karya cipta infrastruktur permukiman fasilitas...
TRANSCRIPT
Fasilitas Difabel di GBKBertaraf Internasional
Karya Cipta infrastruKtur permuKiman
Edisi 10 tahun XViOktober 2018
KEMENTERIANPEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
Fasilitas Difabel di GBKBertaraf Internasional
02|Edisi 10Tahun XVI
daftar isi Edisi 10/tahun XViOktober 2018
18
04
28
14
04 berita utamaFasilitas difabel di GBK Bertaraf internasional
08 liputan khususditjen Cipta Karya serahterimakan BMN senilai Rp. 1,860 Triliun
10 info baruCEO World Bank KunjungiPamsimas desa Bresela Gianyar
11 Kawasan Agropolitan sidey Manokwari Telah Termanfaatkan
12 Cipta Karya Kurangi LuasanKawasan Kumuh Kota Bitung
13 Kementerian PUPRTerus distribusikan Air Minum
14 Kunjungan Kerja Menteri PUPR Percepat Proses Rehab Rekon di Provinsi NTB
15 Pembangunan TPA sampahdi Kabupaten Pangkep segera selesai
16 Penanggulangan Korban Banjirdan Tanah Longsor di Kabupaten Mandailing Natal
17 Penuntasan Kumuh Kawasan Padat Penduduk Kota Bengkulu
18 RPiJM Kabupaten sumba Barat 2018 Menitikberatkan pada Kampung Tradisional
21 inovasiGerakan indonesia Bersih 2018 di Kompleks PU Pejompongan: small, but Beautiful!
26 Groundbreaking MenandaiPembangunan Pasar Atas Bukittinggi
28 Merubah Wajah desa
30 sebaiknya anda tahu5 Fakta Menarik Asian Para Games 2018
32 lensa CkPeringatan HHd dan HKd 2018 di Berbagai Kota di indonesia
34 seputar kitaPelatihan dan sertifikasi Tenaga Konstruksi di diY
HLM4 Kagum dengan Pamsimas desa Taro Gianyar
infrastruktur Cipta Karya dukung Festival Pesona Tanjung Lesung
11
08
Tahun XVIEdisi 10 |03
editorial
Cover : Fasilitas Kaum Difabel di Stadion Utama GBK, Jakarta
Menggerakkan MotivasiAtlet Asian Para Games 2018
Pemerintah menargetkan perkotaan di Indonesia menuju liveable city atau yang nyaman untuk dihuni seluruh warga tanpa terkecuali penyandang disabilitas. Nyatanya, perkotaan masih belum ramah bagi penyandang disabilitas. Akses vi
tal seperti kesehatan, pendidikan, pekerjaan, maupun fasilitas umum masih menjadi hambatan mereka untuk menjalani hidup dengan layak. Namun kali ini melalui ajang Asian Para Games (APG) 2018, penyandang disabilitas dapat menunjukkan kemampuan di bidang olahraga secara maksimal didukung fasilitas penunjang yang ramah bagi mereka.
Dalam pelaksanaan APG 2018, fasilitas penunjang bagi penyandang disabilitas di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) telah memenuhi standar dan persyaratan sesuai UndangUndang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, UndangUndang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 tahun 2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan. Fasilitas tersebut terutama pada lift, toilet, jalur landai, guiding block pada jalur pedestrian dan bangku penonton, signage dan direktori pada area publik, serta 1.000 kamar di Wisma Atlet Kemayoran yang dilengkapi penunjang disabilitas.
Slogan APG ke3 kali ini adalah The Inspiring Spirit and Energy of Asia, dengan empat misi yaitu kesungguhan, keberanian, kesetaraan, dan inspirasi. Keempat misi ini diharapkan dapat memperkenalkan tekad kuat dan kepercayaan diri para atlet dalam menghadapi segala tantangan, baik fisik maupun mental. Selain itu ajang empat tahunan ini juga berusaha mempromosikan kesetaraan dalam kehidupan bermasyarakat, serta menjadikan aksi para atlet penyandang disabilitas sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Selain itu didukung pula dengan kehadiran sebuah maskot bernama MoMo (Motivation and Mobility) yang mengambil inspirasi dari hewan Elang Bondol.
Salah satu penyemangat terbesar terdapat dalam upacara pembukaan, dimana Presiden Joko Widodo bersama atlet menghilangkan kata “dis” dalam kata “disability” menjadi “ability” dengan cara yang dramatis. Hal ini menyatakan bahwa penyandang disabilitas juga dapat mengejar impian dan menjalani hidup dengan keterbatasan kemampuan mereka. Dari sinilah pemerintah perlu menyesuaikan kembali rencana pembangunan perkotaan yang juga memerhatikan unsur penyandang disabilitas. Fasilitas penunjang yang dibangun untuk pelaksanaan APG 2018 hendaknya tidak berhenti dalam ajang tersebut saja, namun diimplementasikan secara menyeluruh pada perkotaan di Indonesia agar menjadi liveable city bagi semua. (Redaksi)
pelindungdanis H. sumadilaga
penanggung Jawabdodi Krispratmadi
dewan redaKsiedward abdurrachman, iwan suprijanto,
didiet a. akhdiat, agus ahyar
pemimpin redaKsiaswan nizar
penyunting redaKsiCahyani Kusrianingsih , indah raftiarty er,
astaf aji pranaya
bagian produKsiari iswanti, bramanti nawang sari, dewi savitri
bagian administrasi & distribusifajar drestha birawa, Harniati ulfah
Kontributorsri murni edi K, taufan madiasworo,
tanozisochi lase, diana Kusumastuti, dian irawati, marsaulina pasaribu, Kusumawardhani,
boby ali azhari, prasetyo, meike Kencanawulan, Komang raka maharthana, sandhi eko bramono,
andika budi prasetya, bhima dhananjaya, airyn saputri Harahap, meinar manurung
alamat redaKsiJl. pattimura no. 20, Kebayoran baru 12110
telp/fax. 021-7245754
Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email [email protected] atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id
http://ciptakarya.pu.go.id
@ditjenck
@ditjenciptakarya
ditjen Cipta Karya
ditjen Cipta Karya
04|Edisi 10Tahun XVI
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meninjau fasilitas penunjang bagi penyandang disabilitas (difabel) di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasmita, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Selasa (16/10/2018). Presiden Jokowi puas dengan fasilitas bagi difabel yang ada di kompleks GBK, Senayan, Jakarta.
berita utama
Fasilitas Difabel di GBKBertaraf Internasional
Kita ingin melihat fasilitas untuk difabel terutama yang berkaitan dengan fasilitas yang ada di Se na
yan, baik toilet, mushola, trotoar, mau pun fasilitas menuju ke bangku pe nonton, saya kira 80% sudah baik,” kata Jokowi usai meninjau lokasi. Presiden langsung meninjau fasilitas difabel pada toilet yang berada tidak jauh dari monumen Patung Bung Karno. Pre siden dan rombongan lanjut meninjau guiding block yang merupakan jalur pedestrian khusus berwarna kuning bagi
“
Tahun XVIEdisi 10 |05
para penyandang disabilitas. Peninjau an dilanjutkan ke arah main cauldron hing ga ke dalam Stadion Utama GBK. Dari hasil kunjungan tersebut, Presiden memberikan sejumlah catatan eva luasi untuk perbaikan fasilitas penyan dang disabilitas di kompleks GBK. Presiden Jokowi menilai perlu ada sejumlah perbaikan seperti pada pintu toi let yang seharusnya pintu geser dan was tafel yang dinilai masih terlalu tinggi, khususnya bagi mereka yang menggunakan kursi roda. Jokowi berharap Pemerintah Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat menyediakan fasi litas publik ramah penyandang disabilitas. “Ke depan seluruh bangunan, ruang publik, fasilitas umum, transportasi, akan kita dorong penuh untuk ramah terhadap disabilitas,” ujar Jokowi. Kementerian PUPR melalui Ditjen Cip ta Karya telah menyiapkan seluruh sarana dan prasarana yang dibangun atau direnovasi untuk penyelenggaraan Asian Games XVIII dan Asian Para Games 2018
Sebagai contoh, di venue akuatik dan Stadion Utama GBK telah dilengkapi jalur landai (ramps), tribun khusus difa bel berkapasitas masingmasing 100 dan 264 kursi, serta toilet difabel seluas 10,6 m² di akuatik dan toilet difabel seluas 66,65 m² di Stadion Utama.
ser ta memenuhi persyaratan atau standar internasional. Sebanyak 20 venues yang digunakan untuk pertandingan dan la tihan serta non-venue telah dilengkapi fasilitas untuk penyandang disabilitas sesuai standar dan persyaratan yang berlaku.
