kasus respirasi.e.doc

38
KASUS 2 1. Daftar masalah - sesak nafas - retraksi suprasternal (+), bibir tampak sianosis, kulit terasa dingin dan basah - tekanan darah150/95 mmHg - pernapasan 40x/menit. Dari pemeriksaan auskultasi regio torax didapatkan bunyi wheezing 2. Diagnosis Asma eksaserbasi akut dengan hipertensi grade I 3. Tujuan Terapi - Menangani sesak yang muncul saat ini - Mencegah timbulnya keluhan atau serangan berulang kembali (kekambuhan) - Menjaga tekanan darah tetap terkontrol 4. Menentukan golongan obat untuk masing-masing tujuan terapi Terapi Asma Seorang laki-laki, karyawan swasta, berusia 60 tahun dibawa ke UGD RS Swasta dengan keluhan utama mengalami sesak nafas sejak tadi malam. Keluhan ini sudah 20 tahun dialami, kambuh-kambuhan, terutama musin hujan seperti saat ini. Keluhannya biasanya cukup berkurang ketika dia mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter langganannya, tetapi serangan kali ini, keluhannya tidak ada perbaikan sama sekalia walaupun dia sudah menggunakan 3 dosis obat biasanya. Pasien mempunyai riwayat hipertensi, penyakit lain disangkal. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat sesak nafas, retraksi suprasternal (+), bibir tampak sianosis, kulit terasa dingin dan basah, tekanan darah150/95 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu badan 36.3 o C dan pernapasan 40x/menit. Dari pemeriksaan auskultasi regio torax didapatkan bunyi wheezing.

Upload: ditanh

Post on 19-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KASUS RESPIRASI.E.doc

KASUS 2

1. Daftar masalah

- sesak nafas

- retraksi suprasternal (+), bibir tampak sianosis, kulit terasa dingin dan basah

- tekanan darah150/95 mmHg

- pernapasan 40x/menit. Dari pemeriksaan auskultasi regio torax didapatkan bunyi

wheezing

2. Diagnosis

Asma eksaserbasi akut dengan hipertensi grade I

3. Tujuan Terapi

- Menangani sesak yang muncul saat ini

- Mencegah timbulnya keluhan atau serangan berulang kembali (kekambuhan)

- Menjaga tekanan darah tetap terkontrol

4. Menentukan golongan obat untuk masing-masing tujuan terapi

Terapi Asma

1. Agonis beta-2 (Simpatomimetik)

2. Kortikosteroid

3. Metil xanhine

4. Antikolonergik

Seorang laki-laki, karyawan swasta, berusia 60 tahun dibawa ke UGD RS

Swasta dengan keluhan utama mengalami sesak nafas sejak tadi malam. Keluhan ini

sudah 20 tahun dialami, kambuh-kambuhan, terutama musin hujan seperti saat ini.

Keluhannya biasanya cukup berkurang ketika dia mengkonsumsi obat yang diberikan

oleh dokter langganannya, tetapi serangan kali ini, keluhannya tidak ada perbaikan

sama sekalia walaupun dia sudah menggunakan 3 dosis obat biasanya. Pasien

mempunyai riwayat hipertensi, penyakit lain disangkal. Hasil pemeriksaan fisik

menunjukkan terlihat sesak nafas, retraksi suprasternal (+), bibir tampak sianosis, kulit

terasa dingin dan basah, tekanan darah150/95 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu badan

36.3o C dan pernapasan 40x/menit. Dari pemeriksaan auskultasi regio torax didapatkan

bunyi wheezing.

Page 2: KASUS RESPIRASI.E.doc

5. Antileukotrin

6. Kromolin dan Nedokomil

Terapi hipertensi

1. ACE-inhibitor

2. ARB

3. Calcium Channel Blockers

4. Simpatolitik

5. Diuretic

6. Vasodilator

5. Golongan Terpilih

- Terapi asma eksaserbasi akut

Golongan Efikasi dan indikasi,

mekanisme kerja

Efek samping dan

keamaanan

kontraindikasi

Agonis β2 meningkatkan bersihan

mukosilier yang akan

sangat membantu

pengeluaran dahak

pasien. Mencegah

bronkospasme yang

diinduksi latihan fisik

Bronchitis, epistaksis,

peningkatan nafsu

makan, sakit perut,

kram otot.

Keamamanan masih

belum diketahui pada

anak dibawah usia 12

tahun

Gangguan

jantung, reaksi

alergi terhadap

obat ini

Xantin Pencegahan asma

bronkial dan

bronkospasme yang

berkaitan dengan

bronchitis kronik dan

emfisema

Mual, muntah, diare

sakit kepala. Perlu

perhatian khusus

untuk penggunaan

pada orangtua, bayi,

pecandu alkohol

Alergi terhadap

obat ini, peptic

ulser

Antikolinergik Sebagai bronkodilator

yang berhubungan

dengan PPOK,

bronchitis kronik dan

emfisema

Sakit punggung, sakit

dada, mulut kering,

gangguan saluran

pencernaan.

