kajian ekonomi dan keuangan regional provinsi jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang...

126
KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi Triwulan III - 2014

Upload: phungtu

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL

Provinsi Jambi

Triwulan III - 2014

Page 2: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Jl. Jenderal Ahmad Yani No.14, Telanaipura JAMBI Telp : 0741 - 62445 Fax : 0741 – 62112 Webiste : http://www.bi.go.id

Page 3: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil. Misi Bank Indonesia 1. Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu

bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.

3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.

4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.

Nilai-Nilai Strategis Bank Indonesia Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu Trust and Integrity, Profesionalism, Excellence, Public Interest, Coordination and Teamwork. Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Menjadi kantor perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional. Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.

Page 4: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 5: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 6: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 7: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 8: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 9: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 10: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 11: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 12: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 13: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

a. Inflasi dan PDRB

TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV TRW.I TRW.II TRW.III TRW.IV TRW.I TRW.II TRW.IIIMAKROIndeks Harga Konsumen Kota Jambi 139.12 133.90 137.41 138.68 139.12 110.41 142.02 144.61 149.71 110.41 111.51 112.09 113.91

Indeks Harga Konsumen Kota Bungo 4) 110.62 110.63 113.13

Laju Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Jambi 4.22 3.90 6.80 4.43 4.22 8.74 6.06 5.24 7.95 8.74 7.51 6.47 4.31

Laju Inflasi Tahunan (y-o-y) Kota Bungo 4) 6.28 4.58 5.21

PDRB - Harga Konstan (Juta Rp)1) 20,373,533 4,867,497 5,010,243 5,174,524 5,321,268 21,979,277 5,274,525 5,433,021 5,581,630 5,690,102 5,738,119 5,839,423 5,951,678

- Pertanian 6,004,284 1,451,187 1,491,500 1,518,732 1,542,865 6,449,193 1,561,623 1,600,976 1,637,790 1,648,803 1,672,750 1,691,158 1,707,651

- Pertambangan dan Penggalian 2,713,435 632,818 664,546 691,806 724,265 2,755,755 631,830 673,057 722,805 728,063 702,299 702,126 739,954

- Industri Pengolahan 2,532,924 602,129 621,508 645,624 663,663 2,677,094 655,488 671,715 664,068 685,824 699,134 722,863 716,415

- Listrik, Gas, dan Air Bersih 172,609 41,538 42,222 43,115 45,734 188,614 46,271 46,979 47,410 47,953 49,208 50,584 51,508

- Bangunan 1,031,629 232,286 241,825 263,095 294,423 1,245,510 300,356 307,980 314,196 322,978 330,094 338,587 345,265

- Perdagangan Hotel dan Restoran 3,673,985 879,489 899,172 939,087 956,236 4,123,669 979,292 1,008,494 1,043,019 1,092,864 1,121,586 1,150,034 1,184,731

- Pengangkutan dan Komunikasi 1,473,275 352,177 361,214 375,484 384,400 1,598,822 382,249 392,716 409,808 414,048 413,895 422,105 439,293

- Keuangan, Persewaan dan Jasa 1,172,817 282,678 290,388 295,250 304,502 1,265,251 308,798 315,069 321,116 320,268 314,357 319,012 319,366

- Jasa 1,598,574 393,196 397,868 402,330 405,179 1,675,370 408,617 416,035 421,418 429,300 434,796 442,955 447,495

Nilai Ekspor Non Migas ( ribu USD) 2)

1,290,820 330,267 379,947 285,237 295,369 859,266 261,826 295,320 302,121 283,939 263,619 278,279 222,954

Volume Ekspor Nonmigas (ribu ton) 5,313,927 1,507,099 1,561,561 872,828 1,372,439 3,119,930 814,244 1,161,680 1,144,006 994,049 860,882 1,107,025 1,256,436

Nilai Impor Nonmigas (ribu USD ) 3)

107,610 34,070 16,962 26,040 30,537 137,978 16,689 39,052 82,238 115,056 71,736 53,767 38,560 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) 107,841 10,440 33,658 24,426 39,317 122,793 41,980 32,722 48,091 47,459 26,274 31,946 33,758

Catatan1) Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000

2014

4) Sejak Januari 2014 terdapat penambahan

cakupan kota inflasi di Provinsi Jambi dari

sebelumnya hanya Kota Jambi menjadi Kota

Jambi dan Muara Bungo

INDIKATOR

2) Pengklasifikasian komoditi menggunakan

21 kelompok barang berdasarkan SITC 2

digit yang berlaku.3) Pengklasifikasian komoditi dalam statistik

impor menggunakan SITC 2 digit

20122012

20132013

vii

Page 14: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

b. Perbankan

TAHUN 2014Tw.I-1 Tw.II-12 Tw.III-12 Tw.IV-12 Tw.I-13 Tw.II-13 Tw.III-13 Tw.IV-13 Tw.I-14 Tw.II-14 Tw.III-14

PERBANKANA. Bank Umum :Total Aset (Rp Juta) 23,052,408 23,780,624 24,163,959 24,475,084 26,618,428 27,833,632 28,538,630 28,676,080 29,691,060 34,853,104 34,345,898 DPK(Rp Juta) 17,255,120 17,611,536 17,917,502 17,945,194 18,376,298 19,154,658 19,520,974 19,415,015 20,069,436 22,307,397 22,527,139

- Tabungan 8,754,559 9,207,801 9,141,330 10,132,421 9,492,101 9,646,142 10,070,264 3,343,467 3,179,483 4,051,589 3,707,342 - Giro 3,866,278 3,373,061 3,687,655 3,762,667 3,753,003 4,120,387 3,744,864 11,429,775 10,703,386 10,969,816 11,290,961 - Deposito 4,634,284 5,030,674 5,088,518 4,050,106 5,131,194 5,388,129 5,705,847 4,641,773 6,186,567 7,285,993 7,528,836

21,339,606 23,116,929 23,608,285 25,707,902 26,471,507 28,211,297 29,925,232 26,955,932 31,946,454 32,458,037 33,257,510 - Modal Kerja 8,956,344 9,761,212 9,281,782 9,935,402 10,115,811 9,822,930 10,124,382 8,103,793 10,158,229 10,671,200 11,084,121 - Konsumsi 3,671,188 4,211,014 9,574,000 10,289,952 10,543,228 11,256,968 11,816,000 8,410,345 9,527,809 9,164,037 9,187,047 - Investasi 8,712,074 9,144,703 4,752,503 5,482,548 5,812,468 7,131,399 7,984,850 10,441,794 12,260,417 12,622,800 12,986,343 - Dana 16,867,872 17,236,728 17,075,570 17,799,606 18,732,803 19,527,917 19,916,444 19,898,809 20,473,410 22,719,313 22,958,027 - LDR 126.51 134.11 138.26 144.43 141.31 144.47 150.25 135.47 156.04 142.87 144.86

15,710,619 16,843,087 17,951,066 19,287,676 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083 23,927,298 24,868,632 25,372,389 - Modal Kerja 6,483,171 7,075,722 6,914,923 7,326,502 7,484,277 7,365,449 7,453,703 7,548,969 7,558,597 8,035,392 8,187,856- Konsumsi 6,534,233 6,921,191 7,784,459 8,237,555 8,644,788 9,376,743 9,931,771 10,207,932 5,959,299 10,762,104 6,134,277- Investasi 2,693,215 2,846,175 3,251,684 3,723,619 4,033,494 5,481,736 5,752,786 5,864,182 10,409,402 6,071,136 11,050,256

- LDR (%) 91.05 95.64 100.19 107.48 109.72 116.02 118.53 121.66 119.22 111.48 112.63- NPL Gross nominal 274,616 301,173 319,845 328,384 454,021 473,625 521,247 466,983 492,240 612,619 620,912- NPL Gross % 1.75 1.79 1.78 1.70 2.25 1.93 2.25 1.98 2.06 2.46 2.45

Kredit MKM (Rp Juta)Kredit Mikro (< Rp 50 juta) (Rp Juta)3,058,451 3,118,341 3,439,722 3,388,031 3,389,186 3,729,806 3,537,483 3,302,277 3,289,142 3,368,912 3,306,533

- Kredit Modal Kerja 1,171,534 1,266,632 1,464,483 1,464,794 1,498,112 1,313,147 1,309,646 1,260,845 1,317,572 1,415,511 1,376,943 - Kredit Investasi 203,093 226,438 246,076 265,709 282,423 623,343 608,907 597,628 618,466 638,798 636,627 - Kredit Konsumsi 1,683,825 1,625,270 1,729,163 1,657,528 1,608,652 1,793,316 1,618,930 1,443,804 1,353,104 1,314,602 1,292,963

Kredit Kecil (Rp 50 < x ≤ Rp500 juta) (Rp Juta)7,245,244 8,169,666 8,582,895 9,193,184 9,738,670 10,428,595 11,175,062 11,642,097 11,946,461 12,445,976 12,807,687 - Kredit Modal Kerja 2,100,859 2,324,547 2,014,978 2,084,917 2,147,246 1,827,369 1,887,664 1,914,038 1,895,776 1,949,111 2,015,340 - Kredit Investasi 824,744 952,979 1,028,456 1,117,634 1,203,160 1,714,598 1,782,084 1,829,234 1,853,755 1,912,349 1,925,125 - Kredit Konsumsi 4,319,640 4,892,140 5,539,461 5,990,633 6,388,264 6,886,628 7,505,314 7,898,825 8,196,931 8,584,516 8,867,222

3,153,428 3,252,103 3,368,116 2,588,797 3,874,659 4,259,169 4,451,803 4,563,050 4,488,941 4,669,116 4,743,308 - Kredit Modal Kerja 2,047,667 2,237,132 2,235,693 1,655,435 2,515,038 2,762,995 2,810,877 2,853,406 2,808,005 3,038,812 3,096,118 - Kredit Investasi 584,976 613,395 654,497 452,035 748,131 831,987 879,018 899,870 876,907 814,947 808,236 - Kredit Konsumsi 520,786 401,576 477,927 481,328 611,490 664,187 761,909 809,774 804,029 815,357 838,954

Total Kredit MKM (Rp Juta) 13,457,123 14,540,110 15,390,733 15,170,012 17,002,515 18,417,570 19,164,348 19,507,424 19,724,544 20,484,004 20,857,528 NPL MKM gross (%) 1.76 3.85 1.30 2.13 2.45 2.30 2.70 2.31 2.43 2.90 2.95- NPL MKM Gross Nominal 236,264 559,480 200,255 322,875 416,426 423,813 516,557 450,912 480,211 595,039 614,782

B. BPR : *)

Total Aset (Rp Juta) 460,613 534,589 622,101 644,378 685,560 691,959 760,030 739,510 742,646 731,857 739,748DPK (Rp Juta) 349,774 410,115 431,198 481,763 501,520 506,701 551,278 532,417 541,824 539,797 550,872 - Tabungan (Rp Juta) 63,909 69,101 71,206 80,701 80,242 76,783 81,355 86,236 82,543 83,869 84,072- Deposito (Rp Juta) 285,865 341,013 359,992 401,062 421,278 429,918 469,923 446,181 459,281 455,928 466,800

Kredit (Rp Juta) 337,067 410,499 463,125 487,782 520,039 554,233 567,445 545,175 544,849 541,885 535,557 - Modal Kerja 87,282 102,479 114,570 123,865 127,272 141,934 156,969 172,919 164,194 171,394 178,183 - Investasi 73,586 87,528 98,433 95,547 101,531 110,867 111,650 94,718 104,588 105,345 107,637 - Konsumsi 176,199 220,492 250,123 268,370 291,236 301,432 298,826 277,538 276,067 265,146 249,737

Kredit UMKM (Rp Juta) 160,868 190,007 213,003 219,412 228,803 218,597 233,076 202,844 227,858 237,051 245,608 Rasio NPL Gross (%) 4.23 3.69 3.63 2.82 4.37 5.01 5.96 6.30 7.99 10.09 11.13- NPL Gross (Nominal) 14,246 15,131 16,822 13,762 22,726 27,743 33,804 34,367 43,534 54,692 59,612- PPAP 7,257 8,131 8,582 8,560 7,927 11,272 13,653 14,278 18,579 25,627 28,679Rasio NPL Net (%) 2.07 1.71 1.78 1.07 2.85 2.97 3.55 3.68 4.58 5.36 5.78LDR (%) 77.71 83.22 81.00 80.71 80.43 87.12 81.21 84.26 82.57 85.60 84.13

TAHUN 2012 TAHUN 2013

Kredit Menengah (Rp500 juta

< x ≤ Rp5 miliar) ((Rp Juta)

Kredit (Rp Juta) - berdasarkan

lokasi kantor cabang

Kredit (Rp Juta) - berdasarkan

INDIKATOR

viii

Page 15: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH

c. Sistem Pembayaran

Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw IIIKliringNilai Kliring (juta Rp) 2,380,495 2,548,121 2,519,686 2,800,410 2,577,906 2,714,032 2,519,833 2,707,328 2,534,343 Volume Kliring (lembar warkat) 62,775 70,972 72,639 76,559 71,104 70,456 68,552 74,520 70,240 Cek dan BG KosongLembar 1,150 1,134 1,463 1,811 1,837 1,635 1,472 1,974 1,847 Nominal (juta Rp) 40,025 35,192 83,121 64,290 56,120 63,174 56,789 83,457 71,186 RTGSRTGS dari Jambi (miliar Rp) 15,677 18,270 15,535 19,666 20,189 22,181 19,684 26,992 38,703 RTGS ke Jambi (miliar Rp) 29,104 29,431 22,244 22,658 26,876 33,327 22,514 40,455 53,698 RTGS dari dan ke Jambi (miliar Rp) 3,350 4,702 4,032 4,695 7,422 6,521 5,072 11,033 12,937 Transaksi TunaiAliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) 805,987 393,685 846,548 1,031,722 1,453,196 810,929 880,393 976,622 1,948,349 Aliran Uang Keluar/Outflows (juta Rp) 1,387,811 1,565,493 1,034,718 1,682,989 2,605,130 2,836,373 1,734,894 1,861,714 2,788,527 Net Inflows/Net Outflows (juta Rp) (581,824) (1,171,808) (188,170) (651,267) (1,151,935) (2,025,444) (854,501) (885,091) (840,178)

Uraian2012 2013 2014

ix

Page 16: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 17: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

1

Page 18: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

2

Page 19: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 20: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 21: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 22: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 23: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

7

BAB I EKONOMI MAKRO REGIONAL

A. Umum

Perekonomian Jambi pada triwulan III-2014 tumbuh sebesar 6,63% (yoy),

lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,01%

(yoy), namun melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan

sebelumnya (7,06% (yoy)). Secara triwulanan, perekonomian Jambi pada triwulan

III-2014 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dari 1,52% (qtq) menjadi

2,32% (qtq) (Grafik 1.1. dan 1.2.).

Grafik 1.1. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (yoy)

Dari sisi penggunaan, peningkatan perekonomian Provinsi Jambi utamanya

disebabkan oleh meningkatnya ekspor sebesar 7,56% (qtq) dan pengeluaran

16.817.6 18.7 19.6

19.9 20.83 22.0 22.923.4 24.0 25.1

6.3 6.37 6.17 6.11 6.025.81

5.62 5.725.22 5.12

5.01

6.15

7.15 7.29

9.09

8.36 8.447.87 6.93

8.63

7.066.63

4

5

6

7

8

9

10

0

5

10

15

20

25

30

Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q1V-12 Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q4-13 Q1-14 Q2-14 Q3-14

Sumber: BPS (diolah)

%

Output Jambi (Rp Triliun) Pertumbuhan Indonesia (yoy) Pertumbuhan Jambi (yoy)

Grafik 1.2. Perkembangan PDRB Provinsi Jambi dan Nasional (qtq)

4.87 5.01 5.17 5.32 5.27 5.43 5.58 5.69 5.73 5.82 5.95

(0.22)

2.93 3.28

2.84

(0.88)

3.00

2.74

1.94

0.70

1.52

2.32

1.402.80

3.21

-1.45

1.412.61

2.96

-1.42

0.97

2.472.96

(2.0)

(1.0)

-

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Q I-12 Q II-12 Q III-12Q IV-12 Q I-13 Q II-13 Q III-13Q IV-13 Q I-14 Q II-14 Q III-14

%Rp triliun

Nominal (aksis kiri) Pertumbuhan Jambi (aksis kanan) Pertumbuhan Nasional (qtq)

Sumber: BPS (diolah)

Page 24: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

8

konsumsi pemerintah sebesar 5,07% (qtq). Sementara itu, perubahan stok

mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar -6,99% (qtq). (Tabel

1.1.).

Dari sisi lapangan usaha, masih tingginya pertumbuhan sektor

pertambangan dan penggalian, pengangkutan dan komunikasi, serta

perdagangan, hotel, dan restoran masing-masing sebesar 8,48% (qtq), 4,69%

(qtq) dan 3,02% (qtq), menjadi pendorong pertumbuhan perekonomian Jambi

(Tabel 1.1.). Namun demikian, sektor industri pengolahan yang tumbuh negatif

sebesar -0,87% (qtq) menyebabkan tingkat pertumbuhan Jambi pada triwulan

laporan menjadi relatif terbatas.

Perekonomian Jambi pada triwulan laporan menghasilkan output

Rp25,12 triliun atau 0,96% dari perekonomian Indonesia (Rp2.619,9 triliun).

Struktur perekonomian Jambi pada triwulan III-2014 menunjukkan bahwa sektor

primer masih menjadi penyumbang terbesar PDRB Provinsi Jambi yaitu 43,87%,

diikuti sektor jasa-jasa (tersier) sebesar 38,65% dan sektor sekunder sebesar

17,48%.

B.PDRB Sisi Lapangan Usaha

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi tahunan Jambi di

triwulan laporan sejalan dengan tingginya pertumbuhan pada sektor

I II III IV I II QTQ (%) Andil

Konsumsi Rumah Tangga & LNRT 0.47 0.94 2.27 0.72 0.68 1.04 2.08 1.33

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (7.15) 2.00 1.76 23.75 (19.48) 4.60 5.07 0.87

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1.05 2.11 1.94 3.08 (4.83) 6.26 1.02 0.19

Perubahan Stok 3.46 3.76 (5.69) 5.72 8.39 8.75 (6.99) (0.26)

-15.68 14.07 3.17 -7.47 8.79 -3.43 7.56 4.70

-14.20 10.44 1.86 -2.29 0.52 -1.34 6.88 4.51

(0.88) 3.00 2.74 1.94 0.70 1.52 2.32 2.32

20142013 Triwulan III - 2014

PDRB

JENIS PENGELUARAN

Ekspor

Impor

Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (qtq)

I II III IV I II QTQ (%) Andil

1.22 2.52 2.30 0.67 1.49 1.07 0.97 0.28

Pertambangan dan Penggalian (12.76) 6.52 7.39 0.73 (4.69) (1.70) 8.48 0.99

Industri Pengolahan (1.23) 2.48 (1.14) 3.28 1.86 3.45 (0.87) (0.11)

Listrik, Air dan Gas 1.17 1.53 0.92 1.15 2.62 2.39 2.23 0.02

2.02 2.54 2.02 2.80 2.20 2.57 1.97 0.11

Perdagangan, Hotel dan Restoran 2.41 2.98 3.42 4.78 2.63 2.54 3.02 0.60

Pengangkutan dan Komunikasi (0.56) 2.74 4.35 1.03 (0.04) 1.38 4.69 0.34

Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan 1.41 2.03 1.92 (0.26) (1.85) 1.48 0.11 0.01

0.85 1.82 1.29 1.87 1.28 1.88 1.02 0.08

(0.88) 3.00 2.74 1.94 0.70 1.52 2.32 2.32

2014 Triwulan III - 20142013

Pertanian

Bangunan

Jasa-Jasa

LAPANGAN USAHA

PDRB

Sumber: BPS (diolah)

Sumber: BPS (diolah)

Page 25: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

9

perdagangan, hotel dan restoran 13,59% (yoy) dan sektor bangunan 9,89%

(yoy) meskipun sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingginya

pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan restoran tersebut utamanya terjadi

pada sub sektor perdagangan besar dan eceran yang didorong antara lain oleh:

peningkatan aktivitas perdagangan sehubungan dengan momen Ramadhan dan

Idul Fitri 1435 H, masa liburan sekolah, serta adanya pencairan gaji ketiga belas

bagi PNS, TNI, dan POLRI, serta Tunjangan Hari Raya (THR) bagi pegawai yang

mampu meningkatkan daya beli masyarakat.

Sementara itu, pertumbuhan pada sektor bangunan yang cukup

signifikan utamanya disebabkan oleh kegiatan proyek pemerintah dan swasta.

Beberapa realisasi proyek pemerintah pada triwulan III-2014 ini antara lain:

pembangunan dan peningkatan jalan, pembangunan dan perbaikan jembatan,

proyek lanjutan pembangunan terminal baru Bandara Sultan Thaha Jambi, proyek

jembatan pedestrian dan Menara Gentala Arasy, serta beberapa proyek

pemerintah lainnya. Sedangkan realisasi proyek swasta pada triwulan laporan

antara lain: peningkatan investasi properti, seperti pengembangan perumahan,

pusat bisnis, dan perhotelan serta pengembangan sarana hiburan dan rekreasi.

Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan

laporan sedikit tertahan oleh turunnya sektor keuangan, persewaan, dan jasa-jasa

perusahaan sebesar 0,54% (yoy) yang dikonfirmasi dengan melambatnya kinerja

sektor perbankan dan keuangan, dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mampu tumbuh sebesar 1,5% (yoy).

Tabel 1.2. Andil PDRB Sisi Lapangan Usaha terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi (yoy)

I II III IV I II Growth Andil

7.61 7.34 7.84 6.87 7.15 5.64 4.27 1.25

(0.16) 1.28 4.48 0.52 9.83 1.35 2.37 0.31

8.86 8.08 2.86 3.34 6.57 7.59 7.88 0.94

11.40 11.27 9.96 4.85 6.35 7.25 8.64 0.07

29.30 27.36 19.42 9.70 9.90 9.94 9.89 0.56

11.35 12.16 11.07 14.29 14.53 14.03 13.59 2.54

8.54 8.72 9.14 7.71 8.28 6.85 7.19 0.53

9.24 8.50 8.76 5.18 1.80 1.25 (0.54) (0.03)

3.92 4.57 4.74 5.95 6.41 6.47 6.19 0.47

8.36 8.44 7.87 6.93 8.63 7.06 6.63 6.63

20142013 Triwulan III - 2014

Pertanian

Bangunan

Jasa-Jasa

PDRB

LAPANGAN USAHA

Pertambangan dan Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Air dan Gas

Perdagangan, Hotel dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Keuangan, Persewaan dan Jasa Keuangan

Sumber: BPS (diolah)

Page 26: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

10

Nominal PDRB Provinsi Jambi atas dasar harga berlaku tercatat sebesar

Rp25,12 triliun, dan secara sektoral masih didominasi oleh sektor pertanian

sebesar 29,24%, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 18,70% serta

sektor pertambangan dan penggalian sebesar 14,63%. Dengan demikian,

struktur ekonomi regional dalam jangka pendek relatif tidak mengalami

perubahan dibandingkan triwulan sebelumnya (Grafik 1.3).

Grafik 1.3. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha Triwulan III Tahun 2014

1. Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

Produksi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan

perikanan mengalami perlambatan dengan tumbuh 4,27% (yoy) atau 0,97%

(qtq), menurun jika dibandingkan pertumbuhan triwulan lalu (5,64% (yoy) atau

1,07% (qtq)). Perlambatan sektor pertanian tersebut utamanya disebabkan oleh

turunnya produksi tanaman bahan makanan dan perkebunan. Cuaca yang tidak

kondusif selama triwulan laporan menjadi faktor yang mempengaruhi

peningkatan kuantitas dan kualitas hasil produksi tanaman bahan makanan dan

perkebunan. Selain dipengaruhi faktor cuaca, perlambatan produksi tanaman

perkebunan juga dipengaruhi oleh tren menurunnya harga internasional serta

menurunnya permintaan global terhadap komoditas perkebunan utama Provinsi

Jambi (sawit dan karet).

Perlambatan produksi tanaman bahan makanan yang terjadi di Provinsi

Jambi tersebut terkonfirmasi dalam ARAM (angka ramalan) II BPS yang

menyatakan bahwa pada tahun 2014, produksi padi Jambi secara total

diperkirakan akan turun sebesar 2,58% dibandingkan tahun 2013 sejalan dengan

Pertanian, 29.24

Pertambangan dan

Penggalian, 14.63Industri

Pengolahan, 10.60

Listrik, gas & air, 1.00

Bangunan, 5.88

Perdagangan, Hotel dan restauran,

18.70

Pengangkutan dan

Komunikasi, 6.48

Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan,

4.94

Jasa-jasa, 8.54

Page 27: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

11

menurunnya luas panen dari 153.243 ha pada tahun 2013 menjadi 149.291 ha

pada tahun 2014 (grafik 1.4.).

Grafik 1.4. Produksi Padi

Grafik 1.5. Produksi Jagung Grafik 1.6. Produksi Kedelai

Penurunan produksi tersebut disertai juga dengan penurunan Nilai Tukar

Petani (NTP) yang pada triwulan III-2014 tercatat sebesar 97,19 atau sedikit

menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 97,42 (khusus

tanaman padi palawija penurunan NTP karena indeks dibayar naik lebih tinggi

dibandingkan indeks diterima).

Selain NTP yang menurun3, ketergantungan petani hanya pada satu

sumber pendapatan saja, juga menjadi faktor risiko yang perlu diperhatikan

karena penurunan harga komoditas yang disertai dengan penurunan tingkat

produksi akan berdampak pada penurunan kesejahteraan mereka. Oleh karena

itu perlu dilakukan pembinaan kepada petani untuk memulai menjalankan

program pertanian terpadu.

3 Untuk tanaman perkebunan rakyat, nilai NTP yang rendah karena indeks diterima turun akibat

turunnya harga komoditas

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des

(ha)

2010 2011 2012 2013 2014 (ARAM II)

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des

(ha)

20102011201220132014 (ARAM II)

0

1,000

2,000

3,000

4,000

Jan - Apr Mei - Agt Sep - Des

(ha)2010 20112012 20132014 (ARAM II)

Page 28: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

12

Grafik 1.7. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi

Sejalan dengan sub sektor tanaman bahan makanan, pertumbuhan sub

sektor perkebunan Provinsi Jambi pada triwulan laporan juga mengalami

perlambatan karena turunnya produktivitas tanaman perkebunan karena faktor

cuaca yang tidak kondusif (kemarau dan kabut asap). Selain itu, masih

berlanjutnya tren penurunan harga jual komoditas perkebunan terutama sawit

dan karet turut memberikan kontribusi perlambatan sub sektor perkebunan.

Harga kelapa sawit di Jambi pada triwulan laporan tercatat lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya. Harga rata-rata TBS usia 10 tahun pada

triwulan laporan tercatat sebesar Rp1.678,91/kg, turun 12,56% (qtq) dari harga

triwulan lalu. Sementara itu harga CPO di Jambi sebesar Rp7.577,39/kg atau

turun 9,33% (qtq). Sejalan dengan hal tersebut, harga rata-rata CPO di tingkat

internasional juga turun 12,52% (qtq) dari USD 5.795,46/metric ton pada

Triwulan II-2014 menjadi USD 4.248,66/metric ton. Relatif turunnya harga kelapa

sawit di Jambi disebabkan oleh beberapa hal: 1.) turunnya permintaan negara

importir sawit sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi, serta 2.)

melimpahnya stok minyak nabati lain (soybeen, rapeseed, dan bunga matahari).

Grafik 1.8. Perkembangan Harga CPO, Inti dan TBS 10 Tahun di Provinsi Jambi

Sumber: Disbun Provinsi Jambi dan Bloomberg

90

95

100

105

110

115

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2013 2014

Penghitungan NTP menggunakan tahun dasar baru 2012=100

indeks terima indeks bayar NTP

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014

Harga (Rp)

CPO INTI TBS 10 TAHUN CPO Int'l

Sumber: BPS (diolah)

Page 29: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

13

Sejalan dengan harga kelapa sawit, harga bokar di Jambi juga mengalami

penurunan dari rata-rata Rp17.299/kg menjadi Rp16.092/kg (turun 6,98% (qtq)).

Penurunan harga bokar tersebut mengikuti tren penurunan harga karet di tingkat

internasional sebesar 4,67% (qtq) dari USD 231,51/cent per kg menjadi USD

220,69/cent per kg. Apabila dibandingkan dengan harga tahun 2013, harga

bokar di Jambi turun lebih dalam mencapai 22,88% (yoy). Tren menurunnya

harga karet internasional dan masih lemahnya permintaan global serta isu

tingginya persediaan stok karet di negara konsumen, utamanya Cina/Tiongkok,

menjadi salah satu faktor penyebab turunnya harga bokar tersebut.

Sementara itu, di tengah melambatnya kinerja perkebunan kelapa sawit

dan karet, kinerja tanaman pinang justru menunjukkan kinerja positif seiring

dengan meningkatnya permintaan global dan tren harga yang semakin tinggi.

Terjadinya banjir bandang pada daerah penghasil pinang di India menyebabkan

permintaan pinang dari Indonesia mengalami peningkatan. Selain itu,

penggunaan teknologi tepat guna rumah pengering pinang4 mampu

meningkatkan harga jual pinang sehingga memberikan insentif bagi petani

pinang.

4 Sejak tahun 2013, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi melalui Program Sosial

Bank Indonesia (PSBI) memberikan bantuan rumah pengering pinang kepada kelompok tani di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Grafik 1.9. Perkembangan Harga Bokar di Provinsi Jambi

Sumber: Disperindag Provinsi Jambi dan Bloomberg

0.00

100.00

200.00

300.00

400.00

500.00

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014

USD cent/KgRp/Kg

Harga Bokar (Rp/kg)

Harga Karet Internasional (USD cent/kg)

Page 30: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

14

2. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR)

Sektor perdagangan, hotel dan restoran menyumbangkan output

perekonomian sebesar Rp4,70 triliun (pangsa 18,70%). Pertumbuhan sektor ini

mencapai 13,59% (yoy), dengan andil pertumbuhan 2,54% yang utamanya

didukung oleh tingginya perkembangan sub sektor perdagangan besar dan

eceran di Jambi. Peningkatan aktivitas perdagangan sehubungan dengan momen

Ramadhan dan Idul Fitri 1435 H, masa liburan sekolah, serta adanya pencairan

gaji ketiga belas bagi PNS, TNI, dan POLRI, serta Tunjangan Hari Raya (THR) bagi

pegawai yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat mampu mendorong

tumbuhnya sub sektor perdagangan tersebut.

Namun demikian,

melambatnya pertumbuhan sub

sektor perhotelan sedikit menahan

laju pertumbuhan sektor

perdagangan, hotel, dan restoran.

