kajian masukan pupuk kandang sapi, gypsum dan …eprints.unram.ac.id/8393/1/murdan...

49
i KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN MIKORIZA TERHADAP NODULASI, INFEKSI MIKORIZA DAN SERAPAN P PADA KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI KECAMATAN KEDIRI SKRIPSI Oleh Murdan C1M012126 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MATARAM 2017

Upload: dinhnga

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

i

KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI,

GYPSUM DAN MIKORIZA TERHADAP NODULASI,

INFEKSI MIKORIZA DAN SERAPAN P PADA

KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DI

KECAMATAN KEDIRI

SKRIPSI

Oleh

Murdan

C1M012126

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017

Page 2: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

ii

KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI,

GYPSUM DAN MIKORIZA TERHADAP NODULASI,

INFEKSI MIKORIZA DAN SERAPAN P PADA

KACANG TANAH(Arachis hypogaea L.)

DIKECAMATAN KEDIRI

Oleh

Murdan

C1M 012126

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas Pertanian

Universitas Mataram

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017

Page 3: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Murdan

NIM : C1M012126

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya yang belum pernah

diajukan untuk mendapat gelar sarjana pada perguruan tinggi dan bukan

merupakan duplikasi sebagian atau seluruhnya dari karya orang lain yang

diterbitkan atau yang tidak diterbitkan kecuali kutipan berupa data dan informasi

yang sumbernya dicantumkan dalam naskah dan daftar pustaka.

Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya secara sadar dan

bertanggung jawab dan saya bersedia menerima sanksi pembatalan skripsi apabila

terbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada.

Mataram,25 Januari 2017

Murdan

C1M012126

Page 4: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Penelitian ini yang diajukan oleh :

Nama : Murdan

No.Mahasiswa : C1M012126

Program Studi : Agroekoteknologi

Jurusan : Budidaya Pertanian

Judul Penelitian : Kajian Masukan Pupuk Kandang Sapi, Gypsum Dan

Mikoriza Terhadap Nodulasi, Infeksi Mikoriza Dan

Serapan P Pada Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)

DiKecamatan Kediri

Skripsi tersebut telah diperiksa, diperbaiki, dan disetujui oleh Dosen

pembimbing, telah berhasil dipertahankan di depan Dosen penguji dan diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas

Pertanian Universitas Mataram.

Menyetujui:

Tanggal Pengesahan:_________________________

Page 5: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah S.W.T atas segala limpahan rahmat dan karunia-

Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Kajian Masukan Pupuk Kandang

Sapi Gypsum Dan Mikoriza Terhadap Nodulasi, Infeksi Mikoriza dan Serapan P

Pada Kacang Tanah ( Arachis hypogaea L.)Di Kecamatan Kediri” dapat

diselesaikan. Penyusunan skripsi merupakan salah satu syarat wajib untuk

memperoleh gelar sarjana pada program Strata satu (S1) Fakultas Pertanian

Universitas Mataram.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan

dukungan dan bantuan baik moral maupun materi. Khususnya kepada Bapak Ir. I

Putu Silawibawa MP. selaku Dosen pembimbing utama, Ibu Ir. Ni Wayan Dwiani

Dulur, MP. selaku Dosen pembimbing pendamping, serta kepada Bapak Dr Ir. I

Gusti Made Kusnarta, M. App.Sc. selaku Dosen penguji atas segenap masukan

yang berharga untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini melalui kritik,

pandangan dan saran selama ujian skripsi berlangsung, Penulis sampaikan terima

kasih.

Selanjutnya, penulis haturkan terima kasih kepada orang tua yaitu Bapak

Hasim, dan Ibu Sahran serta keluarga besar yang senantiasa mendo’akan,

menyemangati dan mendukung. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

sahabat-sahabat terkasih Nurdin, Ulul, Soni, Sahar, Youngs, Homsi, Kejul, Iin,

Arni serta teman seperjuangan Agroekoteknologi angkatan 2012 yang tidak bisa

penulis sebutkan satu per satu. Semoga Allah S.W.T membalas segala bantuan

dari berbagai pihak dengan kebaikan yang lebih banyak. Amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini begitu banyak keterbatasan dan

kekurangan. Oleh karena itu, penulis harapkan saran yang bersifat membangun

dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Mataram, 25 Januari 2017

Penulis,

Murdan

C1M012126

Page 6: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

RINGKASAN ................................................................................................. xi

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .................................................... 3

1.4. Hipotesis .......................................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Dan Morfologi Kacang Tanah ....................................... 4

2.2. Fase Pertumbuhan Kacang Tanah ................................................... 5

2.3. Syarat Tumbuh Kacang Tanah ........................................................ 5

2.4. Pupuk Kandang Sapi ....................................................................... 6

2.5. Gypsum ............................................................................................ 6

2.6. Nodulasi ........................................................................................... 7

2.7. Mikoriza ........................................................................................... 8

2.8. Unsur Hara P ................................................................................... 9

BAB III. METODEPENELITIAN

3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian ......................................................... 11

3.2. Bahan dan Alat Penelitian ............................................................... 11

3.3. Rancangan Percobaan. ..................................................................... 11

3.4. Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 12

3.5. Parameter Yang Dikaji .................................................................... 14

Page 7: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

vii

3.6. Analisis Data .................................................................................... 15

BAB IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil ................................................................................................. 16

4.2. Pembahasan ..................................................................................... 18

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 24

5.2. Saran ................................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 28

LAMPIRAN .................................................................................................... 28

.

Page 8: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel4.1.1.Rekapitulasi Analisis Keragaman Parameter ................................. 18

Tabel 4.1.2.Uji Lanjut Jumlah Bintil Akar, Bintil Akar Efektif dan Diameter

Bintil Akar .................................................................................... 18

Tabel 4.1.3.Hasil Uji Lanjut Persentasi Infesi Mikoriza dan Serapan P .......... 19

Tabel4.1.4. Nilai Rata-Rata Setiap Parameter Pengamatan ............................. 32

Page 9: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.2.1. Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Bintil Akar................... 20

Gambar 4.2.2. Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Bintil Akar Efektif ... 21

Gambar 4.2.3. Pengaruh Perlakuan Terhadap Infeksi Mikoriza Pada Akar

Tanaman Kacang Tanah ......................................................... 23

Gambar 4.2.4. Vesikular Dan Arbuskular Mikoriza ...................................... 24

Gambar 4.2.5. Pengaruh Perlakuan Terhadap Nilai Serapan P

Kacang Tanah......................................................................... 25

Page 10: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Denah Petak Percobaan ............................................................... 29

Lampiran 2. Bedengan Percobaan Beserta Panjang, Lebar, Jarak Tanam Letak

Tanaman Sampel ......................................................................... 30

Lampiran 3. Nilai Rata-Rata dan Anova Setiap Parameter Pengamatan. ........ 31

Lampiran 4. Rumus Menghitung Kebutuhan Pupuk per ha ............................. 34

Lampiran 5. Gambar Penelitian ....................................................................... 35

Page 11: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

xi

RINGKASAN

Murdan. Kajian Masukan Pupuk Kandang Sapi, Gypsum dan

Mikoriza Terhadap Nodulasi, Infeksi Mikoriza dan Serapan P Pada Kacang

Tanah (Arachis hypogaea L.) Di Kecamatan Kediri. Dibimbing oleh Ir. I Putu

Silawibawa, MP. dan Ir. Ni Wayan Dwiani Dulur, MP.

Secara nasional kebutuhan kacang tanah mengalami peningkatan,

sedangkan produksi kacang tanah mengalami penurunan sebagai akibat dari

menurunnya luas lahan dan penggunaan pupuk yang kurang tepat, sehingga

berdampak buruk bagi kesuburan tanah sehingga menyebabkan aktivitas

mikroorganisme didalam tanah menjadi berkurang. Oleh sebab itu digunakan

pupuk kandang sapi, gypsum dan mikoriza sebagai bahan pembenah tanah dan

penyedia unsur hara yang baik bagi tanaman.

