1122166240 lo gypsum

33
IV Seri Bahan Belajar G Y P S U M Melati Indri Hapsari, SKM Drs. Agus Purwanto Heri Sutanto, S.Kom DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIOANAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDA BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDA (BPPLSP) REGIONAL III JAWA TENGAH 2003

Upload: bachtiar-119

Post on 08-Aug-2015

74 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M

� Melati Indri Hapsari, SKM� Drs. Agus Purwanto� Heri Sutanto, S.Kom

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIOANALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDABALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH DAN PEMUDA (BPPLSP)REGIONAL III JAWA TENGAH2003

Page 2: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M

Page 3: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M

GYPSUM

Membuat Rumah Jadi Mewah

PENGEMBANGANBAHAN BELAJAR:

Ketua/Penanggung Jawab:Drs. Wartanto, MM.

Tim Penyusun:Melati Indri Hapsari, SKM

Drs. Agus Purwanto

Heri Sutanto, S.Kom

Sumber Belajar:Aris Pati

Disain Sampul dan Tata Letak:Rakhmat Gunarja, S.Pd

Ilustrator:Gunadi

PRODUKSI VCD:

Pengarah ProduksiDrs. Imron Masykuri

Video ShootingDrs. Agus Purwanto

Post ProductionJamaludin, ST

Ihksan Hendra W., ST

NarasiDra. Aniek S. Harahap

Bahan belajar ini dikembangkan oleh Pamong Belajar

Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BPPLSP)

Jawa Tengah

Diproduksi oleh:Proyek Pemberdayaan UPT dan Tenaga Kependidikan Luar Sekolah Jawa Tengahth. 2003

Page 4: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M

KATA PENGANTAR

III

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya pada kita semua, sehingga kita dapat mengerjakan

segala pekerjaan.

Bahan belajar dengan judul “GYPSUM, Membuat Rumah Jadi

Mewah” ini disusun sebagai upaya untuk mensosialisasikan produk

pendidikan yang dapat diikuti oleh masyarakat dan menunjukkan berbagai

hasil dari proses pendidikan yang telah dicapai oleh penyelenggara

pendidikan di Indonesia.

Bahan belajar ini bersumber dari pengusaha/produsen sangkar burung,

dan sudah dilengkapi dengan VCD sehingga memudahkan pembaca untuk

mempelajari cara membuat sangkar burung.

Sumbang saran dari pembaca sekalian sangat diharapkan untuk

perbaikan kegiatan selanjutnya.

Ungaran, 8 Oktober 2003

Kepala BPKB Jawa Tengah

Drs. Wartanto, MM

NIP 130568020

Page 5: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U MIV

BAB. 1. PENDAHULUAN

BAB. 2. BAHAN DAN ALAT

A. Bahan pembuatan dan pemasangan gypsum

B. Alat pembuatan dan pemasangan gypsum

BAB. 3. PROSES PEMBUATAN GYPSUM

A. Tahap I (pengadukan gypsum)

B. Tahap II (penuangan bahan gypsum ke dalam cetakan)

BAB. 4. TEKNIK PEMASANGAN GYPSUM

A. Bahan pemasangan gypsum

B. Alat pemasangan gypsum

BAB. 5. PEMASANGAN

BAB. 6. PERINCIAN BIAYA

BAB 7. MANAJEMEN USAHA KECIL

A. Pengelolaan usaha

B. Jumlah tenaga dan tugas

BAB 8. PROFIL PENGUSAHA GYPSUM YANG BERHASIL

DAFTAR ISI

Page 6: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M1

BAB 1LATAR BELAKANG

Rumah merupakan salah satu

kebutuhan primer manusia yang

harus dipenuhi. Selain untuk tempat

tinggal seluruh anggota keluarga,

rumah juga harus merupakan

tempat hunian yang nyaman untuk

beraktivitas dan berinteraksi antar

anggota keluarga sehingga setiap

anggota keluarga merasa betah

untuk tinggal di rumah seperti

slogan Rumahku Istanaku. Untuk

menciptakan hunian yang nyaman,

perlu adanya usaha yang dilakukan

antara lain dengan menambah nilai

artistik rumah itu sendiri. Cara untuk

menambah nilai seni suatu rumah,

diantaranya dengan memberi desain

baik desain eksterior maupun

desain interior. Contoh desain

eksterior antara lain desain rumah,

penataan lahan, pembuatan taman,

sedangkan contoh desain interior

antara lain pemilihan cat, pemilihan

dan peletakan furniture serta

pemasangan gypsum pada plafon

rumah. Jadi, rumah yang nyaman

tidak harus besar tetapi rumah yang

kecil pun bisa nyaman bila

mempunyai nilai artistik yang dapat

membuat seluruh anggota keluarga

merasa “betah” untuk tinggal di

rumah.

Desain interior yang dapat

mempercantik rumah banyak sekali

jenisnya, salah satu diantaranya

adalah seni untuk mempercantik

plafon rumah yang disebut gypsum.

Orang membuat gypsum

mempunyai beberapa tujuan antara

lain untuk tujuan seni dan tujuan

ekonomis. Tujuan itulah yang

membuat orang tertarik

memproduksi gypsum. Tujuan seni

adalah untuk menambah nilai

artistik dan nilai estetik yang tinggi

pada desain suatu rumah sehingga

menjadi hunian yang nyaman dan

ideal. Sedangkan tujuan ekonomis

adalah untuk menambah

pendapatan pengrajin yang

Page 7: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M2

membuat dan memasang gypsum.