06|Edisi 10Tahun XVI
Pada training facility menyediakan fasilitas umum untuk difabel, yaitu parkir pengunjung dan atlet difabel, toilet, akses difabel ramps dan lift, dan tempat penonton difabel. Untuk Lapangan Hoki, Panahan, dan Lapangan Sepakbola A/B/C GBK dengan menambah sirkulasi khusus difabel menggunakan ramps, toilet dan penyediaan area penonton difabel. Sementara itu, fasilitas baik atlet maupun penonton difabel di Istana Olahraga (Istora) sudah terakomodir seperti akses berupa ramps di sisi utara dan selatan, serta toilet difabel. Untuk fasilitas atlet difabel tidak berbeda dengan penonton difabel, akses menuju Field of Play (FOP) sudah dikondisikan menggunakan ramps, dan ruang ganti atlet telah disesuaikan dengan kebutuhan difabel baik dari lebar daun pintu dan toilet yang mudah diakses. Di Stadion Tenis Indoor yang merupakan bangunan pengembangan di komplek GBK memiliki kegunaan di bidang olahraga maupun komersial. Stadion Tenis Indoor GBK pada desain awalnya belum memiliki fasilitas penunjang untuk
penyandang difabel. Pada renovasi untuk persiapan Asian Games XVIII tahun 2018, kebutuhan dan fasilitas difabel baik untuk pengunjung maupun atlet telah termasuk ke dalam aspek yang dikembangkan pada Stadion Tenis Indoor GBK ini.
Penyesuaian toilet difabel yang dilakukan adalah penyesuaian terha dap ukuran lebar daun pintu dan standar ruangan, serta akses menuju toilet dimana digunakan ramps untuk setiap elevasi ruangan yang berbeda. Jalur yang
Tahun XVIEdisi 10 |07
dapat dimanfaatkan tergambar pada jalur berwarna hijau pada denah, dan untuk akses penonton difabel sudah disediakan melalui jalur pintu barat, dimana sudah ada penambahan ramps kecil yang meng hubungan toilet difabel dan area pe nonton difabel. Area penonton sendiri terletak di lan tai dasar, tepatnya di dalam area FOP, akses ke tribun melalui koridor sisi barat gedung, dan tambahan ramps portabel dikarenakan beda elevasi lantai koridor dengan area FOP, serta kapasitas untuk kur si roda sebanyak 25 kursi. Sementara itu, Stadion Tenis Outdoor Centercourt yang masih mempertahankan keaslian desain bangunan termasuk ke dalam bangunan cagar budaya, memiliki banyak kendala dalam persyaratan bangunan yang berstandar internasional. Fasilitas difabel tidak luput dari bagian peren canaan untuk meningkatkan standar Stadion Tenis Outdoor Centercourt GBK menjadi stadion yang bertaraf internasional. Fasilitas di fa bel se perti akses menuju FOP dan kondisi eksisting bangunan memiliki beda elevasi yang tinggi antara koridor dengan FOP yang sangat sulit diubah desainnya karena jarak lantai ke atap setinggi 1,95m pada koridor terhalang struktur beton. Karena keterbatasan pada desain, centercourt belum dirancang untuk kebutuhan Pa-ralympic/atlet difabel, dan alternatif yang bisa dilakukan yaitu dengan penambahan railing dan ramp untuk akses difabel. Akses Tribun Reguler dan VIP yaitu pada lantai dasar berkapasitas 36 kursi roda, lantai atas tribun VIP berkapasitas 5 kursi roda, dan akses VIP ke lantai atas menggunakan lift di sisi utara. Selain itu untuk fasilitas difabel di Stadion Softball yaitu akses pengun jung difabel untuk 2 lapangan bisa diakses melalui pintu barat dan pada stadion Baseball penonton difabel dapat mengakses tribun secara langsung atau melalui ramps pada bagian depan ba ngunan. Kedua stadion tersebut samasama tersedia area difabel pada lokasi tribun yang dapat diakses dengan mudah oleh penonton difabel. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, tantangan ke depan setelah merenovasi Kompleks GBK yak
Fasilitas difabel seperti akses menuju FOP dan kondisi eksisting bangunan memiliki beda elevasi yang tinggi antara koridor dengan FOP yang sangat sulit diubah
desainnya karena jarak lantai ke atap setinggi 1,95 m pada koridor terhalang struktur beton.
taman dan kedua terkait kebersihan. Hal ini tidak mudah dan harus ada manajemen yang baik termasuk orang yang melaksanakannya harus orang yang kompeten dalam manajemen olahraga dan rekreasi (sport and leisure),” ujar Menteri Basuki. (Teks: Indah Raftiarty ER)
ni perawatan yang harus dilakukan dengan baik. Sebab menurutnya kompleks olahraga yang telah berhasil men dapatkan pengakuan internasional ter sebut harus juga mendapatkan perawa tan yang profesional. “Yang pertama adalah perawatan
08|Edisi 10Tahun XVI
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menyerahkan 741 aset senilai Rp. 1,860 triliun kepada 224 penerima, yang terdiri dari 2 lembaga, 3 Pemerintah Provinsi, 45 Pemerintah Kota, dan 174 Pemerintah Kabupaten di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Ditjen Cipta Karya Serahterimakan BMN Senilai Rp. 1,860 Triliun
Dalam penyerahan tersebut disak sikan oleh Sekjen PUPR Anita Firmanti, yang didampingi oleh Plt.
Sesditjen Cipta Karya Dodi Krispratmadi, serta dihadiri oleh Direktur Keterpaduan Infrastuktur Permukiman Edward Ab durrahman.
Aset Barang Milik Negara (BMN) tersebut antara lain bidang Pengem bangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) sebanyak 414 aset senilai Rp. 986 miliar, bidang Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) seba nyak 178 aset senilai Rp. 461 miliar, bidang Bina Penataan Bangunan (BPB) sebanyak 70 aset senilai Rp. 147 miliar, dan bidang Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) sebanyak 78 aset senilai Rp. 264 miliar.
Aset yang diserahterimakan antara lain Rusunawa di Desa Bareng Lor Kabupaten Klaten Jawa Tengah sebanyak 2 TB, 198 Unit hunian tipe 24, jalan komplek, dan jalan desa di Provinsi Lam pung, pembangunan PSD kawasan kumuh Kecamatan Marpoyan Damai Ko ta Pekanbaru, pengadaan excavator di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, pembangunan SPAM IKK Galang (Pulau Abang) kapasitas 5
liter/detik terdiri dari pekerjaan pipa transmisi dan distribusi, Instalasi Pengo lahan Air (IPA) kapasitas 5 liter/de tik, pengadaan dan pemasangan re-servoir 100 m³, pekerjaan bangunan ope rasional, pekerjaan mekanikal dan elektrikal, pengadaan dan pemasangan pipa GIP, pembangunan SPAM di kawasan Kabupaten Muara Enim ter diri dari pekerjaan pengadaan dan pema
sangan PIPA distribusi beserta aksesoris, pekerjaan pelintasan sungai, pe kerjaan pembuatan crossing jalan, go rong–gorong, pekerjaan pelintasan go rong–gorong, pekerjaan pengadaan atau pemasangan hidran umum, serta pe kerjaan mekanikal elektrikal.
Pembangunan bantuan program pe nyehatan PDAM di Kabupaten Blora ter diri dari rehabilitasi instalasi pengo
liputan khusus
Tahun XVIEdisi 10 |09
lahan air kapasitas 20 liter/detik, rehabilitasi instalasi pengolahan air kapasitas 10 liter/detik, pengadaan pom pa kimia (dosing pump), pengadaan dan pemasangan pompa centrifugal, pengadaan dan pemasangan genset ka pasitas 150 Kva, pengadaan dan pema sangan pipa PE, dan pekerjaan jembatan pipa. Optimalisasi MBR kawasan Bribin seperti pengadaan atau pemasangan pipa GI (ASTM A53) dan pengadaan atau pemasangan pompa, serta panel pompa, pengadaan atau pemasangan pipa jaringan induk distribusi kapasitas kecil, pipa PVC, pengadaan atau pemasangan reservoir PE kapasitas 5 m³, pembuatan reservoir beton kapasitas 18 m³, pembuatan rumah panel, serta hidran umum kapasitas 2 m³. Optimalisasi MBR Kabupaten Ponorogo meliputi penga daan atau pemasangan pipa pada ka wasan kumuh, pemanfaatan idle kapasitas 10 liter/detik IKK Sawoo, serta pengadaan atau pemasangan pipa PVC. Kota Batulicin TA 2006 meliputi pengadaan dan pemasangan pipa PVC, kawasan Kuranji TA 2014, pipa HDPE. Desa Mekarsari Kecamatan Simpang Empat TA 2014 meliputi pipa HDPE. Kawasan Angsana TA 2014 meliputi pipa HDPE. IKK Mentewe TA 2015 meliputi bangunan IPA baja kapasitas 20 liter/
detik dan bangunan penunjang lainnya. Kawasan Kusan Hulu TA 2017 meliputi pipa HDPE. IKK Kusan Hulu TA 2017 meliputi bangunan IPA baja kapasitas 20 liter/detik dan bangunan penunjang lainnya.
