kak taxi (edit2)

9
1 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN BIDANG ANGKUTAN JALAN Jl. A. Yani no. 268, Telp. (031) 8292276-8291530 Fax. (031) 8292433 S U R A B A Y A 60236 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) SKPD : Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur Nama Pekerjaan : Evaluasi Kinerja Angkutan Taksi Di Jawa Timur TAHUN ANGGARAN 2015

Upload: rana-zara-athaya

Post on 16-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaddff

TRANSCRIPT

  • 1

    PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

    DINAS PERHUBUNGAN DAN LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN

    BIDANG ANGKUTAN JALAN

    Jl. A. Yani no. 268, Telp. (031) 8292276-8291530 Fax. (031) 8292433

    S U R A B A Y A 60236

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    SKPD : Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan

    Jalan Provinsi Jawa Timur

    Nama

    Pekerjaan

    : Evaluasi Kinerja Angkutan Taksi Di Jawa Timur

    TAHUN ANGGARAN 2015

  • 2

    KERANGKA ACUAN KERJA(KAK) EVALUASI KINERJA ANGKUTAN TAKSI DI JAWA TIMUR

    Uraian Pendahuluan

    1. Latar Belakang

    Kebutuhan akan penyediaan sarana dan prasarana transportasi di perkotaan cukup besar. Hal ini sebagai dampak dari meningkatnya pertumbuhan penduduk yang begitu cepat di sebagian besar kota di Indonesia khususnya kota di wilayah Jawa Timur. Untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial di masa mendatang dibutuhkan sarana transportasi yang sesuai dengan kebutuhan, yakni dengan melihat tingkat pelayanan yang diinginkan memiliki level of service yang tinggi, dilihat dari kecepatan (travel time yang rendah), kenyamanan, keselamatan dan lain-lain.

    Angkutan umum dewasa ini dilayani oleh bus kota baik besar kecil atau sedang, mikrolet bahkan ojek. Dalam beroperasinya angkutan umum berpatokan pada trayek dan waktu pelayanan, sistem ini lebih dikenal sebagai moda transit. Hal ini berlainan dengan angkutan taksi yang dalam operasinya tidak berpatokan pada kedua hal tersebut di atas, sehingga taksi dikenal sebagai moda paratransit. Angkutan taksi merupakan salah satu angkutan umum alternatif yang memberikan pelayanan lain dan tidak sama dengan angkutan umum lainnya.

    Ada banyak alasan ketika taksi belum dapat sepenuhnya diterima sebagai salah satu angkutan umum utama, diantaranya adalah harga yang ditawarkan lebih mahal daripada harga angkutan umum pada umumnya meskipun dengan tingkat pelayanan yang berbeda, meskipun dalam hubungannya dengan jangkauan pelayanan, taksi sebagai angkutan lebih dapat sampai di tempat tujuan (dor to dor service) dan dapat berperan sebagai kendaraan pribadi daripada angkutan umum lainnya.

    Saat ini, angkutan taksi sudah menjadi salah satu kebutuhan masyaralat kota dalam hal untuk mendapatkan layanan transportasi. Karakteristik pelayanan yang bersifat dari pintu ke pintu, menyebabkan banyak diminati oleh sebagian masyarakat yang memiliki aktivit as yang cukup tinggi. Walaupun untuk itu mereka mengeluarkan biaya yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan

  • 3

    menggunakan angkutan umum penumpang jenis angkutan kota (angkot). Faktor waktu dan tingkat layanan merupakan komponen yang sangat diperhatikan dan diperlukan oleh sekelompok masyarakat yang memang terbiasa melakukan aktivtas tinggi. Namun tidak semua angkutan taksi dapat memberikan layanan yang diinginkan oleh penumpang. Sistem pembayaran yang tidak sesuai dengan argometer (alat pengukur pembayaran pada taksi), sopir yang kurang memperhatikan segi keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang, dan banyak jenis layanan lainnya yang kurang menyenangkan merupakan keluhan yang sering dialami oleh penggunanya.

    Dalam pembangunan transportasi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai peranan sesuai cakupan kewenangannya masing-masing untuk menyusun rencana, merumuskan kebijakan, mengendalikan dan mengawasi perwujudan sistem trasportasi yang efisien dan handal. Namun demikian, karena sifat pelayanan transportasi yang tidak dibatasi oleh wilayah administrasi sehingga pembangunan transportasi harus dilakukan secara terintegrasi antara sistem transportasi nasional, sistem transportasi wilayah maupun sistem transportasi kabupaten/kota.

