karya cipta infrastruktur permukiman hari bumi tumbuhkan...

36
Hari Bumi Tumbuhkan Kota Hijau Indonesia Hari Bumi Tumbuhkan Kota Hijau Indonesia KARYA CIPTA INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN EDISI 04 Tahun XV April 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Upload: lytu

Post on 02-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Hari Bumi Tumbuhkan Kota Hijau Indonesia

Hari Bumi Tumbuhkan Kota Hijau Indonesia

Karya Cipta infrastruKtur permuKiman

Edisi 04 tahun XV

April 2017

KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM

DAN PERUMAHAN RAKYAT

Page 2: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

23

02|Edisi 04Tahun XV

daftar isi Edisi 04/tahun XV

APril 2017

04

2615

10

04 berita utamaHari Bumi Tumbuhkan Kota Hijau indonesia

08 liputan khususTumbuhkan Karakterisik Kartini Cipta Karyamelalui PUG

10 info baruCipta Karya Atasi Permukiman Kumuh Perkotaan Melalui Program Kotaku

11 dinas PKP2 dan satker PLP sulsel ikut Ramaikan Pameran Ekonomi Kreatif Nusantara

12 ditjen Cipta Karya dan Pemprov dKi Tandatangani Kerjasama Pembangunan sPAL domestik

13 ditjen Cipta Karya dan Pemerintah AustraliaBerkolaborasi Capai Akses Aman sanitasi dan Air Minum

14 Pemko Padang Gelar Gotong Royongselamatkan Air

15 Taman Batu 10(idaman Warga Tanjungpinang Timur)

16 satker PsPAM Papua Baratserahkan Aset Kepada Pemkab Fakfak

17 satker PsPLP Provinsi Kalsel dorong santri Jadi Agen Perubahan

18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang pbl di Maluku Utara

19 inovasiKartini Cipta Karya Era Puspita:Wanita Juga Memiliki Power

21 Mengenal Lebih dekat Kartini Cipta Karya dari Babel

23 Teknologi Hidrotermal sebagai Teknologi Alternatif Pengolahan sampah

26 Kunci Pencapaian Menuju 0% Permukiman Kumuh

30 sebaiknya anda tahu6 Tips Bagaimana Mencintai Bumi

32 lensa CkHari Air dunia 2017

33 serah Terima Barang Milik Negaraditjen Cipta Karya 2017

34 seputar kitaBupati Kapuas Resmikan TPs3R

Walikota Padang:Pelayanan Air Minum Kota Padang Butuh Peningkatan Kualitas

Peringati Hari Bumi, satker PsPLP Provinsi Jambi Kampanye sampah

13

Page 3: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |03

editorialpelindungsri Hartoyo

penanggung Jawabrina agustin indriani

dewan redaKsidwityo a. soeranto, adjar prajudi, rina farida,

dodi Krispratmadi, mochammad natsir

pemimpin redaKsimardi parnowiyoto

penyunting redaKsiardhani p, indah raftiarty er, astaf aji pranaya

bagian produKsiari iswanti, bramanti nawang sari, dewi savitri,

rizqiah darmawiasih

bagian administrasi & distribusifajar drestha birawa, Harniati ulfah

Kontributorsri murni edi K, taufan madiasworo,

edward abdurrahman, tanozisochi lase, diana Kusumastuti, dian irawati,

marsaulina pasaribu, didiet a. akhdiat, boby ali azhari, prasetyo, ade syaiful rachman,

sandhi eko bramono, Kusumawhardani, indah widyahapsari, bhima dhananjaya, airyn saputri Harahap, meinar manurung

alamat redaKsiJl. pattimura no. 20, Kebayoran baru 12110

telp/fax. 021-7245754

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

Cover :Kebun Raya Baturaden

http://ciptakarya.pu.go.id

@ditjenck

@ditjenciptakarya

ditjen Cipta Karya

ditjen Cipta Karya

[email protected]

Literasi Perubahan Iklim dan Lingkungan

Gaylord Nelson, seorang Senator dari Amerika Serikat yang merupakan penggagas Hari Bumi, memulai aksinya melawan perusak lingkungan di tahun 1970. Perlawanan ini mencapai puncaknya dalam bentuk demonstrasi besar-besaran yang melibatkan

20 juta orang di New York pada tanggal 22 April. Sejak saat itulah, Hari Bumi diperingati secara global dan menjadi acuan kampanye untuk mengajak orang peduli terhadap lingkungan hidup.. SHari Bumi telah menjadi sebuah gerakan global yang mendunia sampai saat ini, pelaksanaannya di seluruh dunia dikoordinasi oleh Earth Day Network’s (EDN), sebuah organisasi nirlaba beranggotakan berbagai LSM di seluruh dunia. Dalam membangun kesadaran masyarakat global akan perubahan iklim dan ling ku-ngan beserta dampaknya yang luar biasa terhadap bumi, perlu diterapkan edukasi yang berbentuk literasi. Artinya, kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual. Mengapa visual? Karena sebagian besar manusia akan lebih percaya dan cepat memproses ataupun memahami sua tu gagasan dalam bentuk visual ketimbang lisan maupun tulisan. Dengan berbagai aktivitas dan kesibukan kehidupan sehari-hari, masyarakat global seakan lupa kondisi terkini bumi yang mereka pijak. Nampaknya dibutuhkan semacam “reminder” atau pengingat layaknya di smartphone kita bahwa bumi ini mulai tidak berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya. Setelah tersadar dari rutinitas yang tidak ada hentinya, mulailah dengan aksi nyata yang selanjutnya diikuti dengan berbagi pengalaman, dan bahkan menginspirasi bagi lingkungan, seperti yang telah dilakukan oleh Duta Sanitasi. Literasi semacam ini tidak hanya menjadi sekedar mesin pencetak aktivis lingkungan, namun juga mendorong munculnya kebijakan dan teknologi dengan konsep hijau yang baru. Sebenarnya tidak perlu menjadi seorang aktivis lingkungan untuk berpartisipasi dalam mengurangi dampak perubahan iklim dan lingkungan, kebiasaan di rumah dan lingkungan masing-masing sudah cukup, yang paling penting adalah bagaimana kita konsisten menjalaninya setiap hari. Contohnya dengan mengurangi penggunaan air, atau juga dengan memperbaiki kebocoran kran air di rumah agar air tidak terbuang sia-sia. Selain itu, dengan mengurangi penggunaan plastik saat berbelanja dan mengurangi polusi udara dengan menggunakan kendaraan umum atau berkendara dengan kendaraan ramah lingkungan. Bila memiliki waktu lebih, ada baiknya mulailah menanam pohon, di halaman rumah sendiri dan di lingkungan sekitar. (Teks: Redaksi)

Page 4: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

04|Edisi 04Tahun XV

Hari Bumi TumbuhkanKota Hijau IndonesiaBumi, bukan hanya tempat tinggal bagi manusia namun juga makhluk hidup lainnya termasuk hewan, tumbuhan dan mikroorganisme.

berita utama

Sejalan dengan perkembangan peradaban, bumi bertransformasi dengan pesat. Rupa bumi kini lebih didominasi oleh

area terbangun. Hamparan hijau di permukaan bumi se-makin tersingkir dan tergerus oleh adanya pembangunan yang menggeliat. Meskipun ti dak dipungkiri pembangunan infrastruktur pada dasarnya merupakan tolok ukur tingkat per kembangan suatu kawasan dan membawa man faat positif bagi masyarakat. Demi memenuhi kebutuhan manusia se-ringkali kekayaan bumi dieksploitasi tanpa peduli akan daya dukung lingkungan. Peru-bahan alam lingkungan tampak jelas ter-jadi ditandai dengan banyak permasalahan yang dihadapi oleh suatu kawasan seperti pencemaran lingkungan, polusi, banjir, ke-ma cetan, sanitasi yang buruk, dan lain sebagainya. Udara segar, air bersih, serta tanah yang gembur sudah sulit didapatkan khususnya pada kawasan perkotaan. Akibatnya, ekosistem sedikit demi sedikit terdegradasi disertai dengan berkurangnya keanekaragaman ha-ya ti. Terlebih pemanasan global memicu

Page 5: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |05

peru bahan iklim dunia sehingga bumi tak lagi berada dalam performa yang baik. Dalam beberapa dekade mendatang dikha watirkan kondisi bumi semakin ruai se-hingga tidak mampu lagi menyokong segala aktivitas manusia dengan kualitas yang baik. Apresiasi terhadap bumi terus digaungkan untuk dapat memperbaiki kondisi bumi demi me nopang perikehidupan makhluk hidup. Dengan mengusung pembangunan kota ber kelanjutan melalui konsep kota hijau seyog yanya mampu mewujudkan kota yang la yak huni dan harmonis dengan alam.

Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) Sejak tahun 2011, P2KH diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Peru-mahan Rakyat (PUPR) sebagai salah satu wujud komitmen pemerintah dalam men-jalan kan amanat UU Nomor 26 Tahun 2007 terkait dengan pemenuhan ruang terbuka hijau. Selain itu, P2KH diselenggarakan sebagai respon terhadap isu perubahan iklim serta insentif bagi kabupaten/kota yang telah memiliki Perda RTRW dan Kepala Daerah yang berkomitmen untuk mewujudkan visi kota berkelanjutan. Sampai dengan tahun 2017, sebanyak 174 kabupaten/kota telah menyusun Rencana Aksi Kota Hijau (RAKH) dan berkomitmen untuk mewujudkan kota hijau. Selain itu

kabupaten/kota anggota P2KH juga me-lakukan kegiatan penyusunan Masterplan Kota Hijau dan DED ruang terbuka hijau, pembentukan Forum Komunitas Hijau (FKH), penyusunan peta komunitas hijau, melak-sanakan aksi komunitas dan festival hijau ser­ta­pembangunan­fisik­ruang­terbuka­hijau­berdasarkan DED yang telah disusun. Dalam program ini terdapat 8 atribut untuk mewujudkan kota hijau yaitu Green Planning and Design, Green Open Space, Green Community, Green Water, Green Waste, Green Building, Green Energy, dan Green Transportation. Prioritas pengembangan ko-

