karya ilmiah pengaruh demam korea terhadap remaja
TRANSCRIPT
Karya Ilmiah PENGARUH DEMAM KOREA TERHADAP REMAJA
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan atas kehadrat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan karunianya
kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia
ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Guru Bahasa Indonesia yaitu ibu
Rasdiana S.Pd yang telah membimbing kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
menyusun karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang PENGARUH DEMAM
KOREA TERHADAP REMAJA BAUBAU, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri kami maupun dari luar. Namun penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari tuhan akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Semoga karya ilmiah kami dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian khususnya pada
diri kami dan semua yang membaca karya tulis ini dan mudah-mudahan juga dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun karya ilmiah ini memiliki
kelebihan dan kekurangan kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih
ABSTRAK
Karya tulis ini menjelaskan tentang bagaimana sekarang ini fenomena K-pop melanda
banyak remaja. Di mana fenomena ini cepat sekali tersebar ke seluruh dunia. Hal ini telah
menjadi hal yang cukup serius karena memiliki dampak positif dan negatif bagi remaja.
Namun semua itu kembali pada remaja iti sendiri bagaimana menyikapi fenomena ini.
Sebagai pusat utama kelangsungan negara, pemerintah harus dapat dengan bijak
memutuskan dan bertindak bagaimana penanganan kasus tersebut. Terutama kasus pada
pembuatan bakso dengan bahan pengawet boraks dan berbagai makanan seperti ikan asin
serta tahu yang diawetkan dengan menggunakan formalin dijalankan dengan hasil yang
cepat dan ada kemungkinan banyak faktor yang menyebabkan penyelesaian masalah ini
tidak dapat diselesaikan dengan baik. Karena masalah ini harus kembali lagi kepada
masyarakatnya yang terlibat langsung.. Berbagai solusi kami tuliskan di sini. Tetapi solusi
tersebut tidaklah semuanya dapat
Daftar isi
Bab I pendahuluan
a. Latar belakang.............................................................................................................
b. Perumusan masalah......................................................................................................
c. Tujuan............................................................................................................................
d. Hipotesis......................................................................................................................
e. Metode penelitian.....................................................................................................
Bab II Telaah Kepustakaan
a. Definisi remaja............................................................................................................
b. Apa itu kpopers...........................................................................................................
c. Perkembangan k-pop dari masa ke masa................................................................
d. Fakta sikap remaja yang menyukai k-pop..............................................................
e. Dampak positif dan negatif k-pop terhadap remaja di sekolah.....................
Bab III Metode penelitian
Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian
Bab V Penutup
a. Kesimpulan...................................................................................................................
b. Saran............................................................................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ciri-ciri musik Korea yang biasa dinikmati oleh masyarakat adalah penampilan, cara
bernyanyi, gerak tubuh, dan jenis musik. Penampilan yang dimaksud adalah pakaian yang
dipakai merupakan pakaian yang sedang trend saat ini. Cara bernyanyi yang enak didengar.
Gerakan tubuh yang keren dan sangat menghibur. Jenis musik beraliran pop, yang banyak
disenangi oleh anak muda.
Sejak musik Korea terdengar di telinga orang Indonesia, banyak yang berminat untuk
mendengarkannya, terutama remaja, begitu juga remaja Baubau .
Alasan menyukai musik Korea adalah irama lagu yang enak didengar, personelnya yang
ganteng dan cantik, menyanyikan lagu dengan gerakan tarian yang dinamis dan kompak.
Alasan-alasan itu merupakan alasanutama yang membuat masyarakat Indonesia
menyukainya.
Berdasarkan kenyataan di atas, kami megadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh K-pop
Terhadap Remaja Baubau”
1.2 Perumusan Masalah
1. Definisi remaja !
2. Apa itu kpopers ?
3. Perkembangan k-pop dari masa ke masa !
4. Peranan dan pengaruh k-pop terhadap remaja !
5. Fakta sikap remaja yang menyukai k-pop !
6. Dampak positif dan negatif k-pop terhadap prestasi remaja di sekolah !
1.3 Tujuan
Tujuan karya tulis adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan nilai pada mata pelajaran nilai Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui perkembangan k-pop dikalangan remaja.
3. Memberikan informasi kepada remaja mengenai perkembangan k-pop
4. Memberikan informasi kepada remaja mengenai dampak budaya k-pop.
5. Memberikan gambaran kepada remaja mangenai pengaruh k-pop dalam kehidupan.
6. Menyajikan data mengenai remaja yang berkaitan dengan perkambangan k-pop
7. Menampilkan data yang dapat memberikan masukan pada remaja yang menyukai k-
pop
1.4 Hipotesis
Dengan melihat fenomena K-pop yang sering muncul di layar televisi banyak remaja Baubau
yang menyukai K-pop.