Hibah BMN ini dilakukan dalam rang ka meningkatkan kesejahteraan ma sya rakat serta dapat mendorong pertum buhan perekonomian di daerah dan me rupakan bentuk tertib admi nistrasi pe ngelolaan BMN di Daerah. Selain itu juga sebagai wujud sinergitas program Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Pro vinsi ataupun Pemerintah Kabupaten/Kota. Di samping itu, hibah BMN ini juga sebagai pelaksanaan dari rekomendasi BPK RI yang menyatakan aset tetap Direktorat Jenderal Cipta Karya yang di gunakan atau dikelola pihak lain (baik kementerian/lembaga, Pemerintah Pro vinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, atau pun masyarakat) agar segera dilaku kan proses alih status ataupun hibah, disertai dengan pemindahan pencatatan sesuai ketentuan yang berlaku agar dapat dimanfaatkan dan dipelihara, serta dikembangkan untuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat yang lebih luas.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ani ta Firmanti saat membuka acara
se rah terima hibah tersebut. Lanjut Ani ta, sebagai tindak lanjut atas penan datanganan naskah dan Berita Aca ra Serah Terima (BAST) hibah ini di antaranya pertama, mencatat BMN ter sebut sebagai Barang Milik Daerah (BMD) Pemerintah Provinsi, Pemerintah Ka bupaten/Kota dan Lembaga. Kedua, me melihara, mengoperasikan, serta mela kukan perawatan melalui Anggaran Pen dapatan Belanja Daerah (APBD).
Menurut Anita, melalui hibah BMN ini, diharapkan pemerintah setempat dapat lebih meningkatkan kualitas pengelolaan kekayaan negara karena peng gunaan aset yang diserahterimakan akan dapat lebih optimal. Beralihnya hak dan kewajiban atas aset BMN tersebut setelah serah terima hibah akan memperjelas tanggung jawab terhadap pengoperasian dan pemeliharaannya. Oleh karenanya, aset yang dihibahkan da pat memberikan pelayanan yang berke lanjutan.
“Selain itu, para penerima hibah dapat memanfaatkan dan mempergunakan barang tersebut sesuai peruntukkan yang telah disepakati, dan bersamasama dengan masyarakat menjaga ser ta memelihara sarana dan prasarana yang telah dibangun sehingga dapat ber kelanjutan,” tutup Anita. (Teks: redaksi)
10|Edisi 10Tahun XVI
info baru
Di sela-sela pertemuan IMF-WBG di Nusa Dua Bali, Chief Executive Officer (CEO) World Bank Group Kristalina Georgieva, didampingi Task Team Leader Pamsimas Bank Dunia George Soraya bersama dengan tim, berkesempatan mengunjungi program Pamsimas di Desa Bresela, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Selasa (09/10/2018).
CEO World Bank Kunjungi Pamsimas Desa Bresela Gianyar
Ketua CPMU Program Pamsimas Ta nozisochi Lase, Kepala Desa Bre sela I Made Budiasa, Ketua KP
SPAMS I Made Lena, beserta masyarakat Desa Bresela menyambut kunjungan tersebut di wantilan Desa Bresela.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengetahui pengalaman Pemerintah Desa, KPSPAMS, masyarakat dan pene rima manfaat dalam melaksanakan pro gram Pamsimas termasuk dukungan Pam simas dalam mencegah stunting.
“Sebelum mengikuti program Pamsimas, kebutuhan air minum warga dipenuhi melalui PAM swadaya. Namun, air yang tersedia tidak mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat dan masyarakat tidak dapat mengakses air minum selama 24 jam,” ungkap Budiasa.
Lanjut Budiasa, setelah adanya Pamsimas, pola hidup masyarakat mulai mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Tidak ada lagi masyarakat yang membuang air besar sembarangan, bahkan mengurangi angka stunting di desa.
Sementara, Kristalina lantas me mu ji usaha Pemerintah Desa dalam me majukan desanya ke arah yang lebih baik.
“Bapak sudah melakukan hal yang be nar, bapak merangkul masyarakat desa untuk bersatu, membuat pengembang an agar semua orang bisa maju. Sukses, akan membangun sukses berikutnya,” ung kap Kristalina.
Menanggapi pertanyaan Kristalina ter kait pembangunan air minum di Indonesia, Tanozisochi Lase menjelas kan bahwa Pemerintah Indonesia me nar getkan akses universal pada tahun 2019 dan untuk mencapainya dilak sanakan SPAM berbasis masyarakat me lalui pro gram Pamsimas.
“Kami di pemerintah memiliki tugas untuk meningkatkan akses air minum di daerah perdesaan dan pinggiran yang tidak terfasilitasi oleh PDAM yang dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat desa,” ungkap Tanozisochi Lase.
Selain berbincang dengan pengemong desa, Kristalina beserta tim juga berkesempatan mengunjungi SDN 4 Ke lusa untuk menyaksikan demo Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) oleh per wakilan murid dan mengajak siswasiswi dan guru untuk berdialog. Se lanjutnya Kristalina dan tim mengun jungi Pura Desa Bresela yang mendapat pasokan air dari program Pamsimas, sehingga memudahkan masyarakat melaksanakan ke giatan upacara adat dan keagamaan. Rom bongan kemudian melanjutkan perja lanan dengan mengunjugi rumah warga penderita stunting yang terletak di belakang pura serta melakukan dialog dengan penghuninya, dan diakhiri dengan mengunjungi Posyandu Banjar Bresela. (Teks: randal bali/ari)
Kunjungan tersebut bertujuan un tuk mengetahui pengalaman Pemerin tah Desa, KP-SPAMS, masyarakat
dan pene rima manfaat dalam melaksanakanpro gram Pamsimas termasuk dukungan Pam simas
dalam mencegah stunting.
Tahun XVIEdisi 10 |11
info baru
Kawasan Agropolitan Sidey Manokwari Telah Termanfaatkan
Distrik Sidey sendiri merupakan kawasan Satuan Permukiman (SP) transmigrasi yang ada di Ka bu
paten Manokwari dengan mata penca harian masyarakatnya bertani dan berkebun. Selama ini warga mengalami kesulitan membawa hasil sawahnya, na mun setelah adanya pengembangan per mukiman perdesaan berupa jalan, ma syarakat kini lebih mudah meng aksesnya.
Kasatker PKP Provinsi Papua Barat Achmad Hidayat, Kamis (18/10/2018) me ngungkapkan, pengembangan permukiman perdesaan kawasan agro politan Si dey TA 2018 merupakan lanjutan dari program TA 2017 dengan 4 pekerjaan, yak ni pembangunan jalan produksi, jalan dis tribusi, pelataran pasar, dan drainase.
Dikatakannya, pengembangan kawasan perdesaan agropolitan Sidey pada TA 2018 ini karena Sidey termasuk kawasan prioritas dalam program Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) yang
Dalam rangka memberikan aksesibilitas kawasan perdesaan terutama kawasan agropolitan sektor usaha masyarakat di bidang pertanian, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Papua Barat Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pengembangan permukiman perdesaan kawasan agropolitan Sidey, Kabupaten Manokwari TA 2018.
dicanangkan oleh Bappenas, Kemen terian Perdesaan, dan juga Kementerian PUPR. Pekerjaan ini sesuai kontrak peker jaan telah dimulai pada 26 Februari 2018 dan kini telah selesai serta termanfaatkan oleh masyarakat sekitar Sidey.
Warga Distrik Sidey Kusnadi mengungkapkan, dulunya sebelum tersentuh program dari Ditjen Cipta Karya jalan ke arah wilayah pertanian masih tanah.
Kini telah diaspal, sehingga warga lebih mudah membawa hasil panennya. Selain itu, warga juga lebih mudah meng aksesnya karena terhubung dengan area pe mukiman warga.
“Kami telah merasakan manfaatnya, untuk pembersihan jalan dan sekitarnya kita menerapkan sistem gotong royong secara sukarela agar jalan ini tetap terawat,” kata Kusnadi.(Teks:Lilis Randal Papua Barat/ari)
12|Edisi 10Tahun XVI
info baru
Kota Bitung tepatnya Kelurahan Wangurer Barat, Kecamatan Madidir menjadi salah satu lokasi penuntasan kawasan kumuh di Tahun Anggaran 2017.
Cipta Karya Kurangi Luasan Kawasan Kumuh Kota Bitung
Kelurahan ini merupakan lokasi per mukiman kumuh yang ter letak di daerah perbukitan, maka
un tuk menuntaskan masalah tersebut Pe merintah Pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal Cipta Karya melalui Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (Satker PKP) Provinsi Su lawesi Utara melakukan kegiatan pe ning katan kualitas permukiman kumuh di kawasan Kelurahan Wangurer Barat.
Dalam pelaksanaan peningkatan ku a litas permukiman kumuh di Kelura han Wangurer Barat ini terdiri dari beberapa kegiatan pembangunan, di an taranya pembangunan jalan pa ving
block, drainase, railing, talud dan pema sangan lampu solar cell dengan luasan penanganan mencapai 47,72 ha se hingga dapat memberi manfaat dan dampak positif bagi kehidupan masyarakat setempat.
