kak_penyediaan konsultansi penyusunan ded rumah sakit pratama

31
Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015 Halaman 1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BAB I PENDAHULUAN 1.1. U M U M 1. Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau, yang dalam perkembangan kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan Pelayanan bidang Kesehatan Khususnya Masyarakat Kota Lubuk Lingggau. 2. Setiap bangunan gedung pemerintah harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi/banguanannya, berkualitas dan berwawasan lingkungan. 3. Setiap bangunan pemerintah harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik - baiknya,sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya,dan kriteria bangunan pemerintah . 4. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan pemerintah dan prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,norma serta tata laku profesional. 5. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secaramatang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas perencanaan. 2. Tersedianya dokumen Detail Enggenering Design (DED) Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau.

Upload: zuber-angkasa

Post on 12-Sep-2015

581 views

Category:

Documents


162 download

DESCRIPTION

KAK RS PRATAMA

TRANSCRIPT

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 1

    KERANGKA ACUAN KERJA(KAK)

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1. U M U M1. Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau, yang dalam perkembangan

    kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan Pelayanan bidang Kesehatan KhususnyaMasyarakat Kota Lubuk Lingggau.

    2. Setiap bangunan gedung pemerintah harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampumemenuhi secara optimal fungsi/banguanannya, berkualitas dan berwawasan lingkungan.

    3. Setiap bangunan pemerintah harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik - baiknya,sehinggadapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya,dan kriteria bangunanpemerintah .

    4. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan pemerintah dan prasarana lingkungannya perludiarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknisbangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,norma serta tata laku profesional.

    5. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secaramatang sehinggamampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.

    1.2. MAKSUD DAN TUJUAN1. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang memuat

    masukan, azas, kriteria dan proses keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan sertadiinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas perencanaan.

    2. Tersedianya dokumen Detail Enggenering Design (DED) Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 2

    1.3. LATAR BELAKANG KEGIATAN

    Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau sebagai rumah sakit umum mempunyai beberapa fungsi,yaitu menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik dan non medik, pelayanandan asuhan keperawatan, pelayanan kesehatan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan,pelayanan rujukan upaya kesehatan, administrasi umum dan keuangan. Maksud dasar keberadaanrumah sakit adalah mengobati dan perawatan penderita sakit dan terluka. Sehubungan dengan fungsidasar ini, rumah sakit memberikan pelayanan kesehatan bagi mahasiswa dan penelitian yang jugamerupakan fungsi yang penting. Fungsi keempat yaitu pencegahan penyakit dan peningkatankesehatan juga telah menjadi fungsi rumah sakit. Jadi empat fungsi dasar rumah sakit adalahpelayanan penderita, pelayanan kesehatan, penelitian dan kesehatan masyarakat.

    Untuk mencapai visi dan misinya Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau senantiasa berbenahdiri, melengkapi segala kekurangan yang ada, penambahan sarana dan prasarana pendukungnyasehingga nantinya akan menjadi rumah sakit percontohan di daerah. Penambahan ataupengembangan Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau hendaknya dapat dilakukan secara cermatdan terpadu, sehingga nantinya dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yangakan berobat dan pelayanan program berobat gratis di kota Lubuklinggau. Oleh karena diperlukansebuah perencanaan induk yang dapat mengakomodasi berbagai fungsi dan pencapaian visi misiRumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, maka Pemerintah kota Lubuklinggau merasa perlu untukmelakukan kegiatan Belanja Jasa Konsultan Perencanaan dalam rangka penambahan sarana danprasarana Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau sebagaimana diuraikan di atas

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 3

    1.4. SUMBER PENDANAANPembiayaan pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan Rumah Sakit Pratama ini bersumberdari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Kesehatan Tahun 2015 yang tertuang dalam DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau Tahun Anggaran 2015 denganPagu Anggaran Rp. 337.719.450,00

    1.5. LOKASI KEGIATANLokasi Kegiatan ini adalah Kota Lubuklinggau.

    1.6. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG1. Penyediaan oleh Pengguna Jasa

    Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pengguna Jasa meliputi :a. Data dan Informasi

    Data dan informasi berupa dokumen Pemerintah dan Informasi umum tentang ketentuan/Peraturan petunjuk teknis bangunan / gedung negara melalui Dinas Pekerjaan Umum CiptaKarya Kota Lubuklinggau.

    b. Staf tenaga / pendampingPengguna jasa akan mengangkat staf tenaga/ pendamping/ pengelola proyek ( counterpart) dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit PratamaKota Lubuklinggau.

    2. Penyediaan oleh Penyedia JasaPenyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yangdisediakan dengan cara sewa yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaanmeliputi barang barang sebagai berikut :

    a. Komputerb. Komputer CADc. Printer A4d. Printer A3e. Kendaraan dll

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 4

    3. Penyediaan KantorKebutuhan Ruangan Kantor harus disediakan oleh penyedia jasa diluar beban pembiayaanpekerjaan Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau.

    1.7. ALIH PENGETAHUANPenyedia jasa wajib melaksanakan rapat pembahasan / diskusi secara berkala (dua minggu/bulanan)paling sedikit satu kali dalam satu bulan atau sesuai dengan kebutuhan terkait dengan substansipelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Pejabat Pembuat Komitmen

    1.8. PENDEKATAN METODOLOGI1.8.1. PENDEKATAN

    Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau. Tahun Anggaran 2015. Inibertujuan Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat KotaLubuklinggau dan dengan partisipasi masyarakat melalui :1. Pembangunan yang berkualitas dimana semua bangunan yang dibangun harus memenuhi

    standar teknis yang telah disepakati2. Keberpihakan kepada masyarakat, dimana oreintasi kegiatan baik dalam proses maupun

    pemanfaatan hasil kepada masyarakat.3. Otonomi dan desentralisasi, dimana masyarakat memperoleh pekercayaan dan kesempatan

    yang luas dalam kegiatan yang ada.4. Partisipatif dimana masyarakat dapat terlibat secara aktif, baik dalam proses perencanaan,

    Pelaksanaan Pengawasan dan pemanfaatan5. Keswadayaan, dimana Masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan,

    baik melalui kegiatan penyerahan lahan.6. Keterpaduan pembangunan, dimana kegiatan yang dilaksanakan memiliki sinergi dengan

    kegiatan pembangunan yang lain.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 5

    1.8.2. METODOLOGIMasyarakat berhak dilibatkan dalam kegiatan Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit PratamaKota Lubuklinggau. Tahun Anggaran 2015 dan seluruh pegawai berhak juga dalam memeliharakualitas hasil pembangunan, karena masyarakat merupahkan penentu keberhasilan danpemerintah sebagi fasilitatornya. Sejalan dengan hal tersebut, maka keterlibatan masyarakatsangat besar perananya baik dalam pembentukan forum, asosiasi, media masa, LSM, Lembagaformal kemasyarakatan ( sampai tingkat lembaga perwakilan rakyat ).Dalam Bab ini akan menerangkan tentang pendekatan dan metodologi yang dipergunakan dalampekerjaan ini antara lain mempersiapkan prosedur-prosedur yang akan dipakai dan pemeriksaanKualitas.