ta hijau diwujudkan melalui platform pro-gram yang terdiri dari 3 atribut kota hijau diantaranya Green Planning and Design, Green Open Space dan Green Community. Sedangkan kelima atribut lainnya dido-rong perwujudannya melalui program in-sentif serta kolaborasi antarpemangku ke-pen tingan. Kota hijau erat kaitannya dengan pemenuhan ruang terbuka hijau. Na mun per soalan perkotaan dihadapkan pada keter-batasan penyediaan ruang yang se makin sem pit akibat pembangunan yang masif. Maka perubahan paradigma dari ruang terbuka hijau menjadi ruang hijau memainkan peran penting terkait perluasan makna ca-kupan ruang hijau. Komponen kota hijau kini tidak lagi hanya berupa ruang terbuka hijau (taman) namun mencakup seluruh elemen ruang kota yang secara ekologis memenuhi definisi­ hijau,­ misalnya,­ dengan­ menanam­tumbuhan di atap maupun dinding bangunan. Roadmap Kota Hijau 2017-2030 disusun dalam upaya mewujudkan kota hijau di Indonesia. Kota hijau memiliki basis green growth yang menekankan pada fungsi eko-logis. ­ Maka­ untuk­ meningkatkan­ koefisien­ ru­ang hijau perkotaan, perlu disisipkan fungsi eko logis kedalam setiap nafas pembangunan infrastruktur melalui pendekatan konsep in-frastruktur hijau. Infrastruktur hijau mampu mem bangun keseimbangan keberlanjutan dari suatu kawasan perkotaan dengan me-mak simalkan fungsi ekosistem tanpa ke-hilangan keanekaragaman hayati ataupun pe nurunan kualitas hidup. Konsep ini dapat diimplementasikan pada setiap seluk ruang spasial melalui

Taman Kali Ngrowo

Page 6: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

06|Edisi 04Tahun XV

jalan, sem padan, utilitas hijau, sanitasi hijau, air hijau (water springs, rain water harvesting, broncapturing, bioretention, retention pond), drainase hijau (swale, bioretention swale, sumur resapan), serta tempat pemrosesan akhir sampah hijau. Sebagaimana telah tercantum dalam roadmap, implementasi pendekatan infra-struktur hijau tidak serta merta disa ma-ratakan pada setiap ruang perkotaan namun perlu penanganan yang tepat. Kota metro-politan didominasi oleh pembangunan di setiap sudut kota sedangkan kota kecil masih didominasi oleh kawasan lindung yang pen-ting untuk dipertahankan. Tentu terdapat perbedaan intervensi an-tara kota metropolitan dengan kota me nengah maupun kota kecil dalam per wujudan kota hijau melalui konsep infrastruktur hijau. Ide mengenai infrastruktur hijau direalisasikan melalui perencanaan dan perancangan hijau yang dijadikan acuan secara komprehensif berupa grand masterplan ruang hijau. Perencanaan dan perancangan hijau pada ling kungan alami yang didominasi oleh ben tang alam, perlu menerapkan pola-pola konservasi alam, sehingga dapat semaksimal mungkin tetap mempertahankan kelestarian. Berbeda halnya pada lingkungan bina-an (terbangun) yang didominasi oleh struk-tur buatan manusia, maka dapat dite rapkan pendekatan revitalisasi dengan me nyi sipkan prinsip-prinsip hijau pada setiap pem ba-ngunan yang dilakukan, baik pen de katan

konservasi maupun revitalisasi men ciptakan ruang hijau perkotaan dengan variasi yang berbeda satu sama lain. Ruang hijau yang berupa bentang alam (gunung, sungai, hutan), taman, sabuk hijau, hingga lahan hijau yang berfungsi menyerap air, dinding hijau, ataupun atap hijau pada bangunan hijau. Oleh karena itu, ruang hijau tidak hanya berorientasi pada kuantitas dan kualitas na-mun juga pada aspek keberlanjutan. Di sisi lain, sumber daya manusia meru-pakan kunci sekaligus motor penggerak kon-sep infrastruktur hijau. Maka keterlibatan lintas pemangku kepentingan baik peme-rintah dan pihak swasta dibutuhkan melalui penguatan institusi dan manajemen. Diawali dengan integrasi antar unit kerja dalam lingkungan Kementerian PUPR sebagai pe-ngampu pembangunan infrastruktur na sional, hingga lintas Kementerian dan Lem baga dalam mewujudkan kota hijau di Indonesia.

Taman Batu

Page 7: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |07

Infrastruktur hijau dapat direalisasikan tidak hanya atas peran pemerintah namun juga disertai dengan gerakan komunitas. Gerakan komunitas yang berbasis masyarakat memiliki peran sebagai penjaga komitmen terwujudnya kota hijau. Sebagai modal dalam mendorong ma-syarakat, dilakukan aksi untuk mening kat-kan kesadaran, pengetahuan, dan par tisipasi dalam membangun ruang hijau. Ketika seluruh gugus infrastruktur hijau (peren-canaan dan perancangan hijau, ruang hijau, keterlibatan lintas pemangku kepentingan, dan gerakan komunitas) telah terlaksana secara berkesinambungan maka dapat dipas-tikan akan tercipta jaringan kota hijau yang mendukung fungsi ekologis suatu kota. ­ Koefisien­ruang­hijau­perkotaan­pun­akan­semakin meningkat yang tercermin dalam struktur dan pola pemanfaatan ruang kota. Perwujudan kota hijau yang berkelanjutan membawa­signifikansi­positif­terhadap­kehi­dupan di bumi. Betapa indahnya bumi ini jika ruang-ruang hijau perkotaan tetap terjaga. Dengan demikian ekosistem serta keanekaragaman

hayati sebagai sistem penyangga kehidupan dapat dipertahankan. Kota hijau yang nya-man untuk dihuni dapat terwujud apabila kita sebagai bagian dari masyarakat turut mengambil peran dalam menciptakan je-jaring ruang hijau. Mari jadikan Hari Bumi sebagai suatu momentum untuk tetap melaksanakan upa-

ya-upaya dalam perwujudan kota hijau di Indonesia, karena terletak ditangan kitalah masa depan kota yang berkelanjutan. Selamat Hari Bumi. Tumbuhkan Kota Hijau Indonesia. (Teks: Andhika Budi Prasetya,ST, MSc-Dian Putri Noviyanti/Subdit PBLK, Direktorat BPB)

Page 8: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

08|Edisi 04Tahun XV

liputan khusus

Gender bukanlah perbedaan secara biologis laki-laki atau perempuan, melainkan perbedaan sifat, peranan, fungsi dan status laki-laki dan perempuan (termasuk lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan) yang bukan berdasarkan perbedaan biologis, tetapi atas dasar relasi sosial budaya yang dipengaruhi oleh struktur masyarakat yang lebih luas.

Tumbuhkan Karakterisik Kartini Cipta Karya

melalui PUG

Pengarustamaan Gender (PUG) meru-pakan strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu

dimensi integral dari perencanaan, penyu-sunan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional sesuai Inpres Nomor 9 tahun 2000 tentang pengarustamaan gender. Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Rina Agustina, menggambarkan secara umum responsif gender di lingkungan Ditjen Cipta Karya sebagai institusi yang bergerak secara besar dan cepat dalam membangun infra-struktur dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Kementerian PUPR yang dalam hal ini membangun infrastruktur permukiman juga sama-sama dituntut untuk membangun sa-rana yang bisa diakses untuk semua. Dulu kita mengenal istilah laki-laki dan perempuan, tetapi gender saat ini tidak hanya terkait, mau tidak mau kita juga harus mengikuti arus tersebut, jika dahulu laki-laki mendominasi, kemudian bergeser kini perempuan boleh maju,” papar Rina. Sebagai salah satu contoh peningkatan sarana yang bisa diakses untuk semua, yakni pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

“Kita buat RTH, buat anak-anak disediakan mainan anak-anak, jadi mereka bisa menik-mati mainan disana, yang jelas tida berbayar dan aman,” lanjut Rina. Dalam proses pengembangan pemba-ngunan diperlukan penyamaan prespektif me ningkatkan konsep dan peran gender, pe-ngarusutamaan gender, ketidakadilan gen der dan implementasi pengarusutamaan gen der di berbagai program. Dalam pelaksanaannya, program kotaku

dan sanimas sudah melibatkan masyarakat, tidak hanya perempuan tetapi juga laki-laki, orang tua, dan anak-anak, “Kami lihat dalam prosesnya juga sudah melibatkan kelompok-kelompok tersebut. Beberapa waktu lalu kami sudah melihat hasil di berbagai kota, dalam hasilnya terbentuk berbagai sentuhan sesuai dengan­ kebutuhannya,­ kemudian­ aktifitas­perekonomian juga bergairah, sehingga lebih meningkat,” ujar Rina. Ketersediaan infrastruktur yang res-

Page 9: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |09

pem bangunan infrastructur for all yakni, universal utilization infrastruktur yang da-pat dimanfaatkan untuk semua, kedua infra struktur bersifat safety, security, dan convinience yakni memberikan kea manan, ke nyamanan, dan keselamatan dalam peng-gunaan infrastruktur, ketiga infra structure gender equity yakni kesetaraan gen der ter-hadap layanan dasar, dan keempat adalah infrastructure implemental friendly yak ni, pem­­bangunan­fisik­infrastruktur­yang­ra­mah­lingkungan sesuai dengan kebutuhan peng-gunanya.

