kajian awal perencanaan dan pengendalian persediaan …

4
Kajian Awal Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode EOQ pada CV. Decorus 1 st Peni Shoffiyati Program Studi Manajemen Bisnis Industri Furnitur Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal, Indonesia [email protected] 2 nd Lirensa Artifa Program Studi Manajemen Bisnis Industri Furnitur Politeknik Industri Furnitur dan AbstrakPerencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku merupakan salah satu prioritas utama dan sangat vital bagi perusahaan agar tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan persediaan bahan baku. Banyaknya perusahaan manufactur yang berkembang membuat perusahaan-perusahaan harus meningkatkan kedisiplinan serta manajemen yang baik agar mampu bertahan dalam persaingan dunia industri. Penelitian ini mengusulkan kajian awal perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku pada CV. Decorus untuk meminimumkan biaya- biaya dan memaksimalkan bahan baku serta sebagai salah satu pilihan perbandingan antara kebijakan yang telah dilaksanakan. Tujuan dari kajian ini adalah mengkaji langkah-langkah perencanaan dan pengendalian bahan baku. Dengan menggunakan studi literatur langkah utama pada perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku ini dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) agar dapat diketahui jumlah persediaan yang paling efisien dan optimum, serta waktu yang paling tepat untuk melakukan pemesanan kembali (Reorder Point), dan menentukan persediaan pengaman (Safety Stock) untuk menghindari resiko kehabisan bahan baku. Kata KunciPerencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku, Economic order quantity (EOQ), Reorder Point, Safety Stock Era globalisasi membuat perusahaan mulai berkembang dan harus meningkatkan kedisiplinan serta manajemen yang baik agar mampu bertahan dalam persaingan dunia industri. Salah satunya dengan melakukan penanganan persediaan [3]. Perencanaan dan pengendalian persediaan diperlukan agar tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan persediaan bahan baku. Dalam pengadaan bahan baku perusahaan harus menentukan jumlah bahan baku yang optimal dengan maksud agar jumlah pembelian dapat mencapai biaya persediaan minimum. [4] CV. Decorus merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri furnitur, bahan baku yang digunakan dalam proses produksi furnitur ini adalah kayu dimana produksinya sesuai order atau pesanan, dan dalam pelaksanaan proses produksinya bahan baku tersebut harus selalu tersedia untuk kelancaran proses produksi. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mereview literatur yang membahas perencanaan dan pengendalian bahan baku yang lebih efisien, dengan dilakukan penelitian menggunakan Metode EOQ Metode yang terdiri dari (1) Analisis biaya persediaan, (2) Analisis variabel penentuan pembelian optimal (EOQ), (3) Analisis variabel penentuan titik pemesanan kembali (ROP), dan (4) Analisis variabel penentuan persediaan pengaman (SS), sebagai salah Salah satu metode yang digunakan untuk meminimumkan biaya biaya serta memaksimalkan bahan baku adalah metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode ini merupakan ukuran yang memberikan biaya maksimum dalam membeli bahan baku dan secara keseluruhan memberikan kontribusi terhadap sediaan bahan pada tingkatan optimum dengan biaya minimum sering dipakai karena mudah untuk dilaksanakan dan dapat memberikan solusi terbaik bagi perusahaan, dengan menggunakan EOQ tidak hanya mengetahui berapa jumlah persediaan yang paling efisien, tetapi juga dapat mengetahui biaya yang dikeluarkan dengan persediaan yang dimiliki (Total Invetory Cost) serta waktu yang paling tepat untuk melakukan pemesanan kembali (Reorder Point). Apabila perusahaan sudah menghitung kuantitas pemesanan yang paling optimal atau EOQ, selanjutnya harus ditentukan masing-masing item persediaan atau biasa disebut dengan Re Order Point serta menentukan persediaan pengaman atau Safety Stock yang merupakan jumlah persediaan minimum yang selalu ada dalam perusahaan untuk menghindari resiko kehabisan bahan[8]. Pengolahan Kayu Kendal, Indonesia [email protected] I. PENDAHULUAN TP-117