Azara, salah seorang warga Kelurahan Wangurer Barat yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga menuturkan sebelum adanya pembangunan jalan lingkungan (paving block) kondisi jalan disini masih tanah dan belum memiliki drainase yang baik sehingga pada saat musim hujan akses jalan menjadi sulit untuk dilalui ditambah lagi kawasan di sini merupakan daerah perbukitan yang menyebabkan
masyarakat sulit melaksanakan aktivitas seharihari karena akses jalan yang sangat buruk. Namun sekarang setelah jalan lingkungan telah diperbaiki lewat pembangunan paving block beserta drainasenya aktivitas masyarakat pun berjalan dengan lancar, baik untuk para pejalan kaki maupun yang berkendaraan. “Untuk itu kami sangat merasa senang dan berterima kasih kepada Pemerintah yang sudah begitu peduli kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Wa ngurer Barat Kecamatan Madidir Kota Bitung,” tambah Azara.
Sementara itu, Kasatker PKP Provinsi Sulawesi Utara Alfrits Makalew, Senin (29/10/2018) menjelaskan pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh di Kelurahan Wangurer Barat ini ber tujuan untuk mengentaskan kawasan kumuh di daerah tersebut, karena lokasi tersebut merupakan kawasan permukiman yang padat sehingga perlu adanya perhatian dan penanganan oleh Pemerintah agar target RPJMN di tahun 2019 untuk mewujudkan 0% kawasan kumuh di seluruh Indonesia terlebih khu sus Kota Bitung dapat tercapai. “Kami ber harap kepada seluruh masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan agar tidak terjadi lagi kekumuhan di daerah ini sehingga kenyamanan dapat terus ki ta rasakan bersama,” tutup Alfrits. (Teks: MLQ / Randal Sulut/ari)
Tahun XVIEdisi 10 |13
info baru
Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Longki Djanggola telah mengeluarkan surat keputusan perpanjangan masa tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah selama 14 hari terhitung mulai tanggal 13-26 Oktober 2018.
Kementerian PUPR Terus Distribusikan Air MINUM
Kementerian PUPR terus melaku kan distribusi kebutuhan dasar para pe ngungsi seperti penyediaan sa
rana dan prasarana air minum dan sa nitasi.
Hingga kini sebanyak 45 unit hidran umum berkapasitas 2.000 liter telah didistribusikan dan digunakan sebagai pe nampungan air minum di lokasi pengungsian di Kota Palu, se dang kan di Kabupaten Donggala telah di dis tri bu si kan sebanyak 10 unit.
Distribusi air dilakukan oleh 16 unit Mobil Tangki Air (MTA) tidak hanya ke lokasi hidran umum namun juga penam pungan air lainnya untuk mem permudah korban gempa menda patkan air minum. Kementerian PUPR juga sudah menurunkan 1 unit mobil Instalasi Pengolah Air (IPA) yang dapat mengubah air kotor menjadi air layak minum. Selain itu juga dioperasikan 4 mobil tinja dan 1 mobil toilet, serta peralatan lain yang telah didistribusikan yakni 41 unit WC knockdown, dan 15 unit tenda darurat.
Kementerian PUPR juga telah me nurunkan tim Balitbang untuk mela ku kan verifikasi terhadap bangunan pemerin tah dan fasilitas umum yang rusak. Verifikasi sudah dilakukan terhadap 20 bangunan gedung di antaranya RSUD Anutapura Palu yang mengalami rusak berat, Gedung Walikota Palu rusak sedang, dan Gedung Terminal Bandara Mutiara Palu rusak sedang.
Dalam membantu melakukan evakuasi korban, Kementerian PUPR saat
ini telah mengoperasikan sejum lah alat berat yakni 25 unit excavator. Proses pembersihan Kota Palu dila kukan menggunakan alat berat berupa 10 unit excavator, 1 loader, dan 40 unit dump truck. Sedangkan untuk per baikan konektivitas di Kota Palu, telah di tu runkan 27 unit excavator, 5 unit wheel loader, 1 unit backhoe loader, dan 32 unit dump truck. Saat ini akses jalan nasional menuju dan dari Kota Palu su dah dapat dilalui. (Teks: Randal Sulteng/ari)
14|Edisi 10Tahun XVI
info baru
Kunjungan Kerja Menteri PUPR Percepat Proses Rehab Rekon di Provinsi NTBMenteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Pulau Lombok untuk melihat progres rehabilitasi dan rekonstruksi fasilitas umum dan fasilitas sosial serta pembangunan rumah tahan gempa di Provinsi NTB, Rabu (17/10/2018).
Kunjungan kerja Menteri PUPR kali ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan RISHA
dan me ninjau proses cetak panel RISHA yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Di lanjutkan dengan melihat pem ba ngunan RSUD Kota Mataram dan retrofit SMPN 6 Mataram yang saat ini sudah dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Menteri PUPR juga mengunjungi Ke lurahan Bertais, Kecamatan San du baya, Kota Mataram. Di sana Basuki me lihat proses pembangunan RISHA yang sudah berjalan sejak 3 Oktober 2018. Salah satu Ketua Pokmas L. Man draguna men jelaskan bahwa sampai saat ini minat masyarakat terhadap pem ba ngu nan RISHA tercatat 11 KK, dan ter bangun
saat ini mencapai 3 unit yang di targetkan akan selesai selama 1 bulan.
Basuki menjelaskan bahwa Ke menterian PUPR akan membantu mem percepat proses pemulihan infra struktur di NTB melalui mekanisme pencairan dana yang mengacu kepada petunjuk teknis BNPB, yaitu pencairan dana bantuan ditransfer ke rekening BPBD oleh BNPB yang kemudian diteruskan ke rekening masyarakat terdampak gempa. Dari rekening masyarakat kemudian dicairkan ke rekening Kelompok Masyarakat (Pok mas) sebagai penyedia pelaksana pe kerjaan pembangunan. Di samping se bagai pelaksana pembangunan, Pokmas juga bertugas untuk memo ni toring proses pembangunan sekaligus memper tanggungjawabkan penggunaan dana
ban tuan tersebut. Dalam me laksanakan tu gasnya, Pokmas didampingi oleh tim Re kompak, fasilitator, dan CPNS Kemente rian PUPR.
“Diharapkan Pokmas dapat bekerja secara maksimal dengan menggali potensi masyarakat untuk saling mem bantu termasuk dalam penyediaan ma terial bahan bangunan yang masih da pat dimanfaatkan dari sisa reruntuhan bangunan yang layak pakai, sehingga dana bantuan stimulan tersebut dapat men dorong pemenuhan pembangunan ru mah bagi masyarakat terdampak dan apa bila terdapat sisa dana bantuan dapat dikembalikan ke masyarakat untuk di manfaatkan kembali,” kata Basuki.
Basuki juga mengarahkan kepada pa ra CPNS untuk terus mendampingi ma syarakat dalam pembangunan ru mah tahan gempa. Prinsipnya, tugas Ke menterian PUPR adalah memastikan dan mem percepat proses rehabilitasi dan rekons truksi pasca gempa di NTB.(Teks: randal NTB/ari)
Prinsipnya, tugas Ke menterian PUPR adalah memastikan dan mempercepat proses rehabilitasi dan
rekonstruksi pasca gempa di NTB.
Tahun XVIEdisi 10 |15
info baru
Dalam rangka pengendalian dan percepatan pelaksanaan kegiatan Ditjen Cipta Karya Tahun Anggaran 2018 di daerah, Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman melakukan kunjungan lapangan ke beberapa infrastruktur di Provinsi Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu di Makassar.
Pembangunan TPA Sampahdi Kabupaten Pangkep Segera Selesai
Dalam hal ini, Kasubdit Keterpaduan Pelaksanaan Chandra Rudi Parulian Situmorang mengunjungi
Ruang Terbuka Hijau Universitas Hasanuddin di Kota Makassar dan TPA sampah di Kabupaten Pangkep. Chandra mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melihat progres pelaksanaan pe kerjaan di lapangan mengingat waktu yang tinggal beberapa bulan lagi, tapi progresnya masih di bawah 60%.
Setelah melakukan kunjungan langsung ke lokasi pembangunan TPA sampah yang ada, Chandra me ngung kapkan untuk pembangunan TPA sampah ini
ditargetkan akan selesai sesuai rencana yaitu tanggal 25 November 2018. Pekerjaan yang telah selesai dilakukan di antaranya pemindahan tanah mekanis dan pekerjaan bangunan bronjong.
“Untuk saat ini tinggal pekerjaan pemasangan geomembran dan geotekstil serta pemasangan gravel, diharapkan
bisa selesai tepat waktu dan bisa dikejar. Tinggal bagaimana tindak lanjut koordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan jalan akses masuk menuju TPA tersebut karena dalam rangka fungsionalisasi yang penting ada lah pada TPAnya,” kata Chandra. (Teks: Jml Randal Sulsel/ari)
Pe kerjaan yang telah selesai dilakukan di antaranya pemindahan tanah mekanis dan pekerjaan bangunan
bronjong.