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami lakukan dengan cara membagi angket sebanyak 15 lembar
secara acak di beberapa lokasi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Remaja
Remaja dalam bahasa Latin adalah adolescence, yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk
mencapai kematangan”. Istilah adolescence sesungguhnya mempunyai arti yang luas,
mencakup kematangan mental,emosional, social, dan fisik (Hurlock, 1991). Pandangan ini
didukung oleh Piaget (Hurlock, 1991) yang mangatakan bahwa secara psikologis remaja
adalah suatu usia dimana individu menjadi terintegrasi ke dalam masyarakat dewasa, suatu
usia dimana anak tidak merasa bahwa dirinya berada di bawah tingkat orang yang lebih tua
melainkan merasa sama, atau paling tidak sejajar. Memasuki masyarakat dewasa ini
mengandung banyak aspek afektif, lebih atau kurang dari usia pubertas.
Masa remaja adalah waktu meningkatnya perbedaan di antara anak muda mayoritas, yang
diarahkan untuk mengisi masa dewasa dan menjadikannya produktif, dan minoritas yang
akan berhadapan dengan masalah besar. Masa remaja, menurut Mappiare (1982),
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat di bagi menjadi dua
bagian, yaitu usia 12 atau 13 tahun sampai dengan 17 atau 18 tahun adalah masa remaja
awal dan usia 17 atau 18 sampai dengan 21 atau 22 tahun adalah masa remaja akhir.
Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka sudah tidak termasuk
golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke
golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu
remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”.
Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik
maupun psikisnya. Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada
masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik (Monks dkk; 1989).
Dari seluruh definisi remaja yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa remaja
termasuk dalam kategori usia 12 tahun sampai 22 tahun, berada pada masa transisi antara
masa anak-anak dan masa dewasa yang mengalami fase perkembangan menuju
kematangan secara mental, emosi, fisik, dan sosial.
2.2 Apa itu K-pop ?
K-pop kepanjangan dari Korean Pop (Musik Pop Korea) merupakan jenis musik populer yang
berasal dari Korea Selatan. Jenis musik ini adalah jenis pop. Banyak artis dan kelompok
musik populer yang berasal dari Korea Selatan dalam negeri dan populer di mancanegara.
Kegandrungan akan musik K-pop merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pada Demam
Korea (Korean Wave) diberbagai Negara, termasuk Indonesia. K-pop ada sejak tahun 1960-
an, pengaruh dari musik J-pop (Japan Pop). Menurut pengamatan dari pengamat musik
Indonesia, yaitu Bens Leo. Musik Korea bangkit karena adanya pengaruh dari kebangkitan
musik Jepang (J-Pop). Jika dalam beberapa waktu lalu musik Jepang bangkit dengan grup
musiknya masing-masing, Korea bangkit dengan kekuatan grup vokal, baik boyband maupun
gilrband. Bens Leo juga menjelaskan bahwa K-Pop sudah dipersiapkan dalam sejak waktu
lima tahun lalu, karena Korea Selatan ingin mendapatkan pengakuan atau kebudayaan
mereka. Musik Korea mempunyai dua unsur utama yaitu fashion dan musik itu sendiri.
Biasanya musik Korea mengusung musik dance, beraliran hiphop, serta unsur koreografi dan
kostum yang menarik. Disini kengunggulan dalam "ketampanan dan kecantikan" juga di
tonjolkan, selain kualitas pencipta musik oleh mereka sendiri.
2.3 Perkembangan K-pop Dari Masa Ke Masa
Musik pop Korea pra-moderen pertama kali muncul pada tahun 1930-an akibat masuknya
musik pop Jepang yang juga turut memengaruhi unsur-unsur awal musik pop di
Korea. Penjajahan Jepang atas Korea juga membuat genre musik Korea tidak bisa
berkembang dan hanya mengikuti perkembangan budaya pop Jepang pada saat itu. Pada
tahun 1950-an dan 1960-an, pengaruh musik pop barat mulai masuk dengan banyaknya
pertunjukkan musik yang diadakan oleh pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan.