Upload: others

Post on 06-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Awal Perencanaan dan Pengendalian Persediaan …

Kajian Awal Perencanaan dan Pengendalian

Persediaan Bahan Baku dengan Metode EOQ pada

CV. Decorus

1st Peni Shoffiyati

Program Studi Manajemen Bisnis

Industri Furnitur

Politeknik Industri Furnitur dan

Pengolahan Kayu

Kendal, Indonesia

[email protected]

2nd Lirensa Artifa

Program Studi Manajemen Bisnis

Industri Furnitur

Politeknik Industri Furnitur dan

Abstrak—Perencanaan dan pengendalian persediaan

bahan baku merupakan salah satu prioritas utama dan

sangat vital bagi perusahaan agar tidak terjadi kekurangan

maupun kelebihan persediaan bahan baku. Banyaknya

perusahaan manufactur yang berkembang membuat

perusahaan-perusahaan harus meningkatkan kedisiplinan

serta manajemen yang baik agar mampu bertahan dalam

persaingan dunia industri. Penelitian ini mengusulkan

kajian awal perencanaan dan pengendalian persediaan

bahan baku pada CV. Decorus untuk meminimumkan

biaya- biaya dan memaksimalkan bahan baku serta sebagai

salah satu pilihan perbandingan antara kebijakan yang

telah dilaksanakan. Tujuan dari kajian ini adalah mengkaji

langkah-langkah perencanaan dan pengendalian bahan

baku. Dengan menggunakan studi literatur langkah utama

pada perencanaan dan pengendalian persediaan bahan

baku ini dengan menggunakan metode Economic Order

Quantity (EOQ) agar dapat diketahui jumlah persediaan

yang paling efisien dan optimum, serta waktu yang paling

tepat untuk melakukan pemesanan kembali (Reorder

Point), dan menentukan persediaan pengaman (Safety

Stock) untuk menghindari resiko kehabisan bahan baku.

Kata Kunci—Perencanaan dan pengendalian persediaan bahan

baku, Economic order quantity (EOQ), Reorder Point, Safety Stock

Era globalisasi membuat perusahaan mulai

berkembang dan harus meningkatkan kedisiplinan serta

manajemen yang baik agar mampu bertahan dalam persaingan

dunia industri. Salah satunya dengan melakukan penanganan

persediaan [3]. Perencanaan dan pengendalian persediaan

diperlukan agar tidak terjadi kekurangan maupun kelebihan

persediaan bahan baku. Dalam pengadaan bahan baku

perusahaan harus menentukan jumlah bahan baku yang optimal

dengan maksud agar jumlah pembelian dapat mencapai biaya

persediaan minimum. [4]

CV. Decorus merupakan perusahaan yang bergerak

dalam industri furnitur, bahan baku yang digunakan dalam

proses produksi furnitur ini adalah kayu dimana produksinya

sesuai order atau pesanan, dan dalam pelaksanaan proses

produksinya bahan baku tersebut harus selalu tersedia untuk

kelancaran proses produksi. Maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mereview literatur yang membahas perencanaan