16|Edisi 10Tahun XVI
info baru
Penanggulangan Korban Banjir dan Tanah Longsordi Kabupaten Mandailing NatalDirektorat Jenderal Cipta Karya melalui Satuan Kerja Tanggap Darurat Permukiman Pusat Ditjen Cipta Karya membantu suplai air bersih dan sanitasi pada bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara.
Pejabat Pembuat Komitmen Tanggap Darurat Permukiman Regional I Sumatera Utara Eko Parabowo,
beberapa waktu lalu mengatakan untuk membantu korban banjir dan tanah long sor di Kabupaten Mandailing Natal. Pihaknya mengerahkan 1 unit mobil double cabin, 4 unit hidran umum, 1 unit mo bil tangki air, 5 unit tenda hunian darurat, dan 5 unit WC knock down.
Eko mengatakan telah berkoodinasi
dengan PDAM dan BPBD sehingga bisa mendapatkan data valid untuk titik sumber air sehingga pasokan air bersih dapat disuplai secara cepat ke titik pengungsian yang telah ditentukan untuk dapat digunakan dengan segera oleh masyarakat yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.
“Banjir dan tanah longsor di Mandailing Natal ini masih dalam proses pembersihan serta pemulihan akses jalan. Dalam hal pemenuhan dasar untuk pengungsian sudah bisa dioptimalkan dengan adanya penambahan tenda hunian sementara serta pemenuhan air bersih dan MCK masih dalam koordinasi,” tutup Eko. (Teks: dhe-Randal Sumut/ari)
Tahun XVIEdisi 10 |17
Kelurahan Penggantungan merupakan salah satu kelurahan di Kota Bengkulu yang menjadi kawasan padat permukiman penduduk.
Penuntasan Kumuh Kawasan Padat PendudukKota Bengkulu
Hal tersebut disebabkan Kelu rahan Penggantungan ter letak ber dampingan dengan Pasar Ming gu yang
merupakan pusat perda gang an terbesar di Kota Bengkulu.
Dengan luas kawasan kumuh seluas 14,32 ha (berdasarkan Keputusan Walikota Bengkulu tentang Kawasan Kumuh), Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (Satker PKP) Provinsi Bengkulu melakukan peningkatan kua litas permukiman kumuh perkotaan di Ke lurahan Penggantungan pada tahun 2018 dengan item pekerjaan meliputi pem bangunan jalan hotmix, jalan an de sit, dan plat duiker.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Satker PKP Provinsi Bengkulu Heru Purnomo, beberapa waktu lalu di kan tornya mengungkapkan bahwa pemi li han jalan hotmix di Kelurahan Peng gantungan dimaksudkan karena ting ginya aktivitas
kendaraan bermotor di lingkungan tersebut.
“Pembangunan jalan hotmix diharap kan nantinya mampu menunjang distribusi barang menuju Pasar Ming gu dan untuk di lingkungan pa dat permukim an diharapkan dengan ada nya jalan andesit dapat memberikan ke nyamanan bagi war ga dalam ber aktivitas dan mampu mem berikan ke a manan bagi anakanak da lam ber main,” terang Heru.
Sementara, Anton, salah satu warga Penggantungan mengungkapkan bahwa sejak adanya kegiatan pembangunan jalan dari Satker PKP selain memberikaan rasa nyaman dalam berkendara ling kungan juga menjadi lebih bersih.
“Dengan adanya pembangunan ja lan ini, berkendara menjadi lebih nyaman karena sudah tidak ada lubang lagi di jalanan. Selain itu ketika hujan tidak ada lagi air yang tergenang di jalan sehingga menjadikan lingkungan lebih bersih,” ung kap Anton. (Teks: Memo/rdlbkl/ari)
info baru
18|Edisi 10Tahun XVI
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) ini merupakan sebuah program pembangunan infrastruktur yang melibatkan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunannya dan dikelola secara mandiri.
Program PISEW Tingkatkan Akses PertanianDesa Lubuk Pinang Bengkulu
Infrastruktur yang dibangun harus da pat mendukung pembangunan eko nomi wilayah kawasan yang
mem berikan akses antara desa pusat per tum buhan dan desa penyangga.
Salah satunya di Desa Lubuk Pinang, Kecamatan Lubuk Pinang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Program PISEW yang dilaksanakan pada tahun 2017 oleh Satuan Kerja Pengem bangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Beng kulu telah mampu membe rikan man faat yang positif dalam perkem bangan perekonomian dan sosial masyarakat yang bergerak di bidang pertanian.
Wijaya, salah satu warga Desa Lu buk Pinang mengungkapkan bahwa dengan adanya program PISEW akses transportasi warga dalam mengangkut hasil panen menjadi lebih mudah. “De ngan adanya pembangunan jalan rabat ini, para petani tidak lagi kesulitan dalam mengangkut hasil panen karena kendaraaan sudah dapat masuk ke area
per sawahan sehingga tidak perlu lagi dipikul seperti dulu,” terang Wijaya.
Sementara, PPK Satker PKP Provinsi Bengkulu Heru Purnomo saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (22/10/2018) menyatakan bahwa pembangunan infra struktur kegiatan PISEW di Desa Lubuk Pinang selain memberikan akses
trans portasi kepada para petani juga diharapkan mampu meningkatkan kemudahan akses bagi masyarakat untuk melakukan kegiatan aktivitas sehingga diharapkan dapat menjadi akses alternatif untuk perkembangan wilayah permukiman penduduk.(Teks: Memo-bengkulu/ari)
info baru
Tahun XVIEdisi 10 |19
inovasi
RPIJM KABUPATEN SUMBA BARAT 2018 MENITIKBERATKAN PADAKAMPUNG TRADISIONAL Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang Cipta Karya adalah dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Satgas Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun.
Dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pe merintah Kabupaten/Kota, masya ra
kat, dan dunia usaha dengan me ngacu
pada Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 20152019 yang merupakan turunan dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 13/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan
Sadria Oktaviana Asten *)
20|Edisi 10Tahun XVI
inovasi
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 20152019.
Dalam mendukung peningkatan kompetensi dan pemahaman Pemerintah Ka bupaten/Kota agar terwujudnya dokumen RPIJM Kabupaten/Kota, tim Randal PIP provinsi melaksanakan kegiatan pen dampingan Satgas Kabupaten/Kota dalam hal mereview dokumen RPIJM bidang Cipta Karya di masingmasing kabupaten/kota.
Penyelenggaraan kegiatan pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman Pemerintah Daerah tentang pentingnya dokumen RPIJM sebagai dokumen perencanaan dan pemrog raman pembangunan infra struk tur bi dang Cipta Karya.
Pelaksanaan pendampingan ini di mulai sejak 1 Agustus 2018 di 22 kabupaten/kota di Provinsi NTT. Unsur yang di harapkan hadir dalam pendampingan review dokumen RPIJM adalah Bappeda sebagai penanggung jawab, tim satgas sebagai penyusun, dan tim Randal PIP sebagai kon sultan pendamping.
Output dari kegiatan ini adalah menyepakati penyusunan masingma sing bab oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait, jangka waktu pe nyusu nan, dan penanggung jawab editor.
Di Kabupaten Sumba Barat, pendam
pingan RPIJM dilaksanakan pada 19 Sep tember 2018 dan di buka oleh Ridho selaku Sekretaris Bappeda Sumba Barat serta dihadiri oleh semua unsur tim satgas. Dalam sambutannya beliau me ngatakan bahwa pendampingan ini untuk memandirikan kabupaten dalam me ngusulkan kegiatan bidang Cipta Karya sesuai kebutuhan daerah, dan sat gas harus lebih jeli melihat porsi ke wenangan pusat dengan kewenangan daerah sehingga daerah lebih konsentrasi pada pe nyiapan readiness criteria.
Harapannya agar usulan yang ada dalam matriks RPIJM 20192023, KPJM 20202023, dan Memorandum Program ta hun 2020 yang selanjutnya diinput ke ap likasi SIPPa ini, diakomodir semuanya se suai porsi kewenangan masingmasing.
Kegiatan yang berlangsung kurang le bih 7 jam, menggaris bawahi beberapa hal di antaranya akses layak air minum, akses layak sanitasi, penanganan dan pen cegahan kumuh, serta kampung tradisional.