Penelitian ini dilaksanakan di lahan Dusun Tebu, Desa Ombe Baru

Kecamatan Kediri Kabaupaten Lombok Barat dan di Laboratorium Kimia dan

Biologi Tanah serta di Laboratorium Mikrobiologi dimulai pada bulan Mei

sampai dengan bulan Agustus 2016. Penelitian ini dirancang dengan

menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas tujuh

perlakuan yaitu: P0 = tanpa perlakuan, P1 = pupuk kandang sapi 10 ton/ha, P2 =

gypsum 100 kg/ha, P3 = mikoriza indigenous, P4 = pupuk kandang sapi 10

ton/ha+ mikoriza indigenous, P5 = gypsum 100 kg/ha + mikoriza indigenous dan

P6 = pupuk kandang sapi 10 ton/ha + mikoriza indigenous + gypsum 100 kg/ha.

Perlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan sehingga diperoleh 21 petak

percobaan. Parameter yang diamati meliputi jumlah bintil akar, bintil akar efektif,

diameter bintil akar, infeksi mikoriza dan serapan P. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada perlakuan P6 yang diberikan masukan pupuk kandang

sapi 10 ton/ha + gypsum 100 kg/ha + mikoriza indigenous memberikan pengaruh

paling tinggi terhadap jumlah bintil akar, bintil akar efektif infeksi mikoriza dan

serapan P,perlakuan gypsum 100 kg/ha memberikan diameter bintil akar terbesar

Page 12: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

xii

dengan rata-rata 3,554 mm dan infeksi mikoriza serta serapan P mempunyai

hubungan korelasi positif dengan nilai 0,7

Page 13: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan palawija terpenting

kedua setelah kedelai dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Kacang tanah

memiliki banyak kegunaan yaitu sebagai bahan makanan, bahan pakan ternak dan

sebagai bahan baku industri. Biji kacang tanah mengandung 20-30% protein, 42-

55% lemak dan sedikit mengandung vitamin A dan B. Dalam 100 g biji kacang

tanah dapat diperoleh sebesar 540 kalori (Junaidin & Wahyu, 2011).

Bertambahnya jumlah penduduk dan perkembangan industri yang

menggunakan bahan baku kacang tanah menyebabkan permintaan terahadap

produk kacang tanah di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, sedangkan

peningkatan produksi kacang tanah belum dapat memenuhi permintaan tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan kacang tanah Indonesia menginpor dari Negara lain.

Berdasarkan data tahun 2012 kebutuhan kacang tanah nasional sebesar 831.877

ton sedangkan produksi kacang tanah di Indonesia hanya sebesar 705.063 ton

sehingga kacang tanah harus di impor sebesar 125.636 ton (BPS, 2012).

Biro Pusat statistik (2015) melaporkan bahwa produksi kacang tanah NTB

pada tahun 2014 mengalami penurunan di banding dengan tahun 2013. Jika pada

tahun 2013 produksi kacang tanah sebesar 41.889 ton biji kering, maka pada

tahun 2014 menjadi 36.237 ton biji kering atau turun sebesar 13,49%.

Menurunnya produksi kacang tanah tahun 2014 di sebabkan antara lain,

menurunnya luas lahan panen dari 30.772 ha pada tahun 2013 menjadi 26.870 ha

pada tahun 2014.

Menurut Suprapto (2001) bahwa beberapa kendala teknis yang

mengakibatkan rendahnya produksi kacang tanah antara lain penggunaan pupuk

kimia yang kurang tepat, pengolahan tanah yang kurang optimal sehingga

drainasenya buruk dan struktur tanahnya padat, serangan hama dan penyakit,

penanaman varietas yang berproduksi rendah.

Page 14: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

2

Untuk mengembalikan kesuburan tanah dan mengoptimalkan

pertumbuhan serta hasil kacang tanah dapat dilakukan dengan memberikan

masukan bahan organik. Sumber bahan organik salah satunya ialah pupuk

kandang sapi. Menurut Suardjono (2001) pemberian pupuk kandang sapi dapat

mempengaruhi pertumbuhan dan hasil kacang tanah, yaitu dapat meningkatkan

jumlah polong total, polong berisi penuh, berat berangkasan kering tajuk dan

berat berangkasan kering akar. Selain itu, pupuk kandang juga berperan penting

dalam perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah sehingga dapat menciptakan

aerasi tanah menjadi lebih baik. Secara biologi bahan organik merupakan bahan

yang sangat penting sebagai sumber makanan dan energy bagi mikroorganisme.

Selain dari masukan bahan organik dapat pula melakukan pemberian

kapur (Ca) salah satunya dari kapur jenis gypsum. Gypsum adalah batu putih yang

terbentuk karena pengendapan air laut. Gypsum merupakan mineral terbanyak

dalam batuan sedimen, lunak bila murni. Pemberian gypsum merupakan hal yang

sangat penting pada perkembangan kacang tanah. karena kekurangan Ca dapat

menghambat pembentukan polong dan terhambatnya perkecambahan dan vigor

benih. Kekurangan Ca juga dapat mempengaruhi ukuran biji kacang tanah, maka

perlu perhatian khusus dalam rangka peningkatan produksi kacang tanah (Jain et

al, 2011).

Sumarmono (2010) menyatakan bahwa kacang tanah sangat membutuhkan

unsur N, P, K dan Ca dalam jumlah yang cukup dan hal tersebut dapat dipenuhi

melalui usaha pemupukan dan pemberian gypsum. Gypsum sebagai bahan

penyedia kalsium sebagai kation Ca2+

. Tersedianya Ca menyebabkan

pertumbuhan generatif menjadi lebih baik, sehingga pengisian polong lebih

sempurna dan mengakibatkan hasil menjadi lebih tinggi (Sutarto, 1985).

Untuk menambah daya serapan unsur hara pada tanaman kacang tanah

maka hal lain yang tidak kalah penting yang di lakukan ialah dengan memberikan

jamur mikoriza. Mikoriza adalah jamur yang hidup bersimbiosis dengan akar

tanaman yang dikenal juga dengan jamur tanah karena habitatnya berada di dalam

tanah dan berada di areal perakaran tanaman (rhizosfir). Tanaman yang

bermikoriza pertumbuhannya lebih baik dari tanaman yang tidak bermikoriza.

Page 15: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

3

Penyebab utama adalah mikoriza secara efektif dapat memperluas jangkauan

jelajah perakaran sehingga dapat meningkatkan serapan hara di dalam tanah.

Berdasarkan uraian diatas, maka telah dilakukan penelitian tentang

“Kajian Masukan Pupuk Kandang Sapi, Gypsum dan Mikoriza Terhadap

Nodulasi, Infeksi Mikoriza Dan Serapan P Pada Kacang Tanah (Arachis

hypogaea L.) Di Kecamatan Kediri.

1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.2.1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh dari

aplikasi pupuk kandang sapi, gypsum dan mikoriza terhadap jumlah bintil, bintil

efektif, diameter bintil, infeksi mikoriza dan serapan P pada tanaman kacang

tanah. (2) untuk mengetahui nilai korelasi antara infeksi mikoriza dengan serapan

P pada kacang tanah.

1.2.2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi para peneliti

selanjutnya yang menekuni bidang tanaman kacang tanah yang diberikan

masukan pupuk kandang sapi, gypsum dan mikoriza yang berkaitan dengan

nodulasi, infeksi mikoriza dan serapan P

1.3. Hipotesis

Untuk mengarahkan jalannya penelitian ini maka diajukan hipotesis bahwa

pemberian masukan pupuk kandang sapi 10 ton/ha + gypsum 100 kg + Mikoriza

indigenous dapat memberikan pengaruh terhadap parameter yang di amati.

Page 16: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi dan Morfologi Kacang Tanah

Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) diperkirakan masuk ke

Indonesia antara tahun 1921-1929. Penanaman kacang tanah di Indonesia baru di

mulai pada awal abad ke-18. Dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah di

klasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Devisi : Spermatophyta

Kelas : Dikotiledonae

Ordo : Leguminales

Famili : Papilionaceae

Genus : Arachis

Spesies : Arachis hypogaea L

Menurut marzuki (2007) kacang tanah mempunyai akar tunggang dengan

batang tidak berkayu dan berbulu halus. Batang kacang tanah ada yang tumbuh

tegak dan ada yang menjalar. Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap.

Daunnya terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian

anak daun ini bertugas untuk mendapatkan cahaya matahari sebanyak banyaknya.

