kasus respirasi.e.doc
TRANSCRIPT
KASUS 2
1. Daftar masalah
- sesak nafas
- retraksi suprasternal (+), bibir tampak sianosis, kulit terasa dingin dan basah
- tekanan darah150/95 mmHg
- pernapasan 40x/menit. Dari pemeriksaan auskultasi regio torax didapatkan bunyi
wheezing
2. Diagnosis
Asma eksaserbasi akut dengan hipertensi grade I
3. Tujuan Terapi
- Menangani sesak yang muncul saat ini
- Mencegah timbulnya keluhan atau serangan berulang kembali (kekambuhan)
- Menjaga tekanan darah tetap terkontrol
4. Menentukan golongan obat untuk masing-masing tujuan terapi
Terapi Asma
1. Agonis beta-2 (Simpatomimetik)
2. Kortikosteroid
3. Metil xanhine
4. Antikolonergik
Seorang laki-laki, karyawan swasta, berusia 60 tahun dibawa ke UGD RS
Swasta dengan keluhan utama mengalami sesak nafas sejak tadi malam. Keluhan ini
sudah 20 tahun dialami, kambuh-kambuhan, terutama musin hujan seperti saat ini.
Keluhannya biasanya cukup berkurang ketika dia mengkonsumsi obat yang diberikan
oleh dokter langganannya, tetapi serangan kali ini, keluhannya tidak ada perbaikan
sama sekalia walaupun dia sudah menggunakan 3 dosis obat biasanya. Pasien
mempunyai riwayat hipertensi, penyakit lain disangkal. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan terlihat sesak nafas, retraksi suprasternal (+), bibir tampak sianosis, kulit
terasa dingin dan basah, tekanan darah150/95 mmHg, nadi 100 x/menit, suhu badan
36.3o C dan pernapasan 40x/menit. Dari pemeriksaan auskultasi regio torax didapatkan
bunyi wheezing.
5. Antileukotrin
6. Kromolin dan Nedokomil
Terapi hipertensi
1. ACE-inhibitor
2. ARB
3. Calcium Channel Blockers
4. Simpatolitik
5. Diuretic
6. Vasodilator
5. Golongan Terpilih
- Terapi asma eksaserbasi akut
Golongan Efikasi dan indikasi,
mekanisme kerja
Efek samping dan
keamaanan
kontraindikasi
Agonis β2 meningkatkan bersihan
mukosilier yang akan
sangat membantu
pengeluaran dahak
pasien. Mencegah
bronkospasme yang
diinduksi latihan fisik
Bronchitis, epistaksis,
peningkatan nafsu
makan, sakit perut,
kram otot.
Keamamanan masih
belum diketahui pada
anak dibawah usia 12
tahun
Gangguan
jantung, reaksi
alergi terhadap
obat ini
Xantin Pencegahan asma
bronkial dan
bronkospasme yang
berkaitan dengan
bronchitis kronik dan
emfisema
Mual, muntah, diare
sakit kepala. Perlu
perhatian khusus
untuk penggunaan
pada orangtua, bayi,
pecandu alkohol
Alergi terhadap
obat ini, peptic
ulser
Antikolinergik Sebagai bronkodilator
yang berhubungan
dengan PPOK,
bronchitis kronik dan
emfisema
Sakit punggung, sakit
dada, mulut kering,
gangguan saluran
pencernaan.
Keamanan dan efikasi
aerosol pada anak <12
Hipersensitif thd
agen
antikolinergik
tahun belum
diketahui,
Kromolin sodium
dan Nedokromil
Asma dan pencegahan
bronkospasme
Batuk, iritasi faringeal
dan laryngeal,
tenggorokan terasa
kering. Efikasi pada
anak <2 tahun belum
diketahui
Gangguan ginjal
dan hati
Kortikosteroid Terapi pemeliharaan
dan yang profilaksis
asma
Iritasi tenggorokan,
suara kering, ruam.
Keamanan flutikason
dan beklometason
pada anak<12 tahun
belum diketahui
Hipersensitif,
infeksi jamur
sistemik
Antagonis reseptor
leukotrien
Asma kronik pada
dewasa dan anak>5
tahun
Sakit kepala, mual,
infeksi. Keamanan
dan efektivitas anak
kurang dari 5 tahun
belum diketahui
Hipersensitif thd
komponen
sediaan
Skoring
No Nama golongan Efficacy Safety Suitability Total
1 Agonis β2 80 70 80 230
2 Xantin 70 50 80 200
3 Antikolinergik 70 70 80 220
4 Kromolin sodium dan Nedokromil 70 70 80 220
5 Kortikosteroid 70 70 80 220
6 Antagonis reseptor leukotrien 60 70 80 210
P-drug yang dipilih untuk pelega nafas (Reliever) pada pasien di scenario adalah
Agonis β2, karena agonis beta 2 kerja singkat memiliki onset kerja cepat dengan durasi
beragam. Selain itu dilihat dari mekanisme kerjanya, golongan ini juga meningkatkan
bersihan mukosilier yang akan sangat membantu pengeluaran dahak pasien. Fungsi
meningkatkan bersihan mukosilier ini tidak dimiliki oleh golongan obat yang lain. Di
Indonesia penggunaan agonis beta 2 sering dikombinasikan dengan golongan
metilsantin(teofilin & aminofilin), tetapi kombinasi obat ini tidak dilakukan bila pasien telah
mendapatkan terapi metilsantin lepas lambat sebagai pengontrol sebelumnya.
