makalah pembuatan gypsum

23
PEMBUATAN GYPSUM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi. Selain untuk tempat tinggal seluruh anggota keluarga, rumah juga harus merupakan tempat hunian yang nyaman untuk beraktivitas dan berinteraksi antar anggota keluarga sehingga setiap anggota keluarga merasa betah untuk tinggal di rumah seperti slogan Rumahku Istanaku. Untuk menciptakan hunian yang nyaman, perlu adanya usaha yang dilakukan antara lain dengan menambah nilai artistik rumah itu sendiri. Cara untuk menambah nilai seni suatu rumah, diantaranya dengan memberi desain baik desain eksterior maupun desain interior. Contoh desain eksterior antara lain desain rumah, penataan lahan, pembuatan taman, sedangkan contoh desain interior antara lain pemilihan cat, pemilihan dan peletakan furniture serta pemasangan material gypsum pada plafon rumah. Material gypsum yang dulunya lebih banyak digunakan sebagai penyekat atau partisi, belakangan ini kehadiran

Upload: muchlas-akbar

Post on 02-Aug-2015

3.377 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pembuatan Gypsum

PEMBUATAN GYPSUM

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus dipenuhi.

Selain untuk tempat tinggal seluruh anggota keluarga, rumah juga harus merupakan

tempat hunian yang nyaman untuk beraktivitas dan berinteraksi antar anggota

keluarga sehingga setiap anggota keluarga merasa betah untuk tinggal di rumah

seperti slogan Rumahku Istanaku.

Untuk menciptakan hunian yang nyaman, perlu adanya usaha yang dilakukan

antara lain dengan menambah nilai artistik rumah itu sendiri. Cara untuk menambah

nilai seni suatu rumah, diantaranya dengan memberi desain baik desain eksterior

maupun desain interior. Contoh desain eksterior antara lain desain rumah, penataan

lahan, pembuatan taman, sedangkan contoh desain interior antara lain pemilihan cat,

pemilihan dan peletakan furniture serta pemasangan material gypsum pada plafon

rumah.

Material gypsum yang dulunya lebih banyak digunakan sebagai penyekat atau

partisi, belakangan ini kehadiran gypsum sebagai material plafon makin digemari.

Hal tersebut tentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah

dibentuk dan terlihat lebih bersih dibandingkan material lain.

Sesuai dengan namanya, material gypsum terbuat dari mineral gypsum

dengan rumus molekul CaSO4.2H2O yang merupakan garam yang pertama kali

mengendap akibat proses evaporasi air laut.

Orang membuat gypsum mempunyai beberapa tujuan antara lain untuk tujuan

seni dan tujuan ekonomis. Tujuan itulah yang membuat orang tertarik memproduksi

gypsum. Tujuan seni adalah untuk menambah nilai artistik dan nilai estetik yang

tinggin pada desain suatu rumah sehingga menjadi hunian yang nyaman dan ideal.

Page 2: Makalah Pembuatan Gypsum

Sedangkan tujuan ekonomis adalah untuk menambah pendapatan pengrajin yang

membuat dan memasang gypsum. Cara membuat dan memasang gypsum mudah

tetapi memberi pemasukan yang cukup besar. Atas dasar itu maka disusunlah

makalah ini sebagai bahan pembelajaran tentang keterampilan membuat gypsum yang

jelas dan mudah dipahami.

B. Tujuan

Adapun tujuan makalah pembelajaran ini adalah :

1. Menyediakan bahan belajar tentang cara membuat gypsum yang mudah dan

jelas dipahami.

2. Memberikan informasi tentang usaha produksi gypsum bagi yang

membutuhkan.