Bunga kacang tanah tunggal, terletak di ketiak daun, mahkota berbentuk

kupu-kupu dan berwarna kuning. Bunga kacang tanah mulai muncul dari ketiak

daun pada bagian bawah yang berumur antara 4-5 minggu (Pitojo, 2005).

Buah kacang tanah disebut polong. Setelah terjadi pembuahan bakal buah

tumbuh memanjang dan akan jadi polong. Mula-mula ujung ginofor yang runcing

mengarah ke atas, kemudian tumbuh mengarah ke bawah selanjutnya masuk ke

dalam tanah, Pada saat menembus tanah, pertumbuhan memanjang ginofor

terhenti apabila polong telah terbentuk. Ginofor yang terbentuk di cabang bagian

atas dan tidak masuk ke dalam tanah akan gagal membentuk polong

(Suprapto,2006).

Page 17: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

5

Biji kacang tanah terdapat di dalam polong. Kulit luar (testa) bertekstur

keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji berbentuk

bulat dengan ujung agak datar karena behimpitan dengan butir biji yang lain

selagi di dalam polong (Suhartina, 2005).

2.2. Fase Petumbuhan Kacang Tanah

2.2.1. Fase Vegetatif

Fase vegetatif adalah pertumbuhan di mulai dari perkecambahann biji

sampai saat terbentuk primordia bunga. Benih kacang tanah berkecambah pada

umur 3 hari setelah tanam. Pada saat ini sebagian karbohidrat di hasilkan di

gunakan untuk pertumbuhan (Somaatmaja, 1987).

2.2.2. Fase Generatif

Fase generatif adalah fase pertumbuhan tanaman yang dimulai sejak

terbentuknya bunga pertama sampai panen. Pada fase ini sebagian karbohidrat

yang dihasilakan di simpan di dalam biji. Tanaman kacang tanah selesai berbunga

penuh pada umur enam minggu setelah tanam, sedangkan umur panen adalah 87

hari setelah tanam.

2.3. Syarat Tumbuh Kacang Tanah

2.3.1. Ketinggian Tempat

Ketinggian yang ideal untuk tanaman kacang tanah adalah pada ketinggian

di bawah 500 m dpl. Pada ketinggian maksimum 1000 m dpl kacang tanah dapat

tetap tumbuh, namun semakin tinggi daerah penanaman dari permukaan laut,

maka produksi kacang tanah cendrung menurun (rendah). Demikian pula pada

areal pertanaman yang ternaungi, tanaman menjadi kurus dan tinggi, kurang

produktif berbunga, sehingga hasilnya rendah. Jenis kacang tanah tertentu dapat di

tanam pada ketinggian tempat tertentu untuk dapat tumbuh optimal (Tim Bina

Karya Tani, 2009).

Page 18: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

6

3.3.2. Iklim

Curah hujan yang cocok untuk tanaman kacang tanah adalah berkisar

antara 800-1300 mm per tahun dan bulan kering rata rata sekitar 4 bulan per

tahun. Secara umum, suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman kacang tanah

berkisar antara 28-32 oC dengan kelembaban 65-75% (Suhaeni, 2007).

2.3.3. Keadaan Tanah

Kemasaman tanah yang optimum untuk budidaya kacang tanah adalah

antara 6,0-8,0. Tanah bertekstur ringan (remah) memudahkan ginofor masuk

kedalam tanah untuk membentuk polong sehingga dapat berkembang dengan

normal serta memudahkan pemanenan. Tanah yang lembab (berdrainase kurang

baik) menyebabkan akar dan polong kacang tanah mudah busuk. Sebaliknya,

tanah yang terlalu kering menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan bahkan gagal

membentuk polong (Sumarno, 2003).

2.4. Pupuk Kandang Sapi

Pupuk kandang sapi sebagai sumber bahan organik merupakan bagian

pnting dari tanah, berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sifat

fisik tanah yang sangat di pengaruhi oleh bahan organik adalah daya memegang

air. Menurut Suryanto (1981) semakin banyak bahan organik yang di berikan pada

tanah, akan di ikuti dengan kenaikan kemantapan agregat tanah mengikat air

sampai batas tertentu. (Stevenson, 1982).

Pupuk kandang merupakan salah satu sumber unsur hara makro seperti N,

P, dan K serta unsur hara mikro seperti Ca, Mg, Al, Fe dan S yang dapat di

manfaatkan langsung oleh tanaman, sebagian lagi disimpan dalam jangka waktu

yang lama. Dalam hal ini pupuk kandang memiliki peran yang sangat penting

karena dapat memberikan ketersediaan unsur hara untuk mendukung pertumbuhan

dan perkembangan tanaman itu sendiri (Sumber Tani 1993).

2.5. Gypsum

Gypsum adalah salah satu contoh mineral dengan kadar kalsium yang

mendominasi yang terbentuk dari pengendapan air laut (Anonim, 2011). Secara

Page 19: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

7

kimia, gypsum adalah kalsium sulfat dihidrat dengan rumus kimia (CaSO42H2O).

Ketika di larutkan dalam air, menghasilkan ion kalsium (Ca2+

) dan ion sulfat

belerang (SO4)2-

. Kedua ion ini adalah nutrisi penting untuk pertumbuhann

tanaman. Selain itu kalsium juga berperan penting dalam pembentukan dan

menjaga keseimbangan kimia yang baik dalam tanah, air dan tanaman. Gypsum

mempunyai sifat dan manfaat dalam bidang pertanian seperti dapat menarik

kembali kesodikan tanah, menetralkan pH tanah, membuat kelebihan Mg tidak

beracun, meningkatkan struktur tanah, mencegah pengerasan kulit tanah, dapat

menghentikan limpasan dan erosi, meningkatkan efisiensi penggunaan air,

membantu cacing tanah untuk berkembang dan meningkatkan kualitas buah dan

mencegah beberapa penyakit tanaman (Agro Tunas Sarana, 2012).

2.6. Nodulasi

Bakteri menambat N2 dengan akar tanaman disebut rhizobium. Rhizobium

termasuk dalam suatu famili bakteri yang disebut Rhizobiaceae. Pembentukan

nodul akar merupakan rangkaian proses dimana rhizobia berinteraaksi dengan

akar tanaman legum untuk membentuk nodul akar. Rhizobium tertarik ke

permukaan akar tanaman legum untuk membentuk nodul akar. Rhizobium tertarik

ke permukaan akar tanaman, kemudian memperbanyak diri, lalu menyerang sel-

sel dengan cara yang spesifik melibatkan interaksi antara makromolekul terdiri

ataas karbohidrat (gliko-) protein yang disebut dengan lektin yang berada di

dalam akar tanaman legum. Respon akar terhadap rhizobium menyebabkan akar

melengkung. Infeksi rhizobium terhadap akar akan berlanjut sampai ke korteks,

kemudian membelah diri membentuk sel-sel akar. Bentuk batang dari bakteri

berubah menjadi bentuk “pleomorfik”, yaitu seperti tongkat.

Bakteri juga membentuk suatu komplek enzim yang dibutuhkan untuk

menambat nitrogen. Bentuk bakteri dalam sutu sel akar yang mengandung nodul

aktif disebut bakteroid. Bakteroid membutuhkan oksigen yang diperlukan untuk

membentuk energi tingkat tinggi, yaitu ATP yang akan digunakan untuk

menambat nitrogen bebas dari udara melalui pembentukan enzim nitrogenase.

Page 20: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

8

Sejak saat itu mekanisme penambatan nitrogen bebas di udara mulai berlangsung

dengan melibatkan enzim nitrogenase (Handayanto dan Hairiah, 2007).

Peranan rhizobium terhadap pertumbuhan tanaman khususnya berkaitan

dengan masalah ketersediaan nitrogen bagi tanaman inangnya. Pada tanaman

legum, rhizobium mampu mencukupi 80% kebutuhan nitrogen tanaman legum

dan meningkatkan produksi antara 10% - 25%. Bakteri rhizobium adalah salah

satu kelompok bakteri yang berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman

(Hanafi, 2013)

2.7. Mikoriza

Mikoriza merupakan asosiasi antara jamur tertentu dengan akar tanaman

yang dapat memberikan manfaat yang sangat baik untuk tanah maupun tanaman

inang. Asosiasi mikoriza terjadi dengan menginfeksi sistem perakaran tanaman

inang kemudian membentuk jalinan hifa secara intensif sehingga tanaman yang

mengandung mikoriza akan mampu meningkatkan kemampuan dalam menyerap

unsur hara (syakur, 2007).