Momen bulan Ramadhan dan Idul

Fitri berdampak pada menurunnya

aktivitas Meeting Incentive Converence Exhibition (MICE) di Provinsi Jambi yang

menyebabkan penurunan tingkat hunian hotel. Rata-rata tingkat hunian hotel di

triwulan laporan sebesar 45,74%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan

lalu (47,88%), serta triwulan yang sama tahun lalu (51,26%). Jumlah tamu

menginap pada triwulan laporan juga turun signifikan sebesar 4,61% (yoy) atau

27,32% (qtq) menjadi 59.533 orang. Jumlah tamu menginap terendah terjadi

pada bulan Juli bersamaan dengan momen Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1435 H

yang hanya mencapai 16.485 orang (27,69% dari total tamu menginap pada

triwulan III-2014).

3. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian menyumbangkan nilai tambah

sebesar Rp3,68 triliun (pangsa 14,63%), merupakan sektor ketiga terbesar di

Jambi. Produksi pertambangan dan penggalian selama triwulan laporan mampu

tumbuh sebesar 2,37% (yoy) atau 8,48% (qtq), yang utamanya didorong oleh

Grafik 1.10. Tingkat Hunian Hotel

50,821

57,930

47,293

58,288 55,338

72,902

62,409 66,748 65,742

81,909

59,533

0

10

20

30

40

50

60

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

2012 2013 2014

Jumlah Tamu Menginap T. Hunian Hotel (RHS)

Sumber : BPS (diolah)

Page 31: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

15

meningkatnya produksi migas. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bea Cukai

dan BPS, diperoleh informasi bahwa pada triwulan laporan terjadi peningkatan

lifting minyak bumi yang berasal dari sumur-sumur di wilayah Provinsi Jambi.

Namun demikian, peningkatan produksi migas tersebut tidak seluruhnya tercatat

pada dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang Jambi karena proses ekspornya

dilakukan melalui Pelabuhan di luar Provinsi Jambi.

Sementara itu, kinerja sub sektor pertambangan non migas di Provinsi

Jambi pada triwulan laporan cenderung mengalami perlambatan yang utamanya

disebabkan oleh turunnya produksi batubara karena pengaruh melemahnya

harga internasional. Selain itu, implementasi Undang-Undang Minerba serta

adanya Perda yang mengharuskan pengangkutan batubara melalui jalur khusus

atau jalur sungai turut menjadi penyebab turunnya produksi.

4. Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan yang menyumbang output terhadap

perekonomian Jambi sebesar Rp2,66 triliun (10,60%), meningkat sebesar 7,88%

(yoy), dengan andil pertumbuhan 0,94%. Namun demikian, secara triwulanan,

sektor industri pengolahan mengalami penurunan sebesar 0,87% (qtq).

Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan laporan

utamanya didorong oleh peningkatan pada sub sektor industri pengolahan

pengolahan migas dan industri kertas (pulp and paper) yang masing-masing

tumbuh sebesar 3,99% (qtq) dan 0,18% (qtq).

Namun demikian pertumbuhan sektor industri pengolahan sedikit

tertahan oleh menurunnya kinerja sub sektor industri karet dan CPO yang

utamanya disebabkan oleh turunnya permintaan global sejalan dengan

perlambatan ekonomi negara mitra dagang serta masih berlanjutnya tren

penurunan harga internasional komoditas sawit dan karet. Hal tersebut

terkonfirmasi oleh data indeks produksi dari BPS yang menyatakan bahwa

industri karet mengalami penurunan yang cukup signifikan mencapai 10,50%

(qtq) dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 0,45% (yoy). Sejalan dengan hal

tersebut, industri CPO juga mengalami penurunan sebesar 1,50%(qtq) dengan

laju pertumbuhan tahunan 9,31% (yoy).

Page 32: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

16

Berdasarkan data

Gapkindo (Gabungan

Pengusaha Karet Indonesia)

cabang Jambi, produksi karet

dalam triwulan III 2014

mencapai 87.584 ton, turun

6,27% (qtq) dibandingkan

triwulan lalu dan 5,3% (yoy)

dibandingkan triwulan III-2013.5

Tabel 1.3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang

5. Sektor-sektor Lain

Sektor listrik, gas, dan air bersih (LGA) tumbuh sebesar 8,64%(yoy)

dengan sumbangan pertumbuhan 0,07%, lebih tinggi dibandingkan laju

pertumbuhan triwulan sebelumnya (7,25% (yoy)). Secara triwulanan, sektor LGA

juga tumbuh sebesar 2,23% (qtq), sedikit menurun dibandingkan triwulan

sebelumnya (2,39% (qtq)).

Meningkatnya sub sektor listrik dimaksud tercermin dari meningkatnya

jumlah konsumsi listrik serta jumlah pelanggan di Jambi masing-masing sebesar

6,40% (yoy) atau 1,90% (qtq) dan 4,94% (yoy) atau 1,37% (qtq). Jumlah

konsumsi listrik di Jambi selama triwulan laporan mencapai 264,72 MWH dengan

jumlah pelanggan mencapai 362.242 rekening. Berdasarkan penggunanya,

mayoritas pelanggan PLN di Jambi adalah kelompok rumah tangga yang

mencapai 330.781 rekening (91,31%) dengan konsumsi daya listrik mencapai

163,99 MWH (61,95%).

5 Terdapat 11 (sebelas) perusahaan pengolah crumb rubber yang tergabung dalam Gapkindo

Trw III-13 Trw IV-13 Trw I-14 Trw II-14 Trw III-14 Trw III-13 Trw IV-13 Trw I-14 Trw II-14 Trw III-14

Industri Makanan 4.44 8.10 -21.79 23.95 -1.50 1.02 7.13 -6.35 17.57 9.31

Industri Minuman -1.12 -0.27 -2.75 3.48 -5.22 7.68 2.04 -1.09 -6.96 -10.62

Industri Karet dan Barang dari

Karet dan Barang dari Plastik

4.36 1.15 -1.10 14.45 -10.50 2.57 7.73 4.31 17.12 0.45

I B S 1.70 0.74 -6.57 10.34 -5.44 4.58 0.19 -0.76 8.66 2.05

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Jenis Industri q-to-q

Pertumbuhan

y-on-y

Grafik 1.11. Perkembangan Produksi Karet Jambi

Sumber: Gapkindo Cabang Jambi

88,713 85,867

81,805

68,679 74,585

77,418 76,065

75,165

74,563

94,647 92,488

75,504

91,329 93,439

87,584

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw III

2011 2012 2013 2014

Volume Produksi Bokar (Ton) Pertumbuhan (%qtq)

Page 33: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

17

Grafik 1.12 Perkembangan Total

Pemakaian Listrik

Grafik 1.13 Perkembangan Jumlah

Pelanggan Listrik

Namun

demikian, pertumbuhan

sektor LGA sedikit

tertahan dengan

penurunan pemakaian

air bersih yang dicatat

oleh PDAM Tirta

Mayang. Pada triwulan

laporan pemakaian air bersih menunjukkan penurunan (2,52% (yoy)) atau 1,33%

(qtq). Rata-rata konsumsi air bersih bulanan melalui PDAM Kota Jambi pada

triwulan laporan sebesar 832,69ribu M3, lebih rendah dari triwulan lalu (843,94

ribu M3). Secara tahunan, pemakaian air bersih juga mengalami penurunan

2,52% (yoy).

Sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh sebesar 7,19% (yoy)

dengan andil pertumbuhan 0,53%, meningkat dibanding pertumbuhan pada

triwulan sebelumnya (6,85% yoy). Pertumbuhan tersebut utamanya disebabkan

oleh pertumbuhan sektor angkutan sejalan dengan momen tahunan liburan

sekolah, ramadhan, dan Idul Fitri 1435 H.

200 210 225 220 230

242 240 249 244 260 265

-

50

100

150

200

250

300

I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014

KW

H (

da

lam

ju

ta)

Sumber: PLN Cabang Jambi (diolah)

295 302 308 318 324 331 338 345 352 357 362

-

50

100

150

200

250

300

350

400

I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014

rib

u p

ela

ng

ga

n

Sumber: PLN Cabang Jambi (diolah)

Grafik 1.14. Perkembangan Indeks Air Bersih

858 852

863 857 853 867

854 847 837

844 833

-1.64

-0.68

1.34

-0.73 -0.50

1.69

-1.49-0.90 -1.09

0.79

-1.33 (3)

(1)

1

3

5

700720740760780800820840860880900

Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3

2012 2013 2014

Sumber: PDAM Tirta Mayang Kota Jambi, 2014

ribu M3

Total Konsumsi Air (LHS) Pertumbuhan (RHS)

Page 34: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

18

Jumlah penumpang, baik yang datang maupun berangkat dari Bandara

Sultan Thaha Jambi, menunjukkan peningkatan dibandingkan triwulan yang

sama tahun lalu. Momen liburan sekolah, bulan Ramadhan, serta Idul fitri 1435 H

menjadi faktor utama peningkatan jumlah penumpang tersebut. Jumlah

penumpang (total berangkat dan datang) di bandara Sultan Thaha Jambi

sebanyak 351.399 orang, meningkat 2,23% (yoy) dari tahun lalu. Secara umum,

jumlah penumpang yang meninggalkan Jambi sedikit lebih tinggi dibandingkan

yang datang ke Jambi.

Namun demikian, pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi

pada triwulan laporan sedikit tertahan dengan menurunnya pertumbuhan sub

sektor angkutan laut. Pada triwulan III 2014, jumlah kunjungan kapal turun

sebesar 16,00% (yoy) atau 12,11% (qtq) menjadi 1.008 unit. Sejalan dengan hal

tersebut, jumlah arus barang6 dan arus peti kemas7 juga mengalami penurunan

sebesar 5,11% (yoy) menjadi sebesar 1.426.535 dan 2,91% (yoy) menjadi 15.304

seiring dengan penurunan ekspor non migas dari pelabuhan Jambi.

Grafik 1.17 Perkembangan Jumlah Kunjungan Kapal

Grafik 1.18 Perkembangan Total Arus Barang

6Total arus barang yang dimaksud terdiri dari impor, ekspor, bongkar dan muat. 7

27.46

34.69

76.23101.74

11.92-0.51

-7.58

7.60

-30.40

-15.95-1.64

-2.84

8.57

-1.04-16.00

-50

0

50

100

150

-

500

1,000

1,500

2,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2011 2012 2013 2014

persen(%)

Sumber: Pelindo II Cabang Jambi

unit

Unit Pertumbuhan (yoy)

-3.28

25.20

39.2428.81

-5.39

123.60

88.86

-31.98

-17.57

-56.71

-45.56

17.500.69

-3.18

-5.11

-100

-50

0

50

100

150

200

-

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

3,500

4,000

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2011 2012 2013 2014

persen(%)

Sumber: Pelindo II Cabang Jambi

ton

Jumlah Total Arus Barang Pertumbuhan (yoy)

Grafik 1.15. Perkembangan Keberangkatan dan Kedatangan

Penumpang

Grafik 1.16. Perkembangan Jumlah Bongkar dan Muat Barang

020406080

100120140160180200

I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014

Sumber: PT Angkasa Pura II (PERSERO) Sultan Thaha Jambi

ribu orang

Kedatangan Penumpang Keberangkatan Penumpang

0

500

1000

1500

I II III IV I II III IV I II III

2012 2013 2014

Sumber: PT.Angkasa Pura II (PERSERO) Sultan Thaha Jambi

ton

Jumlah Bongkar Jumlah Muat

Page 35: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

19

Sektor jasa-jasa pada triwulan laporan tumbuh 6,19% (yoy), sedikit lebih

rendah daripada pertumbuhan triwulan sebelumnya (6,47% (yoy)).

Sementara itu, sektor keuangan, persewaan, dan jasa-jasa perusahaan

mengalami penurunan sebesar 0,54% (yoy) yang dikonfirmasi dengan

melambatnya kinerja sektor perbankan dan keuangan, dibandingkan triwulan

sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar 1,5% (yoy).

C. PDRB Sisi Penggunaan

Ditinjau dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tahunan Provinsi

Jambi utamanya didorong oleh meningkatnya konsumsi rumah tangga dan LNRT

serta konsumsi pemerintah masing-masing sebesar 4,60% (yoy) dan 9,50% (yoy)

dengan andil pertumbuhan sebesar 3% dan 1,63%. Namun melambatnya

pertumbuhan konsumsi menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jambi relatif

terbatas.

Berdasarkan strukturnya, 55,33% perekonomian Jambi ditopang oleh

konsumsi rumah tangga dan LNRT, diikuti dengan investasi fisik 17,11% dan

konsumsi pemerintah 16,65%. Pangsa struktur tersebut cenderung mengalami

perubahan dari waktu ke waktu. Pada tahun 2013, pangsa konsumsi rumah

tangga, investasi fisik dan konsumsi pemerintah masing-masing sebesar 55,81%,

18,51%, dan 16,82%.

Tabel 1.4. Kontribusi PDRB Sisi Penggunaan terhadap Pertumbuhan (yoy)8

8

dikurangkan dengan nilai kontribusi impor terhadap pertumbuhan pada triwulan laporan. Jika bernilai positif disebut net ekspor, sedangkan jika bernilai negatif disebut net impor.

I II III IV I II Growth Andil

4.77 4.64 4.48 4.46 4.69 4.79 4.60 3.00

(0.49) (1.15) (2.55) 19.27 3.43 6.06 9.50 1.63

19.75 17.32 11.94 8.42 2.11 6.26 5.31 0.98

11.63 13.25 9.00 7.04 12.13 17.52 15.91 0.49

2.28 4.56 10.78 (8.17) 18.47 0.29 4.57 3.04

0.04 1.37 5.64 (5.69) 10.50 (1.29) 3.57 2.52

8.36 8.44 7.87 6.93 8.63 7.06 6.63 6.63

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

Perubahan Stok

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

Konsumsi Rumah Tangga & LNRT

Impor

PDRB

JENIS PENGELUARAN

Ekspor

2013 Triwulan III - 20142014

Sumber : BPS (diolah)

Page 36: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

20

Grafik 1.19. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Penggunaan Triwulan III tahun 2014

9

1. Pengeluaran Konsumsi

Pengeluaran konsumsi rumah tangga dan LNRT berdasarkan harga berlaku

mencapai Rp13,90 triliun atau 55,33% dari total PDRB Jambi. Pengeluaran

konsumsi rumah tangga dan LNRT meningkat 4,60% (yoy) atau 2,08% (qtq),

sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya (1,04%

(qtq)). Tingginya aktivitas perdagangan seiring dengan momen liburan sekolah,

bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1435 H, menyebabkan konsumsi masyarakat dapat

tumbuh tinggi.

Namun demikian, pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan LNRT

tersebut relatif lebih rendah dibanding rata-rata tiga tahun sebelumnya (4,80%

(yoy)) seiring dengan melemahnya perekonomian dan melemahnya daya beli

masyarakat. Meningkatnya harga barang/jasa seiring dengan tingginya

permintaan selama momen tersebut di atas, serta tren menurunnya harga

komoditas karet dan kelapa sawit menjadi faktor penahan laju pertumbuhan

konsumsi masyarakat.

Masih relatif baiknya kinerja konsumsi rumah tangga dan LNRT juga

tercermin dari angka indeks tendensi konsumen pada triwulan III-2014 yang

mencapai 114,6810. Angka indeks tingkat konsumsi komoditi makanan dan

bukan makanan juga masih berada pada level optimis dan cenderung lebih tinggi

dari sebelumnya yaitu sebesar 115,06.

9 Pangsa (share) net impor sebesar -8,19% merupakan pengurangan dari total share PDRB sisi

penggunaan. 10 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang

dihasilkanBadan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yangmenggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulanmendatang.Angka yang masih diatas 100, menunjukkan bahwa masyarakat masih optimis memandang perekonomian Jambi.

Konsumsi Rumah

Tangga & LNRT, 55.33

Konsumsi pemerintah ,

16.65

PMTB, 17.11

Perubahan Stok, 2.72

Net Impor, -8.19

Page 37: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

21

Tabel 1.5 Indeks Tendensi Konsumen

Sementara itu, penyaluran kredit real estate masih menunjukkan

pertumbuhan positif sebesar 5,62%(yoy) meskipun jauh melambat dibandingkan

triwulan lalu (22,0% (yoy)) dan triwulan yang sama tahun lalu (33,44% (yoy)).

Relatif menurunnya pertumbuhan kredit real estate disebabkan oleh menurunnya

permintaan rumah untuk tipe > 70 paska penerapan kebijakan Loan to Value

(LTV). Pangsa kredit real estate di Jambi mencapai 15,11% dari total kredit.

Grafik 1.20. Nominal dan Pertumbuhan Kredit Real Estate di Provinsi Jambi

Pengeluaran konsumsi pemerintah berdasarkan harga berlaku di triwulan

laporan mencapai Rp4,18 triliun meningkat 9,50%(yoy) atau 5,07% (qtq). Hal ini

sejalan dengan realisasi belanja APBD yang meningkat pada Triwulan III 2014.

Realisasi belanja APBD provinsi Jambi Triwulan III 2014 sebesar Rp1,76 triliun

(48,32% dari APBD-P 2014), lebih tinggi dari posisi yang sama tahun lalu (Rp1,64

triliun).

2. Investasi

Pembentukan modal tetap domestik bruto (PMTDB) yang mencerminkan

nilai investasi di Jambi mencapai Rp4,30 triliun dengan pangsa 17,11% dari total

PDRB Jambi, relatif turun dibandingkan dengan pangsanya pada triwulan yang

Variabel PembentukTriwulan

I - 2013

Triwulan

II - 2013

Triwulan

III - 2013

Triwulan

IV - 2013

Triwulan

I - 2014

Triwulan

II - 2014

Triwulan

III - 2014

Pendapatan rumah tangga kini 101.7 106.85 112.21 108.42 104.52 117.13 117.56

Pengaruh inflasi terhadap tingkat

konsumsi 106.87 108.46 109.09 105.24 105.17 107.38 108.85

Tingkat konsumsi beberapa komoditi

makanan dan bukan makanan 100.72 104.16 116.8 106.20 109.00 106.20 115.06

Indeks Tendensi Konsumen 102.89 106.70 112.33 107.07 105.66 112.17 114.68

16.52

5.16

11.27

40.30

40.1349.79

27.1115.4416.80 16.04

33.44

28.18

26.3822.01

5.62 0

10

20

30

40

50

60

0500

1,0001,5002,0002,5003,0003,5004,0004,500

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

2011 2012 2013 2014

Rp

Milia

r

Kredit Real Estate Pertumbuhan (% yoy)

Sumber : LBU Bank Indonesia

Sumber : BPS (diolah)

Page 38: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

22

sama tahun 2013 (18,37%). Investasi mengalami pertumbuhan 5,31% (yoy)

dengan andil pertumbuhan mencapai 0,98%.

Secara triwulanan, investasi juga mengalami peningkatan dibandingkan

triwulan sebelumnya sebesar 1,02% (qtq) sejalan dengan mulai terealisasinya

termijn proyek pemerintah maupun swasta pada triwulan laporan.

Sejak tahun 2012 lalu, investasi di Jambi terus menunjukkan peningkatan

yang disebabkan oleh tingginya pembangunan fisik baik oleh pemerintah

ataupun swasta. Kondisi ini juga didukung oleh peningkatan kredit investasi yang

mencapai 6,63%(yoy). Masih relatif tingginya investasi juga dikonfimasi oleh data

indikator ekonomi seperti konsumsi semen yang mengalami peningkatan

dibandingkan triwulan yang sama tahun 2013 (Grafik 1.21).

Grafik 1.21.Konsumsi Semen Provinsi Jambi

Sementara menurut pendapat pengusaha melalui hasil Survei Kegiatan

Dunia Usaha (SKDU), optimisme pengusaha dalam memandang kondisi bisnis

masih cukup baik. Hal ini terlihat dari masih positifnya indeks situasi bisnis yaitu

sebesar 12,77%11

. Dari 150 responden yang disurvei, 21,28% menyatakan akan

baik, sementara 70,21% responden menyatakan bahwa situasi bisnis kedepan

relatif stabil, dan hanya 8,51% yang menyatakan akan memburuk.

11

Indeks yang positifmenandakan optimismeduniausaha

11.95

20.02

1.84

(10.45)

8.80

10.26 12.36

37.89

(4.83)

12.84

(1.27)

41.29

10.05

23.32

34.48

-20

-10

0

10

20

30

40

50

-

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2011 2012 2013 2014

(%)

Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah

KTon

Konsumsi Semen Pertumbuhan (yoy)

Page 39: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

23

Tabel 1.6 Realisasi Investasi PMA dan PMDN Jambi

Meskipun investasi masih bisa tumbuh relatif tinggi, namun mempunyai

kecenderungan melambat. Hal ini dikonfirmasi dengan data jumlah investasi

Jambi yang dicatat oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

menunjukkan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp59

miliar. Investasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan posisi yang sama tahun

lalu yang realisasinya sebesar Rp 288 miliar. Sejalan dengan hal tersebut, investasi

asing melalui penanaman modal asing (PMA) juga turun 51,20% dari tahun lalu

menjadi USD 5,49 juta. Investasi Jambi sebagian besar dialokasikan pada sektor

pertanian.

Perlambatan investasi tersebut juga terkonfirmasi dari data pertumbuhan

kredit investasi di Provinsi Jambi yang juga menunjukkan tren yang melambat

(Grafik 1.22). Pada triwulan laporan kredit investasi tumbuh sebesar 6,63% (yoy),

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mampu tumbuh sebesar

10,75% (yoy).

Grafik 1.22.Nominal dan Pertumbuhan Kredit Investasi di Provinsi Jambi

Sementara itu, perubahan stok mengalami pertumbuhan tahunan cukup

signifikan mencapai sebesar 15,91% (yoy), dengan andil sebesar 0,49%.

Tw 1 Tw 2 Tw 3 Tw 4 Tw 1 Tw 2 Tw 3

PMA (USD juta) 16.36 6.11 11.24 0.59 24.24 5.64 5.49

PMDN (Rp miliar) - 1,303 288 1,208 162 66 59

2014Keterangan

2013

12.83

6.65

46.91

41.27

43.25

33.17

41.92

48.91 49.77

92.60

76.92

57.4947.75

10.756.63

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

-

1

2

3

4

5

6

7

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III

2011 2012 2013 2014

Rp

Tri

liu

n

Kredit Investasi (juta Rp) Pertumbuhan (%)

Sumber : LBU Bank Indonesia

Sumber : BKPM

Page 40: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

24

3. Perdagangan Eksternal

Ekspor provinsi Jambi baik ke negara maupun daerah lain pada triwulan

III 2014 mencapai Rp10,99 triliun. Nilai ekspor tersebut (keluar daerah dan luar

negeri) meningkat sebesar 4,57% (yoy) pada triwulan laporan. Meningkatnya

nilai ekspor tersebut utamanya disebabkan oleh meningkatnya ekspor

pertambangan dari Provinsi Jambi khususnya minyak mentah.

Impor provinsi Jambi pada triwulan III 2014 mencapai Rp8,93 triliun atau

lebih rendah dari ekspor provinsi Jambi. Dengan demikian, Provinsi Jambi

mengalami net eskpor sebesar Rp2,06 triliun. Kinerja impor (dari luar daerah dan

luar negeri) mengalami peningkatan 3,57% (yoy) dan terjadi pada kelompok

mesin dan alat angkutan seiring dengan adanya impor mesin industri pulp &

paper.

3.1. Ekspor Luar Negeri Provinsi Jambi

Sementara itu,

berdasarkan indikator ekspor

impor lainnya, khususnya

ekspor impor non migas,

pada triwulan laporan

kinerjanya justru mengalami

penurunan. Berdasarkan

dokumen pemberitahuan

ekspor barang (PEB), ekspor luar negeri Provinsi Jambi pada triwulan laporan

sebesar USD 222,95 juta, turun 26,20%(yoy) dari triwulan yang sama tahun 2013

(USD 302,12 juta). Sementara itu, impor luar negeri sebesar USD 38,56 juta.

Dengan kondisi tersebut, Provinsi Jambi mengalami net ekspor sebesar

USD184,39 juta.

Berdasarkan jenis komoditinya, nilai ekspor terbesar dicapai oleh

komoditas karet mentah (crude rubber) sebesar USD 119,27 juta atau 53,50%

dari total ekspor non migas Jambi, diikuti oleh pulp and paper serta fixed

vegetable oil masing-masing USD 27,47 juta dan USD 19,27 juta. Berdasarkan

Grafik 1.23. Perkembangan Ekspor dan Impor Non Migas Provinsi Jambi

(dalam satuan juta USD)

561 550489

398

330380

285 295262

295 302 284 264 278223

2183

28 39 34 17 26 31 17 39 82 115 72 54 39

539467 462

359296

363

259 265 245256

220 169192

225184

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Trw I Trw II Trw IIITrw IV Trw I Trw II Trw IIITrw IV Trw I Trw II Trw IIITrw IV Trw I Trw II Trw III

2011 2012 2013 2014

Ekspor Impor Net Ekspor

Sumber : SEKDA Bank Indonesia

Page 41: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

25

struktur ekspor non migas Jambi, terlihat bahwa ekspor produk primer masih

mendominasi baik untuk hasil perkebunan maupun pertambangan.

Penurunan ekspor Provinsi Jambi pada triwulan laporan utamanya terjadi

pada komoditas batu bara dan karet mentah masing-masing sebesar 53,05%

(yoy) dan 33,27% (yoy). Dari sisi volume, ekspor karet mentah sebenarnya

mengalami peningkatan signifikan mencapai 54,83% (yoy), namun demikian,

merosotnya harga karet internasional menyebabkan penurunan nilai ekspor karet

Provinsi Jambi. Selain itu, rendahnya kualitas karet di Jambi yang memiliki

karakter karet kotor turut menyebabkan terbatasnya harga jual.

Sementara itu, turunnya ekspor batubara Provinsi Jambi dipengaruhi oleh

turunnya volume seiring dengan melemahnya permintaan global. Tren

menurunnya harga batubara internasional dan rendahnya kualitas batubara

produksi Jambi turut menyumbang penurunan ekspor batubara tersebut. Selain

itu, implementasi UU Minerba serta adanya peraturan mengenai distribusi batu

bara di Jambi juga menjadi disinsentif bagi pengusaha untuk mengembangkan

produksi batu bara di Jambi. Adanya Perda yang mengharuskan pengangkutan

batubara melalui jalur khusus atau jalur sungai membuat margin keuntungan

semakin menipis. Sementara dari sisi pemerintah, pendapatan yang didapatkan

dari batu bara juga relatif rendah sementara biaya yang ditimbulkan akibat

kerusakan jalan angkutan relatif lebih tinggi.

Selanjutnya, nilai ekspor minyak dan lemak sayur pada triwulan laporan

juga menunjukkan penurunan cukup signifikan sebesar 27,18% (yoy) atau

46,94% (qtq) sejalan dengan turunnya volume ekspor sebesar 23,24% (qtq).

Kemarau panjang yang terjadi di Provinsi Jambi selama triwulan laporan

menyebabkan produktivitas kelapa sawit menurun (karakter tanaman kelapa

sawit mebutuhkan banyak air) sehingga mempengaruhi kinerja ekspor CPO.

Selain itu, faktor menurunnya tren harga CPO internasional juga menjadi salah

satu penyebab turunnya ekspor minyak dan lemak sayur.

Page 42: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

KAJIANEKONOMI DAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III - 2014

26

Grafik 1.24. Perkembangan Ekspor Provinsi Jambi

Grafik 1.25. Perkembangan Volume Ekspor Lima Komoditi Utama

Grafik 1.26. Volume Ekspor Non Migras Provinsi Jambi

Grafik 1.27. Pangsa Ekspor Non Migas Provinsi Jambi Berdasarkan Negara Tujuan

Berdasarkan negara tujuan, ekspor Provinsi Jambi didominasi tujuan ke

negara Amerika Serikat yang mencapai USD 37,43 juta (16,74%) dan diikuti oleh

Jepang sebesar USD 36,41 juta (16,28%). Menurunnya ekspor Jambi utamanya

148.90

77.89

42.75

-20.30-41.10

-30.95-41.71

-25.77

-20.72-22.275.92

-3.870.69

-5.77-26.20

-100

-50

0

50

100

150

200

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Trw I Trw II Trw III TrwIV

Trw I Trw II Trw III TrwIV

Trw I Trw II Trw III TrwIV

Trw I Trw II Trw III

2011 2012 2013 2014

Lainnya Batu Bara, Kokas dan Briket

Fixed Vegetable Oil Crude Rubber

G. Ekspor

0

500

1,000

1,500

2,000

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III

2011 2012 2013 2014

Crude Rubber Fixed Vegetable Oil

Batu Bara, Kokas dan Briket Lainnya

Pulp dan Paper

Karet Mentah, 119,272

Pulp dan Kertas (25),

27,467

Minyak, lemak sayur, 19,271

Batu bara, briket, 16,696

Lainnya, 40,248

0

50

100

150

200

250

300

350

400

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III

2012 2013 2014

Lainnya India Eropa

RRC Jepang Malaysia

Amerika Serikat

(%) juta USD

juta USD

Volume (ton)

Sumber : SEKDA Bank Indonesia

Sumber : SEKDA Bank Indonesia

Page 43: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

EKONOMIMAKRO REGIONAL

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

27

disebabkan oleh menurunnya ekspor ke Malaysia, India, Tiongkok, dan Eropa

terutama ekspor komoditas karet, sawit, dan batubara.

Infrastruktur pelabuhan dan terbatasnya muatan kapal di Jambi juga

menjadi salah satu kendala yang dihadapi pelaku usaha dalam mengekspor

secara langsung ke negara tujuan.

3.2. Impor Luar Negeri Provinsi Jambi

Impor non migas provinsi Jambi tercatat sebesar USD 38,56 juta, turun

sebesar 28,28% (qtq) atau 53,11% (yoy). Berdasarkan pangsanya, impor Jambi

didominasi oleh mesin industri tertentu/khusus(USD 19,24 juta atau 49,89%).

Grafik 1.28. Perkembangan Impor Non Migas Provinsi Jambi

Grafik 1.29. Lima Komoditi Tertinggi Nilai Impor Provinsi Jambi

34

17

26 31

17

39

82

72 72

54

39

-12.16

-50.21

53.52

17.27

-45.35

134.00

110.59

-11.88

-1.01

-25.05-28.28

-100

-50

0

50

100

150

200

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III

2012 2013 2014

Impor (juta USD) g. Impor (RHS)

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III

2012 2013 2014

Lainnya

Alat Pengangkutan Lainnya

Mesin Pembangkit Tenaga

Mesi Industri dan Perlengkapannya

Besi dan Baja

Mesin Industri Tertentu/Khusus

Impor (juta USD)

Sumber : SEKDA Bank Indonesia

Sumber : SEKDA Bank Indonesia

Page 44: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 45: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

29

BOKS. 1 DAMPAK KABUT ASAP BAGI PEREKONOMIAN JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Boks.1

DAMPAK KABUT ASAP BAGI PEREKONOMIAN PROVINSI JAMBI

1. Kondisi Fisik Daerah Provinsi Jambi1

a. Keadaan Geografis

Provinsi Jambi adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di pesisir timur di

bagian tengah Pulau Sumatera. Provinsi Jambi secara geografis terletak antara 0,45°

Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Batas-

batas Provinsi Jambi yaitu, sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Riau, sebelah

Timur dengan Laut Cina Selatan, sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi

Sumatera Selatan dan sebelah Barat dengan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi

Bengkulu. Kondisi geografis yang cukup strategis di antara kota-kota lain di provinsi

sekitarnya membuat peran provinsi ini cukup penting terlebih lagi dengan dukungan

sumber daya alam yang melimpah.

b. Iklim

Iklim Provinsi Jambi bertipe A (Schmidt and Ferguson) dengan curah hujan

rata-rata 1.9003.200 mm/tahun dan rata-rata curah hujan 116 154 hari pertahun.

