kaspan katarak

Upload: vaufauziah

Post on 12-Mar-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Katarak

TRANSCRIPT

Katarak Senilis Imatur

KATARAKIMATURPembimbing:dr. Nina Handayani, Sp.MTaneya Putri ZahraArlita SuwignyoAnanda Rizky

PENDAHULUANDefinisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan pada lensa mata yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata.Merupakan penyebab utama berkurangnya penglihatan pada usia 55 tahun atau lebih.Menurut usia, katarak dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu katarak kongenital, katarak juvenilis dan katarak senilis. LATAR BELAKANGAnatomi Lensa

BiconvexAvascularTidak berwarna/TransparanTebalnya: 4 mm, diameter 9 mmAnt : aqueous humor Post : vitreousLensa digantung oleh zonula (Zonula Zinii)KatarakDefinisiKatarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Katarak umumnya merupakan proses penuaan. ETIOLOGIusia lanjut Infeksibahan toksis khusus (kimia dan fisik), keracunan obat (eserin, kortikosteroid, ergot dan asetilkolinesterase topikal), kelainan sistemik atau metabolik (DM, hipokalsemi, distrofi miotonik,dermatitis atopik),genetic dan gangguan perkembangan, TraumaRadiasi PATOFISIOLOGIPatogenesis katarak belum sepenuhnya dimengertiPembentukan katarak secara kimiawi ditandai oleh penurunan penyerapan oksigen dan mula-mula terjadi peningkatan kandungan air diikuti oleh dehidrasi. Kandungan natrium dan kalsium meningkat, sedangkan kandungan kalium, asam askorbat dan protein berkurang.KLASIFIKASIKatarak Kongenital: mulai terjadi sebelum atau segera setelah lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun.Katarak JuvenilKatarak Senil: semua kekeruhan lensa yang tedapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun.Berdasarkan UsiaStadium Katarak SenillisKatarak insipienKatarak imaturKatarak maturKatarak hipermaturInsipiensImaturMaturHipermaturKekeruhanRinganSebagianSeluruhMasifCairan lensaNormalBertambah (air masuk)NormalBerkurang (air + massa lensa keluarIrisNormalTerdorongNormalTremulansCOANormalDangkalNormalDalamSudut COANormalSempitNormalTerbukaShadow testNegatifPositif NegatifPseudopositifPenyulit-Glaucoma-Uveitis+glaukomaKlasifikasi BurratoGrade IRefleks fundus positifVisus lebih dari 6/12Nukleus lunakLensa nampak sedikit keruh dan warnanya agak keputihanUsia kurang dari 50 tahunGrade IIRefleks fundus positifVisus 6/12 hingga 6/30Nukleus sedikit keras, tampak sedikit kekuninganGambaran seperti katarak subkapsular posterior

Klasifikasi BurratoGrade IIIRefleks fundus negatifVisus 6/30 hingga 3/60Nukleus agak keras, warna kekuninganKorteks berwarna abu-abuGrade IVRefleks fundus negatifVisus 3/60 hingga 1/300Nukleus keras, warna kuning kecoklatanUsia lebih dari 65 tahunGrade VRefleks fundus negatifVisus kurang dari 1/300Nukleus sangat keras, warna kecoklatan hingga kehitaman (brunescent cataract / black cataract)Usia lebih dari 65 tahunPenegakan DiagnostikANAMNESISPemeriksaan OphtalmologyTATALAKSANAICCE: Mengangkat seluruh lensa beserta kapsulnyaECCE: Meninggalkan bagian posterior kapsul lensa dan menanaman lensa intraokular SICSFakoemulsifikasi: menggunakan vibrator ultrasonik genggam untuk menghancurkan nukleus yang keras hingga substansi nucleus dan korteks dapat diaspirasi.Perawatan Post OPFarmakologis : Pemberian kombinasi Antibiotik broadspectrum dan steroid topikalPemberian antibiotik oral

Non-Farmakologis :Menjaga higienitas saat sebelum dan sesudah menggunakan obat, Tidak mengucek mata Dianjurkan untuk bergerak hati-hati dan menghindari mengangkat benda berat selama kurang lebih satu bulan. 18LAPORAN KASUSIdentitasNama: Ny. NJenis kelamin: WanitaUsia: 52 tahunAlamat: TurenPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAgama/Suku: Islam/JawaNo. Register: 111xxxxTgl. Pemeriksaan : 3 Juni 2015