- Terapi hipertensi
Golongan obat Eficasy Suitability Safety
ACEI Menghambatpembentukan
angiotensin I menjadi
angiostensi II sehingga
akan menurunkan
resistensi perifer akibat
efek vasodilatasi dan
penurunan sekresi
aldosteron.
I: hipertensi pada
diabetes tergnatung
insulin dengan
nefropati, dan
hipertensi pada
semua psien DM.
KI: kontraindikasi
mutlak pada
perempuan hamil.
Hati-hati pada
penderita asma
ES: dapat menyebabkan
gagal ginjal pada pasien
dengan renal arteri
stenosis; batuk kering
dan kematian janin.
ARB Menghambat semua efek
angiotensin 2 seperti
vasokontriksi, sekresi
aldosteron, rangsangan
saraf simpatis, dan
stimulasi jantung.
KI: kontraindikasi
pada perempuan
hamil, bilateral
artery
stenosis,
hiperkalemia
ES: hipotensi,
hiperkalemia.
B-Bloker 1. Menurunkan
frekuensi denyut
jantung dan
kontraktilitas
miokard
2. Menghambat
sekresi renin
3. Efek sentral,
Mempengaruhi
aktifitas
baroreseptor
I: obat tahap pertama
pada hipertensi
ringan sampai
sedang terutama
pada pasien dengan
penyakit jantung
kroner.
KI: Asma, heart
block, sindroma
Raynaud’s yang
Parah
ES: bronkospasme,
depresi, mimpi buruk,
aman secara umum
pada wanita hamil,tetapi
cacat pertumbuhan
dalam uterus
(intrauterine growth
retardation) telah
dilaporkan
Direct Menurunkan tekanan I: Baik pada pasien ES: Dapat
vasodilator darah dengan merelaksasi
otot polos vascular, jadi
mendilatasikan pembuluh
darah yang mengalalmi
resistensi-dan pada
beberapa variasi-
meningkatkan kapasitansi.
hipertensi yang
memerlukan
penurunan tekanan
darah dengan segera
KI: jangan
digunakan pada
pasien dengan
hipertensi ringan
menyebabkan
Hipotensi, Batuk kering,
Hiperkalemiaterutama
pada gangguan fungsi
ginjal, Rash, Edema
angioneurotik, Gagal
ginjal akut, Proteinuria,
Efek teratogenik
Diuretic Menghambat transport
bersama
(symport) Na-Cl
di tubulus distal
ginjal,meningkatkan
ekskresi
Na+ dan Cl-
I: Cocok pada
penderita hipertensi
ringan sampai
sedang
orang usia lanjut,
pasien dengan
obesitas, dan
kelompok pasien
dengan peningkatan
volume plasma atau
pasien dengan
aktivitas renin
plasma yang rendah..
KI: hati-hati
penggunaan pada
kehamilan karena
bisa mengurangi
perfusi ke janin
ES: Gangguan
metabolik pada
dosis tinggi,
hiperglikemi &
glukosuri pada
DM, hiperurisemi
serangan GOUT,
gangguan elektrolit
seperti alkalosis
hipokloremi,
hipokalemi,
hiponatremi,
hipomagnesemi, mulut
kering,
haus, lemah,
nyeri & keram
perut, kejang,
oliguri, hipotensi,
gangguan GIT seperti
anorexia,
Ca-chanel
bloker
Menghambat influx
kalsium pada sel otot
polos pembuluh daarah
dan miokard
I: pasien hipertensi
dengan DM dan
dengan kadar renin
yang rendah seperti
ES: Sakit kepala,
flushing, edema
perifer, gingival
hyperplasia,
pada usia lanjut.
Bisa juga
digunakan pada
pasien angina
pectoris, aman buat
pasien asma
KI: kontraindikasi
pada trimester
pertama, trimester ke
dua dan tiga cukup
aman tapi tatap harus
hati-hati. Heart
block, disfungsi
sistolik gagal
jantung
(verapamil,
diltiazem)
constipasi (verapamil).