Cara membuat dan memasang

gypsum mudah tetapi memberi

pemasukan yang cukup besar.

Penyusunan bahan belajar

tentang keterampilan membuat

gypsum ini mempunyai dua tujuan

yaitu tujuan penyusunan bahan

belajar sendiri dan tujuan

keterampilan membuat gypsum.

TUJUAN PENYUSUNAN BAHAN

BELAJAR ADALAH:

1. Menyediakan bahan belajar

tentang cara membuat gypsum

yang mudah dan jelas dipahami

oleh masyarakat.

2. Memberikan informasi tentang

usaha produksi gypsum bagi

masyarakat yang membutuhkan.

TUJUAN KETERAMPILAN

MEMBUAT GYPSUM ADALAH:

1.Membuat suatu karya yang

berfungsi untuk menambah nilai

seni pada hunian sehingga rumah

menjadi lebih cantik.

2. Menambah penghasilan untuk

pengrajin gypsum.

Gypsum adalah suatu seni

dekorasi untuk memberi nilai artistik

pada plafon sehingga rumah

menjadi cantik. Gypsum dibuat dari

bahan dasar yang disebut casting

(bubuk lembut berwarna putih).

Bahan itu mudah diperoleh di toko

bangunan. Gypsum mempunyai

berbagai macam bentuk dan motif

yang beraneka ragam sesuai

dengan keinginan pemilik rumah,

karena cetakan dapat dibuat

bermacam – macam sesuai dengan

motif yang telah dirancang,

misalnya bentuk lurus dengan

bermacam motif, bentuk oval atau

melingkar dengan berbagai motif

pula.

Page 8: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M3

BAB 2BAHAN DAN ALAT

Gambar 1. Jenis kemasan castingmenurut merknya.

Untuk bahan belajar pembuatan

dan pemasangan gypsum ini alat

dan bahan dibagi menjadi 2 yaitu

alat dan bahan untuk membuat

gypsum serta alat dan bahan untuk

pemasangan gypsum.

1. BAHAN PEMBUATAN DANPEMASANGAN GYPSUM

a. Dalam pembuatan Gypsum ini

ada beberapa bahan yang harus

dipersiapkan, yaitu:

1). CASTING

diperoleh di toko-toko tertentu yang

menyediakan bahan tersebut seperti

toko bangunan dengan merk yang

bervariasi seperti:

� Jaya Board

� Elephant Board

� SGP Casting

� Judal Board

Untuk perawatannya casting

sebaiknya ditaruh di tempat yang

kering dan tidak lembab serta

jangan sampai terkena air sedikit

pun dengan maksud agar casting

tidak mudah mengeras atau

membatu.Merupakan bahan

utama dalam pembuatan

gypsum yang mempunyai

bentuk seperti bubuk

lembut dengan warna putih.

Casting yang baik adalah

casting dengan bentuk

bubuk yang semakin lembut

dan dengan warna yang

semakin putih. Untuk

mendapatkan casting dapat

Page 9: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M4

2). ROVING

Roving dalam pembuatan

gypsum digunakan sebagai bahan

penguat pada waktu pencetakan.

Roving bentuknya seperti serabut

yang sudah tertata rapi, sehingga

nantinya jika ingin digunakan tinggal

memotongnya sesuai ukuran

dengan yang diinginkan.

Untuk perawatan, roving

sebaiknya ditaruh di tempat yang

kering dan jangan ditumpuki bahan

berat karena sifatnya yang rapuh.

Untuk mendapatkan casting yang

baik bisa diperoleh di toko-toko

tertentu yang menyediakan bahan

tersebut seperti toko bahan

bangunan dengan merk yang

bervariasi.

3). AIR

Air nantinya digunakan sebagai

bahan untuk mencampur casting.

Air yang digunakan bisa air sumur,

air PAM, air artetis, yang tidak

mengandung garam. Karena air

yang mengandung kadar garam

yang tinggi menyebabkan gypsum

tidak tahan lama atau mudah

pecah.

4). MINYAK

Minyak yang digunakan dalam

pembuatan gypsum bisa dibuat

dengan menggunakan bahan lemak

dari binatang lembu atau kerbau

yang dipanaskan atau dimasak

sekitar 5 menit sampai lemak itu

mencair kemudian campurkan

dengan solar dengan perbandingan

2 banding 1, kemudian dimasak lagi

sekitar 5 menit sambil diaduk agar

kedua cairan itu menyatu

sehingga menjadi sebuah

minyak yang sudah siap di

gunakan.

Dengan penggunaan

minyak yang dibuat dari

bahan lemak sapi akanGambar 2. Bentuk Roving.

menghasilkan gypsum yang sesuai

dengan keinginan yaitu tetap akan

berwarna putih dan bersih tidak

bercampur dengan warna minyak.

Page 10: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M5

5). TALI

Tali nantinya digunakan sebagai

pengait gypsum untuk digantungkan

setelah dilepas dari cetakan, untuk

itu tali yang dipilih harus kuat, bisa

tali rafia atau sejenisnya, yang

mudah diperoleh di toko-toko bahan

bangunan, toko – toko kelontong

dan lain – lain.

eternit jika kayunya keras. Sekrup

bisa diperoleh di toko – toko bahan

bangunan.