Data BPS tahun 2017 mencatat akses air minum layak di Kabupaten Sum ba Barat baru mencapai 54,81% dan sa nitasi layak 25,65%. Suatu kondisi Standar Pelayanan Minimum (SPM) yang masih sangat rendah dan perlu perhatian dalam peningkatan pelayanannya bagi ma sya rakat. Selain itu ada juga kawasan kumuh seluas 34,83 ha sesuai SK Kepala Daerah KEP/HK/508/2014 tanggal 1 Juli 2014. Pada 10 kawasan kumuh ini telah dilakukan penanganannya melalui dana pemberdayaan KOTAKU di tahun 2017 dan tahun 2018 pada kawasan Maliti dan Wailiang. Terhadap kawasan kumuh ini perlu dilanjutkan penanganannya hingga tuntas. Dengan demikian Kabupaten Sum ba Barat berupaya dalam pencapaian Ge rakan Nasional 1000100, yaitu 100% ak ses aman air minum, 0% kawasan kumuh, dan 100% akses sanitasi layak.
Diskusi yang dinamis juga meng angkat topik tentang kampung tradi sional. Di Sumba Barat ada sejumlah kampung tradisional yang berpola ter pusat dan memiliki arsitektur yang khas serta meng gunakan material lokal. Umumnya kam pung tradisional tersebut ber lokasi di daerah perbukitan yang sulit diakses kendaraan.
Di antaranya ada 2 kampung di tengah kota yang sudah terbakar yakni Kampung Tarung dan Kampung Bodomaroto. Kejadian ini terjadi pada bulan September 2017 dan bulan September 2018.
Kedua kampung ini perlu penangan an segera secara terpadu melalui penataan kampung, penyediaan air minum, akses menuju kampung, penyediaan sarana sa nitasi, dan juga penyediaan proteksi kebakaran. Selain terpadu secara sektoral perlu juga diikuti dengan terpadu pendanaan melalui APBN, APBD I,II, swasta, maupun masyarakat, ungkap Kabid Tata Bangunan Gedung Dinas PUPR.
Lanjutnya, selain melakukan penanganan bagi kedua kampung tersebut sebaiknya dilakukan juga pencegahan lebih awal bagi kampung lain dengan menyediakan infrastruktur dan sarana pro teksi kebakarannya. Dan dalam pe laksanaan dan penanganannya perlu mem perhatikan kaidah pembangunan kampung adat, nilai budaya yang dianut, ser ta mempertahankan keaslian kampung tersebut sebagai sebuah identitas.
Saat ini melalui dana APBN semen tara dilakukan revitaliasi Kampung Tarung oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, serta Kementerian PUPR. Ke menterian Kebudayaan dan Pariwisata me lakukan pembangunan kembali 14 unit rumah tradisional dan Kementerian PUPR melalui Satker Penataan Bangu n an dan Lingkungan (PBL) melakukan pembangunan jalur pemadam kebakaran dalam kampung. Kolaborasi kedua kementerian ini merupakan sebuah langkah awal ke terpaduan lintas kementerian yang sangat baik dan perlu ditingkatkan serta di teruskan tahuntahun berikutnya.
Kegiatan ini ditutup oleh Kabid Infrastruktur Pengembangan Wilayah dengan harapan agar tim penyusun mulai ber gerak cepat dalam mengevaluasi dokumen RPIJM tahun sebelumnya, meng himpun data terbaru, mereview doku men RPIJM, serta memperhatikan usulan prioritas.
*) Penulis adalah Staf Pengolah Data Publikasi Unit Kerja Randal PIP NTT Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PUPR
Tahun XVIEdisi 10 |21
inovasiGerakan Indonesia Bersih 2018 di KompleksPU Pejompongan:Small, but Beautiful! Pelayanan sistem pengelolaan sampah akan sangat elok jika dimulai dari lingkungan sendiri.
Tentunya akan menjadi hal yang “aneh” jika kegiatan sosialisasi ini dilakukan hingga ke berbagai pe
losok daerah, namun justru kita belum me lakukannya di lingkungan kita sendiri. Salah satu lingkungan yang terdekat ada lah lingkungan kantor tempat kita be kerja. Dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia 2018 yang diperingati setiap hari Senin pertama pada bulan Oktober setiap tahunnya, maka tema pe ringatan tahun ini adalah municipal solid waste management atau sistem pengelolaan limbah padat perkotaan.
Kegiatan di Lingkungan Satuan Kerja PLP Strategis dan PLP Berbasis MasyarakatSatuan Kerja Pengembangan Penyeha tan Lingkungan Permukiman (PLP) Strategis, berkolaborasi dengan Satuan Kerja Pe ngembangan Penyehatan Lingkungan Per mukiman Berbasis Masyarakat (PLP BM) pada Direktorat Jenderal Cipta Karya, menggandeng komunitas peduli ling kungan “Star Edu” dalam kegiatan Ge rakan Indonesia Bersih (GIB) 2018, seba gai bentuk kegiatan aksi nyata da lam rangka Hari Habitat Dunia 2018. Meskipun terdapat sejumlah ide untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat luas dan masif dimana sejumlah besar anggota masyarakat dikerahkan untuk melaksanakan pembersihan sampah lingkungan dengan turun ke sungai atau tu run ke pantai, namun ide yang lebih krea tif muncul, yaitu dengan mengadakan acara skala yang jauh lebih kecil tapi menyentuh secara kebermanfaatannya. Kegiatan dipilih untuk melaksanakan
Reza Fahrurrozi *)
Gambar 1Poster GIB 2018 di Kompleks PU Pejompongan
22|Edisi 10Tahun XVI
inovasipemilahan sampah berjenis organik dan non organik pada Kompleks PU Pe jompongan, yaitu di lingkungan RT 10, RT 14, dan RT 15 pada Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat. Hal ini kemudian diikuti dengan pengumpulan sampah ter pilah dari setiap rumah ke Tempat Penam pu ngan Sementara (TPS) sampah, untuk di angkut dengan truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Bantargebang.
Kegiatan yang jauh dari ingarbingar dan jauh dari seremoni ini ditujukan untuk membangun kembali dan mendorong masyarakat di sekitar Kom pleks PU Pejompongan, yang juga ma yoritasnya adalah warga Kementerian PUPR agar mengenal sistem pengelolaan sampah yang lebih baik. Selain itu, upaya untuk mendorong pengumpulan dan pe ngang
kutan sampah terpilah setiap ha rinya men jadi bentuk pembiasaan bah wa sampah harus ditangani setiap hari, se bagaimana amanat Peraturan Men teri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Mi nimal Bidang Pekerjaan Umum dan Per mukiman. Terkait hal tersebut, subtema yang diangkat dalam kegiatan GIB 2018 di ling kungan Kompleks PU Pejompongan adalah “small, but beautiful” yang artinya 100% keterkumpulan sampah dan 100% ke terangkutan sampah.
Teknis Pelaksanaan KegiatanKegiatan dilakukan melalui pengumpulan sampah permukiman selama 6 hari, yaitu pada 28 September sampai dengan 3 Oktober 2018. Adapun lingkup kegiatan yang dilaksanakan adalah mengumpulkan sampah terpilah di setiap rumah, yang bertujuan untuk memberikan edukasi
ke pada masyarakat tentang pentingnya memilah sampah yaitu sebagai tahap awal dalam mempermudah pemrosesan sampah tahap selanjutnya. Sampah kemu dian dibagi menjadi 2 kantung plastik, yaitu sampah organik (sampah makan an dan sampah dedaunan) yang diletak kan dalam kantung plastik warna hitam dan sampah non organik yang diletakkan dalam kantung plastik warna putih (sam pah plastik, sampah kertas, sampah lo gam, sampah kaca, sampah karet, sam pah tekstil, dan sampah lainlain). Sam pah dikumpulkan dari 178 rumah yang tersebar dalam 3 RT, dengan rincian Ja lan PAM Baru Raya sebanyak 83 rumah, Jalan PAM Baru I sebanyak 15 rumah, Jalan PAM Baru II sebanyak 17 rumah, Jalan PAM Baru III sebanyak 27 rumah, Jalan PAM Baru IV sebanyak 23 rumah, Jalan PAM Baru V sebanyak 4 rumah, dan Jalan PAM Baru VI sebanyak 9 rumah.
Gambar 2Bagan Alir Pelaksanan GIB 2018
Berkumpul dengan para peserta aksi
bersih
Pembagian alat Plastik
Plastik
TPS 3 RBank
Sampah/Lapak
TPA melalui
DLH
Recyclable
Recyclable
Ditimbang dan didata massanya
Didistribusikan sesuai jenis
Non-Recyclable
Non-Recyclable
Pembagian titik lokasi
Dokumentasi lokasi sebelum bersih-bersih dilakukan
Dokumentasi lokasi setelah bersih-bersih
dilakukanPengumpulan samah
sesuai jenis
Pengumpulan laporan dan dokumentasi
Tahun XVIEdisi 10 |23
inovasi
Sampah terpilah kemudian dikumpulkan dengan gerobak sampah
lalu serta kemudian dibawa ke kantor Satuan Kerja PLP Strategis untuk ditimbang berdasarkan klasifikasi yang telah
ditetapkan, yaitu sampah plastik, sampah daur
ulang, dan sampah residu.
