kajian_perbedaan_spap_dengan_isa.pdf
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_DENGAN_ISA.pdf
1/8
KAJIAN PERBEDAAN SPAP DENGAN ISA
Priyo Darmawan SE.Ak.MA
Abstract :
International Standard on Audits (ISA) are targeted for convergence with existing
auditing standard applied in other countries including Indonesia.. However, until
convergence efforts are conducted up to now, there are five aspects for which differences
currently exit among SPAP (GAAS translation) and ISA.
Last but not least, this view is aimed to be aware of students who learning
professional auditing dan understand these differences.
Key words : ISA, GAAS, convergence, SPAP, SA
Pendahuluan
Munculnya skandal-skandal keuangan yang terjadi di Indonesia akibat kecurangan
yang dilakukan dalam penyajian laporan keuangan tidak kalah maraknya dengan skandal-
skandal di lingkupan internasional. Meskipun tidak seluruhnya disebabkan karena
kecurangan yang disengaja, namun salah saji yang terjadi dalam laporan keuangan juga
memberikan dampak pada seluruh pihak yang berkepentingan menggunakan laporan.
Bahkan fraud (kecurangan) yang dilakukan dalam laporan keuangan dapat menyebabkan
kerugian yang sangat besar bagi investor, kreditor, dan auditor sendiri. Oleh karena itu, untuk
memastikan agar laporan keuangan terbebas dari salah saji material, diperlukan pemeriksaan
akuntansi yang dilakukan oleh auditor sebagai pihak independen.
Pemeriksaan akuntansi atau auditing menurut Arens, Elder & Beasley, 2009 adalah
proses akumulasi dan evaluasi bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan
tingkat hubungan antara informasi dan standar atau kriteria yang berlaku. Auditing harus
dilakukan oleh pihak yang independen. Karena kepercayaan yang diberikan oleh para
pemakai yang berkepentingan kepada auditor, seperti investor, kreditor, pemerintah, bank,
dan stakeholders lainnya baik internal maupun eksternal, maka auditor harus dapat
-
7/26/2019 KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_DENGAN_ISA.pdf
2/8
menghasilkan kualitas audit yang baik yang dapat diandalkan. Untuk dapat menghasilkan
kualitas audit yang baik, auditor bertanggung jawab merencanakan dan melaksanakan audit
demi mendapatkan kepastian bahwa laporan keuangan tidak mengandung kesalahan material
yang disebabkan oleh kecurangan maupun kekeliruan (Auditing Standard Boards, 2011).
International Standards on Audit (ISA) atau Standar Audit
200-299 Prinsip-prinsip umum dan tanggung
jawab
700-720 Kesimpulan audit dan pelaporan
ISA/SA 200 Tujuan keseluruhan auditor dan pelaksanaansuatu audit berdasarkan standar perikatanaudit
ISA/SA 700 Perumusan suatu opini dan pelaporan ataslaporan keuangan
ISA/SA 210 Persetujuan atas syarat-syarat perikatanaudit
ISA/SA 705 Modifikasi terhadap opini dalam laporanauditor independen
ISA/SA 220 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan
keuangan
ISA/SA 706 Paragraf penekanan suatu hal dan paragraf
hal lain dalam laporan auditor independenISA/SA 230 Dokumentasi audit ISA/SA 710 Informasi komparatif-angka korespondensi
dan laporam keuangan komparatif
ISA/SA 240 Tanggung jawab auditor terkait dengankecurangan dalam suatu audit atas laporankeuangan
ISA/SA 720 Tanggung jawab auditor atas informasi laindalam dokumen yang berisi laporankeuangan auditan
ISA/SA 250 Pertimbangan atas peraturan perundang-
undangan dalam audit laporan keuangan
ISA/SA 260 Komunikasi dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
500 - 580 Bukti audit
ISA/SA 265 Pengkomunikasian defisiensi dalampengendalian internal kepada pihak yangbertanggung jawab atas tata kelola danmanajemen
ISA/SA 500 Bukti audit
ISA/SA 501 Bukti audit pertimbangan spesifik atasunsur pilihan
300-450 Penilaian risiko dan respons terhadap
risiko yang telah dinilai
ISA/SA 505 Konfirmasi eksternal
ISA/SA 300 Perencanaan suatu audit atas laporankeuangan
ISA/SA 510 Perikatan audit tahun pertamasaldo awal
ISA/SA 315 Pengindentifikasian dan penilaian risikosalah saji material melalui pemahaman atasentitas dan lingkungannya
ISA/SA 520 Prosedur analistis
ISA/SA 320 Materialitas dalam perencanaan danpelaksanaan audit
ISA/SA 530 Sampling audit