Brundret (2004) menyebutkan, berdasarkan struktur dan cara cendawan

menginfeksi akar, mikoriza di kelompokkan ke dalam tiga tipe yaitu:

1. Ektomikoriza yang ditandai dengan membesarnya akar yang terkena

infeksi dan hifa tidak masuk ke dalam sel tetapi hanya berkembang di

antara dinding-dinding sel jaringan korteks.

2. Endomikoriza yang ditandai dengan akar yang terinfeksi tidak membesar

dan hifa masuk ke dalam individu sel jaringan korteks, didalam sel

mikoriza membentuk organ-organ khusus seperti arbuskul, vesikel, hifa

dan spora. Arbuskul merupakan tempat pertukaran metabolis antara jamur

dan tanaman. Adanya arbuskul sangat penting untuk mengidentifikasi

bahwa telah terjadi infeksi pada akar tanaman inang (Suhardi, 1988).

Vesikel merupakan organ yang membentuk seperti kantong yang berasal

dari pembengkakan hifa internal dan berisi cadangan makanan dan pada

kondisi tertentu dapat berperan sebagai spora dan alat untuk

mempertahankan kehidupan cendawan. Vesikel dapat di jumpai dalam

Page 21: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

9

lapisan korteks luar dan dalam (Patimahu, 2004). Spora mikoriza

terbentuk pada ujung hifa eksternal, dimana hifa ini berperan penting

dalam penyerapan unsur hara (Mariana, 2004).

3. Ektendomikoriza yang merupakan bentuk antara kedua mikoriza tersebut.

Mikoriza mempunyai peran yang baik dalam memacu pertumbuhan

tanaman terutama pada lahan yang miskin unsur hara (Raharjo, 1990). Mikoriza

berperan khusus dalam melarutkan unsur P dan membantu penyerapan P oleh

tanaman. Secara ummum tanaman yang bermikoriza lebih tahan terhadap

kekeringan (Raharjo, 1990).

2.8. P (Fospor)

2.8.1. Bentuk dan Sumber P Dalam Tanah

Fosfor merupakan unsur hara makro yang esensial dibutuhkan oleh

tanaman. Akan tetapi permasalahan P di tanah yaitu sebagai besar P tersebut

berada dalam keadaan terikat atau tidak tersedia bagi tanaman. Bentuk

ketersediaan P dalam tanah sangat tergantung pada pH tanah. Pada pH lebih

rendah, tanaman banyak menyerap ion ortofosfat primer dan pada pH yang lebih

tinggi yaitu dalam bentuk ion ortofosfat skunder yang banyak diserap oleh

tanaman, sedangkan PO43-

lebih sulit diserap oleh tanaman (Hanafiah, 2005).

Semakin banyak unsur fosfor yang tersedia pada larutan tanah maka

semakin banyak pula fosfor yang akan tersedia bagi tanaman. Secara umum

ketersediaan fosfor di pengaruhi oleh sifat dan jenis tanah serta pengolahan tanah.

Jadi selain pH, bahan organik dan proses pelindihan juga akan mempengaruhi

ketersediaan P dalam tanah. Sumber utama P organik yaitu berasal dari sisa sisa

tanaman dan bahan organik lainnya. Oleh karena itu untuk menjadi tersedia bagi

tanaman maka fosfor harus mengalami perubahan menjadi ortofosfat terlebih

dahulu (Setyamidjaya,1986).

2.8.2. Peran P Bagi Tanaman.

P merupakan unsur makro yang berfungsi dalam proses fisiologis

tanaman (respirasi dan fotosintesis). Ketersediaan P yang cukup pada awal

Page 22: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

10

pertumbuhann tanaman menjadi sangat penting sebagai dasar yang kuat untuk

pertumbuhan generatif (Priyono, 2005). P berfungsi untuk merangsang

pertumbuhan akar khususnya akar, benih dan tanaman muda sehingga tanaman

akan lebih tahan terhadap kekeringan, memperkuat pertumbuhan tanaman muda

sehingga tanaman akan lebih tahan terhadap kekeringan, memperkuat

pertumbuhan tanaman muda menjadi dewasa secara umum, ketahanan terhadap

penyakit, berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein

tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan serta mempercepat pembungaan,

pemasakan biji dan buah (Lingga dan Marson, 2000)

Pada proses pembungaan kebutuhan P akan semakin meningkat karena

kebutuhan energi juga meningkat. Tanaman yang kekurangan P akan mengalami

pertumbuhan yang tidak normal hal ini terlihat pada daun-daun tua. Kekurangan P

menyebabkan pembelahan sel tanaman menjadi terhambat sehingga tanaman

tumbuh kerdil, daun berwarna hijau lebih tua dari pada warna yang wajar atau

ujung daun tampak merah kaunguan, tangkai daun tanaman tampak meruncing,

daun-daun tua kadang-kadang menderita akan tetapi tidak menyebabkan tanaman

menjadi mati serta pembentukan buah jelek (Setyamidjaja, 1986)

Page 23: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

11

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di lahan petani Dusun Tebu, Desa Ombe

Baru Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat dan di Laboratorium Kimia dan

Biologi Tanah serta di Laboratorium Mikrobiologi pada bulan Mei sampai dengan

bulan Agustus 2016.

3.2. Bahan dan Alat Penelitian

3.2.1. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah benih tanaman kacang

tanah, pupuk kandang, gypsum, mikoriza, bahan untuk analisis P, bahan untuk

menghitung persentase infeksi mikoriza dan tali rafia.

3.2.2. Alat Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, tugal, sekop,

ember, parang, bambu, mikroskop dan perlengkapannya, alat untuk analisis P, alat

untuk menghitung persentase infeksi mikoriza, pH meter/kertas lakmus, belender,

hand counter, jangka sorong, kamera dan alat tulis menulis.

3.3. Rancangan Percobaan

Rancangan Percobaan yang di gunakan adalah Rancangan Acak

Kelompok dengan metode Eksperimental Pecobaan di lapangan dan di

laboratorium dengan perlakuan yaitu:

P0= Tanpa Perlakuan

P1= Pupuk Kandang Sapi 10 ton/ha

P2= Gypsum 100 kg/ha

P3= Mikoriza Indigenous

P4= Mikoriza Indigenous+Pupuk kandang sapi 10 ton/ha

Page 24: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

12

P5= Mikoriza Indigenous+Gypsum 100 kg/ha

P6= Mikoriza Indigenous+Gypsum 100 kg/ha+Pupuk kandang sapi 10

ton/ha

Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali sehingga di peroleh 21

petak percobaan (Lampiran 1)

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Persiapan Benih

Persiapan benih dimaksudkan untuk memperoleh benih tanaman kacang

tanah yang memiliki pertumbuhan vegetatif yang baik dan berproduksi tinggi.

Benih yang dipilih yaitu benih yang seragam dari varietas kelinci.

3.4.2 Pengolahan Lahan

Lahan yang digunakan sebagai tempat penelitian ini ialah lahan bekas

tanaman padi. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan cangkul untuk

menggemburkan tanah yang semulanya padat menjadi tanah yang gembur yang

kemudian siap di gunakan sebagai tempat untuk melakukan penelitian.

3.4.3 Pembuatan Bedengan

Bedengan dibuat sebanyak 21 masing-masing dengan panjang 2 meter dan

lebar 2 meter dengan tinggi 20 cm, jarak antar bedengan 50 cm serta jarak antar

blok 1 meter dan membuat parit keliling dengan lebar 50 cm dengan kedalamam

30 cm. Pada penelitian ini juga dibuat tanaman pinggir yang mengelilingi petak

percobaan dengan lebar 2 meter dengan tinggi 30 cm. (lampiran 1).