dan pengendalian bahan baku yang lebih efisien, dengan

dilakukan penelitian menggunakan Metode EOQ Metode yang

terdiri dari (1) Analisis biaya persediaan, (2) Analisis variabel

penentuan pembelian optimal (EOQ), (3) Analisis variabel

penentuan titik pemesanan kembali (ROP), dan (4) Analisis

variabel penentuan persediaan pengaman (SS), sebagai salah

Salah satu metode yang digunakan untuk

meminimumkan biaya biaya serta memaksimalkan bahan baku

adalah metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode ini

merupakan ukuran yang memberikan biaya maksimum dalam

membeli bahan baku dan secara keseluruhan memberikan

kontribusi terhadap sediaan bahan pada tingkatan optimum

dengan biaya minimum sering dipakai karena mudah untuk

dilaksanakan dan dapat memberikan solusi terbaik bagi

perusahaan, dengan menggunakan EOQ tidak hanya

mengetahui berapa jumlah persediaan yang paling efisien,

tetapi juga dapat mengetahui biaya yang dikeluarkan dengan

persediaan yang dimiliki (Total Invetory Cost) serta waktu yang

paling tepat untuk melakukan pemesanan kembali (Reorder

Point). Apabila perusahaan sudah menghitung kuantitas

pemesanan yang paling optimal atau EOQ, selanjutnya harus

ditentukan masing-masing item persediaan atau biasa disebut

dengan Re Order Point serta menentukan persediaan pengaman

atau Safety Stock yang merupakan jumlah persediaan minimum

yang selalu ada dalam perusahaan untuk menghindari resiko

kehabisan bahan[8].

Pengolahan Kayu

Kendal, Indonesia

[email protected]

I. PENDAHULUAN

TP-117

Page 2: Kajian Awal Perencanaan dan Pengendalian Persediaan …

satu pilihan perbandingan antara kebijakan yang telah

dilaksanakan[1].

Perencanaan persediaan berhubungan dengan jumlah

persediaan optimal yang harus dimiliki perusahaan dan

pengaruhnya terhadap biaya persediaan. Bila jumlah

persediaanya lebih kecil, dapat mengganggu produksi

perusahaan karena perusahaan tidak dapat beroperasi pada

kapasitas penuh sehingga sumber daya perusahaan ada yang

menganggur. Sebaliknya jika terjadi kelebihan persediaan akan

menambah biaya operasi seperti tambahan biaya penyimpanan,

kerugian akibat penurunan harga pasar, dan kerusakan

persediaan. Oleh karena itu perlu digunakan teknik perencanaan

dan pengendalian agar tidak terjadi kekurangan maupun

kelebihan persediaan bahan baku [5]. Serta pengendalian

persediaan bahan baku merupakan tindakan yang sangat

penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat

persediaan yang diharuskan, serta kapan saatnya mulai

mengadakan pemesanan kembali[4].

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

melakukan studi literatur untuk memperoleh data maupun

informasi yang dibutuhkan dari beberapa jurnal dan tesis/skripsi

terkait dengan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan

baku. Selain itu data yang diperoleh dari dokumen-dokumen

atau catatan historis yang ada dalam perusahaan. Sehingga

output dari paper ini berupa langkah pengerjaan yang siap

digunakan untuk melakukan implementasi perencanaan dan

pengendalian persediaan bahan baku pada CV. Decorus.

CV. Decorus merupakan produsen furnitur berkualitas

tinggi yang didirikan pada tahun 2002 oleh Ir. Rudi Hartono

untuk perdagangan ritel dan pembuatan kontrak proyek hotel

dan komersial. Konstruksi kayu solid merupakan bagian utama

dari produksi furniturnya dan telah disertifikasi oleh lembaga

independen yang disetujui untuk verifikasi legalitas kayu. CV.

Decorus juga mempunyai kemampuan produksi modern yaitu,

menggabungkan pengrajin yang terampil, tim teknik,

kemampuan AutoCAD dan teknologi kerja kayu terbaru dengan

jumlah pekerja 360 orang. Area produksinya adalah ± 18.000

m2 di atas tanah 31.500 m2 dan kapasitas produksi adalah 20 -

22 x 40ft container / bulan

Berdasarkan beberapa literatur yang telah dicari, terdapat 4

literatur utama yang dianggap paling relevan dengan topik yang

dibahas. Tabel I menunjukkan perbandingan literatur utama.

.