Sampah terpilah kemudian dikum pulkan dengan gerobak sampah lalu serta kemudian dibawa ke kantor Satuan Kerja PLP Strategis untuk ditimbang ber dasarkan klasifikasi yang telah ditetapkan, yaitu sampah plastik, sampah daur ulang, dan sampah residu. Adapun pola pembelajaran yang dilaksanakan adalah para peserta aksi mempelajari dan mempraktikkan perhitungan timbu lan dan densitas sampah dengan metode load count analysis, sebagaimana ter maktub dalam SNI Nomor 1939641994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Merupakan sua tu momen yang membanggakan dan
sangat mengharukan saat melihat seluruh anggota yang bertugas yaitu para PPK dan staf di lingkungan Satuan Kerja PLP Strategis dan PLP Berbasis Masyarakat ikut belajar bersama mengetuk pintu rumah warga dalam mengumpulkan sampah, membantu men sosialisasikan pemilahan sampah pada war ga, membantu mengumpulkan sam pah ke dalam gerobak sampah, mem bantu petu gas pengumpul sampah dalam men dorong gerobak sampah, hing ga mem bantu perhitungan timbulan serta kom posisi sampah. Suatu proses pembe la jaran yang nyata, sangat baik, dan ber manfaat, dimana aktifitas ini dilak sanakan dan dicontohkan langsung oleh para Pejabat
Inti Satuan Kerja (PISK) di lingkungan Satuan Kerja PLP Strategis dan PLP Berbasis Masyarakat, sebagai bentuk pembelajaran bersama dengan para re kan staf yang bertugas.
Adapun sampah plastik dan sam pah daur ulang yang telah terkumpul, kemudian diserahkan ke pengepul untuk dapat dipilah secara lebih spesifik dan diolah kembali. Untuk sampah residu diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta untuk kemudian diangkut ke TPA sampah Bantargebang.
Adapun hasil kegiatan dari kegia tan pengumpulan dan pengangkutan sampah, serta komposisi sampah yang te lah diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Komposisi dan Timbulan Sampah di Kompleks PU Pejompongan
Tanggal Sampah Plastik (Kg)
Sampah Daur Ulang ( Kg)
Sampah Residu ( Kg)
28 – 09 - 2018 14,3 9,3 220,0
29 – 09 - 2018 18,3 11,7 200,1
30 – 09 - 2018 4,4 30,0 462,0
01 – 10 - 2018 4,2 30,2 330,0
02 – 10 - 2018 6,0 22,9 440,0
03 – 10 - 2018 8,0 22,1 400,0
Sampah Terpilah 55,0 126,2 2.052,1Total Sampah (Plastik + Daur Ulang + Residu) 2.233,3
Gambar 3Briefing Hari Pertama Pelaksanaan GIB 2018 di Kompleks PU Pejompongan
24|Edisi 10Tahun XVI
inovasi
Gambar 4Aksi Tim GIB 2018 di Kompleks PU Pejompongan Sebelum Mengumpulkan Sampah
Gambar 5Sosialisasi Pemilahan Sampah pada Warga Kompleks PU Pejompongan
Adapun sampah plastik dan sam pah daur ulang yang telah terkumpul, ke mudian diserahkan
ke pengepul untuk dapat dipilah secara
lebih spesifik dan diolah kembali.
Berdasarkan hasil kegiatan pengumpulan sampah selama 6 hari, didapatkan total sampah terkumpul sebanyak 2.233,3 kilogram sampah atau ratarata 372,217 kg/hari, setara dengan pe laya nan 620 jiwa atau 124 KK. Artinya tingkat pelayanan mencapai 58% dari total keseluruhan warga di lingkungan Kompleks PU Pejompongan, hal ini dia
Tahun XVIEdisi 10 |25
inovasikibatkan oleh hanya tersedianya 2 gerobak sampah yang beroperasi. Akan tetapi, dari 58% rumah yang dilayani tersebut, sampah telah terkumpul dan terangkut sebanyak 100% selama 6 hari.
Ada begitu banyak pembelajaran yang telah dialami oleh tim Satuan Kerja PLP Strategis dan PLP Berbasis Masya rakat dalam kegiatan GIB 2018. Selain mempelajari metode perhitungan timbulan sampah yang mengacu pada prosedur teknis yang ada, tim juga mempelajari teknik sosialisasi pemi lahan sampah kepada warga, dan mem bangun empati pada petugas pe ngumpulan sam pah yang selama ini ber tugas dengan kerja keras dalam me ngumpulkan sam pah. Hal ini juga dapat menumbuh kembangkan edukasi antara sesama warga PU di ling kungan Kompleks PU Pejompongan dengan tim yang saat ini berkantor di
Satuan Kerja PLP Strategis dan PLP Berbasis Masyarakat. Dengan gerakan yang tidak memakan biaya besar, jauh da ri seremoni tanpa makna, jauh dari foto yang “instagramable”, namun memberikan makna yang mendalam bagi seluruh tim, serta warga lingkungan Kompleks PU Pejompongan yang ternyata telah lama menantikan masuknya program sanitasi di lingkungan permukiman mereka. Small, but beautiful!
*) Penulis adalah staf fungsional (sektor persampahan) pada Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Strategis, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kontak dengan penulis: [email protected]
Gambar 6Pembongkaran Sampah Yang Telah
Dikumpulkan
Gambar 7Aksi Tim GIB 2018 di Kompleks PU Pejompongan Setelah Mengumpulkan Sampah
26|Edisi 10Tahun XVI
inovasi
Pembangunan Pasa Ateh Kota Bukittinggi yang terbakar pada akhir tahun lalu, Senin (22/10/2018) resmi dilaksanakan yang ditandai dengan groundbreaking oleh Walikota Bukittinggi.
GROUNDBREAKING MENANDAI PEMBANGUNAN PASAR ATASBUKITTINGGI
Kepala Satuan Kerja Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Provinsi Sumatera Barat Gatot Joko
Sungkowo mengungkapkan, pro ses pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi
yang mendesak serta belum tersedianya Dokumen Rencana Teknis atau Detail Engineering Design (DED) untuk seluruh lingkup kegiatan pembangunan. Maka dari itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya
melalui Satuan Kerja PBL Provinsi Sumatera Barat dalam pelaksanaannya berpedoman kepada Peraturan Mente ri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rak yat Nomor 12 Tahun 2017 tentang Standar
Syafrianti *)
Tahun XVIEdisi 10 |27
inovasi
Selain itu desain pasar dibuat menarik sehingga menambah daya tarik wisatawan, karena lokasi kawasan Jam Gadang merupakan pusat destinasi
utama di Kota Bukittinggi.
dan Pedoman Pengadaan Pekerjaan Kons truksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Desain and Build).
Hal ini dilakukan agar pelaksanaan pembangunan Pasar Atas Kota Bukittinggi dapat terlaksana sesuai de ngan fungsinya, memenuhi persya ratan ke andalan (keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan), meme nuhi persyaratan bangunan gedung hijau, efi sien dalam penggunaan sumber daya, se rasi dan selaras dengan lingkungannya, dan diselenggarakan secara tertib, efek tif, dan efisien.
Desain bangunan gedung Pasar Atas Bukittinggi yang menelan biaya Rp. 292,2 miliar melalui APBN, akan me nerapkan prinsip bangunan gedung hijau berdasarkan Peraturan Menteri Pe kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Ba ngunan Gedung Hijau, dan Surat Eda ran Dirjen Cipta Karya Nomor 86/SE/
DC/2016 tentang Petunjuk Teknis Pe nyelenggaraan Bangunan Gedung Hijau.
Selain itu desain pasar dibuat menarik sehingga menambah daya ta rik wisatawan, karena lokasi kawasan Jam Gadang merupakan pusat destinasi utama di Kota Bukittinggi. Konsep akan disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota tujuan wisata dengan keselarasan lingkungan dan mempertahankan kearifan lokal.
Bangunan Pasar Atas direncanakan memenuhi persyaratan teknis keanda lan bangunan gedung yang meliputi persyaratan keselamatan, kenyamanan, kesehatan, dan kemudahan (aksesibilitas). Untuk mendukung keselamatan Pasar Atas ini akan dilengkapi dengan sistem proteksi kebakaran, sedangkan untuk me nunjang unsur kenyamanan dan kemudahan pengunjung, Pasar Atas akan dilengkapi lift barang dan pengunjung. Selain itu pada pekerjaan plumbing di
antaranya melingkupi instalasi air bersih dan air kotor, instalasi sistem pengolahan air limbah, sistem air daur ulang, dan rain water harvesting (pemanfaatan air hujan sebagai sumber air).
Direncanakan pembangunan Pasar Atas yang memakai sistem kontrak tahun jamak (Multiyears Contract) dimulai pada tahun sekarang yang ditandai dengan groundbreaking dapat rampung pada akhir tahun 2019. Sementara itu pada ta hun ini akan dilakukan pembangunan hingga tahap pondasi dengan anggaran Rp. 57 miliar dan sisanya akan dilanjutkan pada tahun depan. Diharapkan setelah selesai pembangunan konstruksi Pasar Atas yang nantinya terdapat sekitar 834 kios yang dapat menampung kembali pedagang yang terdampak bencana.