    Perencanaan Arsitektur1. Perencanaan Bangunan

    a. Perencanaan Bangunan hendaknya dibuat secara profesional dengan mengingat fungsi, letak,lokasi, cuaca, lingkungan dari bangunan yang dibangun.

    b. Perencanaan hendaklah menggunakan bentuk dan konstruksi bangunan yang ada dansederhana/mudah dilaksanakan dengan mengingat waktu situasi dan kondisi sertakemampuan Pemborong.

    2. Penggunaan bahan bangunanPerencanaan hendaknya menggunakan bahan-bahan bangunan yang mudah didatangkan dandipasangkan pada lokasi dengan kualitas bahan setinggi mungkin sesuai dengan besarnya danayang tersedia dan mengingat standar BAPPENAS yang berlaku.

    1.9. JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Pratama KotaLubuklinggau adalah 75 ( Tujuh pulu lima ) hari kalender terhitung sejak ditandatangani SuratPerintah Mulai Kerja ( SPMK )

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 6

    1.6.Tenaga AhliUntuk melaksanakan kegiatan ini, Konsultan wajib menyediadakan tenaga ahli yang professionaldibidangnya masing-masing dengan ketentuan sebagai berikut :a. Ketua Tim (Team Leader)

    Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Sipil/Arsitektur Strata Satu (S-1) JurusanSipil/Arsitektur lulusan universitas negeri atau yang disamakan, berpengalaman melaksanakanpekerjaan dibidang Sipil Subbidang Struktur Bangunan Gedung minimal 5 (Lima) tahun: 1 ( satu )Orang. Sebagai Ketua Tim, tugas utamanya adalaha. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesaib. Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan sehingga menghasilkan

    pekerjaan yang baik.c. Mempersiapkan petunjuk teknis dan setiap kegiatan pekerjaan baik mengambil data,

    pengolahan maupun pengajuan akhir seluruh hasil pekerjaan.b. Tenaga Ahli Sipil ( Struktur )

    Tenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S-1) lulusan universitas negeriatau yang disamakan, berpengalaman, melaksanakan pekerjaan dibidang Sipil subbidang StrukturBangunan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun: 1(Satu) Orang. Tugas dan tanggung jawab adalah :

    a. Bekerja sama dengan team leader dan anggota team lainya untuk memutuskan strukturatau konstruksi bangunan yang akan direncanakan

    b. Menyiapkan analisis struktur bangunan tersebut untuk masing masing scenarioc. Tenaga Ahli Arsitektur

    Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur Starata Satu (S1) lulusan universitasnegeri atau yang disamakan, berpengalaman melaksanakan pekerjaan bidang Arsitektur subbidangArsitektur Bangunan sekurang-kurangnnya 5 (lima) tahun: 1 ( satu ) Orang. Tugas & TanggungJawab adalah :1) Membantu Team Leader dan bekerjasama dengan anggota tim ahli lainnya untuk

    memutuskan rancangan bangunan yang tepat atas kondisi lahan dan alokasi biaya.2) Menyiapkan desain bangunan berikut interior dan exterior bangunan yang akan dibangun.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 7

    d. Tenaga Ahli ElektrikalTenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Mekanikal Elektrikal Starata Satu (S1) lulusanuniversitas negeri atau yang disamakan, berpengalaman melaksanakan pekerjaan bidangMekanikal Elektrikal subbidang Mekanikal Elektrikal sekurang-kurangnnya 5 (lima) tahun: 1 ( satu )Orang. Tugas & Tanggung Jawab adalah :1) Membantu Team Leader dan bekerjasama dengan anggota tim ahli lainnya untuk memutuskan

    rancangan instalasi yang tepat sesuai kebutuhanyae. Tenaga Ahli Lingkungan

    Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas negeri atau yangdisamakan, berpengalaman melaksanakan pekerjaan bidang Teknik Lingkungan subbidangLingkungan sekurang-kurangnnya 5 (lima) tahun : 1 ( satu ) Orang. Tugas & Tanggung Jawabadalah :1) Membantu Team Leader dan bekerjasama dengan anggota tim ahli lainnya untuk memeriksa

    kondisi lahan dan kontur tanah atas kondisi lahan dan alokasi biaya.2) Menyiapkan perhitungan bangunan bangunan yang akan dibangun.

    f. Tenaga Ahli Cost EstimatorTenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Stara Satu (S1) lulusan universitas negeriatau yang disamakan, berpengalaman melaksanakan pekerjaan bidang Estimator sekurang-kurangnnya 5 (lima) tahun: 1 ( satu ) Orang. Tugas & Tanggung Jawab adalah :

    a. Membantu Team Leader dan bekerjasama dengan anggota tim ahli lainnya utnukmemutuskan Rencana Anggaran Biaya

    b. Menyiapkan Engineering Estimate untuk masing masing produkg. Asisten Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan tenaga ahli :1. Tenaga Asisten Ahli Arsitektur

    Tenaga Asisten Ahli Arsitektur yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur Starata Satu (S1)lulusan universitas negeri atau yang disamakan, berpengalaman melaksanakan pekerjaan bidangArsitektur subbidang Arsitektur Bangunan sekurang-kurangnnya 3 ( tiga) tahun: 1 ( satu) Orang.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 8

    2. Tenaga Asisten Ahli SipilTenaga Asisten Ahli Sipil yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil Strata Satu (S-1) lulusanuniversitas negeri atau yang disamakan, berpengalaman, melaksanakan pekerjaan dibidang Sipilsubbidang Struktur Bangunan sekurang-kurangnya 3 ( tiga) tahun: 1 ( satu) Orang.

    3. Tenaga Asisten Ahli Mekanikal ElektrikalTenaga Asisten Ahli M.E yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Elektro Strata Satu (S-1) lulusanuniversitas negeri atau yang disamakan, berpengalaman, melaksanakan pekerjaan dibidang Sipilsubbidang Struktur Bangunan sekurang-kurangnya 3 ( tiga) tahun: 1 ( satu) Orang.

    4. Tenaga Asisten Ahli LingkunganTenaga Asisten Ahli Lingkungan yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil StaraSatu (S1) lulusanuniversitas negeri atau yang disamakan, berpengalaman melaksanakan pekerjaan bidangLingkungan subbidang Lingkungan Bangunan sekurang-kurangnnya 3 ( tiga) tahun: 1 ( satu) Orang.

