kak ded jaringan persampahan tj api-api.doc

11
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN JARINGAN SAMPAH KAWASAN INDUSTRI TANJUNG API-API TAHUN ANGGARAN 2015 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Upload: zuber-angkasa

Post on 27-Sep-2015

252 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA (Term of References)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PERENCANAAN JARINGAN SAMPAH KAWASAN INDUSTRI TANJUNG API-API

TAHUN ANGGARAN 2015

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYASATUAN KERJA PENGEMBANGAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SUMATERA SELATAN

KERANGKA ACUAN KERJA (Term of References)1. Latar Belakang

Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkotaan, industri dll. Jumlah timbunannya meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan meningkatnya kegiatan dan jumlah penduduk. Dengan jumlah timbunan yang besar dan tanpa penanganan yang baik, sampah akan menimbulkan berbagai masalah sosial dan lingkungan yang sangat berat.

Berdasarkan SK SNI tahun 1990, Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Pada umumnya paradigma masyarakat terhadap sampah dengan sifat padat yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga atau industri, adalah benda yang yang tidak lagi diinginkan atau tidak bernilai ekonomis.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul disumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. TPA merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik.

Di TPA, sampah masih mengalami proses penguraian secara alamiah dengan jangka waktu panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara cepat, sementara yang lain lebih lambat; bahkan ada beberapa jenis sampah yang tidak berubah sampai puluhan tahun; misalnya plastik.

Pada saat ini terutama di kota-kota besar peningkatan laju timbulan sampah perkotaan (2 4 % / tahun) yang tidak diikuti dengan ketersediaan prasarana dan sarana persampahan yang memadai, berdampak pada pencemaran lingkungan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dengan selalu mengandalkan pola kumpul-angkut-buang, maka beban pencemaran akan selalu menumpuk di lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang pada kondisi sekarang sudah mulai penuh dan pengelolaan sampahnya tidak memenuhi standard yang telah dipersyaratkan.

Timbunan sampah pada tempat pembuangan sampah sementara maupun tempat pembuangan akhir sampah akan menghasilkan lindi. Leachate/lindi adalah limbah cair yang timbul akibat masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi-materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi biologis. Dari sana dapat diramalkan bahwa kuantitas dan kualitas lindi akan sangat bervariasi dan berfluktuasi. Leachate/lindi yang tidak ditangani dengan baik yaitu tanpa melalui pengolahan dapat memberikan dampak negative pada lingkungan antara lain timbulnya bau sehingga mengurangi estetika, timbulnya penyakit karena leachate/lindi merupakan sarang atau tempat vector (pembawa) penyakit. Vektor atau pembawa penyakit yang ditimbulkan dari tempat sampah adalah thypus, disentri dengan vector pembawa penyakit adalah lalat, kecoa, tikus dan lain sebagainya.

Pengelolaan sampah selama ini belum sesuai dengan metode dan teknik pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan dan telah menjadi permasalahan nasional sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat, maka Pemprov. Sumsel melaksanakan kegiatan Detail Engineering Design Jaringan Persampahan menghasilkan yang memenuhi standart.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan Detail Engineering Design Jaringan Persampahan ini adalah :

a.Menyiapkan gambar detail Jaringan Persampahan yang aman ditinjau dari segi lingkungan / mengantisipasi terjadinya pencemaran lingkungan.

b.Menyiapkan dokumen standart operasional (SOP) tempat pembuangan akhir.

c.Menghitung rencana anggaran biaya pembangunan beserta dokumen lainnya yang diperlukan untuk pembangunan.Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah meliputi :

a.Membantu Pemprov Sumsel dalam merencanakan jaringan persamphan yang aman ditinjau dari segi lingkungan.b.Diperolehnya rencana detail pembangunan tempat pembuangan akhir yang aman ditinjau dari segi lingkungan / mengantisipasi terjadinya pencemaran lingkungan.

b.Adanya manual standart operasional (SOP) jaringan persmaphan.3. Dasar Perencanaan

Dasar hukum dalam pekerjaan Detail Engineering Design Jaringan Persampahan ini meliputi :

1. UU No 7/2004 tentang SDA (perlunya Sanitasi Lingkungan)2. UU No 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah3. PP 16/2005 tentang Pengembangan SPAM (Perlindungan Air Baku dari pencemaran akibat sampah & air limbah permukiman)4. Peraturan Menteri PU No 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Persampahan5. SNI Persampahan6. Standart dan kaidah perencanaan yang sesuai dan tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.4. SasaranDiperolehnya rencana detail jaringan persampahn yang aman ditinjau dari segi lingkungan / mengantisipasi terjadinya pencemaran lingkungan dan memenuhi syarat-syarat dan peraturan yang berlaku.5. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender.6. Lingkup Kegiatan

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut diatas, maka beberapa tahapan yang perlu dilakukan antara lain :

a. Pekerjaan persiapan

meliputi kegiatan penyusunan rencana kerja dan metode pendekatan analisis dan desain.

berkonsultasi dengan pengguna jasa mengenai arahan pekerjaan.

b. Pengumpulan data sekunder

Pengumpulan data sekunder adalah berdasarkan data yang dimiliki oleh Dinas dan Instansi terkait. Pengumpulan data sekunder, dilakukan dengan menggunakan data yang ada baik dari hasil studi yang berkaitan dengan perencanaan sampah (RUTR, land use, Air Bersih, dll), kebijakan dan renstra daerah, hasil penelitian (seperti komposisi / karakteristik sampah, timbulan sampah, topografi, penyelidikaan tanah, dll), BPS (jumlah penduduk, pendapatan masyarakat, dll), maupun NSPM persampahan.c. Pengumpulan data primer / survei lapangan