TABEL I. PERBANDINGAN LITERATUR UTAMA

No. Literatur Judul Hasil

1. [4] Analisis

Pengendalian

Bahan Baku Kayu

Di PT. Risda

Furnitur Dengan

Menggunakan

Metode EOQ

Pengendalian

persediaan bahan

baku perusahaan

dengan metode

Economic Order

Quantity mengenai

pengaruhnya

terhadap proses

produksi, penjualan

dan pembelian yang

optimal.

2. [5] Analisis Penerapan

Metode Economic

Order Quantity

Pada Persediaan

Bahan Baku : Studi

Kaus PT. Imeco

Batam Tubular

Tahun 2014

Dengan metode

Economic Order

Quantity biaya

persediaan bahan

baku lebih

ekonomis karena

pemesanan

persediaan

berkurang.

3. [7] Analisis

Manajemen

Persediaan Dengan

Metode EOQ Pada

Optimalisasi

Persediaan Bahan

Baku Kain Di PT.

New Suburtex

Penghematan biaya

lebih optimal

dengan metode

Economic Order

Quantitty serta

adanya pengadaan

persediaan

pengaman dan

adanya titik

pemesanan kembali.

4. [8] Perencanaan Sistem

Persediaan Bahan

Baku Guna

Meningkatkan

Efisiensi Pada

Coffee Shop Cekopi

Solo

Perencanaan sistem

dengan metode

Economic Order

Quantity dalam

menentukan

persediaan bahan

baku yang efisien.

Berdasarkan hasil literatur, maka telah dirancang langkah-

langkah untuk implementasi dalam perencanaan dan

pengendalian persediaan bahan baku dengan metode Economic

Order Quantity (EOQ pada CV. Decorus. Metode yang akan

digunakan terdiri dari (1) Analisis biaya persediaan, (2) Analisis

variabel penentuan pembelian optimal (EOQ), (3) Analisis

variabel penentuan titik pemesanan kembali (ROP), dan (4)

Analisis variabel penentuan persediaan pengaman (SS).

A. Analisis Biaya Persediaan

Hal yang mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran biaya

adalah tingkat kebutuhan yang diperlukan perusahaan untuk

pencapaian tujuan. Biaya-biaya ini yang nantinya akan

digunakan dalam parameter perencanaan dan pengendalian

II. METODE

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

TP-118

Page 3: Kajian Awal Perencanaan dan Pengendalian Persediaan …

persedian bahan baku. (1) Biaya Penyimpanan (Holding

cost/carryng costs), terdiri dari biaya pemeliharaan, biaya

kerusakan, nilai sewa gudang dan biaya atas modal.

Biaya ini bervariasi secara langsung dengan kuantitas

persediaan, biaya penyimpanan per periode akan semakin besar

apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak atau rata-

rata persediaan semakin tinggi. (2) Biaya pemesanan atau

pembelian (ordering costs atau procurement costs). Biaya

pemesanan setiap kali dilakukan pemesanan terdiri dari biaya

pengangkutan, biaya telepon, biaya administrasi dan biaya

pemeriksaan. Pada umumnya biaya perpesanan tidak naik

apabila kuantitas pesanan bertambah besar. Tetapi apabila

semakin banyak komponen yang dipesan setiap kali pesan,

jumlah pesanan per-periode turun, maka biaya pemesanan total

akan turun[4].

B. Analisis variabel penentuan pembelian optimal (EOQ)

Economic order quantity (EOQ) merupakan metode untuk

meminimalkan biaya pemesanan maupun penyimpanan guna

meminimalkan biaya yang dikeluarkan perusahaan [8].

Penelitian ini mengaplikasikan metode pengukuran pada

perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku.