Keamanan dan efikasi

aerosol pada anak <12

Hipersensitif thd

agen

antikolinergik

Page 3: KASUS RESPIRASI.E.doc

tahun belum

diketahui,

Kromolin sodium

dan Nedokromil

Asma dan pencegahan

bronkospasme

Batuk, iritasi faringeal

dan laryngeal,

tenggorokan terasa

kering. Efikasi pada

anak <2 tahun belum

diketahui

Gangguan ginjal

dan hati

Kortikosteroid Terapi pemeliharaan

dan yang profilaksis

asma

Iritasi tenggorokan,

suara kering, ruam.

Keamanan flutikason

dan beklometason

pada anak<12 tahun

belum diketahui

Hipersensitif,

infeksi jamur

sistemik

Antagonis reseptor

leukotrien

Asma kronik pada

dewasa dan anak>5

tahun

Sakit kepala, mual,

infeksi. Keamanan

dan efektivitas anak

kurang dari 5 tahun

belum diketahui

Hipersensitif thd

komponen

sediaan

Skoring

No Nama golongan Efficacy Safety Suitability Total

1 Agonis β2 80 70 80 230

2 Xantin 70 50 80 200

3 Antikolinergik 70 70 80 220

4 Kromolin sodium dan Nedokromil 70 70 80 220

5 Kortikosteroid 70 70 80 220

6 Antagonis reseptor leukotrien 60 70 80 210

P-drug yang dipilih untuk pelega nafas (Reliever) pada pasien di scenario adalah

Agonis β2, karena agonis beta 2 kerja singkat memiliki onset kerja cepat dengan durasi

beragam. Selain itu dilihat dari mekanisme kerjanya, golongan ini juga meningkatkan

bersihan mukosilier yang akan sangat membantu pengeluaran dahak pasien. Fungsi

meningkatkan bersihan mukosilier ini tidak dimiliki oleh golongan obat yang lain. Di

Indonesia penggunaan agonis beta 2 sering dikombinasikan dengan golongan

Page 4: KASUS RESPIRASI.E.doc

metilsantin(teofilin & aminofilin), tetapi kombinasi obat ini tidak dilakukan bila pasien telah

mendapatkan terapi metilsantin lepas lambat sebagai pengontrol sebelumnya.

- Terapi hipertensi

Golongan obat Eficasy Suitability Safety

ACEI Menghambatpembentukan

angiotensin I menjadi

angiostensi II sehingga

akan menurunkan

resistensi perifer akibat

efek vasodilatasi dan

penurunan sekresi

aldosteron.

I: hipertensi pada

diabetes tergnatung

insulin dengan

nefropati, dan

hipertensi pada

semua psien DM.

KI: kontraindikasi

mutlak pada

perempuan hamil.

Hati-hati pada

penderita asma

ES: dapat menyebabkan

gagal ginjal pada pasien

dengan renal arteri

stenosis; batuk kering

dan kematian janin.

ARB Menghambat semua efek

angiotensin 2 seperti

vasokontriksi, sekresi

aldosteron, rangsangan

saraf simpatis, dan

stimulasi jantung.

KI: kontraindikasi

pada perempuan

hamil, bilateral

artery

stenosis,

hiperkalemia

ES: hipotensi,

hiperkalemia.

B-Bloker 1. Menurunkan

frekuensi denyut

jantung dan

kontraktilitas

miokard

2. Menghambat

sekresi renin

3. Efek sentral,

Mempengaruhi

aktifitas

baroreseptor

I: obat tahap pertama

pada hipertensi

ringan sampai

sedang terutama

pada pasien dengan

penyakit jantung

kroner.

KI: Asma, heart

block, sindroma

Raynaud’s yang

Parah

ES: bronkospasme,

depresi, mimpi buruk,

aman secara umum

pada wanita hamil,tetapi

cacat pertumbuhan

dalam uterus

(intrauterine growth

retardation) telah

dilaporkan

Direct Menurunkan tekanan I: Baik pada pasien ES: Dapat

Page 5: KASUS RESPIRASI.E.doc

vasodilator darah dengan merelaksasi

otot polos vascular, jadi

mendilatasikan pembuluh

darah yang mengalalmi

resistensi-dan pada

beberapa variasi-

meningkatkan kapasitansi.

hipertensi yang

memerlukan

penurunan tekanan

darah dengan segera

KI: jangan

digunakan pada

pasien dengan

hipertensi ringan

menyebabkan

Hipotensi, Batuk kering,

Hiperkalemiaterutama

pada gangguan fungsi

ginjal, Rash, Edema

angioneurotik, Gagal

ginjal akut, Proteinuria,

Efek teratogenik

Diuretic Menghambat transport

bersama

(symport) Na-Cl

di tubulus distal

ginjal,meningkatkan

ekskresi

Na+ dan Cl-

I: Cocok pada

penderita hipertensi

ringan sampai

sedang

orang usia lanjut,

pasien dengan

obesitas, dan

kelompok pasien

dengan peningkatan

volume plasma atau

pasien dengan

aktivitas renin

plasma yang rendah..