3.4.4. Pemberian Pupuk Dasar

Pupuk dasar yang digunakan yaitu Urea, SP36 dan KCL dengan dosis

masing masing 100 kg/ha di berikan sehari sebelum tanam dengan cara disebar

rata diatas bedengan.

Page 25: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

13

3.4.5. Pemberian Perlakuan

Pemberian perlakuan berupa pupuk kandang sapi dan gypsum dilakukan

sehari sebelum tanam serta pemberian mikoriza dilakukan 14 hst dengan cara

memasukkan ke lubang tugal yang telah dibuat kemudian ditutup dengan tanah.

3.4.6. Penanaman

Jarak tanam kacang tanah yang dibuat ialah 20 x 20 cm. Penanaman di

lakukan dengan memasukkan benih ke lubang tugal dengan 2 benih per lubang

tanam kemudian ditutup dengan tanah.

3.4.7. Pengairan

Pengairan tidak pernah dilakukan karena kondisi di tempat penelitian

selalu dalam keadaan tercukupi air.

3.4.8. Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada umur 10 hst terhadap tanaman yang tidak

tumbuh dan tanaman yang kurang baik.

3.4.9. Penyiangan dan Pendangiran

Penyiangan dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara mencabut

gulma yang tumbuh di dalam maupun diluar bedengan dan pendangiran dilakukan

pada saat tanaman kacang tanah akan terbentuk bunga pada umur 27 hst, hal ini

bertujuan agar bakal buah lebih mudah masuk kedalam tanah untuk membentuk

polong.

3.4.10. Pengendalian hama dan penyakit

Hama dan penyakit yang menyerang kacang tanah di kendalikan dengan

cara manual dan juga menggunakan fungisida dari merek dagang Dinamix 50 WP

dan Curaxnil 50 WP. Pengendalian dengan fungisida dilakukan pada saat tanaman

berumur 42 hst dan 50 hst.

Page 26: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

14

3.5. Parameter Yang Di Kaji

3.5.1. Jumlah Bintil Akar

Untuk mengamati jumlah bintil akar dilakukan dengan cara manual,

dengan menghitung jumlah bintil yang terdapat pada akar kacang tanah dengan

menggunakan hand counter.

3.5.2. Jumlah Bintil Akar Efektif

Untuk mengetahui jumlah bintil akar yang efektif pada akar tanaman

kacang tanah dilakukan dengan memecah bintil akar secara manual dan

mengamati secara kasat mata warna dari cairan bintil akar, bintil akar yang masih

efektif di tandai dengan cairan yang berwarna merah dari bintil akar tersebut.

3.5.3. Diameter Bintil Akar

Untuk mengetahui besar ukuran dari bintil akar dapat dilakukan dengan

cara menggunakan alat ukur jangka sorong.

3.5.4. Persentasi Infeksi Mikoriza

Pengamatan di lakukan dengan trypan blue 0,05% dalam lacto-glycerol,

dengan menggunakan prosedur modifikasi (Wangiyana, 2004), yaitu:

a. Sampel akar dicuci dengan bersih untuk melepaskan kotoran.

b. Akar kemudian di potong ± 1 cm sebanyak 20 potongan untuk dijadikan

sebagai sampel.

c. Hasil potongan akar kemudian di rendam dengan KOH 10% pada suhu

kamar sampai potongan akar berwarna putih

d. Sampel akar kemudian di cuci dengan aquades untuk menghilangkan

KOH yang menempel.

e. Sampel akar di rendam dalam HCL 2 % selama 2 menit.

f. HCL dikeluarkan dan menuangkan zat pewarna Trypan Blue 0,05%

g. Akar tersebut didiamkan selama 24 jam kemudian di pisahkan dari zat

pewarna

Page 27: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

15

h. Siap untuk diamati di bawah mikorskop compound dengan perbesaran

100x.

Persentasi infeksi akar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Giovenneti dan Mosse, 1980).

% akar terinfeksi=

3.5.5. Serapan P

Untuk mengetahui serapan P pada tanaman di lakukan analisis P jaringan

dengan menggunakan metode pengabuan basah dan di ukur dengan alat

spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm dan serapan P diperoleh

dengan cara mengalikan berat berangkasan kering dengan persen P jaringan.

3.6. Analisis Data

Data hasil percobaan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam

(Analisis Of Varians / ANOVA) Pada taraf nyata 5 %. Data penelitian yang

berbeda nyata di uji lanjut dengan menggunakan uji lanjut BNJ pada taraf nyata

5%

Page 28: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Rangkuman hasil analisis beberapa parameter pengamatan yang diamati

pada penelitian ini disajikan pada Tabel 4.1.1.

Tabel 4.1.1. Rangkuman Analisis Keragaman Terhadap Parameter Yang Diamati

Parameter Pada berbagai perlakuan

Jumlah bintil akar S

Jumlah bintil akar efektif S

Diameter bintil akar S

Infeksi mikoriza S

Serapan P S

Keterangan: S=: Signifikan

Tabel 4.1.2. Hasil Uji Lanjut Jumlah Bintil Akar, Bintil Akar Efektif dan

Diameter Bintil Akar

Perlakuan Jumlah bintil akar

(buah)

Bintil akar

efektif (buah)

Diameter bintil

akar (mm)

P0 174,0 b 163,87 ab 3,246 a

P1 177,9 c 173,40 ab 3,554 b

P2 177,9 c 174,07 b 3,553 b

P3 175,7 c 165,67 ab 3,285 ab

P4 186,2 c 176,80 b 3,303 ab

P5 154,3 a 149,87 a 3,211 a

P6 192,5 d 188,80 c 3,356 ab

Nilai BNJ 5% 5,47 22,67 0,317

Keterangan: Angka-angka pada kolom yang diikuti huruf yang sama tidak

berbeda nyata berdasarkan uji lanjut dengan Beda Nyata Jujur pada

taraf 5%.

Jumlah Bintil Akar (buah)

Dari Tabel 4.1.2 terlihat bahwa pada parameter pengamatan jumlah bintil

akar kacang tanah pada perlakuan P1, P2, P3 dan P4 tidak saling berbeda nyata

akan tetapi berbeda nyata dengan perlakuan P0, P5 dan P6, lebih lanjut pada

Tabel tersebut juga tampak P0 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.

Page 29: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

17

Bintil Akar Efektif (buah)

Pada parameter pengamatan bintil akar efekif perlakuan P0, P1 dan P3

tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2, P4 dan P5, akan tetapi berbeda nyata

dengan perlakuan P6 dan pada perlakuan P2 dan P4 tidak berbeda nyata akan

tetapi berbeda nyata dengan perlakuan P5 dan P6.

Diameter Bintil Akar (buah)

Pada parameter pengamatan diameter bintil akar terlihat pada perlakuan P0

dan P5 tidak berbeda nyata akan tetapi berbeda nyata dengan perlakuan P1 dan

P2.

Tabel 4.1.3. Hasil Uji Lanjut Persentasi Infeksi Mikoriza Dan Serapan P Tanaman

Perlakuan Persentasi infeksi

mikoriza (%)

Serapan P

(g/tanaman)

P0 74,2 b 0,095 a

P1 79,2 b 0,170 a

P2 70,0 a 0,127 ab

P3 81,7 c 0,117 ab

P4 85,8 c 0,188 ab

P5 80,8 b 0,127 ab

P6 94,2 d 0,205 b

Nilai BNJ 5% 6,10 0,088

Keterangan: Angka-angka pada kolom yang diikuti huruf yang sama tidak

berbeda nyata berdasarkan uji lanjut dengan Beda Nyata Jujur pada

taraf 5%.

Persentasi Infeksi Mikoriza (%)

Dari tabel 4.1.3.nampak terlihat bahwa persentasi infeksi mikoriza pada

perlakuan P0, P1 dan P5 tidak menujukkan perbedaan yang nyata, sama halnya

dengan perlakuan P3 dan P4 akan tetapi antar perlakuan yang lainnya

menunjukkan perbedaan yang nyata.

Serapan P Tanaman (g/tanaman)

Dari tabel 4.1.3. Nampak terlihat bahwa serapan P tanaman pada

perlakuan P0 dengan P1 tidak berbeda nyata dan tidak berbeda nyata pula dengan

perlakuan P2, P3, P4 dan P5 serta perlakuan P6 berbeda nyata dengan perlakuan

P1 dan P2.

