pembuatan senyawa alkana

18
PEMBUATAN SENYAWA ALKANA ( LAPORAN TETAP PRAKTIKUM SATUAN PROSES 2 ) DISUSUN OLEH: KELOMPOK I KELAS 4 KC ANGGI DELLA SYAPUTRI (NIM 061430401220) AQIILAH (NIM 061430401221) GUHARTINI (NIM 061430401224) HIKMA TURIYA (NIM 061430401225) JULIAN IRAWAN (NIM 061430401226) LIZA NOPRIANI (NIM 061430401227) DOSEN PEMBIMBING : TAUFIK JAUHARI, S.T., M.T. JURUSAN TEKNIK KIMIA

Upload: aqiilah-syahab

Post on 13-Jul-2016

423 views

Category:

Documents


64 download

DESCRIPTION

laporan tetap

TRANSCRIPT

Page 1: Pembuatan Senyawa Alkana

PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

( LAPORAN TETAP PRAKTIKUM SATUAN PROSES 2 )

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK I

KELAS 4 KC

ANGGI DELLA SYAPUTRI (NIM 061430401220)

AQIILAH (NIM 061430401221)

GUHARTINI (NIM 061430401224)

HIKMA TURIYA (NIM 061430401225)

JULIAN IRAWAN (NIM 061430401226)

LIZA NOPRIANI (NIM 061430401227)

DOSEN PEMBIMBING : TAUFIK JAUHARI, S.T., M.T.

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Page 2: Pembuatan Senyawa Alkana

2016

PEMBUATAN SENYAWA ALKANA

I. TUJUAN

Mengetahui cara pembuatan sentawa hidrokarbon alifatis jenuh

(alkana).

Mengetahui sifat-sifat dari bahan yang digunakan.

Menuliskan reaksi dan mekanismenya.

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :

-          Bunsen                                                   -     Penjepit

-          Tabung reaksi + rak tabung reaksi         -     Corong

-          Kapas                                                     -     Mortar dan pistil

-          Sendok makan

Bahan yang digunakan :

-          NaOH

-          Natrium Benzoat (C6H5COONa)

-          Natrium Asetat

III. DASAR TEORI

a. Pengertian

Alkana merupakan kelompok hidrokarbon yang paling

sederhana  yaitu senyawa -senyawa yang hanya mengandung karbon dan

hidrogen. Alkana hanya mengandung ikatan C-H dan ikatan tunggal C-C.

Rumus umum senyawa alkana adalah C2H 2n+2

Alkana disebut juga golongan paraffin: afinitas kecil(=sedikit gaya

gabung). Alkana mempunyai berbagai wujud berdasarkan jumlah atom

karbon yang ada dalam molekulnya :

1. C1 – C4 : pada t dan p normal adalah gas

2. C4 – C17 : pada t dan p normal adalah cair

Page 3: Pembuatan Senyawa Alkana

3. > C18 : pada t dan p normal adalah padat

  Sifat-Sifat Fisik

1. Titik Didih

a. Fakta-Fakta

Titik-titik didih yang ditunjukkan pada gambar di atas semuanya

adalah titik didih untuk isomer-isomer "rantai lurus" dimana terdapat lebih

dari satu atom karbon. Perhatikan bahwa empat alkana pertama di atas

berbentuk gas pada suhu kamar. Wujud padat baru bisa terbentuk mulai

dari struktur C17H36. Alkana dengan atom karbon kurang dari 17 sulit

diamati dalam wujud padat karena masing-masing isomer memiliki titik

lebur dan titik didih yang berbeda. Jika ada 17 atom karbon dalam alkana,

maka sangat banyak isomer yang bisa terbentuk. Sikloalkana memiliki

titik didih yang sekitar 10 - 20 K lebih tinggi dibanding alkana rantai lurus

yang sebanding.

b. Penjelasan-Penjelasan

Perbedaan keelektronegatifan antara karbon dan hidrogen tidak

terlalu besar, sehingga terdapat polaritas ikatan yang sangat tinggi.