KI: hati-hati

penggunaan pada

kehamilan karena

bisa mengurangi

perfusi ke janin

ES: Gangguan

metabolik pada

dosis tinggi,

hiperglikemi &

glukosuri pada

DM, hiperurisemi

serangan GOUT,

gangguan elektrolit

seperti alkalosis

hipokloremi,

hipokalemi,

hiponatremi,

hipomagnesemi, mulut

kering,

haus, lemah,

nyeri & keram

perut, kejang,

oliguri, hipotensi,

gangguan GIT seperti

anorexia,

Ca-chanel

bloker

Menghambat influx

kalsium pada sel otot

polos pembuluh daarah

dan miokard

I: pasien hipertensi

dengan DM dan

dengan kadar renin

yang rendah seperti

ES: Sakit kepala,

flushing, edema

perifer, gingival

hyperplasia,

Page 6: KASUS RESPIRASI.E.doc

pada usia lanjut.

Bisa juga

digunakan pada

pasien angina

pectoris, aman buat

pasien asma

KI: kontraindikasi

pada trimester

pertama, trimester ke

dua dan tiga cukup

aman tapi tatap harus

hati-hati. Heart

block, disfungsi

sistolik gagal

jantung

(verapamil,

diltiazem)

constipasi (verapamil).

Skoring

No Golongan obat Eficasy Suitability Safety Total

1. ACEI 70 50 70 190

2. ARB 70 70 70 210

3. B-Bloker 70 0 50 0

4. Direct vasodilator 70 60 60 190

5. Diuretic 70 70 60 200

6. Ca-chanel bloker 70 85 70 225

Golongan terpilih untuk antihipertensi adalah golongan Ca-Chanal blocker , obat ini

menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard, sehingga

menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi sehingga cocok untuk

mengatasi hipertensi dan aman untuk pasien asma.

Page 7: KASUS RESPIRASI.E.doc

6. Obat Terpilih

Terapi asma eksaserbasi akut

POIN TERBUTALIN SALBUTAMOL FENOTEROL

Kemanjura

n

Menstimulasi reseptor beta-2

sehingga terjadi relaksasi otot

polos bronkus

Bronkodilatasi

Merupakan agonis selektif

reseptor β2, menimbulkan

relaksasi otot polos

bronkus, uterus dan

pembuluh darah otot

rangka.

Diindikasikan pada asma

dan kondisi lain yang

berkaitan dengan obstruksi

saluran nafas yang

reversibel.

Menyebabkan

relaksasi langsung

otot polos saluran

nafas dan

bronkodilatasi

Meningkatkan

konduktans saluran

kalium di dalam sel-

sel otot saluran nafas

yang menyebabkan

hiperpolarisasi dan

relakksasi membran.

Keamanan Efek samping

Kardivaskular : palpitasi,

takikardi, nyeri dan rasa tidak

nyaman pada perut, hipertensi,

SSP : menstimulasi SSP,

tremor, pusing, nerves, sakit

kepala, lemah.

GI : mual, muntah, distres GI

Hepar : peningkatan enzim

hati

Darah : hipokalemia (pada

dosis tinggi)

Respirasi : dispnea

Lainnya : kemerahan,

berkeringat, kaku otot,

hipersensitifikas, vaskulitis,

perubahan EKG, peningkatan

denyut jantung

Efek samping:

Tremor halus (terutama

tangan)

Ketegangan saraf

Sakit kepala

Vasodilatasi perifer

Takikardia (jarang pada

pemberian aerosol)

Hipokalemia sesudah

dosis tinggi

Reaksi hipersensitif

termasuk bronkospasme

paradoks

Urtikaria

Angioedema

Efek samping

□ Tremor halus

(terutama tangan)

□ Ketegangan saraf,

sakit kepala

□ Vasodilatasi perifer

□ Takikardi (jarang

pada pemberian

aerosol)

□ Hipokalemia sesudah

dosis tinggi

□ Reaksi

hipersensitifitas

termasuk

bronkospasme

paradox, urtikaria,

dan angioedema.

Kecocokan Kontraindikasi pada pasien Dikontraindikasikan pada: Kontraindikasi pada anak

Page 8: KASUS RESPIRASI.E.doc

dengan aritmia jantung yang

dihubungkan dengan takikardi.

Kategori Kehamilan: B

Aritmia jantung

Takikardia

Kategori Kehamilan: C

usia < 16 tahun.

Kategori Kehamilan: C

BSO &

Harga

1. Turbuhaler 0.5 mg (Rp

141.450/unit = 200

dosis)

2. Tablet 2.5 mg (Rp

1724/butir)

3. Ampul 0.5 mg/mL (Rp

14.325/ampul)

VENTOLIN

1. Inhaler 100

mcg/semprot (Rp

71.000)

2. Nebules 2.5 mg x 20

(Rp 125.000)

COMBIVENT

Nebules combivent 2,5

vial x 1 (Rp 11.750)

ASMACARE

Tablet 2 mg (Rp

660/butir)

BERODUAL

Inhaler 10 ml (Rp

87.700/unit = 200 dosis)

BEROTEC

Larutan Inhalasi 0.1% x

50 ml (Rp 136.500/unit)

POIN SALMETEROL FORMOTEROL BAMBUTEROL

Kemanjura

n

Merupakan obat

simpatomimetik kerja

langsung (direct-acting) yang

menyebabkan relaksasi otot

polos bronkial melalui kerja

selektif obat ini pada reseptor

β2 dengan sedikit efek pada

denyut jantung.