    5. Tenaga Asisten Ahli Cost EstimatorTenaga Asisten Ahli Cost Estimator yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil StaraSatu (S1)lulusan universitas negeri atau yang disamakan, berpengalaman melaksanakan pekerjaan bidangEstimator subbidang Estimator Bangunan sekurang-kurangnnya 3( tiga) tahun: 1 ( satu) Orang.

    g. Tenaga PenunjangTenaga tenaga Ahli tersebut diatas dapat dibantu dengan Tenaga Penunjang Seperti :

    No Jenis Keahlian Pendidikan Jumlah Kualifikasi1. Sekretaris D3. Akutansi 1 orang Mampu mengelola administrasi

    kegiatan proyek2. Operator komputer D3 Komputer 1 orang Mampu mengoperasionalkan

    computer3. Draftman CAD D3 Sipil / Arsitektur 1 Orang Mampu mengunakan aplikasi auto

    cad4. Juru Ukur STM/SMK 1 Orang Kemampuan sebagai juru ukur5. Sopir SMA 1 Orang Mampu mengemudi dan punya

    drive license6. Pembantu Umum SMA 1 Orang Mempunyai etos kerja yang tinggi

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 9

    BAB IIPERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN DAN PRASARANA RUMAH SAKIT

    A. BANGUNAN1. Masa Bangunan dan Block Plan

    a. Perencanaan Intensitas Bangunan RS harus mengikuti ketentuan Rencana Tata Ruang wilayah(RTRW) kabupaten/kota dan/atau Rencana Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL).

    b. Perencanaan Intensitas Bangunan Rumah Sakit meliputi Koefisien Dasar Bangunan (KDB),Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Daerah Hijau (KDH), Garis Sempadan Bangunan(GSB), Garis Sempadan Jalan (GSJ), Garis Sempadan Pagar (GSP), Garis Sempadan Sungai (GSS),dan Jarak antar bangunan.

    c. Jarak antara massa bangunan dalam RS mempertimbangkan hal-hal berikut ini :1) Keselamatan terhadap bahaya kebakaran;2) Kesehatan termasuk sirkulasi udara dan pencahayaan;3) Kenyamanan;4) Keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan.

    2. Ruang Rawat JalanFungsi ruang rawat jalan adalah sebagai tempat untuk melakukan fungsi kegiatan pelayanankonsultasi, pemeriksaan dan pengobatan (klinik), administrasi dan pendaftaran, serta rekammedik.Persyaratan teknis bangunan:a. Ukuran ruangan klinik tergantung jenis pelayanan dan kapasitas pengguna serta pola aktivitas.b. Untuk klinik gigi, persyaratan ruang disesuaikan dengan aktivitas pelayanan, kapasitas

    pengguna dan khusus ketentuan dimensi dan ketentuan penunjang peralatan pada DentalChair.

    c. Pengaturan/pengelompokan klinik berdasarkan penyakit menular dan tidak menular.d. Tiap-tiap klinik mempunyai ruang tunggu masing-masinge. Disediakan toilet pasien dengan jumlah memadai dan minimal disediakan 1 toilet aksesibel

    untuk pegguna kursi roda.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 10

    3. Ruang Gawat DaruratFungsi ruang gawat darurat adalah sebagai tempat untuk melayani pasien yang berada dalamkeadaan gawat darurat yang membutuhkan pertolongan secepatnya. Ruang harus dapatmemfasilitasi kegiatan triase, tindakan resusitasi, observasi, kegiatan administratif, dan kegiatanyang menunjang pelayanannya.Persyaratan teknis bangunan :a. Ruang gawat darurat harus dapat diakses dengan mudah dari jalan raya.b. Tanda-tanda/rambu-rambu menuju ruang gawat darurat harus mudah dilihat, sangat jelas dan

    mudah dimengerti masyarakat umum.c. Akses masuk ruang gawat darurat harus berbeda dengan akses masuk rawat jalan dan akses

    ke area servis di rumah sakit.d. Ruang gawat darurat harus dilengkapi dengan ruang tunggu, toilet dan spoelhoek.e. Lebar pintu utama min. 120 cm, lebar pintu akses pasien min. 90 cm.f. Persyaratan khusus listrik pada tempat tidur resusitasi adalah 5 buah kotak kontak per tt

    minimal dipasang pada ketinggian + 1.25 m dari permukaan lantai. Suplai listrik pada tempattidur resusitasi tidak boleh terputus.

    g. Tersedia fasilitas pencucian tangan yang penempatannya tidak memungkinkan terjadinyainfeksi nosokomial.

    h. Tata udara/pertukaran udara harus baik.i. Tersedia APAR

    4. Ruang Rawat InapFungsi ruang rawat inap adalah sebagai tempat untuk pasien yang memerlukan asuhan medis danasuhan keperawatan secara berkesinambungan dalam waktu tertentu. Ruang rawat inapsetidaknya terdiri dari ruangan perawatan pasien yang dilengkapi toilet, pos jaga perawat, ruangandokter, tempat penyimpanan linen bersih, dan spoelhoek.Persyaratan teknis bangunan :a. Kebutuhan luas area perawatan pasien per tt termasuk sirkulasi min. 10 m2b. Di dalam ruangan perawatan pasien jarak antar titik tengah tt + 2,4 m2.c. Satu kamar rawat dapat diisi 46 TTd. Pengelompokan blok ruang rawat inap berdasarkan :

    1) Jenis Penyakit

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 11

    2) Usia3) Jenis Kelamin

    e. Stasi perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dapat mengawasipesiennya secara efektif.

    f. Koridor dilengkapi pegangan rambat yang mudah dipegang dengan ketinggian 65 80 cmdiatas permukaan lantai.

    g. Lebar pintu ruangan perawatan min. 120 cm. Pintu dilengkapi kaca observasi.h. Persyaratan listrik pada tiap-tiap tempat tidur pasien adalah berjumlah min. 2 buah kotak

    kontak per tt, minimal dipasang pada ketinggian + 1.25 m dari permukaan lantai.i. Toilet pasien aksesibel, pintu toilet membuka keluar.j. Pertukaran udara dalam ruangan harus baik.k. Tersedia APARl. Tersedia fasilitas pencucian tangan yang memenuhi syarat.

    5. Ruang TindakanKelengkapan ruang tindakan adalah:a. Ruangan Transfer Pasienb. Ruangan Ganti Petugasc. Ruangan Persiapand. Scrub Statione. Ruangan Tindakanf. Ruangan Pemulihang. Tempat penyimpanan linen, instrumen dan bahan perbekalan steril, obat-obatan.h. SpoelhoekPersyaratan teknis bangunan:a. Denah (layout) Ruang Tindakan diatur sedemikian sehingga tidak memungkinkan terjadinya

    aliran silang antara barang bersih dan kotor dan lalu lintas orang yang menyebabkanterjadi infeksi silang.

    b. Luas yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pembedahan minor 36 m2, dengan ukuranruangan panjang x lebar x tinggi adalah 6m x 6m x 3 m.

    c. Persyaratan komponen bangunan mengikuti Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit : RuangOperasi

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 12

    d. Persyaratan listrik Persyaratan gas medik mengikuti Pedoman Teknis Instalasi Gas Medik danVakum Medik di RS

    e. Persyaratan Tata Udara mengikuti Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit : Sistem InstalasiTata Udara.