Molekul-molekul sendiri memiliki polaritas yang sangat kecil. Bahkan

sebuah molekul yang simetris penuh seperti metana tidak polar sama

sekali.

Ini berarti bahwa satu-satunya gaya tarik antara satu molekul

dengan molekul tetangganya adalah gaya dispersi Van der Waals. Gaya ini

sangat kecil untuk sebuah molekul seperti metana, tapi akan meningkat

Page 4: Pembuatan Senyawa Alkana

apabila molekul bertambah lebih besar. Itulah sebabnya mengapa titik

didih alkana semakin meningkat seiring dengan bertambahnya ukuran

molekul. Semakin bercabang rantai suatu isomer, maka titik didihnya akan

cenderung semakin rendah. Gaya dispersi Van der Waals lebih kecil untuk

molekul-molekul yang berantai lebih pendek, dan hanya berpengaruh pada

jarak yang sangat dekat antara satu molekul dengan molekul tetangganya.

Molekul dengan banyak cabang tapi berantai pendek lebih sulit

berdberdekatan satu sama lain dibanding molekul yang sebagai contoh,

titik didih tiga isomer dari C5H12.

Titik didih yang sedikit lebih tinggi untuk sikloalkana

kemungkinan diakibatkan karena molekul-molekul bisa saling mendekati

akibat struktur cincin yang membuatnya lebih rapi dan kurang "mengerut".

2. Kelarutan

a. Fakta-fakta

Kelarutan alkana tidak berbeda dengan kelarutan sikloalkana.

Alkana hampir tidak dapat larut dalam air, tapi larut dalam pelarut

organik. Alkana dalam bentuk cair merupakan pelarut yang baik untuk

berbagai senyawa kovalen yang lain.

b. Penjelasan-penjelasan

1.Kelarutan dalam air

Apabila sebuah zat molekular larut dalam air, maka terjadi hal-hal

berikut:

- Gaya tarik antar-molekul dalam zat menjadi hilang. Untuk alkana, gaya

tarik tersebut adalah gaya dispersi Van der Waals.

- Gaya tarik antar-molekul dalam air menjadi hilang sehingga zat bisa

bercampur dengan molekul-molekul air.Dalam air, gaya tarik antar-

molekul yang utama adalah ikatan hidrogen.

Page 5: Pembuatan Senyawa Alkana

2.Kelarutan dalam pelarut-pelarut organik

Pada kebanyakan pelarut organik, gaya tarik utama antara molekul-

molekul pelarut adalah gaya Van der Waals - baik gaya dispersi maupun

gaya tarik dipol-dipol.

Ini berarti bahwa apabila sebuah alkana larut dalam sebuah pelarut

organik, maka gaya tarik Van der Waals terputus dan diganti dengan gaya

Van der Waals yang baru. Pemutusan gaya tarik yang lama dan

pembentukan gaya tarik yang baru saling menghapuskan satu sama lain

dari segi energi sehingga tidak ada kendala bagi kelarutannya.

3. Kereaktifan kimiawi Alkana

Alkana mengandung ikatan tunggal C-C yang kuat dan ikatan C-H

yang juga kuat. Ikatan C-H memiliki polaritas yang sangat rendah

sehingga tidak ada molekulnya yang membawa jumlah ion positif atau

negatif yang signifikan untuk menarik molekul lainnya.Olehnya itu

alkana-alkana memiliki reaksi yang cukup terbatas.

Beberapa hal yang bisa dilakukan pada alkana:

· alkana bisa dibakar, yakni memusnahkan seluruh molekulnya;

· alkana bisa direaksikan dengan beberapa halogen yakni memutus ikatan

C-H;

· alkana bisa dipecah, yakni dengan memutus ikatan C-C.

b. Pembuatan Alkana

Pemecahan (cracking)

Pemecahan (cracking) adalah istilah yang digunakan untuk

menguraikan molekul-molekul hidrokarbon yang besar menjadi

molekulmolekul yang lebih kecil dan lebih bermanfaat.