3) PAKU

Paku dipakai juga untuk

mengaitkan antara gypsum dengan

kayu di eternit pada waktu

pemasangan untuk jenis kayu yang

Gambar 3. Proses Pembuatan Minyak.

b. Adapun Bahan

pemasangan Gypsum

adalah sebagai

berikut:

1) LEM

2) SEKRUP

Sekrup digunakan

pada waktu pemasangan

gypsum untuk

mengaitkan antara

gypsum dengan kayu di

Gambar 4. Macam Sekrup yangdigunakan.

Page 11: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M6

lunak. Paku bisa diperoleh di toko –

toko bahan bangunan.

4) KAYU

Ada bermacam-macam Kayu

yang bisa dipakai dalam

pemasangan gypsum, tetapi

disarankan kayu itu sifatnya yang

lunak sehingga mudah pada waktu

dipasang, seperti kayu jati, meranti,

mahoni dan sejenisnya.

Kayu jenis ini bisa diperoleh di

toko – toko kayu dan tersedia

dengan bebagai macam ukuran.

Untuk perawatan sebaiknya kayu

diletakkan ditempat yang aman dari

bahaya seperti “termite” yang

disebut “rayap” atau binatang

sejenisnya.

5) HARDBOARD

Penggunaan hardboard dalam

pemasangan gypsum adalah seperti

eternit. Hardboard yang baik adalah

hardboard yang seratnya halus,

sehingga hasilnya akan bagus.

Hardboard bisa diperoleh di toko –

toko bahan bangunan dan toko

kayu, dengan jenis yang bervariasi.

Untuk perawatan sebaiknya

harboard dibeli pada saat gypsum

akan dipasang.

6) PLAMIR

Plamir merupakan bahan yang

digunakan untuk meratakan pori –

pori pada hardboard. Plamir ini

dapat diperoleh dengan mudah di

toko – toko bahan bangunan.

Perawatan plamir dilakukan dengan

menyimpan di tempat yang teduh

dan di dalam kaleng dalam posisi

kaleng tertutup agar tidak mudah

mengeras atau membatu.

1. ALAT PEMBUATAN DANPEMASANGAN GYPSUM

a. Dalam pembuatan Gypsum ini

ada beberapa alat yang harus

dipersiapkan, antara lain:

1) EMBER ATAU ALAT

Gambar 5. Jenis Paku yangdigunakan.

Page 12: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M7

SEJENISNYA

Ember digunakan sebagai

tempat untuk mengaduk casting

dengan air. Jika ember tidak ada

bisa menggunakan alat lain yang

sejenis, yang penting bisa

digunakan sebagai tempat untuk

mengaduk.

2) KUAS

Pemilihan kuas yang baik

merupakan syarat penting bagi

tukang pembuat gypsum Dengan

demikian dalam memilih kuas

hendaknya yang berbulu halus dan

kuat, supaya bulu kuas tidak mudah

lepas apabila dipakai untuk

meratakan minyak pada sebuah

cetakan. Kuas yang baik ujung

bulunya bercabang dua atau

bercabang tiga. Karena kuas yang

mempunyai bulu bercabang akan

mempunyai kemampuan daya serap

yang tinggi pada minyak sehingga

penggunaannya lebih lama dan

tidak harus sering menyelupkan

pada minyak.

Perawatan atau penyimpanan

kuas yang telah dipakai, pertama

kuas dibersihkan terlebih dahulu

dengan menggunakan premium,

agar kuas tidak mengandung lemak

dan tidak mudah melekat.

Penyimpanan kuas yang bersih

dapat dilakukan dua cara, pertama

kuas ditutup dengan kertas

aluminium foil dengan menggunakan

selotip sampai bulu kuas tidak

kelihatan, kedua kuas digantungkan

Gambar 6. Alat yang digunakansebagai tempat mengaduk.

Gambar 7. Bentuk kuas yangdigunakan.

Page 13: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M8

dan dimasukan pada sebuah kaleng

atau galon.

3) TIMBANGAN

Timbangan digunakan untuk

mengukur jumlah casting yang akan

digunakan untuk mencetak gypsum.

4) GELAS UKUR

Gelas ukur digunakan untuk

menakar air yang akan digunakan

untuk mencetak gypsum.

5) CETAKAN

Cetakan gypsum bermacam-

macam ada yang bentuknya oval

dengan berbagai macam ornamen,

bulat/lingkaran, dan “profil”. Cetakan

bisa dibeli atau dibuat sendiri. Yang

perlu diperhatikan pada saat

membeli cetakan adalah bentuk

ornamen dan kehalusan ornamen

karena akan mempengaruhi hasil

cetakan gypsum. Selain itu, juga

harus dipilih yang kuat dan tidak

rapuh. Cetakan gypsum ini bisa

diperoleh di toko – toko bahan

bangunan yang menyediakan

cetakan tersebut.

Untuk perawatanya, setelah

dipakai taruhlah cetakan pada

tempat yang datar dan bersih serta

kering, untuk jenis “profil” cara

menaruhnya jangan disandarkan

pada tembok karena bisa

mengakibatkan cetakan itu jadi

melengkung. Sebaiknya cetakan

diletakkan di tempat yang datar dan

dalam posisi tidur untuk

menghindari kelengkungan pada

cetakan.