Skoring
No Golongan obat Eficasy Suitability Safety Total
1. ACEI 70 50 70 190
2. ARB 70 70 70 210
3. B-Bloker 70 0 50 0
4. Direct vasodilator 70 60 60 190
5. Diuretic 70 70 60 200
6. Ca-chanel bloker 70 85 70 225
Golongan terpilih untuk antihipertensi adalah golongan Ca-Chanal blocker , obat ini
menghambat influx kalsium pada sel otot polos pembuluh darah dan miokard, sehingga
menimbulkan relaksasi arteriol, sedangkan vena kurang dipengaruhi sehingga cocok untuk
mengatasi hipertensi dan aman untuk pasien asma.
6. Obat Terpilih
Terapi asma eksaserbasi akut
POIN TERBUTALIN SALBUTAMOL FENOTEROL
Kemanjura
n
Menstimulasi reseptor beta-2
sehingga terjadi relaksasi otot
polos bronkus
Bronkodilatasi
Merupakan agonis selektif
reseptor β2, menimbulkan
relaksasi otot polos
bronkus, uterus dan
pembuluh darah otot
rangka.
Diindikasikan pada asma
dan kondisi lain yang
berkaitan dengan obstruksi
saluran nafas yang
reversibel.
Menyebabkan
relaksasi langsung
otot polos saluran
nafas dan
bronkodilatasi
Meningkatkan
konduktans saluran
kalium di dalam sel-
sel otot saluran nafas
yang menyebabkan
hiperpolarisasi dan
relakksasi membran.
Keamanan Efek samping
Kardivaskular : palpitasi,
takikardi, nyeri dan rasa tidak
nyaman pada perut, hipertensi,
SSP : menstimulasi SSP,
tremor, pusing, nerves, sakit
kepala, lemah.
GI : mual, muntah, distres GI
Hepar : peningkatan enzim
hati
Darah : hipokalemia (pada
dosis tinggi)
Respirasi : dispnea
Lainnya : kemerahan,
berkeringat, kaku otot,
hipersensitifikas, vaskulitis,
perubahan EKG, peningkatan
denyut jantung
Efek samping:
Tremor halus (terutama
tangan)
Ketegangan saraf
Sakit kepala
Vasodilatasi perifer
Takikardia (jarang pada
pemberian aerosol)
Hipokalemia sesudah
dosis tinggi
Reaksi hipersensitif
termasuk bronkospasme
paradoks
Urtikaria
Angioedema
Efek samping
□ Tremor halus
(terutama tangan)
□ Ketegangan saraf,
sakit kepala
□ Vasodilatasi perifer
□ Takikardi (jarang
pada pemberian
aerosol)
□ Hipokalemia sesudah
dosis tinggi
□ Reaksi
hipersensitifitas
termasuk
bronkospasme
paradox, urtikaria,
dan angioedema.
Kecocokan Kontraindikasi pada pasien Dikontraindikasikan pada: Kontraindikasi pada anak
dengan aritmia jantung yang
dihubungkan dengan takikardi.
Kategori Kehamilan: B
Aritmia jantung
Takikardia
Kategori Kehamilan: C
usia < 16 tahun.
Kategori Kehamilan: C
BSO &
Harga
1. Turbuhaler 0.5 mg (Rp
141.450/unit = 200
dosis)
2. Tablet 2.5 mg (Rp
1724/butir)
3. Ampul 0.5 mg/mL (Rp
14.325/ampul)
VENTOLIN
1. Inhaler 100
mcg/semprot (Rp
71.000)
2. Nebules 2.5 mg x 20
(Rp 125.000)
COMBIVENT
Nebules combivent 2,5
vial x 1 (Rp 11.750)
ASMACARE
Tablet 2 mg (Rp
660/butir)
BERODUAL
Inhaler 10 ml (Rp
87.700/unit = 200 dosis)
BEROTEC
Larutan Inhalasi 0.1% x
50 ml (Rp 136.500/unit)
POIN SALMETEROL FORMOTEROL BAMBUTEROL
Kemanjura
n
Merupakan obat
simpatomimetik kerja
langsung (direct-acting) yang
menyebabkan relaksasi otot
polos bronkial melalui kerja
selektif obat ini pada reseptor
β2 dengan sedikit efek pada
denyut jantung.
Mengaktivasi
adrenoreseptor β
merelaksasi otot polos
melalui penigkatan cAMP.
Kontraksi otot polos
dihambat dengan
memfosforilasi dan
menghambat kinase rantai
pendek myosin.
Karena merupakan
prodrug dari agonis
terbutaline. Sehingga
dapat mengakibatkan
relaksasi dari otot polos
dari bronkus, bekerja
pada reseptor beta 2 di
paru.
Keamanan Kardivaskular: Takikardia;
palpitasi. CNS: Tremor;
ansietas; malaise; fatigue;
vertigo; sakit kepala.
THT: Rhinitis; kering/iritasi
Tremor (khususnya di
tangan), ketegangan syaraf,
sakit kepala, kejang otot
dan palpitasi. Efek lainnya
dapat menimbulkan
Efek samping yang
ditimbulkan apabila
mengkonsumsi obat
golongan ini cenderung
sedang seperti pusing,
tenggorokan.