Suhu maksimum sebesar 31 derajat celcius. Sebagaimana wilayah timur pulau

Sumatera lainnya musim hujan di Provinsi Jambi terjadi pada bulan Oktober sampai

dengan April dan musim kemarau dari bulan Mei sampai September.

c. Topografi

Provinsi Jambi berada di bagian tengah Pulau Sumatera dengan topografi

wilayah yang bervariasi mulai dari ketinggian 0 meter di atas permukaan laut (mdpl) di

bagian timur sampai pada ketinggian di atas 1.000 m dpl, ke arah barat kontur

lahannya semakin tinggi dimana di bagian barat merupakan kawasan pegunungan

Bukit Barisan yang berbatasan dengan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat yang

merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.

d. Luas Wilayah

Luas wilayah Provinsi Jambi tercatat 53.435,92 Km2 yang terbagi atas luas

daratan 48.989,98 Km2 dan luas lautan 4.445,94 Km2 serta dengan panjang garis

pantai 223,025 km.

1 Sumber : Profil Kehutanan Provinsi Jambi, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia

Page 46: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

30

BOKS. 1 DAMPAK KABUT ASAP BAGI PEREKONOMIAN JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

e. Pulau dan sungai

Sungai-sungai di Provinsi Jambi terutama Sungai Batanghari sangat

berpengaruh pada musim hujan dan kemarau. Provinsi Jambi memiliki 5 wilayah

sungai antara lain Batanghari Hulu, Batanghari Tengah, Batanghari Hilir, Sungai

Pengabuan dan Sungai Air Hitam Laut Benuh. Ada 45 danau yang terdaftar di Provinsi

Jambi, yaitu sebagai berikut: Danau Kerinci, Danau Gunung Tujuh, Danau Belibis,

Danau Lingkat, Danau Duo, Danau Sipin, Danau Kenali, Danau Teluk, Danau Biaro,

Danau Baru, Danau Sarang Burung, Danau Sepati Empat, Danau Kecil dan Danau

Pauh.

f. Lahan Gambut

Berdasarkan data Kementerian Kehutanan tahun 2011, luas lahan gambut di

Provinsi Jambi mencapai 676.341 Ha. Dengan luasan tersebut, Provinsi Jambi menjadi

provinsi yang memiliki lahan gambut terluas ketiga di Pulau Sumatera setelah Riau dan

Sumatera Selatan. Penyebaran terluas terdapat di wilayah tiga kabupaten, yaitu

Tanjung Jabung (Tanjab) Timur, Batanghari dan TanjungJabung Barat. Ketiga

kabupaten ini terdapat di bagian pantai timur Propinsi Jambi, dimana lahan gambut

menempati landform kubah gambut dan sebagian daerah pasang surut. Di daerah

Sarolangun juga terdapat gambut dengan penyebaran agak luas.

2. Kondisi Terkini Cuaca Provinsi Jambi

Semakin luas lahan gambut pada suatu daerah akan berpotensi menyebabkan

kebakaran hutan pada saat daerah tersebut memasuki musim kemarau. Hal tersebut juga

berlaku di Provinsi Jambi yang memiliki lahan gambut terluas ketiga di Pulau Sumatera.

Berdasarkan historis data, kebakaran lahan di Provinsi Jambi biasanya terjadi pada bulan

Agustus, September, dan Oktober.

Penyebab kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi secara umum oleh 2 (dua)

faktor, yaitu kelalaian manusia yang sedang melaksanakan aktivitas di hutan, serta faktor

kesengajaan manusia yang membuka lahan perkebunan dengan cara membakar. Dari

kedua faktor tersebut, faktor terakhirlah yang lebih dominan sebagai pemicu kebakaran

lahan dan hutan di Jambi. Cara pembukaan lahan perkebunan dengan cara membakar ini

banyak dipilih karena biayanya lebih murah.

Kebakaran lahan dan hutan yang rutin terjadi di Provinsi Jambi ini menimbulkan

berbagai macam dampak negatif, di antaranya timbulnya kabut asap pekat yang dapat

mengganggu kesehatan dan aktivitas perekonomian Provinsi Jambi.

Page 47: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

31

BOKS. 1 DAMPAK KABUT ASAP BAGI PEREKONOMIAN JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Kondisi cuaca Provinsi Jambi pada bulan September s.d Oktober 2014 ini mayoritas

diselimuti kabut asap yang cukup pekat meskipun intensitasnya masih fluktuatif.

Berdasarkan data Satelit NOAA 18 sebagaimana dipubilkasikan oleh Kementerian

Kehutanan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, secara kumulatif pada bulan

September 2014 telah ditemukan 237 titik panas di Provinsi Jambi, sementara pada bulan

Oktober relatif berkurang menjadi 117 titik panas. Titik-titik panas tersebut mayoritas

ditemukan di Kabupaten Tebo, Bungo, Tanjung Jabung Timur, dan Muaro Jambi.

Selain berasal dari internal, kabut asap yang menyelimuti Provinsi Jambi juga

berasal dari kebakaran lahan yang terjadi di Provinsi Sumatera Selatan dan Riau. Kedua

provinsi tersebut merupakan provinsi yang memiliki lahan gambut terluas di Pulau

Sumatera yang letaknya berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi.

Sementara itu dari sisi kualitas udara, Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD)

Provinsi Jambi menyatakan bahwa indeks standar pencemaran udara (ISPU) di kota Jambi

dalam 2 (dua) bulan terakhir rata-rata berada pada skala tidak sehat dan sangat tidak

sehat. Angka ISPU tertinggi terjadi pada pertengahan bulan Oktober yang mencapai level

242 partikel per million (ppm) atau telah dikategorikan sangat tidak sehat.

Grafik 1 Perkembangan Titik Panas di Provinsi Jambi September s.d. Oktober 2014

Grafik 2 Perkembangan Titik Panas di Provinsi Jambi Tahun 2014

0

10

20

30

40

50

9/1/

2014

9/3/

2014

9/5/

2014

9/7/

2014

9/9/

2014

9/11

/201

4

9/13

/201

4

9/15

/201

4

9/17

/201

4

9/19

/201

4

9/21

/201

4

9/23

/201

4

9/25

/201

4

9/27

/201

4

9/29

/201

4

10/1

/201

4

10/3

/201

4

10/5

/201

4

10/7

/201

4

10/9

/201

4

10/11/20

10/13/20

10/15/20

10/17/20

10/19/20

10/21/20

10/23/20

10/25/20

10/27/20

10/29/20

10/31/20

Jum

lah

Tit

ik

Grafik Perkembangan Titik Panas September s.d. Oktober 2014

0

50

100

150

200

250

300

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2014

Jum

lah

Titi

k

Bulan

Grafik Perkembangan Titik Panas Tahun 2014Sumber: Satelit NOAA 18

Page 48: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

32

BOKS. 1 DAMPAK KABUT ASAP BAGI PEREKONOMIAN JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

3. Dampak Kabut Asap

a. Dampak Terhadap Sektor Sosial dan Kesehatan

Kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan secara umum

mengandung gas CO, CO2, H

2O, jelaga, debu (partikel) ditambah dengan unsur-unsur

yang telah ada di udara seperti N2, O

2, CO

2, H

2O, dll. Kandungan gas dalam kabut asap

tersebut menyebabkan terganggunya kesehatan masyarakat, utamanya gangguan

pada saluran pernafasan (ISPA/Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Berdasarkan data

BLHD Provinsi Jambi, penderita ISPA di Kota Jambi dalam satu bulan terakhir telah

mencapai 80.976 kasus.

Tingginya potensi penyakit ISPA akibat kabut asap, menyebabkan masyarakat

harus waspada dan mencadangkan dana kesehatan dari pendapatan yang

diterimanya. Kondisi tersebut berpotensi mengurangi tingkat konsumsi rumah.

b. Dampak Terhadap Sektor Bisnis dan Perekonomian

Berdasarkan pengamatan yang pernah dilakukan oleh Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT), ketinggian puncak lapisan asap di Pulau Sumatera

berkisar antara 7.000 hingga 9.000 kaki. Karena gas asap lebih berat daripada udara

normal, asap tersebut tidak dapat naik ke angkasa dengan segera. Sehingga apabila

kondisi tersebut dibiarkan, asap tersebut akan terakumulasi menjadi lebih pekat (BPPT,

1997). Asap yang pekat menyebabkan visibility (kekuatan jarak pandang) menjadi

rendah, dan menghalangi radiasi matahari ke permukaan tanah, sehingga tidak terjadi

proses konveksi. Dengan jarak pandang yang rendah inilah akan berdampak negatif

bagi operasional penerbangan dan pelayaran di Provinsi Jambi.

Hasil pengamatan BPPT tersebut terkonfirmasi dengan kondisi yang terjadi di

Jambi saat ini (jarak pandang terbatas). Berdasarkan data PT Angkasa Pura II (Persero)

Jambi, terhitung pada bulan Oktober telah terjadi 34 (tiga puluh empat) kali delay

arrival (penundaan kedatangan pesawat) dan 75 (tujuh puluh lima) kali cancelling

dan diverting flight ( pembatalan penerbangan dan pengalihan kedatangan pesawat

ke bandara lain ). Keterlambatan tersebut utamanya disebabkan pesawat dari

Jakarta/Batam tujuan Jambi tidak dapat mendarat di Bandara Sultan Thaha karena

jarak pandang yang tidak memenuhi standar keselamatan. Jarak pandang minimal

yang dibutuhkan oleh seorang pilot untuk mendaratkan pesawat di Bandara Sultan

Thaha adalah 2.000 meter. Standar jarak pandang minimal tersebut lebih tinggi dari

beberapa bandara besar lainnya di Indonesia karena Bandara Sultan Thaha Jambi

Page 49: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

33

BOKS. 1 DAMPAK KABUT ASAP BAGI PEREKONOMIAN JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

belum memiliki Instrument Landing System (ILS) yang dapat membantu pilot

mendaratkan pesawatnya dalam jarak pandang yang terbatas (<1.000 meter).

Terbatasnya jarak pandang di Jambi menyebabkan beberapa pesawat harus dialihkan

sementara (divert) ke Bandara terdekat, yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II

Palembang atau kembali ke bandara asal (return to base) untuk menjamin

keselamatan penumpang. Kondisi tersebut akan berdampak bagi meningkatnya biaya

operasional maskapai, sehingga salah satu maskapai yang terbang dari dan ke Jambi,

yaitu Lion Air mengurangi frekuensi penerbangannya dari 5 (lima) kali sehari menjadi 4

(empat) kali sehari untuk alasan efisiensi. Sedangkan maskapai lainnya, yakni Garuda

Indonesia masih mempertahankan frekuensi penerbangan 3 (tiga) kali sehari dengan

mempertimbangkan masih tingginya permintaan masyarakat, namun demikian pihak

Garuda Indonesia mengambil kebijakan untuk me-reschedule penerbangan pagi dari

Jakarta yang semula pukul 05.45 menjadi pukul 08.45. untuk alasan efisiensi.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam terkait dampak kabut

asap bagi sektor perekonomian Provinsi Jambi, kami telah melakukan liaison ke

beberapa pelaku usaha yang bergerak dalam bidang, penerbangan, pelabuhan

(pelayaran), dan hotel sehingga diperoleh beberapa informasi sebagai berikut:

1) Liaison ke PT Garuda Indonesia Cabang Jambi

PT Garuda Indonesia Cabang Jambi menginformasikan bahwa pada bulan

September 2014 ini tingkat on time performance (OTP) maskapainya turun drastis

dibandingkan kondisi normal seriring dengan pekatnya kabut asap yang

menyelimuti kota Jambi. Jika pada cuaca normal OTP bisa dicapai >85%, OTP

pada saat cuaca Provinsi Jambi diselimuti kabut asap hanya mencapai <80%.

Kondisi yang sama juga terjadi pada maskapai lainnya.

Turunnya OTP maskapai tersebut menyebabkan beberapa dampak negatif

bagi perusahaan dan stakeholders lainnya, antara lain:

a) Terganggunya rotasi pesawat suatu maskapai;

b) Terganggunya rotasi cabin crew;

c) Pembengkakan biaya operasional maskapai dari sisi:

Penggunaan avtur yang meningkat;

Delayed management di darat penyediaan akomodasi dan konsumsi

bagi penumpang;

Page 50: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

34

BOKS. 1 DAMPAK KABUT ASAP BAGI PEREKONOMIAN JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Service charge tambahan dari pengelola bandara akibat bertambahnya jam

operasional bandara;

Biaya tenaga kerja seiring bertambahnya jam kerja dan operasional

maskapai (lembur).

d) Belum adanya kerjasama dengan katering lokal menyebabkan meal service

yang dibawa dari Jakarta untuk diserve pada layanan penerbangan Jambi-

Jakarta menjadi rusak.

e) Terlambatnya layanan kargo yang berpotensi menimbulkan kerusakan barang

(bahan makanan, ikan, dll). Salah satu pengguna jasa kargo utama maskapai

Garuda Indonesia adalah pelaku usaha peternakan udang dari Kuala Tungkal.

Meskipun dampak kabut asap berpengaruh cukup signifikan bagi dunia

penerbangan, seluruh maskapai yang terbang dari dan ke Jambi belum berencana

mengurangi frekuensi penerbangan karena tingkat okupansi penumpang masih

tinggi (>85%) seiring dengan momen keberangkatan calon jemaah haji dan

persiapan Idul Adha.

2) Liaison ke PT Pelindo II Jambi (Pelabuhan Talang Duku)

PT Pelindo II Jambi menginformasikan bahwa pekatnya kabut asap yang

terjadi di Provinsi Jambi menyebabkan keterlambatan kedatangan kapal. Apabila

kondisi tersebut tidak segara di atasi, maka akan mengganggu kegiatan ekspor

dan impor Provinsi Jambi karena sebagaian besar ekspor dan impor Jambi

dilakukan melalui Pelabuhan Talang Duku. Terganggunya kegiatan ekspor dan

impor juga akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi serta neraca

perdagangan Provinsi Jambi.

3) Liaison ke Abadi Suite Hotel & Tower

Abadi Suite Hotel & Tower menginformasikan bahwa pekatnya kabut asap

yang terjadi di Provinsi Jambi menyebabkan turunnya tingkat okupansi hotel. Pada

bulan September 2014, tingkat okupansi hotel tercatat hanya mencapai 30-40%

(dalam kondisi normal, tingkat okupansi hotel mencapai >70%). Turunnya

okupansi hotel tersebut akan berpengaruh negatif terhadap PDRB Provinsi Jambi

khususnya pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

Page 51: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

35

BOKS. 1 DAMPAK KABUT ASAP BAGI PEREKONOMIAN JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

4. Upaya Penanggulangan dari Instansi Terkait

Menyikapi kondisi cuaca terkini di Provinsi Jambi, pada tanggal 17 September

2014, Gubernur Jambi telah menggelar rapat bersama dengan Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Dinas Kehutanan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial,

BMKG, KOREM, dan instansi terkait lainnya untuk menyiapkan beberapa langkah strategis

untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan kabut asap yang lebih parah. Langkah-

langkah strategis tersebut antara lain:

a. Pembagian masker kepada masyarakat untuk mencegah penyakit ISPA;

b. Mengintensifkan dan mengoptimalkan peran Manggala Agni (Brigade Pengendalian

Kebakaran Hutan Dinas Kehutanan) dalam kegiatan pencegahan, pemadaman, dan

penanganan pasca kebakaran hutan;

c. Mengusulkan kepada BNPB untuk melakukan modifikasi cuaca di Provinsi Jambi;

5. Rekomendasi

Menyikapi besarnya dampak negatif (ekonomi, sosial, dan kesehatan) yang

diakibatkan oleh kebakaran hutan dan kabut asap, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Menggelar sosialisasi kepada masyarakat secara rutin tentang bahaya pembukaan

lahan dengan cara membakar;

b. Pemerintah Daerah bersama dengan pihak Angkasa Pura segera melakukan investasi

pemasangan Instrument Landing System (ILS) di Bandara Sultan Thaha Jambi.

Pemasangan alat tersebut akan memberikan dampak positif yang cukup signifikan

bagi operasional penerbangan di Jambi. Dengan bantuan ILS, pilot mampu

mendaratkan pesawat dalam kondisi jarak pandang <1.000 meter. Selama ini,

pendaratan peswat udara di Bandara Sultan Thaha Jambi masih dilakukan secara visual

(manual) sehingga memerlukan jarak pandang minimal 2.000 meter. Meskipun

investasi ILS ini memerlukan anggaran yang cukup besar (±Rp 20 milyar), namun

melihat besarnya manfaat yang didapatkan, maka investasi tersebut layak untuk

diprioritaskan. Lancarnya kegiatan penerbangan akan mendorong lancarnya kegiatan

perekonomian sehingga momentum pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi yang tinggi

akan tetap terjaga.

Page 52: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 53: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

37

BAB II INFLASI

A. Kajian Umum

Pada triwulan III-2014, inflasi kota Jambi tercatat 4,31% (yoy), menurun

dibandingkan triwulan sebelumnya (6,47%), dan lebih rendah dari inflasi nasional

(4,53%) dan rata-rata inflasi triwulan III dalam tiga tahun terakhir (5,56%)

(gambar 2.1). Sementara itu inflasi Bungo tercatat sebesar 5,21% (yoy) dan

berada di atas inflasi nasional12.

Gambar 2.1. Perkembangan Inflasi Kota Jambi

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Berdasarkan asesmen Bank Indonesia, inflasi Kota Jambi utamanya

disebabkan oleh inflasi administered price yang mencapai 6,11% (yoy). Sumber

utama inflasi administered price adalah meningkatnya bahan bakar rumah

tangga13 yang merupakan dampak dari meningkatnya harga elpiji ukuran 12 kg

sesuai kebijakan yang diberlakukan oleh Pertamina dan kenaikan Tarif Tenaga

Listrik (TTL) sesuai keputusan Pemerintah untuk menaikkan (TTL) golongan

Rumah Tangga dan Industri per 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2014.

12

Sejak Januari 2014 terdapat penambahan cakupan kota inflasi di Provinsi Jambi dari sebelumnya hanya Kota Jambi menjadi Kota Jambi dan Muara Bungo dan nasional dari 66 kota menjadi 82 kota.

13 Perhitungan disagregasi inflasi berdasarkan sub kelompok barang.

7.99

4.45

5.31

2.76 3.90

6.80

4.43

4.22

6.06

5.24

7.96

8.74 7.51

6.47 4.31 6.65

5.54

4.61

3.793.97

4.53 4.31

4.305.90

5.90

8.40

8.387.32

6.70

4.53

0

5

10

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

2011 2012 2013 2014

Persen (%)

Kota Jambi Nasional

Page 54: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

38

Sementara itu, inflasi inti cenderung stabil di level 3,44% (yoy) dan inflasi volatile

food berada pada level yang cukup rendah yaitu 3,48% (yoy) bahkan pada

Agustus 2014 berada pada level -1,81% (yoy).

Gambar 2.2. Perbandingan Inflasi Core, Volatile Food, dan Administered Price (yoy)

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Berdasarkan penghitungan triwulanan, perkembangan harga di Kota

Jambi pada triwulan laporan tercatat sebesar 1,62% (qtq), lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya (0,51% (qtq)). Pergerakan angka inflasi

bulanan (m-t-m) pada bulan Juli, Agustus dan September 2014 masing-masing

sebesar 1,33%, 0,16% dan 0,13%. Sementara itu, perkembangan harga di

Bungo tercatat sebesar 2,24% (qtq), lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya

(0,01% (qtq)) dan kota Jambi, dengan pergerakan angka inflasi bulanan (m-t-m)

pada bulan Juli, Agustus dan September 2014 masing-masing sebesar 1,21%,

0,44% dan 0,80%.

Tingkat inflasi di Kota Jambi berada di urutan ke-8 (delapan) dari daftar

kota yang dihitung inflasinya di Sumatera. Sementara Bungo menempati urutan

ke-13 (tiga belas). Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan, sedangkan

inflasi terendah terjadi di Kota Palembang (gambar 2.3).14

14 Sumber: DSM, Bank Indonesia.

3.03 3.81 3.86 3.86 4.14 4.41 4.35 4.28 4.08 4.13 3.44

11.96 9.86

9.11

4.47 4.08 4.29 4.80 3.35

1.84

-1.81

3.48

18.27 19.16 20.90

18.92 19.42 19.48 17.69

13.43

6.60 6.08 6.11

-5

0

5

10

15

20

25

Nov-13 Dec-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14

Yoy Core Yoy Volatile Yoy Administered Yoy inflasi

Page 55: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

39

Gambar2.3. Perbandingan Inflasi (yoy) Kota Jambi dan Kota Lainnya di Pulau Sumatera per September 2014

Sumber :DSM Bank Indonesia dan BPS Provinsi Jambi

B. Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang

Berdasarkan kelompoknya, sumbangan terbesar inflasi di kota Jambi pada

triwulan ini bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik & bahan bakar yang

mengalami inflasi sebesar 2,70% (qtq) atau 6,78% (yoy) (tabel 2.1). Tingginya

inflasi kelompok perumahan, air, listrik & bahan bakar tersebut seiring dengan

kenaikan bahan bakar rumah tangga yaitu kenaikan harga elpiji kemasan 12 kg

dan Tarif Tenaga Listrik (TTL) golongan Rumah Tangga dan Industri per 2 (dua)

bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2014

Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 2,35% (qtq) atau

4,75% (yoy) dengan kontribusi sebesar 0,58%. Inflasi kelompok bahan makanan

tersebut disebabkan oleh meningkatnya permintaan bahan makanan berupa cabe

merah seiring dengan perayaan Idul Fitri dan persiapan menjelang Idul Adha

2014 dan keterbatasan pasokan cabe merah.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau mengalami inflasi

sebesar 1,39% (qtq) atau 4,89% (yoy), memberikan kontribusi sebesar 0,23%

yang disumbangkan oleh sub kelompok makanan jadi berupa nasi dengan lauk

dan sub kelompok tembakau & minuman beralkohol berupa rokok kretek filter.

0

2

4

6

8

10

12

TAN

JUN

G P

AN

DA

N

TEM

BIL

AH

AN

MEU

LABO

H

BU

KIT

TIN

GG

I

BEN

GK

ULU

PAD

AN

G

DU

MA

I

SIBO

LGA

PEK

AN

BA

RU

METR

O

BU

NG

O

LHO

KSE

UM

AW

E

BA

TAM

BA

ND

A A

CEH

JAM

BI

PAN

GK

AL

PIN

AN

G

TAN

JUN

G P

AN

DA

N

MED

AN

BA

ND

AR L

AM

PUN

G

LUBU

K L

ING

GA

U

PALE

MBA

NG

Page 56: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

40

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar

0,94% (qtq) atau 1.62% (yoy), memberikan kontribusi sebesar 0,07% yang

disumbangkan oleh sub kelompok kursus-kursus/pelatihan pada awal tahun

ajaran baru. Kelompok kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,77% (qtq) atau

2,80% (yoy), memberikan kontribusi sebesar 0,03% yang disumbangkan oleh

sub kelompok obat-obatan. Kelompok terakhir yaitu kelompok sandang,

mengalami inflasi sebesar 0,23% (qtq) atau 1.42% (yoy), memberikan kontribusi

sebesar 0,02% yang disumbangkan oleh sub kelompok sandang anak-anak.

Tabel 2.1. Perkembangan Inflasi Kota Jambi

Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn Inflasi Smbgn

I Bahan Makanan 9.10 0.76 -4.14 0.13 0.51 0.14 0.97 0.23 2.35 0.58

II Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 1.44 0.52 2.30 0.30 1.18 0.19 0.68 0.10 1.39 0.23

III Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar 1.08 0.43 3.03 0.48 1.24 0.27 0.75 0.16 2.70 0.58

IV Sandang 0.79 0.11 0.76 -0.01 0.69 0.05 -0.03 -0.01 0.23 0.02

V Kesehatan 0.17 0.02 0.93 0.04 0.58 0.02 0.64 0.04 0.77 0.03

VI Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.92 0.05 0.29 0.01 0.56 0.03 0.06 0.01 0.94 0.07

VII Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 17.14 1.64 -0.55 0.11 1.56 0.29 -0.14 -0.02 0.66 0.13

3.53 3.53 1.04 1.04 1.00 1.00 0.50 0.52 1.62 1.62

Sumber: BPS (diolah)

Triwulan IV-2013

(q-t-q, %)

Triwulan I-2014

(q-t-q, %)

Triwulan III-2013

(q-t-q, %)

Triwulan II-2014

(q-t-q, %)

Triwulan III-2014

(q-t-q, %)

INFLASI

KELOMPOK

Page 57: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

41

Tabel 2.2. Perkembangan Inflasi Triwulanan (qtq) serta Tahunan (yoy) Kota Jambi Berdasarkan Kelompok dan Sub Kelompok

Berdasarkan komoditinya (Tabel 2.3.), penyumbang pembentukan inflasi

terbesar pada bulan Juli, Agustus dan September 2014 adalah cabai merah dan

tarif listrik sedangkan penyumbang deflasi adalah nila.

qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoy qtq yoyI. BAHAN MAKANAN 9.10 15.39 -4.14 12.10 0.51 4.79 0.97 4.55 2.35 4.75a. PADI-PADIAN, UMBI-UMBIAN DAN HASILNYA 4.75 5.89 2.21 5.12 0.36 5.34 -1.93 5.37 3.29 3.90b. DAGING-DAN HASIL-HASILNYA 5.57 11.45 -8.30 10.88 -0.71 1.16 16.29 11.77 -1.72 4.05c. IKAN SEGAR 7.53 8.43 -1.62 6.00 4.30 7.96 6.22 17.20 -0.27 8.70d. IKAN DIAWETKAN 2.49 7.82 2.43 11.09 10.08 20.74 -1.22 14.15 2.51 14.16e. TELUR, SUSU DAN HASIL-HASILNYA 5.49 4.23 0.11 5.78 0.81 3.27 7.62 14.57 2.80 11.65f. SAYUR-SAYURAN 22.26 26.44 -11.77 12.13 9.31 19.57 -13.99 1.42 5.58 -12.42g. KACANG-KACANGAN 0.60 3.79 22.97 25.69 0.24 23.32 0.25 24.31 0.85 24.62h. BUAH-BUAHAN 8.86 6.42 -7.11 3.18 7.67 1.66 3.31 12.49 -2.59 0.66i. BUMBU-BUMBUAN 24.17 97.12 -22.08 62.39 -22.17 -19.94 -13.41 -34.80 19.84 -37.07j. LEMAK DAN MINYAK 2.77 -4.29 3.98 3.87 7.50 12.33 -1.20 13.50 -2.92 7.21k. BAHAN MAKANAN LAINNYA 0.48 5.03 -1.71 4.20 1.00 4.54 2.47 2.21 1.63 3.38II. MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 1.44 4.56 2.30 6.34 1.18 7.24 0.68 6.58 1.39 4.89a. MAKANAN JADI 2.11 5.66 3.57 8.75 1.67 9.66 0.76 8.33 1.07 7.23b. MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL -0.40 -0.22 -0.46 -0.22 0.60 0.05 0.05 -0.21 1.02 1.22c. TEMBAKAU DAN MINUMAN BERALKOHOL 0.95 4.87 0.92 4.66 0.41 3.73 0.97 3.29 2.33 4.70III. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 1.08 3.73 3.03 6.52 1.24 7.61 0.75 6.85 2.70 6.78a. BIAYA TEMPAT TINGGAL 1.49 3.60 1.34 3.43 0.59 3.93 0.79 4.28 1.24 4.02b. BAHAN BAKAR, PENERANGAN DAN AIR 0.75 4.62 7.01 14.08 2.48 15.98 0.38 10.89 6.53 17.26c. PERLENGKAPAN RUMAHTANGGA 0.26 1.03 2.21 3.34 1.05 3.73 0.79 4.36 1.04 5.18d. PENYELENGGARAAN RUMAHTANGGA 0.31 3.85 1.01 4.49 1.26 3.78 1.53 4.17 0.85 4.73IV. SANDANG 0.79 -0.41 0.76 -0.89 0.69 2.25 -0.03 4.22 0.23 1.42a. SANDANG LAKI-LAKI 0.92 2.02 0.70 2.64 -0.12 2.23 0.07 1.58 0.25 0.91b. SANDANG WANITA 1.09 2.18 -0.72 1.11 0.65 1.64 0.70 1.72 -0.01 0.62c. SANDANG ANAK-ANAK 0.60 1.19 0.57 1.91 0.77 2.10 0.41 2.37 0.48 2.24d. BARANG PRIBADI DAN SANDANG LAINNYA 0.55 -5.78 2.30 -7.32 1.30 -5.28 -1.04 3.12 0.19 2.74V. KESEHATAN 0.17 1.62 0.93 2.06 0.58 2.72 0.64 3.00 0.77 2.80a. JASA KESEHATAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.18 0.18 0.00 0.18 0.00 0.18b. OBAT-OBATAN 0.13 1.77 0.89 2.68 0.33 1.84 0.64 2.00 3.20 5.13c. JASA PERAWATAN JASMANI 0.00 7.39 6.61 8.57 0.00 8.57 1.23 7.92 0.00 7.92d. PERAWATAN JASMANI DAN KOSMETIKA 0.43 1.81 0.40 2.18 1.30 2.51 1.23 3.39 0.40 3.36VI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 0.92 1.27 0.29 1.44 0.56 2.34 0.06 2.38 0.94 1.62a. JASA PENDIDIKAN 1.06 1.06 0.05 1.11 0.00 1.11 0.00 1.11 1.72 1.77b. KURSUS-KURSUS / PELATIHAN 4.02 4.02 0.00 4.02 1.28 5.34 0.00 5.34 3.84 5.16c. PERLENGKAPAN / PERALATAN PENDIDIKAN -0.97 -0.24 1.19 0.64 3.37 2.82 0.62 4.24 -2.19 2.95d. REKREASI 1.40 2.91 0.41 2.87 -0.49 1.41 -0.30 1.02 -0.04 -0.42e. OLAHRAGA 0.00 0.17 0.21 0.38 0.17 0.56 0.00 0.38 0.00 0.38VII TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 17.14 18.95 -0.55 18.34 1.56 17.18 -0.14 11.93 0.66 2.93a. TRANSPOR 25.27 27.50 -0.84 27.12 2.07 27.14 -0.14 26.61 1.14 2.22b. KOMUNIKASI DAN PENGIRIMAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.19 0.19 -0.36 -0.17 -0.75 -0.92c. SARANA DAN PENUNJANG TRANSPOR 0.91 3.88 0.59 1.50 1.06 2.58 0.45 3.04 0.29 2.40d. JASA KEUANGAN 0.00 0.41 0.00 0.41 0.00 0.41 0.00 0.00 0.00 0.00