Page 30: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

18

4.2. Pembahasan

Hasil uji lanjut menunjukkan bahwa perlakuan P6 yang diberikan masukan

pupuk kandang sapi 10 ton/ha, gypsum 100 kg/ha dan mikoriza indigenous

memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain

pada parameter pengamatan jumlah bintil akar, bintil akar efektif, infeksi mikoriza

dan serapan P.

Gambar 4.2.1. Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Bintil Akar.

Dari Gambar 4.2.1 terlihat bahwa jumlah bintil akar terendah terjadi pada

perlakuan P5 dengan rata-rata 154,3 buah sedangankan rata-rata tertinggi terjadi

pada perlakuan P6 dengan jumlah 192,5 buah, hal ini menunjukkan bahwa

pembentukan bintil akar tanaman kacang tanah sangat baik pada perlakuan yang

diberi pupuk kandang 10 ton/ha, gypsum 100 kg/ha dan mikoriza indigenous,

karena pemberian pupuk kandang dapat berpengaruh baik pada keberlangsungan

kehidupan mikroorganisme tanah hususnya bakteri rhizobium dan jamur

mikoriza. Pupuk kandang merupakan sumber nutrisi yang sangat penting bagi

mikroorganisme untuk berenergi sehingga populasi mikroorganisme di dalam

tanah dapat berkembang dengan baik. Selain meningkatkan aktifitas

mikroorganisme, pupuk kandang juga berperan penting terhadap keadaan

perbaikan sifat fisik dan kimia tanah sehingga tercipta lingkuga rhizosfir yang

nyaman bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme di dalam tanah.

Menurut Buckman dan Brady (1982) mengatakan bahwa pupuk kandang

0

50

100

150

200

250

P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6

jum

lah b

inti

l (b

uah

)

perlakuan

Page 31: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

19

merupakan lapisan yang berada dipermukaan tanah mempunyai sifat yang dapat

mengikat air permukaan empat sampai enam kali beratnya sendiri dan air

merupakan kebutuhan yang paling penting untuk melarutkan unsur hara di dalam

tanah dan dimanfaatkan oleh tanaman. Selain pupuk kandang, gypsum juga

berpengaruh terhadap pH tanah karena gypsum mengandung unsur hara kalsium

dan magnesium yang berperan penting dalam meningkatkan pH tanah yang

masam menjadi netral sehingga dapat meningkatkan aktifitas mikroorganisme

tanah hususnya bakteri rhizobium dan jamur mikoriza. pernyataan Fitriana (2015)

bahwa pertumbuhan bakteri rhizobium tumbuh dengan baik pada pH berkisar

antara 7,0-7,2. Dengan keadaan lingkungan yang sesuai ini maka bakteri

rhizobium akan mampu berkembang dengan baik untuk menginfeksi akar

tanaman sebagai inangnya untuk menambat nitrogen dari udara. Selain bakteri

rhizobium jamur mikoriza juga tumbuh dengan baik pada pH netral sehingga

mampu menginfeksi akar lebih banyak dan dapat menyerap P menjadi lebih

tinggi, sehingga bagian-bagian tanaman dapat tumbuh dengan baik hususnya pada

sistem perakaran serta infeksi bakteri rhizobium juga akan lebih banyak sehingga

unsur hara yang diterima tanaman akan tercukupi.

Pengaruh pemberian pupuk kandang sapi 10 ton/ha, gypsum 100 kg/ha

dan mikoriza indigenous terhadap kacang tanah besar pengaruhnya terhadap

jumlah bintil, hal ini sesuai dengan pengamatan dimana jumlah bintil akar efektif

tertinggi diperoleh pada perlakuan P6 (Gambar 4.2.2.)

Gambar 4.2.2. Pengaruh Perlakuan Terhadap Jumlah Bintil Akar Efektif

Keberadaan pupuk kandang menyebabkan tanah menjadi lebih subur

sehingga mampu menciptakan aerasi tanah menjadi lebih baik sehingga mampu

0

50

100

150

200

P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6

jum

lah b

inti

l ef

ekti

f (b

uah

)

perlakuan

Page 32: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

20

menunjang kebutuhan air dan udara bagi aktivitas bakteri rhizobium. hal ini sesuai

dengan pernyataan Buckman dan Brady (1982) menyebutkan bahwa aerasi tanah

merupakan faktor sifat fisik tanah yang cukup penting dalam mempengaruhi

aktifitas bakteri rhizobium dalam membentuk bintil dan fiksasi nitrogen, karena

bakteri tersebut tidak dapat beraktivitas dengan baik apabila tidak ada oksigen.

Aerasi tanah yang baik menyebabkan aktifitas bakteri rhizobium menjadi

maksimal sehingga bintil yang terbentuk semakin banyak dan nitrogen yang

terfiksasi meningkat. Bakteri rhizobium pada bintil efektif yang terbentuk mampu

menyumbangkan nitrogen bagi tanaman, sehingga nitrogen tersebut dapat

dimanfaatkan oleh tanaman untuk menunjang pertumbuhann dan perkembangan

tanaman. Menurut Sutedjo (2002) tanaman kacang tanah mampu bersimbiosis

dengan bakteri rhizobium dalam memfiksasi nitrogen bebas dari udara, sehingga

kebutuhan hara N pada tanaman akan tercukupi. Pada hasil pengamatan diameter

bintil akar perlakuan P6 tidak memberikan hasil tertinggi dan perlakuan yang

memberikan hasil tertinggi adalah P1 dengan besar rata-rata 3,554 mm akan tetapi

pada kedeua perlakuan ini tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, dapat dilihat

pada tebel 4.1.2.

Infeksi Mikoriza dan Serapan P Tanaman

Mikoriza dapat bersimbiosis dengan tanaman apabila ada eksudat yang

dikeluarkann oleh akar tanaman. Eksudat akar tanaman merupakan senyawa

organik berupa karbohidrat (glukosa) bagi mikoriza dalam mendukung proses

metabolisme di dalam tubuhnya. Hal ini didukung oleh Novriani dan Madjid

(2012) menyebutkan bahwa untuk dapat tumbuh dan berkembang, jamur mikoriza

membutuhkan sember makanan (karbohidrat) dalam bentuk glukosa yang berasal

dari eksudat akar tanaman. Sebaliknya mikoriza memberikan manfaat bagi

tanaman inang dengan membantu menyerap air dan unsur hara salah satunya

adalah P. P yang di serap tanaman mempunyai peran penting dalam proses

fotosintesis yag di lakukan tanaman. Menurut Torus (2012) dalam Khususiah

menyebutkan unsur P berperan dalam proses fotosintesis, pembelahann sel,

Page 33: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

21

perkebangan jaringan meristematik, transfer dan penyimpanan energi yang pada

akhirnya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Dari hasil uji lanjut menunjukkan bahwa infeksi mikriza pada perlakuan

P6 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan pada P6 juga menunjukkan hasil

infeksi tertinggi yaitu dengan sebesar 94,2%. (Gambar 4.2.3)

Gambar. 4.2.3. Pengaruh Perlakuan Terhadap Infeksi Mikoriza.

Penambahan pupuk kandang sapi dapat meningkatkan aktifitas

mikroorganisme tanah hususnya dari golongan jamur karena pupuk kandang

merupakan sumber nutrisi bagi mikroorganisme untuk berenergi dan berkembang

lebih banyak, hal ini ditunjukkan pada perlakuan P6 dengan nilai infeksi mikoriza

dan serapan P tertinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa pupuk kandang

sapi. Selain pupuk kandang penambahan gypsum juga berpengaruh terhadap pH

tanah dan aktifitas mikroorganisme. Tanah yang bersifat masam aktivitas atau

populasi mikoriza akan lebih sedikit dibandingkan dengan populasi mikoriza pada

tanah yang mempunyai pH netral. Selain pupuk kandang sapi dan gypsum pada

perlakuan P6 ini juga di tambahkan mikoriza indigenous dari spesies glomus sp

yang didapatkan dari rhizosfir kacang tanah yang ada di lombok utara, sehingga

populasi dan infeksi mikoriza pada perlakuan P6 lebih tinggi dari pada perlakuan

lainnya. Infeksi mikoriza dapat dilihat pada Gambar 4.2.4.