GI: Distress GI; mual; muntah;
diare.
Metabolik: Hiponatremia.
Respirasi: Batuk;
bronkospasme padradoksikal;
infeksi saluran pernapasan
atas; nasofaringitis; penyakit
kavum/sinus nasalis; nyeri
kepala sinus; infeksi saluran
pernapasan bawah; rinitis
alergi; laringitis;
trakeitis/bronkitis.
Lainnya: nyeri sendi atau nyeri
punggung; kontraksi atau kram
otot; mialgia/miositis;
kelelahan muskular; influenza;
gastroenteritis viral; urtikaria;
nyeri dental; malaise/fatigue;
erupsi; dismenore.
takikardia, aritmia,
vasodilatasi
perifer,gangguan tidur dan
perilaku. Bronkospasme
paradoks, urticaria,
angioedema, hipotensi.
Pemberian dosis tinggi
beta2 agonis yang
berhubungan dengan
hipokalemia.
mual, lemah, palpitasi,
dan tremor.
Kecocokan Kontraindikasi pada pasien
dengan takiaritmia jantung.
Kategori Kehamilan: Tidak
Diketahui
Hati-hati pada hipertiroid,
penyakit jantung, aritmia,
kerentanan terhadap
perpanjangan QT-interval,
dan hipertensi. Jika dosis
tinggi diperlukan selama
kehamilan mereka harus
diberikan lewat inhalasi
karena beta2 agonis
parenteral dapat
mempengaruhi miometrium
dan mungkin menyebabkan
masalah jantung, menyusui,
pasien diabetes.
Kontraindikasi pada
penderita dengan
kerusakan hepar yang
berat seperti pada sirosis.
Kategori Kehamilan: B
Kategori Kehamilan: B
BSO &
Harga
Inhaler
Seretide 125 Inhaler (120 kali
penggiatan) Rp. 267.300,-
Seretide 50 Inhaler (120 kali
penggiatan) Rp. 189.200,-
Diskus
Seretide Diskus 100
Seretide Diskus 250
Seretide Diskus 500 (Belum
ada data harga)
SYMBICORT
Turbuhaler 80/4.5 mcg
(Rp 183.000 = 60 dosis)
Turbuhaler 160/4.5 mcg
(Rp 254.546 = 60 dosis)
Harga, belum ada
referensi ketersediaan di
Indonesia
Nama obat Effikasi SuitabilityEfek
sampingCost
Total
Terbutalin 70 70 50 70 260
Salbutamol 70 70 80 80 300
Fenoterol 70 70 70 70 280
Salmeterol 70 70 70 70 280
Formoterol 70 60 70 70 270
Bambuterol 70 70 70 70 280
Obat yang dipilih adalah Salbutamol. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa berdasarkan
effikasi, safety, dan suitability obat-obat golongan beta 2 agonis mirip. Namun, dari segi harga combivent lebih
murah. Oleh karena itu obat yang digunakan adalah combivent yang berisi salbutamol. Selain itu, efek
salmeterol, formoterol dan bambuterol dalam mengobati serangan karena efeknya tidak
cukup cepat atau intens.
Terapi hipertensi
Golongan CCB
- Golongan dihidropiridin
Nama obat Eficasy Suitability Safety Cost
Amlodipine Agen kalsium
Chanell blocker
Vaskuloselektif
yang menghambat
influks kalsium
pada sel otot polos
pembuluh darah
dan miokard.
I: Hipertensi
Chronic
angina
pectoris
Renal
Impairement
KI:
Hipersensitif
Syok
kardiogenik
Stenosis aorta
berat
Unstable
angina
IMA
Hipotensi
berat
Gangguan
hati
ES: Edema
perifer,
sakit kepala,
flushing,
palpitasi, mual,
bradikardia, &
hipotensi
5
mg/tabletRp.4.200
Felodipine Agen Antiangina
dan antihipertensi
yang menghambat
pergerakan ion
kalsium melewati
membran sel
I: Hipertensi,
angina
pectoris
KI: wanita
menyusui
ES:
hipersensitifitas
felodipine
5mg/tabletRp.
3.500
Nifedipine Agen Antiangina
dan antihipertensi
yang menghambat
pergerakan ion
kalsium melewati
membran sel,
I: Hipertensi
Essensial
Stable angina
KI: Hipotensi
parah,
DM
ES: Edema
perifer-pusing,,
sakit
kepala,
Occasional:
Mual, gemetar
5mg/
tabletRp.1.280
menekan kontraksi
jantung dan otot
polos vaskuler
Efek:
meningkatkan
denyut jantung dan
cardiac output,
menurunkan
resistensi vaskuler
dan tek. darah
kram otot dan
nyeri,
mengantuk,
palpitasi,
kongesti
nasal, batuk,
sesak, wheezing
Jarang
Hipotensi, rash
pruritus,
urticaria,
konstipasi, rasa
tidak nyaman di
perut, flatulence
- Golongan non dihidropiridin
Nama obat Eficasy Suitability Safety Cost
Verapamil Agen Kalsium
chanell bloker dan
anti angina, anti
aritmia, dan anti
hipertensi yang
menghambat
penyebrangan ion
kalsium ke jantung
dan membran otot
polos vaskuler.