Kartini Cipta KaryaDalam perjuangannya, pahlawan wanita RA Kartini menuliskan penderitaan kaum pe-rempuan di Jawa. kala itu harus dipingit, tidak bebas dalam menuntut ilmu atau belajar, serta adanya adat yang mengekang kebebasan perempuan. Bercita-cita ingin me lihat perempuan dapat menuntut ilmu dan belajar dengan bebas, gagasan-gagasan tersebut yang memberikan semangat pan-dangan perempuan masa kini untuk ber-emansipasi. Menganggapi hal tersebut, Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Rina Agustin mengatakan bahwa perempuan tidak harus identik dengan feminis, tetapi perempuan harus sensitif terhadap kebutuhan di luar. “Pertama kita tidak harus memikirkan kesetaraan saja, jadi sekarang bagaimana kita jadi kartini (perempuan-red) yang peka terhadap kebutuhan sekelilingnya,” jelas Rina. Dalam penerapannya di lingkungan Dit-jen Cipta Karya, Sesditjen Rina Agustin tidak menerapkan perbedaan bagi seluruh staff, melainkan menjadikan para karyawannya se-bagai partner kerja. “ Kita tidak ada mereka, kita tidak bisa kerja, karena semakin banyak yang tahu bisa semakin banyak bantu bukan malah banyak pesaing,” Tutup Rina. (Teks:dewi)

pon sif gender sudah diterapkan di gedung Kementerian PUPR, seperti pada lift, toilet, rem dan ruang ibu menyusui. “Dalam pe-ngerjaannya untuk mengejar keter ting galan, maka dilihat di lapangan apa kebu tu hannya, dan diperlukan juga keter libatan orang-orang yang berkebutuhan khusus un tuk mendapatkan suara lain yang sesuai dan bisa memberikan perubahan,” tutur Rina. Menurut Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Kementerian PUPR, Baby Setiawati Dipokusumo mengungkapkan, bahwa terdapat empat prinsip dalam

Page 10: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

10|Edisi 04Tahun XV

Lingkungan permukiman kumuh merupakan gambaran dari perkotaan dimana kondisi kehidupan masyarakat yang memprihatinkan baik dari tingkat pendidikan, tingkat kesehatan serta kepedulian terhadap lingkungan.

Cipta Karya Atasi Permukiman Kumuh Perkotaan Melalui Program Kotaku

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya menetapkan

kebijakan terkait dengan penanganan ka-wasan kumuh dengan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) pada tahun 2016-2020. KOTAKU sebagai implementasi percepatan penanganan kumuh akan melakukan pe-ning katan kualitas, pengelolaan serta pen-cegahan timbulnya kawasan permukiman kumuh baru, dengan kegiatan-kegiatan di skala kelurahan/desa, skala kawasan dan skala kabupaten/kota.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Penataan Kawasan Permukiman Rina Fari-da saat mendampingi President, Islamic Development Bank (IsDB) Group H.E. Dr. Bandar M. H. Hajjar berkunjung ke kawasan Pisangan Jakarta Timur, Sabtu (8/04/2017).

“Kegiatan penanganan kumuh ini me-liputi aspek pembangunan infrastruktur dan pendampingan sosial dan ekonomi untuk kebelanjutan penghidupan masyarakat yang lebih baik di lokasi permukiman kumuh. Tujuan utama dari program ini adalah me-ningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh

pelibatan peran serta masyarakat. Selain itu, komitmen pemerintah daerah dan pihak swasta, diharapkan mampu mengisi sampai dengan 50% pembiayaan penanganan ku-muh, baik untuk kegiatan infrastruktur mau-pun pendukung lainnya seperti ekonomi, sosial, dan pelatihan.

Hajjar mengungkapkan apresiasi karena dapat membantu dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia di proyek ini. Ini adalah tugas kami untuk membina pembangunan sosial ekonomi di negara-negara anggota IDB. Dukungan dana IDB hingga kini men-capai US$ 7 miliar. Sedangkan untuk pro-gram KOTAKU sebesar US$ 800 juta un tuk seluruh Indonesia,” ujar Hajjar.

Presiden IDB menilai program KOTAKU yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sangat strategis karena masyarakat meningkatkan kesejahteraan dan kondisi kehidupannya dengan usahanya. Selain itu program ter-sebut juga mengembangkan kapasitas ma-sya rakat dan pemerintah daerah dengan ada-nya kontrol masyarakat atas perencanaan, sumber daya dan pelaksanaannya.

Selain itu, sebagai salah satu kelurahan di Kota Jakarta Timur, Pisangan Timur ter-masuk dalam prioritas penanganan ka wasan permukiman kumuh perkotaan. Per masalahan kumuh dalam kawasan ini terdiri dari kondisi bangunan, aksesibilitas kawasan, drainase, layanan air minum, air limbah, pengolaan persampahan, serta pengamanan kebakaran. Berbagai program telah dicanangkan dalam rangka mengatasi berbagai permasalahan tersebut mulai dari tahun 2017 sampai 2019, di antaranya 48 paket ekonomi, 16 paket mitigasi bencana kebakaran, 14 paket pendidikan, program kesehatan sebesar 200 juta, 2 paket kebijakan bangunan, akses jalan sepanjang 1.850 meter, drainase sepanjang 1.400 meter, 8 unit pengelolaan air limbah, serta 5 unit pencegahan kebakaran. Imple-mentasinya di lapangan berupa jalan per-mukiman dan fasilitas drainase, Posyandu dan­ aktifitas­ sosial­ di­ PAUD­Anggrek,­ serta­sarana pendidikan anak dan berbagai produk kreatifitas­masyarakat­seperti­sirup­buah­dan­kerajinan tangan. (Teks: ari)

perkotaan untuk mendukung terwujudnya per mukiman perkotaan yang layak huni, pro-duktif dan berkelanjutan,” tutur Rina.

Rina menjelaskan, KOTAKU akan dilak-sanakan di 34 provinsi, yang tersebar di 269 kabupaten/kota, pada 11.067 kelurahan/desa. Kawasan permukiman kumuh yang berada di lokasi sasaran program tersebut, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kumuh yang ditetapkan oleh Kepala Daerah masing-masing kabupaten/kota, seluas 23,656.77 ribu hektar.

Sumber pembiayaan KOTAKU berasal dari pinjaman luar negeri lembaga donor, yaitu Bank Dunia (World Bank) sebesar USD 433 juta, Islamic Development Bank USD 329,76 juta, dan Asian Infrastructure Investment Bank sejumlah USD 74,4 juta. Sumber pembiayaan tersebut bukanlah satu-satunya, dan dipastikan tidak mencukupi, sehingga program ini juga wajib di dukung oleh komitmen dana daerah (APBD Provinsi dan Kab/Kota), maupun sumber-sumber swasta/CSR dan swadaya masyarakat. Pada tahun 2015-2016, komitmen swadaya men-capai 13% atau dikisaran 10-15%, meru-pakan potensi yang bisa diraih dengan

info baru

Page 11: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |11

info baruDalam rangka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Dewan Kerajinan Nasional Daerah Dinas Perindustrian Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Pameran Ekonomi Kreatif Nusantara yang diikuti oleh seluru SKPD Provinsi Sulsel dan Kabupaten/Kota, Senin (17/04/2017) di Makassar.

Dinas PKP2 dan Satker PLP Sulsel Ikut Ramaikan Pameran Ekonomi Kreatif Nusantara

Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PKP2) bersama Satker PLP Provinsi Sulsel ikut berpatisipasi

dalam pameran tersebut dengan membuka stan.Dalam acara tersebut memamerkan barang daur ulang dari barang bekas seperti kaleng dan botol plastik menjadi barang siap pakai seperti tas, pot bunga, tempat tissu, dan keranjang gelas.

Andi Bakti Haruni selaku Kepala Dinas PKP2 Provinsi Sulsel mengatakan acara ini merupakan ajang untuk memperkenalkan karya- karya kreatif yang dimiliki oleh masyarakat, oleh sebab itu kerajinan daerah perlu selalu digali, dilestarikan dan dibina.

Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengatakan, saat ini Provinsi Sul Sel sedang memasuki arena baru menuju SulSel yang maju, moderen dan mandiri yang dibingkai dalam koridor kebersamaan. Maju, yang dimaknai sebagai sebuah kondisi dimana kebutuhan dasar rakyat seperti sandang, pangan, perumahan, air bersih, sanitasi, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, rasa aman­ dari­ tindakan­ ancaman­ kekerasan­ fi­

sik­ maupun­ non­ fisik,­ berpartisipasi­ dalam­kehidupan sosial politik, mendapat akses informasi dan hiburan bagi masyarakat dapat terselenggara dengan baik.

“Sulawesi Selatan mampu membangun berdasarkan kekuatan sumberdaya yang ter-sedia di Sulawesi Selatan, dan mengurangi ketergantungan dari pihak eksternal. Oleh karena itu kita perlu mengekplorasi seluruh potensi yang dimiliki serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak,” kata Syahrul. (Teks: Jamal Randal Sulsel/ari)

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengatakan, saat ini Provinsi Sul Sel sedang memasuki arena baru menuju SulSel yang maju, moderen dan mandiri yang dibingkai dalam koridor kebersamaan.

Page 12: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

12|Edisi 04Tahun XV

info baru

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menandatangi kerja sama pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) Zona 1, di kantor Balaikota Jakarta, Senin (3/4/2017).Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo me-

ngungkapkan, sebagai Kota Me-gapolitan, Provinsi DKI Jakarta de-

ngan kepadatan penduduk yang tinggi dan keterbatasan lahan, membutuhkan pe-ngelolaan air limbah domestik yang lebih mutakhir, sinergis, berkesinambungan dan terarah. Berdasarkan Master Plan yang telah disusun oleh JICA pada Tahun 2012, pe-nanganan air limbah Provinsi DKI Jakarta akan dilaksanakan dengan Sistem Pe-ngelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) dan Sistem Pengelolaan Air Lim-bah Domestik Terpusat (SPALD-T).

Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat di Provinsi DKI Jakarta yang dikenal dengan istilah Jakarta Sewerage System (JSS), dibagi menjadi 15 Zona Pelayanan, dimana Zona 1 dan Zona 6 merupakan Kegiatan

Prioritas Nasional yang diharapkan dapat dimulai konstruksinya pada Tahun 2019.

Sebelum memulai tahap konstruksi sangat penting untuk memastikan peme-nu han readiness criteria berupa Surat Minat dari Kepala Daerah, lahan yang clean and clear, Dokumen Lingkungan (AMDAL), regu-lasi, institusi pengelola, Kesepakatan Ber-sama dan Perjanjian Kerja Sama, duku ngan pendanaan dan sebagainya.

Sri Hartoyo menjelaskan, pembaha-san kesepakatan bersama telah dilakukan secara intensif dengan pelibatan seluruh stakeholder terkait. “Kami berharap, setelah ditandatanganinya kesepakatan bersama ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama-sama dengan Kementerian PUPR da-lam waktu yang tidak terlalu lama dapat menindaklanjutinya dengan penyusunan

Ditjen Cipta Karya dan Pemprov DKI Tandatangani Kerjasama Pembangunan SPAL Domestik

Per janjian Kerja Sama yang memuat secara spesifik­ pembagian­ tugas­ serta­ hak­ dan­kewajiban dari masing-masing pihak,” tutur Sri Hartoyo.