    6. Ruang KebidananFungsi ruang kebidanan adalah sebagai tempat untuk melakukan pelayanan kebidanan termasuktindakan persalinan. Ruang bersalin setidaknya terdiri dari ruangan tindakan persalinan yangdilengkapi toilet, ruangan tindakan neonatus, ruangan membersihkan bayi, ruangan bayi, ruangankonsultasi/klinik kebidanan, dan ruangan tunggu yang dilengkapi toilet.Persyaratan teknis bangunan :a. Luas yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan persalinan min. 9 m2 per tt.b. Pintu ruang tindakan min. 120 cmc. Ruang tindakan persalinan dilengkapi srub/zink sebagai fasilitas cuci tangan petugas.d. Ruangan dilengkapi tempat untuk menyimpan linen bersih, instrumen, obat-obatan dan

    perbekalan untuk tindakan kebidanan dan kegawat daruratan neonatus.e. Persyaratan listrik pada tiap-tiap meja obsgyn adalah berjumlah min. 5 buah kotak kontak,

    minimal dipasang pada ketinggian + 1.25 m dari permukaan lantai.f. Toilet pasien aksesibel, pintu toilet membuka keluar.g. Persyaratan listrik Persyaratan gas medik mengikuti Pedoman Teknis Instalasi Gas Medik dan

    Vakum Medik di RSh. Persyaratan Tata Udara mengikuti Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit : Sistem Instalasi

    Tata Udara7. Ruang Laboratorium

    Ruangan laboratorium setidaknya terdiri dari ruangan pengambilan specimen, ruanganpemeriksaan specimen, area penyerahan spesimen, ruangan administrasi termasuk pendaftaran,pembayaran penyerahan hasil, dan ruangan tunggu.Persyaratan teknis bangunan:a. Ukuran ruang laboratorium tergantung jenis pemeriksaan dan kapasitas pelayanan.b. Letak laboratorium dalam tapak rumah sakit dan alur pelayanannya tidak boleh

    memungkinkan terjadinya infeksi silang.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 13

    c. Pengambilan sampel dahak untuk pasien tuberculose harus dialokasikan ditempat yang amanterhadap penularannya, dan dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan.

    d. Persyaratan komponen bangunan (lantai, dinding) mudah dibersihkan, tidak menyerap dantahan terhadap bahan kimia.

    e. Pertukaran udara dalam ruangan harus baik.8. Ruang Radiologi

    Ruang radiologi setidaknya terdiri dari ruangan X-ray, ruangan operator mesin, ruangan ganti,ruangan administrasi dan ruangan tunggu.Persyaratan teknis bangunan:a. Pada ruangan X-Ray, semua sisi yang berhubungan dengan ruang aktifitas manusia harus

    mengikuti persyaratan khusus sistem proteksi radiasib. Pintu dan jendela pada ruangan X-Ray dilapisi dengan timbal 2 mm.c. Di atas pintu masuk ruang X-Ray diberi lampu merah yang dapat dinyalakan pada saat mesin

    beroperasi.d. Lebar pintu ruang X-Ray min.120 cm.e. Disediakan utilitas listrik yang sesuai dengan kebutuhan peralatan radiologi, lengkap dengan

    sumber daya listrik cadangan.9. Ruang Farmasi

    Ruang farmasi setidaknya terdiri dari Ruangan penyimpanan berbagai jenis sediaan farmasi yangdiperlukan, dan ruangan administrasi sekaligus berfungsi sebagai tempat penerimaan,pendistribusian dan pemberian informasi obat.Persyaratan teknis bangunan:Harus disediakan tempat penyimpanan untuk obat-obatan khusus seperti Ruang untuk obat yangtermolabil, narkotika dan obat psikotropika.

    10. Ruang SterilisasiRuang sterilisasi setidaknya terdiri dari ruangan dekontaminasi alkes, ruangan pengemasan dansterilisasi, ruangan penyimpanan barang steril.Persyaratan teknis bangunan:a. Denah (layout) Ruang Sterilisasi diatur sedemikian sehingga tidak memungkinkan terjadinya

    aliran silang antara barang steril, bersih dan kotor.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 14

    b. Persyaratan komponen bangunan (lantai, dinding dan plafon) tidak porosif, mudahdibersihkan, tidak menyerap dan tahan terhadap bahan kimia.

    c. Persyaratan Tata Udara mengikuti Pedoman Teknis Prasarana Rumah Sakit : Sistem InstalasiTata Udara.

    11. Ruang Cuci/LaundryRuang cuci/laundry setidaknya terdiri dari ruangan dekontaminasi linen, ruangan pencucian,ruangan sterika dan jahit, ruangan pengeringan/jemur dan ruangan penyimpanan linen bersih.Persyaratan teknis bangunan:a. Letak laboratorium dalam tapak rumah sakit tidak boleh memungkinkan terjadinya infeksi

    silang.b. Persyaratan komponen bangunan (lantai, dinding) tidak licin, tidak menyerap dan tahan

    terhadap bahan kimia.c. Pertukaran udara dalam ruangan harus baik.

    12. Ruang Dapur dan GiziRuang dapur dan gizi setidaknya dapat menampung kegiatan pencucian bahan makanan,pencucian peralatan dapur, penyimpanan peralatan dapur, penyimpanan bahan makanan,memasak dan memanaskan masakan serta penyajian makanan.Persyaratan teknis bangunan:a. Persyaratan lantai tidak licin dan mudah dibersihkan.b. Pertukaran udara dalam ruangan harus baik.

    13. Ruang Sekretariat dan Manajemen14. Ruang IPSRS dan Utilitas Bangunan15. Ruang Jenazah

    B. PRASARANA1. Sistem Tata Udara

    Sistem tata udara sangat penting karena bertujuan untuk mempercepat pemulihan,mempertahankan kebugaran dan daya faal tubuh dan jiwa, serta pencegahan dan pengendalianinfeksi yang ditularkan melalui udara, menghilangkan kalor yang berlebihan dan membantumendapatkan kenyamanan termal. Agar dapat memenuhi tujuan tersebut, maka sistem tata udaradi Rumah Sakit Kelas D Pratama harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 15

    a. Bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama harus mempunyai ventilasi alami dan/atau ventilasimekanik/buatan yang optimal apabila diperlukan.

    b. Bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi padapintu dan jendela dan/atau bukaan permanen yang dapat dibuka untuk kepentingan ventilasialami. Bukaan minimal 15% dari luas total lantai.

    c. Ventilasi harus dapat mengatur pertukaran udara (;air change) sehingga ruangan tidak terasapanas, tidak terjadi kondensasi uap air atau lemak pada lantai, dinding, atau langit-langit.

    d. Ventilasi mekanik/buatan harus disediakan jika ventilasi alami tidak dapat memenuhi syarat.e. Ruang pelayanan penyakit menular melalui udara harus mempunyai pertukaran udara yang

    baik (minimal 12 ACH) dimana pembuangan udaranya dapat menggunakan ventilasi mekanik,yang harus diarahkan ke luar ke tempat yang tidak membahayakan pasien, pengunjung maupunpetugas rumah sakit.