Menyebabkan
dilatasi darai arteri
koroner, arteri
perifer, dan
arteriles
I: Hipertensi
KI: Hipertropic
Cardiomyophaty,
gangguan fungsi
hati
ES: Sering
konstipasi,
Pusing, sakit
kepala, asthenia,
mual, edema
perifer, hipotensi
Jarang bradikardi,
dermatitis
80
mg/tablet
Rp.330
Diltiazem Berikatan dengan
subunit α1pada
I: essensial
Angina pectoris
ES: ECG
abnormal,hipotensi
60
mgRp.70
kanal L sehingga
menghambat
masuknya ion
Ca²+ melewati
slow channel yang
terdapat pada
membran sel
inotropik negative,
kronotropik
negative,
penghambatan
konduksi nodus
AV dan nodus SA,
vasodilatasi
perifer,penurunan
frekuensi denyut
jantung,
meningkatkan
suplai oksigen dan
menurunkan
kebutuhan oksigen
Atrial fibrilasi,
Paroxymal
supraventriculae
tachycardia
KI: syndrome
tanpa
pace maker,
Second or third
degree AV block,
Hipotensi
(sistolik 90
mmHg)
Hipersensitif
Terhadap
diltiazem, Infark
miokard Akut
palpitasi, sincope,
tachycardia,
ventricular
extrasystoles,
edema perifer,
asystole, dan MI,
Dizziness (6%),
sakit kepala,
fatigue, depressi,
hallusinasi,
insomnia, tremor,
gejala
extrapiramidal
Nausea,
Vomiting
0
Skoring
No Nama obat Eficasy Suitability Safety Cost Total
1 Amlodipine 80 70 80 70 300
2 Felodipine 80 70 70 70 290
4 Nifedipine 80 70 0 70 0
5 Verapamil 80 60 50 80 270
6 Diltiazem 80 60 50 80 270
Obat golongan CCB yang dipilih adalah Amlodipine, menghambat influks kalsium
pada sel otot polos pembuluh darahdan miokard,memilki efekasi yang bagus, dengan efek
samping yang minimal, aman untuk pasien hipertensi dengan asma.
7. Dosis dan sediaan obat yang dipilih
- Salbutamol (Combivent)
Berisi salbutamol sulfat 2,5mg dan & Ipratropium bromide 0,5 mg dalam vial 2,5 ml. Obat
diberikan secara inhalasi dengan menggunakan nebulizer. Dosis salbutamol untuk penanganan
eksaserbasi adalah tiap 20 menit dalam 1 jam. Sehingga disiapkan 3 vial combivent hingga gejala
sesak nafas pasien hilang.
- Amlodipine (norvax)
obat antihipertensi norvax dengan bentuk sediaan tablet, dosis yang tersedia 5 mg
dan 10 mg diberikan 1 kali sehari selam 7 hari. Obat diberikan selama 1-2 minggu
untuk dilakukan pemantauan berkala untuk penyesuaian dosis kembali untuk
mencapai kadar tekanan darah yang diinginkan. Obat diminum setelah makan.Jumlah
Obat yang diberikan yaitu 1 tablet x 1 kali x 7 hari = 7 tablet
8. Resep
dr. Siti FaridatunSIP No: 300/010030/UP/DINKES
Jalan Lalu Mesir, Babakan
No. Telp. (0370) 634043
Mataram, 6 Juni 2013
R/ vial Combivent 2,5 ml No III
∫ i.m.m
Paraf
R/ Tab Norvax 5 mg no. VII
S. u d.d tab 1 p.c
Paraf
Pro : Ny. x
Umur : 60 tahun
Alamat : Jl. Anggrek no 23B, Sweta
9. Edukasi
- pasien harus datang lagi jika ada kondisi darurat
- pasien harus datang control setelah 7 hari
- Hindari factor pencetus asma
- Kurangi diet garam
KASUS 3
A. DAFTAR MASALAH
1. Anak usia 8 tahun
2. sesak nafas ringan dan batuk berdahak
3. kumat-kumatan sejak 6 bulan
4. seminggu 1-2 kali
5. tampak sesak, nadi 100 kali per menit, pernafasan 35 kali per menit dan suhu afebris.