Musik Pop Korea awalnya terbagi menjadi genre yang berbeda-beda, pertama adalah genre
"oldies" yang dipengaruhi musik barat dan populer di era 60-an. Pada tahun 1970-an, musik
rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Genre lain yang cukup digemari
adalah musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Debut penampilan kelompok Seo Taiji and Boys di tahun 1992 menandakan awal mula
musik pop moderen di Korea yang memberi warna baru dengan aliran musik rap, rock,
techno Amerika. Suksesnya grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain sepertiPanic,
dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan banyak grup musik dan musisi berkualitas lain
hingga sekarang. Musik pop dekade 90-an cenderung beraliran dance dan hip hop. Pasar
utamanya adalah remaja sehingga dekade ini muncul banyak grup “teen idol” yang sangat
digilai seperti CLON, H.O.T, Sechs Kies, S.E.S, dan g.o.d. Kebanyakan dari kelompok musik ini
sudah bubar dan anggotanya bersolo-karier.
Pada tahun 2000-an pendatang-pendatang baru berbakat mulai bermunculan. Aliran musik
R&B serta Hip-Hop yang berkiblat ke Amerika mencetak artis-artis semacam MC
Mong, 1TYM, Rain, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Beberapa artis
underground seperti Drunken Tiger, Tasha (Yoon Mi-rae) juga memopulerkan warna musik
kulit hitam tersebut. Musik rock masih tetap digemari di Korea ditambah dengan
kembalinya Seo Taiji yang bersolo karier menjadi musisi rock sertaYoon Do Hyun Band yang
sering menyanyikan lagu-lagu tentang nasionalisme dan kecintaan terhadap negara. Musik
techno memberi nuansa moderen yang tidak hanya disukai di Korea saja, penyanyi Lee Jung-
hyun dan Kim Hyun-joong bahkan mendapat pengakuan di Cina dan Jepang. Musik
balada masih tetap memiliki pendengar yang paling banyak di Korea. Musik balada Korea
umumnya dikenal dengan lirik sedih tentang percintaan, seperti yang dibawakan oleh Baek
Ji Young, KCM, SG Wannabe, dan sebagainya. Musik balada umumnya digemari karena
sering dijadikan soundtrack drama-drama televisi terkenal seperti Winter Sonata, Sorry I
Love You,Stairway to Heaven dan sebagainya.
Berbagai artis Korea menangguk kesuksesan di dunia internasional seperti BoA yang
menembus Jepang dan digemari di banyak negara. Kemudian artis-artis lain
sepertiRain, Se7en, Shinhwa, Ryu Shi-won, dan sebagainya berlomba-lomba untuk
menaklukkan pasar musik di Jepang. Rain tercatat sebagai artis Asia pertama yang
mengadakan konser internasional bertajukRAINY DAY 2005 Tour, di Madison Square
Garden.
2.4 Fakta sikap remaja yang menyukai k-pop
1. Suka teriak teriak sendiri saat ngeliat foto terbaru artis K-pop.
Orang yang terkena virus K-pop sering sekali kalau lagi melihat-lihat foto terbaru artis K-pop,
biasanya tidak hanya itu mereka juga sering menjadikan foto profil di jejaring sosial.
2. Tangan dan kakinya otomatis ikut bergoyang jika sudah mendengar lagu K-pop.
Lagu K-pop kebanyakan lagunya ngebeat dan pasti sudah ada dance khasnya, nah penderita
virus K-pop ini jika sedang mendengar lagu K-pop rasanya tangan dan badan ini refleks
untuk bergoyang ngikutin irama lagu.
3. Ingin tahu gosip gosip terbaru K-pop.
Sebagai K-pop lover pasti ingin tahu berita-berita tentang selebriti K-pop. Salah satu cara
untuk tahu gosip yang lagi heboh di Korea adalah lewat Internet. Biasanya selalu ada situs di
internet yg update sekali tentang dunia K-pop, mau dalam Bahasa Indonesia, Inggris,
Thailad, Prancis, atau yang lainya semua ada.
4. Menjadikan lagu favorit K-pop sebagai nada sambung pribadi
Supaya nada sambung tidak hanya tut tut tut terus para K-pop lover juga sering
menjadikan lagu favorit K-pop sebagai ringtone maupun nada sambung. Hal itu bisa
dijadikan salah satu cara untuk menyebarkan virus K-pop kepada orang-orang disekitarnya.
5. Tahu ungkapan ungkapan dalam Bahasa Korea
Sering mendengar lagu K-pop pastinya sudah tidak asing lasi dengan kosakata dalam Bahasa
Korea misalanya, Saranghae, Oppa, Kamshahamnida, Anyeonghaseyo. Ternyata ada
manfaatnya kita suka K-pop, otomatis bisa tahu kosakata Bahasa Korea lumayan untuk
menambah wawasan dalam belajar.