AnamnesaKeluhan Utama : Penglihatan mata kanan kaburPasien mengeluhkan penglihatannya mata kanannya terasa kabur sejak 8 bulan yang lalu. Penglihatan dirasakan seperti tertutup kabut dan semakin lama dirasakan semakin memberat. Pada mata kanan juga dirasakan nyeri (+) dan silau (+), tidak didapatkan mata nerocoh dan mata merah. Pada mata kanan pasien terdapat bekas ekstirpasi pterygium.Pasien tidak merasakan keluhan yang sama pada mata kirinya. Pandangan kabur (-), nyeri (-), silau (-), mata nerocoh (-) dan mata merah (-). Didapatkan bekas jahitan operasi katarak dan ekstirpasi pterygium.Pasien datang pertama kali ke RSSA karena dirujuk untuk dilakukan operasi katarak pada mata kiri pasien serta dilakukan ekstirpasi pterygium pada mata kanan pasien. Operasi dilakukan di RSSA 8 bulan yang lalu. Pasien juga melakukan operasi untuk ekstirpasi pterygium pada mata kiri. Operasi dilakukan 2 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit dahulu :Hipertensi (-), diabetes melitus (-), alergi (-), penyakit keganasan (-), muncul benjolan abnormal pada tubuh lain (-), penurunan berat badan (-), keluhan mata serupa (+) sudah dilakukan operasi.Riwayat keluarga :Riwayat keluarga dengan penyakit atau keluhan serupa (+) saudara sepupu pasien mempunyai keluhan penyakit mata seperti yang dikeluhkan pasien (katarak), priwayat keluarga dengan penyakit keganasan tidak diketahui, riwayat hipertensi dalam keluarga (-), riwayat diabetes melitus dalam keluarga (-).Riwayat operasi:OD post ekstirpasi pterygium (CLG) 8 bulan yang laluOS post operasi katarak 8 bulan yang laluOS post ekstirpasi pterygium (SGF) 2 minggu yang laluRiwayat pengobatan:Setiap 2 jam sekali pasien memakai obat tobrosonSetiap 3 jam sekali pasien memakai obat cendo lyteersRiwayat Alergi : Alergi minyak kayu putih, balsem, minyak kapak.Status Oftalmologi3 Juni 2015

Oculi DextraOculi SinistraOrthophoriaPosisi Bola Mata OrthophoriaDalam batas normalGerak Bola MataDalam batas normal3/60 cor (-) PH 5/20Visus5/12 C-1,00x90 5/6,6spasme(-), edema(-), Palpebraspasme(-), edema(-)Graft conjungtiva(+) at nasal, SCH (+)CI(-), PCI(-)ConjungtivaGraft conjungtiva at nasal (+)CI(-), PCI(-)Suture 3, tight, goodapp (post ekstirpasi pterigium)ScleraSuture 4, tight, goodapp (post ekstirpasi pterigium)Sikatrik di nasal APCorneaSikatrik Dalam COADalamRadlineIrisRadlineRound 3 mm, Pupil Reflex (+)PupilRound 3 mm, Pupil Reflex (+)Keruh di subcapsular posterior. Iris shadow test (+)LensaIOL on place, fibrotic kapsul posterior17,3 mmHgTIO17,3 mmHgOD

AssesmentOD katarak Burato grade II + post ekstirpasi pterigium (CLG)OS pseudofakia + post ekstirpasi pterigium (SGF)Rencana TerapiOD SICS + IOL/LA tanggal 4 Juni 2015IOL + 20.50 DStatus Oftalmologi5 Juni 2015

Oculi DextraOculi SinistraOrthophoriaPosisi Bola Mata OrthophoriaDalam batas normalGerak Bola MataDalam batas normal20/100 ph 20/40 fVisus5/12 C-1,00x90 5/6,6spasme(-), edema(-), Palpebraspasme(-), edema(-)Graft conjungtiva(+) at nasal, SCH (+)CI(-), PCI(-)ConjungtivaGraft conjungtiva at nasal (+)CI(-), PCI(-)Suture 3, tight, goodappScleraSuture 4, tight, goodapp (post ekstirpasi pterigium)ed (+), striae(+) min, lekoma at nasalCorneasikatrikDalam, fl cell gr IVCOADalamRad. line(+)IrisRad. line(+)Round,3mm, RP (+)PupilRound, 3 mmRP(+)IOL in the sulcusLensaIOL on place, pigmen iris(+)n/pTIOn/pAssesmentOD pseudofakia post SICS+IOL/LA hr I + post ekstirpasi pterigium (CLG)OS pseudofakia + post ekstirpasi pterigium (SGF)

OD pseudofakia post SICS+IOL/LA hari ke-1

Rencana TerapiCiprofloxacin 2 x 500 mg (p.o)Methylprednisolon 3 x 8 mg (p.o)Levofloxacin e.d. 1 gtt / jam ODFluorometholon e.d. 1 gtt / jam OD