INFLASI (UMUM) 3.53 7.96 1.04 8.74 1.00 7.51 0.51 6.47 1.62 4.31

Sumber: BPS (diolah)

Triwulan I-2014 Triwulan II-2014 Triwulan III-2014Triwulan III-2013 Triwulan IV-2013KELOMPOK/SUBKELOMPOK

Page 58: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

42

Tabel 2.3. Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi Berdasarkan Komoditi Periode triwulan III-2014

TW III-2014 TW III-2014

Sumbangan Sumbangan

JULI JULI

1 Tomat Buah 0.1484 1 Daging Ayam Ras -0.1214

2 Bayam 0.1362 2 Jeruk -0.0552

3 Cabai Merah 0.1162 3 Telepon Selular -0.0288

4 Angkutan Udara 0.1059 4 Bawang Putih -0.0204

5 Udang Basah 0.0671 5 Dencis -0.0186

6 Rokok Kretek Filter 0.0578 6 Nila -0.0171

7 Kangkung 0.0557 7 Beras -0.0118

8 Tarif Listrik 0.0490 8 Tongkol/Ambu-Ambu -0.0109

9 Cumi-Cumi 0.0469 9 Pisang -0.0087

10 Pepaya 0.0443 10 Tempoyak -0.0084

0.8275 -0.3013

AGUSTUS AGUSTUS

1 Tarif Listrik 0.2223 1 Tomat Buah -0.1619

2 tukang Bukan Mandor 0.1339 2 Bayam -0.1085

3 Daging Ayam Ras 0.0721 3 Kangkung -0.0641

4 Sekolah Menengah Atas 0.0575 4 Daun Singkong -0.0485

5 Angkutan Udara 0.0522 5 Jengkol -0.0441

6 Gabus 0.0467 6 Minyak Goreng -0.0244

7 Cabai Merah 0.0419 7 Kacang Panjang -0.0236

8 Beras 0.0399 8 Kerang -0.0234

9 Kentang 0.0277 9 Udang Basah -0.0220

10 Nasi Dengan Lauk 0.0265 10 Daging Sapi -0.0210

0.7207 -0.5415

SEPTEMBER SEPTEMBER

1 Cabai Merah 0.3359 1 Bawang Merah -0.1537

2 Beras 0.1153 2 Angkutan Putih -0.0787

3 Bahan Bakar Rumah Tangga 0.0922 3 Nila -0.0441

4 Tarif Listrik 0.0526 4 Udang Basah -0.0359

5 Daun Singkong 0.0234 5 Minyak Goreng -0.0272

6 Kacang Panjang 0.0185 6 Cumi cumi -0.0256

7 Nanas 0.0145 7 Emas Perhiasan -0.0232

8 Ketimun 0.0136 8 Kentang -0.0225

9 Susu untuk Balita 0.0133 9 Jengkol -0.0224

10 Kangkung 0.0121 10 Pepaya -0.0204

0.6914 -0.4537

Sumber : BPS (diolah)

10 KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI 10 KOMODITAS PENYUMBANG DEFLASI

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

Page 59: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

43

1. Kelompok Bahan Makanan

Kelompok bahan

makanan mengalami

inflasi sebesar 2,35%

(qtq) atau 4,75% (yoy)

dengan sumbangan

inflasi mencapai

0,58%. Inflasi bahan

makanan tersebut

didominasi oleh sub

kelompok bumbu-

bumbuan (19,84% (qtq)), sayur-sayuran (5,58% (qtq)), serta padi-padian, umbi-

umbian dan hasilnya (3,29% (qtq)). Namun sub kelompok minyak dan lemak,

buah-buahan serta daging dan hasil-hasilnya mengalami deflasi yaitu sebesar

2,92% (qtq), 2,59% (qtq) dan 1,72% (qtq),

Bumbu-bumbuan, yaitu cabai merah, pada triwulan laporan mengalami

inflasi setelah pada triwulan II-2014 mengalami deflasi. Harga cabai merah

selama triwulan III-2014 menunjukkan tren peningkatan yaitu dari sebesar

Rp11.296/kg pada Juni 2014, naik menjadi Rp13.120/kg (Juli 2014),

Rp14.284/kg (Agustus 2014) dan Rp22.822/kg (September 2014). Panen cabai

merah pada triwulan II-2014 dan pola tanah tanaman cabai merah yang harus

ditanami tanaman lain setelah panen cabai merah membuat pasokan cabai

merah pada triwulan III-2014 menjadi terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan,

cabai merah harus didatangkan dari Pulau Jawa yang membutuhkan waktu dan

biaya distribusi sehingga mempengaruhi harga cabai merah.

Sebaliknya, bawang merah pada triwulan laporan mengalami deflasi yaitu

pada Juni 2014 harga bawang merah berada pada level Rp19.728/kg, naik

menjadi Rp20.253/kg (Juli 2014), Rp20.975/kg (Agustus 2014) namun turun

menjadi Rp15.156/kg pada September2014. Penurunan harga bawang merah

tersebut dipicu oleh panen dan pasokan dari Kerinci dan Padang.

Harga daging sapi pada akhir triwulan II-2014 berada pada level harga

Rp114.444/kg (Juni 2014), naik menjadi Rp117.733/kg seiring dengan

Grafik 2.4. Perkembangan Harga Bumbu-bumbuan

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2013 2014

Sumber: Disperindag Provinsi Jambi

(Rp/kg)

Cabe Merah Keriting Cabe merah Biasa Bawang Merah

Page 60: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

44

meningkatnya kebutuhan daging sapi pada perayaan Idul Fitri 1435 H, lalu turun

menjadi Rp113.508/kg (Agustus 2014) dan Rp110.000/kg (September 2014).

Harga Rp110.000/kg menjadi harga psikologis harga daging sapi mengingat

sejak Januari 2014 hingga April 2014 harga daging sapi stabil pada kisaran

tersebut. Daging ayam ras pada triwulan III cenderung deflasi dengan harga

Rp30.556/kg (Juni 2014), Rp27.693/kg (Juli 2014), Rp29.988/kg (Agustus 2014)

lalu turun menjadi Rp29.322/kg pada September 2014 seiring dengan tingginya

pasokan daging ayam ras.

Grafik 2.5. Perkembangan Harga Daging

Sub kelompok sayur-sayuran mengalami inflasi 5,58% (qtq)

disumbangkan oleh daun singkong, kacang panjang, ketimun dan kangkung.

Namun secara tahunan mengalami deflasi 12,42% (yoy). Sub kelompok padi-

padian, umbi-umbian dan hasilnya mengalami inflasi 3,29% (qtq) atau 3,90%

(yoy) yang disumbangkan oleh kenaikan harga beras premium seiring dengan

meningkatnya konsumsi beras premium dalam perayaan Idul Fitri 1435 H.

50,000

60,000

70,000

80,000

90,000

100,000

110,000

120,000

130,000

-

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2013 2014

(Rp/Kg)

Sumber: Disperindag Provinsi Jambi

(Rp/Kg)

Daging Ayam Broiler, LHS Daging Sapi Murni, RHS

Page 61: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

45

Grafik 2.6. Perkembangan Harga Jagung Grafik 2.7. Perkembangan Harga Beras

Harga beras di tingkat internasional menunjukkan kecenderungan

peningkatan harga namun secara rata-rata selama triwulan III-2014 mengalami

penurunan dibandingkan rata-rata triwulan sebelumnya dari USD 409,4/metric

ton menjadi USD 404,9/metric ton (1,11%). Harga beras internasional pada Juni

2014 berada pada level USD 414,67/metric ton turun menjadi USD 379,8/metric

ton (Juli 2014), lalu naik menjadi USD 398,2/metric ton (Agustus 2014) hingga

USD 436,5/metric ton. Sejalan dengan hal tersebut, harga beras di Jambi pada

triwulan laporan juga meningkat sebesar 2,15% dibandingkan triwulan

sebelumnya.

Perkembangan harga

tepung terigu merk

Segitiga Biru pada triwulan

laporan cenderung stabil

pada level harga

Rp7.500/kg setelah

triwulan sebelumnya stabil

di posisi Rp7.503,00/kg.

Penurunan harga tersebut

mengikuti menurunnya harga gandum, yang merupakan bahan baku tepung

terigu, di tingkat internasional. Kecendrungan penurunan harga tepung terigu

tersebut terjadi sejak triwulan I-2014 dan masih berlanjut hingga triwulan III-2014

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

9000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(USD/Bushel)

Jagung internasional (aksis kiri) Jagung pipilan kering (aksis kanan)

150

155

160

165

170

175

180

185

190

195

0

100

200

300

400

500

600

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014

Thousa

nds

(Rp ribu/Kg)

Sumber: Bloomberg, indexmundi.com & Disperindag Prov. Jambi

(USD/CWT)

Beras internasional (aksis kiri) Beras King (aksis kanan)

Grafik 2.8. Perkembangan Harga Tepung Terigu

5000

6000

7000

8000

9000

10000

11000

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(USD/Bushel)

Wheat/Gandum (aksis kiri) Tepung Terigu lokal (aksis kanan)

Page 62: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

46

seiring dengan penanaman gandum di Amerika Serikat dan Kanada serta

membaiknya kondisi politik Ukraina yang turut membantu persediaan gandum

dunia.15.

Harga rata-rata Crude

Palm Oil (CPO) di tingkat

internasional pada triwulan

laporan menurun 12,82%

dibandingkan triwulan

sebelumnya, yaitu dari USD

795,76/metric ton menurun

menjadi USD 693,67/metric

ton. Sejalan dengan harga

internasional, harga minyak goreng lokal juga menurun dari Rp11.410/liter pada

triwulan lalu menjadi Rp10.728/liter.

2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami

inflasi sebesar 1,39% (qtq) atau 4,89% (yoy). Berdasarkan sub kelompoknya,

urutan inflasi tertinggi tercatat pada sub kelompok tembakau dan minuman

beralkohol yaitu sebesar 2,33% (qtq) atau 4,70% (yoy) sebagai dampak lanjutan

dari berlakunya pajak rokok sesuai dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang berlaku mulai 1 Januari 2014.

Sub kelompok makanan jadi mengalami inflasi sebesar 1,07% (qtq) atau

7,23% (yoy) yang disebabkan oleh kenaikan jenis makanan seperti nasi dengan

lauk, martabak dan soto. Sub kelompok minuman yang tidak beralkohol

mengalami inflasi sebesar 1,02% (qtq) atau 1,22% (yoy) yang disumbangkan

oleh air kemasan, teh manis dan minuman kesegaran. Inflasi kedua sub kelompok

tersebut masih merupakan dampak lanjutan dari efek kenaikan harga bahan

bakar elpiji.

15 Satu bushel setara dengan 27 kg.

Grafik 2.9. Perkembangan Harga CPO dan Minyak Goreng

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

11,000

12,000

0

500

1000

1500

2000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014

(Rp/Kg)

Sumber: Bloomberg & Disperindag Prov. Jambi

(Ringgit/Ton)

CPO internasional (aksis kiri) Minyak goreng lokal (aksis kanan)

Page 63: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

47

3. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada triwulan III-

2014 mengalami inflasi sebesar 2,70% (qtq) atau 6,78% (yoy), lebih tinggi dari

triwulan sebelumnya (0,75%(qtq)). Berdasarkan sub kelompoknya, inflasi tersebut

disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar, penerangan, dan air sebesar

6,53% (qtq) atau 17,26% (yoy), biaya tempat tinggal sebesar 1,24% (qtq) atau

4,02% (yoy), perlengkapan rumah tangga sebesar 1,04% (qtq) atau 5,18% (yoy)

dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga sebesar 0,85% (qtq) atau

4,73% (yoy). Pemicu terjadinya inflasi pada kelompok ini adalah kenaikan harga

bahan bakar rumah tangga, tarif listrik, kontrak rumah, sabun detergen

bubuk/cair dan keramik16.

4. Kelompok Sandang

Kelompok sandang

pada triwulan III-2014

mengalami inflasi sebesar

sebesar 1,42% (yoy), lebih

rendah dibanding triwulan

sebelumnya (4,22% (yoy)).

Secara triwulanan,

kelompok sandang

mengalami inflasi sebesar

0,23% (qtq). Terjadinya inflasi pada kelompok ini terutama disumbangkan oleh

sandang anak-anak 0,48% (qtq), sandang laki-laki 0,25% (qtq), barang pribadi

dan sandang lainnya (0,19%(qtq)). Harga emas yang menurun pada triwulan II-

2014 sempat mengalami kenaikan pada awal Juli 2014 sejalan dengan tingginya

permintaan menjelang perayaan Idul Fitri 1435H dan meningkatnya harga emas

dunia. Namun pada Agustus 2014 dan September 2014 permintaan emas

16 seiring dengan keputusan Pemerintah untuk menaikkan harga elpiji kemasan 12 kg sejak

tanggal 10 September 2014 dan Tarif Tenaga Listrik (TTL) golongan Rumah Tangga dan Industri per 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2014.

Grafik 2.10. Perkembangan Harga Emas di Pasar Internasional

0

500

1000

1500

2000

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014

Sumber: Bloomberg

(USD/troy ounce)

Page 64: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

48

kembali menurun seiring dengan kondisi pasar saham dan perekonomian global

yang membaik.17

5. Kelompok Kesehatan

Harga komoditi yang tergabung dalam kelompok kesehatan mengalami

inflasi sebesar 0,77% (qtq) atau 2,80% (yoy). Inflasi yang terjadi utamanya

bersumber dari meningkatnya permintaan obat-obatan dengan inflasi 3,20%

(qtq) atau 5,13% (yoy), serta perawatan jasmani dan kosmetika dengan inflasi

0,40% (qtq) atau 3,36% (yoy). Sementara itu harga pada sub kelompok jasa

kesehatan dan jasa perawatan jasmani cenderung stabil.

6. Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami inflasi sebesar

0,94% (qtq) atau 1,62% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan lalu (0,06%

(qtq)). Inflasi tersebut disebabkan oleh tahun ajaran baru SD, SMP dan SMA pada

Juli 2014 yang menyebabkan kenaikan tarif kursus/pelatihan sebesar 3,84% (qtq)

dan jasa pendidikan sebesar 1,72% (qtq). Sementara itu, sub kelompok

perlengkapan/peralatan pendidikan dan rekreasi mengalami deflasi masing-

masing sebesar 2,19% (qtq) dan 0,04% (qtq). Walaupun tahun ajaran baru

dimulai pada Juli 2014, namun pemenuhan perlengkapan/peralatan pendidikan

telah dilakukan pada triwulan sebelumnya yang ditandai dengan inflasi sub

kelompok ini sebesar 0,62% (qtq) pada triwulan II-2014. Sub kelompok terakhir

yaitu olahraga cenderung stabil.

7. Kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi

sebesar 0,66% (qtq) atau 2,93% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya

mengalami deflasi sebesar 0,14% (qtq). Berdasarkan sub kelompoknya, inflasi

pada kelompok ini utamanya bersumber dari sub kelompok transpor

sebesar1,14% (qtq) dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor sebesar

0,29% (qtq). Pada bulan Juli 2014 dan Agustus 2014, angkutan udara menjadi

17 Sumber: Bloomberg.1 (satu) troy ounce setara dengan 31,1034768 gram

(http://en.wikipedia.org)

Page 65: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

49

salah satu penyumbang inflasi sejalan dengan meningkatnya permintaan pada

saat arus balik lebaran. Namun demikian, pada September 2014 permintaan

angkutan udara kembali normal. Sub kelompok komunikasi dan pengiriman

mengalami deflasi seiring dengan terhambatnya distribusi pengiriman barang

keluar masuk Provinsi Jambi via udara yang disebabkan oleh cuaca Jambi yang

berasap.

Sementara itu, harga rata-rata minyak di pasar internasional turun

sebesar 5,38% (qtq) dibandingkan periode triwulan II-2014 yaitu dari USD

103,06/barrel, menjadi USD 97,51/barrel yang dipengaruhi oleh membaiknya

kondisi politik di Ukraina.

Grafik 2.11. Perkembangan Harga Minyak di Pasar Internasional

C. INFLASI KOTA BUNGO

Sejak Januari 2014, Kota Bungo termasuk sebagai kota indikator inflasi di

Provinsi Jambi selain Kota Jambi. Bungo yang pada triwulan II-2014 berada pada

urutan 20 (dua puluh) kota di tingkat inflasi tertinggi menjadi urutan 11 (sebelas)

dari 23 (dua puluh tiga) kota di Sumatera yang dihitung inflasinya. Inflasi bulanan

(mtm) Kota Bungo pada awal triwulan III-2014 berada pada level tertinggi sejak

terhitung sebagai kota indikator inflasi yaitu pada level 1,21% (mtm) di Juli 2014,

lalu pada bulan Agustus dan September 2014 stabil di level 0,44% (mtm).

Peningkatan inflasi Juli 2014 merupakan dampak dari peningkatan konsumsi

masyarakat terkait perayaan Idul Fitri 1435 H.

0.00

25.00

50.00

75.00

100.00

125.00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2012 2013 2014

Sumber: Bloomberg

Harga Minyak (USD/Barrel)

Page 66: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

50

Grafik 2.12. Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Bungo tahun 2014

Tabel 2.4. Perkembangan Inflasi Kota Bungo

Tabel 2.5. Inflasi Triwulanan (qtq) Kota Bungo Berdasarkan Kelompok dan Sub

Kelompok Barang dan Jasa

1.11

0.51

(0.35) (0.28)(0.51)

0.80

1.21

0.44 0.44

(0.80)

(0.60)

(0.40)

(0.20)

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

1.20

1.40

Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14

INFLASI

Sep-14

mtm sumbangan mtm sumbangan mtm sumbangan Inflasi Smbgn yoy

I Bahan Makanan 2.88 0.737 0.65 0.171 1.14 0.296 4.72 1.20 3.46

II Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0.04 0.006 -0.02 -0.003 0.01 0.001 0.03 0.01 4.35

III Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar 0.41 0.073 1.63 0.289 1.43 0.259 3.50 0.62 12.25

IV Sandang 1.13 0.100 0.24 0.021 -0.29 -0.025 1.08 0.10 5.50

V Kesehatan 0.28 0.013 0.09 0.005 0.94 0.044 1.31 0.06 3.69

VI Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 2.25 0.167 -0.03 -0.002 -0.17 -0.013 2.05 0.15 3.97

VII Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan 0.79 0.115 -0.27 -0.040 0.19 0.028 0.71 0.10 2.38

INFLASI 1.21 1.21 0.44 0.44 0.60 0.44 2.26 2.09 5.21

Sumber: BPS (diolah)

KELOMPOK

Triwulan III-2014

(q-t-q, %)Jul-14 Aug-14 Sep-14

Sumber : BPS (diolah)

Page 67: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

51

Berdasarkan kelompoknya, inflasi terbesar pada triwulan III-2014 terjadi

pada kelompok bahan makanan sebesar 4,72% (qtq) atau 3,46% (yoy) dengan

sumbangan inflasi 1,20%. Inflasi kelompok bahan makanan tersebut didominasi

qtq yoy qtq yoy

I. BAHAN MAKANAN -4.03 -1.06 4.72 3.46a. PADI-PADIAN, UMBI-UMBIAN DAN HASILNYA 0.30 N/A 3.58 N/Ab. DAGING-DAN HASIL-HASILNYA 1.69 N/A -1.14 N/Ac. IKAN SEGAR -0.44 N/A 6.85 N/Ad. IKAN DIAWETKAN 3.54 N/A 1.78 N/Ae. TELUR, SUSU DAN HASIL-HASILNYA 2.15 N/A 4.67 N/Af. SAYUR-SAYURAN -3.71 N/A -6.94 N/Ag. KACANG-KACANGAN 0.01 N/A 0.41 N/Ah. BUAH-BUAHAN 3.16 N/A 2.94 N/Ai. BUMBU-BUMBUAN -33.36 N/A 30.70 N/Aj. LEMAK DAN MINYAK 3.73 N/A -1.38 N/Ak. BAHAN MAKANAN LAINNYA 0.00 N/A 1.45 N/AII. MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 2.00 6.63 0.03 4.35a. MAKANAN JADI 1.56 N/A 0.10 N/Ab. MINUMAN YANG TIDAK BERALKOHOL 0.18 N/A -0.22 N/Ac. TEMBAKAU DAN MINUMAN BERALKOHOL 3.97 N/A 0.00 N/AIII. PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 1.05 9.97 3.50 12.25a. BIAYA TEMPAT TINGGAL 0.09 N/A 0.43 N/Ab. BAHAN BAKAR, PENERANGAN DAN AIR 0.08 N/A 7.52 N/Ac. PERLENGKAPAN RUMAHTANGGA 4.43 N/A 1.07 N/Ad. PENYELENGGARAAN RUMAHTANGGA 2.64 N/A 3.44 N/AIV. SANDANG 2.31 6.90 1.08 5.50a. SANDANG LAKI-LAKI 3.72 N/A 0.08 N/Ab. SANDANG WANITA 3.70 N/A 3.23 N/Ac. SANDANG ANAK-ANAK 3.08 N/A 3.57 N/Ad. BARANG PRIBADI DAN SANDANG LAINNYA -1.65 N/A -3.29 N/AV. KESEHATAN 0.66 4.21 1.31 3.69a. JASA KESEHATAN 0.00 N/A 0.00 N/Ab. OBAT-OBATAN -0.15 N/A -0.01 N/Ac. JASA PERAWATAN JASMANI 0.00 N/A 0.00 N/Ad. PERAWATAN JASMANI DAN KOSMETIKA 1.48 N/A 2.84 N/AVI. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 1.33 1.89 2.05 3.97a. JASA PENDIDIKAN 1.40 N/A 3.09 N/Ab. KURSUS-KURSUS / PELATIHAN 0.00 N/A 9.44 N/Ac. PERLENGKAPAN / PERALATAN PENDIDIKAN 0.81 N/A -1.08 N/Ad. REKREASI 1.64 N/A -0.10 N/Ae. OLAHRAGA 20.00 N/A 1.47 N/AVII TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 1.15 5.97 0.71 2.38a. TRANSPOR 1.33 N/A 0.60 N/Ab. KOMUNIKASI DAN PENGIRIMAN 0.00 N/A 0.00 N/Ac. SARANA DAN PENUNJANG TRANSPOR 2.28 N/A 2.58 N/Ad. JASA KEUANGAN 0.00 N/A 0.00 N/A

INFLASI (UMUM) 0.01 4.58 2.26 5.21

Sumber: BPS (diolah)

N/A : Kota Bungo sebagai indikator kota inflasi sejak Januari 2014

Triwulan II-2014 Triwulan III-2014KELOMPOK/SUBKELOMPOK

Page 68: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

52

sub kelompok bumbu-bumbuan (30,70% (qtq)), ikan segar (6,85%(qtq)), serta

telur, susu dan hasil-hasilnya (4,67% (qtq)).

Sub kelompok bumbu-bumbuan mengalami inflasi yang disumbangkan

oleh kenaikan cabai merah setelah pada triwulan sebelumnya cabai mengalami

deflasi. Harga cabai merah di Kota Bungo pada Juli 2014 berada pada level

Rp12.000/kg naik menjadi Rp17.250/kg (Agustus 2014) hingga Rp25.200/kg

(Sepember 2014).Terbatasnya pasokan cabai merah setelah panen pada periode

sebelumnya menjadi pemicu kenaikan harga cabai merah. Ikan segar mengalami

peningkatan harga seiring dengan berkurangnya pasokan ikan segar karena ikan

budi daya dengan keramba di Danau Maninjau, Agam, Sumatera Barati

mengalami keracunan. Sementara telur ayam ras mengalami peningkatan harga

karena kenaikan harga pakan ternak ayam petelur

Sementara itu, sub kelompok sayur-sayuran, lemak dan minyak serta

daging dan hasil-hasilnya mengalami deflasi masing-masing sebesar 6,94% (qtq),

1,38% (qtq) dan 1,14% (qtq).

Berbeda dengan Kota Jambi, sub kelompok sayur-sayuran Kota Bungo

mengalami deflasi yang lebih dalam setelah pada triwulan II-2014 juga

mengalami deflasi. Deflasi tersebut disumbangkan oleh sayur-sayuran jenis

wortel, tauge/kecambah dan terong panjang. Sebaliknya, daun singkong,

kangkung dan bayam mengalami inflasi. Sub kelompok daging dan hasil-hasilnya

mengalami deflasi pada triwulan laporan seiring dengan menurunnya permintaan

kebutuhan daging sapi dan daging ayam ras, setelah pada triwulan sebelumnya

mengalami inflasi.

Kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar mengalami inflasi

3,50% (qtq) atau 12,25% (yoy) dengan sumbangan inflasi 0,62% yang

didominasi oleh sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air, sub kelompok

penyelenggaraan rumah tangga, sub kelompok perlengkapan rumah tangga dan

sub kelompok biaya tempat tinggal masing-masing sebesar 7,52% (qtq), 3,44%

(qtq), 1,07% (qtq) dan 0,43% (qtq). Inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga

elpiji ukuran 12 kg sesuai kebijakan yang diberlakukan oleh Pertamina dan

keputusan Pemerintah untuk menaikkan Tarif Tenaga Listrik (TTL) golongan

Rumah Tangga dan Industri per 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2014.

Page 69: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

53

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi 2,05%

(qtq) atau 3,97% (yoy) dengan sumbangan inflasi 0,15%. Inflasi pada kelompok

ini dipicu oleh sub kelompok kursus-kursus/pelatihan 9,44% (qtq) dan jasa

pendidikan 3,09% (qtq) seiring dengan tahun ajaran baru pada bulan Juli 2014.

Sedangkan sub kelompok perlengkapan/ peralatan pendidikan dan rekreasi

mengalami deflasi masing-masing 1,08% (qtq) dan 0,10%(qtq) setelah pada

periode sebelumnya mengalami inflasi. Deflasi tersebut disebabkan oleh

menurunnya permintaan karena telah terpenuhinya kebutuhan/peralatan

pendidikan sehubungan dengan tahun ajaran baru pada periode sebelumnya.

Kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 1,08% (qtq) atau 5,50%

(yoy) dengan sumbangan inflasi 0,10%. Inflasi pada kelompok ini dipicu oleh

meningkatnya kebutuhan sandang laki-laki, wanita dan sandang anak-anak

seiring dengan perayaan Idul Fitri 1435H. Sedangkan sub kelompok barang

pribadi dan sandang lainnya selama triwulan III-2014 mengalami deflasi sebesar

3,29% (qtq) setelah pada triwulan II-2014 juga mengalami deflasi 1,65% (qtq)

seiring dengan penurunan harga emas internasional.

Inflasi pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada

triwulan laporan tercatat sebesar 0,71% (qtq) atau 2,38% (yoy) dengan

sumbangan inflasi 0,10%. Sub kelompok transpor serta sarana dan penunjang

transpor mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,60% (qtq) dan 2,58% (qtq)

yang disumbangkan oleh peningkatan permintaan angkutan udara seiring

dengan arus balik Idul Fitri 1435 H dan kenaikan harga suku cadang kendaraan

bermotor (ban luar dan dalam motor). Sementara sub kelompok komunikasi dan

pengiriman serta jasa keuangan cenderung stabil.

Kelompok makanan jadi, minuman rokok dan tembakau pada triwulan ini

mengalami inflasi sebesar 0,03% (qtq) atau 4,35% (yoy) dengan sumbangan

inflasi 0,01%. Inflasi tersebut disumbangkan oleh sub kelompok makanan jadi

sebesar 0,10% (qtq) sebagai dampak lanjutan dari kenaikan harga bahan bakar.

Sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami deflasi 0,22% (qtq)

seiring dengan menurunnya permintaan, setelah pada triwulan II-2014

mengalami inflasi sebesar 0,18% (qtq). Sub kelompok tembakau dan minuman

Page 70: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULANIII-2014

54

beralkohol cenderung stabil pada triwulan laporan setelah mengalami inflasi

sebesar 3,97% (qtq) pada triwulan sebelumnya.

Page 71: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

INFLASI

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

55

Tabel 2.6. Sumbangan Inflasi Bulanan (mtm)Kota Bungo Berdasarkan Komoditi

Periode triwulan III-2014

Berdasarkan komoditinya (Tabel 2.6.), penyumbang pembentukan inflasi

terbesar Bungo pada triwulan III-2014 adalah cabai merah dan tarif listrik.Sedangkan

komoditi penyumbang deflasi selama triwulan III-2014 didominasi oleh emas perhiasan

dan sayuran.

TW III-2014 TW III-2014

Sumbangan Sumbangan

JULI JULI

1 Udang Basah 0,1256 1 Bahan Bakar Ruta -0,0936

2 Cabai Merah 0,1106 2 Jengkol -0,0556

3 Sekolah Menengah Perama 0,0976 3 Wortel -0,0151

4 Tarif Lisrik 0,0855 4 Tongkol/Ambu-Ambu -0,0150

5 Bawang Merah 0,0666 5 Serai -0,0110

6 Angkutan Anar Kota 0,0597 6 Gula Pasir -0,0093

7 Bimbingan Belajar 0,0545 7 Salak -0,0074

8 Jeruk 0,0523 8 Obat dengan Resep -0,0029

9 Telur Ayam Ras 0,0431 9 Tepung erigu -0,0019

10 Blus 0,0393 10 Pasta Gigi -0,0019

0,7348 -0,2137

AGUSTUS AGUSTUS

1 Tarif Listrik 0,2656 1 Jengkol -0,1057

2 Cabai Merah 0,1205 2 Angkutan Antar Kota -0,0395

3 Bawang Merah 0,0969 3 Tongkol/Ambu-Ambu -0,0364

4 Nila 0,0907 4 Emas Perhiasan -0,0342

5 Celana Panjang Jeans 0,0328 5 Daun Singkong -0,0217

6 Beras 0,0292 6 Wortel -0,0167

7 Kenang 0,0273 7 Bawang Puih -0,0120

8 Daging Ayam Ras 0,0190 8 Apel -0,0114

9 Serai 0,0109 9 Telur Ayam Ras -0,0100

10 Sandal Kulit 0,0100 10 Kacang Panjang -0,0087

0,7029 -0,2963

SEPTEMBER SEPTEMBER

1 Cabai Merah 0,4772 1 Jengkol -0,1810

2 Beras 0,1268 2 Bawang Merah -0,1640

3 Udang Basah 0,1235 3 Nila -0,0441

4 Bahan Bakar Rumah Tangga 0,1226 4 Daging Sapi -0,0602

5 Tarif Lisrik 0,0914 5 Angkutan Antar Kota -0,0563

6 Pemeliharaan/Service 0,0435 6 Jeruk -0,0475

7 Daun Singkong 0,0325 7 Kelapa -0,0378

8 Kangkung 0,0294 8 Daging Ayam Ras -0,0352

9 Angkutan Udara 0,0293 9 Emas Perhiasan -0,0341

10 Telur Ayam Ras 0,0284 10 Laptop/Notebook -0,0313

1,1046 -0,6915

Sumber : BPS (diolah)

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

10 KOMODITAS PENYUMBANG INFLASI 10 KOMODITAS PENYUMBANG DEFLASI

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

Sumbangan 10 Komoditas Sumbangan 10 Komoditas

Page 72: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 73: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

57

BAB III PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

Kinerja perbankan pada triwulan III-2014 secara umum menunjukkan sedikit

perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Aset perbankan cenderung stabil

meskipun mengalami sedikit penurunan. Perlambatan pertumbuhan terjadi pada

dana pihak ketiga dan kredit. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih kecil

daripada pertumbuhan kredit menyebabkan Loan to Deposits Ratio (LDR) perbankan

berdasarkan bank pelapor mengalami peningkatan sebesar 115 bps menjadi sebesar

112,63%. Suku bunga simpanan DPK (dana pihak ketiga) pada periode laporan

meningkat dibandingkan triwulan II-2014 dan sebaliknya, suku bunga rata-rata

tertimbang kredit yang disalurkan bank umum di Provinsi Jambi menunjukkan

penurunan. Kualitas kredit masih terjaga yang tercermin dari rasio NPL di bawah 5%

(2,45%), sedikit membaik dibandingkan triwulan sebelumnya (rasio NPL 2,46%).

