&'&-a#an. Iu '&lalu &*%a un#uk k&'&la)a#an

    a"na. Iu )&)"l"k" k&ak"nan )a)/u )&l&6a#" /&*'al"nan %&ngan n*)al%an akan )&la-"*kan anak ang '&-a#.

    . P&nga-uan

    Iu )&nga#akan &lu) )&nga-u" 8a*a #&-n"k )&n&*an &&k#" %an 8a*a

    )&ngu*ang" *a'a n&*"

    II. DATA ?BJEKTIF

    P&)&*"k'aan '"k1. K&a%aan U)u) : a"k

    K&'a%a*an :

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    63/74

     Tan%a >"#al :Su-u: 9=75

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    64/74

    L&/l% III :Pa%a ag"an a6a- #&*aa ula#7 k&*a'7 %an #"%ak

    %a/a# %"gangkan.L&/l% I> : Tangan /&)&*"k'a '&,a,a*7'&ag"an &'a* ag"an

    #&*&n%a- ,an"n 'u%a- )a'uk PAPP&*l")aan : 2+5

     T"ngg" Fun%u' U#&*" : 90 8) TBJ !29 " 11 # $ 155 % 2&90 '()*IS : a%&kua#7 *&ku&n'" 4 kal"+10 )&n"# %u*a'" 90

    95%"kAu'kul#a'" DJJ : 14@+)&n"#7 "*a)a #&*a#u*

    g. G&n"#al"a %an anu'

    1. >T : #anggal 1402015 /ukul 0.15 !"#aa. >ulCa : a%a /&ng&lua*an &*u/a l&n%"* &*8a)/u* %a*a- 7 #"%ak a%a

    &%&)a7#"%ak #&*%a/a# '"ka#*"k /a%a %a&*a- /&*"nu) #"%ak a%aCa*"8&' %an #"%ak a%a #an%a#an%a "n&k'".

    . >ag"na : #%k #&*aa 'k"ala7'"#k&l %an *&k#k&l %an #"%ak a%a #an%a

    "n&k'"8. P*#" : kn'"'#&n'" lunak7 %"la#a'" ; 8)7 /&n"/"'an (&a8&)&n#$

    ;07 '&la/u# kuan /&8a-%. P*&'&n#a'" : k&/ala7 %&n)"n#* UUK /'"'" k"*" %&/an&. Mllag& : 0. P&nu*unan : IIIg. Bag"an k&8"l : #"%ak #&*aa-. Tal" /u'a#: #"%ak #&*aa". Anu' : #"%ak a%a -&)*"%

     ,. Tangan : Tangan #"%ak a%a &%&)a 7 6a*na kuku )&*a- )u%a .

    k. Kak" : Kak" '")*"'7 #"%ak a%a &%&)a7 #"%ak a%a Ca*"8&'7

    6a*na kuku )&*a- )u%a 7 *&&k /a#&lla H+H

    9. P&)&*"k'aan /&nun,ang

    a. : 11.= g*

    . USG -a'"l %a*" /&)&*"k'aan #&*'&u# ,an"n %ala) k&a%aan a"k %an #"%aka%a k&la"nan

    III. AALISA

    G2P1011 UK 9 M"nggu 1 a*" /*&'k&/ U Puk" Jan"n Tunggal "%u/ In#*a U#&*" Pa*#u'

    Kala I a'& ak#" 

  • 8/17/2019 Kasus Rs Buleleng Ruang Vk

    65/74

    Ma'ala- : Iu &lu) )&nga-u" 8a*a )&n&*an ang &&k#" %an 8a*a

    )&ngu*ang" *a'a n&*".

    I>. PEATALAKSAAA1. M&n,&la'kan -a'"l /&)&*"k'aan /a%a "u7 %an 'ua)"7 Iu %an 'ua)" )&ng&*#"

    %&ngan /&n,&la'an "%an %an "u #&*l"-a# l&"- #&nang '&la- )&n%&nga*

    -a'"l /&)&*"k'aan2. M&)a'"l"#a'" "n*)&% 8n'&n# k&/a%a "u %an 'ua)" #&n#ang a'u-an ang

    akan %"&*"kan7 Iu %an 'ua)" 'u,u un#uk )&n&*")a a'u-an ang %"&*"kan

    l&- "%an %an "n*)&% 8n'&n# #&la- %"#an%a#angan".9. M&l"a#kan /&n%a)/"ng '&la)a /*'&' /&*'al"nan7 'ua)" #a)/ak '&lalu

    )&n&)an" "u %an k/&*a#" %ala) )&)an#u "u.4. M&)&*"kan KIE k&/a%a "u )&ng&na" #&kn"k )&n&*an ang &&k#"7 "Iu

    )&nga#akan )&ng&*#" %&ngan /&n,&la'an ang %"&*"kan l&- "%an.5. M&)&*"kan KIE )&ng&na" #&kn"k )&nga#a'" *a'a n&*"7"u %a/a# )&na*"k

    naa' /an,ang %an /&n%a)/"ng 'u%a- )&ngu*u# /&*u# "u.=. M&n,&la'kan k&/a%a "u #&n#ang /'"'" 'aa# &*'al"n7 a%a /'"'" '&nga-

    %u%uk7 ,ngkk7 &*%"*"7 )&*angkak7 "u )&nga#akan k"n" 'u%a- #a-u #&n#ang

    /'"'" a/a 'a,a 'aa# &*'al"n %an )&nga#akan akan )&)"l"- /'"'" '&nga-

    %u%uk@. M&l"a#kan /&n%a)/"ng %ala) )&)&nu-" k&u#u-an nu#*"'" "u7 "u 'u%a-

    %"&*"kan )"nu) '&g&la' a"* /u#"- l&- 'ua)";. M&l"a#kan /&n%a)/"ng %ala) )&)&nu-" k&u#u-an &l")"na'"7 "u 'u%a-

    uang a"* k&8"l %" ka)a* )an%" %"an#u l&- 'ua)". M&ngan,u*kan "u un#uk &*"'#"*a-a# %" '&la'&la kn#*ak'"7 "u #a)/ak

    &*'