kasus kejang dan bronkitis anak
DESCRIPTION
kasus kejang epilepsiTRANSCRIPT
KEJANG
A. Identitas :
1. Nama : An. AK
2. Usia : 8 bulan
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Sleman
B. Anamnesa :
1. Keluhan Utama : Kejang
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
OS kejang sebanyak 2 kali, kejang pertama + 10 hari SMRS, yaitu pada
pagi hari ketika bangun + 3 menit, kejang kedua + 2 jam SMRS selama + 3 menit.
Awal kejang tubuh OS tiba-tiba lemes, diikuti kehilangan respon dari OS, lalu
bola mata terlihat melihat keatas tangan mengenggepal kuat, muka terlihat
berwarna biru sebentar, lalu begitu sadar OS menangis kuat.
Kejang ini merupakan kejang ketiga dan keempat. Sebelum kejang tidak
disertai riwayat demam pada OS. Orang tua langsung mengukur suhu tubuh OS
ketika selesai demam yaitu 37.4 0C. Tidak ada riwayat muntah dan diare pada
OS, terdapat riwayat batuk namun tanpa disertai pilek.
OS tidak memiliki riwayat trauma kepala.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
1 bulan yang lalu, OS dirawat di RS dengan KDK.
4. Riwayat Penyakit Keluarga :
Terdapat riwayat kejang pada keluarga :
Yaitu pada kakak kandung, Pakde dan Bude dari ayah dan ibu, serta pada eyang
buyut.
5. Riwayat Pengobatan :
OS belum diberikan obat sebelum dibawa ke RS.
6. Riwayat Alergi :
Obat : Cefotaxime.
7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
OS merupakan anak kedua. Selama kehamilan tidak terdapat
permasalahan.OS lahir secara spontan di RS Sadewa ditolong oleh bidan, dengan
berat 2.950 gram dan panjang 48 cm. Pada saat lahir OS langsung menangis
keras, air ketuban berwarna jernih.
8. Riwayat ASI dan MPASI
OS diberi ASI ekslusif hingga usia 6 bulan, kemudian MPASI mulai
diberikan setelah usia 6 bulan, antara lain bubur saring, air tajin, buah-buahan
seperti pisang dan pepaya serta sari kacang ijo. OS tidak diberikan susu formula.
9. Riwayat Tumbuh Kembang
OS mengangkat kepala pada usia 3 bulan, posisi telentang dan telengkup
pada usia 5 bulan, merangkak pada usia 6 bulan, mulai merambat pada usia 8
bulan. Kesan tumbuh-kembang normal.
10. Riwayat Imunisasi
OS tidak diberikan imunisasi oleh orang tua.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : CM , GCS : E4, V5, M6
2. Vital Sign :
i. Suhu : 37,4 0C
ii. Nadi : 120 x/menit
iii. Pernapasan : 24 x/menit
3. Berat badan : 7.6 kg
4. Status lokalis :
i. Kepala :
Normocephali, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mukosa oral
basah, sianotik (-).
ii. Leher :
Perbesaran kelenjar getah bening (-), nyeri tekan (-).
iii. Thoraks :
Jantung : S1/S2 normal, bising jantung (-)
Paru : Retraksi dada (-), ketinggalan gerak (-), sonor, vesikular (+/+), rhonki
(-/-), wheezing (-/-).
iv. Abdomen :
Distensi(-), perilstatik usus (+), timpani, supel, perbesaran organ intra
abdomen (-), turgor kulit baik.
v. Ekstremitas :
Akral teraba hangat, perabaan nadi cukup kuat, CFR < 2 detik.
5. Neurologis :
i. Rangsang meninges :
(a) Kaku kuduk : -
(b) Kernig sign : -
(c) Brudzinki 1 : 1
ii. Refleks fisiologi :
(a) Refleks bisep : +
(b) Refleks trisep : +
iii. Refleks patologis :
(a) Hoffman –Tromner : -
(b) Babinski : -
D. Diagnosa sementara :
1. Epilepsi
2. Kejang-demam
E. Rencana Pemeriksaan Lab Penunjang :
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan kadar elektrolit
F. Hasil pemeriksaan penunjang (14/12/2015)
1. PDR
i. Hemoglobin : 10.9 g/dl
ii. Leukosit : 7.400 /mm3
iii. Hematokrit : 34 %
iv. Trombosit : 366.000/mm3
v. Eritrosit : 4.71 juta/mm3
2. Elektrolit
i. Natrium : 136.74 mmol/L
ii. Kalium : 4.89 mmol/L
iii. Klorida : 110.15 mmol/L
G. Rencana Pemeriksaan Penunjang :
1. Pemeriksaan EEG
H. Diagnosa Kerja
Susp. Epilepsi.