Pelaksanaan penandatangan Pemba-ngu nan SPALD disambut baik oleh Plt. Gu-bernur DKI Jakarta S. Sumarsono. Dalam sam butannya Sumarsono mengatakan, Pem-prov DKI memberikan prioritas pada as pek sanitasi lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan limbah.

Menurutnya, pembangunan SPALD Zona 1 merupakan pilot project. Sebab, direncanakan SPALD juga akan dibangun di 14 lokasi lain. “Bukan hanya air bersih, sanitasi lingkungan juga penting untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,” tandas Sumarsono.

SPALD Zona 1 ini akan dibangun di sisi barat Waduk Pluit dengan luas empat hektar. Sementara, biaya pembangunan dianggarkan sebesar Rp 8,1 triliun. Kementerian PUPR akan menanggung 55 persen biaya pem-bangunan atau sebesar Rp 4,455 triliun. Sedangkan, sisanya berasal dari Pemprov DKI atau senilai Rp 3,645 triliun. (Teks: ari)

Page 13: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |13

info baruDitjen Cipta Karya dan Pemerintah Australia Berkolaborasi Capai Akses Aman Sanitasi dan Air MinumSaat ini Pemerintah Indonesia tengah melakukan percepatan peningkatan kualitas infrastruktur di sektor air minum dan sanitasi.

Dalam dokumen RPJMN tahun 2015-2019, pemerintah menargetkan 100% akses air minum aman, 0% kawasan

kumuh perkotaan, dan 100% akses sanitasi layak. Dorongan untuk percepatan pen-capaian program 100 – 0 – 100 tersebut menjadi tantangan besar yang harus di upayakan bersama.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Cipta Karya yang diwakili oleh Plt. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum M. Natsir pada acara “End of Program Event Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) 2008-2017” di Jakarta, Rabu(26/04/2017).

Lanjut Natsir, dalam memenuhi target tersebut, pemerintah saat ini memiliki sum-ber pendanaan yang terbatas, sehingga perlu dukungan sumber pendanaan lainnya selain pendanaan APBN. “Hal ini yang kami rasa menjadi salah satu tantangan utama dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur di sektor air minum dan sanitasi. Selain itu, masih perlunya upaya-upaya dalam rangka pe ning katan kapasitas bagi para stakeholder ditingkat pusat dan daerah pada pelaksanaan pem bangunan infrastruktur air minum dan sanitasi tersebut,” tutur Natsir.

Natsir mengatakan, Ditjen Cipta Karya secara khusus menyampaikan apresiasi ke-pada Pemerintah Australia atas segala ban-tuan dan upaya yang terus menerus dibe-rikan dalam rangka mendukung program Pemerintah Indonesia, khususnya dalam bi-dang pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi. ”Hingga saat ini, dengan bantuan Pemerintah Australia melalui program hibah air minum dan sanitasi, Pemerintah Indonesia

PDAM yang telah difasilitasi adalah sebanyak 20 proposal, dan 2 proposal diantaranya telah berhasil digunakan dalam melakukan pinjaman kepada perbankan.

Natsir menambahkan, seluruh dukungan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi se-lu ruh pihak dalam mewujudkan cita-cita permukiman yang layak huni dan berke lan-jutan yang berasal dari Pemerintah Austalia, pemerintah pusat, Pemerintah Daerah serta masyarakat. Sehubungan penutupan kegiatan IndII facility yang akan dilanjutkan dalam format yang berbeda di masa mendatang. “Kami berharap terwujudnya kolaborasi yang baik serta komunikasi yang positif antara managing konsultan yang akan ditunjuk oleh Pemerintah Australia dengan Kementerian/Lembaga yang akan mengimplementasikan program serupa di masa mendatang. Hal ini menjadi faktor kunci dalam menyukseskan program ini di masa depan sebagaimana yang pernah dilaksanakan oleh Ditjen Cipta Karya dengan lembaga donor lainnya,” tutup Natsir.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Deputi Bidang Pengembangan Regional, Bappenas, perwakilan Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan perwakilan Department of Foreign Affairs dan Trade, Pemerintah Autralia. ( Teks: ari)

telah berhasil menambah akses air minum kepada 278.000 Sambungan Rumah (SR) dan akses sanitasi layak sebesar 25.510 SR,” kata Natsir.

Mengacu pada keberhasilan program hi-bah berbasis kinerja tersebut, maka Peme-rintah Indonesia telah mereplikasi program dengan pendekatan serupa sejak tahun 2015 melalui sumber dana yang berasal dari APBN murni. Pemerintah Indonesia, memiliki komitmen untuk memperbesar pendanaan serta cakupan wilayah ini hingga tahun 2019. Selain dana hibah yang diperuntukkan penambahan sambungan rumah perpipaan air minum dan sanitasi, Pemerintah Australia melalui IndII menyediakan dana hibah untuk penyusunan dokumen kelengkapan program berupa Detail Engineering Design (DED) dan penyusunan AMDAL pada program pem bangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Ter pusat yang berlokasi di Kota Palembang, Kota Makassar, dan Kota Cimahi. Pemerintah Australia juga telah mendukung penyusunan Feasibility Study (FS) pengelolaan persampahan di 2 kota, yaitu Kota Tangerang dan Kota Balikpapan. Selain pemberian bantuan berupa dana hibah, IndII juga telah memberikan bantuan dalam memfasilitasi penyiapan proposal pinjaman perbankan bagi PDAM sejak tahun 2010 hingga tahun 2013. Total proposal pinjaman perbankan

Page 14: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

14|Edisi 04Tahun XV

info baru

Pemko Padang Gelar Gotong Royong Selamatkan Air Dalam rangka rangkaian

peringatan hari Air Dunia XXV, Pemerintah Kota Padang melaksanakan gotong royong bersama komunitas peduli cinta sungai di daerah aliran sungai (DAS) Batang Arau Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Lubuk Begalung, Rabu (19/4/2017).

Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah dalam sambutannya menyambut baik kegiatan gotong

royong ini, karena sungai yang menjadi pusat pertumbuhan dan peradaban pada masa dahulu, saat ini sudah tidak diabaikan lagi keberadaannya. Lebih lanjut Mahyeldi Ansyarullah mengungkapkan, kondisi yang sangat memprihatinkan pada sungai dan air di Kota Padang, yang mana ketika musim panas terjadi kekeringan sedangkan dalam musim hujan sungai menjadi meluap, kondisi ini menandakan kapasitas air di hulu sangat minim, dan hal ini akan menjadi ancaman kekeringan untuk Kota Padang.

Menyikapi ancaman kekeringan, Peme-rintah Kota Padang mengambil langkah akan membuat banyak embung sebagai pe-nangkap air. “Dalam usaha menyelamatkan air dan mewaspadai ancaman kekeringan, kami berencana akan membuat banyak embung” tutur Mahyeldi.

Gotong royong ini dihadiri oleh Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta

Karya, Balai Wilayah Sungai Sumatera V, jajaran pemerintahan Kota Padang, Komunitas pencinta sungai Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat dan kelompok organisasi masyarakat (ormas). Rangkaian acara gotong royong ini terdiri dari pemberian bibit pohon, pemberian alat kebersihan, dan gotong royong di daerah aliran Sungai Batang Arau. (Teks: rjp/randalsumbar/ari)

Page 15: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |15

info baru

Kota Hijau adalah suatu kota yang terencana dengan baik, bercirikan ramah lingkungan yang secara efektif mampu memanfaatkan sumber daya alam secara seimbang dalam rangka menjamin keberlanjutan kualitas dan daya dukung sumber daya alamnya.

Kota Hijau (berkelanjutan) merupakan kota yang dibangun dengan terus menerus memupuk semua aset kota

meliputi manusia, lingkungan terbangun, sumber daya alam, lingkungan dan kualitas prasarana perkotaan. Kota Hijau juga me-rupakan kota yang melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

Pengembangan Kota Hijau juga ber-arti pembangunan manusia kota yang berinisiatif dan bekerjasama dalam mela-kukan perubahan dan gerakan bersama. Pengembangan Kota Hijau di Indonesia memerlukan gerak bersama seluruh unsur pemangku kepentingan kota. Pengembangan Kota Hijau juga memerlukan perubahan/inovasi/prakarsa mendasar (dari praktek hingga nilai-nilai) dan massif.

TAMAN BATU 10 (IDAMAN WARGA TANJUNGPINANG TIMUR)

hidupan kota, antara lain dapat dilakukan dalam bentuk perwujudan Kota Hijau.

Taman Batu 10 salah satu Program P2KH yang di laksanakan Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Kepu-lauan Riau yang telah diresmikan oleh Walikota Tanjung Pinang H. Lis Darmansyah dan di hadiri Kapolres Tanjungpinang, Kasatker PBL, Kasatker Randal, Camat, Lurah, dan Warga Kota Tanjungpinang Tahun 2016 dengan nilai kontrak Rp. 4.673.022.330.

Program P2KH yang di laksanakan sa-tuan kerja Penataan Bangunan dan Ling-kungan ini sangat strategis yang berada di pusat kota yang padat penduduk, karena di kecamatan tanjungpinang timur belum ada RTH (Ruang Terbuka Hijau) yang dapat di nikmati masyarakat sekitar. Banyak fasilitas yang dapat di nikmati di taman batu 10 yaitu Wall Climbing, Area Play Gorund, Dinding Layar Display Infokus Gantung, Area Parkir Sepeda dll.

Kedepan di harapkan terdapat taman-taman terbuka atau ruang terbuka hijau (RTH) di sudut-sudut keramain kota tanjungpinang.(Teks: Randalriau)

Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR) secara tegas mengamanatkan 30% dari wilayah kota berwujud Ruang Terbuka Hijau (RTH), 20% RTH Publik dan 10% RTH Privat. Pengalokasian 30% RTH ini ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang RTRW Kota dan RTRW Kabupaten.

Penataan ruang sebagai matra spasial pembangunan kota merupakan alat untuk mengkoordinasikan pembangunan perkotaan secara berkelanjutan. Selaras dengan amanat UUPR pasal 3, perlu diwujudkan suatu bentuk pengembangan kawasan perkotaan yang mengharmonisasikan lingkungan alamiah dengan lingkungan buatan. Upaya untuk mem bangkitkan kepedulian masyarakat dan mewujudkan. Keberlangsungan tata ke-

Page 16: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

16|Edisi 04Tahun XV

info baru

Satker PSPAM Papua Barat Serahkan Aset Kepada Pemkab Fakfak

Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) Provinsi Papua Barat menyerahkan aset pengembangan SPAM kepada Pemerintah Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.