ISA/SA 330 Respons auditor terhadap risiko yang telah
dinilai
ISA/SA 540 Audit atas estimsai akuntansi, termasuk
estimasi akuntansi nilai wajar, danpengungkapan yang bersangkutan
ISA/SA 402 Pertimbangan audit terkait dengan entitasyang menggunakan suatu organisasi jasa
ISA/SA 550 Pihak berelasi
ISA/SA 450 Pengevaluasian atas salah saji yangdiidentifikasi selama audit
ISA/SA 560 Peristiwa kemudian
ISA/SA 570 Kelangsungan usaha
600-620 Penggunaan pekerjaan pihak lain ISA/SA 580 Representasi tertulis
ISA/SA 600 Pertimbangan khusus-audit atas laporan
keuangan grup termasuk pekerjaan auditorkomponen
ISA/SA 610 Penggunaan pekerjaan auditor internal 800-810 Area-area khusus
ISA/SA 620 Penggunaan pekerjaan seorang pakar auditor ISA/SA 800 Pertimbangan khusus-audit atas laporankeuangan yang disusun sesaui dengankerangka bertujuan khusus
ISA/SA 805 Pertimbangan khsusu- audit atas laporan
keuangan tunggal dan unsur, akun atau posspesifik dalam suatu laporan keuangan
-
7/26/2019 KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_DENGAN_ISA.pdf
3/8
ISA/SA 810 Perikatan untuk melaporkan ikhtisar laporankeuangan
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
SA 100 Pernyataan standar auditing pengantar SA 400 Standar pelaporan pertama, kedua dan ketiga
110 Tanggung jawab & fungsi auditor independen 410 Kepatuhan terhadap standar akuntansi keuangan di
Indonesia
150 Standar auditing 412 Penggunaan frasa standar akuntansi keuangan entitastanpa akuntabilitas publik
161 Hubungan antara standar auditing denganstandar pengendalian mutu
413 Makna frasas standar akuntansi keuangan di Indonesia
420 Konsistensi penerapan standar akuntansi keuangan di
Indonesia
SA 200 Standar umum 431 Pengungkapan memadai dalam laporan keuangan
201 Sifat standar umum 435 Pelaporan auditor atas informasi segmen
210 Pelatihan dan keahlian auditor independen
220 Independensi SA 500 Standar pelaporan keempat
230 Penggunaan kemahiran profesional dengancermat dan seksama dalam pelaksanaanpekerjaan auditor
504 Pengaitan nama auditor dengan laporan keuangan
508 Laporan auditor atas laporan keuangan auditan
SA 300 Standar pekerjaan lapangan 530 Pemberian tanggal atas laporan auditor independen
310 Penunjukan auditor independen 534 Pelaporan atas laporan keuangan yang disusun untuk
digunakan di negara lain
311 Perencanaan & supervisi 543 Bagian audit dilaksanakan oleh auditor independen lain
312 Risiko audit & materialitas dalam pelaksanaan
audit
544 Ketidaksesuaian dengan standar akuntansi keuangan di
Indonesia
313 Pengujian substantif sebelum tanggal neraca 550 Informasi lain dalam dokumen yang berisi laporfankeuangan audit\an
314 Penentun risiko & pengendalian intern-pertimbangan & karakteristik sistim informasi
komputer
551 Pelaporan tentang informasi yang melampiri laporankeuangan pokok dalam dokumen yang diserahkan oleh
auditor315 Komunikasi antara auditor pendahulu denganauditor pengganti
552 Pelaporan atas laporan keuangan ringkasan dan datakeuangan pilihan
316 Pertimbangan atas kecurangan dalam auditlaporan keuangan
558 Informasi tambahan yang diharuskan
317 Unsur tindakan pelanggaran hukum oleh klien 560 Peristiwa kemudian
318 Pemahaman bisnis klien 561 Penemuan kemudian fakta yang ada pada tanggal
laporan auditor
319 Pertimbangan pengendalian intern dalam auditlaporan keuangan
320 Surat perikatan audit SA 600 Tipe-tipe lain laporan
322 Pertimbangan auditor atas fungsi audit interndalam audit laporan keuangan
622 Perikatan untuk menerapkan prosedur yang disepakatiatas unsur, akun atau pos tertentu dsalam laporankeuangan
323 Perikatan audit tahun pertama-saldo awal 623 Laporan khusus324 Pelaporan atas pengolahan transaksi oleh
organisasi jasa
625 Laporan tentang penerapan prinsip akuntansi
325 Komunikasi masalah yang berhubungan denganpengendalian intern yang ditemukan dalamsuatu audit
634 Surat untuk penjamin emis dan pihak tertentu lain yangmeminta
326 Bukti audit
327 Tehnik audit berbantuan komputer
329 Prosedur analitis SA 700 Topik khusus
330 Proses konfirmasi 710 Pertimbangan khusus dalam audit bisnis kecil
331 Persediaan 722 Informasi keuangan interim
333 Representasi manajemen