    Sebagai ketentuan Pasal 6 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 35 Tahun 2003 tentang penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum, diatur bahwa untuk menjaga keseimbangan pelayanan angkutan dan mengantisipasi perkembangan jumlah penduduk dan perkembangan wilayah serta kondisi perekonomian maka harus dilakukan evaluasi kebutuhan pelayanan angkutan umum secara berkala

    2. Maksud dan Tujuan

    Maksud dari kegiatan ini adalah :

    Melakukan evaluasi kinerja angkutan Taksi di Jawa Timur

    Tujuan kegiatan ini adalah :

  • 4

    1. Mendapatkan gambaran tentang kondis eksisting kualitas pelayanan angkutan Taksi di Jawa Timur.

    2. Mendapatkan data dan informasi mengenai armada angkutan di Jawa Timur saat ini.

    3. Mendapat data operasional angkutan Taksi di Jawa Timur saat ini.

    4. Mengetahui karakteristik user (pengguna) angkutan Taksi di daerah-daerah Jawa Timur

    5. Merekomendasikan peningkatan kinerja angkutan Taksi sesuai dengan hasil evaluasi

    3. Sasaran

    Sasaran yang hendak dicapai dari kajian ini adalah evaluasi dan rekomendasi guna peningkatan kinerja pelayanan angkutan Taksi di Jawa Timur

    4. Lokasi Pekerjaan Kegiatan ini berlokasi di wilayah Provinsi Jawa Timur

    5. Sumber Pendanaan

    Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2015

    6. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

    Nama Pejabat Pembuat Komitmen:

    R. PERI SADJARWO, A.Md, SE, MM.

    Satuan Kerja: Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur

    Data Penunjang

    7. Data Dasar

    1. Data Jaringan Trayek Taksi di Jawa Timur 2. Data Jumlah Perusahaan Angkutan Taksi di Jawa

    Timur 3. Jumlah Armada Angkutan Taksi

    8. Standar Teknis Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 46 Tahun 2014, Tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek

    9. Studi-Studi

    Terdahulu -

    10. Referensi Hukum 1. Undang Undang No.22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1993, tentang Angkutan Jalan

    3. Keputusan Menteri Perhubungan No. 35 Tahun 2003, tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum

  • 5

    4. Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 1993 tentang Prasarana Lalu Lintas Jalan.

    5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 3 Tahun 2000, tentang Pengujian Kendaraan Bermotor dan Perizinan Angkutan Penumpang Umum

    Ruang Lingkup

    11. Lingkup Pekerjaan

    1. Studi Literatur

    Pada tahapan ini konsultan harus mempelajari beberapa referensi hukum terkait dengan studi ini.

    2. Pengumpulan data Untuk penyusunan kegiatan ini, pihak konsultan harus menyediakan data-data meliputi : a. Data Jaringan Pelayanan angkutan Taksi di

    Jawa Timur b. Jumlah Perusahaan Angkutan Taksi di Jawa

    Timur c. Jumlah Armada Angkutan Taksi yang

    beroperasi di Jawa Timur d. Frekuensi Pelayanan Angkutan Taksi di Jawa

    Timur e. Waktu Operasional Pelayanan Angkutan Taksi

    di Jawa Timur 3. Kompilasi Data

    Hasil pengumpulan data selanjutnya diolah hingga didapatkan apa yang menjadi tujuan kegiatan ini. Hasil kompilasi data ini dimasukkan dalam Laporan Antara

    4. Analisis Data Analisis data pada kegiatan ini meliputi : a. Analisis kinerja pelayanan angkutan Taksi di

    Jawa Timur b. Analisis pola pergerakan orang berdasarkan

    karateristik waktu perjalanan c. Kinerja Rute/trayek Taxi di Jawa Timur d. Kinerja Perusahaan Angkutan Taksi di Jawa

    Timur e. Analisis ketertiban pengoperasian angkutan

    Taksi di Jawa Timur f. Analisis kebutuhan armada

    5. Rekomendasi Rekomendasi diberikan sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan ini. Diharapkan rekomendasi yang dihasilkan dapat digunakan/dimanfaatkan sebagai pegangan

  • 6

    untuk arah kebijakan sistem transportasi jalan di Jawa Timur khususnya yang terkait dengan pelayanan Angkutan Taksi di Jawa Timur.

    12. Keluaran Keluaran/Output dari kegiatan ini, mencakup : 1. Rekomendasi pengendalian perizinan angkutan

    Taksi berdasarkan keseimbangan supply and demand.

