kajian teori alkana

8
A. Judul Percobaan : Membuat Percobaan Dengan Senyawa- Senyawaan Alkana, Alkena, dan Alkuna B. Tujuan Percobaan : 1. Membedakan jenis reaksi yang terjadi pada alkana, alkena, dan alkuna. 2. Mengetahui sifat alkana dan alkuna yang dapat dibakar. C. Kajian Teori : Alkana Alkana tergolong Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum C n H 2n+2 yang dinamakan alkana atau parafin. Keempat anggota pertama dari deret homolog alkana berwujud gas, yaitu metana, etana, propana, dan buatana. Keempat senyawa ini merupakan komponen utama gas alam. Suku pertama sampai dengan 10 senyawa alkana dapat anda peroleh dengan mensubstitusikan harga n dan tertulis dalam tabel berikut. Suk u ke n rumus molekul nama titik didih (°C/1 atm) massa 1 mol dalam g 1 1 CH 4 metana -161 16 2 2 C 2 H 6 etana -89 30 3 3 C 3 H 8 propana -44 44 4 4 C 4 H 10 butana -0.5 58 5 5 C 5 H 12 pentana 36 72 6 6 C 6 H 14 heksana 68 86

Upload: yeni-mareta-dwi-rakhmada

Post on 04-Aug-2015

180 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: kajian teori alkana

A. Judul Percobaan : Membuat Percobaan Dengan Senyawa-Senyawaan

Alkana, Alkena, dan Alkuna

B. Tujuan Percobaan :

1. Membedakan jenis reaksi yang terjadi pada alkana, alkena, dan alkuna.

2. Mengetahui sifat alkana dan alkuna yang dapat dibakar.

C. Kajian Teori :

Alkana

Alkana tergolong Hidrokarbon jenuh yang paling sederhana merupakan

suatu deret senyawa yang memenuhi rumus umum CnH2n+2 yang dinamakan

alkana atau parafin. Keempat anggota pertama dari deret homolog alkana

berwujud gas, yaitu metana, etana, propana, dan buatana. Keempat senyawa ini

merupakan komponen utama gas alam. Suku pertama sampai dengan 10 senyawa

alkana dapat anda peroleh dengan mensubstitusikan harga n dan tertulis dalam

tabel berikut.

Suk

u ke

n rumus molekul nama titik didih

(°C/1 atm)

massa 1 mol

dalam g

1 1 CH4 metana -161 16

2 2 C2H6 etana -89 30

3 3 C3H8 propana -44 44

4 4 C4H10 butana -0.5 58

5 5 C5H12 pentana 36 72

6 6 C6H14 heksana 68 86

7 7 C7H16 heptana 98 100

8 8 C8H18 oktana 125 114

9 9 C9H20 nonana 151 128

10 10 C10H22 dekana 174 142

Bagaimana sifat-sifat senyawa karbon yang termasuk dalam satu deret

homolog? Perhatikan tabel di atas dimana terdapat salah satu sifat, yaitu titik

didih. Titik didih semakin tinggi jika massa molekul relatifnya makin besar.

Hal ini berarti wujudnya akan berubah pada suhu kamar dari gas ke cair

kemudian padat.

Page 2: kajian teori alkana

Metana biasa disebut juga gas alam yang banyak digunakan sebagai

bahan bakar rumah tangga/industri. Gas propana, dapat dicairkan pada

tekanan tinggi dan digunakan pula sebagai bahan bakar yang disebut LPG

(liquified petroleum gas). LPG dijual dalam tangki-tangki baja dan diedarkan

ke rumah-rumah. Gas butana lebih mudah mencair daripada propana dan

digunakan sebagai “geretan” rokok. Oktana mempunyai titik didih yang

tempatnya berada dalam lingkungan bahan bakar motor. Alkana-alkana yang

bersuhu tinggi terdapat dalam kerosin (minyak tanah), bahan bakar diesel,

bahan pelumas, dan parafin yang banyak digunakan untuk membuat lilin.

Alkena

Alkena tergolong hidrokarbon tidak jenuh yang mengandung satu

ikatan rangkap dua antara dua atom C yang berurutan. Jadi rumus umumnya

mempunyai 2 atom H lebih sedikit dari alkana karena itu rumus umumnya

menjadi CnH2n+2-2H = CnH2n. Beberapa suku pertama dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Suku ke

n rumus struktur nama

12345

23456

CH2 = CH2

CH2 = CH – CH3

CH2 = CH – CH2 – CH3

CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3

CH2 = CH – CH2 – CH2 -CH2 – CH3

etenapropena1-butena1-pentena1-heksena

Pada alkana tidak ada bagian dari rumus strukturnya yang mempunyai

ciri khas, sebaliknya pada alkena ada bagian dari rumus strukturnya yang

mengandung satu ikatan rangkap dua. Bagian ini (-C=C-) disebut gugus

fungsional. Suku alkena yang banyak dikenal adalah etena (etilena) dan

propena (propilena) yang merupakan bahan dasar untuk membuat plastik

polietena (politena) dan polipropilen.