334 Pihak yang memiliki hubungan istimewa SA 800 Audit kepatuhan
335 Auditng dalam lingkungan sistim informasi
komputer
801 Audit kepatuhan yang diterapkan atas entitas
pemerintahan dan penerima lain bantuan keuanganpemerintah
336 Penggunaan pekerjaan spesialis
-
7/26/2019 KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_DENGAN_ISA.pdf
4/8
337 Permintaan keterangan dari penasehat hukumklien
339 Kertas kerja
341 Pertimbangan auditor atas kemampuan entitasdalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
342 Audit atas estimasi akuntansi
343 Ligkungan sistem informasi komputer Mikro
berdisi sendiri
344 Lingkungan sistem informasi komputer on-linecomputer system
345 Lingkungan sistem informasi komputer database
system
350 Sampling audit
360 Komunikasi dengan manajemen
380 Komunikasi dengan komite audit
390 Komunikasi dengan auditor utama dengan
auditor lain
SPAP versus ISA
Diketahui banyak perbedaan diantara ISA atau SA versi Indonesia dan GAAS di
Amerika atau SPAP versi Indonesia, menurut AICPA.org/FRC dan menurut Linberg &
Seifert bahwa terdapat 5 perbedaan yang signifikan antara lain :
(a) Dokumentasi prosedur audit.
Secara konseptual bahwa dokumentasi prosedur audit antara SPAP dengan
ISA atau Standar Audit berbeda. Pada ISA atau SA lebih menekankan kepada
kearifan profesional (professional judgement). Secara spesifik pada ISA 230 paragraf
14 mensyaratkan auditor untuk menyusun dokumentasi audit didalam suatu berkas
audit dan melengkapi proses administratif penyusunan berka audit final tepat waktu
setelah tanggal laporan auditor, dan penerapan yang terkait serta penjelasan
materialitas yang mengindikasikan bahwa batas waktu penyelesaian penyusunan
berkas audit final biasanya tidak lebih dari 60 hari setelah tanggal laporan aduitor.
Paragraf 15 pada ISA 230 juga mensyaratkan setelah penyusunan audit final telah
selesai, maka auditor tidak boleh memusnahkan dokumentasi audit sebelum periode
retensi berakhir. Periode retensi daripada kertas kerja juga berbeda pada SPAP versus
ISA.
-
7/26/2019 KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_DENGAN_ISA.pdf
5/8
Pada ISA 230 mengenai dokumentasi audit dinyatakan bahwa bagi kantor
akuntan publik harus menetapkan kebijakan dan prosedur untuk retensi dokumentasi
penugasan. Biasanya periode retensi penugasan audit kurang dari lima tahun sejak
tanggal laporan auditan atau tanggal laporan auditan kelompok perusahaan,
sedangkan pada SPAP bahwa periode retensi paling sedikit tujuh tahun. Menurut
SPM 1 paragraf 47 dan ISA 230 paragraf A23 menuntut KAP untuk menetapkan
suatu kebijakan dan prosedur yang mengatur masa penyimpanan dokumen penugasan
atau perikatan. Batas waktu penyimpanan pada umumnya tidak boleh dari lima tahun
sejak tanggal yang lebih akhir dari laporan auditor atas laporan keuangan entitas atau
laporan auditor atas laporan keuangan konsolidasian entitas dan perusahaan anak.
Paragraf 17 ISA 230 mensyaratkan bahwa setelah tanggal penyelesaian dokumentasi.
Auditor tidak boleh memusnahkan dokumentasi audit sebelum akhir dari periode
retensi yang bersangkutan.
(b) Pertimbangan kelangsungan usaha (going-concern).
Ketika mempertimbangkan apakah suatu entitas berkemampuan untuk melanjutkan
kelangsungan usahanya dimasa depan, ISA tidak membatasi paling sedikit 12 bulan,
sedangkan SPAP membatasi hingga 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Pada ISA 570 mengasumsikan bahwa manajemen mempunyai tanggung jawab
untuk menilai kemampuan entitas untuk melangsungkan usahanya sebagai goimng
concern tanpa mempertimbangkan apakah kerangka pelaporan keuangan yang
diterapkan oleh manajemen atau tidak. Salah satu dari tujuan ISA 570 yaitu untuk
memperoleh bukti audit yang memadai terkait dengan penggunaan asumsi going
concern oleh manajemen. Pada SPAP juga mensyaratkan bahwa auditor harus
mengevaluasi apakah ada keraguan yang substansial mengenai kelangsungan usaha
-
7/26/2019 KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_DENGAN_ISA.pdf
6/8
entitas untuk periode waktu yang memadai. Dengan demikian, ISA 570 menetapkan
pertimbangan asumsi kelangsungan usaha seluruh penugasan atau perikatan.
