kak masterplan brt kendari
DESCRIPTION
kakTRANSCRIPT
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
MASTER PLAN BRT
KOTA KENDARI
1. Latar Belakang
Transportasi sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke
tempat tujuan (Nasution, 2008).Menurut Nasution unsur-unsur transportasi terdiri
dari adanya muatan yang diangkut, ketersediaan kendaraan sebagai alat angkut,
adanya jalur yang dapat dilalui, terdapat terminal asal dan terminal tujuan, dan
sumber daya manusia serta organisasi atau manajemen yang menggerakkan kegiatan
transportasi.Transportasi merupakan salah satu fasilitas yang cukup penting sebagai
penghubung antar daerah satu dengan daerah lainnya, selain itu transportasi sebagai
penunjang kegiatan ekonomi dalam kegiatan sehari-hari.
Kota Kendari merupakan kota yang cukup strategis yang berada di Provinsi
Sulawesi Tenggara serta sebagai daerah penyokong bagi daerah-daerah sekitarnya
yakni Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Selatan, Bombana, Kabupaten
Kolaka, Kolaka Timur dan Kabupaten Konawe Utara.Kota Kendari sebagai Ibukota
Provinsi Sulawesi Tenggara berimplikasi pada tingginya pergerakan barang dan
orang yang melewati Kota Kendari cukup tinggi, selain itu Kota Kendari juga
memilik potensi sumberdaya unggulan sehingga distribusi komoditas juga
membutuhkan jaringan jalan. Semakin tingginya pergerakan yan menuju Kota
Kendari akan mengakibatkan jumlah kendaraan pribadi semakin meningkat, oleh
karena itu untuk menunjang pergerakan dan tarikan yang menuju Kota Kendari dan
tidak diikuti dengan penggunaan kendaraan pribadi yang meningkat maka
dibutuhkan transportasi umum (public transportation) yang berkelanjutan dan
terintegrasi satu sama lainnya.
Transportasi umum sangat dibutuhkan pada kota-kota yang memiliki
pergerakan cukup tinggi agar penggunaan kendaraan pribadi dapat
berkurang.Transportasi umum yang ibutuhkan dapat menampung penumpang dalam
jumlah besar, sehingga diharapkan nantinya dapat mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi pada pusat-pusat kegiatan. Perencanaan transportasi umum yang
dapat menjangkau semua kalangan masyarakat dengan biaya yang terjangkau dan
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
2
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, selain biaya yang terjangkau transportasi
umum yan direncanakan harus terhubung secara baik dengan transportasi lain yang
ada di Kota Kendari. Dengan berupaya mengantisipasi permasalahan transportasi
kedepan di Kota Kendari, maka pengembangan Bus Rapid Transport (BRT) di Kota
Kendari merupakan pilihan yang dalam menunjang transportasi kota yang
berkelanjutan.Latar belakang diatas yang mendasari pentingnya dilakukan studi
Masterplan BRT Kota Kendari.
2. Identifikasi Masalah
Semakin pesatnya pergerakan dan pertumbuhan penduduk di Kota Kendari
mengakibatkan mobilitas penduduk semakin tinggi dan mengakibatkan mulai
munculnya tundaan pada pusat-pusat kegitan.Hal ini dikarenakan tingginya
penggunaan kendaraan pribadi yang lebih dominan dibandingkan kendaraan
umum.Mayoritas masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi
dikarenakan alasan kenyamanan, kecepatan dan biaya yang murah.Selain itu,
keberadaan Kota Kendari sebagai pusat kegiatan dari daerah-daerah sekitanya
mengakibatkan banyaknya komuter yang menggunaan kendaraan pribadi menuju dan
dari Kota Kendari.