Gambar 8. Jenis timbangan yangdapat digunakan.

Gambar 9. Gelas ukur.

Page 14: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M9

6) SARUNG TANGAN KARET

Sarung tangan karet berfungsi

untuk melindungi tangan pada saat

mengaduk bahan pembuatan

gypsum. Sarung tangan karet ini

mudah diperleh di toko-toko bahan

bangunan dengan harga yang

murah. Untuk perawatannya mudah

sekali yaitu cucilah sarung tangan

karet ini dengan air sampai bersih

kemudian keringkan dan simpan di

tempat yang aman, untuk dipakai

lagi.

7) SEKOP

Sekop dalam pembuatan

gypsum digunakan sebagai alat

pengaduk pada saat pencampuran

antara casting dengan air, supaya

hasilnya merata. Sekop ini bisa

diperoleh di toko – toko bahan

bangunan dengan harga yang

sangat murah.

Untuk perawatannya,sekop

selalu dibersihkan setelah selesai

dipergunakan.

8) RAKEL

Rakel mempunyai bentuk

persegi panjang yang terdiri dari dua

bahan yaitu kayu dengan karet dan

Gambar 10. Macam – macam bentuk cetakan.

CETAKAN BULAT

CETAKAN BATANG

Gambar 10. Skop

Page 15: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M10

mempunyai fungsi untuk meratakan

larutan casting pada sebuah sisi

cetakan.

b. Dalam pemasangan Gypsum

ini ada beberapa alat yang

harus dipersiapkan, antara lain:

1) OBENG

menempel kuat pada langit – langit.

Obeng mempunyai dua bentuk yaitu

bentuk kembang dan bentuk min

yang sesuai dengan mata sekrup.

2) PENGUNGKIT/TANG

Pengungkit atau yang biasa

disebut “tang” digunakan untuk

mengambil paku atau sekrup

apabila dalam pemasangannya

mengalami kesalahan, sehingga

paku atau sekrup itu harus dicopot

kembali.

3) GERGAJI

Gergaji merupakan salah satu

alat untuk menyiapkan hardboard

atau kayu yang digunakan untuk

memasang gypsum pada plafon

rumah. Gergaji yang digunakan

adalah gergaji yang biasa digunakan

untuk kayu.

4) ALAT PAHAT

Gambar 12. Bentuk Rakel

Gambar 13. Jenis – jenis obeng.

Gambar 14.Pengungkit/tang

Obeng adalah alat yang

berfungsi untuk

mengencangkan sekrup

yang di dipasang pada

gypsum sehingga dapat

OBENGKEMBANG

OBENGMIN

Page 16: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M11

Alat pahat adalah alat yang

digunakan untuk membentuk kayu

sesuai dengan gypsum yang akan

dipasang.

5) PALU

Alat ini digunakan untuk

memasang paku dalam

pemasangan gypsum agar gypsum

lebih kuat pada plafon.

6) SCRUB

Alat yang digunakan untuk

mengoleskan plamir pada sebuah

hardboard.

Page 17: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M12

Pembuatan gypsum melalui

beberapa proses kegiatan. Proses

kegiatan itu harus dilaksanakan

secara runtut dan benar agar

menghasilkan gypsum yang sesuai

dengan keinginan dan mempunyai

kualitas yang bagus.

Tahap – tahap proses

pembuatan gypsum yaitu:

1. TAHAP 1 (PENGADUKANBAHAN GYPSUM)

Proses awal pembuatan

gypsum diawali dengan pengadukan

bahan gypsum. Adapun bahan yang

dipakai dalam proses pengadukan

adalah:

� casting

� air

Sedangkan alat yang

persiapkan adalah:

� Timbangan, yang digunakan

untuk menakar ukuran jumlah

casting yang akan diaduk

sehingga disesuaikan dengan

BAB 3PROSES PEMBUATAN GYPSUM

bentuk gypsum yang akan

dibuat.

� Gelas ukur, yang digunakan

untuk menakar air.

� Ember atau tempat lain yang

mirip bentuknya yang bisa

digunakan untuk tempat

mengaduk.

� Sekop, yang digunakan untuk

mengaduk atau alat alternatif lain

yang mirip sekop yang bisa

dibuat dari bahan kayu atau

sejenisnya, yang nantinya bisa

digunakan untuk mengaduk

dengan merata.

PROSES TAHAP 1:

Pertama kita mempersiapkan

sebuah cetakan yang akan dipakai

membuat gypsum dalam keadaan

bersih dan kering, mulailah diolesi

minyak yang telah dibuat agar

gypsum tidak melekat dan mudah

dilepaskan dari cetakan.

Mula-mula dipersiapkan dulu

Page 18: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M13

Gambar 15. Proses pembutan Gypsum tahap 1

bahannya yaitu dengan menimbang

casting dan menakar air yang akan

dipergunakan sesuai dengan bentuk

ukuran gypsum, dengan

perbandingan 1 : 2, artinya jika kita

menggunakan casting 2 Kg maka

untuk airnya 1 liter.

2. TAHAP 2 (PENUANGANBAHAN GYPSUM KE DALAMCETAKAN)

Setelah bahan pada proses

pertama selesai dikerjakan maka

tahap kedua adalah menuangkan

adonan tersebut ke dalam cetakan.

Masukkan casting yang sudah

ditakar ke dalam ember, setelah itu

baru diberikan air. Tunggu 5 menit,

supaya kekentalan air merata.