    2. Sistem KelistrikanSistem kelistrikan dan penempatannya harus mudah dioperasikan, diamati, dipelihara, tidakmembahayakan, tidak mengganggu dan tidak merugikan lingkungan, bagian bangunan daninstalasi lain, serta perancangan dan pelaksanaannya harus memenuhi PUIL/SNI.0225 edisi terakhirtentang persyaratan umum instalasi listrik. Sistem kelistrikan menjamin ketersediaan 24 jam untukpenyimpanan obat dan vaksin.a. Sumber Daya Listrik

    Sumber daya listrik dibagi 2 :1) Sumber Daya Listrik Normal

    Sumber daya listrik normal bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama diusahakan untukmenggunakan tenaga listrik dari Perusahaan Listrik Negara atau lainnya.

    2) Sumber Daya Listrik DaruratSumber listrik siaga berupa Genset atau UPS.

    b. Sistem DistribusiSistem distribusi terdiri dari :1) Panel-panel listrik.2) Instalasi pengkabelan.3) Instalasi kotak kontak dan sakelar.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 16

    c. Sistem PembumianNilai pembumian (;grounding) bangunan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.5 ohm. Nilaipembumian (;grounding) alat kesehatan tidak boleh kurang impedansinya dari 0.1 ohm.

    d. Proteksi PetirSuatu instalasi proteksi petir dapat melindungi semua bagian dari bangunan Rumah Sakit KelasD Pratama, termasuk manusia yang ada di dalamnya, dan instalasi serta peralatan lainnyaterhadap bahaya sambaran petir.

    3. Sistem Pencahayaana. Bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama harus mempunyai pencahayaan alami dan/atau

    pencahayaan buatan.b. Pencahayaan harus didistribusikan rata dalam ruangan.

    Tingkat pencahayaan rata-rata yang direkomendasikan.

    Fungsi Ruangan Tingkat pencahayaanmin. (lux)

    Ruang Administrasi 200Ruang Tindakan, ruang gawat darurat,laboratorium 300

    Ruang pantry/dapur, koridor 100

    4. Sistem proteksi kebakaranRumah Sakit Kelas D Pratama menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis ABC untukruangan-ruangan dan CO2 untuk ruangan genset.

    5. Sistem KomunikasiKomunikasi telepon diperlukan untuk hubungan/ komunikasi keluar Rumah Sakit Kelas D Pratama.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 17

    6. Gas MedikSistem gas medik harus direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan tingkatkeselamatan bagi penggunanya.Persyaratan Teknis:a. Pengelolaan, penggunaan dan penyimpanan gas medis harus sesuai ketentuan berlaku.b. Tabung/silinder yang digunakan harus yang telah dibuat, diuji, dan dipelihara sesuai spesifikasi

    dan ketentuan dari pihak berwenang.c. Isi Tabung/silinder harus diidentifikasi dengan suatu label/cetakan yang ditempelkan yang

    menyebutkan isi/pemberian warna pada Tabung/silinder sesuai ketentuan yang berlaku.d. Sebelum digunakan harus dipastikan isi Tabung/silinder dengan memperhatikan warna tabung,

    keterangan isi Tabung/silinder yg diemboss pada badan tabung, label.e. Label tidak boleh dirusak, diubah atau dilepas, dan fiting penyambung tidak boleh dimodifikasi.f. Larangan penggunaan Tabung/silinder tanpa warna dan penandaan yang disyaratkan.g. Hanya Tabung/silinder gas medik dan perlengkapannya yang boleh disimpan dalam ruangan

    penyimpanan gas medik.h. Larangan menyimpan bahan mudah terbakar berdekatan dengan ruang penyimpanan gas

    medik.i. Tabung/silinder Oksigen pada saat digunakan dan dipasang di samping tempat tidur pasien,

    harus menggunakan troli dan pengamanj. Tutup pelindung katup harus dipasang erat pada tempatnya bila Tabung/silinder sedang tidak

    digunakan.k. Apabila diperlukan, disediakan ruangan khusus penyimpanan silinder gas medik.

    Tabung/silinder dipasang/diikat erat dengan pengaman/rantai.

    7. Sistem SanitasiUntuk memenuhi persyaratan sistem sanitasi, harus dilengkapi dengan sistem air bersih, sistempembuangan air kotor dan/atau air limbah, kotoran dan sampah, serta penyaluran air hujan.a. Sistem air bersih.

    1) Sistem air bersih harus direncanakan dan dipasang dengan mempertimbangkan sumber airbersih dan sistem distribusi pada lokasinya serta harus bebas dari pencemaran fisik, kimia,dan biologis.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 18

    2) Sumber air bersih dapat diperoleh langsung dari sumber air berlangganan dan/atausumber air lainnya dengan baku mutu fisik, kimia, dan biologis yang memenuhi dan sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

    3) Sistem penyediaan air bersih4) Sistem sambungan langsung pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan

    pipa utama penyediaan air.5) Sistem tangki atap/ tanki grafitasi Jika sistem sambungan langsung tidak dapat diterapkan

    karena terbatasnya tekanan dalam pipa utama, air ditampung lebih dahulu dalam tangkibawah (dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka tanah), kemudiandipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantaitertinggi bangunan. Dari tangki ini didistribusikan ke seluruh bangunan.

    6) Distribusi air keruangan ruangan menggunakan pemipaan dengan tekanan positif.

    b. Sistem pembuangan air kotor dan/atau air limbah.1) Tersedia sistem pengolahan air limbah yang memenuhi persyaratan kesehatan.2) Saluran air limbah harus kedap air, bersih dari sampah dan dilengkapi penutup dengan bak

    kontrol untuk menjaga kemiringan saluran minimal 1%.3) Di dalam sistem penyaluran/pembuangan air kotor dan/atau air limbah dari ruang

    pantri/dapur disediakan perangkap lemak untuk memisahkan dan/atau menyaringkotoran/lemak.

    4) Air limbah yang berasal dari laboratorium sebelum dialirkan ke Instalasi Pengolahan AirLimbah harus diencerkan terlebih dahulu dengan rasio perbandingan air bersih dan airlimbah adalah 10:1.

    5) Limbah cair berkas pencucian film harus ditampung dan tidak boleh dibuang ke lingkunganserta dikoordinasikan dengan dinas kesehatan.

    c. Sistem pembuangan limbah padat medis dan non medis.1) Setiap Rumah Sakit Kelas D Pratama wajib melakukan pengelolaan limbah padat medis dan

    non medis yang dihasilkan.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 19

    2) Dalam hal Rumah Sakit Kelas D Pratama tidak mampu melakukan sendiri pengelolaanlimbah padat medis dan non medis, pengelolaannya dapat diserahkan kepada pihak lainyang mempunyai ijin.

    3) Limbah padat medis harus dipisahkan dengan limbah padat non medis.4) Benda benda tajam dan jarum suntik harus di tampung dengan wadah khusus yang

    terpisah dengan limbah padat lainnya. Wadah tersebut harus anti bocor, anti tusuk dantidak mudah dibuka sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak mudah untukmembukanya.

    5) Setiap ruangan harus mempunyai tempat pembuangan limbah padat padat sesuai denganlimbah padat yang dihasilkan.

    6) Sistem pembuangan limbah padat medis dan non medis harus direncanakan dan dipasangdengan mempertimbangkan fasilitas penampungan dan jenisnya.