Page 3: Makalah Pembuatan Gypsum

BAB IILANDASAN TEORI

Gipsum (CaSO4.2H2O) merupakan garam yang pertama kali mengendap

akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin

bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di antara

batuan-batuan sedimen batugamping, serpih merah, batupasir, lempung, dan garam

batu, serta sering pula berbentuk endapan lensa-lensa dalam satuan-satuan batuan

sedimen. Gipsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan yang

bervariasi. Gipsum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum batuan, gipsit

alabaster, satin spar, dan selenit. Gipsum umumnya berwarna putih, namun terdapat

variasi warna lain, seperti warna kuning, abu-abu, merah jingga, dan hitam, hal ini

tergantung mineral pengotor yang berasosiasi dengan gypsum. Gipsum umumnya

mempunyai sifat lunak, pejal, kekerasan 1,5 – 2 (skala mohs), berat jenis 2,31 – 2,35,

kelarutan dalam air 1,8 gr/l pada 00C yang meningkat menjadi 2,1 gr/l pada 400C,

tapi menurun lagi ketika suhu semakin tinggi ( Puslitbang Teknologi Mineral dan

Batubara, 2005).

Gypsum sering digunakan sebagai material pada plafon rumah. Hal tersebut

tentu saja tidak mengherankan. Selain murah, gypsum juga lebih mudah dibentuk dan

terlihat lebih bersih dibandingkan material lain. Sebab, dalam aplikasinya, gypsum

tak akan meninggalkan nat atau garis batas antar papan seperti pada plafon berbahan

triplek (plywood) meski gypsum dipasang pada bidang yang lebar sekalipun.

Meskipun relatif lebih mudah dalam aplikasinya, meterial gypsum sebagai bahan

dasar plafon memiliki kelemahan yakni tidak tahan terhadap air dan bila terjadi

rembesan air dari atap mengenai plafon, gypsum tersebut akan meninggalkan noda

bercak pada permukaannya (Neisha-Diva, 2007).

Gypsum adalah suatu seni dekorasi untuk memberi nilai artistik pada plafon

sehingga rumah menjadi cantik. Gypsum dibuat dari bahan dasar yang disebut casting

Page 4: Makalah Pembuatan Gypsum

(bubuk lembut berwarna putih). Bahan itu mudah diperoleh di toko bangunan.

Gypsum mempunyai berbagai macam bentuk dan motif yang beraneka ragam sesuai

dengan keinginan pemilik rumah, karena cetakan dapat dibuat bermacam – macam

sesuai dengan motif yang telah dirancang, misalnya bentuk lurus dengan bermacam

motif, bentuk oval atau melingkar dengan berbagai motif pula (Melati Indri Hapsari,

SKM, dkk. 2003).

Page 5: Makalah Pembuatan Gypsum

BAB IIIALAT DAN BAHAN

A. Alat Pembuatan Gypsum

Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa alat yang harus dipersiapkan,

antara lain :

1. Ember atau alat sejenisnya. Ember digunakan

sebagai tempat untuk mengaduk casting dengan

air. Jika ember tidak ada bisa menggunakan alat

lain yang sejenis, yang penting bisa digunakan

sebagai tempat untuk mengaduk.

2. Kuas. Dalam memilih kuas hendaknya yang berbulu halus dan kuat, supaya

bulu kuas tidak mudah lepas apabila dipakai untuk meratakan minyak pada

sebuah cetakan. Kuas yang baik ujung bulunya

bercabang dua atau bercabang tiga. Karena kuas

yang mempunyai bulu bercabang akan

mempunyai kemampuan daya serap yang tinggi

pada minyak sehingga penggunaannya lebih lama

dan tidak harus sering menyelupkan pada minyak.

3. Timbangan. Timbangan digunakan untuk mengukur jumlah casting yang

akan digunakan untuk mencetak gypsum.

4. Gelas Ukur. Gelas ukur digunakan untuk menakar air yang akan digunakan

untuk mencetak gypsum.

Page 6: Makalah Pembuatan Gypsum

5. Cetakan. Cetakan gypsum bermacam - macam ada yang bentuknya oval

dengan berbagai macam ornamen, bulat/lingkaran, dan “profil”. Cetakan bisa

dibeli atau dibuat sendiri. Yang perlu diperhatikan pada saat membeli cetakan

adalah bentuk ornamen dan kehalusan ornamen karena akan mempengaruhi

hasil cetakan gypsum. Selain itu, juga harus dipilih yang kuat dan tidak rapuh.