Pengumpulan data primer, dilakukan dengan survey, sampling, analisa laboratorium dan lain-lain yang dilakukan berdasarkan kebutuhan untuk analisis dan desain.d. Analisis dan Desain

Analisa kondisi kota, yaitu tinjauan terhadap aspek topografi kota dalam hal penentuan metode pengumpulan dan pembuangan akhir sampah, jaringan jalan dalam hal penentuan rute pengangkutan dan penentuan lokasi TPA, fasilitas kota dalam hal penentuan urgensi daerah pelayanan dan besarnya timbulan sampah, demografi dalam hal penentuan tingkat pelayanan dan timbulan sampah, pendapatan per kapita dalam hal penentuan kemampuan masyarakat membayar retribusi, APBD dalam hal kemampuan daerah mensubsidi anggaran kebersihan dan penentuan tarif retribusi, dan lain-lain.Desain Rencana Pembuangan Akhir, meliputi rencana lokasi sesuai dengan ketentuan teknis (SNI tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA) dengan luas yang dapat menampung sampah untuk masa 10 tahun dan fasilitas Sanitary Landfill (SLF) dan rencana pemanfaatan lahan pasca TPA. Disain fasilitas SLF tersebut meliputi jalan masuk, drainase, pagar (tanaman hidup berdaun rimbun, contoh angsana), pos jaga (kantor), zone pembuangan yang terdiri dari lapisan dasar kedap air, jaringan pengumpul lindi, pipa ventilasi gas, kolam penampung dan pengolahan lindi. Selain itu juga dilengkapi dengan fasilitas lain seperti air bersih, tanah penutup, alat berat (buldozer, landfill compactor, loader dan exavator) dan bengkel untuk perbaikan ringan. Disain masing2 fasilitas dilengkapi gambar dan spesifikasi teknis. Selain itu Disain TPA juga dilengkapi dengan SOP (standard operation procedure) untuk pembuangan sistem sel. Pasca TPA disesuaikan dengan rencana peruntukan lahan dan rekomendasi teknis.7. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan ini berlokasi di Kota Palembang di lokasi Tanjung Api-api.8. Data dan Fasilitas Penunjang

Penyedia Jasa harus menyediakan data dan fasilitas penunjang yang tidak disediakan oleh Pengguna Jasa dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

9. Tenaga Ahli

Agar pekerjaan ini mempunyai kualitas pencapaian sasaran yang memadai, maka pekerjaan ini membutuhkan dukungan yang terdiri dari tenaga profesional untuk jasa konsultasi dan pendampingan yang terdiri dari :

Team Leader, adalah S2 Teknik Lingkungan yang berpengalaman 5 (lima ) tahun dalam masalah pengelolaan air limbah industri, sebanyak 1 (satu) orang, bertugas melakukan koordinasi terhadap seluruh kegiatan, tenaga ahli maupun dengan pihak instansi terkait.

Ahli Teknik Sipil, S1 Teknik Sipil, berpengalaman selama 3 (tiga) tahun dalam insfrastruktur air limbah perkotaan, sebanyak 1 (satu) orang, bertugas menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan rancangan struktur jaringan persampahan.

Tenaga-tenaga ahli tersebut dibantu oleh:

1. Asisten Ahli Teknik Lingkungan/Sipil, sebanyak 1 (satu) orang.

2. Drafter D3 Teknik Sipil 1 (satu) orang.

3. Surveyor/Juru Ukur D3 Geodesi 1 (satu) orang

10. Produk Perencanaan dan PelaporanLaporan yang harus disajikan oleh penyedia jasa meliputi materi dan sajian sebagai berikut ini :

1.Laporan pendahuluan diserahkan 1 bulan setelah menerima SPMK/Mobilisasi, sebanyak 10 (sepuluh) buku. Laporan ini berisi :

a. Tanggapan atau komentar terhadap KAK.

b.Gambaran Umum lokasi kawasan industri dan Kota Tanjung Api-Api.

c.Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli.

d.Rencana Kerja.

2.Laporan Antara diserahkan 1 (satu) bulan setelah Laporan Pendahuluan. Laporan antara ini sebanyak 10 (sepuluh) buku yang mencakup tentang:

a.Gambaran situasi kawasan dan topografi Kawasan Industri Tanjung Api-Api.

b.Design Awal Jaringan Persampahan dan teknologi yang digunakan untuk perancangan jaringan persampahan sesuai dengan kondisi lapangan.

c.Metodologi pekerjaan.

3.Konsep Laporan Akhir diserahkan 1 (satu) bulan setelah Laporan Antara, sebanyak 10 (sepuluh) buku. Laporan ini terdiri dari hasil kajian dan kegiatan yang dilakukan konsultan mengenai :

a.Laporan detail hasil perencanaan Jaringan Persampahan Kawasan Industri Tanjung Api-Api.

b.Detail Gambar Perencanaan baik Gambar Tapak, gambar detail dan potongan.

c.Perhitungan Anggaran Biaya.

d.Design Note Jaringan Persampahan.

e.Spek Teknis Jaringan Persampahan.

f.Dokumen Tender Jaringan Persampahan.

4.Laporan Akhir diserahkan 1 (satu) bulan setelah Konsep Laporan Akhir, sebanyak 10 (sepuluh) buku. Laporan ini perbaikan dari konsep laporan akhir yang telah di diskusikan dan disetujui.

Pembahasan laporan meliputi laporan pendahuluan, laporan antara, dan konsep laporan akhir. Laporan sudah berbentuk final dan sudah menampung semua masukan yang timbul pada pembahasan terakhir, diserahkan juga dalam bentuk CD sebanyak 10 buah.