Pemecahan (cracking) terbagi menjadi 2 cara:

a. Pemecahan katalisis

Pemecahan moderen menggunakan zeolit sebagai katalis.

b. Pemecahan termal

Page 6: Pembuatan Senyawa Alkana

Pada pemecahan termal, digunakan suhu yang tinggi (biasanya

antara 450°C sampai 750°C) and tekanan tinggi (sampai sekitar 70

atmosfir) untuk menguraikan hidrokarbon-hidrokarbon yang besar menjadi

hidrokarbon yang lebih kecil.

c. Reaksi pada alkana

1. Pembakaran

Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan H2O

(uap air), sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas

CO dan uap air, atau jelaga (partikel karbon).

2. Substitusi atau pergantian

Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya

golongan halogen. Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain

disebut reaksi substitusi.Salah satu reaksi substitusi terpenting dari

alkana adalah halogenasi yaitu penggantian atom H alkana dengan

atom halogen, khususnya klorin (klorinasi).Klorinasi dapat terjadi

jika alkana direaksikan dengan klorin.

Page 7: Pembuatan Senyawa Alkana

IV. PROSEDUR KERJA

1.      Percobaan pertama

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2) Menumbuk satu sendok makan NaOH dengan menggunakan mortar dan

pistil.

3) Mengambil satu sendok makan bubuk yang telah halus ke dalam tabung

reaksi dengan menggunakan corong.

4) Menutup tabung reaksi dengan kapas.

5) Memanaskan tabung reaksi di atas bunsen sampai keluar gelembung.

6) Mengamati cairan yang terbentuk dan bau yang dihasilkan dari

pembakaran.

7) Diulangi dengan mengganti NaOH menjadi Natrium Benzoat.

2.      Percobaan kedua

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2) Menumbuk satu sendok makan NaOH dan satu sendok makan Natrium

Benzoat dengan menggunakan mortar dan pistil.

3) Mengambil satu sendok makan campuran yang telah halus ke dalam tabung

reaksi dengan menggunakan corong.

4) Menutup tabung reaksi dengan kapas.

5) Memanaskan tabung reaksi di atas bunsen sampai keluar gelembung.

6) Mengamati cairan yang terbentuk dan bau yang dihasilkan dari

pembakaran.

V. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

Page 8: Pembuatan Senyawa Alkana

VI. DATA PENGAMATAN

Perlakuan Pengamatan

Menggerus setiap bahan yang

digunakan yaitu NaOH, Natrium

Benzoat dan Campuran (NaOH dan

Natrium Benzoat)

NaOH Natrium Benzoat dan Campuran

(NaOH dan Natrim Benzoat) digerus

hingga halus menggunakan morta.

Memasukkan bahan kedalam tabung

reaksi

Campuran dimasukkan kedalam tabung

reaksi sebanyak 1 sendok

Memanaskan campuran bahan Campuran bahan tadi dipanaskan diatas

api bunsen sampai keluar gelembung

Pemanasan pada tabung 1 yaitu NaOH Pada waktu pemanasan 2 menit,

bubuk meleleh menjadi larutan

Larutan mendidih,bergelembung

dan berwarna putih keruh

Larutan mengental dan kembali

mencair pada suhu ruang

Pemanasan pada tabung 2 yaitu

Natrium Benzoat

Pada waktu pemanasan 2 menit,

bubuk meleleh menjadi larutan

Bagian bawah memebentuk cairan

kecoklatan dan lama kelamaan

cairan menggumpal menjadi

berwarna kecoklatan

Kemudian mencair kembali dengan

warna coklat kehitaman

Pemanasan pada tabung 3 yaitu

Campuran (NaOH dan Natrium

Benzoat)

Membentuk gelembung-gelembung

dengan kerak pada dinding tabung

Bubuk meleleh menjadi larutan,

mendidih, dan berwarna putih keruh

Pada suhu ruang menggumpal

Page 9: Pembuatan Senyawa Alkana

VI. ANALISA PERCOBAAN

Berdasarkan percobaan Pembuatan Senyawa Alkana yang telah

dilakukan dapat dianalisa bahwa sebagai hidrokarbon jenuh, alkana

memiliki jumlah atom H yang maksimum. Alkana juga dinamakan parafin

(dari parum affinis), karena sukar bereaksi dengan senyawa-senyawa

lainnya. Kadang-kadang alkana juga disebut sebagai hidrokarbon batas,

karena batas kejenuhan atom-atom H telah tercapai.