    7) Pertimbangan fasilitas penampungan yang terpisah dengan diwujudkan dalam bentukpenyediaan tempat penampungan limbah padat medis non medis, yang diperhitungkanberdasarkan fungsi bangunan, jumlah penghuni, dan volume kotoran dan sampah.

    8) Penempatan pewadahan limbah padat medis dan non medis harus tidak mengganggukesehatan penghuni, masyarakat dan lingkungannya serta tidak mengundang datangnyavektor/binatang penyebar penyakit.

    9) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perencanaan, pemasangan, pengolahan, danpembuangan limbah padat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    8. Sistem Pengendalian Terhadap Kebisingana. Intensitas kebisingan equivalent (Leq) di luar bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama tidak lebih

    dari 55 dBA, dan di dalam bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama tidak lebih dari 45 dBA.b. Pengendalian sumber kebisingan disesuaikan dengan sifat sumber.c. Sumber suara genset dikendalikan dengan memasang peredam dan membuat sekat yang

    memadai dan sumber suara dari lalu lintas dikurangi dengan cara penanaman pohon danmembuat gundukan tanah yang memadai.

    9. Sistem Transportasi Vertikal dalam Rumah Sakit Kelas D Pratama.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 20

    Setiap bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama yang bertingkat harus menyediakan saranahubungan vertikal antar lantai yang memadai untuk terselenggaranya fungsi bangunan RumahSakit Kelas D Pratama tersebut berupa tersedianya tangga dan ram.a. Tangga

    1) UmumTangga merupakan fasilitas bagi pergerakan vertikal yang dirancang denganmempertimbangkan ukuran dan kemiringan pijakan dan tanjakan dengan lebar yangmemadai.

    2) Persyaratan tangga(a)Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam Tinggi masing-

    masing pijakan/tanjakan adalah 1517 cm, lebar masingmasing pijakan adalah 2830 cm.(b)Lebar tangga minimal 120 cm untuk membawa usungan dalam keadaan darurat, untuk

    mengevakuasi pasien dalam kasus terjadinya bencana.(c) Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna tangga.(d)Harus dilengkapi dengan rel pegangan tangan (handrail).(e)Rel pegangan tangan harus mudah dipegang dengan ketinggian 65 cm-80 cm dari lantai,

    bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat ataudibelokkan dengan baik ke arah lantai, dinding atau tiang.

    (f) Rel pegangan tangan harus ditambah panjangnya pada bagian ujung-ujungnya (puncakdan bagian bawah) sepanjang 30 cm.

    (g) Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga tidak ada airhujan yang menggenang pada lantainya.

    b. Ram1) Umum

    Ram adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagaialternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga.

    2) Persyaratan Ram.(a) Kemiringan suatu ram di dalam bangunan tidak boleh melebihi 70, perhitungan

    kemiringan tersebut tidak termasuk awalan dan akhiran ram (curb ramps/landing).(b) Panjang mendatar dari satu ram (dengan kemiringan 70) tidak boleh lebih dari 9 m.(c) Lebar minimum dari ram adalah 120 cm dengan tepi pengaman.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 21

    (d) Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ram harus bebas dan datarsehingga memungkinkan sekurang-kurangnya untuk memutar kursi roda dan stretcher,dengan ukuran minimum 180 cm.

    10. Aksesibilitas Disabel dan Lansia.a. Umum.

    Setiap bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama, harus menyediakan fasilitas dan aksesibilitasuntuk menjamin terwujudnya kemudahan bagi difabel dan lanjut usia masuk dan keluar ke dandari bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama serta beraktivitas dalam bangunan Rumah SakitKelas D Pratama secara mudah, aman, nyaman dan mandiri.

    b. Persyaratan Teknis(1) Fasilitas dan aksesibilitas meliputi toilet, tempat parkir, telepon umum, jalur pemandu,

    rambu dan marka, tangga, pintu, ram bagi disabel dan lanjut usia.(2) Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas disesuaikan dengan fungsi, luas, dan ketinggian

    bangunan Rumah Sakit Kelas D Pratama.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 22

    BAB IIIRUANG LINGKUP DAN METODE PELAKSANAAN

    Lingkup Kegiatan Konsultan meliputi pelaksanaan kegiatan survey lokasi dan Penyusunan Perencanaandetail konstruksi, perhitungan rencana biaya konstruksi dan Rencana Kerja Syarat-syarat serta laporan hasilsurvey.1. Survey Lokasi

    a. Survey untuk perencanaan teknis dilakukan pada lokasi yang telah ditentukan/disiapkan olehPihak Kementerian Agama Kabupaten Kota Lubuklinggau.

    b. Survey Lokasi Design terdiri dari Kegiatan :- Pengukuran lokasi kegiatan yang akan dibangun.- Identifikasi Bahan bangunan yang ada.- Identifikasi Infra Struktur lainnya

    c. Setelah dilakukan identifikasi atau inventarisasi kondisi eksisting disusun suatu Laporan HasilSurvey yang dilengkapi dengan gambar sket dan foto dokumentasi untuk Pekerjaan PerencanaanPembangunan Rumah Sakit Pratama Kota Lubuklinggau. Tahun Anggaran 2014

    2. Perencanaan KonstruksiPada Kegiatan perencanaan meliputi 3 tahap yang terdiri dari :a. Tahap persiapan perencanaan, yang meliputi tahap pengumpulan data lapangan, tahap

    analisis dan kesimpulan data lapangan. Tahap Perencanaan yang meliputi tahap konsepperencanaan.

    b. Tahap pengembangan Rencana, yang meliputi tahap pengembangan rencana, tahapkonsultasi, tahap presentasi pengembangan rencana dan tahap persetujuan pengembanganrencana.

    c. Tahap pembuatan Dokumen Lelang, yang meliputi tahap pembuatan gambar-gambar lelang,tahap pembuatan RKS dan tahap pembuatan RAB.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 23

    Tugas Konsultan Perencana meliputi :a. Pada Kegiatan Konstruksi tugas Konsultan Perencana adalah memberikan penjelasan dalam rapat

    Penjelasan atau Aanwizjing.b.Konsultan Perencana mematui peraturan keputusan Pejabat Pembuat Komitmen dan sesuai

    dengan tahun anggaran yang berlaku.c. Konsultan Perencana bertugas membuat Perencanaan Pembangunan Rumah Sakit Pratama Kota

    Lubuklinggau. Tahun Anggaran 2015, yang Refresentatif menurut permintaan dan tugas yangdiberikan oleh Kegiatan.

    d.Sebelum memulai Kegiatan, Konsultan Perencana wajib mengecek dan mencari serta menghimpundata yang berhubungan dengan Kegiatan perencanaan.

    e.Perencana wajib memberikan segala pengetahuannya dalam membuat perencanaanPembangunan dan harus dipertanggung jawabkan baik dari segi teknis maupun segi arsitektur.Selama mengadakan kegiatan perencanaan pembangunan, perencana wajib berkonsultasi denganPejabat Pembuat Komitmen (PPK).

    f. Perencana wajib menyerahkan hasil perencanaannya dengan gambar-gambar, uraian dan syarat-syarat pelaksanaan Kegiatan sedemikian rupa, sehingga dokumen tersebut dapat dipakai sebagaidasar oleh pemborong dalam melaksanakan Kegiatan dilapangan.

    g.Perencanaan mengadakan penyelidikan tanah sederhana ditempat lokasi Kegiatan, serta macamdan jenis Konstruksi, bahan, tenaga ahli dan upah buruh yang dipakai.

    h.Perencana harus membuat perkiraan biaya pembangunan :- RAB yang formatnya akan digunakan untuk lampiran penawaran.- Perencana harus membuat Bill of Quantity terperinci berikut analisa Kegiatan dan daftar hargasatuan bahan/upah.