6. Mengoleksi segala hal tentang atribut Korea melalui online shop atau pergi ke Korea
Untuk menunjukan bahwa kita Fans mereka otomatis kita ingin mengoleksi semua tentang
idola kita. Mau itu lightstick, banner, cd, dan lain-lain, tidak jarang K-pop lover memburu
atributnya langsung hingga pergi ke Korea.
7. Tidak bisa tidur sebelum melihat poster artis K-Pop yang dipajang di dinding kamar
Kebiasaan unik yg dimiliki para kpop lover sebelum tidur, adalah tidak bisa tidur sebelum
melihat poster-poster artis K-pop yang ada di kamar.
8. Mendengarkan lagu K-pop sebelum tidur
Mendengarkan lagu K-pop sebelum tidur adalah hal yang wajib bagi K-pop lover.
9. Menjadikan foto idola K-pop di desktop background komputer
Karena cintanya pada K-pop, para K-pop lover menjadikan foto idola K-pop di desktop
background komputer.
10. Rela berjam-jam menghafalkan lirik lagu terbaru K-pop
Percuma saja kalau suka lagu K-pop tetapi tidak hafal dengan liriknya. K-pop lover
rela berjam-jam menghafalkan lirik lagu terbaru K-pop dari boyband atau girlband atau band
favoritnya.
3 Dampak positif dan negatif k-pop terhadap remaja di sekolah
Dampak Positif
1. Dapat menjadi salah satu sarana hiburan untuk me-refresh otak dari kegiatan-
kegiatan
sekolah yang penat.
2. Menambah pengetahuan tentang kebudaanyaan negara lain
3. Sebagai bahan pembelajaran bahasa Korea, dengan menghafalkan lirik lagu
Korea.
4. Menjadikan idolanya sebagai inspirasi dan motivasi dalam hal positif
5. Sarana untuk menambah teman dari berbagai tempat di seluruh penjuru dunia
secara tidak langsung(melalui dunia maya).
Dampak Negatif
1. Jadi malas belajar dan nilai/prestasi menurun.
2. Bisa terpengaruh dengan budaya negatif korea seperti minum-minuman keras
yang merupakan hal biasa di Korea.
3. Menghambur-hamburkan uang hanya untuk membeli album ataupun
mendownload di internet.
4. Lupa waktu untuk mengerjakan tugas atau pekejaan rumahnya.
5. Asyik sendiri,hingga kurang bersosialisasi dengan dunia luar.
6. Lebih menyukai budaya korea dari pada budaya sendiri.
BAB III PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan
data dan teknik analisa data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian korelatif. Yang di maksud dengan
penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan data-data yang ada. Sesuai
dengan pengertian tersebut kami menghubungkan data-data yang kami dapat antara yang
satu dengan yang lain. Selain itu kami juga menghubungkan data-data yang ada dengan
landasan teori yang kami gunakan. Sehingga diharapkan penelitian kami bisa menjadi
penelitian yang benar dan tepat.
3.2 Sumber data
Sumber data kami adalah beberapa siswa SMAN 1 Baubau, yang kira-kira kami ambil sampel
adalah 15 siswa.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah dengan
angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan, melalui jumlah koresponden yang
menjawab pertanyaan tertentu dan membandingkan jumlah koresponden yang menjawab
dengan jawaban yang berbeda pada pertanyaan yang sama. Dan setiap dari pertanyaan itu
akan saling berkaitan.
3.4 Teknik Analisis Data
Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan pertama-tama
memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan telah diperoleh dengan
baik. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah itu kami mengklasifikasikan jawaban-
jawaban dari tiap pertanyaan pada angket berdasarkan jumlah responden yang memilih. .
Langkah berikutnya, sesuai dengan jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data
yang satu dengan yang lain dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami
menuangkannya dalam karya tulis ini.
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Untuk mendapatkan data yang mendukung karya tulis ini kami membuat daftar pertanyaan
mengenai “Pengaruh K-pop Terhadap Remaja SMAN 1 Baubau” yang disusun dalam angket
di bawah ini dan kami sebarkan pada siswa SMAN 1 Baubau khususnya kelas X.10 disertai
pula hasilnya.