Cetakan gypsum ini bisa diperoleh di toko – toko bahan bangunan yang

menyediakan cetakan tersebut.

6. Sarung tangan karet. Sarung tangan karet berfungsi untuk melindungi

tangan pada saat mengaduk bahan pembuatan gypsum. Sarung tangan karet

ini mudah diperoleh di toko-toko bahan bangunan dengan harga yang murah.

7. Sekop. Sekop dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai alat pengaduk

pada saat pencampuran antara casting dengan air, supaya hasilnya merata.

8. Rakel. Rakel mempunyai bentuk persegi panjang yang

terdiri dari dua bahan yaitu kayu dengan karet dan

mempunyai fungsi untuk meratakan larutan casting

pada sebuah sisi cetakan.

Page 7: Makalah Pembuatan Gypsum

B. Bahan Pembuatan Gypsum

Dalam pembuatan gypsum ini ada beberapa bahan yang harus dipersiapkan,

yaitu :

1. Casting. Casting merupakan bahan utama dalam pembuatan gypsum

yang mempunyai bentuk seperti bubuk lembut dengan warna putih. Casting

yang baik adalah casting dengan bentuk bubuk yang semakin lembut dan

dengan warna yang semakin putih. Untuk mendapatkan casting dapat

diperoleh di toko-toko tertentu yang menyediakan bahan tersebut seperti toko

bangunan dengan merk yangbervariasi

seperti:

~ Jaya Board

~ Elephant Board

~ SGP Casting

~ Judal Board

2. Roving. Roving dalam pembuatan gypsum digunakan sebagai bahan

penguat pada waktu pencetakan. Roving bentuknya seperti serabut yang sudah

tertata rapi, sehingga nantinya jika ingin digunakan tinggal memotongnya

sesuai ukuran dengan yang diinginkan.

3. Air. Air digunakan sebagai bahan untuk mencampur casting. Air yang

digunakan bisa air sumur, air PAM, air artetis, yang tidak mengandung garam.

Karena air yang mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum

tidak tahan lama atau mudah pecah.

Page 8: Makalah Pembuatan Gypsum

4. Minyak. Minyak yang digunakan

dalam pembuatan gypsum bisa dibuat

dengan menggunakan bahan lemak dari

binatang lembu atau kerbau yang

dipanaskan atau dimasak sekitar 5 menit

sampai lemak itu mencair kemudian campurkan

dengan solar dengan perbandingan 2 : 1,

kemudian dimasak lagi sekitar 5 menit sambil

diaduk agar kedua cairan itu menyatu sehingga

menjadi sebuah minyak yang sudah siap di

gunakan.Dengan penggunaan minyak yang dibuat dari bahan lemak sapi akan

menghasilkan gypsum yang sesuai dengan keinginan yaitu tetap akan

berwarna putih dan bersih tidak bercampur dengan warna minyak.

5. Tali. Tali nantinya digunakan sebagai pengait gypsum untuk

digantungkan setelah dilepas dari cetakan, untuk itu tali yang dipilih harus

kuat, bisa tali rafia atau sejenisnya.

Page 9: Makalah Pembuatan Gypsum

BAB IVPROSES PEMBUATAN

Pembuatan gypsum melalui beberapa proses kegiatan. Proses kegiatan itu harus

dilaksanakan secara runtut dan benar agar menghasilkan gypsum yang sesuai dengan

keinginan dan mempunyai kualitas yang bagus. Tahap – tahap proses pembuatan

gypsum yaitu:

1. Tahap I (Pengadukan bahan gypsum)

Proses awal pembuatan gypsum diawali dengan pengadukan bahan gypsum.