Setelah 5 menit baru kita aduk

dengan menggunakan sekop

sampai benar – benar rata.

Alat dan bahan yang perlu

dipersiapkan adalah cetakan

gypsum yang akan dibuat dan

adonan casting yang telah dicampur

dengan air yang sudah dikerjakan

pada tahap pertama.

Cara penuangannya adalah

Page 19: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M14

Gambar 16. Proses Pembuatan Gypsum tahap 2.

persiapkan dulu cetakan pada

tempat yang datar supaya nantinya

adonan yang dituangkan betul –

betul merata. Kemudian tuangkan

adonan ke dalam cetakan secara

pelan – pelan hingga merata dengan

ketinggian kurang lebih 1 cm dari

tepi cetakan, jadi tidak semua

adonan tadi kita tuangkan ke dalam

cetakan.

3. TAHAP 3 ( PEMASANGAN

ROVING)

Dalam tahap pemasangan

roving ini alat dan bahan yang perlu

dipersiapkan adalah sisa adonan

sebelumnya. Roving yang sudah

dipotong kira-kira 25 cm yang

jumlahnya disesuaikan dengan

ukuran cetakan dan tali ( bisa tali

ravia atau sejenisnya) yang kuat

karena nantinya digunakan untuk

menggantung hasil cetakan. Roving

juga harus disesuaikan dengan

rakel yang berfungsi untuk

meratakan.

Dalam tahap pemasangan

roving ini, pertama kita ambil roving

Page 20: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M15

Gambar 17. Proses Pembuatan Gypsum tahap 3.

yang sudah dipotong sesuai dengan

ukuran kemudian kita letakkan

roving tersebut ke dalam cetakan

yang sudah dilakukan pada tahap 2

dengan cara menebarkan roving ke

dalam cetakan yang sudah diisi

adonan tadi secara merata.

Setelah roving kita tebarkan

secara merata, selanjutnya ialah

merapikan tepi cetakan dari roving

yang mungkin menjuntai keluar

dengan menggunakan “rakel”. Tetapi

untuk salah satu ujung sisi, kita

sisakan roving tadi untuk

mengaitkan tali penggantungnya.

Jadi tidak semua tepi cetakan kita

rapikan dari roving.

Adapun cara mengaitkan tali

ialah letakkan tali secara melintang

ke dalam sisa roving, kemudian sisa

roving kita gulung sekali ke arah

dalam cetakan sehingga membuat

tali tadi menjadi melingkar.

Setelah itu tuangkan sisa

adonan tadi ke dalam cetakan

gypsum sampai penuh.

Langkah selanjutnya ialah

mengeringkannya sampai kurang

lebih 30 menit.

Page 21: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M16

Gambar 19. Cara Melepas GypsumBentuk Oval.

4. TAHAP 4 (PELEPASAN

GYPSUM DARI CETAKAN)

Setelah kurang lebih 30 menit,

gypsum sudah kering dan siap

untuk dilepas dari cetakan. Ada dua

cara melepaskan gypsum dari

cetakan ssuai dengan model

cetakan yaitu:

a. Cetakan model lurus

Untuk cetakan model lurus

pelepasan dimulai dari salah satu

ujung dengan membukanya secara

perlahan-lahan, kemudian kita

gerakkan telapak tangan kita hingga

ujung yang satunya lagi, sampai

semua gypsum terlepas.

b. Cetakan oval/melingkar

Yaitu dengan cara diketukkan

pelan – pelan dan hati – hati, secara

menyeluruh ke semua bagian

cetakan sampai gypsum terlepas.

Setelah gypsum terlepas

gantungkan untuk menambah

kekeringannya.

Gambar 18. Cara Melepas GypsumModel Lurus.

Page 22: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M17

BAB 4TEKNIK PEMASANGAN GYPSUM

Langkah terakhir yang harus

dilakukan agar gypsum dapat

dinikmati sebagai hiasan interior

yang cantik adalah pemasangan

gypsum pada plafon. Hal – hal yang

perlu dipersiapkan dalam

pemasangan gypsum yaitu:

A. BAHAN PEMASANGAN.1. Kayu sesuai dengan ukuran

gypsum yang akan dipasang pada

atap sebagai kerangka. Bentuk

kerangka disesuaikan dengan

gypsum yang sudah terbentuk

(yang akan di pasang).

2. Hardboard yang telah

dipasang pada kayu.

3. Sekrup dan paku untuk

memasang gypsum pada kerangka

yang telah dibuat.

4. Plamir dan lem untuk

memoles gypsum yang telah

dipasang.

B. ALAT PEMASANGAN

1. Obeng

2. Palu

3. Alat pahat

4. Pengungkit/tang

5. Gergaji

6. Scrub

Pemasangan gypsum dilakukan

dengan cara:

a. Pemasangan dimulai dari

hardboard sebagai alas dengan cara

dipaku di antara sudut-sudut

hardboard, pemakuan dilakukan

setiap 25 cm agar lebih kuat dan

Gambar 20. Tahap 1

Page 23: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M

Gambar 23. Tahap 4.

tidak kelihatan cembung.

b. Gypsum bentuk profil yang

sudah potong menyudut yang akan

dipakai pada sebuah sudut dengan

ukuran disesuaikan, diberi lem pada

kedua sisi pinggiran gypsum secara

merata kemudian dipasang dan

c. Gypsum yang berbentuk

mahkota dipasang pada plafon

tengah sebagai aksen dengan

menggunakan paku, waktu

pemukulan dilakukan secara hati-

hati pada ke empat sisi.