Sementara itu kredit UMKM Jambi pada triwulan laporan sedikit meningkat

dibandingkan triwulan sebelumnya dan secara tahunan mengalami peningkatan,

meskipun jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan total kredit.

A.Perkembangan Kelembagaan

Secara kelembagaan, jumlah bank yang beroperasi di wilayah kerja Kantor

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi selama triwulan III 2014 menjadi 51 bank

seiring dengan pembukaan 1 (satu) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu PT BPR

Perdana Cipta Sejahtera sehingga terdapat 32 (tiga puluh dua) bank umum dan 19

(sembilan belas) Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dari 32 (tiga puluh dua) bank umum

yang beroperasi di wilayah Jambi tersebut, 27 (dua puluh tujuh) di antaranya

merupakan bank konvensional dengan 3 (tiga) di antaranya memiliki Unit Usaha

Syariah (Bank Jambi Unit Usaha Syariah, Bank CIMB Niaga Unit Usaha Syariah, dan

Page 74: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

58

Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah), sedangkan 5 (lima) bank lainnya merupakan bank

syariah.

Jumlah kantor bank mengalami peningkatan dari triwulan sebelumnya menjadi

417 (empat ratus tujuh belas) kantor bank. Secara lebih rinci dari 417 kantor bank di

Provinsi Jambi tersebut, 386 di antaranya merupakan kantor bank umum sementara

31 lainnya merupakan kantor BPR.

Berdasarkan sebaran jumlah kantor bank umum dan BPR, sebagian besar yaitu

33,81% atau 141 (seratus empat puluh satu) kantor berada di Kota Jambi, diikuti

oleh Kabupaten Merangin dan Bungo masing-masing sebanyak 41 (empat puluh

satu) kantor (9,83%) dan 39 (tiga puluh sembilan) kantor (9,35%) (Tabel 3.1.).

Sementara kabupaten yang paling sedikit jumlah kantor banknya adalah Kota Sungai

Penuh, yaitu hanya sebanyak 9 (sembilan) kantor atau sebesar 2,16%. Kota Sungai

Penuh baru terbentuk tahun 2008 dan merupakan pemekaran dari Kabupaten

Kerinci.

Tabel 3.1. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum dan BPR ProvinsiJambi

Sumber: LBU Bank Indonesia

Trw 1 Trw 2 Trw 3 Trw 4 Trw 1 Trw 2 Trw 3

Kota Jambi 133 135 137 138 139 140 141 33.81

Merangin 31 31 31 31 41 41 41 9.83

Bungo 36 36 36 36 39 39 39 9.35

Sarolangun 31 31 31 31 38 38 38 9.11

Muara Jambi 36 36 36 36 36 36 36 8.63

Tebo 23 23 23 23 27 28 28 6.71

Tanjung Jabung Barat 22 22 22 22 27 27 27 6.47

Batanghari 24 24 24 24 25 25 27 6.47

Kerinci 23 23 23 20 17 17 17 4.08

Tanjung Jabung Timur 10 10 10 10 11 12 14 3.36

Sungai Penuh 5 5 5 8 8 9 9 2.16

T O T A L 374 376 378 379 408 412 417 100

2014 Pangsa

(%)JUMLAH BANK

2013

Page 75: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

59

B.Bank Umum

1. Perkembangan Aset Bank

Secara triwulanan, total aset bank umum di Provinsi Jambi cenderung stabil

meskipun sedikit menurun 1,46% (qtq) dari Rp34,85 triliun pada triwulan

sebelumnya menjadi Rp34,34 triliun pada periode laporan. Penurunan tersebut seiring

dengan sedikit penurunan aset bank pemerintah dan bank syariah yaitu sebesar

Rp548,68 miliar (2,27%(qtq)) dan Rp66,45 miliar (3,10% (qtq)). Sebaliknya bank

swasta mengalami peningkatan aset sebesar Rp107,93 miliar (1,27%(qtq)) (Grafik

3.1.).

Secara tahunan, pertumbuhan aset perbankan pada triwulan III-2014

(20,35%) (yoy)) juga lebih rendah dibandingkan triwulan II-2014 (25,22% (yoy)).

Berdasarkan pangsanya, aset perbankan terbesar adalah dari bank pemerintah

Rp23,67 triliun (68,92%), diikuti oleh bank swasta Rp8,60 triliun (25,03%) dan bank

syariah Rp2,07 triliun (6,05%)

Grafik 3.1. Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Jambi

(dalam satuan triliun rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

19 20 21 21

23 24 24 24 27 28 29 29 30

35 34

8,64 7,65

3,71 1,51

9,76

3,17 1,61 1,29

8,76

4,57 2,53

0,48 3,54

17,39

(1,46)

23,61 27,67

25,94 23,12 24,38

19,20 16,80 16,54 15,48 17,04 18,10 17,16 11,54

25,22

20,35

-5

0

5

10

15

20

25

30

-

5

10

15

20

25

30

35

40

Q1-11Q2-11Q3-11Q4-11Q1-12Q2-12Q3-12Q4-12Q1-13Q2-13Q3-13Q4-13Q1-14Q2-14Q3-14

Persen

Jumlah Aset (aksis kiri) Pertumbuhan q-t-q (%) Pertumbuhan y-o-y (%)

Page 76: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

60

2. Perkembangan Dana Masyarakat

Secara triwulanan, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun oleh bank

umum sebesar Rp22,52triliun, sedikit meningkat 0,99% (qtq) (Rp219,74 miliar) dari

triwulan sebelumnya (Rp22,30 triliun) seiring dengan peningkatan tabungan dan

deposito berjangka yang masing-masing sebesar 2,93% (qtq) dan 3,33% (qtq) (Grafik

3.2. dan tabel 3.2.). Sementara giro mengalami penurunan 8,50%(qtq). DPK bank

pemerintah, bank syariah, dan bank swasta masing-masing mampu tumbuh sebesar

0,41% (qtq), 1,39% (qtq) dan 8,03% (qtq).

Secara tahunan, DPK tumbuh sebesar 15,40% (sebesar Rp3,00 triliun) yang

didominasi oleh kenaikan deposito Rp1,82 triliun (31,95% (yoy)) dan tabungan

sebesar Rp1,22 triliun (12,12% (yoy)). Kenaikan deposito tersebut disebabkan oleh

kenaikan suku bunga deposito seiring dengan kenaikan BI Rate dari 6,25% pada

Agustus 2013, 7% (Agustus 2013), 7,25% (September 2013) dan menjadi 7,50%

sejak November 2013 hingga bulan laporan triwulan III-2014. Namun penyesuaian

suku bunga simpanan perbankan baru terjadi setelah beberapa waktu kemudian.

Sementara giro masih cenderung stabil meskipun mengalami sedikit penurunan

sebesar Rp37,52 miliar (1,00% (yoy)).

Grafik 3.2. Perkembangan Dana Pihak Ketiga Bank Umum Provinsi Jambi

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

3.753 4.120 3.745 3.343 3.179 4.052 3.707

5.131 5.388 5.706 4.642 6.187

7.286 7.529

9.492 9.646 10.070 11.430

10.703

10.970 11.291

18.376 19.155 19.521 19.415 20.069

22.307 22.527

-

4.000

8.000

12.000

16.000

20.000

24.000

Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q4-13 Q1-14 Q2-14 Q3-14

Rp (dalam miliar) Tabungan Simp Berjangka Giro DPK

Page 77: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

61

Tabel 3.2. Penghimpunan Dana Bank Umum di Provinsi Jambi

(dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan kelompok bank, penghimpunan DPK mayoritas berasal dari

bank pemerintah dan mencapai Rp15,48 triliun (68,74%), diikuti oleh bank swasta

nasional Rp6,04 triliun (26,81%) dan bank syariah Rp1,00 riliun (4,45%) (Tabel 3.2).

Bank pemerintah mengalami akselerasi pertumbuhan penghimpunan DPK mencapai

20,89% (yoy). Sementara bank swasta nasional mampu tumbuh sebesar 8,38%(yoy).

Sebaliknya, bank syariah mengalami penurunan penghimpunan DPK sebesar12,02%

(yoy).

Berdasarkan golongan pemilik, tumbuhnya DPK terutama berasal dari

penempatan oleh perseorangan dan BUMN atau pemerintah campuran. DPK

perseorangan meningkat Rp2,28 triliun dalam setahun ini menjadi Rp15,01 triliun

(meningkat 17,93% (yoy)) dan BUMN atau pemerintah campuran menjadi Rp1,23

triliun (meningkat 225,34% (yoy)) (Tabel 3.3.). Meningkatnya suku bunga simpanan

bank mengikuti kenaikan BI-rate menjadi salah satu faktor tumbuhnya DPK

perseorangan. Sementara itu DPK milik Pemerintah Daerah, dengan pangsa terbesar

kedua setelah perseorangan, cenderung stabil meskipun mengalami sedikit

penurunan sebesar 1,56% (yoy) menjadi Rp3,88 triliun.

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III q-t-q y-o-y

12.281.783 12.922.185 12.809.164 12.422.771 13.244.757 15.422.489 15.485.172 0,41% 20,89%

1 2.966.564 3.221.551 2.717.057 2.459.884 2.446.629 3.253.415 2.927.275 -10,02% 7,74%

2 5.989.720 6.074.794 6.292.275 7.365.988 6.811.479 7.016.344 7.251.664 3,35% 15,25%

3 Simpanan Berjangka 3.325.500 3.625.840 3.799.833 2.596.900 3.986.649 5.152.731 5.306.234 2,98% 39,64%

5.203.578 5.097.258 5.573.083 6.101.268 5.916.091 5.957.636 6.040.234 1,39% 8,38%

1 613.758 660.092 750.965 745.775 679.344 749.585 723.222 -3,52% -3,69%

2 3.080.196 3.043.183 3.270.743 3.543.220 3.371.287 3.400.929 3.451.743 1,49% 5,53%

3 Simpanan Berjangka 1.509.624 1.393.983 1.551.375 1.812.272 1.865.460 1.807.122 1.865.269 3,22% 20,23%

890.936 1.135.215 1.138.726 890.976 908.588 927.272 1.001.733 8,03% -12,03%

1 172.681 238.744 276.842 137.808 53.510 48.589 56.845 16,99% -79,47%

2 422.185 528.165 507.246 520.567 520.620 552.542 587.554 6,34% 15,83%

3 296.070 368.306 354.638 232.601 334.458 326.140 357.334 9,56% 0,76%

6,49765133 1.693.139 3.152.739

18.376.298 19.154.658 19.520.974 19.415.015 20.069.436 22.307.397 22.527.139 0,99% 15,40%

1 3.753.003 4.120.387 3.744.864 3.343.467 3.179.483 4.051.589 3.707.342 -8,50% -1,00%

2 9.492.101 9.646.142 10.070.264 11.429.775 10.703.386 10.969.816 11.290.961 2,93% 12,12%

3 5.131.194 5.388.129 5.705.847 4.641.773 6.186.567 7.285.993 7.528.836 3,33% 31,95%

Giro

Tabungan

Giro

Giro

Simpanan Berjangka

Simpanan Berjangka

Jumlah

Bank Syariah

Tabungan

Giro

Bank Pemerintah

Bank Konvensional

PertumbuhanURAIAN

2013

Tabungan

Bank Swasta Nasional

2014

Tabungan

Page 78: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

62

Tabel 3.3. Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Golongan Pemilik (dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan lokasi proyek, peningkatan DPK utamanya disebabkan oleh

meningkatnya penghimpunan DPK di hampir seluruh wilayah Jambi, kecuali di

Kabupaten Batanghari (Tabel 3.4.). Pertumbuhan penghimpunan DPK tahunan

terbesar terjadi di wilayah Kabupaten Tebo, Merangin, Sarolangun dan Kota Jambi

masing-masing sebesar Rp104,80 miliar (39,82%), Rp184,20 miliar (23,99% (yoy)),

Rp67,67 miliar (18,94%(yoy)) dan Rp2,34 triliun (17,78% (yoy)).

Berdasarkan pangsanya, mayoritas penghimpunan DPK berlokasi di Kota Jambi

dan mencapai Rp15,51 triliun (68,89%) diikuti oleh Bungo dan Tanjung Jabung Barat

masing-masing sebesar Rp1,46 triliun (6,49%)dan 1,44 triliun (6,40%).

Tabel 3.4 Perkembangan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Lokasi Proyek (dalam jutaan rupiah)

Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Share yoy

Penduduk/Residents

1 Pemerintah Pusat 128,807 123,306 143,604 35,692 127,212 124,323 127,570 0.57 -11.17%

2 Pemerintah Daerah (Pemda) 3,821,755 4,227,594 3,950,762 1,701,695 2,967,960 4,151,802 3,889,246 17.27 -1.56%

3 Badan Dan Lembaga Pemerintah 30,978 30,149 31,195 32,249 24,238 25,400 24,001 0.11 -23.06%

4 BUMN Atau Pemerintah Campuran 352,535 407,528 379,712 553,401 997,696 1,239,891 1,235,340 5.48 225.34%

5 BUMD 35,389 58,419 40,173 47,010 119,318 100,426 107,854 0.48 168.47%

6 Lembaga Keuangan Non Bank 134,383 161,774 173,501 187,916 234,135 339,842 361,514 1.60 108.36%

7 Bukan Lembaga Keuangan 1,503,361 1,627,833 1,691,289 2,285,904 1,632,625 1,717,251 1,730,849 7.68 2.34%

8 Sektor Swasta Lainnya 80,742 329,109 375,263 113,914 110,337 74,787 37,413 0.17 -90.03%

9 Perseorangan 12,278,358 12,184,119 12,729,279 14,452,207 13,850,893 14,531,744 15,011,753 66.64 17.93%

Jumlah 18,366,310 19,149,832 19,514,780 19,409,987 20,064,415 22,305,466 22,525,540 100 15.43%

Bukan Penduduk/Non-Residents 9,988 4,826 6,193 5,026 5,022 1,931 1,598 -74.19%

18,376,298 19,154,658 19,520,972 19,415,013 20,069,436 22,307,397 22,527,139 15.40%

Trw.III-2014Trw.II-2014Trw.I-2014

Penduduk dan bukan penduduk

No. Golongan PemilikTrw.I-2013 Trw.II-2013 Trw.III-2013 Trw.IV-2013

Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal Share Nominal Persen

1 Kota Jambi 12,224,040 12,668,320 13,175,628 13,666,724 13,886,280 15,168,952 15,518,127 68.89 2,342,500 17.78

2 Kab. Bungo 1,357,670 1,346,772 1,372,958 1,416,378 1,413,445 1,541,924 1,463,065 6.49 90,107 6.56

3 Tanjung Jabung Barat 1,268,320 1,377,031 1,357,655 1,159,956 1,165,207 1,428,596 1,442,128 6.40 84,473 6.22

4 Kab. Kerinci 1,108,471 1,147,320 1,203,577 1,112,837 1,170,097 1,274,541 1,338,217 5.94 134,640 11.19

5 Kab. Merangin 715,083 730,486 767,783 761,310 860,365 1,003,186 951,992 4.23 184,209 23.99

6 Kab. Batanghari 785,137 825,672 660,154 532,202 596,299 656,535 636,131 2.82 (24,022) (3.64)

7 Kab. Sarolangun 307,734 377,066 357,268 325,766 413,629 472,262 424,943 1.89 67,675 18.94

8 Tanjung Jabung Timur 319,517 400,302 362,735 196,183 255,464 411,933 384,511 1.71 21,776 6.00

9 Kab. Tebo 290,326 281,687 263,216 243,659 308,651 349,467 368,023 1.63 104,807 39.82

18,376,298 19,154,658 19,520,974 19,415,015 20,069,436 22,307,397 22,527,139 100 3,006,165 15.40

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Trw. I-14 Pertumbuhan (yoy)

JUMLAH

Trw. I-13 Trw. II-13 Trw. III-13 Trw. IV-13No. Kota/Kabupaten

Trw. II-14 Trw. III-14

Page 79: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

63

3. Perkembangan Kredit/Penyaluran Dana

Penyaluran kredit oleh bank umum di Provinsi Jambi meningkat Rp502,89

miliar (2,02% (qtq)) yaitu dari Rp24,86 triliun pada triwulan sebelumnya menjadi

Rp25,37 triliun (Tabel 3.5.). Pertumbuhan kredit tersebut melambat dibandingkan

pertumbuhan pada triwulan sebelumnya (3,93% (qtq)).

Jika dibandingkan triwulan yang sama tahun 2013, pertumbuhan penyaluran

kredit pada triwulan III 2014 hanya mencapai sebesar 9,65% (yoy), sejalan dengan

melambatnya pertumbuhan ekonomi daerah dan kenaikan BI Rate, dan jauh

melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan III-2013 yang dapat mencapai

28,89% (yoy),

Tabel 3.5 Perkembangan Kredit Bank Umum Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Berdasarkan Kelompok Bank, peningkatan jumlah kredit dialami oleh bank

konvensional sebesar 10,62% (yoy), sementara bank syariah mengalami penurunan

kredit sebesar 0,49% (yoy). Pangsa kredit bank konvensional mencapai 92,13%

sementara bank syariah sebesar 7,87%.

Berdasarkan Jenis Penggunaan, kredit terbesar adalah kredit konsumsi

yang mencapai 43,55%, diikuti dengan kredit modal kerja (32,27%) dan kredit

investasi (24,18%). Kredit konsumsi, kredit modal kerja serta kredit konsumsi

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III q-t-q y-o-y

Kelompok Bank 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083 23,927,298 24,868,632 25,372,389 0.02 9.66%

1 Bank Pemerintah 12,768,570 14,129,012 14,694,069 15,048,876 15,394,481 16,092,175 16,541,833 2.79% 12.57%

2 Bank Swasta*) 5,560,810 6,152,437 6,436,729 6,525,991 6,503,079 6,749,181 6,832,952 1.24% 6.16%

3 Bank Syariah 1,833,179 1,942,478 2,007,462 2,046,216 2,029,739 2,027,277 1,997,604 -1.46% -0.49%

Jenis Penggunaan 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083 23,927,298 24,868,632 25,372,389 2.03% 9.66%

1 Modal Kerja 7,484,277 7,365,449 7,453,703 7,548,969 7,558,597 8,035,392 8,187,856 1.90% 9.85%

2 Investasi 4,033,494 5,481,736 5,752,786 5,864,182 5,959,299 6,071,136 6,134,277 1.04% 6.63%

3 Konsumsi 8,644,788 9,376,743 9,931,771 10,207,932 10,409,402 10,762,104 11,050,256 2.68% 11.26%

Sektor Ekonomi 20,162,558 22,223,927 23,138,260 23,621,083 23,927,298 24,868,632 25,371,531 2.02% 9.65%

1 Pertanian 3,236,828 3,760,313 3,995,028 4,031,009 4,231,411 4,551,324 4,623,883 1.59% 15.74%

2 Pertambangan dan Penggalian 155,226 109,958 99,822 96,338 114,741 136,051 149,907 10.18% 50.17%

3 Industri 587,518 771,262 832,608 859,670 787,946 804,571 820,967 2.04% -1.40%

4 LGA 3,537 6,622 6,197 5,610 4,126 3,177 3,922 23.45% -36.72%

5 Konstruksi 651,557 830,433 847,873 804,912 746,132 876,089 880,225 0.47% 3.82%

6 Perdagangan Hotel dan Restoran 4,959,617 5,575,797 5,602,869 5,775,325 5,778,262 6,165,280 6,287,606 1.98% 12.22%

7 Pengangkutan dan Komunikasi 303,945 301,212 329,769 326,683 310,465 333,691 320,157 -4.06% -2.91%

8

Keuangan,Real estate dan Jasa

Perusahaan 986,614 1,137,928 1,134,966 1,132,014 1,135,751 704,085 673,888 -4.29% -40.62%

9 Jasa-jasa 632,928 353,660 357,355 381,591 409,063 403,233 482,693 19.71% 35.07%

10 Bukan Lapangan Usaha 8,644,788 9,376,743 9,931,771 10,207,932 10,409,402 10,891,132 11,128,283 2.18% 12.05%

2014URAIAN

2013 Pertumbuhan

Page 80: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

64

menunjukkan pertumbuhan masing-masing sebesar 11,26% (yoy), 9,85% (yoy) dan

6,63% (yoy).

Secara triwulanan, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada kredit konsumsi

(2,68% (qtq)), diikuti kredit modal kerja (1,90% (qtq)) dan kredit investasi (1,04%

(qtq)). Pertumbuhan kredit tersebut cenderung melambat dibandingkan pertumbuhan

kredit triwulan II-2014 (kredit konsumsi (3,39% (qtq)) , kredit modal kerja (6,31%

(qtq)), dan kredit investasi (1,88% (qtq)). Perlambatan kredit konsumsi tersebut

disebabkan telah lewatnya masa liburan sekolah, tahun ajaran baru dan perayaan

Hari Raya Idul Fitri 1435H.

Berdasarkan Sektor Ekonomi, pertumbuhan kredit terbesar terjadi pada

sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 50,17% (yoy) dan diikuti oleh

sektor jasa-jasa (35,07% (yoy)), sektor pertanian (15,74% (yoy)) dan sektor

perdagangan ((12,22% (yoy)). Sementara itu, sektor listrik, gas dan air dan sektor

pengangkutan dan komunikasi mengalami penurunan seiring. Penurunan kredit di

sektor listrik, gas dan air sejalan dengan penurunan kredit sub sektor pengadaan dan

penyaluran air bersih dan sub sektor gas, namun penurunan tersebut sedikit tertahan

dengan kenaikan kredit pada sub sektor ketenagalistrikan pedesaan. Penurunan

kredit pada sektor pengangkutan dan komunikasi utamanya disebabkan oleh

menurunnya kredit sub sektor angkutan laut internasional terkait menurunnya

frekuensi kunjungan pelayaran internasional di pelabuhan Jambi.

Sementara itu, pangsa penyaluran kredit masih didominasi oleh kredit kepada

bukan lapangan usaha, yaitu sebesar 43,86%, diikuti oleh sektor perdagangan, hotel

dan restoran (24,78%) dan sektor pertanian (18,30%). Dominasi penyaluran kredit

pada ketiga sektor tersebut mencapai 86,84% dari total outstanding kredit.

Berdasarkan lokasi Proyek, jumlah kredit yang disalurkan ke Provinsi Jambi

oleh perbankan sebesar Rp33,25 triliun, lebih tinggi dibandingkan kredit yang

disalurkan oleh perbankan Jambi (Rp22,52 triliun) dan menunjukkan bahwa terdapat

Rp10,73 triliun kredit yang disalurkan oleh perbankan di luar Provinsi Jambi.

Dibandingkan triwulan lalu, kredit tersebut cenderung stabil dengan peningkatan

sebesar 2,46% (qtq) dari sebelumnya Rp32,45 triliun. Sementara secara tahunan

meningkat 11,14% (yoy) dari sebelumnya Rp29,92 triliun (Tabel 3.6.). Kenaikan kredit

Page 81: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

65

tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya kredit di sektor industri pengolahan

sebesar Rp1,13 triliun (67,53% (yoy)), sektor pertambangan dan penggalian sebesar

Rp517,12 miliar (54,60% (yoy)), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar

Rp516,31 miliar (8,46% (yoy)). Kenaikan kredit terbesar baik secara triwulanan dan

tahunan terjadi di Kabupaten Tebo dan Kota Sungai Penuh.

Tabel 3.6 Perkembangan Kredit Bank Umum dan BPR Berdasarkan Lokasi Proyek di Provinsi Jambi

(dalam jutaan rupiah)

Sumber: SEKDA Provinsi Jambi (diolah)

4. Undisbursed Loan

Jumlah undisbursed loan (kredit yang belum ditarik) sebesar Rp1,85 triliun

menurun sebesar Rp265,41 miliar (12,50%) dari triwulan sebelumnya (Rp2,12 triliun)

(Tabel 3.7.). Penurunan undisbursed loan tersebut disebabkan oleh menurunnya

kelonggaran tarik kredit investasi dan modal kerja masing-masing sebesar Rp94,92

miliar (23,43%(qtq)) dan Rp170,92 miliar (9,99%(qtq)). Sementara kelonggaran tarik

kredit konsumsi sedikit meningkat yaitu Rp442,10 juta miliar (6,77% (qtq)). Kenaikan

kelonggaran tarik kredit konsumsi tersebut sejalan dengan meningkatnya persetujuan

kredit konsumsi atas pemilikan rumah tinggal sampai tipe 70, sedangkan pemilikan

rumah tinggal diatas tipe 71 mengalami perlambatan sejalan dengan ketentuan LTV18.

18 LTV adalah kebijakan Bank Indonesia (BI) mengenai ketentuan rasio kredit terhadap nilai agunan (loan to value/LTV) dan rasio pembiayaan terhadap nilai agunan (financing to value/FTV) untuk kredit pemilikan properti dan kredit konsumsi beragun properti. Ketentuan tersebut mulai berlaku pada 30 September 2013. Dalam ketentuan LTV/FTV yang baru, kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit pemilikan rumah susun (KPRS) atau kredit apartemen tipe lebih dari 70 meter persegi (m2) untuk rumah pertama diwajibkan terkena LTV 70%. Kemudian, untuk KPR/KPRS rumah kedua sebesar 60% dan rumah ketiga dan seterusnya 50%.

Tw I Tw II Tw III TW IV Tw I Tw II Tw III qtq yoy

Batanghari 1.508.116 1.579.718 2.169.553 2.178.008 2.201.840 2.554.343 2.021.404 -20,86 -6,83

Sarolangun 1.255.087 1.336.600 1.432.189 1.464.682 1.465.886 1.461.979 1.611.055 10,20 12,49

Kerinci 1.192.469 1.302.065 1.356.805 1.388.026 1.409.393 1.455.886 1.502.649 3,21 10,75

Muaro Jambi 2.676.342 2.574.578 2.558.954 2.587.306 2.327.113 2.341.866 2.538.992 8,42 -0,78

Tanjung Jabung Barat 1.414.421 1.548.968 1.631.702 1.567.439 1.886.052 1.888.412 1.976.223 4,65 21,11

Tanjung Jabung Timur 479.297 557.052 596.913 624.633 646.870 676.988 714.146 5,49 19,64

Tebo 1.206.085 1.320.692 1.386.283 1.533.388 1.567.330 1.696.419 2.027.604 19,52 46,26

Merangin 2.074.462 2.225.806 2.348.526 2.552.180 2.543.205 2.656.927 2.765.615 4,09 17,76

Bungo 2.890.655 3.193.794 3.324.256 3.153.216 3.173.820 3.197.338 3.248.205 1,59 -2,29

Sungai Penuh 7.241 8.722 11.584 13.428 14.897 19.102 22.872 19,73 97,44

Jambi 11.767.331 12.563.303 13.108.469 14.341.352 14.710.048 14.508.777 14.828.745 2,21 13,12

T O T A L 26.471.507 28.211.298 29.925.234 31.403.658 31.946.454 32.458.037 33.257.510 2,46 11,14

PertumbuhanKabupaten/Kota

2013 2014

Page 82: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

66

Tabel 3.7 Tabel Undisbursed Loan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan dan Berdasarkan Sektor Ekonomi Provinsi Jambi

(dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

5. Peran Intermediasi Perbankan dan Kondisi Non Performing Loans (NPL)

gross Bank Umum di Provinsi Jambi

Loan to Deposits Ratio (LDR)19pada triwulan laporan mengalami peningkatan

sebesar 115 BPS dikarenakan pertumbuhan DPK yang jauh melambat (0,99% (qtq))

dibandingkan pertumbuhan kredit (3,93% (qtq)). LDR berdasarkan bank pelapor

mencapai 112,63% (Grafik 3.3.). Sejak triwulan III-2012 lalu, LDR bank umum sudah

melebihi 100% yang menandakan lebih tingginya kredit yang disalurkan

dibandingkan dengan penghimpunan dananya atau dengan kata lain masuknya dana

dari luar perbankan Provinsi Jambi.

Grafik 3.3 Perkembangan Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Provinsi Jambi

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Kualitas kredit yang diberikan tergolong baik, tercermin dari rasio Non

Performing Loan (NPL) gross bank umum yaitu sebesar 2,45% (di bawah

ketentuan 5%), sedikit membaik dibandingkan triwulan lalu (2,46%) (Tabel 3.8.). 19 LDR perbankan adalah rasio antara penyaluran kredit bank umum dengan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun bank umum pada triwulan laporan.

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III Nominal %

1 Investasi 230,045 477,751 438,163 277,568 237,033 405,173 310,246 (94,927) (23.43)

2 Konsumsi 14,883 2,543 2,099 2,009 2,908 6,533 6,975 442 6.77

3 Modal kerja 1,527,558 1,541,494 1,767,269 1,862,807 1,837,862 1,711,830 1,540,901 (170,929) (9.99)

1,772,485 2,021,788 2,207,531 2,142,384 2,077,803 2,123,535 1,858,122 (265,413) (12.50)

Pertumbuhan (qtq)2013 2014

Jenis Penggunaan

Total

Kategori

91.05%95.64% 100.19%

107.48% 109.72%116.02% 118.53%

121.66% 119.22%111.48%

112.63%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

140%

0

5

10

15

20

25

30

Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q4-12 Q1-13 Q2-13 Q3-13 Q4-13 Q1-14 Q2-14 Q3-14

Rp triliun

Kredit Perbankan Jambi (Rp juta) DPK Perbankan (Rp juta) LDR Perbankan Jambi (persen)

Page 83: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

67

Berdasarkan sektor ekonomi, NPL tertinggi dialami oleh sektor LGA

sebesar 10,21% dan pertambangan dan penggalian sebesar 8,62% yang berada

di atas ketentuan 5%. Cukup tingginya NPL tersebut disebabkan kinerja kredit

sub sektor ketenagalistrikan lainnya yang belum membaik serta belum

membaiknya harga jual sektor pertambangan, dalam hal ini batu bara, yang

berdampak pada menurunnya kemampuan bayar debitur di sektor tersebut.