Nafas cuping hidung (+), wheezing di lapang paru kanan & kiri
B. DIAGNOSIS :
Berdasarkan GINA, maka pasien tergolong asma bronkial persisten ringan
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ke praktek dokter oleh ibunya dengan keluhan sesak nafas ringan sejak tadi pagi. Sesak muncul saat anak sedang bermain bola. Sejak 3 hari yg lalu, anak tersebut juga menderita batuk berdahak, tidak disertai demam. Ibu menceritakan bahwa anak sering mengalami sesak nafas kumat-kumatan sejak 6 bulanterakhir. Sesak sering kumat pada malam haridan saat terkena debu, biasanya sesak didahului dengan batuk berdahak. Dalam seminggu anak tersebut bisa mengalamisesak sebanyak 1-2 kali. Kadang hanya dengan istirahat, keluhannya berkurang. Selama ini, jika keluhan anaknya agak berat, dia dibawa ke puskesmas setiap kali menderita sesak, dan dengan 1 macam obat dari Puskesmas, keluhannya membaik, namum frekwensi serangannya tetap sering. Hal ini membuat keluarga pasien tidak puas, dan berobat ke dokter swasta. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sesak, nadi 100 kali per menit, pernafasan 35 kali per menit dan suhu afebris. Nafas cuping hidung (+). Pada pemeriksaan thorax tidak tampak adanya retraksi, pada auskultasi thorax didapatkanwheezing di lapang paru kanan dan kiri, ronkhi (-). Jantung dalam batas normal.
C. TUJUAN TERAPI
1. Mengobati serangan asma (reliever)
2. Mengurangi gejala batuk berdahak
3. Merencanakan pengobatan jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
asma (Controller)
D. GOLONGAN OBAT SESUAI TUJUAN TERAPI
1. Mengobati Serangan asma
a. Bronkodilator
Agonis Beta-2
― Short acting (4-6 jam): Terbutalin, Salbutamol, Fenoterol
― Long acting (>12 jam): Salmeterol, Formoterol, Bambuterol
Xantin Teofilin
Antikolinergik
b. Antiinflamasi
Kortikosteroid
Natrium kromolin (sodium cromoglycate) <-- antiinflamasi non steroid
BRONKODILATOR:
Agonis Beta-2 Metilxantin Antikolinergik
Efikasi Menghasilkan bronkodilatasi
dgn cara merelaksasikan otot
polos bronkial dgn menstimulasi
Reseptor Beta2.
Digunakan u/ menangani
bronkospasme reversibel yg
terkait dgn asthma, bronkhitis &
emfisema.
Merelakasasikan otot polos
bronkial dan menstimulasi
pusat pernapasan.
Digunakan u/ pencegahan
atau penanganan
bronkospasme terkait asthma
atau penyakit paru obstruktif.
Menurunkan tonus
vagus instrinsik dari
saluran napas.
Safety Efek samping:
1.Kardiovaskuler (palpitasi,
takikardia, aritmia, hipertensi)
2.SSP (tremor, pusing,
mengantuk, sakit kepala, lemah)
3.GIT (mual, muntah)
Efek samping:
1.Kardiovaskuler (palpitasi,
takikardia, aritmia, hipotensi)
2.SSP (iritabilitas, sakit
kepala, kejang)
3.GIT (mual, muntah, GER,
nyeri epigastrik)
Efek samping:
1.Kardiovaskuler
(palpitasi, takikardia,
aritmia)
2.SSP (iritabilitas, sakit
kepala,pusing, tegang,
mengantuk, bingung,
4.Hepar ( enzim hepar) 4.GU (proteinuria, diuresis)
5.Respirasi (Dispnea,
Respiratory arrest)
insomnia), mental
confusion, gelisah,
tremor
3.GIT (mual, muntah,
GER, nyeri epigastrik)
4.GU (retensi urin,
impotensi)
Suitability Dikontraindikasikan pada:
Aritmia jantung Takikardia
Kategori kehamilan: B
Dikontraindikasikan pada:
Hipersensitivitas terhadap
xantin; Kejang
Kategori kehamilan: C
Dikontraindikasikan
pada:
Glaukoma
Penyakit obstruktif
GIT
Ileus paralitik
Atonia intestinal
Takikardia
Iskemia miokard
Miastenia gravis
Kategori kehamilan: C
ANTI INFLAMASI
Kortikosteroid Natrium Kromalin
Efikasi Menekan pembentukan, pelepasan &
aktivitas mediator inflamasi endogen
meliputi prostaglandin, kinin, histamin,
enzim liposomal dan sistem komplemen.
Juga memodifikasi respon imun.
Menstabilisasi sel mast yang
melepaskan histamin dan mediator
inflamasi lain terkait reaksi alergi.