Selanjutnya lubang paku yang

kelihatan juga di tutup dengan

menggunakan lem.

Gambar 21. Tahap 2.

Gambar 22. Tahap 3.

d. Plamir mulai digunakan pada

hardboard untuk meratakan pada

setiap sambungan.dibantu dengan sekrup pada

pinggiran sebelah atas. Setiap profil

dengan ukuran 2,15 cm cukup

menggunakan 4 sekrup. Adapun

untuk mengatasi setiap potongan

pada sudut yang tidak rata atau

lubang sekrup yang kelihatan

ditutup dengan menggunakan lem

sesuai dengan yang dikehendaki.

18

Page 24: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M19

BAB 5PEMASARAN

Memasarkan atau menjual

adalah suatu proses untuk

meyakinkan seorang calon

konsumen untuk membeli suatu

barang atau jasa yang ditawarkan

oleh penjual atau tenaga pemasar.

Pemasaran ini adalah salah satu

kegiatan yang penting dalam

menjalankan suatu usaha. Apapun

usaha yang dijalankan tidak akan

berhasil jika tidak ada kegiatan

pemasaran yang terus menerus.

Oleh karena itu diperlukan seorang

tenaga pemasaran yang gigih dan

memiliki beberapa hal sebagai

berikut :

1. Memiliki keyakinan bahwa dia

mampu menjual produk (gypsum)

/ jasa yang dihasilkan.

2. Memiliki pengetahuan tentang

produk (gypsum) yang akan dijual

dan tentang orang atau calon

konsumen, apa kebutuhan,

harapan dan keinginanannya.

3. Memiliki pengalaman menjual,

pengalaman ini hanya akan

diperoleh jika orang tersebut

mempraktekkannya.

4. Memiliki sikap yang baik, sikap

ini dipahami sebagai suatu pola

pikir (kognitif), pola rasa (afektif)

dan pola perilaku (behavioral)

terhadap kemampuan diri, profesi

penjual, calon konsumen,

konsumen yang loyal, waktu dan

terhadap kegagalan.

Setidaknya empat hal itulah

yang perlu dimiliki oleh seseorang

untuk memasarkan produk atau

gypsum yang dihasilkan.

Memasarkan gypsum yang

sudah dihasilkan merupakan hal

yang sangat penting. Karena

konsumen atau pengguna gypsum

tidak semua orang, bahkan hanya

pada kalangan tertentu saja. Oleh

karena itu tenaga pemasar gypsum

harus mempunyai keahlian untuk

memasarkan atau mendekati kelas

Page 25: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M20

konsumen yang sesuai. Mempunyai

hubungan dengan berbagai

kalangan terutama menengah ke

atas merupakan salah satu modal

penting yang harus dimiliki oleh

tenaga pemasar gypsum.

Cara pemasaran atau penjualan

yang dilakukan, biasanya tenaga

pemasar langsung datang ke

konsumen atau konsumen datang

untuk meminta produk yang kita

hasilkan untuk dipasang.

Sedangkan untuk usaha yang baru

dirintis dan belum memiliki nama,

maka pemilik usaha harus

melakukan kegiatan promosi.

Promosi ini juga menjadi kegiatan

yang penting dalam memulai

sebuah usaha. Bentuk-bentuk

kegiatan promosi yang dapat

dilakukan sebagai berikut :

1. Membuat poster atau leaflet,

yang disebarkan ke perumahan-

perumahan.

2. Memberi potongan harga

untuk pemesanan tertentu.

3. Memberi harga yang lebih

murah untuk konsumen yang

berprofesi sebagai pemborong atau

kontraktor.

Page 26: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M21

BAB 6PERINCIAN BIAYA

Penentuan harga jual gypsum

ini mempertimbangkan beberapa hal

antara lain:

1. Modal yang digunakan untuk

membeli bahan – bahan produksi.

2. Biaya untuk membayar tenaga

kerja.

3. Biaya transportasi yang

dikeluarkan.

4. Keuntungan yang ingin

diperoleh.

Pada akhir usaha gypsum ini

tentu kita ingin mengetahui

seberapa besar keuntungan yang

diharapkan. Oleh karena itu penting

bagi kita untuk menghitung

kebutuhan dana yang disediakan,

hingga nanti kita dapat melihat

besarnya keuntungan.

RINCIAN BIAYA USAHA GYPSUM:

Modal pembuatan gypsum propil list 9 cm:

- Casting 3 kg x Rp. 1.100,00 = Rp. 3.300,00

- Roving 0,1 kg x Rp. 20.000,00 = Rp. 2.000,00

- Minyak 1 gr x Rp. 500,00 = Rp. 500,00

Jumlah = Rp. 5.800,00

Harga jual per batang = Rp. 12.000,00

Keuntungan : Rp. 12.000,00 – Rp. 5.800,00 = Rp. 6.200,00

Page 27: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M22

Sedangkan kalau kita

mengerjakan ruangan yang

berukuran 4 cm x 6 cm dengan

bentuk sederhana kita

membutuhkan bahan dan modal:

- Paku gypsum : 3 kg x Rp. 5.000,00 = Rp. 15.000,00

- Cornice : 10 kg x Rp. 4.000,00 = Rp. 40.000,00

- UB 888 : 20 kg x Rp. 3.500,00 = Rp. 70.000,00

- Sekrup gypsum : 100 biji x Rp. 75,00 = Rp. 7.500,00

- Fiba tape : 24 m = Rp. 6.000,00

- Cat tembok : 2 galon x Rp. 42.000,00 = Rp. 84.000,00

- Propil list 9 cm : 8 batang x Rp. 12.000,00 = Rp. 96.000,00

- Cealing 5 cm : 7 batang x Rp. 7.500,00 = Rp. 52.500,00

- Corner 5 cm : 4 buah x Rp. 5.000,00 = Rp. 20.000,00

- Orname oval 100 cm x 50 cm = Rp. 80.000,00

Jumlah = Rp. 471.000,00

Page 28: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M23

BAB 7MANAJEMEN USAHA KECIL

A. PENGELOLAAN USAHAManajemen adalah suatu

sistem perencanaan, pelaksanaan

dan pengawasan atas sumber daya,

kegiatan serta tujuan secara efisien

dan efektif. Manajemen atau

pengelolaan untuk bisnis yang

berskala kecil tentu berbeda dengan

bisnis yang berskala besar.

Bisnis usaha gypsum adalah

sektor industri rumah tangga yang

masih berskala kecil, dilihat dari

jumlah hasil dan bahan yang

dipergunakan. Pengelolaan usaha

ini tidaklah serumit di perusahaan

besar, tetapi menggunakan cara-

cara yang sederhana dan mudah

dipahami oleh pemiliknya.

Jika dikaji lebih dalam

sebenarnya cara-cara mengelolanya

tidak lepas dari pendapat-pendapat

atau tulisan para ahli menajemen

yang menggunakan fungsi-fungsi

manajemen, seperti fungsi

perencanaan, organisasi, dan

pengawasan. Namun demikian,

tentu dengan pemahaman yang

sederhana sesuai dengan

kemampuan pemilik atau

pengelolanya.

1. PERENCANAAN

Perencanaan adalah langkah

awal yang sangat menentukan,

karena pemilik atau pengelola harus

memutuskan apa – apa yang ingin

dikerjakan, menetapkan tujuan serta

memutuskan alat apa yang akan

digunakan untuk mencapai tujuan.

Hubungannya dengan usaha

gypsum yang dipilihnya, tidak lepas

dari kegiatan perencanaan ini. Hal-

hal yang perlu direncanakan antara

lain:

a. Modal yang digunakan.

b. Pembelian alat dan bahan.

c. Tenaga yang dibutuhkan.

d. Pemasaran.

e. Kapan mulai usaha.

f. Di mana usaha akan

Page 29: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M24

dilakukan.

Kegiatan perencanaan ini tidak

hanya pada saat mengawali usaha

tetapi juga dilaksanakan pada saat

usahanya sudah berjalan. Tentu

saja kegiatan perencanaan ini tidak

persis sama seperti pada saat akan

memulai usaha tersebut, tetapi

perencanaan digunakan untuk

pengembangan usaha atau untuk

mengambil suatu keputusan atas

kejadian-kejadian yang mungkin

terjadi selama usaha berlangsung.

2. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian merupakan

hal yang sangat penting dalam

melancarkan roda usaha, mengingat

setiap tujuan yang hendak dicapai

memerlukan keahlian sesuai

bidangnya.

Dalam pengorganisasian ini

pengelola usaha gypsum

memutuskan posisi-posisi yang

perlu diisi serta tugas dan tanggung

jawab yang melekat pada posisi

tersebut untuk karyawannya dan

juga menyediakan faktor fisik atau

peralatan yang dibutuhkan.

A. JUMLAH TENAGA DANTUGASNYA

Mengingat usaha gypsum ini

tidak terlalu rumit, maka tenaga

kerja yang dibutuhkan tergantung

dari besarnya pemesanan.

Tenaga yang dipunyai terbagi

dalam beberapa bidang tugas,

sebagai berikut :

1) Tenaga pembukuan

Tugasnya : mencatat keluar

masuknya uang dalam kegiatan

produksi.

Pembukuan untuk keuangan ini

sangat sederhana, mencakup :

- modal

- pemasukan dari hasil

penjualan

- pengeluaran untuk bahan

produksi

- pengeluaran untuk karyawan /

tenaga borongan

- pengeluaran untuk alat

produksi

2) Tenaga produksi

Tenaga produksi yang dimiliki

oleh produsen gypsum minimal

harus ada dua macam, yaitu:

- Mempunyai dasar tukang batu

Page 30: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M25

dengan tujuan lebih mudah dalam

mencampur casting dengan air.

- Mempunyai tukang kayu yang

bertujuan untuk proses pemasangan

gypsum pada plafon rumah.

3) Tenaga pemasaran

Tugasnya : memasarkan hasil

produksi dan mencari konsumen

baru untuk memperluas penjualan.

Setiap tenaga kerja tersebut

bertanggung jawab langsung kepada

pengelola atau pemilik usaha. Hal

ini karena usaha ini masih berskala

kecil dan belum memerlukan

organisasi yang rumit.