    3. Penyajian Gambar Perencanaan (Penyusunan/Pembuatan)Penyajian gambar-gambar perencanaan dengan kertas standar Cipta Karya (tata bangunan) antaralain meliputi :a. Gambar Pra Rencana : Gambar denah, tampak potongan secara menyeluruh.b. Gambar-gambar Pelaksanaan

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 24

    Denah, Tampak Potongan, detail-detail yang diperlukan, pondasi atap/kayu dan sebagainyadilengkapi dengan ukuran-ukuran sedemikian sehingga mudah dimengerti pelaksanaandilapangan.

    c. Gambar detail harus merupakan penjelasan yang konsisten, dan dapat dibaca langsung padaletaknya (dengan mengikut sertakan kode as/sumbu dengan ukuran pinjaman)

    4. RKS, Bill of Quantity dan RABa. Konsultan Perencana harus membuat uraian dan syarat-syarat pelaksanaan Kegiatan yang

    memuat syarat-syarat teknis pelaksanaan di lapangan.b. Dalam membuat uraian dan syarat-syarat tersebut hendaknya harus berpedoman pada :

    - Keputusan Presiden NO. 24 tahun 1995- Syarat-syarat Umum Pelaksanaan Bangunan Negara (Algemene Van Openbare Werken in

    Indonesia)- Peraturan Beton bertulang NI-2/1977 esia (PBI) 1971- Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) (NI-5/PKKI 1961)- Peraturan Umum untuk Bahan-Bahan Bangunan di Indonesia NI-3/PUBI 70- Peraturan Umum Instalasi Listrik- Peraturan Undang-Undang Pembentukan Kota No. 166/Juni 1977- Peraturan Pembangunan setempat (Building Code) Pemda Setempat dan sebagainya.- Peraturan Bangunan Nasional 1977- Peraturan Sement Portland Indonesia NI-8/1972- Bata merah sebagai Bahan Bangunan NI-10/1975- Penerangan Alami Siang Hari dari Bangunan 1973

    c. Dalam Syarat-syarat teknis pelaksanaan hendaknya semaksimal mungkin menggunakan bahan-bahan bangunan lokal yang dapat dilaksanakan dengan baik dan diutamakan produksi dalamnegeri.

    d. Uraian dan syarat-syarat dibuat sistematika yang mudah dimengerti dibagi dalam Bab, pasal danayat dan diberikan halaman berurutan.

    e. Dalam uraian dan syarat-syarat supaya dilampirkan contoh-contoh mengenai surat penawaran,surat pernyataan dan contoh pembuatan RAB.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 25

    5. Tata Kerjaa. Bahan-bahan untuk perencanaan berupa peta lokasi dan akan diberikan oleh Kegiatan kepada

    Konsultan Perencana, dengan data tersebut, Konsultan wajib meneliti dan melihat di lokasiuntuk mengadakan penelitian, penyesuaian dan pengukuran-pengukuran kembali.

    b. Segala Usul hendaknya dibicarakan dalam rapat, segala keputusan rapat (asistensi) mengikat danberlaku.

    6. Dokumen Pelelangana. Konsultan Perencana wajib menyerahkan 5 ( Lima) set lengkap cetakan dari semua gambar,

    uraian syarat-syarat berikut bill of quantity kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang biayapembuatan dan pengirimannya menjadi beban Konsultan Perencana.

    b. Untuk keperluan pelelangan Konsultan diwajibkan membuat cetakan gambar, rencana kerjadan syarat-syarat

    c. Biaya pengadaan gambar-gambar, Rencana Kerja dan syarat-syarat untuk keperluan pelelanganmenjadi beban Pihak Kegiatan.

    d. Cetakan gambar-gambar serta rencana kerja dan syarat-syarat untuk keperluan KontrakPemborong wajib disediakan oleh Konsultan. Biaya menjadi beban pemborong.

    7. Penjelasan Kegiatan (Pre-Bid Meeting)a. Konsultan Perencana wajib menghadiri rapat Penjelasan Kegiatan yang diadakan oleh Panitia

    Pengadaan Barang/Jasa dengan para Pemborong di tempat dan pada waktu yang telahditetapkan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa, termasuk menentukan penyeragaman Bill ofQuantity.

    b. Konsultan Perencana yang bertugas sebagai Pembantu Panitia Pengadaan Barang/Jasa harusmenjelaskan cara-cara pelaksanaan Pembangunan menurut rencana, serta menjawabpertanyaan Pemborong sebaik mungkin.

    c. Konsultan Perencana beserta Panitia Pengadaan Barang/Jasa membuat Berita Acara PenjelasanKegiatan untuk dibagikan kepada semua unsur yaang hadir dalam rapat penjelasan.

    d. Konsultan Perencana beserta Panitia Pelelangan harus menguasai keadaan bahan maupuntenaga dari segi kualitas/kuantitas dan kelaziman yang berlaku dialokasi setempat.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 26

    8. Pelelangan (Pembukaan Surat Penawaran)a. Konsultan Perencana diharapkan hadir pada rapat pelelangan yang diadakan oleh Panitia

    Pengadaan Barang/Jasa dengan para Pemborong ditempat/kota dan pada waktu yang telahditetapkan oleh Panitia Pelelangan.

    b. Konsultan Perencana diharapkan ikut menyaksikan pembukaan surat Penawaran dan ikutmeneliti apakah Surat Penawaran beserta lampirannya memenuhi syarat pelelangan.

    c. Konsultan Perencana membantu Panitia Pengadaan Barang/Jasa membuat Berita AcaraPembukaan Surat Penawaran dengan mencatumkan daftar nama pemborong serta jumlahpengajuan penawaran.

    d. Konsultan Perencana bertugas menyusun RAB sesuai dengan Berita Acara Penjelasan Kegiatan.e. Konsultan Perencana harus sudah menyiapkan harga pelaksanaan yang terakhir untuk bahan

    pertimbangan penelitian penawaran oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa.9. Syarat - syarat perencanaan

    9.1. Perencanaan Arsitektur1. Perencanaan Bangunan

    a. Perencanaan Bangunan hendaknya dibuat secara profesional dengan mengingatfungsi, letak, lokasi, cuaca, lingkungan dari bangunan yang dibangun.

    b. Perencanaan hendaklah menggunakan bentuk dan konstruksi bangunan yang adadan sederhana/mudah dilaksanakan dengan mengingat waktu situasi dan kondisiserta kemampuan Pemborong.