(c) Penilaian dan pelaporan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Menurut ISA bahwa penilaian dan pelaporan pengendalian internal tidak ada
kaitannya dengan efektifitas pengendalian internal klien yang diaudit akan tetapi lebih
menekankan kepada relevansinya dimana hal tersebut terlihat pada laporan
auditornya...........In making those risk assessment, auditor considers internal control
relevant to the entitys preparation dan fair prsentation of the financial statements in
order to design audit procedures, that are appropriate in the circumstances , but not
for the purpose of expressing an opinion on the effectiveness of the entitys internal
control..... sedangkan SPAP mengkaitkan penilaian dan pelaporan pengendalian
internal dengan efektifitasnya. Menurut ISA juga mensyaratkan auditor harus menguji
pengendalian internal entitas yang diauditnya guna memastikan bahwa sistem yang
diterapkan adalah mencukupi dan berfungsi sebagaimana yang ditetapkan.
(d) Penilaian dan respons terhadap risiko terhadap risiko yang dinilai.
ISA mensyaratkan prosedur penilaian risiko tertentu agar diperoleh suatu
pemahaman yang lebih luas mengenai suatu entitas dan lingkungannya, tentunya
dengan tujuan untuk mengidentifikasi risiko salah saji material. Lebih lanjut ISA
mensyaratkan auditor harus memperoleh suatu pemahaman risiko bisnis entitas
misalnya risiko operasi dan risiko strategis. Auditor mengikuti ISA harus juga
menetapkan bagaimana kliennya merespons terhdap risiko semacam sebagaimana
auditor merencanakan dan melakukan audit. Lebih lanjut, auditor diharuskan
mengajukan pertanyaan kepada auditor internal entitas yang diauditnya, dengan
tujuan memperoleh pemahaman suatu pemahaman yang lebih baik atas keahlian
entitas dalam menilai risiko. Auditor juga harus memperoleh seluruh informasi yang
-
7/26/2019 KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_DENGAN_ISA.pdf
7/8
terkait dengan risiko sama halnya dengan respons klien dalam menilai risiko salah saji
material, termasuk pemahaman atas pengendalian internalnya, sedangkan SPAP tidak
sekomprehensif ISA.
(e) Penggunaan auditor lain untuk bagian suatu audit.
Dalam penggunaan auditor pengganti atau auditor lain, ISA tidak mengijinkan
auditor utama menggunakan referensi hasil audit daripada auditor lain. Sedangkan
SPAP membolehkan auditornya mempunyai opsi untuk menerbitkan laporan audit
yang dikatakan sebagai division of responsibility. Dengan kata lain merujuk kepada
laporan dan kertas kerja auditor lain atau sebelumnya dalam laporan auditor yang
diterbitkan.
Kesimpulan
Oleh karena Indonesia telah melakukan konvergensi terhadap IFRS (International
Financial Reporting Standard) yang telah diterbitkan dengan nama SAK Juni 2013, dan
dengan adanya penerbitan ISA (International Standard on Audit) tahun 2013 di Indonesia
dengan nama SA (Standar Audit), maka auditor harus mempertimbangkan pengaruh
diterbitkannya ISA atas SA yang diharapkan memperoleh akseptasi seluruh dunia atas
laporan audit yang diterbitkannya dan mengarah kepada transparansi.
-
7/26/2019 KAJIAN_PERBEDAAN_SPAP_DENGAN_ISA.pdf
8/8
Kepustakaan
Auditing Standard Board, 2011
IFAC, I nternational Standard on Audit, 2010,http://www.ifac.org.id
IFAC, I nternati onal Standard on Audit 315 (Revised), after 15 December 2013,
http://www.ifac.org.id
IAPI, Standar Profesional Akun tan, 31 Maret 2011, Penerbit Salemba Empat
Linberg, Seifert,Moving Toward Convergence-A Comparison of US Auditing Standard with
International Standards on Auditing, CPA Journal April 2011
Tuanakotta, Audit Berbasis I SA, 2013,Penerbit Salemba Empat
http://www.ifac.org.id/http://www.ifac.org.id/http://www.ifac.org.id/http://www.ifac.org.id/http://www.ifac.org.id/http://www.ifac.org.id/http://www.ifac.org.id/