ANGKET
Pertanyaan:
1. Apakah anda mengetahui K-pop?
2. Apa itu K-pop?
3. Sejak kapan anda menyukai K-pop?
4. Apa yang membuat anda tertarik pada K-pop?
5. Apakah anda termasuk dalam fandom(fans kingdom) tertentu?sebutkan
6. Apa yang membuat anda termasuk dalam fandom tersebut?
7. Dengan cara apa anda membuktikan bahwa anda adalah fendom tersebut?
8. Sebutkan lagu K-pop favorite anda!
9. Adakah dampak positif maupun negatif setelah anda menjadi seorang K-popers?
10. Dengan menjadi seorang K-popers masih adakah budaya lokal yang anda
ketahui(khususnya budaya Buton)?
4.1 Pengetahuan akan K-pop
Menurut hasil angket kami, didapatkan bahwa yang mengetahui apa itu K-pop secara secara
pasti adalah 14 orang dari total 15 angket yang dibagikan tetapi 1 orang tidak
mengetahuinya secara pasti.
Hal itu menunjukkan bahwa responden yang mengetahui secara persis apa itu K-pop, jika
dimasukkan dalam persen maka 93,34 % responden menyatakan mengetahui K-pop,
sedangkan 6,67 % lainnya tidak begitu mengetahui tentang K-pop.
Hasil ini menunjukkan bahwa remaja Baubau sebagian besar mengetahui secara persis apa
itu K-pop. Dengan demikian bahwa fenomena K-pop bukan hanya melanda remaja
Indonesia secara umum yang saat ini sering kita saksikan di layar telivisi seperti antrian
pembelian tiket SUPER JUNIOR (boyband asal Korea) tetapi juga melanda remaja Baubau
secara khusus.
4.2 Alasan Ketertarikan Pada K-pop
Dari 15 angket yang telah kami bagikan hanya 13 orang yang mempunyai alasan
ketertarikan pada K-pop. Dari ke 13 responden tersebut mayoritas memiliki alasan lagunya
enak didengar dan artis Korea memiliki paras yang cantik dan tapan, serta sebagian kecil
menyukai karena dance atau tarian artis-artis tersebut bawakan.
Berikut daftar alasan ketertarikan :
Tabel 4.2.1
Alasan Jumlah orang
Lagu yang menarik 5
Lagu dan wajah para artisnya 3
Lagu dan tariannya 1
Wajah artisnya 2
Wajah, tarian, dan lagu 2
Jumlah 13
4.3 Dampak Pengaruh K-pop
Melalui hasil angket yang telah kami sebarkan sebelumnya, didapat hasil bahwa dari jumlah
15 responden yang mengerti akan dampak K-pop 9 orang sedangkan 6 responden lainnya
tidak memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupannya. Meskipun menyukai K-pop
semua responden masih mengetahui budaya lokal (Buton) hal ini dibuktikan dengan
hafalnya mereka terhadap lagu-lagu daerah bahkan 2 dari 15 responden menghafal Kabanti.
Berikut daftar dampak positif dan negatif :
Tabel 4.3.1
Dampak Jumlah orang
Positif 3
Negatif 0
Positif dan negatif 6
Jumlah 9
Jadi, persentase dari tabel di atas adalah sebagai berikut :
Dampak positif = 33,3 %
Dampak negatif = 0 %
Dampak positif dan negatif = 66,67 %
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab IV dapat disimpulkan bahwa:
a. Sebagian besar dari remaja Baubau telah mengetahui tentang K-pop secara pasti, tetapi
ada juga sebagian kecil lainnya yang belum begitu mengetahui apa itu K-pop.
b. Masih ada sebagian dari kita yang belum mengetahui secara pasti dampak fenomena K-
pop, walaupun sebagian ada yang mengetahui secara pasti.
c. Menurut responden alasan ketertarikan pada K-pop yaitu lagunya yang menarik.
d. Walaupun menyukai K-pop remaja Baubau juga tidak melupakan budaya lokal (Buton).
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa
saran sebagai berikut:
· Kita boleh saja terpengaruh dengan fenomena K-pop tetapi jangan melupakan tugas
utama kita sebagai seorang pelajar.
· Sebagai warga negara Indonesia kita harus tetap menghargai dan mencintai budaya
dan produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.post.yahoo.com/s?s=QrqNBtqpT8Su9PstTbijlA/
AkTCJg.yw.wSrVYp01THSkpRs9cizk4Q
http://indonesiaindonesia.com/f/94194-10-gejala-terkena-virus-kpop/
http://www.beritasatu.com/demam-korea/24937-k-pop-yang-dicinta-dan-mendunia.html
http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/12/19/banyak-jalan-menuju-korea/
http://www.kaskus.us/showthread.php?p=593257227