duplikasi dari akar gigi insisivus permanen rahang atas

15
Penguji:

Upload: supriatmono-saeroen

Post on 21-Jul-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Nur Amal J11106109 Penguji: drg. Christine A. Rovani, Sp. KG

Trauma gigi sulung dapat menyebabkan perubahan dalam perkembangan gigi permanen.

Faktor penyebab: letak apeks gigi sulung dekat dengan benih gigi penggantinya, 2,97 mm pada umur 3 tahun, 1,97 mm pada umur 6 tahun.

Perubahan warna dan hipoplasia email merupakan gejala yang paling sering terjadi setelah trauma pada gigi susu.

Gejala lain yang jarang terjadi adalah dilaserasi dari mahkota dan akar, sequester dari benih gigi permanen dan duplikasi akar.

Duplikasi akar gigi permanen oleh karena luksasi intrusif yang parah dari gigi sulung.

Pasien wanita, usia 11 tahunKasus KU: Malformasi gigi 11

Pasien pernah terjatuh pada umur 2 tahun Riwayat Intrusi gigi 51, 52, dan 61pasien

Pemeriksaan Klinis

Hipoplasia email, tuberkulum pada 1/3 servikal gigi 11, gigi 21 berubah warna

RO Oklusal

Gigi 11 memiliki 2 akar dan terlihat area radiolusen pada sekitar apeks Terlihat dua akar, satu akar palatal dan satu akar lingual

RO Periapikal

Terlihat lesi apikal Terlihat tuberkulum servikal pada aspek lingual

Gambar 1. Pemeriksaan Klinis

Gambar 2. Radiografi Oklusal IntraOral

Preparasi dilakukan pada permukaan lingual untuk akses kavitas atas alasan estetik dan adanya tuberkulum

Akses dari tuberkel memperlihatkan kanal lingual, kanal palatal dikeringkan dari eksudat purulen

Perawatan saluran akar dilakukan menggunakan teknik standar

Dua puluh empat bulan setelah pengobatan, pasien kembali ke klinik endodontik tanpa gejala klinis dan dengan tanda radiografi penyembuhan pada daerah periapikal.

Gambar 3. Akses melalui permukaan lingual gigi 11

Gambar 4. Gutta-percha points pada gigi 11 Gambar 5. Gambaran periapikal dari pengisian akar selama kompaksi lateral pada gutta-percha

Gambar 6. Pasien melakukan restorasi pada gigi 11 Gambar 7. Dua tahun follow-up radiografi pada gigi 11

Menurut Andreasen & Andreasen (1994) dan Diab & Elbadrawy (2000), duplikasi akar mungkin berasal dari luksasi intrusive yang parah dari gigi sulung pada anak yang dialami di usia 2 tahun ketika setengah dari mahkota pengganti telah terbentuk.

Dalam kasus yang dilaporkan, pasien mengalami intrusi gigi insisivus sulung ketika umurnya 2 tahun, yang mungkin menyebabkan hipoplasia sirkular pada email gigi 11.

Darah di daerah trauma mungkin telah mengalami mineralisasi selama pembentukan email, sehingga terbentuk daerah kecoklatan.

Aktivitas ameloblastik terganggu oleh trauma yang berkontribusi pada pembentukan bidang tidak teratur dan email yang tidak sempurna pada sisi lingual gigi 11, yang mungkin menyebabkan pembentukan suatu tuberkulum setelah cedera.

Penyakit pulpa pada gigi 11 terjadi karena penetrasi bakteri melalui permeabel malformasi email pada permukaan lingual.

Trauma pada gigi sulung dapat menyebabkan gangguan perkembangan gigi permanen.

Duplikasi akar gigi insisivus permanen kemungkinan disebabkan oleh trauma gigi insisivus sulung.

S

E

K

I

A

N