Mengaktivasi

adrenoreseptor β

merelaksasi otot polos

melalui penigkatan cAMP.

Kontraksi otot polos

dihambat dengan

memfosforilasi dan

menghambat kinase rantai

pendek myosin.

Karena merupakan

prodrug dari agonis

terbutaline. Sehingga

dapat mengakibatkan

relaksasi dari otot polos

dari bronkus, bekerja

pada reseptor beta 2 di

paru.

Keamanan Kardivaskular: Takikardia;

palpitasi. CNS: Tremor;

ansietas; malaise; fatigue;

vertigo; sakit kepala.

THT: Rhinitis; kering/iritasi

Tremor (khususnya di

tangan), ketegangan syaraf,

sakit kepala, kejang otot

dan palpitasi. Efek lainnya

dapat menimbulkan

Efek samping yang

ditimbulkan apabila

mengkonsumsi obat

golongan ini cenderung

sedang seperti pusing,

Page 9: KASUS RESPIRASI.E.doc

tenggorokan.

GI: Distress GI; mual; muntah;

diare.

Metabolik: Hiponatremia.

Respirasi: Batuk;

bronkospasme padradoksikal;

infeksi saluran pernapasan

atas; nasofaringitis; penyakit

kavum/sinus nasalis; nyeri

kepala sinus; infeksi saluran

pernapasan bawah; rinitis

alergi; laringitis;

trakeitis/bronkitis.

Lainnya: nyeri sendi atau nyeri

punggung; kontraksi atau kram

otot; mialgia/miositis;

kelelahan muskular; influenza;

gastroenteritis viral; urtikaria;

nyeri dental; malaise/fatigue;

erupsi; dismenore.

takikardia, aritmia,

vasodilatasi

perifer,gangguan tidur dan

perilaku. Bronkospasme

paradoks, urticaria,

angioedema, hipotensi.

Pemberian dosis tinggi

beta2 agonis yang

berhubungan dengan

hipokalemia.

mual, lemah, palpitasi,

dan tremor.

Kecocokan Kontraindikasi pada pasien

dengan takiaritmia jantung.

Kategori Kehamilan: Tidak

Diketahui

Hati-hati pada hipertiroid,

penyakit jantung, aritmia,

kerentanan terhadap

perpanjangan QT-interval,

dan hipertensi. Jika dosis

tinggi diperlukan selama

kehamilan mereka harus

diberikan lewat inhalasi

karena beta2 agonis

parenteral dapat

mempengaruhi miometrium

dan mungkin menyebabkan

masalah jantung, menyusui,

pasien diabetes.

Kontraindikasi pada

penderita dengan

kerusakan hepar yang

berat seperti pada sirosis.

Kategori Kehamilan: B

Page 10: KASUS RESPIRASI.E.doc

Kategori Kehamilan: B

BSO &

Harga

Inhaler

Seretide 125 Inhaler (120 kali

penggiatan) Rp. 267.300,-

Seretide 50 Inhaler (120 kali

penggiatan) Rp. 189.200,-

Diskus

Seretide Diskus 100

Seretide Diskus 250

Seretide Diskus 500 (Belum

ada data harga)

SYMBICORT

Turbuhaler 80/4.5 mcg

(Rp 183.000 = 60 dosis)

Turbuhaler 160/4.5 mcg

(Rp 254.546 = 60 dosis)

Harga, belum ada

referensi ketersediaan di

Indonesia

Nama obat Effikasi SuitabilityEfek

sampingCost

Total

Terbutalin 70 70 50 70 260

Salbutamol 70 70 80 80 300

Fenoterol 70 70 70 70 280

Salmeterol 70 70 70 70 280

Formoterol 70 60 70 70 270

Bambuterol 70 70 70 70 280

Obat yang dipilih adalah Salbutamol. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa berdasarkan

effikasi, safety, dan suitability obat-obat golongan beta 2 agonis mirip. Namun, dari segi harga combivent lebih

murah. Oleh karena itu obat yang digunakan adalah combivent yang berisi salbutamol. Selain itu, efek

salmeterol, formoterol dan bambuterol dalam mengobati serangan karena efeknya tidak

cukup cepat atau intens.

Terapi hipertensi

Golongan CCB

Page 11: KASUS RESPIRASI.E.doc

- Golongan dihidropiridin

Nama obat Eficasy Suitability Safety Cost

Amlodipine Agen kalsium

Chanell blocker

Vaskuloselektif

yang menghambat

influks kalsium

pada sel otot polos

pembuluh darah

dan miokard.

I: Hipertensi

Chronic

angina

pectoris

Renal

Impairement

KI:

Hipersensitif

Syok

kardiogenik

Stenosis aorta

berat

Unstable

angina

IMA

Hipotensi

berat

Gangguan

hati

ES: Edema

perifer,

sakit kepala,

flushing,

palpitasi, mual,

bradikardia, &

hipotensi

5

mg/tabletRp.4.200

Felodipine Agen Antiangina

dan antihipertensi

yang menghambat

pergerakan ion

kalsium melewati

membran sel

I: Hipertensi,

angina

pectoris

KI: wanita

menyusui

ES:

hipersensitifitas

felodipine

5mg/tabletRp.