0

20

40

60

80

100

P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6

infe

ksi

mik

ori

za (

%)

perlakuan

Page 34: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

22

Vesikular

Arbuskular

Gambar.4.2.4. Vesikular dan Arbuskular Mikoriza Indigenous Pada Akar

Tanaman Kacang Tanah

Persentasi infeksi mikoriza yang tinggi biasanya berhubungan dengan

kemampuan dari mikoriza dalam menyerap unsur hara di dalam tanah terutama

unsur P. Mikoriza yang menginfeksi sistem perakaran tanaman inang akan

mampu meningkatkan kapasitasnya dalam menyerap air dan unsur hara, dengan

demikian sel tumbuhan akan cepat tumbuh dan berkembang, sehingga dapat

meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman (Rossiana 2003). Dari hasil

perhitungan nilai korelasi antara infeksi mikoriza dan serapan P didapatkan hasil

hubungan korelasi positif dengan nilai 0,7 Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan

infeksi mikoriza dengan serapan P, dimana infeksi mikoriza dan serapan P sama-

sama tertinggi pada perlakuan P6. Nilai serapan P dapat dilihat pada Gambar

4.2.5.

Gambar 4.2.5. Pengaruh Perlakuan Terhadap Nilai Serapan P.

Dari Tabel 4.2.6. terlihat bahwa serapan P pada tanaman kacang tanah

paling tinggi pada perlakuan P6 dengan nilai 0,204 g/tanaman dan terendah pada

perlakuan P0 dengan nilai 0,095 g/tanaman. Hal ini disebabkan adanya hifa

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

P0 P1 P2 P3 P4 P5 P6

sera

pan

P (

g/t

anam

an)

perlakuan

Page 35: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

23

eksternal mikoriza yang panjang sehingga dapat memperluas jangkauan serapan

air dan unsur hara. Mikoriza yang menghasilkan eksudat berupa enzim fosfatase

yang mampu melepas P yang terjerap didalam tanah menjadi P tersedia, hifa

mikoriza dengan cepat akan menyerap P kemudian ditransfer ke tanaman inang.

Tanaman yang diinokulasi mikoriza mampu menyerap P lebih banyak

dibandingkan dengan tanaman yang tidak diinokulasi mikoriza. Selain penyerapan

P lebih banyak mikoriza juga meningkatkan daya tahan tanaman terhadap stres

hara dan air serta mengurangi penyakit yang menyerang melalui akar tanaman

(Zulaikha dan Gunawan, 2006)

Page 36: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

24

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, terbatas pada

lingkup penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pemberian pupuk kandang sapi, gypsum dan mikoriza memberikan pengaruh

nyata terhadap jumlah bintil akar, bintil akar efektif, diameter bintil akar

infeksi mikoriza dan serapan P.

2. Kombinasi pemberian pupuk kandang sapi 10 ton/ha, gypsum100 kg/ha,

mikoriza indigenous memberikan pengaruh yang paling tinggi terhadap

jumlah bintil akar, bintil akar efektif, infeksi mikoriza dan serapan P.

3. Perlakuan gypsum 100 kg/ha memberikan diameter bintil akar terbesar

dengan rata rata 3,554 mm.

4. Infeksi mikoriza dan serapan P mempunyai hubungan korelasi positif dengan

nilai 0,7

5.2. Saran

Dari hasil dan pembahasan di atas, maka perlu dilakukan penelitian lebih

lanjut dengan penggunaan pupuk kandang sapi 10 ton/ha, gypsum 100 kg/ha dan

mikoriza indegenous dalam meningkatkan nodulasi, infeksi mikoriza dan serapan

P pada tanaman kacang tanah.

Page 37: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

25

DAFTAR PUSTAKA

Agro Tunas Sarana. 2012. Pupuk Organik Langka Untuk Pertanian. Agro Tunas

Sarana. Medan.

Badan Pusat Statistik. 2012. Produksi Tanaman Kacang Tanah Aceh dan

Nasional. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2014. http:/ntb.bps.go.id/data uploads/brs/brs-2014-03-03-

padi-jagung.pdf. (29 Maret 2016).

Buckman, L.D. dan N. C. Brady, 1984. The Nature And Propertis Of Soil Maxwel

Matmilin. New York. Skripsi Samsinar. 2015. Perkembangan Infeksi

Mikoriza Dan Bintil Akar Pada Pertanaman Kacang Tanah (Arachis

hypogaea L) Yang Diberikan Masukan Bahan Organik.

Dewi. 2007. Peran Prospek dan Kendala Dalam Pemanfaatan Endomikoriza.

http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/06/ peran dan prospek mikoriza

bagian 4.html. Diakses pada hari rabu tanggal 19 oktober 2016. Mataram

Fitriana. D. A. 2015. Pengaruh Dosis Rhizobium Serta Macam Pupuk Kandang

Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kcang Tanah Varietas

Kancil. Jurnal Produksi Tanaman. Vol 3 halaman 547-555 Desember

2015

Giovanneti, M and B. Mose. 1980. An Evaluation Of Techniques To Measure

Vesiculararbuscular Mycorriza Infection In Roots. New Phytol. 84:489-

500.

Hanafi. S. 2013. Bakteri Rhizobium. Universitas Indonesia. Jakarta.

Hanafiah, K.A, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta

Handayanto, E. dan Hairiah, K. 2007. Biologi Tanah. Pustaka Adipura.

Yogyakarta.

Howler, R.H. 1984. The effect of micorizal inculation on the posphorusnutrition

of cassava. Dalam rusel R.S., K Igue dan Y.R. Metha (ed) Proceding OF

Tech symposium on the soil/root system in relation to brazillian

Agriculture Institute Agronomico do Paranaman, Brazil. 670p.

Junaidin,W dan Y.Wahyu. 2011. Ujidaya Hasil Galur Galur Kacang Tanah

Tahan Penyakit Bercak Daun Makalah Seminar. Departemen Agronomi

dan Hortikultura. Institut Pertanian Bogor. Media University Press.

Yogyakarta. 412 hal

Mariana. 2004. Serapan Hara N, P dan Pertumbuhan Jagung Pada Berbagai

Takaran Pemberian Kascing dan Mikoriza Di Entisol. Mataram.

Page 38: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

26

Marzuki. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Edisi Revisi. Penebar Swadaya. Jakarta

Noviani dan Majdi, 2012. Peran dan Prospek Mikoriza. http://peran dan prospek

mikoriza. Wordpress.com. Skripsi Khususiah. 2012. Inokulasi Mikoriza

dan Pupuk Kandang AyamTerhadap Pertumbuha Serta Serapan Hara P

Tanaman Jagung Di Tanah Bekas Tambang Batu Apung. Universitas

Mataram

Patimuhu. D.V. 2004. Restorasi Lahan Kritis Pasca Tambang Sesuai Kaidah

Ekologi. Makalah Mata Kuliah Falsafah Sains, Pasca Serjana IPB Bogor.

Pitojo, S. 2005. Benih Kacang Tanah. Kanisius Jakarta.

Rossiana, N. 2003. Penurunan Kandungan Logam Berat Dan Pertumbuhan

Tanaman Sengon Bermikoriza Dalam Medium Limbah Lumpur Minyak

Hasil Ekstraksi. Universitas Padjajaran: Bandung. Dalam Ermayanti.

2015. Efektifitas Pupuk Organik Dan Mikoriza Terhadap Pertumbuhan

Dan Hasil Benih Kentang (Solanum tuberosum L.). 2016

Sahwan, M. U. 2008. Bakteri Rhizobium Leguminosarum Dan Bakteri Nitrogen.

Gramedia. Jakarta.

Sastrahidayat, I.R. 2011. Rekayasa Pupuk Hayati Mikoriza Dalam Meningkatkan

Produksi Pertanian. Cetakan Pertama. UB Press. Malang 238 hal.

Setyamidjaya, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. CV. Simplex. Jakarta.

Stevenson, F.T. 1982. Humus Chemistry. Jhon Wiley and sons, New York.

Suardjono. 2001. Budidaya Kacang Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.

Suhaeni. 2007. Menana Kacang Tanah. Nuansa. Bandung.