Safety Efek samping kebanyakan tidak terjadi
setelah pemakaian jangka pendek:
Kehilangan Ca, K
Retensi Na, Cl, air
Edema
Efek samping:
1.SSP (pusing, sakit kepala)
2.Kulit (ruam, urtikaria, angioedema)
3.THT & Mata (lakrimasi, rasa seperti
terbakar, bersin, kongesti nasal,
Osteoporosis, kelemahan otot,
penyembuhan luka yg lambat
Glaukoma, katarak
DM, gangg.sekresi hormon kelamin,
gangg.pertumbuhan pd anak, hipertensi,
obesitas
pembengkakan kelenjar parotis,
tenggorokan yang kering atau
mengalami iritasi)
4.GIT (mual, nyeri substernal, diare)
5.Respirasi (batuk, bersin,
bronkospasme)
Suitability Dikontraindikasikan pada:
Infeksi fungal sistemik, ITP, pemberian
vaksin, monoterapi infeksi bakterial
primer, penggunaan oftalmik pada
keratitis herpes simpleks superfisial,
Kehamilan trimester I
Kategori kehamilan: Tidak Diketahui
(pada pemakaian sistemik), C (pada
pemakaian topikal)
Dikontraindikasikan pada:
Hipersensitif terhadap NSAID, ulkus
gaster dengan perdarahan.
Kategori kehamilan: B
Golongan Obat yang terpilih adalah :
Agonis beta 2 kerja singkat
Alasan : Prinsip untuk penanganan serangan asma adalah dilatasi jalan napas melalui
relaksasi otot polos, memperbaiki dan atau menghambat bronkokonstriksi yang berkaitan
dengan gejala akut seperti mengi, rasa berat di dada dan batuk, tidak memperbaiki inflamasi
jalan napas atau menurunkan hiperesponsif jalan napas. Sehingga obat yang dipilih haruslah
obat dengan onset kerja cepat.
2. Mengurangi gejala batuk berdahak
1. Ekspektoran
2. Mukolitik
Ekspektoran Mukolitik
Efikasi - stimulasi mukosa lambung
merangsang sekresi kelenjar saluran
nafas lewat nervus vagus, sehingga
menurunkan viskositas dan
mempermudah pengeluaran dahak.
- memecah rantai molekul
mukoprotein sehingga
menurunkan viskositas mukus.
- memecah benang-benang
mukoprotein dan
mempermudah pengeluarannya
dengan batuk.
mukopolisakarida dari sputum
Safety Efek samping :
- Hanya jika diberikan dengan dosis
tinggi menyebabkan : asidosis (khusus
pada anak-anak dan pasien ginjal) dan
gangguan lambung (mual, muntah)
- serum sickness, urtikaria, purpura
trombotik trombositopenik dan
periarteritis yang fatal
Efek samping:
iritasi tenggorok dan mata, batuk,
suara serak, batuk darah,
bronkospasme, reaksi alergi
umum dan metaplasi bronkus.
Suitability Dikontraindikasikan pada:
- Hati-hati pada pasien dengan
insufisiensi hati, ginjal dan paru-paru
- Untuk golongan kalium iodida :wanita
hamil, masa laktasi dan pubertas
Dikontraindikasikan pada:
- tukak lambung
Golongan Obat yang terpilih adalah :
Ekspektoran
Alasan : karena mengurangi resiko terjadinya bronkospasme yang mungkin bisa
memperburuk serangan asma pada pasien
E. NAMA GOLONGAN OBAT
Beta 2 agonis tipe singkat
Nama Obat
Effikasi Suitability Safety Cost
Salbutamol/albuterol
Memiliki efek relaksasi otot polos pada traktus respiratorius
Aksi cepat yang digunakan untuk pencegahan atau pengobatan serangan akut asma
memiliki efek bronkodilatasi maksimal dalam 15-30 menit dan bertahan 3-4 jam
Tremor pada otot Rasa lemas Ketegangan saraf sakit kepala, tegang otot
dan palpitasi tachycardia, arrhythmias,
vasodilatasi perifer, myocardial ischaemia, dan gangguan tidur
Paradoxical bronchospasm, urticaria, angioedema, dan hypotension
Hipercapnea dan hypokalemia
Harus berhati-hati dalam penggunaan:
hipertiroid, penyakit kardiovaskuler dan arritmia
Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui juga harus diperhatikan
diabetes
- Generik : tablet 2 mg (sebagai sulfat), botol 100/1000 tab tablet 4 mg (sebagai sulfat), botol 100/1000 tab larutan ih 0,5 % , 10 ml ih/aerosol 100 mcg/dosis (sebagai sulfat),
tabung 200/400 dosis inj 50 mcg/ml (sebagai sulfat), kotak 100 amp
@ 1 ml larutan respirator untuk nebulizer2,5 mg/2,5ml