Pertumbuhan penduduk di Kota Kendari yang tiap tahunnya meningkat dapat
menimbulkan masalah baru dalam transportasi.Penggunaan kendaraan pribadi yang
terus meningkat tidak diimbangi dengan prasarana jalan yang memadai dan kualitas
transportasi umum yang mengalami penurunan tiap tahunnya.Ditambah, jumlah
tenaga kerja yang bekerja di Kota Kendari mayoritas adalah pekerja yang berasal dari
luar Kota Kendari, hal ini menambah banyak jumlah pergerakan yang bergerak dari
luar Kota Kendari menuju Kota Kendari. Selain prasarana yang kurang mendukung,
kesadaran masyarakat akan tertib lalu lintas yang masih rendah menjadi
permasalahan di Kota Kendari. Permasalahan transportasi umum lainnya yang
terdapat di Kota Kendari yakni jenis moda yang hanya terbatas pada taxi dan
mikrolet (angkot), waktu tempuh yang tidak menentu, tidak terjadwal, keamanan dan
kenyamanan yang kurang, serta jenis moda yang tidak adaptif.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
transportasi di Kota Kendari yakni dengan pengembangan moda transportasi
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
3
umum.Mikrolet/angkot dan angkutan lainnya yang ada di Kota Kendarimasih jauh
dari kata ideal dari berbagai sisi penilaian, dimulai dari waktu tempuh yang tidak
menentu sampai keamanan dan kenyamanan yang kurang, serta tidak terkelolanya
jaringan dan jalur angkutan umum ini. Kedepannya diharapakan moda transportasi
umum berupa bus kota dapat menggantikan peran mikrolet dari satu satunya
angkutan umum di Kota Kendari.
3. Tujuan
Tujuan dari kegiatan Penyusunan Masterplan Bus Rapid Transport Kota
Kendari yaitu :
a. Mengetahui model bangkitan tarikan pergerakan yang ditimbulkan dari
setiap jenis guna lahan di Kota Kendari.
b. Mengidentifikasi pola persebaran pergerakan di Kota Kendari.
c. Mengidentifikasi karakteristik sistem operasional Bus Rapid Transit di
Kota Kendari.
d. Menyusun masterplan/perencanaan Bus Rapid Transit di Kota Kendari.
4. Sasaran
Sedangkan untuk sasaran yang ingin di hasilkan dan dicapai dalam kegiatan
Penyusunan Masterplan Bus Rapid Transport Kota Kendari adalah :
a. Teridentifikasinya model bangkitan tarikan pergerakan yang ditimbulkan
dari setiap jenis guna lahan di Kota Kendari.
b. Teridentifikasinya pola persebaran pergerakan di Kota Kendari.
c. Teridentifikasinya karakteristik sistem operasional Bus Rapid Transit di
Kota Kendari.
d. Tersusunya masterplan/perencanaan Bus Rapid Transit di Kota Kendari.
5. Nama dan Organisasi Pengguna Jasa
Pengguna jasa adalah Satuan Kerja Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi
Tenggara dan dilaksanakan oleh pihak ketiga (konsultan).
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
4
6. Sumber Pendanaan
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah) yang bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun Anggaran 2015.
7. Ruang Lingkup
A. Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi yang akan dibahas dalam kegiatan ini yaitu terkait
bangkitan dan tarikan, identifikasi persebaran pergerakan moda, penentuan
penggunaan bus kota sebagai salah satu alternative di dalam pemilihan moda. Selain
itu juga dilakukan penentuan alternatif rute sebagai jalur dan trayek bus kota.
Evaluasi kinerja operasional dilakukan untuk perangkutan umum saat ini dan juga
melakukan kajian finansial dalam perencanaan bus kota untuk mendukung strategi
dalam proses menghasilkan arahan rencana bus kota di Kota Kendari.
B. Ruang Lingkup Waktu
Ruang lingkup waktu kegiatan dilakukan selama 45 (Empat puluh lima) hari
yaitu dimulai dari bulan Oktober 2015 hingga bulan Desember 2015.
8. Dasar Hukum
Dasar hukum dari penyusunan Masterplan BRT di Kendari antara lain
sebagai berikut :
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 Tahun 2006 tentang
Jalan.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2014 tentang
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 2011 tentang
Angkutan Multimoda.
4. SK Direktorat Jendral Perhubungan Darat tahun 2002.
5. UU No.14/1992 dan UU No.22/2009 tentang lali Lintas dan Angkutan
Jalan.