Suhardi, 1988. Mikoriza Vesikular Arbuskular. Proyek Peningkatan Perguruan

Tinggi Universitas Gajah Mada . Yogyakarta.

Suhartina. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-

umbian.Balitkabi. 94 Hal

Sumarmono. 2010. Kajian Pupuk Organik dan Dosis Pupuk P Terhadap Hasil

Kacang Tanah. Di Tanah Entisol. Sain Tanah1 (1):1-6

Sumarno. 2003. Teknik Budidaya Kacang Tanah. Sinar Baru. Algensindo.

Suprapto. 2001. Bertanam Kacang Tanah.. Sinar Baru Bandung. Jakarta.

Suprapto. 2006. Bertanam Kacang Tanah. Kanisius. Jakarta

Suryanto. S. 1981. Pupuk dan Pemupukan. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta

Sutedjo, M.M. 1991. Mikrobiologi Tanah. Melton Putra. Jakarta.

Syakur, D. F. 2007. Mikoriza Tanah dan Tanaman Lahan Kering. Airlangga.

Jakarta

Zulaikha dan Gunawan, 2006. Serapan Fospat Dan Respon Fisiologis Tanaman

Cabai Merah Cultivar Hot Beauty Terhadap Mikoriza Dan Pupuk Fospat

Pada Tanah Ultisol. Bioscientiae Volume 3, Nomor 2, Juli 2006. Halaman

Page 39: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

27

83-92. Skripsi Khususiah. 2012. Inokulasi Mikoriza Dan Pupuk Kandang

Ayam Terhadap Pertumbuhan Serta Serapan P Tanaman Jagung Ditanah

Bekas Tambang BBatu Apung. Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Page 40: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

28

LAMPIRAN

Page 41: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

29

Lampiran 1. Denah Petak Percobaan

U

B T

S

2 meter

1 meter

50 cm

50 cm

20 meter

Keterangan warna:

: Tanaman pinggir

:

:

Saluran irigasi

Jarak antar bedengan

P3 P4 P2 P1 P0 P5

P3 P4 P0 P6 P1 P5 P2

P5 P6 P3 P0 P4 P2 P1

P6

Page 42: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

30

Lampir 2. Bedengan Percobaan Beserta Panjang, Lebar, Jarak Tanam Dan

Letak Tanaman Sampel

2 meter

● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●

Keterangan:

= Tanaman Sampel

20 cm

20 cm

Page 43: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

31

Lampiran 3. Nilai Rata-Rata dan Anova Setiap Parameter Pengamatan.

Jumlah Bintil Akar (buah).

perlakuan

Ulangan

rata-rata 1 2 3

P0 173 174 175 174,0

P1 178 176 179 177,8

P2 176 180 177 177,9

P3 178 172 177 175,7

P4 186 187 186 186,2

P5 152 154 157 154,3

P6 192 194 192 192,5

Anova

Sk Db Jk Kt F hitung F tabel

Blok 2 3,96 1,98 0,54 0,597

Perlakuan 6 2564,38 427,40 116,52 0.000

Galat 12 44,02 3,67

Total 20 2612,36

BNJ 5%= Qa (P,db galat)√

7,12 √

= 5,47

Jumlah Bintil Akar Efektif (buah).

Perlakuan

Ulangan

rata-rata 1 2 3

P0 168 152 172 163,87

P1 174 171 176 173,40

P2 173 176 173 174,07

P3 154 169 174 165,67

P4 183 185 163 176,80

P5 149 149 152 149,87

P6 187 190 189 188,80

Anova

Sk Db Jk Kt F hitung F tabel

Blok 2 5,15 2,57 0,04 0,960

Perlakuan 6 26665,97 444,33 7,06 0,002

Galat 12 755,44 62,95

Total 20 3426,55

Page 44: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

32

BNJ 5%= Qa (P,db galat)√

7,12 √

= 22,67

Diameter Bintil Akar (mm)

Perlakuan

Ulangan

rata rata 1 2 3

P0 3,16 3,13 3,45 3,246

P1 3,69 3,54 3,43 3,554

P2 3,54 3,63 3,49 3,553

P3 3,25 3,34 3,26 3,285

P4 3,28 3,29 3,34 3,303

P5 3,33 3,14 3,16 3,211

P6 3,26 3,40 3,41 3,356

Anova

Sk Db Jk Kt F hitung F tabel

Blok 2 0,00031 0,00016 0,01 0,987

Perlakuan 6 0,35702 0,05950 4,82 0,010

Galat 12 0,14825 0,01235

Total 20 0,50558

BNJ 5%= Qa (P,db galat)√

7,12 √

= 0,317

Infeksi Mikoriza (%)

Perlakuan

Ulangan

rata rata 1 2 3

P0 72,5 75 75 74,2

P1 75 82,5 80 79,2

P2 72,5 67,5 70 70,0

P3 80 82,5 82,5 81,7

P4 87,5 85 85 85,8

P5 80 80 82,5 80,8

P6 92,5 95 95 94,2

Page 45: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

33

Anova

Sk Db Jk Kt F hitung F tabel

Blok 2 7,74 3,87 0,85 0,452

Perlakuan 6 1104,17 184,03 40,33 0,000

Galat 12 54,76 4,56

Total 10 1166,67

BNJ 5%= Qa (P,db galat)√

7,12 √

= 6,10

Serapan P (g/tanaman)

Perlakuan

Ulangan

rata rata 1 2 3

P0 72,5 75 75 74,2

P1 75 82,5 80 79,2

P2 72,5 67,5 70 70,0

P3 80 82,5 82,5 81,7

P4 87,5 85 85 85,8

P5 80 80 82,5 80,8

P6 92,5 95 95 94,2

Anova

Sk Db Jk Kt F hitung F tabel

Blok 2 0,09276 0,04638 0,48 0,629

Perlakuan 6 2,97546 0,49591 5,16 0.008

Galat 12 1,15279 0,09607

Total 10 4,22102

BNJ 5%= Qa (P,db galat)√

7,12 √

= 0,885

Page 46: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

34

Lampiran 4. Rumus Menghitung Kebutuhan Pupuk

Dosis menghitung kebutuhan pupuk kandang per petak

Dosis 10 ton/ha

Dosis menghitung kebutuhan gypsum, Pupuk urea, SP36 dan KCL per petak

Dosis 100 kg/ha

Page 47: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

35

Lampiran 4. Gambar Penelitian

Pengolahan tanah

Pembuatan petak dan saluran air

Penanaman

Pengukuran diameter bintil akar

Perhitungan jumlah bintil akar efektif dan

tidak efektif

Page 48: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

36

Pengamatan infeksi mikoriza

Gambar Infeksi mikoriza

Penimbangan sampel

Destruksi

Page 49: KAJIAN MASUKAN PUPUK KANDANG SAPI, GYPSUM DAN …eprints.unram.ac.id/8393/1/MURDAN C1M012126.pdfterbukti melakukan duplikasi terhadap karya ilmiah orang lain yang sudah ada. ... Penelitian

37

BIODATA

Penulis bernama lengkap Murdan, lahir pada tanggal 20 April 1992 di

Desa Suangi kecamatan Sakra kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB,

merupakan anak ketiga dari 6 bersaudara. Penulis lahir dari pasangan Bapak

Hasim dan Ibu Sahran dan penulis sekarang bertempat tinggal di kelurahan

sayang-sayang Kecamatan Cakranegara Utara .

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 02 Suangi

Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur dan lulus pada tahun 2005 kemudian

melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah NW Suangi lulus pada tahun 2008

melanjutkan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sakra Lombok

Timur dan lulus pada tahun 2011 dan langsung masuk kerja di perusahaan

Tembakau PT. Sadana selama 1 tahun dan setelah itu melanjutkan Studi ke

Universitas Mataram pada tahun 2012 pada Fakultas Pertanian jurusan Budidaya

Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah mengikuti Organisasi

Islam yaitu KSI Al Isra’ dan pada awal tahun 2013 bulan janurai penulis tercatat

sebagai Staf Akademik di Fakultas Pertanian Universitas 45 Mataram hingga

sekarang (Kuliah sambil Kerja)

Mataram,……………

Penulis

Murdan