NaCl,kotak 4x5 nebules- Astharol tablet 4mg@Rp900,00; sirup 2mg/5ml x
60 ml Rp12.000,00- Azmacon tab 2mg @Rp670,00; tab 4mg
@Rp920,00
Fenoterol idem idem idem -
Prokaterol idem idem idem -ataroc tab 25mcg@Rp1300,00; tab 5mcg @Rp1.500,00 ; sirup 5mcg/ml 60mL @Rp 28.000,00
Terbutalin Memiliki efek relaksasi otot polos pada traktus respiratorius
Aksi cepat yang digunakan untuk
Tremor pada otot Rasa lemas Ketegangan saraf sakit kepala, tegang otot
dan palpitasi tachycardia, arrhythmias,
vasodilatasi perifer,
Harus berhati-hati dalam penggunaan:
hipertiroid, penyakit kardiovaskuler dan arritmia
Penggunaan pada ibu hamil dan
-
pencegahan atau pengobatan serangan akut asma
Untuk alternative selain salbutamol
memiliki efek bronkodilatasi maksimal dalam 15-30 menit dan bertahan 3-4 jam
myocardial ischaemia, dan gangguan tidur
Paradoxical bronchospasm, urticaria, angioedema, dan hypotension
Hipercapnea dan hypokalemia
menyusui juga harus diperhatikan
diabetes
Methylxanthine
Memiliki efek stimulasi pada CNS, potent bronkodilator, cardiostimulan, vasorelaxant, diuretik
tachycardia, palpitation, nausea dan gangguan GI, headache, CNS stimulation, insomnia, arrhythmias, dan convulsi khususnya jika diberikan secara cepat melelui injeksi IV
Pada pasien yang gangguan ritme jantung
-
Theophylline
Obstruksi saluran napas yang reversible, astma akut yang berat
Tachycardia, palpitation, nausea dan gangguan GI, headache, CNS stimulation, insomnia, arrhythmias, dan convulsi khususnya jika diberikan secara cepat melelui injeksi IV
Pada pasien yang gangguan ritme jantung
Nama Obat terpilih adalah salbutamol, karena efektif untuk pengobatan asma, tersedia secara luas di pasaran, tersedia dalam bentuk generik dan paten.
Golongan obat ekspektoran
Nama Obat Effikasi Suitability Safety Cost
ammonium khlorida
- pada dosis tinggi dan berupa asidosis (khusus pada anak-anak dan pasien ginjal) dan gangguan lambung (mual, muntah)
dapat menimbulkan asidosis metabolic.
kalium yodida menurunkan elastisitas mukus dan secara tidak langsung menurunkan viskositas mukus
Efek samping angiodema, serum sickness, urtikaria, purpura trombotik trombositopenik dan periarteritis yang fatal
kontra indikasi pada wanita hamil, masa laktasi dan pubertas
guaifenesin (gliseril guaiakolat)
memperbaiki pembersihan mukosilier
efek samping jarang
- GG sirup 100 mg/5 ml, btl 60 ml; tablet 100 mg, btl 1000 tab
Ipecac membersihkan mukus kental dan lengket dari bronkus
-
Nama obat terpilih adalah gliseril guaiakolat, karena efektif untuk gejala batuk pada anak,
tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.
F. PEMILIHAN BSO DAN DOSIS
Salbutamol
BSO : tablet 2 mg dan 4 mg; sirup 2mg/5ml x 60ml
Dosis :
Tablet Dewasa (>12 tahun) : 2-4 mg, 3-4 kali sehari
Anak-anak:
2-6 tahun : 1-2 mg, 3-4 kali sehari
6-12 tahun: 2 mg, 3-4 kali sehari.
Sirup:
Dewasa (>12 tahun): 1-2 sendok (5-10 ml), 3-4 kali sehari.
Anak-anak:
tahun: 1/2-1 sendok (0,25-5ml), 3-4 kali sehari
6-12 tahun: 1 sendok (5ml), 3-4 kali sehari.
Aturan pakai : setelah makan
Gliseril guaiakolat
o BSO : GG sirup 25 mg/5 ml, btl 60 ml; tablet 100 mg, btl 1000 tab
o Dosis : Dosis dewasa yang dianjurkan 2-4 kali 200-400 mg sehari dan
tidak melebihi 24 g/hari. Anak-anak 6-11 tahun, 100-200 mg setiap 4-6 jam
dan tidak melebihi 1-2 g/hari, sedangkan untuk anak 2 -5 tahun, 50-100 mg
setiap 4 jam dan tidak melebihi 600 mg sehari
o Aturan pakai : setelah makan
G. RESEP
Dr. Ridwan
SIP. No: 021/21/21/DINKES
Praktek : Jln Pendidikan no 37 Mataram. Telp: (0370) 653666
Mataram, 21 Febuari 2013
R/ Syr Salbutamol 2mg/5ml Lag I
S .p.r.n. t.d.d. cth 1
Paraf
R/Syr gliseril guaiakolat LagI
S .p.r.n. 4.d.d. cth 1
Paraf
Pro : Agus
Usia : 8 tahun
Alamat: ampenan 7 mataram