    2. Rekomendasi pengembangan pelayanan angkutan Taksi di Jawa Timur

    3. Rekomendasi kebutuhan armada angkutan Taksi di Jawa Timur

    13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen

    Peralatan, material dan personil disiapkan oleh Penyedia Jasa

    14. Peralatan dan

    Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

    Penyedia Jasa perlu menyediakan fasilitas pendukung seperti ruang kerja, transportasi dan peralatan pendukung teknis lainnya.

    15. Lingkup

    Kewenangan Penyedia Jasa

    Penyedia Jasa mempunyai lingkup kewenangan sesuai dengan lingkup pekerjaan dan penyusunan laporan

    16. Jangka Waktu

    Penyelesaian Pekerjaan

    Jangka waktu penyelesaian kegiatan ada adalah selama 90 (sembilan puluh) hari kalender.

    17. Personil Posisi Kualifikasi Jumlah

    Orang Bulan

    Tenaga Ahli:

    1. Team Leader/Ahli Manajemen Transportasi

    2. Ahli Angkutan

    Ahli Madya Jalan berpengalaman minimal 4 tahun atau Ahli Muda Jalan berpengalaman minimal 7 tahun dengan pendidikan Sarjana Teknik Sipil

    Ahli Muda Jalan, pengalaman

    1/3

    1/3

  • 7

    3. Ahli

    Ekonomi

    minimal 4 tahun, pendidikan S1 Teknik Sipil dengan

    Ahli Ekonomi dengan latar belakang pendidikan minimal S-1 bidang ekonomi dengan pengalaman kerja 4 tahun

    1/1

    Tenaga Pendukung : 1. Asisten

    Tenaga Ahli Manajemen Transportasi

    2. Surveyor 3. Administras

    i/Keuangan 4. Operator

    Komputer 5. Driver

    Sarjana Teknik Sipil

    Minimal SMK/SMA dengan pengalaman 1 tahun

    Minimal SMK/SMA dengan pengalaman 1 tahun

    Minimal SMK/SMA dengan pengalaman 1 tahun

    Minimal SMK/SMA dengan pengalaman 1 tahun

    1/3

    6/1

    1/3

    1/3

    1/3

    18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

    1. Persiapan (minggu 1) 2. Studi Literatur (minggu 2) 3. Penyusunan dan Penyerahan Laporan

    Pendahuluan (minggu 3) 4. Pengumpulan data (minggu 4-7) 5. Penyusunan dan Penyerahan Laporan Antara

    (minggu 8)

  • 8

    6. Kompilasi data survei primer (minggu 9) 7. Penyusunan dan Penyerahan Draft Laporan

    Akhir (minggu 10) 8. Diskusi Draft Laporan Akhir (minggu 11) 9. Penyusunan Laporan Akhir (minggu 12)

    Laporan

    19. Laporan Pendahuluan

    Laporan Pendahuluan memuat tentang latar belakang, maksud dan tujuan, rencana kerja, metodologi studi, sistemaika pelaporan dan keterlibatan tenaga ahli maupun tenaga penunjang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan ini.

    Sebelum penyerakan buku laporan pendahuluan harus dilakukan diskusi/pembahasan dengan pihak pemberi kerja yakni Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur terhadap muatan Laporan Pendahuluan

    Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 25 (dua puluh lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

    20. Laporan Antara Laporan Antara memuat hasil sementara pelaksanaan kegiatan dan hasil pengumpulan data (primer dan sekunder)

    Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.

    22. Draft Laporan Akhir

    22. Laporan Akhir

    Draft Laporan Akhir berisi tentang hasil kompilasi data dan hasil analisis yang dibutuhkan dalam kegiatan ini serta rekomendasi yang diperlukan.

    Draft Laporan Akhir ini harus diserahkan selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

    Laporan Akhir memuat hasil penyempurnaan dari Draft Laporan Akhir yang telah didiskusikan dengan pihak pemberi kerja.

    Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan softcopy dalam cakram padat (compact disc) sebanyak 5 (lima) keping.

    Hal-Hal Lain

  • 9

    23. Produksi dalam Negeri

    Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

    24. Persyaratan Kerjasama

    Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi:

    25. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

    Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan yang ada.

    26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

    27. Sertifikat Badan Usaha

    Penyedia barang/jasa mempunyai Sertifikat Badan Usaha (SBU) Bidang Transportasi Sub-Bidang Pengembangan Sarana Transportasi (10201)

    Surabaya, Januari 2015

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    R. PERI SADJARWO, A.Md, SE, MM Penata Tingkat I

    NIP. 19650207 198703 1 012