Penyerahan aset langsung dilakukan oleh Kepala Satker PSPAM Provinsi Papua Barat, Gabriel NR. Pandin, didam-

pingi kedua PPK Satker PSPAM, FX Budiantoro dan Hario Pamungkas kepada Wakil Bupati Fakfak, Abraham Sopa helu wakan, yang didam pingi Direktur PDAM Fakfak, Ali Senen dan Asisten II Setda Kabu paten Fakfak di ruang kerjanya, Selasa (25/4/2017).

Gabriel Pandin mengungkapkan, aset yang diserahkan merupakan pekerjaan tahun anggaran 2016 dengan nilai kontrak Rp. 3.388.104.500 dengan jenis paket pekerjaan pengembangan sistem penyediaan air mi-num sebagai program bantuan kepada PDAM Kabupaten Fakfak.

“Pekerjaan sudah selesai dan telah di-fungsikan, maka itu diserahkan kepada Pe-merintah Kabupaten Fakfak sebagai pe nge-lola berikutnya. Nantinya, penyediaan SPAM menjadi tanggungjawab daerah,” te rang Gabriel Pandin.

Gabriel menjelaskan, pengembangan SPAM di Kabupaten Fakfak terdiri dari unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. Untuk air baku terdiri dari pipa transmisi air baku serta fasilitas prasarana

luwakan, menyambut baik Pengembangan SPAM yang telah dibangun Satker PSPAM Provinsi Papua Barat, dan berharap asset yang telah dibangun beserta bantuan dua unit pompa sentry fugal bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mencukupi kebutuhan air bersih di Kabupaten Fakfak.

“Fakfak merupakan daerah yang kondisi airnya masih bersih belum terkontaminasi dengan zat-zat kimia sehingga layak dikon-sumsi dan masih bersih. Selain itu, Fakfak memiliki sumber air bersih yang banyak untuk dikembangkan sebagai sumber air bersih,” tutur Abraham. ( Teks:Lilis Randal Papua Barat/ari)

dan sarana penunjangnya. Kemudian, unit produksi terdiri dari peralatan mekanikal elek trikal, dan jaringan pipa distribusi utama yang berguna untuk memfasilitasi dan men-dukung pengembangan SPAM di Kabu paten Fakfak.

“Penyerahan aset barang milik negara berupa SPAM kepada pihak kedua sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan memberikan dokumen pelaksanaan pem-bangunan SPAM instalasi pengolahan air (IPA) dan sarana penunjang lainnya kepada pihak kedua,” kata Gabriel.

Wakil bupati Fakfak, Abraham Sopahe-

Page 17: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |17

info baru

Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Bidang Cipta Karya Provinsi Kalimantan Selatan bersama Bupati Kabupaten Banjar Khalilurrahman meresmikan TPS 3 R Ar Rafaah Pondok Pesantren Darul Hijrah Cindai Alus Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu. Peresmian diadakan sekaligus dengan penanaman pohon di sekitar pondok tersebut.

Satker PSPLP Provinsi Kalsel Dorong Santri Jadi Agen Perubahan

Tanah untuk pembangunan fasilitas TPS 3R sendiri merupakan hibah dari Wakil Ketua Yayasan Pendidikan Pondok Pe-

santren Darul Hijrah, dengan luas lahan 2.937,5 m2 dan dibangun dari dana APBN tahun 2016 dengan konsep swakelola. TPS 3R tersebut dapat melayani 2.356 jiwa.

Kasatker PSPLP Provinsi Kalsel Rio Franata mengatakan sebelum pem bangu-nan TPS 3R sudah ada kegiatan pembuatan pupuk kompos dan penanaman bibit oleh para santri Pondok Darul Hijrah. “Kreativitas para santri inilah kemudian kita dorong untuk dimaksimalkan menjadi TPS 3R se-hingga mereka bisa mendaur ulang dan mengolah sampah dengan prinsip 3R juga untuk mendukung aktivitas pembuatan kompos tersebut,” jelas Rio.

Lanjut Rio, hal ini juga dalam rangka menjaring agen perubahan yang terdiri dari kaum muda maupun wanita yang ada di pesantren. “Dengan difasilitasinya kegiatan pengkomposan dan pengelolaan sampah melalui TPS 3R, diharapkan selain mampu mereduksi sampah juga sebagai wadah pembelajaran agar nanti para santri selepas dari pesantren mampu menularkan ilmunya dan menjadi agen perubahan dalam pengolahan sampah,” imbuh Rio.(Teks: HRD KALSEL/ari)

“Kreativitas para santri inilah kemudian kita dorong untuk dimaksimalkan menjadi TPS 3R sehingga mereka bisa mendaur ulang dan mengolah sampah dengan prinsip 3R juga untuk mendukung aktivitas pembuatan kompos tersebut,”

Page 18: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

18|Edisi 04Tahun XV

info baru

Dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang pbl di Maluku Utara

Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menyelenggarakan kegiatan Kampanye Edukasi Publik Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan, di Kota Ternate, Rabu (26/04/2017).

Kegiatan ini dihadiri oleh 250 peserta dari wilayah timur Indonesia yang ter diri dari perwakilan 65 Organisasi

Perangkat Daerah (OPD) kabupaten/kota yang telah memiliki Perda Bangunan Gedung, 17 Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) Penataan Bangunan dan Lingkungan, asosiasi profesi, akademisi, kementerian/lem baga terkait dan pejabat di lingkungan Kementerian PUPR.

Kegiatan lokakarya yang dikemas da-lam bentuk kampanye publik ini bertema Imple mentasi Penataan Bangunan dan Ling kungan. Diharapkan kegiatan ini dapat lebih fokus pada tujuan meningkatkan pe-ma haman, peningkatan kapabilitas dan ka-pa sitas aparat dinas teknis serta instansi terkait terutama dalam hal implementasi penyelenggaraan bangunan gedung dan ling kungannya.

Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk implementasi dari amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, dan Peraturan

Men teri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 5 Tahun 2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung, serta Pe-raturan Menteri Pekerjaan Umum dan Pe-rumahan Rakyat Nomor 1 Tahun 2015 ten-tang Bangunan Gedung Cagar Bu daya Yang Dilestarikan, yang bertujuan untuk mem be-rikan pemahaman dan kepastian tentang perizinan bangunan gedung.

Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Ba-ngu nan Gedung.

“Pengaturan penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan yang harus dipenuhi bukan hanya persyaratan administratif me-lainkan juga persyaratan teknis, termasuk pesyaratan keandalan yang meliputi aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan,” tutur Sri Hartoyo.

Lanjut Sri Hartoyo, untuk menjamin ke-an dalan bangunan gedung di daerah, di-perlukan juga peraturan daerah (Perda Ba ngunan Gedung) yang mengatur penye-leng garaan bangunan gedung dan ling ku-ngan.

Selain itu, kegiatan ini juga tak luput membahas implementasi dari Peraturan

“Di sini banyak aset bersejarah seperti benteng, keraton kesultanan, dan rumah ibadah. Karena itu, terpilihnya Ternate se-bagai tuan rumah dimaksudkan agar ke-giatan ini dapat langsung memberi contoh bagaimana seharusnya mewujudkan kota pusaka sekaligus implementasi pengaturan bangunan gedung dan lingkungannya dilak-sanakan dengan baik di daerah,” ujar Sri Hartoyo. ( Teks: tatik-randal maluku utara/ari)

Page 19: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |19

Menjadi wanita yang memimpin suatu satuan kerja kegiatan fisik bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih lagi jika harus turun langsung ke lapangan untuk melakukan survey lokasi dan pengawasan pekerjaan.

Kartini Cipta Karya Era Puspita: Wanita Juga Memiliki Power

Era Puspita, seorang wanita yang berkarya di Cipta Karya dengan memimpin langsung kegiatan dalam menangani

pengentasan kawasan kumuh di Bengkulu sebagai Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP).

Masa Kecil dan PendidikanWanita yang lahir dari pasangan H. Mulyadi Indi Samid yang berprofesi sebagai wira-swastawan dan ibu Hj. Suhiba seorang ibu rumah tangga ini memulai pendidikan sejak taman kanak-kanak hingga madrasah tsanawiyah di Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 1978-1990, kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 7 Kota Malang dan tamat pada tahun 1993. Tamat dari SMA, beliau memilih melanjutkan pen-didikannya di Institut Teknologi Nasional Malang, dan lulus pada tahun 1998.

Dibalik kesuksesan wanita yang memiliki motto­“Berfikir­positif­dalam­menjalani­hidup”,­ada sekelumit cerita menarik saat beliau menempuh pendidikan di Kota Malang pada tahun 1992.

“Metode belajar saya tertinggal jauh dengan teman-teman di Malang, saya berpikir untuk selalu berusaha supaya bisa mengikuti pola dan cara belajar di Kota Besar. Minggu pertama saya masuk sekolah info yang saya dengar biasanya anak pindahan jadi korban (tidak lulus),” kenang Era.

Dan untuk mengejar ketertinggalan de-

jabatannya saat ini sebagai Kepala Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi Bengkulu.

Dalam melaksanakan tugas sebagai Kasatker PKP Bengkulu, Era selalu ber-koordinasi dengan mitra kerja dan staf baik itu PNS ataupun Non PNS karena menurut wanita yang juga pernah menjabat sebagai Kasatker PBL di Bangka ini yang terpenting dari seorang pegawai itu bukanlah status kepegawaian mereka, tetapi bagaimana ki-nerja seorang pegawai tersebut dalam me-laksanakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan.

Walaupun menjabat sebagai seorang Kepala Satuan Kerja, Era juga selalu terjun langsung dalam setiap pemantauan dan

mi mematahkan stigma negatif terhadap anak pindahan, Era belajar dengan giat dan mengikuti berbagai pelajaran tambahan sepulang dari sekolah. “Saya berterimakasih kepada semua yang sudah memberi motivasi hingga mampu menjalani masa sulit itu,” tambah Era.