Selain itu, penerapan Undang-Undang Mineral dan Batubara yang melarang

ekspor bahan mentah hasil tambang terhitung sejak tanggal 12 Januari 2014

serta adanya Perda yang mengharuskan pengangkutan batubara melalui jalur

khusus atau jalur sungai, turut menjadi penyebab tingginya NPL sektor ini karena

mengakibatkan sebagian besar perusahaan pertambangan batubara

menghentikan sementara aktivitas kegiatan tambang.

Sementara itu sektor perdagangan, hotel dan restoran mengalami

peningkatan NPL menjadi 4,13% seiring dengan melemahnya perekonomian dan

konsumsi.

Tabel 3.8 Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Umum di Provinsi Jambi (dalam jutaan rupiah)

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

Dilihat dari spread bunga (grafik 3.4), terlihat bahwa margin keuntungan

(margin rata-rata tertimbang antara suku bunga kredit dengan suku bunga deposito)

perbankan di Provinsi Jambi kembali menurun dari 5,12% menjadi 4,86% seiring

dengan adanya tren peningkatan suku bunga simpanan dalam beberapa bulan

terakhir mengikuti kenaikan BI Rate (Grafik 3.4.). Suku bunga deposito pada periode

Kredit Nominal NPL NPL (%) Kredit Nominal NPL NPL (%)

1. Pertanian Peternakan Kehutanan dan Perikanan 4,551,324 82,686 1.82 4,623,883 89,426 1.93

2. Pertambangan dan Penggalian 136,051 11,916 8.76 149,907 12,927 8.62

3. Industri 804,571 17,592 2.19 820,967 6,855 0.83

4. LGA 3,177 31 0.99 3,922 400 10.21

5. Konstruksi 876,089 29,087 3.32 880,225 22,436 2.55

6. Perdagangan Hotel dan Restoran 6,165,280 248,499 4.03 6,287,606 259,950 4.13

7 Pengangkutan dan Komunikasi 333,691 4,677 1.40 320,157 5,969 1.86

8. Keuangan,Real estate dan Jasa Perusahaan 704,085 34,784 4.94 673,888 22,515 3.34

9. Jasa-jasa 403,233 11,298 2.80 482,693 19,058 3.95

10. Bukan Lapangan Usaha 10,891,132 172,049 1.58 11,128,283 181,377 1.63

24,868,632 612,619 2.46 25,371,531 620,912 2.45

TW III-14TW II-14

J U M L A H

No Sektor Ekonomi

Page 84: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

68

laporan tercatat sebesar 8,53% atau meningkat dibandingkan triwulan II-2014

(8,46%). Sebaliknya, suku bunga rata-rata tertimbang kredit yang disalurkan bank

umum di Provinsi Jambi menunjukkan penurunan. Suku bunga kredit pada periode

laporan tercatat 13,39%, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (13,58%).

Grafik 3.4 Perkembangan Suku Bunga Rata-rata Tertimbang Kredit dan Deposito Bank Umum di Provinsi Jambi

(dalam satuan %)

6. Perkembangan Kredit UMKM

Kredit UMKM Jambi pada triwulan laporan sedikit meningkat (2,17% (qtq))

dibandingkan triwulan sebelumnya dan secara tahunan mengalami peningkatan

7,39% (yoy), namun jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan total kredit

(9,65% (yoy))(Grafik 3.5.).

Grafik 3.5 Perkembangan Kredit UMKM Bank Umum Provinsi Jambi

10.12 7.18 7.17 7.71 7.95 8.26 8.31 8.21 8.02 7.77 7.37 6.26 5.61 5.12 4.86

0

5

10

15

20

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

Trw

II

Trw

III

Trw

IV

Trw

I

Trw

II

Trw

III

2011 2012 2013 2014

Margin Deposito Kredit BI-rate

Sumber: LBU Bank Indonesia (diolah)

18.64

16.63 18.97

12.95

9.93

5.03 7.39

28.34 31.95 28.90

22.47

18.67

11.90 9.65

0

5

10

15

20

25

30

35

-

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III

Rp Tr

iliun Mikro Kecil Menengah Pertumbuhan UMKM (%) yoy Pertumbuhan Total Kredit - Bank Pelapor yoy

Page 85: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

69

Pangsa kredit UMKM terhadap total kredit di Jambi menunjukkan sedikit

peningkatan yaitu dari 37,03% di triwulan lalu menjadi 37,08% (Grafik 3.6.).

Berdasarkan distribusinya, kredit mikro memiliki pangsa terbesar yaitu 34,19%,diikuti

kredit menengah sebesar 33,84%, serta kredit kecil sebesar 31,97% dari total kredit

UMKM.

Grafik 3.6 Pangsa Kredit Bank Umum Provinsi Jambi

C.Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Kinerja BPR pada triwulan laporan mengalami sedikit pertumbuhan dibanding

triwulan sebelumnya, tercermin dari jumlah aset dan DPK yang mengalami

peningkatan. Sementara dari sisi kredit yang diberikan mengalami sedikit

perlambatan. Jumlah aset seluruh BPR di Provinsi Jambi mengalami peningkatan

sebesar Rp7,89 miliar (1,08% (qtq)) dari sebesar Rp731,85 miliar menjadi Rp739,74

miliar. Dana pihak ketiga (DPK) juga sedikit meningkat sebesar Rp11,07 miliar (2,05%

(qtq)) dari sebelumnya Rp539,79 miliar menjadi Rp550,87 miliar. Peningkatan DPK

tersebut sejalan dengan menurunnya kebutuhan likuiditas masyarakat seiring dengan

berakhirnya masa liburan sekolah, tahun ajaran baru dan Idul Fitri 1435H.

Peningkatan DPK tersebut terjadi pada deposito berjangka dan tabungan masing-

masing sebesar Rp10,87 miliar (2,38% (qtq)) menjadi Rp466,80 miliar dan Rp203 juta

(0,24%(qtq)) menjadi Rp84,07 miliar.

11.89 11.43 11.25 11.10 11.11 12.49 12.68

13.89 13.84 13.63 13.76 13.67 11.96 11.85

13.92 14.18 12.98 12.51 11.99 12.57 12.55

60.31 60.55 62.14 62.63 63.24 62.97 62.92

0%

20%

40%

60%

80%

100%

TW I TW II TW III TW IV TW I TW II TW III

Mikro Kecil Menengah Kredit Bukan UMKM

Page 86: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

70

Sebaliknya, jumlah penyaluran kredit mengalami penurunan sebesar Rp6,32

miliar (1,17% (qtq)) menjadi Rp535,55 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh

penurunan kredit konsumsi sebesar Rp15,40 miliar (5,81%(qtq)) menjadi Rp249,73

miliar. Sedangkan kredit modal kerja dan kredit investasi mengalami peningkatan

yaitu masing-masing sebesar Rp6,78 miliar (3,96% (qtq)) menjadi Rp178,18 miliar

dan sebesar Rp2,29 miliar (2,18% (qtq)) menjadi Rp107,63 miliar.

Kualitas kredit BPR pada triwulan laporan menunjukkan penurunan yang

ditandai dengan meningkatnya persentase Non Performing Loan (NPL) dari 10,09%

menjadi 11,13% atau semakin jauh melampaui ketentuan maksimal NPL sebesar 5%,

sehingga memerlukan perhatian khusus. Kenaikan NPL tersebut terjadi di semua jenis

penggunaan kredit yang diberikan namun didominasi oleh kredit konsumsi lalu diikuti

kredit modal kerja dan kredit investasi. Sementara itu, jika dilihat berdasarkan sektor

ekonomi, NPL didominasi oleh sektor bukan lapangan usaha lalu diikuti sektor

pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan serta sektor jasa-jasa. Kenaikan NPL

tersebut disebabkan oleh kenaikan suku bunga kredit seiring dengan kenaikan BI-rate

dan menurunnya harga komoditi karet dan sawit sehingga mempengaruhi

kemampuan membayar debitur.

Dalam menjalankan fungsi intermediasinya, LDR BPR berada pada level

84,13% atau sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (85,60%) sejalan

dengan menurunnya pertumbuhan penyaluran kredit.

D. Perkembangan Alat Pembayaran Tunai dan Non Tunai

Pada periode triwulan III-2014, kebutuhan pembayaran tunai mengalami

peningkatan baik dari sisi aliran kas keluar (cash outflow) maupun aliran kas masuk

(cash inflow).

Sementara kinerja pembayaran non tunai adalah sebagai berikut:

Nilai kliring turun sebesar 6,39% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya

menjadi Rp2,53 triliun. Sejalan dengan hal tersebut volume kliring juga

mengalami penurunan 5,74% (qtq) (Tabel 3.9.).

Page 87: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

71

Nilai RTGS dari, ke, serta dari dan ke Jambi mengalami peningkatan

dibandingkan triwulan sebelumnya, masing-masing sebesar 43,38%, 32,73%,

dan 17,26%.

Tabel 3.9 Perkembangan Sistem Pembayaran melalui KPw Bank Indonesia Provinsi Jambi

D.1.Aliran Uang Kartal Melalui Bank Indonesia Jambi

Perkembangan aliran uang kartal di Provinsi Jambi pada triwulan laporan,

untuk aliran kas keluar (cash outflow) sebesar Rp2,78 triliun, naik 49,78% (qtq)

dibandingkan triwulan sebelumnya (grafik 3.7.). Sementara aliran kas masuk (cash

inflow) sebesar Rp971,72 miliar, meningkat signifikan 99,50% (qtq). Pada triwulan

laporan, Jambi tetap mengalami net outflow sebesar Rp840,17 miliar meskipun

mengalami penurunan sebesar 5,07% (qtq) dibandingkan triwulan II-2014.

Grafik 3.7 Inflows, Outflows, Netflows dan Perkembangan Netflows di Provinsi Jambi

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Nominal Persen

Kliring

Nilai Kliring (juta Rp) 2,519,686 2,800,410 2,577,906 2,714,032 2,519,833 2,707,328 2,534,343 (172,985) (6.39)

Volume Kliring (lembar warkat) 72,639 76,559 71,104 70,456 68,552 74,520 70,240 (4,280) (5.74)

Aliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp) 846,548 1,031,722 1,453,196 810,929 880,393 976,622 1,948,349 971,727 99.50

Aliran Uang Keluar/Outflows (juta Rp) 1,034,718 1,682,989 2,605,130 2,836,373 1,734,894 1,861,714 2,788,527 926,814 49.78

Net Inflows/Net Outflows (juta Rp) (188,170) (651,267) (1,151,935) (2,025,444) (854,501) (885,091) (840,178) 44,913 (5.07)

RTGS dari Jambi (miliar Rp) 15,535 19,666 20,189 22,181 19,684 26,992 38,703 11,711 43.38

RTGS ke Jambi (miliar Rp) 22,244 22,658 26,876 33,327 22,514 40,455 53,698 13,243 32.73

RTGS dari dan ke Jambi (miliar Rp) 4,032 4,695 7,422 6,521 5,072 11,033 12,937 1,904 17.26

Cek dan BG Kosong

Lembar 1,463 1,811 1,837 1,635 1,472 1,974 1,847 (127) (6.43)

Nominal (juta Rp) 83,121 64,290 56,120 63,174 56,789 83,457 71,186 (12,271) (14.70)

UraianPertumbuhan (qtq)2013 2014

(2.500.000)

(2.000.000)

(1.500.000)

(1.000.000)

(500.000)

-

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

2014

Rp (juta)

Aliran Uang Masuk/Inflows (juta Rp)

Aliran Uang Keluar/Outflows (juta Rp)

Page 88: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

72

D.2.Penyediaan Uang Layak Edar

Secara berkala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi

melaksanakan pemusnahan uang yang tidak layar edar (UTLE) melalui kegiatan

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga

kelayakan uang yang diedarkan (fit for circulation). Pada triwulan laporan, pemberian

tanda tidak berharga (PTTB) di Provinsi Jambi sebesar Rp329,29 miliar, atau mencapai

16,90% dari total inflow provinsi Jambi.

D.3.Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan

Pada triwulan laporan tidak ditemukan uang palsu yang beredar di wilayah

kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi. Dalam rangka mengantisipasi

peredaran uang palsu di Provinsi Jambi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi

Jambi secara berkala terus mensosialisasikan Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah kepada

seluruh lapisan masyarakat.

D.4.Perkembangan Kliring Lokal

Lalu lintas pembayaran non tunai melalui kliring lokal pada triwulan laporan

tercatat sebesar Rp2,53 triliun atau turun 6,39% (qtq) dibandingkan triwulan

sebelumnya (Rp 2,70 triliun) (Grafik 3.8.). Sejalan dengan nilainya, volume kliring juga

mengalami penurunan sebesar 5,74% (qtq), yaitu dari 74.520 lembar warkat menjadi

70.240 lembar warkat. Penurunan pembayaran non tunai melalui kliring tersebut baik

nilai dan volume disebabkan oleh menurunnya aktivitas transaksi setelah hari Raya

Idul Fitri 1435H.

Grafik 3.8 Perkembangan Transaksi Kliring

60.000

80.000

2.200.000

2.400.000

2.600.000

2.800.000

3.000.000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

2013 2014

Perkembangan Transaksi Kliring

Nilai Kliring (juta Rp) Volume Kliring (lembar warkat)

Page 89: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

73

Seiring dengan penurunan aktivitas pembayaran non tunai melalui kliring,

jumlah lembar cek dan BG kosong pada triwulan laporan juga mengalami penurunan

dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari Rp83,45 miliar (1.974 lembar) menjadi

Rp71,18 miliar (1.847 lembar).

D.5.Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS)20

Pada triwulan laporan, transaksi melalui Bank Indonesia Real Time Gross

Settlement (BI RTGS) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi secara total

(keluar dan masuk/dari dan ke) naik sebesar Rp50,85 triliun (64,79%) dibandingkan

periode yang sama tahun lalu yaitu dari Rp54,48 triliun menjadi Rp105,33 triliun

(Tabel 3.10.). Aliran transfer masuk ke Provinsi Jambi merupakan yang terbesar dan

mencapai Rp53,69 triliun, diikuti oleh transfer ke luar Jambi Rp38,70 triliun dan

transfer di dalam Provinsi Jambi Rp12,93 triliun. Aliran RTGS menunjukkan bahwa

uang masuk ke Jambi lebih tinggi daripada yang keluar.

Tabel 3.10 Perkembangan Transaksi RTGS (dalam miliar rupiah)

20

Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang Rupiah, yang penyelesaian transaksi dilakukan secara seketika(real time).

Nilai Nilai Nilai Nilai

(Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp) (Miliar Rp)

Tw 1 - 11 12.383 16.923 23.289 19.391 2.756 5.487 38.428 41.801

Tw 2 - 11 11.499 17.064 19.826 19.311 2.768 5.570 34.093 41.945

Tw 3 - 11 14.353 18.840 22.515 20.637 3.291 6.009 40.159 45.486

Tw 4 - 11 14.986 21.865 23.761 21.639 3.723 6.665 42.470 50.169

Tw 1 - 12 10.339 16.644 51.804 17.758 2.653 4.966 64.796 39.368

Tw 2 - 12 15.139 19.391 54.010 19.519 3.543 5.720 72.692 44.630

Tw 3 - 12 15.677 19.313 29.104 19.344 3.350 5.662 48.131 44.319

Tw 4 - 12 18.270 21.580 29.431 20.622 4.702 6.449 52.403 48.651

Tw 1 - 13 15.535 16.648 22.244 17.183 4.032 4.973 41.811 38.804

Tw 2 - 13 19.666 18.860 22.658 18.685 4.695 5.773 47.019 43.318

Tw 3 - 13 20.189 18.663 26.876 17.988 7.422 5.691 54.487 42.342

Tw 4 - 13 22.181 22.643 33.327 21.351 6.521 6.711 62.029 50.705

Tw 1 - 14 19.684 19.031 22.514 22.854 5.072 5.347 47.269 47.232

Tw 2 - 14 26.992 17.544 40.455 18.347 11.033 5.322 78.480 41.213

Tw 3 - 14 38.703 18.758 53.698 17.401 12.937 5.595 105.337 41.754

Periode

TOTAL

Volume

Dari Provinsi Jambi Ke Provinsi Jambi

Volume Volume

Dari dan Ke Provinsi

Jambi

Volume

Page 90: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 91: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

75

BAB IV KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Realisasi pendapatan pemerintah Provinsi Jambi sampai dengan triwulan

III-2014 mencapai Rp2,55 triliun (terealisasi sebesar 81,55% dari APBD-P 2014),

sementara itu realisasi belanja masih cukup rendah baru mencapai Rp1,76 triliun

(baru terealisasi 48,32%). Jika dibandingkan dengan tahun lalu, nilai realisasi

pendapatan dan belanja mengalami peningkatan masing-masing sebesar

18,87%, dan 7,43%. Sementara itu, pangsa (share) belanja modal yang

bertujuan untuk pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan

pertumbuhan ekonomi pada APBD-P 2014 hanya sebesar 25,25% (lebih rendah

dibandingkan alokasi pada APBD-P 2013 sebesar 31,5%). Seiring dengan hal

tersebut, realisasi belanja modal pemerintah pusat sampai dengan triwulan III-

2014 hanya sebesar 26,38% (menurun dibandingkan triwulan III-2013 yang

mencapai 34,87%).

A. Realisasi Pendapatan Daerah Triwulan III Tahun 2014

Pada Triwulan III tahun 2014, realisasi pendapatan Provinsi Jambi sebesar

Rp2,55 triliun atau mencapai 81,55% dari APBD-P tahun 2014 (Rp3,13 triliun).

Berdasarkan jenisnya, pendapatan terbesar (61,89%) masih tergantung dari

transfer pemerintah pusat yang mencapai Rp1,58 triliun. Lebih lanjut,

pendapatan transfer dari APBN tersebut utamanya dalam bentuk Dana Alokasi

Umum (DAU) yang mencapai Rp790,28 miliar (30,99% dari total pendapatan

Jambi pada triwulan laporan) (Tabel 4.1.).

Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang didapatkan melalui

pajak, retribusi, serta pengelolaan kekayaan daerah mencapai Rp971,76 miliar

(38,11%). Angka pendapatan tersebut meningkat 29,65% dibanding triwulan

yang sama tahun 2013. Pajak daerah, yang merupakan sumber kemandirian

Page 92: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

76

suatu provinsi, menyumbangkan 28,28% (Rp721,2 miliar) dari total pendapatan

Jambi pada triwulan laporan.

Tabel 4.1. Perkembangan Pendapatan APBD Provinsi Jambi Triwulan III Tahun - 2014 (dalam miliar rupiah)

Sumber: Setda Provinsi Jambi (diolah)

B. Realisasi Belanja Daerah Triwulan III Tahun2014

Pada triwulan III tahun 2014, realisasi belanja Provinsi Jambi mencapai

Rp1,76 triliun atau mencapai 48,32% dari APBD-P 2014 (Rp3,64 triliun). Nilai

realisasi tersebut meningkat Rp121,7 miliar atau 7,43% dibanding triwulan yang

sama tahun 2013 (Rp933,18 miliar). Berdasarkan jenisnya, realisasi belanja

terbesar (62,88%) masih ditujukan untuk belanja operasional yaitu sebesar

Rp1,11 triliun atau terealisasi 50,32% dari APBD-P 2014. Komponen belanja

operasional terbesar adalah untuk belanja pegawai yang mencapai Rp392,15

miliar (terealisasi 59,63% dari APBD-P 2014) dan diikuti oleh belanja barang

Rp389,24 miliar (baru terealisasi sebesar 41,12% dari APBD 2014). Kedua jenis

komponen belanja tersebut merupakan belanja rutin.

Sementara itu, realisasi belanja modal yang bertujuan untuk

pembangunan baru terealisasi Rp445,79 miliar (48,49% dari APBD-P 2014).

Masih relatif rendahnya realisasi jenis belanja ini disebabkan karena beberapa

proyek masih dalam tahap konstruksi fisik sehingga pembayaran prestasi

pekerjaan belum dapat dilakukan sepenuhnya. Alokasi belanja modal dalam

Nominal PersenNominal

(Rp. Miliar) Persen

Nominal

(Rp. Miliar) Persen

Nominal

(Rp. Miliar) Persen

PENDAPATAN 2,628.38 2,145.17 81.62 2,981.99 343.97 11.53 1,604.62 53.81 3,127.13 2,550.08 81.55

Pendapatan Asli Daerah 902.55 749.54 83.05 973.07 21.50 2.21 535.65 55.05 1,208.84 971.76 80.39

Pajak Daerah 762.44 623.94 81.83 808.44 0.00 0.00 386.90 47.86 1,021.87 721.20 70.58

Retribusi Daerah 15.15 9.91 65.43 16.38 1.28 7.81 5.56 33.91 15.66 10.12 64.67

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan 28.72 26.88 93.60 40.00 0.23 0.56 30.36 75.89 43.20 33.91 78.50

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 96.25 88.81 92.27 108.25 20.00 18.48 112.84 104.24 128.12 206.52 161.20

Pendapatan Transfer 1,724.82 1,394.62 80.86 2,007.92 322.45 16.06 1,068.89 53.23 1,917.29 1,578.14 82.31

Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 1,385.83 1,152.18 83.14 1,631.45 237.08 14.53 802.21 49.17 1,556.19 1,215.90 78.13

Dana Bagi Hasil Pajak 218.99 170.00 77.63 239.09 0.00 0.00 80.14 33.52 179.30 122.59 68.37

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 279.22 246.75 88.37 394.66 0.00 0.00 154.07 39.04 379.20 266.01 70.15

Dana Alokasi Umum 836.58 697.15 83.33 948.34 237.08 25.00 553.20 58.33 948.34 790.28 83.33

Dana Alokasi Khusus 51.04 38.28 75.00 49.36 0.00 0.00 14.81 30.00 49.36 37.02 75.00

Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 338.99 242.44 71.52 376.47 85.36 22.67 266.68 70.84 361.11 362.24 100.31

Dana Penyesuaian 338.99 242.44 71.52 376.47 85.36 22.67 266.68 70.84 361.11 362.24 100.31

Lain-lain Pendapatan yang Sah 1.00 1.01 101.42 1.00 0.02 1.85 0.08 8.28 1.00 0.18 18.32

Pendapatan Hibah 1.00 1.01 101.42 1.00 0.02 1.85 0.08 8.28 1.00 0.18 18.32

S.D TRW III-2013

APBD-P 2013 APBD 2014

S.D TRW I-2014 S.D TRW II-2014 S.D TRW III-2014

APBD-P 2014URAIAN

Page 93: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAHKeuangan

Pemerintah Dareah

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

77

APBD-P 2014 hanya sebesar 25,25%, jauh lebih rendah dibandingkan alokasi

pada APBD-P 2013 yang mencapai 31,5%.

Nilai realisasi belanja modal terbesar (79,20%) berada pada belanja jalan,

irigasi dan jaringan yang merupakan belanja modal yang paling berdampak pada

kepentingan masyarakat, yaitu sebesar Rp353,08 miliar. Namun demikian,

realisasi belanja jalan, irigasi, dan jaringan tersebut baru mencapai 59,73% APBD-

P 2014 (Rp591,14 miliar). Pada triwulan selanjutnya, realisasi belanja jalan, irigasi,

dan jaringan perlu ditingkatkan agar memberikan kontribusi positif bagi

perekonomian Provinsi Jambi terutama dalam efisiensi biaya distribusi barang dan

jasa.

Tabel 4.2. Perkembangan Belanja APBD Provinsi Jambi Triwulan III Tahun -2014 (dalam miliar rupiah)

Sumber: Setda Provinsi Jambi (diolah)

C. Keuangan Pemerintah Pusat di Daerah

Penerimaan pajak pusat di wilayah Jambi selama triwulan III-2014

mencapai Rp805,52 miliar, sedikit menurun (0,20%) dibandingkan triwulan yang

sama tahun lalu (Rp807,17 miliar) (Tabel 4.3.). Penurunan tersebut utamanya

disebabkan oleh turunnya pendapatan pajak perdagangan internasional sebesar

39,97% (yoy) seiring dengan penurunan impor serta melemahnya kinerja ekspor

Provinsi Jambi sebagai dampak turunnya permintaan global terhadap komoditas

utama sawit dan karet.

Sejalan dengan hal tersebut, pendapatan pajak dalam negeri juga

mengalami sedikit penurunan (0,65% (yoy)) seiring dengan turunnya pendapatan

Nominal PersenNominal

(Rp. Miliar) Persen

Nominal

(Rp. Miliar) Persen

Nominal

(Rp. Miliar) Persen

BELANJA 3,268.51 1,637.84 50.11 3,265.33 45.87 1.40 920.98 28.20 3,641.24 1,759.54 48.32

Belanja Operasi 1,919.77 997.28 51.95 2,143.79 36.15 1.69 611.53 28.53 2,198.58 1,106.32 50.32

Belanja Pegawai 594.27 369.04 62.10 678.81 30.81 4.54 223.29 32.89 657.66 392.15 59.63

Belanja Barang 773.50 275.15 35.57 870.62 5.33 0.61 163.26 18.75 946.67 389.24 41.12

Belanja Hibah 356.87 251.40 70.45 405.58 0.00 0.00 169.78 41.86 413.68 262.54 63.46

Belanja Bantuan Sosial 37.91 14.48 38.21 36.06 0.00 0.00 - 0.00 25.50 - 0.00

Belanja Bantuan Keuangan 157.23 87.21 55.47 152.73 0.00 0.00 55.20 36.14 155.07 62.40 40.24#DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Belanja Modal 1,029.78 384.89 37.38 869.54 9.72 1.12 191.57 22.03 919.30 445.79 48.49

Belanja Tanah 15.29 0.18 1.19 43.44 0.00 0.00 0.01 0.02 43.58 8.38 19.22

Belanja Peralatan dan Mesin 110.42 29.96 27.14 140.10 0.32 0.23 16.16 11.54 146.56 40.73 27.79

Belanja Bangunan dan Gedung 164.92 55.52 33.66 147.93 0.10 0.07 8.73 5.90 134.34 42.73 31.81

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 733.62 298.68 40.71 533.13 9.30 1.74 165.85 31.11 591.14 353.08 59.73

Belanja Aset Tetap Lainnya 5.50 0.55 9.93 4.18 0.00 0.00 0.54 12.96 2.60 0.35 13.28

Belanja Aset Lainnya 0.04 0.00 0.00 0.77 0.00 0.27 35.17 1.08 0.53 48.831.41 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Belanja Tak Terduga 3.00 1.85 61.75 2.00 0.00 0.00 0.18 9.00 2.00 0.18 9.00

Belanja Tak Terduga 3.00 1.85 61.75 2.00 0.00 0.00 0.18 9.00 2.00 0.18 9.000.75 0.00 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!

Transfer 315.96 253.82 80.33 250.00 0.00 0.00 117.70 47.08 521.36 207.25 39.75

Transfer Bagi Hasil Ke Kab/Kota/Desa 315.96 253.82 80.33 250.00 0.00 0.00 117.70 47.08 521.36 207.25 39.75

S.D TRW III-2013

APBD-P 2013 APBD 2014

S.D TRW I-2014 S.D TRW II-2014 S.D TRW III-2014

APBD-P 2014URAIAN

Page 94: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

78

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (8,79%) akibat melambatnya pertumbuhan

ekonomi serta turunnya pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) (15,61%).

Di sisi lain, meningkatnya pendapatan PNBP sebesar 36,49% (yoy) dibandingkan

triwulan yang sama tahun lalu mampu menahan penurunan penerimaan pajak

pusat di wilayah Jambi pada triwulan laporan.

Tabel 4.3. Perkembangan Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi

(dalam satuan Rupiah)

Berdasarkan komposisinya, penerimaan pajak terbesar adalah untuk

pendapatan pajak dalam negeri yang mencapai Rp684,63 miliar (84,99%) dan

diikuti oleh pendapatan PNPB lainnya sebesar Rp92,54 miliar (11,49%). Apabila

dirinci lebih lanjut, pendapatan pajak dalam negeri terbesar adalah untuk Pajak

Pertambahan Nilai (PPN) sebesar Rp336,52 miliar (49,15%) diikuti oleh Pajak

Penghasilan (PPh)sebesar Rp317,59 miliar (46,39%) (Gambar 4.2.).