    2. Penggunaan bahan bangunanPerencanaan hendaknya menggunakan bahan-bahan bangunan yang mudah didatangkandan dipasangkan pada lokasi dengan kualitas bahan setinggi mungkin sesuai denganbesarnya dana yang tersedia dan mengingat standar BAPPENAS yang berlaku.

    3. Persyaratan StrukturDidalam perhitungan struktur bangunan, perencanaan harus berdasarkan peraturan -peraturan yang berlaku.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 27

    BAB IVPELAPORAN

    Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebihlanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian yang minimal meliputi :

    A. Tahap Konsep Rencana Teknis ( Laporan Pendahuluan)1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim

    perencana, metoda pelaksanaan dan tanggung jawab waktu pemancangan.2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, dll.3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana atau sondir

    tanah, keterangan rencana kota dan lain-lain.4. Laporan hasil survey dibuat dalam rangkap 5 ( Lima ) Copy dan 1 asli

    B. Tahap Pra Rencana Teknis. ( Laporan Antara )1. Gambar gambar rencana tapak.2. Gambar gambar pra-rencana bangunan.3. Perkiraan biaya pembangunan.4. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).5. Hasil konsultasi rencana dengan pemda setempat.6. Gambar perspektif dan market ( sepanjang diwajibkan ).

    C. Tahap Pengembangan Rencana. ( Laporan Antara )1. Gambar pengembangan rencana Arsitektur, struktur utilitas.2. Uraian Konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang di perlukan.3. Daftar rencana anggaran biaya4. daftar rencana kerja dan syarat syarat.5. Gambar Rencana diserahkan sebanyak 5 ( Lima ) Copy dan 1 (satu) asli

    D. Tahap Rencana Detail ( Laporan Akhir )1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap2. Rencana kerja dan syarat- syarat (RKS).3. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).4. Rencana anggaran biaya (RAB).5. Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas lengkap dengan perhitungan-perhitungan yang

    diperlukan6. Rencana Anggaran Biaya (Owner's Estimate) diserahkan kepada Pihak pemberi tugas sebanyak

    5 ( Lima ) Copy dan 1 (satu) asli7. Gambar Rencana diserahkan sebanyak 5 ( Lima ) Copy dan 1 (satu) asli

    E. Tahap Pelelangan1. Dokumen tambahan hasil penjelasan2. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan3. Laporan bantuan teknis dan administrasi pada waktu pelelangan

    F. Tahap Pelelangan1. Rencana kerja dan syarat- syarat (RKS).2. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).3. Rencana anggaran biaya (RAB).4. Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas lengkap dengan perhitungan perhitungan yang

    diperlukan

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 28

    BAB VKONSULTAN PERENCANA

    A. Penunjukan Konsultan Perencana1. Pemilik Kegiatan menunjuk Konsultan Perencana untuk merencanakan Kegiatan pembangunan

    Kegiatan ini yang menurut hematnya mampu melaksanakan perencanaan bangunan tersebutmelalui proses pelelangan terbatas.

    2. Dalam penunjukkan Konsultan, Pemilik Kegiatan menilai calon Konsultan berdasarkan kwalitasmanajemen dan kwalitas design.

    B. Hubungan Kerja Antara Pemilik Kegiatan dan Konsultan Perencana1. Hubungan kerja antara Pemilik Kegiatan dengan Konsultan Perencana akan diikat dengan Surat

    Perjanjian Kerja (Kontrak) yang menyebutkan batas-batas kewajiban dan hak masing-masingpihak.

    2. Sebelum Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) dibuat dan ditanda tangani, Pemilik Kegiatan akanmengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) kepada Konsultan Perencana sebagai landasanKerja sebelum Surat Perjanjian Kerja selesai dibuat.

    C. Pembuatan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)1. Surat Perjanjian Perencanaan dibuat dan atas biaya Konsultan Perencana yang isinya telah

    dibicarakan terlebih dahulu antara Konsultan dengan Pemilik Kegiatan.2. Untuk Surat Perjanjian Kerja tersebut harus dibayar bea materai sesuai Peraturan Pemerintah

    yaitu Rp. 6.000,00 untuk tiap Kontrak Perencanaan. Pembayaran bea materai menjaditanggungan Konsultan Perencana.

    D. Honorarium Konsultan Perencana

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 29

    1. Konsultan Perencana akan menerima honorarium perencanaan yang besarnya ditentukan olehperaturan yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan dan Bappenas.

    2. Biaya Perencana diatur berdasarkan Dana APBD Tahun Anggaran 2015, telah ditetapkan dan akandibayarkan sekaligus setelah selesai serah terima pekerjaan.

    3. Biaya Perencanaan tersebut sudah termasuk biaya :- Pembuatan Design perancangan- Tenaga-tenaga membuat gambar dan uraian- Biaya perjalanan dan Penginapan dalam urusan Kegiatan perencanaan dan pelelangan.- Biaya pajak-pajak.

    E. Biaya Perjalanan dan penginapan1. Dalam hal Pemilik Kegiatan memerlukan kehadiran Konsultan secara mendesak di luar tugas dan

    kewajiban Konsultan, Biaya perjalanan dan penginapan petugas Konsultan dari Kantor asal ketempat lapangan, sejauh memungkinkan akan dibiayai oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

    2. Biaya yang akan diganti adalah biaya perjalanan sesuai dengan peraturan pemerintah yangberlaku.

    F. Denda keterlambatan1. Apabila Konsultan Perencana tidak dapat menyelesaikan Kegiatan menurut waktu yang

    ditentukan dalam kontrak Konsultan Perencana akan dikenakan denda 1/00 (satu permil) darinilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan sampai dengan Kegiatan selesai.

    2. Apabila Konsultan perencana lalai melakukan perintah dan teguran Kegiatan, setelahdiperingatkan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali, Konsultan akan dikenakan denda 1/00 (satupermil) dari nilai kontrak untuk setiap kelalaian.

    3. Apabila didalam pelaksanaan mengalami kegagalan akibat kesalahan perencana, Konsultan akandiputuskan hubungan kerja tersebut dan semua biaya kerugian perencana tidak diganti rugi.

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 30

    BAB VIP E N U T U P

    Dalam penyusunan perencanaan pembangunan atau master plan suatu rumah sakit sangat berbedadengan pembangunan bangunan perkantoran atau rumah tempat tinggal. Diharapkan perencana untuktetap berpedoman pada pedoman teknis bangunan rumah sakit pratama atau rumah sakit kelas D danPeraturan Menteri Kesehatan Nomor : 24 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit Kelas D Pratama. Sesuaidengan maksud dan tujuan disusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK) perencanaan diharapkan konsultanperencana dapat memahami tugasnya.

    Lubuklinggau , Maret 2015Dinas Kesehatan Kota LubuklinggauPengguna Anggaran,

    Dr. H. RM. Nawawi AkipNIP. 19601130 198801 1 001

  • Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan PembangunanRumah Sakit Pratama Kota Lubuk Linggau 2015

    Halaman 31