Perjalanan Karir di Kementerian PUPRSebagai abdi negara, karier Era Puspita dimulai pada tahun 2007 sebagai CPNS. Ke-mudian menjadi di tahun 2009 langsung dipercaya menjadi asisten teknik keberhasilan sebagai asisten teknik, mengantarkan wanita yang akrab dipanggil “Bu Era” ini menjadi PPK di tahun 2010-2012, dan menjadi Kepala Satuan Kerja pada tahun 2013 hingga

inovasi

Walaupun menjabat sebagai seorang Kepala Satuan Kerja, Era juga selalu terjun langsung dalam setiap pemantauan dan evaluasi kegiatan dilapangan.

Page 20: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

20|Edisi 04Tahun XV

inovasi

Dalam melaksanakan tugas sebagai Kasatker PKP Bengkulu, Era selalu berkoordinasi dengan mitra kerja dan staf baik itu PNS ataupun Non PNS

evaluasi kegiatan dilapangan. “Menjadi wa-nita bukanlah penghalang untuk terjun ke lapangan. Karena wanita juga memiliki power jika sudah diberikan tugas dan tang-gung jawab selain itu penangan kumuh tidak bisa jika hanya melihat dokumen ter-tulis saja, karena kumuh itu sendiri hanya dapat dirasakan dan dilihat jika kita datang langsung ke lokasi kumuh tersebut,” ungkap Era

Pendapat Tentang Kesetaraan GenderDi era emansipasi wanita dan kesetaraan gender, ibunda dari Hasyim Abdurrahim dan Luqman Abdurrahman ini berpendapat bahwa perempuan adalah makluk Allah yang dicip takan sama dengan laki-laki dalam ba nyak hal; punya hati, punya otak untuk berpikir, punya rasa, punya bakat-bakat dan kemampuan yang sederajat dengan laki-laki. “Wanita pun punya hak untuk bekerja dalam

mengembangkan segala potensinya sehingga menjadi pemimpin bukanlah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh seorang pria saja, seorang wanita jika memang telah diberikan amanah dan tugas dalam memimpin haruslah mampu melaksanakan tugas tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab dan bekerja keras.” Tutur Era

Motivasi bagi Kartini Ciptakarya LainnyaEra sama sekali tidak menganggap tugas yang menjadi amanahnya ini sebagai beban, justru bagi Kartini PUPR ini adalah ajang bagi

wanita untuk dapat menunjukkan potensi yang terdapat dalam dirinya. “Perempuan yang bekerja adalah salah satu cara dalam mensyukuri nikmat Allah menuju kehidupan yang penuh berkah dilandasi niat yang tulus dan ikhlas dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki sepanjang urusan rumah tangga bisa dikomunikasikan dengan baik bersama suami (menyeimbangkan an-tara keluarga dan karir) maka perempuan yang bekerja atas ijin suami tidak menjadi masalah,” seru Era. (Teks: Memo/Indah/Randalbkl)

Page 21: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |21

inovasi

Perempuan yang lahir dari pasangan Saimi dan (alm) H. Basri pada 11 Mei 1976 di Pangkal Pinang sebagai anak pertama dari 2 bersaudara ini mempunyai hobi makan dan menulis. Wanita dengan sosok pekerja ulet dan selalu bersemangat dalam menjalankan harinya ini merupakan ibu dari 2 orang anak dan suami bernama Medrianto.

MENGENAL LEBIH DEKAT KARTINI CIPTA KARYA DARI BABEL

Pengalaman masa kecilnya yang selalu ceria dengan anak-anak kampung yang dididik dan besar di alam, sudah

terbiasa dengan panas terik matahari dan kehujanan saat pergi atau pulang sekolah. Dengan gaya sedikit tomboy bermain sepeda dengan teman laki-laki dan perempuan, bermain di pantai, adu memecah biji karet yang kini mulai ditinggalkan anak zaman sekarang.

Kehidupan sebagai Pegawai Negeri Sipil tahun 2007 dengan jenjang pendidikan S1 Teknik Sipil dan S2 Administrasi Publik selalu semangat menyambut Hari Kartini, hari dimana wanita Indonesia diberi ruang lebih, lebih berperan dalam bidangnya yang dapat menyuarakan, mengambil tindakan, dengan sentuhan kelembutan dan sisi kele-mahlembutannya dalam menyelesaikan sua-tu masalah, suatu pekerjaan yang tidak melu-pakan kodrat sebagai seorang wanita.

Selama di kantor sebagai kasatker mem-punyai peran membimbing dan menjadi panutan, misalnya kedisplinan waktu kerja maupun kedisplinan menyelesaikan peker-jaan. Penerapan punishment dan reward perlu ditetapkan dalam bekerja, begitu juga sebagai ibu yang berusaha membimbing anak-anak dalam keterbatasan, keterbatasan waktu dan ilmu tetapi berusaha untuk mencetak generasi penerus bangsa.

Dengan keinginan satker PSPLP Bangka Belitung mengemban visi misi sesuai dengan arahan Direktorat Pengembangan Sitem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) di 3 sektor yaitu darinase, persampahan dan air limbah, target 100-0-100 di 2019 serta capaian program, sampai ketingkat desa.

Pembangunan bukan hanya milik orang kota, di pelosok pun juga diperlukan, ber-gandeng dengan Pemda Kabupaten Kota, serta dinas tekait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan dan Perangkat Desa. Pembangunan pola pemberdayaan swakelola seperti Program Sanimas dan TPS-3R sangat berperan dalam pelayanan bidang sanitasi ke masyarakat.

Karena semakin banyak masyarakat ter-libat semakin banyak yang mengetahui penanganan, pemanfaatan dan pemeliharaan, pembangunan prasarana dan sarana bidang sanitasi yang sangat dekat dengan pola gender. Hal ini melibatkan peran ibu-ibu dalam pembangunan, karena diketahui dida-lam rumah tangga, sebagai penyumbang utama dalam air limbah yang berasal dari

Page 22: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

22|Edisi 04Tahun XV

inovasikamar mandi, dan dapur, begitu juga sampah rumah tangga.

Sebagai kasatker wanita satu-satunya di Provinsi Bangka Belitung, Siti Wahidah tetap optimis dalam menyelesaikan pekerjaan bidang sanitasi dengan bekerjasama dan saling mendukung dengan satker-satker lain di tahun ini. Seperti pola sinergi pem ba -ngunan untuk mengatasi suatu daerah dari kategori kumuh dengan mendukung pem-bangunan Sanimas dan TPS-3R se hingga poin kekumuhan berkurang dengan ter-bangunnya prasarana, dan melakukan pem -binaan masyarakat untuk memanfaatkan dan memelihara prasarana dengan baik.

Dengan satker PSPAM saling memberikan informasi kegiatan ke depan dalam rangka menjaga kualitas air baku dari pencemaran air limbah rumah tangga. Masih ada sosok Kartini sekarang ini baik yang terpublikasi maupun tidak, beliau dengan teman-teman di satker PSPLP sering berjumpa dengan sosok wanita yang tangguh, yang peduli dengan lingkungan, bergerak dalam bidang sampah. Mengubah dari barang bau, tidak bermutu menjadi barang yang berguna dan mempunyai nilai jual tinggi, seperti ibu-ibu di bawah KSM Berkah Mandiri Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah.

Terkadang berjalannya suatu pem ba-ngunan infrastruktur tidak semudah de-ngan perencanaan, terdapat hal hal yang men jadi terkendalanya pembangunan da-

nau. Seperti adanya masyarakat yang tidak mendukung program pembangunan da nau, tidak mengizinkan pipa air limbah dita nam melalui halaman rumah, disi nilah ibu ibu sangat berperan, dari segi ke lemah lem-butannya dengan mengadakan dialog, dan bermusyawarah, sehingga ma salah dapat teratasi.

Harapan semakin bermunculnya Kartini

baru dengan gaya dan pola masing masing, dengan inner beautynya, skill yang berperan dalam pembangunan baik di perkotaan, perdesaan, di wilayah perkantoran, rumah, ataupun lingkungan. Dengan tujuan memberi manfaat untuk sesama, karena pembangunan bukan hanya tugas pemerintah saja, tetapi se cara menyeluruh menyentuh daerah per-de saan. Program satker PSPLP mem pu-nyai rancangan pembangunan mini mal me nyentuh satu kecamatan, satu Program Sanimas dan satu program TPS 3R, harapan dengan pembangunan ada peran serta ma-syarakat CSR, pihak swasta, maupun BUMN dalam membangun desa sekitar yang mem-punyai pola sinergi dan saling men dukung antar program.

Terdapat Keinginan menciptakan nilai lebih dari pembangunan seperti multi fungsi pembangunan pendukung IPAL yang digunakan sebagai tempat bertemunya war-ga, tempat Posyandu, taman baca, tempat mela tih keterampilan, berternak ikan, dan perkebunan, hal ini memberi efek tentukan selain dari pelayanan sanitasi, tetapi me-ningkatkan ilmu pengtahuan, ketrampilan dan menambah nilai ekonomi masyarakat.

Apalagi di bidang air limbah, persam-pahan, dan drainase permukiman, tentunya mengikuti pertumbuhan penduduk sehing-ga harus banyak melibatkan pelaku pem-bangunan. (Teks: Wotto/Randal Babel)

Page 23: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |23

Permasalahan sampah di Indonesia, khususnya di kawasan perkotaan, merupakan masalah yang penting untuk memperoleh prioritasi, karena berkaitan dengan derajat sanitasi dan derajat kesehatan masyarakat.

Foto atas : TPST Yang Menerapkan Teknologi Hidrotermal di Kota Tangerang

Teknologi Hidrotermal Sebagai Teknologi Alternatif Pengolahan Sampah

inovasi

Artina Sanadia*)

pula pada peningkatan jumlah sampah yang akan dihasilkan. Di sisi lain, teknologi pemrosesan akhir pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah dengan menggunakan

proses lahan urug saniter (sanitary landfill) semakin menemui kesulitan dalam apli-kasinya, karena keterbatasan lahan untuk konstruksinya.