Nominal (%)

I Pajak Dalam Negeri 689,119,224,145 450,071,354,214 670,818,775,939 684,628,348,738 (4,490,875,407) (0.65)

PPh 285,764,485,084 218,576,655,876 351,680,479,294 317,590,571,136 31,826,086,052 11.14

PPN 368,960,087,878 220,681,964,495 306,386,010,009 336,516,522,072 (32,443,565,806) (8.79)

PBB 24,568,906,574 1,235,726,649 2,257,319,365 20,734,267,605 (3,834,638,969) (15.61)

Pendapatan BPHTB - - - - - -

Cukai - - - - - -

Lainnya 9,825,744,609 9,577,007,194 10,494,967,271 9,786,987,925 (38,756,684) (0.39)

Pengembalian Pendapatan Pajak dan Cukai - -

II Pajak Perdagangan Int'l 23,806,862,930 7,050,156,000 12,905,673,720 14,292,338,600 (9,514,524,330) (39.97)

Pendapatan Bea Masuk 21,323,765,300 7,050,156,000 6,068,146,000 13,468,790,600 (7,854,974,700) (36.84)

Pendapatan Bea Keluar 2,483,097,630 - 6,837,527,720 823,548,000 (1,659,549,630) (66.83)

Pendapatan Pajak/Pungutan Ekspor - -

III Penerimaan SDA 6,373,675,967 4,627,282,797 5,754,031,847 6,921,875,019 548,199,052 8.60

Pendapatan Pertambangan Umum 6,358,383,585 4,620,882,797 5,747,631,847 6,916,984,792 558,601,207 8.79

Pendapatan kehutanan 15,292,382 - - 17,690,227 2,397,845 15.68

Pendapatan Perikanan - 6,400,000 6,400,000 (12,800,000) (12,800,000) -

IV PNPB Lainnya 67,798,325,177 81,071,121,445 33,954,097,527 92,537,579,190 24,739,254,013 36.49

V Pendapatan Hibah - 14,574,300 - - - -

VI Pendapatan Bagian Laba BUMN 13,675,988,544 - 16,671,793,121 - (13,675,988,544) (100.00)

VII Pendapatan Badan Layanan Umum 6,393,496,572 - - 7,143,646,559 750,149,987 11.73

807,167,573,335 542,834,488,756 740,104,372,154 805,523,788,106 (1,643,785,229) (0.20)

Sumber: Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil V Jambi, Laporan Arus Kas SAKUN Wilayah Jambi. Unaudited, diolah

KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DI DAERAH

Triwulan III 2013Pertumbuhan (yoy)

Triwulan III 2014REALISASI PENDAPATAN Triwulan I 2014 Triwulan II 2014

Total Realisasi Pendapatan

Page 95: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAHKeuangan

Pemerintah Dareah

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

79

Gambar 4.1 Pangsa Realisasi Pendapatan Pemerintah Pusat

di Provinsi Jambi (%)

Gambar 4.2 Pangsa Realisasi Pendapatan Pajak Dalam

Negeri di Provinsi Jambi (%)

Tabel 4.4. Perkembangan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi (dalam satuan Rupiah)

84.99%

1.77%

0.86% 11.49%

Pajak Dalam Negeri Pajak Perdagangan Int'l

Penerimaan SDA PNPB Lainnya

46.39%49.15%

3.03% 1.43%

PPh PPN

PBB Pendapatan BPHTB

Nominal (%)

I Belanja Pegawai 414,107,715,237 324,484,525,063 341,650,459,002 481,527,508,168 67,419,792,931 16.28

Belanja Gaji dan Tunjangan 404,647,198,258 316,447,070,620 327,939,851,257 464,231,756,814 59,584,558,556 14.73

Belanja Honorarium/Lembur/

Vakasi/Tunj Khusus

10,150,401,284 8,037,454,443 13,710,607,745 17,295,751,354 7,145,350,070 70.39

Belanja Kontribusi Sosial (689,884,305) - - - 689,884,305 (100.00)

II Belanja Barang 306,907,420,115 112,782,978,190 370,329,902,060 373,233,939,716 66,326,519,601 21.61

Belanja Barang 188,318,369,785 65,914,565,208 221,808,931,005 231,549,815,512 43,231,445,727 22.96

Belanja Jasa 25,459,862,292 15,421,680,043 38,952,343,739 34,639,892,658 9,180,030,366 36.06

Belanja Perjalanan 47,408,849,543 19,696,705,319 62,628,633,359 64,048,560,024 16,639,710,481 35.10

Belanja Pemeliharaan 38,764,412,778 11,750,027,620 46,939,993,957 34,361,336,145 (4,403,076,633) (11.36)

Belanja Layanan Umum 6,955,925,717 - - 8,634,335,377 1,678,409,660 24.13

III Belanja Denda dan Subsidi

Perusahaan

- 141,172,918 - - - -

Belanja Denda - 141,172,918 - - - -

Belanja Subsidi Perusahaan Negara - - - - - -

III Belanja Bantuan Sosial 100,471,223,455 864,616,900 107,374,209,833 84,577,766,551 (15,893,456,904) (15.82)

Belanja Bantuan Sosial Lembaga

Pendidikan dan Peribadatan

100,471,223,455 864,616,900 107,374,209,833 84,577,766,551 (15,893,456,904) (15.82)

Belanja Lembaga Sosial Lainnya - - - - - -

IV Belanja Lain-Lain 48,501,989,548 10,000,000 16,109,733,725 20,485,008,180 (28,016,981,368) (57.76)

V Belanja Modal 439,871,831,046 77,384,930,105 333,591,064,022 343,847,149,671 (96,024,681,375) (21.83)

Belanja Modal Tanah 2,749,740,000 467,838,300 22,391,050 83,686,300 (2,666,053,700) (96.96)

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 32,295,335,165 3,357,318,300 13,610,224,139 18,143,513,068 (14,151,822,097) (43.82)

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 37,668,282,685 638,584,000 10,896,492,330 16,398,014,590 (21,270,268,095) (56.47)

Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan

Jaringan

360,613,991,796 72,765,789,505 306,816,549,503 305,597,703,138 (55,016,288,658) (15.26)

Belanja Pemeliharaan yang

dikapitalisasi

- - - - - -

Belanja Modal Fisik Lainnya 6,544,481,400 155,400,000 2,245,407,000 3,624,232,575 (2,920,248,825) (44.62)

Belanja Modal Badan Layanan Umum - - -

1,309,860,179,401 515,668,223,176 1,169,055,368,642 1,303,671,372,286 (6,188,807,115) (0.47)

Sumber: Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil V Jambi, Laporan Arus Kas SAKUN Wilayah Jambi. Unaudited, diolah

Triwulan III 2014Triwulan III 2013Pertumbuhan (yoy)

REALISASI BELANJA

KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT DI DAERAH

Triwulan I 2014 Triwulan II 2014

Total Realisasi Belanja

Page 96: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

80

Grafik 4.3. Pangsa (Share) Realisasi Belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Jambi

Sementara itu, belanja pemerintah pusat di wilayah Jambi pada triwulan III-

2014 terealisasi sebesar Rp1,30 triliun, turun Rp6,19 miliar (0,47% (yoy)) dibanding

tahun lalu (Tabel 4.4.). Turunnya angka realisasi belanja tersebut utamanya

disebabkan oleh turunnya belanja modal sebesar Rp96,02 miliar (21,83% (yoy)),

belanja lain-lain sebesar Rp28,02 miliar (57,76% (yoy)) serta belanja bantuan sosial

sebesar Rp15,89 miliar (15,82%) dibandingkan triwulan yang sama tahun lalu.

Berdasarkan pangsanya, belanja tertinggi pemerintah pusat sebagian besar

untuk belanja pegawai Rp481,53 miliar (36,94%) yang utamanya digunakan untuk

belanja gaji dan tunjangan sebesar Rp464,23 miliar, dan diikuti oleh belanja barang

sebesar Rp373,23 miliar (26,63%). Adapun jumlah realisasi belanja modal sebesar

Rp343,85 miliar (26,38%), dengan komponen terbesar untuk belanja modal jalan,

irigasi dan jembatan (Rp305,60 miliar) (Grafik 4.3.). Di sisi lain, dilihat dari pangsa

(Share), belanja modal justru mengalami penurunan dari 34,87% pada triwulan III-

2013 menjadi sebesar 26,38% pada triwulan III-2014 sedangkan belanja pegawai

justru mengalami kenaikan dari 32,83% pada triwulan III-2014 menjadi 36,94%

pada triwulan III-2014. Belanja Barang mengalami kenaikan dari 24,33% pada

triwulan III-2013 menjadi 28,63% pada triwulan III-2014. Penurunan pangsa belanja

modal yang cukup besar dikhawatirkan dapat berdampak negatif bagi

perekonomian, karena alokasi belanja modal yang untuk pembangunan

infrastruktur fisik bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di Provinsi Jambi

dalam jangka panjang.

Page 97: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAHKeuangan

Pemerintah Dareah

TRIWULANIII-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

81

D. Keuangan Pemerintah Daerah

Jumlah simpanan Pemerintah Daerah di perbankan Jambi pada triwulan III-

2014 turun 6,32% dibandingkan triwulan sebelumnya menjadi Rp3,89 triliun

seiring dengan mulai terealisasinya komponen belanja pada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penurunan simpanan terbesar

disebabkan oleh turunnya simpanan dalam bentuk giro dari Rp2,10 triliun pada

triwulan sebelumnya menjadi Rp1,92 triliun pada triwulan laporan atau turun

sebesar 8,56% dan turunnya simpanan dalam bentuk deposito dari Rp2,01 triliun

pada triwulan sebelumnya menjadi Rp1,94 triliun pada triwulan laporan atau

turun sebesar 3,30%.

Grafik 4.4. Perkembangan Deposito dan Giro Pemerintah Daerah Provinsi Jambi

3.57 3.56 3.67

2.09

3.82 4.23 3.95

1.70

2.97

4.153.89

0

1

2

3

4

5

Tw I-12 Tw II-12 Tw III-12 TW IV-12 Tw I-13 Tw II-13 Tw III-13 TW IV-13 Tw I-14 Tw II-14 Tw III-14

(Rp triliun)

Giro Deposito Tabungan

Page 98: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 99: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

83

BAB V KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

Pada bulan Agustus 2014, jumlah pekerja di Jambi mengalami

peningkatan yaitu dari 1.397,2 ribu orang di Agustus 2013 menjadi 1.491,0 ribu

orang. Namun demikian, jumlah pengangguran juga menunjukkan peningkatan

menjadi 79,8 ribu orang dibandingkan Agustus 2013 (69,8 ribu) sehingga tingkat

pengangguran terbuka naik menjadi 5,08% dari 4,76%. Nilai Tukar Petani (NTP)

pada triwulan laporan mengalami penurunan jika dibandingkan triwulan

sebelumnya yaitu menjadi 96,21 dari 97,29 pada triwulan lalu yang disebabkan

menurunnya nilai tukar petani tanaman padi palawija dan petani tanaman

perkebunan rakyat

A. Ketenagakerjaan Daerah

Berdasarkan data ketenagakerjaan terbaru yang dikeluarkan Badan Pusat

Statistik Provinsi Jambi, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi

Jambi pada bulan Agustus 2014 adalah 65,59% atau meningkat dibandingkan

Agutus tahun lalu (62,68%). Jumlah pekerja di Jambi juga menunjukkan

peningkatan sebesar 6,71% menjadi 1,49 juta orang. Jumlah pengangguran

Provinsi Jambi pada bulan laporan sebanyak 79,8 ribu orang, lebih tinggi dari

bulan Agustus 2013 yang sebanyak 69,8 ribu orang. Tingkat pengangguran

meningkat dari 4,76% pada Agustus 2013 menjadi 5,08%.

Page 100: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN III-2014

84

Tabel 5.1. Jumlah Partisipasi Angkatan Kerja (ribu orang)

Meningkatnya tingkat pengangguran tersebut karena lapangan kerja yang

tersedia tidak cukup menampung penduduk yang masuk angkatan kerja. Selama

tahun 2014 tidak semua pemerintah daerah/kabupaten membuka penerimaan

CPNS sementara banyak penduduk yang masuk angkatan kerja berminat

melamar CPNS.

Sementara itu jumlah pekerja penuh mengalami kenaikan menjadi 812,6

ribu orang dari 698,6 ribu orang (Agustus 2013) sedangkan pekerja tidak penuh

menurun menjadi 678,4 ribu orang dari 698,6 ribu orang seiring dengan

penurunan pekerja paruh waktu21.

Berdasarkan jenis lapangan pekerjaan, penyerapan tenaga kerja di Jambi

didominasi oleh sektor pertanian yang mencapai 736,2 ribu orang (49,38%)

diikuti dengan sektor jasa kemasyarakatan sebesar 269,6 ribu orang (18,08%)

dan sektor perdagangan yang mencapai 251,8 ribu orang (16,89%).

Sementara itu, meningkatnya jumlah pekerja di bulan laporan disebabkan

oleh meningkatnya jumlah pekerja di semua sektor lapangan pekerjaan yang

didominasi sektor jasa kemasyarakatan dan sektor perdagangan.

21

Pekerja Tidak Penuh adalah pekerja yang jumlah jam kerjanya dalam seminggu kurang dari 35 jam

AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS

1 Angkatan Kerja 1.495,0 1.602,53 1.466,96 1.570,3 1.570,8

- Bekerja 1.448,0 1.556,7 1.397,2 1.531,1 1.491,0

- Penganggur 47,0 45,8 69,8 39,3 79,8

2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 65,05 69,09 62,68 66,51 65,59

3 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,15 2,86 4,76 2,50 5,08

4 Pekerja penuh 766,1 754,0 698,6 840,5 812,6

5 Pekerja tidak penuh 681,9 802,7 698,6 690,6 678,4

Setengah penganggur 211,3 187,4 125,3 164,3 143,6

Paruh waktu 470,6 615,4 573,3 526,3 534,8

Sumber: BPS Provinsi Jambi

2012 2013KEGIATAN UTAMA

2014

Page 101: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

TRIWULAN III-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

85

Tabel 5.2. Pekerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama (ribu orang)

Berdasarkan status pekerjaan utama, sebagian besar pekerja bekerja

sebagai buruh/karyawan yaitu sebanyak 496,3 ribu orang dengan pangsa

33,29%, berusaha sendiri sebanyak 319,9 ribu orang (21,46%) dan berusaha

dibantu buruh tidak tetap sebanyak 263,2 ribu orang (17,65%). Meningkatnya

jumlah pekerja di bulan laporan utamanya disebabkan oleh meningkatnya pekerja

dengan status pekerja keluarga/tak dibayar, berusaha dibantu buruh tidak tetap

dan pekerja bebas di di non pertanian. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja

formal (berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan) mengalami

penurunan.

Tabel 5.3. Pekerja Berdasarkan Status Pada Lapangan Pekerjaan Utama

(dalam ribuan)

AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS

1 Pertanian 798,8 846,9 735,8 755,6 736,2

2 Industri 47,9 52,7 52,5 44,0 52,5

3 Konstruksi 62,9 62,8 60,7 54,3 61,8

4 Perdagangan 233,8 251,2 233,5 287,2 251,8

5 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 45,3 49,9 52,8 54,5 55,5

6 Keuangan 22,6 25,0 21,9 37,3 25,4

7 Jasa Kemasyarakatan 205,7 242,6 212,2 272,5 269,6

8 Lainnya ***) 30,9 25,5 27,8 25,6 38,2

TOTAL 1.448,0 1.556,7 1.397,2 1.531,0 1.491,0

Sumber: BPS Provinsi Jambi

***) Lapangan pekerjaan utama/sektor lainnya terdiri dari: sektor pertambangan, listrik, gas dan air

2012 2013Lapangan Pekerjaaan Utama

2014

AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS FEBRUARI AGUSTUS

1 Berusaha Sendiri 287,5 283,7 335,1 338,3 319,9

2 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 230,2 241,0 206,4 241,3 263,2

3 Berusaha dibantu buruh tetap 66,3 72,6 62,1 75,1 61,9

4 Buruh/karyawan 517,0 541,6 511,1 541,7 496,3

5 Pekerja bebas di pertanian 75,1 76,3 56,5 53,9 53,7

6 Pekerja bebas di non pertanian 30,4 48,3 36,5 24,3 45,6

7 Pekerja keluarga /tak dibayar 254,5 293,2 189,5 256,4 250,5

TOTAL 1448,0 1556,7 1397,2 1531,1 1491,0

Sumber: BPS Provinsi Jambi

2013 2014Status Pekerjaaan Utama

2012

Page 102: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI | TRIWULAN III-2014

86

B. Kesejahteraan

Untuk melihat indikator kesejahteraan petani pada triwulan laporan, antara

lain dapat menggunakan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Jambi. Nilai Tukar

Petani (NTP) sedikit mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

NTP September 2014 turun 108 bps menjadi 96,21 dari 97,29 pada Juni 2014.

Menurunnya NTP tersebut disebabkan oleh menurunnya nilai tukar petani

tanaman padi palawija dan perkebunan rakyat. Turunnya NTP petani

perkebunan rakyat disebabkan oleh menurunnya harga produk yang tercermin

dari penurunan indeks harga dibayar dari 110,08 pada Juni 2014 menjadi

109,08 pada September 2014. Demikian juga halnya dengan penurunan NTP

pada petani tanaman palawija disebabkan oleh lebih tingginya kenaikan biaya

yang dibayar petani dibandingkan dengan kenaikan harga produk yang diterima

petani.

Tabel 5.4. Nilai Tukar Petani (NTP) Per Sub Sektor (2012=100)

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jambi (melalui Bulog

Divre Jambi) untuk mensukseskan program pemerintah dalam hal

Mar Juni Sept Des Maret Juni September

1

a Indeks Diterima Petani 102.80 102.13 104.73 105.74 110.05 108.28 108.65 0.37

b Indeks Dibayar Petani 104.58 105.91 110.14 111.08 112.10 112.26 115.01 2.75

Nilai Tukar Petani (NTP-P) 98.30 96.43 95.09 95.19 98.18 96.45 94.47 -1.98

2

a Indeks Diterima Petani 102.97 103.24 104.70 105.74 105.28 103.89 108.44 4.55

b Indeks Dibayar Petani 104.50 105.81 110.08 111.08 111.52 111.97 114.20 2.23

Nilai Tukar Petani (NTP-H) 98.54 97.56 95.11 95.19 94.40 92.78 94.96 2.18

3

a Indeks Diterima Petani 102.45 102.83 104.06 108.63 111.23 110.08 109.78 -0.30

b Indeks Dibayar Petani 103.50 104.72 109.74 110.58 111.87 112.08 114.52 2.44

Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 99.00 98.21 94.93 98.24 99.43 98.22 95.86 -2.36

4

a Indeks Diterima Petani 105.38 107.14 110.20 105.89 106.66 108.60 110.72 2.12

b Indeks Dibayar Petani 96.10 97.13 100.22 108.64 109.47 109.84 111.30 1.46

Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 109.67 110.31 109.96 97.47 97.43 98.87 99.48 0.61

5

a Indeks Diterima Petani 102.38 104.02 106.76 107.25 110.75 113.12 115.85 2.73

b Indeks Dibayar Petani 103.36 104.39 108.35 109.49 108.59 111.10 112.90 1.80

Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 99.07 99.67 98.53 97.95 100.10 101.82 102.62 0.80

a INDEKS YANG DITERIMA (It) 102.40 102.64 104.52 107.26 109.42 108.70 109.70 1.00

b INDEKS YANG DIBAYAR (Ib) 103.70 104.95 109.40 110.33 111.46 111.73 114.03 2.30

c NILAI TUKAR PETANI (NTPp) 98.73 97.78 95.52 97.21 98.17 97.29 96.21 -1.08

PROVINSI JAMBI

Sumber: BPS Provinsi Jambi (diolah)

KELOMPOK DAN SUB KELOMPOK

2013

Hortikultura

Tanaman Padi Palawija

Tanaman Perkebunan Rakyat

Peternakan

Perikanan

2014PERUBAHAN (%)

( Juni 2014 keSept

2014)

Page 103: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

KETENAGAKERJAAN DAERAH DAN KESEJAHTERAAN

TRIWULAN III-2014 | KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

87

penanggulangan kemiskinan yaitu secara rutin membagikan beras miskin (raskin)

kepada masyarakat yang berhak. Pada triwulan laporan, penyaluran raskin

mencapai sebesar 8.721 ton, turun 11,15% (qtq) dibandingkan triwulan

sebelumnya (9.816 ton) (grafik 5.1). Penurunan penyaluran raskin tersebut terkait

perayaan Idul Fitri 1435 H dimana sebagian masyarakat mengkonsumsi beras

premium.

Grafik 5.1. Penyaluran Raskin di Provinsi Jambi

Sumber: Bulog Provinsi Jambi (diolah)

6,12

3,27

7,78

12,37

4,18

9,27

10,7612,46

8,15

9,828,72

(100,00)

(50,00)

-

50,00

100,00

150,00

-

2

4

6

8

10

12

14

TW I TW II TW III TRW IV TW I TW II TW III TRW IV TW I TW II TW III

2012 2013 2014

Rib

u t

on

Pertumbuhan Raskin (%)

Page 104: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 105: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

89

BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN

Laju pertumbuhan tahunan Provinsi Jambi pada triwulan IV-2014

diperkirakan relatif membaik dibandingkan triwulan III-2014. Meningkatnya

pengeluaran konsumsi rumah tangga sejalan dengan momen Idul Adha, Natal,

dan tahun baru diperkirakan menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi

Jambi pada triwulan mendatang. Selain itu, meningkatnya realisasi proyek

pemerintah pada triwulan IV-2014 juga menjadi salah satu pendorong

pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan mendatang. Dari sisi

penawaran, kontribusi pertumbuhan ekonomi Jambi masih akan didominasi

sektor pertanian, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Inflasi pada triwulan IV-2014 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan

triwulan III-2014 yaitu berada pada kisaran 4,4%-4,9% (yoy) dari sebelumnya

4,31% (yoy) pada triwulan laporan. Peningkatan laju inflasi ini utamanya

dipengaruhi oleh kelompok administered price dan volatile food.

Dari sisi administered price, keputusan PLN untuk menaikkan tarif tenaga

listrik (TTL) golongan rumah tangga dan industri per 2 (dua) bulan terhitung sejak

tanggal 1 Juli 2014 serta keputusan Pertamina menaikkan harga jual elpiji 12 kg

per tanggal 10 September 2014 akan berpotensi menjadi penyumbang utama

meningkatnya tekanan inflasi.

Sementara itu dari sisi volatile food, tingginya permintaan selama momen

Idul Adha, Natal, dan tahun baru akan mendorong kenaikan harga jual. Cuaca

ekstrim yang terjadi selama triwulan III-2014 yang diperkirakan masih berlanjut

sampai dengan awal triwulan IV-2014 akan menyebabkan terganggunya

kalender tanam sehingga berpotensi mengganggu pasokan bahan makanan.

Selain itu, belum adanya rencana Pemerintah untuk menambah pasokan raskin

ke-13/14 berpotensi mendongkrak harga beras di pasaran pada triwulan

mendatang.

Page 106: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

90

Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan tekanan inflasi lebih tinggi

dari perkiraan antara lain: adanya rencana Pemerintah untuk menaikkan harga

BBM bersubsidi untuk mengurangi defisit APBN, serta rencana penyesuaian tarif

batas atas angkutan udara.

A. Pertumbuhan Ekonomi

Berdasarkan proyeksi Bank Indonesia, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi

Jambi pada triwulan mendatang diperkirakan pada kisaran 2,0%-2,5%(qtq),

tumbuh relatif stabil dibandingkan triwulan laporan (2,32% (qtq)). Sementara itu,

pertumbuhan ekonomi tahunan Jambi pada triwulan IV-2014 diperkirakan akan

tumbuh pada kisaran 6,75 7,25%(yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan

laporan yang tumbuh 6,63% (yoy). Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi

tahun 2014 diperkirakan berada pada kisaran 7,0%-7,5%.

Pengeluaran konsumsi rumah tangga menjadi sumber utama

perekonomian di triwulan mendatang. Adanya momen Idul Adha, Natal, dan

tahun baru diperkirakan akan berkontribusi meningkatkan konsumsi masyarakat.

Sejalan dengan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah diperkirakan juga

semakin meningkat seiring dengan bertambahnya angka realisasi proyek

pemerintah. Namun demikian, masih relatif belum membaiknya harga komoditas

di pasar global (meskipun diprediksi akan lebih baik dari triwulan laporan),

diperkirakan akan berimbas pada menurunnya pendapatan masyarakat dan

terbatasnya pertumbuhan ekonomi.

Sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi triwulan mendatang

yang diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari triwulan laporan, hasil SKDU triwulan

III-2014 juga menyatakan bahwa responden memandang bahwa perekonomian

triwulan mendatang akan cenderung meningkat dibandingkan triwulan laporan.

Hal ini tercermin dari nilai SBT perkiraan perkembangan dunia usaha pada

triwulan III 2014 sebesar 2,66, lebih baik dibandingkan realisasi SBT Tw III-2014

(-10,19).

Page 107: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGANREGIONAL PROVINSI JAMBI

91

Tabel 6.1. Saldo Bersih Tertimbang Perkiraan Perkembangan Dunia Usaha

Tingginya konsumsi di triwulan mendatang dan meningkatnya

permintaan sejalan dengan momen Idul Adha, natal, dan tahun baru akan diikuti

juga dengan meningkatnya perdagangan dan penggunaan jasa transportasi

sehingga mendorong pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

serta sektor pengangkutan dan komunikasi.

Sejalan dengan sektor tersebut di atas, sektor bangunan diperkirakan

masih akan meningkat yang didukung oleh meningkatnya pembangunan

perumahan rakyat, pusat bisnis, hiburan, rekreasi, dan perhotelan oleh

perusahaan swasta berskala nasional/internasional dan investasi pemerintah

daerah.

Sementara itu, sektor pertanian diperkirakan tumbuh relatif membaik

pada triwulan mendatang meskipun masih cukup terbatas. Optimisme pelaku

usaha terhadap membaiknya tren harga komoditas internasional serta mulai

meningkatnya permintaan global akan mendorong pertumbuhan sub sektor

tanaman perkebunan pada triwulan mendatang. Namun demikian, faktor

anomali cuaca menjadi hal yang perlu diwaspadai karena dapat mengganggu

produktivitas sektor perkebunan. Sejalan dengan hal tersebut, sub sektor

tanaman bahan makanan (tabama) juga diperkirakan masih tumbuh terbatas

karena faktor anomali cuaca dan musim pancaroba yang berpotensi

mengganggu produktivitas tabama.

Triwulan

I-2013

Triwulan

II-2013

Triwulan

III-2013

Triwulan

IV-2013

Triwulan

I-2014

Triwulan

II-2014

Triwulan

III-2014

Triwulan

IV-2014*)

1 Pertanian 0.73 (0.73) 1.46 - (6.92) - - 3.62

2 Pertambangan dan Penggalian (3.13) (1.04) - (1.04) (1.38) 1.38 (1.38) 1.38

3 Industri Pengolahan - - 1.11 - (0.52) (0.96) (0.23) 0.08

4 Listrik dan Air Minum 0.32 0.13 (0.16) - 0.47 0.47 0.47 0.47

5 Bangunan - - (0.69) - (3.43) (3.43) (3.43) (3.43)

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran (0.85) - (0.85) 0.85 (4.58) (6.29) (7.02) (0.85)

7 Pengangkutan dan Komunikasi 1.95 1.30 (0.65) - 7.12 6.08 - -

8 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan 1.37 1.37 1.37 1.82 1.17 1.83 1.11 1.11

9 Jasa-jasa (1.03) - (1.55) (0.52) 1.16 1.44 0.28 0.28

(0.64) 1.05 0.05 1.11 (6.90) 0.53 (10.19) 2.66

Saldo Bersih Tertimbang

No Sektor/Subsektor

Total

Keterangan : *) Angka perkiraan

Page 108: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

92

Relatif membaiknya pertumbuhan pada sektor pertanian khususnya sub

sektor perkebunan akan berdampak positif pada pertumbuhan sektor industri

pengolahan.

Sektor pertambangan dan penggalian diperkirakan belum dapat kembali

mencapai tingkat produksi seperti sebelumnya karena terjadinya penurunan

produksi dari sumur-sumur minyak bumi eksisting (faktor usia) sehingga perlu

dilakukan pencarian sumur-sumur baru. Pertambangan non migas juga

berpotensi mengalami perlambatan seiring dengan relatif stagnannya harga

internasional, terjadinya kelebihan stok, serta rendahnya kadar kalori batubara

Jambi. Implementasi Undang-Undang Minerba dan Perda tentang pengaturan

jalur khusus pengangkutan batubara yang tidak segera diikuti dengan

pembangunan jalur khusus juga berpotensi menurunkan produktivitas

pertambangan non migas di Provinsi Jambi.

B. Proyeksi Inflasi

Inflasi pada triwulan IV-2014 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan

triwulan III-2014 yaitu berada pada kisaran 4,4%-4,9% (yoy) dari sebelumnya

4,31% (yoy) pada triwulan laporan. Peningkatan laju inflasi ini utamanya

dipengaruhi oleh kelompok administered price dan volatile food.

Grafik 6.1. Perkembangan Inflasi Bulanan (mtm) Kota Jambi

Periode Tahun 2010 s.d. Oktober 2014 serta Perkiraan November s.d Desember 2014

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: Inflasi November - Desember 2014 adalah angka perkiraan dengan deviasi 1%

m-t-m (%)

2010 2011 2012 2013 2014

Page 109: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGANREGIONAL PROVINSI JAMBI

93

Grafik 6.2. Perkembangan Inflasi Tahunan (yoy) Kota Jambi Periode Tahun 2010 s.d. Oktober 2014 serta Perkiraan November s.d Desember 2014

Grafik 6.3. Perkembangan Inflasi Tahun Kalender (ytd) Kota Jambi Periode Tahun 2010 s.d. Oktober 2014 serta Perkiraan November s.d Desember 2014

Dari sisi administered price, keputusan PLN untuk menaikkan tarif tenaga

listrik (TTL) golongan rumah tangga dan industri per 2 (dua) bulan terhitung sejak

tanggal 1 Juli 2014 serta keputusan Pertamina menaikkan harga jual elpiji 12 kg

per tanggal 10 September 2014 akan berpotensi menjadi penyumbang utama

meningkatnya tekanan inflasi.

Sementara itu dari sisi volatile food, tingginya permintaan selama momen

Idul Adha, Natal, dan tahun baru akan mendorong kenaikan harga jual. Cuaca

ekstrim yang terjadi selama triwulan III-2014 yang diperkirakan masih berlanjut

sampai dengan awal triwulan IV-2014 akan menyebabkan terganggunya

kalender tanam sehingga berpotensi mengganggu pasokan bahan makanan.

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: Inflasi November - Desember 2014 adalah angka perkiraan dengan deviasi 1%

y-o-y (%)

2010 2011 2012 2013 2014

-4

-2

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Catatan: Inflasi November - Desember 2014 adalah angka perkiraan dengan deviasi 1%

y-t-d (%)

2010

2011

2012

2013

2014

Page 110: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

94

Selain itu, belum adanya rencana Pemerintah untuk menambah pasokan raskin

ke-13/14 berpotensi mendongkrak harga beras di pasaran pada triwulan

mendatang.

Beberapa komoditi yang berpeluang menjadi penyumbang utama inflasi di

triwulan mendatang adalah tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, tarif

angkutan udara, rokok kretek filter, kontrak rumah serta beberapa komoditas

bahan makanan seperti cabe merah, bawang merah, cabe rawit, dan beras.

Faktor yang berpotensi memberikan tekanan inflasi selama triwulan

mendatang dan menyebabkan perkiraan inflasi keluar dari sasaran antara lain 1)

adanya rencana Pemerintah untuk menaikkan BBM bersubsidi untuk mengurangi

defisit APBN, 2) rencana kenaikan tarif batas atas angkutan udara, 3) anomali

cuaca, serta 4.) Kondisi infrastruktur (jalan, jembatan) yang masih terkendala

serta terhambatnya arus di pelabuhan yang akan meningkatkan biaya distribusi

dan transportasi barang dan jasa. Beberapa hal tersebut diperkirakan akan

menjadi pemicu meningkatnya angka inflasi pada triwulan IV tahun 2014.

C. Rekomendasi Kebijakan

Menyikapi kondisi perekonomian triwulan III 2014 serta proyeksi ekonomi

triwulan IV 2014, beberapa hal yang patut menjadi perhatian adalah:

1. Meningkatkan dan mempertahankan kinerja perkebunan dan industri

karet sebagai komoditas utama Provinsi Jambi melalui:

a) Revitalisasi kebun karet ;

b) Meningkatkan ketrampilan SDM khususnya petani karet melalui

pendampingan dan konsultasi teknis dan penguasaan teknologi di

bidang karet;

c) Penerbitan PERDA atau peraturan lainnya yang mengatur standarisasi

mutu karet untuk menciptakan produk karet bersih sehingga mampu

meningkatkan harga jual;

d) Membangun jaringan kelembagaan petani dengan industri pengolahan

karet untuk mengurangi rantai perdagangan yang tidak sehat;

Page 111: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGANREGIONAL PROVINSI JAMBI

95

e) Memperbaiki sistem tata niaga karet melalui proses lelang yang

melibatkan koperasi petani karet;

f) Membangun pusat informasi harga karet dan komoditas utama lainnya

yang mudah diakses sampai ke level petani.

g) Membangun industri hilir berbasis komoditas karet dengan

memberikan kemudahan izin, pembiayaan, dan pengembangan;

h) Mengembangkan industri karet yang terintegrasi meliputi industri inti,

penunjang, dan industri terkait lainnya.