3.500

Nifedipine Agen Antiangina

dan antihipertensi

yang menghambat

pergerakan ion

kalsium melewati

membran sel,

I: Hipertensi

Essensial

Stable angina

KI: Hipotensi

parah,

DM

ES: Edema

perifer-pusing,,

sakit

kepala,

Occasional:

Mual, gemetar

5mg/

tabletRp.1.280

Page 12: KASUS RESPIRASI.E.doc

menekan kontraksi

jantung dan otot

polos vaskuler

Efek:

meningkatkan

denyut jantung dan

cardiac output,

menurunkan

resistensi vaskuler

dan tek. darah

kram otot dan

nyeri,

mengantuk,

palpitasi,

kongesti

nasal, batuk,

sesak, wheezing

Jarang

Hipotensi, rash

pruritus,

urticaria,

konstipasi, rasa

tidak nyaman di

perut, flatulence

- Golongan non dihidropiridin

Nama obat Eficasy Suitability Safety Cost

Verapamil Agen Kalsium

chanell bloker dan

anti angina, anti

aritmia, dan anti

hipertensi yang

menghambat

penyebrangan ion

kalsium ke jantung

dan membran otot

polos vaskuler.

Menyebabkan

dilatasi darai arteri

koroner, arteri

perifer, dan

arteriles

I: Hipertensi

KI: Hipertropic

Cardiomyophaty,

gangguan fungsi

hati

ES: Sering

konstipasi,

Pusing, sakit

kepala, asthenia,

mual, edema

perifer, hipotensi

Jarang bradikardi,

dermatitis

80

mg/tablet

Rp.330

Diltiazem Berikatan dengan

subunit α1pada

I: essensial

Angina pectoris

ES: ECG

abnormal,hipotensi

60

mgRp.70

Page 13: KASUS RESPIRASI.E.doc

kanal L sehingga

menghambat

masuknya ion

Ca²+ melewati

slow channel yang

terdapat pada

membran sel

inotropik negative,

kronotropik

negative,

penghambatan

konduksi nodus

AV dan nodus SA,

vasodilatasi

perifer,penurunan

frekuensi denyut

jantung,

meningkatkan

suplai oksigen dan

menurunkan

kebutuhan oksigen

Atrial fibrilasi,

Paroxymal

supraventriculae

tachycardia

KI: syndrome

tanpa

pace maker,

Second or third

degree AV block,

Hipotensi

(sistolik 90

mmHg)

Hipersensitif

Terhadap

diltiazem, Infark

miokard Akut

palpitasi, sincope,

tachycardia,

ventricular

extrasystoles,

edema perifer,

asystole, dan MI,

Dizziness (6%),

sakit kepala,

fatigue, depressi,

hallusinasi,

insomnia, tremor,

gejala

extrapiramidal

Nausea,

Vomiting

0

Skoring

No Nama obat Eficasy Suitability Safety Cost Total

1 Amlodipine 80 70 80 70 300

2 Felodipine 80 70 70 70 290

4 Nifedipine 80 70 0 70 0

5 Verapamil 80 60 50 80 270

6 Diltiazem 80 60 50 80 270

Obat golongan CCB yang dipilih adalah Amlodipine, menghambat influks kalsium

pada sel otot polos pembuluh darahdan miokard,memilki efekasi yang bagus, dengan efek

samping yang minimal, aman untuk pasien hipertensi dengan asma.

7. Dosis dan sediaan obat yang dipilih

Page 14: KASUS RESPIRASI.E.doc

- Salbutamol (Combivent)

Berisi salbutamol sulfat 2,5mg dan & Ipratropium bromide 0,5 mg dalam vial 2,5 ml. Obat

diberikan secara inhalasi dengan menggunakan nebulizer. Dosis salbutamol untuk penanganan

eksaserbasi adalah tiap 20 menit dalam 1 jam. Sehingga disiapkan 3 vial combivent hingga gejala

sesak nafas pasien hilang.

- Amlodipine (norvax)

obat antihipertensi norvax dengan bentuk sediaan tablet, dosis yang tersedia 5 mg

dan 10 mg diberikan 1 kali sehari selam 7 hari. Obat diberikan selama 1-2 minggu

untuk dilakukan pemantauan berkala untuk penyesuaian dosis kembali untuk

mencapai kadar tekanan darah yang diinginkan. Obat diminum setelah makan.Jumlah

Obat yang diberikan yaitu 1 tablet x 1 kali x 7 hari = 7 tablet

8. Resep

dr. Siti FaridatunSIP No: 300/010030/UP/DINKES

Jalan Lalu Mesir, Babakan

No. Telp. (0370) 634043

Mataram, 6 Juni 2013

R/ vial Combivent 2,5 ml No III

∫ i.m.m

Paraf

R/ Tab Norvax 5 mg no. VII

S. u d.d tab 1 p.c

Paraf

Pro : Ny. x

Umur : 60 tahun

Alamat : Jl. Anggrek no 23B, Sweta

9. Edukasi

- pasien harus datang lagi jika ada kondisi darurat

- pasien harus datang control setelah 7 hari

- Hindari factor pencetus asma

- Kurangi diet garam

Page 15: KASUS RESPIRASI.E.doc

KASUS 3

A. DAFTAR MASALAH

1. Anak usia 8 tahun

2. sesak nafas ringan dan batuk berdahak

3. kumat-kumatan sejak 6 bulan

4. seminggu 1-2 kali

5. tampak sesak, nadi 100 kali per menit, pernafasan 35 kali per menit dan suhu afebris.