Sementara itu Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias mengharapkan, pem bangunan Pasa Ateh ini dapat ber jalan dengan baik dan selesai tepat pada wak tunya karena masyarakat Bu kitting gi sudah tidak sabar dengan Pa sa Ateh yang baru ini, khususnya para pedagang yang mempunyai kios di sana sebelumnya.
*) Penulis adalah PPK Perencanaan dan Pengendalian Provinsi Sumatera Barat
28|Edisi 10Tahun XVI
inovasi
Kecamatan Beringin adalah salah satu bagian dari 19 kecamatan yang berada di kabupaten Ngawi. Luas Kecamatan Beringin adalah 6,262,74 ha, merupakan kecamatan terluas
yang ada di Kabupaten Ngawi serta mempunyai jumlah penduduk paling banyak.
Kecamatan Beringin terbagi menjadi 10 desa, salah satunya Desa Kenongorejo yang memiliki
lu as 1.532,4 ha. Desa ini dihuni 1.830 KK dengan mata pencaharian utama adalah petani. Sebagaian desa ini, tepatnya wilayah dusun Prodo dan Kaliuluh akan menjadi kawasan terisolir pada saat musim hujan tiba. Warga
kesulitan beraktivitas membawa hasil per taniannya karena jalan yang dilalui tertutup oleh air dengan kedalaman 6 m, sehingga tidak bisa dilalui warga. Anakanak pun mengalami kesulitan un tuk berangkat ke sekolah, meraka ha rus berjalan memutar sejauh 15 km. Me nyiasati kondisi ini warga desa menyiapkan beberapa “getek” (perahu yang
dibuat dari batang kayu yang diikat dengan tali).
Di samping mata pencaharian petani, Desa Kenongorejo juga memiliki potensi unggulan yaitu pariwisata. Terdapat tempat wisata baru seperti air terjun yang terbilang masih asri yang berada di Dusun Pule tepatnya di atas perbukitan Gunung Kendeng. Bagi wisatawan yang ingin
mengubah WAJAH DESA Sugianto Tarigan *)
Tahun XVIEdisi 10 |29
inovasimenikmati keindahan air terjun tersebut sedikit mengalami dalam menuju lokasi air terjun, kesan pertama memang sulit dengan rute masuk menuju lokasi.
Melihat permasalahan tersebut di atas, masyarakat Desa Kenongorejo sepakat untuk membangun jembatan agar kendala warga yang selama ini di a lami dapat segera diatasi. Tetapi Pe merintah Daerah terbentur dengan kon disi keuangan desa yang tidak memung kinkan untuk membangun pro yek se besar itu.
Pada tahun 2018, Kecamatan Be ringin, Kabupaten Ngawi, menjadi salah satu kecamatan yang mendapatkan ban tuan Pemerintah Pusat melalui kegia tan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Tujuan ke giatan PISEW adalah menyedia kan atau meningkatkan infrastruktur dengan pendekatan partisipasi masyara kat dalam skala kawasan untuk me ning katkan sosial ekonomi wilayah.
Dalam pelaksanaannya maupun peren canaan kegiatan di perdesaan, masya rakat ikut serta berperan aktif membangun infrastruktur, terutama pembangunan infrastruktur jembatan yang meng hubungkan dua desa yang ter putus di Desa Kenongorejo.
Konsep menentukan pemilihan lokasi pembangunan pada kegiatan PISEW, ini melalui musyawarah. Pada saat sosialisasi dan pertemuan keca ma tan I pertama setiap desa sa saran me ngutarakan permasalahan infrastruk tur di
masingmasing desanya. Per ma sa lahan infrastruktur tersebut se lan jutnya disu sun dalam daftar usulan untuk menentukan skala prioritas pem ba ngunan. Berdasarkan musyawarah pada perte muan kecamatan pertama ter se but, diputuskan secara mufakat bahwa permasalahan infrastruktur di De sa Kenongorejo (pembangunan jem batan) men jadi prioritas utama. Pe mi lihan dan ren cana pembangunan infrastruktur ini juga didukung penuh oleh tim pelaksana Kabupaten Ngawi melalui pemantauan dan asistensi pada saat perancangan struktur jembatan agar sesuai dengan kaidah dan persyaratan teknis.
Dalam pelaksanaan pembangun jembatan ini mendapat dukungan dari unsur
Pemerintah Kecamatan, Peme rintah Desa anggota BKAD, tokoh masyarakat, kelompok organisasi masyaraka, penting guna menyelesaikan setiap langkah kegiatan.
Kegiatan pembangunan jembatan Desa Kenongorejo sangat bermanfaat yang menjadi warganya, sehingga disam but gembira dan antusias. Namun setelah perancangan selesai, ter nyata pem bangunan jembatan yang di rencanakan memiliki bentang total 60 m ini membutuhkan dana sebesar Rp. 647 juta, melebihi alokasi dana PISEW pusat sebesar Rp. 600 juta. Ternyata Warga Kenongorejo tidak putus asa menyika pi hal tersebut, didukung desa lain kembali menunjukkan antusiasme dan sifat gotong royongnya. Warga desa sepakat bah wa pembangunan oprit sepanjang 40 m dengan biaya sebesar Rp. 47 juta dilakukan secara swadaya.
Kegiatan pembangunan infrastruk tur jembatan di Desa Kenongorejo sampai saat ini, telah mencapai 85%, dengan waktu pelaksanaan selama empat bulan, dan berakhir 15 November 2018. Pe merintah Daerah dan pusat mengha rapkan selesai dengan tepat waktu (Sesuai Kontrak) dan dapat segara diman faatkan oleh masyarakat.
*) Penulis adalah staf Pengembangan Kawasan Permukiman Berbasis Masyarakat, Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR
30|Edisi 10Tahun XVI
sebaiknya anda tahu
Tahun XVIEdisi 10 |31
32|Edisi 10Tahun XVI
lensa CK
Peringatan HHD dan HKD 2018di Berbagai Kota di Indonesia
Tahun XVIEdisi 10 |33
lensa CK
seputar kita
Infrastruktur Cipta Karya Dukung Festival Pesona Tanjung LesungFestival Pesona Tanjung Lesung resmi
digelar di Kampung Wisata Cikadu, Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu. Festival tersebut merupakan salah satu pembangunan infrastruktur dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang telah diresmikan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya pada bulan September lalu.
Lokasi peresmian berada di stadion mini yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2017 lalu. Kementerian PUPR juga mengembangkan po tensi wisata berbasis pembangunan desa dan ekonomi kerakyatan dengan mendo rong ke rajinan batik Cikadu dan perkebunan salak untuk mendukung KSPN Tanjung Lesung dengan pembangunan kawasan wisata di area Kampung Cikadu.(Teks: ero/afq/Rudy/Banten)
34|Edisi 10Tahun XVI
HLM4 Kagum Dengan Pamsimas Desa Taro Gianyar
Dalam rangkaian kegiatan The Fourth High Level Meeting (HLM4) IMF–WB, terdapat agenda field visit. Kegiatan yang bertajuk The Fourth High Level Meeting (HLM4) On Country–Led Knowled Sharing (HLM4 On CLKS) berkesempatan mengunjungi Pamsimas di Desa Taro Gianyar, Selasa (16/10/2018).
Ketua CPMU Program Pamsimas Tanozisochi Lase menjelaskan, Pamsimas merupakan suatu program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang menjadi salah satu flatform pembangunan air minum dan sanitasi untuk kawasan pedesaan. Program Pamsimas dirancang agar dapat memperdayakan ma syarakat untuk dapat merencanakan sistem Pamsimas bagi desanya kemudian melaksanakan pembangunan fisiknya serta mengelola prasarana yang dibangun oleh masyarakat itu sendiri.
Dengan adanya program Pamsimas dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik dari segi kesehatan maupun secara ekonomi. Terdapat dampak positif dengan adanya Pamsimas, selain memberikan akses air minum lebih mudah, keberadaan Pamsimas juga merupakan salah satu upaya dalam menurunan angka stunting di suatu daerah. (Teks: randal Bali/ari)
Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Konstruksi di DIY
Tim KOTAKU Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Balai Bina Kontruksi Wilayah IV Surabaya mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Tukang, Rabu (17/10/2018) di Aula PIP2B Yogyakarta. Sertifikasi dibuka oleh Kasatker Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi DIY Tri Rahayu.
“Keharusan memiliki sertifikasi keahlian dan keterampilan mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang betulbetul dapat diandalkan. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas tenaga kerja jasa konstruksi. Mengingat perkembangan yang ada, kompetensi sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan bisnis yang didasari oleh kepercayaan tersebut,” tutur Tri Rahayu. (Teks: randal diy/ari)
HARI HABITAT DUNIA2018
01 OKTOBER 2018
Ditjen Cipta Karya Ditjen Cipta Karya