2. Antisipasi potensi lonjakan laju inflasi Provinsi Jambi sebagai akibat dari

rencana Pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi melalui:

a) Penguatan fungsi dan peran TPID Provinsi Jambi dan TPID

kota/kabupaten se-Provinsi Jambi melalui program kerja dan aksi nyata

yang bersentuhan langsung dengan masyarakat;

b) Melakukan pengawasan yang ketat terhadap distribusi BBM bersubsidi

untuk mencegah penimbunan dan penyelewengan;

c) Melakukan penertiban terhadap pengecer dan spekulan yang tidak

memiliki izin;

d) Memperbanyak outlet/SPBU yang menjual BBM non subsidi untuk

mengurangi antrian dan mencegah keresahan masyarakat;

e) Pembahasan penyesuaian tarif angkutan antara Pemerintah bersama

dengan Organda dan pihak terkait lainnya kiranya dapat dilaksanakan

pada timing yang tepat (tidak bersamaan dengan momen hari besar

keagamaan atau momen lainnya yang berpotensi meningkatkan laju

inflasi).

f) Sosialisasi kepada pelaku usaha untuk menaikkan harga barang/jasa

secara wajar sesuai kenaikan biaya produksi dengan

mempertimbangkan daya beli masyarakat;

g) Sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara

besar-besaran (panic buying) yang mengakibatkan melonjaknya

permintaan di pasar sehingga berpotensi menaikkan harga.

Page 112: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI |TRIWULAN III-2014

96

3. Peningkatan kualitas infrastruktur untuk menekan biaya distribusi dan

meningkatkan konektivitas antar daerah melalui:

a) Optimalisasi jalur pengangkutan sungai untuk mendukung jalur

distribusi via darat;

b) Pembukaan jalur penerbangan baru yang terhubung dengan kota-kota

di Pulau Sumatera untuk meningkatkan kerjasama antar daerah dan

memperlancar jalur distribusi barang/jasa;

c) Optimalisasi dan penguatan fungsi jembatan timbang di Provinsi Jambi

untuk menjaga kualitas jalan sekaligus memantau arus barang yang

masuk dan keluar Jambi sebagai modal untuk penyusunan peta

surplus/defisit Provinsi Jambi;

d) Penyediaan moda transportasi masal dan lebih murah;

e) Percepatan realisasi pembangunan pelabuhan Ujung Jabung untuk

meningkatkan kinerja ekspor Provinsi Jambi;

f) Penambahan alokasi belanja modal pada APBD Provinsi Jambi untuk

mendukung optimalnya pembangunan khususnya di sektor

infrastruktur.

4. Percepatan realisasi APBD Pemerintah Daerah di seluruh wilayah Provinsi

Jambi untuk:

a) Mempercepat stimulus pembangunan ekonomi di Provinsi Jambi.

b) Mengendalikan laju inflasi Provinsi Jambi utamanya di triwulan akhir

tahun berjalan.

5. Pembangunan industri hilir untuk meningkatkan nilai tambah

Pemerintah Daerah perlu menarik investor lokal maupun asing untuk

menanamkan modalnya ke Provinsi Jambi dalam bentuk pembangunan

industri hilir, utamanya industri hilir yang memanfaatkan bahan baku

karet, sawit, dan batubara. Dengan adanya industri hilir tersebut

diharapkan dapat menjamin permintaan yang stabil terhadap komoditas

karet, sawit, dan batubara. Stabilnya permintaan akan mendorong

peningkatan pendapatan petani dan pelaku usaha batubara.

Pembangunan industri hilir juga akan menciptakan tambahan lapangan

Page 113: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH

TRIWULAN III-2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGANREGIONAL PROVINSI JAMBI

97

pekerjaan baru bagi masyarakat. Selain itu, produk hasil industri hilir juga

akan menaikkan harga jual sehingga akan memberikan dorongan positif

bagi kinerja ekspor yang pada akhirnya akan semakin meningkatkan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.

Bentuk dukungan nyata yang dapat dilakukan Pemerintah Daerah antara

lain dengan memberikan kemudahan perizinan dan memberikan insentif

bagi calon investor yang akan mendirikan industri hilir di Provinsi Jambi.

6. Penanggulangan dan Mitigasi Bencana Kabut Asap

Menyikapi besarnya dampak negatif (ekonomi, sosial, dan kesehatan) yang

diakibatkan oleh kebakaran hutan dan kabut asap, maka perlu dilakukan

hal-hal sebagai berikut:

a) Menggelar sosialisasi kepada masyarakat secara rutin tentang bahaya

pembukaan lahan dengan cara membakar;

b) Pemerintah Daerah bersama dengan pihak Angkasa Pura segera

melakukan investasi pemasangan Instrument Landing System (ILS) di

Bandara Sultan Thaha Jambi. Pemasangan alat tersebut akan

memberikan dampak positif yang cukup signifikan bagi operasional

penerbangan di Jambi. Dengan bantuan ILS, pilot mampu

mendaratkan pesawat dalam kondisi jarak pandang <1.000 meter.

Selama ini, pendaratan peswat udara di Bandara Sultan Thaha Jambi

masih dilakukan secara visual (manual) sehingga memerlukan jarak

pandang minimal 2.000 meter. Meskipun investasi ILS ini memerlukan

anggaran yang cukup besar (±Rp 20 milyar), namun melihat besarnya

manfaat yang didapatkan, maka investasi tersebut layak untuk

diprioritaskan. Lancarnya kegiatan penerbangan akan mendorong

lancarnya kegiatan perekonomian sehingga momentum pertumbuhan

ekonomi Provinsi Jambi yang tinggi akan tetap terjaga.

Page 114: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally blank

Page 115: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

99

BOKS. 2 PROSPEK EKSPOR KARET SEBAGAI KOMODITAS UTAMA

PROVINSI JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Boks.2

PROSPEK EKSPOR KARET SEBAGAI KOMODITAS UTAMA PROVINSI JAMBI

I. Kinerja Ekspor Karet Terkini Provinsi Jambi

Ekspor Provinsi Jambi pada triwulan III-2014 berdasarkan dokumen

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) mengalami penurunan yang cukup signifikan

mencapai 26,20% (yoy), dari US$ 302.121 juta pada triwulan III-2013 menjadi US$

222.954 juta pada triwulan III-2014. Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh

penurunan ekspor crumb rubber yang mencapai 33,09% (yoy).

Grafik 1 Tren Ekspor Provinsi Jambi Berdasarkan PEB

Berdasarkan komoditasnya, ekspor Provinsi Jambi didominasi oleh komoditas

crumb rubber (54,68%), pulp and waste paper (10,51%), serta fixed vegetable oil and

fats (9,74%). Karena begitu dominannya pangsa ekspor crumb rubber, maka

penurunan ekspor komoditas tersebut pada triwulan laporan berpengaruh terhadap

ekspor Provinsi Jambi secara keseluruhan.

Jika dilakukan analisis lebih lanjut, penurunan nilai ekspor crumb rubber

Provinsi Jambi mengikuti pola penurunan harga karet internasional. Dalam beberapa

tahun terakhir, harga karet internasional menunjukkan tren yang semakin menurun,

dan mencapai lembahnya pada tahun 2014. Salah satu penyebab anjloknya harga

karet internasional adalah berubahnya struktur karet dunia. Kebijakan karet yang

awalnya hanya diintervensi oleh 3 (tiga) negara, yaitu Thailand, Indonesia, dan

-45.00

-40.00

-35.00

-30.00

-25.00

-20.00

-15.00

-10.00

-5.00

0.00

5.00

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

450,000

500,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

2012 2013 2014

Nilai Ekspor (juta USD)

Growth (% yoy)

Page 116: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

100

BOKS. 2 PROSPEK EKSPOR KARET SEBAGAI KOMODITAS UTAMA

PROVINSI JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Malaysia dalam International Tripartit Rubber Coorporation (ITRC), kini telah

dipengaruhi juga oleh negara-negara lain (Vietnam, Laos, Kamboja, India, dan

Tiongkok) yang telah memproduksi karet dalam skala besar. Semakin banyaknya

negara produsen karet menyebabkan stok karet global melimpah sehingga

menurunkan harga jual.

Grafik 2 Tren Ekspor Karet Provinsi Jambi

Ekspor crumb rubber Provinsi Jambi utamanya ditujukkan ke negara AS,

Jepang, Eropa, dan Tiongkok. Kondisi perekonomian negara-negara tujuan ekspor

utama tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja ekspor Provinsi

Jambi. Berdasarkan data World Bank, IMF, dan Bank Indonesia, pada tahun 2014 ini,

negara-negara tujuan ekspor utama crumb rubber Provinsi Jambi diproyeksikan

mengalami perlambatan ekonomi, kecuali Eropa. Perlambatan tersebut menyebabkan

permintaan karet menurun sehingga kinerja ekspor Provinsi Jambi pada triwulan III-

2014 berdasarkan data PEB juga mengalami penurunan.

Grafik 3 Pangsa Tujuan Ekspor Karet Provinsi Jambi

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

2012 2013 2014

Nilai (juta USD)Growth (% yoy)Harga karet int (USD cent/kg)

28.96% 25.53% 12.43% 9.60%

USA

Japan

MEE

Lainnya

Tiongkok

South Korea

South America

Canada

Page 117: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

101

BOKS. 2 PROSPEK EKSPOR KARET SEBAGAI KOMODITAS UTAMA

PROVINSI JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

Tabel 1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2014

Penurunan harga dan kinerja eskpor karet Provinsi Jambi juga memberikan

dampak terhadap kinerja kredit perbankan, khususnya kinerja kredit perbankan sektor

perkebunan karet. Pada sektor perkebunan karet, meskipun nominal kreditnya masih

menunjukkan pertumbuhan yang positif, namun kualitasnya semakin menurun. NPL

kredit sektor perkebunan karet pada triwulan III-2014 mencapai 4,51. Sementara itu,

penurunan permintaan global terhadap karet menyebabkan kredit industri

pengolahan crumb rubber pada triwulan III-2014 mengalami penurunan sebesar

18,41% (yoy), meskipun kualitas kreditnya masih sangat baik (NPL=0).

Grafik 4 Pertumbuhan Kredit Perkebunan Karet

Grafik 5 Pertumbuhan Kredit Industri Pengolahan

Karet

Apr-14 (update) Jul-14

2013 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

Dunia 3.1 3.59 3.88 3.43 3.88 3.40 4.00 3.34 3.93 3.4 3.8 3.3 3.8 3.2 3.8 3.40 3.80 3.44 3.84

Negara Maju 1.4 2.2 2.3 1.9 2.3 1.8 2.4 2.1 2.42 2.0 2.5 1.8 2.4 1.9 2.3 2.0 2.4

Amerika Serikat 2.2 2.8 3.0 2.0 3.0 1.7 3.0 2.1 3.0 2.5 3.1 2.2 3.1 1.6 3.0 2.0 3.0 2.1 3.0

Kawasan Eropa -0.4 1.2 1.5 1.1 1.5 1.1 1.5 1.1 1.8 1.1 1.4 1.1 1.5 1.1 1.6 1.0 1.4 1.1 1.5Jepang 1.5 1.4 1.0 1.4 1.0 1.6 1.1 1.3 1.3 1.3 1.3 1.5 1.2 1.5 1.3 1.5 1.0 1.6 1.1

Negara Berkembang 4.7 4.9 5.3 4.9 5.3 4.6 5.2 4.7 5.3 4.9 5.38 4.9 5.3 4.8 5.33 4.9 5.3 4.6 5.0

Negara Berkembang Asia 6.5 6.7 6.8 6.7 6.7 6.4 6.7 6.5 6.7 6.5 6.6 6.5 6.70

Tiongkok 7.7 7.5 7.3 7.4 7.1 7.4 7.1 7.6 7.5 7.3 7.2 7.3 7.1 7.3 7.2 7.4 7.3 7.4 7.1

India 4.6 5.4 6.4 5.4 6.4 5.4 6.4 5.5 6.3 5.4 6.0 5.4 6.2 5.4 6.2 5.4 6.4 5.4 6.4MexicoNegara Berkembang Lainnya 3.1 3.34 3.98 3.34 3.98 3.12 3.98 2.9 3.8 3.4 3.8 3.1 3.6

Aug-14Apr-14 Jul-14* Jun-14 Jul-14May-14

Bank Indonesia

Jun-14Realisasi

WEO (IMF) Bank Dunia Consensus Forecast

0.000.501.001.502.002.503.003.504.004.505.00

0

200

400

600

800

1,000

1,200

Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw III

2011 2012 2013 2014

Rp

milia

r

Total kredit Perkebunan Karet NPL Perkebunan Karet (RHS)

291253 257

230253

282

230 225208

159 166200

132 120 135

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.000.000.100.200.300.400.500.600.700.800.901.00

0

50

100

150

200

250

300

350

Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw IIITw IV Tw I Tw II Tw III

2011 2012 2013 2014

Rp

milia

r

Total kredit industri pengolahan karet (crumb rubber)NPL industri pengolahan karet (RHS)

Page 118: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

102

BOKS. 2 PROSPEK EKSPOR KARET SEBAGAI KOMODITAS UTAMA

PROVINSI JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

II. Prospek Kinerja Ekspor Karet Provinsi Jambi

Pada tahun 2015 mendatang, kinerja ekspor karet Provinsi Jambi diperkirakan

relatif membaik dibandingkan tahun 2014. Perkiraan tersebut didasarkan oleh

beberapa indikator sebagai berikut:

1. Membaiknya Perekonomian Negara-Negara Tujuan Utama Ekspor

Berdasarkan proyeksi World Bank, IMF, dan Bank Indonesia, perekonomian

negara-negara tujuan ekspor karet Provinsi Jambi cenderung mengalami

perbaikan, kecuali Jepang dan Tiongkok yang masih mengalami perlambatan.

AS (28,96%) dan Eropa (12,43%) yang menduduki pangsa tiga besar ekspor

karet Provinsi Jambi pada tahun 2015 diperkirakan mengalami pertumbuhan

ekonomi yang cukup signifikan. Kondisi tersbeut akan berdampak positif bagi

meningkatnya permintaan karet sehingga akan mendorong kinerja ekspor

karet pada masa mendatang.

Tabel 2 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2015

2. Optimisme Membaiknya Harga Karet Internasional

Berdasarkan asesmen terkini Bank Indonesia1, harga karet internasional

diperkirakan mulai membaik per triwulan IV 2014. Perbaikan tersebut

diperkirakan akan terus berlanjut sampai dengan tahun 2015. Dengan adanya

optimisme perbaikan harga tersebut, kinerja perkebunan karet dan industri

pengolahan karet diperkirakan akan meningkat pada tahun 2015, sehingga hal

1 Recent Economic Development, September 2014

Apr-14 (update) Jul-14

2013 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

Dunia 3.1 3.59 3.88 3.43 3.88 3.40 4.00 3.34 3.93 3.4 3.8 3.3 3.8 3.2 3.8 3.40 3.80 3.44 3.84

Negara Maju 1.4 2.2 2.3 1.9 2.3 1.8 2.4 2.1 2.42 2.0 2.5 1.8 2.4 1.9 2.3 2.0 2.4

Amerika Serikat 2.2 2.8 3.0 2.0 3.0 1.7 3.0 2.1 3.0 2.5 3.1 2.2 3.1 1.6 3.0 2.0 3.0 2.1 3.0

Kawasan Eropa -0.4 1.2 1.5 1.1 1.5 1.1 1.5 1.1 1.8 1.1 1.4 1.1 1.5 1.1 1.6 1.0 1.4 1.1 1.5Jepang 1.5 1.4 1.0 1.4 1.0 1.6 1.1 1.3 1.3 1.3 1.3 1.5 1.2 1.5 1.3 1.5 1.0 1.6 1.1

Negara Berkembang 4.7 4.9 5.3 4.9 5.3 4.6 5.2 4.7 5.3 4.9 5.38 4.9 5.3 4.8 5.33 4.9 5.3 4.6 5.0

Negara Berkembang Asia 6.5 6.7 6.8 6.7 6.7 6.4 6.7 6.5 6.7 6.5 6.6 6.5 6.70

Tiongkok 7.7 7.5 7.3 7.4 7.1 7.4 7.1 7.6 7.5 7.3 7.2 7.3 7.1 7.3 7.2 7.4 7.3 7.4 7.1

India 4.6 5.4 6.4 5.4 6.4 5.4 6.4 5.5 6.3 5.4 6.0 5.4 6.2 5.4 6.2 5.4 6.4 5.4 6.4MexicoNegara Berkembang Lainnya 3.1 3.34 3.98 3.34 3.98 3.12 3.98 2.9 3.8 3.4 3.8 3.1 3.6

Aug-14Apr-14 Jul-14* Jun-14 Jul-14May-14

Bank Indonesia

Jun-14Realisasi

WEO (IMF) Bank Dunia Consensus Forecast

Page 119: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

103

BOKS. 2 PROSPEK EKSPOR KARET SEBAGAI KOMODITAS UTAMA

PROVINSI JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

ini pun akan memberikan dorongan positif bagi kinerja ekspor karet Provinsi

Jambi pada khusunya dan kinerja ekspor Provinsi Jambi pada umumnya.

Tabel 3 Tabel Pertumbuhan Harga Komoditas Perkebunan

3. Peningkatan Penjualan Kendaraan Bermotor di Tiongkok dan India

Semakin meningkatnya penjualan kendaraan bermotor di Tiongkok, India, dan

beberapa negara lainnya akan berdampak positif pada meningkatnya

permintaan karet global untuk dijadikan bahan dasar pembuatan ban. Kondisi

tersebut diperkirakan akan berdampak positif bagi kinerja ekspor karet Provinsi

Jambi ke depan.

III. Rekomendasi

Untuk meningkatkan kinerja ekspor Provinsi Jambi sekaligus mempertahankan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi tetap stabil pada level yang tinggi, maka

Pemerintah dan pihak-pihak terkait perlu melakukan beberapa langkah sebagai

berikut:

1. Menyelesaikan permasalahan hulu karet

Praktek produksi bokar kotor untuk mengejar bobot penjualan bokar tersebut

saat ini masih marak terjadi di Provinsi Jambi. Praktek tersebut sebenarnya

merugikan pihak petani maupun perusahaan pengolahnya. Bagi petani, bokar

kotor tersebut akan dihargai dengan nominal 50% dari harga pasar, sehingga

berpotensi menurunkan pendapatan petani. Sementara bagi perusahaan

pengolah karet, keberadaan bokar kotor akan menambah biaya produksi

sehingga berpotensi mengurangi marjin keuntungan perusahaan. Sehubungan

dengan hal tersebut perlu adanya tindakan nyata dari Pemerintah dan pihak

terkait lainnya untuk aktif melakukan program sosialisasi karet bersih kepada

Pertumbuhan Harga (%)

Page 120: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

104

BOKS. 2 PROSPEK EKSPOR KARET SEBAGAI KOMODITAS UTAMA

PROVINSI JAMBI

TRIWULAN III - 2014 | KAJIANEKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI JAMBI

petani karet di Provinsi Jambi. Selain itu, Pemerintah Daerah perlu menerbitkan

PERDA yang mengatur standar mutu karet yang boleh dijual di Provinsi Jambi.

2. Meningkatkan produktivitas tanaman karet

Melaksanakan program replanting tanaman karet menggunakan bibit unggul

untuk menggantikan tanaman karet yang sudah tua dan tidak produktif lagi.

Selain itu, perlu tindakan nyata untuk mempertahankan dan meningkatkan

luas lahan karet di Provinsi Jambi melalui penyusunan dan implementasi

rencana tata ruang wilayah (RTRW) yang jelas agar produktivitas dan kinerja

sektor karet tetap terjaga.

3. Pembangunan industri hilir

Untuk mengurangi ketergantungan terhadap permintaan karet global, perlu

segera dikembangkan industri hilir karet agar stok karet nasional dapat

disalurkan ke industri domestik. Selain itu, dengan adanya industri hilir akan

menambah nilai jual produk turunan karet sehingga akan berdampak positif

bagi kinerja ekspor Provinsi Jambi.

4. Membuka jalur perdagangan dengan negara-negara potensial baru melalui

Preferential Trade Agreement (PTA). Dengan adanya perjanjian PTA diharapkan

menjadi insentif bagi pengusaha karet dalam meningkatkan produksinya.

Selain itu, perjanjian PTA membuka peluang terbukanya pasar baru bagi

pemasaran karet Provinsi Jambi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan

kinerja ekspor produk karet dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi.

Page 121: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 122: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

1 4 5 6 7 8 9 6 7 8

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 5,565,256.28 5,683,086.48 5,971,772.56 6,217,875.04 6,522,244.93 6,686,797.43 6,913,152.99 7,056,756.70 7,345,107.71

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 3,245,437.92 3,411,489.41 3,068,263.29 3,231,945.66 3,593,267.19 3,776,936 3,630,260.42 3,524,962.07 3,675,878.09

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 2,039,002.81 2,156,261.53 2,172,087.06 2,261,908.33 2,291,839.68 2,410,652.36 2,489,887.74 2,600,420.22 2,662,507.59

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 169,859.09 182,347.73 194,379.77 202,297.99 208,004.86 216,046.33 224,710.65 236,055.63 250,396.27

5. B A N G U N A N 917,311.62 1,079,268.04 1,129,112.93 1,194,460.17 1,246,655.98 1,303,343.74 1,360,162.13 1,416,142.83 1,477,104.57

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 2,972,192.36 3,132,381.05 3,314,540.62 3,517,359.19 3,737,606.36 3,955,679 4,170,596.13 4,415,243.11 4,696,567.13

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 1,197,357.40 1,243,347.42 1,252,501.63 1,319,243.93 1,399,242.22 1,428,029 1,452,191.55 1,503,281.94 1,628,380.78

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 958,069.53 1,004,025.23 1,044,375.39 1,100,958.73 1,151,165.14 1,171,046 1,177,123.07 1,218,120.30 1,239,787.22

9. JASA-JASA 1,638,020.93 1,675,915.91 1,718,010.24 1,782,578.22 1,852,455.96 1,913,630 1,978,753.55 2,050,644.65 2,145,042.23

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 18,702,508 19,568,123 19,865,043 20,828,627 22,002,482 22,862,160 23,396,838 24,021,627 25,120,772

2014LAPANGAN USAHA

20132012

2013

Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III

1 4 5 6 7 8 9 6 7 8

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 1,518,732.27 1,542,865.25 1,561,622.94 1,600,976.02 1,637,790.29 1,648,803.26 1,673,331.14 1,691,249.78 1,707,650.98

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 691,806.04 724,265.28 631,830.47 673,057.36 722,804.98 728,062.59 693,938.43 682,125.95 739,954.46

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 645,624.17 663,662.58 655,487.55 671,714.98 664,067.51 685,824.41 698,554.11 722,669.04 716,414.93

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 43,115.20 45,734.43 46,271.02 46,979.14 47,410.20 47,953.26 49,209.23 50,384.16 51,508.35

5. B A N G U N A N 263,095.05 294,422.77 300,356.07 307,979.73 314,195.58 322,978.16 330,093.84 338,586.78 345,264.95

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 939,087.21 956,235.86 979,291.92 1,008,493.90 1,043,019.15 1,092,863.60 1,121,586.29 1,150,033.61 1,184,730.67

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 375,484.18 384,400.33 382,249.09 392,716.44 409,808.35 414,048.08 413,894.63 419,604.80 439,292.51

8. KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN 295,249.61 304,502.14 308,798.33 315,069.03 321,115.57 320,267.90 314,356.92 319,011.63 319,366.24

9. JASA-JASA 402,330.21 405,179.46 408,617.24 416,034.56 421,417.92 429,300.38 434,796.15 442,954.55 447,494.70

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 5,174,524 5,321,268 5,274,525 5,433,021 5,581,630 5,690,102 5,729,761 5,816,620 5,951,678

2012 2014LAPANGAN USAHA

Page 123: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

III-2012 IV-2012 I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 I-2014 II-2014 III-2014

1. Konsumsi Rumah Tangga & LNPRT 10,859,687.34 11,275,612.68 11,376,089.42 11,758,053.75 12,448,741.04 12,705,806.96 13,039,192.82 13,320,733.83 13,898,285.11

2. Konsumsi Pemerintah 3,303,815 3,352,018 3,195,439 3,308,439 3,473,798 4,412,263 3,685,972.00 3,895,999.49 4,182,737.09

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,336,579 3,564,142 3,697,774 3,841,367 4,041,221 4,259,987 4,142,149.73 4,446,493.66 4,298,508.87

4. Perubahan Stok 473,567 505,644 531,668 559,834 540,113 583,985 650,765.19 718,322.75 683,703.95

5. Ekspor Barang dan Jasa 8,941,641 9,368,967 8,377,767 9,588,588 10,098,444 9,587,223.86 10,469,842.81 10,235,372.11 10,987,361.32

6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 8,212,781 8,498,261 7,313,694 8,227,655 8,599,835 8,687,106 8,591,084.33 8,595,294.40 8,929,824.74

PDRB 18,702,508 19,568,123 19,865,043 20,828,627 22,002,482 22,862,160 23,396,838 24,021,627 25,120,772

Komponen

Komponen III-2012 IV-2012 I-2013 II-2013 III-2013 IV-2013 I-2014 II-2014 III-2014

1. Konsumsi Rumah Tangga & LNPRT 3,476,393.09 3,502,161.30 3,518,484.34 3,551,654.37 3,632,241.59 3,658,446.84 3,683,426.63 3,721,875.78 3,799,429.52

2. Konsumsi Pemerintah 984,147 995,088.87 923,965 942,489.77 959,093 1,186,877.75 955,616.95 999,572.70 1,050,237.37

3. Pembentukan Modal Tetap Bruto 924,886 984,300.06 994,613 1,015,599.42 1,035,282 1,067,196.92 1,015,602.09 1,079,215.33 1,090,213.17

4. Perubahan Stok 158,560 170,711.44 176,618 183,262.62 172,835 182,721.14 198,043.49 215,372.29 200,325.86

5. Ekspor Barang dan Jasa 3,354,134 3,744,327.55 3,157,363 3,601,737.06 3,715,760.59 3,438,332.48 3,740,674.72 3,612,319.85 3,885,463.31

6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 3,723,597 4,075,321.11 3,496,519 3,861,722.08 3,933,583.21 3,843,473.49 3,863,603.13 3,811,735.66 4,073,991.42

PDRB 5,174,523.98 5,321,268.11 5,274,524.62 5,433,021.16 5,581,629.55 5,690,101.64 5,729,760.74 5,816,620.30 5,951,677.81

Page 124: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

No URAIAN KOTA JAMBI Jan-13 Feb-13 Mar-13 Apr-13 May-13 Jun-13 Jul-13 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14

1 UMUM / TOTAL 103.02 103.55 103.65 103.58 104.16 105.55 108.98 110.28 109.27 110.21 109.98 110.41 112.13 111.26 111.51 111.67 111.93 112.09 113.58 113.76 113.91

2 BAHAN MAKANAN 102.17 106.76 107.18 107.18 106.95 107.22 109.19 114.51 116.97 111.76 113.82 112.13 117.32 113.12 112.7 112.66 113.27 113.79 117.77 116.18 116.46

3 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 103.19 103.64 104.10 104.60 104.67 105.75 106.01 106.78 107.27 108.90 109.05 109.74 109.90 110.19 111.03 111.46 111.56 111.79 113.00 113.25 113.34

4 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 101.85 101.88 102.59 102.70 102.87 104.42 104.45 104.80 105.54 106.76 108.24 108.74 110.14 109.66 110.09 110.41 110.69 110.92 111.24 113.08 113.91

5 SANDANG 103.12 103.39 103.02 102.51 101.65 100.59 100.79 100.52 101.38 102.82 102.36 102.15 102.78 103.13 102.85 102.67 102.87 102.82 103.61 103.39 103.06

6 KESEHATAN 101.16 101.15 101.60 101.61 101.68 102.00 102.03 102.18 102.18 102.48 102.51 103.13 103.56 103.71 103.73 104.16 104.26 104.39 104.89 104.89 105.19

7 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 101.58 101.66 101.96 102.02 101.87 101.86 101.95 102.76 102.80 102.89 102.91 103.09 103.09 103.27 103.67 103.79 103.81 103.73 103.92 104.75 104.70

8 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 101.21 101.29 102.37 102.42 102.43 102.58 107.50 118.31 120.17 119.25 119.43 119.51 119.90 120.73 121.37 121.42 121.47 121.20 122.14 122.52 122.00

Sumber: BPS Provinsi Jambi

No URAIAN KABUPATEN BUNGO Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14

1 UMUM / TOTAL 110.45 111.01 110.62 110.31 109.75 110.63 111.97 112.46 113.13

2 BAHAN MAKANAN 113.33 113.46 111.63 109.34 106.39 107.13 110.21 110.93 112.19

3 MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 109.75 111.04 110.94 111.09 111.15 113.16 113.2 113.18 113.19

4 PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BHN BAKAR 113.39 114.08 114.46 114.78 115.19 115.66 116.13 118.02 119.71

5 SANDANG 109.85 110.42 110.46 110.01 111.15 113.01 114.29 114.56 114.23

6 KESEHATAN 105.46 106.18 106.77 107.02 107.30 107.48 107.78 107.88 108.89

7 PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAHRAGA 106.44 106.44 106.54 107.58 107.84 107.96 110.39 110.36 110.17

8 TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 106.98 107.35 107.39 108.50 108.48 108.62 109.48 109.18 109.39

Sumber: BPS Provinsi Jambi

Page 125: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014
Page 126: KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL Provinsi Jambi … · mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. ... Angka sementara berdasarkan tahun dasar 2000 2014 4) Sejak Januari 2014

TIM PENYUSUN

PENANGGUNG JAWAB

V. Carlusa, Poltak Sitanggang

KOORDINATOR PENYUSUN

Meily Ika Permata

TIM PENULIS

Unit Asesmen Ekonomi dan Keuangan

Yuliuskhris Bintoro

Galih Riyandi Chandra Apriyanto

Nurcahaya Elisabet Sitinjak

KONTRIBUTOR

Unit Statistik, Survei dan Liaison

Unit Operasional Kas

Unit Layanan Nasabah, Kliring, Perizinan & Pengawasan Sistem Pembayaran

KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI JAMBI

Tim Ekonomi dan Keuangan

Jl. Jenderal Ahmad Yani No.14, Telanaipura, Jambi 36122

No. Telp. (0741) 62245, Fax No.(0741) 62112

Softcopy dapat diunduh di http://bi.go.id/web/id/Publikasi/Ekonomi_Regional/KER/Jambi

Email : [email protected], [email protected], [email protected]