Nafas cuping hidung (+), wheezing di lapang paru kanan & kiri

B. DIAGNOSIS :

Berdasarkan GINA, maka pasien tergolong asma bronkial persisten ringan

Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ke praktek dokter oleh ibunya dengan keluhan sesak nafas ringan sejak tadi pagi. Sesak muncul saat anak sedang bermain bola. Sejak 3 hari yg lalu, anak tersebut juga menderita batuk berdahak, tidak disertai demam. Ibu menceritakan bahwa anak sering mengalami sesak nafas kumat-kumatan sejak 6 bulanterakhir. Sesak sering kumat pada malam haridan saat terkena debu, biasanya sesak didahului dengan batuk berdahak. Dalam seminggu anak tersebut bisa mengalamisesak sebanyak 1-2 kali. Kadang hanya dengan istirahat, keluhannya berkurang. Selama ini, jika keluhan anaknya agak berat, dia dibawa ke puskesmas setiap kali menderita sesak, dan dengan 1 macam obat dari Puskesmas, keluhannya membaik, namum frekwensi serangannya tetap sering. Hal ini membuat keluarga pasien tidak puas, dan berobat ke dokter swasta. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak, nadi 100 kali per menit, pernafasan 35 kali per menit dan suhu afebris. Nafas cuping hidung (+). Pada pemeriksaan thorax tidak tampak adanya retraksi, pada auskultasi thorax didapatkanwheezing di lapang paru kanan dan kiri, ronkhi (-). Jantung dalam batas normal.

Page 16: KASUS RESPIRASI.E.doc

C. TUJUAN TERAPI

1. Mengobati serangan asma (reliever)

2. Mengurangi gejala batuk berdahak

3. Merencanakan pengobatan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup pasien

asma (Controller)

D. GOLONGAN OBAT SESUAI TUJUAN TERAPI

1. Mengobati Serangan asma

a. Bronkodilator

Agonis Beta-2

― Short acting (4-6 jam): Terbutalin, Salbutamol, Fenoterol

― Long acting (>12 jam): Salmeterol, Formoterol, Bambuterol

Xantin Teofilin

Antikolinergik

b. Antiinflamasi

Kortikosteroid

Natrium kromolin (sodium cromoglycate) <-- antiinflamasi non steroid

BRONKODILATOR:

Agonis Beta-2 Metilxantin Antikolinergik

Efikasi Menghasilkan bronkodilatasi

dgn cara merelaksasikan otot

polos bronkial dgn menstimulasi

Reseptor Beta2.

Digunakan u/ menangani

bronkospasme reversibel yg

terkait dgn asthma, bronkhitis &

emfisema.

Merelakasasikan otot polos

bronkial dan menstimulasi

pusat pernapasan.

Digunakan u/ pencegahan

atau penanganan

bronkospasme terkait asthma

atau penyakit paru obstruktif.

Menurunkan tonus

vagus instrinsik dari

saluran napas.

Safety Efek samping:

1.Kardiovaskuler (palpitasi,

takikardia, aritmia, hipertensi)

2.SSP (tremor, pusing,

mengantuk, sakit kepala, lemah)

3.GIT (mual, muntah)

Efek samping:

1.Kardiovaskuler (palpitasi,

takikardia, aritmia, hipotensi)

2.SSP (iritabilitas, sakit

kepala, kejang)

3.GIT (mual, muntah, GER,

nyeri epigastrik)

Efek samping:

1.Kardiovaskuler

(palpitasi, takikardia,

aritmia)

2.SSP (iritabilitas, sakit

kepala,pusing, tegang,

mengantuk, bingung,

Page 17: KASUS RESPIRASI.E.doc

4.Hepar ( enzim hepar) 4.GU (proteinuria, diuresis)

5.Respirasi (Dispnea,

Respiratory arrest)

insomnia), mental

confusion, gelisah,

tremor

3.GIT (mual, muntah,

GER, nyeri epigastrik)

4.GU (retensi urin,

impotensi)

Suitability Dikontraindikasikan pada:

Aritmia jantung Takikardia

Kategori kehamilan: B

Dikontraindikasikan pada:

Hipersensitivitas terhadap

xantin; Kejang

Kategori kehamilan: C

Dikontraindikasikan

pada:

Glaukoma

Penyakit obstruktif

GIT

Ileus paralitik

Atonia intestinal

Takikardia

Iskemia miokard

Miastenia gravis

Kategori kehamilan: C

ANTI INFLAMASI

Kortikosteroid Natrium Kromalin

Efikasi Menekan pembentukan, pelepasan &

aktivitas mediator inflamasi endogen

meliputi prostaglandin, kinin, histamin,

enzim liposomal dan sistem komplemen.

Juga memodifikasi respon imun.

Menstabilisasi sel mast yang

melepaskan histamin dan mediator

inflamasi lain terkait reaksi alergi.