Perhitungan EOQ dapat dilakukan dengan formula:

𝐸𝑂𝑄∗ = √2𝐷𝑆

𝐻

pemesanan per pesanan (S), Jumlah kebutuhan barang pertahun

(D) dan Biaya Penyimpanan per unit per tahun (H). Biaya

persiapan pesanan diperoleh dari biaya telepon, biaya surat

menyurat biaya penerimaan barang, biaya penerimaan barang,

biaya pemeriksaan barang, biaya proses – proses pembayaran

seperti biaya pembuatan cek, pengiriman cek, dan biaya

pengiriman pesanan ke gudang. Jumlah kebutuhan barang per

tahun merupakan jumlah barang yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan perusahaan untuk per tahunnya. Dan biaya

penyimpanan per unit per tahun terdiri dari Biaya fasilitas

penyimpanan, biaya modal (opportunity cost of capital), biaya

keusangan, biaya perhitungan fisik, Biaya asuransi persediaan,

Biaya pajak persediaandan sebagainya [4].

Metode EOQ juga dapat digunakan untuk pembelian

bersama (joint purchase) beberapa item yaitu dengan model

EOQ multi item, dimana perusahaan menggunakan lebih dari

satu unit item dalam persediaannya. Pengadaan persediaan pada

model multi item dalam penentuan jumlah pesanan dilakukan

dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan model item tunggal.

Biaya total persediaan setahun dipengaruhi oleh biaya pesan,

biaya pembelian, biaya simpan dan biaya kekurangan[2].

Dengan biaya kekurangan sama dengan nol, maka biaya

persediaan total pertahun model multi item dengan

menggunakan besarnya jumlah sekali pesan yang berpengaruh

terhadap kebutuhan per tahun dan frekuensi pemesanan.

Sehingga dapat dituliskan:

Q =R

m (2)

Dimana:

Q = Besar jumlah sekali pesan

R = Kebutuhan pertahun

m = Frekuensi pemesanan

C. Merumuskan Variabel Penentuan Titik Pemesanan

Kembali (ROP)

Reorder Point (ROP) merupakan titik pemesanan kembali

sehingga kedatangan atau penerimaan materials yang di pesan

dapat tepat waktu. Faktor yang menentukan Reorder Point

adalah Penggunaan materials selama tenggang waktu

mendapatkan barang (procurement lead time). Sehingga

besarnya dapat diformulasikan :

Reorder Point = (lead time x tingkat rata-rata penggunaan

Dimana:

Reorder Point = Pemesanan kembali

Lead Time = Waktu tunggu

Safety Stock = Persediaan pengaman

Reorder Point dapat ditetapkan dengan langkah (1)

diketahui berapa jumlah kebutuhan bahan baku yang

dibutuhkan perusahaan (2) Menetapkan jumlah penggunaan

selama “lead time” dan ditambah dengan persentase tertentu.

Dimana Lead time merupakan jeda waktu antara pemesanan

dengan barang tersebut sampai pada perusahaan[8].

D. Analisis Variabel Penentuan Persediaan Pengaman (SS)

Dalam praktiknya permintaan barang atau penjualan tidak

menentu tergantung dari berbagai faktor yang

mempengaruhinya. Permintaan suatu barang dapat menurun

atau meningkat dari yang dianggarkan, sehingga perusahaan

Dimana :

EOQ = Jumlah optimal barang per pemesanan

S = Biaya pemesanan per pesanan

D = Pemakaian bahan periode waktu

H = Biaya penyimpanan per unit per tahun

Nilai EOQ diperoleh dari tiga rasio utama yaitu biaya

TP-119

bahan baku) + safety stock. (3)

(1)

Page 4: Kajian Awal Perencanaan dan Pengendalian Persediaan …

harus mampu untuk memenuhi meningkatnya permintaan.

