kasus hipertensi 2015 farmakoterapi.docx

2
Kasus Hipertensi Kasus: JT, 55 tahun, seorang wanita didiagnosis hipertensi. Tinggi JT 165 cm dan beratnya 72 kg, dengan indeks massa tubuh (BMI) 26,6 kg/m 2 . JT tidak merokok, tidak minum alkohol, dan melakukan latihan fisik sekitar seminggu sekali. Pengujian fisik menunjukkan hasil normal, namun dari elektrokardiogram terdeteksi terjadi hipertrofi ventrikel kiri. Hasil tes laboratorium : glukosa darah puasa 124 mg / dL (6,88 mmol / L), serum kreatinin 1,5 mg / dL (133 mmol / L), kolesterol total 200 mg / dL (5,18 mmol / L), kolesterol high-density lipoprotein 40 mg / dL (1,04 mmol / L), trigliserida 200 mg / dL (2,26 mmol / L), dan kolesterol low-density lipoprotein 120 mg / dL (3,11 mmol / L). Urinalisis positif terjadi mikroalbuminuria. Tekanan darah 165/86 mm Hg. Pertanyaan : 1. a. Hipertensi dengan kondisi penyerta (compelling indication) apakah yang dialami JT dan apakah tanda- tanda yang menunjukkan hal tersebut? b. Pengujian lebih spesifik apa yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab hipertensi yang dialami TJ? c. Jelaskan patofisiologi, etiologi, epidemiologi dari hipertensi 2. Berdasarkan informasi yang disajikan, buatlah rencana terapi (farmakologi dan non farmakologi) untuk hipertensi JT, meliputi: (1) tujuan terapi, (2) rencana terapi spesifik untuk pasien, dan

Upload: geraldi-cool

Post on 30-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mjnbklmnb

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Hipertensi 2015 farmakoterapi.docx

Kasus Hipertensi Kasus:JT, 55 tahun, seorang wanita didiagnosis hipertensi. Tinggi JT 165 cm dan beratnya 72 kg, dengan indeks massa tubuh (BMI) 26,6 kg/m2. JT tidak merokok, tidak minum alkohol, dan melakukan latihan fisik sekitar seminggu sekali. Pengujian fisik menunjukkan hasil normal, namun dari elektrokardiogram terdeteksi terjadi hipertrofi ventrikel kiri.

Hasil tes laboratorium : glukosa darah puasa 124 mg / dL (6,88 mmol / L), serum kreatinin 1,5 mg / dL (133 mmol / L), kolesterol total 200 mg / dL (5,18 mmol / L), kolesterol high-density lipoprotein 40 mg / dL (1,04 mmol / L), trigliserida 200 mg / dL (2,26 mmol / L), dan kolesterol low-density lipoprotein 120 mg / dL (3,11 mmol / L). Urinalisis positif terjadi mikroalbuminuria. Tekanan darah 165/86 mm Hg.

Pertanyaan :1. a. Hipertensi dengan kondisi penyerta (compelling indication) apakah yang

dialami JT dan apakah tanda-tanda yang menunjukkan hal tersebut? b. Pengujian lebih spesifik apa yang diperlukan untuk mengidentifikasi

penyebab hipertensi yang dialami TJ? c. Jelaskan patofisiologi, etiologi, epidemiologi dari hipertensi2. Berdasarkan informasi yang disajikan, buatlah rencana terapi (farmakologi

dan non farmakologi) untuk hipertensi JT, meliputi:(1) tujuan terapi, (2) rencana terapi spesifik untuk pasien, dan (3) rencana pemantauan yang tepat untuk mencapai tujuan dan menghindari

efek samping. Dan interaksi obat yang mungkin terjadi

3.a. Jelaskan algoritma tatalaksana hipertensi , berdasarkan JNC VII dan VIII b. MOST appropriate JNC 7 (Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,

Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure) first-line drug class for each of the patient vignettes:

pilihakan terapi obat yang tepat pada pasien ini (first iine nya berdasarkan JNC VII)1. A 60-year-old white man with a history of STEMI BP = 144/82 mm Hg; HR = 80 beats/minute2. A 48-year-old African American woman with stable stage 4 CKD BP = 136/78 mm Hg; HR = 72 beats/minute3. A 55-year-old white woman discharged after a cerebrovascular accident BP = 158/92 mm Hg; HR = 80 beats/minute4. A 32-year-old African American man with no comorbid conditions BP = 150/88 mm Hg; HR = 80 beats/minute

Page 2: Kasus Hipertensi 2015 farmakoterapi.docx

selamat bekerja