Rencana MonitoringKeluhan pasienVisusCOA: KedalamanKebocoran aquous humourTanda inflamasi/uveitisLensa: Letak di tempatKekeruhan lensaTekanan intra okuli

KIEMenghindari benturan atau tusukan pada mataMenghindari terkena air selama 2 mingguTidak menggosok mata dan mengangkat beban berat.Jika pasien mengalami batuk hebat atau susah buang air besar juga disarankan untuk segera berobat ke dokter.Menutup mata pasien dengan verband steril atau doff selama 2 minggu terutama jika akan bepergian keluar rumah.Jika terdapat keluhan nyeri yang hebat atau penglihatan menurun secara juga dianjurkan untuk segera kembali ke dokter.Kontrol 1 minggu setelah operasi.Prognosisad vitam : bonam ad functionam : bonam ad sanationam: bonamPEMBAHASANGejala dan Tanda yang ditemukanTeoriKasusUsia tua (>50 tahun)Pasien berusia 52 tahunPenurunan ketajaman penglihatan secara perlahanMata kanan dirasakan kabur sejak 8 bulan yang laluSeperti melihat kabutPenglihatan dirasakan seperti tertutup kabutTeoriKasus (OD)Kedudukan Bola MataNormalOrtophoriaGerak Bola MataTidak didapatkan kelainanVisusBiasanya menurun, tergantung dari derajat kekeruhan lensa3/60 cor (-) PH 5/20Penglihatan GandaTidak didapatkan kelainanPalpasi massa tumor, lokasi massa--Pemeriksaan Segmen Anterior:PalpebraSpasme (-) Edema (-)Spasme (-) Edema (-)KonjungtivaNormalGraft conjungtiva (+), SCH (+), CI (-) PCI (-)KorneaNormalTerdapat sikatrik di daerah nasal APCOABeragam, bisa didapatkan COA normal, dalam hingga dangkal, bergantung pada stadium katarakDalamIrisRadial LineRadial LinePupilRound, 3 mm, RP (+)normalRound, 3 mm, RP (+)

TeoriKasus (OD)LensaKekeruhan lensa yang didapatkan:Insipiens: RinganImatur: SebagianMatur: seluruhHipermatur: masifHanya sebagian lensa yang mengalami kekeruhanBerdasarkan morfologi:Nuclear: terjadi sclerosis nuclear setelah usia pertengahan PCS: Kekeruhan terdapat pada korteks di dekat kapsul posterior bagian sentral, keluhan silau Kortikal: kekeruhan pada korteks lensaPasien mengeluhkan mata kanan silau (+), kekeruhan di subcapsular posterior PCSIris Shadow Test:Akan memberikan hasil positif pada katarak imaturIris Shadow Test (+)TION/PN/PPenatalaksanaanSICS indikasi dilakukan pada katarak grade II hingga III.Lebih menguntungkan karena proses penyembuhan lebih cepat dan harganya murahKondisi ideal untuk SICS:kondisi kornea jernih, ketebalan normal, endotelium sehat, KOA cukup dalam, dilatasi pupil cukup, zonula utuh, tipe katarak kortikal, atau sklerosis nuklear derajat II dan III. 40Ciprofloxacin 2 x500 mg (p.o) antibiotik, mencegah infeksiMethylprednisolon 3 x 8 mg (p.o) kortikosteroid , antiinflamasi.Levofloxacin e.d. 1 gtt / jam OD antibiotik, mencegah infeksiFluorometholon e.d. 1 gtt / jam OD antiinflamasi topikal.

PENUTUPKesimpulanKatarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, umumnya merupakan proses penuaan. Faktor resiko yang mempercepat timbulnya katarak antara lain paparan sinar ultraviolet jangka panjang, penggunaan obat-obatan dan penyakit tertentu seperti diabetes.Katarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap. Gejala yang dirasakan umumnya penurunan ketajaman penglihatan dan merasa melihat kabut.Klasifikasi dari katarak dapat dibagi berdasarkan usia, morfologi juga tingkat kekeruhan lensa, namun tidak mempengaruhi manajemen terapi dari katarak yaitu dengan dilakukan operasi.44SaranPerlu dilakukan kajian lebih lanjut tentang progresivitas atau batasan waktu perjalanan penyakit dari katarak, sehingga tidak terjadi keterlambatan terapi dan prognosis menjadi lebih baikMemberikan KIE tentang tanda dan gejala katarak, agar masyarakat lebih waspada akan kelainan mata, sehingga tenaga medis dapat segera melakukan tindakan dan memberikan pengobatan yang adekuat sehingga tidak timbul prognosis dan komplikasi lebih lanjut.