6. Peraturan Menteri Perhubungan No. 43 Tahun 2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Perhubungan.
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
5
7. Peraturan Menteri Perhubungan No.49 Tahun 2005 tentang Sistem
Transportasi Nasional.
8. Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis
Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang
Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota.
9. Peraturan Pemerintah No.98 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan
minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam
Trayek.
10. Peraturan Menteri Perhubungan No.10 Tahun 2012 tentang Standar
Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan.
11. Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan
Penumpang Umum.
9. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan Masterplan BRT Kota
Kendari yaitu :
1. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
berfungsi sebagai pendukung suatu kegiatan melalui pendekatan-
pendekatan tertentu. Metode yang dilakukan dalam mendapatkan dan
mengumpulkan data terkait dengan studi ini yaitu melalui survei primer
dan survei sekunder atau melalui data-data instansi dan studi literatur
yang mendukung keperluan penelitian.
Mengidentifikasi sistem operasional BRT di Kota Kendari.
Mengidentifikasi pola dan persebaran pergerakan penduduk Kota
Kendari.
Menyusun perencanaan BRT di Kota Kendari.
2. Metode Analisis Data
Metode analisis dalam penyusunan rencana moda BRT Kota Kendari
dilakukan dengan tiga tahap analisis yaitu analisis deskriptif,analisis
evaluative dan analisis development.
Analisis Deskriptif
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
6
Metode analisis deskriptif yang dilakukan dalam metode ini antara
lain analisis kebijakan, analisis kelembagaan
Analisis Evaluatif
a) Analisis kinerja jalan;
b) Derajat kejenuhan;
c) Analisis evaluasi kinerja operasional perangkutanumum;
d) Analisis IPA;
e) Analisis regresi linier berganda (multiple linier regreation
analysis);
f) Analisis kependudukan.
Analisis Development
a) Analisis pengembangan bus rapid transport (BRT).
b) Analisis pembiayaan pengembangan yaitu analisis ATP (Ability
To Pay), Analisis WTP (Willingness To Pay) dan Analisis Biaya
Operasional Kendaraan (BOK).
10. Kebutuhan Tenaga Ahli
Dalam pelaksanaan studi ini diperlukan keterlibatan tenaga ahli dan asisten
ahli sesuai dengan bidangnya. Tenaga ahli dan asisten ahli serta uraian tugas dan
lingkup dari masing-masing bidang keahlian sebagai berikut :
1. Ahli Perencanaan Transportasi (Team Leader)
Ahli Perencanaan Transportasi (Team Leader) adalah minimal lulusan S1
Teknik Sipil yang berpengalaman 5 tahun
2. Ahli Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas
Ahli Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas adalah lulusan S1 Teknik
Sipil, berpengalaman minimal 5 tahun.
3. Surveyor
Kebutuhan surveyor disesuaikan dengan rencana berbagai jenis survei.
4. Tenaga penunjang
Terdiri dari office manager, sekretaris, operator komputer, juru gambar.
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
7
11. Pelaporan
Pelaporan dalam pelaksanaan studi ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) tahapan,
dengan uraian sebagai berikut :
1. Tahap penyusunan Laporan Pendahuluan
Penyusunan Laporan Pendahuluan merupakan kegiatan awal yang
dilakukan sebelum melaksanakan survei di lapangan. Dalam laporan
pendahuluan ini akan diuraikan pemahaman materi penyusunan yang
meliputi latar belakang, tujuan, sasaran, fungsi dan kegunaan penyusunan
rencana hingga arahan kebijakan dalam penyusunan rencana. Elemen lain
yang berperan penting dalam penyusunan laporan pendahuluan adalah
gambaran umum wilayah perencanaan, metode pendekatan, serta
organisasi kerja dan jadwal kerja.