Untuk mengantisipasi melonjaknya permintaan yang tak

terduga sebelumnya, perusahaan perlu menyediakan persediaan

pengaman. Safety Stock diformulasikan dengan:

Safety Stock = (Pemakaian Maksimum – Pemakaian Rata-

rata) x Lead Time (4)

Dimana:

Safety Stock = Pemesanan kembali

Lead Time = Waktu tunggu

Besarnya safety stock dapat dihitung dengan

memperhitungkan beberapa faktor penentu, seperti (1)

Penggunaan bahan baku rata-rata, artinya harus diketahui

dahulu berapa rata-rata penggunaan bahan baku perusahaan. (2)

Faktor waktu, yang digunakan untuk menyediakan persediaan

pengaman tersebut. (3) Biaya yang digunakan, artinya besarnya

biaya yang dibebankan untuk melakukan

persediaan pengaman. Di samping faktor penentu dalam

menentukan safety stock diperlukan standar kuantitas yang

harus dipenuhi, yaitu persediaan minimum yang diperlukan

oleh perusahaan dan tidak boleh kurang dari yang sudah

ditetapkan, besarnya pesanan standar yang merupakan biaya

pesanan yang dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku,

jumlah persediaan maksimal, tingkat pemesanan kembali yang

merupakan jumlah pemesanan kembali pada saat dibutuhkan,

dan administrasi persediaan[8].

Metode EOQ merupakan ukuran yang digunakan untuk

meminimalkan biaya pemesanan maupun penyimpanan guna

meminimalkan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Berdasarkan

tujuan kajian dengan metode EOQ dapat diketahui waktu yang

paling tepat untuk melakukan pemesanan kembali (Reorder

Point), serta menentukan persediaan pengaman (Safety Stock)

yang merupakan jumlah persediaan minimum yang selalu ada

dalam perusahaan untuk menghindari resiko kehabisan bahan.

Dengan demikian metode EOQ dapat digunakan untuk

mengetahui jumlah bahan baku optimal dan efisien yang

digunakan oleh perusahaan, sehingga produktivitas perusahaan

akan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Muhammad, "Analisis Persediaan Barang Dagang Menggunakan

Metode EOQ (Economic Order Quantity) pada PT. Mulia Prima Sentosa,"

Skripsi S1. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UMA,

2018.

[2] E. Wise, H. Prasetyo dan L. Fitria, “Rancangan Sistem Pengendalian

Persediaan Bahan Baku Kue Kering Menggunakan Metode Single Item

Single Supplier dan Multi Item Single Supplier (Studi Kasus di PT Bonli

Cipta Sejahtera / J&C Cookies Bandung),” Jurnal Online Institut

Teknologi Nasional., vol. 02, no. 04, 2014.

[3] F. Andi, “Proses Produksi Meubel Terkait Dengan Analisis Network Pada

Java Furniture Wonosari Klaten,” Tugas Akhir. Jurusan Manajemen

Industri, Fakultas Ekonomi, UNS, 2009.

[4] M. R. Arif, “Analisis Pengendalian Bahan Baku Kayu Di PT. Risda

Furnitur Dengan Menggunakan Metode EOQ,” Skripsi S1. Jurusan

Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN

Surakarta, 2020.

[5] S. Jayana, “Analisis Penerapan Metode Economic Order Quantity Pada

Persediaan Bahan Baku : Studi Kaus PT. Imeco Batam Tubular Tahun

2014,” Jurnal Measurement., vol. 8, no. 3, 2014.

[6] S. Fahmi dan Nanda, "Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan

Menggunakan Metode EOQ Pada UD. Adi Mabel," Jurnal Teknovasi.,

vol. 02, no 1, hal. 1-11, 2015.

[7] S. Yusep, "Analisis Manajemen Persediaan Dengan Metode EOQ Pada

Optimalisasi Persediaan Bahan Baku Kain Di PT. New Suburtex," Tugas

Akhir. Jurusan Manajemen Industri, Fakultas Ekonomi, UNS, 2010.

[8] W. A. Putra, “Perencanaan Sistem Persediaan Bahan Baku Guna

Meningkatkan Efisiensi Pada Coffee Shop Cekopi Solo,” Skripsi S1.

Jurusan Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam,

IAIN Surakarta, 2018.

IV. KESIMPULAN

TP-120