Safety Efek samping kebanyakan tidak terjadi

setelah pemakaian jangka pendek:

Kehilangan Ca, K

Retensi Na, Cl, air

Edema

Efek samping:

1.SSP (pusing, sakit kepala)

2.Kulit (ruam, urtikaria, angioedema)

3.THT & Mata (lakrimasi, rasa seperti

terbakar, bersin, kongesti nasal,

Page 18: KASUS RESPIRASI.E.doc

Osteoporosis, kelemahan otot,

penyembuhan luka yg lambat

Glaukoma, katarak

DM, gangg.sekresi hormon kelamin,

gangg.pertumbuhan pd anak, hipertensi,

obesitas

pembengkakan kelenjar parotis,

tenggorokan yang kering atau

mengalami iritasi)

4.GIT (mual, nyeri substernal, diare)

5.Respirasi (batuk, bersin,

bronkospasme)

Suitability Dikontraindikasikan pada:

Infeksi fungal sistemik, ITP, pemberian

vaksin, monoterapi infeksi bakterial

primer, penggunaan oftalmik pada

keratitis herpes simpleks superfisial,

Kehamilan trimester I

Kategori kehamilan: Tidak Diketahui

(pada pemakaian sistemik), C (pada

pemakaian topikal)

Dikontraindikasikan pada:

Hipersensitif terhadap NSAID, ulkus

gaster dengan perdarahan.

Kategori kehamilan: B

Golongan Obat yang terpilih adalah :

Agonis beta 2 kerja singkat

Alasan : Prinsip untuk penanganan serangan asma adalah dilatasi jalan napas melalui

relaksasi otot polos, memperbaiki dan atau menghambat bronkokonstriksi yang berkaitan

dengan gejala akut seperti mengi, rasa berat di dada dan batuk, tidak memperbaiki inflamasi

jalan napas atau menurunkan hiperesponsif jalan napas. Sehingga obat yang dipilih haruslah

obat dengan onset kerja cepat.

2. Mengurangi gejala batuk berdahak

1. Ekspektoran

2. Mukolitik

Ekspektoran Mukolitik

Efikasi - stimulasi mukosa lambung

merangsang sekresi kelenjar saluran

nafas lewat nervus vagus, sehingga

menurunkan viskositas dan

mempermudah pengeluaran dahak.

- memecah rantai molekul

mukoprotein sehingga

menurunkan viskositas mukus.

- memecah benang-benang

mukoprotein dan

Page 19: KASUS RESPIRASI.E.doc

mempermudah pengeluarannya

dengan batuk.

mukopolisakarida dari sputum

Safety Efek samping :

- Hanya jika diberikan dengan dosis

tinggi menyebabkan : asidosis (khusus

pada anak-anak dan pasien ginjal) dan

gangguan lambung (mual, muntah)

- serum sickness, urtikaria, purpura

trombotik trombositopenik dan

periarteritis yang fatal

Efek samping:

iritasi tenggorok dan mata, batuk,

suara serak, batuk darah,

bronkospasme, reaksi alergi

umum dan metaplasi bronkus.

Suitability Dikontraindikasikan pada:

- Hati-hati pada pasien dengan

insufisiensi hati, ginjal dan paru-paru

- Untuk golongan kalium iodida :wanita

hamil, masa laktasi dan pubertas

Dikontraindikasikan pada:

- tukak lambung

Golongan Obat yang terpilih adalah :

Ekspektoran

Alasan : karena mengurangi resiko terjadinya bronkospasme yang mungkin bisa

memperburuk serangan asma pada pasien

Page 20: KASUS RESPIRASI.E.doc
Page 21: KASUS RESPIRASI.E.doc

E. NAMA GOLONGAN OBAT

Beta 2 agonis tipe singkat

Nama Obat

Effikasi Suitability Safety Cost

Salbutamol/albuterol

Memiliki efek relaksasi otot polos pada traktus respiratorius

Aksi cepat yang digunakan untuk pencegahan atau pengobatan serangan akut asma

memiliki efek bronkodilatasi maksimal dalam 15-30 menit dan bertahan 3-4 jam

Tremor pada otot Rasa lemas Ketegangan saraf sakit kepala, tegang otot

dan palpitasi tachycardia, arrhythmias,

vasodilatasi perifer, myocardial ischaemia, dan gangguan tidur

Paradoxical bronchospasm, urticaria, angioedema, dan hypotension

Hipercapnea dan hypokalemia

Harus berhati-hati dalam penggunaan:

hipertiroid, penyakit kardiovaskuler dan arritmia

Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui juga harus diperhatikan

diabetes

- Generik : tablet 2 mg (sebagai sulfat), botol 100/1000 tab tablet 4 mg (sebagai sulfat), botol 100/1000 tab larutan ih 0,5 % , 10 ml ih/aerosol 100 mcg/dosis (sebagai sulfat),

tabung 200/400 dosis inj 50 mcg/ml (sebagai sulfat), kotak 100 amp

@ 1 ml larutan respirator untuk nebulizer2,5 mg/2,5ml

NaCl,kotak 4x5 nebules- Astharol tablet 4mg@Rp900,00; sirup 2mg/5ml x

60 ml Rp12.000,00- Azmacon tab 2mg @Rp670,00; tab 4mg

@Rp920,00

Fenoterol idem idem idem -

Prokaterol idem idem idem -ataroc tab 25mcg@Rp1300,00; tab 5mcg @Rp1.500,00 ; sirup 5mcg/ml 60mL @Rp 28.000,00