Adapun bahan yang dipakai dalam proses pengadukan adalah:

o casting

o air

Sedangkan alat yang persiapkan adalah:

oTimbangan, yang digunakan untuk menakar ukuran jumlah casting yang akan

diaduk sehingga disesuaikan dengan bentuk gypsum yang akan dibuat.

oGelas ukur, yang digunakan untuk menakar air.

oEmber atau tempat lain yang mirip bentuknya yang bisa digunakan untuk

tempat mengaduk.

oSekop, yang digunakan untuk mengaduk atau alat alternatif lain yang mirip

sekop yang bisa dibuat dari bahan kayu atau sejenisnya, yang nantinya bisa

digunakan untuk mengaduk dengan merata.

Proses tahap 1:

Pertama kita mempersiapkan sebuah cetakan yang akan dipakai membuat

gypsum dalam keadaan bersih dan kering, mulailah diolesi minyak yang telah

dibuat agar gypsum tidak melekat dan mudah dilepaskan dari cetakan.

Page 10: Makalah Pembuatan Gypsum

Mula-mula dipersiapkan dulu bahannya yaitu dengan menimbang casting

dan menakar air yang akan dipergunakan sesuai dengan bentuk ukuran gypsum,

dengan perbandingan 1 : 2, artinya jika kita menggunakan casting 2 Kg maka

untuk airnya 1 liter.

Masukkan casting yang sudah ditakar ke dalam ember, setelah itu baru

diberikan air. Tunggu 5 menit, supaya kekentalan air merata. Setelah 5 menit baru

kita aduk dengan menggunakan sekop sampai benar – benar rata.

Gambar 1. Proses pembuatan gypsum tahap I

2. Tahap II (Penuangan bahan gypsum ke dalam cetakan)

Setelah bahan pada proses pertama selesai dikerjakan maka tahap kedua

adalah menuangkan adonan tersebut ke dalam cetakan. Alat dan bahan yang perlu

dipersiapkan adalah cetakan gypsum yang akan dibuat dan adonan casting yang

telah dicampur dengan air yang sudah dikerjakan pada tahap pertama.

Cara penuangannya adalah persiapkan dulu cetakan pada tempat yang datar

supaya nantinya adonan yang dituangkan betul – betul merata. Kemudian

tuangkan adonan ke dalam cetakan secara pelan – pelan hingga merata dengan

ketinggian kurang lebih 1 cm dari tepi cetakan, jadi tidak semua adonan tadi kita

tuangkan ke dalam cetakan.

Page 11: Makalah Pembuatan Gypsum

Gambar 2. Proses pembuatan gypsum tahap II

3. Tahap III (Pemasangan Roving)

Dalam tahap pemasangan roving ini alat dan bahan yang perlu dipersiapkan

adalah sisa adonan sebelumnya. Roving yang sudah dipotong kira-kira 25 cm

yang jumlahnya disesuaikan dengan ukuran cetakan dan tali ( bisa tali ravia atau

sejenisnya) yang kuat karena nantinya digunakan untuk menggantung hasil

cetakan. Roving juga harus disesuaikan dengan rakel yang berfungsi untuk

meratakan.

Dalam tahap pemasangan roving ini, pertama kita ambil roving yang sudah

dipotong sesuai dengan ukuran kemudian kita letakkan roving tersebut ke dalam

cetakan yang sudah dilakukan pada tahap 2 dengan cara menebarkan roving ke

dalam cetakan yang sudah diisi adonan tadi secara merata.

Setelah roving kita tebarkan secara merata, selanjutnya ialah merapikan tepi

cetakan dari roving yang mungkin menjuntai keluar dengan menggunakan

“rakel”. Tetapi untuk salah satu ujung sisi, kita sisakan roving tadi untuk

mengaitkan tali penggantungnya. Jadi tidak semua tepi cetakan kita rapikan dari

roving.

Adapun cara mengaitkan tali ialah letakkan tali secara melintang ke dalam

sisa roving, kemudian sisa roving kita gulung sekali ke arah dalam cetakan

sehingga membuat tali tadi menjadi melingkar.