I. Tatalaksana
1. Pada saat kejang dapat diberikan diazepam per rektal 5mg, dievaluasi jika masih
kejang dalam 10 menit, dapat diulangi dosis pemberian diazepam per rektal sekali
lagi, atau diazepam IM/IV (0,25-0,50 mg/kgBB), dievaluasi setiap 10 menit, jika
kejang masih berlanjung diberikan fenitoin 20mg/kgBB/IV.
2. Pemberian Anti Epilepsi Oral dapat diberikan jika terdapat gambaran hasil EEG
yang mendukung adanya gambaran epilepsi yang tegas. OAE pilihan yang dapat
diberikan :
i. Valproate : 30-80 mg/kgBB/hari
ii. Phenitoin : 5-8 mg/kgBB/hari
J. Edukasi:
1. Menjelaskan kepada orang tua tentang penyakit yang diderita oleh anaknya,serta
menjelaskan kemungkinan lama pengobatan jika hasil EEG memberikan
gambaran epilepsi yang tegas.
2. Mengajarkan pada keluarga cara menangani kejang dirumah, serta apa saja yang
perlu diperhatikan jika terjadi kejang pada anak.
Batuk-Pilek
A. Identitas :
1. Nama : An. KN
2. Usia : 21 bulan
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Berbah
B. Anamnesa :
1. Keluhan Utama : Batuk
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
OS mengalami batuk dan pilek sejak 3 hari yang lalu, dahak sukar keluar,
tidak muntah. Batuk memberat pada malam dan pagi hari. Tidak terdapat sesak
napas dan demam pada OS. Berat badan susah naik, serta makan OS sedikit.
Terdapat riwayat sering berkeringat pada malam hari.
3. Riwayat Penyakit dahulu :
OS sudah beberapa kali menderita batuk-pilek sebelumnya dan didiagnosa
bronkitis.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat TB dan asma disangkal, namun ibu OS juga menderita batuk pilek.
5. Riwayat Pengobatan :
OS diberikan hufagrip SMRS namun tidak membaik.
6. Riwayat Alergi :
Riwayat alergi obat maupun makanan disangkal.
7. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
OS merupakan anak kedua. Selama kehamilan tidak terdapat
permasalahan. OS lahir secara spontan di RS Sarjito ditolong oleh bidan, dengan
berat 3.200 gram. Pada saat lahir OS langsung menangis keras, air ketuban
berwarna jernih.
8. Riwayat ASI dan MPASI
OS diberi ASI ekslusif hingga usia 4 bulan, lalu disambung dengan susu
formula, kemudian MPASI mulai diberikan setelah usia 6 bulan. Setelah usia 1
tahun OS sudah tidak mau susu formula.
9. Riwayat Tumbuh Kembang
OS mengangkat kepala pada usia 3 bulan, posisi telentang dan telengkup
pada usia 5 bulan, merangkak pada usia 6 bulan, mulai merambat pada usia 8
bulan, berjalan pada usia 11 bulan,serta berbicara pada usia 12 bulan. Kesan
tumbuh-kembang normal.
10. Riwayat Imunisasi.
Orangtua menyatakan OS sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap :
i. BCG : 1 kali
ii. DPT : 3 kali
iii. Polio : 3 kali
iv. Campak : 1 kali
v. Hepatitis B : 3 kali
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : CM , GCS : E4, V5, M6
2. Vital Sign :
i. Suhu : 37,0 0C
ii. Nadi : 130 x/menit
iii. Pernapasan : 24 x/menit
3. Berat badan : 8 kg
4. Status lokalis :
i. Kepala :
Normocephali, konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mukosa oral
basah, sianotik (-).
ii. Leher :
Perbesaran kelenjar getah bening (-), nyeri tekan (-).
iii. Thoraks :
Jantung : S1/S2 normal, bising jantung (-)
Paru : Retraksi dada (-), ketinggalan gerak (-), sonor, vesikular (+/+), rhonki
(+/+), wheezing (-/-).
iv. Abdomen :
Distensi(-), perilstatik usus (+), timpani, supel, perbesaran organ intra
abdomen (-), turgor kulit baik.
v. Ekstremitas :
Akral teraba hangat, perabaan nadi cukup kuat, CFR < 2 detik.
D. Diagnosa sementara :
1. Bronkitis alergi
2. ISPA
3. TBC
E. Rencana Pemeriksaan Lab Penunjang :
1. Pemeriksaan darah rutin
2. Pemeriksaan tes tuberkulin
3. Pemeriksaan foto rontgen thoraks
F. Diagnosa Kerja
Bronkitis
G. Tatalaksana
1. Anti histamin : ceterizine 2 x 2 mg ( dosis anak 0.25mg/kgbb/dosis).
H. Edukasi:
1. Menjelaskan kepada orang tua tentang penyakit yang diderita oleh anaknya, serta
kapan pasien perlu datang kembali untuk kontrol.
2. Menjauhkan OS dari hal-hal yang dapat memperburuk kondisi pasien, seperti
debu, makanan yang berpemanis buatan serta mengandung pewarna.