3. AKTUASI/BIMBINGAN

Aktuasi dirumuskan sebagai

usaha untuk menjadikan

keseluruhan karyawan untuk ikut

bertekad dan berupaya dalam

rangka mewujudkan tujuan usaha

tersebut. Penekanan dari fungsi

aktuasi atau bimbingan adalah

penciptaan kerjasama antar anggota

serta pada pengarahan semangat

kerja, tekad dan kemampuan

seluruh anggota untuk tujuan

bersama. Adanya kesatuan tekad

dan semangat, maka akan

menumbuhkan keterikatan,

perasaan ikut memiliki dari

karyawan terhadap usaha tersebut.

Selanjutnya akan memungkinkan

para karyawan untuk melihat dan

menganggap tujuan usaha sebagai

bagian dari tujuan mereka sendiri.

Dalam mengimplementasikan

fungsi ini beberapa hal yang

dilakukan oleh pemilik usaha

gypsum ini sebagai berikut :

a. Memberi perintah dengan

cara-cara yang baik, ramah, sopan

tetapi tegas dan jelas

b. Memberi teguran

Memberi teguran dengan cara-

cara obyektif, yaitu sebelum

memberi teguran mempunyai bukti/

alasan, dilakukan dengan cara

rahasia dan tidak dalam keadaan

marah.

c. Memberi pujian /

penghargaan

Memberi pujian dan

penghargaan kepada karyawan

yang melaksanakan pekerjaannya

dengan baik.

Page 31: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M26

d. Memelihara sikap yang baik

Mengembangkan sikap-sikap

jujur, adil, tulus hati, ramah, dan

dapat mengontrol diri.

e. Menerima saran dari

bawahan

Memberi kesempatan karyawan

untuk memberikan ide-idenya dan

mau menerima saran dari bawahan.

Jika ide/saran tidak diterima, maka

memberitahu yang bersangkutan.

f. Memperkuat rasa persatuan

Memelihara persatuan adalah

hal penting, hal ini dapat dipupuk

dengan cara, antara lain rekreasi

bersama, mengadakan kunjungan

ke rumah karyawan, dan

sebagainya.

g. Menciptakan disiplin

Menegakkan disiplin/peraturan

yang berlaku atau disepakati di

tempat kerja dan memberi

kesempatan karyawan untuk

menjelaskan jika melanggar disiplin.

Demikian teknik-teknik

memimpin yang dilakukan oleh

pengelola untuk menunjang

keberhasilan usahanya.

4. PENGAWASAN

Dalam melakukan pengawasan

pengelola menentukan sejauh mana

pekerjaan telah dilaksanakan dan

sejauh mana kemajuan telah

dilaksanakan untuk mencapai

tujuan usaha.

Pengawasan ini dilaksanakan

pada semua karyawan dan hasil

kerjanya untuk mengukur prestasi

yang dicapai, membandingkan hasil

yang dicapai dengan yang

diinginkan serta memperbaiki

penyimpangan-penyimpangan yang

mungkin terjadi.

Page 32: 1122166240 Lo Gypsum

XX IIISeri Bahan Belajar G Y P S U M27

Aris adalah seorang sosok

yang berhasil dalam usaha gypsum,

yang lahir di Pati, 28 tahun yang

lalu itu. Setelah lulus dari SLTA dia

berusaha untuk mencari kerja di

Semarang dengan tinggal di rumah

seorang pamannya. Oleh pamannya

Aris diberi kesempatan untuk

belajar keterampilan tentang

pembuatan gypsum. Dia disarankan

untuk memiliki keterampilan

daripada mencari kerja, karena

dengan mempunyai keterampilan

dia bisa menciptakan lapangan

kerja untuk dirinya sendiri maupun

untuk orang lain.

Semula ia hanya bermodalkan

pengetahuan tentang desain interior

dan tidak memiliki pengetahuan

tentang gypsum. Tetapi baginya

setiap ilmu bisa dipelajari asalkan

memeilki kesungguhan. Waktu dua

bulan ia habiskan untuk belajar

gypsum pada seorang pengusaha di

Kota Semarang.

Setelah merasa memiliki

pengetahuan yang cukup ia mulai

mendirikan usaha sendiri dengan

bantuan modal dari pamannya.

Empat orang tenaga kerja ia rekrut.

Dua orang tukang batu dan dua

orang tukang kayu. Dengan bekal

keuletan dan kerajinan, usaha yang

ia kelola mulai menampakkan hasil.

Hanya dalam waktu lima bulan,

modal awal yang ia keluarkan bisa

kembali. Bulan keenam ia mulai

menikmati keuntungannya.

Usahanya semakin berkembang

bagaikan air yang mengalir.

Keuntungan pun selalu ia dapatkan

dari penjualan dan pemasangan

gypsum. Perkembangan usahanya

yang begitu pesat tak lepas dari

semakin tingginya minat

masyarakat terhadap seni

khususnyadesain interior.

Keberhasilan menggeluti usaha

gypsum tidak berarti tanpa

hambatan, manis getirnya sebagai

BAB 8PROFIL PENGUSAHA GYPSUM

YANG BERHASIL

Page 33: 1122166240 Lo Gypsum

XXIV Seri Bahan Belajar G Y P S U M28

pengusaha gypsum pernah ia

rasakan. Hambatan pernah ia alami

dan ia atasi.

Mengenai kunci

keberhasilannya menyatakan,

bahwa hanya dengan kerja keras

dan pantang menyerah setiap usaha

akan membuahkan hasil.