Laporan Pendahuluan tersebut selanjutnya diserahkan kepada pemberi
pekerjaan dalam 2 minggu setelah Surat Perintah Mulai Kerja
ditandatangani untuk memperoleh masukan, tanggapan serta persetujuan
untuk dilanjutkan lebih jauh. Laporan dicetak dalam format kertas A4 dan
disampaikan kepada pengguna jasa sebanyak 6 buku. Laporan juga harus
disampaikan dalam bentuk media optical (DVD/CD) sebanyak 5 keping.
2. Penyusunan Laporan Antara
Penyusunan Laporan Antara ini meliputi pendahuluan, kebijaksanaan dan
arah pembangunan kota, gambaran umum wilayah, kompilasi data dan
permasalahan perangkutan umum, analisis bangkitan dan tarikan
pergerakan, analisis-analisis berdasarkan temuan di lapangan dan data
sekunder.
Laporan Antara tersebut selanjutnya diserahkan kepada pemberi pekerjaan
dalam 5 minggu setelah Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani untuk
memperoleh masukan, saran, dan perbaikan yang diperlukan serta
persetujuan. Laporan dicetak dalam format kertas A4 dan disampaikan
kepada pengguna jasa sebanyak 6 buku. Laporan juga harus disampaikan
dalam bentuk media optical (DVD/CD) sebanyak 5 keping.
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
8
3. Penyusunan Laporan Akhir
Penyusunan laporan akhir ini meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka,
medode pendekatan, gambaran umum wilayah, model bangkitan tarikan
pergerakan yang ditimbulkan dari setiap jenis guna lahan di Kota Kendari,
pola persebaran pergerakan di Kota Kendari, karakteristik sistem
operasional Bus Rapid Transit di Kota Kendari dan
masterplan/perencanaan Bus Rapid Transit di Kota Kendari.
Laporan Akhir tersebut selanjutnya diserahkan kepada pemberi pekerjaan
dalam 8 minggu setelah Surat Perintah Mulai Kerja ditandatangani untuk
memperoleh masukan, saran, dan perbaikan yang diperlukan serta
persetujuan. Laporan dicetak dalam format kertas A4 dan disampaikan
kepada pengguna jasa sebanyak 10 buku. Laporan juga harus disampaikan
dalam bentuk media optical (DVD/CD) sebanyak 10 keping.
Hubungan dari Laporan Pendahuluan sampai dengan Laporan Akhir
merupakan satu kesatuan proses yang utuh. Dengan demikian, seluruh substansi yang
disampaikan dalam Laporan Akhir ini harus mengakomodasikan sasaran dan
keluaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja. Pihak ketiga
(konsultan) hars reguler melakukan konsultasi dengan pemberi pekerjaan agar
seluruh penyelesaian pekerjaan dapat dimonitor dengan baik. Setiap tahapan
pelaporan akan dibahas secara khusus. Konsultan juga harus menyerahkan softcopy
dari data, informasi, hasil analisis dan hasil kajian lainnya yang sudah terstruktur dan
terklasifikasi dengan baik, berupa tabel-tabel maupun peta-peta yang interaktif agar
masih bisa dipergunakan lagi untuk percepatan proses pelaksanaan rehabilitasi dan
rekonstruksi. Soft copy dilaporkan dalam bentuk media optical (DVD/CD) baik
untuk data maupun peta digital sebanyak 5 (lima) keping.
Seluruh hasil pekerjaan baik berupa hard copy maupun soft copy yang
berisikan data/informasi, laporan, peta digital, atau hasil kajian lainnya akan menjadi
milik pemberi kerja sepenuhnya dan harus diserahkan kepada pemberi kerja pada
saat penyerahan dokumen Laporan Akhir.
MASTERPLAN BRT KOTA KENDARI
9
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari kerja terakhir dari
minggu yang dijadwalkan sebagi periode penyerahan laporan. Semua dokumen
merupakan satu kesatuan dengan laporan tersebut. Penyalinan dan penggunaan
data/informasi yang terkait dengan pekerjaan ini harus mendapatkan ijin terlebih
dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen.
KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
KOMINFO PROV. SULTRA
ttd
Ir. H. M. MA’MUN SUPRIATNA
Pembina Utama Madya, Gol. IV/d
NIP. 19570724 198911 1101