Terbutalin Memiliki efek relaksasi otot polos pada traktus respiratorius

Aksi cepat yang digunakan untuk

Tremor pada otot Rasa lemas Ketegangan saraf sakit kepala, tegang otot

dan palpitasi tachycardia, arrhythmias,

vasodilatasi perifer,

Harus berhati-hati dalam penggunaan:

hipertiroid, penyakit kardiovaskuler dan arritmia

Penggunaan pada ibu hamil dan

-

Page 22: KASUS RESPIRASI.E.doc

pencegahan atau pengobatan serangan akut asma

Untuk alternative selain salbutamol

memiliki efek bronkodilatasi maksimal dalam 15-30 menit dan bertahan 3-4 jam

myocardial ischaemia, dan gangguan tidur

Paradoxical bronchospasm, urticaria, angioedema, dan hypotension

Hipercapnea dan hypokalemia

menyusui juga harus diperhatikan

diabetes

Methylxanthine

Memiliki efek stimulasi pada CNS, potent bronkodilator, cardiostimulan, vasorelaxant, diuretik

tachycardia, palpitation, nausea dan gangguan GI, headache, CNS stimulation, insomnia, arrhythmias, dan convulsi khususnya jika diberikan secara cepat melelui injeksi IV

Pada pasien yang gangguan ritme jantung

-

Theophylline

Obstruksi saluran napas yang reversible, astma akut yang berat

Tachycardia, palpitation, nausea dan gangguan GI, headache, CNS stimulation, insomnia, arrhythmias, dan convulsi khususnya jika diberikan secara cepat melelui injeksi IV

Pada pasien yang gangguan ritme jantung

Nama Obat terpilih adalah salbutamol, karena efektif untuk pengobatan asma, tersedia secara luas di pasaran, tersedia dalam bentuk generik dan paten.

Page 23: KASUS RESPIRASI.E.doc
Page 24: KASUS RESPIRASI.E.doc

Golongan obat ekspektoran

Nama Obat Effikasi Suitability Safety Cost

ammonium khlorida

- pada dosis tinggi dan berupa asidosis (khusus pada anak-anak dan pasien ginjal) dan gangguan lambung (mual, muntah)

dapat menimbulkan asidosis metabolic.

kalium yodida menurunkan elastisitas mukus dan secara tidak langsung menurunkan viskositas mukus

Efek samping angiodema, serum sickness, urtikaria, purpura trombotik trombositopenik dan periarteritis yang fatal

kontra indikasi pada wanita hamil, masa laktasi dan pubertas

guaifenesin (gliseril guaiakolat)

memperbaiki pembersihan mukosilier

efek samping jarang

- GG sirup 100 mg/5 ml, btl 60 ml; tablet 100 mg, btl 1000 tab

Ipecac membersihkan mukus kental dan lengket dari bronkus

-

Nama obat terpilih adalah gliseril guaiakolat, karena efektif untuk gejala batuk pada anak,

tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.

F. PEMILIHAN BSO DAN DOSIS

Salbutamol

BSO : tablet 2 mg dan 4 mg; sirup 2mg/5ml x 60ml

Dosis :

Tablet Dewasa (>12 tahun) : 2-4 mg, 3-4 kali sehari

Anak-anak:

2-6 tahun : 1-2 mg, 3-4 kali sehari

6-12 tahun: 2 mg, 3-4 kali sehari.

Sirup:

Dewasa (>12 tahun): 1-2 sendok (5-10 ml), 3-4 kali sehari.

Anak-anak:

tahun: 1/2-1 sendok (0,25-5ml), 3-4 kali sehari

6-12 tahun: 1 sendok (5ml), 3-4 kali sehari.

Aturan pakai : setelah makan

Page 25: KASUS RESPIRASI.E.doc

Gliseril guaiakolat

o BSO : GG sirup 25 mg/5 ml, btl 60 ml; tablet 100 mg, btl 1000 tab

o Dosis : Dosis dewasa yang dianjurkan 2-4 kali 200-400 mg sehari dan

tidak melebihi 24 g/hari. Anak-anak 6-11 tahun, 100-200 mg setiap 4-6 jam

dan tidak melebihi 1-2 g/hari, sedangkan untuk anak 2 -5 tahun, 50-100 mg

setiap 4 jam dan tidak melebihi 600 mg sehari

o Aturan pakai : setelah makan

G. RESEP

Dr. Ridwan

SIP. No: 021/21/21/DINKES

Praktek : Jln Pendidikan no 37 Mataram. Telp: (0370) 653666

Mataram, 21 Febuari 2013

R/ Syr Salbutamol 2mg/5ml Lag I

S .p.r.n. t.d.d. cth 1

Paraf

R/Syr gliseril guaiakolat LagI

S .p.r.n. 4.d.d. cth 1

Paraf

Pro : Agus

Usia : 8 tahun

Alamat: ampenan 7 mataram