Alkuna

Alkuna merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam

tiap molekulnya mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang

berurutan. Untuk membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen

diperlukan 6 elektron, sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C

tersisa untuk mengikat atom H. Jumlah atom H, yang dapat diikat berkurang

dua, maka rumus umumnya menjadi CnH2n+2 – 4H = CnH2n-2.

Page 3: kajian teori alkana

Senyawa alkuna tersebut mempunyai nama etuna atau dengan nama

lazim asetilena. Asetilena merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi

karbon dengan air dan banyak digunakan oleh tukang las untuk menyambung

besi.

Dengan melibatkan reaksi :

CaC2 (s) + 2 H20 (l) → C2H2 (g) + Ca(OH)2 (aq)

Peristiwa isomeri terjadi pula pada alkena dan alkuna, bahkan

penyebabnya dua. Kalau pada alkana hanya pada rantainya berbeda (disebut

isomeri rantai), pada alkena dan alkuna dapat pula disebabkan ikatan

rangkapnya berpindah tempat (disebut isomeri posisi) karena itu letak ikatan

rangkap pada suku-suku alkena dan alkuna yang lebih tinggi selalu diberi

nomor seperti terlihat di atas.

Sifat-sifat senyawa alkana, akena dan alkuna antara lain adalah alkana

disubstitusikan oleh halogen, sedangkan alkena dan alkuna dapat diadisi oleh

halogen. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut :

R-H + X2 → R-X + H-X

Alkana

R’-CH=CH-R” + X2 → R’-CH-CH-R”

Alkena

R’-CH≡CH-R” + X2 → R’-CH=CH-R” R’-CH-CH-R”

Alkuna

Ketiga golongan tersebut dapat mengalami reaksi pembakaran.

Pembakaran sempurna suatu senyawa hidrokarbon menghasilkan gas CO2 dan

H2O. Sedangkan pembakaran tak sempurna menghasilkan karbon monoksida,

atau kadang-kadang karbon dalam bentuk arang atau jelaga.

Misalnya :

1. Pembakaran sempurna

CH3CH2CH3 + 5O2 → CO2 + H2O

2. Pembakaran tak sempurna

2CH3CH2CH3 + 7O2 → 6CO + 8H2O

Atau

X X

X X

X2

X X

X X

Page 4: kajian teori alkana

CH3CH2CH3 + 2O2 → 3C + 4H2O

Alkana dan Alkuna sama-sama dapat dibakar tetapi dengan nyala yang

berlainan.

D. Rancangan Kerja :

1. Alat Bahan :

a. Alat :

Bak 1 buah

Selang 1 buah

Tabung reaksi besar 1 buah

Tabung reaksi sedang 2 buah

Gelas ukur 10 ml 1 buah

Penjepit kayu 1 buah

Statif 1 buah

Bunsen 1 buah

Sumbat karet 1 buah

Pipet tetes

b. Bahan :

CaCO2 (karbid)

Air brom

Gas elpigi

Air

Page 5: kajian teori alkana

2. Alur Percobaan :

a. Percobaan I

b. Percobaan II

c. Percobaan III

5 ml air brom

Hasil

Dimasukkan tabung reaksi

Dialiri gas elpiji sampai

warna air brom menghilang

Gas Elpiji

Hasil

Dinyalakan melalui pembakar

Diamati warna nyalanya

Butiran-butiran karbit

Tabung C berisi gas

Dimasukkan tabung A

Dihubungkan dengan tabung C yang diisi penuh dengan air dan diisi dengan air menggunakan pipet

Ditutup kembali

Diuji dengan nyala api

Hasil

Dialirkan ke dalam air brom sampai warna air brom menghilang

Gas dari tabung A

Air brom tak berwarna

Page 6: kajian teori alkana

Daftar Pustaka

Anonim. 23 maret 2011. Dasar Teori Percobaan Hidrokarbon (C-1) non-kimia

FMIPA UGM. http://fiesh.blogspot.com/2010/03/dasar-teori-percobaan-

hidrokarbon-c-1.html . Diakses 17 November 2011

Sartikahinata. 2009. Alkana, Alkena, Alkuna.

http://sartikahinata.wordpress.com/2009/10/24/alkana/. Diakses 17

November 2011.

Sukarmin. 2009. Sifat-Sifat Alkena.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/hidro-

karbon/sifat-sifat-alkena/. Diakses 17 November 2011.

Syarief, Sri Hidayati. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Surabaya :

Unesa University Press.