Teknologi HidrotermalDalam berbagai aplikasi di dunia, TPA sam-pah banyak digunakan sebagai penampung residu dari pengolahan sampah sebelumnya, dimana dilakukan proses pengolahan pen-dahuluan pada Tempat Pengolahan Sam pah Terpadu/TPST,­ seperti­ proses­ fisika,­ proses­kimia, proses termal, proses biologi, dan/atau kombinasinya. Upaya pengolahan sampah

Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, serta perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung

semakin konsumtif, maka akan berdampak

Page 24: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

24|Edisi 04Tahun XV

Proses (Pendahuluan) Pemilahan Sampah untuk Memisahkan Sampah Kaca dan Sampah Logam

inovasi

sebagai subsistem pengolahan sampah ber-tujuan untuk menggunakan ulang sampah yang masih memiliki manfaat, serta reduksi volume sampah, sehingga diha rapkan hanya residu saja yang perlu diproses akhir pada TPA sampah. Hal ini akan berdampak pada TPA sampah yang semakin panjang usia tek-nisnya, selain untuk minimasi kebutuhan penggunaan lahan yang sudah semakin sulit untuk diperoleh di per kotaan. Salah satu teknologi termal yang saat ini mulai dikem bangkan pada TPST ada lah teknologi hidrotermal.

Alur Pengolahan Teknologi Hidrotermal Pada Pengolahan Sampah

Teknologi hidrotermal menggunakan pro ses perpaduan suhu, tekanan, dan uap air dalam upaya reduksi volume sampah, se-hingga dapat menjadi satu produk homo gen yang sama. Proses pengolahan ini dimulai dengan memasukkan sampah dan uap panas bersuhu 200 °C, pada kondisi bertekanan 2 MPa ke dalam reaktor. Di dalam reaktor, sampah diaduk selama kurang lebih satu jam dengan suhu dan tekanan yang sama. Setelah itu, sampah akan menjadi lumpur (sludge) yang dapat dikeringkan dengan mudah untuk meng hasilkan produk-produk yang diinginkan, seperti pelet sampah yang berukuran lebih kecil dan residu cair.

Kinerja ProsesJenis-jenis produk yang dihasilkan dari proses

Page 25: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |25

Lumpur Sebagai Residu Pengolahan dengan Proses Hidrotermal

Proses Pengeringan Lumpur di Dalam Unit Pengeringan (Rumah Kaca)

hidrotermal dipengaruhi oleh jenis sampah yang diolah, kuantitas air yang digunakan, tingkat suhu yang dioperasikan, dan tingkat tekanan yang diterapkan. Hasil utama dari proses hidrotermal ini adalah lumpur yang berbentuk seperti bubur. Setelah itu, lumpur dikeringkan hingga kadar air tertentu, agar kemudian dapat menjadi produk lanjut yang diinginkan. Produk yang dihasilkan melalui proses ini akan memiliki kadar air rendah setelah melalui proses pengeringan, untuk kemudian dapat diproses lebih lanjut, misalnya dibakar pada pengolahan termal atau diurug pada TPA sampah. Hingga saat ini, pengembangan teknologi ini masih terus dilakukan agar produk yang dihasilkan lebih bervariasi.

Reaktor Konversi Sampah dengan Suhu dan Tekanan Tinggi

Di Indonesia, teknologi pengolahan sam pah secara hidrotermal ini pertama kali dite rapkan oleh pengembang perumahan swasta di kawasan Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang. Meskipun teknologi ini dapat mereduksi­volume­sampah­secara­signifikan­dengan waktu detensi singkat, namun biaya investasi dan biaya operasi-pelihara-rawat yang perlu disediakan masih cukup tinggi. Dalam upaya replikasinya di Indonesia maka dibutuhkan kajian yang menerus dan sistematis, sehingga dapat diperoleh uji keandalan proses serta dapat menurunkan biaya investasi dan biaya operasi-pelihara-rawat yang dibutuhkan pada tingkatan yang semakin terjangkau bagi Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai pengelola.

Kerja sama multi pihak perlu dilaksana-

kan, dalam mendukung pengembangan tek-nologi ini, karena diperlukan pendalaman

untuk keandalan teknik, keamanan dalam sistem pengoperasian, baku mutu dari produk yang dihasilkan, hingga keterjangkauan biaya investasi maupun biaya operasi-pelihara-rawat TPST dengan proses hidrotermal. Dengan protokol pengujian yang tepat, maka diharapkan TPST dengan teknologi termal termasuk teknologi hidrotermal ini dapat terus dikembangkan untuk pengolahan sam-pah skala komunal atau kawasan, khu susnya pada perkotaan dengan tingkat ke pa datan penduduk tinggi.

*) Staf (sektor persampahan) pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]

Page 26: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

26|Edisi 04Tahun XV

inovasi

Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman memiliki tanggungjawab untuk mewujudkan cita-cita 0%

luasan kawasan kumuh di tahun 2019. Tanggungjawab ini harus mampu dijawab ditengah keterbatasan kapasitas dan pem-biayaan Pemerintah dan pemerintah daerah. Dari sisi pembiayaan, telah diperkirakan bahwa kebutuhan dana untuk mewujudkan target kumuh 0 % adalah sekitar Rp. 215

Gerakan 100-0-100 telah mencapai separuh perjalanannya sejak dicanangkan di tahun 2015 dan ditetapkan sebagai target untuk diwujudkan pada tahun 2019. Gerakan 100-0-100 yang terdiri atas 100 % akses air minum, 0 % luas kawasan kumuh dan 100 % akses sanitasi merupakan sebuah tantangan besar yang harus dijawab oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Deazaskia Prihutami *)

Kunci Pencapaian Menuju 0% Permukiman Kumuh

Page 27: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 01 |27

Triliun, sedangkan perkiraan kemampuan APBN hanya Rp. 46 Triliun (Renstra PUPR 2015-2019).

“Untuk mempercepat perwujudan Tar-get Renstra 2015-2019, kita harus kon-sisten mengacu pada pendekatan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya”, hal ini disampaikan oleh Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman - Rina Farida pada saat memberikan sambutan dalam acara Rapat Koordinasi Pengem-bangan Kawasan Permukiman Berbasis Masyarakat TA. 2017 bertempat Wisma Werdhapura, Denpasar, Bali, Senin 17 April 2017. Ketiga pendekatan pembangunan dan pengembangan permukiman yang dimaksud adalah dilakukan dengan membentuk sis-tem yang terencana, menyeluruh, terpadu, dan berkelanjutan sesuai dengan rencana tata ruang; memberikan fasilitasi kepada Pemerintah kota/kab sebagai nakhoda pem-bangunan dan pengembangan per mu ki man di daerah, dan memberdayakan ko munitas dan para pemangku kepentingan.

Sadar akan tantangan yang besar dalam perwujudan target di Tahun 2019, maka keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan target yang ada adalah sebuah keharusan, termasuk di antaranya

Pemerintah dan pemerintah daerah, serta masyarakat, baik dari pihak swasta maupun masyarakat pada umumnya. Terkait hal ini, Rina Farida menegaskan, “Selain pemerintah pusat harus memberikan fasilitasi kepada pemerintah daerah untuk dapat menjadi nakhoda di dalam pembangunan dan pe-ngembangan permukiman di daerah, ko-munitas dan pemangku kepentingan lain nya pun harus diberdayakan.”

Acara yang diselenggarakan dalam rang-ka percepatan penanganan permukiman ku muh di kawasan perkotaan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) yang merupakan kegiatan penanganan ku-muh yang berbasis pada pemberdayaan ma syakat. Pada tahun anggaran 2017 ini, pembangunan infrastruktur berbasis ma-syarakat (IBM) di perkotaan dilakukan de-ngan kegiatan National Slum Upgrading Program (NSUP) dan Neighborhood Upgrading Shelter Project Phase 2 (NUSP2) dibawah payung Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). NSUP memiliki lokasi sasaran : 11.067 kelurahan yang tersebar di 269 kota/kab dan 34 pro-vinsi dengan cakupan kegiatan meliputi pembangunan infrastruktur, pengembangan penghidupan masyarakat dan penguatan

kapasitas. Sedangkan NUSP-2 memiliki lokasi sasaran : 209 kelurahan yang tersebar di 20 kota/kab dan 16 provinsi dengan cakupan kegiatan pembangunan infrastruktur berupa peningkatan kualitas skala lingkungan dan kawasan, penguatan kapasitas dan New Site Development. Adapun sumber pembiayaan kegiatan tersebut berasal dari pinjaman luar negeri yaitu: Asean Development Bank (ADB), Islamic Development Bank (IDB), World Bank (WB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Kedua program tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk membangun platform kolaborasi dalam upaya pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh.

Kolaborasi adalah hal yang dikedepan-kan dan menjadi inti dari penanganan per-mukiman kumuh dikarenakan kesadaran kita bersama bahwa penanganan kumuh tidak dapat dikerjakan hanya oleh hanya satu sektor atau satu pihak. Kolaborasi yang berarti kerjasama dan juga berarti merupakan kegiatan bersama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama, dapat berupa pemberian bantuan maupun saling memberikan bantuan serta merujuk pada hubungan yang saling meng-untungkan, adalah yang diharapkan dari dilaksanakannya kegiatan ini.