Setelah itu tuangkan sisa adonan tadi ke dalam cetakan gypsum sampai penuh.

Langkah selanjutnya ialah mengeringkannya sampai kurang lebih 30 menit.

Page 12: Makalah Pembuatan Gypsum

Gambar 3. Proses pembuatan gypsum tahap III

4. Tahap IV (Pelepasan gypsum dari cetakan)

Setelah kurang lebih 30 menit, gypsum sudah kering dan siap untuk dilepas

dari cetakan. Ada dua cara melepaskan gypsum dari cetakan sesuai dengan model

cetakan yaitu:

a. Cetakan model lurus

Untuk cetakan model lurus pelepasan dimulai dari salah satu ujung dengan

membukanya secara perlahan-lahan, kemudian kita gerakkan telapak tangan

kita hingga ujung yang satunya lagi, sampai semua gypsum terlepas.

b. Cetakan oval/melingkar

Yaitu dengan cara diketukkan pelan – pelan dan hati – hati, secara

menyeluruh ke semua bagian cetakan sampai gypsum terlepas. Setelah

gypsum terlepas gantungkan untuk menambah kekeringannya.

Gambar 4. Cara melepas gybsum model lurus Gambar 5. Cara melepas gypsum bentuk oval

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Page 13: Makalah Pembuatan Gypsum

1. Gipsum (CaSO4.2H2O) sebagai minerat evaporit sering digunakan sebagai

material pada plafon rumah.

2. Gypsum dibuat dari bahan dasar yang disebut casting (bubuk lembut berwarna

putih).

3. Proses pembuatan gypsum meliputi pengadukan bahan gypsum, penuangan

bahan gypsum ke dalam cetakan, pemasangan roving dan pelepasan gypsum

dari cetakan.

B. Saran

1. Untuk perawatannya casting sebaiknya ditaruh di tempat yang

kering dan tidak lembab serta jangan sampai terkena air sedikit pun dengan

maksud agar casting tidak mudah mengeras atau membatu.

2. Air yang digunakan sebaiknya tidak mengandung garam. Karena

air yang mengandung kadar garam yang tinggi menyebabkan gypsum tidak

tahan lama atau mudah pecah.

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: Makalah Pembuatan Gypsum

Hapsari, Idri Melati, dkk. 2003. Gypsum Membuat Rumah jadi Mewah. Proyek Pemberdayaan UPT dan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah Jawa Tengah: Ungaran.

Neisha dan Diva. 2007. Lebih Mewah dengan Plafon Gypsum. http://gypsumzampiet.peperonity.de. Diakses pada tanggal 5 Maret 2009.

Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara. 2005. Gipsum. http://tekmira.esdm.go.idDiakses pada tanggal 5 Maret 2009.

TUGAS KELOMPOKKIMIA INDUSTRI

Page 15: Makalah Pembuatan Gypsum

DISUSUN OLEH :KELOMPOK X

o Andi Suharti 051314024o Amelya Fitriana Syukur 061314002o Subakir Salnus 061314027o Muchlas Akbar 071314001o Harianto 071314014o Kasturiyanti 071314019o Rahmayanti 071314031

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2009

KATA PENGANTAR

Page 16: Makalah Pembuatan Gypsum

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya pada kita semua, sehingga kita dapat mengerjakan segala

pekerjaan.

Makalah dengan judul “Pembuatan Gypsum” ini disusun sebagai bahan

pembelajaran bahan pembelajaran tentang keterampilan membuat gypsum yang jelas

dan mudah dipahami sekaligus memberikan informasi tentang usaha produksi

gypsum bagi yang membutuhkan.

Tak ada gading yang tak retak. Didasari bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan oleh karena itu sumbang saran dari pembaca sekalian sangat

diharapkan untuk perbaikan kegiatan selanjutnya.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak – pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Semoga bernilai amal disisi

Allah S.W.T dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 8 Maret 2009

Kelompok X