karacunan_karbon_monoksida

Upload: diana-ramadhany

Post on 05-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 KARACUNAN_KARBON_MONOKSIDA

    1/5

  • 7/31/2019 KARACUNAN_KARBON_MONOKSIDA

    2/5

    ikatan antara oksigen dan haemoglobin. Akibatnya sangat fatal. Pertama, oksigen akan

    kalah bersaing dengan CO saat berikatan dengan molekul haemoglobin. Ini berarti kadar

    oksigen dalam darah akan berkurang. Padahal seperti diketahui oksigen sangat diperlukan

    oleh sel-sel dan jaringan tubuh untuk melakukan fungsi metabolisme. Kedua, gas CO akan

    menghambat komplek oksidasi sitokrom. Hal ini menyebabkan respirasi intraseluler

    menjadi kurang efektif. Terakhir, CO dapat berikatan secara langsung dengan sel otot

    jantung dan tulang. Efek paling serius adalah terjadi keracunan secara langsung terhadap

    sel-sel tersebut, juga menyebabkan gangguan pada sistem saraf.

    Bahaya utama terhadap kesehatan adalah mengakibatkan gangguan pada darah, Batas

    pemaparan karbon monoksida yang diperbolehkan oleh OSHA (Occupational Safety and

    Health Administration) adalah 35 ppm untuk waktu 8 jam/hari kerja, sedangkan yang

    diperbolehkan oleh ACGIH TLV-TWV adalah 25 ppm untuk waktu 8 jam. Kadar yang

    dianggap langsung berbahaya terhadap kehidupan atau kesehatan adalah 1500 ppm

    (0,15%). Paparan dari 1000 ppm (0,1%) selama beberapa menit dapat menyebabkan 50%

    kejenuhan dari karboksi hemoglobin dan dapat berakibat fatal.

    Keracunan gas karbon momoksida gejala didahului dengan sakit kepala, mual, muntah,

    rasa lelah, berkeringat banyak, pyrexia, pernafasan meningkat, confusion, gangguan

    penglihatan, kebinganan, hipotensi, takikardi, kehilangan kesadaran dan sakit dada

    mendadak juga dapat muncul pada orang yang menderita nyeri dada. Kematian

    kemungkinan disebabkan karena sukar bernafas dan edema paru. Kematian akibat

    keracunan karbon monoksida disebabkan oleh kurangnya oksigen pada tingkat seluler

    (seluler hypoxia). Sel darah tidak hanya mengikat oksigen melainkan juga gas lain.

    Kemampuan atau daya ikat ini berbeda untuk satu gas dengan gas lain. Sel darah merah

    mempunyai ikatan yang lebih kuat terhadap karbon monoksida (CO) dari pada oksigen

    (O2). Sehingga kalau terdapat CO dan O2, sel darah merah akan cenderung berikatan

    dengan CO.

    Bila terhitup, karbon monoksida akan berikatan dengan Haemoglobin (Hb) dalam darah

    membentuk Karboksihaemoglobin sehingga oksigen tidak dapat terbawa. Ini disebabkan

    karbon monoksida dapat mengikat 250 kali lebih cepat dari oksigen. Gas ini juga dapat

    mengganggu aktifitas seluler lainnya yaitu dengan mengganggu fungsi organ yang

  • 7/31/2019 KARACUNAN_KARBON_MONOKSIDA

    3/5

  • 7/31/2019 KARACUNAN_KARBON_MONOKSIDA

    4/5

    - Kasus kematian akibat kebakana gedung atau bangunan disebabkan karena

    keracunan CO, oleh karena itu petugas pemadam kebakaran merupakan yang beresiko

    tinggi mendapat keracunan CO

    - Pengecat yang menggunakan cat yang mengandung metilin klorida, asapnya

    mudah diserap melalui paru-paru dan mudah masuk ke peredaran darah, metilin klorida

    ditukar ke karbon monokisida di hati.

    - Perokok adalah salah satu kelompok yang beresiko keracunan CO karena asap

    tembakau merupakan salah satu sumber CO dan mengandung 4% CO.

    - Bayi, anak-anak dan mereka yang mengalami masalah kardiovaskuler lebih mudah

    beresiko keracunan karbon monoksida, walaupun pada kepekatan yang rendah.

    Tip - tip mencegah keracunan karbon monoksida

    - Periksa semua saluran rumah yang bukaanya menghadap ke luar rumah (pemanas

    air dsb) setiap tahun untuk memastikan saluran pengeluaran tidak tersumbat.

    - Periksa sistem AC mobil saudara untuk memeriksa kebocoran yang mungkin terjadi

    - Periksa pemanas air, pastikan bukaanya sempurna dan saluran tidak bocor.

    - Jangan nyalakan mobil di dalam garasi yang tertutup rapat

    Daftar Pustaka

    1. Homan CS, Brogan GX. Carbon Monoxide Poisoningdalam : Viccellio P (Editor).

    Handbook of Medical Toxicology, First edition, Little Brown and Co, Boston.1993.

    2. DR.P.V. Chadha, Karbon Monoksida, Ilmu Forensik dan Toksikologi, Edisi 5 ,

    Penerbit Widya Medika Jakarta, 1995.

    3. Olson, KR, Cargbon Monoxide, Poisoning & Drug Overdose, Fourth edition, Mc.

    Graw Hill, Singapore, 2004.

    4. Sentra Informasi Keracunan Badan POM, Pedoman Penatalaksanaan Keracunan

    Untuk Rumah Sakit,Karbon Monoksida, Jakarta, 2001.

  • 7/31/2019 KARACUNAN_KARBON_MONOKSIDA

    5/5

    Jalan Percetakan Negara no. 23 Jakarta Pusat 10560

    Telepon : 021 4259945

    Faksimil : 021 42889117

    Hp. 081310826879

    e-mail :[email protected]

    [email protected]

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]