Pada percobaan kali ini kami melakukan pembuatan senyawa

alkana atau senyawa jika direaksikan dengan senyawa lain akan

membentuk senyawa alkana. Pada percobaan ini kami melibatkan

campuran antara NaOH dan Natrium Benzoat.

Percobaan yang pertama kami memanaskan NaOH 1 sendok

makan, sebelum mencampurkan kedua bahan tersebut kami menghaluskan

NaOH karena bentuknya yang mengkristal. Selanjutnya campuran bahan

tersebut dimasukkan kedalam tabung reaksi dan menutupnya dengan kapas

dengan tujuan agar bau yang dihasilkan setelah proses pemanasan tidak

begitu menyengat. Setelah proses pemanasan, bahan tersebut berubah dari

padatan menjadi cairan berwarna putih keruh, mendidih dan kemudian

menggumpal. Setelah dijauhkan dari Bunsen larutan tersebut meleleh

kembali. Seanjutnya, kami mengganti NaOH menjadi Natrium Benzoat.

Pada waktu 2 menit, bubuk meleleh dan pada bagian bawah memebentuk

cairan kecoklatan dan lama kelamaan cairan menggumpal menjadi

berwarna kecoklatan.

Percobaan kedua, kami melakukan metode yang sama seperti pada

percobaan pertama hanya saja menggunakan campuran 2 bahan yaitu,

NaOH dan Natrium Benzoat. Dari percobaan ini diamati bahwa campuran

bahan tersebut berubah dari padatan menjadi larutan dengan warna putih

keruh yang menghasilkan gelembung yang menyebabkan terbentuknya

Page 10: Pembuatan Senyawa Alkana

kerak pada dinding tabung. Hal itu karena adanya reaksi pembakaran atau

oksidasi yang menghasilkan CO2 dan H2O.

Dalam percobaan ini, kami tidak berhasil karena tidak

menghasilkan senyawa alkana, sesuai dengan tujuan pada percobaan ini

tetapi menghasilkan senyawa Benzena.

C6H5COONa + NaOH → Na2CO3 + C6H6

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Pada pemanasan NaOH, bahan tersebut berubah dari padatan menjadi

cairan berwarna putih keruh, mendidih dan kemudian menggumpal.

Setelah dijauhkan dari Bunsen larutan tersebut meleleh kembali.

2. Pada Pemanasan Natrium Benzoat, pada waktu 2 menit, bubuk

meleleh dan pada bagian bawah memebentuk cairan kecoklatan dan

lama kelamaan cairan menggumpal menjadi berwarna kecoklatan.

3. Pada percobaan pemanasan campuran NaOH dan Natrium Benzoat

kami tidak berhasil menghasilkan senyawa alkana, tetapi menghasilkan

senyawa benzena, dengan reaksi :

C6H5COONa + NaOH → Na2CO3 + C6H6

Page 11: Pembuatan Senyawa Alkana

DAFTAR PUSTAKA

Kasih Laboratorium Satuan Operasi 2 . 2016. Pembuatan Senyawa Alkana.

Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya.

http://yuniethafafa.blogspot.com/2012/04/pembuatan-alkana.html

Page 12: Pembuatan Senyawa Alkana

GAMBAR ALAT

Bunsen Tabung Reaksi Penjepit Kayu

Spatula Morta

Page 13: Pembuatan Senyawa Alkana

GAMBAR PROSES

Proses Pemanasan NaOH

Proses Pemanasan Natrium Benzoat

Pemanasan NaOH + Natrium Benzoat