Page 28: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

28|Edisi 04Tahun XV

inovasi

Dalam paparannya, Kepala PMU NSUP & NUSP-2 yang juga Kasubdit. Perencanaan Teknis, Dit. PKP- Didiet Arief Akhdiat, menyampaikan bahwa kolaborasi dilakukan pada tiap pola penanganan permukiman kumuh baik pada aspek pencegahan (melalui pengawasan dan pengendalian serta pem-berdayaan masyarakat), peningkatan kua-litas (melalui pemugaran, peremajaan dan pe mukiman kembali) dan pengelolaan. Di-sam paikan pula bahwa target penanganan KOTAKU adalah menurunnya luas kawasan permukiman kumuh, terbentuknya Pokja PKP di tingkat kabupaten/kota, tersusun-nya rencana penanganan kumuh tingkat kota/kabupaten dan tingkat masyara kat, me ning katnya penghasilan Masyara kat Ber penghasilan Rendah (MBR) melalui pe -nye diaan infrastruktur dan kegiatan pe-ning katan penghidupan masyarakat; dan ter laksananya aturan bersama sebagai upa-ya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat dan pencegahan ku muh. Dengan tujuan akhir meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di kawasan kumuh perkotaan untuk men-dukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan yang sama, Kasubdit. Kawasan Permukiman Perkotaan, Dit. PKP - Boby Ali Azhari menyampaikan bahwa masih terdapat 8,44 % dari total target

nasional 38.431 Ha kawasan permukiman kumuh yang harus ditangani pada 2017 – 2019. Penanganan tersebut tentunya terkait dengan 7 (tujuh) aspek dan kriteria kekumuhan yang diamanatkan dalam Per-aturan Menteri PUPR No. 2/PRT/M/2016, yang terdiri atas aspek; 1) bangunan gedung, 2) jalan lingkungan, 3) penyediaan air minum,

4) drainase lingkungan, 5) pengelolaan air limbah, 6) pengelolaan persampahan, dan 7) pengamanan kebakaran. Menjawab permasalahan ini tentu tidak dapat dilak-sanakan melalui kegiatan dari aspek pe-ngem bangan permukiman saja namun harus mengajak sektor-sektor lain baik di in ternal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat namun juga dari Kementerian lembaga lain terkait peme-rintah daerah serta masyarakat dan swasta. Dalam melakukan penanganan terhadap ka-wasan permukiman kumuh, sudah tersedia standar teknis dan Kelompok Kerja (Pokja) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) di seluruh Indonesia. Sesuai peraturan, ke-beradaan Pokja ini tentunya akan mening-katkan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi kebijakan dalam pelaksanaan pem bangunan wilayah dalam pembangunan nasional dapat mencapai tujuan utama yaitu keseimbangan antarwilayah dan pemerataan kualitas ke-hidupan masyarakat. Pokja yang terdiri dari unsur instansi pemerintah, asosiasi perusahaan, asosiasi profesi, asosiasi peru-sahaan barang dan jasa mitra, Pakar, dan/atau lembaga swadaya masyarakat dan/atau yang mewakili konsumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan pembangunan perumahan dan kawasan permukiman ini berfungsi untuk mengoordinasikan pengem-bangan kawasan Permukiman dan dibentuk

Page 29: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |29

Selain perwujudan kolaborasi di internal Kementerian PUPR, tentu dibutuhkan kemitraan dalam rangka peningkatan kualitas permukiman kumuh antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, serta melibatkan masyarakat umum dan juga swasta.

berjenjang ditingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

Selain perwujudan kolaborasi di internal Kementerian PUPR, tentu dibutuhkan ke-mit raan dalam rangka peningkatan kua-litas permukiman kumuh antara peme-rintah pusat dengan pemerintah daerah, serta melibatkan masyarakat umum dan juga swasta. Contoh nyata dalam pelibatan sumber daya manusia yang ada didalam kegiatan KOTAKU terutama fasilitator yang terlibat adalah diperkirakan sejumlah ku-rang lebih 7000 orang diseluruh Indo-nesia, mereka menjadi ujung tombak dalam meng gerakkan dan menggugah ma syarakat akan pentingnya kesadaran dan peran aktif masyarakat untuk mengurangi kawasan kumuh di Indonesia.

Bentuk-bentuk kemitraan lain yang da-pat diciptakan dari para pemangku ke pen-tingan ini dapat berupa kerjasama daerah, pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/BMD), pengadaan barang dan jasa, kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas. Begitu ba-nyak bentuk kerjasama atau kemitraan yang dapat dikembangkan, seperti pelaksanaan metode land sharing dan pemanfaatan dana APBN/APBD antara pemerintah pusat dengan daerah, komitmen public private

partnership (PPP) antara pemerintah daerah dengan swasta, penyelenggaraan forum warga hingga kuliah kerja nyata (KKN) tematik yang dilaksanakan oleh pemerintah bekerjasama dengan perguruan tinggi/asosiasi profesi, hingga kerjasama/kemitraan yang diselenggarakan antara pihak swasta dengan masyarakat seperti corporate social responsibility (CSR) atau program kemitraan bina lingkungan (PKBL).

Ditengah waktu pencapaian target yang tidak panjang lagi menuju ke 2019, maka seluruh sumber daya manusia dan sumber daya pembiayaan harus dioptimalkan. Dengan banyaknya peluang kemitraan yang ter sedia, penanganan kawasan permukiman kumuh akan lebih mudah dilaksanakan.

Selain itu, manfaat yang dihasilkan dari kolaborasi dan kemitraan yang solid akan lebih tepat sasaran dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat secara luas. Instrumen dan sumber daya manusia sudah lengkap tersedia, maka perlu ditindak lanjuti dengan komitmen pemerintah dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat. Karena itu mari teguhkan komitmen kita bersama, berkolaborasi dan wujudkan keterpaduan untuk pencapaian 0% kumuh di tahun 2019.

*) Staf Subdit.Kawasan Permukiman Perkotaan, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman

Page 30: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

30|Edisi 04Tahun XV

sebaiknya anda tahu

Cintai Bumi mu

6 Tips Bagaimana menCintai Bumi

Biasakanlah Berjalan KakiBerjalan kaki atau jogging secara rutin dan konsisten adalah salah satu faktor­terpenting­dalam­membentuk­program­aktivitas­fisik­yang­sehat.­Selain bermanfaat untuk diri berjalan kaki juga memiliki dampak positif

bagi lingkungan. Membiasakan berjalan kaki untuk jarak yang bisa ditempuh dengan berjalan ketimbang mengendarai kendaraan bermotor

sudah pasti akan mengurangi polusi udara yang disebabkan asap kendaraan.

Membawa dan Menggunakan Botol Minum Membawa dan menggunakan botol minum (tumbler) adalah cara paling mudah untuk mengurangi penggunaan kemasan air sekali pakai setiap

harinya. Bantu selamatkan bumi dengan membawa tumbler kemanapun dan dimanapun.

Selain aman bagi tubuh kita, juga membantu mengurangi sampah plastik sehingga mengurangi beban bagi lingkungan kita.

Page 31: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |31

Mengurangi SampahKita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahaya membuang sambah baik

plastik maupun kertas. Untuk mengurangi jumlah sampah yang sudah menggunung kita harus meminimalisir kertas-kertas yang biasa kita

gunakan untuk menulis dan membaca caranya dengan mengguna ulang kertas yang sudah tidak terpakai di halaman yang masih kosong. Semakin banyak penggunaan kertas maka semakin banyak juga pohon-pohon di

hutan yang harus ditebang.

Menghemat penggunaan listrikTanpa kita sadari, penggunaan listrik yang berlebihan sama saja

membuang bahan bakar fosil yang dibutuhkan dan ternyata peralatan elektronik yang sering kita gunakan tersebut merupakan penyumbang gas pencemar udara hingga 40% lho! Untuk itu, akan jauh lebih baik jika kita

bisa menghemat penggunaan listrik terutama di waktu siang hari. Biasakan untuk mematikan lampu di siang hari. Selain menghemat energy listrik.

Menghemat Penggunaan AirMembiasakan mematikan keran saat sikat gigi, dan saat menggunakan sabun diharapkan dapat menghemat pemakaian air. Dengan hemat air,

Anda bukan hanya akan mampu menghemat keuangan, namun juga telah melakukan aksi penyelamatan lingkungan.

Mengkonsumsi Produk LokalApa hubungan produk lokal dengan mencintai bumi? Ternyata ada

hubungan antara produk lokal dengan bumi. Produk lokal memiliki jarak antar yang pendek, dengan demikian telah mengurangi jejak karbon yang

dihasilkan dari kendaraan pengantar.

Page 32: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

32|Edisi 04Tahun XV

lensa CK

Hari Air Dunia

2017

Page 33: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

Tahun XVEdisi 04 |33

Serah TerimaBarang Milik NegaraDitjen Cipta Karya

2017

Page 34: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

seputar kita

Bupati Kapuas Ben Brahim S. Bahat meresmikan Tempat Pengolahan Sam-pah (TPS) Reduce Reuce Recycle (3R) Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Berkat Ikhlas Bungai Jaya, Rabu (19/04/2017) di Palangkaraya.

Nampak hadir mewakili Kasatker PSPLP Provinsi Kalimantan Tengah Maria Caroline selaku PPK Wilayah 2, Kepala SOPD lingkup Pemkab Kapuas, camat beserta unsur Tripika Kecamatan, anggota TP PKK Kabupaten, TP PKK Kecamatan/Desa/Kelurahan, Ketua RT/RW dan masyarakat Desa Bungai Jaya serta masyarakat Kecamatan Basarang. (Teks: Tiwi/Randal Kalteng/ari)

Pelayanan penyediaan air minum di Kota Padang yang masih perlu untuk ditingkatkan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sebagai operator atau pengelola air minum sampai saat ini belum mampu menyediakan kualitas air minum. Hal tersebut diungkapkan Walikota Padang, Mahyeldi Ansyarullah, Senin(18/4/2017) di Padang.

Dalam kegiatan yang diselenggarakan Satuan Kerja PSPAM Provinsi Sumatera Barat ini Eddy Rachmat mengajak semua untuk menjaga air supaya tidak tercemar dan daya dukung air baku mencukupi. (Teks: rjp/randalsumbar/ari)

Bupati Kapuas Resmikan TPS3R

Walikota Padang: Pelayanan Air Minum Kota Padang Butuh Peningkatan Kualitas

Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Per-mukiman (Satker PSPLP) Provinsi Jambi melakukan kampanye peduli sampah dalam rangka memperingati Hari Bumi di Taman Jomblo Kota Baru Jambi, Minggu (23/04/2017). Salah satu agenda kegiatan Duta Sanitasi Provinsi Jambi di tahun 2017 adalah Kampanye Peduli Sanitasi dalam rangka memperingati Hari Bumi.

Masyarakat sekitar sangat antusias sekali pada kampanye ini karena terdapat merchandise menarik yang bersifat edukasi terkait Hari Bumi. (Teks: Dm/Randal/Jambi/ari)

Peringati Hari Bumi, Satker PSPLP Provinsi Jambi Kampanye Sampah

34|Edisi 04Tahun XV

Page 35: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

HARIBUMI

22 April

Page 36: Karya Cipta infrastruKtur permuKiman Hari Bumi Tumbuhkan ...ciptakarya.pu.go.id/dok/bulletin/buletin_2017/pdf/1497249575... · 18 dirjen Cipta Karya Kampanye edukasi publik bidang

www.ciptakarya.pu.go.id @ditjenciptakarya @ditjenckDitjen cipta karya Ditjen cipta karya